PROVINSI SULAWESI TENGAH
PROVINSI SULAWESI TENGA KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN SULAWESI TENGAH
KAJIAN FISKAL REGIONAL
Triwulan I 2021
Penyusun:
Penanggung Jawab: Irfa Ampri Ketua Tim: Eko Kusdaryanto Editor: Eko Kusdaryanto Desain Grafis: Andi Dheayana Octavera Anggota: Dedy Wahyu Winoto, Bayu Kusuma Putra, Aditya Dimas S, Andi Dheayana Octavera
Rahman S. Halim, Aditya Dimas S
KAJIAN FISKAL REGIONAL ( KFR ) TRIWULAN I TAHUN 2021
PROVINSI SULAWESI TENGAH
i
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Kata Pengantar Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera bagi kita semua.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang dengan rahmat dan karunia-Nya Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2021 dapat disusun dan selesai tepat waktu.
Kajian Fiskal Regional Tahun ini merupakan output dari pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Direktorat Jenderal Perbendaharaan di bidang pengelolaan fiskal sebagai bagian dari monev pelaksanaan anggaran pusat dan daerah yang menghubungkan antara implementasi kebijakan fiskal dengan perkembangan makro ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam proses penyusunan kajian ini, kami menggunakan data yang diperoleh dari berbagai pihak, antara lain pemerintah provinsi/kabupaten/kota di Sulawesi Tengah, BPS Provinsi Sulawesi Tengah, BI perwakilan Sulawesi Tengah, satuan kerja vertikal maupun daerah, Ekonom Kementerian Keuangan Sulawesi Tengah dan sumber-sumber lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Oleh karena itu, kepada semua pihak tersebut kami mengucapkan terima kasih dan semoga kerja sama serta hubungan baik ini dapat ditingkatkan di masa yang akan datang.
Dengan selesainya penyusunan Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2021 ini, kami berharap kajian tersebut dapat menjadi salah satu media informasi terkini yang bernilai strategis bagi mitra kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tengah, baik satuan kerja kementerian/lembaga, pemerintah provinsi/kabupaten/kota di Sulawesi Tengah maupun pemangku kepentingan lainnya.
Kami menyadari bahwa Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2021 masih belum sempurna dan masih membutuhkan banyak masukan membangun guna penyempurnaan hasil kajian di masa yang akan datang.
Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Palu, 06 Mei 2021
Kepala Kanwil DJPb Provinsi
Sulawesi Tengah
Irfa Ampri
KATA PENGANTAR
ii
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Daftar Isi
i. KATA PENGANTAR ii. DAFTAR ISI
iv. DAFTAR GRAFIK v. DAFTAR TABEL
vi. EXECUTIVE SUMMARY
BAB I
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
1 Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto
2 Indikator
Kesejahteraan
BAB II
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS
PELAKSANAAN APBN 5 Pendapatan
Pemerintah Pusat di Daerah
8 Belanja Negara 11 Prognosis Realisasi
APBN
iii
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Daftar Isi
BAB III
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS
PELAKSANAAN APBD 13 Pendapatan Daerah 17 Belanja Daerah 18 Prognosis Realisasi
APBD
BAB IV
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS
PELAKSANAAN ANGGARAN
KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)
19 Laporan Keuangan Pemerintah
Konsolidasian 20 Pendapatan
Konsolidasian
22 Belanja Konsolidasian
BAB V
BERITA/ISU FISKAL
REGIONAL TERPILIH
DAFTAR PUSTAKA
iv
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Daftar Tabel
DAFTAR GRAFIK
1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan di Provinsi Sulawesi Tengah (YoY)
dan Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Sulampapua 1
1.2. Pergerakan Inflasi Bulanan Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional Tahun
2019 – 2020 (dalam Persentase) 2
1.3. Perkembangan NTP, Indeks yang Dibayar Petani (lb), Indeks yang Diterima Petani (lt) di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2020 - 2021 4 2.1. Kontribusi Penerimaan Perpajakan per Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi
Sulawesi Tengah s.d. Triwulan I Tahun 2021 6
2.2. Realisasi Penerimaan PPh di Sulteng 7
2.3. Realisasi Penerimaan PPn dan PPnBM 7
2.4. Realisasi Pajak Perdagangan 7
2.5. Tren Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan Sosial Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. TW I Tahun 2021 (dalam Juta Rupiah)
9 2.6. Tren Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa Lingkup Provinsi Sulawesi
Tengah s.d. TW I Tahun 9
2.7. Realisasi KUR Triwulan I 2021 11
2.8. Realisasi UMi s.d. TW III Prov. Sulteng 11
3.1. Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 (dalam Juta Rp) 13 3.2. Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi
Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 (dalam Juta Rp) 14 3.3. Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Berdasarkan Rasio PAD Terhadap
Total Pendapatan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021
15 3.4. Realisasi Pendapatan Transfer Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun
2021 16
3.5. Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Berdasarkan Rasio Dana Transfer Terhadap Total Pendapatan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021
16 3.6. Pagu dan Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal
Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan I Tahun 2021 17 3.7. Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan (Lima Urusan Tertinggi)
Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan I Tahun 2021 18
4.1. Proporsi Penerimaan Konsolidasian 20
4.2. Perbandingan Proporsi Sumber Penerimaan Konsolidasian (miliar) 20
4.3. Struktur Belanja Konsolidasian 22
4.4. Proporsi Belanja Pemerintah Konsolidasian 22
4.5. Realisasi Belanja Pemerintah Konsolidasian Periode TW I 2021 dan 2020
(jutaan) 23
v
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Daftar Grafik
DAFTAR TABEL
1.1. Penduduk Usia Kerja dan Angkatan Kerja, Februari 2020–Februari 2021 3 2.1. Pagu dan Realisasi APBN Prov. Sulteng Triwulan I Tahun 2020 dan Tahun
2021 (miliar rupiah) 5
2.2. Perkembangan Realisasi PNBP BLU s.d. Triwulan I Tahun 2021 8 2.3. Profil Badan Layanan Umum Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I
Tahun 2021 (dalam Juta Rp) 10
2.4. Penerusan Pinjaman Provinsi Sulteng s.d TW I Tahun 2021 10 2.5. Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan
IV Tahun 2020 (dalam Juta Rp) 11
3.1. Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Akhir Triwulan I
Tahun 2020 dan Tahun 2021 (dalam Miliar Rp) 12
3.2. Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan
IV Tahun 2021 (dalam Miliar Rp) 18
4.1. Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah s.d.Triwulan I Tahun 2021 (dalam milyar Rupiah) 19 4.2. Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah
Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 dan 2020 21 4.3. Realisasi Belanja Pemerintah Konsolidasian dan Kontribusi Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2020 dan 202
23 4.4. Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah Provinsi Sulawesi
Tengah Triwulan I Tahun 2021 24
5.1. Realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Provinsi Sulteng
Triwulan I Tahun 2021 26
vi
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Executive Summary
EXECUTIVE SUMMARY
Di awal Tahun 2021 ini pandemi Covid-19 masih belum berakhir, sehingga masih berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Perekonomian Provinsi Sulteng Triwulan I (Tw1) Tahun 2021 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) adalah sebesar Rp52,41 triliun sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) adalah sebesar Rp34,79 triliun. Pertumbuhan Ekonomi Sulteng Tw1 Tahun 2021 jika dibandingkan Tw1 Tahun 2020 (y-on-y) tumbuh sebesar 6,26 persen melambat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,88 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Industri Konstruksi sebesar 16,48 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 15,19 persen.
Pada bulan Maret 2021 inflasi gabungan dua kota di Provinsi Sulteng yaitu Kota Palu dan Kota Luwuk adalah sebesar 0,20 persen, dan inflasi tahun kalender dari Desember 2020 hingga Maret 2021 adalah sebesar 0,55 persen serta inflasi tahun ke tahun dari Maret 2020 hingga Maret 2021 sebesar 2,31 persen. Kota Palu mengalami inflasi sebesar 0,21 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,63 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,51 persen. Sementara Kota Luwuk pada bulan ini turut mengalami inflasi sebesar 0,13 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,28 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 1,46 persen.
Realisasi Pendapatan Negara (APBN) sampai dengan Tw1-2021 sebesar Rp1,17 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp280 miliar atau 31,2 persen bila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 (y-to-y) . Sedangkan untuk Belanja dan Dana Transfer, telah terealisasi sebesar Rp4,20 triliun atau 19,39 persen dari pagu.
Belanja pada periode ini mengalami penurunan sebesar 2,37 persen dibandingkan tahun 2020 (y-to-y). Sedangkan secara keseluruhan, realisasi pendapatan di wilayah Provinsi Sulteng lebih kecil dari realisasi belanjanya sehingga terjadi defisit sebesar minus Rp3,02 triliun turun 23,4 persen bila dibandingkan dengan defisit pada Tahun 2020
Target pendapatan pemerintah daerah (APBD) di SultengTahun 2021 sebesar Rp19,67 triliun, mengalami kenaikan sebesar 1,14 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 (y-to-y). Realisasi pendapatan sampai dengan Tw1-2021 sebesar Rp2,71 triliun atau 13,78 persen dari target, mengalami penurunan sebesar
vii
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Executive Summary
Rp34,36 triliun dibanding realisasi pendapatan dengan periode yang sama Tahun 2020.
Dari sisi belanja dan transfer, pagu tahun 2021 ditetapkan sebesar Rp20,58 triliun, mengalami penurunan sebesar 11,74 persen dibanding pagu Tahun 2020. Realisasi belanja dan transfer mencapai Rp1,50 triliun atau 7,29 dari pagu.
Pendapatan Pemerintahan Umum (General Government Revenue) atau Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah sampai Tw1-2021 sebesar Rp1.43 triliun, turun Rp119 miliar atau -7,65% persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 (y-to-y) sebesar Rp1,55 triliun. Struktur Pendapatan konsolidasian pemerintah daerah Sulteng didominasi oleh pendapatan pajak dengan proporsi sebesar 85,13 persen sebesar Rp1,22 triliun. Sementara 14,87 persen atau sebesar Rp213 miliar disumbangkan oleh pendapatan dari sektor PNBP.
Berdasarkan Laporan Operasional Tingkat Wilayah Prov. Sulteng TwI-2021, rasio belanja pemerintah terhadap PDRB mencapai 6,21 persen lebih tinggi bila dibandingkan dengan rasio investasi terhadap PDRB yang hanya menyumbang 0,79 persen. Dengan demikian kontribusi belanja pemerintah terhadap PDRB mempunyai kontribusi lebih tinggi bila dibandingkan dengan kontribusi investasi. Dalam kondisi perekonomian yang melambat akibat pandemi Covid-19 ini kontribusi pemerintah dari belanja pemerintah lebih dibutuhkan untuk dapat segera memperbaiki kondisi perekonomian.
Realisasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tw1-2021 di Sulteng sebagai salah satu program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha melalui kemudahan akses pembiayaan kepada pelaku UMKM sebesar Rp590 miliar yang disalurkan ke 17.628 debitur. Penyaluran ini mengalami peningkatan debitur sebesar 30,94 persen dan jumlah outstanding pinjaman sebesar 86,80 persen dibandingkan Tw1 2020 (yoy). Sementara itu, penyaluran Program Pembiayaan Ultramikro (UMi) sebesar Rp254,5 juta kepada 35 debitur. Penyaluran ini mengalami penurunan signifikan sebesar 96,5 persen dari jumlah pinjaman periode Tw1-2020 sebesar Rp7,3 miliar.
PERTUMBUHAN EKONOMI
T R I W U L A N I - 2 0 2 1
I N F L A S I
T R I W U L A N I - 2 0 2 1 PDRB ADHB PDRB ADHK 2010
Rp52,41 T Rp34,80 T
Ekonomi Sul-Teng TW I 2021 (y-on-y) (q-to-q)
6,26% -0,68%
1,87 -0,21
6,26
-1,98 0,06
-1,20 -1,88
13,45 14,28
1,47
-0,74 -4
0 4 8 12 16
Prov Indonesia
S P A S I A L S U L A M P A P U A
0,20%
M A R E T 2 0 2 0
( g a b u n g a n )
Kota Palu Kota Luwuk
0,21% 0,13%
+0,05% dari
Feb 2021 +0,19% dari
Feb 2021
F a k t o r I n f l a s i :
I n d e k s h a r g a u t a m a :
• M a k a n a n , m i n u m a n , d a n t e m b a k a u ( 0 , 9 6 % )
• P a k a i a n d a n A l a s K a k i ( 0 , 4 1 % )
• P e r a w a t a n P r i b a d i d a n J a s a L a i n n y a ( 0 , 1 9 )
• T r a n s p o r t a s i ( 1 , 0 8 )
KETENAGAKERJAAN
T R I W U L A N I – 2 0 2 1 *
NILAI TUKAR PETANI (NTP)
T R I W U L A N I - 2 0 2 1
* F e b r u a r i 2 0 2 1
1,58 Juta
Angkatan Kerja
1,52 Juta
Penduduk Bekerja
58,73 Rb Pengangguran
11,75 rb 11,75 rb
38,85%
15,51%
7,60%
6,94%
31,10% Pertanian
Perdagangan Adm.
Pemerintahan Industri Pengolahan Lainnya
1,53%
1,97%
6,04%
11,04%
3,64%
3,52%
0,00%
2,00%
4,00%
6,00%
8,00%
10,00%
12,00%
<SD SMP SMA SMK DI-DIII UNIV.
% TPT per Tingkat Pendidikan
Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) 3,73%
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK)
68,93%
0,80% 2,35%
Dibandingkan Februari 2020
96,81
Maret 2021 Naik 1,11% dari
Februari 2021
Indeks Harga Yang Diterima Petani (lt)
Indeks Harga Yang Dibayar Petani (lb)
1,51%
0,03%
APBN T R I W U L A N I - 2 0 2 1
APBD
T R I W U L A N I - 2 0 2 1
R e a l i s a s i P e n d a p a t a n
R e a l i s a s i B e l a n j a N e g a r a
P a j a k P N B P
B. Pegawai (468 M) B. Barang (370 M) B. Modal (329 M) TKDD (1,038 M)
1 , 0 2 1 M 1 5 6 M
1 , 1 7 7 M
344,15% Pagu 23,79%*
R e a l i s a s i
P e n d a p a t a n -52,32%*
P A D 2 6 0 M
T r a n s f e r 1 6 , 5 4 2 M
L a i n n y a 4 6 2 M Realisasi Belanja &
Transfer
Belanja (1,461 M)
Transfer Bankeu (38 M)
-15,46%*
4 , 2 0 4 M
19,39% Pagu
1 , 1 7 7 M
13,78% Pagu
-53,40%*
1 , 5 0 0 M
7,29% Pagu
*Realisasi Thn 2021 thd Thn 2020
Gambar : Tambak Garam Sumber : Ditsgraphy
BAB I
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI
REGIONAL
1
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Bab I – Perkembangan dan Analisis Ekonomi Regional
1,87
-0,21 6,26
-1,98 0,06
-1,20
-1,88 13,45
14,28
1,47 -0,74 -4
0 4 8 12 16
Prov Indonesia 7,88
4,49
2,84 4,45
6,26
0 2 4 6 8 10 12
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
2019 2020 2021
BAB I
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL
A. Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Ekonomi Sulawesi Tengah triwulan I Tahun 2021 jika dibandingkan Triwulan I Tahun 2020 (y-on-y) tumbuh sebesar 6,26 persen (Grafik 1.1), melambat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,88 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Industri Konstruksi sebesar 16,48 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 15,19 persen.
Sementara itu, dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) ekonomi Sulteng mengalami kontraksi sebesar 0,68 persen. Dari sisi produksi, kontraksi tertinggi terjadi pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 19,98 persen. Dari sisi pengeluaran, kontraksi tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 56,82 persen. Jika diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku (ADHB), PDRB Sulteng mencapai Rp 52,41 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 (ADHK) mencapai Rp 34,80 triliun.
Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan di Provinsi Sulawesi Tengah (YoY) dan Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Sulampapua
Sumber : BPS Sulawesi Tengah (diolah)
Secara spasial, ekonomi wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua triwulan I tahun 2021 tumbuh sebesar 3,26 persen (y-on-y) dengan pertumbuhan tertinggi di Papua dengan pertumbuhan sebesar 14,28 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi nasional masih mengalami kontraksi sebesar 0,74 persen.
2
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Bab I – Perkembangan dan Analisis Ekonomi Regional
0,21 -0,06 0,13 0,25 0,16 0,21
-0,8 -0,4 0 0,4 0,8 1,2
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar
2020 2021
Kota Luwuk Kota Palu Nasional 2. Inflasi
Pada bulan Maret 2021 inflasi gabungan dua kota di Provinsi Sulawesi Tengah adalah sebesar 0,20 persen, sedangkan inflasi tahun kalender dari Desember 2020 hingga Maret 2021 sebesar 0,55 persen serta inflasi tahun ke tahun dari Maret 2020 hingga Maret 2021 sebesar 2,31 persen. Dari dua kota IHK di Provinsi Sulawesi Tengah, Kota Palu tercatat mengalami inflasi sebesar 0,21 persen (grafik 1.2) dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,63 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,51 persen.
Sementara Kota Luwuk pada bulan ini turut mengalami inflasi sebesar 0,13 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,28 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 1,46 persen.
Grafik 1.2. Pergerakan Inflasi Bulanan Provinsi Sulawesi Tengah dan Nasional Tahun 2019 – 2020 (dalam Persentase)
Sumber: BPS Prov. Sulteng dan BPS Indonesia Tahun 2020 (data diolah)
Inflasi pada bulan Maret 2021 dipengaruhi oleh naiknya tiga indeks harga utama pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,96 persen diikuti oleh kelompok pakaian dan alas kaki 0,41 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,19 persen. Sementara penurunan indeks harga hanya terjadi pada kelompok transportasi sebesar 1,08 persen. Inflasi periode 2021 cenderung stabil dikarenakan aktivitas ekonomi mulai pulih dan daya beli masyarakat meningkat akibat beberapa faktor yaitu intervensi pemerintah melalui berbagai kebijakan seperti pemberian bantuan sosial, insentif, dan pemberlakukan countercyclical budgeting.
B. INDIKATOR KESEJAHTERAAN 1. Ketenagakerjaan
Penduduk usia kerja mengalami tren yang cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di Sulawesi Tengah. Penduduk usia kerja pada Februari 2021 sebanyak 2.285,46 ribu orang, naik sebanyak 35,44 ribu orang dibanding Februari 2020. Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan
3
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Bab I – Perkembangan dan Analisis Ekonomi Regional
kerja yaitu 68,93 persen (1.575,39 ribu orang), sisanya termasuk bukan angkatan kerja.
Komposisi angkatan kerja pada Februari 2021 terdiri atas 1.516,35 ribu orang penduduk yang bekerja dan 58,73 ribu orang pengangguran. Apabila dibandingkan Februari 2020 yaitu kondisi dimana belum terjadi pandemi Covid-19 di Sulawesi Tengah, terjadi penurunan jumlah angkatan kerja sebanyak 28,39 ribu orang.
Tabel 1.1 Penduduk Usia Kerja dan Angkatan Kerja, Februari 2020–Februari 2021
Status Keadaan Ketenagakerjaan
Tahun Perubahan
Feb 2020 Feb 2021 Orang
(ribu) Persentase Penduduk Usia Kerja 2 250,02 2 285,46 35,44 1,58 Angkatan Kerja 1 603,78 1 575,39 -28,39 -1,77
Bekerja 1 566,80 1 516,66 -40,13 -2,58
Pengangguran 46,98 58,73 11,75 25,01
Bukan Angkatan Kerja 646,24 710,07 63,83 9,88
% % Perubahan (%)
Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) 2,93 3,73 0,80
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) 71,28 68,93 -2,35
Sumber: BPS Sulteng
Sementara itu, penduduk bekerja mengalami penurunan sebanyak 40,13 ribu orang dan pengangguran meningkat sebanyak 11,75 ribu orang. TPAK adalah persentase banyaknya angkatan kerja terhadap banyaknya penduduk usia kerja. TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi disuatu negara/wilayah. TPAK pada Februari 2021 sebesar 68,93 persen, yaitu turun 2,35 persen poin dibanding Februari 2020. Tingkat Pengangguran Terbuka pada bulan Februari 2021 sebesar 3,73 persen. Angka ini meningkat sebesar 0,80 persen poin jika dibandingkan dengan Februari 2020.
2. Nilai Tukar Petani
Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan pelaku usaha di sektor tersebut, maka pemerintah menggunakan indikator Nilai Tukar Petani (NTP). NTP menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produksi pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
NTP di Sulteng mengalami fluktuasi pada periode Januari 2020 – Maret 2021 (grafik 1.3). Pada periode tersebut NTP tertinggi terjadi pada bulan Februari 2020 dengan nilai NTP sebesar 97,43 sedangkan terendah terjadi di bulan Juli 2020 dengan nilai NTP sebesar 93,29. NTP mengalami peningkatan indeks nilai tukar sebesar 1,11 persen atau berubah dari 95,70 pada Februari 2021 menjadi 96,81 pada Maret 2021.
4
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Bab I – Perkembangan dan Analisis Ekonomi Regional
Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 1,51 persen, lebih besar dari peningkatan indeks harga yang dibayarkan petani (Ib) sebesar 0,33 persen.
Grafik 1.3 Perkembangan NTP, Indeks yang Dibayar Petani (lb), Indeks yang Diterima Petani (lt)di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2020 - 2021
Sumber: BPS Sulteng (diolah)
Masih kurang optimalnya NTP di Sulteng diakibatkan oleh jalur distribusi dan tata niaga hasil-hasil pertanian yang belum sepenuhnya terintegrasi, degradasi lahan irigasi akibat alih fungsi lahan, belum terjangkaunya harga pupuk di pertanian dan manajemen penguasaan teknologi dan inovasi pertanian.
Dalam upaya peningkatan kesejahteraan pelaku usaha tersebut, pemerintah telah mendorong masyarakat melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kartu Petani Maju melalui pupuk dan obat-obatan bersubsidi. Selain itu pemerintah juga menyusun roadmap kebijakan yang mengarah pada aspek competitiveness produk unggulan melalui peningkatan skala usaha pertaninan, produktivitas, penambahan atau perluasan areal tanam, perbaikan dukungan infrastruktur pertanian, dan melakukan kontrol harga yang berdampak pada peningkatan daya saing produk di pasaran.
95,70 96,81 103,56 105,07
108,21 108,54
90 94 98 102 106 110
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar
2020 2021
Nasional Sulteng
Indeks Harga Diterima (lt) Indeks Harga Dibayar (lb)
Gambar : Hunian Tetap di Sulteng Sumber : Kementerian PUPR
BAB II
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS
PELAKSANAAN APBN
5
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Bab II – Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN
BAB II
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Pada periode Triwulan I Tahun 2021, realisasi pendapatan negara di Provinsi Sulawesi Tengah mencapai Rp1,17 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp280 miliar atau 31,2 persen bila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 (y-to-y). Sedangkan untuk Belanja dan Dana Transfer, telah terealisasi sebesar Rp4,20 triliun atau 19,39 persen dari pagu. Belanja pada periode ini mengalami penurunan sebesar 2,37 persen dibandingkan tahun 2020 (y-to-y). Sementara itu, Defisit untuk periode Triwulan I tahun 2021 sebesar Rp3,02 triliun, turun 23,4 persen bila dibandingkan dengan defisit pada Tahun 2020. Data rincian pagu dan realisasi dapat dilihat pada Table 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.1. Pagu dan Realisasi APBN Prov. Sulteng Triwulan I Tahun 2020 dan Tahun 2021 (miliar rupiah)
Uraian Tahun 2020 Tahun 2021
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
A. PENDAPATAN NEGARA 503 897 342 1.177
I. PENERIMAAN DALAM NEGERI 503 897 342 1.177
1. Penerimaan Pajak 0 769 - 1.021
2. PNBP 503 128 342 156
B. BELANJA NEGARA 22.310 4.854 21.684 4.204
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 7.412 1.006 7.552 1.166
1. Belanja Pegawai 2.506 450 2.457 468
2. Belanja Barang 2.868 331 2.979 370
3. Belanja Modal 2.029 225 2.108 329
4. Belanja Bantuan Sosial 8 0 7 0
II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 14.899 3.848 14.132 3.038
1. Transfer ke Daerah 13.288 3.733 12.535 2.859
a. Dana Perimbangan 12.978 3.733 12.535 2.852
1) Dana Alokasi Umum 8.963 3.272 8.942 2.147
2) Dana Bagi Hasil 519 68 827 260
3) Dana Transfer Khusus 3.495 393 2.766 445
b. Dana Insentif Daerah 310 0 0 7
2. Dana Desa 1.610 115 1.598 179
C. SURPLUS DEFISIT -21.807 -3.957 -21.342 -3.027
Sumber : GFS Preleminary Triwulan I Tahun 2021 Kanwil DJPb Sulteng, OM SPAN, SIMTRADA DJPK (diolah)
A. Pendapatan Pemerintah Pusat di Daerah
Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat untuk tingkat regional di Sulawesi Tengah sampai dengan Triwulan I Tahun 2021 sebesar Rp1,18 triliun, terdiri dari Penerimaan Pajak sebesar Rp1,02 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp156 miliar. Pendapatan perpajakan masih mendominasi besaran struktur
6
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Bab II – Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN
penerimaan negara di wilayah Sulawesi Tengah sebesar 86,78 persen dari seluruh pendapatan.
1. Penerimaan Perpajakan
Penerimaan perpajakan meliputi semua penerimaan negara yang terdiri dari pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional. Sampai dengan Triwulan I Tahun 2021 realisasi penerimaan perpajakan telah mencapai Rp1,02 triliun, mengalami kenaikan sebesar 32,91 persen dibandingkan dengan penerimaan periode yang sama tahun 2020. Kenaikan cukup signifikan dikarenakan terjadinya lonjakan pendapatan pada sektor utama penggerak perekonomian di Sulteng yaitu Industri Pengolahan sebesar 89,4 persen dan Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 63,3 persen.
Grafik 2.1. Kontribusi Penerimaan Perpajakan per Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan I Tahun 2021
Sumber: GFS Preleminary Triwulan I-2021 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OM SPAN ,KPP di wilayah Prov.Sulawesi Tengah (diolah)
Sementara itu jika dilihat dari kontribusi penerimaan perpajakan per-kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah (grafik 2.1.), Kabupaten Morowali menjadi penyumbang terbesar penerimaan perpajakan sebesar 51,31 persen atau 463,5 miliar disusul Kota Palu dengan realisasi sebesar 21,10 persen atau Rp190,7 miliar dan Kabupaten Banggai dengan realisasi sebesar 9,16 persen atau 82,76 persen. Tingginya angka realisasi perpajakan di Kabupaten Morowali tidak terlepas dari aktifitas kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) sebagai kawasan bisnis yang bergerak pada industri hulu sampai hilir produk nikel.
21,10%
2,10% 0,79% 1,45% 1,86% 1,31%
51,31%
2,11%
9,16%
0,18% 0,26%
7,45%
0,91% 0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
- 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000
Millions
Realisasi Q1 Kontribusi
7
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Bab II – Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN
a) Pajak Penghasilan (PPh)
Realisasi PPh pada TW I Tahun 2021 mempunyai kontribusi sebesar 52,96 persen terhadap seluruh penerimaan perpajakan Sulteng. Angka ini mencapai Rp541,07 miliar, naik 40,28 persen jika dibandingkan penerimaan periode TW I 2020 sebesar Rp386 miliar. Kenaikan penerimaan PPh disebabkan adanya pertumbuhan penerimaan PPh Pasal 22 dari Rp67,36 miliar pada TW I 2020
menjadi Rp139,7 miliar pada TW I 2021. Pertumbuhan ini tidak lepas dari kegiatan perdagangan terkait dengan ekspor, impor, dan reimpor Sulteng yang kembali normal.
b) Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dan PPnBM
Realisasi PPN mempunyai kontribusi sebesar 31,40 persen terhadap penerimaan perpajakan Sulteng. Angka ini mencapai Rp320,7 miliar, naik 2,96 persen dibandingkan dengan realisasi penerimaan TW I 2020 sebesar Rp311,51 miliar. PPn Impor dalam negeri masih menjadi penyumbang terbesar terhadap penerimaan PPn di Sulteng.
c) Pajak Perdagangan Internasional
Pajak Perdagangan Internasional mempunyai kontribusi 14,20 persen terhadap penerimaan perpajakan Sulteng pada TW I 2021. Angka ini mencapai Rp145 miliar, naik 157 persen dibanding penerimaan pada TW I 2020 sebesar Rp56,2 miliar. Kenaikan signifikan ini dikarenakan terdapat kenaikan kontribusi penerimaan Bea Masuk dan Bea Keluar
0 100 200 300 400 500 600
TW I 2020 TW I 2021 386
541
Billions
Grafik 2.2. Realisasi Penerimaan PPh di Sulteng
Sumber : GFS Preleminary Triwulan I-2021 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, KPP di wilayah Prov.Sulawesi Tengah (diolah)
Grafik 2.3. Realisasi Penerimaan PPn dan PPnBM
Sumber : GFS Preleminary Triwulan I-2021 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, KPP di wilayah
Prov.Sulawesi Tengah (diolah) 0
50 100 150 200 250 300
TW I 2020 TW I 2021
311 320
Billions
- 50 100 150
TW I 2020 TW I 2021 56
145
Billions
Sumber : GFS Preleminary Triwulan I-2021 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, KPP di wilayah
Prov.Sulawesi Tengah (diolah)
Grafik 2.4. Realisasi Pajak Perdagangan Internasional
8
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Bab II – Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN
yang masing masing tumbuh sebesar 61 persen dan 634 persen sebagai dampak kegiatan ekspor impor yang tinggi di Sulteng.
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Penerimaan PNBP di Sulteng sampai Triwulan I Tahun 2021 adalah Rp156 miliar, mengalami kenaikan 35,65 persen dibanding penerimaan pada periode yang sama Tahun 2020 yang sebesar Rp115,03 miliar.
a. Penerimaan PNBP BLU
Sampai dengan Triwulan I Tahun 2021, penerimaan PNBP BLU di Sulteng mencapai Rp91,46 miliar. Universitas Tadulako mencatatkan realisasi penerimaan tertinggi diantara BLU di Sulteng yaitu sebesar 51,14 persen atau Rp83,06 miliar dari target penerimaan sebesar Rp162,43 miliar. Kontribusi utama atas capaian realisasi penerimaan dari Universitas Tadulako tersebut berasal dari kontribusi jasa pelayanan pendidikan sebesar Rp81,30 miliar. Berikut perkembangan realisasi PNBP BLU di Sulteng s.d. TW I 2021.
Tabel 2.2. Perkembangan Realisasi PNBP BLU s.d. Triwulan I Tahun 2021
Nama BLU Jenis Layanan Target
Penerimaan Realisasi Persentase
Universitas Tadulako Pendidikan 162.432.443.000 83.069.367.196 51,14%
Rumkit Bhayangkara Kesehatan 18.646.437.000 3.057.802.654 16,40%
Bandara Mutiara Palu Barang Jasa Lainnya - 5.340.268.767 0%
Jumlah 181.078.880.000 91.467.438.617 50,51%
Sumber: OM SPAN (diolah)
b. Penerimaan PNBP Lainnya
Penerimaan PNBP Lainnya sampai dengan Triwulan I Tahun 2020 telah terealisasi sebesar Rp61,11 miliar atau 39,80 persen dari target PNBP Lainnya sebesar Rp161,1 miliar. Sumbangan PNBP terbesar diperoleh dari Pendapatan Biaya Pendidikan (22,65%), Pendapatan Jasa Pelabuhan (19,20%) dan Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu (10,75%).
B. Belanja Negara
Realisasi belanja Negara lingkup Provinsi Sulteng pada Triwulan I Tahun 2021 adalah sebesar Rp4,20 triliun yang terdiri dari belanja Pemerintah Pusat Rp1,16 triliun dan TKDD sebesar Rp3,03 triliun.
1. Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi belanja Pemerintah Pusat sampai dengan Triwulan I 2021 telah mencapai 15,44 persen, mengalami kenaikan 1,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Secara persentase, realisasi terbesar terjadi pada belanja pegawai
9
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Bab II – Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN
sebesar 19,03 persen, belanja modal 15,58 persen, dan belanja barang 12,43 persen.
Sementara itu, belum ada realisasi belanja bantuan sosial s.d Triwulan I Tahun 2021.
Grafik 2.5. Tren Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan Sosial Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. TW I Tahun 2021
(dalam Juta Rupiah)
Sumber: GFS Preleminary Triwulan I 2021 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OMSPAN (diolah)
2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Realisasi Penyaluran TKDD periode Triwulan I 2021 sebesar Rp3,03 triliun (19,2 persen), turun 4,35 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020.
Secara persentase, realisasi tertinggi adalah Dana Bagi Hasil dengan realisasi sebesar 31,46 persen dari pagu sebesar Rp2,05 triliun. Percepatan penyaluran DBH digunakan untuk mendukung upaya pemulihan nasional pada pemda. Kemudian, realisasi tertinggi selanjutnya adalah DAU sebesar 24,01 persen, DAK Non Fisik (22%), dan Dana Desa (84,57). Sementara itu, DAK Fisik dan DID belum ada penyaluran pada periode TW I 2021. Tren penyaluran TKDD dapat dilihat pada grafik 2.6.
Grafik 2.6. Tren Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. TW I Tahun 2021
Sumber: GFS Preleminary Triwulan I-2021 Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, OMSPAN, Simtrada (diolah)
Realisasi Dana Desa mencapai Rp178 miliar, naik 3,97 persen dari periode yang sama tahun 2020. Hal ini disebabkan antara lain oleh percepatan mekanisme
19,14%
12,18%
14,36%
0%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
Januari Februari Maret
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Bantuan Sosial
24,01%
31,46%
22,00%
11,18%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
35,00%
Januari Februari Maret
DAU DBH DAK Fisik DAK Non Fisik Dana Desa DID
10
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Bab II – Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN
penyaluran dana desa yang langsung disalurkan ke rekening desa, perubahan prioritas penggunaan dana desa dari bersifat cash for work menjadi bantuan langsung tunai (BLT) Desa, penyaluran BLT yang dilakukan bertahap setiap bulan serta aktivitas ekonomi yang berangsur membaik.
3. Pengelolaan BLU
BLU di Sulawesi Tengah yang mengelola aset sebesar Rp6,39 triliun (tabel 2.2).
Berdasarkan komposisi pagu belanja BLU dibanding Rupiah Murni (RM) yang merefleksikan tingkat kemandirian BLU, BLU Bandara Mutiara Palu masuk kategori mandiri dengan nilai komposisi pagu BLU sebesar 105 persen. Angka pagu Bandara Mutiara Palu pada Tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 41,92 persen dibandingkan pagu tahun lalu sebesar Rp29,22 miliar.
Tabel 2.3. Profil Badan Layanan Umum Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 (dalam Juta Rp)
No. Nama BLU Jenis
Layanan Aset
PAGU % (yoy)
RM BLU RM BLU
1 Universitas Tadulako Pendidikan 2.777.279 243.540 213.324 1,34 -20,29
2 Rumkit Bhayangkara Kesehatan 44.149 11.296 18.646 20,5
0 -17,20 3 Bandara Mutiara Palu
Barang dan Jasa Lainnya
3.575.943 20.476 42.000 1,92 41,92
Jumlah 6.397.370 269.774 277.436 2,05 -14,31
Sumber: BLU lingkup Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, 2021 (diolah)
4. Manajemen Investasi Pusat a. Penerusan Pinjaman
Sampai Triwulan I Tahun 2021, terdapat dua kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yang menerima pinjaman pemerintah pusat dengan jumlah nilai Rp1,76 miliar. Detail pinjaman tersebut tercermin pada tabel 2.4.
Tabel 2.4. Penerusan Pinjaman Provinsi Sulteng s.d TW I Tahun 2021
No LOAN ID Nomor SLA Penerima SLA Hak Tagih Tingkat Bunga (%) 1 2180201 SLA-1203/DP3/2006 Pemkab. Parimo 701.160.676,65 8.42 2 2198001 SLA-1241/DSMI/2011 Pemkab. Morowali 1.061.765.591,16 10.15
Jumlah 1.762.926.268,81
Sumber: Direktorat SMI, 2021 (diolah)
b. Kredit Program
Sebagai salah satu program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha, KUR telah berhasil meningkatkan akses pinjaman menjadi lebih mudah. Tercatat, Rp590 miliar KUR telah disalurkan ke 17.628 debitur di Sulteng pada periode TW I 2021. Penyaluran ini mengalami peningkatan debitur sebesar 30,94 persen dan jumlah outstanding pinjaman sebesar 86,80 persen dibandingkan TW I 2020 (yoy). Gencarnya sosialisasi dan banyaknya insentif
11
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Bab II – Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN
Grafik 2.7. Realisasi KUR Triwulan I 2021 Grafik 2.8. Realisasi UMi s.d. TW III Prov. Sulteng
usaha mendorong pelaku usaha untuk mengambil pinjaman KUR dibanding pinjaman lainnya. Sementara itu, penyaluran UMi yang menyasar pelaku usaha mikro telah disalurkan sebesar Rp254,5 juta ke 35 debitur, namun penyaluran ini mengalami penurunan signifikan sebesar 96,5 persen dari jumlah pinjaman periode TW I sebesar Rp7,3 miliar. Realisasi penyaluran dan debitur per kab/kota dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Sumber: SIKP Kemenkeu (data diolah)
C. Prognosis Realisasi APBN
Perkiraan realisasi pendapatan negara dan belanja negara sampai dengan akhir Tahun 2021 dalam lingkup Provinsi Sulawesi Tengah sebagai berikut:
Tabel 2.5. Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Triwulan IV Tahun 2020 (dalam Juta Rp)
Uraian
Realisasi s.d. Triwulan I Perkiraan Realisasi s.d.
Triwulan IV Pagu Realisasi
% Realisasi Terhadap
Pagu
Rp
% Perkiraan Realisasi Terhadap Pagu Pendapatan Negara 342.183 1.177.062 344,9% 4.038.248 1,180,14%
Belanja Negara 21.684.353 4.204.341 21,76% 20.947.085 96,80%
Surplus/Defisit -21.342.169 -3.027.278 14,18% -20.471.409 95,92%
Proyeksi realisasi pendapatan dan belanja negara sampai akhir Tahun 2020 dihitung dengan menggunakan analisis perbandingan dan tren dalam kurun waktu tahun 2015 s.d 2019 serta trend belanja awal Tahun 2021. Realisasi pendapatan sebesar 4,03 triliun dan Rp20,94 triliun untuk belanja. Defisit anggaran diperkirakan sebesar minus Rp20,47 triliun. Proyeksi ini telah memperhitungkan pula realiasi pagu khusus penanganan PEN dan Belanja Kesehatan dalam rangka proses pemulihan ekonomi dan vaksinasi massal.
1.561 1.711
46 786
1.952 1.671
3.640
1.802
1.061 537
1.052 1.775
54 - 1.000 2.000 3.000 4.000
- 20 40 60 80 100 120
Billions
OUTSTANDING DEBITUR
2 1
0 0
4 3
6
3 2
4
5 5
0 1 2 3 4 5 6 7
- 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000
Thousands
Penyaluran Debitur
Gambar : Tugu 0 Km Sumber : Ditsgraphy
BAB III
PERKEMBANGAN DAN
ANALISIS PELAKSANAAN
APBD
12
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Bab III – Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD
BAB III
PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD A. APBD TINGKAT PROVINSI
APBD merupakan salah satu mesin utama pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Selain itu, APBD juga sebagai instrumen dalam mencapai target mewujudkan agenda pemerintah menuju masyarakat Sulawesi Tengah yang sejahtera dan mandiri. Arah kebijakan fiskal Provinsi Sulawesi Tengah dapat dilihat pada profil I- account-nya, sebagaimana Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Realisasi APBD Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah s.d. Akhir Triwulan I Tahun 2020 dan Tahun 2021 (dalam Miliar Rp)
Uraian Tahun 2020 Tahun 2021
Pagu Realisasi Pagu Realisasi
PENDAPATAN 19.454 4.131 19.676 2.712
Pendapatan Asli Daerah (PAD) 1.530 367 2.672 260
Pendapatan Pajak Daerah 461 251 1.378 203
Hasil Retribusi 276 42 320 43
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
26 0,01 49 0
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
766 74 925 14
Pendapatan Transfer 16.917 3.763 16.542 2.450
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan
15.178 3.757 14.587 2.443
Dana Bagi Hasil Pajak 243 14 400 129
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak 283 53 820 132
Dana Alokasi Umum 10.126 3.507 9.237 1.738
Dana Alokasi Khusus 4.525 183 4.129 445
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 1.739 5 1.952 7
Dana Penyesuaian, DID, DD, Otonomi Khusus
1.739 5 1.952 7
Transfer Pemerintah Provinsi 0 0 0 0
Transfer Bantuan Keuangan 0 1 3 0
Bantuan Keuangan dari Pemda Provinsi
0 1 3 0
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 1.005 1 462 2
Pendapatan Hibah 410 1 438 2
Dana Bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemda lainnya
375 0 0 0
Bantuan Keuangan dari
Provinsi/Kabupaten/Kota lainnya
5 0 0 0
Pendapatan lainnya 215 0 25 0
BELANJA 20.430 2.272 17.683 1.461
Belanja Pegawai 8.119 1.246 7.648 1.123
Belanja Barang 4.731 306 5.332 228
Belanja Bunga 2 0 2 0
Belanja Subsidi 2 0 1 0
Belanja hibah 1.490 206 862 11
Belanja Bantuan Sosial 1.933 415 475 5
Belanja Bantuan Keuangan 0 0 0 0
Belanja Modal 4.126 93 3.155 87
Belanja tidak terduga 27 6 208 8
TRANSFER BANTUAN KEUANGAN 2.892 27 2.906 38
Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 2.434 2 2.422 38
Transfer Bantuan Bagi Hasil Kepada
Prov/bab’Kota/Desa 458 25 484 0
13
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Bab III – Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 23.327 2.301 20.589 1.500
SURPLUS/DEFISIT -3.873 1.830 -913 1.212
Sumber: SIKD, DJPK Kemenkeu (diolah)
Target pendapatan seluruh pemda di Sulawesi Tengah tahun 2021 sebesar Rp19,67 triliun mengalami kenaikan sebesar 1,14 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020. PAD yang dialokasikan pada tahun 2021 sebesar 13,58%
dari target penerimaan, atau naik signifikan sebesar 74,61% dari target pendapatan periode yang sama tahun lalu.
Realisasi pendapatan sampai dengan Triwulan I Tahun 2021 hanya sebesar Rp2,71 triliun atau 13,78 persen dari target, mengalami penurunan sebesar 34,36 persen dibanding realisasi pendapatan periode yang sama tahun 2020. Pagu belanja dan transfer Tahun 2021 ditetapkan sebesar Rp20,58 triliun mengalami penurunan sebesar 11,74 persen dibanding pagu Tahun 2020. Realisasi belanja dan transfer Triwulan I Tahun 2021 mencapai Rp1,50 triliun atau 7,29 persen dari pagu.
1. Pendapatan Daerah
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Realisasi PAD seluruh Pemda di Provinsi Sulawesi Tengah sampai dengan Triwulan I Tahun 2021 sebesar Rp260 miliar atau 9,72 persen dari target PAD Tahun 2021 sebesar Rp2,67 triliun. Realisasi ini mengalami penurunan sebesar Rp107 miliar atau 29,25 persen dibanding penerimaan pada periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp367 miliar. Realisasi PAD memberikan kontribusi sebesar 9,57 persen dari seluruh pendapatan daerah periode ini.
b. Penerimaan Pajak Daerah
Penerimaan pajak daerah sampai dengan Triwulan I Tahun 2021 mencapai Rp203 miliar, atau turun sebesar 19,12 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020, memberikan kontribusi sebesar 78,19 persen pada PAD di Sulawesi Tengah.
Tren penerimaan pajak daerah perbulan Triwulan I Tahun 2021 untuk masing-masing kabupaten/kota di Sulawesi Tengah tersaji pada Grafik 3.1.
Grafik 3.1. Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 (dalam Juta Rp)
Sumber: SIKD, DJPK Kemenkeu (diolah) -
10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000
Januari Februari Maret
Juta (Rp)
Pemprov Banggai Bangkep Buol Tolitoli Donggala Morowali Poso Palu Parimo Touna Sigi Banglut Morut
14
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Bab III – Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD
Realisasi penerimaan pajak daerah Pemda Provinsi Sulawesi Tengah pada periode ini mencapai Rp140,52 miliar, dan jumlah tersebut berkontribusi sebesar 69,22% dari total penerimaan pajak di Sulawesi Tengah. Sementara itu kontribusi terbesar kedua dan ketiga dicapai oleh Kota Palu sebesar 13,42% dan Kabupaten Banggai sebesar 5,96%. Terdapat dua pemda yang belum mencatatkan penerimaan pajak daerah, yaitu Kabupaten Banggai Kepulauan dan Kabupaten Tolitoli.
c. Penerimaan Retribusi Daerah
Realisasi penerimaan retribusi daerah Triwulan I Tahun 2021 sebesar Rp43 miliar atau mencapai 13,41 persen dari target penerimaan retribusi Tahun 2021. Realisasi tersebut hanya berkontribusi 16,51 persen dari PAD Sulawesi Tengah pada periode ini. Capaian realisasi ini sedikit lebih tinggi 2,08 persen dibandingkan dengan capaian di Tahun 2020.
Tren penerimaan retribusi daerah perbulan Triwulan I Tahun 2021 untuk masing- masing kabupaten/kota di Sulawesi Tengah tersaji pada Grafik 3.2.
Grafik 3.2. Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 (dalam Juta Rp)
Sumber: SIKD, DJPK Kemenkeu (diolah)
Realisasi penerimaan retribusi daerah terbesar berasal dari Kabupaten Morowali Utara sebesar 59,58% dari total penerimaan retribusi daerah di Sulawesi Tengah.
Sementara itu kontribusi terbesar kedua dan ketiga dicapai oleh Kabupaten Morowali sebesar 17,69% dan Kabupaten Banggai sebesar 6,02%. Terdapat empat pemda yang belum mencatatkan penerimaan retribusi daerah, yaitu Kabupaten Banggai Kepulauan, Buol, Tolitoli, dan Parigi Moutong.
d. Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Penerimaan hasil kekayaan daerah yang dipisahkan lingkup Provinsi Sulawesi Tengah sampai dengan Triwulan I Tahun 2021 hanya sebesar Rp19,53 juta atau 0,04 persen dari target penerimaan hasil kekayaan daerah tahun 2021. Hanya ada satu pemda yang membukukan pendapatan dari penerimaan kekayaan daerah yang dipisahkan, yaitu Kabupaten Parigi Moutong.
- 5.000 10.000 15.000 20.000
Januari Februari Maret
Juta Rp
Pemprov Banggai Bangkep Buol Tolitoli Donggala Morowali Poso Palu Parimo Touna Sigi Banglut
15
Kajian Fiskal Regional Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021 Bab III – Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD e. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sampai dengan Triwulan I Tahun 2021 terealisasi sebesar Rp13,73 miliar atau 1,48 persen dari target. Nilai tersebut merosot tajam sebesar 81,45 persen jika dibandingkan penerimaan pada periode yang sama pada tahun 2020 yang sebesar Rp74 miliar.
Tiga daerah yang meberikan kontribusi terbesar adalah Pemprov Sulteng sebesar Rp4,69 miliar (38,9%), Kota Palu sebesar Rp2,22 miliar (18,43%), dan Kabupaten Banggai sebesar Rp1,23 miliar (10,23%). Sedangkan Pemda Kabupaten Banggai Kepulauan belum mencatat realisasi Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.
f. Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah
Tingkat kemandirian keuangan daerah diukur dengan membandingkan antara realisasi PAD dengan total realisasi pendapatan kabupaten/kota pada Triwulan I Tahun 2021. Realisasi kemandirian keuangan setiap daerah tersaji pada Grafik 3.3.
Tiga daerah dengan kemandirian tertinggi adalah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (26,3%), Kota Palu (15,42%), dan Kabupaten Morowali Utara (12,69%).
Sedangkan tiga daerah dengan tingkat kemandirian terendah adalah Kabupaten Parimo (0,4%), Kabupaten Buol (0,6%) dan Kabupaten Tolitoli(0, 7%).
Grafik 3.3. Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Berdasarkan Rasio PAD Terhadap Total Pendapatan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan I Tahun 2021
Sumber: SIKD, DJPK Kemenkeu (diolah)
Berdasarkan perbandingan tersebut, capaian rata-rata tingkat kemandirian di Sulawesi Tengah adalah sebesar 6,58 persen, mengalami penurunan 2,31 persen jika dibandingkan rata-rata Triwulan I Tahun 2020 yang sebesar 8,89 persen.
Capaian ini menunjukan tingkat ketergantungan yang tinggi seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Tengah terhadap dana transfer dari Pemerintah Pusat.
26,30%
1,90%
3,00%
0,70%
0,60%
7,37%
10,74%
8,49%
0,40%
1,75%
1,58%
12,69%
15,42%
1,18%
6,58%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
Rasio PAD terhadap Pendapatan Rata-rata Rasio