ABSTRACT
The purpose of this research is to get empirical evidences about the difference or indifference of auditor professionalism in Public Accountant Offices if it is seen from gender and the official hierarchy by using professionalism instrument developed by Hall (1968). This research is a modification from the concept of research by Goetz, Joe F. et al (1991) about the type of Public Accountant Offices and auditor official hierarchy.
The samples of research is auditor at Public Accountant Offices in Bandung. The numbers of gathered samples are thirtyfour (34) samples. The research methods are explanatory study where this study is an explanation to identify the result primary datas from the respondents’s answers in questionnaire. In explanatory study, the researched primary datas use hypothesis and quantitative with the stages of validity and reliability test, analysis factor test, correlation test, and regression test.
The result of this research concludes that if it is seen from gender, there is the difference of professionalism. It means that there is the difference of professionalism between men and women in Public Accountant Offices. But the result of this research also concludes that if it is seen from the official hierarchy, there is not the difference of professionalism. It means that there is no the difference of professionalism in Public Accountant Offices based on the official hierarchy.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang ada atau tidaknya perbedaan profesionalisme auditor di Kantor Akuntan Publik jika dilihat dari gender dan hirarki jabatannya dengan menggunakan instrumen profesionalisme milik Hall (1968). Penelitian ini adalah modifikasi dari konsep penelitiannya Goetz, Joe F. et al (1991) tentang tipe Kantor Akuntan Publik dan hirarki jabatan auditor.
Sampel penelitian ini adalah auditor pada Kantor Akuntan Publik di Bandung. Jumlah sampel yang terkumpul adalah 34 sampel. Metode penelitian ini bersifat studi eksplanatori, yaitu studi penjelasan untuk mengidentifikasi data primer hasil dari jawaban responden yang dituangkan dalam kuesioner. Pada studi eksplanatori, data primer yang dikaji menggunakan hipotesis dan bersifat kuantitatif dengan tahap uji validitas dan reliabilitas, uji faktor analisis, uji korelasi, dan uji regresi.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa jika dilihat dari gender ternyata terdapat perbedaan profesionalisme, yaitu adanya perbedaan tingkat profesionalisme antara auditor pria dan wanita. Tetapi hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa jika dilihat dari hirarki jabatan ternyata tidak terdapat perbedaan profesionalisme. Dengan demikian, perbedaan posisi hirarki jabatan auditor di Kantor Akuntan Publik tidak menyebabkan perbedaan tingkat profesionalisme.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………..i
HALAMAN PENGESAHAN………...ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………iii
KATA PENGANTAR………..iv
ABSTRACT...vi
ABSTRAK………..vii
DAFTAR ISI………..viii
DAFTAR GAMBAR………..xii
DAFTAR TABEL………..xiii
DAFTAR LAMPIRAN………..xiv
BAB I PENDAHULUAN………..…….1
1.1 Latar Belakang Masalah………...……..1
1.2 Identifikasi Masalah………..…….5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………..….…………5
1.4 Kegunaan Penelitian………...………6
2.1 Kajian Pustaka………..…….…7
2.1.1 Teori Sosiologi Profesi…….………..………7
2.1.2 Pengertian Auditing………..……..8
2.1.3 Pemahaman Mengenai Gender……….…...……..10
2.1.4 Hirarki Jabatan pada Kantor Akuntan Publik…….……...……11
2.1.5 Prinsip-Prinsip Akuntan Publik……….…………...…….12
2.1.6 Kantor Akuntan Publik…….………...14 2.1.7 Etika dan Profesionalisme….……….15
2.1.8 Profesi dan Profesionalisme……….………..19
2.1.9 Profesi Akuntan Publik……….………...…..22
2.1.10 Konsep Profesionalisme………...…...…...………..27
2.2 Kerangka Pemikiran………..…31
2.3 Pengembangan Hipotesis……….…….33
BAB III METODE PENELITIAN………...……….36
3.1 Jenis dan Sumber Data………...…..36
3.2 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel………...…36
3.3 Definisi Operasional Pengukuran Variabel………...39
3.4 Analisis Data………...………..40
3.4.1 Uji Kualitas Data………...…………40
3.4.2 Uji Asumsi Klasik………...…………...42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...…...………45
4.1 Gambaran Umum Responden………...…...………45
4.2 Analisis Validitas dan Reabilitas………...……...45
4.3 Uji Faktor………...………...47
4.5 Uji Regresi………...………….49
4.6 Uji Asumsi Klasik………...………..52
4.7 Interpretasi Hasil Penelitian………...………...55
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………..58
5.1 Kesimpulan………58
5.2 Implikasi Penelitian………...58
5.3 Keterbatasan Penelitian……….60
5.4 Saran………..60
DAFTAR PUSTAKA………..62
LAMPIRAN………....66
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Sampel Penelitian………37
Tabel II Nama dan Alamat KAP………...38
Tabel III Profesionalisme Auditor Dari Lima Dimensi……….40
Tabel IV Item - Total Statistics Dedikasi………..46
Tabel V Item Total Statistics Afiliasi………...47
Tabel VI KMO and Bartlett’s Test………48
Tabel VII Anti –Image Matrices………48
Tabel VIII Rotated Component Matrix………....49
Tabel IX Model Summary………..49
Tabel X ANOVA……….50
Tabel XI Coefficient………...51
Tabel XII Coefficient Correlations………..52
Tabel XIII Scatterplot………...53
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Kuesioner Penelitian…..………..66
Lampiran B Data Input Responden……….68
Lampiran C Tanda Bukti Melakukan Penelitian Kepada KAP………...70
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar BelakangSetiap profesi membutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus, dan setiap
professional diharapkan memiliki kualitas professional tertentu. Demikian pula
halnya dengan profesi akuntan publik yang bekerja di kantor akuntan publik. Akuntan
memiliki kewajiban pada perusahaannya, profesi, publik dan diri mereka sendiri
untuk menegakkan standar tertinggi dalam perilaku etis. Mereka memiliki kewajiban
agar kompeten dan memelihara kepercayaan, integritas dan obyektivitas.
Profesionalisme menurut Hall (1968) dijabarkan menjadi lima dimensi, yaitu
(1) dedikasi (2) social obligation (3) autonomy (4) regulation (5) community
affiliation. Lima dimensi professional di atas dipakai oleh Kalbers dan Fogarty (1995)
untuk mengukur tingkat profesionalisme internal auditor dan akan dipakai juga dalam
penelitian ini untuk mengukur tingkat profesionalisme auditor KAP di Indonesia.
Hirarki jabatan dan perbedaan gender dipakai untuk melihat praktek akuntansi
swasta oleh Hunton et al. (1995), hasil penelitiannya menemukan bahwa pegawai
wanita melaporan adanya diskriminasi dalam semua aspek. Perlakuan terhadap
pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh wanita serta membuang waktu dan uang untuk
melatih pegawai wanita, juga adanya keyakinan bahwa wanita menganggap suatu
pekerjaan itu sementara, sebagaimana hasil penelitian (Lehman 1992 dalam Reed et
al. 1994) karena wanita sebagai pengurus utama keluarga, sehingga pegawai wanita
mengalami stress di tempat kerja dan lebih sering pindah kerja dibandingkan pegawai
pria, sesuai dengan penelitian (Parent et al. 1989 dalam Reed et al. 1994). Konflik
dan stress kerja seperti mampu menciptakan krisis profesionalisme bagi wanita
(Cartwright 1978, Chassie dan Bhagat 1980, Cook dan Rousseau 1984, serta Hall dan
Gordon 1973 dalam Reed et al. 1994).
Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Goetz,
Joe F. et al (1991) yang berjudul Dampak Dari Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)
dan Hirarki Jabatan Terhadap Tingkat Profesionalisme Akuntan. Perbedaannya dalam
penelitian ini adalah, penulis mengubah variabel tentang ukuran KAP menjadi gender
karena variabel ukuran KAP hanya cocok untuk obyek yang diteliti oleh Goetz di
Amerika yang berarti berafiliasi dengan luar negeri, sedangkan obyek penulis adalah
KAP di Bandung yang tidak berafiliasi atau bekerja sama dengan luar negeri.
Tingkat profesionalisme auditor KAP berbeda jika dilihat dari perbedaan
gender, Lehman (1992), Parent et al. (1989) dan Greenhous dan Beutell (1985) dalam
Reed et al. (1994) menyimpulkan hasil penelitannya bahwa wanita mempunyai
tingkat profesionalisme yang berbeda dibanding pria, karena ada intern peran yang
Cooke dan Roessau (1984) serta Hall dan Gordon (1973) dalam Reed et al. (1994)
juga berpendapat adanya perbedaan posisi professional atau krisis profesionalisme
bagi wanita yang dikarenakan overload peran, serta adanya diskriminasi pada wanita
dalam semua aspek (Hunton et al. 1995). Bertolak belakang dengan hasil penelitian
di atas adalah penelitian oleh Pillsbury et al. (1989) dan Trapp (1989) yang
menyimpulkan bahwa antara wanita dan pria mempunyai peluang dan tingkat
profesionalisme yang tidak berbeda, karena profesionalisme tidak berkaitan dengan
gender.
Penelitian tentang gender di Indonesia oleh Abdurrahim (1998) menyimpulkan
adanya perbedaan sikap antara wanita dan pria dalam merespon perubahan yang
terjadi di lingkungan kerjanya. Didukung oleh hasil penelitian Santosa (2001) yang
menyatakan selain terdapat perbedaan sikap terhadap pekerjaan antara auditor wanita
dan pria di Indonesia juga terdapat perbedaan motivasi dan keinginan berpindah yang
juga diperkuat oleh hasil penelitian Yuyeta (2001). Djaddang (2002) menemukan
adanya perbedaan intensitas moral dan orientasi etis pada wanita dan pria yang terjadi
saat pengambilan keputusan.
Menurut standar professional para auditor dibagi menjadi 5 bagian pokok :
Auditor harus independen dan obyektif
Auditor harus memiliki kecakapan professional
Pelaksanaan program pemeriksaan harus berpegang pada standar profesi
akuntan publik
Auditor harus bisa mengelola pekerjaannya yang professional dan jujur.
Penelitian tentang posisi hirarki jabatan oleh Jimbalvo dan Pratt (1988) dalam
Pratt dan Beaulieu (1992) menyimpulkan bahwa perbedaan tugas dan tanggungjawab
akuntan disebabkan karena perbedaan hirarki jabatan, semakin tinggi level hirarkinya
semakin tinggi tingkat profesionalismenya. Rangking jabatan dalam hirarki
perusahaan menunjukkan kekuatan, di mana rangking lebih tinggi berhubungan
dengan level profesionalisme yang lebih tinggi. Lekatompesy (1999) menemukan
perbedaan sikap profesionalisme pada tingkat hirarki jabatan auditor KAP di
Indonesia, sedangkan penelitian oleh Norris serta Niebuhr (1983) tentang orientasi
profesional pada level organisasi di KAP, menyimpulkan bahwa meningkatnya
orientasi birokrasi berarti menurunnya orientasi profesional dari posisi hirarki rendah
ke hirarki posisi lebih tinggi.
Dengan melihat latar belakang yang ada, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian, dengan mengambil judul : “Pengaruh Gender dan Hirarki
1.2 Identifikasi Masalah
Ada banyak tingkat profesionalisme auditor pada akuntan publik yang dapat
dilihat dari beberapa faktor, serta penulis ingin mengetahui apakah ada perbedaan
profesionalisme dari faktor-faktor tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, ada dua masalah
yang dibahas dalam penelitian ini yaitu :
1. Apakah terdapat pengaruh tingkat profesionalisme auditor pada KAP jika
dilihat dari gender?
2. Apakah terdapat pengaruh tingkat profesionalisme auditor pada KAP jika
dilihat dari hirarki jabatannya?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran
mengenai pengaruh profesionalisme auditor pada kantor akuntan publik jika dilihat
dari perbedaan gender dan hirarki jabatannya yang bertujuan :
Untuk mendapatkan tambahan bukti empiris tentang adanya pengaruh tingkat
profesionalisme auditor pada kantor akuntan publik jika dilihat dari gender
1.4Kegunaan Penelitian
Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan kegunan dan
manfaat bagi para pembaca atau pihak-pihak yang berkepentingan seperti kalangan
akademisi dan bagi institusi professional.
1. Bagi kalangan akademisi diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam
upaya meningkatkan kualitas pengajaran dalam rangka menambah mutu
lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan
pasar. Selain itu juga diharapkan kalangan akademisi dapat memberikan
wawasan kepada mahasiswanya mengenai lingkungan kerja di KAP.
2. Bagi institusi professional, diharapkan dapat meningkatkan kesan positif dari
profesi auditor pada kantor akuntan publik pada mahasiswa sehingga dapat
menarik minat para lulusan mahasiswa akuntansi yang berkualitas untuk
memasuki dunia kerja sebagai auditor.
3. Bagi pihak lain, dapat digunakan sebagai bahan penambah pengetahuan dan
wawasan ilmiah bahwa pentingnya pengaruh gender dan hirarki jabatan
terhadap profesionalisme auditor pada KAP.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang bertujuan untuk mengetahui
dan menganalisa ada tidaknya perbedaan tingkat profesionalisme auditor pada KAP
di Bandung, dilihat dari gender dan hirarki jabatannya.
Hasil pengujian hipotesis dan analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa
ada perbedaan tingkat profesionalisme auditor KAP jika dilihat dari perbedaan
gender, ini terbukti dari hasil uji hipotesis yang menerima hipotesis 1.
Hirarki jabatan pada KAP di Bandung tidak mempengaruhi tingkat
profesionalisme auditor pada KAP tersebut, hal ini didukung oleh hasil uji hipotesis
yang menolak hipotesis 2 yang berarti tidak terdapat perbedaan tingkat
profesionalisme auditor pada KAP di Bandung jika dilihat dari hirarki jabatannya.
5.2 Implikasi Penelitian
Hasil dari penelitian ini mempunyai implikasi sebagai berikut:
Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa perbedaan gender auditor pada
KAP di Bandung ternyata mengakibatkan perbedaan tingkat profesionalisme auditor ,
berarti bahwa wanita sebagai pengurus utama keluarga mengalami konflik interen
peran yang berawal dari domain kerja atau keluarga, dan merasa sulit untuk
menyeimbangkan tanggung jawab profesionalnya dan keluarga sehingga menciptakan
krisis profesionalisme. ((Parent et al, 1989; Greenhaus dan Beutell, 1985; Cartwright,
1978; Chasie dan Bhagat, 1980; Cooke dan Rousseau, 1984; serta Hall dan Gordon,
1973 (dalam Reed et al 1994)).
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka KAP di Bandung harus memberikan
porsi dan kesempatan yang sama bagi auditornya baik itu wanita ataupun pria untuk
mengembangkan kariernya.
Perbedaan posisi hirarki jabatan auditor pada KAP di Bandung terbukti tidak
mengakibatkan perbedaan tingkat profesionalisme auditor, hasil penelitian ini baik
karena perbedaan posisi hirarki jabatan hanyalah sebagai perbedaan tugas dan
tanggung jawab saja, tidak berarti berbeda tingkat profesionalismenya.
2. Implikasi Kebijakan
Perguruan tinggi harus mulai memasukkan materi profesionalisme seperti
standard profesionalisme, kode etik dan dimensi-dimensi profesionalisme lainnya
dalam kurikulum akuntansi untuk mengimbangi materi teknik akuntansi dan auditing,
5.3 Keterbatasan Penelitian
Ada beberapa keterbatasan yang ditemukan dalam penelitian ini, yang sangat
mungkin mempengaruhi hasil penelitian secara keseluruhan, yaitu:
Profesionalisme auditor pada KAP dalam penelitian ini diukur dengan
memakai instrument profesionalisme yang dikembangkan oleh Hall (1968).
Responden yang dijadikan sampel penelitian ini adalah auditor pada KAP di
Bandung, dengan menyebarkan kuesioner pada 7 alamat KAP, dan diharapkan
hasil penelitian ini bisa mewakili auditor di Bandung.
5.4 Saran
Beberapa saran yang harus diperhatikan bagi peneliti selanjutnya yang ingin
mereplikasi konsep penelitian ini yaitu:
Digunakannya instrument profesionalisme auditor yang lain dari penelitian
ini, untuk mengetahui konsistensi hasil penelitian mengenai profesionalisme
auditor di Bandung.
Hendaknya penyebaran kuesioner KAP di Bandung yang dijadikan sampel
penelitian ini bisa lebih banyak disebarkan lebih dari 7 alamat KAP agar lebih
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahim 1998, Pengaruh gender terhadap perilaku akuntan pendidik, Tesis Magister Sains Akuntansi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Abeng, Tamri, 1997, Dari Meja Tantri Abeng: gagasan, wewenang, terapan, dan
renungan, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta
Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan
Publik. Edisi Ketiga. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti
Aranya, N. and Amernic, J. Pollock, 1981, “An Examination of Professional Commited in Public Accounting, Accounting”,Organizations and Society, Vol
6, No, 4.
Aranya dan K. Ferris, 1984,” A Reexamination of accountants organizational profesional conflict, The Accounting Revie, Januari, pp. 1-15.
Arens, A.A., and J.K. Loebbecke. 1994,”Auditing An Integated Approach” Sixth Edition, Perntice-Hall Inc.
Arens, A.A., & Loebbecks, J.K. (2003). Auditing : Pendekatan terpadu buku 1 dan 2
(Ahli bahasa Jusuf, A.A.). Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Beauchamp dan Bowie, 2002, Media Akuntansi, September 2002
Boynton, W.C, and W.C. Kell. 1996,” Modern Auditing,” John Wiley & Sons Inc, United States of Amerika.
Burns, C.D. & Haga, J.W. (1977) ,” Much do About Profesionalism: A Second Look At Accounting”, The Accounting Review (July) 52(3):705-715
Christiawan, 1994, “Profesionalisme Dalam Era Industrialisasi”, Usahawan, Maret, Vol. 3
Cohen, Jeffrey. R, dan Robert Turner. M, 1990,” Ethics and Profesionalism: The CPA in Industry”, CPA Jurnal.
Djaddang, Syahril dan Agung Parmono, 2002, Auditor’s Judgement: Produk
Konsensus Antara KAP dan Auditor, Media Akuntansi Edisi 25 April-Mei 2002
Douglas E. Ziegenfuss and Anurson Singhapakdi, 1994,”Profesional Value and the Ethical Perceptions of Internal Auditors”, Managerial Auditing Journal, Vol. 9,
No. 1, pp. 34-44.
Gani, S. Heryanto, 1997,” Pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap tingkat
kesediaan penggabungan usaha KAP di Indonesia”, Tesis Magister Sains Akuntansi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis dengan Program SPSS. Undip: Semarang.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Program IBM SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Goetz, Joe F; Morrow Paula C; McElroy, James C, 1991, “The Effect of Accounting Firm Size and Member Rank on Profesionalism”, Accounting, Organization and Society, Vol 16
Guy, Dan. M, C. Wayne Alderman, Alan J. Winter, 2002, Auditing, Edisi kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Halim, Abdul, 2001, Auditing: Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan, Edisi Kedua, Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Hall, Richard. H, 1968, “Profesionalism and Bureaucratization”, American
Sociological Review.
Hunton, James. E, Presha E. Neidermeyer and Benson Wier. 1995 “Hierarchical and Gender Differences in Private Accounting Practice”, Accounting Horizons Vol
10 No. 2 June 1996
IAI, 2001, Standart Profesional Accountant Public, Salemba Empat, Cetakan Pertama
IFAC, 1998 Guidance on the Formation and Organization of a Professional Accounting Body” (2000), Media Akuntansi, September 2002.
Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik, Standar Profesional
Akuntan Publik Per 1 Januari 2001, Salemba Empat, Jakarta, 2001.
James, E. Hunton, Presha E. Neidermeyer and Benson Wier. 1995 ”Hierarchical and Gender Differences in Private Accounting Practice”, Accounting Horizons Vol
Johnson J.T, 1991, Profesi dan Kekuasaan, Pustaka Grafiti Jakarta
Jusuf, AI Haryono, 2001, Auditing, Cetakan ke I, STIE YKPN, Yogyakarta
Kalbers dan Fogarty, 1995 “Profesionalism and Its Consequences: A Study of Internal Auditors”, Journal of Practice & Theory, Vol. 14, No. 1
Komite SPAP Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat. Jakarta
Lee, Tom, 1995,” The Profesionalization of Accountancy, A History of protecting the public interest in a self-interested way, Accounting”, Auditing and Accountability Journal, Vol. 8, No. 4, pp. 48-68.
Lekatompessy, 1999, Hubungan Profesionalisme dengan Konsekuensinya: komitmen
organisasi, kepuasan kerja, prestasi kerja dan keinginan berpindah, studi empirik di lingkungan kantor akuntan publik, Skripsi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Yogyakarta
Maghfirah, Siti, 2001, Pengaruh kultur organisasi dan pelatihan professional terhadap hubungan antara personalitas individu dan kreativitas: studi pada KAP.,
Proceeding Simposium Nasional Akuntansi IV, Bandung
Menteri Keuangan RI, 1997, SK Menkeu Nomor 43/KMK.017, 27 Januari 1997
Norrist, Dwight. R and Robert Niebuhr. R, 1983, “Profesionalism Organizational Commitment and Job Satisfaction in an Accounting Organization”, Accounting, Organization and Society, Vol. 9, No. 1, pp. 49-59
Nur, Indriantoro dan Bambang Supomo. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Pillsbury, Moran Ceil Liza Capozzoli and Amy Ciampa, 1989,” A Synthetis of Research Studies Regarding the Upward Mobility of Women in Public Accounting”, Accounting Horizon, March.
Pratt, Jamie dan Beaulieu, Phill, 1992,”Organizational Culture in Public Accounting: Size, Technology, Rank, and Functional Area”, Accounting Organization and Society, Vol. 17, No. 7, pp. 667-684
Primawati. Lucia Diah, 2001, Sikap Kerja, Motivasi, Persepsi Diskrimian dan
Komitmen Organisasi Akuntan Manajemen, dilihat dari perbedaan gender dan Jabatan, Tesis Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang.
States Accountant, The impact of Locus of Control and Gender, Accounting”,
Auditing and Accountability Journal, Vol. 20, No. 1, pp. 31-58.
Santosa, 2001, Analisa perbedaan gender terhadap perilaku auditor BPKB, Tesis Magister Sains Akuntansi, Universitas Diponegoro Semarang.
Sekaran, Uma, 2000, Research Method for Business, Jhon Willey & Son.
Shafer, William. E, D. Jordan Lowe and Timothy J. Forgaty, 2002,” The Effect of Corporate Ownership on Public Accountants’ profesionalism and Ethics”,
Accounting Horizons, Vol. 16, No. 2, June, pp. 109-124
Simamora, Henry, 2002, Auditing, Cetakan ke 1, April, UPP. AMP YKPN, Yogyakarta.
Simamora, 2004, Riset Pemasaran, Gramedia Utama, Jakarta.
Trapp, Michael. W, Roger H. Hermanson and Deborah H. Turner, 1989,” Current Perceptions of Issues Related to Women Imployed in Public Accounting”,
Accounting Horizon, March
Widhiyanti, Rahmi, 2001, Analisis perbedaan gender terhadap perilaku dan etika
akuntan pemerintah di Jateng, Tesis Magister Sains Akuntansi, Universitas
Diponegoro Semarang.
Yuyeta, Etna Nur Afri, 2001, Pengaruh tindakan supervise dan persepsi kewajaran
tingkat upah serta promosi terhadap kepuasan kerja dan keinginan berpindah kuntan public junior, Tesis Magister Sains Akuntansi, Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta.