• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

17

Universitas Kristen Petra

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena menggunakan data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Menurut Kaisram (2008) penelitian kuantitatif merupakan suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.

3.2 Gambaran Populasi dan Sampel 3.2.1 Gambaran Populasi

Populasi merupakan kumpulan dari seluruh obyek yang menjadi perhatian (Suharyadi dan Purwanto, 2004). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data indeks saham LQ45 selama periode Januari 2009 – Desember 2012.

3.2.2 Gambaran Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki kriteria tertentu dalam suatu penelitian (Ghozali, 2009). Sampel yang diambil adalah data periode Januari 2009 – Desember 2012.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dimana sampel harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Telah tercatat/listed di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten selama periode Januari 2009 – Desember 2012.

2. Masuk dalam saham yang aktif diperdagangkan dan selalu tercatat dalam indeks LQ45 selama periode Januari 2009 – Desember 2012.

3. Harus tersedia data bid dan ask, volume transaksi, harga saham, dan jumlah saham beredar selama periode Januari 2009 – Desember 2012.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 24 sampel dan menggunakan data bulanan.

(2)

18

Universitas Kristen Petra

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data adalah hasil pengamatan yang dicatat untuk keperluan tertentu.

Menurut Zikmund (2003) jenis data dibedakan menjadi dua, yaitu: data kualitatif dan data kuantitatif, sedangkan menurut sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu: data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif sekunder. Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka-angka, sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung dalam bentuk yang sudah jadi, telah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Data-data tersebut dikumpulkan dari tahun 2009 – 2012 yang diperoleh dari finance.yahoo.com dan Indonesia Capital Market Directory (ICMD).

3.4 Metode dan Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Menurut Andriyani (2008), metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah terjadi dan sudah tersedia dalam bentuk dokumen. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh semua data sekunder yang dipublikasikan oleh finance.yahoo.com dan Indonesia Capital Market Directory (ICMD).

3.5 Definisi Operasional

Untuk menjelaskan variabel-variabel yang sudah diidentifikasikan, maka definisi operasional variabel adalah sebagai berikut :

3.5.1 Bid Ask Spread

Konsep : bid ask spread

Definisi Operasional : selisih antara harga beli tertinggi suatu saham dengan harga jual terendahnya

Indikator Empirik : (3.1)

SpreadiT : rata-rata bulanan bid ask spread saham

(3)

19

Universitas Kristen Petra

perusahaan LQ45 selama periode 2009- 2012

N : trading day

AskiT :harga jual terendah harian BidiT : harga beli tertinggi harian

3.5.2 Market Value

Konsep : market value

Definisi Operasional : rata-rata nilai keseluruhan suatu perusahaan LQ45 selama periode 2009-2012

Definisi Empirik :

(3.2) MViT : rata-rata bulanan market value

perusahaan LQ45 selama periode 2009-2012

Harga sahamiT : harga penutupan saham bulanan perusahaan LQ45 pada periode 2009-2012

S aham beredariT : jumlah saham yang beredar bulanan pada saham perusahaan

LQ45 selama periode 2009-

2012

3.5.3 Variance return

Konsep : variance return

Definisi Operasional : ukuran langsung dari volatilitas ukuran

perusahaan yang merupakan proksi dari risiko perusahaan

Indikator Empirik : i2 =∑(Xi – )2 / (n-1) (3.3)

: return harian perusahaan LQ45 selama periode 2009-2012

: expected return perusahaan LQ45 selama

(4)

20

Universitas Kristen Petra

periode 2009-2012

N : jumlah tranksaksi saham perusahaan LQ45 selama periode 2009-2012

3.5.4 Holding Period

Konsep : holding period

Definisi Operasional : periode waktu perkiraan atau riil dimana sebuah investasi diatribusikan kepada sebuah investor tertentu

Indikator Empirik :

(3.4) data jumlah saham yang beredar di periode 2009-2012 diperoleh di ICMD

data volume perdagangan di periode 2009-2012 diperoleh di finance.yahoo.com

3.6 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan rumus-rumus statistik. Setelah mengumpulkan data maka langkah selanjutnya adalah:

3.6.1 Uji Asumsi Klasik 3.6.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal (Ghozali, 2009).

Pengujian normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov dengan hipotesis sebagai berikut:

H0: Residual terdistribusi normal H1: Residual tidak terdistribusi normal Penerapan pada uji ini adalah:

1. Jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov ≥ α, maka gagal tolak H0 (α 5%).

2. Jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov < α, maka tolak H0 (α = 5%).

(5)

21

Universitas Kristen Petra

3.6.1.2 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan suatu keadaan dimana terdapat korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2009). Model regresi dengan kolinearitas sempurna, dapat menyebabkan koefisien regresi dari variabel bebas yang tidak bisa ditentukan serta memperoleh nilai standard error yang tidak terhingga.

Sedangkan bila suatu model regresi mengalami kolinearitas tinggi namun tidak sempurna, masih ada kemungkinan untuk mengestimasi koefisien regresi namun standard error akan menjadi terlalu tinggi sehingga sensitive terhadap perubahan data sekecil apapun.

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dalam suatu model regresi, dapat dilihat dari besarnya Variance Information Factor (VIF). VIF menunjukkan hubungan antar variabel independen yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, dengan pengujian hipotesis sebagai berikut:

H0: Tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi H1: Terjadi multikolinearitas pada model regresi Penerapan pada nilai VIF yang diperoleh adalah:

1. Jika nilai VIF ≥ 10, maka gagal tolak H0. 2. Jika nilai VIF < 10, maka tolak H0.

3.6.1.3 Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara residual pada serangkaian observasi tertentu dalam suatu periode tertentu.

Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk menguji ada tidaknya gejala autokolerasi. Dalam penelitian kali ini akan digunakan metode Uji Durbin Watson. Dublin Watson test (DW) dilakukan dengan membandingan Dtabel dengan Dhitung dengan tingkat signifikansi 5% dengan df-k-1 (Ghozali, 2009).

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi akan dijabarkan sebagai berikut :

(6)

22

Universitas Kristen Petra

Tabel 3.1. Durbin Watson d test : Pengambilan Keputusan

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dL

Tidak ada autokorelasi positif No decision dL ≤ d ≤ dU

Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4-dL < d < 4 Tidak ada autokorelasi negative No decision 4-dU ≤ d ≤ 4-dL

Tidak ada autokorelasi positif atau

negative Tidak ditolak dU < d < 4-dU

a. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan (4 – du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.

b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah (dl), maka koefisien autokorelasi kebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif.

c. Bila nilai DW lebih besar daripada (4 – dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif.

d. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawag (dl) atau DW terletak antara (4 – du) dan (4 – dl), maka hasil tidak dapat disimpulkan.

3.6.1.4 Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regeresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dengan cara melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik plot antara nilai prediksi variabel terkait dengan residulanya. Bila varian dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain itu tetap dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Gejala heterokedastisitas dapat diuji dengan Uji Gletzer yaitu dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Suatu data terkena gejala heteroskedastisitas apabila dari glejser test yang dilakukan nilai signifikansi yang didapatkan lebih besar dari derajat kepercayaan (Ghozali, 2009).

(7)

23

Universitas Kristen Petra

3.6.2 Model regresi

Model analis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bid ask spread, market value dan variance return terhadap holding period.

Untuk ketepatan perhitungan dan meminimalkan kesalahan maka penelitian tidak dilakukan secara manual tetapi dengan menggunakan program komputer untuk pengolahan data statistik. Program yang digunakan adalah program SPSS. Sebelum melakukan uji regresi biasanya dituntut uji prasyarat antara lain, uji normaalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas.

Regresi linear berganda ingin menguji pengaruh bid ask spread, market value dan variance return terhadap holding period yang dirumuskan sebagai berikut:

HldPeriT : α + βSpread + βMV + βvar Dimana:

HPR : holding period Spread : bid ask spread

MV : market value

VAR : variance return

a : konstanta

βSpread : koefisien regresi spread βMV : koefisien regresi market value βVar : koefisien regresi variance return

3.6.2.1 Uji Statistik F

Pengujian secara simultan menggunakan uji F (pengujian signifikansi secara simultan). Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian adalah:

Menyusun hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1)

Hipotesis dalam penelitian ini yang akan diuji dengan uji F adalah:

H0: β1= β2= β3 = 0, berarti gagal tolak H0 yang artinya variabel bid ask spread, market value, variance return tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel holding period.

(8)

24

Universitas Kristen Petra

H1: β1= β2= β3 ≠ 0, berarti paling tidak salah satu variabel bid ask spread, market Value, varian return memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel holding period

Menetapkan kriteria pengujian yaitu:

a. Jika nilai signifikansi F ≤ α, maka tolak H0 (α = 5%).

b. Jika nilai signifikansi F > α, maka gagal tolak H0 (α = 5%).

3.6.2.2 Uji Statistik t

Pengujian secara parsial menggunakan uji t (pengujian signifikansi secara parsial). Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian adalah:

Menyusun hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1)

Hipotesis dalam penelitian ini yang akan diuji dengan uji t adalah:

H0: β1; β2; β3 = 0, berarti gagal tolak Ho yang artinya variabel bid ask spread, market value, variance return tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel holding period.

H1: β1; β2; β3 ≠ 0, berarti paling tidak salah satu variabel bid ask spread, market value, variance return memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel holding period

Menetapkan kriteria pengujian yaitu:

Tolak H0 jika nilai signifikansi t ≤ α = 5%

Terima H0 jika nilai signifikansi t >α = 5%.

3.6.2.3 Koefisien Determinasi

Untuk melihat kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama sama dapat dilihat dari koefisien determinasi. Koefisien determinasi (adj.

R2) bertujuan untuk mengetahui bagaimana variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Nilainya antar 0 ≤ 1, semakin mendekati 1 maka semakain kuat kekuatan untuk menjelaskan perubahan variabel bebas terhadap variabel terikat.

Gambar

Tabel 3.1. Durbin Watson d test : Pengambilan Keputusan

Referensi

Dokumen terkait

Pada teks tersebut, bisa dilihat dengan gamblang bagaimana proses pergeseran struktur yang mengacu kepada bahasa sasaran. Faktor komunikasi yang efektif terhadap bahasa

Terkait dengan hal tersebut, maka ditetapkan 5(lima) Program prioritas. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Kabupaten Jembrana melalui peningkatan derajat kesehatan

Agar diperoleh kondisi jaringan irigasi air tanah (JIAT) yang dapat berfungsi dengan baik dan lancar dalam mendistribusikan air irigasi, maka model partisipasi aktif P3A

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan juga kemudahan dalam menyelesaikan tugas akhir dengan judul

Untuk meningkatkan ketersediaan hara N dan P tanah serta produksi tanaman jagung perlu dilakukan pengkombinasian dan pengkayaan unsur hara dari bahan ± bahan

Kesepakatan bersama yang dibuat antara PT Pelindo II Cabang Cirebon dengan perusahaan Bongkar Muat batu Bara atau pelaku usaha lainnya akan penulis dalami dari

Whistle blowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan baik yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya

Dalam hal ini, subtitusi bahasa antar etnis Melayu Sambas dengan etnis Jawa di Dusun Kedondong berbeda dan menyebabkan perubahan budaya yang terjadi saat