• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI Prarancangan Pabrik Asam Oksalat Dihidrat dari Molasses dan Asam Nitrat dengan Kapasitas 15.000 Ton/Tahun.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI Prarancangan Pabrik Asam Oksalat Dihidrat dari Molasses dan Asam Nitrat dengan Kapasitas 15.000 Ton/Tahun."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

PRARANCANGAN PABRIK ASAM OKSALAT DIHIDRAT

DARI MOLASSES DAN ASAM NITRAT

KAPASITAS 15.000 TON/TAHUN

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik

Oleh :

Efany Sara

D 500 110 038

Dosen Pembimbing :

1.

Dr. Ir Ahmad M. Fuadi, M.T.

2.

Emi Erawati, S.T., M.Eng

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PRARANCANGAN PABRIK ASAM OKSALAT DIHIDRAT

DARI MOLASSES DAN ASAM NITRAT DENGAN

KAPASITAS 15.000 TON/TAHUN

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

EFANY SARA

D 500 110 038

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

(3)
(4)

PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama

: Efany Sara

NIM

: D 500 110 038

Fakultas/Jurusan

: Teknik/Teknik Kimia

Judul

: Prarancangan Pabrik Asam Oksalat Dihidrat dari

Molasses dan Asam Nitrat dengan Kapasitas 15.000

Ton/Tahun.

Menyatakan bahwa naskah publikasi yang saya buat dan serahkan ini

meruakan hasil karya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-ringkasan

yang semuanya telah saya jelaskan dari mana sumbernya. Apabila dikemudian

hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini hasil jiplakan, maka saya akan

bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang telah dibuat.

Surakarta, April 2016

(5)

PRARANCANGAN PABRIK ASAM OKSALAT DIHIDRAT DARI MOLASSES DAN ASAM NITRAT KAPASITAS 15.000 TON/TAHUN

ABSTRAK

Perancangan pabrik asam oksalat dihidrat dari molasses dan asam nitrat dengan kapasitas 15.000 ton/tahun direncanakan didirikan pada tahun 2020 di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur. Pabrik direncanakan akan didirikan beroperasi secara kontinyu selama 330 hari per tahun dengan jumlah karyawan 115 orang. Di Indonesia sendiri pabrik asam oksalat belum ada, sehingga jika didirikan pabrik asam oksalat maka akan memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi impor produk asam oksalat dari luar negeri. Tahap pembuatan asam oksalat dengan proses oksidasi asam nitrat dimulai dengan persiapan bahan baku molasses sebanyak 1861,134 kg/jam dan asam nitrat sebesar 3400,95 kg/jam, dilanjutkan dengan tahap reaksi pembentukan asam oksalat, tahap pengkristalan, dan tahap pengeringan produk. Reaksi pembentukan asam oksalat, dibantu dengan katalis H2SO4 dan V2O5 sebanyak 646,21 kg/jam dan 0,063 kg/jam menggunakan reaktor Continous Strired Tank

Reaktor (CSTR). Reaksi berlangsung pada fase cair-cair, reversible, eksotermis, dan bersifat

nonisothermal pada suhu 71oC dan tekanan 1 atm. Untuk menunjang proses produksi, maka perlu didirikan unit pendukung proses atau utilitas yang meliputi unit penyediaan air sebesar 68.428,286 kg/jam, listrik yang dipelukan sebesar 567,338 kW, udara tekan sebesar 150 m3/jam, dan kebutuhan bahan bakar sebesar 367,775 liter/jam serta laboratorium. Dari analisa ekonomi yang dilakukan terhadap pabrik ini dengan modal tetap Rp 24.765.546.310 dan modal kerja sebesar Rp 30.945.467.632,0 diperoleh Return of Investment (ROI) sebelum pajak yaitu 33,7% dan setelah pajak adalah 25,3%. Sedangkan Pay Out Time (POT) setelah dan sesudah pajak yaitu 2,29 tahun dan 2,83 tahun. Break Event Point dan Shut Down Point

sebesar 40,8% dan 21,5%. Untuk Internal Rate of Return yang didasari perhitungan DCF terhitung sebesar 38%. Berdasarkan perhitungan analisa ekonomi maka dapat disimpulkan bahwa pabrik ini layak didirikan.

Kata kunci : Asam Oksalat Dihidrat, Proses Oksidasi Asam Nitrat, CSTR

ABSTRACT

(6)

are 2,29 years and 2,83 years. Break Event Point and Shut Down Point are as much as 40,8% and 21,5%. For Internal Rate of Return based on DCF is counted as much as 38%. Based on the calculation of the economic analysis, it can be concluded that this manufacturer is reasonable to establish.

Keywords: Oxalic acid dihydrate, Oxidation Process of Nitric acid, CSTR

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan dan pertumbuhan industri merupakan bagian dari usaha dalam rangka memasuki pembangunan jangka panjang yang ditunjukan untuk menciptakan struktur ekonomi yang kuat dan seimbang, yaitu struktur dan titik berat pada industri maju yang didukung dengan sektor pertanian yang tangguh. Sedangkan Indonesia sendiri merupakan Negara yang masih ketergantungan terhadap produk–produk impor dari luar negeri.

Indonesia masih banyak mengimpor bahan baku maupun produk kimia dari pada memproduksi sendiri untuk kebutuhan dalam negeri untuk ekspor ke luar negeri. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha untuk mencukupi produksi bahan kimia dalam negeri dan untuk mengurangi konsumsi bahan kimia dari luar negeri (impor). Salah satu dari produk tersebut adalah asam okasalat.

Asam oksalat mempunyai rumus molekul H2C2O4 dengan nama sistematis asam etanadinoat. Adapun kegunaan asam oksalat dalam sector industri antara lain pewarnaan kain dalam industry tekstil, pelapis besi (anti karat), elektrolit, pemutih pada gabus, produksi cobalt, bahan baku agrochemical, farmasi, dan sebagainya.

1.2 Penentuan Kapasitas Pabrik

Penentuan kapasitas suatu rancangan pabrik merupakan faktor yang paling penting dalam perhitungan teknis dan ekonomi. Pabrik asam oksalat dyhidrate dari molasses dari asam nitrat direncanakan akan didirikan deengan kapasitas 15.000 ton/tahun, dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Kebutuhan asam oksalat di Indonesia yang setiap tahunnya mengalami kenaikan. Hal tersebut menjadi peluang untuk mendirikan pabrik asam oksalat di Indonesi. Tabel 1 merupakan data impor asam oksalat di Indonesia dari tahun 2009-2013. Tabel 1. Data Impor Asam Oksalat (BPS, 2009-2014)

Tahun Jumlah (kg)

(7)

Tabel 2. Kapasitas Pabrik yang Sudah Berdiri (Krik and Othmer, 1994)

Proses Company Lokasi Kapasitas(ton/tahun)

Sodium Formate China 100000

Diakyl Oxalate UBE Industries Japan 6000

Propylene Rhốne - Paulenc France 65000 kebutuhan molasses dipenuhi oleh PTPN X.

2. DISKRIPSI PROSES 2.1 Dasar Reaksi

Reaksi oksidasi molasses dengan asam nitrat adalah sebagai berikut : C6H12O6 + 6HNO33(COOH)2 + 6H2O + 6NO ……(1)

Reaksi berlangsung dalam reaktor CSTR pada suhu 71oC dan tekanan atmosferis dengan perbandingan mol 1:6. Reaksi bersifat reversible, eksotermis, dan nonisothermal. Dalam proses ini dibantu dengan katalis HNO3 dan V2O5 sebesar 30% dan 0,0030% dari bahan baku untuk mempercepat reaksi.

2.2 Tinjauan Termodinamika

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa harga entalphi pembentukan negatif, hal tersebut berarti reaksi bersifat eksotermis.

2.3 Langkah-langkah Proses a) Tahap persiapan bahan baku

(8)

dihidrolisis dan menghasilkan monosakarida (C6H12O6). Kemudian campuran C6H12O6 dan impuritasnya dipisahkan menggunakan centrifuge 1 (H-110) untuk mendapatkan C6H12O6 yang benar–benar bebas dari impuritasnya. Lalu, C6H12O6 dipompa ke reaktor sebagai umpan.

Bahan baku asam nitrat disimpan dalam tangki penyimpanan (F-122). Sebelum dipompakan ke reaktor, asam nitrat dipanaskan dalam HE hingga suhu 71oC. Kapasitas tangki dibuat untuk persediaan selama 15 hari. Kemudian asam nitrat dipompa ke reaktor sebagai umpan. Selain dari tangki penyimpanan, asam nitrat didapatkan dari recovery gas nitrogen monosida yang dihasilkan dari reaksi oksidasi glukosa dengan asam nitrat dan dari hasil atas menara distilasi.

b) Tahap Reaksi Pembentukan Asam Oksalat

Pada proses pembentukan asam oksalat, reaksi berlang pada fase cair-cair pada suhu 71oC dan tekanan 1 atm. Reaksi bersifat reversible, eksotermis, dan

non-isothermal. Untuk menjaga suhu agar tidak berubah, maka digunakan jaket pendingin. c) Tahap Pengkristalan Asam Oksalat

Asam oksalat yang keluar dari reaktor dimasukan ke cryslallizer untuk mengkristalkan asam oksalat menjadi asam oksalat dihidrat. Tipe kritalizer yang digunakan adalah swensons walker crystallizer dan suhu yang keluar yaitu 40oC.

Kemudian campuran asam oksalat dehydrate dan cairan induk dipisahkan dengan menggunakan centrifuge (H-140). Untuk mendapatkan kemurnian asam oksalat yang tinggi, hasil kristal asam oksalat dicuci dengan air dalam tangki redissolving (M-150). Sedangkan cairan induknya dipompa menuju ke tangki mother liquor (M-190). Kemudian hasil produk dari tangki redissolving dikristalkan kembali menggunakan kristalizer 2 (S-160) lalu dipisahkan dari cairan induknya menggunakan centrifuge (H -170).

d) Tahap Pengeringan

Kristal asam oksalat dehydrate (C2H2O4.2H2O) yang keluar dari centrifuge 3 (H-170) diumpankan ke rotary dryer (B-180) dengan menggunakan bucket elevator (J-181) untuk dikeringkan. Pada rotarydryer digunakan udara panas suhu 131oC yang telah dipanaskan menggunakan heatexchanger (E-186). Udara yang keluar dari rotary dryer masih sedikit mengandung asam nitrat, sehingga dimasukan ke unit pengolahan limbah.

e) Tahap Pengemasan Asam Oksalat

Kristal C2H2O4.2H2O yang telah kering diangkut menggunakan bucket elevator (J -171) kemudian dibawa ke bin produk (F-183). Selanjutnya dilakukan pengemasan di

Jenis alat : Silinder tegak berpengaduk Kondisi operasi : T = 71oC, P = 1 atm Dimensi :

(9)

Bahan : Stainless steel SA 167 type 304 grade 3

3.2 KRISTALIZER

Kode : S-130

Tugas : Mengkristalkan asam oksalat menjadi asam oksalat dihidrat (H2C2O4.2H2O) sebanyak 3.335,6917 kg/jam.

Jenis alat : Swenson Walker Crystallizer

Kondisi operasi : T = 40oC, P = 1 atm

Dimensi :

 Diameter : 3,9734 ft  Panjang : 20 ft

Bahan konstruksi : Stainless steel SA 240 type 347 grade C

Putaran pengadukan : 7 rpm

Power : 1 HP

3.3 ROTARY DRYER

Kode : B-180

Tugas :Mengeringkan kristal asam oksalat dihidrat (H2C2O4.2H2O).

Jenis alat : Rotary dryer counter courent direct heat single shell

Kondisi operasi : P = 1 atm

Dimensi :

 Panjang : 12,669 m  Diameter : 1,6553 m

Bahan : Stainless steel SA 240 type 347 grade C

3.4 ABSORBER

Kode : D-230

Tugas : Menjerap gas NO2 dengan menggunakan air menjadi HNO3 sebanyak 1.645,43230 kg/jam. Kondisi operasi : T = 72,32oC, P = 1 atm

Diameter : 1 m Tinggi : 6,7 m

Bahan konstruksi : Stainless steel SA 240 type 410 grade A

3.5 MENARA DISTILASI

Kode : D-210

Tugas : Memurnikan asam nitrat yang keluar dari evaporator sebanyak 1778,2137 kg/jam. Jenis : Sieve Tray

Spesifikasi :  Diameter : 2,3 m  Tinggi : 16,91 m

Bahan konstruksi : Stainless steel SA 240 type 347 grade C

3.6 CENTRIFUGE

Kode : H-110

(10)

Jenis alat : Sedimenting Centrifuge Noozle Discharge

Bahan konstruksi : Carbon steel SA 283 grade C

3.7MOLASSES TREATMENT TANK (HIDROLIZER)

Kode : R-100

Fungsi : Menghidrolisis monosakarida menjadi disakarida sebanyak 2.784,61 kg/jam

Fungsi : Melarutkan asam oksalat dihidrat sebanyak 3521,54 kg/jam.

Kondisi operasi : T = 65oC, P = 1 atm Diameter : 1,321 m

Tinggi : 1,906 m

Bahan konstruksi : Stainless steel SA 240 type 347 grade C

3.9 MOTHER LIQUOR TANK (MLT)

Kode : M-190

Fungsi : Menampung larutan induk dari centrifuge 2 dan centrifuge 3 sebanyak 2.603,0526 kg/jam. Kondisi operasi : T = 39,02 dan P = 1 atm

Diameter : 1,522 m Tinggi : 2,045 m

Bahan konstruksi : Stainless steel SA 240 type 347 grade C

3.10 EVAPORATOR

Kode : V-200

Fungsi : Menguapkan air dan asam nitrat sebanyak 1.778,213 kg/jam.

Kondisi operasi : T = 110oC, P = 1 atm Diameter : 11,551 ft

Tinggi : 18 ft

Bahan konstruksi : Stainless steel SA 240 type 347 grade C

3.11 REAKTOR PIPA (PLUG FLOW REACTOR)

Kode : R-220

Fungsi : Mereaksikan gas NO dengan udara menjadi NO2 sebanyak 3640,94 kg/jam

Kondisi operasi : T = 71oC, P = 5,9 atm Diameter pipa : 3 in

Panjang pipa : 20 ft Jumlah pipa : 24 pipa

(11)

4. UTILITAS

Unit pendukung proses atau biasa disebut dengan unit utilitas merupakan bagian penting yang menunjang kelancaran proses produksi. Dalam perancangan pabrik Asam Oksalat Dihidratini, sumber air yang digunakan berasal dari air sungai.

Dalam pabrik asam oksalat ini, utilitas yang dibutuhkan antara lain : a. Unit penyediaan air = 68.428,286 kg/jam

b. Unit penyediaan steam = 6.399,19 kg/jam c. Unit penyediaan listrik = 567,338 kW

d. Unit penyediaan bahan bakar = 367,775 L/jam e. Unit penyediaan udara tekan = 150 m3/jam

5. MANAJEMEN PERUSAHAAN

Pabrik asam oksalat dihidrat dari molasses atau tetes tebu dengan molasses yang direncanakan didirikan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan lokasi perusahaan di Gresik, Jawa Timur dengan jumlah karyawan 115 orang yang terbagi atas karyawan non-shift dan karyawan shift.

6. ANALISA EKONOMI

Untuk mendapatkan perkiraan tentang kelayakan investasi, besarnya keuntungan, lamanya modal investasi akan kembali dan titik impas dimana total biaya produksi sama dengan keuntunga (tidak rugi tidak untung) maka diperlukan analisa ekonomi. Selain itu, hal tersebut juga dimaksudkan untuk mengetahui pabrik tersebut layak didirikan atau tidak.

Dari analisa ekonomi yang dilakukan terhadap pabrik ini dengan modal tetap Rp 24.765.546.310 dan modal kerja sebesar Rp 30.945.467.632,0 diperoleh Return of Investment

(ROI) sebelum pajak yaitu 33,7% dan setelah pajak adalah 25,3%. Sedangkan Pay Out Time

(POT) setelah dan sesudah pajak yaitu 2,29 tahun dan 2,83 tahun. Break Event Point dan

(12)

Gambar 1. Grafik Analisa Kelayakan Ekonomi Pabrik Asam Oksalat Dihidrat dari Molasses dan Asam Nitrat.

7. KESIMPULAN

Pabrik Asam Oksalat Dihidrat digolongkan pabrik beresiko rendah. Karena beroperasi pada tekanan atmosferis. Hasil kelayakan ekonomi ditunjukkan dalam tabel berikut :

Tabel 3. Analisa Kelayakan Ekonomi

Keterangan Perhitungan Batasan 1. Persen Return on Investment

ROI sebelum pajak 33,7% min. 11 %

ROI setelah pajak 25,3% - 2. Pay Out Time (POT)

POT sebelum pajak 2,29 maks. 5 tahun POT setelah pajak 2,83 -

3. Break Even Point (BEP) 40,8% 40 – 60 %

4. Shut Down Point (SDP) 21,5% 20 – 30 %

5. Discounted Cash Flow (DCF) 38% min 10% (Kredit)

min 7% (Deposito) Berdasarkan hasil analisa kelayakan, dapat disimpulkan bahwa Pabrik Asam Oksalat Dihidrat dari Molasses dan Asam Nitrat dengan kapasitas 15.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan.

DAFTAR PUSTAKA

(13)

BPS, 2014, “Badan Pusat Statistik Ekspor dan Impor”, http://www.bps.go.id/all_newtemplate.php. Diakses pada 14 Juni 2015 pukul 10.13 WIB

Brownell, L.E., and Young, E.H., 1979, “Process Engineering Design”, 3rded, Willey Eastern Itd. New Delhi.

Kirk, R.E., and Othmer, D.F., 1994, “Encyclopedia of Chemcal Technology” 3rd ed., Vol.19, Intersience Publishing Inc., New York.

Levenspiel, O., 1976, “Chemical Reaction Engineering”, 2sd ed., John Willley and Sons Inc., New York.

Matches, 2014, “Matche’s Process Equipment Cost Estimates”, http://www.matche.com/equipcost/Default.html, Diakses pada 2 Februari 2016 pukul 09.18 WIB.

Perry, R.H., and Green, D., 1999, “Perry’s Chemical Engineering Hand Book”, 7th ed., Mc Graw Hill Book Company Inc., New York.

Subagyo, P., 2000, “Manajemen Operasi”, BPFE UGM, Yogyakarta.

Sutojo, S., 1986, “Manajemen Perusahaan Indonesia”, Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

Syukron, A., 2010, “Pengantar Manajemen Industri”, Graha Ilmu, Jakarta.

Ulrich, G.D., 1984, “A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economic”, John Willey and Sons Inc., Canada.

Yaws, C.L., 1999, “Chemical Properties Handbook”, Mc Graw Hill Inc., New York.

Gambar

Tabel 1. Data Impor Asam Oksalat (BPS, 2009-2014)
Tabel 2. Kapasitas Pabrik yang Sudah Berdiri (Krik and Othmer, 1994)
Tabel 3. Analisa Kelayakan Ekonomi

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Analisis Kinerja Keuangan serta Kemampuan Keuangan Pemerintah Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah dan Badan

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah mengenai pengaruh arus kas yang diklasifikasikan menjadi arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas

Dan yang terakhir dalam faktor biaya dan pengaruh orang lain , variabel harga kartu perdana memilki nilai loading factor tertinggi keempat yaitu sebesar 0.612.Ketika

RFID card yang sudah disimpan dalam database akan dapat digunakan pintu. membuka pintu

kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Sebagai bahan untuk menanbah dan melengkapi dari penelitian yang. telah ada sebelumnya. Sebagai bahan rujukan dan

Manggis merupakan tanaman khas daerah tropika yang memiliki peluang ekspor menggembirakan. Namun buah manggis yang diperdagangkan dewasa ini umumnya memiliki kualitas dan

PENGUMPULAN DATA & INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDN JATIBENING

[r]