4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Responden
Responden pada penelitian ini adalah 100 konsumen Surabaya yang tertarik melakukan reservasi hotel secara online serta berusia minimal 18 tahun. Berikut adalah profil responden penelitian:
Tabel 4.1. Profil Responden Berdasarkan Pengulangan Reservasi
Pengulangan
Reservasi Frekuensi Persentase (%)
Ya 84 84,0
Tidak 16 16,0
Total 100 100,0
Tabel 4.1. menunjukkan bahwa mayoritas responden telah melakukan reservasi hotel secara online (pengulangan reservasi) yaitu 84 orang (84%), hanya 16 orang (16%) yang belum pernah melakukan reservasi hotel secara online.
Tabel 4.2. Profil Responden Berdasarkan Rata-Rata Reservasi Online Dalam Satu Tahun
Frekuensi Reservasi Online
Dalam Satu Tahun Frekuensi Persentase (%)
1 kali 23 27,4 2-3 kali 42 50,0 4-5 kali 13 15,5 6-7 kali 4 4,8 > 8 kali 2 2,4 Total 84 100,0
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui dari 84 responden yang telah melakukan reservasi hotel secara online (pengulangan reservasi), mayoritas melakukan reservasi online rata-rata 2 hingga 3 kali dalam setahun yaitu 42 orang (50%), responden yang melakukan reservasi online rata-rata 0 hingga 1 kali dalam setahun ada 23 orang (27,4%), responden yang melakukan reservasi online rata-rata 4 hingga 5 kali dalam setahun ada 13 orang (15,5%), responden yang melakukan reservasi online rata-rata 6 hingga 7 kali dalam setahun ada 4 orang (4,8%), sedangkan responden yang melakukan reservasi online rata-rata lebih dari 8 kali dalam setahun hanya 2 orang (2,4%).
Tabel 4.3. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Pria 46 46,0
Wanita 54 54,0
Total 100 100,0
Tabel 4.3. menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah wanita yaitu 54 orang (54%), sedangkan responden pria ada 46 orang (46%).
Tabel 4.4. Profil Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
18 – 25 tahun 58 58,0
26 – 35 tahun 24 24,0
36 – 45 tahun 16 16,0
46 – 55 tahun 2 2,0
Total 100 100,0
Tabel 4.4. menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 18 hingga 25 tahun yaitu 58 orang (58%), responden berusia 26 hingga 35 tahun ada 24 orang (24%), responden berusia 36 hingga 45 tahun ada 16 orang (16%), sedangkan responden berusia 46 hingga 55 tahun hanya 2 orang (2%).
Tabel 4.5. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (%)
SMA/SMK 46 46,0
Diploma 3 3,0
S1 42 42,0
S2/S3 9 9,0
Total 100 100,0
Tabel 4.5. menunjukkan bahwa mayoritas responden berpendidikan terakhir SMA/SMK yaitu 46 orang (46%), responden berpendidikan terakhir S1 ada 42 orang (42%), responden berpendidikan terakhir S2/S3 ada 9 orang (9%), sedangkan responden berpendidikan terakhir Diploma hanya 3 orang (3%).
Tabel 4.6. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
Pelajar/Mahasiswa 54 54,0 Pegawai Negeri 5 5,0 Pegawai Swasta 14 14,0 Wiraswasta 18 18,0 Profesional 5 5,0 Lainnya 4 4,0 Total 100 100,0
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa yaitu 54 orang (54%), responden berprofesi sebagai wiraswasta ada 18 orang (18%), responden berprofesi sebagai pegawai swasta ada 14 orang (14%), responden berprofesi sebagai pegawai negeri dan profesional masing-masing ada 5 orang (5%), sedangkan responden berprofesi lainnya ada 4 orang (4%).
Tabel 4.7. Profil Responden Berdasarkan Penghasilan Per Bulan
Penghasilan Per Bulan Frekuensi Persentase (%)
< Rp 2.500.000 46 46,0 Rp 2.500.000 - Rp 4.000.000 13 13,0 Rp 4.000.000 - Rp 5.500.000 14 14,0 Rp 5.500.000 - Rp 7.500.000 14 14,0 Rp 7.500.000 - Rp 10.000.000 6 6,0 > Rp 10.000.000 7 7,0 Total 100 100,0
Tabel 4.7. menunjukkan bahwa mayoritas responden berpenghasilan di bawah 2,5 juta per bulan yaitu 46 orang (46%), responden berpenghasilan 4 juta hingga 5,5 juta per bulan serta responden berpenghasilan 5,5 juta hingga 7,5 juta per bulan masing-masing ada 14 orang (14%), responden berpenghasilan 2,5 juta hingga 4 juta per bulan ada 13 orang (13%), responden berpenghasilan 7,5 juta hingga 10 juta per bulan hanya 6 orang (6%), sedangkan responden berpenghasilan di atas 10 juta per bulan hanya 7 orang (7%).
4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas diperlukan untuk memastikan bahwa kuesioner yang disebar telah valid dan reliabel sehingga data yang dihasilkan akurat. Hasil uji validitas dan reliabilitas akan dijelaskan di bawah ini.
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji ketepatan item-item pertanyaan kuesioner dalam mengukur variabel penelitian. Teknik yang digunakan adalah korelasi product moment pearson. Suatu item pertanyaan dinyatakan valid jika
korelasi product moment pearson antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menghasilkan r hitung > r tabel.
Tabel 4.8. Uji Validitas
Variabel Item r hitung r tabel
n=100, α=5% Keterangan Harga (X1) X1.1 0,660 0,197 Valid X1.2 0,588 0,197 Valid X1.3 0,800 0,197 Valid X1.4 0,751 0,197 Valid Brand Image (X2) X2.1 0,839 0,197 Valid X2.2 0,822 0,197 Valid X2.3 0,760 0,197 Valid E-WOM (X3) X3.1 0,794 0,197 Valid X3.2 0,696 0,197 Valid X3.3 0,723 0,197 Valid Minat Beli (Y) Y1 0,714 0,197 Valid Y2 0,737 0,197 Valid Y3 0,712 0,197 Valid Y4 0,662 0,197 Valid
Tabel 4.8. menunjukkan semua item pertanyaan pada variabel harga, brand image, E-WOM dan minat beli memiliki r hitung > r tabel 0,197. Hasil ini menyimpulkan bahwa item-item pertanyaan yang mengukur variabel penelitian telah valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji kehandalan kuesioner dalam mengukur variabel penelitian dengan menghasilkan pengukuran yang konsisten. Teknik yang digunakan adalah alpha cronbach. Reliabilitas dapat diterima jika nilai alpha cronbach > 0,6.
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Variabel Alpha Cronbach Nilai Kritis Keterangan Harga (X1) 0,658 0,6 Reliabel
Brand Image (X2) 0,731 0,6 Reliabel
E-WOM (X3) 0,753 0,6 Reliabel
Minat Beli (Y) 0,665 0,6 Reliabel
Tabel 4.9. menunjukkan variabel harga, brand image, E-WOM dan minat beli memiliki nilai alpha cronbach > 0,6. Hasil ini menyimpulkan bahwa item-item pertanyaan yang mengukur variabel penelitian memiliki reliabilitas (kehandalan) yang dapat diterima.
4.3. Analisis Statistik Deskriptif
Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap semua variabel secara keseluruhan maupun masing-masing indikatornya, maka data-data dari pernyataan indikator per variabel dibuat dalam bentuk distribusi frekuensi yang dihitung dengan cara
:
4.3.1. Harga (X1)
Berikut adalah jawaban responden pada variabel harga:
Tabel 4.10. Jawaban Responden Pada Variabel Harga
Item Pertanyaan Frekuensi Mean Std. Dev STS TS N S SS X1.1
Saya akan melakukan reservasi online dengan memperhatikan harga sebagai hal yang penting
0 4 10 53 33 4,15 0,757
X1.2
Bagi saya harga yang penting adalah kesesuaian antara pengorbanan dengan hasil yang diterima
X1.3
Bagi saya salah satu pertimbangan harga adalah mampu untuk dibeli
1 6 19 48 26 3,92 0,884
X1.4
Bagi saya harga yang
dipertimbangkan adalah harga yang lebih murah dari pesaing
1 12 21 42 24 3,76 0,986
Harga (X1) 3,98 0,597
Berdasarkan Tabel 4.10. diketahui mean jawaban responden pada keempat item pertanyaan variabel harga berada pada interval 3,41 hingga 4,20 termasuk dalam kategori setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa responden akan melakukan reservasi online dengan memperhatikan harga sebagai hal yang penting. Bagi responden harga yang penting adalah kesesuaian antara pengorbanan dengan hasil yang diterima, salah satu pertimbangan harga adalah mampu untuk dibeli, selain itu harga yang dipertimbangkan adalah harga yang lebih murah dari pesaing. Mean keseluruhan variabel harga sebesar 3,98 menunjukkan bahwa responden mempertimbangkan harga dalam melakukan reservasi hotel secara online.
4.3.2. Brand Image (X2)
Berikut adalah jawaban responden pada variabel brand image:
Tabel 4.11. Jawaban Responden Pada Variabel Brand Image
Item Pertanyaan Frekuensi Mean Std. Dev STS TS N S SS X2.1
Bagi saya memilih hotel secara online
harus yang memiliki merek yang terpecaya
4 11 23 38 24 3,67 1,083
X2.2
Bagi saya memilih
hotel bermerek
menjamin kualitas yang diinginkan
X2.3
Bagi saya hotel bermerek memiliki nilai kejujuran dalam bertransaksi
0 12 18 45 25 3,83 0,943
Brand Image (X2) 3,77 0,795
Berdasarkan Tabel 4.11. diketahui mean jawaban responden pada ketiga item pertanyaan variabel brand image berada pada interval 3,41 hingga 4,20 termasuk dalam kategori setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa bagi responden memilih hotel secara online harus yang memiliki merek yang terpecaya, memilih hotel bermerek menjamin kualitas yang diinginkan, selain itu hotel bermerek memiliki nilai kejujuran dalam bertransaksi. Mean keseluruhan variabel brand image sebesar 3,77 menunjukkan bahwa responden mempertimbangkan brand image dalam melakukan reservasi hotel secara online.
4.3.3. E-WOM (X3)
Berikut adalah jawaban responden pada variabel E-WOM:
Tabel 4.12. Jawaban Responden Pada Variabel E-WOM
Item Pertanyaan Frekuensi Mean Std. Dev STS TS N S SS X3.1
Saya selalu mendapat informasi baru mengenai hotel melalui komunikasi
E-WOM
2 7 22 42 27 3,85 0,968
X3.2
Saya akan menggunakan
E-WOM untuk menceritakan
pengalaman reservasi online terhadap komunitas E-WOM
1 17 27 41 14 3,50 0,969
X3.3
Saya mempercayai informasi yang didapatkan melalui komunitas E-WOM
X3.4
Saya suka mencari informasi mengenai reservasi online dari konsumen lain melalui
E-WOM
0 4 24 38 34 4,02 0,864
E-WOM (X3) 3,78 0,683
Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui mean jawaban responden pada keempat item pertanyaan variabel E-WOM berada pada interval 3,41 hingga 4,20 termasuk dalam kategori setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa responden mendapat informasi baru mengenai hotel melalui komunikasi E-WOM, responden akan menggunakan E-WOM untuk menceritakan pengalaman reservasi online terhadap komunitas E-WOM, responden mempercayai informasi yang didapatkan melalui komunitas E-WOM, selain itu responden suka mencari informasi mengenai reservasi online dari konsumen lain melalui E-WOM. Mean keseluruhan variabel E-WOM sebesar 3,78 menunjukkan bahwa responden mempertimbangkan informasi E-WOM dalam melakukan reservasi hotel secara online.
4.3.4. Minat Beli (Y)
Berikut adalah jawaban responden pada variabel minat beli:
Tabel 4.13. Jawaban Responden Pada Variabel Minat Beli
Item Pertanyaan Frekuensi Mean Std. Dev STS TS N S SS Y1
Saya akan segera melakukan reservasi online ketika saya membutuhkan
1 4 19 42 34 4,04 0,887
Y2
Saya akan menunda reservasi online sampai menemukan harga yang sesuai
Y3
Saya akan membatalkan reservasi online dan menggantikan dengan reservasi offline apabila menemukan ketidaksesuaian
0 11 29 34 26 3,75 0,968
Y4
Saya selalu menggunakan reservasi online ketika saya melakukan reservasi hotel
0 9 35 35 21 3,68 0,909
Minat Beli (Y) 3,80 0,655
Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui mean jawaban responden pada keempat item pertanyaan variabel minat beli berada pada interval 3,41 hingga 4,20 termasuk dalam kategori setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa responden akan segera melakukan reservasi online ketika membutuhkan, responden akan menunda reservasi online sampai menemukan harga yang sesuai, responden akan membatalkan reservasi online dan menggantikan dengan reservasi offline apabila menemukan ketidaksesuaian, responden juga akan menggunakan reservasi online ketika melakukan reservasi hotel. Mean keseluruhan variabel minat beli sebesar 3,80 menunjukkan bahwa minat beli responden dalam melakukan reservasi hotel secara online tergolong tinggi.
4.4. Uji Asumsi Klasik
Untuk menguji hipotesis penelitian akan dilakukan analisis regresi linier berganda. Sebelum dilakukan interpretasi hasil analisis regresi, perlu dilakukan pengujian asumsi klasik, yaitu asumsi dasar sebagai syarat agar model regresi yang dihasilkan merupakan model yang dapat dipercaya. Pengujian asumsi klasik yang akan dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Berikut ini akan dijelaskan hasil pengujian asumsi klasik analisis regresi antara harga (X1), brand image (X2) dan E-WOM (X3) terhadap minat beli (Y) reservasi hotel secara online.
4.4.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mendeteksi normalitas residual yang dihasilkan model regresi. Regresi yang baik mengansumsikan residual berdistribusi normal. Pendeteksian normalitas residual dilakukan dengan normal probability plot. Jika titik-titik pada normal probability plot menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagional, maka disimpulkan residual model regresi berdistribusi normal.
Berikut adalah hasil uji normalitas:
Gambar 4.1. Uji Normalitas
Dari Gambar 4.1. diketahui bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagional, sehingga disimpulkan residual model regresi mengikuti distribusi normal. Dengan demikian asumsi normalitas yang diperlukan analisis regresi telah terpenuhi.
4.4.2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi yang kuat antara variabel bebas dalam model regresi. Regresi yang baik mengansumsikan tidak ada multikolinieritas. Pendeteksian ada tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka model regresi bebas dari multikolinieritas. Berikut adalah hasil uji multikolinieritas:
1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0
Observed Cum Prob
1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Expect ed Cum Prob
Dependent Variable: Minat Beli (Y)
Tabel 4.14. Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF
Harga (X1) 0,852 1,174
Brand Image (X2) 0,944 1,060
E-WOM (X3) 0,809 1,236
Tabel 4.14. menunjukkan variabel harga, brand image dan E-WOM memiliki nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, sehingga disimpulkan tidak ada multikolinieritas dalam model regresi. Dengan demikian asumsi tidak ada multikolinieritas yang diperlukan analisis regresi telah terpenuhi.
4.4.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya ketidakhomogenan ragam antar residual. Regresi yang baik mengansumsikan tidak ada heteroskedastisitas. Pendeteksian ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan scatterplot. Jika scatterplot antara ZPRED dan SRESID menghasilkan titik-titik yang tidak membentuk pola tertentu dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol sumbu Y, maka disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas:
Gambar 4.2. Uji Heteroskedastisitas
3 2 1 0 -1 -2 -3
Regression Standardized Predicted Value
3 2 1 0 -1 -2 -3 Regre ssion St udentiz ed Re sidual
Dependent Variable: Minat Beli (Y) Scatterplot
Gambar 4.2. menunjukkan titik-titik tidak membentuk pola tertentu dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi. Dengan demikian asumsi tidak ada heteroskedastisitas yang diperlukan analisis regresi telah terpenuhi.
4.5. Analisis Regresi Linier Berganda
Berikut ini akan dijelaskan hasil regresi antara harga (X1), brand image (X2) dan E-WOM (X3) terhadap minat beli (Y) reservasi hotel secara online. Dari nilai unstandardized coefficient (B) yang dihasilkan analisis regresi diperoleh persamaan regresi sebagai berikut (Tabel 17):
Y = 0,033 + 0,480 X1 + 0,102 X2 + 0,388 X3 + €i
Nilai konstanta sebesar 0,033, artinya jika harga, brand image dan E-WOM sama dengan nol (tidak memberikan pengaruh), maka minat beli reservasi hotel secara online adalah sebesar 0,033. Hal ini berarti meskipun harga, brand image dan E-WOM tidak memberikan pengaruh, minat beli reservasi hotel secara online tetap ada karena adanya pengaruh faktor lain selain harga, brand image dan E-WOM.
Nilai koefisien regresi harga (X1) sebesar 0,480, artinya jika harga berubah satu satuan, maka minat beli akan berubah sebesar 0,480 dengan anggapan variabel bebas lain tetap (konstan). Tanda positif pada nilai koefisien regresi melambangkan hubungan yang searah antara harga dan minat beli, artinya apabila harga semakin baik, maka minat beli reservasi hotel secara online akan mengalami peningkatan.
Nilai koefisien regresi brand image (X2) sebesar 0,102, artinya jika brand image berubah satu satuan, maka minat beli akan berubah sebesar 0,102 dengan anggapan variabel bebas lain tetap (konstan). Tanda positif pada nilai koefisien regresi melambangkan hubungan yang searah antara brand image dan minat beli, artinya apabila brand image semakin baik, maka minat beli reservasi hotel secara online akan mengalami peningkatan.
Nilai koefisien regresi E-WOM (X3) sebesar 0,388, artinya jika E-WOM berubah satu satuan, maka minat beli akan berubah sebesar 0,388 dengan
anggapan variabel bebas lain tetap (konstan). Tanda positif pada nilai koefisien regresi melambangkan hubungan yang searah antara E-WOM dan minat beli, artinya apabila E-WOM semakin baik, maka minat beli reservasi hotel secara online akan mengalami peningkatan.
4.5.1. Koefisien Determinasi Berganda (R Square)
Berikut adalah koefisien determinasi berganda (R Square) yang dihasilkan regresi:
Tabel 4.15. Koefisien Determinasi
R R2
0,735 0,541
Tabel 4.15. diketahui koefisien determinasi berganda (R Square) yang diperoleh sebesar 0,541 menunjukkan bahwa kemampuan harga, brand image dan E-WOM dalam menjelaskan variasi perubahan minat beli reservasi hotel secara online adalah sebesar 54,1% dan sisanya 45,9% dijelaskan oleh faktor lain. Dengan kata lain, minat beli reservasi hotel secara online dipengaruhi oleh harga, brand image dan E-WOM sebesar 54,1%, sedangkan sisanya 45,9% dipengaruhi oleh faktor lain selain harga, brand image dan E-WOM.
4.5.2. Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
Untuk menguji pengaruh simultan variabel bebas terhadap variabel terikat digunakanan uji F. Jika uji F menghasilkan F hitung > F tabel atau nilai signifikansi < 0,05 (α=5%), maka disimpulkan variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Tabel 4.16. Uji F
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F hitung Sig.
Regression Residual Total 22,960 19,502 42,462 3 96 99 7,653 0,203 37,673 0,000
Berdasarkan hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 37,673 > F tabel 2,699 (df1=3, df2=96, α=0,05), dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka disimpulkan harga, brand image dan E-WOM secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli reservasi hotel secara online. Hal ini berarti harga, brand image dan E-WOM yang semakin baik, secara bersama-sama akan meningkatkan minat beli reservasi hotel secara online.
4.5.3. Uji Pengaruh Parsial (Uji t)
Untuk menguji pengaruh parsial variabel bebas terhadap variabel terikat digunakanan uji t. Jika uji t menghasilkan t hitung > t tabel atau nilai signifikansi < 0,05 (α=5%), maka disimpulkan variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Hasil uji t adalah sebagai berikut:
Tabel 4.17. Uji t
Variabel Bebas B Std. Error Beta t hitung Sig.
Konstanta 0,033 0,375 0,089 0,929
Harga (X1) 0,480 0,082 0,438 5,845 0,000
Brand Image (X2) 0,102 0,059 0,123 1,733 0,086
E-WOM (X3) 0,388 0,074 0,405 5,270 0,000
Uji t pengaruh harga terhadap minat beli menghasilkan t hitung sebesar 5,845 > t tabel 1,985 (df2=96, α/2=0,025) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka disimpulkan harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli reservasi hotel secara online. Pengaruh harga terhadap minat beli reservasi hotel
secara online adalah positif ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,480. Hal ini berarti harga yang semakin baik, akan meningkatkan secara signifikan minat beli reservasi hotel secara online. Berdasarkan hasil ini H1 yang menduga harga berpengaruh positif terhadap minat pembelian reservasi hotel secara online dapat diterima.
Uji t pengaruh brand image terhadap minat beli menghasilkan t hitung sebesar 1,733 < t tabel 1,985 (df2=96, α/2=0,025) dengan nilai signifikansi sebesar 0,086 > 0,05, maka disimpulkan brand image tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli reservasi hotel secara online. Koefisien regresi sebesar 0,102 menujukkan adanya arah pengaruh positif brand image terhadap minat beli reservasi hotel secara online, namun arah pengaruh positif tersebut tidak signifikan. Hal ini berarti brand image yang semakin baik, tidak meningkatkan secara signifikan minat beli reservasi hotel secara online. Berdasarkan hasil ini H2 yang menduga brand image berpengaruh positif terhadap minat pembelian reservasi hotel secara online tidak dapat diterima atau ditolak.
Uji t pengaruh E-WOM terhadap minat beli menghasilkan t hitung sebesar 5,270 > t tabel 1,985 (df2=96, α/2=0,025) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka disimpulkan E-WOM berpengaruh signifikan terhadap minat beli reservasi hotel secara online. Pengaruh E-WOM terhadap minat beli reservasi hotel secara online adalah positif ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,388. Hal ini berarti E-WOM yang semakin baik, akan meningkatkan secara signifikan minat beli reservasi hotel secara online. Berdasarkan hasil ini H3 yang menduga E-WOM berpengaruh positif terhadap minat pembelian reservasi hotel secara online dapat diterima.
Dilihat dari nilai Beta, variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap minat beli reservasi hotel secara online adalah harga dengan nilai Beta terbesar yaitu 0,438.
4.6. Pembahasan
4.6.1. Pengaruh Harga terhadap Minat Beli Reservasi Hotel secara Online Hal ini dapat dilihat dari setiap indikator dalam harga bahwa konsumen memperhatikan harga sebagai hal yang penting. Harga merupakan sebuah kesuaian antara pengorbanan yang dengan hasil yang diterima. Biaya yang
dikorbankan merupakan salah satu pertimbangan harga adalah mampu untuk dibeli. Para konsumen juga menyetujui bahwa harga yang dipertimbangkan adalah harga yang lebih murah dari pesaing. Secara garis besar harga merupakan salah satu variabel yang berpengaruh dominan dalam minat beli resevasi hotel secara online.
Nilai mean dari setiap indikator menunjukkan kategori sangat setuju, variabel harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen. Artinya, hal-hal dalam indikator harga mempengaruhi responden dalam minat beli responden terhadap reservasi online. Hal ini dapat disebabkan karena masyarakat Surabaya yang masih sensitif terhadap harga. Pertimbangan konsumen melakukan reservasi online didasarkan dalam indikator-indikator yang telah di uji dan di analisa kebenarannya.
4.6.2. Pengaruh Brand Image terhadap Minat Beli Reservasi Hotel secara
Online
Hal ini dapat dilihat dari setiap indikator dalam brand image bahwa konsumen tidak terlalu memperhatikan citra merek dari suatu hotel. Indikator bahwa memilih hotel secara online harus memiliki merek yang terpercaya, hotel bermerek menjamin kualitas yang diinginkan dan hotel bermerek memiliki kejujuran dalam bertransaksi medapat respon yang kecil. Konsumen berpendapat bahwa citra merek berpengaruh positif tetapi tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
Meskipun nilai mean dari setiap indikator menunjukkan masih dalam kategori baik, namun variabel brand image tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli reservasi hotel secara online. Artinya, hal-hal dalam indikator brand image kurang mempengaruhi responden dalam minat beli responden terhadap reservasi online. Hal ini yang pertama dapat disebabkan karena konsumen tidak menuntut brand image sebagai variabel yang cukup serius terhadap indikator-indikator dalam brand image. Dalam arti lain, brand image tidak mempunyai presentasi yang menonjol dalam minat beli reservasi online, pertimbangan konsumen berminat untuk melakukan reservasi online tidak berdasarkan pada indikator-indikator tersebut tetapi pada hal-hal lain yang tidak
disebutkan dalam penelitian ini. Hal ini ada kemungkinan disebabkan karena adanya pergeseran sudut pandang masyarakat. Maka konsumen merasa bahwa brand image bukan merupakan hal yang terlalu penting..
4.6.3. Pengaruh E-WOM terhadap Minat Beli Reservasi Hotel secara Online Hal ini dapat dilihat dari setiap indikator dalam E-WOM bahwa konsumen memperhatikan E-WOM sebagai hal yang penting. E-WOM merupakan sebuah media informasi baru mengenai hotel. E-WOM mempunyai informasi yang terpercaya dan banyak konsumen tertarik untuk mencari informasi melalui dunia internet. Secara garis besar E-WOM merupakan salah satu variabel yang berpengaruh besar dalam minat beli resevasi hotel secara online. Dikarenakan adanya kemajuan dunia teknologi yang menuntut semua masyarakat untuk ikut andil dalam penerapannya. Masyarakat meyakini bahwa komunikasi E-WOM merupakan komunikasi bebas biaya dan menghemat waktu.
Nilai mean dari setiap indikator E-WOM menunjukkan dalam kategori setuju dan variabel E-WOM mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli reservasi hotel secara online. Artinya, hal-hal dalam indikator E-WOM mempengaruhi responden dalam minat beli responden terhadap reservasi online. Hal ini dapat disebabkan karena pergeseran perilaku konsumen dengan mengikuti kemajuan teknologi. Konsumen merasa dintungkan dengan adanya komunikasi E-WOM.