ABSTRAK
PENGARUH KALSIUM TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK
Andry Setiawan Lim, 2012, Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes. Pembimbing II: Sijani Prahastuti, dr., M.Kes.
Latar Belakang Penyakit kronis degeneratif telah menjadi salah satu penyakit penting di Indonesia yang terkait dengan meningkatnya angka kematian dan penurunan kualitas hidup. Salah satu kontributor utama terjadinya penyakit kronis degeneratif adalah dislipidemia. Kalsium diduga dapat menurunkan kadar kolesterol darah dengan cara menurunkan absorbsi asam lemak tersaturasi dan meningkatkan ekskresi asam empedusehingga terjadi kompensasi berupa konversi dari kolesterol menjadi asam empedu di hati.
Tujuan Penelitian Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh kalsium terhadap penurunan kadar kolesterol darah pada tikus jantan galur wistar yang diberi diet tinggi lemak.
Metode Penelitian Eksperimental laboratorium sungguhan yang bersifat komparatif dengan Rancang Acak Lengkap (RAL). Tiga puluh ekor tikus galur Wistar jantan dibagi ke dalam 6 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif (simvastatin 0,18 mg), kontrol standar (kalsium 36 mg), kalsium dosis 1 (18 mg), kalsium dosis 2 (36 mg) dan kalsium dosis 3 (54 mg). Setiap kelompok diberi diet tinggi lemak selama 28 hari, kecuali kelompok kontrol standar diberi diet standar. Pada hari ke-15 sampai dengan ke -28 diberi perlakuan. Pemeriksaan kolesterol total darah dilakukan 3 kali, yaitu setelah 7 hari masa adaptasi, setelah 14 hari pemberian diet tinggi lemak, dan setelah 14 hari pemberian perlakuan. Parameter yang diamati adalah kolesterol total darah. Analisis statistik menggunakan uji Analisis Varian (ANAVA) satu arah dan kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD.
Hasil Penelitian Penurunan kadar kolesterol total darah secara sangat bermakna (p<0,01) didapatkan pada kelompok kontrol positif, kelompok standar, kalsium dosis 2, dan kalsium dosis 3, sedangkan pada kelompok kalsium dosis 1 penurunan kadar kolesterol total darah secara bermakna (p<0,05) terhadap kontrol negatif.
Simpulan Kalsium dapat menurunkan kadar kolesterol darah pada tikus jantan galur wistar yang diberi diet tinggi lemak.
ABSTRACT
THE IMPACT OF CALCIUM ON SERUM CHOLESTEROL LEVEL IN WISTAR MALE RAT FED WITH HIGH LIPID DIET
Andry Setiawan Lim,2012. Advisor I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes. Advisor II: Sijani Prahastuti, dr.,M.Kes.
Background Chronic degenerative diseases have become one of the most important disease in Indonesia because they increase mortality rate and decrease quality of life. One of contributing factor to chronic degenerative diseases is dyslipdemia. We estimate that calcium can decrease serum cholesterol level by decreasing absorption of saturated fatty acid and increase bile acid excretion which cause conversion of cholesterol to bile acids in hepar as mechansim of compensation
Research Objective To examine the effect of calcium on serum cholesterol level in Wistar male rat fed with high lipid diet.
Research Method Actual laboratory experimental with a comparative and Completely Randomized Design (CRD) method. Thirty Wistar male rat were divided into six groups, which were the negative-control, the positive-control (simvastatin 0,16 mg/day), the standard-control (calcium 36 mg), the calcium dose 1 (18 mg), the calcium dose 2 (36 mg) and the calcium dose 3 (54 mg). Each group fed by high lipid diet for 28 days except the standard-control which was fed by standard diet. On the 15thday until 28th day, interventions were given according to experiment group. Total cholesterol level were examined 3 times, 7 days after adaptation period, 14 days after high lipid diet, dan 14 days after intervention. The observed parameter was total serum cholesterol level. The obtained data were analyzed with one-way ANOVA and was followed with a Tukey HSD test.
Results The decrease of total cholesterol level was found highly significant (p<0,01) on the positive-control group, the standard-control group, the calcium dose 2 group and the calcium dose 3 group from the negative-control group. In group 1 calcium dose differ was found to decrease total cholesterol level significantly (p<0,05) from the negative-control group.
Conclusion Calcium could decrease total cholesterol level in Wistar male rat fed with high lipid diet.
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Akademik ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran ... 3
1.6 Hipotesis Penelitian... 5
1.7 Metodologi ... 5
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kalsium ... 6
2.1.1 Pengertian Kalsium ... 6
2.1.2 Absorbsi Kalsium ... 6
2.1.2.1 Faktor-faktor yang Meningkatkan Absorbsi Kalsium ... 7
2.1.3 Fungsi Kalsium... 8
2.1.4 Angka Kecukupan Kalsium yang Dianjurkan ... 11
2.1.5 Sumber Kalsium ... 13
2.1.6 Akibat Kekurangan Kalsium ... 14
2.1.7 Akibat Kelebihan Kalsium ... 15
2.2 Kolesterol ... 15
2.2.1 Pengertian Kolesterol ... 15
2.2.2 Biosintesis Kolesterol ... 16
2.2.3 Biosintesis Bile Acids... 19
2.2.3.1 Bile Acids Dibentuk dari Kolesterol ... 19
2.2.3.2 Sebagian Besar Bile Acids Kembali ke Hati Melalui Sirkulasi Enterohepatik ... 19
2.2.3.3 Sintesis Bile Acids diregulasi dalam Tahapan 7α-Hidroksilase... 20
2.2.4 Transportasi Kolesterol ... 21
2.2.5 Metabolisme Kolesterol ... 23
2.2.6 Fungsi Kolesterol ... 23
2.2.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kolesterol Plasma ... 25
2.2.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kolesterol Serum ... 25
2.2.9 Ekskresi Kolesterol ... 25
2.3 Dislipidemia ... 26
2.3.1 Definisi Dislipidemia ... 26
2.3.2 Klasifikasi Dislipidemia... 27
2.3.3 Epidemiologi Dislipidemia ... 27
2.3.4 Penanganan Kondisi Dislipidemia ... 28
2.4 Simvastatin ... 30
2.4.1 Pendahuluan ... 30
2.4.2 Farmakodinamik ... 30
2.4.3 Farmakokinetik ... 31
2.4.4 Efek Samping dan Interaksi Obat ... 31
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Bahan Alat dan Subjek Penelitian... 33
3.1.1 Bahan Penelitian... 33
3.1.2 Alat Penelitian ... 33
3.1.3 Subjek Penelitian ... 33
3.1.4 Tempat dan Waktu Penelitian ... 34
3.2 Metode Penelitian ... 34
3.2.1 Disain Penelitian ... 34
3.2.2 Variabel Penelitian ... 34
3.2.2.1 Definisi Operasional Variabel ... 35
3.2.3 Perhitungan Besar Sampel ... 35
3.2.4 Prosedur Kerja... 36
3.2.4.1 Persiapan Hewan Coba ... 36
3.2.4.2 Prosedur Penelitian ... 36
3.2.5 Cara Pemeriksaan ... 37
3.2.5.1 Pengambilan Darah Tikus ... 37
3.2.5.2 Penyimpanan Serum ... 37
3.2.5.3 Metode Pemeriksaan Kolesterol Total ... 38
3.2.6 Metode Analisis ... 39
3.2.6.1 Hipotesis Statistik ... 39
3.2.6.2 Kriteria Uji ... 39
3.2.7 Aspek Etik... ` 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 41
4.1.1 Kadar Kolesterol Total Tikus... 41
4.1.2 Uji Statistik ... 42
4.2 Pembahasan ... 45
4.3 Uji Hipotesis ... 47
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 48
5.2 Simpulan Tambahan... 48
5.3 Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
LAMPIRAN ... 52
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rekomendasi Asupan Kalsium ... 12
Tabel 2.2 Angka Kecukupan Gizi Kalsium 2004 bagi Orang Indonesia ... 13
Tabel 4.1 Persentase Penurunan Kadar Kolesterol Total ... 41
Tabel 4.2 Hasil Uji ANAVA ... 42
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Biosintesis Kolesterol ... 18
Gambar 2.2 Biosintesis dan Degradasi Bile Acids... 21
Gambar 2.3 Transpor dan Perjalanan Substrat dan Metabolit Lemak ... 22
Gambar 2.4 Transpor Kolesterol dalam Jaringan Tubuh Manusia ... 23
Gambar 2.5 Gambaran Umum Metabolisme Asam Lemak ... 24
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kolesterol Darah Setelah 7 Hari Masa Adaptasi, Setelah 14 Hari Pemberian Diet Tinggi Lemak, dan Setelah 14
Hari Pemberian Perlakuan ... 52
Lampiran 2 Hasil Uji ANAVA Terhadap Kadar Kolesterol Darah ... 53
Lampiran 3 Alat dan Bahan Penelitian ... 56
Lampiran 4 Perhitungan Dosis ... 57
Lampiran 5 Komposisi Pakan ... 58
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
HASIL PEMERIKSAAN KOLESTEROL DARAH SETELAH 7 HARI MASA ADAPTASI, SETELAH 14 HARI PEMBERIAN DIET TINGGI LEMAK, DAN SETELAH 14 HARI PEMBERIAN PERLAKUAN
Kelompok
Perlakuan Tikus ke-
Pemeriksaan ke-
I II III
Kontrol Negatif Tikus 1 74 101 117
Tikus 2 65 72 85
Tikus 3 67 78 87
Tikus 4 81 100 110
Tikus 5 105 121 129
Kontrol Positif Tikus 1 68 73 58
Tikus 2 64 68 56
Tikus 3 107 129 110
Tikus 4 68 85 70
Tikus 5 84 103 79
Kontrol Standar Tikus 1 83 119 78
Tikus 2 72 108 68
Tikus 3 91 110 87
Tikus 4 75 86 71
Tikus 5 57 62 55
Kalsium Dosis 1 Tikus 1 90 94 93
Tikus 2 98 89 94
Tikus 3 95 102 105
Tikus 4 97 97 96
Tikus 5 75 77 76
Kalsium Dosis 2 Tikus 1 110 151 140
Tikus 2 101 142 130
Tikus 3 141 173 161
Tikus 4 77 98 88
Tikus 5 181 207 201
Kalsium Dosis 3 Tikus 1 102 135 108
Tikus 2 62 82 68
Tikus 3 84 109 89
Tikus 4 92 128 106
53
LAMPIRAN 2
HASIL UJI ANAVA TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH Descriptives
persenpenurunan
N Mean
Std.
Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minim um
Maxim um Lower
Bound
Upper Bound
1 5 10.92140 3.628267 1.622610 6.41631 15.42649 6.202 15.294 2 5 -23.27460 5.000326 2.236214 -29.48332 -17.06588 -30.380 -17.273 3 5 .94860 2.997009 1.340303 -2.77268 4.66988 -1.316 5.319 4 5 -7.77800 3.084450 1.379408 -11.60785 -3.94815 -11.364 -2.985 5 5 -20.03580 5.162379 2.308686 -26.44574 -13.62586 -25.000 -11.364 Total 25 -7.84368 13.561962 2.712392 -13.44178 -2.24558 -30.380 15.294
ANOVA persenpenurunan
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 4080.989 4 1020.247 61.229 .000
Within Groups 333.255 20 16.663
54 Multiple Comparisons persenpenurunan Tukey HSD (I) kkprlk (J) kkprlk Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
1 2 34.196000** 2.581684 .000 26.47064 41.92136 3 9.972800** 2.581684 .008 2.24744 17.69816 4 18.699400** 2.581684 .000 10.97404 26.42476 5 30.957200** 2.581684 .000 23.23184 38.68256 2 1 -34.196000** 2.581684 .000 -41.92136 -26.47064 3 -24.223200** 2.581684 .000 -31.94856 -16.49784 4 -15.496600** 2.581684 .000 -23.22196 -7.77124 5 -3.238800 2.581684 .721 -10.96416 4.48656 3 1 -9.972800** 2.581684 .008 -17.69816 -2.24744 2 24.223200** 2.581684 .000 16.49784 31.94856 4 8.726600* 2.581684 .022 1.00124 16.45196 5 20.984400** 2.581684 .000 13.25904 28.70976 4 1 -18.699400** 2.581684 .000 -26.42476 -10.97404 2 15.496600** 2.581684 .000 7.77124 23.22196 3 -8.726600* 2.581684 .022 -16.45196 -1.00124 5 12.257800** 2.581684 .001 4.53244 19.98316 5 1 -30.957200** 2.581684 .000 -38.68256 -23.23184
2 3.238800 2.581684 .721 -4.48656 10.96416
3 -20.984400** 2.581684 .000 -28.70976 -13.25904 4 -12.257800** 2.581684 .001 -19.98316 -4.53244
55
persenpenurunan Tukey HSDa
kkprlk N
Subset for alpha = 0.05
1 2 3 4
2 5 -23.27460
5 5 -20.03580
4 5 -7.77800
3 5 .94860
1 5 10.92140
Sig. .721 1.000 1.000 1.000
56
LAMPIRAN 3
ALAT DAN BAHAN PENELITIAN
Kalsium Karbonat Penumbukan Kalsium Tikus Wistar Jantan
Tikus 1 ekor/kandang Proses Sonde Kalsium Pakan Tinggi Lemak
57
LAMPIRAN 4
PERHITUNGAN DOSIS
Berikut ini adalah perhitungan dosis bahan uji yang dipakai. Perhitungan ini didapatkan dari konversi dosis manusia kepada tikus dengan asumsi berat badan rata-rata tikus adalah 200 gram (Laurence & Bacharach,1964) :
- Kontrol positif (Simvastatin)
Dosis manusia (70 kg) : 10 mg/hari
Dosis 1 tikus /hari : 0,018 x 10 mg/hari = 0,18 mg/hari dalam 1 mL CMC
- Kalsium dosis 1
Dosis manusia (70 kg) : 1000 mg/hari
Dosis 1 tikus/hari : 0,018 x 1000 mg/hari = 18 mg/hari dalam 1 mL CMC
- Kalsium dosis 2
Dosis manusia (70 kg) : 2000 mg/hari
Dosis 1 tikus/hari : 0,018 x 1500 mg/hari = 36 mg/hari dalam 1 mL CMC
- Kalsium dosis 3
Dosis manusia (70 kg) : 3000 mg/hari
Dosis 1 tikus/hari : 0,018 x 2000 mg/hari = 54 mg/hari dalam 1 mL CMC
58
LAMPIRAN 5
KOMPOSISI PAKAN
- Berikut ini adalah komposisi pakan tinggi lemak yang dipakai mengandung (DepKes RI, 1993) :
Kuning telur 5% Lemak hewan 10% Minyak goreng 1%
Pakan standar sampai 100%
Dimana 25 gram pakan mengandung energi sebesar 137,5 kkal.
- Komposisi pakan standar yang dipakai mengandung : Karbohidrat 77 %
Protein 15 % Lemak 6 %
59
LAMPIRAN 6
RIWAYAT HIDUP
Nama : Andry Setiawan Lim
Nomor Pokok Mahasiswa : 0910051
Tempat dan Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 10 Mei 1992
Alamat : Jl Pungkur 93, Bandung
Riwayat Pendidikan :
TK Kristen Bina Bakti Tasikmalaya (1996-1998)
SD Kristen BPK Penabur Tasikmalaya (1998-2004)
SMP Kristen BPK Penabur Tasikmalaya (2004-2007)
SMA Kristen BPK Penabur Bandung (2007-2009)
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sehat adalah hak setiap manusia. Hidup sehat adalah keinginan setiap manusia. Salah satu harta manusia yang paling berharga adalah kesehatan. Kesehatan merupakan modal utama untuk memiliki kehidupan yang bermakna. Hidup yang sehat mempermudah kita dalam melakukan berbagai aktivitas dan mendekatkan
kita pada kebahagiaan dan kesuksesan hidup.
Namun seiring perkembangan informasi dan teknologi, terjadi pergeseran pola makan dan kebiasaan masyarakat. Karena kesibukan masyarakat saat ini, masyarakat cenderung memilih makanan cepat saji yang mengandung lemak tinggi, tahan lama, dan enak. Tanpa memperhatikan kesehatan mereka. Makanan yang kaya lemak menjadi sulit untuk dihindari.
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar trigliserida serta penurunan kadar HDL yang dikenal sebagai triad lipid (Perki, 1995).
Pada dislipidemia terjadi kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai oleh kenaikan kadar kolesterol (hiperkolesterolemia), atau trigliserida (hipertrigliserida), atau kombinasi dari keduanya. Kenaikan kadar lemak darah dapat terjadi karena kenaikan sintesis atau sekunder akibat adanya penyakit lain yang mendasarinya seperti arteriosklerosis (Brown & Goldstein, 1987).
2
yang dapat menurunkan lipid seperti obat-obatan golongan statin, resin (kolestiramin), asam nikotinat, asam fibrat, dan penghambat absorbsi kolesterol (Doengoes & Marilynn, 2000).
Banyak obat di pasaran dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Tapi penggunaan bahan alami, lebih baik diterapkan untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Trend “Back to Nature” seolah-olah menjadi pilihan yang tepat untuk menurunkan kadar kolesterol. Kadar kolesterol harus dapat dipertahankan pada rujukan kadar kolesterol normal. Hal ini menunjukkan bahwa kadar kolesterol perlu dijaga selama hidup kita. Alangkah berbahaya nya, apabila kita
menjaga kadar kolesterol sepanjang sisa hidup kita dengan menggunakan obat-obat kimia yang tentu saja memiliki banyak efek samping.
Kalsium adalah salah satu nutrisi esensial yang diperlukan untuk fungsi biologis seperti konduksi impuls, kontraksi otot, perlekatan sel, mitosis, koagulasi darah, dan struktur penunjang rangka tubuh. Kalsium juga sudah terbukti dapat menurunkan berat badan. Hasil penelitian sebelumnya tentang peran kalsium dalam profil lipid plasma masih kontroversial. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang efek kalsium dalam menurunkan kadar kolesterol darah.
1.2Identifikasi Masalah
Apakah kalsium menurunkan kadar kolesterol darah tikus (Rattus norvegicus) Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah mengetahui potensi kalsium dalam menurunkan kadar kolesterol darah.
3
1.4Manfaat Penelitian
Manfaat akademis: karya tulis ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang kesehatan mengenai potensi kalsium dalam menurunkan kadar kolesterol.
Manfaat praktis: karya tulis ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang konsumsi kalsium yang dapat digunakan sebagai pengobatan suportif bagi masyarakat terhadap penyakit dislipidemia.
1.5Kerangka Pemikiran
Peningkatan intake kalsium menyebabkan peningkatan jumlah kalsium yang berikatan dengan asam lemak, sehingga membentuk insoluble soap/inabsorbable chelates sehingga menghambat absorbsi lemak (Jan Mohammad Malekzadeh,
2007; Pasi Jolma, 2003). Oleh karena jumlah asam lemak yang diabsorbsi menurun maka terjadi peningkatan clearance LDL dari sirkulasi, yang menyebabkan penurunan kadar serum LDL kolesterol (Kris Etherton et al, 1988; Grundy & Denke, 1990).
Selain itu, kalsium yang berikatan dengan bile acids yang merupakan produk oksidasi dari kolesterol, akan membentuk calcium cholanates. Sehingga terjadi peningkatan ekskresi kalsium dan bile acids di feses. Akibatnya terjadi mekanisme kompensasi berupa peningkatan konversi kolesterol menjadi bile acids di hati. Oleh karena terjadi peningkatan konversi kolesterol menjadi bile
acids, maka terjadi deplesi dari cadangan kolesterol di hati, sehingga kadar
4
Insoluble soaps/inabsorbable chelates
Penurunan absorbsi dari asam lemak tersaturasi
Peningkatan clearance dari LDL dari sirkulasi
Penurunan kadar LDL kolesterol serum Kalsium + asam lemak
Peningkatan kalsium + bile acids
Peningkatan calcium cholanates
Peningkatan ekskresi kalsium dan bile acids di feses
Kompensasi dengan peningkatan konversi dari kolesterol menjadi bile acids di hati
Deplesi dari cadangan kolesterol hepar
5
1.6Hipotesis Penelitian
Kalsium menurunkan kadar kolesterol darah tikus (Rattus norvegicus) Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.
1.7Metodologi
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL). Rancangan penelitian ini menggunakan pretest-postest control
group design. Analisis statistik menggunakan uji Analisis Varian (ANAVA) satu arah dengan α=0,05 dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD dengan tingkat kepercayaan 95%, tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.
1.8Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Dari penelitian ini, dapat disimpulkan kalsium dapat menurunkan kadar kolesterol darah tikus Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.
5.2Simpulan tambahan
Kalsium dosis 3 (54 mg) memiliki potensi yang setara dengan simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol darah tikus Galur Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.
5.3Saran
Sebagai akhir penelitian dan penulisan dari Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:
Perlu diteliti lebih lanjut efek samping pemberian kalsium dosis tinggi. Perlu penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sumber kalsium yang
lain.
DAFTAR PUSTAKA
Adianti Handajani, Betty Roosihermiatie, Herti Maryani. 2007. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Kematian pada Penyakit Degeneratif di Indonesia. Riskesdes.
Andry Hartono. 2000. Asuhan Nutrisi Rumah Sakit: Diagnosis, Konseling dan Preskripsi. http://adl.aptik.or.id/default.aspx?tabID=52&prang=Andry+ Hartono. 8 September 2012.
Anwar, Bahri. 2004. Dislipidemia Sebagai Faktor Resiko Jantung Koroner.
Doctor;s Brand (tt). Nutrient-Mineral: Calcium. http://www.doctorsbrand.com/calcium/monograph.html.htm. 20 Agustus 2012
Doengoes Marilynn, Burley JT, Moorhouse MF, 2000. Application of Nursing Process & Nursing Diagnosis. http://www.goodreads.com/author/show/ 98471.Marilynn_E,Doengoes. 18 Oktober 2012.
EGC : 478-92.
Ekky M. Rahardja. 2001. Nutrisi dan Kesehatan Tulang. Ebers Papyrus 7: 113-117 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Fleischmen AI, Yacowitz H, Hayton T, Bierenbaum ML. 1966Effects of Dietary Calcium upon Lipid Metabolism in Mature Rats Fed Beef Tallow. J nutr; (9) : 151-8.
Fleischmen AI, Yacowitz H, Hayton T, Bierenbaum ML. 1967. Long-term Studies on the Hypolipemic Effect of Dietary Calcium in Mature Male Rats Fed Cocoa Butter. J nutr; (9) : 151-8.
Gunawan SG. 2009. Farmakologi dan Terapi: Hipolipidemik. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Edisi 5
Heaney RP, Abrams S, Dawson-Hughes B, Looker A, Marcus R, Matkovic V, et al. Peak Bone Mass. 2000. Osteoporosis Int; 11 (12): 985-1009
50
Hendra Budiman, 2003. Kalsium, Vitamin D, & Osteoporosis. Majalah Kedokteran Damianus; 2 (3): 213-21
http://bahan-alam.fa.itb.ac.id. Oktober 2007.
Institute of Medicine.1997. Calcium. http://fermat.nap.edu/books/0309063507/ html/121.html. 25 Agustus 2012
Jolma P, Koobi P, Kalliovalkalkama J, Kahonen M, Fan M, Saha H, et al. 2003. Increased Calcium Intake Reduces Plasma Cholesterol and Improves Vasorelaxation in Experimental Renal Failure. Am J Physiol Heart Circ Physiol; 285: 1882-89
Joyce LeFever Kee. 2007. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. Jakarta: EGC. Edisi 6
Kemas Ali Hanafiah. 2000. Rancangan percobaan: teori dan aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal: 6-7.
Kosasih E.S, Kosasih A.S. 2008. Hepar: Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik. Jakarta: Karisma Publishing Group
Laboratorium. Jakarta: Amara Books. Hal. 69-81.
Malekzadeh JM, Keshavarz A, Siassi F, Kadkhodaei M, Eshraghian MR, Dorosti-Motlagh AR, et al. 2007. Effects of Dietary Calcium on Concentrations of Lipids, Glucose, and Insulin in Male Sprague Dawley Rats. Arya journal; 3(1) : 14-20.
Murray RK., Granner DK., Mayes PA, Rodewell VW. 2006. Harper’s Illustrated Biochemistry. USA : Lange Medical Books/McGraw-Hill. Hal :173-87.
Nelson W.E., Behrman R.E, Kliegman R., Arvin A.M. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC; 15 (1): 42
Novitawati, Diyah. Isolasi Antosianin dari Kaliks Rosel .Sekolah Farmasi ITB
51
Perki. 1995. Pedoman, Deteksi, Prevensi dan Tatalaksana Dislipidemik dalam Penanggulangan PJK.
Saryono Waspadji. 2000. Telaah Mengenai Faktor Metabolik dan Respon Imun pada Pasien DM
Sherwood L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem (edisi ke-2). Jakarta :
Sitorus, Ronald H.. 2006. Tiga Jenis Penyakit Pembunuh Utama Manusia. Bandung: Penerbit Yrama Widya.
Sunita Almatsier, 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal 58-123.
Sutedjo, A.Y. 2006. Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan
Vitamin and Herb University. 2006. Calcium.
http://222.vitaminherbuniversity.com/topic.asp?categoryid=2&topicid=1017. htm. 7 Agustus 2012
Widmann FK. 1995. Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Jakarta: EGC. Edisi 9: 261