• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gender dan Hirarki Jabatan terhadap Profesionalisme Auditor pada Kantor Akuntan Publik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Gender dan Hirarki Jabatan terhadap Profesionalisme Auditor pada Kantor Akuntan Publik."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

The purpose of this research is to get empirical evidences about the difference or indifference of auditor professionalism in Public Accountant Offices if it is seen from gender and the official hierarchy by using professionalism instrument developed by Hall (1968). This research is a modification from the concept of research by Goetz, Joe F. et al (1991) about the type of Public Accountant Offices and auditor official hierarchy.

The samples of research is auditor at Public Accountant Offices in Bandung. The numbers of gathered samples are thirtyfour (34) samples. The research methods are explanatory study where this study is an explanation to identify the result primary datas from the respondents’s answers in questionnaire. In explanatory study, the researched primary datas use hypothesis and quantitative with the stages of validity and reliability test, analysis factor test, correlation test, and regression test.

The result of this research concludes that if it is seen from gender, there is the difference of professionalism. It means that there is the difference of professionalism between men and women in Public Accountant Offices. But the result of this research also concludes that if it is seen from the official hierarchy, there is not the difference of professionalism. It means that there is no the difference of professionalism in Public Accountant Offices based on the official hierarchy.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang ada atau tidaknya perbedaan profesionalisme auditor di Kantor Akuntan Publik jika dilihat dari gender dan hirarki jabatannya dengan menggunakan instrumen profesionalisme milik Hall (1968). Penelitian ini adalah modifikasi dari konsep penelitiannya Goetz, Joe F. et al (1991) tentang tipe Kantor Akuntan Publik dan hirarki jabatan auditor.

Sampel penelitian ini adalah auditor pada Kantor Akuntan Publik di Bandung. Jumlah sampel yang terkumpul adalah 34 sampel. Metode penelitian ini bersifat studi eksplanatori, yaitu studi penjelasan untuk mengidentifikasi data primer hasil dari jawaban responden yang dituangkan dalam kuesioner. Pada studi eksplanatori, data primer yang dikaji menggunakan hipotesis dan bersifat kuantitatif dengan tahap uji validitas dan reliabilitas, uji faktor analisis, uji korelasi, dan uji regresi.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa jika dilihat dari gender ternyata terdapat perbedaan profesionalisme, yaitu adanya perbedaan tingkat profesionalisme antara auditor pria dan wanita. Tetapi hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa jika dilihat dari hirarki jabatan ternyata tidak terdapat perbedaan profesionalisme. Dengan demikian, perbedaan posisi hirarki jabatan auditor di Kantor Akuntan Publik tidak menyebabkan perbedaan tingkat profesionalisme.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………..i

HALAMAN PENGESAHAN………...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………iii

KATA PENGANTAR………..iv

ABSTRACT...vi

ABSTRAK………..vii

DAFTAR ISI………..viii

DAFTAR GAMBAR………..xii

DAFTAR TABEL………..xiii

DAFTAR LAMPIRAN………..xiv

BAB I PENDAHULUAN………..…….1

1.1 Latar Belakang Masalah………...……..1

1.2 Identifikasi Masalah………..…….5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………..….…………5

1.4 Kegunaan Penelitian………...………6

(4)

2.1 Kajian Pustaka………..…….…7

2.1.1 Teori Sosiologi Profesi…….………..………7

2.1.2 Pengertian Auditing………..……..8

2.1.3 Pemahaman Mengenai Gender……….…...……..10

2.1.4 Hirarki Jabatan pada Kantor Akuntan Publik…….……...……11

2.1.5 Prinsip-Prinsip Akuntan Publik……….…………...…….12

2.1.6 Kantor Akuntan Publik…….………...14 2.1.7 Etika dan Profesionalisme….……….15

2.1.8 Profesi dan Profesionalisme……….………..19

2.1.9 Profesi Akuntan Publik……….………...…..22

2.1.10 Konsep Profesionalisme………...…...…...………..27

2.2 Kerangka Pemikiran………..…31

2.3 Pengembangan Hipotesis……….…….33

BAB III METODE PENELITIAN………...……….36

3.1 Jenis dan Sumber Data………...…..36

3.2 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel………...…36

3.3 Definisi Operasional Pengukuran Variabel………...39

3.4 Analisis Data………...………..40

3.4.1 Uji Kualitas Data………...…………40

3.4.2 Uji Asumsi Klasik………...…………...42

(5)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...…...………45

4.1 Gambaran Umum Responden………...…...………45

4.2 Analisis Validitas dan Reabilitas………...……...45

4.3 Uji Faktor………...………...47

4.5 Uji Regresi………...………….49

4.6 Uji Asumsi Klasik………...………..52

4.7 Interpretasi Hasil Penelitian………...………...55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………..58

5.1 Kesimpulan………58

5.2 Implikasi Penelitian………...58

5.3 Keterbatasan Penelitian……….60

5.4 Saran………..60

DAFTAR PUSTAKA………..62

LAMPIRAN………....66

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Sampel Penelitian………37

Tabel II Nama dan Alamat KAP………...38

Tabel III Profesionalisme Auditor Dari Lima Dimensi……….40

Tabel IV Item - Total Statistics Dedikasi………..46

Tabel V Item Total Statistics Afiliasi………...47

Tabel VI KMO and Bartlett’s Test………48

Tabel VII Anti –Image Matrices………48

Tabel VIII Rotated Component Matrix………....49

Tabel IX Model Summary………..49

Tabel X ANOVA……….50

Tabel XI Coefficient………...51

Tabel XII Coefficient Correlations………..52

Tabel XIII Scatterplot………...53

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner Penelitian…..………..66

Lampiran B Data Input Responden……….68

Lampiran C Tanda Bukti Melakukan Penelitian Kepada KAP………...70

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Setiap profesi membutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus, dan setiap

professional diharapkan memiliki kualitas professional tertentu. Demikian pula

halnya dengan profesi akuntan publik yang bekerja di kantor akuntan publik. Akuntan

memiliki kewajiban pada perusahaannya, profesi, publik dan diri mereka sendiri

untuk menegakkan standar tertinggi dalam perilaku etis. Mereka memiliki kewajiban

agar kompeten dan memelihara kepercayaan, integritas dan obyektivitas.

Profesionalisme menurut Hall (1968) dijabarkan menjadi lima dimensi, yaitu

(1) dedikasi (2) social obligation (3) autonomy (4) regulation (5) community

affiliation. Lima dimensi professional di atas dipakai oleh Kalbers dan Fogarty (1995)

untuk mengukur tingkat profesionalisme internal auditor dan akan dipakai juga dalam

penelitian ini untuk mengukur tingkat profesionalisme auditor KAP di Indonesia.

Hirarki jabatan dan perbedaan gender dipakai untuk melihat praktek akuntansi

swasta oleh Hunton et al. (1995), hasil penelitiannya menemukan bahwa pegawai

wanita melaporan adanya diskriminasi dalam semua aspek. Perlakuan terhadap

(10)

pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh wanita serta membuang waktu dan uang untuk

melatih pegawai wanita, juga adanya keyakinan bahwa wanita menganggap suatu

pekerjaan itu sementara, sebagaimana hasil penelitian (Lehman 1992 dalam Reed et

al. 1994) karena wanita sebagai pengurus utama keluarga, sehingga pegawai wanita

mengalami stress di tempat kerja dan lebih sering pindah kerja dibandingkan pegawai

pria, sesuai dengan penelitian (Parent et al. 1989 dalam Reed et al. 1994). Konflik

dan stress kerja seperti mampu menciptakan krisis profesionalisme bagi wanita

(Cartwright 1978, Chassie dan Bhagat 1980, Cook dan Rousseau 1984, serta Hall dan

Gordon 1973 dalam Reed et al. 1994).

Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Goetz,

Joe F. et al (1991) yang berjudul Dampak Dari Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)

dan Hirarki Jabatan Terhadap Tingkat Profesionalisme Akuntan. Perbedaannya dalam

penelitian ini adalah, penulis mengubah variabel tentang ukuran KAP menjadi gender

karena variabel ukuran KAP hanya cocok untuk obyek yang diteliti oleh Goetz di

Amerika yang berarti berafiliasi dengan luar negeri, sedangkan obyek penulis adalah

KAP di Bandung yang tidak berafiliasi atau bekerja sama dengan luar negeri.

Tingkat profesionalisme auditor KAP berbeda jika dilihat dari perbedaan

gender, Lehman (1992), Parent et al. (1989) dan Greenhous dan Beutell (1985) dalam

Reed et al. (1994) menyimpulkan hasil penelitannya bahwa wanita mempunyai

tingkat profesionalisme yang berbeda dibanding pria, karena ada intern peran yang

(11)

Cooke dan Roessau (1984) serta Hall dan Gordon (1973) dalam Reed et al. (1994)

juga berpendapat adanya perbedaan posisi professional atau krisis profesionalisme

bagi wanita yang dikarenakan overload peran, serta adanya diskriminasi pada wanita

dalam semua aspek (Hunton et al. 1995). Bertolak belakang dengan hasil penelitian

di atas adalah penelitian oleh Pillsbury et al. (1989) dan Trapp (1989) yang

menyimpulkan bahwa antara wanita dan pria mempunyai peluang dan tingkat

profesionalisme yang tidak berbeda, karena profesionalisme tidak berkaitan dengan

gender.

Penelitian tentang gender di Indonesia oleh Abdurrahim (1998) menyimpulkan

adanya perbedaan sikap antara wanita dan pria dalam merespon perubahan yang

terjadi di lingkungan kerjanya. Didukung oleh hasil penelitian Santosa (2001) yang

menyatakan selain terdapat perbedaan sikap terhadap pekerjaan antara auditor wanita

dan pria di Indonesia juga terdapat perbedaan motivasi dan keinginan berpindah yang

juga diperkuat oleh hasil penelitian Yuyeta (2001). Djaddang (2002) menemukan

adanya perbedaan intensitas moral dan orientasi etis pada wanita dan pria yang terjadi

saat pengambilan keputusan.

Menurut standar professional para auditor dibagi menjadi 5 bagian pokok :

Auditor harus independen dan obyektif

Auditor harus memiliki kecakapan professional

(12)

 Pelaksanaan program pemeriksaan harus berpegang pada standar profesi

akuntan publik

Auditor harus bisa mengelola pekerjaannya yang professional dan jujur.

Penelitian tentang posisi hirarki jabatan oleh Jimbalvo dan Pratt (1988) dalam

Pratt dan Beaulieu (1992) menyimpulkan bahwa perbedaan tugas dan tanggungjawab

akuntan disebabkan karena perbedaan hirarki jabatan, semakin tinggi level hirarkinya

semakin tinggi tingkat profesionalismenya. Rangking jabatan dalam hirarki

perusahaan menunjukkan kekuatan, di mana rangking lebih tinggi berhubungan

dengan level profesionalisme yang lebih tinggi. Lekatompesy (1999) menemukan

perbedaan sikap profesionalisme pada tingkat hirarki jabatan auditor KAP di

Indonesia, sedangkan penelitian oleh Norris serta Niebuhr (1983) tentang orientasi

profesional pada level organisasi di KAP, menyimpulkan bahwa meningkatnya

orientasi birokrasi berarti menurunnya orientasi profesional dari posisi hirarki rendah

ke hirarki posisi lebih tinggi.

Dengan melihat latar belakang yang ada, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian, dengan mengambil judul : “Pengaruh Gender dan Hirarki

(13)

1.2 Identifikasi Masalah

Ada banyak tingkat profesionalisme auditor pada akuntan publik yang dapat

dilihat dari beberapa faktor, serta penulis ingin mengetahui apakah ada perbedaan

profesionalisme dari faktor-faktor tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, ada dua masalah

yang dibahas dalam penelitian ini yaitu :

1. Apakah terdapat pengaruh tingkat profesionalisme auditor pada KAP jika

dilihat dari gender?

2. Apakah terdapat pengaruh tingkat profesionalisme auditor pada KAP jika

dilihat dari hirarki jabatannya?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran

mengenai pengaruh profesionalisme auditor pada kantor akuntan publik jika dilihat

dari perbedaan gender dan hirarki jabatannya yang bertujuan :

 Untuk mendapatkan tambahan bukti empiris tentang adanya pengaruh tingkat

profesionalisme auditor pada kantor akuntan publik jika dilihat dari gender

(14)

1.4Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan kegunan dan

manfaat bagi para pembaca atau pihak-pihak yang berkepentingan seperti kalangan

akademisi dan bagi institusi professional.

1. Bagi kalangan akademisi diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam

upaya meningkatkan kualitas pengajaran dalam rangka menambah mutu

lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan

pasar. Selain itu juga diharapkan kalangan akademisi dapat memberikan

wawasan kepada mahasiswanya mengenai lingkungan kerja di KAP.

2. Bagi institusi professional, diharapkan dapat meningkatkan kesan positif dari

profesi auditor pada kantor akuntan publik pada mahasiswa sehingga dapat

menarik minat para lulusan mahasiswa akuntansi yang berkualitas untuk

memasuki dunia kerja sebagai auditor.

3. Bagi pihak lain, dapat digunakan sebagai bahan penambah pengetahuan dan

wawasan ilmiah bahwa pentingnya pengaruh gender dan hirarki jabatan

terhadap profesionalisme auditor pada KAP.

(15)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang bertujuan untuk mengetahui

dan menganalisa ada tidaknya perbedaan tingkat profesionalisme auditor pada KAP

di Bandung, dilihat dari gender dan hirarki jabatannya.

Hasil pengujian hipotesis dan analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa

ada perbedaan tingkat profesionalisme auditor KAP jika dilihat dari perbedaan

gender, ini terbukti dari hasil uji hipotesis yang menerima hipotesis 1.

Hirarki jabatan pada KAP di Bandung tidak mempengaruhi tingkat

profesionalisme auditor pada KAP tersebut, hal ini didukung oleh hasil uji hipotesis

yang menolak hipotesis 2 yang berarti tidak terdapat perbedaan tingkat

profesionalisme auditor pada KAP di Bandung jika dilihat dari hirarki jabatannya.

5.2 Implikasi Penelitian

Hasil dari penelitian ini mempunyai implikasi sebagai berikut:

(16)

Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa perbedaan gender auditor pada

KAP di Bandung ternyata mengakibatkan perbedaan tingkat profesionalisme auditor ,

berarti bahwa wanita sebagai pengurus utama keluarga mengalami konflik interen

peran yang berawal dari domain kerja atau keluarga, dan merasa sulit untuk

menyeimbangkan tanggung jawab profesionalnya dan keluarga sehingga menciptakan

krisis profesionalisme. ((Parent et al, 1989; Greenhaus dan Beutell, 1985; Cartwright,

1978; Chasie dan Bhagat, 1980; Cooke dan Rousseau, 1984; serta Hall dan Gordon,

1973 (dalam Reed et al 1994)).

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka KAP di Bandung harus memberikan

porsi dan kesempatan yang sama bagi auditornya baik itu wanita ataupun pria untuk

mengembangkan kariernya.

Perbedaan posisi hirarki jabatan auditor pada KAP di Bandung terbukti tidak

mengakibatkan perbedaan tingkat profesionalisme auditor, hasil penelitian ini baik

karena perbedaan posisi hirarki jabatan hanyalah sebagai perbedaan tugas dan

tanggung jawab saja, tidak berarti berbeda tingkat profesionalismenya.

2. Implikasi Kebijakan

Perguruan tinggi harus mulai memasukkan materi profesionalisme seperti

standard profesionalisme, kode etik dan dimensi-dimensi profesionalisme lainnya

dalam kurikulum akuntansi untuk mengimbangi materi teknik akuntansi dan auditing,

(17)

5.3 Keterbatasan Penelitian

Ada beberapa keterbatasan yang ditemukan dalam penelitian ini, yang sangat

mungkin mempengaruhi hasil penelitian secara keseluruhan, yaitu:

 Profesionalisme auditor pada KAP dalam penelitian ini diukur dengan

memakai instrument profesionalisme yang dikembangkan oleh Hall (1968).

 Responden yang dijadikan sampel penelitian ini adalah auditor pada KAP di

Bandung, dengan menyebarkan kuesioner pada 7 alamat KAP, dan diharapkan

hasil penelitian ini bisa mewakili auditor di Bandung.

5.4 Saran

Beberapa saran yang harus diperhatikan bagi peneliti selanjutnya yang ingin

mereplikasi konsep penelitian ini yaitu:

 Digunakannya instrument profesionalisme auditor yang lain dari penelitian

ini, untuk mengetahui konsistensi hasil penelitian mengenai profesionalisme

auditor di Bandung.

 Hendaknya penyebaran kuesioner KAP di Bandung yang dijadikan sampel

penelitian ini bisa lebih banyak disebarkan lebih dari 7 alamat KAP agar lebih

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahim 1998, Pengaruh gender terhadap perilaku akuntan pendidik, Tesis Magister Sains Akuntansi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Abeng, Tamri, 1997, Dari Meja Tantri Abeng: gagasan, wewenang, terapan, dan

renungan, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta

Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan

Publik. Edisi Ketiga. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti

Aranya, N. and Amernic, J. Pollock, 1981, “An Examination of Professional Commited in Public Accounting, Accounting”,Organizations and Society, Vol

6, No, 4.

Aranya dan K. Ferris, 1984,” A Reexamination of accountants organizational profesional conflict, The Accounting Revie, Januari, pp. 1-15.

Arens, A.A., and J.K. Loebbecke. 1994,”Auditing An Integated Approach” Sixth Edition, Perntice-Hall Inc.

Arens, A.A., & Loebbecks, J.K. (2003). Auditing : Pendekatan terpadu buku 1 dan 2

(Ahli bahasa Jusuf, A.A.). Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Beauchamp dan Bowie, 2002, Media Akuntansi, September 2002

Boynton, W.C, and W.C. Kell. 1996,” Modern Auditing,” John Wiley & Sons Inc, United States of Amerika.

Burns, C.D. & Haga, J.W. (1977) ,” Much do About Profesionalism: A Second Look At Accounting”, The Accounting Review (July) 52(3):705-715

Christiawan, 1994, “Profesionalisme Dalam Era Industrialisasi”, Usahawan, Maret, Vol. 3

Cohen, Jeffrey. R, dan Robert Turner. M, 1990,” Ethics and Profesionalism: The CPA in Industry”, CPA Jurnal.

(19)

Djaddang, Syahril dan Agung Parmono, 2002, Auditor’s Judgement: Produk

Konsensus Antara KAP dan Auditor, Media Akuntansi Edisi 25 April-Mei 2002

Douglas E. Ziegenfuss and Anurson Singhapakdi, 1994,”Profesional Value and the Ethical Perceptions of Internal Auditors”, Managerial Auditing Journal, Vol. 9,

No. 1, pp. 34-44.

Gani, S. Heryanto, 1997,” Pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap tingkat

kesediaan penggabungan usaha KAP di Indonesia”, Tesis Magister Sains Akuntansi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis dengan Program SPSS. Undip: Semarang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Program IBM SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Goetz, Joe F; Morrow Paula C; McElroy, James C, 1991, “The Effect of Accounting Firm Size and Member Rank on Profesionalism”, Accounting, Organization and Society, Vol 16

Guy, Dan. M, C. Wayne Alderman, Alan J. Winter, 2002, Auditing, Edisi kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Halim, Abdul, 2001, Auditing: Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan, Edisi Kedua, Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Hall, Richard. H, 1968, “Profesionalism and Bureaucratization”, American

Sociological Review.

Hunton, James. E, Presha E. Neidermeyer and Benson Wier. 1995 “Hierarchical and Gender Differences in Private Accounting Practice”, Accounting Horizons Vol

10 No. 2 June 1996

IAI, 2001, Standart Profesional Accountant Public, Salemba Empat, Cetakan Pertama

IFAC, 1998 Guidance on the Formation and Organization of a Professional Accounting Body” (2000), Media Akuntansi, September 2002.

Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik, Standar Profesional

Akuntan Publik Per 1 Januari 2001, Salemba Empat, Jakarta, 2001.

James, E. Hunton, Presha E. Neidermeyer and Benson Wier. 1995 ”Hierarchical and Gender Differences in Private Accounting Practice”, Accounting Horizons Vol

(20)

Johnson J.T, 1991, Profesi dan Kekuasaan, Pustaka Grafiti Jakarta

Jusuf, AI Haryono, 2001, Auditing, Cetakan ke I, STIE YKPN, Yogyakarta

Kalbers dan Fogarty, 1995 “Profesionalism and Its Consequences: A Study of Internal Auditors”, Journal of Practice & Theory, Vol. 14, No. 1

Komite SPAP Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat. Jakarta

Lee, Tom, 1995,” The Profesionalization of Accountancy, A History of protecting the public interest in a self-interested way, Accounting”, Auditing and Accountability Journal, Vol. 8, No. 4, pp. 48-68.

Lekatompessy, 1999, Hubungan Profesionalisme dengan Konsekuensinya: komitmen

organisasi, kepuasan kerja, prestasi kerja dan keinginan berpindah, studi empirik di lingkungan kantor akuntan publik, Skripsi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Yogyakarta

Maghfirah, Siti, 2001, Pengaruh kultur organisasi dan pelatihan professional terhadap hubungan antara personalitas individu dan kreativitas: studi pada KAP.,

Proceeding Simposium Nasional Akuntansi IV, Bandung

Menteri Keuangan RI, 1997, SK Menkeu Nomor 43/KMK.017, 27 Januari 1997

Norrist, Dwight. R and Robert Niebuhr. R, 1983, “Profesionalism Organizational Commitment and Job Satisfaction in an Accounting Organization”, Accounting, Organization and Society, Vol. 9, No. 1, pp. 49-59

Nur, Indriantoro dan Bambang Supomo. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Pillsbury, Moran Ceil Liza Capozzoli and Amy Ciampa, 1989,” A Synthetis of Research Studies Regarding the Upward Mobility of Women in Public Accounting”, Accounting Horizon, March.

Pratt, Jamie dan Beaulieu, Phill, 1992,”Organizational Culture in Public Accounting: Size, Technology, Rank, and Functional Area”, Accounting Organization and Society, Vol. 17, No. 7, pp. 667-684

Primawati. Lucia Diah, 2001, Sikap Kerja, Motivasi, Persepsi Diskrimian dan

Komitmen Organisasi Akuntan Manajemen, dilihat dari perbedaan gender dan Jabatan, Tesis Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang.

(21)

States Accountant, The impact of Locus of Control and Gender, Accounting”,

Auditing and Accountability Journal, Vol. 20, No. 1, pp. 31-58.

Santosa, 2001, Analisa perbedaan gender terhadap perilaku auditor BPKB, Tesis Magister Sains Akuntansi, Universitas Diponegoro Semarang.

Sekaran, Uma, 2000, Research Method for Business, Jhon Willey & Son.

Shafer, William. E, D. Jordan Lowe and Timothy J. Forgaty, 2002,” The Effect of Corporate Ownership on Public Accountants’ profesionalism and Ethics”,

Accounting Horizons, Vol. 16, No. 2, June, pp. 109-124

Simamora, Henry, 2002, Auditing, Cetakan ke 1, April, UPP. AMP YKPN, Yogyakarta.

Simamora, 2004, Riset Pemasaran, Gramedia Utama, Jakarta.

Trapp, Michael. W, Roger H. Hermanson and Deborah H. Turner, 1989,” Current Perceptions of Issues Related to Women Imployed in Public Accounting”,

Accounting Horizon, March

Widhiyanti, Rahmi, 2001, Analisis perbedaan gender terhadap perilaku dan etika

akuntan pemerintah di Jateng, Tesis Magister Sains Akuntansi, Universitas

Diponegoro Semarang.

Yuyeta, Etna Nur Afri, 2001, Pengaruh tindakan supervise dan persepsi kewajaran

tingkat upah serta promosi terhadap kepuasan kerja dan keinginan berpindah kuntan public junior, Tesis Magister Sains Akuntansi, Universitas Gajah Mada,

Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda adalah uji regresi linier dengan dua atau lebih variabel independen digunakan untuk meramalkan suatu variabel

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia diketahui bahwa, siswa melaksanakan praktikum satu sampai dua kali setiap semester. Rendahnya pelaksanaan

senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahnya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Pengujian kedua, adalah pengujian untuk mengetahui apakah sistem yang telah dirancang dapat menolak perintah melakukan proses pemanasan saat tidak dalam keadaan

dan siswa tidak menjelaskan hal tersebut. Buku siswa berisi materi-materi yang harus dituntaskan beserta kegiatan-kegiatan pembelajarannya. Buku guru yang berisi uraian

PENGARUH PEMBELAJARAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PEMAHAMAN SISWA DALAM PROSES PRAKTIKUM SISWA SMK. JURUSAN

program yang dapat berfungsi sebagai alat bantu dalam perhitungan Rencana. Anggaran Biaya (RAB) suatu proyek dengan menggunakan analisa

untuk mencapai tujuan sesuai yang direncanakan. Dengan adanya oraganisasi kerja yang baik diharapkan dapat.. memberikan hasil efisiensi yang tinggi dan tepat waktu. Oleh