• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN

ROLE PLAYING SISWA KELAS IV SD NEGERI GODOG 02 TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1

Disusun Oleh : DANI IRAWAN

A510070420

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN

ROLE PLAYING SISWA KELAS IV SD NEGERI GODOG 02 TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Dani Irawan . NIM. A510070420. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2014

Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar melalui metode pembelajaran role playing siswa kelas IV SD Negeri Godog 02

Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran

2013/2014.Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Godog 02 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo yang berjumlah 14 siswa, sementara guru kelas IV SD Negeri Godog 02 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo sebagai partner kolaborasi sekaligus sebagai sumber data. Data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, catatan lapangan, dan metode tes. Rancangan terdiri dari dua siklus. Setiap siklus meliputi unsur perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif mempunyai empat buah komponen pokok yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil analisis data menunjukkan dengan penerapan metode pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas IV SD Negeri Godog 02 tahun ajaran 2013/2014. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I mencapai 80% sedangkan pada siklus II telah mencapai hasil optimal yaitu 100%, kemudian persentase keterampilan berbicara siswa mencapai 88,95% sehingga telah memenuhi indikator penelitian yang telah ditetapkan.

(5)

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang masalah

Pendidikan sekolah atau pendidikan formal telah di laksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat sebagaimana terdapat dalam pasal 1 Undang - undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Depdiknas 2003:1)

Hal ini sesuai dengan yang di sampaikan Winarno (2002: 11) bahwa tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah untuk memberikan kompetensi kepada siswa dalam hal :

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menghadapi isi kewarganegaraan.

2. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung atau tidak lansung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

(6)

Munculnya berbagai permasalahan yang dihadapi siswa maupun guru saat proses belajar mengajar di sekolah berkaitan dengan teknik pembelajaran dan pada siswa terjadi masalah karena rendahnya perhatian dan minat belajar. Rendahnya minat belajar siswa dikarenakan penerapan metode pembelajaran yang membosankan siswa, timbulnya verbalisme pada siswa serta kurangnya guru memahami latar belakang kemampuan siswa. Oleh karena itu diperlukan salah satu konsep penemuan dalam mengoptimalkan minat siswa dan mengkondisikan suasana pembelajaran yang akan menggugah keaktifan dan kreatifitas siswa.

Dari hasil pengamatan peneliti masih banyak temuan siswa yang kurang terampil dalam berbicara dengan baik dan benar, sementara guru belum optimal menggunakan sarana dan prasarana serta memilih model pembelajaran yang tepat khususnya untuk pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini perlu dicarikan alternatif pemecahan agar masalah tersebut dapat diminimalisasi. Berdasarkan tenuan-temuan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Meningkatkan keterampilan berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan metode pembelajaran Role Playing siswa kelas IV SD Negeri Godog 02 Tahun Pelajaran 2013/2014”.

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas timbul permasalahan yaitu :

a) Kebiasaan guru menggunakan metode konvensional, sehingga guru kurang melibatkan aktivitas belajar siswa.

b) Guru kurang terbiasa menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi.

(7)

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yaitu “Apakah melalui metode pembelajaran role playing dapat meningkatakan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Godog 02 Tahun Pelajaran 2013/2014?”

3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar melalui metode pembelajaran role playing siswa kelas IV SD Negeri Godog 02 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014.

B. METODE PENELITIAN 1. Setting Penelitian

Tempat penelitian ini akan diadakan di SD Negeri Godog 02 Kecamatan Polokarto Kabupaten Karanganyar. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak tahap persiapan sampai tahap penulisan laporan penelitian dilakukan selama beberapa bulan, mulai dari bulan September sampai selesai.

Waktu penelitian dilaksanakan selama semester gasal tahun ajaran 2013/2014 pada bulan September sampai selesai. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Godog 02 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo yang berjumlah 14 siswa, sementara guru kelas IV SD Negeri Godog 02 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo sebagai partner kolaborasi sekaligus sebagai sumber data.

2. Subyek Penelitian

(8)

3. Sumber Data

. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Godog 02 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Keadaan siswa atau perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran,

yang dinilai oleh guru.

2. Situasi kelas saat pembelajaran, yang dinilai oleh guru.

3. Dokumen dan arsip yang dipergunakan meliputi data jumlah siswa, daftar nilai Bahasa Indonesia kelas IV, silabus, RPP dan data lain yang menunjang pelaksanaan penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Observasi

Observasi dalam penelitian ini adalah suatu penyelidikan secara sistematis dan sengaja dengan mengguakan alat indra terhadap kejadian-kejadian yang langsung. Menurut Depdikbud (2003 : 50 ) ”Observasi sebagai alat pengumpul data adalah pengamatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan, direncankan secara sitematis dan hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan tujuannya, serta diperiksa validitas, reliabilitas dan ketelitiannya”. Menurut pendapat Spradely dalam Sutopo (2006:75) menjelaskan bahwa pelaksanaan teknik observasi dibagi menjadi kelompok: (1) tak berperan sama sekali, (2) observasi yang berperan dengan cakupan : berperan aktif, berperan penuh dalam arti peneliti benar-benar sebagai warga bagian / anggota kelompok.

(9)

hasil belajar siswa, setelah dilaksanakannya treatmen dengan metode Role Playing.

b) Metode Interview/ Wawancara

Dalam penelitian ini teknik wawancara bertujuan untuk memperoleh data dan keterangan dari guru dan siswa kelas IV SD Negeri Godog 02 Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo mengenai kondisi awal sebelum diterapkan pembelajaran dengan metode Role Playing.

c) Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan sumber yang sangat penting dalam penelitian, karena catatan lapangan merupakan catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, diamati, dan dipikirkan dalam rangka mengumpulkan data.

d) Metode tes

Dalam penelitian ini tes digunakan untuk memperoleh data nilai belajar siswa kelas IV SD Negeri Godog 02 dengan menggunakan metode Role Playing. Tes digunakan sebagai alat ukur kemampuan siswa dalam memahami meteri Bahasa Indonesia yang telah disampaikan.

5. Instrumen Pengumpul Data

Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini antara lain:

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus 1 dan 2 2. Soal post tes hasil belajar siswa siklus 1 dan 2

3. Lembar observasi keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran metode role playing

4. Lembar observasi kinerja guru dalam pembelajaran role playing

6. Teknik Analisis Data

(10)

dipergunakan ada tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, penarikan simpulan atau verifikasi. Proses analisis dengan tiga komponen analisisnya tersebut saling menjalin dan dilakukan secara terus menerus di dalam suatu proses pelaksanaan pengumpulan data (Sutopo, 2006:105).

Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk interaktif dalam proses pengumpulan data sebagai suatu proses yang berlanjut, berulang dan terus menerus sehingga membentuk sebuah siklus. Dalam proses ini peneliti bergerak di antara komponen analisis dengan pengumpulan data yang masih berlangsung. Sesudah pengumpulan data selesai peneliti bergerak di antara komponen analisis tersebut. Penelitian ini menganalisis data dari hasil nilai siklus siswa ketika diberikan perlakuan dengan menerapkan metode Role Playing.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Godog 02 ditemukan fakta bahwa kemampuan dan keterampilan siswa dalam berbicara tergolong rendah. Hal ini menyebabkan siswa kurang memahami materi jika guru menerangkan dan mengajak siswa berdiskusi. Kondisi ini berpengaruh terhadap rendahnya nilai hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang jauh di bawah KKM yang ditetapkan (70).

(11)

1. Deskripsi Masing-masing Siklus a. Siklus I

Berdasarkan analisis observasi diperoleh data bahwa keterampilan berbicara siswa pada siklus I mencapai persentase 76,6%. Persentase ini sudah termasuk dalam kategori cukup baik, tetapi belum memenuhi indicator yang ditetapkan yaitu sekurang-kurangnya keterampilan berbicara siswa mencapai 85%. Sedangkan nilai hasil belajar post-tes siklus I diketahui ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 81,25%. Siswa yang telah tuntas belajar meningkat menjadi 13 siswa, 3 siswa masih memperoleh nilai di bawah KKM sehingga penelitian belum dapat dikatakan berhasil.

Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode Role Playing pada siklus I telah menunjukkan adanya peningkatan baik peningkatan keterampilan berbicara siswa maupun peningkatan nilai hasil belajar apabila dibandingkan dengan kondisi awal sebelum dilakukan pembelajaran. Namun peningkatan atau perubahan nilai hasil belajar siswa tersebut belum menunjukkan hasil yang maksimal. Adapun hasil pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:

1) Persentase pencapaian lafal siswa dalam berbicara adalah 61%. Intonasi siswa mencapai tingkat 67%, kelancaran berbicara siswa mencapai 58%. Ekspresi menjiwai siswa dalam memerankan peran mencapai 55%, serta pemahaman siswa terhadap peran yang dilakukannya mencapai 62%.

2) Berdasarkan lembar penilaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus I diperoleh hasil bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum berjalan optimal. Skor baru mencapai 80, jika diprosentasikan skor ini mencapai persentase 60,6% sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran belum berjalan maksimal.

(12)

4) Keterampilan berbicara siswa berdasarkan analisis lembar observasi meningkat dengan persentase 76,6% dan termasuk masih belum memenuhi indicator sehingga harus ditingkatkan lagi.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti bersama guru sepakat bahwa penelitian harus dilanjutkan ke siklus berikutnya (siklus II) dengan lebih meningkatkan kegiatan dan proses Role Playing secara maksimal. Pada siklus berikutnya diharapkan siswa lebih fokus dalam mengikuti pembelajaran, serta guru dapat memotivasi dan membimbing siswa secara optimal untuk mencapai hasil yang diharapkan.

b. Siklus II

Hasil observasi pembelajaran siklus II menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam hal keaktifan maupun hasil belajar siswa. Siswa telah terorganisir dengan kelompok-kelompoknya dan dapat melaksanakan langkah metode Role Playing dengan baik. Setiap siswa ikut aktif dalam kegiatan kelompok, baik aktif bertanya, berpendapat, maupun menyatakan alasan atas permasalahan yang diberikan.

(13)

Hasil pembelajaran siklus II berdasarkan hasil analisis lembar penilaian kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Pada tahap pra pelajaran dan pembukaan pembelajaran, guru telah optimal melaksanakan tahapan-tahapannya dengan skor 3 dan 4. Guru juga telah menguasai materi yang diajarkan serta dapat dengan baik mengaitkan materi dengan pengetahuan lain dan realitas kehidupan yang ada. Materi ajar yang disampaikan juga sudah sesuai dengan hierarki belajar.

2) Selain itu skor yang diperoleh pada tahap B adalah 3 dan 4, hal ini menandakan guru telah optimal dalam menyampaikan materi sesuai dengan tingkat perkembangan kebutuhan siswa. Guru juga dapat menguasai kelas dengan baik, melaksanakan pembelajaran secara runtut dan pelajaran yang disampaikan bersifat konstektual.

3) Keterampilan dalam menggunakan media juga sudah baik sehingga berdampak terhadap meningkatnya partisipasi siswa dalam pembelajaran. Siswa sudah dapat merespon dengan baik pelajaran yang disampaikan guru, serta dapat berinteraksi secara terbuka dengan guru dan siswa lain.

4) Pada siklus II ini guru juga sudah menggunakan bahasa lisan dan tulisan maupun pesan secara baik, jelas, dan benar. Refleksi pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada tahap akhir juga menunjukkan hasil yang memuaskan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa skor total pada siklus II ini mencapai 106, dapat diprosentasikan sebesar 80,3% dan sudah termausk kategori baik sekali.

(14)

Berdasarkan keseluruhan tindakan penelitian maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis yang dirumuskan bahwa:“ Dengan

penerapan metode pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas IV SD Negeri Godog 02 tahun ajaran 2013/2014” telah terbukti kebenarannya.

D. SIMPULAN

Kesimpulan yang dapat dimabil dari penelitian yang telah dilakukan antara lain:

Ketuntasan belajar siswa pada siklus II telah mencapai hasil optimal yaitu 100%, kemudian persentase keterampilan berbicara siswa mencapai 88,5% sehingga telah memenuhi indikator penelitian yang telah ditetapkan. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti bersama guru sepakat bahwa penelitian selesai pada siklus II dengan hasil 100% siswa telah memenuhi KKM (70).

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Sekolah Dasar. Jakarta Depdiknas.

Depdiknas.2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nomor 23 tahun 2006, tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.

Depdikbud. 1982. Pendidikan Tenaga Pendidikan berdasarkan Kompetensi. Jakarta : Dikjen Dikti

Henry Guntur Tarigan. 1985. Berbicara: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Jean Peaget. 1985. Metode Pembelajaran . Bandung: Angkasa

KTSP. 2006. Undang- Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003

Moleong, I. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana. 1989. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Jakarta: PT Aksara Perkasa.

Rahim, Farida. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.

Rubiyanto, rubino 2009. Metode Penelitian Pendidikan . Universitas Muhammadiyah Surakarta : Surakarta.

Sagala, syaiful 2003. Konsep dan makna Pembelajaran.Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, Kualitatif.. Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa Depdiknas.

Referensi

Dokumen terkait

Kesalahan yang dilakukan tidak hanya bersumber dari kemampuan siswa yang kurang, tetapi ada faktor yang turut menentukan keberhasilan siswa dalam belajar matematika yaitu

The primary data will be taken from Checkov’s drama Script The Brute, while the secondary data are taken from the other data, which have relation with the

Jika dilihat dari diagram alur proses MiLCA maka pada setiap tahapan prosesnya selalu terdapat jenis dan jumlah produk yang dihasilkan (Lampiran 15) sedangkan pada

Terdapat empat elemen utama yang sangat penting dalam brand judgment, yakni: brand quality yang merupakan evaluasi konsumen secara keseluruhan terhadap suatu brand dan

Kelompok IV (Gambar 12) secara morfologi memiliki karakter rimpang putih kecoklatan, rimpang ini dikonsumsi masyarakat, daun bulat telur, tepi rata, daun berwarna hijau

Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa

No Nomor Peserta Nama Asal Sekolah

Kesediaan untuk belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lain lebih baik. Menganalisis corak kehidupan masyarakat