• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN DASAR DUA DIMENSI DAN TIGA DIMENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DESAIN DASAR DUA DIMENSI DAN TIGA DIMENSI"

Copied!
321
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2016

Kelompok Kompetensi C MODUL PELA TIHAN GURU

GURU PEMBELAJAR

MODUL PELATIHAN GURU

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

Kelompok Kompetensi C Profesional :

Pedagogik :

Pengembangan Kurikulum

Desain Dasar Dua Dimensi dan Tiga Dimensi

(2)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

GURU PEMBELAJAR MODUL PELATIHAN GURU

KOMPETENSI PROFESIONAL KELOMPOK KOMPETENSI C

Budi Saptoto, S.Pd.

DESAIN DASAR

DUA DIMENSI DAN

TIGA DIMENSI

(3)
(4)

Copyright 2016

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan c

Penulis: Budi Saptoto, S.Pd.

Editor Substansi: Dr. Kasiyan, M.Hum.

Editor Bahasa: Dra. Suyanti, M.Pd.

DESAIN DASAR

DUA DIMENSI DAN TIGA DIMENSI

KOMPETENSI PROFESIONAL KELOMPOK KOMPETENSI C

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

GURU PEMBELAJAR

MODUL PELATIHAN GURU

(5)
(6)

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL

GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

(7)
(8)

KATA PENGANTAR

(9)
(10)

HALAMAN FRANCHICE ... ii

KATA SAMBUTAN DIRJEN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR BAGAN ... xix

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 3

C. Peta Kompetensi ... 4

D. Ruang Lingkup ... 5

E. Cara Penggunaan Modul ... 6

UNIT PEMBELAJARAN 1. METODE PEMBELAJARAN DESAIN DASAR DUA DIMENSI DAN TIGA DIMENSI ... 7

A. Tujuan ... 7

B. Indikator Pencapaian Kompetensi... 7

C. Metode Penilaian ... 8

D. Aktivitas Pembelajaran ... 11

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 15

F. Rangkuman ... 16

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 22

DAFTAR ISI

(11)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2. UNSUR-UNSUR SENI RUPA ... 23

A. Tujuan ... 23

B. Indikator Pencapaian Kompetensi... 23

C. Aktivitas Pembelajaran ... 23

D. Latihan/Kasus/Tugas ... 25

E. Rangkuman ... 27

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 30

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3. PENGETAHUAN ALAT DAN BAHAN DESAIN DASAR ... 31

A. Tujuan ... 31

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 31

C. Aktivitas Pembelajaran ... 32

D. Latihan/Kasus/Tugas ... 33

E. Rangkuman... 34

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut... 36

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4. PRINSIP PENGORGANISASIAN UNSUR SENI RUPA DUA DIMENSI ... 37

A. Tujuan ... 37

B. Indikator ... 37

C. Aktivitas Pembelajaran ... 38

D. Latihan/Kasus/Tugas ... 39

E. Rangkuman... 46

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut... 50

(12)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5.

MEMBUAT KARYA DESAIN DASAR TIGA DIMENSI ... 51

A. Tujuan ... 51

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 51

C. Aktivitas Pembelajaran ... 52

D. Latihan/Kasus/Tugas ... 52

E. Rangkuman... 55

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut... 57

PENUTUP ... 59

REFERENSI ... 61

LAMPIRAN ... 63

1. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 1. Desain Dasar Dua Dimensi dan Tiga Dimensi ... 63

2. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 2. Unsur-unsur Seni Rupa .. 77

3. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran Pengetahuan Alat dan Bahan Desain Dasar……… 112

4. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 3. Prinsip Pengorganisasian Unsur Seni Rupa Dua Dimensi ... 137

5. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 4. Membuat Karya Desain Dasar Tiga Dimensi ... 170

6. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran1. Desain Dasar Dua Dimensi dan Tiga Dimensi ... 184

7. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 2. Unsur-unsur Seni Rupa 186

8. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 3. Pengetahuan Alat dan Bahan Desain Dasar ... 194

9. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran4. Prinsip Pengorganisasian Unsur Seni Rupa Dua Dimensi ... 199

10. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 5. Membuat Karya Desain Dasar Tiga Dimensi ... 211

(13)
(14)

Halaman

Gambar 1. Eksplorasi Garis 24

Gambar 2. Contoh arsiran titik zig zag 77

Gambar 3. Eksplorasi titik 78

Gambar 4. Eksplorasi garis lurus 80

Gambar 5. Eksplorasi garis gelombang 80

Gambar 6. Eksplorasi garis ilusi ruang persegi 81

Gambar 7. Eksplorasi pengembangan garis 81

Gambar 8. Eksplorasi pengembangan garis 82

Gambar 9. Eksplorasi garis dalam arsiran gambar bentuk 82

Gambar 10. Bentuk dan wujud 84

Gambar 11. Bentuk organis dua dimensi 85

Gambar 12. Bentuk organis dua dimensi 85

Gambar 13. Bentuk organis dua dimensi 86

Gambar 14. Bentuk organis tiga dimensi 86

Gambar 15. Bentuk-bentuk geometris dan organis bervolume 87 Gambar 16. a, b, (a) Positif dan negative simultan 88

Gambar 17. Ruang Positif dan negatif 88

Gambar 18. Contoh Ruang Positif dan negatif 89

Gambar 19. Contoh gambar ruang perspektif 89

Gambar 20. Pembiasan cahaya dengan prisma kaca 92

Gambar 21. Lingkaran warna 93

Gambar 22. Aplikasi warna dingin 95

Gambar 23. Aplikasi warna panas 96

Gambar 24. Aplikasi warna intensitas tinggi 97

Gambar 25. Aplikasi warna intensitas tinggi 98

Gambar 26. Aplikasi warna intensitas rendah 98

Gambar 27. Aplikasi warna intensitas rendah 99

Gambar 28. Aplikasi warna primer 99

DAFTAR GAMBAR

(15)

Gambar 29. Warna monokromatik 101

Gambar 30. Penerapan warna monokromotik 101

Gambar 31. Penggunaan warna monokromatik 102

Gambar 32. Penerapan warna analogus 103

Gambar 33. Penerapan warna komplementer 104

Gambar 34. Penggunaan warna komplementer 104

Gambar 35. Penggunaan warna komplementer 105

Gambar 36. Penggunaan warna komplementer 105

Gambar 37. Tekstur kasar/ nyata 109

Gambar 38. Tekstur semu 109

Gambar 39. a. Tekstur kasar/ nyata. b.Tekstur semu 110

Gambar 40. Tekstur semu 111

Gambar 41. Tekstur semu 111

Gambar 42. a. Bahan arang, b. Bahan arang 113

Gambar 43. Contoh karya dengan bahan arang 114

Gambar 44. Contoh karya “bunga bunga anggrek” 114

Gambar 45. Pensil 116

Gambar 46. Contoh beberapa arsiran dengan pensil 117

Gambar 47. a. Konte, b. Konte 117

Gambar 48. Contoh karya dengan pensil warna 118

Gambar 49. Pensil warna 119

Gambar 50. Contoh karya dengan pensil warna 119

Gambar 51. Pastel 121

Gambar 52. Pastel 121

Gambar 53. Contoh Karya dengan pastel 122

Gambar 54. Contoh karya dengn pastel 122

Gambar 55. Contoh goresan dengan bahan pastel 123

Gambar 56. Tinta 124

Gambar 57. Contoh karya dengan tinta 124

Gambar 58. Contoh karya dengan tinta 125

Gambar 59. Cat air 126

(16)

Halaman

Gambar 61. Contoh karya dengan cat air 127

Gambar 62. Contoh karya dengan cat air 127

Gambar 63. Cat poster 128

Gambar 64. Contoh karya dengan cat poster 129

Gambar 65. Contoh karya dengan cat poster 129

Gambar 66. Contoh jenis kuas dari beberapa ukuran 130 Gambar 67. Contoh jenis kuas dari beberapa ukuran 130

Gambar 68. Palet 131

Gambar 69. Karet penghapus 132

Gambar 70. Penggaris siku 132

Gambar 71. Penggaris lurus terbuat dari besi 132

Gambar 72. Jangka 133

Gambar 73. Lem 133

Gambar 74. Jenis kertas gambar manila 135

Gambar 75. Jenis kertas padalarang 136

Gambar 76. Jenis kertas karakter bertekstur 136

Gambar 77. Pengulangan teratur 138

Gambar 78. Pengualangan teratur 138

Gambar 79. Pengualangan tidak teratur 139

Gambar 80. Pengualangan tidak teratur 139

Gambar 81. Penerapan prinsip selang-seling 140

Gambar 82. Penerapan prinsip selang seling 140

Gambar 83. Penerapan prinsip rangkaian 141

Gambar 84. Penerapan prinsip rangkaian 141

Gambar 85. Penerapan prinsip irama berombak 143 Gambar 86. Penerapan prinsip irama berombak 143

Gambar 87. Penerapan prinsip berombak 144

Gambar 88. Penerapan prinsip irama zigzag 144

Gambar 89. Penerapan prinsip gradasi warna 146

Gambar 90. Penerapan prinsip gradasi warna 146

Gambar 91. Penerapan prinsip gradasi warna 147

Gambar 92. Penerapan transisi bentuk 148

(17)

Gambar 93. Penerapan prinsip radiasi 149

Gambar 94. Penerapan prinsip radiasi 150

Gambar 95. Penerapan prinsip radiasi 150

Gambar 96. Penerapan prinsip konsentrasi 151

Gambar 97. Penerapan prinsip konsentrasi 152

Gambar 98. Penerapan prinsip konsentrasi 152

Gambar 99. Penerapan prinsip kontras warna 154

Gambar 100. Penerapan prinsip kontras warna dan bentuk 154 Gambar 101. Penerapan prinsip kontras warna dan bentuk 155

Gambar 102. Penerapan prinsip penekanan 156

Gambar 103. Penerapan prinsip penekanan 156

Gambar 104. Penerapan prinsip penekanan 157

Gambar 105. a,b. Proporsi pada hasil lukisan pemandangan 159 Gambar 106. Penerapan prinsip keseimbangan mendatar 161 Gambar 107. Penerapan prinsip keseimbangan vertikal 163 Gambar 108. Penerapan prinsip keseimbangan radial 163

Gambar 109. Penerapan prinsip keseimbangan 164

Gambar 110. Penerapan prinsip keseimbangan 164

Gambar 111. Penerapan prinsip Harmoni 165

Gambar 112. Penerapan prinsip Harmoni 166

Gambar 113. Penerapan prinsip Harmoni bentuk 167

Gambar 114. Penerapan prinsip Kesatuan 168

Gambar 115. Penerapan prinsip Kesatuan 168

Gambar 116. Penerapan prinsip Kesatuan 169

Gambar 117. Prinsip Kesatuan 171

Gambar 118. Prinsip Keseimbangan 172

Gambar 119. Prinsip Proporsi 172

Gambar 120. Prinsip Irama 173

Gambar 121. Prinsip Dominasi 173

Gambar 122. Karya Nirmana tiga dimensi 175

Gambar 123. Karya Nirmana tiga dimensi 176

(18)

Halaman

Gambar 125. Karya Nirmana tiga dimensi 177

Gambar 126. Karya Nirmana tiga dimensi 177

Gambar 127. Karya Nirmana tiga dimensi 178

Gambar 128. Karya Nirmana tiga dimensi 178

Gambar 129. Karya Nirmana tiga dimensi 179

Gambar 130. Karya Nirmana tiga dimensi 179

Gambar 131. Karya Nirmana tiga dimensi 180

Gambar 132. Karya Nirmana tiga dimensi 180

Gambar 133. Karya Nirmana tiga dimensi 181

Gambar 134. Karya Nirmana tiga dimensi 181

Gambar 135. Karya Nirmana tiga dimensi 182

Gambar 136. Karya Nirmana tiga dimensi 182

Gambar 137. Karya Nirmana tiga dimensi 183

Gambar 138. Karya Nirmana tiga dimensi 183

(19)
(20)

Halaman

Tabel 01 Lembar Observasi 9

Tabel 02 Format Evaluasi 10

Tabel 03 Garis dan efek fisiknya 83

Tabel 04 Makna warna 107

Tabel 05 Ukuran kertas 135

DAFTAR TABEL

(21)
(22)

Halaman

Bagan 01 Skema warna 106

Bagan 02 Prinsip irama 142

Bagan 03 Prinsip Gradasi 145

Bagan 04 Prinsip transisi 148

Bagan 05 Prinsip Radiasi 149

Bagan 06 Prinsip kontras 153

Bagan 07 Beberapa jenis proporsi 158

Bagan 08 Prinsip keseimbangan 162

DAFTAR BAGAN

(23)
(24)

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan 2025 yaitu menciptakan insan Indonesia cerdas dan kompetitif. Karena itu, profesi guru harus dihargai dan dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. PKB adalah bagian penting dari proses pengembangan keprofesionalan guru. Konsekuensi dari guru sebagai profesi adalah pengembangan keprofesian berkelanjutan. Oleh karena itu modul dengan judul Desain Dasar Dua Dimensi dan Tiga Dimensi Grade 3 ini disajikan untuk meningkatkan dan mengembangkan keprofesian guru, khususnya bagi guru yang belum mencapai standar kompetensi sesuai dengan hasil penilaian kinerja, atau dengan kata lain berkinerja rendah, sehingga mengembangkan kompetensi guru dengan perolehan pengetahuan dan keterampilan baru. Modul ini dirancang untuk memperkecil jarak antara pengetahuan, keterampilan, kompetensi sosial dan kepribadian yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya itu .

Ada beberapa hal pokok yang harus dikuasai dan dimiliki dalam belajar seni rupa, yakni pertama, kepekaan estetik atau keindahan, keterampilan teknik, dan imajinasi kreatif. Kepekaan estetik atau rasa keindahan harus dimiliki oleh setiap orang yang memilih profesi bidang kesenian karena inti dari seni adalah keindahan. Keindahan berada pada rasa. Apabila berhubungan dengan penglihatan, maka ketajaman rasa keindahan berada pada kepekaan visual yang perlu diasah secara terus menerus agar mencapai ketajamannya.

Begitu pula dengan keterampilan teknik menggunakan alat dan bahan

PENDAHULUAN

(25)

Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Rupa) SMA

berhubungan erat dengan kepekaan estetik. Keduanya tidak dapat dipisahkan antara rasa keindahan dan keterampilan teknis lebur menjadi satu. Orang tidak akan dapat menikmati keindahan ekspresinya jika tidak memiliki kepekaan estetik yang memadai. Begitu pula seniman tanpa menguasai ketrampilan teknik dan kepekaan estetik tidak akan dapat menghasilkan karya seni rupa yang baik.

Kedua, wawasan yang luas dan imajinasi kreatif yang tinggi sangat membantu mengembangkan kemampuan dalam membuat karya seni yang hebat, namun hal yang tidak kalah pentingnya adalah kemauan dan motivasi yang kuat untuk bekerja keras membina hubungan dengan pihak-pihak yang membutuhkan seni guna mencapai cita-cita menjadi perupa yang berhasil.

Seniman-seniman besar, di samping memiliki kemampuan teknik dan kepekaan estetik dan imajinasi yang tinggi, mereka juga pekerja keras untuk dapat meraih cita-citanya. Masalah umum yang ada di sekolah adalah upaya membimbing siswa secara efektif dalam bidang seni yang masih perlu dimantapkan.

Secara umum keterampilan siswa diperoleh dengan latihan sendiri. Ada dua cara belajar seni rupa yang sederhana tetapi efektif agar berhasil yaitu meniru dan melakukan eksperimen. Meniru merupakan sifat alami manusia, dengan meniru manusia dapat hidup. Begitu pula dalam dunia seni rupa, pada tahap awal belajar salah satunya adalah dengan meniru. Meniru cara kerja guru, seniman yang telah lebih dahulu mengetahui cara kerja menggambar, melukis, mematung. Kemudian meniru apa yang ada di lingkungan, seperti meniru bentuk benda, pohon, binatang, manusia, bangunan, mesin, kendaraan dan sebagainya. Belajar dengan proses meniru sebenarnya yang dilakukan adalah melatih ketajaman penglihatan dan melatih koordinasi tangan untuk menguasai alat dan bahan yang digunakan.

Penguasaan kemampuan ini dapat terlihat ketika menggambar dengan meniru suatu benda. Apabila hasil gambarnya ada ketidaksesuaian bentuk maupun warna dengan benda aslinya, maka yang terjadi adalah kekurangan kemampuan dalam melihat dan menirukan melalui teknik dengan alat dan

(26)

Pendahuluan

Rubens meniru karya Leonardo da Vinci. Tradisi ini terus berlanjut hingga saat ini di sekolah-sekolah seni di Inggris. Mahasiswa dengan seijin otoritas di suatu galeri atau museum sengaja meniru salah satu karya materpiece dari pelukis ternama. Maksudnya adalah melakukan studi keteknikan (tapak tilas) melukis dari sang maestro yang nantinya dapat dikembangkan oleh siswa untuk mendapatkan ciri khas dalam karyanya. Dalam dunia seni rupa sering kali meniru disalah artikan. Padahal metode ini merupakan salah satu langkah untuk membuka jendela kreatif yang sangat didambakan dalam dunia seni, yaitu menjadi seniman yang kreatifitas. Selanjutnya setelah memahami cara kerja seni rupa yang dipilih, seorang seniman harus melangkah ke tahap berikutnya, yaitu menjadi seniman inovator dan kreator.

Menjadi inovator dan kreator, seorang seniman harus selalu melakukan eksperimen. Langkah awal adalah melakukan perubahan cara kerja, atau mengubah pola bentuk dan warna yang telah dikuasai dengan menambah atau mengurangi, sehingga apa yang dibuat mengalami perkembangan.

Dengan melakukan eksperimen secara terus menerus seorang seniman kreator sebenarnya sama dengan seorang ilmuwan peneliti yang bekerja di laboratorium untuk mendapatkan hal-hal baru dari apa yang ditekuninya.

Laboratorium seniman adalah studio atau bengkel kerja, untuk itu tempat kerja harus dilengkapi dengan sarana pengembangan yang diperlukan.

Selanjutnya, seniman juga tidak puas dan berhenti hanya pada permainan teknik, estetik dan ekspresi, ia juga dapat melangkah ke tahap selanjutnya yaitu seniman yang mampu merumuskan fenomena kebenaran melalui karya seni rupa. Sebelum berkarya seni rupa alangkah baiknya dapat memahami dan membuat desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi.

B. Tujuan

Modul ini mempunyai tujuan:

1. Mendiskripsikan pengertian desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi 2. Mendiskripsikan unsur-unsur seni rupa

3. Mendiskripsikan prinsip-prinsip pengorganisasian unsur seni rupa

(27)

Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Rupa) SMA

4. Mendiskripsikan bahan, alat dan teknik yang digunakan dalam membuat karya desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi

5. Membuat karya desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi

C. Peta Kompetensi

No

Kompetensi Utama

Kompetensi Guru Inti

Kompetensi Guru Inti

Kompetensi Guru Mata Pelajaran/Kelas/Keahlian

Indikator Esensial/

Indikator Pencapaian Kompetensi

(IPK)

Grade

a b c d e f

1 Profesional 20.Menguasai materi,

struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran seni budaya (seni rupa)

20.1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan

(mencakup materi yang bersifat konsepsi, apresiasi, dan kreasi/rekreasi) yang mendukung pelaksanaan pembelajaran seni budaya (seni rupa)

1. Mendiskrip sikan pengertian desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi 2. Mendiskrip

sikan unsur- unsur seni rupa 3. Mendiskrip

sikan prinsip- prinsip pengorgani sasian unsur seni rupa 4. Mendiskrip

sikan bahan, alat dan teknik yang

3

3

3

3

(28)

Pendahuluan

membuat karya desain dua dimensi dan tiga dimensi

5. Membuat karya desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi

3

D. Ruang Lingkup

Desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi

Metode Pembelajaran

1. Unsur-unsur seni rupa

2. Pengetahuan alat dan bahan

3. Prinsip-prinsip pengorganisasian

4. Membuat karya desain dasar

(29)

Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Rupa) SMA

E. Cara Penggunaan Modul

1. Prasyarat untuk mempelajari modul ini harus sudah menguasasi semua modul yang ada pada grade 2

2. Pelajari dan fahami dengan seksama materi yang ada pada setiap kegiatan pembelajaran yang ada pada modul ini.

3. Ikuti instruksi yang ada dalam setiap kegiatan pembelajaran.

(30)

Kegiatan Pembelajaran 1:

Metode Pembelajaran Desain Dasar Dua Dimensi dan Tiga Dimensi

METODE PEMBELAJARAN DESAIN DASAR DUA DIMENSI DAN TIGA DIMENSI

A. Tujuan

1. Memahami dan mengetahui teori pembelajaran dan karakteristik peserta didik.

2. Memahami dan mengetahui teori metode pembelajaran desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi melalui: Pendekatan Saintifik, Inkuiri, Pembelajaran Berbasis Proyek dan Bahasa Sebagai Penghela.

3. Memahami dan mengetahui tentang Berapresiasi dan Berkreasi dalam pembelajaran desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menerapkan dan melaksanakan teori pembelajaran dan karakteristik peserta didik dalam berkarya desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi.

2. Menerapkan dan melaksanakan teori metode pembelajaran desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi melalui: Pendekatan Saintifik, Inkuiri, Pembelajaran Berbasis Proyek dan Bahasa Sebagai Penghela dalam berkarya desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi.

3. Menerapkan dan melaksanakan teori Berapresiasi dan Berkreasi dalam pembelajaran desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

(31)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

C. Metode Penilaian

1. Penilaian Otentik

Dilakukan oleh guru secara berkelanjutan. Penilaian terhadap kompetensi sikap dilakukan dengan cara observasi, penilaian diri, penilaian sejawat oleh peserta didik, berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale), disertai rubrik. Sedangkan penilaian dengan jurnal, merupakan catatan guru di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam hal sikap. Lembar observasi dapat disusun oleh guru dengan mengacu kepada kompetensi dasar dan aspek materi pembelajaran seni. Dalam pembelajaran seni rupa penilaian dilakukan pada sikap apresiatif, sikap kreatif, sikap kolaboratif, sikap mandiri, dan sikap bertanggung jawab.

2. Tingkat Berpikir

Penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan melalui tes tulis (uraian), tes lisan (daftar pertanyaan), dan penugasan (pekerjaan rumah, menulis artikel apresiasi seni). Penilaian kompetensi pengetahuan diperlukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif, serta kemampuan metakognitif.

3. Unjuk Kerja

Penilaian kompetensi keterampilan melalui kinerja peserta didik, yaitu peserta didik diminta mendemonstrasikan suatu kompetensi dalam kegiatan tes praktik, proyek, maupun penilaian portofolio. Keterampilan menulis konsep penciptaan seni (abstrak) dinilai berdasarkan kompetensi yang harus dikuasai. Keterampilan berkarya seni rupa dinilai berdasarkan kompetensi (skill) kecepatan, ketepatan dan teknik artistik merealisasi konsep seni menjadi karya seni (konkrit).

(32)

Kegiatan Pembelajaran 1:

Metode Pembelajaran Desain Dasar Dua Dimensi dan Tiga Dimensi

4. Portofolio

Portofolio adalah penilaian kumpulan karya peserta didik dalam bidang apresiasi seni rupa murni, desain, dan kria yang bersifat reflektif dan integratif untuk mengetahui kecenderungan karya, perkembangan, prestasi, atau kreativitas peserta didik. Penilaian portofolio dengan sendirinya membuat karya peserta didik terdokumentasi dengan baik, dan sangat berguna bagi peserta didik untuk menilai kemampuan diri sendiri.

Lembar Observasi Apresiasi Seni

Tabel 01. Lembar Observasi

Sumber: Buku Guru kelas XI SMA/SMK/MA/MAK, Kemendikbud 2014

Format Evaluasi karya desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi

(33)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

Tabel 02. Format Evaluasi

Sumber: Buku Guru kelas XI SMA/SMK/MA/MAK, Kemendikbud 2014

(34)

Kegiatan Pembelajaran 1:

Metode Pembelajaran Desain Dasar Dua Dimensi dan Tiga Dimensi

Format Evaluasi karya desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi

Tabel 02. Format Evaluasi

Sumber: Buku Guru kelas XI SMA/SMK/MA/MAK, Kemendikbud 2014

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Mengamati

Aktivitas mengamati bertujuan untuk menggali informasi awal dari kondisi riil yang ada dilingkup pembelajaran kita. Anda dapat mengamati peserta didik ketika berada didalam kelas, atau peserta diklat yang lain berkaitan dengan pembelajaran yang mereka alami. Berikut beberapa hal yang dapat digali berkaitan dengan aktivitas mengamati:

(35)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

a. Amatilah bagaimana peserta didik kita belajar tentang pengetahuan seni lukis:

1) Cara belajar

2) Tingkat serapan materi

3) Kesulitan-kesulitan yang dihadapi

4) Apa yang dilakukan untuk menghadapi kesulitan yang dihadapi.

5) Hal-hal unik ketika belajar

b. Amatilah bagaimana peserta didik kita belajar tentang keteknikan dalam berkarya desain dua dimensi dan tiga dimensi:

1) Cara belajar

2) Tingkat serapan materi

3) Kesulitan-kesulitan yang dihadapi

4) Apa yang dilakukan untuk menghadapi kesulitan yang dihadapi.

5) Bagaimana mereka praktik melukis dari persiapan bahan, mencari ide/gagasa samapi ke praktek keteknikannya.

6) Hal-hal unik ketika belajar

c. Amatilah apakah setelah pembelajaran peserta didik kita merasa senang dengan pembelajaran yang dialami?

d. Amatilah apakah peserta didik kita sudah memiliki kesadaran untuk belajar? Apa yang akan kita lakukan untuk mendorong kearah kesadaran belajar?

e. Amatilah bagaimana ragam karakter peserta didik kita?

f. Amatilah apakah ragam karakter itu merugikan atau menguntungkan untuk pembelajaran?

(36)

Kegiatan Pembelajaran 1:

Metode Pembelajaran Desain Dasar Dua Dimensi dan Tiga Dimensi

g. Amatilah bagaimana materi pembelajaran Anda bila dihubungkan dengan karakteristik peserta didik?

h. Amatilah adakah kasus tertentu yang berkaitan dengan karakteristik peserta didik dalam kaitannya dengan respon pembelajaran?

Tabel pengamatan 1

NO HAL YANG DIAMATI PENJELASAN KET.

1 Cara belajar peserta didik pada materi pengetahuan desain dua dimensi dan tiga dimensi

2 Tingkat serapan materi pengetahuan desain dua dimensi dan tiga dimensi 3 Kesulitan-kesulitan yang

dihadapi pada

pembelajaran pengetahuan desain dua dimensi dan tiga dimensi

4 Hal yang dilakukan untuk menghadapi kesulitan yang dihadapi

5 Hal-hal unik yang ditemui pada pembelajaran 6 Ragam karakter peserta

didik

7 Penerapan pembelajaran Pendekatan Saintifik 8 Penerapan konsep

pembelajaran Inkuiri 9 dst

(37)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

2. Menanya

Dari hasil pengamatan, mungkin timbul rasa ingin tahu yang besar mengenai beberapa hal. Anda dapat mensistematiskan beragam pertanyaan dalam pikiran Anda, dan menyimpannya sebagai keingintahuan.

a. Menanya bagaimana cara belajar yang baik agar peserta didik kita menguasai tentang pengetahuan desain dua dimensi dan tiga dimensi.

b. Menanya bagaimana cara mengatasi kesulitan peserta didik kita dalam menguasai pengetahuan bahan dan alat dalam berkarya desain dua dimensi dan tiga dimensi.

c. Menanya bagaimana hal-hal unik yang terjadi menjadi aspek positif dalam pembelajaran.

d. Menanya bagaimana caranya agar peserta didik merasa senang dengan pembelajaran.

Lembar Menanya

No Pertanyaan Jawaban

1 Menanya bagaimana cara belajar yang baik agar peserta didik kita menguasai tentang pengetahuan desain dua dimensi dan tiga dimensi.

2 Menanya bagaimana cara mengatasi kesulitan peserta didik kita dalam menguasai pengetahuan desain dua dimensi dan tiga dimensi

3 Menanya bagaimana hal-hal unik yang terjadi menjadi aspek positif dalam

(38)

Kegiatan Pembelajaran 1:

Metode Pembelajaran Desain Dasar Dua Dimensi dan Tiga Dimensi

4 Bagaimana caranya agar peserta didik merasa senang dengan pembelajaran 5 Bagaimana menumbuhkan kesadaran

untuk belajar? Apa yang akan kita lakukan untuk mendorong kearah kesadaran belajar?

6 Ragam karakter peserta didik kita 7 Apakah ragam karakter itu merugikan

atau menguntungkan untuk pembelajaran?

8 Karakterk peserta didik dan karakter materi pembelajaran.

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Apa yang Anda ketahui tentang pembelajaran?

--- --- --- --- --- ---

2. Salah satu ciri-ciri bentuk aktivitas pembelajaran yaitu ?

--- --- --- --- --- ---

3. Apakah yang dimasud pendekatan Saintifik dalam metode pembelajaran desain dua dimensi dan tiga dimensi?

--- ---

(39)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

--- --- --- ---

4. Media apa saja yang dapat mendukung dalam proses pembelajaran desain dua dimensi dan tiga dimensi?

--- --- --- --- ---

5. Pelaksanaan aktivitas apa saja yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran Apresiasi desain dua dimensi dan tiga dimensi?

--- --- --- ---

F. Rangkuman

1. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Definisi sebelumnya menyatakan bahwa seorang manusia dapat melihat dalam perubahan yang terjadi, tetapi tidak pembelajaran itu sendiri. Konsep tersebut bersifat teoretis, dan dengan demikian tidak secara langsung dapat diamati.

(40)

Kegiatan Pembelajaran 1:

Metode Pembelajaran Desain Dasar Dua Dimensi dan Tiga Dimensi

2. Karakteristik Peserta Didik

Sebagian peserta didik mempunyai kemampuan lebih pada materi tertentu sehingga mereka cepat memahami, sedangkan terhadap sebagian kelompok memiliki kemampuan standar atau biasa-biasa saja.

Mereka dapat memahami materi pembelajaran dalam waktu yang normal seperti yang dijadwalkan. Ada lagi kelompok peserta didik yang sangat sulit menyerap ilmu dibanding peserta didik yang lain. Ada 2 (dua) pendekatan yang dapat dipilih. Pertama, peserta didik menyesuaikan dengan materi pelajaran sedangkan yang kedua sebaliknya, yakni materi pelajaran disesuaikan dengan peserta didik. Kedua pendekatan tersebut dapat dilakukan apabila pembelajaran bersifat individual.

3. Media pembelajaran

Beragam media dapat digunakan untuk mendukung aktivitas pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik. Untuk memudahkan memilih dan menggunakan media tersebut, dilakukan pengklasifikasian/

pengelompokkan media.

beberapa media pembelajaran yang relevan untuk pembejaran:

a. Buku

b. Alat-alat dan bahan-bahan peraga c. Bahan tayang

d. Video

e. Media berbasis computer dan internet

4. Metode Pembelajaran desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi melalui:

a. Pendekatan Saintifik

Merupakan teknik pembelajaran untuk dapat merangsang peserta didik lebih aktif mencari dan meneliti sendiri permasalahan

(41)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

kesenirupaan. Baik ketika berapresiasi, berkreasi, bereksperimen, berpameran, maupun aktivitas mengevaluasi karya.

b. Inkuiri

Dalam konteks pendidikan seni rupa, metode pembelajaran ini, berarti proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik menghayati dan akhirnya dapat merasakan serta menerapkan cara memperoleh pengetahuan kesenirupaan. Suatu proses yang memungkinkan tertanamnya sikap ilmiah, sikap ingin tahu dan menimbulkan rasa mampu untuk selalu mencari jawaban atas masalah seni rupa yang dihadapi secara ilmiah.

c. Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran berbasis proyek dirancang untuk mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru kesenirupaan berdasarkan pengalaman peserta didik dalam mengunjungi pameran seni rupa, museum seni rupa, sanggar seni rupa, asosiasi seni rupa, dan lain- lain.

d. Bahasa Sebagai Penghela

Guru seni budaya atau seni rupa, di samping tugas utamanya melaksanakan pembelajaran kesenirupaan, juga menjadi pelaksana pembelajaran bahasa Indonesia. Artinya, ketika melaksanakan proses pembelajaran guru menjadi pengarah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

(42)

Kegiatan Pembelajaran 1:

Metode Pembelajaran Desain Dasar Dua Dimensi dan Tiga Dimensi

5. Aktifiktas apresiasi seni rupa meliputi:

a. Berapresiasi

Materi pembelajaran apresiasi seni menerapkan pendekatan saintifik, memerlukan objek pengamatan berupa karya seni rupa murni (seni lukis, patung), seni rupa terapan (desain komunikasi visual, desain tekstil) dan kriya (kriya kulit, kriya tekstil, atau karya seni rupa lain sesuai dengan konteks di mana sekolah berada), guru/sekolah, menyiapkan fasilitas, karya-karya asli (lukisan, patung, desain, dan kria) dari kebudayaan daerah setempat. Atau jika tidak memungkinkan dapat dalam bentuk reproduksi, video, film atau karya guru/ karya peserta didik yang representatif sebagai objek apresiasi.

b. Persiapan Aktivitas Apresiasi Seni

Tiga lukisan ditentukan sebagai objek pengamatan, kemudian dipilih 3 peserta didik sebagai pelaku apresiasi, untuk mengamati langsung lukisan di depan kelas dan menginformasikan hasil pengamatannya secara lisan. Pengamatan ini dicatat oleh 3 peserta didik sebagai notulen (1 peserta didik = 1 notulen) bertugas untuk merekam dan mencatat hasil pengamatan yang dilakukan. Selanjutnya guru dengan ringkas memberikan orientasi fokus pembelajaran apresiasi seni (deskripsi, analisis, penafsiran dan evaluasi).

6. Pelaksanaan Aktivitas Apresiasi desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi.

a. Mengamati

Peserta didik pertama, maju ke depan kelas melaksanakan pengamatan dan menginformasikan hasil pengamatannya secara lisan kepada semua peserta didik dan guru di kelas.

(43)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

b. Menanyakan

Peserta didik kedua, maju ke depan kelas dan mengamati karya desain dasar, kemudian bertanya:

“Faktor apakah pada lukisan ini yang dapat menimbulkan perasaan menyenangkan (atau sebutkan perasaan lainnya) dalam diri saya.

c. Mencoba

Peserta didik ketiga, maju ke depan kelas dan mengamati karya desain dasar, kemudian mencoba menjawab pertanyaan: Dengan menunjukkan faktor rupa atau unsur yang menimbulkan perasaan menyenangkan (perasaan lain).

d. Menalar

Ketiga notulen kemudian membacakan hasil pengamatan, jawaban atas pertanyaan, dan hasil asumsi yang di sampaikan oleh tiga peserta didik yang mengamati karya desain dasar. Berdasarkan data ini, guru membuka kegiatan diskusi kelas dan bertindak sebagai moderator. Fokus kajian diskusi adalah menyepakati atau merevisi kebenaran data pengamatan, jawaban pertanyaan yang diajukan, dan asumsi yang telah dikemukakan.

e. Menyajikan

Untuk aktivitas ini guru memandu kegiatan diskusi secara bergiliran di depan kelas. Pada akhir kegiatan diskusi diharapkan diperoleh kesimpulan yang memuaskan tentang aspek keindahan (estetika), aspek seni (artistik) dan aspek nilai (makna) karya.

(44)

Kegiatan Pembelajaran 1:

Metode Pembelajaran Desain Dasar Dua Dimensi dan Tiga Dimensi

7. Berkreasi

Dalam bukunya Creative and Mental Growth, Viktor Lowenfeld menyimpulkan adanya the visual type dan the haptic type dalam karya para peserta didik. Maka konsep dan praksis pendidikan formal di sekolah menengah atas berusaha mengembangkan kedua tipe tersebut secara konsekuen.

a. Pengembangan Tipe Visual

Pengertian karya desain dasar tipe visual adalah titik tolak penghayatan peserta didik lebih banyak berdasarkan pengamatan atas bentuk alam sekitar. Sehingga faktor eksternal relatif lebih berperan ketika mereka melukis.

b. Pengembangan Tipe Haptic

Pengertian tipe haptic adalah titik tolak penghayatan peserta didik lebih banyak berdasarkan gagasan pribadi. Sehingga faktor internal lebih banyak berperan. Hal ini terbukti dari karakteristik karyanya yang lebih dominan sebagai ekspresi perasaan subjektif yang mengarah kepada corak non realistis.

8. Metode Penilaian

a. Penilaian Otentik

Penialaian Otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan. Penilaian terhadap kompetensi sikap dilakukan dengan cara observasi, penilaian diri, penilaian sejawat oleh peserta didik, berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale), disertai rubrik. Sedangkan penilaian dengan jurnal, merupakan catatan guru di dalam dan di luar kelas yang bersisi informasi tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam hal sikap.

(45)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

b. Tingkat Berpikir

Penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan melalui tes tulis (uraian), tes lisan (daftar pertanyaan), dan penugasan (pekerjaan rumah, menulis artikel apresiasi seni).

c. Unjuk Kerja

Penilaian kompetensi keterampilan melalui kinerja peserta didik, yaitu peserta didik diminta mendemonstrasikan suatu kompetensi dalam kegiatan tes praktik, proyek, maupun penilaian portofolio.

d. Portofolio

Portofolio adalah penilaian kumpulan karya peserta didik dalam bidang apresiasi seni rupa murni, desain, dan kria yang bersifat reflektif dan integratif untuk mengetahui kecenderungan karya, perkembangan, prestasi, atau kreativitas peserta didik.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari Materi Pembelajaran 1, reflesikan diri Anda dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

1. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi ini?

2. Apakah yang akan Anda lakukan untuk memperluas pengetahuan Anda tentang materi ini?

3. Sikap positif apa yang Anda rasakan setelah mempelajari materi ini?

4. Bagaimana Anda akan berbagi pengetahuan dengan teman dan orang

(46)

Kegiatan Pembelajaran 2: Unsur-unsur Seni Rupa

UNSUR-UNSUR SENI RUPA

A. Tujuan

1. Menelaah unsur-unsur seni rupa

2. Mengetahui prinsip unsur-unsur seni rupa 3. Melakukan eksplorasi unsur-unsur seni rupa

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menerapkan unsur-unsur seni rupa

2. Menerapkan prinsip unsur-unsur seni rupa 3. Menerapkan eksplorasi unsur-unsur seni rupa

C. Aktivitas Pembelajaran

1. Mengamati

Amatilah dan perhatikanlah benda disekitar Anda yang mempunyai unsur titik serta cermati gambar 01, 02 dan 03 pada materi unsur titik sebagai acuan membuat eksplorasi unsur titik.

Perhatikanlah garis-garis berikut ini, gunakanlah sebagai acuan:

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

(47)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

Gambar 1. Eksplorasi garis.

Sumber: A. Agung Suryahadi, Seni Rupa untuk SMK, Depdiknas 2008

2. Menanya

Perhatikan dan amati bentuk-bentuk geometris dan organis di lingkungan sekitar Anda, pada gambar materi unsur bentuk terdapat bentuk geometris dua dimensi, geometris bervolume, bentuk organis dua dimensi dan bentuk organis bervolume sebagai acuan untuk latihan membuat bentuk-bentuk geometris dan organis.

3. Mengeksplorasi

Agar mengetahui potensi ruang yang sesungguhnya cermati perbedaan ruang positif dan negatif pada materi unsur ruang.

4. Mengasosiasi

Agar dapat memahami percampuran warna cermatilah pada materi

(48)

Kegiatan Pembelajaran 2: Unsur-unsur Seni Rupa

5. Mengkomunikasikan

Cermati dan amatilah gambar pada materi unsur tekstur kemudian cermatilah dengan sesama perbedaan tekstur semu dengan tekstur nya, di sekitar ruang dan lingkungan Anda carilah dan temukan perbedaan unsur tekstur semu dan tekstur nyata.

D. Latihan/Kasus/Tugas

1. Buatlah karya eksplorasi titik di atas kertas Manila A3 dengan bentuk arsiran siksak.

2. Buatlah eksplorasi berbagai jenis garis dengan berbagai jenis alat dan bahan seperti pensil, pastel, tinta dan arang di atas kertas Manila ukuran A3.

3. Buatlah berbagai macam bentuk geometris dan organis baik yang bervolume dan tidak bervolume dengan berbagai jenis alat dan bahan seperti pensil, pastel, tinta dan arang di atas kertas Manila ukuran A3.

4. Dengan kertas Manila A3 susunlah ruang positif dan negatif dalam perbandingan yang sama, gunakan pula tinta hitam sebagai warnanya.

5. Lakukan latihan 1 berikut ini :

a. Pada kertas gambar A4 buatlah sebuah lingkaran dan bagi lingkaran itu menjadi dua belas bagian yang sama.

b. Tentukan bagian paling atas sebagai ruang warna kuning, kemudian searah jarum jam adalah berturut-turut warna kuning jingga, jingga, merah jingga, merah, ungu merah, ungu, biru ungu, biru, hijau biru, hijau dan hijau kuning.

(49)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

c. Selanjutnya isilah ruang-ruang tersebut dengan warna cat poster sesuai dengan namanya.

d. Untuk mendapatkan warna sekunder campurlah dua warna primer dengan perbandingan 1:1 ( kuning + biru = hijau, kuning + merah = jingga, biru + merah = ungu). Begitu pula untuk mendapatkan warna tertier campurlah warna primer dengan sekunder 1:1.

Untuk dapat memahami potensi warna lakukanlah latihan 2 berikut ini:

1) Ambil selembar kertas gambar, lalu buatIah bentuk-bentuk geometris dengan ukuran yang bervariasi, gunakan pensil.

2) Pertimbangkan dan rasakan susunannya, jika dirasa sudah baik terapkanlah warna-warna panas pada bentuk dan latar belakangnya . Gunakan warna cat poster

3) Dengan prosedur yang sama buatIah bentuk-bentuk organis dengan warna-warna dingin

4) Bandingkan kedua hasil karya

6. Tugas latihan Agar berhasil menggunakan tekstur dalam karya seni rupa dan kerajinan lakukanlah latihan berikut:

a. Latihan 1 ambil selembar kertas Manila A4

b. Keluarkan beberapa warna cat air dari tubenya secukupnya dan taruh di palet, kemudian beri air dan aduk hingga rata.

c. Ambil warna dengan kuas cat air cipratkan ke atas kertas berulang- ulang atau tuang cat air sedikit demi sedikit.

d. Untuk mendapatkan tekstur semu yang unik, semasih cat belum kering dapat ditimpa atau kertas dimiring-miringkan sehingga cat meleleh membentuk tekstur semu secara spontan.

(50)

Kegiatan Pembelajaran 2: Unsur-unsur Seni Rupa

e. Latihan 2 gunakan kertas yang lain kuaskan lem kertas di atasnya secara tipis Ambil kertas tisu, basahi dan tempelkan pada permukaan kertas yang sudah diberi lem.

f. Pada waktu menempel dapat dibuat kerut-kerut yang membentuk tekstur kasar kemudian dikeringkan.

g. Setelah kering, permukaan yang telah bertekstur itu dapat diberi warna. Gunakan warna kontras untuk mengetahui bagaimana tekstur kasar itu dapat menetralisirnya.

h. Perhatikan karya tekstur yang telah dibuat itu, rasakan ! Bagaimana perbedaan antara tekstur nyata dan tekstur semu ?

E. Rangkuman

Unsur-unsur Seni Rupa:

1. Titik

Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang berada pada dimensi satu. Dibutuhkan adanya titik untuk membentuk garis, bentuk, ataupun bidang.

2. Garis

Garis adalah unsur seni rupa yang merupakan hasil dari penggabungan unsur titik. Garis dalam seni rupa menjadi goresan atau batasan dari suatu benda, ruang, bidang, warna, tekstur dan lainnya. Pada dasarnyaya garis itu hanya ada dua, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis-garis lainnya merupakan pengembangan dan variasi dari kedua jenis garis tersebut dan menyampaikan karakter yang berbeda. Walaupun garis itu sederhana, ia dapat menyampaikan suatu perasaan dan ini tergantung dari kondisi jenis garis tersebut, yaitu tebal tipisnya, posisi dan arahnya. Sebuah garis lengkung tebal

(51)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

menyampaikan kesan yang berbeda dibanding dengan garis lengkung tipis, apalagi dengan garis lurus dalam posisi yang berbeda tentu akan memberikan kesan yang sangat berbeda dalam perasaan kita.

3. Bentuk

Bentuk adalah unsur dari seni rupa yang terbentuk dari gabungan dari berbagai bidang. Bentuk terdiri atas dua yaitu bangun dan bentuk plastis. Bangun adalah sesuatu yang bentuknya seperti bulat, persegi, ornamental, tidak teratur dan lainnya. Bentuk merupakan salah satu unsur seni rupa yang menentukan keberhasilan sebuah karya seni rupa dan kriya. Namun di samping istilah bentuk ada pula istilah wujud untuk membedakan antara 'image' (2 dimensional) yang memiliki panjang dan lebar pada area yang datar dengan 'image' (3 dimensional) yang memiliki panjang, lebar, danvolume/tebal pada area dengan kedalaman.

4. Ruang

Ruang adalah unsur seni rupa yang memiliki dua sifat. Dalam karya seni rupa dua dimensi, ruang dapat bersifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata.

Oleh karena itu dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh melelui beberapa cara, diantaranya: melalui penggambaran gempal, penggunaan perspektif, peralihan warna, gelap terang, dan tekstur, pergantian ukuran, penggambaran bidang bertindih, pergantian tampak bidang, pelengkungan atau pembelokan bidang, penambahan bayang-bayang.

Dalam istilah keruangan hal ini disebut sebagai ruang positif (bentuk) dan ruang negatif, yaitu ruang di belakang atau di sekitar bentuk atau latar belakang. Apabila bentuk datar (ruang positif) dan latar belakang datar ukurannya sama, dapat menimbulkan bentuk yang simultan dan penglihatan mata kita dipaksa untuk melihat kedua bentuk secara bersamaan.

(52)

Kegiatan Pembelajaran 2: Unsur-unsur Seni Rupa

5. Warna

Warna adalah salah satu unsur seni rupa yang membuat suatu ciptaan para seniman terasa hidup dan lebih eksresif. Warna berdasarkan teori warna terhadap cahaya terdapat tujuh spektrum warna. Dalam seni rupa warna sangat esensial, karena penampilan

Salah satu teori warna dalam seni rupa adalah teori warna pigmen yaitu:

a. Warna Primer, terdiri atas merah, kuning, dan biru. Pengertian warna primer adalah warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain.

b. Warna Sekunder, seperti ungu, oranye dan hijau adalah jenis pigmen yang dapat diperoleh dari mencampur kedua warna primer dalam takaran tertentu.

c. Warna Tersier, yakni warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna sekunder

d. Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain- lain,

e. Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.

6. Tekstur

Pengertian tekstur sebagai unsur seni rupa adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda ada yang memiliki tekstur berbeda dan pula yang sama. Tekstur terdiri atas dua jenis yaitu nyata dan semu.

Pengertian tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan terhadap sifat dan keadaan permukaan bidang benda karya seni rupa. Pengertian tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Tekstur sangat

(53)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

menentukan keberhasilan sebuah karya seni rupa dan kriya, karena bersamaan dengan warna, tekstur menentukan kualitas permukaan yang terlihat paling awal. Dalam seni rupa dan kriya tekstur dapat dianalisa melalui dua aspek, yaitu kualitas raba suatu permukaan dan kualitas visual suatu benda. Oleh sebab itu, tekstur dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tekstur kasar/nyata dan tekstur semu.

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari Materi Pembelajaran 2, reflesikan diri Anda dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

1. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi ini?

2. Apakah yang akan Anda lakukan untuk memperluas pengetahuan Anda tentang materi ini?

3. Sikap positif apa yang Anda rasakan setelah mempelajari materi ini?

4. Bagaimana kamu akan berbagi pengetahuan dengan teman dan orang lain setelah mempelajari materi ini?

(54)

Kegiatan Pembelajaran 3: Pengetahuan Alat Dan Bahan Desain Dasar

PENGETAHUAN ALAT DAN BAHAN DESAIN DASAR

A. Tujuan

1. Mengetahui pengetahuan jenis alat dan bahan yang akan digunakan untuk berkarya desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi.

2. Memahami berbagai alat dan bahan yang biasa digunakan dalam praktek berkarya desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi.

3. Mengenal karakter alat dan bahan dengan baik yang dilakukan dengan kegiatan praktek secara langsung.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Dapat menerapkan pengetahuan jenis alat dan bahan yang akan digunakan untuk berkarya desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi secara tepat.

2. Dapat menerapkan berbagai alat dan bahan yang biasa digunakan dalam praktek berkarya desain dasar dua dimensi dan tiga dimensi.

3. Dapat menerapkan karakter alat dan bahan dengan baik yang dilakukan dengan kegiatan praktek secara langsung

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

(55)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

C. Aktivitas Pembelajaran

1. Mengamati

Perhatikan gambar pada materi alat bahan arang dengan seksama, bagaimana potensi arang dapat digunakan untuk membuat karya senirupa yang berkualitas. Amati bagaimana potensi goresan arang itu dan pikirkanlah bagaimana menerapkannya menjadi sebuah karya seni rupa.

2. Menanya

Amati dan perhatikan karya pensil biasa pensil warna dan pensil cat air pada materi bahan dan alat pensil, kenali potensi dan karakternya.

3. Mengeksplorasi

Perhatikan goresan-goresan pastel pada materi bahan pastel dan cari referensi gambar lain yang menggunakan bahan pastel sebagai acuan untuk berkarya, bagaimana potensi pastel dapat digunakan untuk membuat karya.

4. Mengasosiasi

Perhatikan karya pada materi bahan tinta, bagaimana keterampilan pembuatnya menggunakan alat pena, kuas dan bahan tinta.

Amati karya cat air pada materi bahan cat air diskusikan dengan teman mengenai teknik yang digunakan dan bagaimana pula proses pengerjaannya. Amati efek cat air yang menjadi ciri khasnya.

5. Mengkomunikasikan

(56)

Kegiatan Pembelajaran 3: Pengetahuan Alat Dan Bahan Desain Dasar

Perhatikan karya cat poster pada materi bahan cat poster, diskusikan dengan teman bagaimana menggunakan cat poster dapat menghasilkan karya yang baik.

D. Latihan/Kasus/Tugas

1. Bagaimana cara menggunakan bahan arang, lakukanlah latihan berikut ini. Ambilah selembar kertas gambar dan sebatang arang, lalu buatlah goresan-goresan berupa blok dan garis dengan berbagai variasinya. Ulangi latihan ini beberapa kali dan perhatikan hasilnya.

2. Untuk lebih dapat menghayati tentang cara penggunaan pensil, lakukanlah latihan berikut ini. Ambilah selembar kertas kemudian buatlah goresan-goresan berupa garis dan blok dengan berbagai variasinya dengan menggunakan jenis pensil HB.

3. Lakukanlah tugas ini untuk mengetahui dengan sebenarnya tentang potensi estetik (keindahan) dari bahan pastel. Ambil sehelai kertas gambar. Gunakan pastel kapur untuk membuat goresan-goresan dengan berbagai variasinya, kembangkan rasa keindahan anda pada waktu membuat goresan.

4. Lakukan latihan membuat goresan dengan tinta dan menyusun bentuk organis, geometris dan garis dengan tonasi dari terang ke gelap, amati dan rasakan potensi keindahannya. Atau buatlah bentuk digambar dengan tepat beri kontur dengan tinta hitam. Selanjutnya bentuk-bentuk diblok penuh dengan tinta hitam.

5. Untuk mengetahui karakter cat air lakukanlah latihan berikut ini : a. Ambil selembar kertas A4 dan cat air

b. Keluarkan beberapa jenis warna cat air dari tubenya tuang di atas palet, beri air dan aduk sampai rata.

c. Dengan kuas cat air berbagai ukuran buatlah percobaan goresan- goresan dengan berbagai variasinya.

(57)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

d. Setelah selesai cermati hasil goresan itu, kenali efek-efek yang baik dari goresan cat air tersebut.

6. Setelah mengetahui karakter bahan cat poster lakukanlah latihan berikut ini :

a. Ambil selembar kertas A4 dan cat poster

b. Keluarkan beberapa jenis warna cat poster dari botol tuang di atas palet, beri air dan aduk sampai rata.

c. Kemudian kuas cat poster berbagai ukuran buatlah percobaan bentuk geometris berbagai variasinya kemudian blok warna dengan cat poster

d. Setelah selesai cermati hasil itu, kenali efek-efek yang baik dari warna cat poster tersebut.

E. Rangkuman

Alat dan bahan yang diperlukan antara lain:

1. Arang

Di antara sekian banyak bahan untuk membuat karya seni rupa dua dimensional, arang adalah bahan yang paling mudah untuk didapat karena jika tidak ada bahan lain arang dapat dibuat sendiri.

2. Pensil

Merupakan alat yang lembut, tidak banyak memeberikan kedalaman, tingkat kekerasannya bermacam-macam; untuk permulaan gunakanlah pensil yang sedang lunaknya.

a. Pensil Biasa:

b. Pensil Keras (dengan istilah pensil Hard/H)

c. Pensil sedang (dengan istilah pensil medium hard/HB).

d. Pensil Lunak (dengan istilah pensil Soft/B)

e. Konte, berwarna hitam arang dan berbeda dengan pensil biasa karena mempunyai goresan yang tebal dan lebar.

(58)

Kegiatan Pembelajaran 3: Pengetahuan Alat Dan Bahan Desain Dasar

Pensil ini mengandung lilin dan tersedia dalam 12 dan 24 macam warna, mempunyai sifat lunak.

3. Pastel

Pastel adalah media menyerupai kapur tulis tetapi dibuat dengan pigmen warna dicampur dengan zat pengikat berupa resin dan plaster.

Bahan ini dicampur, dibuat pasta kemudian dibentuk batangan lalu dikeringkan.

4. Tinta

Pada saat ini tinta gambar dibuat dari pigmen warna, shellac dicampur air, sedang pada jaman dahulu tinta hitam dibuat dari campuran jelaga dengan lem dan sejenis cuka.

5. Cat Air

Cat air adalah media seni rupa yang memiliki sifat khusus yaitu tembus pandang / transparan. Apabila terjadi susunan warna tumpang tindih maka warna yang tertindih tidak tertutup sepenuhnya. Bahkan dari garis tumpang tindih itu menimbulkan efek warna campurannya.

6. Cat Poster

Cat poster tergolong jenis cat air karena untuk medium pengencernya menggunakan air. Cat ini berbeda dengan cat air biasa karena sifatnya yang cepat kering dan dapat digunakan seperti cat minyak yakni teknik penggunaannya dengan wama pekat karena tidak banyak menggunakan air.

7. Kuas

Kuas merupakan alat pokok dalam menggambar, selain pena dan pensil

(59)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

8. Palet

Palet berfungsi sebagai tempat untuk mencampur cat dalam takaran tertentu.

9. Karet Penghapus

Karet penghapus untuk menghilangkan bagian gambar yang tidak berhasil.

10. Penggaris

Penggaris untuk membuat garis.

11. Jangka

Jangka untuk menggambar lingkaran.

12. Lem

Lem ada beberapa jenis, lem kertas, plastik dan kayu.

13. Kertas

Ada banyak jenis kertas dengan berbagai kualitas dan ukuran.

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari Materi Pembelajaran 3, reflesikan diri Anda dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

1. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah mempelajari materi ini?

2. Apakah yang akan Anda lakukan untuk memperluas pengetahuan Anda tentang materi ini?

3. Sikap positif apa yang Anda rasakan setelah mempelajari materi ini?

4. Bagaimana Anda akan berbagi pengetahuan dengan teman dan orang lain setelah mempelajari materi ini?

(60)

Kegiatan Pembelajaran 4: Prinsip Pengorganisasian Unsur Seni Rupa Dua Dimensi

PRINSIP PENGORGANISASIAN UNSUR SENI RUPA DUA DIMENSI

A. Tujuan

1. Mengetahui tujuan dan prinsip pengorganisasian dalam seni rupa dua dimensi.

2. Mengetahui berbagai jenis prinsip pengorganisasian dalam seni rupa dua dimensi.

3. Mengetahui berbgai cara, metode atau teknik terkait dengan prinsip pengorganisasian dalam seni rupa dua dimensi.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menerapkan eksplorasi prinsip pengorganisasian yang bersifat mengarahkan.

2. Menerapkan eksplorasi prinsip pengorganisasian yang bersifat memusatkan.

3. Menerapkan eksplorasi prinsip pengorganisasian yang bersifat menyatukan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

(61)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

C. Aktivitas Pembelajaran

Mengamati, menanya:

1. Amatilah gambar pada materi prinsip pengulangan, cermatilah bedanya pengulangan teratur dan tidak teratur.

2. Pahami materi prinsip selang-seling dan ceramati pada contoh gambarnya.

3. Pahami materi prinsip rangakain di ata, amatilah gambar pada materi prinsip rangkaian.

4. Cermatilah materi pada prinsip irama, lihatlah pada gambar prinsip irama berombak dan irama zigzag, pahami perbedaannya.

5. Tanyakan materi pada prinsip gradasi, lihatlah pada gambar prinsip gradasi, pahami perbedaan/perubahan warna tersebut.

6. Tanyakan gambar pada materi prinsip transisi yaitu penerapan prinsip transisi garis, transisi ruang, warna/tekstur dan transisi bentuk.

7. Cermatilah contoh gambar pada materi prinsip radiasi sebagai acuan untuk latihan tugas.

8. Pahamilah materi prinsip konsentrasi dengan melihat contoh gambar acauan pada materi tersebut, dan coba amati dan bandingkan pada alam sekitar Anda.

9. Cermatilah contoh gambar pada materi prinsip kontras sebagai acuan untuk latihan tugas, coba amati pada gambar antara bentuk

10. dan warna kontras. Perhatikanlah pohon bunga, lihat warna daunnya hijau, lihat warna bunganya yang merah, itu merupakan susunan unsur warna kontras.

11. Amatilah pada contoh gambar prinsip penekanan dimana anda dipusatkan pada waktu melihat, ini sebagai acauan

(62)

Kegiatan Pembelajaran 4: Prinsip Pengorganisasian Unsur Seni Rupa Dua Dimensi

tugas praktek berkarya, kemudian amatilah pula corak atau pola yang dilihat pada lingkungan sekitar Anda.

12. Cermatilah pada contoh bagan dan contoh lukisan pada materi prinsip proporsi, kemudian analisa pembagian proporsinya.

13. Lihatlah contoh gambar prinsip keseimbngan pada materi di atas, amati keseimbangan yang diterapkan masing- masing dalam karya tersebut. Carilah garis porosnya di tengah dengan demikian akan lebih mudah melihat kanan-kiri, atas-bawah untuk menentukan jenis keseimbangan yang diterapkan, dengan jenis Prinsip Keseimbangan: Keseimbangan mendatar, Keseimbangan tegak lurus, Keseimbangan radial

D. Latihan/Kasus/Tugas

1. Buatlah satu jenis bentuk geometris dan susun secara berulang dengan ukuran yang sama, gunakan pensil dengan goresan tipis. Setelah dirasa susunannya baik terapkanlah warna yang sama pada setiap bentuk itu.

Gunakan warna cat poster dan kertas gambar ukuran A3.

Dengan kertas A3 yang lain gambarlah sebuah bentuk organis dan susun secara berulang tidak teratur dengan variasi ukuran, selanjutnya beri warna dengan tone yang berbeda.

Langkah pertama buat eksplorasi sket-sket di kolom di bawah ini:

(63)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

2. Buatlah kolom-kolom persegi dengan pensil pada kertas gambar anda. Pilih dua jenis bentuk geometris atau organis kemudian pada kolom-kolom tersebut gambarlah kedua bentuk tersebut itu dengan menempatkannya secara selang-seling. Selanjumya terapkanlah warna yang berbeda pada bentuk tersebut.

Langkah pertama buat eksplorasi sket-sket di kolom di bawah ini:

3. Buatlah gambar bentuk organis, geometris dan garis kemudian susun dan rankaikan antara bentuk tersebut, beri warna yang saling berbeda dengan bahan kertas gambar A3 dengan pewarna poster.

Langkah pertama buat eksplorasi sket-sket di kolom di bawah ini:

(64)

Kegiatan Pembelajaran 4: Prinsip Pengorganisasian Unsur Seni Rupa Dua Dimensi

4. Dengan menggunakan kertas gambar A3, buatlah garis- garis bergelombang dari sisi kiri ke sisi kanan. Buatlah susunan bentuk geometris dan organis dengan mengikuti gerak garis tersebut. Berilah warna-warna analogus atau warna yang lain pada bentuk itu dan warna netral pada latar belakangnya.

Langkah pertama buat eksplorasi sket-sket di kolom di bawah ini:

5. Dengan menggunakan kertas gambar A3, tentukan sebuah bentuk organis atau geometris untuk digambar.

Buatlah perubahan bentuk itu dalam lima tingkatan dalam lima kolom, sehingga perubahannya dari besar ke kecil bisa dari atas ke bawah atau sebaliknya. Gunakan dua warna dan terapkan secara bertingkat pula. Setelah selesai pikirkan bagaimana menerapkannya ke dalam karya Anda.

Langkah pertama buat eksplorasi sket-sket di kolom di bawah ini:

(65)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

6. Letakkan kertas gambar, di sebelah kiri taruh cat poster warna merah, dan di sebelah kanan taruh warna poster kuning. Secara perlahan lelehkan kedua warna itu menuju ke tengah dengan kuas, setelah kedua warna bertemu gunakan kuas untuk mencampur warna tersebut dengan menguasnya secara berulang sehingga pertemuan warna itu betul-betul tercampur dengan halus.

Bisa juga Anda membuat transisi perubahan bentuk dari bentuk segitiga ke lingkaran, gunakan contoh gambar.

sebagai acuan.

Langkah pertama buat eksplorasi sket-sket di kolom di bawah ini

(66)

Kegiatan Pembelajaran 4: Prinsip Pengorganisasian Unsur Seni Rupa Dua Dimensi

7. Dengan menggunakan kertas gambar A3 dan buatlah garis-garis yang memancar dari satu titik pusat di tengah kertas. Buatlah bentuk-bentuk geometris yang mengikuti gerak garis yang memancar, dimana bentuk yang kecil didekatkan ke titik pusat pancaran dan yang besar jauh dari titik pusat itu. Dengan warna pastel atau poster terapkanlah warna-warna panas pada bentuk-bentuk itu dan warna netral pada latar belakang.

Langkah pertama buat eksplorasi sket-sket di kolom di bawah ini:

8. Tugas penerapan prinsip konsentrasi, ambilah kertas gambar A3, buatlah sebuah bentuk geometris.

Besarkanlah ukuran bentuk itu dengan menarik garis yang identik dengan kontur bentuk tersebut. Lakukanlah hal ini beberapa kali. Buat bentuk lain di sebelah bentuk yang pertama itu lalu besarkanlah ukuran bentuk itu dengan cara yang sama dengan sebelumnya. Buat bentuk-bentuk yang sama sehingga susunannya dirasa sudah baik lalu terapkan warna-warna panas dan dingin pada bentuk itu dengan gradasi dari tua ke muda mulai dari tepi bentuk.

(67)

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Rupa SMA

Langkah pertama buat eksplorasi sket-sket di kolom di bawah ini:

9. Dengan menggunakan kertas gambar A3, susunlah dua jenis bentuk geometris yang bertentangan, gunakan pensil untuk membentuknya. Setelah dirasa susunan sudah baik maka selanjutnya gunakan poster atau cat air dan terapkan warna komplementer pada bentuk tersebut serta warna netral pada latar belakang.

Langkah pertama buat eksplorasi sket-sket di kolom di bawah ini:

10. Dengan menggunakan kertas gambar A3 dan cat pewarna buatlah susunan bentuk segi empat di atas sama sisi dengan menerapkan prinsip penekanan, dapat dengan mengelompokkan, membedakan warna, atau

Referensi

Dokumen terkait

Uji t-statistik atau dikenal dengan uji t-parsial, pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial (individual) dalam

Rawapening secara administratif terletak di Kecamatan Banyubiru, sebagian Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Bawen, dan Tuntang, Kabupaten Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)

Osteoporosis adalah suatu penyakit degeneratif pada tulang yang ditandai dengan menurunnya massa tulang, dikarenakan berkurangnya matriks dan mineral yang disertai dengan

H1 : â1 = 0 ; Terdapat pengaruh tidak langsung antara keadilan prosedural terhadap kinerja manajerial dengan partisipasi penganggaran sebagai variabel

Berdasarkan hasil analisis RPCI, hampir seluruh permintaan impor Peru dari Indonesia pada komoditas yang diteliti relatif lebih tinggi daripada permintaan global.. Komoditas tersebut

Alternatif solusi dalam upaya mencapai pemberdayaan masyarakat nelayan sesuai hasil analisis SWOT didapatkan hasil penerapan strategi S-O (Strength-opportunity) yaitu

Hal inilah yang dilakukan Najwa untuk membuat para narasumbernya merasa nyaman dan tidak merasa terintimidasi dengan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh

Menetapkan Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dalam skema KPBU dapat dilakukan oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Badan Usaha Milik Negara/Badan