Q_\ JR. r. . p -"-' .¢ ' A• ... ••¥- , . 7tf~i!M,f':*" ;t£llj,~:jj!tt1·~: =·. " " " . ' T ' -
Anggota jang hadlr.i
DEWAN PEKWAKILAN RAKJAT RISALAH PERUNDINGAN
Sidang IV.
RAP AT 158.
Harl Kamis, 6 Nopember 1958.
(Djam panggilan: 19.30).
Rantjangan Anggaran Negara tahun 1959 (Sid.
1958, P. 350).
Ketua: H. Zainal Abidin Ahmad.
Sekertaris: Mr Djoko Soemarjono.
Jang hadir 158 anggota:
S. Hadikusumo, H. Hasan Basri, Ismail Napu, Anwar Harjono, H. Moh. Amin Iskandar, B. J.
Rambitan, H. Zainal Abidin Ahmad, H. Siradjuddin A:bbas, T. S. Mardjohan, H. Zainul Arifin, Wijono Soerjokoesoemo, Ismangoen Poedjowidagdho, Sjah- boeddin Latif, H. A. Chamid Widjaja, Siauw Giok Tjhan, I.J. Kasimo, Nj. Moedikdio, Suhaimi Rach-
man, Winoto Danuasmoro, Anwar l(adir, Saifuddin Zuhri, S. Martosoewito, Ajip Muchamad Dzukhri, Asmadi Tirtooetomo, Singgih Tirtosoediro, Ir Thaher Thajeb, M. H. Loekman, Soepeno Hadisiswojo, Nj.
Suharti Suwarto, F. Runturambi, Sudjarwo Haryowi- sastro, 0. Suriapranata, Mr Dr AM. Tambunan, Soedjono, Mr Sudjono Hardjosudiro, K. H. Abdul- wahab Clhasbullah, B. P. H. Poeroebojo, K. Werdojo, Soedarsono, Husein Kartasasmita, Muhamad Nur el Ibrahimy, H. Munir Abisudjak, Adam Malik, Nj.
Mahmudah Mawardi, Nj. Oemi Sardjono, Asrarud- din, Drs D. S. Matakupan, Umar Salim Hubeis, Hartojo Prawirosudarmo, Soetomo alias Bung Torno, Soetojo Mertodimoeljo, Moersid Idris, M. Caley, Su- hardjo, Mr Soeprapto, Moenadir, Maniudin Brodjo-
1 truno, Abdul Aziz Dijar, H. Moedawari, R. Moh.
Saleh Surjaningprodjo, Sudojo, Semanhadi Sastro- widjojo, Rd. Soeprapto, Soepardi, Dr R. Soeafmadji, Soewono, Harsono Tjok!roaminoto, R. T. A. Moh. Ali Pratamingkoesoemo, Wasis, Abdullah Mutlik, Imam Soeparni HandokowidjQjo, R. K. H. Musta'in, Nj. Ha- dinijah Hadi, R. SoehJardjo alias Bedjo, H. Andi Sewang Daeng Muntu, Ahdul Rasjid Faqih, Hussdn
·Saleh Assegaff, K. H. Muh. Saifuddin, Nj. Ch. Sala- wati. H. Senduk, H. Moeh. Akib, Moh. Sole- man, M. Sondakh, Selaqiat Ginting, M. Siregar, Sahar gelar Sutan Besar, Nja1 Diwan, K. H. Masjhur Az- . hari; Dr Moh. Isa, Nungtjik A. R., Djadil Abdullah, ,,·.Ma'rifat Mardjani, Sruj.lah Jusuf Sutan Mangkuto,
M~ 0. Bafadhal, Dr Sj9ch H. Djalaluddin, V. B. Sa•
ka, .) Made Sugitha, ! I G. G. Subamia, Anuar- . b~~ L. Kape, Abd~lmutalib Daeng Talu, Moh.
:,Th~jib Abdullah, Chr.i J. Mooy, Djumhtlr Hakim,
1
R.
Darsono, M. Ardiwipangun, R. Ido Garnida, As-,,,_.;.,.,. _ _\
3995
muni, Uwes Abubakar, Doedi Soemawidjaja, Djadja Wiriasumita, Muh. Fadil Dasuki, Sastra, Nj. Djunah Pardjaman, A. Nunung Kusnadi, S. M. Thaher, Soe- laeman Widjojosoebroto, Rd. Moh. Basah, Amung Amran, R. P. R. Situmeang, Pandoe Kartawigoena, Nj. S. Marijamah Djoenaidie, Soelardi, Siswojo, Nj.
Sundari Abdulrachman, H. S. Moeslich, Nj.
Sunarjo Mangunpuspito, Nj. Soemari, R. W. Pro- bosuprodjo, S. Danoesoegito, Soetjipto, Josotaruno Ichsan Noer, K. H. Muslich, Soetoko Djojo- soebroto, H. Anwar Musaddad, Rs. Wirjosepoetro.
Partoadiwidjojo, Soesilo Prawirosoesanto, Notosoe- kardjo, Mr Moh. Dalijono, H. Zain Alhabsji, Nj.
Asmah Sjachrunie, Soedrasman, Z. Imban, Jahja Si- regar, Ahem Erningpradja, R. A. A. Soemitro Kolo- paking, Mr Imron Rosjadi, Soemardi Jatmosoe- marto, D.N. Aidit, Nj. Suzanna Hamdani, Silas Papare, Tan Kiem Liong, Oei Tjeng Hien, E. F.
Wens, J. R. Koot, Lie Po Yoe, Ang Tjiang Liat.
Wakil Pemerintah: 1. Sudibjo, Menteri Penerang- an;
2. A. M. Hanafi, Menteri Ne- gara.
Ketua: Rapat saja buka. Atjara kita ialah me- landjutkan pemandangan umum babak pertama mengenai rantjangan Anggaran Negara tahun 1959 (Sid. 1958, P. 350).
Sekarang saja persilakan Saudara Muh. Padang.
(Anggota Muh. Padang ternjata tidak ada. Djuga anggota-anggota: Mr Djody Gondokusumo, E. Ab- durrachman Martalogawa dan M. Ardiwinangun, jang dipersilakan oleh Ketua untuk berbitjara, tidak ada diruangan sidang).
Saja persilakan Saudara Haryowisastro.
Sudjarwo Haryowisastro: Saudara Ketua jang terhormat, dalam rangka pembitjaraan rantjangan Anggaran Belandja tahun 1959, pada pemandangan umum babak pertama kawan sefraksi kami, kawan M. H. Loekman telah setjara tandas mengupas ten- tang prinsip-prinsip politik keuangan Pemerintah jang dipaparkan dalam Nota Keuangannja, kemudian di- susul pula oleh kawan-kawan sefraksi kami jang masing-masing mengemukakan bagian-bagiannja.
dau tibalah kini gilirannja bagi saja jang didalam pemandangan umum sekarang ini akan menindjau Anggaran Belandja tahun 1959 pada bagian Kemen- terian Dalam Negeri. Selain bermaksud mengemuka- kan usul-usul dan saran-saran kepada Pemerintah, dalam pemandangan umum saja ini djuga akan me- nambah fakta-fakta guna lebih mejakinkan betapa benarnja apa jang telah tlikemukakan oleh kawan Loekman dalam pemandangan umumnja pada hari pertama jang lalu.
Saudara Ketua, Anggaran Belandja Kemen~erian
Dalam Negeri untuk tahun 1959 ini direntjanakan o!eh Pemerintah sebesar Rp. 2.801 djuta dan djika d1tambah dengan pengeluaran Kementerian Keuang·
an untuk d~erah-daerah akibat p~Iaksanaan Undang- undang Penmbangan Keuangan jang semua sedjwu•
• j
BIDANG ARSIP DAN MUSEUM
~
.
·1 .. >:;
JS..rwo
Haeyowisastro.)i
lab 11.p. 2.997 djuta, maka djumlah seluruh-
Jilfa
ntendjadi Rp. 5.798 djuta, djumlah mana Rp. lJ'.298.455.000,- lebih besar dari anggaran be- laiidja ! untuk tahun 1958. Kenaikan-kenaikan terse- bu1t adalah karena sebab-sebab sebagai berikut:Pertama: untuk biaja penjelenggaraan pemilihan umum. baik Dewan Perwakilan Rakjat jang kedua mauptjn Dewan Perwakilan Rakjat Daerah-daerah sebesar Rp. 133.420.000,-. Hal ini mudah dimenger- ti, baliwa pada tahun 1959, Pemerintah seharusnja melaks.anakan pers.iapan-persiapan pemilihan umum untuk pewan Perwakilan Rakjat jang kedua, sedang untuk pelaksanaan pemilihan umum Dewan Perwakil- an Ra~jat Daerah-daerah adalah merupakan peker- djaan 1landjutan jang hams didjalankan pula pada tahun 11959.
Kedjua: untuk subsidi Pemerintah Pusat kepada daerah-daerah buat seluruhnja naik Rp. 983 djuta.
Hal ini menurut hemat saja seba&ian besar ditudju- .kan untuk pembiajaan daerah-daerah swatantra ting- kat I dan II jang baru terbentuk seperti daerah Nusa Tenggara dan lain-lainnja lagi.
Ketiga: biaja urusan desa naik sebesar Rp. 23.408.000,-. Kenaikan ini sudah barang tentu hanja akibat adanja kenaikan tundjangan-tundjangan para pamongdesa, sesuai dengan tuntutan Persatuan r'among Desa Indonesia. Sedang lain-lain usaha nampaknja tetap sadja.
Dengan demikian, Saudara Ketua, maka walaupun
• ..\nggaran Belandja Kementerian Dalam Negeri untuk tahun 1959 ini nampaknja ada kenaikan, namun se- benarnja tidaklah berarti suatu perubahan baru jang berarti, dari anggaran belandja untuk tahun 1958.
Bahkan dji.ka ditindjau dari nilai rup~ah pada tahun 1959 nanti jang pas.ti akan lebih merosot dari tahun 1958, maka pada hakekatnja Anggaran Belandja Ke- menterian Dalam Negeri ini adalah merupakan suatu kemumduran dan pengurangan. Sungguh hal jang sukar .dimengerti, Saudara Ketua.
Kawan setraksi kami, kawan Nungtjik A.R., da- lam pemandangan umum pada pembitjaraan ran- tjangan anggaran belandja untuk tahun 1958 telah mengKonstaur adanja kemunduran-kemunduran Pemerintah dalam ha! politik otonominja dipan- dang dari segi polittk Pem~rintah terhadap ke- uangan daerah. Padahal, kiranja Pemerintah sepen- dapat dengan saja, bahwa Anggaran Belandja Ke- menterian Dalam Negeri, pada hakekatnja merupa- kan gambaran tentang sampai dimana daerah-daerah akan marnpu menjelenggarakan usaha-usaha dan pembangunannja. Djadi, lljika anggaran belandja ternjata mempunjai nilai jang lebih mundur diban- dingkan dengan tahun 1958, maka tepatlah kiranja konstatasi kawan Nungtjik tersebut. Dengan demiki- an bukanlah suatu kemadjuan-kemadjuan jang akan kita lihat, melainkan kemunduran-kemunduran jang menondjol. lni lebih djelas lagi, djika saja mengikuti pokol\ pikiran Pemerintah dalam menentukan ke-
uangan daerah seoagaimana jang termuat dalam
Nota Keuangannja Bab I/l4 jang antara lain mengatakan bahwa sesuai dengan kebidjaksanaan ke- uangan Pemerintah Pusat terhadap keuangan daerah otonom perlu dengan segeta dilaksanakan tin- dakan-tindakan tentang penghematan-penghematan setjara serieus dengan menekan pengeluaran-penge- luaran biaja routine sampai bfltas jang masih dapat dipertanggung-djawabkan, dengan djalan antara lain menindjau kembali organisasi sehingga tertjapai ef- fisiensi c.q. menjederhanakan organisasi sehingga meringankan pembiajaan dan selandjutnja. Kemu- dian dalam menjusun anggaran keuangannja antara lain Pemerintah menekankan pula, supaja daerah- daerah benar-benar menjesuaikan dengan plafond se- hingga diperoleh anggaran jang seimbang. Kloppende beg roting.
Untuk tahun 1959 jang akan datang, direntjanakan pemberian subsidi kepada daerah-daerah sedjumlah 4.600 djuta dengan perbandingan
771/z%
untuk bill::ja routine dan
221/z%
untuk pembangunan. Dengart ada keaaikan-kenaikan, tetapi dengan keterangan- keterangan sebagaimana saja sebutkan diatas, per- bandingan diantara biaja routine dan pembangunan tetap sebagaimana pada tahun 1958. Djadi menutut:pikiran Pemerintah, semuanja ini serba tetap daµ tidak berkembang, tidak madju. Belandja routine tetap, belandja pembangunan tetap. Sedang angka jang dianggap tetap tersebut menurut nilainja akan lebih merosot. Namun demikian Pemerintah berke- bidjaksanaan, menekan supaja daerah-daerah mela- kukan penghematan-penghema\an, bahkan sesuatu jang ditundjukkan adalah pen~ederhanaan organisasi pemerintahan daerah. Dengan demikian maka akan terdjadilah pasti timbulnja pengurangan-pengurang·
an pegawai daerah alias afloeiing dikalangan pega- wai daerah, kasarnja pemetjatan. Sungguh kebidjak- sanaan jang sukar dimengerti, dan tidak sesuai de- ngan semangat jang hidup diclaerah-daerah. Bahkan pertentangan dengan politik pemberian hak otonomi kepada daerah-daerah jang luas, jang sudah barang tentu akan lebih luasnja tugas-tugas daerah jang mes- ti menghendaki pula penambaihan-penambahan tena- ga baru.
Belandja untuk keperluan routine tetap sebagai- mana tahun 1958, bahk<111 menurut logikanja pasti mendjadi lebih-kurang. Ini beuarti bahwa Pemerintah tidak atau kurang memperhatikan adanja kenaikan- kenaikan harga barang-barang untuk pekerdjaan pe- meliharaan dan perb:i.ikan, ti<!lak atau kurang mem- perhatikan perbaikan-perbaikan nasib dikalangan pe- gawai daerah dan djuga pata pekerdja hariannja.
Hubungan dengan ini, Saud~ra Ketua, saja benar- · ' benar minta perhatian, bahwa dalam rangka kebt1- · tuhan routine bagi daerah-d<\erah tersebut hendak- nja telah dipikirkan pula tenrang masih adanja ..;ae- ' rah-daerah jang belum selesa~ membajar uang rapeI:' 1 pegawai akibat pelaksanaan IP.G.P.N. tahun 1955, tentang kemungkinannja daerah-daerah melakti:}\an kenaikan-kenaikan tingkat dap mengangkat pega)"hi guna memenuhi formasi jan~ kini pada ummnl}ja_
masih banjak jang belum dipenuhinja, dan · sekitar
BIDANG ARSIP DAN MUSEUM
~-,_..
..
..,....,....I .
i '·.
-·~-,.,,_,,...,~~ .. '" ... ~-~ .
...,,.
1-·-!
' I
I '
Ra.ljaogaa
Anmial-N"llll'." ~~,,~~;;::,!:~: ' >; ' . . , ' .. ':< ' :,,;~·~ ~ . ,
(Sudjarwo Haryowi~o.J ~· '~· · ~;;;;.f'S · rint~;~njameni¥i~~>lliaja UJ:\~K.ihi f~.··.~a,
i · sed1k1tn1a dengan b1a1a untuk tahun 1958. 01 s~oab
perbaikan-perbaikan riasib bagi para pekerdja harian. itu, saja .harap~an dengan sangat ke.J?ad.a Pem:r·· .~
Kiranja bukanl~h suafo perhitun~an ja~g su~ar, S~u: hen.dakn1a rent1ana anggaran beland1a 1ang. , aJt~.··
dara Ketua, d11ka upah pekerd1a hanan 1ang km1 b~nkan kepa~a daera~ untuk t~h~n 195? 1 _ ·• d~
masih minimum Rp. •6,50 sehari dengan tidak men- d1tamba~ •. sehmgga ba1k untuk b1a1a routme tjuni~
~
dapat tundjai;igan apa-apa. sl!dahtida~
tjukup Iagi untuk.b1~1a pe~bangunan d~er~h
akan dapat4ek~
guna membeh beras sadJa bag1 mereka 1ang bersang- terpenuh1 sesu~1 dengan ke!n~man daerah, d .• n ,d:ta"
kutan pada setiap harinja, sekalipun beras injeksi nganlah Pemermtah berkeb1d1aksanaan mene an
.+r
j~ng sudah dinaikkap oleh Menteri Perdagangan. erah-daerah guna. mengadakan penghem11;tan~ ~~
Nasib golongan kaum buruh ini sangat menjedihkan mata~ d~n.gan d]~lan .mengadakan . pen1eder . ~ dibanding dengan gol¢mgan · kaum bumh Pemerintah ?rgam.sas1 1ang ak1batn1~ dapat me~1mbulkan afbii- jang lain. jang Iazilill disebut golongan pegawai. mg d1kalangan pegawa1 daerah, Jang bena -bena.r Tidak sedikitlah mereka jang sudah memiliki masa bertentangan dengan semangat pembanguna . 1'erdja lebih dari 15 tahun, bahkan ada jang sudah Hubungan dengan soal subsidi bagi
daerah~·
aerahr.
,.,~. tahun, masih bel*m diangkat sebagai pekerdja ini, untuk tahun 1959 Pemerintah telah menj takan lPhman jang mendapat gadji menurut P.G.P.N. dan bahwa Undang-undang Perimbangan Keuanga. akan .men. dapat hak-hak stbagaimana golongan pegawai dilaksanakan sebagaimana .mestinja. Langkah1Peme-
.a umumnja. Terda~at ketidak-adilan jang menon- rintah untuk melaksanakan Undang-undang ipi, da-
~el lagi, Saudara K~tua, dalam hal perlakuan ter- pat saja hargai. Tetapi dibeberapa hal perlulah kira-
~~ap pekerdja hariam ini, ialah djika para pegawai nja saja kemukakan disini untuk mendapat perhatian
~W'Jah tidak lagi membajar padjak upah berhubung Pemerintah. Keterangan Pemerintah dalam N~ta Ke- . 'telah ditanggung oleh.Pemerintah, tetapi bagi peker- uangannja Bab 1/15 ajat 5, jang maksudnja, bahwa
:~}a harian jang panghasilannja djauh lebih rendah itu penjerahan riil dari administrasi padjak tersebut un- . masih djuga dipungut. Oleh sebab itu, tidaklah ber- tuk mengisi otonomi daerah dan untuk mentjapai
·. kelebih-lebihan kiranja djika kepada Pemerintah saja basil jang lebih tinggi, sehingga dengan demikian usulkan hendaknja segera menetapkan upah pekerdja akan dapat memperbaiki keuangan daerah, adalah harian menurut tingk!it hidup jang riil sekarang ini meragukan saja. Karena pada kenjataannja,, penje-
sesuai dengan pasal 3; Peraturan Pemerintah No. 31 rahan setjara riil tentang administrasi padjak ter- tahun 1954. Disam~ing itu perlu memperlantjar sebut tidak diikut-sertakan tenaga ahlinja. Sedang pengangkatan mereka mendjadi pekerdja bulanan bagi daerah-daerah, tentang pemungutan padjak iang berstatus pegaw~i terutama kepada jang telah jang diserahkan tersebut adalah merupakan suatu
~, lebih dari 5 tahun masa-kerdjanja, dan menanggung pekerdjaan jang baru. Oleh sebab itu apakah Pe-
. padjak upahnja. merintah sependapat dengan saja, bahwa penje-
Belandja untuk pembangunan tetap sebagaimana rah.a~ ters~but ~erlu. disertak~n pula tenaga·t~naga tahun 1958, artinja ti<lak ada kemadjuan-kemadjuan ahlm1a. D1u~a kira~Ja Pemermtah perlu s~kah ~e
jang berarti. Dengan ,demikian tidaklah keliru djika ngontrol set1ara ba1k, apakah prosentase 1aqg d1te- orang mengatakan b31hwa Pemerintah kurang mem- tapkan d.alam Undang-un~ang. te.rsebut di~aerah
berikan perhatian terhadap pembangunan daerah. daerah dilaksa~akan seba1k-ba1kn1a. oleh petu~as
Hal ini adalah berb~haja, djika mengingat bahwa pe~ugas Peme~mtah. Karena sepand1ang apµ. }ang kurang adanja perha~ian Pemerintah terhadap pem- S~J~ de~gar, d1daerah~.daerah terd~pat tentang t1dak bangunan daerah te~njata pernah disalah-gunakan t1ot1okn1a prosentase 1ang tela~ d1tetapkan tersebut oleh kaum petualang untuk menghasut-hasut rak- dengan praktek pelaksanaann1a.
jat mengadakan pemberontakan sebagaimana jang dilakukan oleh komolotan ,,P.R.R.I." dan ,,Permes·
ta" jang kini sudah di~mbang pintu kehantjurannja.
. Kiranja Pemerinta~ akan sependapat dengan saja
· bahwa pengalaman tt1rsebut perlu mendapat perhati- an sepenuhnja. Disamping bersama"sama dengan rakjat Pemerintah t~rus menumpas pemberontak . . . sampai keakar-akarnjfi, 'hendaknja Pemerintah djuga . ,~:, iJN.Cmperh. atikan ~ema?g:it daera~-daerah untuk me~
. · baegun daerahn1a. K4g1atan-keg1atan membangun itu ,• dapat :k~ranja kita .li~at dengan banjaknja perminta-
~ .. an~per,Plmtaan dan ~aerah-daerah kepada Pemerin- ,, '. · tab guna mendapatk n otorisasi-otorisasi serta kre-
••. dit-kredit guna proje -projek. daerah jang sangat di- . : .tpeJlukan, seperti pe baikan riolering, waterleiding,
.):;~uma,h sakit, bendun an-bendungan dan masih ba-
.
·.~iliak
lagi. Saja berpe dapat bahwa kegiatan daerah-@..~f!!-~ tersebut akan
tid.a.k
~iµiban~ah djika f~m~·I
!
I
.J"
Saja kira Pemerintah sendiri telah banjak mene- rima suara-suara dari daerah bahwa Peraturan Pe- merintah No. 12 tahun 1958 tentang pelaksanaan Undang-undang Perimbangan Keuangan tersebut masih harus diperbaiki. Karena pada pasal 6 dika- takan bahwa penerimaan daerah-daerah akibat dise- rahkanrija' padjak-padjak negara kepada daerah tidak boleh melebihi plafond subsidinja pada tahun 1957 . Hal ini dirasakan sangat berat oleh daerah-daerah, karena dengan demikian, t~rutama bagi kdta-kota besar, penjerahan tersebut akan tidak ada · artinja sama sekali. Oleh sebab itu baiklah kiranja menda- pat perhatian dari Pemerintah bahwa kalimat seba- gaimana jang tersebut dalam. pasal 6 dari Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1958 tersebut akap tidak terulang lagi bagi tahun-tahun jang akan da:tjang se- tiap membuat peraturan pel~ksanaan sebagaimana dimaksud ..
•
·~
·~jJ
,.,.,
<1 '1
~ e
'i l
l
'j
~
1
1
'j
BIDANG ARSIP DAN MUSEUM
•
3 9 9 8
Rapat 158. Rantjangan Anggaran Negara tahun 1959 (Sid. 1958, P. 350).(Sudjarwo Haryowisastro.)
Pikiran Pemerintah bahwa pada tahun-tahun se- landjutnja daerah-daerah harus mampu membiajai keperluannja sendiri, adalah suatu pikiran jang wa- djar. Tetapi hendaknja pikiran jang sedemikian itu djanganlah orientasinja kepada andjuran untuk su- paja daerah-daerah menaikkan retribusi dan padjak daerahnja sebagaimana jang sering diandjurkan oleh Pemerintah kepada daerah-daerah. Kenaikan retri- busi dan padjak daerah pada hakekatnja akan lebih memberatkan rakjat jang kini sudah berat itu. Me- lainkan hendaknja Pemerintah benar-benar setjara serieus memberi bantuan terhadap lregiatan-kegiatan daerah dalam menggali sumber produktif. Menurut hemat saja, tidak sedikit sekarang ini daerah-daerah jang telah merentjanakan atau sudah memulai de- ngan usaha-usahanja, seperti membangun pertjetak- an, bengkel-bengkel untuk alat-alat pertanian, pengangkutan lokal dan masih baniak matjam lagi.
Disamping itu, djuga tidak sedikit daerah jang telah mengambil-alih perusahaan-perusahaan Be- ]anda seperti pabrik es, apotheek, pabrik besi dan lain sebagainja, untuk didjadikan perusahaan-perusa- haan daerah. Kesukaran-kesukaran jang menondjol dalam kegiatan-kegiatan daerah tersebut, adalah soal permodalan. Oleh sebab itu alangkah bidjaksananja djika Pemerintah dapat setjara riil membantu daerah- daerah dalam hal permodalan tersebut. Hubungan dengan ini, saja djumpai dalam pengeluaran Kemen- terian Keuangan suatu pos jang disediakan untuk pindjaman-pindjaman djangka pandjang guna usaha- usaha daerah sematjam itu, ialah pos 4A.2. l. Pos ini untuk tahun 1959 disediakan 337 djuta. Mengingat makin besarnja aktivitet daerah jang baik dan madju dalam ha! perusahaan-perusahaan daerah itu, maka kepada Pemerintah saja usulkan hendaknja djumlah persediaan pada pos tersebut dapat Iebih diperbesar lagi untuk tahun 1959 jang akan datang, misalnja sampai 400 djuta. Terketjuali itu, hendaknja Peme- rintah bertindak mengurangi sifat-sifat birokrasi dari procedure pengeluaran kredit tersebut, jang biasanja memakan waktu sampai berbulan-bulan lamanja.
Disamping itu, alangkah simpatiknja djika Pemerin- tah ikut berusaha mempermudah usaha-usaha dae- rah untuk mendapatkan permodalan dengan kredit diang;ka pandiang, seperti memberi garansi kepada Bank-bank Tabungan Pos dan bank-bank nasional lainnja. Hubungan dengan ini, saja menghargai mak- sud Pemerintah segera menjelenggarakan Bank Pembangunan Daerah sebagaimana jang telah di- uraikan dalam Nota Keuangan Bab I/15. Dalam hal ini saja ingin mendapat keterangan-keterangan dari Pemerintah, kapankah Pemerintah akan mengadju- kan rantjangan Undang-undang tentang Bank terse- but kepada Parlemen dan dapatkah Pemerintah menjelesaikan rantjangan Undang-undangnja dalam waktu jang singkat ini?
Saudara Ketua, kalau saja kembali meneiiti sekitar rantjangan AnggaraJJ Belandja Kementerian Dalam Negeri untuk tahun 1959, ternjata terdapat pula
pengeluaran jang menurut pendapat saja dan menurut keinginan rakjat banjak merupakan pengeluaran jang sangat urgent dan penting, tetapi dalam rantjangan anggaran belandja ter- sebut ternjata tidak ada. Sungguh tidak dapat saja mengerti, djika sekarang ini semua golongan meng- hendaki dilaksanakannja Undang-undang No. 1 tahun 1957 dengan sesempurna-sempurnanja, djuga bagi Pemerintah sendiri, tetapi Kementerian Dalam Negeri untuk tahun 1959 ini kembali tidak men- tjantumkan lagi biaja untuk pembentukan daerah swatantra tingkat III. Dengan demikian untuk tahun 1959 ini daerah tingkat III belum akan dlibentuk.
Untuk kesekian kalinja, Saudara Ketua, saja ingin mendapat keterangan dari Pemerintah jang lebih djelas tentang apa sebab-sebabnja pada tahun 1959 jang akan datang belum djuga dimulai penjelengga- raan pembentukan daerah tingkat III itu. Saja ingin berusaha membuka hati ketj<ilnja Pemerintah, jang kemudian Pemerintah bisa sedikit mengubah pen- diriannja, dan mentjantumkan pos pembiajaan pem- bentukan daerah tingkat III dalam anggaran, sedang pada tahun 1959 jang akan datang sudah dimulai penjelenggaraan pembentukan daerah swatantra tingkat III itu. Untuk ini Pemerintah saja persilakan sekali Iagi memperhatikan pidato saja pada pembi- tjaraan rantjang:an Anggaran Belandja tahun 1957, kemudian pidato kawan sefraksi kami kawan Nungtjik pada pembitjaraan rantjangan Anggaran Belandja tahun 1958, djuga pidato-pidato anggota- anggota jang terhormat Jainnja.
Disamping itu kiranja perlu djuga Pemerintah kembali mempeladjani keputusan-kepuitusan jang te- lah diambil oleh Konperensi Antar Daerah tingkat I jang pertama di Djakarta; kesimpulan Seminar Sebda pada pertengahan tahun 1958 dan masih banjak lagi. Isi pidato-ipidato dan kesimpulan-kesimpulan serta keputusan-keputusan tersebut menurut penda- pat saja sudah penuh dengan fakta-fakta jang me- nundjukkan bahwa daerah swatanttra tingkat III su- dah tiba 1saatnja untuk mulai dibentuk. Pernah saja membantah alasan Pemerintah jang menjatakan bah- wa untuk membentuk daerah tingkat III tersebut Pe- merintah masih belum mampu tentang keuangannja dan saia tundjukkan djalan keluarnja. Hal ini di.sam- ping djumlah-djumlah jang diperkirakan oleh Peme- rirrtah seharusnja dikurangi, djuga saja sering me- ngemukakan, ibahwa djanganlah pembentukan terse- but sekaligus meliiputi seluruh Indonesia, hal mana terang tidak akan mungkin dilaksanakan. Tetapi mulailah dengan daerah-daerah atau beberapa dae- rah jang sekira sudah benar•benar masak sjarat-sja- ratnja; sedaerah tingkat I atau beberapa daerah tingkat II. Dengan demikian belum memerlukan biaja jang besar sebagaimana ditaksirkan Pemerin- tah. Kalau pendapat saja ini masih djuga dibantah oleh Pem:erintah, Saudara Ketua, baiklah kiranja saja tundjukkan pengeluaran-pengeluaran jang mestinja dapat dikurangi dan sampai herapa djauh dapat di- pergunakan sebagai biaja untuk memulai pembentuk- an daerah tingkat III. Antara lain sebagai berikut:
Pos 3.1.1.4, pengeluaran lain-lain untuk pegawai,
BIDANG ARSIP DAN MUSEUM
Ran~n Anggatan Negara tahun 1959 (Sid. 1958, P. 350). ltapat 158.
a990
(Sudjarwo Haeyowibstro.)
I
untuk ltahun 1959 ini naik mendjadi 2.544.400. Saja ingin mendapat pendjelasan soal pengeluaran ini.
Demikian djuga pos 3.3.1.31., pengeluaran berhubung dengan penghapusan swapradja jang sebesar 5.500.000, apakah Nmerintah kiranja akan sepen- dapat dengan saja, bahwa pengeluaran tersebut se- mestinja harus sudah tidalk ada lagi. Kemudian pos 3.4.1.4. pengeluaran lain untuk pegawai pemerintah- ( an umum jang untuk tahun 1959 naik sampai
mendjadi 34.711.100. Akibat jang manakah kenaikan tersebut. Dan jang ·pa]ing menondjol adalah pos 3.3.3, pengeluaran lain-'lain berhubung dengan penje- lenggi;i.raan tatapradja dan urusan ketata-negaraan umumnja dari 17 djuta untuk tahun 1958 naik men- djadi 84.692.000 untuk tahun 1959. Pengeluaran ini adalah rangkaian pengeluaran untuk pekerdjaan jang dikatakan pekerdjaan ra:hasia. Saja ingin sekali lagi menanjakan kepada Pemerintah, sifat pekerdjaan jang manakah jang dikatakan pekerdjaan rahasia tersebut. Djika 1sifat-sifat ipekerdjaan tersebut erat hubungannja dengairi keamanan, apakah tidak sejogianja djika pekerdjaan tersebut diserahkan sadja kepada pihak kepolisian? Dan djuga perlu saja tanjakan bagaimatra perintjiannja pengeluaran jang dikatakan lain-lain itu?
Saudara Ketua, peI11geluaran-pengeluaran sebagai- mana saja kemukakah dan saja tanjakan tersebut menurut :pendapat saja suatu pengeluaran jang mes- tinja drupat dikurangi,1 bahkan ada jang seharuisnja sudah bisa dihapuskan.
Oleh sebab ~tu, dji~a Pemerintah memang benar- benar memperhatikan, semangat rakjat dalam hal pem!bangunan daerah, pelaksanaan Undang-undang No. 1 tahun 1957 telrutama pembentukan daerah tingkat III, Pemerintali kiranja dapat mengambil ke- bidjak:sanaan, dengan tjara mengurangi pengeluaran- pengeluaran terseibut dan kemudian dipergunakan untuk menambah pos-pos pembangunan dan pos-pos untuk pelaksanaan Un4ang-undang No. 1 tahun 1957, terutama tenltang ipemjbentukan daerah tingkat III.
Memang masih serba ! djanggal dan mengherankan, Saudara Ketua, kalau orang memperhatikan pos-pos pen:geluaran dari: Anggaran Belandja Kementerian Dalam Negeri. Kalau isekarang ini Pemerintah sen- dki ipemah menjatakart bahwa pelaksanaan Undang- undang No. 1 tahun 1957 adalah urgent, maksudnja pelaksanaan otonomi daerah adalah merupakan hal jang mendesak, tetapi ~enjataannja bukan sadja pos untuk persiapan pemb11ntukan daerah swatantra ting- kat III itidak d~tjantumjk:an, melaiinkan pos untuk ke- perluan pemerintahad. umum c.q. pamongpradja masih demrkian amja, ialah sedjumah Rp. 600.915.000,-. S
da
tidak 'berpendaipat 1bahwa dengan pelaksanaan tonomi pengeluaran tersebut kemudian mendjadi h pus. Tetapi orang akan men- dapat kesan, bahwa ngan masiih 'besarnja penge-lwi.r~p. untuk keperliu n pemerintahan umum seba-
9rut'l)a:na
angka terseb t diatas. Pemerintah ternjata Wrtimt~ berat sebela •Menjinggung soal 1pelaksanaan Undang-undang No.
1 :tahun 1957, perlu kiranja djuga saja kemukakan tentang pos untuk pemilihan umum jang untuk ta- hun 1959 ini sebesar Rp. 218.311.300. Sebagaimana sedikit telah saja njatakan dimuka, bahwa kenaiikan djumlah pengeluaran tersebu:t berhubung Pemerintah semestinja melaksanakan pemilihan umum untuk Dewan Perwakilan Rakjat jang kedua pada tahun 1959 dan djuga harus melandjutkan pelabanaan Undang-undang No. 19 tahun 1956, ialah pemilihan umum Dewan-dewan Perwakilan Rakjat Daerah ditempat-tempat jang hingga kini masih belum dilak- sanakan. Tentang pemilihan umum untuk Dewan Perwakilan Rakjat jang oleh Pemerintah telah di~
tunda pelaksanaannja, saja menjarankan kepada Pemerintah, hendaknja semua persiapan, karena uangnj,a telah tersedia, djanganlah dihentikan. Mak- sudnj1a supaja dilandjutkan, sehingga akan sangat memudahkan pelaksanaannja nanti tepat pada waktunja. Sedang pemilihan umum untuk Dewan- dewan Perwakilan Rakjat Daerah, hendaknja Peme- rintah benar-benar menitik-beratkan perhatiannja pada daerah-daerah jang hingga kini masih belum melaksanakan. Hubungan dengan ini, saja ingin men- dapat keterangan dari Pemerintah, kapankah k:iranja pemilihan umum Dewan-dewan Perwakilan Rakjat Daerah untuk daerah-daerah Sumatera Utara akan dilaksanakan sesudah dinjatakan ditunda untuk sementara? Dan bagaimanakah menurut pendapat Pemerintah hubungannja dengan pasal 74 ajat (2) Undang-undang No. 1 tahun 1957, jang menjatakan bahwa sesudah dua tahun Undang-undang itu ber- Iaku Dewan Perwakilan Rakjat Daerah jang dimak- sudkan harus sudah terbentuk. Sedang menurut gela- gatnja, hingga sesudah Undang-undang tersebut berlaku sampai dua tahun, masih terdapat pula daerah-daerah jang belum melaksanakan pemilihan umum untuk Dewan-dewan Perwakilan Rakjat Daerah, seperti di Sumatera Utara, Nusa Tenggara dan masih ada lagi.
Saudara Keitua, sekarang tjibalah saja pada persoal- an ipembiajaan urusan desa. Untuk tahun 1959 ini menurut rantjangan Anggaran Belandja Kementeri- an Dalam Negeri disediakan biaja sebesar Rip. 133.
408.000, djumlah mana naik sampai Rp. 23.408.000 diibanding dengan biaja un:tuk tahun 1958. Sekalipun ada kenaikan, namun isinja masih sama sadja. Mak- sudnja, ibahwa sebagian besar dari biaja terselbut ada- lah biaja untuk tundjangan para pamongdesa. Saja setud ju bahwa para pamongdesa harus menerima tundjangan. Bahkan saja sarankan kepada Pe- merintah, hendaknja djumlah-djumlah tundj~ngan tersebut ditambah sehin.gga praktek pri;tktek feo- dalisme didesa-desa jang kini masih terdapljlt di- beberapa desa, seperti soal pologoro, dapat ~egera ditiadakan. Tetapi, disamping tundjangan bagi para p~~o~gdesa h~nda~nja P~merintah menj~iakan bia1a Jang luma1an d1umlahn1a untuk keperlua~ pem- bangunan desa. Bagaimanakah dapat dimeJllgerti, djika djumlah desa seluruhnja kurang-Iebih 48.000, kemudian Kementerian Dalam Negeri hanja :rhenje- diakan biaja kira-klra sedjumlah 32 djuta.
Mdmang
•
BIDANG ARSIP DAN MUSEUM
•
4oop
Rapat1ss. Rantjangan Anggaran Negara taboo 1959i(Sid. 1958, P. 350).
I(Sudtjarwo Haryowisastro.)
saja mengerti, bahwa pengeluaran untuk desa ini, tidak sadja Kementerian Dalam Negeri jang menje- diakan, melainkan masih ada kementerian lain jang menjediakannja. Seperti Kementerian Pertanian dan Pemerintahan Agung jang menjediakan biaja untuk Pendidikan Masjarakat Desa. Dalam hal ini ingin saja mendapat keterangan dari Pemerintah, apakah sebabnja penjelenggaraan Pembangunan Masjarakat Desa tidak dilakukan oleh Kementerian Dalam Ne- geri? Djuga kiranja perlu mendapat perhatian Peme- 1'intah, bahwa dengan hanjaknja instansi-instassi jang menjediakan biaja untuk desa, menurut pendapa:t sa- ja akan dapat terdjadi kesimpang-siuran. Apalagi djika tidak ada koordinasi jang baik. Oleh sebab itu, apakah Pemerintah sependapat dengan saja, bahwa semua biaja untuk desa tersebut sebaiknja disatukan dalam satu kementerian, sehingga akan tidak terdja·
di kesimpang-1siuran :pengeluaran jang mungkin se- kali mendjadi djalan-djalan untuk tindakan-tindakan jang sukar dipertanggung-djawabkan.
Dero.ikianlah, Saudara Ketua, pemandangan umum saja dalam babak pertama :ini, dan saja sangat meng- harapkan, hendaknja Pemerintah bersedia memberi- kan djawaban-djawaban terhadap persoalan-persoal- an jang telah saja tanjakan tadi, sehingga akan lebih djelas lagi penelaahan saja pada pemandangan umum ba:bak kedua nanti.
Sekian dan terima kas:ih. Dan waktu saja jang ma·
sih ada 10 menit, Saudara Ketua, saja serahkan ke- pada teman sefraksi saja Saudara Soepeno.
Ketua: Saja peI1Silakan Saudara Werdojo.
!{. Werdojo: Saudara Ketua jang terhormat, sedjalan dengan apa jang telah dikemukakan oleh ketua fraksi kami Saudara Siauw Giok Tjhan
dala~ pandangan umumnja mengenai rantjangan anggaran . belandja _ ini, maka saja dapat memper- kuat pendiriannja bahwa rantjangan anggaran be- landj:il jang kita hadapi ini masih djauh dari sem- purna, sehingga tidak mungkin kita dapat memba- hasnja setjara serieus. Baik dari sudut angka-angka·
nja :lnaupun pandangan politiknja tak terdapat gambaran harapan-harapan hari depan untuk .inen·
djadi · pegangan. Satu-satunja soal jang mungkin bisa dibanggakan ialah, bahwa kali ini kita akan mem}f>itjarakan dan mengesahkan rantjangan ang·
garari belandja sebelum tahun anggaran itu dimulai.
Sal!ldara Ketua, saja sependapat dengan Pemerin- tah jang mengatakan dalam kata pendahuluannja bahw'1 menjusun anggaran belandja dalam perte·
tigahan tahun 1958 tidak mudah, karena angka-angka
reali~asi Anggaran Belandja tahun 1958 belum ter-
sedia~ sehingga anggaran ~landja jang disadjikan kepa<!la Parlemen ini didasarkan atas angka-angka
reali~asi tahun Anggaran 1958 jang kurang reptesen- tatip. dan atas pandangan kedepan dengan faktor·
fakt~r jang ada sekai::ang. Demikian Pemerintah dan Piemang begitQlalJ .~adaannj~ 4aµ Jebih·lebih lagi
sulit bagi kami untuk mengudji dimana sampai seka- rang kita belum menerima begrotingsrekening tahun- tahun jang lalu untuk mendjadf imbangan. Ditambah pula sampai sekarang Pemerin~ah belum mempunjai daftar kekajaan negara, sehihgga setjara riil kita belum bisa mengukur kekuatan kita sendiri. Untuk negara jang baru 'berdiri seb¢narnja deficit Rp. 8 miljard ini tidak perlu bikin ketjil hati kita asalkan kita tahu persis hari depan kita, jang dirangkakan setjara ,,gepland", teratur dan terpimpin, didasarkan atas kekajaan dan kekuatan negara dan rakjat.
Dengan begini tiap tahun atau dalam batas djumlah tahun jangtelah direntjanakan ,deficit itu sudah akan terkedjar. Tidak halnja deng~n kita sekarang ini.
Kita tidak bisa la.in dari pada prihatin menghadapi deficit 8 miljard ini, jang saja jakin dalam realisasi·
nja nanti akan meningkat lepih tinggi lagi, meng- ingat masih banjaknja pos ,memori jang tertjan- tum dalam rantjaingan anggatan belandja ini dari
semua kementerian.
Saudara Ketua, saja kira sudah waktunja seka- rang untuk memberikan tanda stop pada tjara ker- dja jang demikian ini. Marila)l kita tidak usah lagi saling menuduh kabinet mana jang salah dan lain sebagainja, tetapi kita laksap.akan segala inti-sari dari p!dato Paduka Jang Mulia Presiden Soekarno;
baik pada ulang tahun ke-XII maupun ke-XIII Republik Indone·sia, j.ang berpokok kepada: kita laksanakan gerakan hidup batu, kita adakan mental revolution dan singkirkan .. Ijl:ollands denken" kita dan kembali kepada kepribadian kita sendiri; kita hadapi tahun tantangan ini dengan persatuan dan ketabahan serta bertindak ~egas berani melawan musuh negara dan rakjat Se'perti D.I./T.1.1., P .RR.I.I Permesta dan lain sebagainja~
Saja kira pengalaman·pengalaman pahit dalam lapangan politik ekonomi ~an militer, terutama ekonominja, mengharuskan ~epada kita - lambat.
laun usia Republik kita tidai mudah lagi - untuk kemudian mengubah tjara k~rdja dan berorganisasi kita ini. Berorganisasi s·etjar~ teratur dan terpimpin dan bekerdja dengan koordin~si - gotong-rojong - dan kontrol jang continuie djangan sepotong"
sepotong atau musiman sadjaJ (insidentil).
Dengan organisasi koordipasi dan kontrol jang baik, rapih dan continue ini !akan timbul harga diri clan akan lenjap pulalah keragu-raguan sikap dan tindakan dalam menghadapi 1 segala masalah negara dan rakjat, dan akan timbV.l kewibawaan negara terhadap rakjat. Lenjapnja 0ragu-raguan ini akan lebih mempertjepat penjel saian pemberantasan kaum pengatjau negara D l./T.I.I., P.R.R.1./fer- mesta. dan kaum subversif la nnja. Makin tegas · dan berani makin tjepat datangnj keamanan. Tjepatnja keamanan membawa ketjep tan pembangunan da- lam segala lapangan.
Dan ketegasan serta kewib waan negara ini inem- bawa pula kebesaran dan k pertjajaan dari negara- negara lain terutama negar -negara .di
Asfa;Afrika
jang sudah kita gembleng de .1san
sema_ngat Baii~~9SI I
BIDANG ARSIP DAN MUSEUM
---~---· ---.---~----·-·
Rantjangan Anggaran Negara tahun 1959 (Sid. 1958, P. 350). Rapat 158.
4001
(K. Werdojo.)
dan Kairo untuk mendjadi ,,sedulur sinara wedi", saudara jang sehidup-semati. Tidak akan lagi negara-negara imperialis-kolonialis mudah atau ge- gabah hendak mempermainkan kita seperti halnja sekarang dengan Amerika-Belanda c.s. jang tetap aktip merintangi kemerdekaan kita dalam segala lapangan politik, ekonomi dan militer dan meng- ganggu kita dalam membebaskan Irian Barat.
Kebenaran dari pada pandangan ini akan lebih saja djelaskan dalam pembahasan saja mengenai bab-bab pertahanan dan pemulihan keamanan, jang mendjadi pokok tekanan uraian saja dalam babak pertama ini sesudah rekan-rekan saja sefraksi mem·
bahas masalah-masalah lain jang bersangkutan de- ngan dalam dan luar negeri, kehakiman, bahan makanan, kesehatan, ekonomi dan pendiidikan.
Saudara Ketua, mengingat segala kesulitan jang diterangkan dan dihadapi oleh Pemerintah, maka keseluruhan Nota Keuangan bisa kita anggap sudah bisa memenuhi harapan kita dimana pokoknja Pemerintah bisa diharapkan akan memenuhi tiga soal jang memang terdjalin satu sama lain:
1. memberikan prioritet kepada pemulihan ke·
am an an,
2. memperluas perdagangan luar negeri dan 3. mula.i dengan pembangunan.
Tetapi kalau kita teliti benar-benar bagian-bagian rnntjangan anggaran belandja 1tidak dapat atau belum dapat dikatakan memadai dengan dasar pokok Nota Keuangan jang saja sebutkan tadi.
Maka dengan katjamata inilah saj.a akan men- tjoba membahas beberapa bagian dan dimana perlu mengadjukan pertanjaan dan saran guna penjem- purnaan organisasi dan tjara kerdja kita bersama.
Mengenai Anggaran Bagian VI (A, B, C, D).
Saudara Ketua, rantjangan Anggaran Bagian VI ini tidak disertai pendjelasan sama sekali, sehingga sulit kita membahas angka-angka jang tertjantum dida·
lamnja. Kesempatan jang diberikan untuk mengada- kan rapat kerdjapun sangat terbatas, sehingga tidak bisa leluasa membahas persoalannja untuk ter- penuhi semuanja. Lagi pula laporan Panitia Ad hoc-
pun be:tum terdjawab semuanja.
Pada dasarnja sesudah Seksi Pertahanan mengada- kan rapat kerdjanja dengan Menteri Pertahanan ad interim dan para Wakil Kepala Staf ketiga angkatan, saja dapat mengikuti dan mengerti kesulitan-kesu- litan jang dihadapi oleh Angkatan Perang kita. Dua soal pokok jang harus dipikirkan:
Ialah tugas utama memberantas-tumpas segala matjam pemberontakan anti Republik untuk memu- lihkan keamanan disamping harus membangun Angkatan Perang sesuai dengan Undang-undang Pokok .Pertahanan dan pelaksanaan Undang·undang Wadjib MiHter, Militer Sukarela, Wadjib Latih dan
sebagainja jang harus disesuaikan dengan kemadju- an perkembangan organisasi dan peralatan Angkat- an Perang didunia.
Kalau dibandingkan dengan Anggaran Belandja tahun 1958 untuk tahun 1959 tertjatat kenaikan Rep. 1.287.137.600,- untuk ketiga angka'tan terpe·
rintji sebagai berikut:
Angkatrun Darat Rp. 950.851.800,- Angkatan Laut Rp. 452.822.300,- dan Angkatan Udara Rp. 473.473.500,--. Tapi kalau mengingat kedua tugas pokok terse:but tadi maka saja kira kenaikan ini masih kurang.
Berhubung dengan itu ingin saja bertanja kepada Pemerintah, sampai dimanakah usaha-usaha ketiga angkatan itu daliam pernbangunan angkatannja masing-masing. Apakah biaja rentjana itu sudah di·
mula!i dengan adanja rantjangan anggaran belandja ini? Kalau sudah berapa bagian jan.g sudah terma- suk didalamnja? Dan dalam rentjana berapa tahun- kah pembangunan Angkatan Perang kita akan ter- wudjud seperti diharapkan?
Saudara Ketua, karena laporan Paniitia Ad hoc belum keseluruhannja didjawab oleh Pemerintah, maka saja harap Pemerintah dapat mendjawabnja dimuka sidang ini untuk bisa menghindarkan salah faham, umpamanja dalam soal uang 1 miljard jang termaktub dalam Nota Keuangan halaman 10 ten- tang belandja modal jang diberikan untuk Angkat- an Perang, jang tidak tjotjok dengan perintjiannja dalam bagian-bagian VIB, C dan D. Djuga soal per-
bedaan pos perbekalan untuk Angkatan Darat 1 miljard, Angkatan Laut 100 djuta dan Angkatan Udara Republik Indonesia tidak ada. Apa jang di- maksud perbekalan dan apakah untuk Angkatan Udara Republik Indonesia mungkin sudah masuk pos lain?
Selandjutnja ingin saja mendengar dari Pemerin- tah usaha-usaha memperlengkapi Angkatan Perang kita, terutama laut dan udaranja, mengingat sifat dan letak geografis dari negara kita, jang harus ada pertahanan udara dan laut jang kuat, sekalipun.
kita tidak boleh mengetµIkan rol Angkatan Darat dalam membasmi gerombolan-gerombolan digunung- gunung.
Mengenai hal ini dan sesuai dengan pembangunan Angkatan Perang keseluruhannja, ingin saja menda- pat keterangan dari Pemerintah tentang pembelian alat·alat perlengkapan, termasuk sendjata, kapal laut dan udara. Dari negara mana sadja dan bagai- mana kondisi pembelian\lja? Ini perlu saja tanjakan, karena pembelian sendjata dari Amerika menurut berita-berita jang saja batja dan terima adalah tidak langsung dari Amerika, tetapi dalam rangika Seato jang dilever via Djepang. Djadi tidak chusus dibitja- rakan oleh Pemerintah Amerika sendiri. Ini bisa
menimbulkan salah faham seakan-akan kita setudju Seato, sedangkan baik Pemerintah maupun Pres;den dalam ~"gala keterangannja selalu mengutuk adanja pakt•pak.t militer, termas1,1k Seato itu.
•
BIDANG ARSIP DAN MUSEUM
•
4002
Rapat 158. Rantjangan Anggaran Negara tahun 1959 (Sid. 1958, P. 350).(K. Werdojo.)
Pula ingin saja mendapat pendjelasan dari Peme- rintah sekitar pengiriman anggota-anggota Angkat- an Perang jang dikirim beladjar keluar negeri.
Berapa djumlah siswanja, kemana, untuk djurusan apa dan bagaimana perongkosannja dan untuk tahun 1959 diperkirakan akan mengirim siswa-siswa apa tidak? Ini perlu 1ada pendjelasan dari Pemerintah, disebablmn ada pandangan diluar bahwa politik pengiriman si1swa-1siswa tentara ini berat sebelah, be- . ra't ke Barat, 1tidak sesuai dengan politik Juar negeri
negara.
Saudara Ketua, dalam membahas bagian VI ini chusus saja ingin membitjarakan masalah pemulihan keamanan agak luas sedikit.
Sesudah dinjatakannja keadaan bahaja perang .oleh Panglima Tertinggi, maka kekuasaan dipegang oleh Penguasa Perang. Bertubi-tubi gangguan ke- amanan mendatang baik berupa politik, ekonomi maupun militer jang menunggangi sentimen-senti- men daernh dan agama dan bersembojan anti komu- .nis. Dokmmen-dokumen mengenai hal ini dalam sidang ini telah dikemukakan oleh Kijai Hadji Siradjuddin Abbas. Djuga intervensi asing telah mempevkuat gerombolan-gerombol-an pemberontak anti Republik ini jang dipimpin oleh Zulkifli Lubis, Sjafroeddin Prawirnnegara, Simbolon, Soemitro, Su- mual dan kawan-kawannja.
Terutama melalui mimbar ini saja isampaikan
;penghargaan saja jang sangat tinggi atas keberani- an dan kemahiran anggota-anggota Tentara Nasio- nal Indonesia, Angkatan Udara Republik Indonesia dan Angkatan Laut Republik Indonesia menghan- itam habis mundur P.R.R.l./Permesta. Kiita: akan k·agumi dan tidak akan lupakan kegesitan R.P.K.-
¢\.D.-nj,a Nasution, Gerak Tjepatnja Surjadarma dan K.K.0.-nja Subijakto. Sedjarah akan mentjataitnj-a dan duniapun mengaguminja, sebab dalam hakekat- nja anak-anak terrtara kita ini berhadapan dengan kekuatan Amerika dengan Sea'tonja! Terma·suk Tai- wannja, Kuomintangnja jang tetap masih mengatjau
negara. Ini ternjata dengan pernjataan-pernjataan dan kesan-kesan jang saja dapat dari Amerika Laitin, Djepang dan Hongkong pada waktu sajia berkundjung kenegeri-negeri itu, jang :sungguh- sungguh mengagumi Angkatan Perang kita. Mere- ka katakan, bahwa keberanian anak-anak Indo- nesia luar biasa, sehingga dengan alat jang sederhana mereka dapat melawan kekuatan-keku- atan asing. Ini semua diutjapkan oleh orang-orang
jang 'biasanja tidak mau• tahu 'kit~ atau selalu mentjemoohkan kita. Terutama beberapa orang Filipina jang kebetulan berada di Hongkong jang biasanja tidak dikundjungi orang kulit putih sedjak bulan Djuli sesudah Angkatan Perang kita dapat melumpuhkan P.R.R.I. dan Permesta, Indone-
sia Club penuh kembali dengan orang-orang kulit putih termasuk orang Belanda djuga. Setjara per- soonlijk mereka menawarkan kredit untuk pemba·
ngunan negara, terutama dari negara-negara Eropah Timur jang bertemu di Rio de Janeiro :Pada waktu diadakan sidang Interparlementair Union.
Singkatnja berkat ketega:san dari Angkatan :Perang kita, Republik Indonesia tambah disegani dan deradja•t kita lebih naik. Tinggal sekarang rakjat mengharapkan ·penjelesaian setjara tegas terhadap Dami Islam dan Tentara Islam Indonesia jang sutlah chronis ini. Maka hendaklah dalam fangkah kedua ini kita bertindak seperti mengha- dapi P.R.R.l./Permesta, sebab Darul Mam dan Ten- tara Islam Indonesia tidak ubahnja dengan pembe- rontak-pemberontak itu. Kompromi dengan pembe- rontak berarti likwidasi dan malah akan merosotkan demdjat tentara. Ragu-ragu dan takut korban rakjat banjak adalah pikiran-pikiran jang malah akan mendjerumu:skan 'kita kekehantjuran. Seperti hal- nja iSekarang, kita isajang-sajang tetapi mereka terus-menerus menga•tjau dan korban kita mungkin kalau kita hitung sampai 1seikarang sehari
a
10orang, baik rakjat maupun pradjurit. Dalam satu
1tahun 360 X 10
=
3.600 orang. Sedangkan kalau kHa sikat 1sekaligus dengan operasi besar-besaran dan rakjat diikut-sertakan setjara 1teratur dan kon- krit, saja kira djumlah korban tidak akan sebanjak itu, djuga korban harta karena perampokan dan pembakaran rumah. Dengan instmksi dan tindak- an jang tegas anti pemberontak bua1t rakjat 1tidak membingungkan. Dan rakjat akan berpihak kepada kita dan memberi bantuannja. Djangan main kom- promi-kompromian jang dalam hakek·atnja malah memberi kesempatan kepada mereka untuk menin- das rakjat, seperti halnja di Atjeh sebagaimana ke·marin diatas mimbar ini digambarkan oleh buja Sitadjuddin Abbas ..
lnistruksi Kepala Staf Ang;katan Darat atau per- 11jataannja jang 1 mengatakan bahwa siapa sadja jang bersimpati kepada pem'berontak mesti dihu- drnm dan akan diambil tindakan sesuai dengan ke- adaan bahaja perang, hendaklah berlaku bagi me- reka-mereka jang .Jangsung ataupun tak Jang.sung berpihak kepada Darul lsiam dan Tentara Islam Indonesia atau membantunja moril dan materiil!
Njatakan musuh-musuh negara dan rakjat ini vogel- vrij dan serukan kepada rakjat untuk memberikan bantuannja. Dalam hal ini Badan-badan Kerdja Sama Rakjat Mili;ter bi,sa berguna dan berdjasa!
Organisasi-organi:Sasi Keamanan Desa melalui sc-
·le'.ksi jang 'baik dapat terus diaktivir guna kepen- tingan ini.
Dalam rangka ini maka saja dapat me.njetudjui diteru:skannja keadaan bahaja perang ini sampai Darul Islam dan Tentara Islam Indonesia dan lain- lain pemberontak menjerah tanpa sjara:t, termasuk Kuomintang-kuomintangnja.
Tetapi dalam hal ini perlu djuga kita semua baik partikelir, partai-partai maupun organisasi-
organisa'si rakjat, sipil dan ~iliter mengoreksi diri!
Mengadakan pember;sihan <l)iri dari anastr-anasir ini. Maka senafas <le.ngan i:ni saja harga.i ..sikap Saudara Nasution jang dju~a di Markas Besar
BIDANG ARSIP DAN MUSEUM
R.antjangan Angga1·an Negara ta1mn 1959 (Sid. 1958, P. 3~0). .. Rapaf t~s.
40oa
(K. Werdojo.) Saudara Ketua, achirnja mengenai pemulihan
keamanan ini ingin saja mendapat pendjelasan dari :Angkatan Darat telah memlbuka kesempatan untuk Pemerintah tindakan apakah jang ~udah, sedang dan menjampaikan segala keunek-unekan ba~k terhadap akan dikerdjakan .terhadap pemberontak-pemberon- Pemerintah maupun terhadap beberapa anggota tak jang berada diluar. negeri? · perwira Angkatan Perang, jang· kemudian Koman- Terutama ingin saja mendengar kelandjutan sikap
do Militer Kota Besar Djakarta Raya dengan tegas Pemerintah terhadap Kawilarang! D,an bagaimana membuka Biro Pengaduan, 'kalau-kalau iada tindak- sampai sekarang, soal Tjikini dan Pope, ·jang se- an anggota An.gkatan Perang jang menjalah~guna- akan-akan dibekukan untuk dilupakan?
kan kekuasaannja, dari punja wewenang mendjadi Sekarailg sekitar C.T.N.
-sewenang-wenang! Dengan djalan ini saja jakin -
nama tentara jang sudah baik ini akan makin lebih Seperti halnja denga11 masalah veteran, ma~a tiap
· · a·
'd ka· .
usaha untuk memberikan hari depan kepada mereka bitik lagi dan diper.pan Jang atau til a . tperpan- adalah usaha 1·ang harus kita hargai dan kita sokong djang keadaan bahaja. perang tentu tidak akan' mendjadi soal, karena rakjat tetap merasa mempu- sepenuhnja usaha i;tu! Tapi disampiq.g itu .h~ms njai pelindung dan dilindungi! Mudah-mudahan suilgguh diperhatiikari dua soal: · ' tindakan Overste Dachjar ini bemar-benar dilaksa- l. terhadap jang kita tQlong sendiri harus djangan
nakan dan diikuti pufa olell daerahJdaerah lain, merupa:kan gunst belaka;
sehingga tidak mungkin ada Darul Islam, Permesta 2. pelaksana-pelaksana harus didjaga djangan sa1fi- ataupun Kuomintang bisa berbadju hidjau hendak pai mempergunakan nama baik veteran untuk ke-
memperlemah Angka:tan ·Perang kita. Biar bagai- pentingan diri atau golongan sendiri sadja.
manapun djuga harta, tahta, wanita masih tetap · . k
mendjadi' .alat-alat kaun'l subver,sif luar da1n dalam Argumen kesatu perlu diperhatikan supaJa mere a negeri u .. ntuk menghantjurkan. Repu'blik kita! djangan djadi orang lemah jang hanja tergantqng pada pertolongan sadja. Tapi hendaklah mereka di- Kenjataan ini saja kira tak perlu dikomentari, tju- masuki didikan ,,pionier" bangsa! Djadi llJ.ereka kup kalau Pemerintah ikuti berita sehar~-hari di- qiadjari untuk ekonomi dan militer selfdefence de- mingguan-mingguan ataupun harian diibukota jang :hgan membawa serta rakjat! Dengarf djalan begini penuh randjau-randjau itu! lambat-laun mereka geassimileerd dengan rakjat dan Sehubungan dengan ini ma:ka saja ingin mendapat sewaktu•waktu apabila tanah-air memanggil ·mereka keierangan dari Pemerintah fontang praktek keada- dan rakjat sudah ship; sesuai dengan Undang-undang
·an bahaja perang selama setahun! ·Pokok Pertahanan jang berdasatkan pertahanan rak- Sampai .dimana:kah praktek pengawasan terhadap . jat. Dengan·begini, dimana rakja:t dan tentara atau , perusahaan-perusahaan Belanda jang diambil-alih? · bekas tentara bersama-sama mengolah suatu projek, Perusahaan mana sadja jaiig di,ambil-alih? Apa bisa merupa:kan satu weerbaarheid, satu daja djuang Penguasa Perang jang disitu digadji dari penisahaan militer dan ekonomi! , , itu? Dan sebagainja! . Untuk mendjaga ketjurangan-ketjurangari jang bisa
· Lap<;>ran-laporan jang saja · Jeiima sungguh tak mendjelekkan nama baik tentara maupun veteran dan menggembirakan. Meer last dan lust katanja. Me- menggagaikan segala matjam projek, maka ;dalam reka disuruh mendjaga dan mengurus, untungnja te- penjelenggaraannja harus konkfi.t program dan ang-
tap bagi si Belanda! Dan kadang-kadang meteka di- garannja. Kemudian seperti saja terangkan diatas hadapkan kepada satu fait accompli untuk berha- harus ada organisasi jang baik jang didalamnja ter- dapan dengan buruh jang menuntut perbaikan nasib. gambar satu kooi:dinasi jang baik antara tentara:. sipil Kalau salah-salah atau lupa salah satu pihak (buruh dan rakjat!
aiau tentaranja) bisa kedua-duanja masuk perangkap .· ·.. . . . . . . . . . . . .. . ..
adu-dombai ·· ' Keuntungann1a tidak han1a penghematan fmansul
.·· · . . . . . ·. tetapi djuga penghematan waktu! Dalam hal ini ingin Mak.a
~eng~ngat
hal mt dan men.gmgat pulama~m
saja bawa Pemerintah keprojek C.T.N. jang dise- , ku.rang-ad1arn1aL~ns
d'.111 pemern:itah. Belandan1a, ' Ienggarakan oleh T.T: III di Teluk Lada didae'rah.
~a}a ~~rapkan supa~a
aksite~hadap ~e~a1a~~
Belanda Banten. Dengan begroting 6 djuta dan organisasijang·· 1J1;l:'d1tmgkat~an! ~1ta .kuasa1 mend1adi mihk negara. ' .sudah baik perlu kiranja Pemerintalr menaruh' per- . Segala/ keka1aann1a kita pergun~kan. untu~-ongkos - hatian sepenuhnja terhadap projek ini agat perhu-
pe?1ul~h.an.
keamanan .. Mengenai .modal t1aml?ura? bungan kota Labuan dengan letak· projek itu bisaasm~ ~11~nn1a de?~
Belanda, bagianBe~and~n1a ~I-
mendapat perbaikan .segera baik djalan ·· maupun ta m1hk~, se~e~tt ~mlever, B.P.M. dan lam-la.m. D1u- kampungnja, sehingga bisa menghasilkan produksi ga kekaJ8:an 1m kita perguna:kan untuk pemuhhan ke- per.taniannja:. Baik kiranja kalau Djawatan Penge-?.,manan. rahan Tenaga; Rakjat Kementerian Pekerdjaan
Maka berhubung dengan ini semua saja ingin men- Umum dan Tenaga · bersama-sama dengan daerah dengar dari Pemerintah berapa kiranja anggaran jang otonom ditempat itu menaruh perhatian seluas·luas- a'kan kita perlukan untuk mengambil langkah jang. nja dan menjatukan diri dengan organisasi itu.
· setegas ini baik terhadap D.I./T.1.1. maupun sub- Bahan-bahan mengenai projek itu lengkap di Seker- .. · versif lainnja? tariat Seksi Pertahanan jang .segera akan kami la-
•
BIDANG ARSIP DAN MUSEUM
i
~·
~~c
>!'
r [
i= ... '
r
·~
•
4.004 Rapai 1!s. Rantjangan A·nggaran Negara tahun
195~(§id. 1958, tl.
j~@).(K. Werdojo.)
porkan kepada Parlemen dan Pemerio:tah. Pa•tut pula kiranja kalau Kementerian Veteran dan Transmigrasi menindjau kesana.
Selandjutnja dengan makin tjepatnja terselengga- ranja projek-projek pembangunan industri maupun desa dan kola, lekas selesailah masalah C.T.N. dan veteran jang tidak akan lagi mendjadi beban negara.
Demikianlah sekitar masalah C:T.N.
Dan sebagai achir tindjauan saja mengenai Ang- katan Perang, saja dapat menjetudjui sepenuhnja usaha-usaha Angka:tan Perang untuk membangun, de-
ngan tjatatan supaja pemulihan keamanan mendapat prioritet jang utama dan segala tindakan pembangun- an didasarkan atas kepentingan pemulihan keamanan itu, sehingga ada kerdja-sama jang rapih antara ke- tiga angkatan dalam pembangunannja. Umpamanja he'rsama"sama membangun lapangan terbang dan se- bagainja untuk keperluan bersama guna mempertjc- pat pemulihan keamanan itu.
Saudara Ketua, mengenai Anggaran Kementerian Urusan Veteranpun saja kira tidak bedanja dengan jang lain, karena anggaran jang pastipun mengenai usahanja akan disusul dengan begroting supletoir.
Hanja ada harapan saja ialah agar kementerian aktif dalam memberikan penerangan tidak sadja kepelosok 1empat veteran., tetapi d1kota-kota kepada masjarakat supaja ikut-serta membantu menj:elesaikan masalah veteran ini, sehingg1 tidak terus-menerus mendjadi beban negara, antaranja mengikut-sertakan pengusa- ha-pengusaha nasional dan asing kedalamnja. Ke- mudian dalam memberikan lapangan kerdja berupa
projek-projek industri ataupun pertanian supaja se- gera dilal<:sailakan, tidak usah lUnggu <lulu sampai selesainja pendaftaran.
Sa4dara Ketua, sampai saja kepada kementerian jang terachir, ialah Urusan Kerdja-sama Sipil dan Mihter.
Dalam rapat kerdj,a Seksi Pertahanan mengenai anggaran belandja ditera:ngkan oleh Menteri Wahib Wahab, bahwa untuk kementeriannja memang be- lum ada rantjangan anggaran belandja tersendiri dan masih digamblokkan kepada Dewan Keamanan.
Hendaklah Pemerintah suka memberikan keterang- an lebih landjut mengenai ha! ini. Tugas-tugas dan rentjananja dan berapa. akan mengambil ongkos kira- nja dalam tahun jang akan datang. Baik pula dite- rangkan sampai sekarang kementerian i'1u sudah me- nelan biaja berapa dan untuk apa sadja. Sebab saja dengar bahwa kementerian ini telah mengeluarkan uang antaranja untuk biajA Konperensi Al1m-Ulama di Lembang sebanjak Rp. 150.000,-. Dan kita tahu bahwa juist konperensi ini jang menelurkan keputus-
an j~ng bertentangan dengan politik pemulihan ke- amarian Pemerintah.
K~renanja saja harap Pemerintah hati,hati dalam memberikan subsidi itu. Kita lihat komposisinja. Dja- ngan seperti jang ~udah-sudah Pemerintah dengan mudah mengirimkan uani beratus-ratus djuta :kepada
daerah, maksudnja untuk raikat tetapi ternjata pem berontak wataknja tetap pemberontak dan berdjiwa, maaf, badjingan. Segala kehalusan budi setjara ke- timuran sudah tidak dapat di~arapkan lagi dari me- reka dan kontjo-kontjonja jang masih banjak bertjo- kol dipemerintahan dan lain-Iain badan.
Menurut Saudara Menteri Wahib Wah.ab kemen- teriannja mempunjai tiga tugas:
1. ikut-serta dalam normalisasi keamanan;
2. ikut-serta dalam bidang pembangunan atas dasar sukarela;
3 ikut-serta dalam masalah pembebasan Irian Barat.
Berhubung dengan itu maka ingin saja mendapat pendjelasan dari Pemerintah sekitar tugas jang uo-
mor dua! ·
Apa ini berarti bahwa kementerian ini mengamb]·
over tugas Kementerian Petera dulu?
Memang, Saudara Ketua, mas:tlah pengerahan te- naga rakjat se1jara sukarela adafah sesuai dengan
djiwa demokrasi terpimpin. Sekaligus bisa mendapat keuntungan waktu dan biaja dan jal1g terpenting men- didik rakjat kearah mentale omschakeling!
Tentang keuntungan waktu dan finansiiil dapatlah kita ikuti djawabau Kementerian Petera almarhum kepada Saudara jang terhormat anggota Dewan Per- wakilan Rakjat E. Z. Muttaqien. Saja batjakan. Ada beberapa jang perlu saja kutip, jaitu djawaban F;
djumlah jang mengatakan bahwa pembangunan Ma·
lingping itu memakan ongkos banjak sekali, tetapi didjawab disini jaitu:
F. Djumlah mata-anggaran jang disediakan un ..
tuk perbaikan djalan Saketi -:- Malingping ditaksir ada Rp. 4.404.000,-- (emprut djuta empat. ratus em- pat rihu rupiah). Lebih djauh Pemerintah mempersi- lakan penanja untuk mempeladjari mata-anggaran.
analyse jang dib:kin oleh Djawata.n Pekerdjaan Umum Swatantra tingkat I Djawa Barat, seperti ter- lampir ini.
Dari djumlah anggaran ini, Kementerian Petera ha- nja menjediakan bagian pet~gerahan tenaga, jaitu + Rp. 1.000.000,- (satu dju1ta rupiah), jaitu peker- djaan jang dilaksanakan setjara gotong-rojong, anta·
ra
lain: Pengumpulan material, melajani mesin gilas (pengamparan batu, pengga~uan gjalan, perbaikan berm dan ~olokan).G. Atas pertanjaan meng~ai pembelian . bahau·
bahan (lbatu dan pasir) lebih mahaJ dari pada jan.:;
dibeli oleh Dinas Pekerdjaan Umum Swatantra, ada- lah kurang betul. Djuga pendllpat, bahwa Kementeri- an Petera menggnnakan uang berdjUJta-djuta untu:<
perbaikan djalan tersebut, sepyrti apa jang dikemuka.
kan dalam mukaddimah pertanj~an, sama sekaH tidak tjotjok dengan kenjataannjl.l,:.
Mengena.i efficiency kerdja, pet"ugas-petugas Ke- menterian Peterapun selalu ~erusq!l1a agar supaja t - dak ada satu pihak jang rugil baikPemerintah mau- pun rakjat jang bekerdja.
Pendapat bahwa ,,pasti tjiema:lf..an ongkos leb:;i murah bila dikerdjakan ole!li swafantra I", adalalt tidak berdasarkan perhitunga~ jan&,pasti (exa'Ct). Pe- merintah mem:benarkan sistiib jang dig.unakan oh:h
BIDANG ARSIP DAN MUSEUM
Rantjangan Anggatan Negara tahnn 1959 (Sia 1958,
P.
350). Rapat 158.4005
(K. Werdojo.)
Kementerian Petera, jaii•tU disamping rakjat menda- pat balas djasa jang sepadan dengan djerih-pajahnja, djuga bisa berbakti kepada desanja, jaitu dengan djalan memberikan sedjumlah uang kepada kas desa, dengan perhitungan procentage.
Semenitara itu, Pemerintah dapat mendjelaskan, bahwa perkiraan harga-harga lebih mahal, baiklah dikemukakan sadja analyse Djawatan Pekerdjaan Umum Seksi Pandeglang, seluruhnja berdjumlah Rp. l.827;819,50, jaitu meliputi harga batu petjah, pelajanan mesin gilas memperbaiki berm dan selo- kan. Sedang dari Kementerian Petera sebesar Rp. 1.427.160,- sudah termasuk uang untuk kas desa dan panitia-panitia sebesar Rp. 268.280,-.
Djadi perkerdjaan jang njata hanja Rp. 1.158.880,-.
Ini berarti penghematan uang negara kurang-lebih Rp. 400.000,-. Djadi apabila tiap pem'bangunan projek bisa sebagian dihemat, maka keuangan nega- ra jang sekarang ini selalu deficit, akan bisa diku- rangi. Dan penghematan ini berarti djuga seperti jang sering dikemukakan oleh Pemerintah, keku- rangan biaja pembangunan bisa disambung dengan modal tenaga rakjat.
Demikianlah djawaban Pemerintah atas pertanja- an Saudara. Muttaqien jang membuktikan bahwa de- ngan kerdja-saroa itu akan terhemat uang.
Saudara Ketua, jang terpelllting bagi' saja ialah faktor jang ke-3 didaiam masalah mentale omscha- keling!
Ini aikan mendidik kita kearah tjara berfikir dan tjara bekerdja sehingga sesuai dengan kebutuhan ma- sjarakat.
Untuk mentjapai itu harus ditempuh methodiek dan tehnik jang lebih mendekatkan kita kepada basil, jaitu dengan djalan membawa rakjat langsung kepada tjara berfikir dan tjara kerdja jang dinamis itu.
Ternjata sekarang sudah tidak dapat disangsikan lagi bahwa alam demoikrasi menuntut agar rrukjat di- ikut-sertakan dalam persoalan negara dan masjara- kat. foi telah dibuktikan dailam pembitjaraan"pembi- tjaraan masjarakat maupun dalam Parlemen pada waktu membitjarakan Dewan Perantjang Nasional.
Singkatnja rakjat hams diikut-sertakan dalam sektor pembangunan, haik dalam pemikiran maupoo dalam pelaksanaan.
Berhubung dengan itu maika saja sangat setudju dengan pendirian Pemerintah jang menjerahkan Dja- watan Pen:gerahan Temaga Rakjait dari Kementerian Petera ini kepada Kementerian Pekerdjaan Umum cian Tenaga, sebagaill}ana tertera da.Jam keputusan Perdana Menteri No. 317 /PM/1958 tentang penjelesai- an Kementerian PengJerahan Tenaga Rakjat untuk
Pembangunan tertanggal 9 Djuli 1958 pasal 1 ajat b.
. Mak~ untuk ~da koordinasi jang baik dan supaja
!tdak s1mpang-·smr mepgenai mengikurt•sertakan rak- Jat dalam pe?1bangun~n ini, saja mendapat keterang- an mengenai duduknia perkara ini dan sampai di- mana sudah peh1~<sanljlan Keputusan Perdana Men- teri tersebut d!atas, terutarna pasal 4/Menjerahkan
pimpinan Direktorat Koordinasi Dewan Ekonomi dan Pembangunan kepada Menteri Pekerdjaan Umum dan Tenaga jang selandjutnja menjesuaikan direktorat tersebut dengan keadaan setelah peniada- an Kementerian Petera.
Sekian, Saudara Ketua, terima kasih.
Ketoa: Saja persilakan Saudara Ardiwinangun.
M. Ardiwioangun: Saudara Ketua jang terhor- mat, pada p~mandangan saja ini mengenal Bahagian HI raotjangan Anggaran Belandja tahun 1959, saja tidak membahas soal-soal barn dan memang ang~
garan bahagian ini tidak memuat soal-soal baru.
Soal-soal disekitar pemerintahan daerah jang saja akan kupas ialah soal-soal lama, jang sudah lama pula menunggu pelaksanaan atau penjelesaiannja.
Selama pelaksanaan otonomi belum memberikan djaminan untuk pertumbuhan sesuai dengan hasrat rakjat selama itu soal swantantra akan tetap merupa·
kan problim jang penting dan hangat.
Saudara Ketua jang terhormat, adalah wadjar, dji·
ka tiap warga-negara teristimewa pembajar padjak menghendaki dan mengharapkan dari Pemerintah supaj.a- tiap-tiap rupiah dari uang negara diperguna·
kan sebaik-baiknja untuk kepentingan negara dan rakjat, lebih-lebih pada saat negara berada dalam kesulitan keuangan.
Pemborosan uang negara dalam keadaan atau dengan alasan a pa pun djuga tidak dapat dibenarkan dan tidak boleh terdjadi. Dari karena itu saja agak:
kaget membatja memori pendjelasan mengenai Bahagian III jang antara lain berbunji:
,, ... maka lebih-lebih dalam tahun Ang- garan 1959 ini, Pemerintah harus berdaja-upaja sekeras-kerasnja untuk mentj.egah pemborosan ke- uangan negara".
Kalimat ini begitu tegas, sehing~a saia tidak dapat memberikan arti lain selain dari pada pengakuan Pemerintah •tentang adanja pemborosan jang acuut dan oleh karenanja Pemerintah harus berdaja-upaja sekeras-kerasnja untuk mentjegahnja.
Djika benar demikian, tidak mustahil pemborosan itu tidak sadja berdjangkit dilingkungan Kementerian Dalam Negeri tetapi djuga dilain-lain kementerian.
Saja katakan kaget, Saudara Ketua, karena tidak dapat menduga bahwa Pemerintah akan memberikan pernjataan jang terus terang.
DisamJ?ing itu saja merasa gembira lantaran tim- bul kembali pengharapan, bahwa Pemerintah akan bertindak sekeras-kerasnja, mentjegah pemborosan, kemewahan dan pengehraran jang tidak perlu atau menjalahi maksud.
Sering saja mendengar penjalah-gunaan uan~
neimra jang bersifat kedjahatan djabatan. seperti korupsi, jang merugikan negara dan rakjat sampai djumlah iang pantastis.
Djika keterangan Pemerintah diatas itu dihubung- 'kan dengan pernjataan Kepala Staf Angkatan Darat
fang dimuat dalam surat-surat "kabar bulan Oktober ja,ng lalu, bahwa pemberanta.sain koru~i masih,mio.ta