• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Pada Jalan Tol Padalarang-Cileunyi Bandung Tahun 2004.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Pada Jalan Tol Padalarang-Cileunyi Bandung Tahun 2004."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI BIAYA KECELAKAAN

LALU LINTAS PADA JALAN TOL

PADALARANG-CILEUNYI BANDUNG

TAHUN 2004

David NRP:0121082

Pembimbing: V.Hartanto,Ir.,M.Sc

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG ABSTRAK

Jalan tol sebagai jalan bebas hambatan memberikan perbedaan yang nyata dibanding dengan jalan biasa. Dengan bebas hambatan bukan berarti masalah kecelakaan teratasi karena di jalan tol kecelakaan lalu lintas sering terjadi. Selain mengakibatkan penderitaan, tingkat kecelakaan yang tinggi mengakibatkan pula kerugian yang cukup besar. Untuk menghitung kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas, perlu dilakukan analisis biaya kecelakaan. Analisis tersebut bertujuan untuk mengestimasi biaya kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan tol Padalarang-Cileunyi.

Metode pembiayaan internasional telah diterapkan di Indonesia dan pada Tugas Akhir ini dibahas perhitungan biaya kecelakaan dengan metode pendekatan penghasilan bruto (The Human Capital Approach) dan metode pendekatan penghasilan neto (The Net Output Approach).

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR………..……....i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS………..……...ii

ABSTRAK………..………...iii

PRAKATA………..…….…………..…iv

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN………...……..ix

DAFTAR GAMBAR………..…….……..xi

DAFTAR TABEL………..………..xii

DAFTAR LAMPIRAN………..……….xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………..………...1

1.2 Tujuan Penelitian………..………...3

1.3 Ruang Lingkup Penelitian………..………...………...3

1.4 Pembatasan Masalah………..………..4

1.5 Metodologi Penelitian………..………4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecelakaan Lalu Lintas….………...……….5

2.2 Penyebab Utama Kecelakaan Lalu Lintas………...…..8

2.2.1 Faktor Pengemudi………..………9

(3)

2.3 Biaya Kecelakaan...………...………..11

2.4 Metode Perhitungan Biaya Kecelakaan.………...…..13

2.4.1 Metode Pendekatan Penghasilan Bruto...………..…..13

2.4.2 Metode Pendekatan Penghasilan Neto…..…………..………17

2.4.3 Metode Pendekatan Asuransi Jiwa………..……..…………..18

2.4.4 Metode Pendekatan Keputusan Pengadilan………..…………...…19

2.4.5 Metode Pendekatan Penilaian Seluruh Sektor Umum………....….20

2.4.6 Metode Pendekatan Kesediaan Untuk Membayar………...21

2.5 Komponen Biaya Kecelakaan…...…….….………21

2.5.1 Biaya Kehilangan Penghasilan...…………..……….23

2.5.2 Biaya Kerusakan Kendaraan……..…..……….…23

2.5.3 Biaya Rumah Sakit………..………..….…...24

2.6 Pemilihan Metode Pendekatan Biaya Kecelakaan………...…25

BAB 3 PENGUMPULAN DATA 3.1 Data Kecelakaan…...………..………....26

3.2 Jumlah Kecelakaan...………..……….…...27

3.3 Tarif Kendaraan Derek...………..……….…….32

3.4 Tarif Perawatan Di Rumah Sakit……….….….…32

3.5 Tarif Perbaikan Kendaraan…..………...………...…33

3.6 Kerugian Materiil……….………….……….34

3.7 Umur Rata-rata Korban Kecelakaan Lalu Lintas 2004…….………….35

(4)

4.2.1 Perhitungan Biaya Kehilangan Penghasilan….………...41 4.2.2 Perhitungan Biaya Penggantian Rata-rata Kendaraan Rusak……..43 4.2.3 Perhitungan Biaya Perawatan Di Rumah Sakit.…………..………44

4.3 Perhitungan Dengan Metode Pendekatan Penghasilan Neto….…...…..50 4.4 Analisis Data Menggunakan Metode Pendekatan Penghasilan Bruto ...52

4.5 Analisis Data Menggunakan Metode Pendekatan Penghasilan Neto….53 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……….54

5.2 Saran………55

(5)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

a = Jumlah data korban meninggal

b = Jumlah total korban meninggal dunia menurut umur rata-rata BHP = Biaya kehilangan penghasilan

BKK = Biaya perbaikan kerusakan kendaraan

BPR = Biaya perawatan di rumah sakit BPS = Badan Pusat Statistik

C = Biaya kehilangan untuk korban fatal C(0) = Penghasilan rata-rata penduduk cc = Centimeter cubic

GDP = Gross Domestic Product/Produk Domestik Bruto j = Awal tahun perhitungan (0)

JAK = Jumlah Angkatan Kerja

k = Tingkat pertumbuhan penduduk Km = Kilometer

n = Jumlah tahun setelah meninggal No. = Nomor

P.T = Perseroan Terbatas

Puslitbang = Pusat Penelitian dan Pengembangan Rp. = Rupiah

(6)

VIP = Very Important Person

X = Umur rata-rata

Y = Jumlah korban meninggal dunia

% = Persen

£ = Poundsterling (mata uang Inggris)

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Program Kerja………..………28

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Jenis Kecelakaan Di Jalan Tol………..………6

Tabel 3.1 Rangkuman Data Kecelakaan Unit Kerja Cabang

Padalarang-Cileunyi Tahun 2004………..…………..30

Tabel 3.2 Tarif Derek Pada Jalan Tol Padalarang-Cileunyi…...………….32 Tabel 3.3 Tarif Kamar Dan Perawatan Rumah Sakit

Hasan Sadikin Bandung………..…………33

Tabel 3.4 Biaya Perbaikan Kendaraan Rata-rata Tahun 2004…..………..34 Tabel 3.5 Klasifikasi Korban Kecelakaan Di Jalan Tol

Padalarang-Cileunyi Tahun 2004………...……….35 Tabel 3.6 Distribusi Umur Rata-rata Korban Kecelakaan

Lalu Lintas Di Jalan Tol Padalarang-Cileunyi Tahun 2004…....36

Tabel 3.7 Distribusi Umur Rata-rata Korban Kecelakaan

Fatal Di Jalan Tol Padalarang-Cileunyi Tahun 2004………...36

Tabel 4.1 Data Penduduk Kota Bandung Berdasarkan Usia

Angkatan Kerja Tahun 2004………...41 Tabel 4.2 Perbandingan Biaya Perbaikan Kendaraan Akibat

Kecelakaan Lalu Lintas………...43 Tabel 4.3 Biaya Perawatan Di Rumah Sakit Untuk Korban

(9)

Halaman Tabel 4.4 Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Januari

Tahun 2004………...46 Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Biaya Kecelakaan Dengan Metode

Penghasilan Bruto Tahun 2004………...47

Tabel 4.6 Biaya Kecelakaan Per Orang Tahun 2004 Dengan Metode

Pendekatan Penghasilan Bruto………49

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Biaya Kecelakaan Dengan Metode

Penghasilan Neto Tahun 2004………50 Tabel 4.8 Biaya Kecelakaan Per Orang Tahun 2004 Dengan Metode

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Februari

Tahun 2004..………57 Lampiran 2 Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Maret

Tahun 2004..………58 Lampiran 3 Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan April

Tahun 2004..………59

Lampiran 4 Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Mei

Tahun 2004..………60

Lampiran 5 Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Juni

Tahun 2004..………61 Lampiran 6 Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Juli

Tahun 2004..………62 Lampiran 7 Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Agustus

Tahun 2004..………...…….63 Lampiran 8 Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan September

Tahun 2004..………...….64

Lampiran 9 Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Oktober

(11)

Halaman Lampiran 10 Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan November

Tahun 2004..………66 Lampiran 11 Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Desember

Tahun 2004..………67

(12)

57

Tabel

Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Februari 2004

Jenis Kecelakaan

Fatal Luka Berat Luka Ringan Kerusakan Kendaraan

Jumlah= 0 Orang Jumlah= 5 Orang Jumlah= 13 Orang Jumlah= 15 kendaraan Total

Komponen Biaya

MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN

Biaya Rumah Sakit

0 x [4 hari x Rp 5.564.000,-

13 x [2 hari x

(13)

58

Tabel

Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Maret 2004

Jenis Kecelakaan

Fatal Luka Berat Luka Ringan Kerusakan Kendaraan

Jumlah= 0 Orang Jumlah= 8 Orang Jumlah= 18 Orang Jumlah= 24 kendaraan Total

Komponen Biaya

MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN

Biaya Rumah Sakit

0 x [4 hari x Rp 7.704.000,-

18 x [2 hari x

(14)

59

Tabel

Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan April 2004

Jenis Kecelakaan

Fatal Luka Berat Luka Ringan Kerusakan Kendaraan

Jumlah= 2 Orang Jumlah= 1 Orang Jumlah= 6 Orang Jumlah= 9 kendaraan Total

Komponen Biaya

MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN

Biaya Rp 5.415.200,-

1 x [Rp 5.415.200,-]= Rp 5.415.200,-

6 x [Rp Rumah Sakit

2 x [4 hari x Rp 214.000,-]= Rp 1.712.000,-

2 x [4 hari x Rp214.000,-]= Rp 1.712.000,-

1x [31hari x Rp214.000,-]= Rp6.634.000,-

1 x [31 hari x Rp 214.000,-]= Rp 6.634.000,-

6 x [2 hari x Rp 214.000,-]= Rp 2.568.000,-

6 x [2 hari x

(15)

60

Tabel

Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Mei 2004

Jenis Kecelakaan

Fatal Luka Berat Luka Ringan Kerusakan Kendaraan

Jumlah= 2 Orang Jumlah= 5 Orang Jumlah= 22 Orang Jumlah= 23 kendaraan Total

Komponen Biaya

MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN

Biaya Rumah Sakit

2 x [4 hari x Rp 214.000,-]= Rp 1.712.000,-

2 x [4 hari x Rp214.000,-]= Rp 1.712.000,-

5 x [31 hari x Rp 9.416.000,-

22 x [2 hari x

(16)

61

Tabel

Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Juni 2004

Jenis Kecelakaan

Fatal Luka Berat Luka Ringan Kerusakan Kendaraan

Jumlah= 3 Orang Jumlah= 3 Orang Jumlah= 10 Orang Jumlah= 17 kendaraan Total

Komponen Biaya

MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN

Biaya Rp 20.887.200,-

3 x [Rp Rumah Sakit

3 x [4 hari x Rp 214.000,-]= Rp 2.568.000,-

3 x [4 hari x Rp214.000,-]= Rp 2.568.000,-

3 x [31 hari x Rp 4.280.000,-

10 x [2 hari x

(17)

62

Tabel

Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Juli 2004

Jenis Kecelakaan

Fatal Luka Berat Luka Ringan Kerusakan Kendaraan

Jumlah= 1 Orang Jumlah= 7 Orang Jumlah= 33 Orang Jumlah= 34 kendaraan Total

Komponen Biaya

MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN

Biaya Kehilangan Penghasilan

1 x [Rp 43.272.733,-]=

Rp43.272.733,- --- Rp6.962.400 ,-

1 x [Rp Rumah Sakit

1 x [4 hari x Rp 14.124.000,-

33 x [2 hari x

(18)

63

Tabel

Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Agustus 2004

Jenis Kecelakaan

Fatal Luka Berat Luka Ringan Kerusakan Kendaraan

Jumlah= 1 Orang Jumlah= 5 Orang Jumlah= 5 Orang Jumlah= 16 kendaraan Total

Komponen Biaya

MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN

Biaya Kehilangan Penghasilan

1 x [Rp 43.272.733,-]=

Rp43.272.733,- --- Rp6.962.400 ,-

1 x [Rp Rumah Sakit

1 x [4 hari x Rp 2.140.000,-

5 x [2 hari x Rp

(19)

64

Tabel

Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan September 2004

Jenis Kecelakaan

Fatal Luka Berat Luka Ringan Kerusakan Kendaraan

Jumlah= 1 Orang Jumlah= 11 Orang Jumlah= 23 Orang Jumlah= 22 kendaraan Total

Komponen Biaya

MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN

Biaya Kehilangan Penghasilan

1 x [Rp 43.272.733,-]=

Rp43.272.733,- --- Rp6.962.400 ,-

1 x [Rp Rumah Sakit

1 x [4 hari x Rp 9.844.000-

23 x [2 hari x

(20)

65

Tabel

Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Oktober 2004

Jenis Kecelakaan

Fatal Luka Berat Luka Ringan Kerusakan Kendaraan

Jumlah= 0 Orang Jumlah= 7 Orang Jumlah= 13 Orang Jumlah= 18 kendaraan Total

Komponen Biaya

MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN MPPB MPPN

Biaya Rumah Sakit

0 x [4 hari x Rp 5.564.000,-

13 x [2 hari x

(21)

66

Tabel

Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan November 2004

Jenis Kecelakaan

Fatal Luka Berat Luka Ringan Kerusakan Kendaraan

Jumlah= 2 Orang Jumlah= 8 Orang Jumlah= 20 Orang Jumlah= 27 kendaraan Total

Komponen Rumah Sakit

2 x [4 hari x Rp 8.560.000,-

20 x [2 hari x

(22)

67

Tabel

Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Desember 2004

Jenis Kecelakaan

Fatal Luka Berat Luka Ringan Kerusakan Kendaraan

Jumlah= 2 Orang Jumlah= 3 Orang Jumlah= 7 Orang Jumlah= 21 kendaraan Total

Komponen Rumah Sakit

2 x [4 hari x Rp 2.996.000,-

27x [2 hari x

(23)
(24)
(25)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu aspek dalam membangun jalan tol adalah meningkatnya volume

lalu lintas serta waktu tempuh yang lebih singkat yang diikuti dengan jarak

tempuh yang lebih pendek. Sesuai dengan perkembangan jaman, pengguna yang

menggunakan alternatif jalan ini semakin banyak. Hal ini didasari oleh perjalanan

(26)

2

dengan persilangan tidak sebidang dengan kecepatan rata-rata tinggi dalam waktu

yang lama merupakan salah satu karakter yang membedakan jalan tol dengan

jalan biasa. Dengan bebas hambatan bukan berarti masalah kecelakaan tidak

terjadi bahkan kecelakaan yang terjadi cenderung dengan kualitas tinggi.

Di Bandung, kepadatan arus lalu lintas yang semakin meningkat merupakan

salah satu alasan pembangunan jalan tol Padalarang-Cileunyi dilaksanakan. Jalan

tol Padalarang-Cileunyi telah banyak membantu kelancaran arus transportasi darat

antar kota-kota penting khususnya di Jawa Barat sejak dioperasikan pada tahun

1991. Dengan adanya jalan tol Padalarang-Cileunyi banyak kendaraan yang

melalui jalan tol ini , berbagai jenis kendaraan mulai dari kendaraan penumpang

sampai dengan truk jenis pengangkut container. Arus kendaraan dari arah

Padalarang kini tidak harus melalui kota untuk menuju daerah Cileunyi, sehingga

kepadatan lalu lintas kota Bandung berkurang.

Terdapat resiko meskipun jalan tol memiliki tingkat keselamatan yang baik,

diantaranya kecepatan yang tinggi potensial menyebabkan kecelakaan.

Kecelakaan di jalan tol sampai kini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit

karena menimbulkan korban meninggal seketika, luka-luka berat, luka-luka

ringan, dan kerugian material. Kecelakaan lalu lintas dapat disebabkan oleh

banyak faktor, diantaranya: pengemudi, kendaraan serta lingkungan. Pada faktor

pengemudi kecelakaan lalu lintas dapat dihindari jika terdapat disiplin. Instansi

yang mengelola jalan tol dalam hal ini P.T. Jasa Marga harus dapat meningkatkan

manajemen operasional, seperti penempatan dan perawatan rambu dan marka

jalan yang tepat memberikan informasi bagi pengemudi.

(27)

3

Biaya kecelakaan perlu diketahui meskipun berdasarkan metode pendekatan. Hal

ini dimaksudkan agar Pemerintah mempunyai gambaran untuk mengalokasikan

dana untuk pembangunan, perbaikan prasarana jalan, penertiban lalu lintas, dan

pemakai jalan dalam hal ini manusia.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi biaya kecelakaan. Estimasi

dilakukan secara teoritis dengan menggunakan metode pendekatan penghasilan

bruto (The Human Capital Approach) dan metode pendekatan penghasilan neto

(The Net Output Approach).

Data kecelakaan di jalan tol Padalarang-Cileunyi diperoleh dari P.T. Jasa

Marga Cabang Purbaleunyi yang berkedudukan di Jalan Djunjunan 267, Bandung.

Data yang digunakan untuk analisis pada Tugas Akhir ini adalah data tahun 2004.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Tugas Akhir ini membahas tentang terjadinya kecelakaan lalu lintas dan

berhubungan dengan penentuan biaya akibat kecelakaan lalu lintas yang

ditimbulkan. Penelitian ini dilakukan di jalan tol Padalarang-Cileunyi. Penelitian

yang dilakukan mencakup biaya-biaya yang disebabkan oleh kecelakaan lalu

lintas seperti biaya kendaraan dan biaya rumah sakit.

Untuk mendukung usaha penelitian ini, data diperoleh dari survei pada

instansi-instansi terkait. Metode analisis yang digunakan berdasarkan beberapa

(28)

4

1.4 Pembatasan Masalah

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, permasalahan hanya dibatasi:

1. Menganalisis data kecelakaan di jalan tol Padalarang-Cileunyi tiap bulan

pada tahun 2004.

2. Menghitung biaya kecelakaan dengan menggunakan metode pendekatan

penghasilan bruto (The Human Capital Approach) dan metode pendekatan

penghasilan neto (The Net Output Approach).

3. Menggunakan komponen kehilangan penghasilan, biaya perawatan rumah

sakit, dan biaya perbaikan kerusakan kendaraan untuk menghitung biaya

kecelakaan.

1.5 Metodologi Penelitian

Secara garis besar, metode yang digunakan dalam penelitian terbagi menjadi

tiga bagian, yaitu:

1. Studi pustaka: berdasarkan jurnal-jurnal perpustakaan Unpar, perpustakaan

Teknik Maranatha, Puslitbang jalan, perpustakaan Teknik Sipil ITB, dan

P.T. Jasa Marga serta menelaah literatur yang ada, yang antara lain

berhubungan dengan faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas, angka

kecelakaan, biaya yang dikeluarkan, dan prakiraan biaya.

2. Pengumpulan data: didapatkan dari P.T. Jasa Marga (cabang Purbaleunyi

berkedudukan di Pasteur), rumah sakit Hasan Sadikin, Badan Pusat

Statistik/BPS, dan bengkel perbaikan kendaraan.

3. Perhitungan biaya kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan tol

(29)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Biaya kecelakaan lalu lintas tahun 2004 di jalan tol Padalarang-Cileunyi

dengan menggunakan metode pendekatan penghasilan bruto adalah Rp

3.545.528.906,- dan biaya kecelakaan lalu lintas tahun 2004 di jalan tol

(30)

55

dengan kedua metode pendekatan sangat signifikan yaitu sebesar Rp

742.566.626,-. Hal tersebut disebabkan digunakannya komponen biaya

kehilangan penghasilan pada metode pendekatan bruto, yang pada metode

pendekatan penghasilan neto tidak digunakan.

2. Biaya kecelakaan lalu lintas yang telah dihitung dengan kedua metode

pendekatan penghasilan yaitu metode pendekatan penghasilan bruto serta

metode pendekatan penghasilan neto sebesar Rp 3.545.528.906,- dan Rp

2.802.962.280,- ternyata lebih kecil daripada biaya kecelakaan lalu lintas di

Jawa Barat yaitu sebesar Rp 67.356,79 Milyar.

5.2 Saran

Dengan memperhatikan hasil studi tentang biaya kecelakaan ini, ada beberapa

saran yang dapat disampaikan, yaitu:

1. Tugas Akhir ini menghitung biaya kecelakaan dengan menggunakan metode

pendekatan penghasilan bruto (The Human Capital Approach) dan metode

pendekatan penghasilan neto (The Net Output Approach). Metode tersebut

merupakan dua dari enam metode perhitungan biaya kecelakaan yang

merupakan hasil studi di beberapa negara. Perhitungan biaya kecelakaan

dapat dihitung kembali dengan keempat metode yang ada. Biaya kecelakaan

yang tinggi menunjukkan tingkat kecelakaan yang tinggi pula, sehingga

perlu penanganan yang serius. Dengan diketahuinya biaya kecelakaan, maka

dapat dilakukan tindakan pencegahan yang lebih optimal dan rencana

(31)

56

2. Pada perhitungan dengan menggunakan metode pendekatan penghasilan

bruto, tidak perlu meninjau umur diluar umur pensiun untuk menghitung

umur meninggal yang dipakai dalam perhitungan biaya kehilangan

penghasilan.

3. Pada Tugas Akhir ini hanya diambil satu sumber bengkel perbaikan

kendaraan sebaiknya data diambil dari beberapa bengkel perbaikan

kendaraan sehingga biaya kecelakaan yang dihasilkan lebih akurat.

4. Perhitungan biaya kecelakaan sebaiknya dilakukan rutin tiap tahun

agar perkembangan kecelakaan dapat terlihat. Dengan demikian kecelakaan

dapat dilihat sebagai sesuatu yang serius dan perlu tindakan pencegahan

(32)

DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Pusat Statistik,2004, Statistik Indonesia 2004, Jakarta.

2. D.Oetojo, Pantja,2003, Pengembangan Besaran Biaya Kecelakaan Lalu

Lintas, Pusat Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana Transportasi, Bandung.

3. Dawson, R.F.F.,1976, Cost Of Road Accidents In Great Britain, Transport

and Road Research Laboratory Report 79, Crowthorne, U.K.

4. Downing, A.J.,1998, A Review Of Accident Costs In Indonesia, Transport

Research Laboratory, Crowthorne, U.K.

5. Hasan Sadikin, R.S.,2005, Tarif Kamar dan Perawatan, Bandung.

6. Hills, P.J., and M.W.Jones Lee,1981, The Cost of Traffic Accidents And

Evaluation Of Accident Prevention In Developing Countries, PTRC Summer Annual Meeting, University of Warwick, London.

7. Honda Pasteur, Jajang,2005, Laporan Perbaikan Kendaraan, Pasteur,

Bandung.

8. Jasa Marga, P.T.,2004, Laporan Tahunan Kecelakaan Jalan Tol

Padaleunyi Tahun 2004, Bandung.

9. Transport Research Laboratory,1993, Accident Cost Study, Technical

Report, Technical Assistance And Research Training Project, Crowthorne, U.K.

10. Transport Research Laboratory,1995, Costing Roads Accidents In

Gambar

Tabel Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Februari 2004
Tabel Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Maret 2004
Tabel Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan April 2004
Tabel Biaya Kecelakaan Lalu Lintas Bulan Mei 2004
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah meninjau kadar abu dari pasta baterai, hasil pelindihan Mn didapatkan seperti pada Tabel 4.4 dan Gambar 4.4 untuk asam sulfat 2 M dengan variasi waktu 20, 40, dan

Gambar 1e merupakan gambaran mikroskopik lambung mencit pada kelompok P2 yang diberikan campuran jus buah tomat merah 0,2 ml/20grBB dan jus tomat ungu 0,2 ml/20grBB.. Dari gambar

Dalam kasus Partai Hijau bukan hanya visi mengenai lingkungan yang ditransfer ke lembaga politik di parlemen, namun entitas gerakan sosialnya juga turut berubah menjadi entitas

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kualitas laporan keuangan pada perspektif manajemen laba dan relevansi nilai setelah penerapan SAK adopsi IFRS namun

Rekomendasinya adalah bahwa tataran normative pendidikan Islam yang bersumber dari al-Qur‟an dan hadis memberikan peluang terhadap laki-laki dan perempuan untuk

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan mendidik,

Pada Fuel Oil Purifier terdapat bowl yaitu wadah berbentuk mangkok tertutup yang pada wadah ini diisi dengan minyak lumas dan ditambahkan air sebagai pembentuk

suplementasi dengan mempertimbangkan kebutuhan nutrisi ternak baik serat kasar, energi, protein maupun lainnya. Namun demikian dalam aplikasinya, pembuatan pakan lengkap