ABSTRAK
Modal kerja merupakan aktiva lancar dikurangi hutang lancar, hasilnya bisa positif atau negatif, jika positif berarti perusahaan sudah mampu membayar semua kewajiban lancarnya dari aktiva lancarnya, jika negatif berarti perusahaan belum mampu membayar kewajiban lancarnya dari aktiva lancarnya.
Modal kerja dapat berpengaruh terhadap profitabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, dan pengaruhnya juga terhadap likuiditas, yaitu kecepatan perusahaan membayar kewajiban-kewajibannya.
PT Exelcomindo Pratama, Tbk merupakan perusahaan jasa telekomunikasi yang arus kasnya cepat sehingga memerlukan pengelolaan modal kerja yang baik agar profitabilitas dan likuiditasnya baik.
Dari hasil perhitungan, modal kerja perusahaan mengalami fluktuasi, di tahun 2003 hingga tahun 2006 keadaannya kurang baik , namun di tahun 2006 dan 2007 sudah membaik. Sedangkan profitabilitas perusahaan dari tahun 2004 hingga 2005 kurang baik karena perusahaan mengalami rugi yang terlihat dari rasio profitabilitas yang minus, namun di tahun 2006 dan 2007 perusahaan dapat bangkit kembali yang terlihat dari meningkatnya pendapatan dan laba yang besar. Sedangkan likuiditas dari tahun 2003-2007 sudah baik, likuiditas yang terbesar ada di tahun 2004 dan yang terkecil ada pada tahun 2007.
Pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan memiliki persamaan regresi Y= -17,689 + 0,388 x. Pengaruh modal kerja terhadap likuiditas perusahaan memiliki persamaan regresi Y= -0,66 + 0,012 x,. Sedangkan dari hasil uji hipotesis menyatakan bahwa tidak ada pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dan likuiditas
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Penelitian 1
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Pembatasan Masalah 3
1.4 Tujuan Penelitian 4
1.5 Kegunaan Penelitian 4
1.6 Kerangka Pemikiran 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Pengertian Modal Kerja 7
2.2 Konsep Modal Kerja 8
2.3 Jenis Modal Kerja 10
2.4 Elemen-elemen Modal Kerja 10
2.5 Pengelolaan Modal Kerja 11
2.6 Pentingnya Modal Kerja 12
2.7 Rasio Profitabilitas 14
2.8 Rasio Likuiditas 16
2.9 Keterkaitan Modal Kerja dengan Profitabilitas dan Likuiditas 18
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 19
3.1 Objek Penelitian 19
3.2 Metode Penelitian 23
BAB IV PEMBAHASAN 25
4.1 Analisis Aktiva Lancar 25
4.1.1 Perkembangan dan Analisis Total Aktiva Lancar 25
4.1.2 Pengelolaan dari Elemen-elemen Atkiva Lancar 26
4.1.2.1 Analisis Kas dan Setara Kas 26
4.1.2.2 Analisis Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain 28
4.1.2.3 Pengelolaan Persedian 29
4.1.2.4 Pengelolaan Pajak di Bayar Dimuka 32
4.1.2.5 Pengelolaan Uang Muka dan Aktiva Lain-lain 33
4.2 Pengelolaan Hutang Lancar 34
4.2.1 Pengelolaan Total Hutang Lancar 34
4.2.2 Pengelolaan Elemen-elemen Hutang Lancar 35
4.2.2.1 Pengelolaan Hutang Usaha 35
4.2.2.2 Pengelolaan Hutang Pajak 36
4.2.2.3 Pengelolaan Hutang Lain-lain 36
4.2.2.4 Penglolaan Penghasilan Tangguhan 37
4.2.2.5 Pengelolaan Pinjaman Jangka Panjang yang jatuh
Tempo dalam satu tahun 38
4.3Pengelolaan Modal Kerja Bersih 40
4.4Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas dan Likuiditas PT
Exelcomindo Pratama, Tbk 41
4.4.1 Analisis kinerja profitabilitas di
PT Exelcomindo Pratama, Tbk 41
4.4.2 Analisis likuiditas 43
4.4.3 Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas 46
4.4.4 Pengaruh modal kerja terhadap Likuiditas 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51
5.1 Kesimpulan 51
5.2 Saran 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Perkembangan modal kerja 25
Tabel 4.2 Proporsi kas dan setara kas terhadap aktiva lancar 27
Tabel 4.3 Proporsi total piutang terhadap aktiva lancar 28
Tabel 4.4 Proporsi persediaan terhadap aktiva lancar 31
Tabel 4.5 Proporsi pajak dibayar dimuka 32
Tabel 4.6 Proporsi uang muka dan aktiva lain-lain terhadap aktiva lancar 33
Tabel 4.7 Perkembangan hutang lancar 34
Tabel 4.8 Perbandingan hutang usaha terhadap hutang lancar 35
Tabel 4.9 Perbandingan hutang pajak terhadap hutang lancar 36
Tabel 4.10 Proporsi Hutang lain-lain terhadap Hutang Lancar 37
Tabel 4.11 Proporsi penghasilan tangguhan terhadap hutang lancar 38
Tabel 4.12 Proporsi pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun terhadap 39
Tabel 4.13 Modal kerja bersih 40
Tabel 4.14 Perhitungan Rasio Profitabilitas 42
Tabel 4.15 Perhitungan rasio-rasio Likuiditas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Sejak pertengahan tahun 1997, negara-negara di wilayah regional Asia
Pasifik, termasuk Indonesia mengalami dampak memburuknya kondisi
perekonomian, terutama karena adanya depresiasi mata uang negara-negara
tersebut yang disebabkan oleh langkanya likuiditas, tingginya tingkat bunga dan
kurs mata uang. Labilnya nilai tukar mata uang dan tingkat bunga menyebabkan
naiknya biaya dan jumlah kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan.
Modal kerja perusahaan sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar
memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak
mengalami kesulitan keuangan, misalnya dapat menutup kerugian-kerugian dan
dapat mengatasi keadaan kritis atau darurat tanpa membahayakan keadaan
keuangan perusahaan. Kelebihan modal kerja, khususnya dalam bentuk kas dan
surat-surat berharga, tidak menguntungkan karena dana tersebut tidak digunakan
secara produktif dan akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya
kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan. Dana yang
menganggur, pendapatan yang rendah, investasi pada proyek-proyek yang tidak
diinginkan atau fasilitas pabrik dan perlengkapannya yang tidak perlu, semuanya
merupakan operasi perusahaan yang tidak efisien. Maka dari itu modal kerja
dalam membuat dan mengambil keputusan mengenai modal kerja agar tidak
terjadi kelebihan ataupun kekurangan modal kerja.
Modal kerja dapat menentukan tingkat profitabilitas dan likuiditas suatu
perusahaan. Untuk mengukur profitabilitas di hitung melalui rasio-rasio
profitabilitas, rasio profitabilitas digunakan untuk menunjukkan hasil akhir yang
dicapai manajemen dari setiap kebijakan dan keputusannya, salah satunya adalah
Profit Margin Ratio : Profit after taxes dibanding sales. Rasio yang dapat
menggambarkan hasil yang dicapai oleh setiap kebijakan dan keputusan
manajemen Return on Total Assets : Net Profit After Taxes dibanding dengan
total asset. Rasio yang menunjukkan kemampuan modal yang ditanam secara
keseluruhan untuk menghasilkan keuntungan adalah Return on Equity : Net
Profit After Taxes dibanding Equity, merupakan rasio yang dapat menunjukkan
kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan.
Selain itu modal kerja dapat menentukan tingkat likuiditas suatu
perusahaan. Dalam mengukurnya digunakan rasio-rasio likuiditas, antara lain: Net
Working Capital: Selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancer yang
digunakan untuk melihat likuiditas perusahaan secara keseluruhan. Current Ratio
: aktiva lancar dibagi dengan pasiva lancar, rasio ini menggambarkan kemampuan
untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Cash
Ratio : kas ditambah sekuritas dibagi pasiva lancar, rasio ini digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang yang segera dipenuhi
dengan kas dan sekuritas.
PT. Exelcomindo, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
telekomunikasi selular dengan tujuan untuk melakukan kegiatan dalam usaha
penyelenggaraan dan atau jaringan komunikasi dan atau multimedia.
PT. Exelcomindo harus beroperasi secara terus menerus. Perusahaan perlu
mengusahakan modal kerja yang baik agar tingkat profitabilitas dan likuiditas
perusahaan menjadi baik pula. Oleh karena itu, penulis mengambil judul
"ANALISIS PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS DAN
LIKUIDITAS PT EXELCOMINDO PRATAMA, TBK "
1.2 Identifikasi Masalah
Manajemen modal kerja meliputi pengambilan keputusan mengenai
jumlah dan komposisi aktiva lancar dan bagaimana membiayai aktiva ini. Dalam
menganalisa modal kerja dan pengaruhnya pada profitabilitas dan likuiditas
perusahaan, diperlukan suatu analisa yaitu analisa rasio keuangan. Berdasarkan
hal tersebut maka masalah dalam penelitian terhadap analisis modal kerja dan
pengaruhnya terhadap profitabilitas dan likuiditas perusahaan dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan modal kerja PT Exelcomindo Pratama?
2. Bagaimana profitabilitas PT Exelcomindo Pratama ?
3. Bagaimana likuiditas PT Exelcomindo Pratama?
4. Bagaimana pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas dan
1.3 Pembatasan Penelitian
Dalam menyusun penelitian ini, penulis mengambil data laporan keuangan
yang diambil dari website milik Exelcomindo yaitu dari lima tahun
terakhir (tahun 2003-2007)
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui seberapa besar perkembangan modal kerja dari PT
Exelmindo Pratama.
2. Untuk mengetahui seberapa besar profitabilitas PT Exelcomindo Pratama.
3. Untuk mengetahui seberapa besar likuiditas PT Exelcomindo Pratama
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh modal kerja terhadap
profitabilitas dan likuiditas PT Exelcomindo Pratama.
1.5 Kegunaan Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan data dan informasi yang
diperoleh dapat memberikan gambaran yang tepat tentang pengaruh
manajemcn modal kerja terhadap profitabilitas dan likuiditas perusahaan
dan dapat memberikan manfaat.
1. Bagi Penulis:
Sebagai bagian dari proses belajar, sehingga analisis ini diharapkan akan
menambah pengetahuan dan wawasan pemikiran penulis dalam teori
maupun praktek, khususnya dalam manajemen modal kerja dan dapat
menganalisa besarnya pengaruh manajemen modal kerja terhadap
profitabilitas dan likiditas perusahaan.
2. Bagi Mahasiswa:
Penelitian merupakan penalaran teoritis terhadap masalah yang
sesungguhnya terjadi, dengan demikian diharapkan dapat memberikan
masukan yang berarti bagi mahasiswa dalam menjalankan
kebijakan-kebijakan selanjutnya dalam aspek keuangan, khususnya dalam masalah
modal kerja.
3. Bagi perusahaan:
Dapat mengetahui seberapa besar keefektifan modal kerja-nya sehingga
perusahaan dapat menganalisis lebih lanjut untuk mengoptimalkan
profitabilitas dan likuiditas-nya.
1.6 Kerangka Pemikiran
Modal kerja dalam suatu perusahaan sangatlah diperlukan untuk
membelanjai kegiatan operasionalnya sehari-hari. Pembelanjaan ini merupakan
salah satu fungsi yang sangat penting bagi keberhasilan suatu usaha. Penggunaan
prinsip-prinsip pembelanjaan yang benar dalam pelaksanaan modal kerja akan
sangat menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Fungsi pembelanjaan meliputi
semua aktivitas yang berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang
dibutuhkan serta menggunakan dana seefisien mtmgkin untuk mencapai tujuan
perusahaan. Hal ini sesuai dengan pengertian dari buku: Manajemen keuangan J.
manajer keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh dana dan
menggunakan dana tersebut untuk memaksimisasi nilai perusahaan". Kondisi
keuangan dan modal kerja suatu perusahaan biasanya dapat diketahui dari laporan
keuangan perusahaan yang disusun secara berkala pada akhir pembukuan
perusahaan. Sebagian dari apa yang terlihat dalam laporan keuangan tcrsebut
mencerminkan kebijakan yang diambil oleh pimpinan perusahaan atas hasil yang
telah dicapai oleh perusahaan pada waktu-waktu sebelumnya. Pengelolaan
keuangan yang baik dapat membantu perusahaan dalam menghasilkan produk
atau jasa yang lebih baik bagi konsumennya dengan harga yang lebih rendah dan
untuk membayar upah dan gaji yang lebih tinggi bagi karyawan dan manajernya,
serta masih memberikan hasil atau laba yang lebih besar bagi para investor yang
menyertakan modal untuk mendirikan dan mengoperasikan perusahaan.
Untuk dapat menciptakan laba yang maksimum bagi perusahaan,
penentuan besarnya kebutuhan modal kerja merupakan suatu masalah yang
penting bagi manajer keuangan. Modal kerja yang optimal sangat penting bagi
perusahaan karena berapa modal kerja optimal yang akan menaikkan aktiva
perusahaan tanpa diikuti kenaikan laba yang proposional, sehingga akan
menurunkan tingkat pengembalian atas investasi (Return On Investment) dan
sebaliknya jika modal kerja terlalu rendah menggambarkan ketidakmampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya tepat waktu. Besarnya
modal kerja yang berlebihan juga menyebabkan munculnya biaya-biaya yang
tidak perlu dan dana menjadi tidak produktif.
Perputaran modal kerja dimulai saat kas diinvestasikan pada
komponen-komponen modal kerja sampai kembali lagi menjadi kas. Semakin pendek
perputaran modal kerja berarti semakin cepat perputarannya tergantung pada
masing-masing komponen yang ada pada modal kerja. Dengan mengetahui
jumlah pengeluaran tiap harinya dan periode perputarannya, yang berarti maju
mundurnya atau mampu tidaknya perusahaan membayar hutang ini sangat
tergantung pada besarnya modal kerja. Fred Weston dan Thomas E. Copeland,
diterjemahkan oleh Jaka Wasana dan Kirhandoko, Edisi kedelapan (1994,hal.
335)
Adapun hipotesis yang digunakan untuk melihat pengaruh modal kerja terhadap
profitabilitas dan likuiditas PT Exelcomindo Pratama, yaitu:
H1: Ada pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas PT Exelcomindo
Pratama
H2: Ada pengaruh modal kerja terhadap likuiditas PT Exelcomindo
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengaruh modal kerja terhadap
profitabilitas dan likuiditas perusahaan, maka pada bab ini penulis mencoba
menarik kesimpulan. Selain itu penulis juga mencoba mengajukan beberapa saran
sebagai bahan pertimbangan pihak-pihak yang berkepentingan pada masa yang
akan datang. Adapun kesimpulan dan beberapa saran tersebut adalah sebagai
berikut:
5.2 Kesimpulan
Dalam mencari pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dan likuiditas,
untuk mewakili modal kerja maka elemen yang di pakai adalah kas dan
setara kas karena jumlahnya besar di atas 50%. Untuk mewakili
profitabilitas rasio yang digunakkan adalah net profit margin, karena dapat
melihat keuntungan bersih perusahaan, sedangkan untuk mewakili
likuiditas rasio yang digunakkan adalah current ratio karena dapat melihat
seberapa besar kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam membayar
kewajiban lancarnya. Berikut ini dijabarkan kesimpulan dari perhitungan
yang sudah dilakukan penulis:
1. Perkembangan modal kerja perusahaan dapat terlihat dari tabel 4.13,
yaitu diketahui bahwa dalam membiayai kegiatan operasional
sehari-hari, perusahaan lebih banyak menggunakkan hutang jangka
pendeknya. Dari tahun 2003 hingga 2005 jumlahnya tidak terlalu besar
karena angkanya di bawah 1 miliar, namun dari tahun 2006 hingga
2007 perusahaan perlu memperhatikan bagaimana melunasi hutang
jangka pendeknya karena angkanya diatas 2 miliar, terlebih di tahun
2007 yang merupakan puncaknya karena mencapai 5,7 miliar.
2. Profitabilitas perusahaan dapat dilihat dari tabel 4.14:
Profitabilitas perusahaan pada tahun 2003 baik, namun di tahun 2004
dan 2005 kurang baik karena perusahaan mengalami kerugian. Di
tahun 2006 dan 2007 perusahaan mengalami perbaikan karena sudah
mampu membawa keuntungan.
3. Likuiditas perusahaan dapat dilihat dari tabel 4.15 di bawah ini:
Dari tabel 4.15, dapat dilihat bahwa tahun 2003 hingga 2007 hutang
lancar lebih besar daripada aktiva lancar, ini tercermin dari net
working capital yang minus, kondisi yang perlu diperhatikan adalah
tahun 2007 karena net working capital mencapai 5.700.227.354 yang
berarti perusahaan mempunyai hutang lancar yang begitu besar,
perusahaan perlu lebih memperhatikan kondisi di tahun 2007 ini agar
kegiatan perusahaan tetap berjalan dengan baik.
4. Hasil pengujian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh modal kerja
terhadap profitabilitas. Sedangkan hasil pengujian pengaruh modal
kerja terhadap likuditas menunjukan tidak ada pengaruh.
Kemungkinan profitabilitas dan likuiditas dipengaruhi oleh
Demikianlah kesimpulan yang dapat penulis sampaikan, kiranya dapat
berguna bagi pihak yang membutuhkan, dan dapat dikembangkan untuk
penelitian selanjutnya.
5.2 Saran
Adapun saran dari penulis kepada perusahaan adalah sebagai
berikut ini:
1. Kondisi modal kerja perusahaan dari tahun 2003 hingga 2007
secara menyeluruh kurang baik, ini terlihat dari nilai modal kerja
yang minus. Kondisi terburuk ada di tahun 2007 dengan nilai
hingga minus lima miliar. Perusahaan belum dapat
memaksimalkan modal kerja yang sudah ada sedangkan
pinjamannya di tahun 2007 tersebut cukup besar, untuk itu perlu
adanya alokasi dana yang baik agar profitabilitasnya bisa
ditingkatkan. Untuk menjaga stabilitas keuangan maka perusahaan
perlu memperhatikan modal kerja ini agar tidak terjadi defisit
karena kekurangan uang kas.
2. Kondisi profitabilitas perusahaan dari tahun 2004 hingga 2005
kurang baik karena perusahaan mengalami rugi, ini terlihat di
laporan laba rugi perusahaan, selain itu dari perhitungan juga
tercermin pada rasio operation profit margin, net profit margin,
return on assets dan return on equity. Dari kenyataan ini
hendaknya menjadi pelajaran agar perusahaan mendapatkan solusi
bagaimana seharusnya menjaga dan mempertahankan modal
kerjanya.
3. Kondisi likuiditas di tahun 2003 hingga 2007 secara menyeluruh
sudah baik, karena current ratio sebagai acuan likuiditas
perusahaan nilainya cukup besar, ini menandakan bahwa
kondisinya likuiditas perusahaan aman. ini menjadi acuan
bagaimana pengelolaan modal kerja perusahaan selanjutnya agar
aktiva tidak terlalu sedikit ataupun terlalu banyak, melainkan
likuiditas perusahaan dapat di kontrol dengan baik.
4. Dari perhitungan ternyata pengaruh modal kerja terhadap
profitabilitas dan likuiditas perusahaan sangat lemah, Untuk itu
perusahaan perlu memperhatikan faktor lain yang mempengaruhi
profitabilitas dan likuiditas agar nilainya semakin baik.
5. Untuk penelitian selanjutnya, karena penelitian ini dibatasi dari
tahun 2003 hingga 2007 dan untuk mewakili modal kerja
digunakan elemen kas, untuk mewakili profitabilitas digunakan net
profit margin dan untuk mewakili likuiditas digunakan current
ratio. Penelitian ini memungkinkan untuk acuan
penelitian-penelitian selanjutnya.
Demikianlah saran dari penulis, kiranya saran ini dapat membantu
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, syafarudin. 1994. Alat-alat analisis Dalam Pembelanjaan. Edisi Ketiga,
cetakan pertama. Yogyakarta: Andi Ofset
Gitman, Lawrance J. 1987. Principles of Managerial Financial. Boston:
Addison-Wesley
John J hampton.1989. Financial Decision Making. Prentice Hall.
Kamaruddin Ahmad. 1997. Dasar-dasar Manajemen Modal Kerja. Rineka Cipta
Keown, A.J., John D. Martin, David F. Scott, Jr and J. William Petty. 1991. Basic
Financial Management. 5th edition. New Jersey: Prentice-Hall.
Munawir, s. 1998. Analisa Laporan Keuangan. Edisi ketiga, cetakan pertama.
Yogyakarta: Liberty
Riyanto, bambang. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi
keempat. Yogyakarta : Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada
Suprapto, J. 2001. Statistik: Teory & aplikasi. Edisi kelima, Jakarta: Erlangga
Weston, J Fred, Thomas Copeland diterjemahkan oleh Jaka Wasana dan
Kibrandoko. Manajemen Keuangan. 1997. Edisi Kesembilan, Jakarta:
Binarupa
Weston, J Fred and Bringham, E F. 1998. Essensial of management Finance.
Pearson education.