PENERAPAN
FACE RECOGNITION
UNTUK
PEMEROLEHAN IDENTITAS MAHASISWA UNIVERSITAS
SANATA DHARMA MENGGUNAKAN METODE
EIGENFACE
DAN
EUCLIDEAN DISTANCE
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh :
Jonathan Darmawan Hartanto
135314006
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ii
THE APPLICATION OF FACE RECOGNITION FOR
ATTAINMENT THE STUDENTS’ IDENTITIES OF
SANATA DHARMA UNIVERSITY BY USING EIGENFACE
AND EUCLIDEAN DISTANCE METHOD
A THESIS
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
for the Degree of Sarjana Komputer in
Department of Informatics Engineering
Written by :
Jonathan Darmawan Hartanto
135314006
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
PENERAPAN
FACE RECOGNITION
UNTUK PEMEROLEHAN
IDENTITAS MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA DHARMA
MENGGUNAKAN METODE
EIGENFACE
DAN
EUCLIDEAN DISTANCE
Oleh :
Jonathan Darmawan Hartanto
135314006
Telah Disetujui Oleh :
Pembimbing
iv
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
PENERAPAN
FACE RECOGNITION
UNTUK PEMEROLEHAN
IDENTITAS MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA DHARMA
MENGGUNAKAN METODE
EIGENFACE
DAN
EUCLIDEAN DISTANCE
Dipersiapkan dan disusun oleh :
Jonathan Darmawan Hartanto
NIM : 135314006
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 12 Juni 2017
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji :
Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
: Eko Hari Parmadi, S.Si., M.Kom.
...
Sekretaris
: Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T., M.T.
...
Anggota
: Dr. Anastasia Rita Widiarti
...
Yogyakarta,
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan
kepadaku. Kerjakanlah bagianmu dengan maksimal, dan serahkanlah semuanya
kepada Tuhan, Ia akan mengerjakan bagian-Nya untukmu. Percaya saja di dalam
Tuhan dan Janganlah bimbang. Bukan karna kekuatanku, melainkan karna
penyertaan dan perlindungan Tuhan.
God is good all the time.
Kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus
Papaku Thomas Andry Agus dan Mamaku Ivoney
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 15 Mei 2017
Penulis
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma :
Nama : Jonathan Darmawan Hartanto
NIM : 135314006
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :
PENERAPAN
FACE
RECOGNITION
UNTUK
PEMEROLEHAN
IDENTITAS
MAHASISWA
UNIVERSITAS
SANATA
DHARMA
MENGGUNAKAN METODE
EIGENFACE
DAN
EUCLIDEAN DISTANCE
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 15 Mei 2017
Yang menyatakan
viii
ABSTRAK
Wajah merupakan bagian dari tubuh manusia yang sangat penting, karena
dalam wajah manusia terdapat 4 indera. Wajah memberikan suatu pengetahuan atau
informasi tentang identitas dari pemilik wajah tersebut. Dewasa ini, jumlah
mahasiswa dalam setiap Universitas terus meningkat. Setiap Universitas perlu
mempunyai data identitas dari seluruh mahasiswanya seperti nama lengkap dan
nomor induk mahasiswa (NIM). Civitas akademika dalam suatu Universitas
diharapkan untuk saling mengenal satu sama lain. Pengenalan identitas satu sama
lain dalam suatu Universitas sangatlah penting, sehingga dapat terjalin hubungan
yang baik dan terciptanya sistem yang baik dalam Universitas.
Dalam penelitian ini akan dibagun sebuah sistem pengenalan wajah
mahasiswa, sehingga antar civitas akademika dalam suatu Universitas dapat
mengenal identitas mahasiswa satu sama lain melalui foto wajahnya. Sistem
pengenalan wajah ini, dapat menjadi sebuah teknologi baru yang bermanfaat bagi
Universitas kedepannya. Contohnya, sistem pengenalan wajah ini dapat digunakan
sebagai sistem untuk presensi kuliah, sistem kegiatan Universitas, sistem kegiatan
mahasiswa, dan lain-lain. Penelitian ini menerapkan metode
Eigenface
untuk
pencarian ciri wajah mahasiswa, serta
Euclidean Distance
yang digunakan untuk
mencari jarak atau kemiripan satu citra dengan yang lain berdasarkan nilai-nilai ciri.
Pada penelitian ini, dilakukan beberapa pengujian menggunakan 3 data
berbeda. Data pertama memiliki 11 citra wajah tiap mahasiswa sehingga totalnya
275 citra, Data kedua memiliki 450 citra, dengan tiap mahasiswanya memiliki 18
citra, Data ketiga yaitu data uji tunggal baru sebanyak 25 citra. Penelitian ini
menggunakan 3-
fold cross validation
untuk pembagian data training dan testing.
Pada pengujian menggunakan data pertama didapatkan hasil akurasi tertinggi
sebesar 69 % pada kombinasi Set kedua. Pada pengujian menggunakan data kedua
memperoleh akurasi tertinggi sebesar 87.3333 % dengan kombinasi Set kedua.
Pada pengujian data baru tunggal memperoleh akurasi sebesar 28 %. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa, sistem dapat mengenali wajah mahasiswa dengan baik
ix
ABSTRACT
Face is the important part of the human body, because in the human face
there are four senses. Face gives a knowledge or information about identity of the
owner. Today, the number of students in every University increase continuously.
Every University requires data of all student
s’ identities
such as full name and
student ID number. An academic community in every University is expected to
know each other. Identify each other in an University is very important, to build
good relationship and good system in University.
In this research, it will build a face recognition system of students, so
academic community in an University can know each othe
r students’ identities
through the facial photo. This face recognition system can be a useful technology
for the future of University. For example, this face recognition system can be used
as a students attendance system, University activity system, students activity
system, and much more. This study uses Eigenface method for feature extraction of
students
’
faces and Euclidean Distance to find distance or similarity of one image
with other image based on features value.
In this research, several tests were performed using three different data. The
first data has 11 images for each student, so the first data has 275 images in total.
The second data has 450 images, with each student has 18 images. The third data is
new single data of 25 images. This research uses 3-fold cross validation for training
and testing data distribution. In testing that uses first data, obtained the highest
accuracy of 69 % in the second combination. In the test using second data obtained
the highest accuracy of 87.3333 % with the second combination. In testing using
new single data obtained highest accuracy of 28 %. So, it can be conclude that the
system can recognize the students face well when using the second data and
obtained 87.3333 % of accuracy.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah menyertai,
melindungi, dan senantiasa memberi kekuatan serta berkat dalam proses pengerjaan
skripsi
yang berjudul “
Penerapan
Face Recognition
untuk Pemerolehan Identitas
Mahasiswa Universitas Sanata Dharma menggunakan metode
Eigenface
dan
Euclidean Distance
”
hingga selesai.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
banyak kepada :
1.
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberi kekuatan dalam
proses pengerjaan skripsi ini.
2.
Kedua orangtuaku tercinta, Papa Thomas Andry Agus dan Mama Ivoney yang
senantiasa memberikan kasih, perhatian, doa, semangat, dan menyediakan
segala keperluan penulis dari awal perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
3.
Keluarga besar serta adik-adikku tercinta, Agatha Graciela Intania, Benedictus
Reynaldo Hartanto, Irene Jeanne Intania, Ferdinand Orlando Hartanto yang
telah memberikan semangat, motivasi, serta dukungan doa selama ini.
4.
Ibu Dr. Anastasia Rita Widiarti selaku Dosen Pembimbing saya yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, bimbingan, dorongan, serta
semangat dalam proses pengerjaan skripsi hingga selesai.
5.
Dosen-dosen Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ilmu, motivasi, arahan, serta semangat selama penulis berkuliah
hingga sekarang.
6.
Teman-teman penulis mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sanata
Dharma angkatan 2013, Fendi, Yeremia, Rusdi, Putra, Damian, Indra, Sonny,
Arka, Medi, Martin, Enggal, Komang, Adit, Fanny, Ekky, Tanto, Vino, Chris,
Baptista, Yosep, Hendra, Yosia, Tommy, Raymond, dan Andre, yang telah
bersedia meluangkan waktunya menjadi responden dalam pengambilan foto
xi
7.
Biro-biro dalam Universitas Sanata Dharma, khususnya Biro Administrasi
Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) yang telah bersedia memberikan
data identitas mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma
angkatan 2013.
8.
Sahabat-sahabat penulis, Tommy Nugraha Manoppo dan Andi Setianto yang
memberikan semangat dan telah meluangkan waktu bersama penulis untuk
mengerjakan skripsi bersama, bermain, berbagi, bercerita, dan belajar bersama
selama ini.
9.
Teman-teman seperjuangan penulis, Kautsar Rusydi R, Theodora Ratri
Dewanti, Aloysius Tanto, Kasih Handoyo, Purbarini Sulysthian, serta
mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma angkatan 2013 yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
10.
Semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian skripsi ini, yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Yogyakarta, 15 Mei 2017
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN JUDUL (ENGLISH) ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 5
1.3. Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Manfaat Penelitian... 5
1.5. Batasan Masalah ... 6
1.6. Metodologi Penelitian ... 6
1.7.
Sistematika Penulisan ... 7
BAB II : LANDASAN TEORI ... 8
2.1. Pengenalan Wajah ... 8
2.2. Metode Eigenface... 9
2.2.1. Proses Perhitungan Eigenface ... 10
2.2.2. Contoh Perhitungan Eigenface ... 13
2.3. Euclidean Distance ... 25
2.3.1. Contoh Perhitungan Euclidean Distance ... 26
2.3.2. Contoh Pengujian ... 27
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 30
3.1. Analisis Data ... 30
xiii
3.1.2. Metode Pengumpulan Data ... 31
3.1.3. Pembagian Data ... 32
3.2. Analisis Sistem ... 33
3.2.1. Preprocessing ... 34
3.2.2. Feature Extraction ... 35
Pseudo-code Metode Eigenface ... 38
3.2.3. Proses Pengujian ... 39
Pseudo-code Pengujian ... 49
3.2.4. Output ... 49
3.2.5. Akurasi ... 50
3.3. Desain User Interface ... 51
3.4. Spesifikasi Software dan Hardware ... 52
BAB IV : IMPLEMENTASI & ANALISIS HASIL ... 53
4.1. Implementasi Pelatihan Data ... 53
4.1.1. Data Awal ... 53
4.1.2. Implementasi Preprocessing ... 53
4.1.3. Implementasi Feature Extraction ... 59
4.2. Implementasi Pengujian Data ... 62
4.3. Hasil Pengujian ... 64
4.3.1. Hasil Pengujian Data Pertama ... 64
4.3.1.1. Hasil Pengujian Set 1 ... 65
4.3.1.2. Hasil Pengujian Set 2 ... 73
4.3.1.3. Hasil Pengujian Set 3 ... 83
4.3.2. Hasil Pengujian Data Kedua ... 93
4.3.2.1. Hasil Pengujian Set 1 ... 94
4.3.2.2. Hasil Pengujian Set 2 ... 108
4.3.2.3. Hasil Pengujian Set 3 ... 122
4.3.3. Hasil Pengujian Data Baru Tunggal ... 136
4.4. Analisis Hasil Pengujian ... 140
4.5. Implementasi Perancangan Antarmuka ... 144
4.5.1. Pengujian Benar atau Data Sesuai ... 145
4.5.2. Pengujian Salah atau Data Tidak Sesuai ... 146
4.5.3. Pengujian Semua Data Testing ... 147
xiv
BAB V : KESIMPULAN & SARAN ... 150
5.1. Kesimpulan ... 150
5.2. Saran ... 151
DAFTAR PUSTAKA ... 152
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Gambaran umum alur kerja sistem ... 33
Gambar 3.2. Desain User Interface... 51
Gambar 4.1. Beberapa data awal citra wajah mahasiswa ... 53
Gambar 4.2. Proses Cropping citra wajah mahasiswa ... 54
Gambar 4.3. Hasil Cropping citra wajah mahasiswa ... 54
Gambar 4.4. Proses Perubahan ukuran dimensi citra wajah mahasiswa ... 55
Gambar 4.5. Folder 3 SET ... 56
Gambar 4.6. Isi folder SET 1 ... 56
Gambar 4.7. Isi folder Training dari SET 1 ... 56
Gambar 4.8. Isi folder Testing dari SET 1 ... 57
Gambar 4.9. Beberapa data citra wajah mahasiswa pertama ... 64
Gambar 4.10. Beberapa data training pada Set 1 data pertama ... 65
Gambar 4.11. Beberapa data testing pada Set 1 data pertama ... 65
Gambar 4.12. Beberapa data training pada Set 2 data pertama ... 73
Gambar 4.13. Beberapa data testing pada Set 2 data pertama ... 73
Gambar 4.14. Beberapa data training pada Set 3 data pertama ... 83
Gambar 4.15. Beberapa data testing pada Set 3 data pertama ... 83
Gambar 4.16. Beberapa data training pada Set 1 data kedua... 94
Gambar 4.17. Beberapa data testing pada Set 1 data kedua ... 94
Gambar 4.18. Beberapa data training pada Set 2 data kedua... 108
Gambar 4.19. Beberapa data testing pada Set 2 data kedua ... 108
Gambar 4.20. Beberapa data training pada Set 3 data kedua... 122
Gambar 4.21. Beberapa data testing pada Set 3 data kedua ... 122
Gambar 4.22. Data baru tunggal 25 mahasiswa... 136
Gambar 4.23. Tampilan User Interface ... 144
Gambar 4.24. Memasukkan citra sebagai Input Image ... 145
Gambar 4.25. Hasil pengenalan yang sesuai ... 145
Gambar 4.26. Hasil pengenalan yang tidak sesuai ... 146
Gambar 4.27. Proses awal pengujian semua data testing ... 147
Gambar 4.28. Aktivitas antarmuka selama proses pengujian semua data testing ... 147
Gambar 4.29. Aktivitas Command Window pada pengujian semua data testing ... 148
Gambar 4.30. Tampilan user interface setelah pengujian semua data testing ... 148
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Keterangan simbol-simbol variabel dalam algoritma ... 10
Tabel 2.2. Hasil pengurutan nilai Eigenvalues dan Eigenvectors ... 20
Tabel 2.3. Contoh Perhitungan Euclidean Distance ... 26
Tabel 3.1. Data mahasiswa TI USD angkatan 2013 yang digunakan dalam penelitian .... 30
Tabel 3.2. Pembagian data citra wajah tiap mahasiswa ... 32
Tabel 3.3. Contoh Matriks ... 40
Tabel 3.4. Contoh perhitungan jarak Matriks ... 41
Tabel 3.5. Contoh pencarian jarak paling minimum Matriks ... 41
Tabel 3.6. Data mahasiswa TI USD angkatan 2013 yang digunakan beserta label file ... 42
Tabel 3.7. Contoh penentuan label pada suatu indeks ... 44
Tabel 3.8. Contoh perhitungan jarak 5 citra ... 48
Tabel 4.1. Pembagian data training dan testing tiap mahasiswa ... 55
Tabel 4.2. Pembagian data training dan testing pada data pertama ... 64
Tabel 4.3. Hasil Pengujian Set 1 pada data pertama dengan indeks threshold 0.05 ... 65
Tabel 4.4. Hasil Pengujian Set 1 pada data pertama dengan indeks threshold 0.1 ... 68
Tabel 4.5. Hasil Pengujian Set 1 pada data pertama dengan indeks threshold 0.2 ... 70
Tabel 4.6. Hasil Pengujian Set 2 pada data pertama dengan indeks threshold 0.05 ... 73
Tabel 4.7. Hasil Pengujian Set 2 pada data pertama dengan indeks threshold 0.1 ... 76
Tabel 4.8. Hasil Pengujian Set 2 pada data pertama dengan indeks threshold 0.2 ... 79
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Set 3 pada data pertama dengan indeks threshold 0.05 ... 83
Tabel 4.10. Hasil Pengujian Set 3 pada data pertama dengan indeks threshold 0.1 ... 86
Tabel 4.11. Hasil Pengujian Set 3 pada data pertama dengan indeks threshold 0.2 ... 89
Tabel 4.12. Hasil Pengujian pada data pertama ... 92
Tabel 4.13. Pembagian data training dan testing pada data kedua ... 93
Tabel 4.14. Hasil Pengujian Set 1 pada data kedua dengan indeks threshold 0.05 ... 94
Tabel 4.15. Hasil Pengujian Set 1 pada data kedua dengan indeks threshold 0.1 ... 99
Tabel 4.16. Hasil Pengujian Set 1 pada data kedua dengan indeks threshold 0.2 ... 103
Tabel 4.17. Hasil Pengujian Set 2 pada data kedua dengan indeks threshold 0.05 ... 108
Tabel 4.18. Hasil Pengujian Set 2 pada data kedua dengan indeks threshold 0.1 ... 113
Tabel 4.19. Hasil Pengujian Set 2 pada data kedua dengan indeks threshold 0.2 ... 117
Tabel 4.20. Hasil Pengujian Set 3 pada data kedua dengan indeks threshold 0.05 ... 122
Tabel 4.21. Hasil Pengujian Set 3 pada data kedua dengan indeks threshold 0.1 ... 127
Tabel 4.22. Hasil Pengujian Set 3 pada data kedua dengan indeks threshold 0.2 ... 131
Tabel 4.23. Hasil Pengujian pada data kedua ... 135
Tabel 4.24. Hasil Pengujian Set 2 pada data tunggal dengan indeks threshold 0.05 ... 137
Tabel 4.25. Hasil Pengujian Set 2 pada data tunggal dengan indeks threshold 0.1 ... 138
Tabel 4.26. Hasil Pengujian Set 2 pada data tunggal dengan indeks threshold 0.2 ... 139
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Wajah manusia merupakan salah satu bagian dalam tubuh manusia
yang sangat penting. Empat bagian dari panca indra manusia yaitu mata,
telinga, lidah, dan hidung terdapat pada wajah manusia. Empat bagian
tersebut memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup manusia
yaitu mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, lidah untuk merasakan
rasa, dan hidung sebagai indra penciuman. Empat indra tersebut ditambah
dengan kulit merupakan alat manusia untuk dapat melakukan kegiatan dan
menjalani hidup. Setiap manusia memiliki empat indra pada wajahnya
dengan bentuk yang berbeda-beda antara satu manusia dengan manusia
yang lain. Misalnya, bentuk mata, ukuran hidung, ukuran telinga, tekstur
lidah, dan lain-lain.
Wajah manusia yang terdiri dari empat indra tersebut merupakan
suatu obyek pertama yang dilihat oleh manusia lain. Wajah manusia juga
merupakan obyek yang berperan sebagai pengetahuan akan identitas diri
dari manusia tersebut. Ketika manusia lain bertemu dengan manusia yang
lain, obyek pertama yang akan mereka lihat dari lawannya adalah wajah.
Dari wajah lawan yang manusia lihat tersebut, ia dapat mengidentifikasi
identitas pribadi dari manusia lawan tersebut seperti misalnya nama, umur,
tempat tanggal lahir, tempat tinggal, tempat berkuliah, jurusan, bahkan
nomor telepon dan nama orang tua dari manusia tersebut.
Setiap manusia memiliki wajah dengan bentuk dan struktur yang
berbeda antar satu manusia dengan manusia yang lain. Dari teori tersebut
muncullah suatu ilmu untuk mengenali wajah manusia (
face recognition
),
yang dapat diaplikasikan dalam banyak bidang. Misalnya dalam bidang
keamanan, dapat membantu mencari seorang penjahat menggunakan foto
perkantoran dalam mengurus presensi atau kehadiran
pegawai-pegawainya, dan masih banyak aplikasi pengenalan wajah pada
bidang-bidang yang lain.
Dalam laporan ini akan membahas dan menjelaskan contoh
pengaplikasian pengenalan wajah dalam bidang pendidikan. Pendidikan
sekarang merupakan hal yang sangat penting dan wajib bagi setiap manusia
untuk dijalaninya. Hampir setiap orang menjalani dan memasuki bangku
sekolah bahkan sejak umur 5 tahun, dan sekarang jenjang pendidikan yang
paling tinggi adalah tingkat Universitas. Banyak orang sangat
menginginkan dan saling berebutan untuk memasuki jenjang pendidikan
tingkat Universitas. Dengan banyaknya minat manusia untuk memasuki
jenjang pendidikan maka pendaftaran untuk mahasiswa baru setiap
Universitas selalu mempunyai jumlah yang cukup banyak.
Berdasarkan data statistik terbaru dari Badan Pusat Statistik
Indonesia tanggal 14 September 2016, menunjukkan bahwa jumlah
mahasiswa yang terdapat di Indonesia adalah sebanyak 341.315 untuk 53
Universitas Negeri dan 272.350 untuk 625 Universitas Swasta. Sehingga
dari data tersebut dapat disimpulkan terdapat 900 lebih mahasiswa di setiap
Universitas yang ada di Indonesia. Berdasarkan data tersebut jumlah
mahasiswa di tiap Universitas cukup banyak, dan setiap Universitas perlu
untuk mempunyai data dari seluruh mahasiswanya seperti nama, nomor
induk mahasiswa, tempat tanggal lahir, alamat, nomor handphone, nama
orangtua, dan lain-lain.
Kebutuhan akan identitas mahasiswa seperti nama lengkap dan
nomor induk mahasiswa (NIM) sangat tinggi. Identitas mahasiswa tersebut
sangat diperlukan untuk berbagai aktivitas mahasiswa seperti keperluan
administrasi, akademis, kegiatan mahasiswa, dan lain-lain. Dengan
menerapkan sistem
face recognition
, identitas mahasiswa dapat diperoleh
secara cepat dan mudah dengan memproses foto wajah mahasiswa. Setiap
civitas akademika yang ada dalam tiap Universitas diharapkan untuk saling
terhadap dosen, mahasiswa terhadap mahasiswa, karyawan terhadap
mahasiswa, karyawan terhadap karyawan, dan lain-lain.
Pengenalan identitas satu sama lain antar civitas akademika dalam
suatu Universitas sangatlah penting, karena dengan mengenali identitas
satu sama lain tersebut maka akan terjalin hubungan yang baik satu sama
lain serta terciptanya sistem yang baik dalam Universitas. Maka dari itu
peran pengenalan wajah (
face recognition
)
sangatlah penting dalam
membantu permasalahan tersebut, karena wajah merupakan obyek utama
yang digunakan untuk mengetahui identitas seseorang. Dalam dokumen
ini, akan dibahas bagaimana civitas akademika (dosen, mahasiswa, dan
karyawan) Universitas Sanata Dharma dapat memperoleh identitas
mahasiswa serta mengenal mahasiswa satu sama lain, khususnya para
mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2013 menggunakan pengenalan
wajah (
face recognition
).
Penelitian dalam bidang
face recognition
atau pengenalan wajah ini
sudah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya dalam beberapa
kasus. Contohnya yaitu seperti penelitian yang dilakukan oleh
Slavković
dan Jevtić (2
012) dengan jumlah data training sebanyak 190 gambar dari
38 orang (setiap orang memiliki 5 gambar berbeda). Lalu, dilakukan testing
menggunakan data gambar sebanyak 40 gambar dari beberapa individu (38
gambar yang dikenali dan 2 gambar yang tidak diketahui). Dari tes yang
dilakukan didapatkan hasil atau tingkat akurasinya sebesar 97.5%
menggunakan 190 jumlah komponen utama (
principal components
) dan
perhitungan jarak
Euclidean Distance
.
Contoh penelitian
face recognition
selanjutnya yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Linge dan Pawar (2014) menggunakan 165 gambar wajah
dari
Yale database
menggunakan metode
Neural Network
dan PCA.
Peneliti melakukan percobaan untuk memasukkan data testing berupa citra
gambar pula sebagai input dan mengecek citra gambar orang tersebut
apakah dikenali dan cocok dengan citra gambar orang pada data training
data training (
database
) maka akan menampilkan citra gambar dari data
training. Penelitian tersebut menghasilkan tingkat akurasi pengenalan
sebesar 98.78%.
Contoh penelitian
face recognition
selanjutnya yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Agarwal dkk. (2010) menggunakan 40 gambar wajah orang
dengan 10 kondisi yang berbeda, sehingga totalnya adalah 400 gambar
wajah dari database wajah
Olivetti and
Oracle Research Laboratory
(ORL). Penelitian ini menggunakan metode
Eigenfaces
dan
Artificial
Neural Network
, peneliti melakukan percobaan untuk memasukkan data
testing berupa citra gambar pula sebagai input dan mengecek citra gambar
orang tersebut apakah dikenali dan cocok dengan citra gambar orang pada
data training yang sudah ada dalam
database
. Jika data testing (masukan)
cocok dengan data training (
database
) maka akan menampilkan citra
gambar dari data training. Penelitian tersebut menghasilkan tingkat akurasi
pengenalan sebesar 97.018%.
Dari ketiga penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian
pengenalan wajah (
face recognition
) sudah pernah dilakukan dan
mendapatkan hasil atau tingkat akurasi yang tinggi, sehingga penelitian
mengenai
face recognition
dapat dikembangkan dan dilanjutkan.
Penelitian-penelitian
face
recognition
sebelumnya
mayoritas
menggunakan metode
Eigenface
dalam memproses suatu data. Metode
Eigenface
merupakan metode yang sangat terkenal dan sering digunakan
dalam penelitian-penelitian untuk pengenalan wajah. Metode
Eigenface
merupakan metode yang digunakan untuk mengurangi ruang dimensi data
lalu mencari nilai
Eigenvectors
serta
Eigenvalues
sebagai karakteristik atau
ciri suatu data. Kemudian karakteristik atau ciri tersebut menjadi data
untuk training dan akan digunakan untuk mengenali data testing. Metode
Eigenface
memiliki beberapa kelebihan dalam penelitian pengenalan
wajah dibandingkan dengan metode lain yaitu kesederhanaan algoritma,
efisien, efektif, serta kecepatan dalam melakukan proses pengenalan
Penelitian pada dokumen ini adalah penelitian dalam bidang yang
sama yaitu pengenalan wajah (
face recognition
), tetapi menggunakan
beberapa hal yang berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Eigenface
dan
Euclidean
Distance
untuk perhitungan jaraknya. Data yang digunakan adalah data
citra foto wajah mahasiswa jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata
Dharma (TI USD) angkatan 2013. Lalu luaran dari penelitian ini yaitu akan
menampilkan informasi atau identitas dari citra foto wajah mahasiswa
tersebut.
1.2.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana metode
Eigenface
dan
Euclidean Distance
dapat
melakukan pengenalan wajah mahasiswa serta menampilkan identitas
mahasiswa ?
2.
Berapa tingkat keberhasilan atau akurasi yang dihasilkan dalam
mengenali wajah menggunakan metode
Eigenface
dan
Euclidean
Distance
?
1.3.
Tujuan Penelitian
1.
Menerapkan metode
Eigenface
untuk pencarian ciri dan
Euclidean
Distance
untuk perhitungan jarak dengan baik sehingga dapat
mengenali wajah mahasiswa dan mendapatkan identitas mahasiswa.
2.
Mendapatkan tingkat keberhasilan atau akurasi pengenalan wajah
menggunakan metode
Eigenface
dan
Euclidean Distance
.
1.4.
Manfaat Penelitian
1.
Mengenali suatu gambar foto wajah seseorang sebagai mahasiswa
Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma angkatan 2013 atau
bukan.
2.
Memperoleh informasi identitas mahasiswa yaitu nama dan nomor
dikenali sebagai seorang mahasiswa Teknik Informatika Universitas
Sanata Dharma angkatan 2013.
3.
Menggunakan identitas (nama dan NIM) mahasiswa dari hasil testing
sebagai inputan atau data masukan untuk keperluan Universitas atau
kegiatan mahasiswa.
4.
Menggunakan dan mengembangkan sistem pengenalan wajah
mahasiswa ini sebagai sistem presensi mahasiswa dalam perkuliahan.
1.5.
Batasan Masalah
1.
Citra gambar foto wajah mahasiswa yang digunakan dalam sistem
melalui proses
cropping
dengan rasio 1:1 (
square
) terlebih dahulu,
agar fokus pada wajahnya saja dan tidak mempunyai latar belakang
yang kompleks. Lalu citra ukuran dimensinya dirubah menjadi
200x200.
2.
Citra gambar foto wajah mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang
digunakan dalam sistem adalah citra gambar foto wajah 25 mahasiswa
jurusan Teknik Informatika angkatan 2013.
1.6.
Metodologi Penelitian
1
Pengumpulan data training yaitu citra gambar foto wajah 25
mahasiswa TI USD angkatan 2013 dari hasil pengambilan gambar
menggunakan kamera
smartphone
, serta identitas mahasiswa dari
Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI)
Universitas Sanata Dharma.
2
Studi Pustaka metode atau algoritma
Eigenface
dan
Euclidean
Distance
.
3
Analisis dan Perancangan Sistem yang terdiri dari analisis masalah,
alur kerja sistem, desain sistem, pembangunan
database
untuk data
training dan testing, perancangan sistem dengan membangun program
berdasarkan algoritma yang digunakan, dan pembuatan alat uji dengan
4
Pengujian sistem menggunakan data testing serta alat uji yang telah
dibuat.
5
Analisis hasil dari pengujian yang telah dilakukan.
1.7.
Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan
masalah, manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan
laporan tugas akhir.
BAB II Landasan Teori
Bab ini berisi penjelasan singkat tentang metode atau algoritma yang
digunakan dalam penelitian.
BAB III Metodologi Penelitian
Bab ini berisi langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian,
metode pengumpulan data, metode pengolahan data, cara analisis data,
metode pengujian, serta desain
user interface
alat uji penelitian yang akan
dibagun.
BAB IV Implementasi & Analisis Hasil
Bab ini berisi proses impelementasi sistem dari
preprocessing
data sampai
pengujian data dan hasil dari pengujian beserta analisisnya.
BAB V Kesimpulan & Saran
Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari penelitian yang dilakukan serta
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Pengenalan Wajah
Wajah merupakan bagian dari tubuh manusia yang sangat penting.
Wajah manusia terdiri dari 4 indera yaitu mata, telinga, lidah, dan hidung.
Wajah merupakan obyek pertama yang dilihat oleh manusia lain ketika dua
atau lebih manusia bertemu. Wajah memberikan suatu pengetahuan atau
informasi tentang identitas dari pemilik wajah tersebut. Tiap manusia
memiliki wajah dengan bentuk dan struktur yang unik satu dengan yang
lainnya. Empat indera yang terdapat pada wajah manusia juga memiliki
keunikan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Bentuk dan ukuran
mata seseorang berbeda dengan bentuk dan ukuran mata seseorang yang
lainnya. Begitu juga dengan ketiga indera yang lainnya yaitu telinga, lidah,
dan hidung, masing-masing indera memiliki keunikan antara satu manusia
dengan manusia yang lain. Sehingga dengan keunikan atau perbedaan
wajah seseorang dan keempat indera di dalamnya, menjadikan wajah
sebagai obyek yang mampu menjadi identitas seseorang atau obyek yang
merupakan referensi utama dalam mengenali seseorang satu dengan yang
lainnya.
Berdasarkan teori tersebut, maka muncullah suatu ilmu atau
penelitian untuk mengenali seseorang dengan wajah yang dimilikinya yaitu
pengenalan wajah (
face recognition
). Dewasa ini, ilmu pengenalan wajah
sangat ramai dibicarakan, diperbincangkan, dan bahkan diteliti, sehingga
ilmu pengenalan wajah ini sekarang telah diterapkan ke dalam teknologi
yang mampu memudahkan manusia dalam memcahkan suatu masalah atau
membantu manusia menyelesaikan pekerjaannya. Teknologi pengenalan
wajah ini sekarang telah membantu manusia dalam bidang keamanan,
pendidikan, kesehatan, sosial, dan lain-lain. Dalam bidang keamanan
pencarian seorang kriminal, pencocokan wajah seseorang untuk akses
masuk suatu ruangan atau benda yang berharga, dan lain-lain. Dalam
bidang pendidikan contohnya seperti penggunaan teknologi pengenalan
wajah untuk pengenalan suatu tokoh sejarah atau pahlawan. Dalam bidang
kesehatan contohnya seperti penggunaan teknologi pengenalan wajah
untuk mendapatkan informasi catatan kesehatan seseorang dari wajahnya.
Dalam bidang sosial contohnya seperti penggunaan teknologi pengenalan
wajah untuk mendapatkan informasi seseorang sehingga seseorang dapat
saling mengenal, misal dalam suatu Universitas, sehingga tercapai
komunikasi dan kerjasama yang baik.
2.2.
Metode
Eigenface
Metode
Eigenface
merupakan perkembangan dari metode atau
pendekatan PCA (
Principal Component Analysis
) yang dikembangkan
oleh Sirovich dan Kirby (1987) serta Turk dan Pentland (1991). PCA
merupakan teknik yang digunakan untuk menyederhanakan suatu data,
dengan cara mentransformasi data secara linier sehingga terbentuk sistem
koordinat baru dengan varians maksimum. PCA merupakan metode yang
cocok untuk
face recognition
(pengenalan wajah), karena PCA tidak
mengkategorikan data wajah dengan perbedaan pada ukuran indera dalam
wajah seperti ukuran hidung atau panjang alis mata. PCA mengkategorikan
data wajah, dengan kumpulan data dari wajah seseorang yang dianalisis
menggunakan PCA, untuk menentukan kumpulan variabel untuk varian
dari wajah-wajah yang dikenal dengan istilah
Eigenface
(Balasuriya,
2000). Data gambar wajah yang dianalisis, direpresentasikan dalam suatu
dimensi vector yang akan membentuk sebuah ruang dari gambar wajah
(
face space
).
Eigenvalues
merupakan nilai ciri dari citra wajah yang bertipe
skalar (nilai tunggal tanpa arah) yang didapat dari perhitungan dengan
covariance matrix
,
Eigenvalues
dominan merupakan nilai ciri yang
memiliki nilai tertinggi sehingga membawa informasi penting dari citra dan
Sedangkan
Eigenvectors
merupakan nilai ciri dari citra wajah yang
bertipe vector (memiliki arah) dan nilai
Eigenvectors
didapatkan dari
perhitungan algoritma menggunakan nilai
Eigenvalues
, sehingga
Eigenvectors
merupakan nilai yang berhubungan dengan nilai
Eigenvalues
.
Nilai
Eigenvalues
dan
Eigenvectors
merupakan nilai karakteristik citra
yang dapat membedakan satu citra dengan citra yang lain. Vektor-vektor
yang merepresentasikan data gambar wajah pada
face space
merupakan
Eigenvalues
dan merupakan kumpulan dari
Eigenvectors
.
Eigenface
merupakan suatu metode yang sangat populer atau sering
digunakan dalam penelitian-penelitian bidang pengenalan wajah.
Eigenface
merupakan suatu metode yang dapat diandalkan dalam
penelitian-penelitian bidang pengenalan wajah, karena dapat menghasilkan
akurasi yang tinggi, kecepatan pemrosesan, algoritma yang sederhana, dan
lain-lain.
2.2.1.
Proses Perhitungan
Eigenface
Apabila diketahui simbol variabel dalam Tabel 2.1, maka algoritma
untuk menghitung
Eigenface
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1. Keterangan simbol-simbol variabel dalam algoritma
Simbol variabel
Arti
M
Set kumpulan gambar
N
Ukuran dimensi citra (
square
)
Indeks nilai
Γ
Representasi tiap citra
Average
(rata-rata)
Φ
Nilai tiap citra setelah dikurangi dengan
nilai
Average
A
Matriks hasil penggabungan nilai-nilai
dari
Φ
Eigenvectors
�
Eigenvalues
I
Matriks Identitas
Matriks
Eigenvectors
sebanyak M
ω
Nilai bobot ciri tiap citra
Matriks hasil penggabungan dari nilai
bobot tiap citra
ω
�
Threshold
1.
Mentraining satu set kumpulan gambar (M) yang direpresentasikan
dengan matriks berukuran N x N. Tiap gambar direpresentasikan
dalam
Γ , Γ … Γ
�. Lalu ubah semua matriks
Γ
berukuran dua
dimensi menjadi satu dimensi N
2x 1. Kemudian gabungkan hasilnya
dalam satu matriks
Γ
.
Γ = [Γ , Γ … Γ
�]
(2.1)
2.
Menghitung
Average
atau nilai rata-rata dari matriks
Γ
.
=
�Σ
�=Γ
(2.2)
3.
Melakukan pengurangan nilai matriks tiap gambar training pada
matriks
Γ
(tipe data matriks
Γ
telah diubah ke double) dengan nilai
matriks rata-rata.
Φ = Γ −
(2.3)
A = [Γ − , Γ − … Γ
�− ]
(2.4)
4.
Menghitung nilai
Covariance Matrix.
= ��
�� = [Φ , Φ … Φ
�
]
(2.5)
Karena hasil dari perhitungan
= ��
�menghasilkan dimensi yang
besar, maka algoritma diubah menjadi
5.
Menghitung nilai
Eigenvalues
dan
Eigenvectors
dari
Covariance
Matrix.
�
�� = �
(2.7)
� − �� =
(2.8)
�
� ∗ �
�� = � ∗ �
(2.9)
� ∗ �
��
= � �
(2.10)
6.
Mengurutkan nilai
Eigenvalues
dari yang terbesar ke terkecil lalu
disertai nilai masing-masing
Eigenvectors
.
7.
Menghitung nilai
Eigenvectors
sebanyak M (jumlah gambar
training).
= �
(2.11)
= �
(2.12)
8.
Memproyeksikan
Γ
ke dalam
Eigenspace
.
ω =
�Γ −
(2.13)
=
��
�(2.14)
= [ ⋮
�]
(2.15)
9.
Menghitung nilai
Threshold
(
�
).
� =
∗
√‖ − ‖ , = , …
(2.16)
2.2.2.
Contoh Perhitungan
Eigenface
1.
Representasi gambar wajah training dengan matriks berukuran N x
N dua dimensi diubah menjadi matriks berukuran N
2x 1 satu
dimensi. Misalnya terdapat 3 buah gambar wajah training berukuran
2x2 :
�
Γ = [
] → [ ]
�
Γ = [
] → [ ]
�
Γ = [
] → [ ]
Lalu hasil tersebut dimasukkan dalam satu matriks
Γ
, dengan tiap
kolom pada matriks merupakan representasi dari 1 gambar wajah :
Γ = [Γ , Γ … Γ
�]
(2.1)
2.
Menghitung
Average
atau nilai rata-rata dari matriks
Γ
=
�Σ
�=Γ
(2.2)
Γ = [
]
=
+ +
=
= .
=
+ +
=
=
=
+ +
=
= .
=
+ +
=
=
Lalu hasil rata-rata tiap baris matriks
Γ
dimasukkan dalam satu
matriks :
= [
.
.
]
3.
Melakukan pengurangan antara nilai matriks tiap gambar dengan
nilai matriks
Γ
Φ = Γ −
(2.3)
A = [Γ − , Γ − … Γ
�− ]
(2.4)
Φ = [ ] − [
.
.
] = [
− .
Φ = [ ] − [
.
.
] = [
− .
− .
]
Φ = [ ] − [
.
.
] = [
.
−
.
−
]
Lalu hasil pengurangan tersebut digabungkan dalam satu matriks
yaitu
A
:
A = [
− .
− .
− .
− .
.
−
.
−
]
4.
Menghitung
Covariance Matrix
dari matriks A
= �
��
(2.6)
= [
− .
− .
− .
− .
.
−
.
−
] [
− .
− .
− .
− .
.
−
.
−
]
=
[
.
.
.
.
− .
− .
5.
Kemudian mencari
Eigenvalues
dan
Eigenvectors
dari matriks C.
(Agar mempermudah perhitungan maka nilai matriks C dirubah)
�
�� = �
(2.7)
� − �� =
(2.8)
= [
−
−
]
[
−
−
] − [
�
�
�
]
[
− �
− �
−
−
− �
] =
− � | − �
−
− �| −
|
− �| + − |
− | =
− �
− �[ − � − ] − [ − ] + − [ −
− � ] =
− �[ − � ] −
+ − [− + �] =
− �[ − � ] + [ − �] =
− �[ − � ] + [ − �] =
− �[ − �
− � ] +
=
− �[ − � − � + � + ] =
− �[ � − � + ] =
− �[ � −
� − ] =
− � � −
� −
=
Dari matriks kovarian C, mendapatkan 3 nilai
Eigenvalues
�
yaitu
4, 3, dan 2. Nilai
Eigenvalues
tersebut digunakan untuk mencari nilai
Eigenvectors
yang berhubungan dengan tiap nilai
Eigenvalues
tersebut.
➢
Untuk
� =
[
− �
− �
−
−
− �
] [ ] =
[
−
−
−
−
−
] [ ] =
[
−
−
−
] [ ] =
Jika dikalikan maka akan menghasilkan persamaan :
−
+
+ −
=
− =
Karena
=
maka
−
+
+ −
=
−
+ −
=
−
=
Jadi
= −
& =
Sehingga
Eigenvectors
yang didapat dari nilai
Eigenvalues
� =
adalah
= [
−
]
= [
➢
Untuk
� =
[
− �
− �
−
−
− �
] [ ] =
[
−
−
−
−
−
] [ ] =
[
−
−
−
] [ ] =
Jika dikalikan maka akan menghasilkan persamaan :
−
+
−
=
=
−
+
=
Karena
=
maka
−
−
= → −
=
→
= −
+
= →
= −
Jadi
= − &
=
Sehingga
Eigenvectors
yang didapat dari nilai
Eigenvalues
� =
adalah
= [
−
]
➢
Untuk
� =
[
− �
− �
−
−
− �
] [ ] =
[
−
−
−
−
−
] [ ] =
[
−
−
−
] [ ] =
Jika dikalikan maka akan menghasilkan persamaan :
− +
−
=
=
−
+
=
Karena
=
maka
− −
= → −
=
→
= −
+
= →
= − →
= −
Jadi
= −
&
=
Sehingga
Eigenvector
s yang didapat dari nilai
Eigenvalues
� =
adalah
= [
−
]
= [
6.
Kemudian mengurutkan nilai
Eigenvalues
dari yang terbesar ke
[image:36.595.84.515.183.624.2]terkecil lalu disertai nilai masing-masing
Eigenvectors
.
Tabel 2.2. Hasil pengurutan nilai
Eigenvalues
dan
Eigenvectors
No
Eigenvalues
(
�
Eigenvectors
( )
1.
� =
= [
−
]
2.
� =
= [
−
]
3.
� =
= [
−
]
Kemudian nilai tiap
Eigenvectors
dimasukkan berdasarkan urutan
dalam satu matriks yaitu x. Tiap kolomnya merupakan representasi
nilai
Eigenvectors
yang berhubungan dari 1 nilai
Eigenvalues
.
= [
−
7.
Menghitung nilai
Eigenvectors
sebanyak M (jumlah gambar) dari
matriks A
= �
(2.11)
= [
− .
− .
− .
− .
.
−
.
−
] . [
−
] = [
− .
.
− .
.
]
= [
− .
− .
− .
− .
.
−
.
−
] . [
−
] = [
.
− .
.
− .
]
= [
− .
− .
− .
− .
.
−
.
−
] . [
−
] = [
− .
.
− .
.
]
= [
− .
.
− .
.
− .
.
− .
.
− .
.
− .
.
]
Atau
= �
(2.12)
8.
Memproyeksikan
�
ke dalam
Eigenspace
� =
�Γ −
(2.13)
= [
ω
ω
⋮
ω
�]
(2.14)
� = [− .
.
− .
.
] [
− .
− .
] =
.
[− .
.
− .
.
] [
− .
− .
] =
.
[− .
.
− .
.
] [
.
−
.
−
] = − .
� = [ .
− .
.
− .
] [
− .
− .
] = − .
[ .
− .
.
− .
] [
− .
− .
] = − .
[ .
− .
.
− .
] [
.
−
.
−
� = [− .
.
− .
.
] [
− .
− .
] = .
[− .
.
− .
.
] [
− .
− .
] = .
[− .
.
− .
.
] [
.
−
.
−
] = − .
= [
.
.
− .
− .
.
.
− .
.
− .
]
Atau
=
��
�(2.15)
=
(
[
− .
.
− .
.
− .
.
− .
.
− .
.
− .
.
]
. [
− .
− .
− .
− .
.
−
.
−
]
)
�= ([
− .
.
− .
.
− .
.
.
.
− .
])
�
Kemudian nilai matriks W di-
transpose
agar sesuai dengan
perhitungan algoritma atau tiap barisnya merepresentasikan bobot 1
wajah.
= [
.
.
− .
− .
.
.
− .
.
− .
]
Nilai
inilah yang akan digunakan untuk mengklasifikasikan data
9.
Menghitung nilai
threshold
(
�
)
Threshold
merupakan batas atau jarak minimum yang harus dilewati
oleh data testing, untuk membuktikan bahwa data testing merupakan
data yang dikenali atau berada dalam
database
. Nilai
threshold
dihitung melalui perhitungan jarak tiap data training satu per satu
menggunakan
Euclidean Distance
, kemudian nilai
threshold
diambil dari jarak yang paling besar atau maksimum dan telah
dikalikan dengan nilai indeks yang di-inputkan
user
. Jika gambar
wajah testing mempunyai nilai yang lebih besar dari batas atau jarak
minimum yang sudah ditentukan, maka gambar wajah testing
tersebut tidak dikenali atau tidak berada dalam
database
.
= [
.
.
− .
− .
.
.
− .
.
− .
]
,
= √
.
− .
+ − .
+ .
+ .
− .
= .
,
= √
.
+ .
+ − .
− .
+ .
+
.
=
.
,
= √
.
+ .
+ − .
−
.
+ .
+
.
=
.
(contoh jika nilai indeks
threshold
adalah 0.2)
� = .
√‖ − ‖ , = , …
(2.16)
� = .
.
2.3.
Euclidean Distance
Euclidean Distance
merupakan suatu metode atau algoritma yang
digunakan untuk membantu pengelompokkan suatu data dengan cara
menghitung jarak suatu data dengan yang lainnya. Semakin kecil nilai jarak
yang dihasilkan maka data tersebut dapat diklasifikasikan menjadi 1
kelompok. Metode atau algoritma
Euclidean Distance
dalam penelitian ini
akan digunakan dalam bagian
Recognition Steps
(tahap pengenalan atau
pengujian data testing terhadap data training).
Cara Pengujian Data :
1.
Mengambil set atau kumpulan gambar testing untuk pengenalan.
Kemudian ubah matriks tiap gambar testing berukuran dua dimensi
menjadi satu dimensi N
2x 1.
2.
Mengurangi nilai matriks gambar testing dengan nilai matriks rata-rata
dari data training dengan rumus :
�
= Γ
−
(
2.17)3.
Memproyeksikan gambar testing dalam
Eigenspace
dengan rumus :
=
�Γ
−
(2.18)
=
��
(2.19)
=
�. �
� (2.20)= [� , � … �
�]
(2.21)Kemudian mencari jarak antar vektor setiap gambar (
Euclidean
distance
) dengan rumus :
� = ‖
−
‖ = [ , … ]
(2.22)
4.
Jika nilai
�
lebih dari (>) nilai
threshold
�
, maka gambar testing
2.3.1.
Contoh Perhitungan
Euclidean Distance
Tabel 2.3. Contoh Perhitungan
Euclidean Distance
Euclidean Distance
1
Var1
2
Var2
Orang 1
20
80
Orang 2
30
44
Orang 3
90
40
Algoritma
Euclidean Distance
:
= √∑
=−
(2.23)
Untuk menghitung jarak antara orang 1 dan 2, perhitungannya :
= √
−
+
−
=
.
Untuk menghitung jarak antara orang 1 dan 3, perhitungannya :
= √
−
+
−
=
.
Untuk menghitung jarak antara orang 2 dan 3, perhitungannya :
2.3.2.
Contoh Pengujian
1.
Mengambil suatu gambar testing untuk pengenalan. Kemudian ubah
matriks tiap gambar testing berukuran dua dimensi menjadi satu
dimensi N
2x 1.
Γ
= [
]
Γ
= [ ]
2.
Mengurangi nilai matriks gambar testing dengan nilai matriks
rata-rata dari data training dengan rumus :
�
= Γ
−
(2.17)
�
= [ ] − [
.
.
]
= [
− .
−
− .
−
]
3.
Memproyeksikan gambar testing dalam
Eigenspace
dengan rumus :
� =
�Γ
−
(2.18)
� =
��
(2.19)
� = [− .
.
− .
.
] [
− .
−
− .
−
] = .
� = [ .
− .
.
− .
] [
− .
−
− .
−
] = − .
� = [− .
.
− .
.
] [
− .
−
− .
−
] = .
= [ .
− .
.
]
Atau
=
�. �
� (2.20)= ([
− .
.
− .
.
− .
.
− .
.
− .
.
− .
.
] [
− .
−
− .
−
])
�= ([
− .
.
.
])
�
= [ .
− .
.
]
Kemudian mencari jarak antar vektor setiap gambar (
Euclidean distance
)
dengan rumus :
� = ‖
−
‖ = [ , … ]
(2.22)
� = √ .
−
.
+ − .
+ .
+ .
− .
= .
� = √
.
− .
+ − .
+ .
+ .
− .
=
.
� = √
.
+ .
+ − .
− .
+ .
+ .
4.
Pengecekan dengan nilai
threshold
�
� = .
< � =
.
Dari perhitungan jarak antara bobot gambar testing dan gambar
training jarak terdekatnya yaitu
.
. Kemudian karena nilai
jarak tidak lebih dari nilai
threshold
, maka gambar testing dikenali
sebagai seseorang dalam gambar pada
database
. Sehingga gambar
testing
[
]
mirip dengan gambar training indeks ke-1 pada
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Analisis Data
3.1.1.
Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto wajah
dan identitas mahasiswa Universitas Sanata Dharma Program Studi
Teknik Informatika angkatan 2013 berjumlah 25 orang. Foto wajah
mahasiswa yang diambil berjumlah 18 foto wajah dengan ekspresi
berbeda dari 25 mahasiswa, sehingga totalnya adalah 450. Foto
wajah mahasiswa berformat *.jpg dan memiliki dimensi asli
2304x4096.
Identitas setiap mahasiswa yang akan menjadi
output
dalam
[image:46.595.84.514.187.762.2]penelitian terdiri dari nama dan nomor induk mahasiswa (NIM).
Tabel 3.1. Data mahasiswa TI USD angkatan 2013 yang digunakan
dalam penelitian
No.
Nama Mahasiswa
NIM
1.
A Fendi Pratama
135314113
2.
Yeremia Yoga Pratama
135314007
3.
Kautsar Rusydi Rahmatullah
135314093
4.
Dwi Putra Prihandito
135314048
5.
Damian Arif Pradana
135314047
6.
Gabriel Indra Widi Tamtama
135314075
7.
Sonny Fernando K.Adji
135314084
8.
Widya Yoga Arkadia
135314059
9.
Angela Mediatrix Melly
135314074
10. Martin Nugraha
135314037
12. Ni Komang Asih Setiawati
135314104
13. Gerardo Adhitya Nugroho
135314068
14. Marcellina Fanny Kusuma Wardani
135314013
15. Ekky Alfian
135314086
16. Aloysius Tanto Wibowo
135314061
17. Elvino Prayogo
135314095
18. Yohanes Christian Brilliangga
135314058
19. Baptista Yorangga Varani
135314123
20. Yosep Kartika Dewandaru
135314076
21. Hironimus Hendra Setiawan
135314126
22. Yosia Adi Febrian
135314036
23. Tommy Nugraha Manoppo
135314027
24. Raymond Apriyogi Diki Putra
135314004
25. Andre Fransisco Bayuputra
135314015
3.1.2.
Metode Pengumpulan Data
Foto wajah mahasiswa didapat dari hasil pengambilan gambar
menggunakan kamera
smartphone
yang memiliki resolusi 13MP
dan menghasilkan gambar berdimensi 2304x4096. Wajah
mahasiswa diambil dengan jarak pengambilan antara kamera
dengan obyek sekitar 20-30cm. Wajah tiap mahasiswa diambil 18
kali dengan ekspresi berbeda dan dengan kondisi cahaya yang cukup
terang. Ekspresi wajah mahasiswa yang diambil tidak ditentukan
atau bebas, namun tidak melakukan banyak pergerakan pada kepala.
Citra wajah mahasiswa diambil sebanyak 18 kali karena
semakin banyak data yang digunakan khususnya untuk data training
maka akan semakin tinggi tingkat akurasi yang dihasilkan.
Kemudian dengan ekspresi wajah bebas tetapi tidak melakukan
banyak pergerakan pada kepala, serta mengambil foto pada waktu
pagi-sore hari atau dibawah lampu ruangan dapat meningkatkan
[image:47.595.82.509.104.658.2]Identitas mahasiswa terdiri dari nama dan NIM yang didapat
dari Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI)
Universitas Sanata Dharma.
3.1.3.
Pembagian Data
Setelah melakukan
Cropping
dan perubahan dimensi citra
pada tahap
Preprocessing,
data citra wajah mahasiswa akan dibagi
untuk data training dan data testing. Pembagian data training dan
data testing ini menggunakan
k-Fold Cross Validation
dengan k=3.
Pembagian data citra wajah mahasiswa akan dibuat dalam 3
set (3 folder), yang setiap set-nya terdapat pembagian untuk data
training dan data testing (1 folder untuk data training dan 1 folder
untuk data testing). Setiap set mempunyai kombinasi berbeda untuk
pembagian data training dan data testing. Dasar pembagian data citra
wajah mahasiswa adalah 2/3 dari total data digunakan sebagai data
training dan 1/3 total data digunakan sebagai data testing.
Untuk tiap mahasiswa yang memiliki 18 citra wajah, maka
pembagiannya adalah 12 buah citra digunakan untuk data training
dan 6 buah citra digunakan untuk data testing. Total data citra wajah
25 mahasiswa sebanyak 450 buah. Sehingga data yang digunakan
sebagai data training sebanyak 300 buah dan untuk data testing
[image:48.595.85.516.242.720.2]sebanyak 150 buah untuk setiap set-nya.
Tabel 3.2. Pembagian data citra wajah tiap mahasiswa
Set
Data Training
(Citra wajah
mahasiswa ke-)
Data Testing
(Citra wajah
mahasiswa ke-)
Set 1
1-12
13-18
Set 2
1-6 & 13-18
7-12
Kombinasi pembagian tersebut digunakan agar tiap indeks
data pernah digunakan sebagai data training dan data testing.
Pembagian data dengan
k-Fold Cross Validation
ini bertujuan untuk
mencari set atau kombinasi pembagian untuk data training dan data
testing yang menghasilkan akurasi pengenalan tertinggi.
3.2.
Analisis Sistem
Langkah-langkah dalam memproses data training dan menganalisis data
[image:49.595.85.513.204.619.2]testing :
Gambar 3.1. Gambaran umum alur kerja sistem
3.2.1.
Preprocessing
Sebelum data citra wajah mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Program Studi Teknik Informatika angkatan 2013 diproses,
data citra wajah akan melalui proses
Cropping
, perubahan ukuran
dimensi citra,
Grayscalling
. Proses pemotongan (
cropping
) dan
perubahan ukuran dimensi citra dilakukan, agar data citra wajah
dapat diproses lebih baik sehingga menghasilkan hasil yang optimal
dalam waktu yang singkat.
Proses pemotongan (
cropping
) akan dilakukan menggu