• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitianakan ini telah dilaksanakan di SMA Negeri Kebakkramat yang terletak di Jalan Ir. Nangsri Kebakkramat, Kebakkramat, Nayan, Nangsrim Kecamatan. Kebakkramat Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.Fokus dari penelitian ini adalah guru PJOK dan siswa kelas X. Lokasi tersebut dipilih karena SMA Negeri Kebakkramat adalah salah satu SMA yang memiliki pembelajaran PJOK dan memiliki permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan. Data yang diperoleh oleh peneliti pada tahun 2019 terdapat 3 guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, setiap guru mengajar di 1 jenjang kelas, lalu terdapat 10 kelas di setiap tingkatan dari kelas X, XI, dan XII.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan dari mulai september 2019 sampai dengan maret 2020.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

No Jenis Kegiatan Bulan

Sep Okt Nov Des Jan Feb Mrt Apr Mei 1. Pengajuan Judul

Penelitian

2. Penyusunan Proposal 3. Seminar Proposal 4. Revisi Proposal

5. Perijinan

6. Pengumpulan Data 7. Analisis Data

8. Penyusunan Laporan 9. Pelaksanaan Ujian

Skripsi commit to user

(2)

B. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati, serta jenis pendekatan ini tidak boleh nmengalokasikan individu atau kelompok organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, namun memandangnya sebagai suatu keuntuhan. (Lexy J Maleleong : 2014 : 4)

Alasan peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif ini yaitu dengan harapan peneliti mampu untuk menggali dan mengeksplorasi makna secara mendalam mengenai peranan seorang guru pendidikan jasmani dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di mata pelajarannya dan cara apa saja yang dilakukan guru tersebut guna meningkatkan motivasi belajar siswanya, karena jenis pendekatan ini langsung menunjukkan natural setting dan individu-individu dalam setting secara keseluruhan menjadi subyek penelitian, maka tidak ada variabel yang masih terpisah atau menjadi hipotesis, melainkan dipandang sebagai bagian dari keseluruhan.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif. Menurut (Andi Prastowo, 2014:29) pendekatan deskriptif analitis adalah pendekatan yangditujukan untuk menyelidiki aktivitas dan pekerjaan manusia secara terperinci dengan tujuan memberikan masukan-masukan untuk keperluan masa denpan.Peneliti memilih pendekatan ini guna melakukan studi yang mendalam kepada guru dalam melaksanakan tugasnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara rinci dan menyeluruh mengenai peranan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam meningkatkan motivasi belajar siswanya pada mata pelajarann yang bersangkutan. Pada penelitian ini, peneliti mencari informasi melalui pemberian angket kepada informan. Angket diberikan kepada siswa kelas X di SMA Negeri Kebakkramat. Informasi yang telah didapatkan kemudian

commit to user

(3)

dianalisis dan dihubungkan antara satu sama lain guna mengetahui kondisi dan keadaan sesungguhnya dilapangan.

C. Data dan Sumber Data

Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder untuk menjawab rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal langsung dari informan yang bersangkutan dengan penelitian. Di dalam pengumpulan data primer, penulis menggunakan data kuisioner atau angket yang diperoleh dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang terkadung di dalam butir angket. Informan yang diteliti adalah Siswa kelas X di SMA Negeri Kebakkramat.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang digunakan untuk memperkuat data primer yang telah didapatkan. Data sekunder dalam penelitian ini dapat berupa dokumen-dokumen seperti Jumlah siswa kelas X, jurnal nilai afektif, dan daftar hadir peserta didik kelas X SMA Negeri Kebakkramat yang digunakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

D. Teknik Pengambilan Informan Penelitian

Teknik pengambilan data yang akan digunakan peneliti adalah Nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi kesempatan sama kepada setiap anggota atau unsur dari populasi untuk dijadikan sampel. Teknik sampling ini terdiri dari beberapa macam dan yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu pengambilan sampel dengan memanfaatkan semua anggota dari populasi untuk dijadikan sampel penelitian (Sugiyono, 2013: 301).

Informan yang dipilih merupakan orang yang bersangkutan dengan penelitian ini, hal ini berfungsi agar data yang diperoleh memiliki kaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Peneliti memilih informan siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat, agar data yang diperoleh dapat merepresentasikan peranan guru

commit to user

(4)

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan terhadap motivasi belajar siswa belajar siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Salah satu faktor penting penting dalam penelitian yaitu teknik pengambilan data karena diharapkan penelitian sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Di dalam penelitian ini peneliti hanya akan menggunakan 2 teknik pengumpulan data. Adapun beberapa teknik pengambilan data dalam penelitian ini antara lain : 1. Kuisioner (Angket)

Kuisioner menurut (creswell, 2012) merupakan jenis dari teknik pengambilan data dengan memberikan pertanyaan ataupun pernyataan yang kemudian di jawab oleh partisipan / responden sebagai subyek penelitian, setelah kuisioner selesai di isi dengan lengkap kuisioner dikembalikan ke peneliti (Sugiyono, 2013 : 192). Pada penelitian ini, peneliti menjadikan siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat sebagai subjek penelitian. Angket akan disebarkan kepada siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat untuk mengetahui peranan guru PJOK terhadap motivasi belajar siswa di mata pelajaran tersebut.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu jenis dalam pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dapat berupa tulisan, gambar ataupun karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2013 : 326). Bentuk dokumen dalam penelitian ini adalah data siswa kelas X, daftar hadir siswa dalam pelajaran PJOK dan jurnal penilaian sikap siswa kelas X. Daftar hadir dan jurnal penilaian sikap kemudian dianalisis untuk menjawab permasalahan penelitian, yaitu bagaimanakah peranan guru dalam menyampaikan kaidah-kaidah pembelajaran yang menyangkut motivasi siswa dalam belajar.

Data siswa dibutuhkan untuk mengetahui total siswa kelas X, kemudian daftar hadir dianalisis untuk mengetahui tingkat partisipasi siswa saat pelajaran PJOK, dan yang terakhir yaitu menganalisis jurnal sikap menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusiatas permasalahan dalam commit to user

(5)

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti merancang kisi-kisi dari instrumen penelitian untuk mempermudah proses penelitian. Adapun kisi-kisi dari instrumen penelitian tersebut yaitu:

1. Angket

Menurut Uma Sekaran ada beberapa prinsip dalam penulisan kuisioner atau angket, sebagai teknik pengambilan data yaitu : prinsip penulisan, pengukuran dan penampilan fisik.

a. Prinsip penulisan angket

Dalam penulisan angket ada beberapa aspek yang perlu dipenuhi antara lain:

1) Isi dan tujuan pertanyaanyaitu isi pernyataan dan pertanyaan merupakan bentuk pengukuran atau bukan. Jika berbentuk pengukuran maka dalam membuat pertanyaan haruslah teliti, skala yang digunakan harus tepat, dan jumlah item mencukupi untuk

mengukur variabel.

2) Bahasa yang digunakan dalam pembuatan angket haruslah menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan harus menyesuaikan responden sebagai subjek penelitian. Dalam penulisan angket bahasa yang digunakan juga harus memperhatkan jenjang pendidikan responden, keadaan sosial budaya dan frame of reference dari responden.

3) Tipe dan bentuk pertanyaan.Ada dua tipe pertanyaan dalam angket yaitu terbuka dan tertutup, dalam bentuknya terdiri dari kalimat positif dan kalimat negatif.Pertanyaan terbuka adala jenis pertanyaan yang mengharapkan responden menjawabnya dalam bentuk uraian tentang suatu hal. Sedangkan pertanyaan tertutup adalah jenis pertanyaan yang mengharapkan responden menjawabnya dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan peneliti didalam angket.

commit to user

(6)

4) Pertanyaan tidak menduayaitu pertanyaan-pertanyaan dalam angket, jangan mebuat pertanyaan menjadi dua bagian jika bisa dijadikan dalam satu kalimat tanya.

5) Tidak menanyakan yang sudah lupa.Setiap pertanyaan yang ada dalam angket sebaiknya tidak menanyakan hal yang sekiranya responden sudah lupa atau pertanyaan yang memerlukan responden menjawabnya dengan berfikir berat.

6) Pertanyaan tidak menggiring maksudnya adalah pertanyaan yang dibuat tidak boleh menggiring responden untuk menjawab pertanyaan ke arah yang negatif maupun positif. Pertanyaan haruslah bersifat netral sehingga tidak ada unsur jawaban yang membuat responden menjawab cenderung ke positif maupun negatif.

7) Panjang pertanyaan yaitu angket yang dibuat tidak terlalu panjang sehingga membuat responden merasa bosan dan jenuh dalam mengisi jawaban.

8) Urutan pertanyaan adalah penyusunan pertanyaan dalam angket juga memikirkan unsur psikologis sehingga membuat semangat responden untuk menjawab pertanyaan, angket dapat disusun dari umum ke hal yang spesifik, dari mudah ke sulit ataupun diacak. (Sugiyono, 2013 : 19) b. Prinsip pengukuran

Angket merupakan instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat ukur variabel yang akan diteliti. Istrumen angket yang akan diberikan haruslah kredibel, tingkat keterpercayaan angket haruslah tinggi guna mendukung hasil keabsahan data yanng diperoleh. Untuk memperoleh data yang kredibel diperlukan uji validitas dan reliabelitas data.

c. Penampilan fisik angket

Maksud penampilan fisik angket menurut Sugiyono (2013 : 21) adalah bentuk fisik dari angket tersebut seperti kertas yang digunakan haruslah dicetak dengan kertas yang baik karena ini dapat mempengaruhi respon dan keseriusan responden dalam menjawab. Pada penelitian ini, kuisioner yang dibuat merupakan tipe angket tertutup sehingga peneliti telah memberikan alternatif jawaban yang akan dipilih kemudian diberi tanda commit to user

(7)

centang (√) oleh responden. Peneliti menggunakan skala linkert pada penelitian ini. Skala linkert ditulis oleh Deni Darmawan (2013 : 169) yaitu salah satu skala yang digunakan dalam mengukur pendapat, sikap ataupun persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Alternatif jawaban dalam penelitian ini yaitu “selalu”, “sering”, “Kadang-kadang” dan “tidak pernah”.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Angket Skala I (Peranan Guru PJOK) Variabel

Penelitian

Aspek Indikator Butir Angket

( + ) ( - ) Peranan

Guru

Peranan guru PJOK :

1. Informator a) Informatif 1, 2 3

b) Studi Lapangan 4

c) Sumber Informasi 5, 6 7 2. Organisator. Pengelola 8, 9, 10 11 3. Motivator a) Pemberi

Rangsangan atau dorongan

12, 13, 14, 16,

18

15, 17

b) Reinceforcement 19, 20 4. Pengaruh / director a) Pembibing 21, 22,

24

23

b) Pengarah 25

5. Inisiator Pencetus Ide 26, 27 28

6. Transmitter Penyebar Kebijakan 29, 30 7. Fasilitator 1. Pemberi Fasilitas 31, 32

2. Pemberi Kemudahan

33 8.Mediator Penengah dalam Proses

Pembelajaran

34, 35

9. Evaluator Penilai 36, 37,

38, 39

commit to user

(8)

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Angket Skala II (Motivasi) Variabel

Penelitian

Aspek Indikator Butir Soal

( + ) ( - ) Motivasi Faktor motivasi

terdiri atas dua jenis yaitu:

1. Faktor Instrinsik

a) Pengakuan 1, 2

b) Achivement 3

c) Perkembangan 4, 5 2. Faktor

Ekstrinsik

a) Hubungan antarmanusia

6, 7 b) Kondisi Lingkungan 8

c) Imbalan 9, 10

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan data tembahan yang digunakan sebagai data pendukung penelitian agar semakin valid, dokumentasi yaitu dataselain dari hasil wawancara dan angket. Pada penelitian ini data yang dipakai berbentuk dokumen berupa catatan data siswa, silabus dan RPP kelas X SMA Negeri Kebakkramat.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Dokumentasi No Hal-hal yang ditemukan dalam dokumentasi

1.

2.

3.

Jurnal penilaian sikap siswa kelas X saat pembelajaran PJOK Daftar hadir siswa kelas X dalam pembelajaran PJOK

Foto Pelaksanaan

G. Teknik Uji Validitas Data 1. Teknik Analisis Keabsahan Data

Data yang sudah didapatkan harus diuji, apakah data tersebut valid dan memiliki kualitas untuk memenuhi syarat dalam penelitian kualitatif. Untuk memenuhi syarat data yang valid, diperlukan uji validitas data, uji validitas tersebut disesuaikan dengan permasalahan penelitian. Triangulasi adalah teknik uji validitas data yang mengaitkan berbagai sumber antara satu dengan yang lain. Teknik ini menurut Denzin (1987) dibagi menjadi empat macam yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi penyidik dan triangulasi teori (Moleong, 2014 :330).

commit to user

(9)

Dalam penelitian ini uji validitas data yang dilakukan menggunakan teknik Triangulasi Sumber. Menurut Moleong (2014 :331) menyatakan bahwa Triangulasi sumber adalah teknik pemeriksaan kevaliditasan data dengan cara membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian. Hal ini dapat diperoleh dengan cara membandingkan hasil hasil temuan berupa angket dan dokumentasi.

2. Teknik Analisis Keabsahan Data Angket

Data yang diperoleh melalui angket akan dianalisis menggunakan statistik. Adapun tahapan dalam menganalisis data angket sebagai berikut:

a. Uji Vailiditas

Pada uji validitas perhitungan angket dilakukan dengan cara melakukan pembagian angket kepada siswa-siswi kelas X SMA di sekolah lain guna memperoleh ketepatan instrumen angket penelitian sebelum diujikan harus ditentukan validitasnya. Validitas dalam buku yang ditulis Eko Putro Widoyoko (2012 : 142) berasal dari kata valid yang memiliki banyak arti berupa, sahih, tepat, ketepatan, cermat dan kecermatan. Untuk memperoleh data yang valid dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing butir soal dengan skor total.

Dalam penghitungan korelasi mempunnyai dua macam rumus, yaitu menggunakan deviasi atau simpangan dan rumus dengan angka kasar seperti:

1). Rumus korelasi produk momen dengan deviasi

= ∑

√(∑2)(∑2) Keterangan :

X = skor dari instrumen yang akan dicari validitasnya

Y = skor dari instrumen yang akan menjadi standar atau kriteria 𝑟𝑥𝑦 = koefesien korelasi antara variabel X dan Y, dua jenis variabel

yang dikorelasikan

2). Rumus korelasi produk momen dengan angka kasar commit to user

(10)

= N∑XY − ∑X ∑Y

√{N∑X2− (∑X2)}{N∑Y2 − (∑Y)2} Keterangan :

X = skor dari instrumen yang akan dicari validitasnya

Y = skor dari instrumen yang akan menjadi standar atau kriteria 𝑟𝑥𝑦 = koefesien korelasi antara variabel X dan Y

(Widoyoko, Eko Putro. 2012 : 152) b. Uji Reliabilitas

Reliabelitas dalam bahasa indonesia berasal dari bahasa inggris yaitu reliability, yang berasal dari kata reliable yaitu dapat dipercaya. Instrumen tes dapat dikatakan memiliki kepercayaan yang baik apabila hasil yang diperoleh dari tes cenderung tetap atau ajeg meskipun diuji berkali-kali.

(Widoyoko, Eko Putro. 2012 : 157)

instrumen tes di peneelitian ini menggunakan uji realibilitas dengan rumus Alpha sebagai berikut:

𝑟11= ( 𝑛

𝑛 − 1 ) (1 −∑𝜎2 𝜎2 )

𝜎2 = ∑X2−(∑X)2 N N

Keterangan:

𝑟11 = reliabelitas instrumen N = banyaknya butir pertanyaan

∑𝜎2 = jumlah varians soal 𝜎2 = varians total

X = skor total

commit to user

(11)

Tabel 3. 5 Indeks Reliabilitas

Indeks Reliabelitas Kriteria

0.80 – 1.00 Sangat tinggi

0.60 – 0.79 Tinggi

0.40 – 0.59 Moderat

0.20 – 0.39 Rendah

0.01 – 0.19 Sangat rendah

(Dermawan, Deni. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.)

c. Editing

Proses editing merupakan proses awal dalam pengecekan kelengkapan dan kejelasan data, proses editing meliputi :

1. Memilah kuisioner apakah akan diproses atau di tinggalkan, seperti jawaban yang tidak lengkap.

2. Penomeran.

3. Memeriksa kelengkapan jawaban dan kejelasan makna jawaban.

4. Memeriksa kesesuaian jawaban. (Widoyoko, Eko Putro. 2012 : 73) d. Scoring

Proses penskoran merupakan teknik pemberian nilai atau skor pada setiap opsi jawaban yang telah disediakan. Penskoran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan skala linkert dengan alterntif empat jawaban :

SL = Selalu diberi skor 4 SR = Sering diberi skor 3

KD = Kadang-Kadang diberi skor 2 TP = Tidak Pernah diberi skor 1

H. Teknik Analisis Data 1. Teknik Analisis data

Miles dan Huberman mengungkapkan bahwa Analisi data kualitatif merupakan proses yang berlangsung secara terus menerus hingga data jenuh dan dilaksanakan secara interaktif (Sugiyono, 2013 : 246). Teknik analisis data commit to user

(12)

yang digunakan pada penelitian ini yaitu model analisis interaktif dengan uraiannya yaitu sebagai berikut:

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Menurut Sugiono (Sugiyono, 2013 : 247). Reduksi data merupakan serangkaian proses merangkum, memilih hal-hal pokok, pemfokusan kepada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya serta membuang yang tidak diperlukan. Dengan melakukan reduksi data makan data yang diperoleh akan jelas dan mempermudah peneliti dalam pengumpulan data selanjutnya.

Mereduksi data dilakukan dari data yang begitu kompleks, rumit, serta belum bermakna, kemudian dengan proses reduksi, maka data akan dipilih- pilih, difokuskan, dirangkum menjadi data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Reduksi data berlangsung selama pelaksanaan penelitian dengan berpedoman pada tujuan penelitian.

b. Penyajian Data (Data Display)

Tahapan selanjutnya setelah mereduksi data yaitu penyajian data.

Penyajian data pada penelitian yaitu berupa pemaparan hasil data lapangan dalam bentuk deskriptif naratif dan semua data hasil penelitian lapangan yang akan dipilih yang mampu mewakili (Sugiyono, 2013 : 249). Penyajian data meliputi merangkai data atau informasi yang telah direduksi ke dalam bentuk kalimat, tabel, maupun gambar yang memungkinkan untuk dijadikan kesimpulan penelitian. Bentuk Sajian data ini berupa tulisan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti dan memungkinkan untuk dianalisis berdasarkan pemahaman yang diperoleh peneliti.

c. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing)

Langkah terakhir dari teknik analisis data yaitu penarikan kesimpulan.

Penarikan kesimpulan awal bersifat sementara dan dapat berubah-ubah jika didapati bukti dan data yang lebih kuat guna mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. kesimpulan dari data yang diperoleh harus mampu menjawab rumusan masalah penelitian.

commit to user

(13)

Gambar 3. 1 Komponen Dalam Analisis Data (Interactive Model)

2. Teknik Analisis Data Angket

Untuk menganalisis data angket yang diperoleh maka teknik yang digunakan yaitu teknik analisis kuantitatif. Penelitian kuantitatif terdapat beberapa tahapan dalam menganalisis, antara lain :

a. Editing

Editing adalah tahap paling awal dalam proses pengolahan data. Pada tahap ini proses yang dilakukan adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah di isi responden dengan tujuan untuk meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi. Adapun kegiatan pada tahap ini meliputi :

1) Memeriksa kelengkapan jawaban.

2) Memeriksa keterbacaan tulisan.

3) Mengecek kejelasan makna jawaban.

4) Mengkoreksi konsistensi jawaban antara satu sama lain.

5) Relevansi dari jawaban.

6) Konsistensi satuan data.

Pengumpulan Data

Reduksi Data (koding/klasifikasi

data)

Penyajian Data

Penarikan Kesimpulan

commit to user

(14)

b. Koding

Setelah melaksanakan tahap editing, tahapan selanjutnya yaitu koding.

Koding yaitu membuat code book guna mengkategorikan data agar mudah dianalisa. Pemberian kode tergantung dengan kemauan peneliti apakah berbentuk huruf ataukah angka.

c. Data Entry

Data entry yaitu proses memasukan data ke dalam program di komputer atau laptop. Program yang digunakan berupa SPPS atau EXCEL.

d. Cek Data

Setelah data selesai dimasukan, proses selanjutnya yaitu penecekan data untuk memperoleh ke akuratan dari data atau akurasi. Hal-hal yang penting pada tahap ini meliputi mengecek seberapa banyak data yang missing, apakah data yang digunakan relevan dengan tujuan penelitian, dan seberapa besar data tersebut mampu menjawab pertanyaan penelitian.

e. Pengelolahan dan analisis

langkah terakhir dalam analisa data yaitu mengelola dan menganalisis data itu sendiri. Pada penelitian ini peneliti menggunakan perhitungan persentase pada statistik deskriptif kualitatif, seperti modus, median dan mean.

1) Modus

Modus merupakan data yang paling sering muncul dalam kelompok tersebut. Pada perhitungan modus terdiri dari dua macam yaitu perhitungan data tunggal dan perhitungan data kelompok

MO = 𝑏 + p ( b1 𝑏1+ 𝑏2) MO = Modus

b = Batas atas kelas interval terbanyak p = Panjang interval kelas

b1 = Frekuensi pada kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat

𝑏2 = Frekuensi kelas modus dikurangi kelas frekuensi interval berikutnya

commit to user

(15)

2) Median

Md = 𝑏 + p ( 1 2 n − F

𝑓 ) Md = Median

b = Batas bawah tepat dimana median terletak n = Banyak data/ jumah sampel

p = panjang interval kelas

F = Jumlah seluruh frekuensi sebelum kelas interval f = Frekuensi kelas median

3) Mean

𝑀𝑒 =∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖

∑𝑓𝑖 Me = Mean data kelompok

𝑓𝑖𝑥𝑖 = Produk perkalian antara 𝑓𝑖 pada tiap interval data dengan kelas (𝑥𝑖). Tanda kelas (𝑥𝑖) adalah rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi setiap interval data. Misalnya 𝑓𝑖 untuk interval pertama =31−30

2 = 25,5

∑𝑓𝑖 = Jumlah data sampel. (Sugiyono, 2016 : 46)

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian berupa tahapan demi tahapan dalam kegiatan penelitian dari awal sampai akhir penelitian.Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari persiapan, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan penelitian.

1. Persiapan

a. Pengajuan permasalahan dan judul penelitian kepada dosen pembimbing.

b. Pengumpulan sumber materi guna penelitian.

c. Penyusunan proposal penelitian.

d. Mengurus perizinan penelitian.

e. Menyiapkan istrumen penelitian.

commit to user

(16)

2. Pengumpulan data

a. Teknik angket dan dokumentasi digunakan untuk pengumpulan data.

b. Membuat catatan lapangan atau field note.

c. Memilih atau memilah data sesuai kebutuhan.

3. Analisis data

a. Menentukan analisis data yang sesuai untuk digunakan dalam proposal penelitian.

b. Mengembangkan sajian data dengan analisis lanjut, kemudian disesuaikan dengan temuan di lapangan.

c. Melaksanakan verifikasi, pengayaan, dan pendalaman data.

d. Membuat simpulan akhir sebagai temuan penelitian.

4. Penyusunan laporan penelitian a. Menyusun laporan awal.

b. Review laporan berupa mendiskusikan dengan dosen pembimbing mengenai laporan yang telah disusun.

c. Melakukan perbaikan laporan dan menyusunnya sebagai laporan akhir.

commit to user

Referensi

Dokumen terkait

1) Sikap mental mengutamakan prioritas adalah sikap yang mengarah pada kemampuan dalam mengutamakan prioritas yang lebih penting dari segala sesuatu yang ada

Jika produk ini mengandung komposisi bahan dengan batas paparan; pemantauan personal area kerja atau biologi mungkin diperlukan untuk menentukan efektifitas ventilasi atau

1) Adalah tiga urutan popularitas nilai-nilai kepemimpinan menurut para kepala sekolah adalah (1) Asta Brata, (2) Sitem Among, dan (3) Sastra Gendhing. Responden

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

Fungsi Penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang data dan sistem informasi penanaman modal; Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang data dan sistem informasi

Peraturan Daerah ini dimaksudkan untuk menyesuaikan be­ sarnya harga pekerjaan bangunan dengan keadaaan dewasa ini dan mengatur dengan pasti besarnya uang pengganti biaya pembuatan

Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000 < 0,05 yang artinya Ho di tolak dan Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata

dirumuskan oleh undang-undang sebagai alat pembayaran yang sah. Berdasarkan fungsinya dalam kegiatan sehari-hari, uang adalah suatu benda yang dapat digunakan sebagai alat