• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tiga Angka Laba Akuntansi: Mana yang Lebih Berpengaruh Kuat terhadap Return Saham?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tiga Angka Laba Akuntansi: Mana yang Lebih Berpengaruh Kuat terhadap Return Saham?"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Accounting income is a performance measure widely used by many parties such as companies, investors, creditors, and others. Accounting profit which is usually used as performance measures are net income, operating income, and gross profit. This study attempted to determine which variables of the three accounting income that is net income, operating profit and gross profit which has the strongest influence on stock returns.

The sampling technique was purposive sampling method with the acquisition of the final sample of 24 companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2006 and 2007. Data were analyzed using linear regression and continuing with the classic assumption test and outlier tests.

Results showed that during the years 2006 and 2007 net income variable (net income) in fact have the strongest influence on stock return variables compared with other independent variables that affect stock returns.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Laba akuntansi merupakan ukuran kinerja yang sering digunakan oleh banyak pihak seperti perusahaan, investor, kreditor, dan lain-lain. Laba akuntansi yang biasanya digunakan sebagai ukuran kinerja adalah laba bersih, laba operasi, dan laba kotor. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui variabel manakah dari ketiga laba akuntansi yakni laba bersih, laba operasi, dan laba kotor yang mempunyai pengaruh paling kuat terhadap return saham.

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan perolehan sampel akhir sebanyak 24 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 dan 2007. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda yang dilanjutkan dengan uji asumsi klasik dan uji outlier.

Hasil penelitian menunjukkan selama tahun 2006 dan 2007 variabel laba bersih (net income) ternyata mempunyai pengaruh paling kuat terhadap variabel

return saham dibandingkan dengan variabel independen lainnya yang mempengaruhi return saham.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Laporan Keuangan ... 7

2.2 Laporan Laba Rugi ... 8

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.2.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Laba Rugi ... 9

2.3 Laba Akuntansi ... 9

2.3.1 Laba Kotor ( Gross Profit ) ... 11

2.3.1.1 Komponen Laba Kotor ... 12

2.3.1.2 Analisis Perubahan dalam Laba Kotor ( Gross Profit Analysis ) ... 13

2.3.2 Laba Operasi ( Operating Profit ) ... 14

2.3.2.1 Komponen Laba Operasi ... 14

2.3.2.2 Perubahan dalam Laba Operasi ... 15

2.3.3 Laba Bersih ( Net Income ) ... 16

2.4 Pasar Modal ... 18

2.4.1 Definisi Pasar Modal ... 18

2.4.2 Peranan Pasar Modal ... 18

2.4.3 Hipotesis Pasar Efisien ( Efficient Market-Hypothesis ) ... 21

2.5 Hubungan Laba Bersih, Laba Operasi, dan Laba Kotor dengan Return Saham ... 23

2.6 Kerangka Pemikiran ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Sampel dan Data ... 28

3.2 Pengukuran Variabel Penelitian ... 29

3.2.1 Laba Akuntansi ... 29

3.2.2 Return Saham ... 30

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.3.1 Pengujian Normalitas ... 30

3.3.2 Pengujian Heteroskedastisitas ... 31

3.3.3 Pengujian Autokorelasi ... 31

3.3.4 Pengujian Multikolinearitas ... 32

3.4 Pengujian Outlier ... 33

3.5 Perumusan Pengujian Hipotesis ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1 Deskripsi Data ... 35

4.2 Uji Asumsi Klasik... 36

4.2.1 Uji Normalitas ... 36

4.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 37

4.2.3 Uji Autokorelasi ... 38

4.2.4 Uji Multikolinearitas ... 40

4.3 Uji Outlier ... 41

4.4 Pengujian Regresi Linear Berganda ... 42

4.5 Hasil Pengujian Hipotesis ... 43

4.6 Pengaruh Lebih Kuat Terhadap Return Saham... 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 50

5.1 Simpulan ... 50

5.2 Saran ... 52

(6)
(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Pemikira………28

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Sampel Penelitian...30

Tabel II Deskripsi Data...36

Tabel III Hasil Uji Normalitas...38

Tabel IV Hasil Uji Autokorelasi...41

Tabel V Hasil Uji Multikolinearitas...41

Tabel VI Hasil Analisis Multivariate Outlier...42

Tabel VII Tabel ANOVA...43

Tabel VIII Tabel Coefficients...43

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Laba merupakan salah satu elemen laporan keuangan yang memiliki kandungan informasi yang tinggi. Informasi laba biasanya digunakan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan. Penelitian pertama mengenai laba dilakukan oleh Ball dan Brown (1968) yang mencoba menguji korelasi antara laba dengan return saham dengan simpulan bahwa perubahan laba tahunan berkorelasi dengan return saham residual. Penelitian tersebut menjadi awal penelitian – penelitian selanjutnya seperti penelitian yang dilakukan oleh Finger (1994) yang menguji keakuratan informasi laba. Finger melakukan pengujian terhadap kemampuan prediksi laba. Penelitian tersebut menghasilkan simpulan bahwa laba lebih memberikan isi informasi inkremental dibandingkan dengan arus kas. Penelitian lain dilakukan oleh Parawiyati dan Baridwan (1998) yang melakukan replikasi penelitian Finger (1994) dengan memodifikasi dan mengambil kesimpulan bahwa laba merupakan prediktor yang lebih baik daripada arus kas.

(10)

Universitas Kristen Maranatha

investment). Dalam memperkirakan tingkat pengembalian (rate of return) yang akan

didapat, investor terlebih dahulu akan melakukan penelitian terhadap kinerja perusahaan. Menurut Resmi (2002 : 276) variasi harga saham akan dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan yang bersangkutan, selain dipengaruhi pula oleh hukum permintaan dan penawaran. Kinerja keuangan akan menentukan tinggi rendahnya harga saham di pasar modal. Penelitian terdahulu mengenai pengaruh informasi laba akuntansi sebagai alat ukur kinerja keuangan terhadap harga saham membuktikan bahwa harga saham bereaksi cepat pada berita baik yaitu adanya peningkatan laba dan sebaliknya terjadi apabila adanya penurunan laba (Arif dan Johnson, 1990). Pendapat lain yang juga mendukung dikemukakan oleh Fuller dan Farrel (1987) dalam (Natarsyah, 2002 : 544) yang menyatakan bahwa kunci dari harga saham adalah terdapat pada laba perusahaaan dan dividen serta risiko gabungan kedua faktor tersebut. Murtanto dan Harkivent kemudian mencoba menguji laba akuntansi dengan harga saham dengan simpulan bahwa laba akuntansi mempunyai pengaruh terhadap harga saham (Murtanto, 2000 : 1013). Beberapa pengukuran laba akuntansi umumnya menggunakan angka laba bersih sebagai ukuran angka laba.

(11)

3

Universitas Kristen Maranatha populasi semua perusahaan makanan dan minuman dari tahun 2000-2003 dengan simpulan bahwa secara parsial EPS berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham dan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman. Namun secara simultan EPS dan pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian lain dilakukan oleh Sunarto (2001) yang mencoba menguji pengaruh return on asset (ROA) dan

return on equity (ROE) terhadap return saham dengan kesimpulan bahwa kedua

variable tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan oleh Ashari et al, (1994) dalam Jatiningrum (2000) menemukan bahwa tindakan perataan penghasilan bersih/laba dapat memiliki implikasi yang penting, yaitu dapat bermanfaat sebagai informasi tambahan bagi pengguna laporan keuangan dan memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan pencegahan yang perlu saat menginterpretasikan data keuangan.

Angka laba akuntansi lain adalah laba operasi yang merupakan selisih laba kotor dengan biaya-biaya operasi. Biaya-biaya operasi adalah biaya - biaya yang berhubungan dengan operasi perusahaan, yakni biaya - biaya yang sering terjadi di dalam perusahaan dan bersifat operatif. Oleh karena itu biaya- biaya yang tidak terkait dengan operasi usaha bukan merupakan bagian laba operasi. Selain itu, biaya-biaya ini diasumsikan memiliki hubungan. Penelitian yang dilakukan oleh Shinta dan Kusuma (2004) dalam (Febrianto dan Widiastuty, 2006 : 201) menyatakan bahwa angka laba operasi “lebih mampu menggambarkan operasi perusahaan”

(12)

Universitas Kristen Maranatha memiliki hubungan langsung dengan proses penciptaan laba. Penelitan lain yang dilakukan oleh Bhattacharya, dkk (2003) dalam (Febrianto, Rahmat dan Erna Widyastuti. 2005) mencoba membandingkan tingkat keinformatifan laba operasi dengan laba pro forma. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa laba pro forma lebih informatif dan lebih permanen sifatnya dibandingkan dengan laba operasi. Hasil penelitian ini membuktikan ternyata walau laba operasi sering kali dijadikan proksi untuk angka laba di dalam penelitian pasar modal, ternyata angka laba operasi tidak merupakan angka laba yang paling kuat menjelaskan reaksi pasar.

Angka laba ketiga adalah laba kotor. Laba kotor merupakan selisih dari pendapatan perusahaan dikurangi dengan kos barang terjual. Kos barang terjual adalah semua biaya yang dikorbankan, yang untuk perusahaan pemanufakturan, mulai dari tahap ketika bahan baku masuk ke pabrik, diolah, dan hingga dijual. Semua biaya-biaya langsung yang berhubungan dengan penciptaan produk tersebut dikelompokkan sebagai kos barang terjual. Bagi perusahaan dagang, kos barang terjual ini akan terdiri dari biaya-biaya: harga beli barang dan biaya lain yang dikeluarkan untuk menjadikan barang tersebut siap dijual. Penelitian yang pernah dilakukan Febrianto dan Widiastuty (2006) mengenai makna laba akuntansi bagi investor, menyimpulkan bahwa angka laba kotor lebih mampu memberikan gambaran yang lebih baik tentang hubungan antara laba dengan harga saham. Penelitian tersebut mengambil sampel sebanyak 37 buah perusahaan di Bursa Efek Jakarta yang terdaftar mulai dari 1 Januari 1993 sampai dengan 31 Desember 2002.

(13)

5

Universitas Kristen Maranatha 1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas disini adalah :

1. Apakah laba kotor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham? 2. Apakah laba operasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham? 3. Apakah laba bersih memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham? 4. Manakah diantara laba kotor, laba operasi, dan laba bersih yang memiliki

pengaruh lebih kuat terhadap return saham?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas maka maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menguji dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh laba kotor terhadap return saham.

2. Untuk menguji dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh laba operasi terhadap return saham.

3. Untuk menguji dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh laba bersih terhadap return saham.

(14)

Universitas Kristen Maranatha 1.4Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak – pihak yang berkaitan dengan masalah ini. Beberapa pihak yang dapat memberikan manfaat dari penelitian ini :

1. Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan berkaitan dengan

penanaman modal dalam saham, khususnya pada perusahaan barang konsumsi

yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Bagi penulis, untuk memenuhi keingintahuan penulis mengenai pengaruh laba akuntansi (laba kotor, laba operasi, dan laba bersih) terhadap return saham khususnya pada perusahaan barang konsumsi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

(15)

50 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang

signifikan antara laba akuntansi yang terdiri dari laba kotor (gross profit), laba operasi

(operating profit), dan laba bersih (net income) dengan return saham pada perusahaan

consumer goods industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 dan

2007 serta untuk mengetahui variabel manakah yang mempunyai pengaruh paling kuat

terhadap return saham. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Laba kotor (gross profit) tidak mempunyai pengaruh signifikan atau pengaruh langsung terhadap return saham yang ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar -0,000000000000001278 dan nilai sig-ANOVA sebesar 0,094 yang lebih besar daripada tingkat signifikansi yaitu sebesar 5% atau 0,05. Hal ini dikarenakan kemungkinan terjadinya kebocoran informasi sebelum tanggal pengumuman informasi ke pasar sehingga menyebabkan pasar bereaksi terlebih dahulu.

(16)

Universitas Kristen Maranatha sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Febrianto dan Widiastuty (2006) yang menyatakan bahwa laba kotor berhubungan langsung dengan penciptaan pendapatan dan terkendali oleh pihak manajemen sehingga sifatnya lebih operatif.

2. Laba operasi (operating profit) juga tidak memiliki pengaruh signifikan atau pengaruh langsung terhadap return saham selama tahun 2006 dan 2007 yang ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar - 0,000000000000004547 dan nilai sig-ANOVA sebesar 0,311 yang lebih besar daripada tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian Shanti dan Kusuma (2004), yang dapat disebabkan oleh perbedaan pengambilan sampel serta periode pengamatan yang digunakan.

3. Laba bersih (net income) mempunyai pengaruh yang signifikan atau langsung terhadap return saham selama periode penelitian yang ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,00000000000001269 dan nilai sig-ANOVA sebesar 0,041 yang kurang daripada tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dikatakan oleh Setyowati (2002) dalam Livia dan Melvie (2007) bahwa semakin besar nilai net income maka semakin efektif perusahaan dalam aktivitas operasinya, sehingga kinerja keuangan perusahaan pun semakin meningkat yang kemudian menimbulkan dampak positif terhadap return saham.

4. Laba bersih (net income) mempunyai pengaruh paling kuat terhadap variabel

return saham dibandingkan dengan variabel independen lainnya yang

(17)

52

Universitas Kristen Maranatha variabel independen lainnya. Hal ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Febrianto dan Widiastuty (2006), dikarenakan adanya perbedaan dalam pengambilan sampel, periode pengamatan serta metode penelitian yang digunakan.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang diajukan oleh penulis berdasarkan penelitian yang telah dilakukan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Bagi investor; angka laba akuntansi khususnya laba bersih dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi karena laba bersih menunjukkan kinerja keuangan perusahaan sehingga membantu investor dalam menanamkan modalnya di perusahaan – perusahaan.

2. Dalam memprediksi return saham, para investor juga harus memperhatikan faktor lain, misalnya ukuran perusahaan, tata kelola perusahaan, pola musiman, retriksi pinjaman, saham asing, periode kenaikan dan kemunduran pasar, maupun kondisi sosial, politik, dan ekonomi untuk mencegah investor melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi.

3. Bagi peneliti selanjutnya; apabila akan melakukan penelitian lebih lanjut dengan

tema yang sejenis sebaiknya menambah jumlah sampel, menambah periode

pengamatan, dan menambah variabel lain yang belum diteliti agar diperoleh hasil

(18)

Universitas Kristen Maranatha 4. Bagi perusahaan khususnya perusahaan consumer goods industry; bagian

manajemen perusahaan harus melakukan peningkatan kinerja laba terutama pada

laba bersih (net income) yang memiliki pengaruh paling kuat terhadap return

saham. Peningkatan kinerja laba perusahaan dapat dilakukan dengan

menekankan pada pengurangan biaya (cost reduction) dengan tidak mengurangi

(19)

54 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, A.M. (2005). Pengaruh Earnings Per Share (EPS), dan Pertumbuhan

Penjualan terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Skripsi Sarjana

Ekonomi. Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Arif, M., dan Johnson, L.W. (1990). Securities Markets and Stock Pricing:Evidence

From a Developing Capital Market in Asia. Longman Singapore Publisher

Ltd. Singapore.

Ashari, N., Koh, H.C., Tan, S.L., dan Wong, W.H. (1994). Factors Affecting Income Smoothing among Listed Companies in Singapore. Journal of Accounting

and Business Research, Autumn, page 291-304.

Ball, R. dan P. Brown. (1968). An empirical evaluation of accounting income numbers. Journal of Accounting Research 6, page. 159-177.

Belkaoui, Ahmad Riahi. (2000).Teori Akuntansi (Terjemahan Indonesia). Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Bhattacharya, N; E. L. Black; T. E. Christensen; dan C. R. Larson. (2003). Assessing the relative informativeness and permanence of pro forma earnings and GAAP operating earnings. Journal of Accounting and Economics, 36 (1-3).

Chan Kam C., Gup Benton E., and Pan Mingshiun. (1992). An Empirical Analysis of Stock Prices in Major Asian Markets and United States. The Financial

Review, 27 (2) May, page. 289-307.

Classens, S., Dasgupta, S., and Glen, J. (1995). Return Behaviour in Emerging Stock Market. The World Bank Economic Review, 9 (1), page. 131-151.

(20)

Universitas Kristen Maranatha Finger, Catherine, A. (1994). The Ability of Earnings to Predict Future Earnings and

Cash Flow. The Journal Accounting Research, 32 (2), page. 210—223.

Fuller, Russel J. and Farrell James L. Jr., (1987). Modern Investment and Security

Analysis. McGraw Hill. Singapore.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Kelima, Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

Hakivent dan Murtanto. (2000). Analisis Pengaruh Informasi Laba Akuntansi terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan serta Pengujian Reaksi Pasar dengan Menggunakan Indikator Trading Volume Activity (TVA) di Bursa Efek Jakarta. Media Ekonomi, 6 (3) Desember, hal. 992-1021.

Hendriksen, Eldon, S. (1990). Accounting Theory, Forth Edition, Toppan Co Ltd, Tokyo.

Husnan, S. (1994). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Kedua, Penerbit AMP YKPN, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Indonesia Stock Exchange (IDX) Statistics 4th Quarter 2006 and 2007.

Indriana , N., Soepratikto, dan Hartono, J. (2005). Pengaruh Atribut Perusahaan Terhadap Relevansi Laba dan Arus Kas. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 8 (3) September, hal. 211-234.

Jatiningrum. (2000). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perataan Penghasilan Bersih/Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 2 (2), hal. 145-155.

Livia, B.H., dan Melvie, P. (2007). Peranan Kandungan Informasi Keuangan dalam Memprediksi Tingkat Return Saham pada PT Semen Gresik, Tbk.

(21)

56

Universitas Kristen Maranatha Natarsyah S. 2002. Analisis Pengaruh beberapa Faktor Fundamental dan Risiko

Sistematik terhadap Harga Saham. Bunga Rampai Kajian Teori Keuangan. Jogjakarta: BPFE.

Ojah Kalu and Karemera. (1999). Random Walks and Market Efficiency Tests of Latin Amaeracan Emerging Equity Markets: A Revisit. The Financial

Review, 34, page. 57-72.

Parawiyati, dan Baridwan, Z. (1998). Kemampuan Laba dan Arus Kas dalam Memprediksi Laba dan Arus Kas Perusahaan Go Publik di Indonesia. Jurnal

Riset Akuntansi Indonesia, 1 (1) Januari, hal. 1 – 12.

Poshakwale, S. (1996). Evidence on The Weak-form Efficiency and Day of The Week Effect in The Indian Stock Market. Finance India, 10 (3), page. 654-616.

Resmi, Siti. (2002). Keterkaitan Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Return Saham. Kompak Nomor 6, September 2002.

Riyanto, B. (1996). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat, Penerbit BPFE – UGM, Yogyakarta.

Samsul, M. (2006). Pasar Modal dan Manajemen Portofiolo. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Setyowati, W. (2002). Pengaruh kandungan Informasi Keuangan Terhadap Abnormal Return Saham (Studi Kasus pada Miscellaneous Industry di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Tesis program pasca sarjana STIE, Semarang.

Shinta, R.D., dan Kusuma, W.I. (2004). Pengaruh Faktor Kontekstual Terhadap Kegunaan Earnings dan Arus Kas Operasi dalam Menjelaskan Return Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 7 (1) Januari, hal. 74-93.

(22)

Universitas Kristen Maranatha Sunariyah. (2003). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Ketiga, Penerbit

UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Sunarto. (2001). Pengaruh Profitabilitas dan Leverage terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di BEJ. Fokus Ekonomi, 1 (1) April, hal. 63-82.

Swaminathan, S. dan J. Weintrop. 1991. The information content of earnings, revenues, and expenses. Journal of Accounting Research 29 (2), 418-427.

Watts, R. dan J.L Zimmeriman. (1986). Positive Accounting Theory. Pretince Hall, Inc, USA.

Wild, John J., K.R Subramanyam, Robert F.Halsey. (2007). Financial Statement

Analysis, 9th Edition, McGraw-Hill Internasional, Singapore.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu hal yang mungkin terjadi adalah menurunnya motivasi dan kepuasan kerja karyawan tersebut, karyawan menjadi malas melakukan tugas-tugas yang diberikan

Refleksi Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam membantu siswa untuk menyadari apa yang.. belum dikuasai atau dipahaminya. Refleksi perlu dilakukan untuk

Kegiatan perekayasaan/penelitian dan pengembangan mekanisasi pertanian Kegiatan perekayasaan/penelitian dan pengembangan mekanisasi meliputi lima kegiatan utama, yaitu

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan acuan penelitian hukum normatif, untuk menganalisis apakah ketentuan terkait kepesertaan dan sistem pembayaran

Kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan adalah: Penambahan tepung ampas umbi garut produk fermentasi pada tingkat 10% dalam ransum basal tidak memberikan

Beragam bahasa yang digunakan dalam komunitas atau kelompok masyarakat pecinta sepak bola akan menjadi kebanggaan dan identitas bagi kelompok tersebut.. Adanya sebuah

bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Kegiatan Audit (EQI- F077) Nomor Urut 169.1 tanggal 19 Oktober 2016 menunjukkan PK MAHONI telah

bentuk lintasan yang sesuai dengan panjang, kedalaman minimal dan diameter pipa.. yang