Lembaga Penelitian 23 Universitas Negeri Medan
MODEL PEMBELAJARAN E-LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MATA
KULIAH TERMODINAMIKA
Makmur Sirait dan Usler Simarmata
Dosen Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
Diterima 26 November 2011, disetujui untuk publikasi 2 Februari 2012
Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran e-learning pada mata kuliah Termodinamika di Jurusan Fisika FMIPA Unimed Medan. Penelitian ini dilakukakan dengan membuat handout dari mata kuliah Termodinamika dengan Power Point, kemudian diupload ke dalam Sistem Portal E-learning (Sipoel) Unimed. Mahasiswa mendaftar ke sipoel agar dapat mendownload setiap saat materi yang ada di Sipoel tersebut. Mahasiswa dibuat tugas dan dibuat dalam bentuk elektronik. Dalam setiap pertemuan dibahas kendala dan materi yang kurang dipahami. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa terhadap materi yang disajikan dibuat soal dan dilakukukan pretes, tes formatif dan postes. Hasil pretes diperoleh nilai rata-rata 48,32 dan simpangan baku 9,80; nilai rata-rata postes 81,02 dan simpangan baku 4,90. Jika dibandingkan antara nilai pretes dan postes, didapat peningkatan hasil belajar sekitar 67%. Sedangkan bila dibandingkan dengan kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata postes sebesar 78, maka diperoleh peningkatan sebesar 4 %. Hasil pendapat tentang model pembelajaran e-learning yang disusun, diperoleh kesimpulan bahwa model ini sudah dapat digunakan salah satu model pembelajaran di Jurusan Fisika khususnya dalam mata kuliah Termodinamika. Model pembelajaran e-learning ini dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi Termodinamika dan dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam proses pembelajaran.
Kata kunci: Model, E-learning,
Termodinamika
Pendahuluan
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin pesat dan kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme pembelajaran belajar mengajar (pendidikan) berbasis TIK menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia terbukti dengan maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan (sekolah. training dan universitas) maupun industri (Cisco System), IBM, HP, Oracle dan sebagainya. Di negara maju, misalnya Amerika Serikat komputer sudah merupakan barang yang lumrah (Arsyad,A. 2003).
Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam pembangunan suatu bangsa yang perlu dikembangkan. Pemerintah senantiasa mengupayakan peningkatan kualitas dan
kuantitas komponen-komponen yang
mempengaruhi proses pendidikan antara lain guru, siswa, metode, kurikulum, media maupun sarana dan prasarana.
Media pendidikan memegang
24 Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 18 Nomor 1 Maret 2012 menanamkan konsep-konsep dari materi yang
diajarkan. Khusus dalam pengajaran fisika, media pendidikan yang dipakai diharapkan dapat mengkonkritkan konsep fisika yang abstrak. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (1989) yang menyatakan : Penggunaan media pendidikan bermanfaat untuk pengembangan suatu pengertian, mengemukakan suatu masalah, memperlihatkan penggunaan suatu prinsip, menguji kebenaran suatu hukum yang diperoleh secara teoritis dan untuk
memperkuat suatu pengertian
reinforcement .
Kemajuan Teknologi Informasi yang sangat pesat ini, perlu di antisipasi terhadap arus globalisasi sehingga daya saing bangsa dapat ditingkatkan. Mengingat kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh sejauh mana bangsa tersebut mempunyai kaum intelektual muda di negaranya maka semakin bertambah banyak jumlah perguruan tinggi di berbagai negara yang menyajikan materi perkuliahan secara elektronik, baik sebagai pelengkap maupun pengganti pembelajaran tatap muka.
Beberapa Perguruan Tinggi
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran elektronik sebagai sumplemen (tambahan) terhadap materi pelajaran yang disajikan secara reguler di kelas (Rosenberg, 2001). Namun beberapa Perguruan Tinggi lainnya menyelanggarakan e-learning sebagai alternatif bagi mahasiswa yang karena satu dan lain hal berhalangan mengikuti perkuliahan secara tatap muka. Dalam kaitan ini e-Learning berfungsi sebagai option (pilihan) bagi mahasiswa.
Istilah e-Learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang defenisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu defenisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Marc J. Rosenberg yang menyatakan : e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet, CD-ROMs (DVDs), WBT atau media jaringan komputer lainnya.
Suppes dan Mornigstar melaporkan suatu studi keefektifan pengajaran menggunakan komputer yaitu dalam salah satu studi, suatu sampel yang besar dari siswa kelas 1 sampai 6 di Missisippi diberikan latihan berhitung selama 10 menit sehari dengan menggunakan terminal komputer. Hasilnya, 7 dari 7 perbandingan yang dibuat
menunjukkan kelompok eksperimental
tersebut memperoleh hasil yang lebih baik dari mereka yang tidak memakai komputer (Wilkinson, 1986). Hasil penelitian (Sirait,1999) bahwa model CAI yang dirancang lebih menarik dan dapat lebih mudah di review, karena tampilannya dapat dibuat lebih realistis dengan warna-warna yang menarik. Sehingga model CAI yang dirancang dapat digunakan sebagai media pengajaran.
Penelitian Cartwright dan Robin (1972) terhadap 114 mahasiswa dari jurusan pendidikan khusus dibagi secara random dalam dua kelompok; satu kelompok sepenuhnya menerima pelajaran yang memakai komputer, sedangkan kelompok yang lain itu dalam bentuk kuliah dan diskusi. Hasilnya : kelompok belajar memakai komputer menyelesaikan tugas kuliahnya dalam waktu yang sepertiga kurang dari yang diperlukan oleh kelompok lain itu, nilai terakhir yang diperoleh 24 % lebih baik dalam
mengerjakan 75 butir tes
penentuan.(Schramm, 1984).
Dengan adanya model pembelajaran e-Learning ini diharapkan waktu dosen lebih banyak untuk berdiskusi dan menyelesaikan soal-soal yang nantinya memperjelas pemahaman konsep-konsep termodinamika. Dengan adanya sistem LAN, Sistem Portal E-learning (Sipoel), internet di Laboratorium Komputer Jurusan Fisika FMIPA Unimed
Medan, maka pengembangan model
pembelajaran e-Learning ini dapat
Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 18 Nomor 1 Maret 2012 25 Penelitian ini bertujuan untuk membuat
program komputer (software) model
pembelajaran e-learning pada mata kuliah Termodinamika yang dapat didownload melalui Sipoel Unimed. Sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Termodinamika. Manfaat penelitian ini adalah memberi motivasi bagi dosen untuk mengembangkan model pembelajaran berbasis komputer (e-learning). Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menjadi suatu model pembelajaran di Jurusan Fisika FMIPA Unimed Medan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan dosen yang ingin membuat model semacam ini.
Metode Penelitian
Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu proses belajar mengajar adalah dengan menggunakan komputer yang diprogram sedemikian rupa sehingga dapat menyajikan bahan ajar dengan runut dan menarik. Penggunaan komputer sebagai media sesuai dengan pendapat
Nasution (1982) menyatakan bahwa
pengajaran dengan bantuan komputer atau CAI (Computer Assisted Instruction) adalah pengajaran yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Dalam penggunaan model CAI mahasiswa diajak untuk berinteraksi dengan komputer, sehingga terjadi alih informasi atau informasi dua arah. Program CAI telah dikembangkan dalam berbagai jenis pengajaran, sebagaimana yang dikemukakan oleh Wilkinson (1986) menyatakan bahwa : Program C“I telah dikembangkan dalam berbagai jenis pengajaran yang meliputi : Instruksi dan latihan; Dialog terbimbing; Latihan dengan simulasi dan Penyelesaian problem (soal-soal).
E-Learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley yang menyatakan : e-Learning merupakan suatu
jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain (Hartley, 2001). E-learning hadir untuk menjawab tuntutan tersebut dengan menjanjikan beberapa keuntungan sebagai berikut :
a. Investasi relatif kecil. E-Learning
memungkinkan penyelenggara
pendidikan/ pelatihan untuk melakukan investasi yang lebih kecil dibandingkan dengan menyediakan fasilitas belajar mengajar konvensional karena investasi yang sifatnya mahal seperti gedung bisa diminimalkan.
b. Hemat biaya transportasi dan
akomodasi. E-learning menjanjikan penghematan biaya transportasi dan akomodasi baik bagi mahasiswa maupun dosen karena mahasiswa dan dosen tidak perlu melakukan perjalanan (khususnya perjalanan luar kota) ke tempat dilangsungkannya kegiatan pembelajaran.
c. Fleksibilitas waktu dan tempat. Dengan menggunakan fasilitas e-learning, mahasiswa dan pelajar tidak perlu berada di ruangan yang sama tetapi bisa berada pada jarak yang berjauhan.
E-Learning bahkan memungkinkan
mahasiswa dan dosen tidak berinteraksi secara real time pada saat yang bersamaan sehingga perbedaan tempat dan waktu bisa diatasi.
d. Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Strategi pengembangan e-Learning pada
hakekatnya sama dengan strategi
26 Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 18 Nomor 1 Maret 2012 Gambar 1 : Tahapan Rekayasa Perangkat
Lunak
Masalah analisa kebutuhan hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam membuat e-learning. Hal ini sering dilupakan oleh pengembang aplikasi e-Learning. Pengembang terobsesi untuk membuat aplikasi e-Learning terlengkap dan terbaik, padahal itu belum tentu sesuai dengan kebutuhan sebenarnya dari pengguna.
Dari sebuah studi tahun 2000 yang dilakukan oleh Forrester Group kepada 40 perusahaan besar menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja (lebih dari 68%) menolak untuk mengikuti pelatihan/kursus yang menggunakan konsep e-Learning. Ketika e-Learning itu diwajibkan kepada mereka 30% menolak untuk mengikuti (Dublin, 2003). Sedangkan studi lain mengindikasikan bahwa dari orang-orang yang mendaftar untuk mengikuti e-Learning, 50-80% tidak pernah menyelesaikannya sampai akhir (Delio, 2000).
Pengembangan sistem e-Learning harus didahului dengan melakukan analisa terhadap kebutuhan dari pengguna (user needs). Sesuai dengan paradigma rekayasa sistem dan perangkat lunak, kebutuhan dari pengguna ini memiliki kedudukan tertinggi, dan merupakan dasar kreasi dan kerja
pengembang. Peserta didik maupun
dosen/guru dapat memperoleh manfaat dari penyelenggaraan e-Learning. Beberapa di antara manfaat e-Learning adalah fleksibilitas kegiatan pembelajaran, baik dalam arti interaksi peserta didik dengan materi/bahan pembelajaran, maupun interaksi peserta didik dengan dosen/guru, serta interaksi antar sesama peserta didik untuk mendiskusikan materi pembelajaran.
Hasil dari proses analisa kebutuhan
(requirements analysis) pengguna
diterjemahkan sebagai fitur yang sebaiknya masuk dalam sistem e-Learning yang di kembangkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menyusun suatu pembelajaran
menggunakan e-learning, antara lain :
a. Informasi tentang unit-unit terkait dalam dalam proses belajar mengajar :
Tujuan dan sasaran, Silabus, Metode pengajaran, Jadwal kuliah, Tugas, Jadwal Ujian, Daftar referensi atau bahan bacaan, profil dan kontak pengajar
b. Kemudahan akses ke sumber referensi : Diktat dan catatan kuliah, bahan presentasi, contoh ujian yang lalu, FAQ (frequenly asked questions), sumber-sumber untuk pengerjaan tugas, situs-situs bermanfaat, artikel-artikel dalam jurnal online
c. Komunikasi dalam kelas: Forum diskusi online, mailing list diskusi, papan
pengumuman yang menyediakan
informasi (perubahan jadwal kuliah, informasi tugas dan deadline-nya )
d. Sarana untuk melakukan kerja kelompok: Sarana untuk sharing file dan direktori dalam kelompok, sarana diskusi untuk mengerjakan tugas dalam kelompok e. Sistem ujian online dalam pengumpulan
feedback.
Rancangan dan mekanisme penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Rancangan model pembelajaran dibuat tiga tahap yaitu : penyusunan handout, pembuatan
program dan pelaksanaan proses
Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 18 Nomor 1 Maret 2012 27 pelajaran. Tahap disain dengan langkah
penentuan strategi, pemilihan teknik penyajian pelajaran akan menghasilkan bagan alir pengajaran. Tahap pembuatan merupakan tahap implementasi meliputi pembuatan flow chart program dan penulisan program dengan
Microsoft Power Point. Langkah
penyempurnaan program pengajaran meliputi
enkripsi (penyandian), proteksi
(perlindungan), kompresi untuk penghematan memory dan pembuatan program instalasi. Langkah terakhir pembuatan dokumentasi program pengajaran menghasilkan manual referensi, pedoman pemakaian dan bimbingan pemula. Pada tahap pengujian meliputi langkah-langkah evaluasi modular oleh pemrogram, evaluasi oleh perancang dan evaluasi operasional oleh pemakai. Hasil dari tahap ini merupakan masukan untuk penyempurnaan paket program pengajaran yang dihasilkan (e-learning). Jika tahap ini tidak memuaskan maka tahap implementasi akan diulang dengan melakukan perbaikan-perbaikan. Setelah selesai maka materi ajar diupload ke Sipoel (Sistem portal e-learning)
Unimed untuk siap digunakan oleh
mahasiswa.
b. Peningkatan kemampuan dasar mahasiswa mengoperasikan komputer, dilakukan melalui latihan pengoperasian komputer meliputi operasi dasar windows, membuat e-mail dan mendaftar ke sipoel Unimed. Cara mendaftar ke sipoel Unimed telah tersedia di http://sipoel.unimed.ac.id/. Kemudian dilatih cara membuka dan mendown-load dari Sipoel. Setelah mahir ini, juga diberikan latihan untuk
membuka web-web yang berhubungan
dengan Termodinamika dan memberi
alamat-alamat yang sesuai dengan topik
pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan di laboratorium komputer Jurusan Fisika FMIPA Unimed.
c. Kegiatan pembelajaran mata kuliah Termodinamika dilakukan berbasis pada mahasiswa (student centered learning). Proses pembelajaran dilakukan dengan model pembelajaran e-learning yaitu menyajikan materi perkuliahan berupa handout melalui media elektronik (e-Learning) yang telah
diupload ke Sipoel Unimed. Kemudian diberi tugas-tugas yang harus diselesaikan berdasarkan kompetensi dasar yang telah ditetapkan pada silabus. Memberikan
beberapa contoh alamat web yang
berhubungan dengan mata kuliah
Termodinamika, sehingga mahasiswa dapat mencari sendiri web yang lain yang berhubungan dengan tugas-tugas yang diberikan. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran diberikan pretes dan pada bagian akhir beberapa topik dilakukan tes formatif.
d. Di setiap akhir pertemuan diadakan tanya jawab, untuk menjaring permasalahan-permasalahan yang dihadapi mahasiswa.
Kemudian diadakan diskusi untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang timbul. Di akhir kegiatan diberi angket untuk melihat
respon mahasiswa terhadap model
pembelajaran yang diberikan (model pembelajaran e-Learning).
Untuk menentukan peningkatan hasil belajar yaitu dengan mencari nilai rata-rata pretes dan postes, kemudian ditentukan
persentasi peningkatan sebelum
menggunakan pembelajaran dengan
e-learning dan sesudah menggunakan
pembelajaran e-learning.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kemampuan awal mahasiswa Dik 2010 B ini adalah rendah dengan nilai rata-rata 48,32 dan simpangan baku 9,80. Nilai rata-rata setelah pembelajaran yang diperoleh adalah 81,02 dan simpangan baku 4,90. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran e-learning dimana materi kuliah Termodinamika telah diupload ke Sistem Portal E-learning Unimed
(Sipoel) dengan alamat
28 Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 18 Nomor 1 Maret 2012 refrigerator; formatif 4 (F4) dengan materi :
Entropi dan Potensial Termodinamika. Jika dibandingkan antara niai pretes dan postes, didapat peningkatan hasil belajar sekitar 67%. Pada formatif satu didapat nilai rata-rata sebesar 87 dengan simpangan baku 1,9; formatif dua didapat nilai rata-rata sebesar 68 dengan simpangan baku 15 dan pada formatif tiga didapat nilai rata-rata sebesar 86 dengan simpangan baku 2,6. Formatif empat nilai rata-rata sebesar 83 dengan simpangan baku 4,4 dan nilai akhir merupakan rata-rata dari nilai formatif satu sampai nilai formatif empat yaitu sebesar 81 dengan simpangan baku 4,9.
Nilai pretes ini masih rendah artinya
kemampuan awal mahasiswa dalam
termodinamika ini masih jauh dari yang diharapkan, pada hal sebagian dari materi termodinamika ini telah dipelajari pada mata kuliah Fisika Umum I. Mereka sudah lupa dengan apa yang pernah dipelajarinya. Hasil formatif 1 sudah cukup baik dengan nilai rata-rata 87. Hal ini juga dipengaruhi oleh materi pada keadaan ini tidak terlalu sulit, karena merupakan materi pendahuluan dan sudah pernah dipelajari pada Fisika Umum I. Pada materi ini sifatnya mengingatkan kembali apa yang sudah pernah dipelajari pada mata
kuliah Fisika Umum dan persamaan
matematikanya tidak ada yang rumit. Sedangkan nilai formatif 2 turun menjadi 68, dalam hal ini persamaan matematika sudah menonjol terutama tentang diferensial untuk membahas persamaan keadaan, koefisien muai kubik dan koefisien ketermampatan .
Mahasiswa masih lemah dalam
mengaplikasikan variabel koordinat kartesius (x, y, z) kepada variabel termodinamik (P, V,T). Jika dibuat soal diferensial dengan variabel xyz, mereka dapat mendiferensialkan tetapi setelah diubah kepada variabel PVT, sebagian besar mereka tidak dapat mengerjakan dengan benar. Mereka tidak dapat mengaplikasikan rumus diferensial bentuk U.V dalam variabel termodinamika. Demikian juga halnya dalam membuat persamaan matematika dan membuat grafik dalam koordinat PV, PT atau VT, mereka banyak kurang mampu mengerjakan dengan
benar. Mereka masih kesulitan mendownloap materi kuliah dari sistem portal e-learning (sipoel) Unimed karena kadang-kadang webnya bermasalah untuk masuk karena masih terbatasnya bandwith yang digunakan untuk situs ini. Setelah formatif ini, mereka diberi lagi latihan-latihan yang mendalam sehingga mempunyai kemampuan untuk
mempelajari topik berikutnya yang
berhubungan dengan diferensial dan kalkulus. Nilai formatif 3 ada peningkatan hasil belajar dengan nilai rata-rata 86. Hal ini dapat terjadi karena sebelumnya sudah diberi remedial tentang penguatan kemampuan matematika dan motivasi belajarnya semakin tinggi karena mereka takut tidak lulus, sebab formatif duanya kurang baik. Pada formatif 4 mahasiswa mendapat nilai rata-rata 83, sedikit menurun dari formatif 3. Materi pada keadaan ini juga memerlukan kemampuan matematika yang baik sehingga materi kuliah itu dapat dipahami dengan baik. Dari tugas-tugas yang mereka buat, masih banyak yang kurang teliti dalam mengkonversi satuan, antara satuan yang bukan SI (Sistem Internasional) menjadi satuan SI. Karena dalam soal yang diberikan tidak semuanya besaran itu dinyatakan dalam sistem satuan yang sama. Misalnya volume dalam satuan liter, tekanan dalam satuan atmosfer (atm) dan suhu dalam derajat celcius, sedangka satuan dari tetapan gas umum (R) sudah dalam SI yaitu J.mol-1.K-1 Dari aktivitas
mahasiswa dalam mencari dan memahami materi kuliah yang diberikan melalui sipoel maupun web lain cukup baik, hal ini dapat
dilihat ketepatan mereka dalam
mengumpulkan tugas-tugas dalam bentuk elektronik. Demikian juga dalam diskusi mereka aktif dalam bertanya tentang hal-hal yang mereka belum paham, termasuk cara membuka sipoel dan web lain yang berhubungan dengan termodinamika ini. Mahasiswa dalam presentasi hasil tugas kelompok, mereka bekerja sama untuk
menjawab peranyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh kelompok lain, mereka saling membantu untuk menjawabnya. Dari hasil angket dapat disimpulkan bahwa model
Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 18 Nomor 1 Maret 2012 29 meningkatkan pemahaman terhadap materi
termodinamika dan dapat meningkatkan
aktivitas mahasiswa dalam proses
pembelajaran.
Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Model pembelajaran e-learning mata kuliah Termodinamika yang telah diupload pada Sipoel Unimed, sudah dapat digunakan sebagai model pembelajaran di Jurusan Fisika FMIPA Unimed Medan.
2. Nilai rata-rata mahasiswa sebelum dilakukan model pembelajaran e-learning adalah 48,32 dan setelah pembelajaran e-learning adalah 81,02.
3. Ada peningkatan hasil belajar mahasiswa sebelum dan sesudah dilakukan model pembelajaran e-learning sebesar 67 %.
Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini, maka diberikan saran sebagai berikut :
a. Perlu pelatihan awal tentang cara mendownload materi dan mendaftar di sipoel.
b. Untuk penelitian lanjutan perlu diperhatikan aktivitas mahasiswa dan menjaring permasalahan yang muncul pada e-learning lebih detail
c. Tampilan materi di internet perlu dipadukan antara teks dan gambar animasi.
Daftar Pustaka
Allesi,S.M. dan Trollip,S.R. (1985), Computer-Based Instruction : Methods and Developments, Englewood Cliffs, Prentice-Hall,Inc.
Arsyad, A, (2003), Media Pengajaran, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Anderson,R.H.,(1986), Pemilihan Dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, Jakarta, Rajawali Pers. Delio, (2000), Report: Online Training ‛oring,
Wired News, Tersedia pada www.wired.com/news/business/0,1367, 38504,00.html. Diakses pada tanggal 20 Maret 2008.
Dublin, (2003), Implementing e-Learning: getting the most from your elearning investment, the ASTD International Conference, May 2003.
Gagne, R.M., dan Brigg, (1975), Instructional Technology : Foundations, Hillsdale, Lawrence Erlmaum Associates, Publishers.
Glossary, (2001), Glossary of e-Learning Terms, LearnFrame.Com. Hartley, (2001), Selling e-Learning, American
Society for Training and
Development.
Latuheru, J.D., (1993), Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Kini, IKIP Ujung Pandang
Nasution, S., (1982), Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bina Aksara.
Rosenberg, M.J., (2001), E-Learning Strategies for Delivering Knowledge in the Digital Age, New York, McGraw-Hill. Schramm, W, (1984), Media Besar Media Kecil,
Terjemahan Agafur, Semarang, IKIP Semarang Press.
Sirait,M., (1999), Pemrograman Model CAI pada Mata Kuliah Elektronika Dasar, Medan, Penelitian SPP/DPP.
Sudjana, N dan Rivai,A, 1989, Teknologi Pengajaran, Sinar Baru, Bandung. Wahono, R.S., (2003), Pengantar e-Learning dan
Pengembangannya,
IlmuKomputer.Com. Tersedia pada http://romisatriawahono.net
Wilkinson, G.L, (1986), Media Dalam Pembelajaran, Jakarta, Rajawali Press.
Ucapan Terima Kasih