4 BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
Theory of planned behavior
Theory of planned atau teori perilaku rencanaa merupakan pengemabangan lebih lanjut dari theory of reasoned action yang dicetuskan oleh Ajzen dalam penelitian (Gemilang, Aulia and Riska, 2021) Ajzen menjelaskan bahwa sejak pertama kali diperkenalkan pada 1985, TPB saat ini telah menjadi salah satu model sosial-psikologi yang paling popules digunkan untuk memahami dan memprediksi perilaku manusia. Secara singkat TPB ini, yang mendahului langsung perilaku adalah “niat” untuk melakukan perilaku bersangkutan. TPB emnunjukan bahwa tindakan manusia diarahkan oleh tiga macam kepercayaan-kepercayaan yaitu kepercayaan-kepercayaan perilaku (behavioral beliefs, kepercayaan-kepercayaan normatif (normative beliefs), kepercayaan- control (control beliefs). Dalam penelitian (Hafsyah, 2020) TRA mengusulkan bahwa : “Niat berperilaku adalah suatu fungsi dari sikap (attitude)dan norma subjektif (subjective norm) terhadap perilaku”. Ajzen mengembangkan konstruk yang belum ada di TRA yaitu persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control).
Pemahaman
Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami (Em Zul, Fajri
& Ratu Aprilia Senja, 2008 : 607-608) dalam penelitian (Djuharni, 2012). Paham menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 2006) dalam penelitian (Lestari and Dewi, 2020) mempunyai pengertian pandai dan mengerti benar, sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami dan memahamkan.
Keamanan Transaksi Akuntansi
Menurut Suprapto (2014) Keamanan merupakan kunci utama dalam mengevaluasi kualitas dari transaksi online dimana keamanan ini mencakup
5
perlindungan mengenai privasi dan penipuan serta hal-hal lainnya yang melibatkan masalah informasi keuangan dan non keuangan. Menurut Hua dalam Andriyani (2014), keamanan mengacu pada kemampuan untuk melindungi terhadap ancaman potensial. Namun, dalam lingkungan online, keamanan didefinisikan sebagai kemampuan dari website perusahaan online untuk melindungi informasi konsumen dan data transaksi keuangan mereka dicuri selama terjadi hubungan diantara mereka.
Lifestyle
Gaya hidup merupakan menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uang, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Sehingga bisa disimpulkan bahwa gaya hidup merupakan pola seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan kebiasaan dalam membelanjakan uang dan bagaimana mengalokasikan waktu (Mowen & Minor, 2008 ) dalam penelitian (Pulungan and Febriaty, 2018).
Minat
Menurut Kotler (2012) dalam penelitian (Fatonah and Hendratmoko, 2020) mendefinisikan minat, merupakan suatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, kemudian timbul ketertarikan untuk mencoba produk tersebut dan akhirnya timbul keinginan untuk membeli dan memiliki produk tersebut.
E-Commerce
menurut Sutabri (2012) dalam penelitian (Sidharta and Suzanto, 2015) menyatakan bahwa e-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau Sidharta, Pengaruh Kepuasan Transaksi Online 25 jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Sehingga dapat dikatakan bahwa e-commerce merupakan suatu pemasaran barang atau jasa melalui sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.
6
Sedangkan menurut Ferraro ( 2008 ) dalam penelitian (Rahmadi and Malik, 2018) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan e-commerce adalah aktivitas penjualan dan pembelian barang atau jasa melalui fasilitas internet. Media yang populer dalam aktivitas e-commerce adalah world wide web (www).
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh (Ho-Sam-Sooi, Pieters and Kroesen, 2021) Hasilnya menunjukkan bahwa keamanan dan privasi dapat sangat mempengaruhi perilaku pembelian, dalam keadaan informasi terkait privasi dan keamanan tersedia dan dikomunikasikan dengan cara yang dapat dimengerti, memungkinkan konsumen untuk membandingkan perangkat.
Penelitian yang dilakukan oleh (Anwar and Afifah, 2016) Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan dan keamanan secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan. Secara parsial kepercayaan mempengaruhi minat beli dan keamanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Penelitian ini. Sedangkan menurut (Prasetyani and Wahyuningsih, 2019) Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan dan keamanan secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap citra perusahaan. Secara parsial kepercayaan mempengaruhi minat beli dan keamanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli.
Penelitian yang dilakukan oleh (Ghahtarani, Sheikhmohammady and Rostami, 2020) Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi teori modal sosial dan teori interaksi sosial memiliki hubungan yang signifikan dengan berbagi pengetahuan/informasi. Selain itu, “pengetahuan/informasi berbagi” memiliki peran mediasi dalam model yang diusulkan
penelitian yang dilakukan oleh (Afiah, 2018) Hasilnya mengungkapkan bahwa variabel independen yang terdiri dari keamanan, reputasi dan pengalaman memiliki pengaruh terhadap kepercayaan pengguna internet. Hanya variabel keamanan dan reputasi yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan pengguna internet, sedangkan variabel pengalaman memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan. Dengan demikian, keamanan dan reputasi yang baik
7
merupakan variabel yang sangat penting dalam mempengaruhi kepercayaan pengguna e-commerce di Indonesia
Penelitian yang dilakukan oleh (Mulyandi and Cindy, 2020) menyatakan bahwa bahwa variabel gaya hidup, citra merek, viral marketing memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian melalui aplikasi AiryRooms.
Berdasarkan hasil analisa data, dapat disimpulkan bahwa variabel harga, promosi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian melalui aplikasi AiryRooms.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Elsandra et al., 2016) menunjukan bahwa e-commerce memberikan manfaat kepada perusahaan maupun kepada konsumen.
Membeli produk melalui Facebook saat ini merupakan gaya hidup. Sebanyak 43%
responden menyatakan setuju membeli produk di Facebook adalah merupakan gaya hidup, 35% menyatakan sangat setuju membeli produk melalui Facebook adalah merupakan gaya hidup.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Anisa and Widjatmiko, 2020), gaya hidup dengan minat beli produk online shop. Apabila gaya hidup mengalami kenaikan sebesar satu satuan arah, maka akan mengakibatkan peningkatan minat beli produk online shop. Artinya gaya hidup memliki pengaruh yang cukup besar dalam minat penggunaan e-commerce.
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen dimana variabel dependent terdiri dari Pemahaman, Keamanan transaksi akuntansi dan Lifestyle sedangkan untuk variabel independennya adalah minat pembeli dalam menggunakan e-commerce.
8 Kerangka Konseptual
Hipotesis
Seseorang dikatakan paham terhadap penggunaan e-commerce apabila pandai dan mengerti bagaimana proses transaksi yang dilakukan dari pemahaman terkait barang yang dibeli, proses pembayaran proses pengiriman hingga sampai konsumen. Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses pembuatan cara memahami dan memahamkan. Paham menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 2006) mempunyai pengertian pandai dan mengerti benar, sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami dan memahamkan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Fitdiarini, 2015) Pengetahuan Teknologi Internet sangat berpengaruh terhadap hasil yang diharapkan pengguna dalam bertransaksi melalui Website. Jika penguasaan teknologi internet pelanggan atau pengalamannya menggunakan internet tinggi, maka pelanggan tidak akan ragu dan segan untuk melakukan transaksi pembelian secara online, karena pelanggan memiliki kepercayaan terhadap apa yang akan dilakukannya dengan baik.
Sebaliknya, jika pengetahuan teknologi internet pelanggan rendah, membuat pelanggan tidak percaya terhadap penggunaan website sebagai sarana belanja.
Berdasarkan studi yang telah diuraikan tersebut, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut
H1
H2
Pemahaman (X1)
Minat pembeli menggunakan e-
commerce (Y) Keamanan
transaksi akuntansi
(X2) Lifestyle
(X3) H3
9
(X1) = Pemahaman berpengaruh terhadap minat pembeli dalam menggunakan e- commerce
Keamanan merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi pengguna internet. Kejahatan dalam media internet berjumlah sangat besar serta memiliki bentuk yang beragam karena beberapa alasan. Kegiatan dalam e-commerce memberikan keuntungan dalam bertransaksi secara online, namun pada sisi lain mengandung beberapa risiko, seperti gangguan website yang diakibatkan oleh para hacker. Masalah keamanan menjadi masalah yang cukup menentukan bagi para pengusaha ecommerce. Menurut Hua dalam Andriyani (2014), keamanan mengacu pada kemampuan untuk melindungi terhadap ancaman potensial.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Prasetyani and Wahyuningsih, 2019) Berdasarkan hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam keputusan pembelian pada marketplace tersebut adalah keamanan, artinya bahwa responden memiliki kepercayaan akan kemampuan Shopee dalam melakukan pengontrolan dan penjagaan keamanan atas transaksi data dalam proses jual beli secara online, sehingga dijadikan pertimbangan utama dalam memilih Shopee sebagai tempat transaksi pembelian secara online.
Hasil penelitian (Anwar and Afifah, 2016) Dilihat dari uji T, variabel keamanan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli di situs Lazada.
Keamanan memiliki pengaruh yang rendah terhadap minat beli di situs Lazada.
Pengaruh keamanan terhadap minat beli di situs Lazada termasuk pengaruh positif yang berarti semakin tinggi keamanan maka akan semakin tinggi minat beli dan sebaliknya, semakin rendah keamanan maka akan semakin rendah pula minat beli.
(X2) = Keamanan transaksi akuntansi pengaruh terhadap minat pembeli dalam menggunakan e-commerce
Gaya hidup masyarakat sekarang ini sudah mengalami perubahan dan perkembangan seiring berkembangnya zaman. Dahulu orang tidak terlalu mementingkan penampilan dan gaya hidup, tetapi sekarang berbeda keadaannya.
perilaku konsumtif bagi generasi muda dapat dikatakan segala sesuatu yang serba instan yang didukung dengan media sosial dan internet yang ada. Gaya hidup
10
merupakan menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uang, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Sehingga bisa disimpulkan bahwa gaya hidup merupakan pola seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan kebiasaan dalam membelanjakan uang dan bagaimana mengalokasikan waktu (Mowen & Minor, 2008 ) dalam penelitian (Pulungan and Febriaty, 2018). Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Roza, 2014) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari gaya hidup yang terdiri dari variabel aktivitas, minat dan opini terhadap keputusan konsumen memilih eco product baik secara simultan maupun secara parsial. Berdasarkan studi yang telah diuraikan tersebut.
(X3) = Lifestyle pengaruh terhadap minat pembeli dalam menggunakan e- commerce