halaman 1 dari 40 halaman perkara No.284/Pdt/2016/PT.BDG.
P U T U S A N
Nomor : 284/PDT/2016/PT.BDG.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ; Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
1. H. AGUS BIN KARMA, pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di Kampung Ciomas RT. 008 / RW. 005, Desa Karangmukti, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang ;
2. H. AEP SETIAWAN, pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di Kampung Ciomas RT. 007 / RW. 004, Desa Karangmukti, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, sebagai Penggugat II, dalam hal ini Penggugat I. H. AGUS BIN KARMA memberi kuasa Hak Substitusi kepada Penggugat II. H. AEP SETIAWAN berdasarkan surat kuasa Hak Substitusi tertanggal 03 Maret 2016 ;
Sebagai Pembanding, semula Penggugat I dan II ;
L a w a n :
1. H. NANANG WAHYUDIN BIN NUSORUDIN, umur 56 tahun, pekerjaan PNS, bertempat tinggal di Kampung Ciloajaya RT. 07 / RW. 03, Desa Cibening, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, sebagai Terbanding semula Tergugat I;
2. HJ. NUNUNG MAROHANAH BINTI NUSORUDIN, umur 41 tahun, swasta, bertempat tinggal di Kampung Sukamulya RT. 01 / RW. 06, Kelurahan Ciseureuh, Kecamatan dan Kabupaten Purwakarta, sebagai Terbanding semula Tergugat II;
halaman 2 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
3. R.M. TRIMOERCAHYONO, bertempat tinggal di Jalan Pejaten Barat II No. 20 F, Pejaten Jakarta Selatan / Gedung SMESCO Lt. 10 Suite 6 Jalan Gatot Subroto Kav. 94 Jakarta / Pondok Kelapa Indah A / 3 / 15, Pondok Kelapa Duren Sawit Jakarta Timur, sebagai Terbanding semula Tergugat III;
4. R.M. DIDIET MOERDIATMO, bertempat tinggal di Jalan Perjuangan UU No. 4 A, Desa Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat, sebagai Terbanding semula Tergugat IV;
5. KANTOR LELANG NEGARA KELAS I Cq. KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL), Jl. Siliwangi No. 9 Purwakarta, sebagai Terbanding semula Tergugat V;
6. PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA, Cq. BADAN PERTANAHAN NASIONAL, Cq. KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN PROPINSI JAWA BARAT, Cq.
KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SUBANG, beralamat di Jalan Mayjen Sutojo S No. Subang, sebagai Terbanding semula Tergugat VI;
Pengadilan Tinggi tersebut;
Membaca, Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung tanggal 16 Juni 2016, Nomor : 284/PEN/PDT/2016/PT.BDG, tentang Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini ;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini ;
TENTANG DUDUK PERKARA :
Menimbang, bahwa Para Penggugat dengan surat gugatannya tanggal 17 Maret 2015 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Subang pada tanggal 17 Maret 2015 dalam Register Nomor : 17/Pdt.G/2015/
PN.Sng, telah mengajukan gugatan sebagai berikut :
halaman 3 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
1. Bahwa semula diketahui Tergugat II (Hj. NUNUNG MAROHANAH bt.
NUSORUDIN) telah melakukan transaksi pinjam-meminjam uang kepada Tergugat III (RM. TRIMOERCAHYONO), dengan memberikan jaminan 3 (tiga) buah Sertipikat, salah satunya diantaranya adalah Sertipikat Hak Milik Nomor : 325 atas nama NUSORUDIN;
2. Bahwa setelah diketahui adanya Tergugat II terjadi meminjam uang kepada Tergugat III dengan menggunakan jaminan Sertipikat Hak Milik Nomor : 325 atas nama NUSORUDIN tersebut, pihak akhli waris lain dari almarhum Bapak NUSORUDIN dengan almarhumah Ny. UKEN SODJANINGSIH mengajukan gugatan ke Pengadilan Agama Subang dengan surat gugatannya tertanggal 21 Juli 2008 terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Subang dibawah Nomor : 956/Pdt.G/2008/PA.Sbg dan gugatan para Penggugat selaku akhli waris dari almarhum NUSORUDIN dengan Ny. UKEN SODJANINGSIH tidak berlalu lama, mengingat kedua belah pihak sepakat untuk berdamai, sebagaimana isi Putusan Perdamaian tertanggal 26 Nopember 2008 Nomor : 956/Pdt.G/2008/PA.Sbg yang isi perdamaian tersebut pada pokoknya sepakat, bahwa :
- Pihak Tergugat menyatakan setuju dan sepakat adanya gugatan akhli waris almarhum NUSORUDIN;
- Menyatakan kelima bidang tanah dan bangunan adalah harta peninggalan almarhum NUSORUDIN yang belum dibagi waris;
- Menyatakan tidak sah dan bertentangan dengan hukum segala bentuk perikatan Tergugat yang telah menjaminkan atau membebankan harta peninggalan obyek a dan d, yang belum terbagi kepada pihak lain;
- Para Penggugat dan Tergugat tunduk dan taat pada ketentuan Hukum Waris Islam (Parroid);
- Pembagian pihak laki-laki mendapat 2 (dua) bagian, sedangkan pihak perempuan 1 (satu) bagian (Lihat isi Putusan Pengadilan Agama Subang tertanggal 26 Nopember 2008 Nomor : 956/Pdt.G/2008/PA.Sbg);
3. Bahwa setelah adanya Putusan Perdamaian tersebut di atas, Tergugat I dalam perkara ini berinisiatif untuk menjual atas tanah Sertipikat Hak Milik Nomor : 325 yang sertipikatnya dijaminkan oleh Tergugat II kepada Tergugat III, dimana penjualan atas tanah tersebut dilakukan antara Tergugat I sebagai Penjual dengan Penggugat I dan Penggugat II sebagai Para Pembeli sebagaimana tersebut di bawah ini, yang untuk selanjutnya apabila Sertipikat sudah diterima akan diserahkan kepada Para Penggugat sebagai Pembeli yang sah yang kemudian guna proses lebih lanjut adanya Jual-Beli tersebut;
halaman 4 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
4. Bahwa untuk menebus Sertipikat yang dijadikan jaminan kepada Tergugat III tersebut, khususnya terhadap Sertipikat Hak Milik Nomor : 325, Gambar Situasi tertanggal 23 Juli 1988 Nomor : 2698/1988, atas nama : NUSORUDIN, anak pertama dari almarhum NUSORUDIN yaitu : Tergugat I ( H. NANANG WAHYUDIN) juga sebagai kakak kandung dari Tergugat II (Hj. NUNUNG MAROHANAH) telah melakukan transaksi JUAL-BELI secara adat kepada Penggugat I dan Penggugat II, dengan perincian sebagai berikut :
YANG DIBELI OLEH PENGGUGAT I (H. AGUS BIN KARMA), ADALAH :
- Sebidang tanah pertanian (kebun) yang dikenal terletak di Desa Karangmukti, dahulu Kecamatan Pabuaran, sekarang termasuk wilayah Kecamatan Cipeundeuy, Subang, seluas l.k 5.250 M2, Sertipikat Hak Milik Nomor : 325 a/n. NUSORUDIN, dengan batas-batas :
Sebelah Utara : Tanah milik Triwahyudi;
Sebelah Timur : Tanah milik Saman;
Sebelah Selatan : Jalan Desa;
Sebelah Barat : Tanah milik H. Aep Setiawan;
Dengan harga pembelian sebesar Rp. 157.500.000,- (seratus lima puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) yang dilakukan dengan jalan beberapa kali pembayaran dan selanjutnya pada waktu pelunasan baru dibuatkan kwitansi tanda bukti pembayaran secara global dengan jumlahnya sebesar Rp.
157.500.000,- (seratus lima puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah), sebagaimana terbukti dari bukti kwitansi tertanggal 18 Agustus 2008;
YANG DIBELI OLEH PENGGUGAT II (H. AEP SETIAWAN), ADALAH :
- Sebidang tanah pertanian (kebun) yang dikenal terletak di Desa Karangmukti, dahulu Kecamatan Pabuaran, sekarang termasuk wilayah Kecamatan Cipeundeuy, Subang, seluas l.k 1.600 M2, Sertipikat Hak Milik Nomor : 325 a/n. NUSORUDIN, dengan batas-batas :
Sebelah Utara : Tanah milik Rohadi;
Sebelah Timur : Tanah milik H.Agus;
Sebelah Selatan : Jalan Desa;
Sebelah Barat : Tanah milik Euis;
Dengan harga pembelian sebesar Rp. 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) yang dilakukan 2 (dua) kali pembayaran :
1. Kwitansi tanda bukti pembayaran tertanggal 22 Nopember 2008 sebesar Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah);
halaman 5 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
2. Kwitansi tanda bukti pembayaran tertanggal 20 Januari 2009 sebesar Rp.
90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah);
Bahkan dilengkapi dengan adanya Surat Pernyataan tertanggal 20 Januari 2009 yang dibuat oleh Penggugat II dengan diketahui oleh Tergugat I (H.
NANANG WAHYUDIN) di hadapan saksi-saksi;
5. Bahwa setelah transaksi Jual-Beli secara adat tersebut dinyatakan selesai dan lunas, dimana Penggugat I dan Penggugat II telah sama-sama menyerahkan uang hasil pembelian tersebut kepada Tergugat I (H. NANANG WAHYUDIN) begitu pula Tergugat I telah menyerahkan tanah-tanah yang telah dijualnya kepada Penggugat I dan Penggugat II dan dari sejak itulah tanah-tanah yang dibelinya itu sampai kini telah berada di bawah kepemilikan dan penguasaan Penggugat I dan Penggugat II, bahkan telah pula didirikan bangunan, mengingat Penggugat I dan Penggugat II adalah sebagai pembeli yang sah dan beritikad baik, secara hukum harus dilindungi;
6. Bahwa Penggugat I dan Penggugat II dalam hal melakukan transaksi jual-beli bermula niatnya beritikad baik dan jual-beli dilakukan secara terang-terangan, namun Tergugat I (H. NANANG WAHYUDIN) setelah selesai transaksi jual-beli, pihak para pembeli, yaitu Penggugat I dan Penggugat II menunggu penyerahan Sertipikat Hak Milik Nomor : 325 yang luasnya 9.920 M2, namun sampai sekarang tidak ada penyerahan Sertipikat tersebut, sedangkan pajak PBB pun sejak diberikannya atas tanah-tanah tersebut selalu dibayarkan oleh Para Penggugat, malah yang tidak dapat dimengerti timbul adanya gugatan antara : - RM. TRIMOERCAHYONO, sebagai ... Penggugat;
Lawan :
- Ny. NUNUNG MAROHANAH, Dkk. sebagai ... Para Tergugat;
Sedang para Penggugat dalam perkara ini sebagai Pembeli sah atas tanah dan juga yang menguasai tanah-tanah tersebut tidak dilibatkan sebagai pihak dalam perkara tersebut, padahal secara hukum seharusnya para Penggugat dilibatkan sebagai pihak dalam perkaranya itu, maka oleh karenanya gugatan dimaksud secara hukum haruslah ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima, sehingga secara hukum Tergugat I yang bekerja sama dengan Tergugat II, nyata-nyata telah melakukan perbuatan melawan hukum, yaitu telah menerima hasil penjualan tanah-tanah dari Penggugat I dan Penggugat II, dan juga tidak menyerahkan Sertipikat No. 325 atas tanah-tanah yang dibeli Para Penggugat;
7. Bahwa disamping itu gugatan yang diajukan oleh RM. TRIMOERCAHYONO sebagai Penggugat diajukannya di wilayah hukum Pengadilan Negeri Jakarta
halaman 6 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
Timur sebagaimana bukti dari Nomor 180/Pdt.G/1999/PN.Jkt.Tim, sedangkan Tergugat (Hj. NUNUNG MAROHANAH) bertempat tinggal di wilayah hukum Pengadilan Negeri Purwakarta serta tanah yang diperkarakan berada di wilayah hukum Pengadilan Negeri Subang, sehingga secara hukum putusan atas gugatan tersebut telah nyata-nyata melawan hukum, seharusnya diajukannya gugatan tersebut di wilayah hukum dimana tanah yang diperkarakan berada, yaitu dalam hal ini Pengadilan Negeri Subang dan/atau di Pengadilan Negeri Purwakarta sesuai domicili Tergugat (Ny. Nunung Marohanah), ditambah lagi dengan tidak dimasukkan para Penggugat sekarang dalam perkawa Aquo sebagai pihak, mengingat para Penggugat sekarang adalah pemilik dan menguasai tanah-tanah dimaksud, maka oleh karenanya gugatan yang diajukan oleh RM. TRIMOERCAHYONO terhadap Hj. NUNUNG MAROHANAH secara hukum harus dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima dan/atau batal demi hukum;
8. Bahwa oleh karena Penggugat I dan Penggugat II adalah pembeli yang beritikad baik dengan melakukan pembelian atas tanah-tanah tersebut secara terang- terangan, namun dari hasil pembelian tanah-tanah dari Tergugat I tersebut dan Penggugat I dan Penggugat II atas pembelian serta pembayaran telah lunas, Tergugat I yang bekerja sama dengan Tergugat II, tidak saja menyerahkan surat- surat atas tanah-tanah yang dibelinya itu kepada Para Penggugat dan juga Tergugat III dengan jalan telah menyimpan dan mempergunakan Sertipikat Nomor 325 tersebut ada di tangannya secara tidak sah, telah nyata-nyata, dimana Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III telah bekerja sama melakukan perbuatan melawan hukum dan haruslah dihukum untuk menyerahkan sertipikat atas tanah yang dibelinya oleh Penggugat I dan Penggugat II secara tanggung renteng dengan bebas dari segala ikatan hukumnya;
9. Bahwa yang sangat mengherankan bagi Penggugat I dan Penggugat II telah menerima surat Panggilan Aanmaning dari Pengadilan Negeri Subang yang ditanda tangani oleh AYIP SUCIPTO, SH. selaku Jurusita-Pengganti pada Pengadilan Negeri Subang sesuai dengan surat panggilan tertanggal 3 Maret 2015 Nomor : 01/II/Pen.K/Eks.Pdt/2015/PN.Sbg dengan maksud Para Penggugat untuk dilakukan penegoran agar melakukan pengosongan atas tanah-tanah yang telah dibelinya dari Tergugat I (H. NANANG WAHYUDIN), padahal atas tanah-tanah tersebut telah dibelinya secara adat, maka oleh karena dengan adanya tegoran Aanmaning tersebut guna dilakukannya pengosongan atas tanah-tanah, pihak Penggugat I dan Penggugat II berakibat dirugikan
halaman 7 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
dengan adanya ulah diri Tergugat I dan Tergugat II, bahkan juga oleh Tergugat III;
10. Bahwa dengan diketemukannya proses tersebut, para Penggugat berprasangka dimana atas tanah-tanah yang telah dibelinya sebagaimana tersebut di atas telah dilakukannya Pelelangan yang dilakukan oleh Tergugat V (Kantor Lelang Negara dalam hal ini Kantor Lelang Kelas I pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Purwakarta, dimana hasil lelang tersebut dimenang oleh Pembeli Lelang adalah Tergugat IV (RM. DIDIET MOERDIATMO) berdasarkan Risalah Lelang Nomor : 322/2014 tertanggal 12 September 2014 dan setelah itu berlanjut dnegan adanya Panggilan Aanmaning kepada para Penggugat, maka oleh karenanya rangkaian proses dari awal hingga dengan adanya surat tegoran Aanmaning, pihak Penggugat (Penggugat I dan Penggugat II) merasa dirugikan, mengingat atas tanah Sertipikat Nomor : 325/1988 sebagian dari luas tanah 8.920 M2 tersebut dan dari luas tanah tersebut Tergugat I telah menjualnya kepada Penggugat I selluas 5.250 M2 dan kepada Penggugat II seluas 1.600 M2, sedangkan sisanya seluas 2.070 M2 masih dikuasai oleh akhli waris dari almarhum Bapak NUSORUDIN dan seharusnya yang dilakukan Lelang tersebut atas sisa tanah tanah, yaitu seluas 2.070 M2 bukan dari luas tanah yang tercantum dalam sertipikat yang telah dibelinya oleh para Penggugat;
11. Bahwa adapun pihak Penggugat I dan Penggugat II belum melanjutkan proses dari kual-beli secara Adat tersebut ke arah pembuatan Akta Jual-Beli, mengingat dimana Tergugat I dan Tergugat II belum menyerahkan Sertipikat atas tanah yang dibelinya oleh para Penggugat yang telah dijaminkan oleh Tergugat II kepada Tergugat III, bahkan yang lebih fatal lagi kerugian yang diderita Penggugat I dan Penggugat II dengan terjadinya Lelang yang dilakukan oleh Tergugat V dengan pembeli lelangnya adalah Tergugat IV dan disamping itu pula atas Sertipikat Nomor : 325 seluas 8.920 M2 oleh Tergugat VI (BPN KABUPATEN SUBANG) telah dibalik nama kepada atas nama Tergugat IV (RM.
DIDIET MOERDIATMO), sehingga dengan demikian Penggugat I dan Penggugat II, berprasangka adanya permainan yang tidak terpuji antara Tergugat III dengan Tergugat IV (Pemenang Lelang) dengan mempergunakan alat Kantor Lelang Negara Purwakarta dalam hal ini Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Purwakarta; Padahal atas tanah-tanah yang seluas 6.850 M2 telah nyata-nyata dibelinya oleh Penggugat I dan Penggugat II dari Tergugat I, bahkan jual-beli dimaksud dilakukan dengan itikad baik dan dilakukan secara terang-terangan, maka oleh karenanya rangkaian perbuatan yang dilakukan oleh
halaman 8 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
para Tergugat, yaitu Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V dan Tergugat VI adalah merupakan rangkaian perbuatan melawan hukum secara tanggung renteng dan secara hukum pula bahwa rangkaian perbuatan dimaksud haruslah dinyatakan suatu perbuatan melawan hukum serta haruslah dinyatakan batal demi hukum;
12. Bahwa oleh karena Penggugat I dan Penggugat II telah nyata-nyata membeli atas tanah-tanah sebagaimana tersebut di atas dari pihak Tergugat I (akhli waris dari almarhum NUSORUDIN) yang bermula dengan niat itikad baik, dilakukan secara terang-terangan, telah terjadinya adanya penyicilan, bahkan sekarang telah lunas, secara hukum dapat dinyatakan Jual-Beli menurut Hukum Adat sudah terjadi dan sah (lihat Yurisprudensi No. 475K/Sip/1967) dan sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 126K/Sip/1967 menyatakan : Jual-Beli atas tanah dapat dinyatakan sah, tidak mutlak harus dengan akta yang dibuat oleh dan dihadapan pejabat pembuat akta tanah, skta Kampung dan disertai 2 (dua) orang saksi serta diterimanya harga pemberian oleh penjual, maka jual-beli sudah sah menurut hukum, sekalipun belum dilaksanakan di hadapan PPAT (lihat Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor : 665K/Sip/1979, dengan demikian dari ketiga Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia tersebut di atas, dapat dijadikan pertimbangan hukum di dalam memeriksa dan mengadili perkara ini, sehingga dengan demikian Penggugat I dan Penggugat II dapat dilindungi hukum, sehingga keadilan dapat dirasakan oleh para pencari keadilan;
13. Bahwa oleh karena Tergugat I dan Tergugat II telah dinyatakan melakukan perbuatan melawan hukum yaitu dimana Penggugat I dan Penggugat II telah membelinya atas tanah-tanah Sertipikat No. 325 dari Tergugat I dan hasil pembayarannya pun telah diterima dengan baik, tanah-tanah terperkara telah langsung diserah-terimakan kepada Para Penggugat sebagai pembeli sah, namun Tergugat I dan Tergugat II tidak menyerahkan Sertipikat Nomor : 325 yang dijadikan jaminan kepada Tergugat III, malah tetap berada di bawah penguasaan Tergugat III, lagi-lagi telah terjadi pelelangan, maka secara tanggung renteng telah melakukan rangkaian perbuatan melawan hukum dan oleh karenanya harus dihukum untuk menyerahkan Sertipikat Nomor : 325 kepada Para Penggugat dengan bebas dari segala ikatan hukumnya dan dari rangkaian perbuatan melawan hukum tersebut di atas dan untuk kepentingan Tergugat IV sebagai Pemenang Lelang yang bekerja sama dengan Tergugat III dan Tergugat V haruslah dinyatakan batal demi hukum dengan mula pertama Tergugat VI mengembalikan atas nama Sertipikat Nomor : 325 tersebut kepada
halaman 9 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
atas nama semula, yaitu ke atas nama NUSORUDIN dengan bebas dari segala ikatan hukumnya pula termasuk pelaksanaan pengosongan atas tanah-tanah tersebut juga haruslah dibatalkan demi hukum;
14. Bahwa di samping itu atas tanah-tanah terperkara telah nyata-nyata adanya pencabutan/pengangkatan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) oleh Pengadilan Negeri Subang sebagaimana terbukti dari Berita Acara Pencabutan/Pengangkatan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) oleh Jurusita Pengadilan Negeri Subang pada tanggal 5 Nopember 2014 terhadap tanah Sertipikat Hak Milik Nomor : 325 seluas 8.920 M2, GS. No. 2698/1988 atas nama Nusorudin terletak di Desa Karangmuukti, dahulu Kecamatan Pabuaran, sekarang termasuk wilayah Kecamatan Cipeundeuy Subang, dan dengan adanya Pencabutan/Pengangkatan Sita Jaminan (CB) tersebut secara hukum atas tanah-tanah tersebut tetap dikuasai dan di bawah penguasaan Penggugat I dan Penggugat II sebagai pemilik yang sah;
15. Bahwa untuk tidak menjadi sia-sia atas gugatan Penggugat I dan Penggugat II dalam perkara ini dan juga untuk menjaga adanya itikad baik dari para Tergugat untuk menghilangkan Sertipikat Nomor : 325 yang sekarang telah dialihkan nama ke atas nama Tergugat IV, Penggugat I dan Penggugat II memohon untuk melaksanakan Sita Jaminan terhadap Sertipikat No. 325 tersebut di atas, baik melakukan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) atau setidak-tidaknya Revindicatoir Beslag;
16. Bahwa oleh karena Para Tergugat, yaitu Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V dan Tergugat VI telah dinyatakan melakukan perbuatan melawan hukum yang dilakukan secara tanggung renteng, maka dihukum pula Para Tergugat tersebut untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini secara tanggung renteng pula;
17. Bahwa dari uraian tersebut di atas, gugatan Penggugat I dan Penggugat II dapat dikabulkan seluruhnya;
Berdasarkan hal-hal sebagaimana telah diuraikan di atas, Penggugat I dan Penggugat II mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Subang, berkenan memeriksa dan mengadili perkara ini dengan amar putusan sebagai berikut :
PRIMAIR :
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat, yaitu Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya;
halaman 10 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
2. Menyatakan secara hukum, bahwa Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V dan Tergugat VI telah dinyatakan melakukan perbuatan melawan hukum yang dilakukan secara tanggung renteng;
3. Menyatakan secara hukum, bahwa Penggugat I (H. AGUS bin KARMA) dan Penggugat II (H. AEP SETIAWAN) adalah Pembeli yang beritikad baik, secara hukum haruslah dilindungi hukum;
4. Menyatakan sah Jual-Beli atas tanah-tanah yang bersertipikat Hak Milik Nomor : 325/Karangmukti Tahun 1988, Gambar Situasi tertanggal 23 Juli 1988 No. : 2698/1988, seluas tanah 6.850 M2 dari luas tanah seluruhnya seluas 8.920 M2 yang dilakukan secara adat antara Tergugat I (H. NANANG WAHYUDIN) dengan:
1. Penggugat I (H. AGUS BIN KARMA), seluas 5.250 M2 dengan harga pembelian sebesar Rp. 157.500.000,- (seratus lima puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) yang dilakukan beberapa kali pembayaran dan pada waktu pelunasan baru dibuatkan kwitansi secara global berjumlah sebesar Rp.
157.500.000,-, sebagaimana terbukti dari bukti kwitansi tanda bukti pembayaran tertanggal 18 Agustus 2008 dengan batas-batas :
Sebelah Utara : Tanah milik Triwahyudi;
Sebelah Timur : Tanah milik Saman;
Sebelah Selatan : Jalan Desa;
Sebelah Barat : Tanah milik H. Aep Setiawan;
2. Penggugat II (H. AEP SETIAWAN), seluas 1.600 M2 dengan harga pembelian sebesar Rp. 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah), yang dilakukan sebanyak 2 (dua) kali pembayaran yaitu : 1. Bukti kwitansi tertanggal 22 Nopember 2008 senilai Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) dan 2. Bukti kwitansi tertanggal 20 Januari 2009 senilai Rp.
90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) dengan batas-batas : Sebelah Utara : Tanah milik Rohadi;
Sebelah Timur : Tanah milik H.Agus;
Sebelah Selatan : Jalan Desa;
Sebelah Barat : Tanah milik Euis;
5. Menyatakan secara hukum, sah penguasaan, pemilikan atas tanah Sertipikat Hak Milik No. 325 atas tanah terperkara oleh Penggugat I dan Penggugat II;
6. Menyatakan bahwa Putusan Perdamaian Pengadilan Agama Subang tertanggal 26 Nopember 2008 Nomor : 956/Pdt.G/2008/PA.Sbg adalah mengikat kedua belah pihak;
halaman 11 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
7. Menyatakan secara hukum, bahwa Tergugat III dan Tergugat IV di dalam menguasai, menyimpan dan lain sebagainya yang ada hubungannya dengan perkara ini terhadap Sertipikat Hak Milik No. 325/Karangmukti, adalah tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum;
8. Menghukum Tergugat-Tergugat secara tanggung renteng untuk menyerahkan Sertipikat Hak Milik No. 325/Karangmukti, semula tercatat atas nama : NUSORUDIN, sekarang telah berubah menjadi atas nama : RM. DIDIET MOERDIATMO, kepada Penggugat I dan Penggugat II, dengan bebas dari segala ikatan hukumnya;
9. Menyatakan secara hukum adalah batal demi hukum pelaksanaan lelang dan proses hukum lainnya sehubungan adanya Eksekusi Pengosongan atas tanah terperkara;
10. Menghukum Tergugat-Tergugat untuk merobah dan mengembalikan atau pun mengganti nama terhadap Sertipikat Hak Milik Nomor : 325/Karangmukti dari atas nama : RM. DIDIET MOERDIATMO kepada atas nama semula, yaitu NUSORUDIN dan menyerahkannya kepada Penggugat I dan Penggugat II, dengan bebas dari segala ikatan hukumnya;
11. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) ataupun Revindicatoir Beslag (RB) terhadap Sertipikat Hak Milik Nomor : 325/Karangmukti Tahun 1988;
12. Menghukum Tergugat-Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini;
Subsidair : Mohon putusan yang seadil-adilnya sebagaimana diharapkan oleh para pencari keadilan;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat tersebut Tergugat I memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
I. DALAM EKSEPSI :
a. GUGATAN KURANG PIHAK
1. Bahwa yang menjadi objek sengketa adalah berupa sebidang tanah Hak Milik Sertipikat No. 325 atas nama NUSORUDIN (Almarhum) yang terletak di desa Karangmukti, Kec. Cipeundeuy, Kab. Subang;
2. Bahwa ada 6 (enam) orang anak kandung dari Nusorudin (Alm) adalah Tergugat I, HJ. NUNUNG MAROHANAH, ADE YAYAN CHAIRIL, NY.
EUIS HATININGSIH, NY. YANI MALIHAH dan NY. LINA MARHAH semuanya selaku Ahli Waris Alm. Nusorudin;
halaman 12 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
3. Bahwa objek sengketa adalah merupakan harta peninggalan Alm.
Nusorudin dan menjadi hak bersama seluruh ahli waris, maka objek sengketa sama sekali bukan hak Tergugat I sendiri, melainkan hak bersama para ahli waris;
Namun ternyata dalam perkara aquo hanya H. NANANG WAHYUDIN dan HJ. NUNUNG MAROHANAH saja yang ditarik sebagai Tergugat I dan Tergugat II, sedangkan Ahli Waris yang lainnya tidak ditarik sebagai Tergugat, maka dengan demikian gugatan Penggugat kurang pihak atau tidak lengkap, sehingga karenanya gugatan Penggugat harus tegas dinyatakan sebagai gugatan yang tidak dapat diterima;
b. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS / KABUR (OBSCURI LIBELLI) 1. Bahwa dalam gugatan Penggugat ternyata telah menggugat pihak-pihak
yang status / kedudukannya berbeda yakni Tergugat I dan II status/
kedudukannya selaku ahli waris dari pemilik objek sengketa, sedangkan Tergugat III dan IV status/kedudukannya berbeda dengan Tergugat I dan II, terlebih-lebih Tergugat I sama sekali tidak ada hubungannya/kaitannya dengan Tergugat II dan IV;
2. Bahwa dari status yang berbeda tersebut di atas, ternyata dalam gugatan Penggugat disatu sisi mendalilkan tentang jual beli secara adat dengan Tergugat I dan II, dan disisi lain mengenai dalil tentang cacat hukumnya pelaksanaan eksekusi dan lelang yang dilakukan Tergugat III dan IV dengan tuntutan pembatalan karena adanya perbuatan melawan hukum, maka dengan demikian gugatan Penggugat menjadi sangat kabur dan tidak jelas baik mengenai Subjek gugatan maupun yang menjadi objek gugatan. Lebih dari pun gugatan Penggugat telah menggabungkan 2 (dua) objek gugatan yaitu mengenai syifat wanprestasi dengan syifat perbuatan melawan hukum.
Oleh karena itu gugatan Penggugat harus tegas dinyatakan sebagai gugatan yang tidak dapat diterima;
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dengan ini Tergugat I memohon agar gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (Niet ontvankelijk verklaard);
II. DALAM POKOK PERKARA :
1. Bahwa Tergugat I menyatakan menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Penggugat, kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya;
halaman 13 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
2. Bahwa tidak benar dalil Penggugat yang menyatakan bahwa Tergugat I selaku ahli waris mengajukan gugatan pembagian harta peninggalan ke Pengadilan Agama Subang dengan Putusannya No. 956/Pdt.G/2008/PA.Sbg setelah mengetahui adanya pinjam-meminjam uang Tergugat II dengan Tergugat III, karena Tergugat I sama sekali tidak mengetahui dan tidak terkait dan atau tidak ada hubungannya dengan perikatan hutang piutang antara Tergugat II dengan Tergugat III;
3. Bahwa tidak benar dalil Penggugat yang menyatakan telah dilakukan jual beli objek sengketa antara Tergugat I dengan Para Penggugat, yang benar adalah Tergugat I telah meminjam uang kepada Penggugat I sedangkan Penggugat II tidak secara langsung dengan Tergugat I dengan perjanjian secara lisan bahwa uang yang diterima Tergugat I dari Penggugat I dan kemudian dari itupun dari Penggugat II dinyatakan akan diperhitungkan dengan objek sengketa apabila Sertipikat Hak Milik No. 325 atas nama Nusorudin yang keberadaannya ada pada pihak ketiga telah berhasil kembali kepada Para Ahli Waris in casu Terugat I, namun ternyata diluar pengetahuan Tergugat I dan Para Ahli Waris, kecuali Tergugat II telah terjadi perkara gugatan antara Tergugat III dengan Tergugat II sampai adanya putusan Hakim berkekuatan hukum tetap dan kemudian Eksekusi;
4. Bahwa Tergugat I dan Para Ahli Waris, kecuali Tergugat II tidak terlibat dan tidak terkait serta tidak mengetahui adanya perkara antara Tergugat III dengan Tergugat II baik di tingkat pertama, banding maupun kasasi, namun Tergugat I dan Para Ahli Waris baru mengetahui setelah adanya surat pemberitahuan akan dilaksanakan eksekusi terhadap harta peninggalan Alm. Nusorudin yang menjadi objek eksekusi, maka Tergugat I dan Para Ahli Waris lainnya kecuali Tergugat II mengajukan Gugatan Perlawanan (DERDEN VERZET) terhadap Tergugat III, Tergugat II yang diajukan dan didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan Nomor Perkara : 424/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Tim, namun karena adanya masalah internal Para Ahli Waris yang pada saat itu tidak dapat menghadiri panggilan sidang Pengadilan akhirnya perkara gugatan perlawanan tersebut dibatalkan oleh Pengadilan Jakarta Timur;
5. Bahwa dengan sadarnya Tergugat I dan Para Ahli Waris bahwa Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur No. 180/Pdt.G/1999/PN.Jkt.Tim yang diajukan Tergugat III tersebut adalah karena nyata-nyata telah merugikan hak-hak Tergugat I dan Para Ahli Waris atas harta peninggalan alm.
halaman 14 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
Nusorudin yang akan dilakukan Eksekusi dan dianggap Putusan No.
180/Pdt.G/1999/PN.Jkt.Tim sebagai putusan Pengadilan yang cacat juridis dan bertentangan dengan hukum yang berlaku. Maka gugatan perlawanan (derden verzet) tersebut adalah sebagai upaya hukum agar hak-hak Tergugat I dan Para Ahli Waris atas harta peninggalan yang belum dilakukan pembagian tersebut dilindungi hukum;
Bahwa kendatipun upaya hukum gugatan perlawanan (derden verzet) dibatalkan, namun Tergugat I dan Para Ahli Waris alm. Nusorudin akan segera mengajukan upaya hukum luar biasa yaitu Permohonan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung RI dan akan mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap Tergugat III yang tidak secara suka rela mengembalikan/menyerahkan kepada Tergugat I dan Para Ahli Waris melainkan tetap masih terus menguasai dengan tanpa ada haknya atas Sertipikat Hak Milik No, 626/1985 atas nama Nusorudin dan No : 162;
6. Bahwa Tergugat I tetap beritikad baik terhadap Penggugat I maupun Penggugat II untuk menyelesaikan masalah uang yang telah diterima, karena Para Penggugatpun telah mengetahui upaya hukum yang ditempuh Tergugat I baik secara pidana maupun perdata, sehingga berakibat hukum menangguhkan proses jual beli antara Tergugat I dan Para Ahli Waris dengan Para Penggugat;
7. Bahwa tidak benar dalil Penggugat yang menyatakan bahwa jual beli tanah sengketa antara Penggugat dengan Tergugat dilakukan secara adat, karena antara Penggugat dengan Tergugat I tidak pernah membuat kesepakatan atau perjanjian jual beli tanah menurut hukum adat, karena berdasarkan ketentuan Pasal 37 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 ditegaskan bahwa : “Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun melalui jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan data perusahaan dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya, kecuali pemindahan hak melalui lelang hanya dapat didaftarkan jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”
8. Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan telah mendirikan bangunan permanen di atas tanah sengketa adalah berlaku ketentuan pemerintah yang mewajibkan adanya perizinan dari instansi yang berwenang untuk mendirikan bangunan;
halaman 15 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
9. Bahwa tidak benar dalil Penggugat yang menyatakan Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum, karena tidak terlaksananya jual beli tanah antara Tergugat I dengan Penggugat adalah akibat adanya perkara antara Tergugat II dengan Tergugat III vide Putusan No. 180/Pdt.G/1999/
PN.Jkt.Tim yang nyata-nyata putusan tersebut telah merugikan dan menghilangkan hak-hak Tergugat I dan Para Ahli Waris atas objek sengketa yang statusnya harta peninggalan alm. Nusorudin yang belum terbagi;
10. Bahwa oleh karena Tergugat I tidak terbukti melakukan perbuatan melawan hukum, maka Tergugat I tidak sepatutnya dihukum dalam bentuk apapun;
Berdasarkan seluruh yang diuraikan tersebut diatas, dengan ini Tergugat memohon dengan hormat agar kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Subang berkenan memberikan putusan :
PRIMAIR :
I. DALAM EKSEPSI :
1. Menerima Eksepsi Tergugat I seluruhnya;
2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
II. DALAM POKOK PERKARA :
1. Menyatakan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara;
SUBSIDAIR :
Apabila Pengadilan berpendapat lain Penggugat I memohon putusan yang seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat tersebut Tergugat III memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI
1. Gugatan PARA PENGGUGAT salah sasaran (Error in Persona);
- Bahwa sebagaimana telah didalilkan oleh PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II dalam butir 3 dan butir 4 gugatannya bahwa PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II telah membeli dari TERGUGAT I sebahagian tanah sengketa dengan Sertifikat Hak Milik No. 325;
- Bahwa sesuai dengan asas yang ditegaskan dalam Pasal 1430 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata bahwa persetujuan hanya mengikat atau berlaku antara pihak yang membuatnya, maka demikian juga jual beli yang dilakukan oleh TERGUGAT I dengan PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II hanya mengikat dan berlaku bagi TERGUGAT I dengan PENGGUGAT I dan
halaman 16 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
PENGGUGAT II, sehingga dengan menarik TERGUGAT III yang tidak mempunyai hubungan hukum dalam perkara a quo, gugatan menjadi salah sasaran atau keliru (error in persona) sehingga gugatan menjadi cacat formil dan harus dinyatakan tidak dapat diterima (Putusan Mahkamah Agung No.
1270 K/Pdt/1991);
2. Gugatan PARA PENGGUGAT tidak jelas atau kabur (obscuur libel);
- Bahwa gugatan Penggugat I dan Penggugat II tidak jelas atau kabur (obscuur libel) oleh karena yang menjadi dasar gugatan perkara aquo faktanya adalah perbuatan wanprestasi TERGUGAT I terhadap PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II karena TERGUGAT I tidak menyerahkan buku Sertifikat Hak Milik No. 325 atas tanah sengketa seluas 8.920 m2, yang telah dijaminkan kepada TERGUGAT III sebagaimana didalilkan Penggugat I dan Penggugat II pada butir 3, butir 4 dan butir 6, namun gugatan perkara a quo menjadi kabur karena telah mencampur adukkan dengan perbuatan melawan hukum dalam dalil gugatannya sebagaimana didalilkan Penggugat I dan Penggugat II pada butir 8, sehingga dengan demikian gugatan Penggugat I dan Penggugat II haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima sebagaimana Putusan Mahkamah Agung No. 2452 K/Pdt/2009, yang dalam pertimbangannya Mahkamah Agung menyatakan bahwa karena gugatan Penggugat merupakan penggabungan antara perbuatan melawan hukum dan wanprestasi maka gugatan menjadi tidak jelas dan kabur (obscuur libel), demikian juga halnya Putusan Pengadilan Negeri Surakarta No.
194/Pdt.G/2011/PN.Ska yang telah berkekuatan hukum tetap dengan berdasarkan 2 (dua) Yurisprudensi Mahkamah Agung dalam pertimbangannya menyatakan : “Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat, Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatannya Penggugat telah menggabungkan dalilnya antara perbuatan wanprestasi dengan perbuatan melawan hukum. Oleh karenanya berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 492 K/Sip/1970 tanggal 21 September 1970 jo Putusan Mahkamah Agung Ri No. 897 K/Sip/1997 yang pada pokoknya menyatakan bahwa penggabungan gugatan perbuatan melawan hukum dan wanprestasi dalam satu gugatan melanggar tertib beracara, karena keduanya harus diselesaikan secara sendiri-sendiri, sehingga berdasarkan hal tersebut, maka menurut Majelis Hakim gugatan Penggugat yang seperti itu adalah kabur.”;
3. Gugatan PARA PENGGUGAT tidak mempunyai dasar hukum;
halaman 17 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
- Bahwa PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II mendalilkan dalam butir 4, butir 5, butir 9, butir 11 dan butir 12 gugatannya telah melakukan jual beli tanah sengketa dengan total luas tanah 6.850 m2 yang merupakan bahagian dari sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 325, dari TERGUGAT I secara adat dan belum dibuatkan Akta jual belinya oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), padahal Undang-Undang Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 Pasal 19 ayat (1) telah menentukan bahwa untuk menjamin kepastian hukum oleh Pemerintah diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah, dan pendaftaran tanah tersebut menurut ayat (2) huruf b Pasal 19 tersebut meliputi peralihan hak atas tanah. Berdasarkan Pasal 37 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah telah ditentukan bahwa peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya, kecuali pemindahan hak melalui lelang, hanya dapat didaftarkan jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sehingga dengan demikian jual beli tanah sengketa tersebut yang dilakukan PARA PENGGUGAT dengan TERGUGAT I secara adat adalah tidak sah, sehingga dalil gugatan PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II tidak mempunyai dasar hukum dan harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
- Bahwa selain dari pada itu, terhadap tanah sengketa tersebut juga telah dilaksanakan sita jaminan oleh juru sita Pengadilan Negeri Subang sesuai Berita Acara Sita Jaminan No. 19/BA/Del.CB/1999/PN.Sbg tanggal 01 Desember 1999 dan memerintahkan kepada Sekretaris Desa untuk diumumkan agar diketahui orang banyak, dan sesuai dengan Pasal 199 HIR ayat (1), terhitung sejak diberitahukannya salinan Berita Acara Sita Jaminan kepada Sekretaris Desa tersebut untuk diumumkan kepada khalayak, maka tanah sengketa tersebut dilarang untuk dialihkan, dijaminkan atau disewakan kepada pihak lain;
- Bahwa ternyata tanah sengketa dengan total luas kurang lebih 6.850 m2 telah dijualbelikan oleh TERGUGAT I kepada PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II, masing-masing sebagai berikut :
- Antara TERGUGAT I dengan PENGGUGAT I seluas 5.250 m2, dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2008, sesuai bukti kwitansi;
halaman 18 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
- Antara TERGUGAT I dengan PENGGUGAT II seluas 1.600 m2, dilakukan pada tanggal 22 Nopember 2008 dan tanggal 20 Januari 2009, sesuai bukti kwitansi;
Sebagaimana didalilkan PARA PENGGUGAT pada butir 4 gugatannya;
- Bahwa karena transaksi jual beli yang dilakukan oleh PARA PENGGUGAT dengan TERGUGAT I atas tanah sengketa tersebut di atas dilakukan setelah dilaksanakan sita jaminan atas tanah sengketa tersebut, maka sesuai Pasal 199 HIR ayat (1) tersebut, transaksi jual beli tanah sengketa tersebut tidak sah dan batal demi hukum. Sedangkan perjanjian jual beli atas tanah sengketa yang telah dibuat oleh PARA PENGGUGAT dengan TERGUGAT I tersebut sesuai dengan Pasal 199 ayat (2) HIR, tidak dapat dijadikan dasar untuk melakukan gugatan pembatalan lelang eksekusi atas sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 325/Karangmukti seluas 8.920 m2, yang telah dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Subang melalui perantaraan Kantor Lelang Negara Kelas I pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Purwakarta, sehingga gugatan PARA PENGGUGAT tidak memiliki dasar hukum dan harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa TERGUGAT III menolak seluruh dalil PARA PENGGUGAT kecuali yang diakui secara tegas, baik dalam eksepsi maupun dalam pokok perkara, dan mohon apa yang tertuang dalam jawaban dalam eksepsi secara mutatis mutandis terbaca kembali dalam pokok perkara;
2. Bahwa TERGUGAT III menolak dalil PARA PENGGUGAT pada butir 3, butir 4, butir 5 dan butir 6 oleh karena sebagaimana TERGUGAT III kemukakan pada jawaban eksepsi butir 3 di atas bahwa transaksi jual beli antara PARA PENGGUGAT dengan TERGUGAT I adalah tidak sah karena tidak dilakukan menurut ketentuan hukum yang berlaku, yaitu dibuat di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang berwenang sebagaimana ditentukan pada Pasal 37 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 24 tentang Pendaftaran Tanah;
3. Bahwa TERGUGAT III menolak dalil PARA PENGGUGAT pada butir 5, butir 6, butir 8, butir 11 dan butir 12 gugatannya yang mendalilkan bahwa PARA PENGGUGAT dalam melakukan transaksi jual beli an tanah sengketa dengan TERGUGAT I dilakukan dengan itikad baik, karena sebagaimana telah didalilkannya sendiri oleh PARA PENGGUGAT pada butir 4 gugatannya yang mana PARA PENGGUGAT sebelumnya telah mengetahui bahwa tanah sengketa
halaman 19 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
yang merupakan bahagian dari sebidang tanah Sertifikat Haki Milik No.
325/Karangmukti seluas 8.920 m2 telah dijaminkan kepada TERGUGAT III, dan juga atas tanah sengketa tersebut telah dilaksanakan Sita Jaminan oleh juru sita Pengadilan Negeri Subang pada tanggal 01 Desember 1999 berdasarkan Berita Acara Sita Jaminan No. 19/BA/Del.CB/1999/PN.Sbg tanggal 01 Desember 1999, sehingga dengan demikian PARA PENGGUGAT telah tidak beritikad baik dalam melakukan transaksi jual beli tanah sengketa dengan TERGUGAT I karena dilakukan setelah tanah sengketa tersebut dilaksanakan sita jaminan sesuai Berita Acara Sita Jaminan tersebut di atas, sebagaimana didalilkan PARA PENGGUGAT pada butir 4, yaitu sebagai berikut :
- PENGGUGAT I dengan TERGUGAT I tanggal 18 Agustus 2008 sesuai bukti kwitansi;
- PENGGUGAT II dengan TERGUGAT I tanggal 22 Nopember 2008 dan tanggal 20 Januari 2009 sesuai bukti kwitansi;
4. Bahwa oleh karena transaksi jual beli tanah sengketa yang dilakukan oleh PARA PENGGUGAT dengan TERGUGAT I setelah tanah sengketa tersebut dilaksanakan sita jaminan oleh juru sita Pengadilan Negeri Subang pada tanggal 01 Desember 1999 berdasarkan Berita Acara Sita Jaminan No.
19/BA/Del.CB/1999/PN.Sbg tanggal 01 Desember 1999, sebagaimana didalilkan PARA PENGGUGAT pada butir 4 gugatannya, yaitu antara PENGGUGAT I dengan TERGUGAT I tanggal 18 Agustus 2008, antara PENGGUGAT II dengan TERGUGAT I tanggal 22 Nopember 2008 dan tanggal 20 Januari 2009, maka sesuai Pasal 199 HIR ayat (1) transaksi jual beli tersebut adalah tidak sah dan batal demi hukum;
5. Bahwa TERGUGAT III juga menolak dalil PARA PENGGUGAT pada butir 7 gugatannya oleh karena putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur Nomor : 180/Pdt.G/1999/PN.Jkt.Tim tanggal 15 Pebruari 2000 jo. Putusan Pengadilan Tinggi DKI No. 468/PDT/2001/PT.DKI tanggal 12 Maret 2002 jo. Putusan Mahkamah Agung No. 2345 K/PDT/2003 tanggal 12 Januari 2008 tersebut telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewisjde) (Bukti T III-1a, T III-1b dan T III-1c);
6. Bahwa TERGUGAT III menolak dengan tegas dalil PARA PENGGUGAT pada butir 8 gugatannya yang menyatakan TERGUGAT III menyimpan dan mempergunakan Sertifikat Hak Milik No. 325 secara tidak sah, oleh karena memang Sertifikat Hak Milik No. 325 telah dijaminkan kepada TERGUGAT III dan telah disahkan berdasarkan Pengadilan Negeri Jakarta Timur Nomor :
halaman 20 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
180/Pdt.G/1999/PN.Jkt.Tim tanggal 15 Pebruari 2000 jo. Putusan Pengadilan Tinggi DKI No. 468/PDT/2001/PT.DKI tanggal 12 Maret 2002 jo. Putusan Mahkamah Agung No. 2345 K/PDT/2003 tanggal 12 Januari 2008 tersebut telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewisjde), yang amarnya dalam Konpensi dan Pokok Perkara pada butir 4 dan butir 5 adalah sebagai berikut : - Butir 4 huruf c : “Menyatakan sah sebagai jaminan pembayaran pinjaman
TERGUGAT I (dalam perkara aquo Hj. NUNUNG MAROHANAH) kepada PENGGUGAT (dalam perkara aquo RM TRIMOERCAHYONO) sebidang tanah Hak Milik No. 325/Karangmukti, luas 8.920 m2, Gambar Situasi No.
2698/1988 tanggal 22 Juli 1988, atas nama Nusarudin, terletak di Desa Karangmukti, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang;” dan :
- Butir 5 huruf d : “Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan atas sebidang tanah Hak Milik No. 325/Karangmukti, luas 8.920 m2, Gambar Situasi No.
2698/1988 tanggal 22 Juli 1988, atas nama Nusarudin, terletak di Desa Karangmukti, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat;”
(Bukti T III-1a, 1b dan 1c);
7. Bahwa TERGUGAT III juga menolak dalil PARA PENGGUGAT pada butir 9 gugatannya yang menyatakan bahwa adanya tegoran (Aanmaning) dari Ketua Pengadilan Negeri Subang kepada PARA PENGGUGAT untuk mengosongkan tanah sengketa disebabkan oleh ulah TERGUGAT III, karena sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan telah ditetapkannya lelang eksekusi terhadap tanah sengketa oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan mendelegasikannya kepada Ketua Pengadilan Negeri Subang serta dengan perantaraan Kantor Lelang Negara yang berwenang untuk itu, maka TERGUGAT IV selaku Pembeli Lelang yang sah menurut hukum berhak mengajukan permohonan kepada Ketua Pengadilan Negeri Subang untuk mengosongkan tanah sengketa yang diduduki PARA PENGGUGAT;
8. Bahwa TERGUGAT III menolak dalil gugatan PARA PENGGUGAT pada butir 10, karena Penetapan Lelang Eksekusi atas tanah sengketa yang merupakan bahagian dari sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 325/Karangmukti seluas 8.920 m2 tersebut oleh Ketua Pengadilan Jakarta Timur adalah untuk melaksanakan putusan Putusan Mahkamah Agung No. 2345 K/PDT/2003 tanggal 12 Januari 2008 jo. Putusan Pengadilan Tinggi DKI No.
468/PDT/2001/PT.DKI tanggal 12 Maret 2002 jo. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur Nomor : 180/Pdt.G/1999/PN.Jkt.Tim tanggal 15 Pebruari 2000 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewisjde), dan
halaman 21 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
sebagaimana juga telah dikemukakan TERGUGAT III pada jawaban butir 3 dalam Eksepsi maupun butir 2 dalam Pokok Perkara di atas bahwa transaksi jual beli tanah sengketa antara TERGUGAT I dengan PARA PENGGUGAT adalah tidak sah karena tidak dibuat oleh dan di hadapan PPAT, dan juga atas tanah sengketa tersebut juga telah diletakkan sita jaminan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur sebagaimana dikemukakan TERGUGAT III pada butir 6 dalam Pokok Perkara di atas, dan juga telah dilaksanakan sita jaminan oleh juru sita Pengadilan Negeri Subang pada tanggal 01 Desember 1999 berdasarkan Berita Acara Sita Jaminan No. 19/BA/Del.CB/1999/PN.Sbg tanggal 01 Desember 1999, yang oleh karena transaksi jual beli tanah sengketa tersebut dilakukan setelah dilaksanakannya sita jaminan sebagaimana TERGUGAT III kemukakan pada butir 3 dan butir 4 di atas, maka transaksi jual beli tanah sengketa tersebut adalah tidak sah dan batal demi hukum (Bukti T III-2);
9. Bahwa TERGUGAT III menolak dalil PARA PENGGUGAT pada butir 11, butir 13 dan butir 16 yang menyatakan Para Tergugat, yaitu TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III, TERGUGAT IV, TERGUGAT V dan TERGUGAT VI telah melakukan perbuatan melawan hukum, karena sebagaimana TERGUGAT III telah kemukakan pada jawaban dalam pokok perkara butir 8 di atas bahwa Lelang Eksekusi atas tanah sengketa tersebut di atas adalah untuk melaksanakan Putusan Mahkamah Agung No. 2345 K/PDT/2003 tanggal 12 Januari 2008 jo. Putusan Pengadilan Tinggi DKI No. 468/PDT/2001/PT.DKI tanggal 12 Maret 2002 jo. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur Nomor : 180/Pdt.G/1999/PN.Jkt.Tim tanggal 15 Pebruari 2000 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van gewisjde);
10. Bahwa PARA PENGGUGAT telah keliru dalam memahami pencabutan/pengangkatan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) oleh Pengadilan Negeri Subang dalam Berita Acara Pencabutan/Pengangkatan Sita Jaminan oleh juru sita Pengadilan Negeri Subang pada tanggal 5 Nopember 2014 terhadap sebidang tanah Sertipikat Hak Milik No. 325/Karangmukti seluas 8.920 m2, yang menganggap dengan adanya pencabutan/pengangkatan sita jaminan tersebut secara hukum tanah sengketa yang merupakan bahagian dari sebidang tanah Sertipikat Hak Milik No. 325/Karangmukti seluas 8.920 m2 tersebut tetap dikuasai dan dibawah penguasaan PARA PENGGUGAT sebagai pemilik yang sah sebagaimana didalilkan pada butir 14 gugatannya, padahal pencabutan/pengangkatan Sita Jaminan dimaksud adalah karena tanah sengketa dengan Sertifikat Hak Milik No. 325 tersebut telah dibeli oleh TERGUGAT IV
halaman 22 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
melalui lelang yang dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Subang pada tanggal 12 September 2014 dengan perantaraan Kantor Lelang Negara Kelas I pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Purwakarta sebagaimana Kutipan Risalah Lelang No. 322/2014 tanggal 24 September 2014 untuk selanjutnya didaftarkan kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Subang untuk dibaliknamakan ke atas nama Pembeli Lelang (TERGUGAT IV);
11. Bahwa berdasarkan apa yang telah TERGUGAT III uraikan di atas, telah jelas dan nyata bahwa transaksi jual beli atas tanah sengketa antara TERGUGAT I dengan PARA PENGGUGAT adalah tidak sah karena tidak dilakukan di hadapan PPAT, dan juga batal demi hukum karena dilakukan setelah tanah sengketa tersebut dilaksanakannya sita jaminan oleh juru sita Pengadilan Negeri Subang pada tanggal 01 Desember 1999 sesuai Berita Acara Sita Jaminan No.
19/BA/Del.CB/1999/PN.Sbg tanggal 01 Desember 1999, dan juga oleh karena atas tanah sengketa telah dilakukan lelang eksekusi sebagai pelaksanaan Putusan Mahkamah Agung No. 2345 K/PDT/2003 tanggal 12 Januari 2008 jo.
Putusan Pengadilan Tinggi DKI No. 468/PDT/2001/PT.DKI tanggal 12 Maret 2002 jo. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur Nomor : 180/Pdt.G/1999/PN.Jkt.Tim tanggal 15 Pebruari 2000 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap maka TERGUGAT III mohon kepada Majelis Hakim untuk menolak gugatan PARA PENGGUGAT atau setidak-tidaknya menyatakan tidak menerima;
Maka berhubung dengan itu, TERGUGAT III mohon kepada Majelis Hakim agar kiranya berkenan memutuskan :
1. Menolak gugatan PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya, atau setidak-tidaknya menyatakan tidak menerima;
2. Menghukum PARA PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara;
Atau :
Jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon keadilan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat tersebut Tergugat IV memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
DALAM KONPENSI DALAM EKSEPSI
1. PARA PENGGUGAT salah menarik TERGUGAT IV dalam gugatannya (Error in Persona);
halaman 23 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
- Bahwa gugatan PARA PENGGUGAT salah alamat dengan menarik TERGUGAT IV sebagai pihak dalam perkara aquo karena gugatan aquo adalah gugatan wanprestasi atas transaksi jual beli sebahagian tanah sengketa antara PARA PENGGUGAT dan TERGUGAT I sebagaimana didalilkan PARA PENGGUGAT dalam gugatannya pada butir 3 dan butir 4, dengan demikian sesuai dengan Pasal 1430 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata bahwa persetujuan hanya berlaku antara pihak yang membuatnya, maka TERGUGAT IV dalam perkara a quo tidak mempunyai hubungan hukum sama sekali dengan PARA PENGGUGAT dan TERGUGAT I sehingga gugatan salah alamat (Error in Persona) dan harus dinyatakan tidak dapat diterima sebagaimana dinyatakan dalam Putusan Mahkamah Agung No. 1270 K/Pdt/1991;
2. Gugatan PARA PENGGUGAT tidak jelas atau kabur (obscuur libel);
- Bahwa gugatan PARA PENGGUGAT dalam perkara aquo sesuai faktanya adalah gugatan wanprestasi terhadap TERGUGAT I yang tidak menyerahkan buku Sertifikat Hak Milik No. 325/Karangmukti atas sebidang tanah seluas 8.920 m2 kepada PARA PENGGUGAT, atas sebahagian tanah sengketa, dengan total luas tanah kurang lebih 6.850 m2, yang dijual belikan oleh TERGUGAT I kepada PARA PENGGUGAT sebagaimana telah didalilkan pada butir 4 dan butir 5 gugatannya, tetapi di dalam gugatannya oleh PARA PENGGUGAT telah dicampur adukkan dengan gugatan perbuatan melawan hukum sebagaimana didalilkan pada butir 8, dengan demikian gugatan menjadi tidak jelas atau kabur (obscuur libel) dan harus ditolak atau setidak- tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima sebagaimana dalam Putusan Mahkamah Agung No. 2452 K/Pdt/2009, Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 492 K/Sip/1970 tanggal 21 September 1970 jo Putusan Mahkamah Agung RI No. 897 K/Sip/1997;
3. Gugatan PARA PENGGUGAT tidak mempunyai landasan hukum;
- Bahwa sesuai Pasal 37 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah telah ditentukan bahwa peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya, kecuali pemindahan hak melalui lelang, hanya dapat didaftarkan jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku, maka transaksi jual beli tanah sengketa dengan total luas tanah 6.850 m2 yang dilakukan oleh TERGUGAT I dengan PARA PENGGUGAT secara adat sebagaimana didalilkan PARA
halaman 24 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
PENGGUGAT dalam gugatannya pada butir 4, butir 5, butir 9, butir 11 dan butir 12 tidak mempunyai landasan hukum karena tidak dibuat oleh PPAT yang berwenang sehingga gugatan PARA PENGGUGAT harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
- Bahwa di samping itu, terbukti pula bahwa transaksi jual beli yang dilakukan PARA PENGGUGAT dengan TERGUGAT I atas tanah sengketa dengan total luas tanah 6.850 m2 yang merupakan bahagian dari sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 325/Karangmukti, seluas 8.920 m2, sebagaimana didalilkan PARA PENGGUGAT pada butir 4, dilakukan setelah sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 325/Karangmukti, seluas 8.920 m2 tersebut dilaksanakan sita jaminan oleh juru sita Pengadilan Negeri Subang pada tanggal 01 Desember 1999 berdasarkan Berita Acara Sita Jaminan No. 19/BA/Del.CB/1999/PN.Sbg tanggal 01 Desember 1999 dan memerintahkan kepada Sekretaris Desa untuk diumumkan agar diketahui orang banyak (Bukti T IV-1);
- Bahwa PARA PENGGUGAT telah mendalilkan melakukan transaksi jual beli tanah sengketa dengan TERGUGAT I sebagaimana pada butir 4 gugatannya sebagai berikut :
- Antara PENGGUGAT I dengan TERGUGAT I dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2008, seluas kurang lebih 5.250 m2, , sesuai bukti kwitansi;
- Antara PENGGUGAT II dengan TERGUGAT I dilakukan pada tanggal 22 Nopember 2008 dan tanggal 20 Januari 2009, seluas kurang lebih 1.600 m2, , sesuai bukti kwitansi;
- Bahwa oleh karena itu, sesuai dengan Pasal 199 HIR ayat (1) yang menyatakan bahwa terhitung sejak tanggal diberitahukannya salinan Berita Acara Sita Jaminan kepada aparat Desa untuk dilakukan pengumuman, maka barang yang disita tersebut tidak boleh dialihkan, dijaminkan atau disewakan kepada pihak lain, maka transaksi jual beli tanah sengketa yang dilakukan PARA PENGGUGAT dengan TERGUGAT I tersebut di atas adalah tidak sah dan batal demi hukum, dan berdasarkan pada ayat (2) Pasal 199 HIR yang menyatakan bahwa perjanjian yang dibuat oleh para pihak tidak dapat digunakan untuk melakukan perlawanan terhadap barang sitaan tersebut, sehingga dengan demikian transaksi jual beli tanah sengketa yang merupakan bahagian dari sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No.
325/Karangmukti, seluas 8.920 m2 antara PARA PENGGUGAT dengan TERGUGAT I sebagaimana didalilkan PARA PENGGUGAT pada butir 4 tidak dapat dijadikan dasar hukum oleh PARA PENGGUGAT dalam perkara a quo
halaman 25 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
untuk membatalkan lelang eksekusi atas sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 325/Karangmukti seluas 8.920 m2, sebagaimana didalilkan pada butir 13 dalam posita dan butir 9 dalam petitum, dan mohon agar Majelis Hakim untuk menolak gugatan PARA PENGGUGAT atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan PARA PENGGUGAT tidak dapat diterima;
DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa TERGUGAT IV menolak seluruh dalil PARA PENGGUGAT kecuali yang diakui secara tegas, dan mohon apa yang tertuang dalam jawaban dalam eksepsi secara mutatis mutandis terbaca kembali dalam pokok perkara;
2. Bahwa TERGUGAT IV telah membeli sebidang tanah sebagaimana Sertifikat Hak Milik No. 325/Karangmukti, luas 8.920 m2 (delapan ribu sembilan ratus dua puluh meter persegi), terletak di Desa Karang Mukti, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang melalui lelang yang dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Subang pada tanggal 12 September 2014 dengan perantaraan Kantor Lelang Negara Kelas I pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Purwakarta sebagaimana Kutipan Risalah Lelang Nomor : 322/2014 tanggal 24 September 2014 dan telah didaftarkan kepada kantor pertanahan setempat untuk dan telah dibaliknamakan ke atas nama TERGUGAT IV. Pelelangan dimaksud adalah berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur No. 25/2009 Eks.jo.No. 180/Pdt.G/1999/PN.Jkt.Tim tanggal 21 Januari 2010 jo. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Subang No, 02/X/Pen.K/Pdt.Eks.Del/2011/PN.SBG tanggal 03 Oktober 2011, sehingga dengan demikian TERGUGAT IV adalah pembeli yang beritikad baik dan pemilik yang sah atas sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 325/Karangmukti, seluas 8.920 m2 tersebut, dan oleh karena itu TERGUGAT IV menolak dalil PARA PENGGUGAT pada butir 11 yang menyatakan bahwa TERGUGAT IV telah melakukan perbuatan melawan hukum, dan mohon agar Majelis Hakim menolak gugatan PARA PENGGUGAT atau setidak-tidaknya menyatakan tidak menerima gugatan PARA PENGGUGAT.
(Bukti T IV-2, T IV-3, T IV-4, T IV-5);
3. Bahwa sebagaimana TERGUGAT IV kemukakan dalam Eksepsi pada butir 3 di atas, transaksi jual beli tanah sengketa dnegan total luas tanah kurang lebih 6.850 m2, yang merupakan bahagian dari sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No.
325/Karangmukti, seluas 8.920 m2 tersebut di atas, yang dilakukan oleh TERGUGAT I dengan PARA PENGGUGAT secara adat adalah tidak sah karena tidak dibuat oleh PPAT yang berwenang sebagaimana telah ditentukan dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah Pasal 37
halaman 26 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
ayat (1) tersebut di atas, dan di samping itu atas sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 325/Karangmukti, seluas 8.920 m2 tersebut di atas telah dilaksanakan sita jaminan oleh juru sita Pengadilan Negeri Subang berdasarkan Berita Acara Sita Jaminan No. 19/BA/Del.CB/1999/PN.Sbg tanggal 01 Desember 1999, maka sesuai dengan Pasal 199 HIR ayat (1), transaksi jual beli tanah sengketa tersebut antara TERGUGAT I dan PARA PENGGUGAT sebagaimana didalilkan PARA PENGGUGAT pada butir 4 adalah tidak sah dan batal demi hukum karena dilakukan setelah dilaksanakannya sita jaminan atas tanah sengketa oleh juru sita Pengadilan Negeri Subang tersebut dan memerintahkan kepada Sekretaris Desa Karang Mukti tanggal 01 Desember 1999 guna diumumkan kepada khalayak/orang banyak, sehingga dengan demikian PARA PENGGUGAT dikualifikasikan sebagai Pembeli yang tidak beritikad baik dan tidak dilindungi hukum. Oleh karena itu TERGUGAT IV menolak dalil PARA PENGGUGAT pada butir 3 sampai dengan butir 6 yang mendalilkan bahwa PARA PENGGUGAT telah memiliki sebahagian tanah sengketa yang dibeli oleh TERGUGAT I dengan total luas tanah kurang lebih 6.850 m2, dan mohon agar Majelis Hakim menolak gugatan PARA PENGGUGAT atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan PARA PENGGUGAT tidak dapat diterima;
4. Bahwa TERGUGAT IV menolak dallil PARA PENGGUGAT pada butir 14, karena PARA PENGGUGAT telah salah atau keliru memahami pengertian
“pencabutan/pengangkatan Sita Jaminan atas tanah Sertifikat Hak Milik No.
325/Karangmukti, seluas 8.920 m2” sebagaimana didalilkan PARA PENGGUGAT pada butir 14 yang menyatakan bahwa dengan adanya pencabutan/pengangkatan sita jaminan (Conservatoir Beslag) atas tanah Sertipikat Hak Milik No. 325/Karangmukti seluas 8.920 m2, GS No. 2698/1988 atas nama Nusorudin, terletak di Desa Karangmukti,berarti secara hukum atas tanah sengketa tersebut tetap dikuasai dan dibawah penguasaan PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II sebagai pemilik yang sah, padahal pencabutan/pengangkatan Sita Jaminan atas tanah Sertipikat Hak Milik No.
325/Karangmukti seluas 8.920 m2 dimaksud adalah untuk kepentingan pendaftaran balik nama ke atas nama TERGUGAT IV di Kantor Pertanahan Kabupaten Subang, karena sebidang tanah Sertipikat Hak Milik No.
325/Karangmukti seluas 8.920 m2 tersebut telah dibeli oleh TERGUGAT IV melalui lelang yang dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Subang pada tanggal 12 September 2014 sebagaimana Kutipan Risalah Lelang No. 322/2014 tanggal 24 September 2014;
halaman 27 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
Berdasarkan hal-hal sebagaimana diuraikan di atas, TERGUGAT IV mohon kepada Majelis Hakim agar kiranya berkenan memutuskan :
1. Menolak gugatan PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya, atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan PARA PENGGUGAT tidak menerima;
2. Menghukum PARA PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara;
DALAM REKONPENSI
1. Bahwa TERGUGAT IV KONPENSI, sekarang dalam kedudukannya sebagai PENGGUGAT REKONPENSI akan mengajukan gugatan Rekonpensi terhadap PARA PENGGUGAT KONPENSI dalam kedudukannya sekarang sebagai PARA TERGUGAT REKONPENSI;
2. Bahwa dalil-dalil yang telah dipergunakan dalam Konpensi dianggap dipergunakan kembali dalam Rekonpensi;
3. Bahwa PENGGUGAT REKONPENSI adalah pemilik yang sah atas sebidang tanah sebagaimana Sertipikat Hak Milik No. 325/Karangmukti seluas 8.920 m2 (delapan ribu sembilan ratus dua puluh meter persegi), terletak di Desa Karangmukti, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, terdaftar atas nama RM DIDIET MOERDIATMO (PENGGUGAT REKONPENSI), yang diperoleh PENGGUGAT REKONPENSI melalui Lelang Negara yang dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Subang dengan perantaraan Kantor Lelang Negara Kelas I pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Purwakarta sebagaimana Kutipan Risalah Lelang No. 322/2014 tanggal 24 September 2014;
4. Bahwa selaku Pembeli Lelang dan pemilik yang sah atas sebidang tanah Sertipikat Hak Milik No. 325/Karangmukti seluas 8.920 m2 tersebut, PENGGUGAT REKONPENSI kemudian mengajukan permohonan kepada Ketua Pengadilan Negeri Subang untuk mengosongkan tanah sengketa yang ditempati PARA PENGGUGAT, dan oleh Ketua Pengadilan Negeri Subang kemudian PARA TERGUGAT REKONPENSI diberikan tegoran (aan maning) agar mengosongkan tanah sengketa dimaksud sebagaimana surat Ketua Pengadilan Negeri Subang No. 01/II/Eks.Pdt/2015/PN. Sbg tanggal 03 Maret 2015 sebagaimana telah diakui PARA TERGUGAT REKONPENSI pada butir 9 dan butir 10 gugatannya;
5. Bahwa oleh karena itu, PENGGUGAT REKONPENSI mohon kepada Majelis Hakim agar menyatakan transaksi jual beli tanah sengketa secara adat antara PARA TERGUGAT REKONPENSI dan TERGUGAT I KONPENSI, dengan total luas tanah kurang lebih 6.850 m2 yang merupakan bahagian dari sebidang tanah Sertipikat Hak Milik No. 325/Karangmukti seluas 8.920 m2 milik PENGGUGAT
halaman 28 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
REKONPENSI, sebagaimana didalilkan PARA TERGUGAT REKONPENSI/PARA PENGGUGAT KONPENSI pada butir 4 gugatannya dalam Konpensi adalah tidak sah dan batal demi hukum, dan membatalkan transaksi jual beli tanah sengketa tersebut antara PARA TERGUGAT REKONPENSI dan TERGUGAT I KONPENSI, serta menghukum PARA TERGUGAT REKONPENSI dan setiap orang yang mendapat hak dari PARA TERGUGAT REKONPENSI untuk mengosongkan dan menyerahkan tanah sengketa tersebut kepada PENGGUGAT REKONPENSI;
6. Bahwa gugatan PENGGUGAT REKONPENSI ini didasarkan pada bukti-bukti yang otentik, sehingga PENGGUGAT REKONPENSI mohon kepada Majelis Hakim agar putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uit voerbaar bij voorraad) meskipun ada verzrt, banding maupun kasasi;
Berdasarkan atas hal-hal sebagaimana PENGGUGAT DALAM REKONPENSI uraikan di atas, PENGGUGAT DALAM REKONPENSI mohon kepada Majelis Hakim agar kiranya berkenan memutuskan :
1. Mengabulkan gugatan Rekonpensi PENGGUGAT REKONPENSI untuk seluruhnya;
2. Menyatakan PENGGUGAT REKONPENSI adalah pemilik yang sah atas sebidang tanah sebagaimana Sertipikat Hak Milik No. 325/Karangmukti, seluas 8.920 m2, terletak di Desa Karangmukti, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, terdaftar atas nama RM DIDIET MOERDIATMO (PENGGUGAT REKONPENSI);
3. Menyatakan PENGGUGAT REKONPENSI adalah pembeli yang beritikad baik dan dilindungi hukum;
4. Menyatakan PARA TERGUGAT REKONPENSI adalah pembeli yang tidak beritikad baik dan tidak dilindungi hukum;
5. Menyatakan transaksi jual beli tanah antara PARA TERGUGAT REKONPENSI dan TERGUGAT I KONPENSI dengan total luas tanah kurang lebih 6.850 m2 yang merupakan bahagian dari sebidang tanah Sertipikat Hak Milik No.
325/Karangmukti seluas 8.920 m2 adalah tidak sah dan batal demi hukum;
6. Membatalkan transaksi jual beli tanah antara PARA TERGUGAT REKONPENSI dan TERGUGAT I KONPENSI dengan total luas tanah kurang lebih 6.850 m2 yang merupakan bahagian dari sebidang tanah Sertipikat Hak Milik No.
325/Karangmukti seluas 8.920 m2;
7. Menghukum PARA TERGUGAT REKONPENSI dan setiap orang yang mendapatkan hak dari PARA TERGUGAT REKONPENSI untuk mengosongkan
halaman 29 dari 40 halaman perkara No. 284/Pdt/2016/PT.BDG.
dan menyerahkan tanah dengan total luas tanah kurang lebih 6.850 m2 yang merupakan bahagian dari sebidang tanah Sertipikat Hak Milik No.
325/Karangmukti seluas 8.920 m2 kepada PENGGUGAT REKONPENSI;
8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada verzet, banding maupun kasasi;
9. Menghukum PARA TERGUGAT REKONPENSI untuk membayar biaya perkara;
Atau :
Jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat tersebut Tergugat V memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI
1. Bahwa Tergugat V menolak seluruh dalil-dalil Penggugat, kecuali terhadap hal- hal yang diakui secara tegas kebenarannya;
2. EKSEPSI NON PERSONA STANDI IN JUDICIO
2.1 Bahwa gugatan Penggugat khususnya yang ditujukan kepada Tergugat V harus dinyatakan ditolak dan tidak dapat diterima, karena penyebutan Tergugat V yang tidak tepat dan keliru dengan adanya kesalahan dalam penyebutan identitas Tergugat V, dimana Pemerintah Republik Indonesia, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Jawa Barat tidak ikut serta dikaitkan dalam gugatan yang merupakan instansi atasan dari Tergugat V;
2.2 Bahwa Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Purwakarta (KPKNL Purwakarta) bukanlah merupakan badan hukum yang berdiri sendiri, melainkan badan hukum yang merupakan bagian dari institusi Negara dimana salah satu instansi atasan dari Tergugat V adalah Pemerintah Republik Indonesia, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Jawa Barat;
2.3 Bahwa kekeliruan Penggugat tersebut secara nyata tertera pada halaman 1 (satu) angka 5 (lima) dalam gugatan Penggugat, dimana Penggugat menyebutkan Tergugat V dalam surat gugatannya ditujukan kepada Kantor Lelang Negara Kelas I Cq. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Purwakarta tanpa mengkaitkan Pemerintah Republik Indonesia, Kementerian