• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Portofolio Optimal pada Saham Indeks Kompas 100 dengan Menggunakan Metode Indeks Tunggal Periode 2009 - 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Portofolio Optimal pada Saham Indeks Kompas 100 dengan Menggunakan Metode Indeks Tunggal Periode 2009 - 2013."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Dividen Policy always been a dilemma for companies in which the company must make decisions by considering the condition of the company and demands of investors. Wrong decision will cause a negative response from the investors, so as a company is important to measure the amount of dividends that will given with analysis in advance. Related to this issue, this research tries to identify factors that can be used to consider dividend policy. The factors that are used in this research include cash position and market risk. This research aims to determine and understand the influence of the cash position and market risk to dividend policy. This research uses secondary data and the population in this research were property and real estate companies listed in Indonesia Stock Exchange ( BEI ) in the period 2010– 2013. Sampling using purposive sampling method. Analysis method of this research used multiple regression. The result of this research show that cash position positively affect to dividend policy. Meanwhile, market risk has no effect to dividend policy. Simultaneously, all variables affected to dividend policy of 34,9% and the remaining 65,1% is affected by the other variables.

(2)

xi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Kebijakan dividen selalu menjadi dilema bagi perusahaan dimana perusahaan harus membuat keputusan dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan dan tuntutan investor. Keputusan yang salah akan menimbulkan respon negatif dari investor, sehingga sebagai perusahaan penting mengukur besarnya dividen yang akan diberikan dengan melakukan analisis terlebih dahulu. Terkait dengan masalah tersebut, maka penelitian ini mencoba mengidentifikasi faktor - faktor yang dapat digunakan dalam mempertimbangkan kebijakan dividen. Adapun faktor – faktor yang digunakan di dalam penelitian ini meliputi posisi kas dan risiko pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami adanya pengaruh posisi kas dan risiko pasar terhadap kebijakan dividen. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan populasi dalam penelitian adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) pada periode 2010 – 2013. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa posisi kas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Sedangkan variabel risiko pasar tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Secara simultan, semua variabel yang digunakan berpengaruh terhadap kebijakan dividen sebesar 34,9% dan sisanya sebesar 65,1% dipengaruhi oleh variabel lain.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PENYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRACT ... x

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 9

1.3 Rumusan Masalah ... 10

1.4 Tujuan Penelitian ... 10

1.5 Manfaat Penelitian ... 11

(4)

xiii Universitas Kristen Maranatha

2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Investasi ... 12

2.1.2 Saham ... 14

2.1.3 Dividen ... 15

2.1.4 Kebijakan Dividen ... 17

2.1.5 Risiko Pasar ... 24

2.1.6 Cash Position ... 27

2.2 Kerangka Pemikiran ... 29

2.3 Penelitian Terdahulu ... 31

2.4 Model Penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Jenis Penelitian ... 36

3.2 Populasi, Sampel, & Teknik Pengambilan Sampel ... 36

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 39

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 40

3.5 Metode Analisis dan Pengujian Data ... 42

3.5.1 Uji Normalitas ... 43

3.5.2 Uji Multikolinearitas ... 44

3.5.3 Uji Heteroskedastisitas ... 44

3.5.4 Uji Autokorelasi ... 45

3.5.5 Uji Hipotesis ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

(5)

4.1.1 Uji Statistik Deskriptif ... 49

4.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 51

4.1.3 Uji Hipotesis ... 59

4.1.4 Analisis dan Interpretasi ... 63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 67

5.1 Simpulan ... 67

5.2 Implikasi ... 68

5.3 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

LAMPIRAN ... 77

(6)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Data Pendapatan Nasional ... 8

Tabel II Penelitian Terdahulu ... 31

Tabel III Sampel Penelitian ... 38

Tabel IV Definisi Operasional Variabel ... 39

Tabel V Descriptive Statistics ... 49

Tabel VI Hasil Uji Normalitas dengan Uji Satu Sampel Kolmogorov-Smirnov ... 52

Tabel VII Hasil Uji Multikolinieritas ... 54

Tabel VIII Hasil Uji Run ... 55

Tabel IX Heteroskedasticity Test : White ... 56

(8)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Perhitungan Cash Position ( CP ), Market Risk ( BETA ),

dan Dividend Payout Ratio ( DPR ) tahun 2010 ... 77 Lampiran 2 Perhitungan Cash Position ( CP ), Market Risk ( BETA ),

dan Dividend Payout Ratio ( DPR ) tahun 2011 ... 77 Lampiran 3 Perhitungan Cash Position ( CP ), Market Risk ( BETA ),

dan Dividend Payout Ratio ( DPR ) tahun 2012 ... 78 Lampiran 4 Perhitungan Cash Position ( CP ), Market Risk ( BETA ),

(9)

BAB I–PENDAHULUAN 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di setiap perusahaan pasti memerlukan dana dalam menjalankan usahanya. Sejalan dengan perkembangan yang dialami perusahaan, perusahaan semakin memerlukan tambahan modal / dana. Perusahaan dapat membuat berbagai alternatif keputusan untuk pendanaan. Salah satunya adalah dengan menerbitkan Saham ( Stock ). Saham sendiri adalah salah satu instrumen dalam pasar modal ( keuangan ) yang paling populer di mata masyarakat. Saham itu sendiri definisinya adalah Surat berharga yang menunjukkan kepemilikan investor di dalam suatu perusahaan yang dipilih untuk diinvestasikan, yang artinya jika seseorang membeli saham suatu perusahaan di pasar modal, berarti investor tersebut telah menyertakan modal ke perusahaan tersebut sebesar jumlah saham yang dibeli ( Darmadji dan Hendy; 2008 ). Pemegang saham ( Investor ) mendapatkan dua jalan memperoleh keuntungan setelah membeli saham yaitu Dividen & Capital Gain. Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual yang diperoleh investor dalam transaksi jual-beli saham di pasar sekunder ( Bursa Efek ). Di dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah dividen. “Dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham, disamping capitalgain” ( Hanafi dan Halim; 2004 ).

(10)

BAB I–PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang diperoleh atas hasil operasional perusahaan. “Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan emiten kepada pemegang sahamnya” ( Halim; 2005 ). Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai yang berarti setiap pemegang saham diberikan kompensasi dividen berupa uang tunai dalam jumlah tertentu untuk setiap lembar saham atau juga dapat berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan saham tambahan sehingga jumlah saham investor tersebut akan bertambah.

“Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan kekayaan ( Wealth ) para

pemegang saham. Semakin tinggi dividen yang diberikan semakin tinggi pula minat investor terhadap perusahaan itu. Oleh karena itu, investor yang potensial memiliki kepentingan untuk mampu memprediksi berapa besar tingkat pengembalian investasi yang akan diterima”. ( Kadir, Abdul; 2010 ) Tingkat pengembalian investasi berupa dividen sulit untuk diprediksi. Dikarenakan dalam memberikan keputusan dividen merupakan keputusan yang sulit bagi pihak manajerial perusahaan. Kebijakan tersebut harus menghasilkan penetapan jumlah yang tepat untuk dividen. “Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang ( laba ditahan )”( Martono dan Harjito; 2005 ).

(11)

BAB I–PENDAHULUAN 3

investor dengan kepribadian yang cenderung tidak bersedia mengambil risiko ( Risk Aversion ). Investor dengan kepribadian seperti ini sangat mempertimbangkan dana yang akan diinvestasikan dengan berorientasi dengan pendapatan dividen yang stabil yang dapat diterima. Hal tersebut sesuai dengan teori “The bird in the hand theory” yang diungkapkan Hanafi yang menyatakan bahwa “pembayaran dividen mengurangi ketidakpastian, yang berarti mengurangi risiko, pada giliran selanjutnya mengurangi tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemegang saham” ( Kadir, Abdul; 2010 ). Menurut Modigliani & Miller yang dikenal dengan dividend irrelevant theory menyatakan bahwa “besar/kecilnya dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan tetapi yang berpengaruh justru basic earning power dan business risk” ( Brigham dan Houston; 2001 ). Litzenberger & Ramaswamy, berpendapat dalam the tax preference theory bahwa “investor memilih dividen rendah karena pajak atas dividen lebih mahal daripada pajak capital gain” ( Brigham dan Houston; 2001 ). Berdasarkan teori ini pemegang saham memilih dividen rendah untuk menghemat pembayaran pajak. Bila perusahaan menerapkan konsep ini, maka perusahaan menguntungkan karena memiliki sumber dana internal yang besar sehingga dapat menunda menggunakan utang atau emisi saham baru. Berdasarkan ketiga teori ini preferensi pemegang saham dikelompokkan pada dua kontinum yang berbeda, yaitu pemegang saham yang menyukai dividen besar dan yang menyukai dividen kecil. Kedua hal ini mempunyai dampak dan pandangan yang berbeda di mata investor. Hal ini menjadi dilema perusahaan dalam menentukan kebijakan dividen.

Dalam isu yang berbeda,“pembayaran dividen dan bunga hutang akan

(12)

BAB I–PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha dalam proyek kecil yang memiliki nilai sekarang bersih positif dan perqusites” ( Suharli; 2004 ). Masalah keagenan ( agency problem ) seperti itu pun dapat potensial mengurangi keputusan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham, sebagai principal. Alasannya, karena pihak manajemen sebagai agen cenderung akan berusaha meningkatkan kesejahteraannya. Pembayaran dividen juga salah satu upaya untuk mengurangi masalah keagenan tersebut. Oleh karena itu, seorang investor potensial ditentukan untuk mampu memprediksi kebijakan dividen perusahaan. Akan tetapi, tidak jarang pihak manajerial perusahaan juga menyertakan dananya dalam bentuk saham, sehingga tidak jarang manajer dengan sengaja mengambil keputusan untuk meningkatkan dividen. Jika hal ini bertolak belakang dengan keadaan perusahaan tentu akan merugikan perusahaan.

(13)

BAB I–PENDAHULUAN 5

yang akan datang sehingga dapat memaksimalkan pertumbuhan harga saham” ( Nuringsih, Kartika; 2005 ).

Isu – isu tersebut tetap mengacu pada kedua profil / preferensi pemegang saham yakni yang menyukai dividen tinggi dan dividen rendah. Kedua hal ini diibaratkan pro dan kontra. Jika perusahaan menetapkan dividen yang rendah maka pandangan / persepsi para pemegang saham akan cenderung tidak baik terhadap perfomansi dan profitabilitas sehingga akan berdampak buruk tentunya terhadap harga saham. Akan tetapi sisi positif dari penetapan dividen rendah perusahaan dapat mengalokasikan sebagian besar profitnya sebagai laba ditahan sehingga perusahaan dapat sumber dana internal yang tidak mewajibkan perusahaan untuk mengeluarkan dana. Perusahaan dapat memanfaatkan tambahan dana tersebut untuk ekspansi / menambah aset / meningkatkan kegiatan operasional perusahaan yang nantinya akan meningkatkan performansi secara internal. Sedangkan jika perusahaan menetapkan dividen tinggi, hal ini belum tentu menggambarkan kondisi kinerja dan profitabilitas perusahaan. Akan tetapi dari peningkatan dividen ini pihak manajemen dapat memanipulasi penilaian pemegang saham ( pihak eksternal ) agar terlihat profitable. Pembayaran dividen dibayarkan berdasarkan laba bersih yang sudah dipotong pembayaran bunga, pajak, dan dividen untuk saham preferen, bukan didanai dari utang karena secara teoritis tindakan ini sangat tidak tepat. Walaupun demikian, tindakan meningkatkan dividen ini dapat menjadi informasi sinyal yang baik sehingga dapat berdampak pada peningkatan harga saham.

(14)

BAB I–PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha Tetapi kedua harapan tersebut selalu bertolakbelakang. Penting bagi perusahaan untuk menentukan posisi dimana keputusan dividen dan laba ditahan harus diambil agar tidak menghambat perusahaan dalam berkembang. Sehingga perusahaan harus berhati – hati dalam menetapkan keputusan khususnya kebijakan dividen karena masing – masing alternatif keputusan memiliki risiko dan akan berpengaruh pada pihak yang berkepentingan dengan perusahaan khususnya pihak eksternal. Dimana di sisi kedua pihak antara investor / pemegang saham dan perusahaan saling menguntungkan. Sebagai investor harus dapat menganalisis untuk menentukan dasar yang dapat digunakan dalam penilaian kelayakan saham suatu perusahaan untuk dijadikan sebagai suatu alternatif investasi dari sisi dividen.

(15)

BAB I–PENDAHULUAN 7

( cash position ) merupakan faktor internal yang dapat dikendalikan oleh manajemen sehingga pengaruhnya dapat dirasakan secara langsung bagi kebijakan dividen ( Sudarsi; 2002 ).

(16)

BAB I–PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha mengalami tren meningkat. Berikut data pendapatan nasional dari tahun 2008 sampai dengan 2012 pada tabel I.

Sumber : www.bps.go.id

Selain faktor tersebut, alasan peneliti memilih sektor properti karena pada saat krisis global tahun 2008 yang berpusat di negara Eropa, Asia merupakan negara yang banyak dilirik oleh investor asing karena dinilai lebih potensial. Khususnya Indonesia yang menjadi negara paling stabil di tengah krisis global. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di dalam kategori stabil. Sehingga menarik untuk diteliti dimana “kota Jakarta merupakan salah satu kota terbaik untuk berbisnis properti dari

15 kota di Asia Pasifik” ( Tempo.co;6/12/12 ) dan menjadi target potensial dari investor asing khususnya dari sisi investasi saham.

Tabel I

(17)

BAB I–PENDAHULUAN 9

Dari penjelasan latar belakang tersebut, maka peneliti menulis dengan judul penelitian “Pengaruh Cash Position dan Market Risk Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2010 – 2013”.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Kebijakan dividen merupakan keputusan yang tidak mudah bagi para emiten. Banyak fenomena–fenomena yang terkait dengan keabijakan dividen.

- Masalah keagenan ( agency problem ) dimana pihak manajemen perusahaan yang cenderung mengutamakan kepentingannya untuk meningkatkan kesejahteraannya sendiri sehingga kebijakan terkait dividen tidak terlalu diutamakan. Hal tersebut akan membuat investor tidak tertarik dan akan berdampak negatif terhadap saham perusahaan.

- Dividen cut merupakan permasalahan yang kedua dimana perusahaan mengurangi porsi dividen yang diberikan kepada para pemegang saham. Hal ini memberikan pertanda buruk terhadap kinerja perusahaan dari pandangan investor.

(18)

BAB I–PENDAHULUAN 10

Universitas Kristen Maranatha 1.3 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang penelitian & identifikasi masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah terdapat pengaruh positif Cash Position secara parsial pada Kebijakan Dividen Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010–2013 ?

2. Apakah terdapat pengaruh negatif Risiko Pasar secara parsial pada Kebijakan Dividen Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010–2013 ?

3. Apakah terdapat pengaruh Cash Position dan Risiko Pasar secara simultan pada Kebijakan Dividen Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010–2013 ?

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Dari rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh positif Cash Position secara parsial pada Kebijakan Dividen Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010–2013.

(19)

BAB I–PENDAHULUAN 11

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Cash Position dan Risiko Pasar secara simultan pada Kebijakan Dividen Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010–2013.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi : a) Akademisi

Untuk membantu para akademik yang ingin menjadikan topik penelitian Kebijakan Dividen untuk menjadi referensi yang dapat membantu menyempurnakan penelitian yang dibuat dan juga peneliti bermaksud untuk membantu memahami cara menilai kebijakan dividen dari sisi posisi kas dan risiko pasar.

b) Investor

Membantu investor untuk menilai sejauh mana saham tersebut dapat memberikan timbal balik berupa dividen dengan baik melalui analisis kebijakan dividen dari sisi posisi kas maupun dari sisi risiko pasar.

c) Perusahaan

(20)

BAB V–SIMPULAN DAN SARAN 67

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dari cash position dan risiko pasar ( market risk ) dengan indikator beta secara parsial dan secara simultan terhadap penentuan kebijakan dividen pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 diperoleh hasil bahwa :

1. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji t, variabel Cash Position secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh Marlina dan Danica ( 2009 ), dan Kartono dan Matondang ( 2010 ) yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa cash position berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen.

(21)

BAB V–SIMPULAN DAN SARAN 68

3. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji F, secara simultan / bersama – sama variabel Cash Position dan Risiko Pasar ( Market Risk ) berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hal tersebut ditunjukkan dengan P value ( F-Statistic ) sebesar 0,000134. Variabel cash position dan risiko pasar dalam penelitian ini mampu menjelaskan 34,9% terhadap kebijakan dividen perusahaan. Sedangkan sisanya 65,1% dijelaskan oleh variabel–variabel lain diluar cash position dan risiko pasar.

5.2 IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel – variabel yang diteliti, maka implikasi bagi pembaca terhadap penelitian ini, yaitu :

1. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat mempermudah memahami cara menilai kebijakan dividen dari sisi posisi kas dan risiko pasar serta menjadikan penelitian ini sebagai referensi bagi penelitian–penelitian selanjutnya. Selain itu, diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat memperluas penelitian dengan menambahkan variabel – variabel lain yang menyangkut / berhubungan dengan kebijakan dividen dengan data dan fenomena yang lebih menarik.

2. Bagi Investor

(22)

BAB V–SIMPULAN DAN SARAN 69

Universitas Kristen Maranatha cash position perusahaan, karena berdasarkan hasil penelitian variabel yang berpengaruh positif secara signifikan terhadap kebijakan dividen adalah cash position. Sedangkan variabel lain yakni risiko pasar tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen, sehingga investor dapat mengabaikan risiko pasar dalam mempertimbangkan investasinya. Investor dapat melihat posisi kas perusahaan melalui rasio cash position itu sendiri sebagai pertimbangan dalam berinvestasi dimana posisi kas seperti yang dijelaskan pada pembahasan berhubungan langsung dengan pembagian dividen yang dilakukan perusahaan. Diharapkan investor lebih berhati – hati dan lebih memilih posisi kas yang tinggi karena posisi kas yang tinggi memungkinkan perusahaan membagikan dividen dengan nilai yang tinggi dan lebih stabil.

3. Bagi Perusahaan

(23)

BAB V–SIMPULAN DAN SARAN 70

dividen. Posisi dividen yang diberikan dengan porsi tinggi akan dapat memperoleh timbal balik dari dana eksternal yang diperoleh perusahaan dari pihak investor.

5.3 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti memberikan beberapa saran kepada pembaca, sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya terbatas pada dua variabel penelitian yaitu risiko pasar dan posisi kas. Pada penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan variabel penelitian yang lebih luas dan lebih menarik seperti menggunakan informasi eksternal perusahaan yang meyangkut kondisi makro seperti nilai tukar, inflasi dan suku bunga dan dapat mempertimbangkan variabel di luar konteks keuangan seperti sisi pribadi investor. Dan juga diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengaitkan fenomena – fenomena menarik yang terjadi di masa yang akan datang yang dapat disangkutpautkan dengan penelitian seperti krisis global atau personal effect ( misalnya efek personalitas presiden pada respon dan kondisi pasar ).

(24)

DAFTAR PUSTAKA 71

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. ( 2009 ). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Alfabeta, Bandung.

Arikunto, S. ( 2009 ). Metodologi Penelitian. Bina Aksara, Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik. “Produk Domestik Bruto Menurut Jenis Pengeluaran, Produk Nasional Bruto, dan Pendapatan Nasional Atas Dasar Harga Berlaku ( milliar

rupiah ), 2000 – 2012” Diakses dari

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek =11&notab=85 pada tanggal 29 September 2014.

Brigham, E.F., dan Houston, J.F. ( 2001 ). Fundamentals of Financial Management. Thomson, USA.

Brigham, E.F., dan Houston, J.F. ( 2006 ). Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Buku Satu Edisi Kesepuluh, Diterjemahkan oleh: Ali Akbar Yulianto, PT. Salemba Empat, Jakarta.

Bursa Efek Indonesia. “Laporan Keuangan Tahunan ( Audit ) 2010 – 2013 Pada Perusahaan yang Menjadi Sampel”. Diakses dari http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx pada tanggal 29 November 2014.

Cooper, D.R., dan Schindler, P.S. ( 2011 ). Business Research Methods. Edisi Kesebelas, McGraw-Hill Irwin, New York.

(25)

DAFTAR PUSTAKA 72

Dewi, S.C. ( 2008 ). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. 10 ( 1 ) April, hal. 47–58.

Djohanputro, B. ( 2008 ). Manajemen Risiko Korporat. PPM, Jakarta.

D’Souza, Jouliet dan Saxena, A.K. ( 1999 ). Agency Cost, Market Risk, Investment Opportunities and Dividend Policy–An International Perspective. Managerial Finance, 25 ( 6 ), hal. 35–45.

Ghozali, I. ( 2006 ). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Undip, Semarang.

Ghozali, I. ( 2011 ). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ghozali, I ( 2013 ). Analisis Multivariat dan Ekonometrika : Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan EVIEWS 8. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Halim, A. ( 2005 ). Analisis Investasi. Salemba Empat, Jakarta.

Halim, J.J. ( 2013 ). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Periode 2008 –2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2 ( 2 ), hal. 1–19.

(26)

DAFTAR PUSTAKA 73

Universitas Kristen Maranatha Haruman., Tendi., Andre, S., dan Ariyanti, M. ( 2005 ). Pengaruh Faktor Fundamental, Indikator Ekonomi Makro, dan Risiko Sistematis Terhadap Tingkat Pengembalian Saham di PT Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Manajemen, 6 ( 3 ), hal. 462–477.

Hermuningsih, S. ( 2007 ). Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan yang Go Public di Indonesia. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 4 ( 2 ) November, hal 47 - 62.

Jogiyanto. ( 2000 ). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua. BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta.

Jogiyanto. ( 2003 ). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta.

Jogiyanto. ( 2013 ). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman Pengalaman. Edisi Keenam. BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta.

Kadir, A. ( 2010 ). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Credit Agencies Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 11 ( 1 ).

Kamaruddin, A. ( 2004 ). Dasar–Dasar Manajemen Investasi. Edisi Revisi. Rineka Cipta, Jakarta.

(27)

DAFTAR PUSTAKA 74

Marlina, L., dan Danica, C. ( 2009 ). Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio, dan Return On Assets Terhadap Dividen Payout Ratio. Jurnal Manajemen Bisnis, 2 ( 1 ) Januari, hal. 1–6.

Martono dan Marjito. ( 2005 ). Manajemen Keuangan. Edisi Pertama, EKONISIA YOGYAKARTA, Yogyakarta.

Mason, R.D., dan Douglas, A.L. ( 1999 ). Teknik Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jilid 2 Edisi 9, Erlangga, Jakarta.

Nuringsih, K. ( 2005 ). Analisis Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kebijakan Hutang, ROA dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen: Studi 1995 – 1996. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2 ( 2 ) Juli

Desember, hal. 103–123.

PT Limas Indonesia Makmur Tbk. Cash Dividen 2010 - 2013. Diakses dari https://www.e-bursa.com/index.php/corporate_action/corporate_action_hist/ pada tanggal 29 November 2014.

Riyanto, B. ( 1993 ). Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Ketiga Cetakan Enam Belas, Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada, Yogyakarta.

Riyanto, B. ( 2001 ). Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. PT BPFE, Yogyakarta.

Riyanto, B. ( 2008 ). Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Penerbit GPFE, Yogyakarta.

(28)

DAFTAR PUSTAKA 75

Universitas Kristen Maranatha Sartono, A. ( 2001 ). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.

BPEF-YOGYAKARTA, Yogyakarta.

Stanley, B.B., dan Geoffrey, A.H. ( 1987 ). Foundation of Financial Management. Fourth Management, Homewood.

Sudarsi, S. ( 2002 ). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio Pada Industri Perbankan yang Listed di Bursa Efek Jakarta ( BEJ ). Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 9 ( 1 ) Maret, hal. 76–88.

Sugiyono. ( 2004 ). Metode Penelitian Bisnis. CV. Alvabeta, Bandung.

Suharli, M. ( 2004 ). Studi Empiris Terhadap Faktor Penentu Kebijakan Jumlah Dividen. Tesis Magister Akuntansi, Jakarta ( tidak dipublikasikan ).

Suhartono. ( 2004 ). Pengaruh Insider Ownership, Net Organizational Capital, dan Risiko Pasar Terhadap Kebijakan Dividen. Kajian Bisnis STIE Widya Wiwaha, 12 ( 1 ) Januari, hal. 41–55.

Suliyanto. ( 2005 ). Metode Riset Bisnis. C.V ANDI OFFSET, Yogyakarta.

Sunariyah. ( 2004 ). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

Sundjaja, Ridwan, dan Barlin, I. ( 2010 ). Manajemen Keuangan. Edisi Keenam. Literata Lintas Media, Jakarta.

(29)

DAFTAR PUSTAKA 76

Sutrisno. ( 2001 ). Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Edisi Pertama Cetakan Kedua, Ekonisia, Yogyakarta.

Sutrisno. ( 2001 ). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Telaah Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi, 2 ( 1 ) Maret, hal. 1–11.

Suwaldiman dan Aziz, A. ( 2006 ). Pengaruh Insider Ownership dan Resiko Pasar Terhadap Kebijakan Dividen. SINERGI Kajian Bisnis dan Manajemen, 8 ( 1 ) Januari, hal 53–64.

Tandelilin, E. ( 2001 ). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Thomas, J. ( 1996 ). Meaning in Interaction : an Introduction to Pragmatics. Longman, London dan New York.

Wacana, Jaka. ( 1996 ). Manajemen Keuangan. Erlangga, Jakarta.

Walpole, R.E. ( 1997 ). Pengantar Statistika. Edisi Ketiga, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Gambar

Tabel IData Pendapatan Nasional

Referensi

Dokumen terkait

Dalam membentuk satu portofolio, maka sebaiknya investor berusaha memaksimalkan pengembalian (return) yang diharapkan dari investasi yang dilakukan dengan tingkat risiko

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Model Indeks Tunggal dan data yang digunakan adalah harga penutupan setiap bulan dari saham – saham yang selalu terdaftar secara

Dengan bercermin pada perilaku kolektif semua investor di pasar, ternyata hasil perhitungan berupa tingkat pengembalian dan risiko dari masing - masing saham dapat digunakan

Penggunaan Single Index Model Dalam Analisis Portofolio Untuk Meminimumkan Risiko Bagi Investor Di Pasar Modal ( Studi pada Saham Perusahaan yang Tercatat Dalam Indeks LQ-45 Di

Hasil pengujian secara normalitas dimana ternyata data yang digunakan terdistribusi normal maka hipotesi untuk menguji ada tidaknya perbedaan risiko dan return

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. Beta yang dihasilkan menunjukkan return saham individu adalah berkaitn dengan perubahan harga pasar yangdinyatakan sebagai

1) Market Risk, adalah variabilitas return yang disebabkan fluktuasi pasar secara keseluruhan. 2) Business Risk, adalah risiko yang ditimbulkan karena melakukan

Pertimbangan ketiga, differential return dengan risiko diukur dengan beta yang menggambarkan tingkat keuntungan yang diharapkan pada garis SML (Security Market Line) dari