DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data
Data -- data yang digunakan untuk mendukung Tugas Akhir diambil dari beberapa sumber, diantaranya adalah :
1. Literatur 2. Situs Web
3. Survey (Kuisioner)
2.1.1 Literatur
• Softcopy Ebook : “Book of Teas” oleh Tony Carter.
• Hardcopy buku “Modern Tea : A Fresh Look At an Ancient Beverage” oleh Richardson.
• Hardcopy “Design Elements : A Graphic Style Manual” oleh Timothy Samara.
• Hardcopy “Graphic Design Basics” oleh Amy E. Arntson.
• Hardcopy “The Complete Color Harmony” oleh Tina Sutton dan Bride M Whelan.
2.1.2 Situs Web
• Situs web PT Sosro, www.sosro.com
• Pengetahuan dasar mengenai teh, www.wikipedia.org
• Situs web Desain Grafis, www.desainstudio.com
• Situs web Desain Grafis, www.ahlidesain.com
2.1.3 Survey
Survey dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 100 orang
koresponden yang memiliki ketertarikan dengan teh dan juga penikmat teh.
3
Kuisioner dilakukan dengan menggunakan situs googledocs.com.
Adapun hasil dari kuisioner mengenai publikasi buku “Tea Party” adalah sebagai berikut :
1. Jenis kelamin
Pria : 21 %
Wanita : 79 %
2. Usia koresponden 17 -- 21 Tahun : 47 % 22-- 30 Tahun : 44 % 31--35 Tahun : 3 % 36 Tahun keatas :6 %
3. Jenis pekerjaan
Pelajar / Mahasiswa : 73 % Karyawan / Pegawai : 13 % Tidak bekerja : 7 %
Lainnya : 7 %
4. Pendapatan perbulan
< Rp 500.000 : 9 %
Rp 500.000 -- Rp 1.000.000 : 14 % Rp 1.000.000 -- Rp 2.500.000 : 25 % Rp 2.500.000 > : 51 %
5. Apakah anda termasuk penikmat teh?
Ya : 97 %
Tidak : 3 %
6. Seberapa sering kah anda minum teh?
Sering : 50 %
Seimbang : 29 % Tidak sering : 21 %
7. Apakah anda mengetahui sejarah mengenai teh?
Ya : 31 %
Tidak : 68 %
8. Menurut anda, pentingkah mengetahui tentang sejarah teh ? Penting : 29 %
Biasa saja : 48 % Tidak penting : 23 %
9. Apabila ada buku mengenai sejarah teh, seberapa tertarik kah anda ? Tertarik : 36 %
Biasa saja : 32 % Tidak tertarik : 32 %
10. Apabila anda tertarik, buku seperti apakah yang kiranya menarik menurut anda ?
Ilustrasi : 9 %
Fotografi : 13 %
Ilustrasi dan Fotografi : 69 % Tidak tertarik : 9 %
11. Apabila ada publikasi buku Ilustrasi mengenai teh, apakah anda tertarik untuk membelinya?
Tertarik : 35 % Mungkin : 55 % Tidak tertarik : 10 %
Kesimpulan :
Berdasarkan data -- data diatas, hampir 70% koresponden yang memang penikmat teh tidak mengetahui latar belakang teh (baik sejarah dan hal -- hal menarik mengenai teh). Namun dapat dilihat pula sebanyak 90 % koresponden tertarik dengan publikasi buku mengenai teh. dan sebanyak 69
% koresponden lebih menyukai buku ilustrasi dan fotografi.
2.2 Struktur Buku Daftar isi
Pendahuluan....
(Introduction mengenai buku secara keseluruhan)
Chapter 1 : The Teas....
(Penjelasan singkat mengenai sejarah, jenis dan khasiat teh.)
Chapter 2 :Tea Party....
(Di awali dengan prolog mengenai Upacara minum teh)
• Chinese tea ceremony...
(Menjelaskan tentang upacara minum teh ala Cina dan peralatannya)
• Japanese tea ceremony...
(Menjelaskan tentang upacara minum teh ala Jepang dan peralatannya)
• Taiwanese tea ceremony...
(Menjelaskan tentang upacara minum teh ala Taiwan dan peralatannya)
• English tea ceremony...
(Menjelaskan tentang upacara minum teh ala Inggris dan peralatannya)
• Morocan tea ceremony...
(Menjelaskan tentang upacara minum teh ala Maroko dan Peralatannya)
Chapter 3 : The After Party....
(berisi tentang kesimpulan buku, index dan keterangan lainnya)
Penutup...
(Prolog penutup dan riwayat penulis)
2.3 Tinjauan Umum
Menurut buku “Modern Tea”, teh adalah salah satu minuman yang populer di konsumsi oleh orang -- orang diseluruh dunia terutama di Asia, karena merupakan minuman herbal yang khasiatnya baik bagi kesehatan tubuh. Secara garis besar, teh memiliki berbagai jenis yang berbeda tergantung proses oksidasi yang dilakukan pada daun teh, maka dari itu khasiatnya pun berbeda -- beda. Selain memiliki khasiat dan jenis yang beragam, teh juga memiliki tekhnik tersendiri dalam penyajiannya.
Biasanya proses penyajian di sebut juga sebagai Upacara minum teh.
2.3.1 Sejarah teh
Menurut buku “Book of Teas”, Teh berasal dari Negeri Cina, dan dari sanalah pohon teh ditemukan dan berasal. Tepatnya di provinsi Yunnan, bagian barat daya Cina. Daerah demikian, yang hangat dan lembab menjadi tempat yang
sangat cocok bagi tanaman teh. Bahkan ada teh liar yang berumur 2,700 tahun, dan selebihnya tanaman teh yang ditanam yang mencapai usia 800 tahun dapat ditemukan ditempat ini. Teh memiliki nama lain Camellia sinensis.
Pengaruh Teh Cina menulari Jepang, konsumsi teh menyebar melalui kebudayaan Cina yang akhirnya menjangkau setiap aspek masyarakat. Bibit teh dibawa ke Jepang oleh seorang pendeta Budha bernama Yeisei yang melihat bahwa teh Cina mampu meningkatkan konsentrasi saat bermeditasi.
Ia dikenal sebagai Bapak Teh di Jepang, dan karena asal muasal inilah teh Jepang erat kaitannya dengan Zen Buddhism.
Budaya mengkonsumsi teh yang sudah dilakukan di Cina dan Jepang ternyata menjadi buah bibir di Eropa. Teh lalu mulai masuk ke Eropa pada zaman Elizabeth I, dan kemudian menjadi sebuah tren dalam kerajaan Belanda. Teh menjadi minuman yang mahal pada waktu itu, karena dinilai bahwa teh adalah minuman yang disajikan hanya untuk keluarga kerajaan atau koleganya.
Tanaman penghasil teh (Camellia sinensis) pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang yang dibawa oleh seorang berkebangsaan Jerman bernama Andreas Cleyer, dan ditanam sebagai tanaman hias di Batavia.
2.3.2 Upacara Minum Teh di Berbagai Negara
Penyajian teh pada dasarnya berbeda -- beda tergantung dimana kita berada.
Penyajian teh yang baik biasanya terstruktur dan juga memiliki arti tersendiri bagi penikmatnya. Beberapa upacara minum teh berfokus kepada peralatan minum teh itu sendiri, contohnya seperti cangkir, teko, mangkuk serta kudapan yang disediakan bersamaan dengan upacara minum teh.
Ada banyak upacara minum teh yang menarik dan tersebar di seluruh dunia.
upacara minum teh dilakukan untuk sekedar merayakan sesuatu hingga acara formal demi menunjukan rasa menghargai antar sesama. contoh beberapa upacara minum teh di dunia adalah :
• Chinese Tea Ceremony (Upacara minum teh ala Cina)
• Japanese Tea Ceremony
(Upacara minum teh ala Jepang)
• Taiwanese Tea Ceremony (Upacara minum teh ala Taiwan)
• English Tea Ceremony
(Upacara minum teh ala Inggris)
• Moroccan Tea Ceremony
(Upacara minum teh ala Maroko)
2.4 Tinjauan Khusus
2.4.1 Pengertian Publikasi
Publishing atau publikasi adalah proses pembuatan suatu konten atau produk
yang berisi informasi dan literatur, yang di sebarkan dan di peruntukan untuk umum.
2.4.2 Definisi Buku
Definisi buku adalah kumpulan kertas yang berisi tulisan atau gambar yang di jilid menjadi satu pada salah satu sisinya. Masing -- masing sisi pada lembaran kertas tersebut biasa disebut halaman.
Buku termasuk salah satu sarana untuk menyebarkan informasi karena sifatnya yang praktis dan bisa di baca oleh semua kalangan. Ada dua jenis buku menurut isinya, yaitu :
• Buku fiksi : Buku fiksi adalah buku yang berisikan informasi tidak nyata atau hanya karangan dari penulisnya.
• Non fiksi : Buku non-fiksi adalah buku yang berisikan informasi yang nyata dan mengandung literatur yang berasal dari sumber -- sumber terpercaya.
2.4.3 Penjilidan Buku
Penjilidan hardcover adalah salah satu tehnik yang banyak digunakan dalam pembuatan buku. Penjilidan ini pada dasarnya dilakukan dengan menggunakan lem panas atau penjaitan pada punggung buku. biasanya cover depan menggunakan bahan yang keras seperti contohnya karton yang dilapisi oleh kertas khusus.
2.4.4 Teori Layout
Menurut Timothy Samara di dalam bukunya yang berjudul Design Elements : A Graphic Style Manual, layout adalah tehnik penyusunan dari elemen--elemen
desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk sebuah susunan yang artistik. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif sehingga memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
Sedangkan menurut Amy di dalam bukunya yang berjudul Graphic Design Basics, layout biasanya terdiri dari gabungan dua buah elemen, contohnya seperti tipografi dan gambar. Gambar yang dimaksud dapat berbentuk fotografi
atau pun sebuah ilustrasi. Proporsi yang baik antara gabungan beberapa elemen desain akan menjadikan sebuah tampilan desain lebih terlihat baik dan mudah dimengerti.
Ada beberapa prinsip -- prinsip dasar layout ( juga termasuk dalam prinsip dasar desain grafis ) yang dipakai dalam publikasi buku ini, yaitu :
• Kesatuan (Unity)
Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting.
Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai.
• Keseimbangan (Balance)
Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah. Dalam bidang seni keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani.
2.4.5 Teori Grid
Menurut Timothy Samara di dalam bukunya yang berjudul Design Elements : A Graphic Style Manual, Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap
permasalahan penataan elemen--elemen visual dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan
sebuah komposisi visual. Tujuan utama dari penggunaan grid systems dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.
2.4.6 Teori Warna
Menurut Tina dan Bride di dalam bukunya yang berjudul The Complete Color Harmony, Warna merupakan unsur penting dalam objek desain. Karena
dengan warna, orang bisa menampilkan sebuah identitas dan menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk--bentuk bentuk visual secara jelas.
Pembagian warna dibedakan menjadi tiga yaitu Premier, sekunder dan tersier.
warna -- warna yang digunakan dalam publikasi ini mengutamakan warna yang bersifat soft seperti warna pastel. Kombinasi warna yang dipakai adalah
Elegant : Warna yang memiliki unsur pastel. Peach, soft pink, soft pastel color.
Calm : Menggabungkan antara warna cerah dengan warna yang bersifat calming. Light blue, light Green.
Pure : Warna putih adalah warna yang menunjukan class karena bersifat rapi dan clean.
2.4.7 Teori Ilustrasi
menurut Amy di dalam bukunya yang berjudul Graphic Design Basics, Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik menggambar, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.
Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Ilustrasi yang penulis gunakan adalah penggambungan antara fotografi dan ilustrasi dengan tekhnik cut and paste dan juga penulis lebih banyak menggunakan vector graphic.
2.4.8 Teori Fotografi
Fotografi berasal dari dua kata yaitu photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti tulisan / lukisan. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya.
Fotografi still life adalah menciptakan sebuah gambar dari benda atau obyek mati. Fotografi ini membuat gambar dari benda mati menjadi hal yang menarik dan tampak “hidup”, komunikatif, dan ekspresif.
2.4.9 Teori Tipografi
Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang--ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Pada umumnya, prinsip tipografi ada tiga, yakni :
Visibility : Terfokus kepada bentuk tulisan itu sendiri apakah bisa terbaca
atau tidak.
Readibility : Berdasarkan kualitas dan jenis huruf, lebih kepada pemilihan
huruf yang tepat untuk teks yang tepat.
Legibility : Meningkatkan kepada unsur keterbacaan.
Dalam publikasi buku “Tea Party” , penulis menggunakan 3 jenis typeface, yaitu
Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau
pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
Decorative, merupakan huruf cetak yang tidak memiliki karakter alfabetik
“normal” dan sering kali memiliki atribut -- atribut visual yang variatif.
2.4.10 Teori Psikologi dalam Desain Komunikasi Visual
Menurut Amy di dalam bukunya yang berjudul Graphic Design Basics, Prinsip gestalt adalah prinsip yang penting sebagai acuan dalam menikmati sebuah karya. Prinsip -- prinsip gestalt yakni :
Closure (Penutupan Bentuk)
Suatu objek akan dianggap utuh walaupun bentuknya tidak tertutup sepenuhnya.
Similarity (Kesamaan Bentuk)
Apabila melihat objek yang memiliki bentuk yang mirip baik dari warna, ukuran dan elemen didalamnya, maka secara natural mata kita akan menglompokan mereka menjadi satu kesatuan.
Proximity (Kedekatan Posisi)
Objek--objek yang berdekatan posisinya akan di kelompokkan suatu kesatuan.
semakin dekat jarak antara dua elemen maka semakin mudah kita melihatnya sebagai satu kesatuan.
Continuity (Kesinambungan)
Penataan visual yang dapat mengiring gerak mata mengikuti ke sebuah arah tertentu.
Figure / Ground
Stimulus yang mengandung dua atau lebih daerah yang berbeda, biasanya akan dilihat sebagianya sebagai gambar dan lainnya sebagai latar belakang.
2.5 Gambaran Umum Proyek Tugas Akhir
2.5.1 Spesifikasi Buku
Jenis : Publikasi Komersil
Ukuran : 21cm x 21cm
Tebal : 1.5 cm
Jenis kertas : Fancy paper (Coronado) Estimasi harga buku : 250.000
Jumlah halaman : 80 Halaman
2.6 Target Audience Secara Keseluruhan
Secara garis besar , Taget audience dari publikasi buku tea arty adalah smart, produktif dan aktif, beragaya stylish, suka bersosialisasi, mau belajar, ada rasa ingin tahu yang tinggi, cerdas, up to date, hedonis.
2.7 Kompetitor
2.7.1 Kompetitor Langsung
(gambar 2.7.1.1 cover buku kompetitor langsung “Modern Tea”)
Judul : Modern Tea ;; A fresh look at an Ancient Beverage Penulis : Lisa Boalt Richardson
Halaman : 165 halaman
Harga : Rp 288.000
Target market : B+
Kelebihan : Penjelasan didalamnya sudah lengkap dan dijelaskan dengan baik mengenai teh dan sejarahnya
Kekurangan : Buku terlalu banyak teks, dan sedikit terlihat membosankan (kurang komunikatif).
Layout buku kompetitor :
(gambar 2.7.1.2 Layout buku kompetitor langsung “Modern Tea”)
2.7.2 Kompetitor Tidak Langsung Buku yang membahas mengenai teh dan olahannya (biasanya buku memasak).
Tersebar di toko buku besar, tidak secara langsung membahas mengenai sejarah teh namun masih berkaitan dengan tema utama.
2.8 Analisa SWOT
Terdapat beberapa pemikiran analisa SWOT yang dilalui dalam pencapaian data yang dibutuhkan, diantaranya adalah :
Strength :
• Menyajikan penjelasan mengenai upacara minum teh dengan menampilkan ilustrasi dan dipadukan dengan fotografi.
• Menggunakan ilustrasi yang berfungsi untuk menyampaikan isi secara lebih sederhana dan komunikatif sehingga mudah dimengerti.
Weakness :
• Terbatas hanya yang menggemari teh ( pencinta teh dan kolektor )
Opportunities :
• Masyarakat yang punya rasa ingin tahu yang besar dan mengutamakan life style.
• Masih minimnya buku pengetahuan tentang teh
• Adanya peluang bisnis yang besar seiring merebaknya tea boutiqie di kota besar.
Threats :
• Sudah cukup banyak buku pengetahuan mengenai teh dari luar.
• Masih kurang minat masyarakat yang ingin mencari tahu tentang hal yang berkaitan dengan upacara minum teh.
2.9 Data Penyelenggara Penerbit :
Buku ini akan diterbitkan melalui penerbit buku : Kelompok Kompas Gramedia
Jl.Palmerah Selatan 22--26, Jakarta
Latar belakang penerbit :
Kompas Gramedia, disingkat KG, adalah perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang media massa yang didirikan pada tanggal 28 Juni 1965 Oleh P.K.
Ojong dan Jakob Oetama. Pada tahun 1980--an perusahaan ini mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, KG memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas.
Toko Buku :
Kinonuniya Book Store
Status : B+ -- A
-- Interior yang rapih dan tertata dengan baik.
-- Tersebar di mol-- mol besar di kota besar.
Periplus Book Store
Status B+ -- A
-- Mengutamakan interior yang minimalis dan praktis.
-- Memiliki lebih dari 30 outlet di seluruh indonesia.