• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Auditor Inetrnal dalam Mewujudkan Good Corporate Governance (Studi Kasus pada PT.X).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Auditor Inetrnal dalam Mewujudkan Good Corporate Governance (Studi Kasus pada PT.X)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

THE PART OF INTERNAL AUDITOR IN CREATING GOOD CORPORATE

GOVERNANCE

(Study case the Internal Auditor of PT.X)

In this recent year, the rapid development in whole sector including economy, information technology, politic and sicial influance the bussiness’s condition and practise and also the world of profession as part of integral that can not be separated, belong to world of internal auditing profession immendiately. The economic collapse that attact that nation can not be escape from unwell bussiness practice, by putting a side the principal of Good Corporate Governance (GCG). For more effective, each sector in company have to reliaze their part including the part of internal auditor in creating to Good Corporate Governance in company.

The objective in these reasearch is the part of internal auditor as independent variable (X) and reliazation Good Corporate Governance as dependen variable (Y). These respondens are internal auditor in PT.X at Jakarta. While hipothesis trial was doing with regretion analysis, reasearch method used descriptive method with survey approach. In these reasearch, writer use 5% significant level. With produced t count > t table. It means Null Hypotesis (H0) was rejected and reasearch Hypotesis (Ha) was proven and can be accepeted.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

(Studi Kasus pada Internal Auditor PT.X)

Perkembangan yang cepat di segala bidang baik itu ekonomi, teknologi informasi, politik dan sosial dewasa ini, secara langsung mempengaruhi kondisi dan praktek bisnis serta profesi sebagai bagian integral yang tidak dapat dipisahkan, termasuk dunia profesi internal audit. Keruntuhan ekonomi yang melanda bangsa ini tidak bisa lepas dari adanya praktek bisnis yang kurang sehat, dengan mengesampingkan prinsip-prinsip terwujudnya Good Corporate Governance. Agar lebih efektif maka masing-masing pihak dalam perusahaan harus menyadari perannya termasuk peran auditor internal dalam mewujudkan Good Corporate Governance, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran auditor internal dalam mewujudkan Good Corporate Governance dalam perusahaan.

Objek dalam penelitian ini adalah peran auditor internal sebagai variabel independen (variabel X) dan perwujudan Good Corporate Governance sebagai variabel dependen (variabel Y). respondennya adalah para auditor internal yang bekerja di PT.X di Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan survey. Sementara pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi. Pada penelitian ini penulis menggunakan tingkat signifikan 5% melalui uji t dua arah dihasilkan t hitung > t signifikan, artinya Hipotesis Null (H0) ditolak dan Hipotesis penelitian diterima (HA).

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

2.1 Tinjauan Pustaka ... 8

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Karakteristik Audit Internal ... 10

2.1.3 Komite Audit ... 11

2.1.3.1 Fungsi Audit Internal ... 13

2.1.4 Profesi Audit Internal ... 14

2.1.4.1 Unsur-Unsur Audit Internal ... 15

2.1.4.2 Kegiatan Audit Internal Auditor ... 16

2.1.4.3 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal……….. 17

2.1.5 Peran Audit Internal ... 19

2.1.5.1 Standar Profesi Audit Internal ... 20

2.1.5.2 Kode Etik Profesi Audit Internal ... 21

2.2 Good Corporate Governance ... 22

2.2.1 Pengertian Good Corporate Governance ... 22

2.2.2 Sejaran Good Corporate Governance ... 25

2.2.3 Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance ... 27

2.2.4 Manfaat Good Corporate Governance ... 29

2.2.5 Faktor Penerapan Prinsip Good Corporate Governance ... 30

2.2.6 Keterlibatan Auditor Internal Dalam Mewujudkan Good Corporate Governance ... 31

2.3 Kerangka Pemikiran ... 32

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 36

BAB III METODE PENELITIAN... 37

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

3.2 Metode Penelitian ... 38

3.3 Operasionalisasi Variabel... 38

3.3.1 Definisi Operasionalisasi Variabel X ... 39

3.3.2 Definisi Operasionalisasi Variabel Y ... 39

3.3.3 Skala Pnegukuran ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1 Hasil Pengumpulan Data... 51

4.1.1 Deskripsi Responden ... 51

4.1.2 Hasil Analisis Data ... 52

4.2 Hasil Uji Validitas... 60

4.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 62

4.4 Persamaan Model Regresi ... 62

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.6 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 65

4.7 Uji Heterokedastisitas ... 66

4.8 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial ... 67

4.8.1 Pengaruh Peran Auditor Internal Dalam Mewujudkan Good Corporate Governance ... 68

4.9 Pembahasan... 69

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1 Simpulan ... 74

5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 78

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Variabel X (Peran Auditor Internal) dan Variabel Y (Good Corporate

Governance)……….40

Tabel II Profil Responden……….….………….…………..51

Tabel III Data Hasil Pernyataan Peranan Auditor Internal (X) dengan Indikator Proficiency and Due Profesional Care……….………52

Tabel IV Data Hasil Pernyataan Peranan Auditor Internal (X) dengan Indikator Quality Assurance and Compliance………54

Tabel V Data Hasil Pernyataan Peranan Auditor Internal (X) dengan Indikator Integrity………...….………55

Tabel VI Data Hasil Pernyataan Peranan Auditor Internal (X) dengan Indikator Objectivity………..………..………55

Tabel VII Data Hasil Pernyataan Peranan Auditor Internal (X) dengan Indikator Convidentiality……….…………56

Tabel VIII Data Hasil Pernyataan Peranan Auditor Internal (X) dengan Indikator Competency………..56

Tabel IX Data Hasil Pernyataan GOOD CORPORATE GOVERNANCE (Y) dengan Indikator

Fairness………..………56

Tabel X Data Hasil Pernyataan GOOD CORPORATE GOVERNANCE (Y) dengan Indikator

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha Tabel XI Data Hasil Pernyataan GOOD CORPORATE GOVERNANCE (Y) dengan Indikator

Accountability………..58

Tabel XII Data Hasil Pernyataan GOOD CORPORATE GOVERNANCE (Y) dengan Indikator

Responsibility………...59

Tabel XIII Hasil Uji Validitas Variabel Peran Auditor Internal……….60

Tabel XIIII Hasil Uji Validitas Variabel Good Corporate Governance………….61

Tabel XV Hasil Uji Reliabilitas………….……….62

Tabel XVI Koefisien Regresi………..63

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(10)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Kondisi perekonomian Indonesia sampai abad 21 ini masih belum menunjukan adanya

perbaikan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang

bangkrut, buruknya kinerja perbankan nasional, banyaknya kredit macet, rendahnya

daya saing produk-produk Indonesia di Luar Negeri, samapai adanya ketakukan pada

pemilik dan manajemen perusahaan maupun pemerintah terhadap berbagai konsekuensi

yang akan timbul dari adanya perdagangan bebas yang akan terjadi

(http://jurnalskripsi.com/). Hal ini juga diperparah oleh adanya krisis ekonomi yang

dimulai pada pertengahan juli 1997 yang telah membawa dampak multi dimensional,

artinya mempengaruhi semua aspek seperti menyebabkan krisis keuangan, krisis sosial

sampai krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang ada saat itu.

Krisis ini menyebabkan terjadinya perubahan yang pesat dalam bidang tekhnologi

informasi, ekonomi, sosial, budaya maupun politik sehingga mempengaruhi kondisi

dunia bisnis, dan persaingan yang timbul semakin lama semakin meningkat. Keadaan

persaingan yang timbul dewasa ini membuat para pelaku bisnis dan ekonomi harus

menyesuaikan diri dan terus memperbaiki diri agar tetap dapat bersaing dengan para

(12)

B A B I . P E N D A H U L U A N | 2

Universitas Kristen Maranatha dapat melakukan berbagai perubahan kegiatan ekonominya seefektif dan seefisien

mungkin.

Adanya kegagalan di beberapa perusahaan dan timbulnya kasus malpraktek

keuangan merupakan contoh buruk dalam penerapan Corporate Governance dalam

suatu perusahaan. (Suprayitno dkk., 2004) Arifin (2005) menyatakan bahwa

karakteristik lemahnya praktik CG di Asia Tenggara adalah (1) adanya konsentrasi

kepemilikan dan kekuatan insider shareholders (termasuk pemerintah dan pihak-pihak

yang berhubungan dengan pusat kekuatan), (2) lemahnya governance sektor keuangan,

dan (3) ketidakefektifan internal rules dan tidak adanya lindungan hukum bagi

pemegang saham minoritas untuk berhadapan dengan pemegang saham mayoritas dan

manajer (http://eprints.undip.ac.id/333/1/Arifin.pdf). Oleh karena itu, penerapan Corporate Governance yang efektif, memberikan sumbangan yang penting dalam memperbaiki

kondisi perekonomian serta menghindari tejadinya skandal dan kegagalan serupa di

masa depan

Riset McKinsey & Company tentang praktek Good Corporate Governance di

tujuh negara asing (Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Taiwan, Filipina, Thailand dan

Indonesia) menempatkan Indonesia pada posisi terbawah.

(http://leosukmawijaya.wordpress.com/). Sementara itu, Political And Economic Risk

Consultacy, lembaga riset yang berkantor pusat di Hong Kong, menempatkan Indonesia

sebagai Negara terburuk kedua dalam Good Corporate Governance. Berdasarkan angka

Corruption Perception Index (CPI) Indonesia di antara Negara-negara ASEAN pada

(13)

B A B I . P E N D A H U L U A N | 3

Universitas Kristen Maranatha dunia (Effendi,2010). Dari dalam negeri, BEI juga melakukan penelitian penerapan

GCG terhadap perusahaan yang listing di BEI setiap tahunnya, seta The Indonesian

Institute of Corporate Governance (IICG) menemukan bahwa masih sedikit perusahaan

yang telah melewati standar GCG (http://leosukmawijaya.wordpress.com).

Hasil-hasil survey di atas cukuplah memberi pertanda bahwa sudah saatnya

perusahaan-perusahaan di Indonesia didorong untuk segera memperbaiki kualitas

penerapan GCG-nya. Oleh karena itu, dibentuklah lembaga-lembaga yang mendorong

penerapan GCG di Indonesia seperti Indonesian Institute of Corporate Governance

(IICG) dan badan-badan regulatory seperti BEI, BAPEPAM, IAI

(http://www.gunadarma.ac.id)

Akuntan memegang peranan penting dalam terwujudnya Good Corporate

Governance . Keterlibatan akuntan mencakup dua pihak, yaitu internal dan eksternal.

Keterlibatan internal terjadi bila akuntan menjadi salah satu bagian dari manajemen

untuk melaksanakan fungsi sebagai penyedia informasi keuangan yang disajikan dalam

laporan keuangan perusahaan. Keterlibatan eksternal akuntan adalah bila akuntan

menjalankan profesinya sebagai auditor yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan

atas kewajaran laporan keuangan. Profesi auditor dari para akuntan memainkan peran

yang penting (crucial) karena mereka memverifikasi kewajaran informasi yang

mendasari dilakukannya berbagai macam transaksi bisnis pemakai laporan keuangan.

Salah satu aplikasi akuntan dalam perusahaan adalah sebagai auditor internal, yang

(14)

B A B I . P E N D A H U L U A N | 4

Universitas Kristen Maranatha memberikan nilai tambah untuk organisasinya dalam rangka mewujudkan Good

Corporate Governance ( http://eprints.undip.ac.id/333/1/Arifin.pdf).

Auditor internal merupakan salah satu pilar GCG yang memiliki peran cukup penting

dalam implementasi GCG, terutama dari aspek pengendalian. Auditor internal dapat

berperan untuk mendorong implementasi GCG melalui pencegahan, pendeteksian dan

pengeinvestigasian tingkat kecurangan (fraud) yang mungkin saja terjadi di satu

organisasi/perusahaan (2010). Statement on Auditing Standards No. 82 :

“Auditor harus bertanggung jawab untuk mendeteksi dan melaporkan adanya kecurangan yang terjadi dalam laporan keuangan yang disusun oleh manajemen”

Beberapa masalah kemudian timbul berkenaan dengan peran auditor internal. Seberapa

efektif keterlibatan auditor internal dalam memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Organisasi profesi auditor internal berkeyakinan bahwa fungsi internal audit yang

efektif mampu memberikan sumbangan penting dalam meningkatkan Good Corporate

Governance, mengelola risiko dan pengendalian manajemen. Internal auditor merupakan

dukungan penting bagi komisaris, komite audit, direksi dan Manajemen Senior dalam

pengembangan Corporate Governance (http://internalauditorindonesia.blogspot.com/).

Berdasarkan pengamatan penulis, penelitian tentang peran profesi Internal Auditor

pernah diteliti oleh Arifin, Drs. M.Com. (Hons.), Akt. Ph.D. (2005) dengan judul,

PERAN KOMITE AUDIT DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE

(15)

B A B I . P E N D A H U L U A N | 5

Universitas Kristen Maranatha ini menyimpulkan bahwa komite Audit dalam perusahaan berperan dalam mewujudkan

Good Corporate Governance.

Topik di atas merupakan fenomena yang menarik di tengah perbincangan

mengenai peran profesi audit internal dewasa ini. Sesungguhnya peran profesi ini

berpengaruh secara positif dalam mewujudkan GCG pada banyak perusahaan yang kini

masih menjadi sorotan masyarakat luas.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap bagaimana

peran audit internal dalam mewujudkan GCG dimana penelitian tersebut berjudul

“ PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM MEWUJUDKAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE ” ( Studi Atas Auditor Internal PT. X)

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, kali ini penulis akan melakukan penelitian

terhadap auditor internal pada PT.X.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut penulis mengidentifikasi masalah yang

akan diteliti adalah

1. Bagaimana peran auditor internal dalam mewujudkan Good Corporate

Governance?

2. Seberapa besar pengaruh auditor internal dalam mewujudkan Good

(16)

B A B I . P E N D A H U L U A N | 6

Universitas Kristen Maranatha 1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penulis melakukan penelitian ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam

menempuh sidang sarjana strata satu (S1) Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Sesuai dengan masalah-masalah yang diidentifikasi diatas, maka penelitian ini akan

dilakukan dengan tujuan untuk:

1. Mengetahui bagaimana peran auditor internal dalam mewujudkan Good

Corporate Governance

2. Mengetahui besarnya pengaruh auditor internal dalam mewujudkan Good

Corporate Governance

1.4Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini,semoga member manfaat bagi :

1. Praktisi Bisnis

Memperluas wawasan manajemen akan perlunya sistem Corporate Governance

dan sebagai bahan pertimbangan, jika perlu dapat dipakai untuk meningkatkan

nilai perusahaan.

2. Akademisi

Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

(17)

B A B I . P E N D A H U L U A N | 7

Universitas Kristen Maranatha 3. Auditor Internal

Dengan hasil penelitian ini diharapkan auditor internal dapat memahami

perannya dalam mewujudkan Good Corporate Governance di dalam perusahaan.

4. Perusahaan

Dapat membantu perusahaan dalam menerapkan Good Corporate Governance

yang efektif dan dapat memberikan sumbangan yang penting dalam memperbaiki

(18)

74 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap auditor internal yang bekerja

pada PT.X dan juga didukung oleh teori-teori yang melandasi penelitian serta hasil

pembahasan pada bab sebelumnya, maka unuk menjawab identifikasi masalah,

penulis menggambarkan kesimpulan:

1. Sikap auditor internal atas peran profesinya sebagai Compliance Auditor dan Internal Bussiness Concultant walaupun terbukti berpengaruh, tetapi pengaruhnya

hanya sebesar 8.643% dan sisanya 91.357% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Prinsip-prinsip di uji lebih menekankan pada faktor-faktor internal dalam

mewujudkan Good Corporate Governance. Sedangkan pada kenyataannya,

penerapan Good Corporate Governance tidak hanya didukung oleh faktor-faktor

internal saja, tetapi ada faktor-faktor eksternal yang juga mempengaruhi

penerapan Good Corporate Governance dalam perusahaan. Faktor-faktor tersebut

diantaranya :

 Terdapatnya sistem hukum yang baik.

Dukungan pelaksanaan Good Corporate Governance dari sektor publik /

lembaga pemerintahaan.

Terdapatnya contoh pelaksanaan Good Corporate Governance yang tepat

(19)

B A B V . S I M P U L A N D A N S A R A N| 75

Universitas Kristen Maranatha Terbangunnya sistem tata nilai social yang mendukung penerapan Good

Corporate Governance di masyarakat.

 Semangat anti korupsi yang berkembang di lingkungan publik di mana

perusahaan beroperasi disertai perbaikan masalah kualitas pendidikan dan

perluasan peluang kerja.

Hal-hal ini yang mungkin kurang diperhatikan sehingga menyebabkan lemahnya

pengaruh sikap auditor internal atas peran profesinya sebagai Compliance

Auditor dan Internal Bussiness Concultant dalam mewujudkan Good Corporate

Governance.

2. Auditor internal yang bekerja di PT.X terbukti memiliki peran dalam mewujudkan

Good Corporate Governance pada perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai t

tabel>t hitung yang menunjukan bahwa ada pengaruh positif antara peran

seorang auditor internal dalam mewujudkan Good Corporate Governance pada

PT.X

Selain itu PT.X juga telah mempunyai pedoman mengenai Good Corporate

Governance yang merinci aturan-aturan mengenai unsur-unsur Good Corporate

Governance sehingga para auditor inernal dapat bekerja berdasarkan pedoman

yang telah ditetapkan dan juga siap melakukan pengawasan mengenai

implementasi GCG pada PT.X

5.2 Saran

Pada bagian akhir skripsi ini, penulis bermasud mengajukan beberapa saran yang

berkaitan dengan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya.

(20)

B A B V . S I M P U L A N D A N S A R A N| 76

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi para auditor internal yang bekerja pada Satuan Pengawas Interen harus

lebih mengupayakan tercapainya perwujudan Good Corporate Governance

pada tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya. Sehingga dapat

mempermudah kerja para auditor internal dalam mengaasi jalannya

perusahaan sehingga kepuasan akan tampak pada semua pihak yang

berkepentingan.

2. Auditor internal harus terus menambah pengetahuan dan pemahaman

pengetahuan serta wawasannya dan meningkatkan komunikasi dengan

pihak-pihak yang terkait dengannya. Hal ini bermanfaat dalam peningkatan

profesionalisme auditor internal sebagai individu yang memiliki kapasitas

sebagai evaluator dan konsultan bagi perusahaan.

3. Pelaksanaan Good Corporate Governance juga harus didukung oleh

faktor-faktor eksternal perusahaan, sehingga lebih memaksimalkan penerapan Good

Corporate Governance pada perusahaan tersebut. Jadi tidak hanya

berpedoman pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (Fairness,

Transparancy, Accountability, Responsibility) saja.

4. Pelaksanaan Good Corporate Governance dalam perusahaan sebaiknya

dijalankan konsisten dan djadikan sebagai budaya bagi perusahaan. Hal ini

juga harus didukung penuh oleh komisaris dan Direksi yang memberikan

contoh bagi karyawan-karyawannya.

5. Bagi penelitian selanjutnya, beberapa saran untuk pengembangan penelitian

ini antara lain: wacana internal auditing dan Good Corporate Governance

masih sangat menarik untuk dikembangkan, seperti penelitian selanjutnya

(21)

B A B V . S I M P U L A N D A N S A R A N| 77

Universitas Kristen Maranatha Corporate Governance yang lain ataupun mencoba mengukur persentase

tingkat keeratan hubungan antara Auditor Internal terhadap perannya dalam

(22)

74 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. (2005). Peran Akuntan Dalam Menegakan Prinsip Good Corporate Governance Pada Perusahaan di Indonesia. Wacana Sidang Senat Guru Besar Universitas Diponegoro diakses dari http://eprints.undip.ac.id/333/1/Arifin.pdf pada tanggal 20 Oktober 2010. Effendi, Arif. (2010). Peran Forensik Auditing Dalam Penegakan Good Corporate Governance.

Bandung.

Ghozali, I. 2009. “Aplikasi Analisis MultiVariate dengan Program SPSS”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Gusnadi, Arif.(2006). Persepsi Manajemen Perusahaan Terhadap Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance. Diakses dari http://jurnalskripsi.com/persepsi-manajemen- perusahaan-terhadap-prinsip-prinsip-good-corporate-governance-studi-pada-perusahaan-bumn-dan-bums-di-jawa-timur-pdf.htm pada tanggal 20 Oktober 2010.

H.M., Jogiyanto. (2007). Metode Penelitian Bisinis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. BPFE, Yogyakarta.

Jaadfar, Redwan dan Sumiyati. (2008). Kode Etik dan Standar Audit. Edisi Kelima. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP Dalam Rangka Diklat Sertifikasi Pembentukan Auditor Ahli, Bogor.

Kalihatu, Thomas. (2009). Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia, 16 November 2009 diakses dari http://leosukmawijaya.wordpress.com/2009/11/16/good- corporate-governance-dan-penerapannya-di-indonesia-thomas-s-kaihatu-staf-pengajar-fakultas-ekonomi-universitas-kristen-petra-surabaya/ pada tanggal 20 Oktober 2010. Krogstad , et al. (1999). Internal Auditing. We’re Going, 16 Oktober 1999.

Nazir,M. (1999). Metode Penelitian. Cetakan Keempat, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Nesavary, Nur. (2006). Pengaruh Profesionalisme Audit Internal Terhadap Perwujudan Good Corporate Governance. Skripsi Sarjana Universitas Padjajaran, Bandung (tidak dipublikasikan).

Purnomo, Sigit. (2003). Transformasi Peran Auditor Internal dan Pengaruhnya Bagi Organisasi. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol. 3, Agustus 2003.

(23)

75 Universitas Kristen Maranatha Rusli, Nella (2007). Persepsi Auditor Internal Terhadap Peran Auditor Internal Terhadap Perwujudan Good Corporate Governance. Skripsi Sarjana Universitas Padjajaran, Bandung (tidak dipublikasikan).

Sawyer, L.B.(2005). Sawyer’s Internal Auditing. Edisi Kelima, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Soemantri, Ating dan Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian, Penerbit Pustaka

Setia, Bandung.

Sudjana. (1996). Metode Statistika. Edisi Keenam, Tarito, Bandung.

Sugiono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keenem, CV. AlFa Beta, Bandung.

Susanto, Daniel. (2007). Peran Audit Internal Terhadap Kepatuhan Manajemen. Skripsi Sarjana Universitas Widyatama, Bandung (tidak dipublikasikan).

Tugiman, Hiro. (2005). Sepintas Audit Internal dan Komite Audit Dalam Organisasi,13 Desember 2005 diakses dari http://internalauditorindonesia.blogspot.com/ pada tanggal 20 Oktober 2010.

Tugiman, Hiro. (1997). Standar Profesional Audit Internal, Anggota IKAPI, Kanisius, Yogyakarta.

Zarkasyi, Mohammad. (2008). Pengaruh Auditor Intewrnal Terhadap Perwujudan Good Corporate Governance. Skripsi Sarjana Universitas Padjajaran, Bandung (tidak dipublikasikan).

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil keseluruhan uji organoleptik diatas yang dinilai oleh penelis dari tingkat kesukaan warna, aroma, rasa, tekstur, dan kesukaan keseluruhan menunjukan

kesepakatan ini adalah untuk membangun ASEAN-Korea Free Trade Area (AKFTA) demi memperkuat dan meningkatkan kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi antara negara

Sedangkan penyajian makanan di ruang rawat inap dipengaruhi oleh faktor produsen yaitu pada kebijakan yang ada di rumah sakit untuk pelayanan di instalasi gizi, anggaran

Mengingat masih banyaknya anak putus sekolah di Semarang, dimana dibutuhkan proses penyadaran supaya mendapatkan perubahan untuk menekan jumlah putus sekolah di

Sebelum melaksanakan praktik Bimbingan dan Konseling di sekolah, praktikan telah menyusun rancangan program praktik pengalaman lapangan yang telah dilengkapi dengan satuan

Melchers R.E., Assessment of Existing Structures - Approaches and

Diharapkan pembekalan PPL lebih diefektifkan (pembuatan proposal, pembuatan laporan PPL, dll) ada format laporan yang baku dan monitoring atau pemantauan

Pada waktu di persemaian setelah benih tampak berkecambah (awal munculnya plumula dan radikula) yakni ± 2 minggu setelah semai, larutan GA 3 dengan konsentrasi