PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN
KEMANDIRIAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA
DIKLAT KELISTRIKAN PENERANGAN OTOMOTIF
SISWA SMK HKBP PANGURURAN
TESIS
Oleh :
BINDU NAIBAHO NIM. 809215006
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN
KEMANDIRIAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA
DIKLAT KELISTRIKAN PENERANGAN OTOMOTIF
SISWA SMK HKBP PANGURURAN
TESIS
Oleh :
BINDU NAIBAHO NIM. 809215006
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
ABSTRACT
Bindu Naibaho, (2014). The effect of Contextual Instructional Strategy and
Students Independent Against The Automotive Lighting Electrical Training Vocational Students of SMK HKBP Pangururan. Tesis : In the Study Program
of educational Technology graduate school, State University of Medan.
This research aims to determine: 1) to discover the diffrence between the students learning out cams using the project basic learning strategy and kooperative learning strategy: 2) to these cover the diffrent between the students learning out comes in the automotive lighting electrical training vocational students, who have high independent and low independent; 3) to discover the interactions between project basic learning strategy and kooperative learning strategy about the learning out comes of students study. This research was conducted out at SMK HKBP Pangururan. The population and samples of these research are the students of class XIo in gasal semesters, academic year 2011/2012, with the number of 48th class as many as 142 students. The samples are from class XI O2 and class XI O4 as many as 72 studens.
The instrument used for data collection are (1) objective test theory, test number 25 by the number of option 5 (five) and 17 practice test activities. (2). While the dependent student test 40 questions, and the number of option 5 (five). This research method is experimental with factorial 2 x 2. The independent variables are (1) project basic learning strategy and (2) an independent students, and (3) the dependent variable is the result of the automotive lighting electrical automotive training vocational students. The statistical test used was descriptive statistics to present the data and proceed with inferential statistics using ANOVA two lines with significant level α = 0.05, followed by Scheffe test, previous analysis of the test in the form of tests of normality and homogeneity tests.
The findings of this research were (1) study results of students by the project basic learning strategy had an average score = 82,892 different learning outcomes by cooperative learning strategy, the mean score average = 79,500. (2) learning outcomes on a group of students high independent the mean score average = 85,944, and learning outcomes on a group of students low independent the mean score average = 76,500. (3) It turns out there was an interaction between contextual learning strategy with an independent towards learning outcomes, it is evident from the results of the study showed that for the group of students who had a high independent scored better learning outcomes for the lesson taught by the project basic leaning strategy, while the independent for students who obtain a low value for the learning outcomes are better taught using cooperative learning strategy, because while testing F count = 32,173 for α = 5% with degrees of freedom = (1,68) = 4.00 so that it can be stated that F count = 32,173 > F table 3,986, significant level of 5%.
ABSTRAK
Bindu Naibaho, (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran Kontekstual Dan
Kemandirian Siswa Terhadap Hasil Belajar Mata Diklat Kelistrikan Penerangan Otomotif Siswa SMK HKBP Pangururan. Tesis; Medan: Program Teknologi
Pendidikan.Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek dan yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif, (2) Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki kemandirian tinggi dengan yang memiliki kemandirian rendah, (3) Mengetahui interaksi antara srategi pembelajaran kontekstual dan kemandirian terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMK HKBP Pangururan. Populasi dan Sampel penelitian ini adalah Siswa kelas XIO semester gasal Tahun Pelajaran 201/ 2012, yang banyaknya 4 kelas dengan jumlah siswa 142 siswa. Adapun sampelnya adalah Kelas XIO2 dan Kelas XIO4 sebanyak 62 siswa.
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah (1) Tes teori berbentuk objektif tes, jumlah tes 25 dengan jumlah pilihan 5 (lima) dan tes praktek 17 kegiatan. (2). Untuk tes kemandirian sebanyak 34 pertanyaan, dan jumlah option 5 (lima). Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan faktorial 2 x 2. Variabel bebas penelitian ini adalah (1) Pembelajaran berbasis proyek dan (2) Pembelajaran kooperatif, serta (3) variabel terikat adalah hasil belajar kelistrikan penerangan otomotif. Uji statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial dengan menggunakan ANAVA dua jalur dengan taraf signifikan α= 0,05 yang dilanjutkan dengan uji scheffe, sebelumnya dilakukan uji analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.
Temuan penelitian ini adalah (1) Hasil belajar siswa dengan strategi pembelajaran berbasis proyek, memiliki skor rata-rata = 82,892 berbeda dengan hasil belajar siswa dengan strategi pembelajaran kooperatif, yaitu skor rata-rata = 79,500. (2) Hasil belajar kelompok siswa kemandirian tinggi dengan rata-rata = 85,944 dan kelompok siswa kemandirian rendah dengan rata-rata = 76,500. (3) Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran kontekstual dengan kemandirian terhadap hasil belajar, hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kelompok siswa yang memiliki kemandirian tinggi memperoleh nilai hasil belajar lebih baik diajar dengan pembelajaran strategi pembelajaran berbasis proyek. Siswa yang memiliki kemandirian rendah memperoleh nilai hasil belajar lebih baik diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif, karena Fhitung = 32,173 sedangkan pengujian untuk α = 5% dengan dk = (1,68) = Ftabel 3,986 sehingga dapat dinyatakan bahwa Fh = 32,173 > F tabel = 4,00. taraf signifikan 5%.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini
dengan judul “Pengaruh Pengaruh Strategi Pembelajaran Kontekstual dan
Kemandirian siswa Terhadap Hasil Belajar Mata Diklat Kelistrikan Penerangan
Otomotif Siswa SMK HKBP Pangururan sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis telah banyak menerima bantuan
dari berbagai pihak sehingga pada akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima
kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M. Pd selaku pembimbing I,
yang telah banyak memberikan petunjuk serta dorongan yang begitu berarti bagi
penulis sejak penyusunan proposal sampai penyelesaian tesis, Bapak Prof. Dr.
Sukirno M.Pd. pembimbing II yang dengan sabar memberikan masukan, arahan
yang begitu berarti, Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang M.Pd., Bapak Prof. Dr.
Sahat Siagian M.Pd., Bapak Prof. Dr. Binsar Panjaitan M.Pd. selaku narasumber
yang telah memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini. Selanjutnya penulis
menyampaikan terima kasih kepada: Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur
dan Asisten Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Ketua dan
Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan,
beserta staf yang telah memberikan kesempatan dan bantuan untuk kelancaran
studi selama mengikuti perkuliahan di Program Pascasarajana Universitas Negeri
Medan, Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis selama mengikuti
perkuliahan, Rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Program Studi Teknologi
Pendidikan secara khusus Angktan. XVI Reguler yang telah bersama-sama
berbagi asah, asih dan asuh serta berbagi suka dan duka selama perkuliahan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam tesis
ini dan untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran, kritik dan saran
untuk kesempurnaanya. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat
bermanfaat dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan.
Medan, Januari 2014 Penulis
Bindu Naibaho
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUANHIPOTESIS A. Kajian teori 1. Hakikat Hasil Belajar Kelistriksn Penerangan Otomotof ... 16
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 21
a. Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek ... 39
b. Strategi Pembelajaran Kooperatif ... 49
3. Hakikat Kemandirian Siswa ... 69
B. Penelitian Yang Relevan ... 74
C. Kerangka Berpikir 1. Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dan Strategi Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 76
2. Perbedaan Siswa Yang Memiliki Kemandirian Tinggi Dengan Siswa Yang Memiliki Kemandirian Rendah Terhadap Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 81
3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dengan Kemandirian Siswa Terhadap Hasil Belajar Kelistrikan Sistem Penerangan Otomotif ... 84
D. Pengajuan Hipotesis Penelitian ... 89
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 90
B. Populasi dan Sampel ... 90
C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 90
D. Variabel dan Operasional Variabel ... 92
E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 95
F. Pengontrolan Perlakuan ... 97
G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 100
H. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 104
1. Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar ... 105
2. Uji Coba Instrumen Kemandirian ... 111
I. Hasi Uji Coba Instrumen ... 113
J. Teknik Analisa Data ... 115
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 118
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 134
C. Hasil Perhitungan ANAVA... 140
D. Pengujian Hipotesis ... 141
E. Pembahasan dan Hasil Penelitian... 147
F. Keterbatasan Penelitian ... 161
BAB V SIMPILAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan ... 162
B. Implikasi ... 163
C. Saran ... 166
DAFTAR PUSTAKA ... 168
LAMPIRAN ... 172
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan, 2010-2011 ... 4
Table 1.2. Rara-rata Nilai Kelistrikan Penerangan Otomotif Siswa SMK HKBP Pangururan ... 5
Table 2.1. Komponen Strategi Pembelajaran ... 24
Table 2.2. Fase Pembelajaran Berbasis Proyek ... 45
Table 2.3. Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek... 48
Table 2.4. Fase Pembelajaran Kooperatif ... 61
Table 2.5. Strategi Pembelajaran Kooperatif ... 65
Table 2.6. Perbedaan Straegi Pembelajaran Berbasis Proyek dan Strategi Pembelajaran Kooperatif ... 81
Table 3.1. Rancangan Eksperimen Desain Faktorial 2x2 ... 91
Table 3.2. Langkah Srategi Pembelajaran Berbasis Proyek ... 96
Table 3.3. Langkah Strategi Pembelajaran Kooperatif ... 97
Table 3.4. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Teori Kelistrikan Penerangan Otomotif... 101
Table 3.5. Kisi-kisi Instrumen Instrumen Tes Praktek Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 102
Table 3.6. Kisi-kisi Instrumen Kemandirian Siswa ... 103
Table 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif Untuk Perlakuan Pembelajaran Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek ... 119
Table 4.2. Distribusi Frekuensi Kelistrikan Penerangan Otomotif Untuk Perlakuan Pembelajaran Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif... 121
Table 4.3. Distribusi Frekuensi Kelompok Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif Untuk Siswa Yang Memiliki Kemandirian Tinggi ... 123
Table 4.4. Distribusi Frekuensi Kelompok Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif Untuk Siswa Yang Memiliki Kemandirian Rendah ... 125
Table 4.5. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif Siswa Untuk Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Yang Memiliki Kemandirian Tinggi ... 127
Table 4.6. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif Siswa Untuk Strategi Pembelajaran Berbasi Proyek Yang Memiliki Kemandirian Siswa Rendah ... 129
Table 4.7. Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Siswa Yang
DibelajarkanDengan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek
Untuk Siswa Yang MemilikiKemandirian Rendah ... 131 Table 4.8. Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelistrikan
Penerangan Otomotif Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Untuk Siswa Yang
Memiliki Kemandirian Rendah ... 133 Table 4.9. Hasil Pengujian Normalitas Data Untuk Strategi Pembelajaran ... 134 Table 4.10. Hasil Pengujian Normalitas Data Untuk Kemandirian Siswa ... 135 Table 4.11. Hasil Pengujian Normalitas Data Untuk Kelompok Interaksi
Strategi Pembelajaran Dan Kemandirian Siswa... 136 Table 4.12. Rekapitulasi Hasil Pengujian Normalitas ... 138 Table 4.13. Rangkuman Hasi Pengujian Homogenitas Data Hasil Belajar
Kelistrikan Penerangan Otomotif Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek dan Strategi Pembelajaran Koopeeratif Serta Kemandirian Siswa Tinggi
Dan Kemandirian Rendah ... 139 Table 4.14. Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Sampel
Dengan Uji Bartlet ... 140 Table 4.15. Hasil Statistik Deskriptif ... 141 Table 4.16. Rangkuman Hasil Anava Secara Keseluruhan Data Hasil
Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 141 Table 4.17. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Scheffe ... 144
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. : Historgam Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif
Siswa yang Dibelajarkan Dengan Strategi Pembelajaran
Berbasis Proyek ... 119
Gambar 4.2. : Histogram Hasi Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif
Untuk Perlakuan Straegi Pembelajaran Kooperatif ... 121
Gambar 4.3. : Histogram Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif
Kelompok Siswa Yang Memiliki Kemandirian Tinggi ... 123
Gambar 4.4. : Histogram Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif
Siswa Yang Memiliki Kemandirian Rendah... 125
Gambar 4.5. : Histogram Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif
Kelompok Kemandirian SiswaTinggi Untuk Perlakuan
Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek ... 127
Gambar 4.6. : Histogram Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif
Kelompok Kemandirian Siswa Tinggi Untuk Perlakuan
Strategi Pembelajaran Berbasis Kooperatif ... 129
Gambar 4.7. : Histogram Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif
Kelompok Kemandirian Rendah Untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Proyek ... 131
Gambar 4.8. : Histogram Hasil Belajar Kelistrikan Penerangan Otomotif
Kelompok Kemandirian Siswa Rendah Untuk Perlakuan
Strategi Pembelajaran Kooperatif ... 133
Gambar 4.9. : Model Interaksi antara Strategi Pembelajaran Kontekstual
Dan Kemandirian Terhadap Hasil Belajar Kelistrikan
Penerangan Otomotif Siswa. ... 147
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. : Silabus SMK HKBP Pangururan ... 172
Lampiran 2. : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 176
Lampiran 3. : Lembaran Soal Tes Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 200
: Lembar jawaban Tes Hasil Belajar ... 206
: Aspek Penilaian Pengamatan ... 207
: Operasi Belajar Siswa ... 210
: Penilaian ... 217
: Lembar Laporan Kerja Siswa ... 218
Lampiran 4. : Data Hasil Uji Coba Tes Kelistrikan Penerangan ... 219
: Uji Validitas Tes Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 221
: Uji Reabilitas Soal Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 225
: Data Lembar Pengamatan Tes Praktek Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 228
: Uji Reabilitas Tes Praktek Kelistrikan Penerangan Otomotif ... 229
: Perhitungan Tingkat Kesukaran Item Soal ... 231
: Perhitungan Daya Pembeda Item Soal... 233
: Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes ... 235
Lampiran 5. : Angket Kemandirian ... 238
Lampiran 6. : Uji Validitas Angket Kemandirian ... 241
: Perhitungan Reabilitas Angket Kemandirian ... 245
Lampiran 7. : Data Kemandirian Siswa dengan Pembelajaran Berbasis Proyek dan Pembelajaran Kooperatif ... 249
: Skala Angket Kemandirian Pembelajaran Berbasis Proyek Dan Pembelajaran Kooperatif ... 252
: Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... 253
: Perhitungan Dasar Statistik ... 256
: Perhitungan Uji Normalitas ... 273
: Perhitungan Uji Homogenitas ... 280
: Pengujian Hipotesis Penelitian ... 284
Lampiran 8. : Tabel Harga Kritik Korelasi Product Moment ... 291
: Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors ... 292
: Daftar F Dibawah Lengkungan Normal Standart dari O ke Z ... 293
: Dartar D1. Distribusi Chi-Kuadrat ... 294
: Daftar D2. Distribusi Chi-Kuadrat ... 295
Lampiran 11: Surat Keputusan Pembimbing Tesis Program Studi Teknologo
Pendidikan ... 251
Lampiran 12: Undangan Seminar Proposal Tesis ... 252
Lampiran 13: Surat Ketterangan Seminar Proposal Tesis ... 253
Lampiran 14: Surat Keterangan Validasi Instrumen Penelitian ... 254
Lampiran 15: Surat Izin Melakukan Uji Coba Instrumen ... 255
Lampiran 16: Izin Melakukan Penelitian Lapangan dari Pasca Sarjana Unimed ... 256
Lampiran 17: Izin Melakukan Penelitian Ke Tempat yang Dituju ... 257
Lampiran 18: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari Tempat Penelitian ... 258
Lampiran 19: Undangan Ujian Tesis ... 259
Lampiran 20: Biodata ... 260
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi sepanjang hayat, tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok manusia
dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju, sejahtra dan bahagia.
Semakin tinggi cita-cita manusia semakin menuntut kepada peningkatan mutu
pendidikan sebagai sarana dalam mencapai cita-cita tersebut. Kualitas suatu
bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan, maka peran pendidikan amat
penting untuk mewujudkan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, dan
demokratis. Menurut Munadi Sudji (2008:3) fungsi pendidikan adalah
melestarikan tata sosial dan tata nilai yang ada dalam masyarakat dan sebagai
agen pembaharuan sosial sehingga dapat mengantisipasi masa depan.
Upaya peningkatan pendidikan menjadi suatu hal yang penting untuk
dikembangkan, sehingga pembangunan sumber daya manusia dibidang
pendidikan merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa. Untuk
menghadapi perkembangan dalam era globalisasi, pemerintah berusaha
mengantisipasi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, dilakukan
dengan peningkatan kualitas pendidikan.
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indanesia No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan,
2
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi Warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Upaya yang dilakukan pemerintah saat ini agar lulusan lembaga
pendidikan di Indonesia untuk dapat memenuhi tuntutan dunia kerja dalah melalui
kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Kurikulum ini mengupayakan setiap
lulusan memiliki kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan. Untuk
mendapatkan kompetensi lulusan yang diharapkan, guru melakukan kegiatan
belajar mengajar secara maksimal agar siswa memperoleh hasil belajar yang
maksimal, yaitu bertambahnya pengetahuan, sikap serta keterampilan siswa yang
berkaitan dengan materi pelajaran yang disampaikan. Selanjudnya berdasarkan
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal
15, pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja pada bidang tertentu.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan
formal yang memberikan bekal pengetahuan teknologi, keterampilan, dan sikap
kerja yang bertujuan mempersiapkan lulusan yang kelak menjadi tenaga kerja
tingkat menengah. Menurut Munadi Sudji (2008: 6) pendidikan kejuruan identik
dengan pendidikan pelatihan tenaga kerja. Oleh karenanya, pendidikan kejuruan
memiliki karakteristik yang berbeda dengan pendidikan umum. Beberapa
karakteristik pokok pendidikan kejuruan didasarkan atas kebutuhan dunia kerja,
3
antisipatif terhadap kemajuan teknolologi, lebih fokus pada “learning by doing”
dan “hands-on experience”, dan perlu dukungan fasilitas untuk pembelajaran
praktik.
Untuk mewujutkan tujuan pendidikan SMK dilakukan antara lain:
peningkatan mutu proses belajar mengajar melalui strategi pembelajaran, penataan
kurikulum, mengadakan fasilitas praktek peningkatan kualitas pengajaran, namun
kenyataan bahwa lulusan SMK tidak dapat sepenuhnya dapat diterima didunia
kerja dikarenakan belum sesuai pengetahuan maupun keterampilan yang
diharapkan di dunia kerja, hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran terbuka.
Sesuai hasil observasi di dunia kerja menunjukkan lulusan SMK masih
tergolong rendah, karena kategori pekerjaan yang dilakukan adalah sebatas
pekerjaan taraf golongan bawah. Lulusan SMK masih melakukan pendidikan dan
pelatihan setelah lulus dari SMK yang dilakukan oleh pihak bursa kerja untuk
memenuhi kebutuhan industri. Selanjudnya data yang didapat pada Badan Pusat
Statistik (2010) menggambarkan bahwa pengangguran terbuka didominasi lulusan
SMK sebesar 11,87% dari jumlah pengangguran, disusul SMA 11,90%,
Universitas 11,92%, Diploma 12,78%, SMP 7,45%, SD 3,81%, dan data laporan
Badan Pusat Statistik (2011) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk tingkat
pendidikan SD naik 0,19%, Sekolah Menengah Pertama naik 0,54%, dan Sekolah
Menengah Kejuruan yang juga mengalami kenaikan sebesar 0,43%. Pada Agustus
2011, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah
Kejuruan masih tetap menempati posisi tertinggi, yaitu masing-masing sebesar
4
lulusan yang diakibatkan kurang efisien dan efektifnya pembelajaran,
selengkapnya dapat dilihat Tabel 1.1.
Tabel 1.1: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan, 2010–2011 (%)
Pendidikan tertinggi yang ditamatkan
2010 2011
Februari Agustus Februari Agustus
SD Kebawah 3,71 3,81 3,37 3,56
Sekolah Menengah Pertama 7,55 7,45 7,83 8,37
Sekolah Menengah Atas 11,90 11,90 12,17 10,66
Sekolah Menengah Kejuruan 13,81 11,87 10,00 10,43
Diploma I,II,III 15,71 12,78 11,59 7,16
Universitas 7,41 11,92 9,95 8,02
Untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di sekolah tentang penyebab
hasil belajar siswa masih rendah, maka dilakukan observasi. Berdasarkan hasil
observasi yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan HKBP Pangururan
Kabupaten Samosir, ditemukan bahwa guru pada salah satu mata diklat
Kelistrikan sistem penerangan otomotif pada saat melaksanakan pembelajaran
hanya sekedar pengenalan dan pemahaman konsep tanpa memberi kesempatan
kepada siswa untuk lebih banyak berpartisipasi dalam proses pembelajaran,
strategi mengajar sebagian besar dilaksanakan dengan bertutur secara verbal
dengan komunikasi lebih banyak satu arah, dan hasil belajar mata diklat
kelestrikan sistem penerangan otomotif di sekolah tersebut bidang keahlian
Mekanik otomotif (MO) menunjukkan rata-rata hasil belajar Kelistrikan sistem
5
Tabel 1.2. Rata-rata Nilai Kelistrikan Penerangan Otomotif Siswa SMK
HKBP Pangururan
No Kelas Rata-rata Nilai
TP. 2009/2010 TP. 2010/2011
1 XI MO1 74,03 76,45
2 XI MO2 70,94 70,56
3 XI MO3 72,59 71,07
4 XI MO4 71,50 72,11
Rata-rata 72,52 73,05
Data Dokumen Kumpulan Nilai (DKN) SMK HKBP Pangururan
Sesuai dengan penyelenggara Tingkat Pusat menentukan kelulusan ujian
Kompetensi Keahlian sesuai persyaratan kelulusan ujian Kompetensi Keahlian
sebagaimana diatur pada Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Nomor 0011/P/BSNP/XII/2011 tentang Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional
Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama
Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas
Luar Biasa, dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2011/2012. Ujian
Praktik Kejuruan dinyatakan kompeten atau lulus jika nilainya minimal 70,00.
Sesuai standart kelulusan yang ditetapkan BNSP, bahwa data nilai
kelulusan SMK HKBP Pangururan menunjukkan rata-rata hasil belajar kelistrikan
sistem penerangan otomotif berada dalam kategori kompeten (7s/d7,9), keadaan
ini lulusan dikatergoriakan pada posisi paling bawah. Berdasarkan data kelulusan
menggambarkan perlu adanya perhatian untuk mencari proses pembelajaran yang
lebih baik, untuk mencapai kelulusan dengan nilai diatas standar ketuntasan
6
Melihat keadaan tersebut, maka sering diisukan oleh masyarakat melalui
media cetak atau media elektronik mengenai rendahnya mutu pendidikan kita saat
ini. Secara kualitatif diduga disebabkan karena kualitas pembelajaran yang
dilaksanakan selama ini masih kurang efektif, kurang efisien dan tidak mampu
meningkatkan hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi
banyak factor, dan secara garis besar faktor tersebut dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
adalah yang menyangkut dalam karakteristik siswa dan faktor eksternal adalah
yang dapat mempengaruhi perilaku siswa dalam pembelajaran.
Faktor internal yang termasuk dapat mempengaruhi hasil belajar adalah
karakteristik siswa. Karakteristik siswa merupakan aspek-aspek yang ada dalam
diri siswa yang dapat mempengaruhi perilakunya. Aspek-aspek itu berupa bakat,
motivasi, gaya belajar, sikap, kemampuan awal, strategi belajar, kemampuan
berpikir logis, kemampuan berpikir kreatif, ketekunan belajar, kemandirian
belajar, kecerdasan, jenis kelamin, etnis, dan aspek lain pada diri pebelajar yang
dapat mempengaruhi perilakunya. Salah satu karakteristik siswa dalam proses
belajar adalah kemandirian siswa dalam belajar, yang dapat mempengaruhi hasil
belajarnya. Menurut Tahar (2006: 92) kemandirian belajar merupakan kesiapan
dari individu yang mau dan mampu untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan
atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan tujuan belajar, metoda belajar,
dan evaluasi hasil belajar. Peserta didik yang mempunyai kemandirian belajar
akan cenderung belajar dengan lebih baik, lebih cepat dari sebelumnya karena
7
Faktor eksternal yang termasuk mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan
menyeluruh yang dilakukan dengan penjelasan dan penemuan. Kegiatan ini dapat
dipandang sebagai dua proses yang sejalan dalam suatu kontinum strategi. Hal ini
erat sekali kaitannya dengan pendekatan deduktif. Strategi ini dimulai dengan
penyajian informasi mengenai prinsip atau kaidah kemudian diikuti dengan tes
penguasaan dan penerapan dalam bentuk contoh, sedangkan penemuan (inquiri)
didasarkan pada teori belajar pengalaman.
Upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk memperbaiki dan
meningkatkan pembelajaran adalah memilih strategi pembelajaran yang tepat dan
sesuai dengan karakteristik siswa. Strategi pembelajaran yang dipilih hendaknya
sesuai dengan kondisi belajar yang dianggab relevan dalam penyampaian
informasi, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar dalam rangka
menumbuh kembangkan kemampuan seperti: mental emosional, dan sosial, serta
keterampilan atau kognitif, efektif dan psikomotor. Dengan demikian pemilihan
strategi pembelajaran yang sesuai dapat membangkitkan dan mendorong
timbulnya aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran tertentu.
Menurut Uno (2007: 1) secara umum menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran adalah kegiatan yang dipilih untuk dapat memberikan fasilitas atau
bahan kepada siswa menuju tercapainya pembelajaran tertentu. Salah satu
komponen untuk menentukan untuk terjadinya proses belajar adalah guru dan
8
eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Selanjudnya Dick dan
Carey (2005: 189) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh
komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang
digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran bukan hanya pada batas prosedur
atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi
atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.
Dalam proses pembelajaran, guru harus mampu mengembangkan potensi-potensi
yang ada pada diri siswa secara optimal. Oleh kareana itu, guru perlu menguasai
strategi pembelajaran dan menerapkannya, karena strategi pembelajaran yang
diterapkan turut mempengaruhi hasil belajar.
Faktor internal dan faktor eksternal, dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa. Hasil belajar siswa adalah kompetensi yang didapat setelah melakukan
proses pembelajaran. Reigeluth (1983:20) menyatakan bahwa hasil belajar secara
umum dapat dikategorikan menjadi tiga indikator, yakni: (1) efektivitas
pembelajaran yang biasanya diukur dari tingkat keberhasilan (prestasi) siswa dari
berbagai sudut, (2) efisien pembelajaran, yang bisanya diukur dari waktu belajar
dan atau biaya pembelajaran, (3) daya tarik pembelajaran yang selalu diukur dari
tendensi siswa ingin belajar secara terus menerus. Secara spesifik, hasil belajar
yaitu suatu kinerja (performance) yang diindikasikan suatu kapabilitas
(kemampuan yang diperoleh).
Hasil belajar psikomotorik dalam pembelajaran praktek nampak dalam
9
empat keterampilan, yaitu 1). Kebenaran prosedur kerja, 2). Mengoperasikan
peralatan, 3). Kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan, dan 4). Kemampuan
mengadaptasi dengan situasi dan kondisi baru. (Uno 2007: 213)
Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar diasumsikan
strategi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
pembelajaran teori dan praktek untuk standart kompetensi tertentu salah satu
diantaranya adalah kompetensi kelistrikan sisterm penerangan otomotif. Strategi
pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah
strategi pembelajaran kontekstual. Strategi pembelajaran kontekstual merupakan
strategi pembelajaran yang mengupayakan guru dapat mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya sehari-hari.
Johnson (2002) merumuskan pengertian kontekstual sebagai berikut:
kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa
melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara
menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, yaitu dengan
konteks lingkungan pribadinya, sosialnya, dan budayanya. Untuk mencapai tujuan
tersebut, sistem kontekstual: melakukan hubungan yang bermakna, mengerjakan
pekerjaan yang berarti, mengatur cara belajar sendiri, bekerja sama, berpikir kritis
dan kreatif, memelihara/merawat pribadi siswa, mencapai standart yang tinggi,
dan menggunakan authentic assessment. Selanjudnya Senduk, menyatakan
Strategi pembelajaran yang berasosiasi dengan pembelajaran kontekstual adalah:
1). Belajar berbasis masalah (Problem Based Learning); 2). Pembelajaran
10
Learning); 4). Belajar berbasis proyek (Project Based Learning): 5). Belajar
berbasis kerja (Work Based Learning); 6). Belajar berbasis jasa layanan (Service
Learning); 7). Belajar kooperatif (cooperatif learning). (Depdiknas 2010: 6)
Dari beberapa jenis strategi pembelajaran yang berasosiasi pada
pembelajaran kontekstual, dalam penelitian ini, strategi pembelajaran yang
digunakan sebagai variabel ekternal untuk meningkatkan hasil belajar siswa
adalah strategi pembelajaran berbasis proyek dan strategi pembelajaran
kooperatif.
Strategi pembelajaran berbasis proyek adalah suatu strategi pembelajaran
koprehensif dimana lingkungan belajar siswa (di kelas) didesain agar siswa dapat
melakukan penyelidikan terhadap masalah autentik termasuk pendalaman materi
dari suatu topik mata pelajaran, dan melaksanakan tugas bermakna lainnya.
Strategi pembelajaran berbasis proyek memperkenankan siswa untuk bekerja
secara mandiri dalam mengkonstruk pembelajarannya, dan mengkulminasikan
dengan produk nyata (Depdiknas 2010: 7).
Penerapan strategi pembelajaran berbasis proyek sangat realistis untuk
pembelajaran sains yang memerlukan kerja praktik. Penerapan strategi
pembelajaran berbasis proyek ini mendukung tercapainya konsep belajar mandiri,
yang meliputi mahasiswa/siswa belajar atas inisiatif sendiri dalam
mengidentifikasi kebutuhan belajar, merumuskan tujuan belajar, mengidentifikasi
sumber belajar, memilih dan menetapkan strategi belajar serta mengevaluasi hasil
11
Strategi pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi dalam melakukan
kegiatan belajar yang menggunakan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama
dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan. Menurut Slavin
(2005:25) strategi pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi pembelajaran
yang siswanya dikelompokkan menjadi kelompok kecil beranggotakan 4 sampai 5
orang, dengan latar belakang berbeda mengerjakan lembar tugas. Kelompok ini
menerima satu lembar tugas, dan menerima pujian dan penghargaan berdasarkan
hasil kerja kelompok.
Menurut Sanjaya (2010: 241) strategi pembelajaran kooperatif adalah
siswa yang melakukan proses pembelajaran dalam setiap kelompok belajar.
Pengelompokan siswa ditetapkan berdasarkan beberapa pendekatan, diantaranya
pengelompokan yang didasarkan atas minat dan bakat siswa, pengelompokan
yang didasarkan atas campuran, baik campuran ditinjau dari minat maupun dari
kemampuan. Strategi apapun yang digunakan, tujuan pembelajaran haruslah
menjadi pertimbangan utama.
Dari beberapa fenomena di atas, maka dapat disimpulkan upaya untuk
meningkatkan hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif siswa perlu
diterapkan strategi pembelajaran yang mampu menyampaikan materi kepada
siswa secara lebih mendalam dengan memperhatikan faktor diri siswa. Strategi
pembelajaran yang direncanakan adalah strategi pembelajaran berbasis proyek,
dan strategi pembelajaran kooperatif sebagai variabel eksternal dengan
memperhatikan faktor kemandirian siswa sebagai variabel moderator yang dapat
12
pembelajaran (berbasis proyek dan kooperatif) sangat cocok dengan kemandirian
siswa, karena siswa yang memiliki kemandirian dalam belajar ingin menemukan
sendiri, melaksanakan sendiri, mengkostruks sendiri, untuk mendapatkan hasil
belajarnya kearah yang lebih baik, sedangkan strategi pembelajaran mengarahkan
pembelajaran berpusat pada siswa dan membantu siswa dalam belajar untuk
menemukan sendiri.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan bahwa
masalah yang esensial dalam dunia pendidikan khususnya sekolah kejuruan
adalah rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar tersebut dapat
dilihat dari nilai hasil belajar dan kualitas lulusan serta kinerja yang ditampilkan
setelah memasuki dunia kerja dan dunia industri. Dari fenomena tersebut akan
muncul berbagai pertanyaan menyangkut rendahnya hasil belajar kelistrikan
sistem penerangan otomotif antara lain: Faktor apa yang mempengaruhi hasil
belajar kelistrikan penerangan otomotif? Bagaimana strategi pembelajaran yang
diterapkan selama ini? Apakah strategi pembelajaran dan penyampaian materi
tidak menumbuhkan kemandirian siswa? Apakah strategi pembelajaran untuk
pembelajaran kelistrikan sistem penerangan otomotif kurang menarik perhatian
siswa? Apakah strategi pembelajaran yang digunakan sudah sesuai dengan
karakteristik siswa? Strategi pembelajaran yang bagaimanakah yang tepat
digunakan dalam pembelajaran kelistrikan sistem penerangan otomotif? Apakah
kemandirian siswa dapat mempengaruhi hasil belajar siswa? Apakah strategi
13
belajar siswa pada mata diklat kelistrikan sistem penerangan otomotif? Bagaimana
pengaruh tingkat pendidikan atau sumber daya guru terhadap perolehan hasil
belajar? Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemandirian
siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa?
C. Pembatasan Masalah
Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa, agar
penelitian ini lebih terfokus dan kajian lebih mendalam. Penelitian ini
dilaksanakan berdasarkan identifikasi masalah maka penelitian ini dibatasi pada
masalah strategi pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran, yang
dipilah atas strategi pembelajaran berbasis proyek dan strategi pembelajaran
kooperatif. Karakteristik siswa dalam penelitian ini dibatasi hanya pada
kemandirian siswa yang dibagi atas kemandirian siswa tinggi dan kemandirian
siswa rendah, serta hasil belajar siswa dibatasi hanya pada hasil belajar kognitif
dan psikomotorik pada mata diklat kelistrikan sistem penerangan otomotif, di
program keahlian teknik mekanik otomotif SMK HKBP Pangururan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang
dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
a. Apakah hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif, siswa yang
14
tinggi dari pada siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
kooperatif?
b. Apakah hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif, siswa yang
memiliki kemandirian tinggi lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki
kemandirian rendah?
c. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran (pembelajaran berbasis
proyek dan kooperatif) dengan kemandirian siswa dalam mempengaruhi hasil
belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
a. Hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif, siswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran berbasis proyek dan siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran kooperatif.
b. Hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif, siswa yang memiliki
kemandirian siswa tinggi dan siswa yang memiliki kemandirian siswa rendah.
c. Interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian siswa dalam
mempengaruhi hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif.
F. Manfaat Penelitian
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
menambah khasanah pengetahuan yang berkaitan dengan strategi pembelajaran
15
serta pengaruhnya terhadap hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif
siswa SMK rumpun teknologi mekanik otomotif.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
terutama kepada pihak sekolah tentang ada tidaknya pengaruh strategi
pembelajaran berbasis proyek dan strategi pembelajaran kooperatif serta
kemandirian siswa terhadap hasil belajar kelistrikan sistem penerangan otomotif.
Bila hasil penelitian ini menyatakan bahwa strategi pembelajaran (berbasis proyek
dan kooperatif) memberi pengaruh terhadap hasil belajar kelistrikan sistem
penerangan otomotif, maka pihak sekolah dan guru dapat menerapkannya dalam
pembelajaran terutama untuk pembelajaran mata diklat kelistrikan sistem
penerangan otomotif di SMK rumpun teknologi mekanik otomotif khususnya di
162
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Pada bab terakhir ini akan dikemukakan simpulan hasil penelitian,
implikasi dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian lanjut maupun
upaya memanfaatkan hasil penelitian ini.
A. Simpulan
Simpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar Kelistrikan penerangan otomotif siswa dengan strategi
pembelajaran berbasis proyek lebih baik dibandingkan dengan strategi
pembelajaran kooperatif. Dalam hal ini siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek lebih baik dibandingkan
dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
kooperatif.
2. Hasil belajar siswa yang memiliki kemandirrian tinggi lebih baik
dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang memiliki kemandirian rendah.
Dengan demikian siswa yang memiliki kemandirian tinggi memperoleh hasil
belajar kelistrikan penerangan otomotif lebih baik dibandingkan dengan siswa
yang memiliki kemandirian rendah.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran kontekstual dan kemandirian
dalam mempengaruhi hasil belajar kelistrikan penerangan otomotif. Untuk
siswa yang memiliki kemandirian tinggi akan lebih efektif dalam
meningkatkan hasil belajar kelistrikan penerangan otomotif jika menggunakan
strategi pembelajaran berbasis proyek, sedangkan untuk siswa yang memiliki 125
163
kemandirian rendah lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar kelistrikan
penerangan otomotif dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan
bahwa siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis proyek, memiliki
hasil belajar kelistrikan penerangan otomotif yang lebih tinggi dibandingkan jika
diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif. Dengan demikian para guru di
SMK HKBP Pangururan selayaknya mempunyai pengetahuan dan pemahaman
serta wawasan yang luas dalam memilih dan menyusun strategi pembelajaran,
khususnya strategi pembelajaran pada mata diklat kelistrikan penerangan
otomotif. Dengan memiliki pengetahuan dan wawasan, guru mampu merancang
suatu desain pembelajaran kelistrikan penerangan otomotif dengan menggunakan
strategi pembelajaran berbasis proyek.
Penggunaan strategi pembelajaran berbasis proyek sangat tepat untuk
pembelajaran mata diklat kelistrikan penerangan otomotif, karena dengan
menggunakan strategi pembelajaran ini akan meningkatkan akuntabilitas
indvidual.
Dalam memilih strategi pembelajaran, salah satu faktor yang harus
dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran mata diklat kelistrikan
penerangan otomotif adalah kemandirian. Dengan adanya kemandirian pada diri
siswa akan sangat membantunya dalam meningkatkan prestasinya dan berbuat
lebih baik dari yang sebelumnya untuk meningkatkan hasil belajarnya. Dalam
164
terangkai dalam suatu sistem yang saling berhubungan. Untuk memahami materi
tersebut, dibutuhkan kemandirian yang tinggi sehingga adanya kemampuan untuk
berusaha menguasai materi pelajaran tersebut dengan dirangkai sesuai dengan
kebutuhan dan memiliki hubungan satu sama lain. Kemandirian yang tinggi akan
memberikan peluang kepada siswa untuk berbuat lebih giat dan lebih baik lagi
dalam mencari informasi tentang belajarnya yang pada gilirannya bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajarnya.
Kemandirian dalam diri siswa merupakan salah satu bentuk karakteristik
siswa yang merupakan dorongan yang ada dalam diri peserta didik untuk berbuat
lebih baik, lebih efektif dan lebih efisien dari pekerjaan sebelumnya. Daya
pendorong untuk berbuat lebih baik merupakan suatu informasi penting yang
diperlukan guru sebagai dasar untuk menentukan strategi pembelajaran yang
sesuai sehingga dapat membantu untuk meningkatkan hasil belajar.
Siswa yang memiliki kemandirian tinggi apabila diajarkan dengan strategi
pembelajaran berbasis proyek akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik
dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif, karena
siswa yang memiliki kemandirian tinggi memiliki kemampuan yang lebih baik
dalam memanfaatkan sumber belajar untuk meningkatkan hasil belajarnya dengan
menggunakan berbagai alternatif dalam memecahkan masalah belajarnya.
Sedangkan siswa yang memiliki kemandirian rendah kurang mampu
memanfaatkan sumber belajar yang ada dan tidak mampu untuk bekerja secara
lebih efektif dan efisien untuk memecahkan permasalahan, sehingga dengan
165
belajar siswa yang rendah. Oleh karena itu apabila siswa memiliki kemandirian
rendah maka siswa itu diduga akan mempunyai prestasi yang rendah.
Pembelajaran yang didasarkan pada karakteristik siswa, terbukti memberi
pengaruh terhadap perolehan hasil belajar. Guru yang menempatkan kemandirian
tinggi sebagai salah satu karakteristik siswa, karena itu guru perlu mengetahui
kemandirian yang dimiliki siswa sebagai salah satu karakteristik yang turut
mempengaruhi hasil belajar, dengan demikian guru dapat menggunakan strategi
yang berbeda untuk setiap siswa.
Dalam pembelajaran mata diklat kelisrikan penerangan otomotif, akan
diperoleh hasil belajar yang baik apabila dalam menyampaikan materi pelajaran,
guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
siswa. Oleh karenanya guru yang profesional adalah guru yang terus meramu dan
merancang strategi pembelajaran yang menarik dan efektif untuk mencapai tujuan
belajar. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa penerapan pembelajaran (baik
strategi pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran kooperatif) pada
kelompok subyek yang berbeda karakteristiknya, akan memberikan hasil belajar
yang berbeda pula.
Berdasarkan simpulan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan
kemandirian siswa terhadap hasil belajar kelistrikan penerangan otomotif.
Perolehan hasil belajar siswa yang mempunyai kemandirian tinggi, menunjukkan
hasil belajarnya lebih tinggi dari pada siswa yang mempunyai kemandirian
rendah, walau diajar dengan strategi pembelajaran yang bervariasi, baik diajar
166
tetap mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dari kelompok yang mempunyai
kemandirian rendah. Sebaliknya bagi siswa yang mempunyai kemandirian rendah,
hasil belajar yang diperoleh lebih baik bila diajar dengan strategi pembelajaran
koperatif. Walaupun demikian, agar pemerolehan hasil belajar lebih efektif,
penggunaan strategi pembelajaran dan kemandirian, perlu diperhatikan hal-hal
berikut ini:
1. Guru harus memperhatikan kemandirian yang dimiliki siswa untuk merancang
strategi pembelajaran.
2. Guru dapat memilih dan mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik siswa, struktur materi pembelajaran, yang sesuai dengan
karakter siswa, kondisi serta sistem prasarana dan prasarana yang ada di
sekolah.
3. Guru dapat melakukan penilaian terhadap strategi pembelajaran yang
digunakan, dan apabila ternyata tidak efektif, dapat melakukan revisi, atau
tidak menggunakannya dan selanjutnya mengembangkan sendiri strategi
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan kondisi
sekolah, siswa dan sistem pendukung lainnya.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, simpulan, dan keterbatasan penelitian, maka
dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Guru perlu memperhatikan karakteristik siswa, karena kemandirian yang
merupakan aspek kognitif memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil
167
2. Strategi pembelajaran kooperatif berbasis proyek sesuai dan sangat menolong
siswa yang memiliki kemandirian tinggi dalam meningkatkan hasil belajar
kelistrikan penerangan otomotif, maka disarankan khususnya pada para
guru kelistrikan penerangan otomotif untuk menggunakannya dalam
membelajarkan kelistrikan penerangan otomotif.
3. Karakteristik siswa yang dijadikan variabel moderator dalam penelitian ini
adalah kemandirian siswa. Disarankan untuk penelitian lanjut, melibatkan
karakteristik siswa yang lain guna melengkapi kajian penelitian ini, seperti
minat, bakat, tingkat kreativitas, dan lain sebagainya.
4. Hendaknya disediakan praktek pembelajaran kelistrikan penerangan otomotif
di sekolah dengan mendirikan unit produksi pada masing masing bidang
keahlian sehingga ilmu yang dipelajari dapat langsung diterapkan.
5. Diadakannya pelatihan bagi guru dalam peningkatan kemapuan kemampuan
dalam merancang strategi pembelajaran.
6. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut dalam penggunaan strategi
167
DAFTAR PUSTAKA
Ali Mohammad, Asrosi Mohammad, (2005), Psikologi Remaja. Jakarta. Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, (2003), Dasar-dasar Evalusi Pendidikan (Ed. Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto. (2008), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta
Aunurrahman, (2009), Belajar Dan Pembelajaran. Bandung. Alfabeta.
Badan Pusaaat Statistik, No. 74/11/Th. XIV, 7 November 2011, Keadaan Ketenagakerjaan.
Budiningsih, C. Asri, (2005), Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Dahar, R. W., (1989), Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Depdiknas, (2008), Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta. Direktorat Tenaga Kependidikan. Departemen Kependidikan Nasional.
Depdiknas, (2010), Pembelajaran Kontekstual Materi Penguatan Pelatihan
Penguatan Pengawas sekolah. Jakarta. Direktorat Tenaga Kependidikan.
Kementerian Pendidikan Naional.
Depdiknas, (2012), Pedoman Pelaksanaan Ujian Kompetensi. Jakarta. Depdiknas.
Dick W., Carey L., Carey O. J., (2005), The Systematic Design of Instruction. United States of America.
Dimyati, Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Dokumen Kumpulan Nilai (DKN) SMK HKBP. Pangururan. Kab. Samosir.
Fadhillah Azmi, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP)
dalam Upaya Meningkatkan Tingkat Pemahaman dan Hasil Belajar Membuat Halaman Web Dinamis Tingkat l Lanjut di kelas XI TKJ-2 SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Tesis. Medan. Teknologi Pendidikan. Pasca Sarjana
168
Gregory J. Robert, (2000), Psyclogical Testing Hystory, Principles, and Aplications. United States of America. Allyn and Bacon, Inc.
Hamalik, Oemar, (2009), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta. Bumi Aksara.
Hidayati Kana, Listyani Endang, (2010), Pengembanngan Instrumen Kemandirian
Belajar Mahasiswa
Indrawati, dan Setiawan Wawan, (2009), Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan, Untuk Guru SD, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) Untuk Program Bermutu. Jakarta. Dirjen. Pengembangan Mmutu Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Johnson. B. Eline, (2002), Contextual Teaching and Learning: what it is and why
it’shereto stay. Californea. Corwin Perss, Inc.
Miarso, Yusufhadi, (2005), Menyemaih Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta. Kecana.
Munadi Sudji (2008), Transformasi Teknologi pada Pendidikan Kejuruan. Makalah
disampaikan dalam Seminar Internasional Optimasi Pendidikan Kejuruan
dalam Pembangunan SDM Nasional dan Konvensi Nasional. Universitas
Negeri Padang.
Nasution, S., (2009), Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Nuraeni Siska Desy Fatmaryanti, Ashari (2012), Radiasi. Vol.1.No.1. Peningkatan
Kemandirian Belajar IPA melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) di Kelas VIII SMP Negeri 33. Purworejo. Universitas
Muhammadiyah.
Reigeluth, C. M., (1983), Instructional Design Theories and Models: an Overview of
their Current Status, Instructional Design: What is it? New Jersey. Publishers
Hildshale.
Riduan, (2010), Metoda dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung Alfabeta.
169
Sanjaya, Wina, (2010), Strategi Pembelajaran Berorietasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta. Prenada.
Santayasa I. Wayan, (2006), Pembelajaran Inovatif Model Kolaboratif, Berbasis
Proyek, dan Orientasi Nos, Disajikan dalam Seminar Di Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri 2 Semarapura Tanggal 27 Desember 2006, Semarapura. Universitas Pendidikan Ganesha.
Sibuea Abdul Muin, (2010). Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan. Bahan Ajar. Medan. Program Teknologi Pendidikan. Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
Silaban R., (2011), Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motif
Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Mata Diklat Kewirausahaan Siswa SMK Negeri 1 Lumbanjulu Kabupaten Toba Samosir. Tesis. Medan. Program
Teknologi Pendidikan. Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
Slavin R. E., (2005), Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktek. Terjemahan Narulita Yusron. Bandung. Nusa Media.
Sudira P., (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK. Jakarta. Depdiknas.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika. Bandung. Tarsito
Sugyiono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kulitatif,
dan R & D. Bandung. Alfabeta.
Suhendri H., (2012), Pengaruh Kecerdasan Matematis-Logis, Rasa Percaya Diri dan
Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika. Seminar Nasional
Matematika dan Pendidikan Matematika . Yokjakarta. UNY
Sungkono, (2010), Majalah Ilmiah Pembelajaran No. 2 Volume 6 UNY.
Suryo B. (2008), Kadin: Kualitas Tenaga Kerja Masih Rendah Kompas, jumat 25 januari 2013.
Susanti . E., Muchtar. Z, (2008), Pendekatan Project Based Learning Untuk
Pembelajaran Kimia Koloid di SMA, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains
ISSN: 1907-7157 Universitas Negeri Medan.
Tahar Irzan. (2006), Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar pada
170
Tampubolon, L., (2010), Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi
Terhadap Hasil Belajar Bahasa Jerman Siswa SMA Negeri 4 Medan. Tesis.
Medan. Program Teknologi Pendidikan. Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Innovatif Progresif. Jakarta. Kencana.
Trianto, (2010), Model Pembelajaran Terpadu Konsep, strategi, dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
Jakarta. Bumi Aksara.
Tsailing Liang, (2002), Implementing Cooperative Learning In EFL Teaching:
Process and Effects.Thesis. Institute of English National Taiwan Normal
University.
Umar Tirtarahardja, & La Sulo, (2005), Pengantar Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Uno Hamzah B., (2010), Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Uno Hamzah B., (2008), Profesi Kependidikan (problema, solusi, dan reformasi
pendidikan di Indonesia). Jakarta. Bumi Aksara.
Wikipedia, (2011), Project Based Learning.
Wiyarsi A., dan Partana F. C., (2007), Penerapan Pembelajaran Berbasis Projek