• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosiding Seminar Nasional Volume 04, Nomor 1 ISSN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Prosiding Seminar Nasional Volume 04, Nomor 1 ISSN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Seminar Nasional Volume 04, Nomor 1 ISSN 2443-1109

Halaman 26 dari 451

OPTIMALISASI MESIN PENGGULUNG KUMPARAN MOTOR LISTRIK SISTEM OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

Ahyar M.1, Irdam2 Ak ademi Tek nik soroak o1,2 [email protected]1

Abstrak

Proses penggulungan kumparan motor secara manual memiliki beberapa kendala antara lain hasil penggulungan yang kurang akurat, dan durasi penggulungan yang tergantung pada teknisi atau operator. Untuk mengatasi kendala tersebut, salah satu hal yang dapat dilakuakn adalah dengan mengganti mekanisme kerja dari sistem manual menjadi sistem otomatis. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat mesin penggulung kumparan motor berbasis mikrokontroler. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang terdiri atas tahap perencanaan, tahap perancangan dan pembuatan, tahap pengujian dan analisa serta tahap finalisasi.

Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian kecepatan penggulungan dan keakuratan penggulungan.

Penelitian ini menghasilkan mesin penggulung kumparan motor berbasis mikrokontroler. Mesin ini dibuat dengan penggerak motor stepper, k eypad sebagai entry data jumlah lilitan, LCD sebagai penampil jumlah lilitan, dan opto-coupler sebagai penghitung jumlah lilitan kumparan. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh tingkat keakuratan sekitar 99 %, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menggulung 1 lilitan adalah 0,58 detik, dan kecepatan penggulungan sebesar 1,72 lilitan/detik. Proses penggulungan berlangsung otomatis tanpa perlu diawasi terus menerus oleh operator.

Kata Kunci: penggulung k umparan, sistem otomatis, mik rok ontroler.

1. Pendahuluan

Terobosan dan inovasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pada bidang teknologi otomasi dan mekatronika semakin banyak dilakukan untuk menggantikan sistem manual menjadi sistem otomatis. Tujuan utamanya diantaranya adalah mengurangi resiko kesalahan-kesalahan yang kemungkinan dapat ditimbulkan oleh operator, meningkatkan efisiensi kerja mesin dan alat, dan peningkatan produktifitas kerja. Kecepatan dan keakuratan hasil kerja sangat diperlukan dalam proses maintenance atau perawatan dan perbaikan mesin-mesin industri. Salah satu contoh pengembangan sistem kerja manual menjadi sistem kerja otomatis adalah otomatisasi penggulung kumparan motor listrik. Pada mesin penggulung konvensional, proses penggulungan dilakukan secara manual dengan memutar gagang atau handle mesin sebanyak jumlah lilitan yang diinginkan. Proses kerja manual ini memiliki kendala antara lain kecepatan kerja tergantung operator dan jumlah lilitan bisa kurang tepat. Dengan penggantian sistem kerja menjadi otomatis maka kecepatan dan keakuratan hasil penggulungan dapat ditingkatkan dan tidak bergantung pada operator.

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasi sistem kerja manual menjadi sistem otomatis pada mesin penggulung kumparan motor listrik. Untuk itu akan

(2)

Halaman 27 dari 451 dirancang dan dibuat mesin penggulung kumparan motor listrik dengan sistem kerja otomatis berbasis mikrokontroler. Mesin yang dihasilkan diharapkan dapat digunakan di bengkel Maintenance ATS ataupun di bengkel-bengkel penggulungan motor.

Kajian atau penelitian mengenai pembuatan mesin penggulung kumparan motor listrik berbasis mikrokontroler telah banyak dilakukan. Valdi dan Desmiwarman (2016) membuat penggulung kawat email untuk kumparan motor menggunakan Mikrokontroler ATMEGA 328 sebagai unit pengendali, dengan pengaturan nilai PWM di bawah 210 melalui pengaturan potensiometer untuk mendapatkan hasil gulungan yang rapih. Pada 2015, penulis sendiri telah membuat purwarupa mesin penggulung kumparan yang dikerjakan dengan bantuan mahasiswa program Tugas Akhir, namun masih menghadapi kendala dalam kecepatan proses penggulungan, konstruksi mesin yang cukup berat, dan masih menggunakan sensor mekanik untuk perhitungan jumlah lilitan.

Pada optimalisasi purwa rupa mesin penggulung ini, masih digunakan motor stepper sebagai penggerak utama, sensor optocoupler digunakan menggantikan limit switch sebagai penghitung jumlah putaran. Proses penggulungan dilakukan dengan menginputkan jumlah lilitan yang diinginkan melalui keypad, menu operasi dan jumlah lilitan tergulung selama proses penggulungan akan ditampilkan pada LCD.

Penggunaan motor stepper sebagai aktuator atau penggerak didasari oleh tingkat kepresisian yang tinggi dalam gerakannya. Torsi motor stepper tidak sebesar motor DC, namun motor ini mempunyai tingkat presisi yang sangat tinggi dalam gerakannya. Kecepatan gerak motor ini dinyatakan dalam stepper second atau jumlah step gerakan dalam setiap detiknya. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa yang diberikan kepada motor. Karena itu, untuk menggerakkan motor tersebut diperlukan pengendali motor stepper yang membangkitkan pulsa-pulsa periodik.

Pada proses otomatisasi mesin penggulung kumparan motor, salah satu piranti yang dapat digunakan sebagai elemen kontrol adalah mikrokontroler. Mikrokontroler merupakan piranti pengendali yang berisi berbagai unit penting untuk melakukan pemrosesan data (I/O, timer, memory, ALU, dan lainnya) sehingga dapat bekerja sebagai pengendali dan bertindak sebagai komputer sederhana. Sebagai terobosan baru dalam bidang mikroprosesor dan mikrokomputer khususnya dalam teknologi semikonduktor, mikrokontroler mengandung lebih banyak transistor dengan kebutuhan ruang yang lebih kecil. Hal ini menjadi salah satu alasan penggunaan mikrokontroler sebagai alat bantu kendali dalam industri.

(3)

Halaman 28 dari 451 2. Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental dengan tahapan-tahapan eksperimen sebagai berikut : (1) tahap perencanan yang meliputi identifikasi masalah, studi lapangan, studi literatur, persiapan draft dan alternatif rancangan; (2) tahap perancangan dan pembuatan alat yang meliputi gambar rancangan sistem mekanik dan elektrik, persiapan material dan suku cadang, proses manufaktur, disain program kendali; (3) tahap uji coba dan analisa yang meliputi uji coba perangkat keras, uji coba perangkat lunak, uji coba mesin dan analisa; dan (4) tahap finalisasi yang berupa perbaikan dari hasil analisa uji coba dan pembuatan laporan/jurnal. Tahapan penelitian ditunjukkan pada Gambar 1.

Tahapan-tahapan dalam penelitian ini sebagian besar di Akademi Teknik Soroako (ATS). Identifikasi masalah dan studi lapangan dengan meninjau mesin penggulung konvensional yang tersedia di pasaran, serta purwarupa mesin penggulung otomatis yang telah dibuat sebelumnya. Pembuatan komponen-komponen mekanik dan rangkaian elektrik menggunakan fasilitas workshop dan laboratorium Otomasi di ATS. Pembuatan program kendali adalah bagian dari tahapan perancangan untuk mengatur kerja mikrokontroler dalam mengendalikan motor stepper. Tahapan pengujian dilakukan secara bertahap yang terdiri atas pengujian kendali kecepatan putar (rpm) motor stepper, pengujian performa mesin untuk memperoleh data waktu penggulungan dan keakuratan penggulungan.

Gambar 1. Tahapan penelitian optimalisasi mesin penggulung kumparan

(4)

Halaman 29 dari 451 Mesin penggulung kumparan yang dibuat ditunjukkan pada gambar 2. Bagian rangka mesin terbuat dari besi hollow 50 mm x 50 mm x 2 mm. Landasan mesin menggunakan fiber dengan tebal 5 mm, dudukan rumah bearing pada motor dan tiang penahan gulungan kawat dibuat menggunakan besi profil U berukuran 2 in x 1 in.

Komponen-komponen penggerak dan pengendali yang ditambahkan pada disain mesin penggulung kumparan seperti mikrokontroler ATmega 2560, motor stepper, keypad 4x4, LCD 20X4, dan opto-coupler. Aktuator linier digunakan sebagai pemindah kawat ke slot atau petak penggulungan berikutnya.

Gambar 2. Mesin penggulung kumparan hasil optimalisasi

Program pengendalian dibuat pada komputer kemudian diunggah (upload) pada mikrokontroler. Keypad berfungsi sebagai media interface (antar muka) yang merupakan mekanisme komunikasi antara operator dengan mesin. Melalui keypad dapat diinputkan perintah berupa jumlah lilitan yang direncanakan dan mode program yang diinginkan (‘START’; ‘PAUSE’; ‘CONTINUE’; ‘RESET’) yang kemudian akan diolah oleh mikrokontroler. Mikrokontroler Arduino ATmega 2560 berfungsi sebagai otak yang mengelola data dan mengatur jalannya sistem penggulungan. Data yang telah diinputkan diolah sedemikian rupa dan disimpan dalam memori sebagai program dari nilai kondisi output yang diinginkan. Data output ini kemudian akan menjadi pembanding dari nilai yang telah dicapai aktuator.

(5)

Halaman 30 dari 451

Gambar 3. Skema pengendalian mesin penggulung kumparan

Gambar 3 di atas memperlihatkan skema pengendalian mesin penggulung kumparan motor listrik berbasis mikrokontroler. Mesin penggulung ini dikontrol dengan input dari keypad dan optocoupler yang selanjutnya diolah pada mikrokontroler, kemudian dilanjutkan pada driver motor stepper, driver linear actuator, dan LCD. Kemudian motor stepper akan berputar sesuai dengan input yang dimasukkan pada keypad yang akan ditampilkan pada LCD. Aktuator linier akan bergerak maju mundur sesuai dengan input yang dimasukkan pada keypad.

Optocoupler akan melakukan perhitungan putaran pada mal penggulung, sehingga motor akan berhenti sesuai data yang telah diinputkan.

3. Hasil Dan Pembahasan

Pengukuran rpm motor stepper dilakukan untuk mengukur kecepatan putaran motor atau rpm yang disetting pada program dengan rpm yang sebenarnya. Pada pengukuran ini, mal penggulung kumparan dilepas sehingga motor stepper berputar

Keypad 4X4 Mikrokontroler

Arduino ATMega 2560 LCD 20X 4

Print jumlah lilitan

Driver Motor

Motor Stepper

Mesin Penggulung Kumparan Motor

Counter

Input jumlah lilitan

Optocoupler

Power Supply

Aktuator Linier

Driver Motor

(6)

Halaman 31 dari 451 tanpa beban. Kecepatan putar aktual motor stepper tanpa beban diukur dengan menggunakan tachometer. Hasil pengukuran diperlihatkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Pengukuran RPM Motor Stepper No Setting rpm

program

Hasil Pengukuran Rerata rpm pengukuran

Error

(1) (2) (3)

1 115 114,9 113,2 113,5 113,9 1,13

2 120 118,8 119,1 120,0 119,3 0,70

3 140 138,5 138,1 139,7 138,8 1,24

4 160 160,0 159,3 158,0 159,1 0,90

5 200 198,2 198,7 199,3 198,7 1,27

Dari hasil pengukuran diperoleh data error atau selisih antara setting rpm dengan rpm aktual, dan dapat dihitung persentase akursi dan persentase kesalahan program.

Jumlah setting rpm adalah 735 rpm, dan jumlah error yang terjadi sebesar 5,24 rpm.

Keakuratan program rpm dapat dihitung sebagai berikut:

Persentase akurasi rpm = ∑rerata aktual rpm

∑setting rpm × 100%

=729,8

735 × 100%

= 99,3%

Pengujian kecepatan penggulungan dilakukan dengan melakukan penggulungan kumparan kawat email ukuran 0,8 mm. Pengukuran waktu penggulungan dilakukan pada beberapa variasi jumlah lilitan yang diinputkan yaitu 10, 20, 30, 40, dan 50 lilitan. Hasil pengukuran dapat dilihat pada tebel berikut.

Tabel 2. Pengujian Kecepatan Penggulungan Kumparan No Jumlah lilitan Waktu penggulungan (detik)

1 10 6,2

2 20 11,5

3 30 17,0

4 40 22,5

5 50 28,9

(7)

Halaman 32 dari 451

Hasil pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 2 memberikan rata-rata waktu menggulung 1 lilitan adalah 0.56 detik atau kecepatan penggulungan sekitar 1,78 lilitan/detik seperti yang ditampilkan pada grafik di bawah ini.

Dari segi waktu penggulungan, hasil rancangan optimalisasi mesin penggulung kumparan telah mengalami perbaikan dari mesin yang dibuat seblumnya yang membutuhkan waktu sekitar 1,9 detik per lilitan. Jika dibandingkan dengan alat penggulung kumparan konvensional, waktu penggulungan yang diperoleh masih lebih lambat, namun operator bisa melakukan dua pekerjaan secara bersamaan selama proses penggulungan berlangsung.

4. Kesimpulan

Berdasarkan proses perancangan, pengujian dan analisa hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa : 1). mesin penggulung kumparan motor otomatis yang telah dirancang menunjukkan kinerja yang baik berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dengan tingkat akurasi rpm sebesar 99,3% dan kecepatan penggulungan rata-rata sekitar 1,72 lilitan per detik; 2). waktu penggulungan relatif lebih lama dibanding mesin penggulung manual tetapi tidak harus dilakukan pengawasan terus menerus pada saat penggulungan sehingga operator dapat melakukan pekerjaan yang lain secara bersamaan.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terima kasih kepada mahasiswa Akademi Teknik Soroako atas nama Aderia Reslim, Muh. Ajwar, dan Harwinsyah yang telah membantu dalam proses

(8)

Halaman 33 dari 451 penggambaran dan proses manufaktur serta pengambilan data dalam pengujian mesin penggulung kumparan motor listrik ini.

Daftar Pustaka

[1] H. Rachmat, D. S. Nugroho, dan D. S. Atmaja, Perancangan Sistem Otomatisasi Terintegrasi Bottling Plant Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Menggunakan Programmable Logic Control di PT XYZ. Seminar Nasional IENACO – 2014.

ISSN 2337-4349. Hal 153 – 158.

[2] M. Ahyar, Irdam., “Otomatisasi Mesin Penggulung Kumparan Motor Listrik Dengan Penggerak Motor Stepper”, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri III 2015.ISBN:976-602-14822-2-3., (p. 6).

[3] W. Budiharjo, “Aneka Proyek Mikrokontroler (Panduan Utama untuk Riset/Tugas Akhir)”. Graha Ilmu, Yogyakarta. 2011.

[4] I. Fushshilat, Y. Sumantri, dan M. Sumantri, “Rancang Bangun Mesin Gulung Transformator Otomatis Berbasis Mikrokontroler”, Tersedia : https://www.academia.edu/5916950/Jurnal_Mesin_Gulung_Transformator_Oto matis. 28 Oktober 2015.

[5] K. Chakraborty, N. Chand, and B. Roy, “Design and Development Stepper Motor Positional Control System Using Atmel 85c51 Microcontroller”, International Journal of Emerging Research in Management & Technology. ISSN : 2278-9359 (Volume-2, Issue-12). 2013.

[6] Iman F., Yoyo S., Maman S., “Rancang Bangun Mesin Gulung Transformator

Otomatis Berbasis Mikrokontroler. Tersedia:

https://www.academia.edu/5916950/Jurnal_Mesin_Gulung_Transformator_Oto matis

[7] Mettakindo, “Mesin Gulung Kawat Dinamo dan Trafo Manual”. Retrieved from http://www.mettakindo.com

[8] V. R. Yandri, Desmiwarman, “Rancang Bangun Alat Penggulung Kawat Email Untuk Kumparan Motor Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA328 Sebagai Unit Pengendali”, Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume 5, No.1., 21, 2016.

Gambar

Gambar  1. Tahapan  penelitian  optimalisasi  mesin  penggulung  kumparan
Gambar  2. Mesin  penggulung  kumparan  hasil  optimalisasi
Gambar  3. Skema pengendalian  mesin  penggulung  kumparan
Tabel  1. Hasil  Pengukuran  RPM Motor Stepper  No  Setting rpm

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan lesson study ini bertujuan: 1) mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran morfologi Bahasa Indonesia pada mahasiswa semester IVA Prodi Pendidikan Bahasa

FD sebesar 13,76%, Untuk indikator (3) yaitu menerapkan strategi menyelesaikan masalah matematis dan menyelesaikan sesuai dengan rencana penyelesaian masalah yang

Berdasarkan data analisis respon siswa terhadap perangkat pembelajaran dan proses pembelajaran, buku siswa serta lembar kegiatan siswa jika dihubungkan dengan kriteria

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan kelompok perlakuan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar renang gaya bebas pada

Mengacu kepada deskripsi pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka dapat disarankan (a) guru hendaknya membiasakan siswa untuk mengerjakan soal

Hasil belajar setelah diadakan siklus I mahasiswa prodi pendidikan matematiika semester IV STKIP YAPIM Maros terdapat 15 orang dengan persentase 55,56%

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian limbah kubis-kubisan pada media tanam kakao berpegaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter

tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas