• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of corporate governance on tax avoidance proxied by the book tax gap in companies listed on the Stock Exchange. Corporate governance mechanism being used is the proportion of institutional ownership, the proportion of independent board, audit committee, and audit quality. This research is classified as causal explanatory research. The population of this research are manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) 2011-2013. The sample is determined by purposive sampling method to obtain 147 sample firms. Types of data used are secondary data obtained from www.idx.co.id. The analytical method being used is multiple regression with a significance level of 5%. The results of simultant multiple regression test using the F test shows that institutional ownership, the proportion of independent board, audit committee, and audit quality significantly affect the tax avoidance. Partial t test shows that the elements of corporate governance in the form of audit quality significantly affect the activity of tax avoidance which is proxied by the book tax gap. The result of this study also shows that tax avoidance activity is not significantly affected by institutional ownership, the percentage of independent board and audit committee.

Keywords: Corporate Governance, Institutional Ownership, Percentage of

(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari corporate governance terhadap tax avoidance yang diproksikan dengan book tax gap pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Mekanisme corporate governance yang digunakan adalah proporsi kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, dan kualitas audit. Penelitian ini tergolong penelitian causal explanatory. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013. Sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh 147 perusahaan sampel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan tingkat signifikansi 5 %. Hasil uji regresi berganda secara simultan dengan menggunakan uji F menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, dan kualitas audit berpengaruh secara signifikan terhadap tax avoidance. Uji t secara parsial memperlihatkan bahwa elemen corporate governance yang berupa kualitas audit berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitas tax avoidance yang diproksikan dengan book tax gap. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa aktivitas tax avoidance tidak dipengaruhi secara signifikan oleh kepemilikan institusional, prosentase dewan komisaris independen, dan komite audit.

(3)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……….……… i

HALAMAN PENGESAHAN ………ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 9

1.3. Tujuan Penelitian ... 9

1.4. Kegunaan Penelitian... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1. Kajian Pustaka ... 11

2.1.1. Latar Belakang Corporate Governance ... 11

2.1.2. Pengertian Corporate Governance menurut Para Ahli ... 11

2.1.3. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ... 13

2.1.4. Tujuan Good Corporate Governance (GCG) ... 16

(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

2.1.6. Pengertian Pajak ... 19

2.1.7. Pengertian Tax Avoidance ... 24

2.1.8. Pengukuran Corporate Governance ... 27

2.1.9. Pengukuran Tax Avoidance ... 34

2.2. Penelitian Terdahulu ... 36

2.3. Kerangka Teoritis ... 37

2.4. Pengembangan Hipotesis ... 38

BAB III METODE PENELITIAN... 41

3.1. Jenis Penelitian ... 41

3.2. Populasi dan Sampel ... 42

3.3. Metode Pengumpulan Data ... 46

3.4. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 47

3.4.1. Variabel Dependen (Y)... 47

3.5. Metode Analisis Data ... 51

3.5.1. Uji Asumsi Klasik ... 52

3.5.2. Uji Hipotesis ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 58

4.2. Analisis Data ... 58

4.2.1. Analisa Statistik Deskriptif... 58

4.2.2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 61

4.2.3. Analisis Regresi Berganda ... 66

4.2.4. Pengujian Hipotesis ... 71

(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

4.3.1. Pengaruh Tingkat Kepemilikan Institusional dengan tax avoidance 77 4.3.2. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap Tax

Avoidance ... 78

4.3.3. Pengaruh Komite Audit terhadap tax avoidance ... 79

4.3.4. Pengaruh Kualitas Audit terhadap tax avoidance. ... 80

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1. Simpulan ... 82

5.2. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

LAMPIRAN ... 87

(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(7)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ………..36

Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Sampel ………44

Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Sampel ………44

Tabel 3.3 Definisi Operasi Variabel ………..50

Tabel 4.1 Statisktik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian Tahun 2010- 2013………59

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas sebelum Data Ditransformasi ………..62

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas setelah Data Ditransformasi ………63

Tabel 4.4 Uji Multikolineatitas ………..64

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi dengan Run Test ……….66

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ………67

Tabel 4.7 Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi ………70

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t ……….72

(8)

Bab I Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Setelah Indonesia dan Negara-negara di Asia Timur lainnya mengalami krisis ekonomi yang dimulai pada pertengahan tahun 1987, isu mengenai good corporate governance telah menjadi salah satu bahasan penting dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi dan pertumbuhan perekonomian yang stabil di masa yang akan datang (Ludfi, 2009). Perubahan- perubahan yang terjadi akibat krisis ekonomi tersebut menuntut perusahaan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan.

Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan

(9)

Bab I Pendahuluan

2

Universitas Kristen Maranatha Dengan semakin meningkatnya persaingan dan perkembangan dunia, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholders), khususnya investor, menuntut adanya kecepatan dan ketransparan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Hal ini menjadikan perusahaan harus terus meningkatkan kualitas tata kelola perusahaannya (corporate governance). Tata kelola perusahaan yang baik akan menentukan kinerja yang tercipta pada perusahaan. Kualitas tata kelola yang baik tidak hanya akan membuat perusahaan mampu bertahan dalam penghadapi persaingan global yang semakin ketat, tetapi juga memberikan keunggulan bagi korporasi yang menerapkannya (Wijaya,2007). Penerapan Corporate Governance tersebut bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi stakeholdernya, memaksimalkan nilai perusahaan, mendorong pengelolaan perusahaan secara professional, meningkatkan ketransparan informasi keuangan, kinerja dan proses pengambilan keputusan bagi perkembangan perusahaan dalam jangka panjang serta pencapaian tujuan perusahaan.

Aspek pajak merupakan faktor yang dipertimbangkan perusahaan karena pajak merupakan beban yang signifikan dalam perusahaan. Perusahaan baik domestik maupun multinasional berusaha meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan ketentuan pajak yang ada. Pemilik perusahaan akan mendorong manajemen untuk melakukan tindakan pajak agresif untuk mengurangi beban pajak yang muncul (Rijal, 2014).

(10)

Bab I Pendahuluan

3

Universitas Kristen Maranatha Tax rasio Indonesia masih tergolong cukup kecil, yaitu hanya berada dikisaran

12%. Meskipun demikian, jumlah penerimaan pajak selalu mengalami peningkatan setiap tahun, bahkan tahun 2012, penerimaan pajak dan bea cukai ditargetkan mencapai lebih dari 1000 trilliun. Jika melihat komposisi penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), sejak tahun 2006 s.d 2011, sektor pajak dan bea cukai memberi sumbang asih rata-rata sebesar 70% dari total pendapatan negara. Dengan kondisi tersebut, tidak bisa dipungkiri bahwa sektor pajak merupakan sumber utama pembiayaan negara.

(11)

Bab I Pendahuluan

4

Universitas Kristen Maranatha Dalam artikel pajak yang ditulis oleh Ibnu Wijaya(2014), juga disebutkan bahwa Salah satu definisi Penghindaran Pajak (tax avoidance) adalah :

arrangement of a transaction in order to obtain a tax advantage, benefit, or

reduction in a manner unintended by the tax law” (Brown, 2012)

dimana kutipan diatas menjelaskan bahwa tax Avoidance adalah penataan transaksi untuk mendapatkan keuntungan pajak, manfaat, atau pengurangan dengan cara yang dimaksudkan oleh undang-undang pajak. Untuk memperjelas, penghindaran pajak umumnya dapat dibedakan dari penggelapan pajak (tax evasion), di mana penggelapan pajak terkait dengan penggunaan cara-cara yang melanggar hukum untuk mengurangi atau menghilangkan beban pajak sedangkan penghindaran pajak dilakukan secara “legal”

dengan memanfaatkan celah (loopholes) yang terdapat dalam peraturan perpajakan yang ada untuk menghindari pembayaran pajak, atau melakukan transaksi yang tidak memiliki tujuan selain untuk menghindari pajak.

(12)

Bab I Pendahuluan

5

Universitas Kristen Maranatha yakni dengan membayar pajak rata-rata 20% padahal pajak yang harusnya dibayarkan perusahaan mendekati 30% (Dyreng,2012; Fadhilah, 2014).

Mekanisme dalam pengawasan corporate governance ada internal dan external. Mekanisme internal adalah cara untuk mengendalikan perusahaan dengan menggunakan struktur dan proses internal seperti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Komposisi Dewan Direksi, proporsi Dewan Komisaris dan pertemuan dengan board of director. Sedangkan mekanisme external adalah seperti pengendalian oleh perusahaan, struktur kepemilikan, dan pengendalian pasar.(Fadhilah, 2014) Pada penelitian ini, penerapan corporate governance akan dilihat dari mekanismenya dengan proksi kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit dan kualitas audit.

(13)

Bab I Pendahuluan

6

Universitas Kristen Maranatha Dewan komisaris bertugas mengawasi kebijakan direksi dalam menjalankan perusahaan serta memberikan nasihat kepada direksi (UU No.40 Tahun 2007). Dewan Komisaris sendiri terdiri dari Komisaris Independen dan Komisaris non-Independen. Komisaris independen merupakan Komisaris yang tidak berasal dari pihak terafiliasi, sedangkan Komisaris non- independen merupakan komisaris yang terafiliasi. Pengertian terafiliasi sendiri adalah pihak yang mempunyai hubungan bisnis dan kekeluargaan dengan pemegang saham pengendali, anggota Direksi dan Dewan Komisaris lain, serta dengan perusahaan itu sendiri (KNKG, 2006; Fadhilah, 2014). Keberadaan dewan komisaris independen diharapkan dapat meningkatkan pengawasan sehingga dapat mencegah agresifitas pajak perusahaan yang dilakukan oleh manajemen (Wulandari, 2005; Fadhilah, 2014).

(14)

Bab I Pendahuluan

7

Universitas Kristen Maranatha Menurut prinsip-prinsip OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development ) dalam Frise (2006) yang di kutip oleh Fadhilah (2014) menyatakan

bahwa betapa pentingnya untuk menganalisis interaksi antara corporate governance dengan sistem pajak. Salah satu prinsip utama yang disarankan oleh OECD untuk pembuat kebijakan good corporate governance adalah didasarkan pada keterbukaan dan transparasi. menurut FCGI (Forum for Corporate Governance in Indonesia) transparasi adalah mewajibkan adanya suatu informasi yang terbuka, tepat waktu, serta jelas, dan dapat diperbandingkan yang menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan, dan kepemilikan perusahaan. Transparasi dapat diukur dengan kualitas audit, pengukuran kualitas audit dapat dilakukan dengan menggunakan proksi spesialisasi industri dan ukuran KAP ( Mayangsari,2003).

(15)

Bab I Pendahuluan

8

Universitas Kristen Maranatha Penelitian mengenai pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu, beberapa diantaranya adalah Nuralifmida Ayu Anissa dan Lulus Kurniasih (2012) meneliti tentang pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance, Ramli Fadhilah (2014) meneliti mengenai pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance, serta Ni Nyoman Kristiana Dewi dan I Ketut Jati (2014) meneliti mengenai pengaruh Karakteristik Eksekutif, Karakteristik perusahaan, dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan yang baik pada Tax Avoidance di Bursa Efek Indonesia.

Pada penilitian Anissa dan Kurniasih (2012) hanya variabel komite audit dan

(16)

Bab I Pendahuluan

9

Universitas Kristen Maranatha 1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pertanyaan penelitian yang diajukan adalah:

1. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance?

2. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance? 3. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan komite audit

berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance?

4. Apakah corporate governance yang diproksikan dengan kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance?

5. Apakah kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit dan kualitas audit berpengaruh secara simultan terhadap tax avoidance?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

(17)

Bab I Pendahuluan

10

Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui apakah pengaruh corporate governance yang diproksikan

dengan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh signifkan terhadap tax avoidance.

3. Untuk mengetahui apakah pengaruh corporate governance yang diproksikan dengan komite audit berpengaruh signifkan terhadap tax avoidance.

4. Untuk mengetahui apakah pengaruh corporate governance yang diproksikan dengan kualitas audit berpengaruh signifkan terhadap tax avoidance.

5. Untuk mengetahui apakah kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit dan kualitas audit berpengaruh secara simultan terhadap tax avoidance.

1.4. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan tujuan penelitian di atas, maka kegunaan penelitian ini adalah:

1. Bagi pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pengaruh pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance di Indonesia.

2. Bagi penelitian selanjutnya

(18)

Bab V Simpulan dan Saran

82 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa : 1. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak

terdapat pengaruh signifikan kepemilikan institusional terhadap tax avoidance pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013, dengan demikian berarti H1 di tolak.

2. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan proporsi dewan komisaris independen terhadap tax avoidance pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013, dengan demikian berarti H2 di tolak.

3. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan komite audit terhadap tax avoidance pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013, dengan demikian berarti H3 di tolak.

4. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti terdapat pengaruh signifikan kualitas audit terhadap tax avoidance pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013, dengan demikian berarti H4 di terima.

(19)

Bab V Simpulan dan Saran

83

Universitas Kristen Maranatha prosentase dewan komisaris, komite audit dan kualitas audit terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2013, dengan demikian berarti H5 di terima.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah untuk memberikan aturan yang jelas dan tegas antara penghindaran pajak yang diperbolehkan dengan penghindaran pajak yang tidak diperbolehkan, sehingga perusahaan-perusahaan tidak berani untuk seenaknya melakukan penghindaran pajak

2. Variabel yang digunakan dalam penelitan ini masih terbatas, sehingga diharapkan pada Penelitian selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan menggunakan variabel lain yang mempengaruhi tax avoidance di luar variabel yang di gunakan dalam penelitian ini.

3. Penelitian selanjutnya apabila data pajak penghasilan perusahaan memungkinkan untuk diperoleh, maka data tersebut dapat digunakan sebagai proksi tax avoidance yang lebih akurat.

(20)

84 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Annisa, N.A., dan Kurniasih,L. (2012) Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi & Auditing, 8 (2), hal.95-189.

Arianto, N. (2012). Siapakah Membangun Negeri ini tanpa Pajak?. Diakses dari http://www.pajak.go.id/content/article/siapkah-membangun-negeri-ini-tanpa-pajak pada tanggal 19 November 2014.

Darmawati, D. (2006). Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Faktor Regulasi terhadap Kualitas Implementasi Corporate Governance. Universitas Trisakti. Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang.

Dewi, N.N.K., dan Jati, I.K. (2014). Pengaruh Karakter Eksekutif, Karakteristik Perusahaan, dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Tax Avoidance di Bursa Efek Indonesia. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 6 (2), hal. 249-260. Fadhilah, R. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Tax Avoidance

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI 2009 -2011). Tesis Magister Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang, Padang ( artikel tidak dipublikasikan).

Hanum, H.R., dan Zulaikha. (2013). Pengaruh Karakteristik Corporate Governance terhadap Effective Tax Rate ( Studi Empiris pada BUMN yang Terdaftar di BEI 2009-2011). Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro,2(2), hal. 1-10.

Harianti, A., Veronica dkk,. (2012). Statistika 1. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Hartono, J.(2011). Metodologi Penelitian Salah Kaprah dan Pengalaman- Pengalaman .Edisi Pertama. Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Khu, C. (2013). Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Solvabilitas, Kompleksitas Operasi Perusahaan dan Ukuran KAP terhadap Audit Delay ( Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2010). Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Padjajaran. Bandung.

(21)

85 Universitas Kristen Maranatha Manik, W. (2012). Good Corporate Governance (GCG). diakses dari

http://manikwida.blogspot.com/2012/11/good-corporate-governance-gcg_7704.html pada tanggal 26 November 2014.

Mayangsari, S. (2003). Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, serta Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan Keuangan. Universitas Trisakti Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya.

Noviyanti, M. (2014). Pengaruh Kesempatan Investasi Terhadap Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen : Pengujian menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Puspita, S.R., dan Harto, P. (2014). Pengaruh Tata Kelola Perusahaan terhadap Penghidaran Pajak. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro,3(2), hal. 1-13.

Rijal, S. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI). Tesis Magister Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jawa Timur (tidak dipublikasikan).

Santoso, I., dan Rahayu, N. (2013). Corporate Tax Management. Penerbit Ortax, Jakarta. Suandy, E. (2008). Perencanaan Pajak. Edisi Keempat, Penerbit Salemba Empat,

Jakarta.

Sumarsan, T. (2013). Perpajakan Indonesia. Edisi Ketiga, Penerbit PT Indeks, Jakarta. Sunjoyo, Setiawan dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Cetakan Pertama.

Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sutedi, A. (2011). Good Corporate Governance. Edisi Pertama, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta.

Tejaningrum, T. (2014). Pengaruh Perceived Value pada Brand Loyalty : Brand Trust dan Brand Affect sebagai Variabel Mediasi. Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

(22)

86 Universitas Kristen Maranatha Wijaya, I. (2014). Mengenal Penghindaran Pajak, Tax Avoidance. diakses dari

Referensi

Dokumen terkait

 Selanjutnya cetak 1 bagian adonan untuk bentuk ikan dengan warna putih beri sedikit totol-totol dengan menggunakan warna hitam dan merah, 1 bagian adonan

Slameto, Belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, hlm.. untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

Pada perencanaan struktur pondasi, pihak perencana hanya menggunakan SF ( safety factor ) = 5 guna menanggulangi bahaya potensi likuifaksi yang ada. Tidak terdapat

To answer the question of how the role of Middle East Investment Initiative (MEII) in development in the West Bank, Palestine in the US-Palestine Partnership (UPP) framework and

Hasil dari pengembangan ini dapat diimplementasikan melalui jaringan komputer lokal (intranet), sehingga dapat digunakan pengguna lain (petugas perawatan) untuk memasukan

pelayanan itu berpengaruh terhadap minat beli konsumen, selain itu kualitas pelayanan yang diberikan oleh Fotocopy Anugrah masih belum maksimal hal ini terlihat bahwa pada

Berdasarkan reduksi data yang peneliti lakukan dengan menggunakan metode wawancara dan observasi terhadap menu makanan anak balita gizi kurang yakni terhadap