TESIS
PERAN INFUSA LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP JUMLAH LIMFOSIT T CD4
+DAN KADAR TNF-α
PADA MENCIT BALB/c YANG DIINFEKSI Salmonella typhimurium
Oleh:
WIWIT SULISTYASMI NIM 091914353001
PROGRAM STUDI MAGISTER IMUNOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
TESIS
PERAN INFUSA LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP JUMLAH LIMFOSIT T CD4
+DAN KADAR TNF-α
PADA MENCIT BALB/c YANG DIINFEKSI Salmonella typhimurium
Oleh:
WIWIT SULISTYASMI NIM 091914353001
PROGRAM STUDI MAGISTER IMUNOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
TESIS
PERAN INFUSA LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP JUMLAH LIMFOSIT T CD4
+DAN KADAR TNF-α
PADA MENCIT BALB/c YANG DIINFEKSI Salmonella typhimurium
Untuk Memperoleh Gelar Magister Imunologi ( M. Imun ) dalam Program Studi Magister Imunologi
Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga
Oleh:
WIWIT SULISTYASMI NIM 091914353001
PROGRAM STUDI MAGISTER IMUNOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
Lembar pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 29 JULI 2021
Oleh
Pembimbing Ketua
Prof. Dr. Aryati, dr., M.S, Sp.PK (K) NIP. 19630815 199002 2 00 1
Pembimbing Kedua
Prof. Dr. Theresia Indah Budhy S., drg. M.Kes, Sp. PMM(K) NIP. 19610607 198703 2 00 5
Mengetahui,
Koordinator Program Studi Magister Imunologi
Prof. Dr. Theresia Indah Budhy S., drg. M.Kes, Sp.PMM(K) NIP. 19610607 198703 2 00 5
Tesis ini telah diuji dan dinilai
oleh Panitia Penguji pada Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga pada 13 Juli 2021
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Jusak Nugraha, dr., MS., Sp.PK(K) Anggota : 1. Prof. Dr. Aryati, dr., M.S, Sp.PK (K)
2. Prof. Dr. Theresia Indah Budhy S., drg. M.Kes, Sp.PMM(K) 3. Dr. Hani Plumeriastuti, M.Kes., drh
4. Dr. Budi Utomo, dr., M.kes
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur Kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga tesis dengan judul “Peran Infusa Lidah Buaya (Aloe vera) terhadap Jumlah Limfosit T CD4+ dan Kadar TNF-α pada Mencit BALB/c yang Diinfeksi Salmonella typhimurium” ini dapat diselesaikan. Tesis ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, arahan, saran, motivasi dan semangat dari banyak pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada:
Prof. Dr. Aryati, dr., M.S, Sp.PK (K) sebagai pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan dukungan, motivasi, pemahaman serta saran yang sangat bermanfaat sehingga penyusunan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.
Prof. Dr. Theresia Indah Budhy S., drg. M.Kes, Sp.PMM(K) selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan dukungan, motivasi, pemahaman serta saran yang sangat bermanfaat sehingga penyusunan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.
Banyak pihak yang juga berperan dalam penelitian tesis ini, oleh karena itu, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Airlangga, Bapak Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., M.T., Ak., CMA, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan selama menjalani pendidikan di Universitas Airlangga.
2. Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Bapak Prof. Badri Munir Sukoco SE., MBA., Ph.D. beserta jajarannya, atas kesempatan dan kemudahan yang diberikan dalam pelayanan akademik selama pendidikan.
3. Ketua Program Studi Magister Imunologi, Prof. Dr. Theresia Indah Budhy S., drg. M.Kes, Sp.PMM(K) yang telah banyak membantu, memotivasi dan memberikan masukan baik selama perkuliahan maupun dalam penelitian tesis ini.
4. Prof. Dr. Jusak Nugraha, dr., MS., Sp.PK(K), selaku penguji, yang telah memberikan masukan dan saran dalam tesis ini.
5. Dr. Hani Plumeriastuti, M.Kes., drh, selaku penguji, yang telah memberikan masukan dan saran dalam tesis ini.
6. Dr. Budi Utomo, dr., M.Kes, selaku penguji, yang telah memberikan masukan dan saran dalam tesis ini.
7. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Magister Imunologi Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga yang telah memberikan banyak sekali ilmu pengetahuan yang tidak ternilai manfaatnya kepada saya selama menuntut pendidikan.
8. Seluruh Staf Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga yang telah memberikan kemudahan dalam pelayanan akademik selama pendidikan.
9. Kepala Laboratorium Biokimia dan seluruh Staf Unit Hewan Coba Departemen Biokimia Kedokteran FK Universitas Airlangga yang telah memberikan ijin dan memfasilitasi penelitian ini.
10. Dekan dan Seluruh Staf Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah memberikan ijin dan memfasilitasi penelitian ini.
11. Kepala Instalasi Lab Sentral, Ketua Saf Medik Patologi Klinik dan seluruh Staf Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr. Soetomo yang telah memberikan ijin dan memfasilitasi penelitian ini.
12. Seluruh Staf Laboratorium Biomol FMIPA dan Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang yang telah memberikan ijin dan memfasilitasi penelitian ini.
13. Kedua orangtua saya Bapak Suwanto,S.Pd dan Ibu Yeti Sukiasmi, Adik saya Seno dan Keisya, kakek dan nenek, serta seluruh keluarga tercinta yang tidak pernah berhenti mendoakan, memberikan dorongan, semangat yang tiada henti serta bantuan moril yang tidak ternilai harganya sehinga penelitian tesis ini bisa selesai tepat waktu.
14. Partner penelitian Mbak Mutia Hariani Nurjanah yang selalu saling support satu sama lain selama penyusunan tesis.
15. Teman-teman seperjuangan mahasiswa imunologi yang telah mendukung dan memberikan semangat selama penyusunan tesis.
16. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas semua dukungannya sampai sejauh ini.
Saya berharap hasil penelitian dapat memberikan manfaat bagi banyak orang dan dalam penyusunan tugas akhir ini saya menyadari masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan masukan yang membangun dari semua pihak agar dapat diperbaiki di masa mendatang.
Surabaya, 13 Juli 2021
Penulis
RINGKASAN
PERAN INFUSA LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP JUMLAH LIMFOSIT T CD4+ DAN KADAR TNF-α PADA
MENCIT BALB/c YANG DIINFEKSI Salmonella typhimurium
Wiwit Sulistyasmi
Salmonella typhimurium adalah bakteri Gram negatif patogen, yang ditemukan terutama di lumen usus mencit. Salmonella typhimurium memiliki kesamaan dengan Salmonella typhi yang merupakan agen penyebab demam tifoid.
Hal ini menunjukkan bahwa mencit yang terinfeksi oleh Salmonella typhimurium dapat dijadikan sebagai model percobaan untuk mempelajari penyakit tifoid pada manusia. Salmonella typhimurium tidak membentuk spora, memiliki diameter 0,7 - 1,5 µm Panjang 2 - 5 µm, dan flagella di sekeliling tubuhnya dan merupakan jenis bakteri anaerob fakultatif.
Lidah buaya merupakan tumbuhan obat tradisional yang dapat bereaksi sebagai adjuvan untuk meningkatkan respon imun. Salah satu senyawa dalam lidah buaya yang dapat bertindak sebagai imunomodulator adalah acemannan.
Acemannan memiliki efek langsung pada sel sistem kekebalan, mengaktifkan dan merangsang makrofag, monosit, antibodi, dan sel T.
Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan rancangan penelitian post test only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah hewan coba mencit strain BALB/c. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan strain BALB/c sebanyak 30 ekor. Mencit dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol negatif (KN), kelompok kontrol positif (KP) serta 3 kelompok uji yaitu kelompok perlakuan 1 (P1) dengan diinfeksi Salmonella typhimurium serta dengan pemberian kloramfenikol, kelompok perlakuan 2 (P2) dengan diinfeksi Salmonella typhimurium serta dengan pemberian lidah buaya (Aloe vera), dan kelompok perlakuan 3 (P3) dengan diinfeksi Salmonella typhimurium serta dengan pemberian kloramfenikol dan lidah buaya (Aloe vera).
Lokasi penelitian ini di Fakultas Farmasi Universitas katolik Widya Mandala Surabaya untuk pembuatan infusa lidah buaya, laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga untuk pemeliharaan, perlakuan serta dilakukan pengambilan darah hewan coba, laboratorium Patologi Klinik Gedung Diagnostic Center RSUD Dr. Soetomo untuk pemeriksaan TNF-α metode ElISA, laboratorium Biomol FMIPA dan laboratorium Medik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang untuk pemeriksaan jumlah limfosit T CD4+ metode flowcytometry.
Hasil penelitian menunjukkan bahwah tidak terdapat perbedaan jumlah limfosit T CD4+ pada setiap kelompok, namun kadar TNF-α menujukkan perbedaan kadar TNF-α pada setiap kelompok. Lidah buaya menghasilkan peningkatan yang signifikan pada jumlah limfosit T CD4+karena pemberian lidah buaya mempengaruhi berbagai aspek sistem kekebalan, termasuk efek pada komposisi subset limfosit. Terjadi penurunan kadar TNF-α disebabkan karena lidah buaya dapat menekan produksi kadar TNF-α, hal tersebut melalui mekanisme aktivitas antioksidan lidah buaya yang menekan sinyal NF-kB.
SUMMARY
THE ROLE OF ALOE VERA INFUSION ON CD4+ T-LYMPHOCYTES AND TNF-α Content IN BALB/c MICE INFECTED
Salmonella typhimurium
Wiwit Sulistyasmi
Salmonella typhimurium is a pathogenic Gram-negative bacteria, which is found mainly in the intestinal lumen of mice. Salmonella typhimurium has similarities with Salmonella typhi which is the causative agent of typhoid fever.
This showed that mice were infected with Salmonella typhimurium can be used as an experimental model to study typhoid in humans. Salmonella typhimurium non- spore-forming,These microorganisms range in diameter from around 0.7 to 1.5 m, with a length of 2 to 5 m. They are facultative anaerobes.
Aloe vera is a traditional medicinal plant that can act as an adjuvant to increase the immune response to antigens. One of the compounds in Aloe vera that can act as an immunomodulator is acemannan. Acemannan has a direct effect on immune system cells, activating and stimulating macrophages, monocytes, antibodies, and T cells.
This research was a true experimental research with a post test only control group design. The population of this study was male balb/c mice. The subjects in this study were 30 Balb/c male mice. Mice were divided into 5 groups consisting of a negative control group (KN), a positive control group (KP) and 3 test groups, namely treatment group 1 (P1) was infected with Salmonella typhimurium and by administering chloramphenicol, treatment group 2 (P2) was infected with Salmonella typhimurium and by administering Aloe vera, as well as treatment group 3 (P3) was infected with Salmonella typhimurium and by administering chloramphenicol and Aloe vera.
The location of this research is the Faculty of Pharmacy, Widya Mandala Catholic University, Surabaya for the manufacture Aloe vera infusion, Experimental animals are kept, the Biochemistry Laboratory of the Faculty of Medicine, Universitas Airlangga treated and experimental animal blood samples will be carried out in, the Laboratory of Clinical Pathology, Diagnostic Center Dr.
Soetomo Hospital Surabaya TNF-α examination of ELISA method, the Laboratory of Molecular Biology, Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Brawijaya University and Biomedical Central Laboratory Medical Faculty of Brawijaya University, Malang for the examination of the CD4+ T-lymphocyte of flowcytometry method.
The results showed that there was no difference in the number of CD4+ T- lymphocyte in each group, but TNF- levels showed differences in TNF-α levels in each group. Aloe vera resulted in a significant increase in the number of CD4+ T- lymphocyte because aloe vera administration affected various aspects of the immune system, including effects on the composition of the lymphocyte subset.
There was a decrease in TNF- levels because aloe vera can suppress the production of TNF-α levels, this is through the mechanism of aloe vera's antioxidant activity which suppresses NF-kB signals.