• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN, BRAND IMAGE DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU OLAHRAGA MEREK NIKE PADA SISWA/I SMKN 1 PAINAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN, BRAND IMAGE DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU OLAHRAGA MEREK NIKE PADA SISWA/I SMKN 1 PAINAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i2.161 1318

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN, BRAND IMAGE DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU OLAHRAGA

MEREK NIKE PADA SISWA/I SMKN 1 PAINAN

Febsri Susanti1,Djohannes Saputra2

1,2Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “KBP”

Email: febsrisusanti@akbpstie.ac.id, djohannessaputra@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of country of origin, brand image and product design on purchasing decisions of Nike brand sports shoes for students of Smkn 1 Painan. The type of research used in this research is quantitative with a descriptive approach. Respondents in this study were 91 people with a total sampling technique. Analysis of the data used is multiple linear regression analysis. Partial test results show that there is a positive and significant influence of country of origin on purchasing decisions, there is a positive and significant influence of brand image on purchasing decisions, and there is a positive and significant influence of product design on purchasing decisions.

Keywords: Country Of Origin, Brand Image, Product Design and Purchase Decision

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh negara asal, citra merek dan desain produk terhadap keputusan pembelian sepatu olahraga merek Nike bagi mahasiswa Smkn 1 Painan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Responden dalam penelitian ini adalah 91 orang dengan teknik total sampling. Analisis data yang digunakan adalah multiple linear regression analysis. Hasil tes parsial menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan negara asal terhadap keputusan pembelian, ada pengaruh citra merek yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, dan ada pengaruh positif dan signifikan dari desain produk terhadap keputusan pembelian.

Kata Kunci: Negara Asal, Citra Merek, Desain Produk, dan Keputusan Pembelian

PENDAHULUAN

Perusahaan pada dasarnya ingin menjadi pemimpin pasar dalam persaingan yang mereka hadapi di dunia bisnis. Hal ini memaksa perusahaan untuk berpikir lebih kritis dan reaktif dalam menghadapi persaingan yang muncul. Perusahaan di tuntut untuk menggunakan strategi yang tepat dalam rangka mempertahankan produk agar tetap diminati oleh pelanggan lama dan menciptakan pelanggan baru. Perusahaan dapat menjadi pemimpin pasar melalui perjuangan yang panjang dalam menenangkan persaingan bisnis sehingga mampu menguasai pangsa pasar terbesar, hasil inovasi kreatif, atau menang menjadi pihak yang pertama dalam memasuki pasar dengan produknya yang spesifik Tjiptono, (2002).

Untuk menerapkan strategi ini, perusahaan harus mampu menciptakan apa yang menarik dan sesuai dengan keinginan konsumen. Tanpa strategi yang tepat, perusahaan tidak akan bertahan, karena pesaing akan datang menawarkan produk yang lebih baik untuk bersaing dengan produk pesaing tersebut dan merebut pangsa pasar dari perusahaan lain. Untuk tetap menjadi nomor satu dalam persaingan, sebuah perusahaan harus mengambil tiga langkah. Pertama, perusahaan harus mendapatkan cara untuk memperbesar total permintaan pasar . kedua, perusahaan harus

(2)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i2.161 1319

melindungi pangsa pasarnya saat ini tindakan defensive dan offensive yang baik. Ketiga, perusahaan dapat berusaha untuk meningkatkan pangsa pasarnya, bahkan sekalipun ukuran pasar tetap konstan Kotler, (2009).

Salah satu perusahaan yang menjadi market leader dalam penjualan sepatu olahraga adalah Nike. Nike adalah salah satu perusahaan sepatu olahraga yang ternama di dunia. Sejarah Nike tidak terlepas dari dua orang pendiri Nike, yaitu Bill Bowerman dan Phil Knight. Pada saat ini Phill Knight masih berstatus sebagai pelari jarak menengah dan mahasiswa akuntansi di Oregon University. Produk adalah sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, agar produk yang dijual mau dibeli, digunakan atau di konsumsi dan dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan konsumen. Pada tahun 1987 Nike merilis model pertamanya yaitu Air Max Line.

Gelembung udara (Air Bubbles) dan kenyamanannya meyakinkan banyak orang untuk membeli sepasang Air Max Line. Sejak saat itu secara terus menerus perusahaan Nike melakukan inovasi baru dalam setiap pembuatan produk sepatunya, perusahaan Nike sendiri lebih suka merilis produk dengan bahan yang terkadang suka tidak terpikirkan oleh kompetitornya. Selain itu, Nike mempunyai gaya yang berbeda dalam mempromosikan setiap produknya. Selain menggunakan media, mensponsori klub-klub olaharaga,membuka toko di pusat perbelanjaan, Nike seringkali melakukan event olahraga yang secara tidak laangsung juga mempromosikan produk-produknya.

Dari berbagai kegiatan tersebut Nike mempromosikan produk-produkya agar tetap digemari oleh kalangan luas, khususnya pecinta olahraga.

Variasi harga yang di tawarkan oleh Nike dapat di katakan seimbang dengan produk yang di dapatkan konsumen. Harga produk Nike relatif mahal, karena sepatu Nike dibuat dengan bahan yang berkualitas dan sepatu Nike memiliki berbagai teknologi lunarlitefoam yang berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan saat memakai sepatu. Desain yang begitu elegan membuat sepatu Nike terlihat mewah, sehingga harganya bisa dikatakan relatif mahal untuk produk alas kaki. Namun hal ini berbanding lurus dengan apa yang didapat konsumen. Konsumen beranggapan bahwa dengan membeli produk Nike yang mahal, mewah, popular, dan terbaru sebagai sebuah kebanggaan karena dinilai ekslusif oleh pelangganya.

Sasaran konsumen Nike tidak hanya masyarakat umum, tetapi juga siswa. Nike mencitrakan dirinya sebagai sepatu berkualitas dan terdidik yang cocok untuk pelajar. Banyak siswa yang tertarik untuk membeli produk Nike. Tidak sedikit siswa yang menjadi pelanggan fanatik produk Nike. Karena di usia remaja banyak siswa yang melakukan olahrag agar dapat membentuk tubuh yang bagus dan sehat. Tentunya dengan aktivitas olahraga siswa tidak akan menggunakan sepatu olahraga yang berkualitas rendah dan pasti akan memilih dan menggunakan sepatu olahraga yang berkualitas baik agar nyaman saat di gunakan di lapangan. Sebagian siswa mengatakan bahwa sepatu olahraga Nike adalah sepatu yang memiliki kualitas yang baik dan desain yang menarik perhatian merek, dengan memiliki sepatu olahraga Nike mereka merasa percaya diri dalam melakukan olahraga.

Sepatu olahraga Nike adalah salah satu sepatu yang sangat banyak diminati dan di gunakan individu dalam berolahraga dan dikenal konsumen produknya sangat baik. Tetapi masih memiliki peringkat kedua dari seluruh merek sepatu olahraga, yang bersaingan dengan adidas yang memiliki peringkat pertama dalam Top Brand pada sepatu olahraga. Salah satu alasannya kenapa Nike belum bisa menggeser posisi Adidas adalah dari segi harga, harga yang di berikan oleh perusahaan

(3)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i2.161 1320

Nike terutama pada sepatu olahraga cenderung lebih mahal berkisar dari harga 700.000 hingga jutaan rupiah. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan bagi konsumen untuk membeli sepatu olahraga merk Nike ini. Meskipun harga yang di tawarkan oleh perusahaan Nike pada bidang sepatu olahraga terbilang mahal, nyatanya sepatu olahraga merk Nike terus mengalami peningkatan selama tiga tahun belakangan yaitu pada tahun 2019, 2020 dan 2021 berdasarkan Top Brand Index Award.

Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian, dimana konsumen benar-benar membeli produk sesuai dengan yang di inginkan. Di antara niat pembelian dan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen, di pengaruhi oleh banyak hal berupa stimulus yang datang dari informasi megenai produk, harga, teknologi, politik, budaya, gaya hidup dan sebaianya. Kemudian konsumen akan mengolah semua informasi tersebut dan dapat mengambilnya dalam bentuk jawaban yang muncul mengenai produk apa yang akan dibeli, mereknya, toko yang akan dipilih dan waktu pembeliannya.

Setiap orang memiliki kebutuhan masing-masing dan mereka berupaya agar dapat memuaskan kebutuhannya. Pada saat perusahaan menawarkan produk atau jasa kepada konsumen, dengan menginformasikan mengenai produk, merek, harga dan promosi sampai akhirnya menarik minat konsumen, terakhir adalah bagaimana proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut.

Menurut Schiffman dan Kanuk, (2004:547) dalam Farhan, (2015) keputusan pembelian adalah suatu keputusan pemilihan suatu tindakan dari atau lebih pilihan alternatif yang ada. Untuk melakukan proses keputusan pembelian pada dasarnya memerlukan ketelitian da ketepatan dalam memutuskan untuk membeli produk atau jasa yang di inginkan konsumen.

Menurut Kanitra & Kusumawati, (2018) bahwa keputusan untuk membeli yang di ambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan untuk membeli tersebut mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh komponen, yang meliputi:

a. Keputusan tentang jenis produk

Dalam hal ini konsumen dapat mengambil keputusan tentang produk apa yang akan dibelinya untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan

b. Keputusan tentang bentuk produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli suatu produk dengan bentuk tertentu sesuai dengan seleranya.

c. Keputusan tentang merek

Konsumen harus membuat keputusan tentang merek mana yang akan dibeli karena setiap merek memiliki perbedaannya sendiri.

d. Keputusan tentang penjualan

Konsumen bisa mengambil keputusan dimana produk yang dibutuhkan tersebut untuk dibeli.

e. Keputusan tentang jumlah produk

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang sebrapa banyak produk yang akan dibeli.

f. Keputusan tentang waktu pebelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan dia harus melakukan pembelian g. Keputusan tentang cara pembayaran

(4)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i2.161 1321

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang metode atau cara pembelian produk yang akan dibeli, apakah secara tunai atau kredit. Keputusan tersebut akan memengaruhi keputusan tentang penjualan dan jumlah pembelinya.

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2003:202) dalam Purwitasari et al., (2018) faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu:

1. Faktor Budaya

Budaya, subkultur dan kelas sosial sangat penting untuk perilaku pembelian. Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Anak yang sedang tumbuh akan memperoleh seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan institusi penting lainnya. Misalnya, anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai berikut: prestasi, aktivitas, efisiensi, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan, humanisme, dan masa muda. Pada dasarnya dalam sebuah tatanan kehidupan dalam bermasyarakat terdapat sebuah tingkatan (strata) sosial. Tingkatan tersebut dapat berbentuk sebuah sistem kasta yang mencerminkan sebuah kelas sosial yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hirarkis dan para anggotanya menganut nilai, minat dan perilaku yang serupa. Tetati juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, perilaku dalam berbusana, cara bicara, rekreasi dan lain-lainnya.

2. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial diantaranya sebagai berikut:

a. Kelompok acuan

Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat diartikan sebagai kelompok yang dapat memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok ini biasanya disebut dengan keanggotaan, yaitu suatu kelompok yang dapat memberikan pengaruh langsung terhadap seseorang. Anggota kelompok ini biasanya adalah anggota kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja yang berinteraksi secara langsung dan terus menerus dalam suasana informal. Tidak hanya kelompok primer, kelompok sekunder yang umumnya terdiri dari kelompok agama, profesi, dan asosiasi bisnis juga dapat disebut sebagai kelompok keanggotaan.

b. Keluarga

Dalam organisasi pembelian konsumen, keluarga dibagi menjadi dua bagian. Keluarga pertama dikenal sebagai keluarga orientasi. Jenis keluarga ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung yang dapat membawa bimbingan agama, politik, dan ekonomi, serta ambisi pribadi, harga diri, dan cinta. Kedua, keluarga yag terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang. Keluarga jenis ini biasanya dikenal dengan keluarga prokreasi.

c. Peran dan Status

Hal berikutnya yang menjadi faktor sosial yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang adalah peran seseorang dalam organisasi dan dapat berdampak langsung pada perilaku pembeliannya.

(5)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i2.161 1322

3. Pribadi

Keputusan pembelian juga dapat dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadidi antaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, seerta kepribadian dan konsep diri pembeli.

4. Psikologis

Terakhir, faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah faktor psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh empat faktor utama diantaranya sebagi berikut:

a. Motivasi

Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis seperti rasa lapar, haus, dan ketidaknyamanan. Ketika seseorang melihat suatu merek, dia akan bereaksi tidak hanya terhadap kemampuan nyata yang terlihat pada merek tersebut, tetapi juga pada isyarat lain seperti bentuk, ukuran, berat, bahan, warna, dan nama merek yang merangsang arah tertentu dari pikiran dan emosi.

b. Persepsi

Seseorang yang termotivasi siap untk segera melakukan tindakan, bagaimana tindakan seseorang yang termotivasi akan dipengaruhi oleh presepsinya terhadap situasi tertentu.

c. Pembelajaran

Belajar mencakup perubahan tingkah laku seseorang yang muncul dari pengalaman.

Banyak pakar pemasaran percaya bahwa pembelajaran terjadi melalui kombinasi fungsional dari penggerak, rangsangan, isyarat untuk bertindak, tanggapan, dan penguatan.

d. Keyakinan dan Sikap

Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian memengaruhi perilaku pembelian konsumen. Keyaknan dapat diartikan sebagai gambaran sesuatu. Keyakinan orang tentang produk atau merek akan mempengaruhi keputusan pembelian mereka.

Country of origin merupakan negara asal produk dihasilkan. Untuk menunjukan country of origin(COO) seringkali ditulis kata “made in” pada kemasan produk. Banyak orang kemudian sangat familiar dengan kata “made in” sehingga ketika melihat kata “made in” pada produk kemasan, mereka langsung mengartikan produk tersebut berasal dari negara tertentu. Misalkan jika pada kemasan produk tersebut berasal dari “made in Indonesia” konsumen akan mengartikan bahwa produk tersebut berasal dari Indonesia. Negara asal atau country of origin merupakan informasi yang sering digunakan oleh konsumen ketika mengevaluasi suatu produk. Persepsi negara asal adalah asosiasi dan kepercayaan mental seseorang akan suatu produk yang dipicu oleh suatu produk disebut dengan istilah country of origin yang secara umum dianggap sebagai bagian dari karakteristik suatu produk, cordell (1992) dalam Alfarisi, (2019).

Menurut Srikatanyoo dan Gnoth (2002), country of origin merupakan suatu keyakinan kognitif tentang indstrialisasi suatu negara, suatu mutu nasional, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan produk dan jasa perusahaan. Sedangkan Setiyaningsih (2008) dalam Kanitra

& Kusumawati, (2018) mendefinisikan country of origin sebagai negara dimana suatu produk

(6)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i2.161 1323

diproduksi yang mana dampak dari COO terhadap suatu produk tersebut berpengaruh terhadap ekuitas dari sebuah merek.

Berdasarkan penjelasan mengenai country of origin di atas dapat disimpulkan bahwa negara asal berhubungan dengan persepsi atau bayangan mental seseorang terhadap kualitas produk berdasarkan negara asal produk atau merek dibuat, dimana persepsi atas kualitas produk tersebut tidak akan sama apabila diproduksi dinegara lain dan berpengaruh terhadap ekuitas sebuah merek.

Indikator Indikator Yang Mempengaruhi Country Of Origin

Alfarisi, (2019) mengatakan bahwa country of origin(COO) adalah persepsi negara asal yang di defenisikan sebagai penilaian konsumen secara umum terhadap negara asala merek produk, berdasarkan informasi yang diterima dari berbagai sumber, yang terbentuk dari tiga dimensi meliputi keyakinan terhadap negara, keyakinan terhadap orang-orang di negara tersebut dan keinginan interaksi dengan negara tersebut. Dasar pengukuran Country of Origin menurut Rizky Azhari, (2020) yaitu:

1. Inovatif.

2. Kemampuan teknologi yang tinggi.

3. Kualitas yang baik.

4. Citra asal sebagai negara maju.

Penelitian yang dilakukan oleh Alfarisi, (2019) mengatakan bahwa country of origin berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian Suria dkk. (2016) juga menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan variabel country of origin terhadap keputusan pembelian. Sedangkan Javed dan Hasnu, (2016) juga melakukan penelitian pula terkait country of origin, dimana hasilnya menyatakan bahwa variabel country of origin memengaruhi terhadap keputusan pembelian. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh P. Tati, (2015) mengatakan bahwa variabel Country of Origin memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap vaiabel keputusan pembelian. Hal ini mengartikan bahwa country of origin menjadi salah satu pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk yang di inginkan

H1: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara country of origin dan keputusan pembelian.

Citra merek (Brand Image) merupakan serangkaian asosiasi (persepsi) yang ada dalam benak konsumen terhadap suatu merek, biasanya terorganisasi menjadi suatu makna. Hubungan dengan suatu merek akan semakin kuat jika didasarkan pada pengalaman dan banyak informasi yang diperoleh. citra atau asosiasi mewakili persepsi yang mungkin atau mungkin tidak mencerminkan realitas objektif. Citra yang terbentuk dari asosiasi (presepsi) inilah yang mendasari keputusan membeli bahkan loyalitas merek (brand loyalty) dari konsumen. Citra merek meliputi pengetahuan dan kepercayaan akan atribut merek (aspek kognitif), konsekuensi dari penggunaan merek tersebut dan situasi penggunaan yang sesuai, begitu juga dengan evaluasi, perasaan dan emosi yang dipresepsikan dengan merek tersebut (aspek Afektif).

Menurut Kotler dan Amstrong (2001: 225), dalam Yordana, (2018) citra merek adalah persepsi konsumen terhadap perusahaan atau produknya, cinta suatu merek tidak dapat ditanamkan di dalam pikiran pelanggan dalam waktu cepat dan melalui satu media saja, melainkan citra suatu merek harus di sampaikan kepada pelanggan melalui tiap sarana komunikasi yang tersedia dan di sebarkan secara terus menerus karena tanpa citra yang kuat sangatlah sulit untuk suatu perusahaan

(7)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i2.161 1324

dapat menarik pelanggan baru untuk membeli produk dari perusahaan tersebut dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa citra merek adalah persepsi dan preferensi konsumen terhadap merek, yang tercermin dari berbagai jenis asosiasi merek (persepsi) yang ada dalam ingatan konsumen.. Citra merek dapat membuat konsumen bisa mengatahui dan mengenal suatu produk, mengevaluasi kualitas dari suatu produk tersebut, dan dapat menyebabkan resiko pembelian yang rendah.

Indikator Indikator Yang Mempengaruhi Brand Image

Romadhoni, (2015) menyatakan bahwa brand image memiliki tiga variabel pendukung, yaitu:

a. Citra Pembuat/ Perusahaan (Corporate Image) merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersiapkan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu produk atau jasa.

b. Citra Pemakai (user Image) merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersiapkan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa.

c. Citra Produk (Product Image) merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersiapkan konsumen terhadap suatu produk.

Romadhoni, (2015) berpendapat citra merek terdiri dari 3 (tiga) komponen yaitu:

a. Product Attributes (Atribut Produk): yang merupakan hal-hal yang berkaitan dengan merek tersebut sendiri seperti, kemasan, isi produk, harga, rasa, dll.

b. Consumer Benefits (Keuntungan Konsumen): yang merupakan kegunaan produk dari merek tersebut.

c. Brand Personality (Kepribadian Merek): merupakan asosiasi (presepsi) yang membayangkan mengenai kepribadian sebuah merek apabila merek tersebut seorang manusia.

Penelitian yang dilakukan oleh Yordana, (2018) dan juga penelitian yang dilakukan oleh Alfarisi, (2019) menjelaskan bahwa variabel Brand Image memilki pengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sumpu et al., (2018) menjelaskan bahwa secara parsial variabel Brand image tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

H2 : Terdapat hubungan positif dan signifikan antara brand image dan keputusan pembelian.

Saidani et al., (2018) desain adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan. Desain menjadi sangat penting terutama dalam pembuatan barang tahan lama. Perusahaan diharapkan dapat menghasilkan produk yang memiliki kelebihan dari para pesaing sehingga dapat menjadi pilihan di mata konsumen dibanding dengan produk dari pesaing lainnya. Salah satunya dengan desain produk.

Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 275) dalam Saidani et al., (2018) Desain produk adalah proses mendesain pada model dan fungsi dari produk tersebut sehingga memiliki suatu karakteristik yang khas. Dibandingkan dengan model, desain adalah konsep yang lebih luas. Model secara sederhana menjelaskan bentuk luar produk. Model terlihat dengan jelas atau dapat dibayangkan.

Ketika persaingan semakin kuat, desain menawarkan satu cara potensial untuk pembuatan serta memposisikan produk dan jasa suatu perusahaan. Desain produk merupakan faktor yang seringmemberi keunggulan kompetitif kepada perusahaan. Desainer harus menemukan berapa

(8)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i2.161 1325

banyak yang di investasikan dalam bentuk, pengembangan fitur, kinerja, kesesuaian, ketahanan, keandalan, kemudahan perbaikan, dan gaya. Bagi pelanggan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang penampilannya menyenangkan, mudah digunakan dan mudah diperbaiki.

Menurut penelitian Farhan, (2015) desain merupakan salah satu aspek pembentuk citra produk.

Sebuah desain yang unik, lain dari pada yang lain, bisa merupakan satu-satunya ciri pembeda produk. Desain produk yang baik dapat meningkatkan pemasaran produk dalam berbagai hal;

misalnya, dapat mempermudah operasi pemasaran suatu produk, meningkatkan nilai kualitas dan keawetan produk, menambah daya penampilan produk.

Indikator indikator Yang Mempengaruhi Desain Produk

Menurut Kotler (2014: 131) terdapat 7 (tujuh) indikator desain produk, yaitu:

a. Ciri- ciri

Yakni karakteristik yang mendukung fungsi dasar produk. Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan beberapa ciri-ciri. Ciriciri produk merupakan alat kompetitif untuk produk perusahaan yang terdiferensiasi. Beberapa perusahaan sangat inovatif dalam penambahan ciri-ciri baru ke produknya. Salah satu faktor kunci keberhasilan perusahaan Jepang adalah mereka terus meningkatkan fungsi produk tertentu seperti jam tangan, mobil, kalkulator, dan lain-lain. Pengenalan fitur baru dianggap sebagai salah satu cara paling efektif untuk bersaing.

b. Kinerja

Yakni mengacu kepada tingkat karakteristik utama produk pada saat beroperasi. Pembeli produk-produk mahal biasanya membandingkan kinerja (kenampakan/prestasi) dari merek- merek yang berbeda. Para pembeli biasanya rela membayar lebih untuk kinerja yang lebih baik sepanjang lebihnya harga tidak melebihi nilai yang dirasakan.

c. Mutu Kesesuaian

Yang dimaksud dengan penyesuaian adalah tingkat di mana desain produk dan karakteristik operasinya mendekati standar sasaran. Mutu kesesuaian adalah tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang diproduksi terhadap spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Hal ini disebut konformansi karena spesifikasinya.

d. Daya Tahan (Durability)

Daya tahan merupakan ukuran waktu operasi yang diharapkan dari suatu produk tertentu.

Sebagai contoh, Volvo mengiklankan mobilnya sebagai mobil yang mempunyai waktu pakai tertinggi untuk menjustifikasi harganya yang lebih tinggi. Pembeli bersedia membayar lebih untuk produk yang lebih tahan lama.

e. Daya Uji (Reabilitas)

Yakni ukuran kemungkinan bahwa suatu produk tidak akan berfungsi salah atau rusak dalam suatu periode waktu tertentu. Pembeli rela membayar lebih untuk produk-produk dengan reputasi reliabilitas yang lebih tinggi. Mereka ingin menghindari biaya karena kerusakan dan waktu untuk reparasi.

f. Kemudahan Perbaikan (Repairability)

Kemudahan perbaikan adalah suatu ukuran kemudahan perbaikan suatu produk yang mengalami kegagalan fungsi atau kerusakankerusakan. Kemudahan perbaikan ideal akan

(9)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i2.161 1326

ada jika pemakai dapat memperbaiki produk tersebut dengan biaya murah atau tanpa biaya dan tanpa memakan waktu terlalu lama.

g. Model

Yakni menggambarkan seberapa jauh suatu produk tampak dan berkenan bagi konsumen.

Model memberi keunggulan ciri kekhususan produk yang sulit untuk ditiru. Sebagai contoh, banyak pembeli mobil yang membayar lebih untuk mobil Jaguar karena penampilannya yang luar biasa walaupun Jaguar sendiri tidak begitu baik dari segi ketahanan uji (reliability) Penelitian yang dilakukan oleh Farhan, (2015) dan penelitian yang dilakukan oleh Saidani et al., (2018) menjelasakan bahwa variabel desain produk memiliki pengaruh yang sigifikan dan positif terhadap keputusan pembelian. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ariela, (2018) menyatakan bahwa variabel desain prouk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

H3: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara desain produk dan keputusan pembelian.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif yang menggunakan penyebaran kuesioner kepada responden yaitu siswa siswi SMKN 1 Painan yang menggunakan sepatu olahraga merek Nike, Menurut (sugiyono, 2013) metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan metode penelitian survey adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data dengan pengamatan (wawancara atau kuesioner).

Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2013). Berdasarkan pendapat tersebut , maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi SMKN 1 Painan yang sedang menggunakan sepatu olahraga merk Nike yaitu sebanyak 91 orang siswa/siswi. Yang hasilnya di dapatkan oleh penulis dalam waktu satu minggu tahap survey yang penulis lakukan terhadap siswa/siswi SMKN 1 Painan pada waktu jam olahraga yang menggunakan sepatu olahraga merk Nike.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa/siswi SMKN 1 Painan yang menggunakan sepatu olahraga merek Nike. Untuk total populasi yang di dapatkan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 91 orang, dan untuk menentukan sampelnya dalam penelitian ini menggunakan metode total sampling, Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Menurut Arikunto (2012) jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari 100 orang, maka

(10)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i2.161 1327

bisa di ambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasinya. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 91 orang siswa/siswi SMKN 1 Painan yang menggunakan sepatu olahraga merek Nike.

JENIS DAN SUMBER DATA Data Primer

Sampel merupakan bagian dari jumlah yang dimiliki populasi, untuk itu sampel yang diambil harus betul-betul mewakili Sugiarto (2003). Dapat disimpulkan bahwa sampel harus bisa mewakili keseluruhan subjek ataupun objek dalam penelitian. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total sampling dimana seluruh anggota yang tercantum populasi dijadikan sampel semua.

Data Sekunder

Pengertian dari data sekunder menurut Sugiarto, (2003) adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung oleh pengumpulan data, melainkan memperoleh data dari pihak lain atau lewat dokumen yang ada. Dalam penelitian ini artikel-artikel dan buku merupakan sumber data sekunder.

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik penelitian yaitu melalui metode kuisioner.

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi beberapa pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiarto (2003). Oleh karena itu pemberian beberapa pernyataan kepada para anggota sampel responden disebut juga kuisioner.

Untuk mengukur pendapat responden pada penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likert. Menurut (Sugiyono 2017) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social, pada penelitian ini fenomena social ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang disebut dengan variable penelitian.

Dengan skala likert, variable akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator variable. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun elemen-elemen instrument yang dapat berupa pertanyaan/pernyataan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 10

Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel Terkait Konstanta dan Variabel Bebas Koofisiens Regresi Keputusan Pembelian

(Y)

Konstanta (a) 2,650

Country Of Origin 0,543

Brand Image 0,341

Desain Produk 0,179

Sumber: Output SPSS 20 (Data diolah tahun 2022)

Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut:

Y = α + β1 X1 + β2 X2+ β3 X3

Y = 2,650 + 0.543X1 + 0.341X2 + 0.179X3

(11)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i2.161 1328

Dimana artinya Persamaan regresi di atas memperlihatkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen secara parsial, dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:

Nilai constanta adalah = 2.650 artinya jika diasumsikan Country Of Origin, Brand Image dan Desain Produk bernilai 0 maka keputusan pembelian bernilai 2.650

Variabel Country of origin memiliki nilai koefisien sebesar 0.543 artinya Koefisien regresi Country Of Origin menunjukan arah positif. Hal ini berarti jika Country Of Origin meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0.543 satuan, dengan asumsi Brand Image dan Desain Produk konstan. Variabel Brand Image memiliki nilai koefisien sebesar 0.341 artinya Koefisien regresi Brand Image menunjukan arah positif. Hal ini berarti jika Brand Image meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0.341 satuan, dengan asumsi Country of origin dan Desain Produk konstan. Variabel Desain Produk mendapatkan nilai koefisien sebesar 0.179 artinya Koefisien regresi Desain Produk menunjukan arah positif. Hal ini berarti jika desain produk meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0.179 satuan, dengan asumsi Country of origin dan Brand image konstan.

Uji Hipotesis

Berdasarkan pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji T dapat disimpulkan:

Tabel 11 Hasil Uji t

Variabel t-hitung t-tabel Sig Kesimpulan Country Of Origin (X1) 4,465 1,987 0,000 Diterima

Brand Image (X2) 2,094 1,987 0,039 Diterima

Desain Produk (X3) 2,059 1,987 0,042 Diterima

Sumber: Output SPSS 20 (Data diolah tahun 2022)

Dari tabel di atas dapat diketahui variabel Country Of Origin memperoleh nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu (4,465 > 1,987), dengan tingkat signifikan lebih kecil dari nilai alpha (0,000

< 0,05), dengan hasil ini dapat diartikan bahwa Country Of Origin (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) sepatu olahraga merk Nike pada siswa/siswi SMKN 1 Painan.

Untuk variabel Brand Image memperoleh nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu (2,094 >

1,987), dengan tingkat signifikan lebih kecil dari nilai alpha (0,039 < 0,05), dengan hasil ini dapat diartikan bahwa Brand Image (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) sepatu olahraga merk Nike pada siswa/siswi SMKN 1 Painan.

Untuk variabel Desain Produk memperoleh nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu (2,059

> 1,987), dengan tingkat signifikan lebih kecil dari nilai alpha (0,042 < 0,05), dengan hasil ini dapat diartikan bahwa Desain Produk (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) sepatu olahraga merk Nike pada siswa/siswi SMKN 1 Painan.

(12)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i2.161 1329

Pembahasan

Pengaruh Country Of Origin (X) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Hasil untuk variabel Country Of Origin memperoleh nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu (4,465 > 1,987), dengan tingkat signifikan lebih kecil dari nilai alpha (0,000 < 0,05), dengan hasil ini dapat diartikan bahwa Country Of Origin (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) sepatu olahraga merk Nike pada siswa/siswi SMKN 1 Painan.

Country Of Origin dalam penelitian ini memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Alfarisi, (2019) yang menunjukan bahwa Country Of Origin memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

Alfarisi, (2019) dalam penelitiannya Country Of Origin dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian. Dengan indikator Country Of Origin tersebut maka dapat disimpulkan bahwa suatu negara pembuatan produk dapat menimbulkan terjadinya keputusan pembelian pada suatu produk.

Pengaruh Brand Image (X) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Untuk variabel Brand Image memperoleh nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu (2,094 >

1,987), dengan tingkat signifikan lebih kecil dari nilai alpha (0,039 < 0,05), dengan hasil ini dapat diartikan bahwa Brand Image (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) sepatu olahraga merk Nike pada siswa/siswi SMKN 1 Painan.

Brand Image dalam penelitian ini memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yordana, (2018) yang menunjukan bahwa Brand Image memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

Yordana, (2018) dalam penelitiannya Brand Image dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian. Dengan indikator Brand Image tersebut maka dapat disimpulkan bahwa suatu image sebuah perusahaan dapat menimbulkan terjadinya keputusan pembelian pada suatu produk.

Pengaruh Desain Produk (X) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Untuk variabel Desain Produk memperoleh nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu (2,059

> 1,987), dengan tingkat signifikan lebih kecil dari nilai alpha (0,042 < 0,05), dengan hasil ini dapat diartikan bahwa Desain Produk (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) sepatu olahraga merk Nike pada siswa/siswi SMKN 1 Painan.

Desain Produk dalam penelitian ini memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Saidani et al., (2018) yang menunjukan bahwa Desain Produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

Saidani et al., (2018) dalam penelitiannya Desain Produk dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian. Dengan indikator Desain Produk tersebut maka dapat disimpulkan bahwa desain dari sebuah produk dapat menimbulkan terjadinya keputusan pembelian pada suatu produk.

(13)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i2.161 1330

KESIMPULAN

Hasil dari penelitian pengaruh country of origin, brand image dan desain produk terhadap keputusan pembelian sepatu olahraga merk nike pada siswa siswi SMKN 1 Painan dapat disimpulkan: country of origin, brand image dan desain produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Citra suatu negara sebagai negara maju berkemungkinan besar lebih banyak di pilih oleh komsumen ketika ingin melakukan keputusan pembelian sepatu olahraga, semakin bagus image sebuah perusahaan semakin banyak konsumen tertarik dengan produksi dari perusahaan tersebut, dan desain yang bagus dan menarik sesuai dengan trend yang sedang berlangsung berkemungkinan besar lebih banyak dipilih oleh kosumen.

DAFTAR PUSTAKA

alfarisi, s. (2019). pengaruh country of origin , citra merek, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian (studi kasus pada pembeli smartphone xiaomi di jabodetabek).

ariela, i. r. (2018). pengaruh kualitas produk, harga produk dan desain produk terhadap keputusan pembelian konsumen mazelnid. jurnal manajemen dan start-up bisnis, 3(2), 215–221.

farhan, m. y. (2015). analisis pengaruh citra merek, desain produk, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian sepatu nike. jurnal analisis produk, vol 2, h 1-69.

kanitra, a. r., & kusumawati, a. (2018). pengaruh country of origin dan online customer review terhadap trust dan keputusan pembelian (survei pada mahasiswa s1 fakultas ilmu administrasi universitas brawijaya angkatan 2015/2016 dan 2016/2017 tahun akademik 2017/2018 pembeli produk oppo smartphon. jurnal administrasi bisnis (jab)|, 61(1), 64–78.

koto, dessy kartika. (2017). pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian sepatu converse all star pada mahasiswa/i fakultas ekonomi universitas methodist medan oleh. https://www.usu.ac.id/id/fakultas.html

masangka, y. a. p., & hasbi, i. (2019). pengaruh country of origin dan perceived quality terhadap keputusan pembelian pada mobil wuling di kota bandung tahun the influence of country of origin and perceived quality to purchase decision on wuling car in bandung city year 2019.

e-proceeding of management :, 6(3), 6071–6077.

natali, l. friscila. (2017). pengaruh komunikasi internal terhadap efektivitas kerja pegawai di pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan ipa (p4tk ipa) bandung.

purwitasari, t., yulianto, e., & wilopo. (2018). pengaruh merek dan negara asal (country of origin) terhadap keputusan pembelian (survei pada mahasiwa pengguna oppo atau samsung smartphone di fakultas ilmu administrasi angkatan tahun 2013-2015). jurnal administrasi bisnis (jab), 61(1), 100–108.

putra, a. s. u., suharyono, & mawardi, m. k. (2016). pengaruh country of origin dan price terhadap keputusan pembelian (survei terhadap konsumen xiaomi di indonesia , malaysia , singapura dan filipina). jurnal administrasi bisnis (jab), 40(2), 192–200.

rizky azhari, m. (2020). pengaruh country of origin images dan product knowledges terhadap keputusan pembelian produk mylea (studi kasus konsumen di kota medan).

romadhoni, m. (2015). pengaruh citra merek (brand image) terhadap pengambilan keputusan pembelian sepatu nike pada mahasiswa fik uny. journal of chemical information and

(14)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i2.161 1331

modeling, 53(9), 1689–1699.

saidani, b., rachman, m. a., & rizan, m. (2018). pengaruh kualitas produk dan desain produk terhadap keputusan pembelian sepatu olahraga futsal adidas di wilayah jakarta timur. jurnal riset manajemen sains indonesia (jrmsi), 4(2), 201–217.

simamora, d. (2018). pengaruh kualitas produk, desain produk, dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian sepatu olah raga nike pada pengunjung sun plaza medan. pengaruh kualitas produk, desain produk, dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian sepatu olah raga nike pada pengunjung sun, 2, 44–48.

sugiarto. (2003). teknik sampling. gramedia.

sugiyono. (2013). metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r&d.

sumpu, n., tumbel, a. l., manajemen, j., sam, u., & manado, r. (2018). analisis pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian smartphone samsung (studi pada mahasiswa universitas samratulangi manado angkatan 2016 ). jurnal emba: jurnal riset ekonomi, manajemen, bisnis dan akuntansi, 6(4), 2528–2537.

https://doi.org/10.35794/emba.v6i4.21027

syaputra, d. (2014). pengaruh harga, promosi, dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian sepatu nike pada mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sumatera utara.

paper knowledge . toward a media history of documents, 1–107.

tati, putri wahyuni. (2015). pengaruh country of origin dan global brand image terhadap minat beli dan keputusan pembelian (survei pada konsumen yang membeli smartphone samsung galaxy di asia tenggara). jurnal administrasi bisnis s1 universitas brawijaya, 25(1), 86117.

tati, p. (2015). pengaruh country of origin dan global brand image terhadap minat beli dan keputusan pembelian (survei pada konsumen yang membeli smartphone samsung galaxy di asia tenggara). jurnal administrasi bisnis s1 universitas brawijaya, 25(1), 86117.

yordana, p. (2018). analisis pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian sepatu nike.

Referensi

Dokumen terkait

Skema pendekatan dan pemecahan masalah disajikan dalam Gambar 1. Untuk mengetahui salinitas ideal maka dilakukan percobaan penambahan salinitas dengan tingkat berbeda.

Terkait dengan Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 yang mengatur tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di

atas, maka diperoleh r hitung 0,110 &lt; r tabel 0,279, berarti bahwa hubungan yang ada pada variabel ini adalah positif dan memiliki nilai signifikan yang

“Aspek Sosial dan Politik Dari Sitem Pertanian Perkebunan.” Dalam Perkebunan Indonesia Di Masa Depan... “Garden Use and Household Economy in Rural Java.” Bulletin of

Adapun tujuan dari praktikum Produksi Ternak Unggas ini yaitu mempersiapkan kandang untuk tempat pemeliharaan anak ayam untuk ayam broiler yang sedang tumbuh

Kelurga sakinah adalah keluarga yang dibina atas perkawinan yang syah, mampu memenuhi hajat spiritual material secara layak dan seimbang, di liputi suasana kasih

Hasil pengujian yang telah dilakukan yaitu proses pemilihan Program Studi Teknik Informatika pada PTS di Lombok, maka dapat dianalisa bahwa sistem ini telah

Kragilan, Pontang, Cerenang, Ciruas Perda No. Kragilan