• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) BERBASIS KURIKULUM 2013 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X IPA SMAN 3 MEDANT.P.2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) BERBASIS KURIKULUM 2013 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X IPA SMAN 3 MEDANT.P.2013/2014."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Berbasis Kurikulum 2013 Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Materi Pokok Ekosistem Di Kelas X IPA SMAN 3 MedanT.P.2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan, program studi pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Ucapan terima kasih saya haturkan kepada Bapak Drs. Muhammad Yususf Nasution, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa sabar dalammembimbing, dan memotivasi, serta memberikan saran-saran yang membangun kepada penulis sejak awal penyususnan proposal penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Toyo Manurung, M.Si, Bapak Dr. Mufti Sudibyo, M.Si, dan Ibu Dr. Fauziah Harahap, M.Si., sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan saran-saran kepada penulis. Ucapan terima kasih selanjutnya penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Djongken Simamora, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik,atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan dalam perjalanan kuliah selama ini. Terima kasih

(3)

vi

atas bantuan yang telah diberikan selama berlangsungnya penelitian serta terima kasih juga kepada seluruh siswa-siswa kelas X MIA10 SMA Negeri 3 Medan.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, Ayahanda Darwin Manik dan Ibunda Dina Berutu yang senantiasa sabar memberikan bimbingan, doa, motivasi, dan semangat yang tak terhingga kepada penulis. Dan terima kasih kepada Bang saya Sahat Manik, Laba Manik., dan Kakak Saya Sarmaida Manik., dan adik Saya Jahdi Manik yang telah memberikan dukungan kepada saya selama penyusunan skripsi ini dan kepada segenap keluarga yang telah memberikan doa dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Dan penulis ucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat saya yaitu Dumora Manurung, Gresya Hutabarat, Elisabet, Eka Simamora, Susi Limbong, Keluarga besar Biologi Ekstensi 2010., dan penulis ucapkan terima kasih kepada Binnaro Hutahaean., dan kepada adik-adik satu kos saya Minar Pahpahan, Riska Hasibuan,

kakak Sany Pane dan Kakak Mayenita Sihotang, dan saya juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada teman-teman seperjuangan saya PPLT Sei Bejangkar (Lidya, Ing, Madhyta, Hartini, Rio, Aris, Ridhan, Ridwan ,Gio, Ana, Juli,Faisal, Ria, Nia, Dhea, Julyana) yang telah memberikan dukungannya dalammenyelesaikan skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun, penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca,demi perbaikan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya dalam dunia pendidikan.

Medan, Juli 2014 Penulis

(4)
(5)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH BERBASIS KURIKULUM 2013 UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X IPA SMAN 3 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/1014

Rewidah Manik

(NIM. 4103341038)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 3 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian sebanyak 1 kelas berjumlah 31 siswa. Objek penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada sub materi pokok ekosistem di kelas X IPA-10 SMA Negeri 3 Medan T.P. 2013/2014. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini berupa tes hasil belajar sebanyak 31 soal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berdasarkan masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dimana pada siklus I nilai rata-rata tes hasil belajar siswa sebesar ( = 73,93 ; SD = 10,3) dengan ketuntasan hasil belajar sebesar 51,61% meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata tes hasil belajar siswa sebesar ( = 85,42 ; SD= 6,76) dengan ketuntasan hasil belajar 87,09%.. Peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah ini meningkat dari siklus I ke siklus II dengan peningkatan rata-rata tes hasil belajar sebesar 15,83.

(6)

APPLICATION OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL BASED ON THE CURRICULUM 2013TO IMPROVE LEARNING

OUTCOMES OF STUDENTS MATTER OF ECOSYSTEMSIN IN THE CLASS X IPA SMAN 3 MEDAN

LEARNING YEARS 2013/2014

Rewidah Manik (4103341038)

ABSTRACK

The purposes of this research are to know student’s learning outcomes by application of problem-based learning model in sub matter of ecosystem in the class X IPA SMAN 3 learning years 2013/2014. The method that used in this of research was clasroom action research (CAR). Subject in this research is one class that includes 31 students. Object of this is this application of problem based learning model in an effort to improve student learning outcomes in the sub matter of ecosystem in the class X IPA SMAN 3 learning years 2013/2014. The Instrument used of this research are tes of student achievement as much 30 item. These result of this study indicate that the application of problem-based learning can improve student learning outcomes at,which in the first cycle the average test score of student learning outcomes at = 73,93% with mastery learning outcomes of student increased by = 51,61%, in the second cycle with the average value of the test student learning outcomes at 85,64% with completeness 87,09%. Of student learning outcomes. Improving student learning outcomes using the model of problem based learning is increased from cycle I to cycle II with an average increase of 15,83.

(7)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah 13

Tabel 2.2 Struktur kurikulum pendidikan menengah kelompok

mata pelajaran wajib 20

Tabel 2.3 Mata pelajaran peminatan dan mata pelajaran pilihan

berdasarkan kurikulum 2013 21

Tabel 2.4 Perbedaan Kurikulum KTSP Dengan Kurikulum 2013 23

Tabel 3.1.Kisi-kisi Test Hasil Belajar Biologi Sub Materi Pokok

Komponen Ekosistem dan interaksinya 30

Table 3.2.Kategori Tingkat Penguasaan Siswa 36

Table 4.1. Kategori Hasil Aktivitas Siswa Pada 41 Pembelajaran Pengertian Ekosistem Dan

Komponen-Komponen Penyusunnya oleh observer I dan Observer II

Table 4.2. Hasil Afektivitas Siswa Pada Pembelajaran 43 Pengertian Ekosistem dan Komponen-Kompone

Penyusunnya Oleh Observer I dan Observer II

Table 4.3. Hasil Pretest, Postest I dan Postest II 45

Table 4.4. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individual 47

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Hubungan yang netral antara manusia 25 dan sapi di suatu persawahan

Gambar 2.2. Hubungan parasitisme antara nyamuk 26 dengan kulit manusia

Gambar 2.3. Hubungan komensalisme antara semut 26 dengan daun

Gambar 2.4. Hubungan mutualisme antara kupu-kupu 27 dengan bunga

Gambar 2.5. Kompetisi populasi kerbau di padang rumput 27

Gambar 3.1. Langkah-langkah Penelitian TindakanKelas 33

Yang Diterapkan Dalam Pelaksanaan Kegiatan.

Gambar 4.1. Peningkatan Hasil Belajar 46

Gambar 4.2. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa 47

Gambar 4.3. Siswa Sedang Berdiskusi Untuk Memecahkan 50 Masalah

Gambar 4.4. Salah seorang siswa menanyakan bagaimana 53 hubungan serangga Penyerbukan, apakah ini

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam konteks nasional, kebijakan perubahan kurikulum merupakan politik

pendidikan yang berkaitan dengan kepentingan berbagai pihak, bahkan pelaksanaanya seringkali dipolitisir untuk kepentingan kekuasaan. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan, baik pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan nonguru, maupun peserta didik sangat berkepentingan dan akan terkena imbasnya

secara langsung dari setiap perubahan kurikulum. Demikian halnyadengan pengembangan dan penataan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP 2006) menjadi Kurikulum 2013 atau KTSP 2013 akan memberikan dampak kepada berbagai pihak. Sebagai barang yang relatif baru, kurikulum 2013 akan menghadapi berbagai masalah dan tantangan dalam implementasinya, baik ditingkat nasional maupun dalam tatanan lokal (Mulyasa,2013).

Implementasi Kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan nilai, dan pembentukan karakter tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif, tetapi menyentuh internalisasi, dan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitarnya. Budaya sekolah

(10)

2

dikerjakan oleh peserta didik dapat membentuk karakter mereka. Selain menjadikan keteladanan dan pembiasaan sebagai metode pendidikan utama, penciptaan iklim dan budaya serta lingkungan yang kondusif juga sangat penting dan turut membentuk karakter peserta didik (Mulyasa,2013).

Mencermati hal diatas, diperlukan adanya perubahan dan pembaharuan ,

inovasi ataupun gerakan perubahan mindset ke arah pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan tuntutan dalam kurikulum 2013. Untuk mewujudkan tujuan pembelajaran dalam kurikulum 2013, pembelajaran Hendaknya lebih bervariasi metode maupun strateginya guna mengoptimalkan potensi siswa. Upaya-upaya guru

dalam mengatur dan memberdayakan berbagai variabel pembelajaran, merupakan bagian penting dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan yang direncanakan. Karena itu, pemilihan metode, strategi dan pendekatan dalam mendesain model pembelajaran yang berguna dalam mencapai iklim PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,Menyenangkan) adalah tuntutan yang harus diupayakan oleh guru.

Hasil wawancara dengan guru biologi yaitu ibu Dra. Rahmi siregar di sekolah SMA Negeri 3 Medan, dinyatakan bahwa hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA masih kurang memuaskan. Ketika ulangan harian atau ujian semester hanya sekitar 60 % siswa yang tuntas atau mencapai KKM yang sudah ditentukan yaitu 75. Hal ini disebabkan oleh kurang berminatnya siswa dalam belajar biologi dan kurang berkonsentrasi ketika mengikuti pelajaan biologi. Selain itu, model-model pembelajaran yang digunakan masih kurang bervariasi.

Pembelajaran biologi oleh guru diharapkan mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarakan. Di mana dalam pemilihan model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran berdasarkan masalah, kelompok-kelompok kecil siswa bekerja sama memecahkan suatu masalah

(11)

3

menjadi tahp-tahap kegiatan; guru member contoh mengenai penggunaan keterampilan dan strategi yang dibutuhkan supaya tugs-tugas tersebut dapat diselesaikan. Guru menciptakan suasana kelas yang fleksibel dan berorientasi pada upaya penyelidikan oleh siswa (Amri,2013).

Hal yang sama juga terjadi sewaktu penulis mengikuti Program PPL.

Misalnya, pada saat proses pembelajaran berlangsung ada siswa yang sering berbicara dalam kelas, tidak konsentrasi pada pelajaran bahkan sering permisi pada saat pelajaran berlangsung, kondisi belajar menunjukkan siswa hanya menerima materi dari pengajar, mencatat, dan menghafalkannya. Kebanyakan dari siswanya

mempunyai kemampuan rendah dalam menghubungkan apa yang mereka pelajari tentan biologi dengan alam dimana mereka tinggal, dalam kehidupannya. Akibatnya ketika ulangan, hsil belajar yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu model pembelajaran yang lebih tepat dan menarik yaitu Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-based Learning), disingkat PBL, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Pembelajaran Berdasarkan Masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.

(12)

4

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar biologi masih rendah yang salah satunya dipengaruhi oleh model pembelajaran yang masih berpusat pada guru.

2. Kurangnya keterlibatan siswa secara langsung dalam aktivitas belajar

mengajar di kelas

3. Pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat

4. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-Based Learning)

Berbasis Kurikulum 2013 belum diterapkan.

1.3 Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka dari identifikasi masalah yang ada, penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran

Berdasarkan Masalah (Problem-Based Learning) berbasis kurikulum 2013.

2. Subjek penelitian dibatasi pada siswa di kelas X-10 IPA SMAN 3 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014

3. Hasil belajar siswa dibatasi hanya pada materi ekosistem

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu :Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada sub materi pokok ekosistem setelah menggunakan penerapan

(13)

5

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-Based Learning) Berbasis Kurikulum 2013 Pada Sub Materi Ekosistem dan Interaksinya di Kelas XSMA Negeri 3 Medan

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi sekolah, guru, siswa dan pihak lain yang memanfaatkan sebagai berikut:

Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengembangan, lembaga pendidikan dan penelitian selanjutnya.

Manfaat Praktis

1. Sebagai pedoman bagi peneliti sebagai calon guru untuk menerapkan

Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-Based Learning) berbasis kurikulum 2013 dalam pembelajaran di kelas.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para tenaga kependidikan dan

Departemen Pendidikan Nasional terhadap peraturan dan kebijakan yang dilaksanakan pemerintah untuk menjalankan sistem pendidikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

3. Sebagai masukan kepada pihak sekolah, khususnya guru-guru biologi agar dapat memilih pendekatan dan model belajar berbasis kurikulum 2013 yang sesuai dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Sebagai bahan atau masukan kepada seluruh pembaca untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan dan keefektivan kurikulum 2013 yang saat

(14)

6

1.7 Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem-Based Learning) adalah metode pembelajaran yang didasarkan pada prinsip bahwa masalah dapat digunakan sebagai titik awal untuk mendapatkan atau mengintegrasikan ilmu baru.

2. Kurikulum berbasis 2013 adalah Kurikulum 2013 berbasis kompetensi antara

lain mencakup seleksi kompetensi yang sesuai; spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan kesuksesan pencapaian kompetensi dan pengembangan sistem pembelajaran. Aspek yang terkandung dalam konsep

kompetensi yaitu pengetahuan, pemahaman, kemampuan,nilai, sikap dan minat.

3. Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar yang

mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

4. Materi Komponen Ekosistem adalah salah satu materi pelajaran biologi yang

(15)

55

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas X IPA-10 SMA Negei 3 Medan, hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) berbasis kurikulum 2013 mengalami peningkatan yaitu:

1. Persentase peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada sub materi pokok ekosistem dan interaksinya setelah diterapkan model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) berbasis kurikulum 2013 yaitu sebesar 16,33%

2. Ketuntasan belajar siswa pada pos test I 51,61% (16 orang) secara klasikal siswa belum dikatakan tuntas tetapi pada post test II terjadi peningkatan dengan nilai 85,42% (27 orang) dengan nilai tersebut secara klasikal siswa telah dikatakan lulus.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan temuan penelitian, maka ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dan disarankan sebagai berikut :

1. Bagi guru biologi hendaknya mengurangi penggunaan metode ceramah

dan mulai menggunakan metode pembelajaran baru seperti pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning ) yang bertujuan untuk meningkatkan dan menggali hasil belajar siswa dikelas

(16)

56

DAFTAR PUSTAKA

Ageng, R., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswapada Mata Diklat Praktik Dasar Instalas Listrik Di SMK Muhammadyah 3 Yokjakarta, Jurnal Penelitian, 1, 8

Asiatun, A., (2013), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasi Masalahberorientasi Biodiversitas terhadap Aktivitas dan Prestasi Belajar IPA, Jurnal

Pendidikan, 3.2

Arikunto Suharsimi, (2012), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta

,(2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,BumiAksara,Jakarta

,(2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi V, Rhineka Cipta, Jakarta

Amri sofan, (2013), Pengembangan Model Pembelajaran Dalam Kuriklum 2013, PT. Prestasi Pustakaraya, Jakarta

Aryulina,D., (2007), Biologi, Grafindo, Jakarta

Dasna, I,W, dan Sutrisno, (2007), Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning), http://pbl.htm

Mulysa, (2013), Kurikulum 2013, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Sanjaya,Wina., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidia n, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

(2006) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Surapranata Sumarna, (2004), Analisis, Validitas, realibitas, dan Interpretasi Kurikulum 2004.PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Sudijono, (2011), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Parsada

(17)

57

Slameto, (2003), Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta,Jakarta

Suci, N. M., (2007), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Parstisipasi Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi Mahasiswa Jurusan Ekonomi Undiska, jurnal Pendidikan, 2, 87

Sri W,(2010), Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Berorientasi Chemo Entrepreneurship Pada Praktikum Kimia Fisika, Jurnal Pendidikan, 4, 77

Riyanto, Yatim, (2008), Paradigma Baru Pembelajaran, Kencana Predana Media Group, Jakarta

Syamsuri, (2007), Biologi, Erlangga, Jakarta

Gambar

Tabel 2.1 Sintaks Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah
Gambar 2.1.  Hubungan yang netral antara manusia
gambaran mengenai penerapan dan keefektivan kurikulum 2013 yang saat

Referensi

Dokumen terkait

Jika sekarang massa balok diwakilkan pada 2 titik masing-masing dengan massa ‘m’ dan ‘2m’ seperti pada gambar di bawah ini, dan kemudian ditempatkan 2 mesin pada kedua

Dan juga pada kesempatan ini penulis pun menggunakan program aplikasi tersebut untuk membuat sebuah iklan animasi sebuah produk minuman kaleng yang di kemas rapi dan di susun

Let R be commutative ring with unity of characteristic p where p is prime number.. Let R be an integral domain of order m, show that characteristic of R

beraneka ragam, penggunaan kalimat-kalimat lengkap dan sempurna, serta menghubungkan kejadian-kejadian dalam urutan yang wajar serta logis. Hubungan antara

Dan kedua, kendala yang dihadapi dalam implementasi supervisi oleh kepala sekolah menunjukkan bahwa: (1) aspek-aspek yang menjadi perhatian supervisor dalam pelaksanaan supervisi

Pada saat penelitian dan pengamatan ini dilakukan hasil pertumbuhan panjang miselium pada bibit F2 dan F3 jamur tiram putih memiliki panjang miselium yang berbeda meskipun

Konsentrasi 20% PEG 6000 dapat digunakan untuk mendeteksi varietas yang toleran ceka man ke keringan terhadap bobot kering plu mula, bobot kering aka r, ratio

Dari suatu barisan aritmatika, suku ketiga adalah 36, jumlah suku kelima dan ketujuh adalah 144.. Jumlah sepuluh suku pertama deret tersebut