• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Tindakan

Objek tindakan PTK ini adalah pembelajaran Sejarah menggunakan Model Pembelajaran Make a Match dengan Bantuan Alat Peraga 3 Dimensi, dengan jenis tindakan yang diteliti sebagi berikut:

a) Hasil prestasi siswa dalam kelas IPS

Dalam mata pelajaran sejarah siswa mampu mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh pengajar dan sebagian besar siswa mampu menjawab dengan benar sehingga mencapai hasil yang baik. Hal ini menandakan bahwa siswa sangat antusias terhadap materi yang diberikan pengajar.

b) Aktivitas siswa dalam kelas IPS

Siswa selalu aktif dalam menjawab pertanyaan, memberikan pertanyaan, dan menyampaikan tanngapan sehingga kegiatan pembelajaran dalam kelas tidak menjadi pasif.

c) Keterampilan dan kreativitas anak dalam kelas IPS

Siswa mampu menangkap dan menjawab masalah dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh pengajar sebagai tanggapan terhadap situasi dan siswa mampu memecahkan masalah yang diberikan pengajar kemudian siswa juga mampu menciptakan ide-ide yang belum pernah terpikirkan sebelumnya oleh sebagian orang.

B. Subjek Peneltian

Seting atau lokasi PTK ini adalah SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Jl.

Diponegoro no. 52-60, kelas X IPS semester 1 tahun 2021/2022 dengan jumlah siswa 29 anak terdiri dari:

Laki-laki : 19 siswa Perempuan : 10 siswa

(2)

C. Sumber Data

Sumber dalam penelitian ini memiliki beberapa sumber:

1) Siswa: untuk mendapatkan data dari hasil belajar dikelas

2) Guru: untuk melihat peningkatan hasil belajar Make a Match dengan bantuan alat peraga 3 dimensi dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran

3) Observasi dan Kolaborasi: yang dimaksud itu sebagai sumber data untuk melihat penelitian tindakan kelas secara baik dari siswa maupun guru pada saat kegiatan belajar berlangsung menggunakan model pembelajaran Make a match dengan bantuan alat peraga 3 dimensi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian terdiri dari beberapa jenis 1) Test: dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar

siswa (Kunandar, 2011:279)

2) Observasi: kegiatan guru sebagai peneliti melakukan pengmatan/observasi terhadap proses pembelajaran di kelas yang meliputi pengamatan/observasi terhadap siswa, suasana kelas, interasi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa dan hal-hal yang terkait dengan penelitian ini (Kunandar, 2011:145)

3) Dokumentasi: digunakan untuk mengumpulkan data tentang rencana pembelajaran, nilai test dan rata-rata mata pelajaran Sejarah, dan modul pembeljaran yang di gunakan dalam pembelajaran.

E. Teknik Analisis Data

Sukidin (2008:111) menyatakan bahwa pengumpulan data merupakan jantung PTK, maka analisis data merupakan jiwa PTK. Lebih lanjut dikatakan bahwa langkah yang harus ditempuh setelah pengumpulan data yaitu analisis data. Baik data kuantitatif dari hasil test belajar, maupun kualitatif dari hasil wawancara,

(3)

keduanya harus di analisi. Penentuan model analisis yang dipilih harus benar-benar sesuai dengan jenis data yang di peroleh. Data kuantitaf dapat di analisis secara deskriptif (prsosentasi, mean, media, mode, simpangan baku, frekuensi, table, grafik, chart, dan sebagainya). Data kualitatif yang berupa kalimat siswa yang menggambarjan ekpresi tentang tingkah laku siswa, pandangan siswa, dan kemampuan kognitif siswa dapat di analisis dengan menggunakan metode analisis kualitatif dari Humberman, Luckman atau yang lain.

Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu berupa catatan deskripsi beragam informasi yang telah dikumpulkan dari penggalian dan pengumpulan data di lapangan yang meliputi catatan observasiyang berkaitan dengan masalah yang diteliti, data resmi yang berupa dokumen, dari seseorang yang diteliti (Sutopo, 2002:87)

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah, (1) analisis hasil belajar dan (2) hasil observasi. Hasi belajar dianalisis dengan cara deskriptif komperatif yaitu membandingkan hasil kemampuan awal dengan nilai kemampuan setelah mengetahui test pada siklus I dan siklus II.

Hasil observasi dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi terhadap pembelajaran. Setelah di tafsirkan dan di analisis secara kolaboratif kemudian diambil keputusan.

F. Indikator Kinerja 1) Indikator Proses

Pada penelitian tindakan kelas ini siswa diharapkan dapat menigkatkan aktivitas, antusiasme, konsentrasi, dan kreativitasnya dalam proses pembelajaran.

2) Indikator Hasil

Pada akhir penelitian tindakan kelas ini siswa diharapkan dapat menigkatkan hasil kemampuan prestasi belajar, yakni pada siklus I 80% siswa mempunyai kemampuan prestasi belajar dengan nilai minimal 75, dan siklus II lebih dari 85% siswa mempunyai kemampuan hasil belajar dengan skor nilai minimal 75.

(4)

G. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini, menunjuk pada model Kurt Lewin yang terdiri dari empat langkah:

1) Perencanaan (Planning) 2) Aksi dan tindakan (Acting) 3) Observasi (Observing) 4) Refleksi (Reflecting)

keempat langkah model Kurt Lewin tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. PTK Model Kurt Lewin

Berdasarkan langkah-langkah seperti yang digambarkan PTK diatas, kemudian dikembangkan lagi menjadi beberapa siklus, dan akhirnya menjadi kumpulan dari beberapa siklus.

aksi

observasi refleksi

perencanaan

(5)

SIKLUS I

1. Tahap Perencanaan (planing) meliputi:

a) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan silabus

b) Menyiapkan instrument (lembar pengamatan guru) c) Membuat evaluasi (Post Test) dan kunci jawaban d) Membuat Hand out untuk siswa

e) Menyiapkan lembar kertas untuk siswa dalam membuat pertanyaan

2. tahap tindakan (action) meliputi:

Kegiatan Awal

a) Meyiapkan LCD dan Alat Peraga 3 Dimensi

b) Siswa menerima pejelasan guru mengenai tujuan pembelajaran c) Siswa mendengarkan materi dan tanya jawab

d) Siswa menyimak penjelasan oleh guru mengenai model pembelajaran Make a Match

Kegiatan Inti

a) Dengan model pembelajran Make a Match guru menjelaskan kepada siswa tentang Kehidupan Awal Manusia Indonesia

b) Guru meminta peserta didik berdiskusi tentang Kehidupan Awal Manusia Indonesia

c) Kemudian peserta didik Bersama kelompok nya mencari jawaban atau pertanyaan dari buku dan sumber lain yang relevan

d) Guru meminta siswa menganalisis hasil informasi yang didapat dari sumber tertulis atau internet untuk mendeskripsikan keimpulan tentang Kehidupan Awal Manusia Indonesia

e) Siswa Bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran

(6)

Kegiatan Akhir

a) Siswa diberikan evaluasi untuk mengetahui kemampuan nya

b) Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi secara individu yang telah diberikan oleh guru

c) Pembelajaran selesai dan ditutup oleh guru 3. Tahap Observer (Observation)

a) Observer mengamati aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran Make a Match dengan batuan alat peraga 3 dimensi pada saat penelitian

berlangsung

b) Observer mencatata setiap perubahan guru pada saat penelitian dalam menerapkan pembelajaran Make a Match dengan batuan alat peraga 3 dimensi pada lembar pengamat guru

4. Tahap refleksi (Reflection)

a) Ada siswa yang bias menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru b) Ada siswa yang kurang percaya diri pada saat menjawab pertanyaan dari

guru

c) Melakukan diskusi kepada observer untuk siklus selanjutnya d) Menganalisis hasil pelajaran siswa

Berdasarkan refleksi pada silkus I, dapat disimpulkan bahwa peneliti akan melanjutkan ke tahap siklus selanjutnya agar pembelajaran lebih efektif dan hasil belajar siswa lebih meningkat, sesuai yang di harapkan.

(7)

SIKLUS II

1. Tahap Perencanaan (Planning)

a) Mengindentifikasi masalah berdasarkan Siklus I

b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus

c) Menyusun kembali instrument (lembar pengamatan guru)

d) Menyiapkan materi pembelajaran materi pelajaran tentang Kehidupan Awal Manusia Indonesia

2. Tahap tindakan (Action) meliputi:

Kegiatan Awal

a) Guru menyiapkan kembali LCD dan Alat Peraga 3 Dimensi b) Siswa menerima pejelasan guru mengenai tujuan pembelajaran c) Siswa mendengarkan materi dan tanya jawab

d) Siswa menyimak penjelasan oleh guru mengenai model pembelajaran Make a Match

e) Tanya jawab Kegiatan Inti

a) Dengan model pembelajran Make a Match guru menjelaskan kepada siswa tentang Kehidupan Awal Manusia Indonesia

b) Guru meminta peserta didik berdiskusi tentang Kehidupan Awal Manusia Indonesia

c) Kemudian peserta didik Bersama kelompok nya mencari jawaban atau pertanyaan dari buku dan sumber lain yang relevan

d) Guru meminta siswa menganalisis hasil informasi yang didapat dari sumber tertulis atau internet untuk mendeskripsikan keimpulan tentang Kehidupan Awal Manusia Indonesia

e) Siswa Bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran Kegiatan Akhir

a) Siswa diberikan evaluasi untuk mengetahui kemampuan nya

b) Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi secara individu yang telah diberikan oleh guru

(8)

c) Pembelajaran selesai dan ditutup oleh guru 3. Tahap Observer (Observation)

a) Observer mengamati aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran Make a Match dengan batuan alat peraga 3 dimensi b) Observer mencatata setiap perubahan guru pada saat penelitian dalam

menerapkan pembelajaran Make a Match dengan batuan alat peraga 3 dimensi pada lembar pengamat guru

4. Tahap refleksi (Reflection)

a) Siswa sangat aktif dan antusias dalam pelajaran sejarah dengan model pembelajaran Make a Match dengan bantuan alat peraga 3 dimensi b) Siswa mulai tertarik pada model pembelajaran Make a Match dengan

bantuan alat peraga 3 dimensi

c) Siswa mulai percaya diri dan aktif saat menjawab pertanyaan yang diberikan

Dari refleksi pada Siklus II dapat disimpulkan, bahwa terdapat hasil belajar siswa dengan ketuntasan klasikal mencapai 100% pada pelajaran sejarah, sehingga penelitian tidak di lanjurkan ke siklus selanjutnya.

Gambar

Gambar 2. PTK Model Kurt Lewin

Referensi

Dokumen terkait

Data dikumpulkan dari hasil observasi rekan guru dengan menggunakan lembar observasi yang tersedia, dan dari tes hasil belajar (pretes dan postes) pada saat

Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang Mengenal berbagai sumber energi yang

Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kinerja guru dan aktivitas belajar siswa selama penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran

Kelas yang dijadikan sampel adalah kelas yang menurut hasil observasi kasar dan rekomendasi guru merupakan kelas yang memiliki hasil belajar yang sama (kemampuan kognitif

PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru atau peneliti, mulai dari perencanaan sampai dengan penelitian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa Kegiatan

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

Dari hasil tersebut guru akan merefleksi diri dengan melihat data hasil observasi apakah kegiatan yang telah dilakukan telah dapat meningkatkan hasil

Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kinerja guru dan aktivitas belajar siswa selama penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran sains