• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TINDAK LANJUT IBU HAMIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STUDI TINDAK LANJUT IBU HAMIL"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TINDAK LANJUT IBU HAMIL

I. PENGANTAR

Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2001 merupakan salah satu wahana pengumpulan data yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik(BPS) dan bekerja sama dengan beberapa sektor terkait termasuk Depkes. Susenas2001 merupakan survei yang dirancang untuk mengumpulkan data sosial, kependudukan yang relatif luas. Data yang dikumpulkan meliputi data pokok (Kor) dan data sasaran (Modul). Pengumpulan data Kor dilakukan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk memonitor hal- hal yang berubah tiap tahun, sedangkan pertanyaan-pertanyaan dalam modul diperlukan untuk menganalisa masalah yang tidak perlu dimonitor setiap tahun. Pada tahun 2001, Modul kesehatan merupakan salah satu topik Susenas2001 dan dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia tersebar di daerah pedesaan dan perkotaan, dengan jumlah sampel sebesar 65.280 rumah tangga pada 3920 blok sensus (16 RT/

blok sensus).

Studi Tindak Lanjut Ibu Hamil SKRT 2001 merupakan studi integrasi dengan Susenas, dalam hal ini integrasi dengan rancangan sampel Susenas2001-Modul. Pada tahun 1992 SKRT berintegrasi dengan Susenas, sedangkan pada tahun 1995 SKRT berintegrasi dengan SDKI. Besar sampel studi Tindak Lanjut Ibu Hamil (Follow up ibu hamil) adalah 40% dari Blok Sensus yang terpilih pada Modul-Susenas2001 yaitu 25.088 rumah tangga dengan estimasi sekitar 1300 responden ibu hamil yang berada pada blok sensus terpilih dan akan dilakukan pengamatan kohort pada ibu hamil yang ditemukan saat tim mengunjungi tiap blok sensus pada 16 rumah tangga. Ibu hamil yang ditemukan akan dilakukan wawancara, pemeriksaan fisik/antropometri, pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan darah untuk hemoglobin, malaria, dan pemeriksaan urine meliputi pH, protein dan glukosa, juga pengamatan kehamilan serta pengamatan kesehatan ibu sampai masa nifas berakhir.

Dengan demikian akan didapatkan informasi mengenai gambaran pola penyakit ibu hamil, bersalin atau nifas, status gizi ibu hamil, status kesehatan dan gizi bayi baru lahir, serta pola penyakit penyebab kematian maternal, perinatal dan neonatal.

Pelaksana kegiatan ini adalah Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan - Departemen Kesehatan RI.

I.1. TUJUAN

Tujuan Umum adalah meneliti derajat kesehatan ibu, hasil kehamilan, jangkauan pelayanan kesehatan, dan keadaan kesehatan bayi.

Tujuan Khusus yaitu :

1.1.1. Mendapatkan gambaran pola penyakit atau komplikasi pada ibu hamil, bersalin dan ibu nifas;

1.1.2. Meneliti status gizi ibu hamil;

1.1.3. Meneliti status kesehatan dan gizi bayi baru lahir;

1.1.4. Meneliti pola penyakit penyebab kematian maternal, perinatal dan neonatal.

(2)

I.2. KERANGKA KONSEP

Kerangka analisa untuk menentukan kematian ibu atau bayi oleh James Mc. Carthy and Deborah Maine.

FAKTOR FAKTOR ANTARA OUTCOME

STATUS IBU - Pendidikan - Pendapatan - Sosial

STATUS KESEHATAN - Nutrisi: anemia, TB, BB - Infeksi/Parasit : malaria - Kronik lain: DM, hipertensi - Riwayat sebelumnya

KEHAMILAN

STATUS KELUARGA - Pendapatan - Pendidikan

STATUS MASYARAKAT Kekayaan sumber masyarakat (dokter/klinik)

STATUS REPRODUKSI - Umur

- Paritas

- Status perkawinan

JANGKAUAN PELAYANAN KESEHATAN

- Tempat pelayanan ANC,KB - Jarak

- Kualitas perawatan - Informasi/penyuluhan kes.

PERILAKU PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN - Untuk ANC

- Untuk melahirkan - Praktek tradisional - Abortus

FAKTOR YANG TIDAK DIKETAHUI DAN TIDAK TERPREDIKSI

KOMPLIKASI - Perdarahan - Infeksi - Hipertensi - Persalinan macet - Ruptur uteri

KEMATIAN / KECACATAN

(3)

ALUR PIKIR

HAMIL (WH1) RIWAYAT KEHAMILAN

KEHAMILAN SEKARANG

KEHAMILAN YANG LALU

YANG LALU 2 YANG LALU

3 YANG LALU

OUTCOME KEHAMILAN

LH LM AB

HIDUP MATI

WH2 KUNJUNGAN

KEDUA

1. SELAMA HAMIL 2. PERSALINAN 3. NIFAS

OUTCOME KEHAMILAN

LH

JANIN / BAYI

IBU LM AB

VERBAL AUTOPSY

MATI HDP

(4)

I.3. METODOLOGI 1. DESAIN :

Desain survei bersifat prospektif, dimana setiap ibu hamil yang ditemukan dalam 1 blok sensus atau 16 rumah tangga pada kunjungan pertama akan diwawancarai oleh bidan tim (menggunakan WH1) dan akan ditindak lanjuti pada kunjungan kedua oleh bidan tim atau bidan setempat untuk diwawancarai menggunakan WH2.

Kunjungan Pertama (WH1) yang dilaksanakan bersama-sama dalam 1 tim SKRT yang terdiri dari dokter, bidan, laboran dan ketua tim. Semua ibu hamil yang terdapat dalam 1 blok sensus atau 16 rumah tangga, baik yang ditemukan telah hamil atau yang positif hamil setelah dilakukan tes kehamilan dari pemeriksaan urine, maka semua ibu hamil ini akan dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner WH1 serta akan dilakukan pemeriksaan antropometri seperti TB, BB, LILA dan pemeriksaan fisik misalnya tensi,nadi, pemeriksaan kel. Gondok, tinggi fundus uteri, dll. Juga ada pemeriksaan laboratorium misalnya HB, malaria dan pemeriksaan urine dengan Combur test yaitu pH, protein dan glukosa. Kepada ibu hamil akan diserahkan timbangan bayi(spring balance for new born) agar nanti dipakai oleh keluarga atau orang lain yang melakukan penimbangan pada bayi yang baru lahir ( tidak kurang dari 24 jam pertama setelah lahir). Khusus untuk daerah yang sulit atau jauh maka bidan tim akan menjelaskan cara pengisian kuesioner WH2 untuk diserahkan kepada bidan setempat atau bidan desa yang akan mengunjungi kedua ini.

Kunjungan Kedua (WH2), yang akan dilakukan oleh bidan tim atau bidan setempat/ bides, yang sebelumnya telah dijelaskan oleh bidan tim untuk kunjungan kedua. Kunjungan kedua akan dilakukan setelah masa nifas berakhir atau 42 hari setelah persalinan. Pada kunjungan kedua akan dilakukan wawancara kuesioner WH2 dan melakukan pemeriksaan fisik pada ibu dan bayinya, juga mencatat semua hasil kehamilan apakah lahir hidup atau lahir mati atau keguguran. Mengambil kartu penimbangan bayi baru lahir kemudian disalin data-data bayi baru lahir kedalam kuesioner WH2. Apabila ditemukan kasus kematian ibu, apakah terjadi selama hamil atau dalam melahirkan atau dalam masa nifas atau terjadi kematian pada janin atau kematian bayi dalam kurun waktu 28 hari, maka bidan tim atau bidan setempat akan melakukan wawancara

“Autopsy Verbal”.

2. SAMPEL

Sampel terdiri dari semua ibu hamil yang ditemukan pada blok sensus yang terpilih.

Besar sampel ibu hamil yang diambil diperkirakan 4,2% dari semua wanita usia subur (WUS) dalam sampel Susenas-2001 atau sekitar 1200-1300 ibu hamil sebagai responden, atau sekitar 0-2 ibu hamil/responden per blok sensus.

3. TIM PENGUMPUL DATA

Tim SKRT-2001 yaitu bidan tim yang merupakan bagian dari 1 tim SKRT yang terdiri dari dokter, bidan, laboran dan ketua tim.

Bidan Tim atau bidan setempat/bides akan melakukan wawancara pada Kunjungan Kedua.

4. WAKTU PENGUMPULAN DATA

Kunjungan Pertama akan dilakukan pada bulan September s/d Nopember 2001.

Kunjungan Kedua akan dimulai sekitar bulan Nopember 2001 s/d Agustus 2002.

(5)

5. INSTRUMEN

a. Wawancara : menggunakan kuesioner WH1, WH2, ditambah form SKRT.Mort_ds, kartu penimbangan bayi.

b. Pemeriksaan Fisik/Antropometri:

 Ibu hamil : tensimeter,stetoskop,uniscale,microtoise,pita LILA;

 Bayi baru lahir : spring balance for new born, pensil;

c. Laboratorium :

 HemocueHb, cuvetteHb, alcohol swab,automatic lancet,

 Objek glas, lar.Giemsa, alcohol,dll

 Combur test (dipstrip), urine pot, tissue.

6. VARIABEL DAN INDIKATOR

a. Variabel yang diukur antara lain : 1. Latar belakang ibu hamil:

 Jumlah bumil menurut umur dan propinsi

 Hasil kunjungan bumil

 Keadaan bumil saat dikunjungi

 Pola kehamilan

 Hasil kehamilan

 Riwayat kehamilan sebelumnya 2. Pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu :

 Selama hamil :

 Frekuensi pemeriksaan selama hamil

 Umur kehamilan ketika periksa hamil pertama

 Imunisasi TT bumil

 Pemberian pil besi pada bumil

 Penggunaan obat-obatan termasuk obat tradisional

 Dalam persalinan :

 Penolong persalinan

 Tempat bersalin

 Tindakan untuk membantu kesulitan bersalin

 Selama masa nifas :

 Pemeriksaan ibu dalam 6 minggu setelah melahirkan atau keguguran

 Pemberian vit.A 3. Keadaan Kesehatan Ibu :

 Keadaan Fisik : tekanan darah, tinggi badan, indeks masa tubuh, lingkar lengan kiri atas, Hb bumil, pem.urine: pH, protein, glukosa;

 Komplikasi : perdarahan, gejala pre-eklampsia dan eklampsia, infeksi

 Penyakit : penyakit yang pernah diderita selama hamil, penyakit malaria.

4. Keadaan Bayi baru lahir :

 Maturitas – keadaan bayi waktu lahir

 Berat badan lahir

 Kelainan bawaan

 Cedera waktu lahir

 Perawatan tali pusat

 Morbiditas bayi baru lahir

 Kematian perinatal dan neonatal

 Pemberian ASI eksklusif

5. Kematian Ibu (Maternal) dan Kasus Abortus

(6)

b. Indikator (Propenas) yang dapat dikumpulkan antara lain:

1. Kesehatan Reproduksi :

 Proporsi persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,

 Proporsi komplikasi yang ditangani oleh tenaga kesehatan,

 % cakupan pelayanan antenatal, postnatal, perinatal dan neonatal,

 % kehamilan pada usia < 20 tahun dan > 35 tahun,

 Prevalensi BB bayi baru lahir < 2,5 kg;

2. Perbaikan Gizi :

 Proporsi kekurangan energi protein (KEP) pada bumil

 Prevalensi anemia pada bumil;

 Prevalensi malaria pada bumil.

7. PENGOLAHAN DAN ANALISIS

Sebelum meninggalkan satu blok sensus, tip pengumpul data follow up ibu hamil SKRT 2001 harus memeriksa kelengkapan dan ketepatan pengisian kuesioner dan catatan slide malaria, serta melakukan koreksi seperlunya. Ketua Tim harus menanda tangani semua WH1 yang terkumpul. Koordinator SKRT propinsi akan mengurus semua pengiriman kuesioner dan slide malaria serta peralatan ke Sekretariat Surkesnas Pusat.

Data dari kuesioner dan hasil lab. akan digabungkan untuk dianalisa lebih lanjut. Data akan diolah dengan SPSS versi 10, dan analisa bersifat deskriptif analitik.

I.4. BIDAN (TIM ATAU SETEMPAT/BIDES)

1. Menyalin data dari SKRT2001.Mort_ds ke kuesioner WH1 pada saat TC – Pelatihan di Region;

2. Bersama Ketua Tim dan Koordinator Surkesnas Propinsi menyusun rencana kerja untuk kunjungan pertama pada setiap blok sensus yang terpilih;

3. Identifikasi ibu hamil pada 16 RT dalam 1 blok sensus atau melakukan tes hamil pada WUS (wanita usia subur) yang amenorrhoea lebih dari 6 minggu.

4. Melakukan wawancara WH1 dan melakukan pemeriksaan fisik meliputi tensi, nadi, periksa kelenjar gondok, pemeriksaan tinggi fundus uteri, meminta urine untuk dilakukan pem. PH, protein dan glukosa dengan Combur test.

5. Bertanggung jawab terhadap kebenaran kuesioner yang diserahkan kepadanya dan jangan ada yang hilang, tercecer atau rusak dan semua harus diperiksa/dicek ulang kemudian diserahkan ke Ketua Tim untuk ditanda-tangani dan diserahkan ke Koordinator Surkesnas Propinsi untuk dikirim ke Pusat;

6. Menjelaskan/menerangkan kuesioner WH2 untuk daerah-daerah tertentu yang sulit dijangkau dan jauh dari bidan Tim kepada Bidan Setempat apakah dari Bidan Puskesmas atau Bidan Desa dengan ketentuan masih akan tinggal bertugas ditempat tersebut selama 1 tahun kedepan, tidak akan pindah/mutasi, untuk kunjungan kedua;

7. Bersama ketua tim dan koordinator provinsi membuat rencana kunjungan kedua dan segera mengirimkan ke Koordinator Surkesnas Pusat agar nanti dapat dimonitor.

8. Menitipkan timbangan bayi(spring balance for new born) + kartu bayi dan menjelaskan kepada cara timbang kepada responde/keluarga yang telah dikunjungi WH1;

9. Melakukan pemeriksaan antropometri misalnya TB, BB di pos pemeriksaan;

10. Bersama-sama dengan tenaga laboran bertanggung jawab terhadap semua peralatan yang dipakai, misalnya uniscale/timbangan orang dewasa, microtoise, pita LILA, hemocueHb, tes kehamilan yang tersisa, slide malaria didalam kotak, dan semua perlengkapannya, tes urine seperti dipstrip untuk pH, glukosa, dan protein, juga alat spring balance untuk timbangan bayi, tensimeter dan stetoskop, agar supaya semua alat-alat tersebut diserahkan kepada Koordinator Surkesnas Propinsi dalam keadaan utuh, masih berfungsi, tidak rusak dan tidak hilang;

(7)

I.5. ALAT PENGUMPULAN DATA Terdiri dari:

1. Kuesioner Kejadian Kematian Sejak Januari 2000 (SKRT2001.Mort_ds) 2. Kuesioner Kunjungan Pertama (SKRT2001_WH1)

3. Kuesioner Kunjungan Kedua (SKRT2001_WH2) termasuk keadaan bayi dan kematian maternal atau perinatal

4. Form Pengisian BB Bayi baru lahir

1.1. Kuesioner Kejadian Kematian Sejak Januari 2000 (SKRT2001. Mort_ds) berisi data mengenai propinsi, kab/kota, kecamatan, desa/ kelurahan, klasifikasi desa/kelurahan, nomor blok sensus, nomor kode sampel, nomor urut sampel rumah tangga dan alamat lengkap rumah tangga.

1.2. Kuesioner Kunjungan Pertama (SKRT2001_WH1) mengumpulkan keterangan tentang (kuesioner dan alur pertanyaan terlampir):

I. Pengenalan Tempat

II. Keterangan Responden (Ibu) III. Kunjungan Petugas

IV. Rencana Tindak Lanjut

Bagian I. Keterangan Umum meliputi riwayat hasil kehamilan, dan imunisasi TT Bagian II. Riwayat masing-masing kehamilan yang berakhir setelah Januari 1998 A. Pengalaman Ibu selama hamil

B. Pengalaman Ibu waktu melahirkan/keguguran

C. Pengalaman Ibu dalam waktu 42 hari setelah melahirkan atau kegugur-an Bagian III. Riwayat Kehamilan Sekarang yang meliputi :

- upaya melancarkan haid, - pemeriksaan kehamilan, - pemilikan kartu ibu,

- keluhan dan tempat pengobatan

Bagian IV. Pemeriksaan Fisik dan Laboratorium meliputi : A. Pemeriksaan Fisik

- Pemeriksaan antrophometri : TB, BB (Kutip dari Form Rekap Lab), LILA(kutip dari SKIA), - Pemeriksaan fisik: nadi,tekanan darah,kelenjar gondok, tinggi fundus

- Pemeriksaan edema kaki, mata dan pergerakan janin.

B. Pemeriksaan Laboratorium meliputi :

- pemeriksaan darah : hemoglobin, pemeriksaan malaria (Kutip dari Form Rekap) - pemeriksaan urine dgn Combur test untuk mengetahui pH, protein dan glukosa.

Catatan

Nomor Sediaan Malaria (DIISI OLEH BIDAN)

Ketua Tim : tanda tangan, tanggal dan nama ketua tim.

1.3. Kuesioner Kunjungan Kedua (SKRT2001_WH2) mengumpulkan keterangan tentang (kuesioner dan alur pertanyaan terlampir):

I. Pengenalan Tempat

II. Keterangan Responden (Ibu) III. Kunjungan Petugas

IV. Rencana Tindak Lanjut

Bagian V. Keadaan Kehamilan dan Persalinan Terakhir : A. Pengalaman Ibu selama hamil

B. Pengalaman Ibu waktu melahirkan (Bila keguguran – Bagian C)

C. Pengalaman Ibu dalam waktu 42 hari setelah melahirkan atau keguguran.

(8)

Bagian VI. Gejala Penyakit Pada Ibu (Maternal) meliputi : keadaan selama hamil, dalam persalinan dan masa nifas.

Bagian VII. Keadaan Bayi meliputi keterangan tentang berat badan bayi baru lahir, LiKa, kelainan bawaan, cedera lahir, pengobatan tali pusat, pemberian makanan dan minuman pada hari pertama dan kedua, pemberiaan ASI, alasan tidak diberi ASI, gejala-gejala yang diderita 1 minggu setelah lahir, penolong persalinan, kecacatan dan kelainan bawaan.

Bagian VIII. Gejala Penyakit Pada Janin atau Bayi (Perinatal dan Neonatal) Resume untuk Gejala Penyakit Pada Janin atau Bayi (Perinatal dan Neonatal) Koordinator : tanda tangan, tanggal dan nama.

I.6. CARA PENGUMPULAN DATA

Dari jumlah sampel Susenas 2001 sebanyak 36.000 rumah tangga yang tersebar di 26 propinsi, diperkirakan dapat diindentifikasi sekitar 1500-2000 wanita hamil.

Persiapan kegiatan pengumpulan data pada tahap awal dimulai dengan melihat kuesioner SKRT2001.Mort_ds., untuk mengetahui responden yang masuk dalam blok sensus yang terpilih. Selanjutnya kita membuat/mencatat daftar nama dan alamat dari responden yang terpilih dari setiap 1 blok sensus ada 16 rumah tangga(RT). Setelah masing-masing blok sensus telah didapat nama dan alamat responden maka daftar ini akan dibuat rangkap 3 untuk Koordinator Propinsi dan Sekretariat Surkesnas Pusat.

Dengan daftar responden dari masing-masing blok sensus kita akan merencanakan untuk pengumpulan data di lapangan. Tim pengumpulan data tidak dibenarkan mengganti responden yang tercantum dalam SKRT2001.Mort_ds dengan ibu hamil lain yang tidak tercantum dalam daftar 1 blok sensus tersebut pada 16 RT. Koordinator Surkesnas Propinsi mengirim salinan daftar SKRT2001.Mort_ds ke Badan Litbangkes Jakarta. Daftar ini adalah sangat penting sebagai kebenaran laporan jumlah ibu hamil.

Pengumpulan data dilakukan oleh tim pewawancara dengan melakukan wawancara dan pengamatan. Kegiatan pengumpulan data akan dilakukan secara bersama-sama dari satu blok sensus terpilih untuk selanjutnya pindah ke blok sensus terpilih yang lain. Tim pewawancara dipandu oleh penunjuk jalan.

Kunjungan untuk setiap ibu hamil akan dilakukan sebanyak 2 kali. Kunjungan pertama dilaksanakan pada saat ibu masih hamil dan yang kedua dilaksanakan pada saat ibu sudah 42 hari setelah melahirkan atau telah menyelesaikan masa nifasnya. Pada saat kunjungan pertama pewawancara mengisi kuesioner SKRT2001_WH1 juga jangan lupa pewawancara harus mengisi form rencana tindak lanjut sebanyak 3 rangkap dan harus dikirim ke Sekretariat Propinsi maupun Sekretariat Pusat, agar supaya baik di Propinsi maupun di Pusat dapat mengetahui rencana kunjungan kedua nanti. Pada saat kunjungan pertama juga pewawancara menitipkan timbangan untuk bayi baru lahir (spring balance for new born) dan form/kartu BB bayi baru lahir kepada ibu atau keluarganya sehingga apabila saatnya melahirkan dan mungkin dirumah sendiri maka harus segera ditimbang segera setelah bayi lahir dan dicatat dalam form/kartu bayi baru lahir. Siapapun yang menolong apakah ibu bidan atau dukun atau orang lain. Sedangkan kalau ibu melahirkan di RS atau RB maka tentunya kita mengambil data yang dari RS atau RB tadi. Pada kunjungan kedua dengan mengisi SKRT2001_WH2 pewawancara mengisi BB bayi dari form bayi dan bila ada yang meninggal maka sekaligus mengisi mengenai kematian ibu atau bayi yang meninggal. Untuk itu perhatian petunjuk -petunjuk yang ada pada kuesioner, penjelasan secara rinci pada Bab II selanjutnya dan alur pertanyaan kuesioner.

(9)

Setelah wawancara pada kunjungan pertama selesai, pewawancara menitipkan timbangan bayi (spring balance for New born) dan kartu/form bayi, dengan maksud agar keluarga responden melakukan penimbangan dan pengukuran segera setelah bayi lahir (dalam waktu 24 jam) dan mencatatnya pada Kartu/form Bayi baru lahir, apabila melahirkan di rumah sendiri. Jika ditemukan ibu atau bayi meninggal baik pada kunjungan pertama maupun kunjungan kedua, pewawancara diharuskan mencatat pada form Kematian.

Kunjungan kedua dilakukan setelah masa nifas berakhir (pada 42 hari setelah melahirkan ataupun berakhirnya kehamilan) dengan menggunakan form SKRT2001_WH2.

Selain wawancara dan pengamatan ibu, juga dilakukan pengamatan terhadap bayi. Ada kemungkinan bayi yang dilahirkan kembar. Untuk itu digunakan lembar tambahan utk merekam keterangan bayi ke-2,ke-3 dan seterusnya dari ibu yang sama.

Sebelum tim pewawancara meninggalkan rumah responden, baik pada kunjungan pertama maupun kedua, tim harus memeriksa kembali kegiatan yang baru dilakukan;

memeriksa ulang kuesioner, segera memperbaiki di tempat apabila terjadi kesalahan, atau tulisan kurang jelas, memeriksa kembali pengumpulan spesimen laboratorium. Setelah pewawancara kembali ke posnya masing-masing, pewawancara memeriksa kembali kuesioner yang dilaksanakan pada hari itu, mengisi kode yang benar pada kotak kode yang disediakan. Pengisian jawaban menggunakan pensil 2B.

Pada dasarnya jawaban responden direkam dengan melingkari jawaban, mengisi kotak kode yang memang disediakan, atau menulis jawaban untuk pertanyaan terbuka.

Pewawancara dapat menulis catatan tambahan di mana diperlukan asal jelas dan jangan pada kolom kode. Pada bagian akhir kuesioner, pewawancara dapat membubuhkan catatan umum pada tempat yang disediakan.

Setelah kuesioner terisi dan sudah diperiksa, kuesioner disampaikan pada koordinator Surkesnas Propinsi, koordinator Surkesnas propinsi akan memeriksa kembali dan mencatat tanggal pelaksanaan kunjungan pada SKRT2001_WH1.

II. MELAKSANAKAN WAWANCARA

Wawancara adalah merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan data dan informasi.

Sebagian besar dari keterangan yang dikumpulkan dalam pengamatan lanjut ibu hamil ini didapatkan dengan cara wawancara. Wawancara yang baik adalah merupakan suatu seni dan tidak boleh dilakukan seperti proses mekanis. Untuk mendapatkan data/ keterangan yang baik dan akurat perlu diperhatikan beberapa prinsip dan teknik melakukan wawancara.

II.1. MENCIPTAKAN HUBUNGAN BAIK DENGAN RESPONDEN

Untuk mendapatkan keterangan yang baik sesuai dengan yang diharapkan, terlebih dahulu harus menciptakan suasana yang tidak kaku antara pewawancara dengan responden yang belum saling mengenal. Suasana wawancara akan tercipta dengan baik apabila antar keduanya (pewawancar9a dan responden) terdapat saling pengertian, saling menghormati, dan dilakukan pada waktu dan tempat yang tepat.

Langkah pertama yang perlu diperhatikan pewawancara adalah memberikan kesan yang baik kepada responden. Pewawancara harus berpakaian secara sopan, bersikap ramah, dan tidak memaksa. Sebelum wawancara dimulai, perkenalkan diri pewawancara, kemukakan maksud dan tujuan kedatangan, serta manfaat dari studi tindak lanjut ibu hamil ini. Keikutsertaan responden dalam survai ini akan bermanfaat bagi peningkatan upaya perbaikan pelayanan kesehatan ibu dan anak.

(10)

Usahakan untuk mendapatkan kepercayaan dan kerja sama dari responden. Sikap dan sopan santun serta ucapan Anda yang pertama merupakan hal yang sangat penting untuk mendapatkan kepercayaan dari responden. Dengan diiringi senyuman, sapa dan berilah salam seperti “Selamat sore…..” atau “assalamualaikum…”. Untuk menghindari kecurigaan atau keragu-raguan responden dalam menjawab pertanyaan, jelaskan bahwa identitas pribadi responden akan dirahasiakan.

II.2. PEDOMAN MELAKUKAN WAWANCARA

Dalam melakukan wawancara perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain;

1. Bersikap tidak memihak selama wawancara.

Pewawancara hendaknya tidak memberikan penilaian “benar” atau “salah” terhadap jawaban responden, baik dengan menunjukkan perubahan air muka maupun dengan perubahan nada suara. Semua jawaban responden merupakan informasi yang penting.

2. Jangan mengarahkan jawaban responden.

Dalam mengajukan pertanyaan, pewawancara hendaknya memberi kebebasan dan keleluasaan kepada responden untuk memberi jawaban. Jangan sekali-kali pewawancara mengarahkan jawaban responden, misalnya dengan menanyakan; “ Pada waktu usia kehamilan ibu mencapai 3 bulan, ibu mengalami pendarahan, bukan?”.

Begitu pula pewawancara tidak memaksa responden untuk menjawab pertanyaan yang tidak diketahui atau sudah tidak diingat lagi oleh responden. Apabila responden tidak tahu atau tidak ingat, cobalah diusahakan dengan cara menghubungkan peristiwa atau kejadian lain yg dapat mengingatkan responden terhadap topik yang ditanyakan.

3. Jangan mengganti urutan dan kalimat pertanyaan

Pertanyaan dalam form SKRT2001_WH1 dan SKRT2001_WH2 telah disusun sedemikian serupa sesuai dengan alur dan kesinambungan pertanyaan. Untuk itu pewawancara tidak diperkenankan membalikkan urutan pertanyaan atau bertanya secara loncat-loncat sehingga akan mengacaukan dan merubah arti jawaban. Khusus untuk formulir SKRT2001_WH1 dimana ditanyakan riwayat dari 3 kehamilan yang lalu, maka pewawancara menanyakan secara urut seluruh pertanyaan untuk satu kehamilan dahulu, kemudian mengulangi pertanyaan dari awal untuk kehamilan berikutnya, dan seterusnya.

Begitu pula pewawancara diusahakan tidak mengubah atau mengganti kalimat atau kata-kata dalam pertanyaan. Apabila responden benar-benar tidak mengerti terhadap pertanyaan tersebut maka pewawancara dibolehkan mengubah atau mengganti kata-kata dalam pertanyaan sepanjang tidak mengubah arti.

4. Bersabarlah, jangan tergesa-gesa.

Dalam melakukan wawancara hendaknya pewawancara mengajukan pertanyaan secara perlahan-lahan untuk memastikan bahwa responden mengerti benar apa apa yang ditanyakan kepadanya. Setelah mengajukan pertanyaan, berilah waktu sebentar kepada responden untuk berfikir dan menjawabnya. Cara bertanya yang tergesa-gesa seringkali melahirkan jawaban "tidak tahu" atau asal menjawab sehingga kualitas jawaban kurang dapat dipertanggungjawabkan.

Apabila pada waktu dilakukan wawancara responden sedang sibuk atau sedang melakukan sesuatu pekerjaan, maka sebaiknya pekerjaan tersebut diselesaikan terlebih dahulu untuk kemudian dilakukan wawancara.

(11)

5. Wawancarai responden sendiri.

Kehadiran orang ketiga selama wawancara seringkali mengganggu atau menghalangi responden untuk memberikan jawaban yang benar dan akurat. Untuk itu seyogyanya wawancara dilakukan tanpa kehadiran orang lain. Dalam hal keadaan yang tidak memungkinkan, keberadaan orang lain diperbolehkan asalkan dapat menjamin bahwa jawaban hanya diperoleh dari responden itu sendiri.

II.3. BAHASA DALAM WAWANCARA

Daftar pertanyaan dalam formulir SKRT2001_WH1 dan SKRT2001_WH2 ditulis dalam bahasa Indonesia. Walaupun demikian tidak tertutup kemungkinan daftar pertanyaan tersebut dibacakan dalam bahasa atau dialek masyarakat setempat sepanjang tidak mengubah arti dan maksud dari pertanyaan tersebut.

Apabila responden tidak mengerti pertanyaan yang dibacakan dalam bahasa Indonesia, pewawancara dapat menanyakannya dalam bahasa atau dialek masyarakat setempat yang dapat dimengerti oleh responden. Apabila pewawancara tidak dapat berbahasa daerah setempat maka pewawancara diperbolehkan menggunakan penterjemah.

Usahakan tidak menggunakan suami atau orang lain yang dapat mengganggu kemurnian pertanyaan atau jawaban sebagai penterjemah.

(12)

KUNJUNGAN PERTAMA (SKRT2001_WH1)

Formulir Tindak Lanjut Ibu Hamil(SKRT2001_WH1) atau Kuesioner kunjungan pertama (SKRT2001_WH1) digunakan untuk mendapatkan informasi dari semua ibu hamil yang terdapat dalam blok sensus yang terpilih (sesuai daftar blok sensus SUSENAS2001).

Responden adalah semua ibu hamil yang terdapat pada 16 RT tiap 1 blok sensus, atau ibu hamil yang diidentifikasi/ditemukan oleh pewawancara/bidan dari semua wanita usia subur dalam 1 blok sensus untuk 16 RT sesuai blok sensus dalam SKRT2001.Mort_ds.

Formulir Tindak Lanjut Ibu Hamil(SKRT2001_WH1) terdiri dari:

I. Pengenalan tempat

II. Keterangan Responden(Ibu) III. Kunjungan petugas

IV. Rencana tindak lanjut Bagian I. Keterangan umum

Bagian II. Riwayat masing-masing kehamilan yg berakhir setelah Januari 1998 A. Pengalaman ibu selama hamil

B. Pengalaman ibu waktu melahirkan / keguguran

C. Pengalaman ibu dalam waktu 42 hari setelah melahirkan atau keguguran Bagian III. Riwayat kehamilan sekarang

Bagian IV. Pemeriksaan fisik dan laboratorium A. Pemeriksaan fisik dan antropometri B. Pemeriksaan laboratorium

1. Pemeriksaan darah 2. Pemeriksaan urine

(13)

Catatan

Nomor sediaan malaria

Ketua Tim (Tuliskan nama dan tanda-tangan yang jelas)

I. PENGENALAN TEMPAT

Rahasia

Semua data dan informasi ini adalah rahasia dalam rangka untuk survei ini dan semua data ini merupakan rahasia yang datanya tidak bisa diketahui oleh orang lain selain responden /yang bersangkutan.

I. Pengenalan Tempat

Untuk pertanyaan no urut 1 s/d 9 datanya dikutip oleh pewawancara dari SKRT2001.Mort_ds, tanpa melakukan perubahan. Lakukan kegiatan pengisian ini pada saat latihan di TC – pelatihan region. Kutip nomor 1 s/d 9, kutip kodenya, baik nama provinsi, kabupaten, kecamatan, maupun desa/kelurahan, nomor blok sensus, nomor kode sample, nomor urut sample RT dan alamat secara lengkap, yang nantinya akan direkam ke dalam komputer, jangan membiarkan bagian ini kosong /tidak terisi.

II. KETERANGAN RESPONDEN (IBU) (Nomor 1 s/d 3, kutip dari SKRT2001.SKIA Blok IV Kolom 2,9,5,atau 5a)

1. Nama responden (Kutip dari SKIA blok IV kolom 2) yaitu ibu hamil yang berada dalam 1 blok sensus untuk 16 rumah tangga, yang telah diidentifikasi oleh bidan apakah dengan pemeriksaan urine (test kehamilan yang positif hamil) atau ibu yang benar-benar lagi hamil, sesuai hasil verifikasi dan sebaiknya dituliskan secara lengkap.

2. Nomor urut ibu hamil (Kutip dari SKIA blok IV kolom 9), nomor urut ini dikutip setelah selesai dilakukan verifikasi dari SKIA.

3. Umur responden (Kutip dari SKIA blok IV kolom 5 yang tidak ada perubahan atau pada kolom 5a yang ada perubahan) yaitu usia ibu yang diketahui. Umur sejak dia lahir sampai saat dikunjungi pewawancara atau dapat dilihat dari KTP atau kartu keluarga bila ada.

4. Umur kehamilan sekarang yaitu umur kehamilan saat dikunjungi pewawancara, ditulis dalam bentuk bulan, menurut pendapat responden.

(14)

5. Nama suami responden yaitu suami dari responden, harus ditulis jelas dan lengkap.

III. KUNJUNGAN PETUGAS

1. Tanggal wawancara yaitu tanggal kunjungan pewawancara/bidan; Tuliskan tanggal, bulan dan tahun wawancara dilakukan saat pewawancara melakukan wawancara pada responden;

2. Nama pewawancara yaitu bidan yang sudah dilatih dan merupakan anggota tim yang harus melakukan wawancara, isilah pada setiap kunjungan;

3. Hasil kunjungan ***) adalah merupakan hasil dari pewawancara melakukan wawancara pada responden, hal ini dapat dipilih pada salah satu yang sudah dicantumkan dalam kuesioner dan pewawancara tinggal mengisi kode dari hasil kunjungan tersebut. Setelah selesai mengisi kuesioner, pewawancara harus mencatat hasil kunjungan. Ruang dikolom kedua dan seterusnya digunakan untuk mencatat hasil kunjungan ulang yang mungkin perlu pewawancara lakukan jika tidak berhasil memenuhi/mewawancarai rumah tangga sample pada kunjungan pertama. Harus diingat bahwa pewawancara harus mengunjungi rumah tangga yang ditugaskan, paling sedikit tiga kali untuk mewawancarai rumah tangga tersebut.

Dibawah ini ada beberapa contoh pengisian kode hasil kunjungan pada blok kunjungan petugas dan rekapitulasi.

1) Selesai, artinya wawancara telah selesai dengan hasil lengkap (semua pertanyaan terisi dengan tepat, sesuai dengan aturan pengisian). Tuliskan Kode 1 sebagai hasil wawancara.

2) Responden tidak ada dirumah, artinya pada saat dikunjungi oleh pewawancara ternyata responden tidak berada dirumah dan hari itu tidak dapat diwawancarai, namun harus dilakukan kunjungan ulang sampai 3 kali. Ibu tidak ada dirumah bisa karena ibu pindah sementara bila akan kembali sementara pewawancara masih berada di daerah yang sama, maka dapat dibuat perjanjian untuk dikunjungi ulang atau ibu sedang keluar rumah berarti ia akan kembali pada hari yang sama, maka dapat ditanyakan jam berapa akan ada di rumah. Jika responden tidak ada dirumah pada beberapa kali kunjungan maka tuliskan Kode 2.

3) Ditangguhkan, artinya karena sesuatu halangan yang sementara maka responden menangguhkan wawancara. Responden telah didatangi dan direncanakan untuk dikunjungi lagi, tuliskan Kode 3. Bila dalam keadaan tertentu ternyata wawancara tidak pernah dilaksanakan maka tuliskan Kode 3.

4) Ditolak, artinya responden tidak bersedia atau menolak untuk diwawancarai, walaupun telah diberikan penjelasan-penjelasan tentang survei ini. Artinya penampilan petugas pada waktu pertama kali bertemu dengan responden sangat berpengaruh terhadap penerimaannya. Mulailah dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan survei.

Tekankan bahwa wawancara tidak mengambil waktu yang lama, dan bahwa semua keterangan yang diberikan akan dirahasiakan. Jika orang yang pertama kali ditemui menolak untuk bekerja sama dan menunjuk anggota RT lain yang memenuhi syarat untuk diwawancarai, temuilah orang tersebut. Jika orang tersebut tidak menunjuk orang lain, tanyakan apakah bisa kembali pada waktu lain. Jika orang tersebut masih juga menolak bekerja sama, tuliskan Kode 4, tulislah usaha apa yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini, dibagian kosong halaman sampul kemudian laporkan kepada ketua tim;

5) Selesai sebagian, artinya wawancara telah dilakukan namun karena alasan tertentu sehingga wawancara belum selesai dan hanya sebagian, sehingga perlu dilakukan wawancara lagi. Berikan catatan pada kolom Catatan bagian belakang kuesioner, semua

(15)

hal sehingga wawancara hanya selesai sebagian. Bila wawancara hanya selesai sebagian, tuliskan Kode 5.

6) Responden tidak/kurang mampu menjawab, artinya wawancara dapat dilakukan namun dengan tingkat pendidikan responden yang rendah atau karena sakit sehingga wawancara tidak dapat berjalan dengan baik atau karena faktor bahasa sehingga responden tidak/kurang mampu menjawab dengan baik, Jika demikian maka tuliskan Kode 6.

7) Lainnya, tuliskan, artinya jika ada hal-hal yang lain, misalnya seluruh daerah tidak dapat dikunjungi karena banjir, kebakaran, kerusuhan atau sebab lain. Atau juga selain alasan diatas pada kode 1 s/d 6 maka pewawancara harus menulis pada kolom lainnya.

Tuliskan Kode 9.

4. Kunjungan berikut: artinya rencana akan dikunjungi lagi bila belum ketemu dengan responden bisa nanti besok hari pada hari kedua atau sore/malam hari, dan dicantumkan tanggal kunjungan berikutnya juga jam berapa rencana akan dikunjungi. Ini perlu diketahui oleh ketua tim agar dapat dipersiapkan ibu responden sehingga semua responden dalam 1 blok sensus dapat dikunjungi semua dan tidak terlewatkan. Agar supaya pada saat perpindahan blok sensus tidak ada lagi responden yang belum dikunjungi.

Kunjungan Akhir

Setelah anda mengadakan kunjungan terakhir pada RT terpilih, anda harus mengisi kotak- kotak kode dibawah Kunjungan Akhir. Tanggal kunjungan akhir dicatat dalam kotak TANGGAL – BULAN – TAHUN. Tuliskan TANGGAL, jika kurang dari angka 10, tuliskan kode 0 dikotak pertama. Untuk BULAN, konversikan menjadi angka, misalnya Januari menjadi 01, Februari menjadi 02, dan seterusnya. Kotak TAHUN diambil 2 angka paling belakang misalnya tahun 2001 maka dicatat dalam kotak kode 01. Contoh akhir melakukan wawancara pada tanggal- bulan-tahun: 7 Nopember 2001, jadi ditulis 07 – 11 – 01.

Tuliskan nama pewawancara dikotak PEWAWANCARA, yang terakhir menyelesaikan wawancara dengan responden.

Isikan kode 1 bila wawancara selesai dilakukan, atau alasan lain.

Catatlah semua jumlah kunjungan di kotak yang disediakan.

IV. RENCANA TINDAK LANJUT

1. Hari pertama haid terakhir(HPHT) untuk kehamilan sekarang adalah kita mencatat hari pertama (tanggal, bulan dan tahun) dari haid yang terakhir untuk kehamilan sekarang.

Apabila ibu mengatakan tanggal haid berakhir maka tolong ditanyakan lagi bulan sebelumnya apakah bulan yang lalu masih mendapat haid atau tidak, bila mendapat haid berarti tanggal bulan tersebutlah yang dikatakan haid terakhirnya dan sekarang tanyakan tanggal mulainya ibu mendapat haid, bisa dibantu dengan menanyakan berapa lama mendapat haid apakah 3 hari atau 1 minggu. Bila tidak tahu atau lupa catatlah alasannya (misalnya karena pakai KB, tidak pernah haid, ibu menyusui sehingga tidak haid.) Jika beberapa bulan sebelum hamil ibu tidak pernah mendapat haid sehingga dia tidak tahu mulai kehamilannya maka ditulis kode 98-98-98.

2.Perkiraan ibu melahirkan dihitung sebagai berikut: (tanggal + 7), (bulan -3) dan (tahun + 1).

Contoh 1: hari pertama haid terakhir tanggal 1-5-2001

Perkiraan ibu melahirkan : Tanggal = (1 + 7) = 8 Bulan = (5 - 3) = 2

Tahun = (2001 + 1) = 2002 Contoh 2: hari pertama haid terakhir tanggal 25 -1 - 2001

(16)

Perkiraan ibu melahirkan : Tanggal = (25 + 7) = 32 Bulan = (13 -3) = 10

Karena bulan 10 ada 31 hari, maka sisa 1 hari dimasukkan dalam bulan berikutnya menjadi tanggal 1 - 11.

Karena bulan 1 dijadikan bulan ke 13 dari tahun 2000, maka tahun (2000+1)=2001

Untuk yang tidak diketahui HPHT, perkiraan dihitung setelah selesai pemeriksaan kehamilan.

3. Rencana Kunjungan kedua (perkiraan melahirkan + 60 hari) dilakukan untuk mengevaluasi hasil kehamilan yang mencakup kurun waktu sampai dengan 42 hari setelah kehamilan berakhir (bersalin atau keguguran), tetapi tanggal perkiraan ibu melahirkan dapat bergeser, maka diperhitungkan sebagai berikut : Perkiraan kunjungan kedua ialah 60 hari atau 2 bulan setelah melahirkan.

Petunjuk Pengisian :

1. Lingkari kode jawaban jika kode jawaban berupa angka dan pindahkan kotak yang disediakan;

2. Jika satu pertanyaan terdiri dari beberapa bagian maka lingkari kode jawaban dari tiap bagian tersebut dan isikan pada kotak yang disediakan;

3. Tuliskan jawaban yang diminta jika terdapat perintah sebutkan atau catatlah;

4. Jika jawaban bukan berupa pilihan maka isilah kotak atau (________) yang disediakan;

5. Jika kode jawaban berupa abjad, lingkari kode “abjad” tersebut dan jawaban boleh lebih dari satu.

Petunjuk Pengisian :

1. Lingkari kode jawaban jika kode jawaban berupa angka dan pindahkan kotak yang disediakan;

Contoh ; angka 1 yang dilingkari dipindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

Apakah ibu pernah hamil yang berakhir dengan kelahiran atau keguguran sebelum kehamilan yang sekarang ? 1. Ya 2. Tidak  P.103 menjadi 1

2. Jika satu pertanyaan terdiri dari beberapa bagian maka lingkari kode jawaban dari tiap bagian tersebut dan isikan pada kotak yang disediakan;

Contohnya pada pertanyaan dibawah ini :

Apakah Ibu mendapatkan pelayanan kesehatan berikut ini paling sedikit satu kali waktu Ibu memeriksakan kehamilan pada dokter,bidan atau perawat ? (Bacakan setiap jenis pemeriksaan dan lingkari jawaban responden yang sesuai)

Ya Tidak TT Tinggi badan 1 2 8 Tek.darah 1 2 8 Periksa perut 1 2 8 Pemb.tab.Fe 1 2 8 Pemb.TT 1 2 8 Berat badan 1 2 8 Pem. Darah 1 2 8 Pem. Urine 1 2 8

3. Tuliskan jawaban yang diminta jika terdapat perintah sebutkan atau catatlah;

Contohnya:

(17)

Jika Ya, upaya apa saja yang ibu lakukan ? (Jawaban dapat lebih dari 1)

Kerja fisik berat…………A Minum jamu/ramuan…… B Minum pil/tab/kapsul…… C Pijat pada perut…………. D Memasukkan benda…….. E Disuntik……….… F Disedot (MR)……… G Lain(sebutkan)__________

4. Jika jawaban bukan berupa pilihan maka isilah kotak atau (________) yang disediakan;

Contohnya sbb:

a. Apakah Ibu pernah mendapat imunisasi TT untuk kehamilan Pertama ini ? Ya _________ kali

(Jika Tidak, isikan kode “0” dan jika Tidak tahu, isikan kode “8”)

5. Jika kode jawaban berupa abjad, lingkari kode “abjad” tersebut dan jawaban boleh lebih dari satu. Contohnya sbb:

Jika Ya, upaya apa saja yang ibu lakukan ? (Jawaban dapat lebih dari 1)

Kerja fisik berat…………A Minum jamu/ramuan…… B Minum pil/tab/kapsul…… C Pijat pada perut…………. D Memasukkan benda…….. E Disuntik……….… F Disedot (MR)……… G Lain(sebutkan)__________

BAGIAN I. KETERANGAN UMUM

Sebelum kita melakukan wawancara mengenai keterangan umum, dstnya maka perlu diketahui bahwa ada 3 kolom yaitu kolom 1 untuk nomor urut,misalnya 101 adalah bagian 1 dan nomor 01, kolom 2 untuk pertanyaan dan saringan artinya kolom ini untuk pertanyaan disertai dengan beberapa pernyataan saringan, dan kolom 3 untuk pengisian kode. Kode ini harus diisi oleh pewawancara setelah selesai dilakukan wawancara.

101. Pertanyaan ini untuk mengetahui apakah ibu sebelum kehamilan yang sekarang pernah hamil atau tidak. Pernah hamil sebelum kehamilan sekarang berarti bukan hamil pertama kali, tanyakan apakah sebelumnya pernah hamil yang berakhir dengan persalinan lahir hidup/ lahir mati atau keguguran. Jika mengatakan Ya, sebelum kehamilan yang sekarang pernah hamil maka lanjutkan ke P.102, namun jika mengatakan Tidak pernah hamil sebelum kehamilan yang sekarang ini maka pindah ke P.103.

102. Riwayat untuk seluruh kehamilan yang dialami oleh ibu pada waktu yang lalu:

(BERURUTAN) : artinya semua riwayat kehamilan yang pernah dialami oleh ibu pada waktu yang lalu, apakah dari suami yang sama/sekarang ataukah dari suami sebelumnya.

Ini semua harus diisi secara berurutan dimulai dari kehamilan yang paling tua terus sampai kehamilan yang sekarang ini. Maksud pertanyaan ini untuk mengetahui

(18)

kelangsungan hidup dari suatu hasil kehamilan(outcome) dari anak tersebut.

1) Nomor urut kehamilan, artinya nomor urut pertama dari anak yang paling tua, atau keadaan yang pertama kali dialami ibu, misalnya keguguran, untuk kolom ini tidak perlu diisi oleh pewawancara,

2) Hasil kehamilan (ISIKAN KODE 1-7), artinya pewawancara tinggal mengisi kode 1 s/d 7 pada kotak yang tersedia untuk hasil kehamilan, misalnya :

 kode 1 untuk keguguran yakni janin yang meninggal pada usia < 5 bulan, keguguran ialah keluarnya janin sebelum umur kandungan 22 minggu (154 hari) atau sampai dengan umur 5 bulan, atau berat lahir < dari 500 gram,

 kode 2 untuk tunggal lahir mati yakni janin yang meninggal pada usia > 5 bulan, lahir mati bayi lahir tanpa tanda-tanda kehidupan,

 kode 3 untuk tunggal lahir hidup yakni janin yang lahir cukup bulan dan hidup, lahir hidup bayi lahir dengan tanda-tanda kehidupan, menangis, bernafas, bergerak atau tali pusat berdenyut,

 kode 4 untuk kembar dua lahir hidup yakni janin yang lahir kembar dua serta kedua janin lahir hidup,

 kode 5 untuk kembar dua lahir hidup dan mati yakni janin yang lahir yang satunya hidup sedang yang lainnya lahir mati,

 kode 6 untuk kembar dua lahir mati yakni janin yang lahir kembar dan kedua- duanya lahir mati/meninggal,

 kode 7 untuk multipel (kembar lebih dari dua) yakni janin yang dilahirkan kembar lebih dari 2 apakah hidup atau meninggal.

3) Umur kehamilan (bulan), artinya berapa umur kehamilan yang dialami ibu pada saat hamil anak tersebut dan dituliskan dalam bulan.

4) Nama anak (bila ada), artinya nama dari anak tersebut bila telah diberi nama dan bukan untuk janin yang lahir mati atau keguguran.

5) Tanggal lahir atau tanggal keguguran, artinya tanggal dari kelahiran anak tersebut atau tanggal terjadinya keguguran tersebut, catat tanggal lahir/lahir mati /keguguran, bila sulit mengingat tanggal, catat bulan dan atau tahun.

6) Riwayat imunisasi TT (Tetanus Toxoid), artinya semua riwayat imunisasi TT pada ibu untuk semua kehamilan yang pernah dialami oleh ibu tersebut. Pewawancara menanyakan satu persatu riwayat ibu mendapat suntikan imunisasi (biasanya disuntik pada lengan atas atau bokong) dan diteruskan sampai pada kehamilan yang terakhir/sekarang. Biasanya ibu mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali. Bila tidak pernah mendapat suntikan TT maka isikan kode 0 pada kotak masing-masing kehamilan, dan bila Ya isikan kode berapa kali ibu tersebut mendapat suntikan TT, jika mendapat TT > 7 kali maka tuliskan angka 7 kali dan dicatat pada kotak kode 7, sedangkan bila tidak tahu isikan kode 8.

7) Status anak/bayi saat ini: (Yang lahir hidup saja) artinya sejauh mana kondisi anak atau bayi sampai saat dikunjungi oleh pewawancara. Bila masih hidup maka lingkari tulis angka 1 pada kotak tersedia untuk masing-masing hasil kehamilan, bila telah meninggal atau keguguran maka tuliskan angka 2.

8) Jika pada kolom (7) ada yang meninggal maka kapan dia meninggal, kapan meninggalnya. Ada 6 digit kotaknya maka yang diisi dimulai dari tanggal hari – bulan dan tahun 2 angka belakang. Misalnya 10 September 2001, ditulis kode 10-09-01.

(19)

103. Imunisasi TT untuk kehamilan pertama. Pada waktu ibu hamil pertama, apakah pernah mendapat imunisasi TT. Ibu yang hamil pertama kali biasanya mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali dan biasanya disuntikan pada lengan bagian atas. Jika Ya pernah maka berapa kali pernah mendapat suntikan TT, tuliskan angkanya dan dicatat ke dalam kotak bias kode 1 s/d 7, jika mendapat TT > 7 kali maka tuliskan angka 7 kali dan dicatat pada kotak kode 7. Jika tidak pernah maka isikan kode 2, bila tidak tahu isikan 8.

104. Imunisasi TT sebelum nikah(pranikah). Pada waktu ibu akan menikah seharusnya mendapat suntikan TT (TT Pranikah atau TT CATIN). Jika Ya pernah maka berapa kali pernah mendapat suntikan TT, jika mendapat TT > 7 kali maka tuliskan angka 7 kali dan dicatat pada kotak kode 7. Jika tidak pernah maka isikan kode 2, bila tidak tahu isikan 8.

105. Tanyakan kepada ibu apakah kehamilan yang sekarang ini yang ke berapa, tinggal pewawancara menuliskan pada kolom yang tersedia. Kehamilan sekarang adalah yang ke...adalah sama dengan jumlah(lahir hidup + lahir mati + keguguran) ditambah 1, kecuali ibu pernah melahirkan bayi kembar.

LIHAT 105

BILA “KEHAMILAN KE -2 DSTNYA” "KEHAMILAN PERTAMA BAGIAN III

BAGIAN II

LIHAT 105 , bila kehamilan yang kedua dan seterusnya, maka wawancara dilanjutkan kebawab yakni ke bagian II, sedangkan bila kehamilan yang pertama maka wawancara pindah ke bagian III (riwayat kehamilan sekarang).

BAGIAN II. RIWAYAT MASING-MASING KEHAMILAN YANG BERAKHIR MULAI JANUARI 1998

Catatlah semua kehamilan yang berakhir mulai bulan Januari 1998 meliputi semua persalinan (lahir hidup atau lahir mati) atau keguguran sampai wawancara dilakukan.

Isilah secara berurutan mulai dari kehamilan sebelum kehamilan sekarang terus sampai kehamilan yang tertua yakni kehamilan ke-2 dari kehamilan sekarang atau kehamilan ke-3 dari kehamilan sekarang.

A. PENGALAMAN IBU SELAMA HAMIL

Pengalaman yang dialami oleh ibu selama hamil anak tersebut atau pengalaman ibu sampai terjadi keguguran,

Setiap pertanyaan pada bagian 2 ini akan mencari riwayat masing-masing kehamilan yang berakhir mulai Januari 1998 sampai saat wawancara.

Pada setiap akhir kehamilan dimulai dari pertanyaan no.201A berturut-turut sampai 215I dan dilanjutkan lagi pada kehamilan ke-2 dari kehamilan sekarang.

Jika ditemukan kehamilan ke-4 dan seterusnya maka pewawancara menambah lembar bagian II ini atau jika bayi kembar maka catatlah hasil kehamilan yang 1 yang beresiko dan yang lain diberi catatan.

(20)

201A. Nama anak (Bila ada, kutip dari 102 kolom 4) dikutip sesuai urutannya, bila ada keguguran atau lahir mati maka nama tidak perlu dituliskan.

201B. Nomor urut kehamilan (Kutip dari 102-kolom 1), Pewawancara mencantumkan nomor urut kehamilan (kolom 1), dimasukkan langsung ke dalam kotak.

202. Bagian ini ditanyakan apakah ada gangguan-gangguan yang dialami ibu selama hamil?

Dimulai dari P.202A s/d 202O.

202A. Mual-mual dan muntah berlebihan, merupakan gejala-gejala atau keadaan yang terjadi pada Hyperemesis Gravidarum, yakni gejala mual-mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Mual dan muntah merupakan gangguan paling sering dijumpai pada kehamilan trimester I, kurang lebih pada 6 minggu setelah haid terakhir selama 10 minggu. Muntah yang terus menerus akan mempengaruhi keadaan umum, menimbulkan rasa lemah, nafsu makan tak ada, berat badan turun dan nyeri lambung.

202B. Perdarahan berlebihan melalui jalan lahir, pada umur kehamilan?

Perdarahan ialah keluar darah melalui jalan lahir dengan jumlah darah bervariasi berupa bercak-bercak atau banyak, dan akhirnya keluar jaringan atau janin. Perdarahan dapat terjadi pada usia kehamilan 0-5, usia kehamilan 6-9 bulan atau pada usia kehamilan 0-9 bulan.

Ibu yang hamil dan mengalami perdarahan pervaginam dapat dibagi atas 2 bagian yaitu 1) Kehamilan < 22 minggu(< 5 bulan) dan 2) kehamilan > 22 minggu(> 5 bulan). Pada kehamilan < 22 minggu(< 5 bulan) kemungkinan perdarahan dari: aborsi, kehamilan ektopik atau mola hidatidosa. Sedangkan kehamilan > 22 minggu(> 5 bulan) kemungkinan perdarahan dari solusio plasenta atau plasenta previa.

Perdarahan yang terjadi pada umur kehamilan 0-5 bln(< 22 minggu) yakni Aborsi atau keguguran dengan tanda dan gejala sbb: ada perdarahan pervaginam sedikit atau banyak dan mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi, mungkin sampai rasa mulas atau keram perut didaerah atas simfisis atau disertai nyeri pinggang. Kehamilan ektopik dengan tanda dan gejala sbb: perdarahan pervaginam berwarna coklat tua, gejala kehamilan muda, nyeri perut bagian bawah dan bisa terjadi secara tiba-tiba dan hebat, dapat pingsan sampai syok. Mola hidatidosa dengan tanda dan gejala sbb:

perdarahan pervaginam berulang, darah cenderung berwarna coklat dan pada keadaan lanjut kadang keluar gelembung mola. Ada pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.

Perdarahan yang terjadi pada umur kehamilan 6–9 bulan (> 22 minggu) yakni: Solusio plasenta dengan tanda dan gejala sbb: perdarahan biasanya pada trimester ketiga, perdarahan berwarna kehitam-hitaman yang sedikit sekali dan tanpa rasa nyeri, sampai dengan yang disertai nyeri perut, uterus tegang, perdarahan pervaginam yang banyak, syok dan kematian janin dalam kandungan. Plasenta previa dengan tanda dan gejala sbb: perdarahan jalan lahir berwarna merah segar tanpa rasa nyeri, tanpa sebab, terutama pada multigravida pada kehamilan setelah 22 minggu.

202C. Tekanan darah tinggi(menurut dokter, bidan,atau perawat) yang dimaksud adalah menurut hasil pemeriksaan dokter/perawat/bidan, dan tidak berdasarkan perkiraan responden. Dikatakan darah tinggi bila pada pemeriksaan dokter/bidan/perawat

(21)

dikatakan tensi > 140/90 mmHg. Hipertensi esensial terbagi atas: ringan, sedang , berat dan progresif (ganas). Sebagian besar kehamilan dengan hipertensi esensial berlangsung normal sampai cukup bulan. Dapat juga disertai dengan gejala pre- eklampsia seperti edema dan proteinuria. Hipertensi esensial lebih sering dijumpai pada multipara dalam usia lanjut, dan faktor predisposisi seperti keturunan dan obesitas.

202D. Bengkak pada kaki, tangan dan muka adalah keadaan yang dapat terjadi pada ibu selama hamil yakni bengkak pada kaki, tangan atau pada muka, hal ini kemungkinan gejala preeklamsia. Gejala preeklampsia yaitu penambahan berat badan yang berlebihan, edema/bengkak, hipertensi dan proteinuria. Penambahan berat badan yang berlebihan bila terjadi kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali. Edema/bengkak terlihat sebagai peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.

202E. Kejang-kejang adalah keadaan yang dialami oleh ibu berupa kejang yang bersifat menyeluruh atau hanya sebagian badan misalnya lengan atau tungkai. Kejang ini merupakan gejala lanjutan dari preeklampsia yang berat. Eklampsia dapat ditegakkan berdasarkan gejala-gejala preeklampsia disertai kejang atau koma.

202F. Demam/panas tinggi adalah kemungkinan gejala infeksi saluran kencing atau menderita penyakit malaria, typhus dan penyakit menular lainnya Tb Paru, hepatitis.

202G. Kencing sakit, sering dan sedikit-sedikit merupakan gejala infeksi saluran kencing (cystitis). Peradangan kandung kencing tanpa ikut sertanya bagian atas saluran kencing. Hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakterial. Gejala disuria/nyeri bila kencing, terutama pada akhir kencing, dan perasaan ingin kencing yang tidak dapat ditahan.

202H. Mata atau kulit kekuning-kuningan dan warna air kencing seperti teh adalah gejala sakit kuning (jaundice). Hepatitis sering ditemukan pada trimester III, dengan gejala pada mata atau kulit kekuning-kuningan dan warna air kencing seperti air teh. Juga ada anoreksia, rasa mual, muntah, demam, pembesaran hati dan nyeri.

202I. Kunang-kunang, pucat, pusing, lesu dan lelah merupakan gejala kurang darah (anemia). Wanita hamil atau dalam masa nifas dapat menderita anemia. Penyakit- penyakit yang menyebabkan anemia dalam kehamilan yaitu :

 Yang didapat : anemia defisiensi besi, anemia akibat perdarahan, anemia akibat radang atau keganasan, anemia megaloblastik, anemia hemolitik didapat;

 Yang diturunkan/herediter : talasemia, anemia hemolitik herediter;

Dua penyebab yang paling sering ditemukan adalah anemia akibat defisiensi besi dan akibat perdarahan.

202J. Mudah lelah, napas terengah-engah, sesak bila kerja/jalan (penyakit jantung) ini merupakan tanda gejala-gejala penyakit jantung. Manifestasi klinik yaitu mudah lelah, napas terengah-engah, atau ada peningkatan berat badan, edema tungkai bawah, hepatomegali dan peningkatan tekanan vena jugularis. Biasanya terdapat riwayat penyakit jantung dari anamnesis atau dalam rekam medis. Dapat juga ditanyakan pada saat ibu berjalan sedikit maka cepat lelah.

202K. Penyakit Kencing manis/Diabetes Mellitus (menurut dokter/bidan) tanyakan apakah ibu menderita penyakit DM. Diabetes mellitus gestasional (DMG) adalah intoleransi karbohidrat ringan(toleransi glukosa terganggu) maupun berat (diabetes mellitus), terjadi atau diketahui pertama kali saat kehamilan berlangsung. Definisi ini mencakup pasien/ibu yang sudah mengidap DM (tetapi belum terdeteksi) yang baru diketahui saat

(22)

kehamilan ini dan yang benar-benar menderita DM akibat hamil. Sesudah kehamilan selesai, kondisi pasti ditentukan berdasarkan tes toleransi glukosa oral (TTGO). Perlu diketahui riwayat DM dalam keluarga, riwayat DMG pada kehamilan sebelumnya, umur

> 30 tahun, obesitas, riwayat BB lahir > 4500 gr dan infeksi saluran kemih berulang selama hamil.

202L. Sesak napas disertai napas berbunyi(Asma) tanyakan apakah ibu menderita penyakit asma (bengek) dengan tanda sesak napas dan napas berbunyi/mengi. Serangan asma biasanya timbul pada usia kehamilan 24–36 minggu , jarang pada akhir kehamilan.

Pengaruh kehamilan pada asma bervariasi pada tiap individu, bahkan untuk kehamilan berbeda dari individu yang sama. Frekuensi dan beratnya serangan akan mempengaruhi hipoksia pada ibu dan janin. Komplikasi dapat menyebabkan keguguran, persalinan premature, pertumbuhan janin terhambat. Faktor pencetus seperti infeksi saluran napas atas, alergen, udara dingin dan faktor psikis.

202M. Penyakit Batuk darah atau menahun(TBC) tanyakan apakah ibu pernah/sedang sakit TBC dengan mengeluarkan darah pada saat batuk, batuk sudah lebih dari 2 minggu atau batuk menahun, keluar keringat pada malam, nafsu makan berkurang, atau kurus.

202N. Ketika ibu mulai terlambat haid untuk kehamilan ini, apakah ada upaya untuk melancarkan haid atau akan mengakhiri kehamilan ini? Secara tidak langsung ingin diketahui apakah kehamilan yang sekarang ini sebenarnya diinginkan oleh ibu atau tidak diinginkan (unwanted pregnancy). Upaya untuk melancarkan haid atau mengakhiri kehamilan/menggugurkan misalnya dengan meminum obat-obatan atau jamu-jamuan atau melakukan tindakan agar kehamilan berakhir. Jika Ya/ada maka lanjut ke 202O, tetapi jika Tidak atau Tidak tahu maka pindah ke 203A.

202O. Jika Ya, upaya apa saja yang ibu lakukan ? (Jawaban dapat lebih dari 1) Jawaban langsung dilingkari pada “abjad” tersebut, misalnya C dan G.

1. Kerja fisik berat dilakukan ibu dengan harapan kandungannya bisa gugur. Lingkari kode A.

2. Minum jamu/ramuan tradisional. Obat tradisional adalah obat jadi atau obat yang diolah berasal dari hewan, tumbuhan atau mineral, dalam bentuk serbuk, tapel, cairan, pil atau bentuk lainnya. Bahan aktif biasanya nama tumbuhan, organ hewan dan sering ditulis dalam nama latin. Obat tradisional dapat dibuat sendiri maupun dibuat oleh pabrik. Jenis jamu /ramuan tardisional atau obat yang diminum oleh ibu misalnya jamu kemasan, jamu gendong atau ramuan dari bahan tumbuhan, obat peluntur kandungan, atau obat lancar darah dll. Lingkari kode B.

3. Minum pil/tablet/kapsul ialah yang tergolong obat-obatan modern. Obat modern adalah obat jadi dalam bentuk pil, tablet, kapsul, yang mempunyai nama paten, nama dagang, nama generik sesuai dengan farmakope. Biasanya dapat diperoleh melalui tenaga kesehatan atau langsung dari apotik / toko obat. Lingkari kode C.

4. Pijat pada perut ialah pijat atau urut pada bagian bawah perut (kandungan). Lingkari kode D.

5. Memasukkan sesuatu benda/cairan dalam kandungan / jalan lahir yang tidak/ bukan termasuk tindakan medis, misalnya batang logam atau kayu, atau suatu larutan ke dalam rahim (uterus). Lingkari kode E.

6. Disuntik dengan tujuan agar bisa lancar haid atau untuk mempercepat haid. Lingkari kode F

7. Disedot pakai alat (menstrual regulation / MR). Tindakan yang dilakukan, yang

(23)

biasanya meliputi tindakan disedot atau dikuret yang dilakukan oleh tenaga medis.

Lingkari kode G.

8. Lainnya, sebutkan bila ada. Lingkari kode X.

203A. Pada saat ibu mengandung (NAMA), apakah Ibu pernah periksa hamil ? Periksa hamil ialah pada saat ibu merasa hamil atau terlambat haid, dia akan memeriksa kehamilan apakah itu pemeriksaan kepada tenaga kesehatan atau bukan. Periksa kehamilan yaitu minimal dilakukan 5 T yakni ditimbang, diukur tinggi badan dan berat badan, dilakukan periksa tinggi fundus uteri, mendapat imunisasi TT, dan mendapat tablet besi, diukur tekanan darah. Juga dilakukan pemeriksaan darah sederhana, periksa urine dll. Kalau hanya untuk memastikan apakah hamil atau tidak maka itu bukan periksa hamil, kecuali pada saat diperiksa hamil dan ternyata positif hamil dan langsung dilakukan pemeriksaan kehamilan maka itu termasuk dalam periksa hamil. Jika Ya lingkari kode 1 dan jika tidak lingkari kode 2 dan selanjutnya pindah ke P. 204.

203B. Siapa saja yang pernah memeriksa kehamilan Ibu? (Jawaban dapat lebih dari 1) Lanjutan dari no.203A jika pernah periksa kehamilan maka dimana diperiksa, apakah pada petugas kesehatan seperti dokter dilingkari kode A, bidan atau perawat dilingkari kode B, atau pada orang lain misalnya dukun dilingkari kode C, atau Lainnya misalnya keluarga dilingkari kode X. Jawaban dapat lebih dari 1 artinya bisa melingkari beberapa jawaban, kalau pernah periksa kehamilan.

203C. (Jika pemeriksa > 1 orang), Siapa yang memeriksa kehamilan ini untuk pertama kali, setelah ibu mengetahui hamil? Kita melihat jawaban pada 203B jika lebih dari 1 yang memeriksa kehamilan maka siapakah yang periksa kehamilan untuk yang pertama kali ibu mengetahui hamil, dan dapat juga diketahui perilaku ibu hamil untuk pergi ke petugas kesehatan.

LIHAT 203B 

a. Jika pernah diperiksa oleh petugas kesehatan maka lanjut ke P.203D tetapi, b. Jika tidak pernah diperiksa oleh petugas kesehatan maka lanjut ke P.204.

Setelah menyelesaikan pertanyaan no.203C, pewawancara melihat no.203B untuk mengetahui apakah ibu pernah diperiksa oleh petugas kesehatan (dokter, bidan atau perawat), jika Ya maka lanjut ke P.203D, tetapi jika tidak pernah diperiksa petugas kesehatan misalnya hanya oleh dukun atau keluarga maka langsung pindah ke P.204.

203D. Pada umur kandungan berapa bulan pemeriksaan pertama dilakukan oleh petugas kesehatan? ________ bulan. Ibu diusahakan mengingat kapan dia melakukan pemeriksaan yang pertama pada petugas kesehatan misalnya ke dokter atau ke bidan atau ke perawat. Tuliskan berapa bulan, dan masukkan kode dalam kotak, tetapi jika sudah diusahakan menanyakan tetapi ibu Tidak tahu atau tidak ingat maka tuliskan kode 98.

203E. Apakah Ibu diberi Kartu(KMS) ibu hamil atau buka KIA atau kartu sejenisnya pada kehamilan (NAMA) (JIKA YA TUNJUKAN)? Pada saat memeriksa kehamilan apakah Ibu diberi KMS atau buku KIA atau kartu sejenisnya misalnya kartu periksa hamil, jadi kartu apa saja yang didapat pada saat periksa hamil. KMS atau sejenisnya yang berisi catatan hasil pemeriksaan dan imunisasi supaya ibu hamil dapat memonitor perkembangan kesehatannya dan waspada terhadap timbulnya risiko ibu hamil. Jika Ya mendapat kartu maka Pewawancara meminta kepada Ibu untuk ditunjukkan Kartu/Buku tersebut dan terus ke 203F, namun jika Tidak atau Tidak tahu maka langsung pindah ke 203G.

203F. Kalau Ya, apakah diberikan Kartu/Buku pada pemeriksaan pertama? Pada saat

(24)

pemeriksaan pertama pada petugas kesehatan apakah mendapat kartu/buku. Karena kartu atau buku tersebut seharusnya digunakan untuk memonitor perkembangan sejak awal kehamilannya.

203G. Berapa kali Ibu memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan? _____ kali.

Semua pemeriksaan selama hamil yang dilakukan oleh ibu dimulai dari pemeriksaan pertama kali sampai melahirkan/keguguran di petugas kesehatan. Tuliskan angka berapa kali dan bila Tidak tahu isikan kode 98.

203H. Pada umur-umur kandungan berikut, berapa kali Ibu memeriksakan kehamilan ke petugas kesehatan ? Tuliskan berapa kali ibu memeriksakan kehamilan pada petugas kesehatan sesuai dengan umur kandungan masing yaitu umur kandungan 0-3 bulan (trimester I) ________ dan jumlah periksa, 4-6 bulan(trimester II)_________ dan jumlah periksa dan 7 bulan +(trimester III) _________ dan jumlah periksa. Setiap umur kandungan diisi jumlahnya dan dicatat kedalam kotak jumlah periksa.

203I. Kemana Ibu memeriksakan kehamilan tersebut ? (Jawaban dapat lebih dari 1) Pada saat periksa hamil, kemana ibu memeriksakan kehamilan tersebut ? Jawaban dapat lebih dari 1. Langsung dilingkari pada abjad yang tersedia, dapat lebih dari 1.

1. RS /RB Pemerintah (kode A) adalah rumah sakit atau rumah bersalin yang dikelola oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah, TNI/POLRI, Pertamina, dan Perkebunan, misalnya RSU Tk.Propinsi, RSU Tk.Kabupaten, RSPAD, RS Pertamina.

2. Puskesmas atau Puskesmas Pembantu (Pustu) (kode B) mencakup semua puskesmas, puskesmas pembantu dan poliklinik yang dikelola oleh pemerintah daerah.

3. Rumah Sakit / RB Swasta (kode C) adalah RS atau RB yang dikelola oleh swasta.

4. Klinik swasta (kode D) adalah semacam Puskesmas atau rumah bersalin yang dikelola swasta, termasuk klinik 24 jam dan praktek dokter atau bidan bersama.

5. Tempat praktek dokter (umum/kandungan) (kode E) adalah tempat praktek dari dokter baik umum maupun spesialis kandungan,

6. Tempat praktek bidan/perawat (kode F) adalah tempat praktek dari bidan atau perawat.

7. Polindes (kode G) adalah pos bersalin desa yang dikelola swadaya masyarakat dengan bantuan tenaga kesehatan misalnya bidan desa/bides.

8. Lainnya: Sebutkan. (kode X) Misalnya ke posyandu atau sarana lain yang belum disebutkan diatas.

203J. Apakah Ibu mendapatkan pelayanan kesehatan berikut ini paling sedikit satu kali waktu Ibu memeriksakan kehamilan pada dokter,bidan atau perawat? (Bacakan setiap jenis pemeriksaan dan lingkari jawaban responden yang sesuai)

Pemeriksaan ke pelayanan kesehatan, minimal 5 T seperti tinggi badan, tekanan darah, pemeriksaan perut/tinggi fundus uteri, mendapat tablet tambah darah/zat besi-Fe, mendapat imunisasi TT, ukur berat badan, pemeriksaan darah sederhana misalnya Hb,

(25)

pemeriksaan urine sederhana misalnya protein atau glukosa. Lingkarilah masing-masing jawaban, dapat Ya, Tidak atau Tidak tahu, kemudian masukan kode kedalam kotak yang tersedia untuk masing-masing pemeriksaan.

B. PENGALAMAN IBU WAKTU MELAHIRKAN / KEGUGURAN

204. Pada waktu melahirkan (NAMA) atau keguguran, apakah ibu mengalami keadaan sebagai berikut (P.204A s/d P.204E): tanyakan satu persatu dimulai dari pertanyaan nomor 204A s/d 204E, apakah mengalami gangguan atau kesulitan. Masa bersalin mencakup kala 1 yakni mulai terasa mules yang kuat dan teratur, sampai dengan kala 4 yakni 1 jam setelah ari-ari lahir.

204A. Perdarahan banyak (lebih dari 3 kain) melalui jalan lahir, kemungkinan disebabkan ari-ari yang belum lahir atau sebagian tertinggal didalam kandungan, atau karena perlukaan jalan lahir. Jumlah perdarahan dalam hal ini melebihi 400 cc atau membasahi lebih dari 3 potong kain(sarung/panjang).

204B. Tekanan darah tinggi (menurut dokter/bidan/perawat), Tekanan darah tinggi yang dimaksud adalah menurut hasil pemeriksaan dokter/perawat/bidan, dan dikatakan darah tinggi bila pada pemeriksaan dokter/bidan/perawat dikatakan tensi > 140/90 mmHg dan bukan berdasarkan perkiraan responden.

204C. Demam/panas tinggi adalah kemungkinan gejala infeksi yang terjadi sewaktu bersalin (infeksi intra partum), diantaranya akibat persalinan lama terutama yang disertai ketuban pecah dini. Kenaikan suhu badan mencapai 380C atau lebih dengan air ketuban yang keruh dan berbau.

204D. Kejang-kejang merupakan keadaan yang dialami oleh ibu berupa kejang yang bersifat menyeluruh badan atau hanya sebagian badan misalnya lengan atau tungkai dan ini merupakan salah satu gejala eclampsia. Kejang merupakan gejala lanjutan dari preeklampsia yang berat. Eklampsia dapat ditegakkan berdasarkan gejala-gejala preeklampsia disertai kejang atau koma.

204E. Bengkak pada kaki, tangan dan muka, adalah keadaan yang dapat terjadi pada ibu selama hamil yakni bengkak pada kaki, tangan atau pada bagian muka, dan hal ini kemungkinan gejala preeklampsia. Gejala preeklampsia yaitu penambahan berat badan yang berlebihan, edema/bengkak, hipertensi dan proteinuria(protein dalam urine).

Penambahan berat badan yang berlebihan bila terjadi kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali. Edema/bengkak terlihat sebagai peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, tangan dan muka.

BILA KEHAMILAN BERAKHIR DENGAN KEGUGURAN KE P.214.

SETELAH PERTANYAAN NOMOR 204E, BILA KEHAMILAN BERAKHIR DENGAN KEGUGURAN MAKA WAWANCARA LANJUTKAN KE PERTANYAAN NO.214.

205. Apakah ibu mengalami mules yang kuat dan teratur lebih dari sehari semalam (>24 jam) menjelang melahirkan (NAMA)? Ini adalah tanda dimulainya proses bersalin, biasanya proses ini tidak lebih dari sehari semalam (24 jam). Ibu mungkin tidak mengetahui dengan pasti kapan mulas-mulas timbul, tetapi ia dapat mengatakan apakah timbul sejak pagi, siang hari atau malam hari.

Referensi

Dokumen terkait

Daerah yang mengalami musim hujan sesuai arah angin monsun pada periode April- Oktober seperti gambar adalah ..... Pola aliran sungai yang ditunjukan pada gambar

Untuk mengetahui pengaruh penerapan model PBL dengan strategi metakognitif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis lebih baik daripada pengaruh penerapan model

Dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai hubungan antara perilaku konsumsi (makanan manis dan berlemak) dan aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas sentral pada

Walaupun pengukuran kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard ini lebih banyak digunakan di perusahaan-perusahaan bisnis yang menghasilkan barang/produk, tetapi dapat

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh product customization BTX Concept terhadap customer loyalty, (2) untuk mengetahui pengaruh brand

Berdasar penilaian kemampuan menerapkan pembelajaran kooperatif model Student Teams Achievem Divisions(STAD) yang telah dilakukan guru tersebut pada siklus I nilai

(b) Apabila mata uang asing tersebut adalah mata uang dari negara apapun atau negara dari suatu serikat keuangan, apabila segala sesuatu yang berhubungan dengan serikat

Jika simpang dioperasikan dalam empat fase dengan arus berangkat terpisah dari masing-masing pendekat, karena rencana fase yang hanya dengan dua fase mungkin memberikan