ABSTRAK
Agung Pratama Wiguna, 210110110743, 2013. “Hubungan antara kredibilitas pembicara training k3 dengan sikap peserta terhadap budaya safety diperusahaan”. Di bawah bimbingan Dr. Iriana Bakti., M.Si sebagai pembimbing utama dan Lilis Puspitasari., S.Sos, M.I.Kom sebagai pembimbing pendamping. Jurusan Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Kampus Bandung.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana hubungan Kredibilitas pembicara dengan sikap pekerja yang diukur melalui faktor keahlian, faktor keterpercayaan, faktor daya tarik, dalam aspek kognisi, aspek afeksi dan aspek konasi para peserta training.
Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan metode korelasional.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket, wawancara, observasi, dan studi pustaka. Populasi penelitian ini berjumlah 100 orang dengan sampel berjumlah 40 orang . Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik Probability Sampling , dengan teknik Systematic Random Sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara kredibilitas pembicara dalam kegiatan training K3 yang meliputi keahlian dari pembicara, keterpercayaan pembicara kemudian daya tarik pembicara dengan sikap peserta terhadap budaya safety diperusahaan.
Kesimpulan penelitian ini adalah Terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara kredibilitas pembicara dalam kegiatan training K3 yang meliputi keahlian dari pembicara, keterpercayaan pembicara kemudian daya tarik pembicara dengan sikap peserta terhadap budaya safety diperusahaan. Dimana semakin kredibilitas pembicara dalam kegiatan training K3 yang meliputi keahlian dari pembicara, keterpercayaan pembicara kemudian daya tarik pembicara, maka akan semaikin mempengarui dengan baik sikap karyawan terhadap budaya safety diperusahaan.
Saran penelitian ini adalah Pembicara harus bisa lebih mengenal siapa komunikannya sehingga dapat lebih menentukan pemilihan informasi yang sesuai dan juga bahasa yang digunakan ketika menyampaikan materi Mungkin penyampaian informasi terkait isu-isu k3 yang ada di indonesia lebih dapat mendorong mereka agar mereka merasa bahwa budaya safety merupakan sebuah kebutuhan bagi mereka dan mereka akan puas akan budaya safety yang ada diperusahaanya sehingga pembicara tidak perlu memaparkan isu-isu k3 atau fakta dilapangan yang terjadi di seluruh dunia tetapi cukup di indonesia. kemudian Pembicara harus bisa lebih interaktif kepada seluruh peserta sehingga dapat menimbulkan kedekatan atau rasa akrab dari para peserta dan dapat menarik perhatian dari seluruh para peserta. Ketika peserta merasa dekat dan akrab dengan pembicara maka mereka akan mudah terstimuli untuk mengikuti apa yang dikatakan oleh pembicara, banyak menyapa dan melibatkan peserta untuk ikut memaparkan apa yang mereka rasakan mungkin akan dapat membuat peserta merasa akrab dan dekat dengan pembicara.