• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE TANYA JAWAB TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI DI POS PAUD KEMUNING 56 MUMBULSARI JEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH METODE TANYA JAWAB TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI DI POS PAUD KEMUNING 56 MUMBULSARI JEMBER"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

75 PENGARUH METODE TANYA JAWAB TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK

USIA DINI DI POS PAUD KEMUNING 56 MUMBULSARI JEMBER

Faid Hamidah1), Asrorul Mais2,a)

1PG PAUD, IKIP PGRI Jember, Jl. Jawa No. 10 Jember, Indonesia

2PLB, IKIP PGRI Jember, Jl. Jawa No. 10 Jember, Indonesia

a)Email: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan meningkatkan motivasi belajar peserta didik di Pos PAUD Kemuning 56, Desa Tamansari, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember melalui penerapan metode tanya jawab. Penelitian ini dilakukan karena terdapat permasalahan dalam meningkatkan motivasi belajar di kelompok B Pos PAUD Kemuning 56 Mumbulsari. Untuk menganalisa data dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Sedangkan penentuan responden penelitian menggunakan teknik population research dengan jumlah 25 peserta didik. Dalam penyempurnaan hasil penelitian, menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk menguji kevalidan data, digunakan analisis chi-kuadrat. Berdasarkan hasil analisis chi-kuadrat didapatkan ² = 8,75 lebih besar dari

² = 3,84 pada taraf signifikansi 5%, berarti menunjukkan ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada pengaruh metode tanya jawab terhadap motivasi belajar anak usia dini di Pos PAUD Kemuning 56 Mumbulsari Tahun Ajaran 2016-2017.

Kata kunci: Metode Tanya Jawab, Motivasi Belajar, Anak Usia Dini Abstract

This study aims to increase the learning motivation of students at the Pos PAUD Kemuning 56 Tamansari Village, Mumbulsari District, Jember Regency through the application of the question and answer method.

This research was conducted because there were problems in increasing the motivation to learn in group B Pos PAUD Kemuning 56 Mumbulsari. To analyze the data in this study using quantitative research methods. Meanwhile, the determination of research respondents used population research techniques with a total of 25 students. In improving the research results, using data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation. To test the validity of the data, used chi-square analysis. The results of the chi-square analysis in ²= 8.75 is greater than ²= 3.84 at the 5% significance level, which means that there is an effect. The conclusion of this study is that there is an effect of the question and answer method on the learning motivation of early childhood at the Pos PAUD Kemuning 56 Mumbulsari Academic Year 2016-2017.

Keywords: Question and Answer Method, Learning Motivation, Early Childhood

PENDAHULUAN

Pendidikan anak usia dini sangat penting dilaksanakan sebagai dasar pembentukan kepribadian manusia secara utuh yaitu untuk pembentukan karakter, budi pekerti luhur, kecerdasan, dan keterampilan. Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun.

Hal ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal I, Ayat 14,

menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan untuk anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak memiliki kesiapan untuk menghadapi pendidikan lebih lanjut.

Anak pada masa ini disebut masa keemasan (golden age) dimana pada masa

(2)

76 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 3, No. 2, Juli 2020

ini anak sangatlah peka terhadap segala sesuatu yang dilakukan oleh orang dewasa.

Oleh karena itu kita sebagai orang tua atau pendidik harus dapat memberikan contoh yang baik kepada anak.

Perkembangan anak yang diharapkan dicapai terdiri dari beberapa aspek, yaitu aspek pemahaman nilai-nilai agama, aspek moral, aspek fisik, aspek bahasa, aspek kognitif, aspek seni dan aspek sosial emosional. Maka dari itu diperlukan upaya yang mampu memfasilitasi anak dalam masa tumbuh kembangnya berupa kegiatan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan usia kebutuhan dan minat anak.

Pembelajaran itu tentunya dilaksanakan dengan prinsip belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar.

Menurut Winkel (Susanto 2013), menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.

Lembaga pendidikan maupun guru PAUD harus dapat memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kebutuhan perkembangan peserta didik, Karena pemilihan metode sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar peserta didik.

Metode yang dipilih haruslah metode yang dapat meggerakkan peserta didik untuk meningkatkan motivasi, rasa ingin tau, dan mengembangkan keterampilannya.

Sehingga peserta didik tidak hanya duduk diam dan menjadi objek atau penerima informasi saja, melainkan peserta didik bisa berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Menurut Aunurrahman (2010), Metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajran termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini penulis memilih menerapkan metode tanya jawab, yang mana metode tanya jawab mampu meningkatkan motivasi belajar anak

kelompok B di Pos PAUD Kemuning 56.

Roestiyah (2008) menyatakan bahwa teknik tanya jawab adalah suatu teknik untuk memberi motivasi pada peserta didik agar bangkit pemikirannya untuk bertanya, selama mendengarkan pelajaran atau guru yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu, peserta didik menjawab.

Metode tanya jawab adalah bentuk komunikasi dua arah yang memungkinkan terjadinya dialog antara guru dan siswa (Kurniawan, 2014). Tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic karena pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya peserta didik menjawab, atau peserta didik bertanya guru menjawab (Majid, 2014).

Metode tanya jawab diadopsi dari metode yang digunakan oleh Socrates seorang filsuf Yunani terkenal. Socrates meyakini bahwa kebenaran hakiki atau pengetahuan dapat ditemukan dengan mengajukan dan menjawab pertanyaan mendasar atau pertanyaan filosofis dengan benar. Oleh karena itu, bertanya secara terprogram disebut “Socratic Model of Teaching” atau Model Mengajar Socrates.

Model ini juga dikenal dengan istilah lain yaitu “Interactive Teaching Model”

Gintings (2008).

Penerapan metode tanya jawab dalam kegiatan pembelajaran seorang guru harus mengetahui tata cara pelaksanaan menggunakan metode tanya jawab.

Gintings (2008) menyatakan langkah- langkah menggunakan metode tanya jawab adalah:

1. Pelajari topik atau sub topik yang akan dipelajari oleh siswa dan buat catatan tentang aspek atau isu-isu utamnya.

2. Buat pertanyaan yang terkait dengan isu-isu utama dan catat dalam RPP.

3. Sampaikan tujuan pembelajaran yang diikuti dengan ikhtisar materi dan selingi dengan mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan dengan sesuai dengan isu atau aspek

(3)

77 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 3, No. 2, Juli 2020

yang sedang disajikan.

4. Tanggapi jawaban siswa atau lakukan teknik jawaban silang dengan meminta siswa lain untuk membarikan komentar atau melengkapi jawaban siswa tersebut.

5. Buatlah rangkuman papan tulis yang berisi jawaban dari semua pertanyaan yang telah dijawab oleh siswa.

6. Berikan tugas lanjutan yang harus dikerjakan siswa untuk memperkaya pemahamannya tentang topik yang sedang dibahas.

Menurut Fadlillah (2014), metode tanya jawab merupakan metode yang dimaksudkan untuk menanyakan sejauh mana peserta didik telah mengetahui materi yang telah diberikan. Dengan penerapan metode tanya jawab ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

Guru harus berperan aktif memberikan pertanyaan kepada peserta didik tentang apa yang pernah diajarkan atau pertanyaan tentang kehidupan sehari- hari. Pertanyaan yang diberikan oleh guru harus jelas dan sederhana, yang sekiranya peserta didik mampu menjawabnya, meskipun tidak dijawab dengan benar.

Penggunaan metode tanya jawab digunakan pada saat kegiatan awal, yaitu dimaksudkan untuk menguji kemampuan peserta didik sebelum pembelajaran, dan pada saat akhir pembelajaran, yaitu untuk menguji pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan.

Bertanya merupakan kegiatan yang menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari , begitupun untuk peserta didik di lingkungan sekolah, dalam kegiatan belajar mengajar selalu terjadi tanya jawab antara guru dengan peserta didik atau sesama temannya. Pertanyaan yang dilontarkan bisa berupa materi pembelajaran, kejadian hidup dalam sehari- hari atau pengalaman yang pernah dialami.

Seorang guru hendaklah berusaha untuk memahami, mengusai dan merencanakan keterampilan bertanya, agar pertanyaan yang diajukan oleh guru kepada

peserta didik mampu memberi pengaruh positif dalam kegiatan belajar peserta didik.

Uno (2008) menyebutkan bahwa keterampilan bertanya memiliki tujuan yaitu:

1. Merangsang kemampuan berpikir siswa.

2. Membantu siswa dalam belajar.

3. Mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar mandiri.

4. Meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan kemampuan berpikir tingkat mudah ketingkat yang lebih tinggi.

5. Membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan.

Gintings (2008) menyebutkan bahwa teknik bertanya yang baik diantaranya yaitu:

1. Pelajari RPP (Rencana Penyelenggaraan Pembelajaran) terutama pada bagian tujuan pembelajaran.

2. Rencanakan kapan akan mengajukan pertanyaan.

3. Lontarkan pertanyaan dalam kalimat yang singkat, jelas dan langsung dengan volume suara yang dapat didengar oleh semua siswa.

4. Ulangi pertanyaan jika menurut siswa kurang jelas.

5. Pertanyaan sebaiknya dialamatkan kepada semua kelas, bukan kepada salah seorang siswa, karena jika siswa tersebut tidak siap atau tidak mampu menjawab akan menurunkan motivasinya dalam mengikuti pembelajaran.

6. Jika ingin mengubah variasi, pertanyaan dapat diajukan kepada siswa tertentu yang dinilai siap tetapi tidak boleh mengurutkan sesuai dengan deretan duduk atau nomer urut siswa dalam absensi.

7. Berikan bimbingan kepada siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan dengan mengajukan pertanyaan lain yang terkait tetapi dengan tingkat kognitif yang lebih

(4)

78 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 3, No. 2, Juli 2020

rendah.

8. Dalam memotivasi siswa didalam kelas, berikan penghargaan sepantasnya kepada jawaban yang benar, atau berikan dorongan semangat kepada jawaban yang belum sepenuhnya benar dan tidak justru melecehkannya.

9. Agar jawaban pertanyaan menjadi milik kelas, gunakan teknik jawaban silang yaitu dengan meminta komentar atau jawaban melengkapi atas jawaban seorang siswa dari siswa yang lain.

Guru berharap agar peserta didik mampu menjawab pertanyaan dengan baik, namun jika ada peserta didik yang belum mampu menjawab dengan baik maka guru berusaha untuk membimbing agar peserta didik mampu memberikan jawaban yang sesuai. Selain itu dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik diharapkan dapat memberikan motivasi tertentu terhadap peserta didik.

Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasismenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik) (Yudhawati et al, 2011).

Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2008). Peserta didik akan mencapai tujuan belajar apabila dirinya termotivasi untuk selalu tekun dalam belajar, dalam hal ini motivasi memiliki peranan yang sangat penting agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Motivasi merupakan tenaga pendorong bagi peserta didik agar memiliki energi atau kekuatan dalam belajar dengan penuh semangat. Menurut Uno (2013), hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan

perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.

Motivasi merupakan modal yang sangat penting untuk belajar. Tanpa adanya motivasi kegiatan belajar mengajar akan kurang berhasil. Rendahnya motivasi merupakan masalah dalam belajar, karena hal ini akan berdampak pada tujuan ketercapaian hasil belajar yang diharapkan, maka dari itu tugas guru adalah mengamati setiap peserta didik, apakah mereka sudah memliki motivasi belajar intrinsik atau peserta didik membutuhkan motivasi belajar ekstrinsik (Iskandarwassid &

Sunendar, 2009).

Belajar merupakan kegiatan sehari- hari yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, namun kegiatan belajar tersebut tergantung dari minat dan keinginan masing-masing peserta didik. Kegiatan belajar membutuhkan motivasi dari keluarga, guru, lingkungan serta dari dirinya sendiri. Seorang guru memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Motivasi belajar yang dimiliki peserta didik menjadi penentu dalam keberhasilan pembelajaran tersebut.

Maka dari itu dalam penelitian ini penulis mencoba meneliti tentang metode yang mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik, sehingga dipilih metode tanya jawab. Metode tanya jawab mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik serta memberi pengalaman baru dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik akan merasa lebih senang dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap Motivasi Belajar Anak Usia Dini Pos PAUD Kemuning 56, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2016-2017”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif. Desain (design) penelitian adalah rencana atau rancangan

(5)

79 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 3, No. 2, Juli 2020

yang dibuat oleh seorang peneliti sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Menurut Arikunto (2006) langkah-langkah dalam penelitian adalah sebagai berikut:1) Memilih masalah; 2) Melakukan studi pendahuluan; 3) Merumuskan masalah; 4) Merumuskan anggapan dasar; 5) Memilih pendekatan penelitian; 6) Menentukan variabel dan sumber data; 7) Menentukan dan menyusun instrumen; 8) Mengumpulkan data; 9) Melakukan analisis data; dan 10) Menarik kesimpulan.

Penentuan daerah penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui dan menetapkan daerah mana yang akan dijadikan daerah penelitian.

Dalam menentukan daerah penelitian ini digunakan teknik atau metode purposive sampling (sampel bertujuan). Lokasi atau daerah penelitian yaitu di Pos PAUD Kemuning 56, Perbalan, Tamansari, Mumbulsari, Jember.

Teknik yang digunakan dalam menentukan responden adalah teknik population research. Menurut Arikunto (2006), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini, dipilih seluruh peserta didik kelompok B Pos PAUD Kemuning 56, Kecamatan Mumbulsari, Tahun ajaran 2016-2017 yang keseluruhan berjumlah 25 peserta didik.

Teknik atau metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Menurut Dimyati (2013), metode observasi adalah metode pengumpulan data penelitian dengan melalui pengamatan terhadap objek yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi langsung, yaitu peneliti secara langsung mengobservasi peserta didik. Tujuan dari penggunaan metode observasi secara langsung adalah, untuk mengetahui motivasi belajar yang dimiliki oleh peserta didik.

Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data penelitian mengenal hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat, koran, majalah,

prasasti, dan lain-lain. Sedangkan Metode interview atau wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Tujuan dari penggunaan metode wawancara agar bisa mendapatkan informasi atau data terkait dengan proses pembelajaran dan kemampuan hasil belajar peserta didik.

Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah serta guru inti di kelompok B Pos PAUD Kemuning 56.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara statistik dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat karena data-data yang akan diuji berupa angka-angka. Adapun rumus Chi-Kuadrat yang digunakan adalah sebagai berikut:

x2 = (fo − fh)² fh Keterangan:

x2 : Koefisien Chi-Kuadrat fo : Frekuensi yang diperoleh fh : Frekuensi yang diharapkan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 5-6 tahun sebanyak 25 peserta didik, maka penelitian ini merupakan penelitian populasi.

Data yang didapat dalam penelitian ini adalah tentang motivasi belajar peserta didik dapat diperoleh melalui instrumen observasi. Adapun penilaian hasil observasi menggunakan kriteria sebagai berikut:

1. Jika responden mampu melakukakan kegiatan tanya jawab dan motivasi belajar dengan baik maka akan diberi nilai 3.

2. Jika responden mampu melakukakan kegiatan tanya jawab dan motivasi belajar dengan cukup baik maka akan diberi nilai 2.

3. Jika responden belum mampu melakukakan kegiatan tanya jawab dan motivasi belajar maka akan diberi nilai 1.

(6)

80 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 3, No. 2, Juli 2020

Hasil nilai yang diperoleh dari responden dengan kriteria di atas, kemudian dijumlah dan dicari rata-ratanya, sehingga dapat diberikan kategori pada responden baik (B) atau kurang (K).

Penentuan mean pada jumlah skor hasil observasi data kegiatan tanya jawab adalah sebagai berikut:

𝑀 =∑ 𝑋

𝑁 atau

𝑀 = ∑ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 Keterangan:

M = Mean X = Jumlah nilai N = Jumlah responden 𝑀 =294

25 = 11,76

Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus mean, maka nilai rata-rata kegiatan metode tanya jawab diketahui 11,76 dengan demikian dapat diambil ketetapan bahwa:

1. Jika nilai responden 11,76 atau lebih dapat dikategorikan baik (B).

2. Jika nilai responden kurang dari 11,76 dapat dikategorikan kurang (K).

Penentuan mean pada jumlah skor hasil observasi data motivasi belajar adalah sebagai berikut ini.

𝑀 =∑ 𝑋

𝑁 atau

𝑀 = ∑ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 Keterangan:

M = Mean X = Jumlah nilai N = Jumlah responden

𝑀 =322

25 = 12,88

Setelah dilakukan perhitungan dengan rumus mean, maka nilai rata-rata motivasi belajar diketahui 12,88 dengan demikian dapat ditetapkan bahwa:

1. Jika nilai responden 12,88 atau lebih dapat dikategorikan baik (B).

2. Jika nilai responden kurang dari 12,88 dapat dikategorikan kurang (K).

Data penskoran atau penilaian terhadap motivasi belajar dapat disajikan dalam Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Frekuensi Observasi Kegiatan

Tanya Jawab

Motivasi belajar

Jml Baik Kurang

Baik 12 2 14

Kurang 3 8 11

Jumlah 15 10 25

Untuk mencari besarnya frekuensi harapan (fh) diperoleh dengan menggunakan rumus:

𝑓ℎ =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎

Fh (BB) = 14×15 = 8,4 25

Fh (BK) = 14×10 = 5,6 25

Fh (KB) = 11×15 = 6,6 25

Fh (KK) = 11×10 = 4,4 25

Data hasil perhitungan nilai Chi- Kuadrat metode tanya jawab dan motivasi belajar dapat disajikan dalam Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Tabel Kerja Mencari Nilai Chi- Kuadrat

Tny Mtv. Fo Fh fo- (fo- (fo-fh)²

(7)

81 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 3, No. 2, Juli 2020

jwb. blj. fh fh)² fh

B B K

12 2

8,4 5,6

3,6 -3,6

12,9 12,9

1,54 2,31 K

B K

3 8

6,6 4,4

-3.6 3.6

12,9 12,9

1,96 2,94

Total 25 25 0 8.75

Berdasarkan perhitungan tabel kerja X² diatas maka didapat angka sebesar 8,75.

Derajat kebebasan (db) untuk chi kuadrat adalah db = (baris-1) (kolom-1) maka dengan baris sebanyak 2 dan kolom sebanyak 2 maka diperoleh nilai:

Db = (baris-1) (kolom-1) = (2-1) (2-1)

= 1

Hasil perhitungan di atas maka diketahui nilai ² hitung adalah 8,75 sedangkan nilai ² tabel dengan db = 1 dan taraf signifikansi 5% = 3,84. Dengan demikian nilai ² hitung lebih besar dari ² tabel sehingga hipotesis nihil ditolak dan hipotesis kerja diterima, yang berarti ada pengaruh metode tanya jawab terhadap motivasi belajar anak usia dini kelompok B POS PAUD Kemuning 56, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember, Tahun Ajaran 2016-2017.

Hasil data instrumen observasi penerapan metode tanya jawab dan motivasi belajar yang kemudian direkap sehingga mendapatkan hasil bahwa 48%

dari 25 peserta didik mendapatkan kategori BB.

Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Roestiyah (2008), bahwa teknik tanya jawab adalah suatu teknik untuk memberi motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya, selama mendengarkan pelajaran atau guru yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu, siswa menjawab.

Penerapan metode tanya jawab dalam kegiatan belajar mengajar dapat dijadikan solusi sebagai metode pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kelebihan yang dimiliki metode tanya jawab, yaitu:

1. Memotivasi siswa untuk mempersiapkan diri dan mengikuti pembelajaran secara aktif.

2. Mendorong siswa untuk berfikir kritis dan memperkaya pemahaman terhadap materi yang diajarkan.

3. Dapat digunakan untuk menguji pengetahuan faktual siswa untuk berbagai tingkat kemampuan atau taksonomi untuk semua ranah terutama ranah kognitif.

4. Dapat digunakan sebagai alat motivasi ektrinsik yang akan meningkatkan semangat belajar siswa serta ketertarikannya terhadap materi yang diajarkan.

5. Dapat digunakan untuk mengarahkan hasil belajar yang akan diharapkan akan dicapai oleh siswa karena tanya jawab akan memfokuskan perhatian siswa pada aspek tertentu materi pembelajaran.

Metode tanya jawab juga memiliki kelemahan yaitu, jawaban siswa belum tentu benar bahkan terkadang menyimpang dari pokok persoalan, sehingga guru membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memperoleh jawaban yang benar.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh metode tanya jawab terhadap motivasi belajar anak usia dini di Pos PAUD Kemuning 56, Mumbulsari, Jember, Tahun Ajaran 2016-2017. Hal ini berdasarkan perhitungan Chi-kuadrat dengan db = 1 dan taraf signifikansi 5%

didapat maka ² tabel = 3,84 nilai ² hitung

= 8,75. Dengan demikian nilai ² hitung >

² tabel (8,75 >3,84) sehingga, hipotesis nihil yang diajukan ditolak dan hipotesis kerja diterima.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam

(8)

82 JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 3, No. 2, Juli 2020

proses penelitian ini sehingga dapat selesai dengan baik dan tepat waktu. Terima kasih yang sebesarnya kepada lembaga Pos PAUD Kemuning 56, Mumbulsari, Jember, para dosen, rekan sejawat, dan Prodi PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP PGRI Jember.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Dimyati, J. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya Pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Fadlillah, M. (2014). Desain Pembelajaran PAUD. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Gintings, A. (2008). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung:

Humaniora.

Hamalik, O. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Iskandarwassid & Sunendar, D. (2009).

Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: Remaja Rosda karya.

Kurniawan, D. (2014). Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan Penilian). Bandung: Alfabeta

Majid, A. (2014). Strategi Pembelajaran.

Bandung: Remaja Rosda karya.

Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Prenadamedia Group.

Uno, H. B. (2008). Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:

Bumi Akasara.

Yudhawati, R. (2011). Teori Teori Dasar Psikologi Pendidikan. Jakarta:

Prestasi Pustakaraya.

Referensi

Dokumen terkait

daya.Pada penggunaan media lebih baik menggunakan media yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari atau berada pada lingkungan sekitar peserta didik. 3) Guru

Dengan bekerja sama dengan teman sekelas, peserta didik dapat membuat daftar keberagaman pekerjaan individu dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar dengan tepat..

Disajikan gambar tentang ciri yang dimiliki hewan dan manusia peserta didik dapat mengakui keberagaman sifat individu dalam kehidupan sehari-hari di sekolah sebagai

Selain itu sistem pendidikan serta dengan tata tertip yang diterpakan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan asarama akan membentuk perilaku peserta didik menjadi manusia yang

Ketika seorang guru tidak menggunakan metode yang tidak sesuai dengan minat belajar peserta didiknya maka menyebabkan rendahnya minat peserta didik untuk mengikuti

Penerapan akhlak dalam kehidupan sehari-hari berkaitan erat dengan kepatuhan terhadap tata tertib sekolah. Secara teoritis jika akhlak peserta didik baik maka mereka tentu

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan motivasi kepada peserta kegiatan dan mengatasi tingkat kejenuhan para murid Sekolah Dasar di lingkungan

Kompetensi Tujuan pembelajaran • Melalui Kegiatan mengamatan lingkungan sekitar peserta didik dapat menganalisis nilai-nilai Pancasila sila kedua dalam kehidupan sehari-hari dengan