• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pajak Tangguhan dan Tax to Book Ratio terhadap Kinerja Perusahaan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pajak Tangguhan dan Tax to Book Ratio terhadap Kinerja Perusahaan."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRACT

The purpose of this research is to determine whether the deffered tax and tax to book ratio affect the company performance either partially or simultaneously. This research used Earning per share (EPS) as a proxy of company performance. The samples of this research are 40 companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2012-2013. This data are analyzed by using the multiple regression analysis. The research result showed that partially the deffered tax has no a significant effect on the company performance while tax to book ratio has a significant influence. Simultaneously the deffered tax and tax to book ratio have a significant influence on company performance.

(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pajak tangguhan dan tax to book

ratio terhadap kinerja perusahaan baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini

menggunakan Earnings Per Share (EPS) sebagai proksi dari kinerja perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah 40 perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2013. Data di analisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial pajak tangguhan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan, sedangkan tax to book ratio mempunyai pengaruh yang signifikan. Secara simultan pajak tangguhan dan tax to book ratio mempunyai pengaruh yang signifikan.

(3)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ··· i

HALAMAN PENGESAHAN ··· ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ··· iii

KATA PENGANTAR ··· iv

1.2. Identifikasi Masalah ··· 7

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ··· 8

1.4. Manfaat Penelitian ··· 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ··· 10

2.1. Kajian Pustaka ··· 10

2.1.1. Dasar-dasar Perpajakan ··· 10

2.1.1.1. Pengertian Pajak ··· 10

2.1.1.2. Fungsi Pajak ··· 12

2.1.1.3. Sistem Perpajakan ··· 13

2.1.1.4. Jenis Pajak ··· 14

2.1.2. Pajak Tangguhan (Deferred Tax) ··· 15

2.1.2.1.Alokasi Pajak Interperiode (Interperiod Tax Allocation) 16 2.1.2.2.Metode Alokasi Pajak Interperiode ··· 16

(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

(Defferal Method) ··· 18

2.1.2.2.2.Metode Kewajiban (Liability Method) ··· 19

2.1.2.2.3.Metode Pajak Neto (Neto-of-Tax Method) ··· 19

2.1.2.3.Kewajiban Pajak Tangguhan dan Aktiva Pajak Tangguhan ··· 20

2.1.2.3.1.Kewajiban Pajak Tangguhan (Deferred Tax Liability) ··· 22

2.1.2.3.2. Aktiva Pajak Tangguhan (Deferred Tax Asset) ··· 23

2.1.2.4.PSAK 46-Akuntansi Pajak Penghasilan ··· 23

2.1.3. Tax to Book Ratios ··· 26

2.1.4. Kinerja Perusahaan··· 26

2.1.4.1.Kinerja ··· 26

2.1.4.2.Kinerja Perusahaan ··· 26

2.1.4.3.Pengertian Pengukuran Kinerja dan Penilaian Kinerja ·· 27

2.1.4.4.Pengendalian dan Kinerja ··· 28

2.1.4.5.Tujuan Pengukuran ··· 28

2.1.4.6.Tujuan Penilaian kinerja ··· 29

2.1.4.7.Manfaat Pengukuran Kinerja ··· 29

2.1.4.8.Manfaat Penilaian Kinerja ··· 30

2.1.4.9. Ukuran Kinerja ··· 31

2.1.5. Earnings Per Share ··· 32

2.1.6. Penelitian Terdahulu ··· 33

2.2.Kerangka Pemikiran ··· 34

2.3Pengembangan Hipotesis ··· 36

BAB III METODE PENELITIAN ··· 37

(5)

xi

3.2.Metode Penelitian ··· 37

3.3.Definisi Operasional Variabel ··· 38

3.4.Populasi dan Sampel Penelitian ··· 39

3.4.1 Populasi ··· 39

3.4.2 Sampel ··· 39

3.5. Teknik Pengumpulan Data ··· 40

3.6. Jenis Data ··· 41

3.7. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ··· 41

3.7.1. Analisis Statisitik Inferensial ··· 41

3.7.1.1.Uji Asumsi Klasik ··· 41

3.7.1.2.1.Analisis Regresi Berganda ··· 45

3.7.1.2.2.Analisis Korelasi Ganda ··· 45

3.7.1.2.3.Rancangan Pengujian Hipotesis ··· 46

3.7.1.2.4.Koefisien Determinasi ··· 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ··· 49

4.1. Regresi Linier Berganda : Pajak Tangguhan (X1) dan Tax To Book Ratio (X2) terhadap Kinerja Perusahaan (Y) ··· 49

4.1.1. Uji Asumsi Dasar ··· 49

4.1.1.1.Uji Normalitas ··· 49

4.1.2. Uji Asumsi Klasik ··· 50

4.1.2.1.Uji Multikolinieritas ··· 50

4.1.2.2.Uji Autokorelasi ··· 50

4.1.2.3.Uji Heterokedastisitas ··· 52

4.2. Regresi Linier Berganda : Pajak Tangguhan (X1) dan Tax To Book Ratio (X2) terhadap Kinerja Perusahaan (Y) ··· 53

4.2.1. Persamaan Regresi Linier Berganda ··· 54

4.2.2. Analisis Korelasi Pearson Product Moment ··· 55

4.2.3. Analisis Koefisien Determinasi ··· 57

4.2.4. Pengujian Hipotesis ··· 58

(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

4.2.4.2. Uji Simultan (Uji F) ··· 61

4.3. Pembahasan ··· 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ··· 63

5.1. Kesimpulan ··· 63

5.2. Saran Dan Keterbatasan ··· 63

DAFTAR PUSTAKA ··· 65

LAMPIRAN ··· 68

LAMPIRAN A ··· 69

LAMPIRAN B ··· 71

LAMPIRAN C ··· 73

(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model Kerangka Pemikiran ... 36

Gambar 2 Kurva Pengujian Hipotesis Uji Autokorelasi ... 52

Gambar 3 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 53

Gambar 4 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial

Variabel Pajak Tangguhan (X1) ... 59

Gambar 5 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel

(8)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Realisasi Penerimaan Negara Tahun 2012-2014 ... 1

Tabel II Terminologi dan Pengertian Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Pajak ... 24

Tabel III Definisi Operasional Variabel... 38

Tabel IV Interprestasi Koefisien Korelasi ... 46

Tabel V Hasil Uji Normalitas ... 49

Tabel VI Nilai VIF Uji Multikolinieritas ... 50

Tabel VII Kriteria Pengujian Statistik Durbin-Watson... 51

Tabel VIII Nilai Statistik Durbin-Watson ... 51

Tabel IX Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi ... 55

Tabel X Nilai Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ... 56

Tabel XI Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 56

Tabel XII Analisis Koefisien Determinasi ... 57

Tabel XIII Tabel Coefficients ... 58

Tabel XIV Pengujian Hipotesis Parsial (Uji-t) ... 58

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pajak merupakan pendapatan yang paling berpengaruh dan besar bagi

pemerintah Indonesia yang digunakan untuk menunjang keperluan umum. Semakin

besar pajak yang dibayarkan oleh orang pribadi maupun oleh badan maka akan

semakin besar pendapatan yang akan diterima oleh negara dalam hal ini pemerintah.

Realisasi penerimaan Negara tahun 2012-2014 disajikan pada tabel I sebagai

berikut:(http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=

13)

Tabel I

Realisasi Penerimaan Negara Tahun 2012-2014 (dalam Milyaran Rupiah)

Sumber penerimaan 2012 2013 2014

I. Penerimaan dalam negeri 1.332.323 1.497.521 1.661.148

Penerimaan pajak 980.518 1.148.365 1.310.219

Pajak dalam negeri 930.862 1.099.944 1.256.304

Pajak penghasilan 465.070 538.760 591.621

(10)

B A B I P E N D A H U L U A N

| 2

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 1 (Lanjutan)

Realisasi Penerimaan Negara Tahun 2012-2014 (dalam Milyaran Rupiah)

Sumber penerimaan 2012 2013 2014

Pajak bumi dan bangunan 28.969 27.344 25.541

Bea perolehan hak atas Tanah dan

bangunan 0 0 0

Cukai 95.028 104.730 114.284

Pajak lainnya 4.211 5.402 5.980

Pajak perdagangan internasional 49.656 48.421 53.915

Bea masuk 28.418 30.812 33.937

Pajak ekspor 21.238 17.609 19.978

Penerimaan bukan pajak 351.805 349.156 350.930

Penerimaan sumber daya alam 225.844 203.730 198.088

Bagian laba BUMN 30.798 36.456 37.000

Penerimaan bukan pajak lainnya 73.459 85.471 91.083

Pendapatan badan layanan umum 21.704 23.499 24.759

II. Hibah 5.787 4.484 1.360

Jumlah 1.338.110 1.502.005 1.662.509

Bagi perusahaan, pajak merupakan biaya dan juga pengeluaran yang bentuk

pengembaliannya tidak diterima secara langsung, baik berupa barang, jasa atau dana

sehingga pengeluaran pajak harus diperhitungkan dalam setiap keputusan yang

melibatkannya (Harmana, 2014 : 467-468).

Menurut Irfan (2013 : 2) bahwa perusahaan tidak perlu melakukan pembukuan

(11)

B A B I P E N D A H U L U A N

| 3

Universitas Kristen Maranatha

keuangan fiskal. Namun, ketika perusahaan akan menyusun laporan keuangan fiskal

maka terlebih dahulu melakukan rekonsiliasi terhadap laporan keuangan komersial

tersebut.

Menurut Kesit dalam Harmana (2014 : 469) menyatakan tujuan dilakukannya

rekonsiliasi fiskal ialah untuk menyesuaikan laba komersial dengan

ketentuan-ketentuan perpajakan sehingga diperoleh laba fiskal.

Menurut Sari & Lidyah (2012 : 2) bahwa rekonsilasi (koreksi) fiskal adalah

proses penyesuaian atas laba komersial yang berbeda dengan ketentuan fiskal untuk

menghasilkan penghasilan neto/laba yang sesuai dengan ketentuan perpajakan.

Perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal disebut dengan book-tax differences

(Lestari, 2010 : 1).

Menurut Harmana (2014 : 470) pelaporan akuntansi dan pelaporan pajak

melayani pemangku kepentingan yang berbeda dan tujuan yang berbeda, hal ini

mengakibatkan manajer memiliki kebijakan yang berbeda dalam menghitung baik

penghasilan secara akuntansi dan penghasilan kena pajak. Manajer memiliki

kebijakan untuk melaporkan pendapatan yang lebih tinggi untuk tujuan pelaporan

keuangan yang ada kaitannya untuk ikatan perjanjian, kontrak kompensasi,

persyaratan modal, dll. Sedangkan untuk tujuan pajak, manajer memiliki kebijakan

untuk melaporkan penghasilan kena pajak yang lebih rendah. Hanlon (2005 : 137)

menyatakan bahwa “red flag” bagi pengguna laporan keuangan akan terjadi jika

terdapat perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal yang besar. Pihak

pengguna laporan keuangan akan dirugikan jika manajemen tidak mengungkapkan

(12)

B A B I P E N D A H U L U A N

| 4

Universitas Kristen Maranatha

Dinyatakan oleh Wijayanti (2006 : 22) yang membuktikan bahwa perusahaan

dengan large (negatif) positif book-tax differences signifikan secara statistik

mempunyai persistensi laba lebih rendah yang disebabkan oleh komponen akrualnya

daripada perusahaan dengan small book-tax differences. Menurut Jackson dalam

Harmana (2014 : 471) yang juga meneliti tentang pertumbuhan laba yang

dipengaruhi oleh book-tax differences membuktikan bahwa perbedaan temporari

berpengaruh terhadap pertumbuhan laba secara negatif sedangkan perbedaan

permanen mempengaruhi pertumbuhan laba secara positif.

Bagi investor, laporan mengenai laba dianggap mempunyai informasi untuk

menganalisis saham yang telah diterbitkan oleh perusahaan. Peristiwa semacam itu

bisa mengindikasikan bahwa adanya upaya manajemen laba oleh perusahaan,

dimana laba yang besar dipergunakan untuk menarik minat pasar dan laba yang kecil

dipergunakan untuk pelaporan kewajiban perpajakan perusahaan. Berkaitan dengan

laba yang kecil tersebut, itu dilakukan untuk meminimalisasi beban pajak yang

seharusnya ditanggung perusahaan (Harmana, 2014 : 471).

Meminimalisir beban pajak dapat dilakukan dengan alternatif lain agar tidak

menyalahi aturan perpajakan didalam melakukan perpajakan dan juga merupakan

tahap awal dalam melakukan manajeman di dalam perusahaan yaitu dengan cara

melakukan perencanaan perpajakan. Menurut Zain (2003 : 67) “perencanaan

perpajakan adalah merupakan tindakan perstrukturan yang terkait dengan

konsekuensi potensi pajaknya, yang tekanannya kepada pengendalian setiap

transaksi yang ada konsekuensi pajaknya”. Tujuannya adalah bagaimana

pengendalian tersebut dapat mengefesiensikan jumlah pajak yang akan ditransfer ke

(13)

B A B I P E N D A H U L U A N

| 5

Universitas Kristen Maranatha

dan bukan penyelundupan pajak (tax evasion) yang merupakan tindak pidana fiskal

yang tidak akan ditoleransi (Zain, 2003 : 67). Walaupun kedua cara tersebut

kedengarannya mempunyai konotasi yang sama sebagai tindakan kriminal, namun

hal yang jelas berbeda disini, bahwa penghindaran pajak adalah perbuatan legal yang

masih dalam lingkup perundang-undangan perpajakan, sedangkan penyelundupan

pajak jelas-jelas merupakan perbuatan illegal yang melanggar ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan (Zain, 2003 : 67).

Menurut Harmana (2014 : 471-472) bahwa perencanaan pajak (tax planning)

adalah tahap awal dari manajemen pajak yang merupakan bagian yang tak dapat

dipisahkan dari manajemen strategik dalam suatu perusahaan. Berdasarkan hal

tersebut, tidak salah jika perencanaan pajak turut menentukan berhasil tidaknya

manajemen strategik yang dibuat oleh perusahaan yang dapat dilihat dari kinerja

perusahaan melalui laporan keuangan yang disajikan.

Menurut Ampa (2011 : 99) didalam penelitiannya disarankan agar penerapan

tax planning dilaksanakan, karena adanya keuntungan yang diperoleh perusahaan

dengan terjadinya penghematan pajak (tax saving) dan peningkatan laba komersial

serta diharapkan pada peningkatan kinerja perusahaan pada masa yang akan datang.

Menurut Harmana (2014 : 472) bahwa perusahaan yang melakukan perencanaan

pajak yang baik tercermin dari adanya perbedaan yang tidak terlalu besar antara laba

akuntansi dengan laba fiskal. Hal tersebut dapat dilihat pada rasio laba pajak

terhadap laba akuntansi (Tax to Book Ratio).

Tax to book ratio (Persepsi Rasio Pajak) adalah perbandingan antara rasio

penghasilan kena pajak (Taxable Income) terhadap Laba Akuntansi (Book Income)

(14)

B A B I P E N D A H U L U A N

| 6

Universitas Kristen Maranatha

suatu perusahaan (Suparman dalam Hadimukti, 2012 : 13). Selain Tax to Book Ratio,

Hadimukti dan Septyana dalam Harmana (2014 : 472) menyatakan besarnya

perbedaan laba akuntansi dengan laba pajak (laba akuntansi > laba pajak) yang

terlihat pada semakin besarnya pajak tangguhan bernilai positif pada perusahaan

menunjukkan semakin besar pula kemungkinan pihak manajemen melakukan

tindakan manajemen laba. Tindakan tersebut mengakibatkan laba akuntansi (book

income) yang dilaporkan menjadi tidak berkualitas, sehingga kinerja perusahaan

dikhawatirkan dapat mengalami penurunan di masa mendatang. Namun, semakin

kecil perbedaan laba akuntansi dengan laba pajak (laba akuntansi < laba pajak) yang

terlihat dari semakin besarnya pajak tangguhan bernilai negatif pada perusahaan

menunjukkan semakin rendah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang

mengakibatkan semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk default karena

ketidakmampuannya membayar kewajiban jangka panjang di masa yang akan

datang.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Harmana (2014) yang meneliti mengenai pengaruh penagihan pajak tangguhan dan

tax to book rasio terhadap kinerja perusahaan. Namun ada beberapa perbedaan

didalam penelitian ini dengan Harmana (2014) yaitu:

a. Didalam penelitian Harmana (2014) bahwa indikator yang digunakan adalah

ROI = EAT/ATI, dan dipenelitian ini yang digunakan adalah EPS.

b. Perusahaan-perusahaan manufaktur memperoleh laba berturut-turut tahun

2010-2011, sedangkan dalam penelitian ini dilakukan pada

perusahaan-perusahaan manufaktur yang memperoleh laba berturut-turut pada tahun

(15)

B A B I P E N D A H U L U A N

| 7

Universitas Kristen Maranatha

c. Mencantumkan beban pajak tangguhan perusahaan tahun 2010-2011,

sedangkan dalam penelitian ini dilakukan dengan mencantumkan beban pajak

tangguhan perusahaan tahun 2012-2013.

d. Perusahaan sampel mencantumkan besarnya Laba Kena Pajak pada laporan

keuangan perusahaan tahun 2010-2011, sedangkan dalam penelitian ini

mencantumkan besarnya laba kena pajak pada laporan keuangan perusahaan

tahun 2012-2013.

e. Populasi perusahaan-perusahaan manufaktur yang listing di BEI selama

periode 2010-2011, dengan total jumlah populasi 127 perusahaan, Pada

penelitian saat ini akan di lakukan dengan menggunakan jumlah populasi

yang lebih banyak sebanyak 135 perusahaan yang listing di BEI dan ICMD

selama periode 2012-2013.

Berdasarkan uraian di atas penulis bermaksud untuk melakukan penelitian

yang berjudul “Pengaruh Penagihan Pajak Tangguhan dan Tax to Book Ratio

Terhadap Kinerja Perusahaan”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah pajak tangguhan dan tax to book ratio mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja perusahaan secara parsial?

2. Apakah pajak tangguhan dan tax to book ratio mempunyai pengaruh yang

(16)

B A B I P E N D A H U L U A N

| 8

Universitas Kristen Maranatha 3. Seberapa besar pengaruh pajak tangguhan dan tax to book ratio terhadap

kinerja perusahaan secara parsial?

4. Seberapa besar pengaruh pajak tangguhan dan tax to book ratio terhadap

kinerja perusahaan secara simultan?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Dari identifikasi masalah di atas, maka maksud dan tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah pajak tangguhan dan tax to book rasio mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan secara parsial.

2. Untuk mengetahui apakah pajak tangguhan dan tax to book rasio mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan secara simultan.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pajak tangguhan dan tax to book

rasio terhadap kinerja perusahaan secara parsial.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pajak tangguhan dan tax to book

rasio terhadap kinerja perusahaan secara simultan.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Untuk dapat memahami dan mengetahui tentang informasi dari pajak tangguhan

dan tax to book rasio terhadap kinerja perusahaan.

(17)

B A B I P E N D A H U L U A N

| 9

Universitas Kristen Maranatha

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk

dijadikan sebagai bahan masukan untuk kemajuan perusahaan terutama dalam

penilaian dan untuk mengambil keputusan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain atau bagi

(18)

63

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dari hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan tentang “Pengaruh

Pajak Tangguhan (X1) dan Tax To Book Ratio (X2) berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Perusahaan (Y)”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Secara parsial, Pajak Tangguhan (X1) berpengaruh namun tidak signifikan

terhadap Kinerja Perusahaan (Y), dan Tax To Book Ratio (X2) berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Perusahaan (Y);

2. Secara simultan, Pajak Tangguhan (X1) dan Tax To Book Ratio (X2),

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan (Y).

3. Secara parsial, Pajak Tangguhan (X1) berpengaruh sebesar 0,08% terhadap

Kinerja Perusahaan (Y), dan Tax To Book Ratio (X2) berpengaruh sebesar

16,32% terhadap Kinerja Perusahaan (Y).

4. Secara simultan, Pajak Tangguhan (X1) dan Tax To Book Ratio (X2),

berpengaruh sebesar 16,4% terhadap Kinerja Perusahaan (Y), sedangkan

sisanya sebesar 83,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati di

dalam penelitian ini.

5.2. Saran Dan Keterbatasan

Adapun keterbatasan yang dapat diberikan peneliti sesuai dengan hasil

pembahasan dan kesimpulan penelitian ini, antara lain:

(19)

B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N

| 64

Universitas Kristen Maranatha

2. Pengaruh simultan yang terjadi hanya sebesar 16,4%. Ada faktor dominan lainnya

yang belum diteliti.

Adapun saran yang dapat diberikan peneliti sesuai dengan hasil pembahasan

dan kesimpulan penelitian ini, antara lain:

1. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan

periode tahun pengamatan.

2. Penelitian berikutnya dapat melakukan penambahan alat ukur kinerja

perusahaan seperti, ROE (Return on Equity), EVA (Economic Value Added)

karena penelitian ini telah menggunakan EPS (Earnings Per Share) dan

penelitian sebelumnya telah menggunakan ROI (Return On Investment).

3. Peneliti berikutnya disarankan melakukan penambahan variabel lain yang

mempengaruhi kinerja perusahaan dapat dilakukan, dengan tetap

memasukkan variabel pajak tangguhan dan tax to book ratio untuk

mengetahui perbedaan hasil yang diperoleh.

4. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penambahan sampel penelitian lain

(20)

65

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno & Trisnawati, Estralita. (2013). Akuntansi Perpajakan, 1 jil., 318 hlm., 19 x 26cm, Edisi tiga. Salemba Empat – Jakarta Selatan.

Ampa, Andi. 2011. Implementasi Tax Planning dalam Upaya Meningkatkan Kinerja

Perusahaan pada PT Bank Sulsel. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas

Hasanudin.

Ghozali, Imam.2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hadimukti, Fathony. 2012. Pengaruh Pajak Tangguhan dan Rasio Pajak Terhadap

Peringkat Obligasi di Indonesia. Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Diponegoro.

Hanlon, M. 2005. The Persistence and Pricing of Earnings, Accruals and Cash Flows when Firms Have Large Book-Tax Difference”s. The Accounting Review, 80 (1): 137–66.

Harmana, I made dwi. 2014. Pengaruh Pajak Tangguhan dan Rasio to Tax Book terhadap kinerja perusahaan. E-Jurnal. Fakultas ekonomi universitas undayana.

Irfan, Fatkhur Haris. 2013. Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Fiskal

terhadap Persistensi Laba dengan Komponen Akrual dan Aliran Kas Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Diponegoro.

Marcellyna, Fica dan Hartini, Titin. 2009. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Stie

MDP.

Nazir, Moh. (2013). Metodologi Penelitian, Edisi 8. Bogor: Ghalia Indonesia.

(21)

66

Srimindarti, Ceacilia. 2004. Balanced Scorecard sebagai Alternatif untuk Mengukur

Kinerja. Fokus Ekonomi, Vol. 3.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D), Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung

Tri Wijayanti, Handayani . 2006. Analisis Pengaruh Perbedaan antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal terhadap Persistensi Laba, Akrual, dan Arus Kas.

Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.

Waluyo. 2008. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Widodo, Iman. 2011. Analisis Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan

Pendekatan Balanced Scorecard. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro.

Yuwono Sony, Edy Sukarno, dan Muhammad Ichsan. 2002. Petunjuk Praktis

Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

(22)

67

Universitas Kristen Maranatha

Indonesia Capital Market Directory. (2012). Indonesia Stock Exchange, Jakarta.

Gambar

Tabel 1 (Lanjutan)

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, penelitian ini melihat proses interaksi demokrasi deliberatif dalam kolom komentar Kompas.com terkait konflik antara Ahok dengan DPRD DKI periode

Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia

KESIMPULAN (KONSEP DESAIN) Konsep rancangan Pusat Buku sebagai Ruang Publik di Surakarta mengacu pada pembentukan dan penataan elemen arsitektur untuk menciptakan

Adapun hasil rata-rata dari tanggapan karyawan atas 3 item pernyataan perusahaan tersebut tidak semuanya menjawab sangat setuju dan setuju, tapi ada pula 4 orang yang

Contoh : Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Andi (2010) yang berjudul :”Hubungan Kemampuan Pegawai Dengan Kinerja Pegawai Pada PT.. Sedangkan

Pada gambar di bawah ini, magnet yang paling kuat adalah .... Sebuah transpormator mempunyai lilitan primer 1000 lilitan, dan lilitan sekunder

Nilai koefisien konstanta sebesar -0,278238 menunjukkan bahwa jika variabel independent pada regresi yaitu kepemilikan saham manajerial, kepemilikan saham institusional, komite

Dalam bab ini diuraikan tentang hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri 20 Banda Aceh, yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi