• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH EFEK NEGARA ASAL DAN PERSEPSI ATAS KUALITAS PRODUK PADA NIAT BELI ULANG PONSEL PINTAR SAMSUNG, XIAOMI, DAN ADVAN MELALUI PERSEPSI ATAS HARGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH EFEK NEGARA ASAL DAN PERSEPSI ATAS KUALITAS PRODUK PADA NIAT BELI ULANG PONSEL PINTAR SAMSUNG, XIAOMI, DAN ADVAN MELALUI PERSEPSI ATAS HARGA"

Copied!
170
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGARUH EFEK NEGARA ASAL DAN PERSEPSI ATAS KUALITAS PRODUK PADA NIAT BELI ULANG PONSEL PINTAR SAMSUNG, XIAOMI, DAN ADVAN MELALUI PERSEPSI ATAS HARGA SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen. Oleh : Stevanny Eka Shandra Sutrisno NIM : 152214013. PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERTAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGARUH EFEK NEGARA ASAL DAN PERSEPSI ATAS KUALITAS PRODUK PADA NIAT BELl ULANG PONSEL PINTAR SAMSUNG, XIAOMl, DAN ADVAN MELALUI PERSEPSI ATAS BARGA SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI. Skripsi Diajukan untukMemenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar SaIjana Ekonomi Program Studi Manajemen. Oleh: Stevanny Eka Sandra Sutrisno NIM: 152214013. Telah disetujui. ol~h. :. Pembimbing I. , Tanggal 15 Agustus 2019. Ike lamta Dewi, S.E., M.B.A., Ph.D. Pembimbing II. Tanggal24 September 2019. Ferrynela Purbo Laksono, S.E., M.M.. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 29.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO DAN PERSEMBAHAN. Motto: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”. (Filipi 4:13). “jadilah diri Anda sendiri. Tidak akan ada satupun orang yang akan menyalahkan Anda”. (Charles Schultz). Skripsi ini saya persembahkan kepada: -. Orang tua tercinta untuk doa, dukungan, dan kasih sayangnya. -. Teman-teman yang selalu mendukung saya. -. Universitas Sanata Dharma. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUOI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul :. PENGARUH EFEKNEGARA ASAL DAN PERSEPSI ATAS KUALITAS PRODUK PADA NIAT BELl ULANG PONSEL PINTAR SAMSUNG, XIAOMI, DAN ADVAN MELALUI PERSEPSI ATAS HARGA SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI dan diajukan untuk diuji pada tanggal II Oktober 2019 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya. Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya temyata melakukan tindakan tersebut maja saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan selia dijJroses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).. Yogyakarta, 29 November 2019 Yang membuat pemyataan,. ~. Stevanny Eka Shandra Sullisno NlM: 152214013. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skrisi yang berjudul Pengaruh Efek Negara Asal dan Persepsi Atas Kualitas Produk pada Niat Beli Ulang Ponsel Pintar Samsung, Xiaomi, dan Advan Melalui Persepsi Atas Harga Sebagai Variabel Pemediasi. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Ph.D., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati. 4. Bapak Ferrynela Purbo Laksono, S.E., M.M., selaku dosen pembimbing II, yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna. 5. Mahasiswa-mahasiswi Universitas Sanata Dharma yang sudah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. 6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 7. Kedua orang tuaku, Joko Sutrisno (bapak) dan Eliyana (ibu), serta adikku Banyu Karunia Widi Sutrisno dan Retno Ayu Ambarwati yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, dan kebahagiaan. 8. Teman-temanku Leonhard Christy Setyawan, Fransiskus Solanus, Nungki Titi Cahyani, dan Evita Deviatun yang selalu membantu, memberikan motivasi dan mendukung saya. 9. Teman-teman Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi angkatan 2015.. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................................v HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ......................................................... vi HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................... ix HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................................ xi HALAMAN DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xiii HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. xiv HALAMAN ABSTRAK ........................................................................................xv HALAMAN ABSTRACT ................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 A. Latar Belakang ........................................................................................1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................7 C. Pertanyaan Penelitian ..............................................................................7 D. Tujuan Penelitian .....................................................................................8 E. Manfaat Penelitian ...................................................................................9 BAB II TINJAUAN LITERATUR ........................................................................10 A. Tinjauan Pustaka ...................................................................................10 B. Hipotesis ................................................................................................29 C. Kerangka Pemikiran Konseptual ...........................................................34 BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................35 A. Jenis Penelitian .....................................................................................35 B. Subjek dan Objek Penelitian..................................................................35 C. Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................................36 D. Variabel Penelitian ................................................................................36 E. Definisi Operasional Variabel ...............................................................40 F. Populasi dan Sampel..............................................................................42 G. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................43 H. Sumber Data ..........................................................................................44 I. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................44. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. J. Teknik Pengujian Instrumen..................................................................44 K. Teknik Analisis Data .............................................................................46 L. Uji Hipotesis ..........................................................................................54 BAB IV GAMBARAN UMUM ............................................................................57 A. Samsung ................................................................................................57 B. Xiaomi ...................................................................................................63 C. Advan ....................................................................................................69 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..............................................75 A. Deskripsi Data .......................................................................................75 B. Deskripsi Karakteristik Reponden .........................................................76 C. Analisis Uji Validitas dan Uji Reabilitas ...............................................79 D. Analisis Deskriptif Data ........................................................................87 E. Uji Asumsi Klasik .................................................................................94 F. Uji Hipotesis ..........................................................................................98 G. Pembahasan .........................................................................................104 BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN .................111 A. Kesimpulan ..........................................................................................111 B. Implikasi Hasil Penelitian....................................................................112 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................115 LAMPIRAN .........................................................................................................118. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL No. III.1 III.2 IV.1 IV.2 IV.3 V.1 V.2 V.3 V.4 V.5 V.6 V.7 V.8 V.9 V.10 V.11 V.12 V.13 V.14 V.15 V.16 V.17 V.18 V.19 V.20 V.21 V.22 V.23 V.24 V.25 V.26. Judul Nilai Skala Likert ........................................................... Definisi Operasional Variabel ........................................ Produk Ponsel Pintar Samsung ...................................... Produk Ponsel Pintar Xiaomi ......................................... Produk Ponsel Pintar Advan .......................................... Tabel Skala Likert .......................................................... Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.... Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Pemakaian ...................................................................... Hasil Uji Validitas Efek Negara Asal Samsung ............. Hasil Uji Validitas Persepsi atas Kualitas Produk Samsung ......................................................................... Hasil Uji Validitas Persepsi atas Harga Samsung .......... Hasil Uji Validitas Niat Beli Ulang Samsung ................ Hasil Uji Validitas Efek Negara Asal Xiaomi ............... Hasil Uji Validitas Persepsi atas Kualitas Produk Xiaomi ............................................................................ Hasil Uji Validitas Persepsi atas Harga Xiaomi ............. Hasil Uji Validitas Niat Beli Ulang Xiaomi ................... Hasil Uji Validitas Efek Negara Asal Advan ................. Hasil Uji Validitas Persepsi atas Kualitas Produk Advan ............................................................................. Hasil Uji Validitas Persepsi atas Harga Advan .............. Hasil Uji Validitas Niat Beli Ulang Advan .................... Hasil Uji Reabilitas Samsung ......................................... Hasil Uji Reabilitas Xiaomi ........................................... Hasil Uji Reabilitas Advan ............................................. Analisis Data Penilaian Responden................................ Analisis Data Variabel Efek Negara Asal Samsung, Xiaomi, dan Advan ........................................................ Analisis Data Variabel Persepsi atas Kualitas Produk Samsung, Xiaomi, dan Advan ........................................ Analisis Data Variabel Persepsi atas Harga Samsung, Xiaomi, dan Advan ........................................................ Analisis Data Variabel Niat Beli Ulang Samsung, Xiaomi, dan Advan ........................................................ Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Glejser (Samsung, Xiaomi, dan Advan) .................................... Hasil Uji Multikolinearitas dengan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) Samsung, Xiaomi,. xi. Halaman 40 41 61 67 72 75 76 77 78 80 80 81 81 82 82 83 83 84 84 85 85 86 86 87 88 89 90 92 93 96 97.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. V.27. V.28 V.29. V.30 V.31. V.32 V.33. V.34. dan Advan ...................................................................... Hasil Uji F Pengaruh Efek Negara Asal, Persepsi Atas Kualitas Produk, Dan Persepsi Atas Harga pada Niat Beli Ulang .................................................................... Hasil Uji t Pengaruh Efek Negara Asal dan Persepsi Atas Kualitas Produk pada Niat Beli Ulang ................... Hasil Uji Koefisein Determinasi Pengaruh Efek Negara Asal, Persepsi Atas Kualitas Produk, dan Persepsi Atas Harga pada Niat Beli Ulang ..................... Hasil Analisis Regresi Pengaruh Efek Negara Asal dan Persepsi Atas Kualitas Produk pada Niat Beli Ulang ... Hasil Analisis Regresi Pengaruh Efek Negara Asal dan Persepsi Atas Kualitas Produk pada Persepsi Atas Harga .............................................................................. Hasil Analsisi Regresi Pengaruh Persepsi Atas Harga pada Niat Beli Ulang ..................................................... Hasil Analisis Regresi Pengaruh Efek Negara Asal dan Persepsi Atas Kualitas Produk pada Niat Beli Ulang Dimediasi Persepsi Atas Harga ..................................... Hasil Ringkasan Uji Regresi dengan Mediasi ................. xii. 98 99. 100 101. 102 102. 103 104.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR No. Nama Gambar I.1 Pengguna Aktif Ponsel Pintar Di Indonesia ................... I.2 Pangsa Pasar Ponsel Pintar Indonesia Triwulan III Tahun 2017 ..................................................................... II.1 Kerangka Pemikiran Konseptual .................................... III.1 Model Penelitian Tanpa Variabel Mediasi ..................... III.2 Model Regresi Melalui Variabel Mediasi ...................... IV.1 Logo Samsung ................................................................ IV.2 Logo Xiaomi .................................................................. IV.3 Logo Advan .................................................................... V.1 Hasil Uji Normalitas (Samsung, Xiaomi, Dan Advan) dengan P-Plot .................................................................. xiii. Halaman 2 3 34 49 49 60 66 72 95.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN No. 1 2 3 4 5 6 7. Judul Kuesioner Penelitian Pengguna Samsung ...................... Kuesioner Penelitian Pengguna Xiaomi ......................... Kuesioner Penelitian Pengguna Advan .......................... Tabulasi Data Samsung .................................................. Tabulasi Data Xiaomi..................................................... Tabulasi Data Advan ...................................................... Hasil olah data ................................................................. xiv. Halaman 120 123 126 130 134 138 143.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK. PENGARUH EFEK NEGARA ASAL DAN PERSEPSI ATAS KUALITAS PRODUK PADA NIAT BELI ULANG PONSEL PINTAR SAMSUNG, XIAOMI, DAN ADVAN MELALUI PERSEPSI ATAS HARGA SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI. Stevanny Eka Shandra Sutrisno Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2019. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh: efek negara asal dan persepsi atas kualitas produk pada niat beli ulang, dan efek negara asal dan persepsi atas kualitas produk pada niat beli ulang dengan dimediasi oleh persepsi atas harga. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/mahasisiwi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang atau pernah menggunakan ponsel pintar Samsung, Xiaomi, dan Advan dalam waktu 1 tahun terakhir. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner secara online kepada 120 responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah regresi linear dengan variabel mediasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) efek negara asal berpengaruh negatif pada niat beli ulang, 2) persepsi atas kualitas produk berpengaruh positif pada niat beli ulang, 3) persepsi atas harga memediasi secara penuh pengaruh efek negara asal pada niat beli ulang, dan 4) persepsi atas harga memediasi secara parsial pengaruh persepsi atas kualitas produk pada niat beli ulang.. Kata kunci: efek negara asal, persepsi atas kualitas produk, persepsi atas harga, dan niat beli ulang.. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. THE INFLUENCE OF COUNTRY OF ORIGIN EFFECT AND PRODUCT QUALITY PERCEPTION ON REPURCHASE INTENTION WITH PRICE PERCEPTION AS MEDIATING VARIABLE OF SMARTPHONE SAMSUNG, XIAOMI, AND ADVAN. Stevanny Eka Shandra Sutrisno Sanata Dharma University Yogyakarta 2019. This study aims to examine: the influence of country of origin effects and product quality perception on repurchase intentions, and the influence of country of origin effects and product quality perception on repurchase intentions mediated by price perception. The population in this study were the students of Sanata Dharma University, Yogyakarta, who were or have used Samsung, Xiaomi, and Advan smartphones in the past 1 year. The sampling technique used was purposive sampling. Data were obtained by distributing online questionnaires to 120 respondents. Data analysis technique in this study is linear regression with mediating variable. The results showed that: 1) country of origin effect negatively influence repurchase intention, 2) product quality positively influence repurchase intention, 3) price perception fully mediates the country of origin effect on repurchase intention, 4) price perception partially mediates the product quality perception on repurchase intention.. Keywords: country of origin effect, product quality perception, price perception, and repurchase intention.. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teknologi adalah alat canggih yang dapat membantu dalam kehidupan manusia sehari-harinya. Teknologi terus mengalami kemajuan sehingga tercipta alat canggih seperti telepon genggam. Telepon genggam saat ini sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat di Indonesia. Telepon genggam yang awalnya memiliki fungsi sebagai alat komunikasi melalui pengiriman pesan singkat atau telepon. Telepon genggam kini sudah berkembang menjadi smartphone (ponsel pintar). Ponsel pintar merupakan alat elektronik yang bisa dibawa kemana-mana dan memudahkan pengguna untuk berkomunikasi hingga melakukan banyak penyimpanan data. Ponsel pintar dilengkapi dengan dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur seperti bisa menangkap siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan video, kamera digital, game, layanan internet, menerima email, media sosial dan editing dokumen. Masyarakat Indonesia jaman sekarang ini telah banyak menggunakan ponsel pintar canggih untuk media komunikasi mereka. Penggunaan ponsel pintar saat ini mengalami peningkatan pesat dari tahun ke tahun. Berikut ini merupakan data pengguna aktif ponsel pintar di Indonesia dari tahun 2013 hingga tahun 2018:. 1.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Gambar I. 1. Pengguna Aktif Ponsel pintar di Indonesia Sumber : https://www.techinasia.com/indonesia-worlds-fourth-largest-ponsel pintar-2018-surpass-100-million-users, diunduh pada tanggal 1 November 2018. Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa dalam 6 tahun terakhir dari tahun 2013 hingga tahun 2018 mengalami kenaikan pengguna ponsel pintar di Indonesia. Lembaga riset digital marketing (E-marketer) memperkirakan pada tahun 2018 di Indonesia para pengguna ponsel pintar akan mencapai 103 juta jiwa. Terlihat adanya peningkatan jumlah pengguna ponsel pintar dari tahun ke tahun. Tahun 2013 ke tahun 2014 ada peningkatan sebesar 39,7% atau 10,9 juta pengguna, tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 36,2% atau 13,9 juta pengguna, tahun 2015 ke tahun 2016 ada peningkatan sebesar 32,9% atau 17,2 juta pengguna, tahun 2016 ke tahun 2017 ada peningkatan sebesar 24,7% atau 17,2 juta pengguna, dan dari tahun 2017 ke perkiraan tahun 2018 terjadi peningkatan sebesar 18,9% atau 16,4 juta pengguna. Jumlah sebesar itu membuat Indonesia menjadi negara dengan pengguna aktif ponsel pintar terbesar keempat di dunia setelah Cina, India,.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. dan Amerika. Berbagai merek produk ditawarkan oleh para produsen dengan keunggulan-keunggulan masing-masing. Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar penjualan ponsel pintar di Asia Terdapat beberapa merek ponsel pintar yang bersaing dalam bisnis ini di Indonesia antara lain: Samsung, Apple, Oppo, Xiaomi, Huawei, Vivo, Advan, Asus, dan masih banyak merek lainnya. Produsen ponsel pintar harus memiliki kretivitas dalam menciptakan produk ponsel pintar untuk memenuhi kebutuhan dari konsumen di bidang telekomunikasi. Berikut ini merupakan grafik pangsa pasar ponsel pintar di Indonesia pada triwulan III di tahun 2017:. Grafik I.2 Pangsa Pasar Ponsel pintar Indonesia Triwulan III Tahun 2017 Sumber : databoks.katadata.co.id, diunduh pada tanggal 1 September 2018. Berdasarkan data pangsa pasar ponsel pintar Indonesia triwulan III tahun 2017, ponsel pintar Samsung menempati posisi pertama dengan pangsa pasar sebesar 30 %. Hal ini menunjukkan suatu indikator bahwa Samsung sebagai produk global dari Korea mampu menjadi penyedia ponsel pintar terbaik untuk konsumen di Indonesia. Produk global merek Xiaomi dari China menempati posisi ke-lima.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. dengan pangsa pasar sebesar 6,2%, sedangkan untuk produk Advan sebagai produk lokal menempati posisi ke-tiga dengan pangsa pasar sebesar 8,3% di Indonesia. Pemasaran dinilai penting oleh perusahaan sebagai salah satu usaha untuk membuat produk yang diinginkan dan bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Pemasaran. bertugas. untuk. menciptakan,. mengkomunikasikan,. kemudian. menyampaikan sebuah value kepada konsumen. Kegiatan pemasaran tersebut dapat memudahkan konsumen untuk memilih produk yang bisa memenuhi kebutuhannya pada waktu dan tempat yang sesuai. Sebelum melakukan pembelian, konsumen terkadang melihat merek produk dari asal negara yang memproduksi. Negara yang menjadi tempat asal suatu produk disebut Country Of Origin Effect (Efek Negara Asal). Efek Negara Asal adalah segala pengaruh dari negara asal terhadap persepsi positif maupun negatif konsumen atas produk dan merek tertentu (Tjiptono dan Chandra, 2017:521-522). Konsumen terkadang melihat suatu produk dari negara asalnya terlebih dahulu sebagai syarat untuk mengevaluasi produk. Evaluasi produk tersebut nantinya akan dijadikan suatu pertimbangan dalam pengambilan keputusan pembelian. Hasil dari penelitian Widyaningrum (2015) mengatakan bahwa efek negara asal memiliki pengaruh positif pada niat beli ulang. Selain mempertimbangkan efek negara asal produk, konsumen juga terkadang mempertimbangkan dari segi kualitas produk untuk melihat apakah produk tersebut memenuhi kriteria keinginan ataupun kebutuhan konsumen. Keegan (2008:76) menyebutkan bahwa produk didefinisikan berdasarkan bentuk nyata-nya dengan sifat-sifat fisik seperti berat, ukuran, dan material..

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Kotler dan Armstrong (2004:347) mengatakan kualitas produk mempunyai dua dimensi yaitu tingkatan dan konsistensi. Dalam mengembangkan produk, pemasar lebih dahulu memilih tingkatan kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya. Dimensi tingkatan kualitas produk adalah kualitas kinerja. Kualitas kinerja yaitu kemampuan produk untuk melakukan fungsifungsinya, kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan. Konsistensi yang tinggi dalam kualitas produk berarti kualitas kesesuaian yang bebas dari kecacatan dan konsisten dalam memberikan tingkatan kualitas yang akan dicapai. Hasil dari penelitian Hariyanti (2017) mengatakan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh positif terhadap niat beli ulang, semakin tinggi kualitas produk maka semakin tinggi juga niat beli ulangnya. Tak sedikit juga konsumen akan mempertimbangkan produk tersebut dilihat dari persepsi atas harganya karena harga bisa memiliki pengaruh bagi konsumen apakah sesuai dengan kondisi keuangan saat itu atau tidak. Sciffman dan Wisenblit (2015: 136) menyebutkan bahwa persepsi harga adalah pandangan konsumen terhadap suatu nilai yang dia terima dari suatu pembelian. Konsumen memberikan perhatian pada harga yang dibayar oleh pelanggan lain dan bahwa startegi penetapan harga yang berbeda dirasakan tidak adil oleh para pelanggan yang tidak memenuhi syarat untuk harga-harga khusus. Hasil dari penelitian Sutopo (2016) bahwa persepsi atas harga memiliki pengaruh positif terhadap niat beli ulang, jika persepsi harga lebih ditingkatkan, maka dapat meningkatkan minat beli ulang. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Achmad & Supriono (2017) mengatakan bahwa.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. persepsi harga memiliki pengaruh positif terhadap niat beli ulang, semakin tinggi nilai positif persepsi harga maka besar juga peluang niat beli ulang akan semakin meningkat di masa yang akan datang. Hasil penelitian Hariyanti (2017) mengatakan bahwa persepsi harga memiliki pengaruh positif terhadap niat beli ulang, minat beli ulang. tidak. akan. pernah. tercapai. apabila. tidak. didukung. adanya persepsi harga yang baik. Setelah mempertimbangkan variabel efek negara asal, variabel persepsi atas kualitas produk, dan variabel perpsepsi atas kualitas harga, timbul adanya niat beli ulang dari diri konsumen. Niat beli ulang konsumen terebut nantinya akan mempengaruhi keputusan pembelian. Mowen dan Minor (2007 : 43) menyebutkan bahwa niat beli adalah penentuan dari pembeli untuk melakukan suatu tindakan seperti membeli suatu produk atau jasa. Konsumen yang merasa sudah cocok dengan produk yang pernah dibelinya, terkadang ada timbul niat untuk membeli ulang produk tersebut. Peter dan Olson (dalam Oetomo & Nugraheni, 2012) menyebutkan bahwa pembelian ulang adalah kegiatan pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali atau beberapa kali. Kepuasan yang diperoleh seorang konsumen, dapat mendorong seseorang untuk melakukan pembelian ulang, menjadi loyal terhadap produk tersebut ataupun loyal terhadap toko tempat dia membeli barang tersebut sehingga konsumen dapat menceritakan hal-hal yang baik kepada orang lain. Fornell (dalam Hendarsono & Sugiharto, 2013) mengatakan bahwa konsumen yang merasa puas akan melakukan kunjungan ulang di masa mendatang dan juga memberitahukan kepada orang lain atas produk atau jasa yang dirasakan..

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. B. RUMUSAN MASALAH Seorang manajer pemasaran harus mengetahui apa saja faktor-faktor yang menjadi penghambat dan yang bisa melancarkan sebuah usaha. Manajer pemasaran perlu memikirkan langkah-langkah yang tepat untuk melakukan kegiatan pemasaran kepada konsumen baik di dalam negeri maupun internasional. Melalui penelitian ini, peneliti ingin memberikan gambaran kepada manajer pemasaran mengenai apakah ada pengaruh dari efek negara asal, persepsi atas kualitas produk, dan persepsi atas harga ponsel pintar merek Samsung, Xiaomi, dan Advan pada niat beli ulang konsumen Indonesia. Hal-hal tersebut nantinya bisa menjadi pertimbangan bagi manajer pemasaran dalam mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen pengguna produk ponsel pintar di Indonesia. Peneliti ingin meneliti seberapa besar pengaruh efek negara asal, persepsi atas kualitas produk pada niat beli ulang konsumen yang membeli produk ponsel pintar merek Samsung, Xiaomi, dan Advan melalui persepsi atas harga sebagai variabel pemediasinya. Melalui penelitian ini, nantinya akan membantu produsen ponsel pintar dari merek Samsung, Xiaomi, dan Advan yang berada di Indonesia untuk menghadapi persaingan dalam dunia teknologi bidang komunikasi yakni telepon genggam. C. PERTANYAAN PENELITIAN Pertanyaan penelitian yang diambil dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut: 1. Apakah efek negara asal berpengaruh pada persepsi atas harga? 2. Apakah persepsi atas kualitas produk berpengaruh pada persepsi atas harga?.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 3. Apakah efek negara asal berpengaruh pada niat beli ulang? 4. Apakah persepsi atas kualitas produk berpengaruh pada niat beli ulang? 5. Apakah persepsi atas harga berpengaruh pada niat beli ulang? 6. a. Apakah efek negara asal berpengaruh pada niat beli ulang dengan dimediasi oleh persepsi atas harga? b. Apakah persepsi atas kualitas produk berpengaruh pada niat beli ulang dengan dimediasi oleh persepsi atas harga?. D. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian yang diharapkan dapat dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini untuk meneliti pengaruh efek negara asal pada persepsi atas harga 2. Penelitian ini untuk meneliti pengaruh persepsi atas kualitas produk pada persepsi atas harga 3. Penelitian ini untuk meneliti pengaruh efek negara asal pada niat beli ulang 4. Penelitian ini untuk meneliti pengaruh persepsi atas kualitas produk pada niat beli ulang 5. Penelitian ini untuk meneliti pengaruh persepsi atas harga pada niat beli ulang 6. a. Penelitian ini untuk meneliti pengaruh efek negara asal pada niat beli ulang dengan dimediasi oleh persepsi atas harga b. Penelitian ini untuk meneliti pengaruh persepsi atas kualiatas produk pada niat beli ulang dengan dimediasi oleh persepsi atas harga.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. E. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Perusahaan Ponsel Pintar di Indonesia Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan kepada perusahaan-perusahaan ponsel pintar di Indonesia mengenai pengaruh efek negara asal, persepsi atas kualitas produk, dan persepsi atas harga terhadap niat beli ulang konsumen produk ponsel pintar di Indonesia. Hal ini akan berdampak nantinya ke persaingan dengan perusahaan global yang sudah menguasai pangsa pasar ponsel pintar di Indonesia. 2. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini nantinya akan menjadi masukan bagi pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas produk dan pertimbangan harga yang sesuai dengan kualitas produk tersebut sehingga konsumen ponsel pintar di Indonesia semakin tertarik untuk membeli dan menimbulkan niat untuk membeli ulang. Adanya dukungan dari pemerintah dapat menimbulkan persepsi bahwa mutu produk dari negara Indonesia khususnya ponsel pintar dapat bersaing dengan produk global. 3. Bagi Konsumen Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi konsumen di Indonesia dalam mengambil keputusan pembelian hingga timbul niat untuk melakukan pembelian ulang ponsel pintar dengan melihat dari segi kualitas produk, harga, hingga seberapa besar pengaruh efek negara asal produk tersebut. Hal ini juga dapat menyadarkan konsumen Indonesia bahwa produk lokal pun bisa bersaing dengan produk global..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Tinjauan Pustaka 1. Efek Negara Asal Tjiptono dan Chandra (2017:521-522) menyatakan bahwa efek negara asal adalah segala pengaruh dari negara asal terhadap persepsi positif maupun negatif konsumen atas produk dan merek tertentu. Efek. negara. asal berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen, pesepsi terhadap kualitas, dan minat pembelian produk. Efek negara asal memiliki dampak yang bervariasi antar kategori produk dan tipe konsumen. Konsumen yang kurang memahami sebuah produk, efek negara asal sering digunakan sebagai surrogate variable dalam mengevaluasi alternatif produk. Keegan (2008:90) menyebutkan bahwa salah satu fakta kehidupan dalam pemasaran global merupakan adanya sikap stereotype terhadap produk asing. Tidak satu negara pun yang mempunyai monopoli reputasi dari negara asing yang menguntungkan untuk produk-produknya atau reputasi rendah secara universal. Stereotype terhadap suatu negara dapat menghadirkan kelemahan yang berarti bagi pesaing di pasar tersebut. Pemasar global harus mempertimbangkan pemindahan lokasi produksinya untuk mengeksploitasi keunggulan spesifik suatu negara. Keegan (2008:91) mengemukakan jika manufaktur suatu negara memproduksi produk-produk yang bermutu namun tetap dianggap sebagai poduk bermutu rendah, ada dua alternatif. Alternatif pertama adalah mencoba menyembunyikan atau. 10.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. menyamarkan negara asal produk itu. Kemasan, label, dan rancangan produk dapat meminimkan fakta bahwa produk itu berasal dari luar. Kebijakan merek dengan menggunakan nama lokal dapat menyumbang pada identitas domestik. Alternatif kedua adalah meneruskan identitas asing dari produk dan mencoba mengubah sikap konsumen atau pelanggan terhadap produk tersebut. Konsumen berpengalaman dengan mutu yang tinggi, persepsi akan berubah dan menyesuaikan seiring berjalannya waktu. Kenyataan ini menunjukkan bahwa. persepsi terhadap mutu sering. ketinggalan terhadap realitas. Kotler dan Keller (2009:338-339) menyebutkan bahwa efek negara asal merupakan asosiasi dan kepercayaan mental yang dipicu oleh sebuah negara. Pemasar ingin menggunakan persepsi negara asal yang positif untuk menjual produk maupun jasa mereka. Pemasar global tahu bahwa pembeli mempunyai sikap dan kepercayaan berbeda tentang merek atau produk dari berbagai negara. Persepsi negara asal ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan secara langsung dan tidak langsung. Persepsi bisa dimasukkan sebagai atribut dalam pengambilan keputusan atau mempengaruhi atribut lain dalam proses. Kotler dan Keller (2009:339) menyebutkan fakta bahwa merek dianggap berhasil di panggung global dapat meningkatkan kredibilitas dan rasa hormat. Temuan dari beberapa studi dalam Kotler dan Keller adalah sebagai berikut: a. Orang semakin bersifat etnosentris dan lebih suka menggunakan produk dalam negeri mereka sendiri, kecuali mereka berasal dari negara yang kurang maju..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. b. Semakin bagus citra negara, semakin penting label “Made in…” harus ditampilkan. c. Dampak negara asal negara bervariasi dengan jenis produk. Konsumen ingin tahu di mana sebuah mobil dibuat, tetapi tidak untuk minyak pelumasnya. d. Negara tertentu menikmati reputasi atas barang tertentu: Jepang untuk mobil dan elektronik konsumen; Amerika Serikat untuk inovasi teknologi tinggi, minuman ringan, mainan, rokok, dan jins; Perancis untuk anggur, parfum, dan barang mewah. e. Kadang-kadang persepsi negara asal dapat meliputi seluruh produk negara tersebut. Dalam salah satu studi, konsumen China di Hong Kong menganggap produk Amerika Serikat sebagai produk yang bergengsi, produk Jepang sebagai produk yang inovatif, dan produk China sebagai produk yang murah. Pemasar harus melihat persepsi negara asal dari perspektif domestik dan asing. Di pasar domestik, persepsi ini dapat menggugah rasa patriotism atau mengingatkan konsumen akan masa lalu mereka. Perdagangan internasional yang semakin tumbuh, konsumen dapat memandang merek tertentu sebagai sesuatu yang penting secara simbolis dalam warisan budaya dan identitas mereka. Dasar pengukuran efek negara asal (dalam Yasin, Nasser dan Osman 2007, dalam Permana & Haryanto 2014) yaitu:.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. 1) Negara dimana merek X berasal adalah negara yang memiliki tingkat kemajuan teknologi 2) Negara dimana merek X berasal adalah negara yang memiliki inovasi dalam berproduksi 3) Negara dimana merek X berasal adalah negara yang memiliki kemampuan dan memiliki kualitas untuk berproduksi 2. Kualitas produk a. Produk Keegan (2008:76) menyebutkan bahwa produk didefinisikan berdasarkan bentuk nyata-nya dengan sifat-sifat fisik seperti berat, ukuran, dan material. Produk dapat didefinisikan sebagai atribut fisik, psikologi, servis, dan simbolis yang secara kolektif menghasilkan kepuasan atau manfaat bagi pembeli atau pengguna. Kotler dan Keller (2009:4) menyebutkan produk adalah segala sesuatu yang dapa ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide. b. Kualitas produk Sangadji dan Sopiah (2013:189) mengatakan bahwa perhatian pada kualitas produk semakin meningkat selama beberapa tahun belakangan. Konsumen sering mengeluhkan kualitas produk yang buruk baik pada bahan maupun pekerjaannya. Beberapa produk asing, misalnya mobil Jepang, lebih digemari oleh konsumen karena kualitas produknya.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. semakin lama semakin meningkat, ini berarti peningkatan kualitas produk merupakan keharusan dalam dunia bisnis. Sangadji dan Sopiah (2013:190) menyatakan bahwa meskipun kualitas produk mutlak harus ada, dalam pelaksanaannya faktor ini merupakan ciri pembentuk citra produk yang paling sulit dijabarkan. Konsumen sering tidak sependapat tentang faktor-faktor apa yang sebenarnya membentuk kualitas produk. Produk harus mampu mencapai tingkat kualitas yang sesuai dengan fungi penggunaan dan biayanya; tidak perlu melebihi. Konsumen akan memiliki harapan mengenai. bagaimana. produk. tersebut. seharusnya. berfungsi. (performance expectation). Harapan tersebut adalah standar kualitas produk yang sesungguhnya dirasakan konsumen. Fungsi produk yang sesungguhnya dirasakan konsumen sebenarnya merupakan persepsi konsumen terhadap kualitas produk tersebut. Kotler dan Armstrong (2004:347) mengatakan kualitas produk mempunyai dua dimensi yaitu tingkatan dan konsistensi. Dalam mengembangkan produk, pemasar lebih dahulu memilih tingkatan kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya. Dimensi tingkatan kualitas produk adalah kualitas kinerja. Kualitas kinerja yaitu kemampuan produk untuk melakukan fungsi-fungsinya, kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan. Konsistensi yang tinggi dalam kualitas produk berarti kualitas kesesuaian yang bebas dari.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. kecacatan dan konsisten dalam memberikan tingkatan kualitas yang akan dicapai. c. Dimensi kualitas produk Mowen dan Minor (2002:91) mengatakan bahwa untuk menilai kualitas prosuk diperlukan dimensi kualitas yang digunakan oleh konsumen untuk mengevaluasi suatu produk dan toko-toko ritel. Dimensi-dimensi tersebut adalah: 1) Kinerja: karakteristik pengoperasian dasar suatu produk. 2) Fitur: jumlah panggilan dan tanda sebagai karakteristik utama tambahan. Fitur dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen pada produk. 3) Reliabilitas/keandalan: probabilitas kerusakan atau kepuasan atas produk yang dipakai dalam waktu tertentu. 4) Daya tahan: lama atau umur produk dapat bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. 5) Pelayanan: kecepatan dan kemudahan untuk diperbaiki 6) Estetika: bagaimana produk dapat dilihat, dirasakan, dan didengar, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan penampilan produk. 7) Kesesuaian dengan spesifikasi: sejauh mana karakteristik dasar produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat produk. 8) Persepsi kualitas: hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak paham atau kekurangan informasi tentang produk..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Citra merek dan faktor-faktor tidak berwujud lainnya juga dapat mempengaruhi persepsi konsumen atas kualitas produk. d. Klasifikasi produk Kotler dan Keller (2009:5-7) menyebutkan bahwa pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ketahanan, keberwujudan, dan kegunaan (barang konsumen dan barang industri). 1) Ketahanan dan keberwujudan Pemasar menggolongkan produk menjadi tiga kelompok menurut ketahanan dan keberwujudannya: . Barang-barang yang tidak tahan lama adalah barang-barang berwujud yang biasanya dikosumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Barang-barang ini sering dibeli, maka strategi yang tepat adalah membuat barang-barang tersebut tersedia di banyak lokasi, hanya menggunakan markup yang kecil dan beriklan secara besar-besaran untuk mendorong percobaan dan membangun preferensi.. . Barang tahan lama adalah barang-barang berwujud yang biasanya dapat digunakan untuk waktu lama. Produk-produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan personal dan jasa, menuntut margin yang lebih tinggi dan memerlukan garansi penjualan yang lebih banyak.. . Jasa adalah produk tak berwujud, tak terpisahkan, bervariasi, dan dapat musnah. Jasa biasanya memerlukan kendali.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. kualitas, kredibilitas pemasok, dan kemampuan adaptasi yang lebih besar. 2) Barang konsumen . Barang sehari-hari dapat dibagi menjadi barang kebutuhan pokok, barang impuls, dan barang darurat. Barang kebutuhan pokok adalah barang yang dibeli konsumen secara teratur. Barang impuls adalah barang yang dibeli tanpa usaha perencanaan atau pencarian. Barang darurat adalah barang yang dibeli ketika ada kebutuhan mendesak saja.. . Barang belanja adalah barang yang secara karakteristik dibandingkan oleh konsumen berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya.. . Barang khusus mempunyai karakteristik merek yang unik di mana ada cukup banyak pembeli yang bersedia melakukan usaha pembelian khusus.. . Barang yang tak dicari adalah barang yang tidak dikenal konsumen atau biasanya terpikirkan untuk dibeli.. 3) Barang indutri . Bahan dan suku cadang adalah barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk produsen.. . Barang modal adalah barang tahan lama yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Barang modal mencakup instalasi dan peralatan..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. . Layanan bisnis dan pasokan adalah barang dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Keegan (2008:76-78) juga menyebutkan kedua jenis barang. tersebut bisa diklasifikasikan lebih jauh. Kerangka klasifikasi ini dan yang lainnya dikembangkan untuk pemasaran domestik yang sepenuhnya dapat diterapkan dalam pemasaran global. 1) Produk lokal adalah produk yang dalam konteks perusahaan tertentu dianggap hanya mempunyai potensi di satu pasar nasional. Kadang-kadang produk nasional muncul ketika perusahaan global memenuhi kebutuhan dan preferensi pasar negara tertentu. 2) Produk internasional atau regional adalah produk yang ditawarkan di pasar multinasional global. 3) Produk global dan merek global terhitung internasional dan multiregional. Merek global seperti merek nasional atau internasional merupakan simbol mengenai apa yang menjadi kepercayaan atau persepsi pelanggan.. 3. Persepsi atas harga a. Harga Tjiptono dan Chandra (2017:370) menyebutkan istilah harga bisa diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. (non-moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan sebuah produk. Tjiptono dan Chandra (2017:372) juga mengatakan bahwa harga merupakan aspek yang tampak jelas bagi pembeli. Harga juga bisa dijadikan sebagai indikator kualitas. Harga berkaitan langsung dengan pendapatan dan laba. Harga adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang mendatangkan pemasukan bagai perusahaan yang pada gilirannya berpengaruh pada besar kecilnya laba dan pangsa pasar yang diperoleh. Harga bersifat fleksibel, artinya bisa disesuaikan dengan cepat. Harga adalah elemen bauran pemasaran yang paling mudah diubah dan diadaptasikan. Hal ini terlihat jelas dari persaingan harga yang kerap terjadi dalam industri ritel. Selain itu, harga juga mempengaruhi citra dan strategi positioning. Konsumen cenderung mengasosiasikan harga dengan tingkat kualitas produk. Harga yang mahal dipersepsikan mencerminkan kualitas yang tinggi dan sebaliknya. b. Peranan harga Tjiptono dan Chandra (2017:374) mengemukakan bahwa harga memainkan peranan penting bagi perekonomian secara makro, konsumen, dan perusahaan. 1) Bagi perekonomian. Harga mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga, dan laba. Harga merupakan regulator dasar dalam sistem perekonomian karena harga berpengaruh terhadap alokasi faktorfaktor. produksi. seperti. tenaga. kerja,. tanah,. modal,. dan.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. kewirausahaan. Tingkat upah yang tinggi menarik tenaga kerj, tingkat bunga yang tinggi menjadi daya tarik bagi investor modal. 2) Bagi konsumen. Mayoritas konsumen agak sensitif terhadap harga, namun juga tetap mempertimbangkan faktor lain. Persepsi konsumen terhadap kualitas produk seringkali dipengaruhi oleh harga. 3) Bagi perusahaan. Harga produk adalah determinan utama bagi permintaan. pasar. atas. produk. yang. bersangkutan. harga. mempengaruhi posisi bersaing dan pangsa pasar perusahaan. c. Metode penetapan harga Kotler dan Keller (2009:83) menyebutkan bahwa perusahaan memilih metode penetapan harga mencakup satu atau lebih dari 3 pertimbangan. 1) Penetapan harga markup Strategi ini adalah yang paling dasar dalam penetapan harga. Produsen menetapkan harga berdasarkan harga pokok dan biaya kemudian ditambahkan dengan biaya markup tertentu yang diinginkan produsen. 2) Penetapan harga tingkat pengembalian sasaran Strategi. ini. diterapkan. perusahaan. dengan. tujuan. memperoleh tingkat pengembalian yang telah ditetapkan atas investasi. sasarannya.. Strategi. pertimbangan-pertimbangan. ini lain.. cenderung. mengabaikan. Produsen. harus.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. mempertimbangkan harga dan memperkirakan kemungkinan dampaknya terhadap volume penjualan dan laba. 3) Penetapan harga nilai anggaran Perusahaan menerapkan harga yang lebih tinggi dibanding pesaingnya dengan cara menghantarkan nilai. Strategi ini mengandalkan unsur bauran pemasaran lainnya seperti iklan dan tenaga pemasar untuk mengkomunikasikan dan meningkatkan persepsi terhadap pemberi. 4) Penetapan harga going rate Perusahaan menetapkan harga berdasarkan harga pesaing utamanya. Perusahaan tidak menetapkan harga berdasarkan biaya produksi. 5) Penetapan harga nilai Perusahaan menerapkan harga yang rendah namun tetap memperhatikan kualitas yang tinggi dari produknya dengan tujuan untuk menarik pelanggan yang setia. Perusahaan perlu merakayasa ulang operasi perusahaan agar menjadi produsen berbiaya murah namun tetap menjaga kualitas. 6) Penetapan jenis lelang Perusahaan memberikan harga awal untuk suatu produk kemudian konsumen memberikan harga penawaran yang lebih tinggi atau yang lebih rendah tergantung jenis lelang yang digunakan. Konsumen yang memberikan harga yang lebih tinggi.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. atau lebih rendah berhak memiliki barang tersebut. Stretegi ini biasanya untuk barang antik, real estate, maupun ternak. d. Persepsi harga Sciffman dan Wisenblit (2015: 136) menyebutkan bahwa persepsi harga adalah pandangan konsumen terhadap suatu nilai yang dia terima dari suatu pembelian. Konsumen memberikan perhatian pada harga yang dibayar oleh pelanggan lain dan bahwa startegi penetapan harga yang berbeda dirasakan tidak adil oleh para pelanggan yang tidak memenuhi syarat untuk harga-harga khusus. Persepsi ketidakadilan harga mempengaruhi persepsi konsumen terhadap nilai produk dan akhirnya terhadap kesediaan mereka untuk menjadi pelanggan toko atau perusahaan jasa. Strategi yang mengurangi ketidakadilan harga yang dirasakan akan meningkatkan pandangan terhadap nilai produk. Sciffman dan Wisenblit (2015:136) mengatakan bahwa berbagai. produk. yang diiklankan sebagai. “obral”. cenderung. menimbulkan peningkatan peningkatan persepsi konsumen yang meningkat terhadap penghematan dan nilai. Format berbeda yang digunakan dalam berbagai iklan penjualan mempunyai pengaruh yang berbeda juga, didasarkan pada harga acuan konsumen. Harga acuan konsumen adalah setiap harga yang digunakan konsumen sebagai dasar perbandingan dalam menilai harga lain. Harga acuan dapat bersifat eksternal atau internal..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. Peter dan Olson (2014:246-248) mengatakan bahwa persepsi atas harga menyangkut bagaimana informasi harga dipahami oleh konsumen dan dibuat bermakna bagi mereka. Ada beberapa alasan mengapa konsumen tidak menyimpan harga di ingatannya. Konsumen mungkin. tidak. ingin. mengingat. upaya. untuk. mendapatkan,. menyimpan, dan menelaah harga barang-barang yang mereka beli. Pada banyak pembelian, selain yang menggunakan kupon atau menawar, konsumen harus membayar sesuai harga yang terteraatau batal membeli. Jika mereka memilih untuk membeli, harganya tidak bisa dikendalikan oleh mereka dan akan menjadi kurang masuk akal bagi mereka untuk menyiman informasi harga tersebut jika kurang berdampak pada penghematan uang. Singkatanya, biaya kognitif, upaya perilaku, dan waktu yang terlibat pada penyimpanan informasi harga dan belanja tidak sepadan dengan penghematan kecil yang diraih. Persepsi harga dibentuk oleh 2 dimensi utama (dalam Pardede & Haryadi, 2017) yaitu: 1) Persepsi kualitas, konsumen cenderung lebih menyukai produk yang harganya mahal ketika kualitas yang didapat melebihi harga produknya. Persepsi konsumen terhadap kualitas suatu produk meliputi: a) Persepsi. nama. merek.. Nama. sebuah. merek. dapat. mengindikasikan kualitas suatu produk. Merek yang sudah lama.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. dan memiliki citra yang kuat terhadap suatu produk biasanya akan lebih cepat diingat oleh konsumen. b) Persepsi nama toko. Reputasi nama toko akan menciptakan persepsi konsumen terhadap produk yang ditawarkan, baik dari segi kualitas maupun harganya. c) Persepsi garansi. Produk yang menawarkan garansi bagi para konsumen sering identic dengan produk yang memiliki kualitas tinggi.. Konsumen. akan. merasa. lebih. tenang. dalam. menggunakan produk karena pihak perusahaan menjamin kualitasnya. d) Persepsi negara yang menghasilkan produk. Kualitas sebuah produk sering dikaitkan dengan negara pembuatnya. Oleh karena itu, konsumen dapat langsung memiliki persepsi terhadap suatu produk hanya dengan mengetahui dari mana negara produk itu berasal. 2) Persepsi. biaya. yang. dikorbankan,. konsumen. terkadang. menganggap harga merupakan biaya yang dikeluarkan atau dikorbankan untuk mendapatkan produk. Konsumen mempunyai persepsi yang berbeda-beda terhadap biaya produk yang dikeluarkan meskipun untuk produk yang sama. Hal ini tergantung situasi yang dialami oleh konsumen. Ada 3 kondisi yang dapat mempengaruhi, yaitu:.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. a) Persepsi terhadap pajak. Untuk 2 produk yang berbeda, konsumen memiliki penilaian yang berbeda meskipun harga yang dikeluarkan untuk mendapatkan nilai produk itu sama. b) Persepsi terhadap kewajaran harga. Ada 2 tipe transaksi yang dapat mempengaruhi penilaian konsumen, yaitu: (1) Konsumen akan menganggap harga yang diterapkan tidak wajar apabila penjual menaikkan harga untuk memperoleh keuntungan dari permintaan yang terus meningkat, penjual menaikkan harga karena kelangkaan barang, dan untuk menutupi biaya produksi yang meningkat. (2) Konsumen akan menganggap harga yang diterapkan tidak wajar bila saat transaksi terjadi ada pembeli lain yang memperoleh harga lebih rendah dengan kualitas produk yang lebih baik. 3) Efek ekuitas merek, ekuitas merek yang sudah kuat sering dipersepsikan dengan harga yang premium. Konsumen akan bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi untuk memperoleh produk yang berkualitas dan memiliki citra merek yang superior. 4. Niat Beli Ulang a.. Niat Beli Mowen dan Minor (2007 : 43) menyebutkan bahwa niat beli adalah penentuan dari pembeli untuk melakukan suatu tindakan seperti membeli suatu produk atau jasa. Kotler dan Keller (2012:170-171).

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi niat beli terdiri dari dua faktor eksternal, yaitu perilaku orang lain dan situasi tidak terduga. Niat dianggap sebagai rangsangan internal yang kuat dan memotivasi tindakan. Sciffman dan Kanuk (2007:201) menyatakan bahwa niat adalah salah satu aspek dari psikologis dan memiliki pengaruh cukup besar terhadap sikap perilaku. Ferdinand (2002:129) (dalam Hidayat et al. 2012) menyebutkan bahwa niat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut: a.) Niat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. b.) Niat. refrensial,. yaitu. kecenderungan. seseorang. untuk. merefrensikan produk kepada orang lain. c.) Niat preferensial, yaitu niat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dnegan preferensinya. d.) Niat eksploratif, niat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut. Niat beli timbul karena adanya rangsangan yang berasal dari dalam diri konsumen dan memberikan dorongan atau motivasi untuk memiliki suatu produk. Niat beli konsumen yang tinggi akan.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. mendorong konsumen untuk melakukan pembelian. Sebaliknya, minat konsumen yang rendah dapat mengurangi kemungkinan terjadinya keputusan konsumen untuk membeli produk (Herce dalam Rahma, 2007, dalam Tati, Suharyono, dan Yulianto, 2015:4). b. Niat Beli Ulang Kapferer dan Laurent Tjiptono (dalam Widyaningrum, 2015) mengatakan bahwa niat beli ulang adalah perilaku konsumen dalam pembelian ulang dalam. situasi. sensitivitas. merek. yang kuat. dikategorikan sebagai loyalitas, di mana konsumen cenderung melakukan pembelian ulang untuk merek yang sama dan menganggap pilihan merek sangat penting baginya. Perilaku pembelian ulang bisa dijabarkan menjadi dua kemungkinan yaitu loyalitas dan inersia. Faktor pembedanya adalah sensitivitas merek yang didefinisikan sebagai mana nama merek memainkan peranan kunci dalam memilih alternatif dalam pemilihan kategori produk tertentu. Sensitivitas dipengaruhi oleh persepsi terhadap perbedaan antara merek dan keterlibatan kosumen dalam kategori produk. Perilaku pembelian ulang dalam situasi sensitivitas merek yang kuat dikategorikan sebagai loyalitas, di mana konsumen cenderung melakukan pembelian ulang untuk merek yang sama dan menganggap pilihan merek sangat penting baginya. Sedangkan pembelian ulang dalam situasi sensitivitas merek yang lemah dikategorikan sebagai inersia, yakni konsumen cenderung membeli ulang merek yang sama.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. namun tidak menganggap nama merek itu penting karena tidak bisa membedakan berbagai merek yang ada dan tidak terlibat secara intensif dalam pemilihan kategori produk. Peter dan Olson (dalam Oetomo & Nugraheni, 2012) menyebutkan bahwa pembelian ulang adalah kegiatan pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali atau beberapa kali. Kepuasan yang diperoleh seorang konsumen, dapat mendorong seseorang. untuk. melakukan pembelian ulang, menjadi loyal terhadap produk tersebut ataupun loyal terhadap toko tempat dia membeli barang tersebut sehingga konsumen dapat menceritakan hal-hal yang baik kepada orang lain. Fornell (dalam Hendarsono & Sugiharto, 2013) mengatakan bahwa konsumen yang merasa puas akan melakukan kunjungan ulang di masa mendatang dan juga memberitahukan kepada orang lain atas produk atau jasa yang dirasakan. Thamrin & Francis (2012) mengatakan minat beli ulang merupakan minat pembelian yang didasarkan atas pengalaman pembelian yang telah dilakukan di masa lalu. Minat beli ulang yang tinggi mencerminkan tingkat kepuasan yang tinggi dari konsumen ketika memutuskan untuk mengadopsi suatu produk. Keputusan untuk mengadopsi atau menolak suatu produk timbul setelah konsumen mencoba suatu produk tersebut dan kemudian timbul rasa suka atau tidak suka terhadap produk tersebut. Rasa suka terhadap produk timbul bila konsumen mempunyai persepsi bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas baik dan dapat memenuhi atau bahkan melebihi. keinginan. dan.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. harapan konsumen, dengan kata lain produk tersebut mempunyai nilai yang tinggi di mata konsumen. Tingginya minat beli ulang ini akan membawa dampak yang positif terhadap keberhasilan produk di pasar. Niat beli ulang merupakan pengalaman pembelian yang telah dilakukan di masa lalu, berikut adalah indikator niat beli ulang (dalam Hariyanti, 2011): 1) Keinginan selalu membeli produk yang dikonsumsi di masa yang akan datang 2) Merekomendasikan produk yang telah dibeli pada orang lain dengan referensi pengalaman konsumsinya 3) Memiliki tingkat loyalitas tinggi pada produk yang dikonsumsi 4) Selalu mencari informasi tentang produk yang diminati untuk mendukung sifat produk yang ditangani B. Hipotesis Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya melalui sebuah penelitian. Penulis ingin membuktikan beberapa hipotesis yang didukung oleh data-data yang diperoleh dari sumber secaara langsung. Hipotesis pada penelitian ini berhubungan dengan efek negara asal, persepsi harga, kualitas produk, dan niat beli ulang. Konsumen sebelum melakukan niat beli ulang suatu produk, pasti sudah pernah melakukan pembelian untuk produk yang sama. Konsumen melihat kembali apakah nantinya produk tersebut bisa memenuhi kebutuhan dan kepuasannya lagi ataukah tidak. Konsumen terkadang melihat dari persepsi negara asalnya, apakah produk itu dibuat di negara yang menjadi ciri khas negara tersebut atau.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. tidak. Konsumen juga memiliki persepsi sendiri terkait harga, kualitas produk apakah sesuai dengan harapan atau tidak. 1. Pengaruh efek negara asal pada persepsi atas harga Hasil dari penelitian Apsari & Nurcahya (2016) menyebutkan bahwa efek negara asal berpengaruh positif terhadap persepsi harga. Efek negara asal yang tinggi pada produk dapat meningkatkan persepsi harga konsumen, sehingga semakinitinggi efek negara asal yang dirasakan konsumenimaka semakinitinggi persepsi harga konsumen. Persepsi harga melihat sudut pandang dari konsumen mengenai suatu nilai yang dia terima dari suatu pembelian produk. Konsumen seringkali memiliki persepsi jika produk dari negara maju akan menawarkan harga yang lebih tinggi dibanding produk dari negara yang masih berkembang. Namun, konsumen juga akan melihat apakah produk yang akan dibeli memberikan manfaat yang lebih tinggi atau tidak jika produk tersebut ditawarkan dengan harga yang tinggi. H1 : Efek negara asal berpengaruh pada persepsi atas harga 2. Pengaruh persepsi atas kualitas produk pada persepsi atas harga Persepsi atas kualitas suatu produk berarti harapan konsumen terhadap kualitas suatu produk dan fungsi produk yang dapat dirasakan oleh konsumen. Dalam menilai kualitas suatu produk, konsumen melihat dimensi-dimensi kualitas produk tersebut. Dimensi-dimensi itu bisa berupa kinerja, fitur, kesesuaian dengan spesifikasi, daya tahan produk, estetika, keandalan, dan persepsi kualitas. Melalui dimensi-dimensi kualitas produk.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. tersebut, konsumen bisa memperkirakan harga yang cocok pada sebuah produk. Jika dirasa sebuah produk memiliki beberapa atau bahkan semua dimensi tersebut, maka konsumen bisa membuat persepsi tentang harga yang tinggi karena antara kualitas produk yang memberikan nilai dan manfaat yang lebih banyak dari produk dengan harga yang ditawarkan termasuk wajar dan dapat diterima oleh konsumen. Maka dari itu, tidak jarang konsumen mau mengeluarkan biaya lebih untuk mendapatkan produk dengan kualitas yang tinggi karena persepsi atas kualitas suatu produk tersebut sudah melekat dalam ingatan konsumen. Tidak jarang juga dengan melihat kualitas produk, konsumen menjadi setia terhadap produk itu dan menimbulkan niat untuk terus melakukan pembelian ulang nantinya. H2 : Persepsi atas kualitas produk berpengaruh pada persepsi atas harga 3. Pengaruh efek negara asal pada niat beli ulang Persepsi negara asal dapat dimasukkan sebagai atribut dalam pengambilan keputusan atau mempengaruhi atribut lain. Konsumen terkadang tidak mengetahui asal negara produk yang akan mereka beli, maka seorang konsumen harusnya mengenali terlebih dahulu mengenai produk yang akan mereka beli mulai dari merek, kandungan isi produk, manfaat produk, hingga harga yang ditawarkan. Efek negara asal belum tentu menjadi penentu konsumen akan melakukan niat beli ulang pada suatu produk. Hasil dari penelitian Widyaningrum (2015) yang mengatakan bahwa efek negara asal memiliki pengaruh positif dan signifikan pada niat beli ulang. Konsumen terkadang tidak melihat dari mana produk tersebut.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. berasal namun karena sudah menyukai produk tersebut maka konsumen ingin mengkonsumsi ulang sehingga menimbulkan niat beli ulang yang tinggi. H3 : Efek negara asal berpengaruh pada niat beli ulang 4. Pengaruh persepsi atas kualitas produk pada niat beli ulang Produk merupakan segala sesuatu yang diterima konsumen dari sebuah pertukaran dengan pemasar. Produk bisa memberikan manfaat yang nyata maupun yang tidak nyata untuk memuaskan pelanggan. Produk menjadi aspek penting bagi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian karena produk nantinya apakah akan dibeli dan dikonsumsi ulang oleh konsumen. Hasil dari penelitian Hariyanti (2017) mengatakan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh positif terhadap niat beli ulang, semakin tinggi kualitas produk maka semakin tinggi juga niat beli ulangnya. Produk akan mempengaruhi keputusan konsumen pada tahap konsumsi di mana konsumen membeli dan menggunakan suatu produk. Kualitas produk nantinya akan memberikan suatu dorongan kepada konsumen untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan produsen. Konsumen yang merasa puas setelah mengkonsumsi produk tersebut nantinya ada kemungkinan untuk melakukan niat beli ulang. H4 : Persepsi atas kualitas produk berpengaruh pada niat beli ulang 5. Pengaruh persepsi atas harga pada niat beli ulang Persepsi konsumen terhadap suatu harga dapat mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk. Penilaian terhadap harga menjadi.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. berbeda-beda pula karena setiap tergantung persepsi dari setiap individu yang dilatarbelakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi. Hasil dari penelitian Sutopo (2016) bahwa persepsi atas harga memiliki pengaruh positif terhadap niat beli ulang, jika persepsi harga lebih ditingkatkan, maka dapat meningkatkan minat beli ulang. Hasil penelitian lain dilakukan oleh Achmad & Supriono (2017) bahwa persepsi harga memiliki pengaruh positif terhadap niat beli ulang, semakin tinggi nilai positif persepsi harga maka besar juga peluang niat beli ulang akan semakin meningkat di masa yang akan datang. Hasil penelitian Haryanti (2017) mengatakan bahwa persepsi harga memiliki pengaruh positif terhadap minat beli ulang, semakin tinggi persepsi harga maka semakin tinggi minat beli ulang. Perusahaan harus bisa memberikan persepsi harga yang baik terhadap produk yang mereka jual, dengan begitu nantinya konsumen juga akan terpengaruh oleh persepsi harga yang diberikan dari perusahaan. H5 : Persepsi atas harga berpengaruh pada niat beli ulang 6. a. Pengaruh efek negara asal pada niat beli ulang dengan dimediasi oleh persepsi atas harga Efek negara asal terkadang konsumen melihatnya dari seluruh produk di negara tersebut. Kadang negara maju dianggap sebagai negara penghasil produk bergengsi, inovatif, dan mahal. Dengan begitu, konsumen terkadang membeli barang hanya dilihat dari merek dan darimana asal pembuat produk tersebut, dan ini dapat menimbulkan persepsi bahwa produk mahal pasti memiliki harga yang mahal dan konsumen yang tidak.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. mementingkan gengsi pasti akan berpikir lagi untuk melakukan pembelian ulang. H6 : Efek negara asal berpengaruh pada niat beli ulang dengan dimediasi oleh persepsi harga b. Pengaruh persepsi atas kualitas produk pada niat beli ulang dengan dimediasi oleh persepsi atas harga Rasa suka terhadap produk timbul bila konsumen memiliki persepsi bahwa produk yang mereka gunakan memiliki kualitas produk yang baik dan dapat memenuhi bahkan melebihi keinginan dan harapan konsumen. Suatu produk akan memiliki nilai yang tinggi di mata konsumen dan hal ini bisa mempengaruhi persepsi atas harga yang dimiliki oleh konsumen. Jika konsumen sudah memiliki persepsi atas kualitas produk itu tinggi dan menganggap harga yang akan dikeluarkan nantinya sepadan maka konsumen tidak akan ragu untuk melakukan niat beli ulang. H7 : Persepsi atas kualitas produk berpengaruh pada niat beli ulang dengan dimediasi oleh persepsi harga C. Kerangka Pemikiran Konseptual Berdasarkan hipotesis-hipotesis tersebut, maka peneliti menggambarkan model penelitiannya sebagai berikut: Efek Negara Asal. Persepsi Atas Harga. Niat Beli Ulang. Persepsi Atas Kualitas Produk (X. Gambar II. 1. Kerangka Pemikiran Konseptual Sumber : diadaptasi dari penelitian penelitian Munawaroh, Desi Yuniarti, dan Memi Nor Hayati, 2015.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam desain penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan eksplanatori. Sugiyono (2017: 23) menyebutkan penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Penelitian eksplanatori atau eksplanatif bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih gejala atau variabel .. B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Hermawan dan Yusran (2017:95) mengatakan subjek adalah suatu anggota tunggal dari sampel, sama halnya dengan elemen yang merupakan anggota tunggal dari populasi. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa/mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang menggunakan dan pernah menggunakan ponsel pintar merek Samsung, Xiaomi, dan Advan selama 1 tahun terakhir.. 35.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. 2. Objek penelitian Objek penelitian merupakan data yang harus diukur dengan bantuan skala tertentu (dalam Widyaningrum, 2015). Objek penelitian ini adalah efek negara asal, persepsi atas kualitas produk, persepsi atas harga, dan niat beli ulang.. C. Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu penelitian : Maret-Mei 2019 Lokasi penelitian : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. D. Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel a.) Variabel terikat atau variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya vaiabel bebas. Variabel terikat ditunjukkan dengan simbol (Y). Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Niat Beli Ulang. b.) Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel penjelas yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas ditunjukkan dengan simbol (X). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Efek Negara Asal dan Persepsi atas Kualitas Produk. Variabel efek negara asal tidak dapat diubah menjadi persepsi karena menjelaskan tentang pengaruh negara asal pembuat produk bukan tentang persepsi/pandangan konsumennya..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. c.) Variabel intervening atau variabel pemediasi adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel bebas dan terikat, tetapi tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara variabel bebas dan terikat, sehingga variabel bebas tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel terikat. Variabel pemediasi dalam penelitian ini adalah persepsi atas harga dengan simbol (M). Peneliti menggunakan variabel persepsi harga sebagai variabel mediasi karena persepsi harga dapat menjadi pengaruh antara variabel X dengan variabel Y. 2. Definisi Variabel a. Efek Negara Asal Tjiptono dan Chandra (2017:521-522) menyatakan bahwa efek negara asal adalah segala pengaruh dari negara asal terhadap persepsi positif maupun negatif konsumen atas produk dan merek tertentu. Kotler dan Keller (2009:338-339) menyebutkan bahwa efek negara asal merupakan asosiasi dan kepercayaan mental yang dipicu oleh sebuah negara. Pemasar ingin menggunakan persepsi negara asal yang positif untuk menjual produk maupun jasa mereka. Pemasar global tahu bahwa pembeli mempunyai sikap dan kepercayaan berbeda tentang merek atau produk dari berbagai negara b. Kualitas Produk Kotler dan Keller (2009:4) menyebutkan produk adalah segala sesuatu yang dapa ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide. Sangadji dan Sopiah (2013:190) menyatakan bahwa meskipun kualitas produk mutlak harus ada, dalam pelaksanaannya faktor ini merupakan ciri pembentuk citra produk yang paling sulit dijabarkan. Konsumen sering tidak sependapat tentang faktor-faktor apa yang sebenarnya membentuk kualitas produk. Produk harus mampu mencapai tingkat kualitas yang sesuai dengan fungi penggunaannya; tidak perlu melebihi. Konsumen akan memiliki harapan mengenai bagaimana produk tersebut seharusnya berfungsi (performance expectation). Harapan tersebut adalah standar kualitas produk yang sesungguhnya dirasakan konsumen.. c. Persepsi Harga Tjiptono dan Chandra (2017:370) menyebutkan istilah harga bisa diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non-moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan sebuah produk. Sciffman dan Wisenblit (2015: 136) menyebutkan bahwa persepsi harga adalah pandangan konsumen terhadap suatu nilai yang dia terima dari suatu pembelian. Konsumen memberikan perhatian pada harga yang dibayar oleh pelanggan lain dan bahwa startegi penetapan harga yang berbeda dirasakan tidak adil oleh para pelanggan yang tidak memenuhi syarat untuk harga-harga khusus. Persepsi ketidakadilan.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. harga mempengaruhi persepsi konsumen terhadap nilai produk dan akhirnya terhadap kesediaan mereka untuk menjadi pelanggan toko atau perusahaan jasa. Strategi yang mengurangi ketidakadilan harga yang dirasakan akan meningkatkan pandangan terhadap nilai produk.. d. Niat Beli Ulang Peter dan. Olson. (dalam Oetomo &. Nugraheni, 2012). menyebutkan bahwa pembelian ulang adalah kegiatan pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali atau beberapa kali. Kepuasan yang diperoleh seorang konsumen, dapat mendorong seseorang. untuk. melakukan pembelian ulang, menjadi loyal terhadap produk tersebut ataupun loyal terhadap toko tempat dia membeli barang tersebut sehingga konsumen dapat menceritakan hal-hal yang baik kepada orang lain. Fornell (dalam Hendarsono & Sugiharto, 2013) mengatakan bahwa konsumen yang merasa puas akan melakukan kunjungan ulang di masa mendatang dan juga memberitahukan kepada orang lain atas produk atau jasa yang dirasakan. 3. Metode Pengumpulan Data Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Sugiyono (2017 : 158) mengatakan skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yaitu :. No. 1 2 3 4 5. Tabel III.1. Nilai Skala Likert Kategori Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Netral (N) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS). Nilai 5 4 3 2 1. E. Definisi Operasional Variabel Hermawan dan Yusran (2017:63) menyebutkan bahwa definisi operasional merupakan suatu definisi yang menyatakan secara jelas dan akurat mengenai bagaimana suatu konsep tersebut diukur. Dapat pula dikatakan sebagai suatu penjelasan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam mengukur suatu konsep. Mengoperasionalkan suatu konsep agar dapat diukur dilakukan dengan cara melihat dimensi perilaku, aspek atau karakteristik yang ditunjukkan oleh suatu konsep. Dalam penilitian ini, definisi operasional variabelnya adalah sebagai berikut:.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. Tabel III.2 Definisi Operasional Variabel VARIABEL Efek Negara Asal (X1). Persepsi atas Kualitas Produk (X2). Persepsi atas Harga (M). Niat Beli Ulang (Y). DEFINISI INDIKATOR Efek negara asal adalah segala  Tingkat kemajuan pengaruh dari negara asal teknologi negara asal terhadap persepsi positif maupun produk negatif konsumen atas produk  Inovasi yang dimiliki dan merek tertentu. negara asal produk (Tjiptono dan Chandra,  Kemampuan dan kualitas 2017:521-522) negara asal untuk menciptakan produk Kemampuan sebuah produk  Kinerja untuk melakukan fungsi-  Fitur fungsinya, kemampuan itu  Keandalan meliputi daya tahan, kehandalan,  Daya tahan ketelitian yang dihasilkan,  Pelayanan kemudahan dioperasikan dan  Estetika diperbaiki, dan atribut lain yang  Kesesuaian dengan berharga pada produk secara spesifikasi keseluruhan. (Mowen dan Minor,  Persepsi kualitas 2002:91) Persepsi harga diidentikkan  Kesesuaian harga dengan persepsi kualitas dan dengan kualitas produk persepsi biaya yang dikeluarkan  Keterjangauan harga untuk memperoleh produk.  Kemampuan bersaing (diadaptasi dari penelitian dengan produk lain Pardede dan Haryadi, 2017)  Harga dapat mempengaruhi daya beli Kegiatan pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali atau beberapa kali. Kepuasan yang diperoleh seorang konsumen, dapat mendorong seseorang untuk melakukan pembelian ulang, menjadi loyal terhadap produk tersebut ataupun loyal terhadap barang tersebut tersebut sehingga konsumen dapat menceritakan hal-hal yang baik kepada orang lain. (diadaptasi dari penelitian Oetomo dan Nugraheni, 2012).  Ketertarikan untuk menggunakan produk lagi di masa yang akan datang  Mengikuti perkembangan produk  Loyalitas terhadap produk  Merekomendasikan produk kepada orang lain.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga dengan segala kemampuan serta kesungguhan hati, maka

Dalam hal bakal Calon Kepala Desa yang memenuhi syarat tetap kurang 2 (dua) orang setelah perpanjangan waktu pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1),

Kirol batzuetan, hala nola, igeriketan, judoan, kara- tean, arraunketan, gimnastikan, eta abarretan, egoki prestatutako epaileak edo arbitroak dituzte, eta saioak duintasun

Dalam kesempatan lain, goldziher menyatakan perbedaan sunnah dan hadits bukan saja dari makna itu sendiri, tetapi juga melebar pada adanya pertentangan dalam materi

Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan konseling KB dalam perspektif HAM telah diatur di beberapa peraturan perundang-undangan yang terkait yaitu hak

P.chinensis dan P. duvaucelii yang didaratkan di TPI sekitar Pantai Utara Jawa Tengah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif yang dalam

kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel stres kerja yang. diujicobakan dan juga sebagai kisi-kisi instrumen final yang

sebagai Reviewer untuk jenjang jabatan fungsional dosen ke Guru Besar Fakultas llmu Komunikasi Universitas Tarumanagara dengan tugas sebagai berikut :.. Menilai