• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Proses Pembelajaran Pada Perkuliahan Program Studi Pendidikan Matematika Di Universitas Widya Dharma Klaten Melalui Pengukuran Kuesioner

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi Proses Pembelajaran Pada Perkuliahan Program Studi Pendidikan Matematika Di Universitas Widya Dharma Klaten Melalui Pengukuran Kuesioner"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Pendidikan Matematika

Di Universitas Widya Dharma Klaten

Melalui Pengukuran Kuesioner

Yuliana

*

dan H. M. Wahid Syaifuddin

*

Abstrak: Dalam pembelajaran perlu dilakukan suatu evaluasi proses pembelajaran. Salah satu penilaian yang dapat digunakannya, yaitu menggunakan pengukuran kuesioner.

Pada penelitian ini, jenis evaluasi proses pembelajaran pada perkuliahan program studi Pendidikan Matematika yang digunakan meliputi peran aktif mahasiswa, materi yang disampaikan dosen, dan metode pengajaran. Dari 23 butir pernyataan hanya 18 butir yang memenuhi validitas isinya, nilai reliabelitasnya, dan nilai konsistensi internalnya. Dari analisis data ini diperoleh kesimpulan bahwa peran aktif mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan masuk dalam kategori yang sudah baik terlihat skor rata-rata totalnya sebesar 3.3225. Materi perkuliahan yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa masuk dalam kategori yang sudah baik terlihat skor rata-rata totalnya sebesar 3.2364. Metode pengajaran yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa masuk dalam kategori sudah baik terlihat skor rata-rata totalnya sebesar 3.1467.

Kata kunci : Evaluasi Proses Pembelajaran, Pengukuran Kuesioner PENDAHULUAN

Matematika merupakan ilmu dasar yang sangat perlu mendapat perhatian lebih serius, terlebih lagi dalam era globalisasi. Oleh karena itu, pendidikan matematika termasuk didalamnya pembelajaran matematika memerlukan penanganan yang sangat serius sejak dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi, dan terus dipantau dan dikembangkan kualitas dan kuantitasnya agar sesuai dengan perkembangan yang ada. Untuk melihat sejauhmana perkembangan proses pembelajaran pendidikan matematika tersebut dapat dicapai perlu dilakukan evaluasi.

Evaluasi kualitas dan kuantitas pendidikan sangat penting untuk menjadi perhatian. Dalam dunia perguruan tinggi untuk menjadikan para mahasiswa menjadi lebih berkualitas dan memiliki prestasi yang gemilang, baik itu sewaktu masih di bangku kuliah

maupun setelah lulusnya tentu tidaklah mudah. Hasil ini juga sangat dipengaruhi oleh input dari perguruan tingginya. Untuk membangun itu semua tentu memerlukan waktu yang tidak singkat dan harus sejalan dengan Visi dan Misi dari Perguruan Tinggi. Kegiatan pembelajaran di Pergur uan Tinggi merupakan bagian dari kegiatan pendidikan pada umumnya, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswanya ke arah yang lebih baik. Memang benar untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas suatu proses pendidikan menjadi tanggung jawab dari pihak perguruan tinggi, akan tetapi juga harus mendapatkan dukungan dari semua civitas akademika, baik itu mahasiswa, dosen, maupun unit pendukung.

Menurut data yang diambil di Perguruan Tinggi Universitas Widya Dharma untuk jurusan pendidikan matematika belumlah memuaskan. Berdasarkan data

(2)

IP mahasiswa semester I rata-ratanya 2,50, IP mahasiswa semester III rata-ratanya 2,75, IP mahasiswa semester V rata-ratanya 2,57, dan IP mahasiswa semester VII rata-ratanya 3,03. Hasil ini tentu harus terus diperbaiki. Selain di perguruan tinggi, pada tingkat pendidikan SD, SMP, hingga SMA juga masih perlu mengalami banyak pembenahan. Menurut data Balitbang (2003), sebanyak 146.052 SD yang ada di Indonesia hanya 8 sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Sedangkan di tingkat SMP, sebanyak 20.918 SMP yang ada di Indonesia ternyata hanya 8 SMP saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP). Tak jauh berbeda, sebanyak 8.036 SMA yang ada di Indonesia ternyata hanya 7 sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).

Bila diamati dengan baik keberhasilan dalam pendidikan, tentunya tidak terlepas dari kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui suatu kualitas dari pendidikan di SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi dapat dilihat dari proses pembelajarannya. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi, banyak komponen yang harus diperhatikan, misalnya komponen dosen, mahasiswa, sarana prasarana, laboratorium dan kelengkapannya, lingkungan dan manajemen, serta model pembelajaran yang digunakannya. P eningka tan kualitas pembelajaran dosen dengan model pembelajaran yang inovatif tentu akan berpengaruh pada prestasi akademik mahasiswa dan sela njutnya akan berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan Indonesia sekarang ini.

Seringkali evaluasi yang digunakan oleh perguruan tinggi, yaitu dengan melihat kuantitas dan hasil akhir yang dicapai oleh mahasiswa dengan

tentunya dosen sebagai pihak yang berwenang menilai keberhasilan mahasiswa hanya melihat dari hasil akhir yang dicapai oleh mahasiswa, yaitu melalui tugas-tugas, ujian mid semester, ujian akhir semester. Masih jarang, perguruan tinggi memberikan evaluasi keberhasilan mahasiswa dengan melihat kualitas selama proses pembelajarannya. Padahal proses pembelajaran sangatlah mendukung keberhasilan dari peserta didiknya. Oleh karena itu, untuk mengetahui bagaimana kualitas proses pembelajaran pada program studi pendidikan matematika perlu dilakukan suatu evaluasi terhadap proses pembelajaran itu. Ada banyak jenis evaluasi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh dosen untuk memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran. Salah satu cara yang dapat digunakannya, yaitu menggunakan suatu pengukuran berupa skor melalui kuesioner yang diberikan dosen untuk diisi oleh mahasiswa. Evaluasi dapat berupa mengenai kesiapan mahasiswa, aktivitas mahasiswa saat mengikuti perkuliahan, evaluasi mengenai materi yang diberikan, bahkan mengenai metode perkuliahan yang digunakan oleh dosen. Pada penelitian ini, evaluasi yang akan digunakan meliputi peran aktif mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan, materi yang disampaikan oleh dosen, dan metode pengajaran yang digunakan oleh dosen.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Widya Dhar ma Klat en denga n menga mbil subjek penelitiannya, yaitu mahasiswa jurusan Pendidikan matematika semester II, IV, VI, dan VIII. Mahasiswa tersebut mengikuti mata perkuliahan kalkulus II, struktur aljabar II, model matematika, dan persamaan differensial parsial. Kuesioner ysng telah dibagikan diisi oleh sebanyak 114 mahasiswa, yang meliputi 37

(3)

mahasiswa sebagai ujicoba dan 77 mahasiswa untuk diteliti.

1. Desain Kuesioner

Dalam penelitian ini, kuesioner digunakan untuk memperoleh data mengenai peran aktif mahasiswa dalam pembelajaran dan perkuliahaan, materi perkualihan yang diberikan oleh dosen, dan metode pembelajaran yang digunakan oleh dosen. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri atas pernyataan dengan 4 pilihan jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Setiap jawaban menunjukkan jawaban jujur oleh setiap mahasiswa mengenai kondisi sebenarnya setelah mengikuti pembelajaran bersama dosen di kelas.

Desain kuesioner berupa dua halaman dengan lima bagian pernyataan yang harus diisi oleh responden. Responden adala h mahasiswa program Studi Pendidikan Matematika semester genap Universitas Widya Dharma Klaten. Adapun lima bagian dari kuesioner tersebut, yaitu identitas responden/mahasiswa dengan lengkap, peran aktif maha siswa, materi perkulia han, metode penyampaian materi oleh dosen, dan saran-saran dan perbaikan.

Setelah setiap butir kuesioner diisi oleh responden secara lengkap, penilaian skor yang diberikan oleh peneliti mencakup penilian peran aktif mahasiswa, materi perkuliahan, dan metode penyampaian materi oleh dosen. Pemberian skor dari pernyataan kuesioner bersifat positif maupun negatif dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Jawaban Bobot Penilaian Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju A 4

Setuju Tidak Setuju B 3 Tidak Setuju Setuju C 2 Sangat Tidak

Setuju Sangat Setuju D 1 Tabel 1

Jawaban Pernyataan Pada Isian Kuesioner

2. Uji Coba Kuesioner (Angket)

Pada penelitian ini, uji coba kuesioner evaluasi proses pembelajaran tersusun dari 23 pernyataan. Pernyataan tersebut terdiri dari 14 pernyataan postif dan 9 pernyataan negatif. Adapun desain selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Guna menjamin bahwa kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi kelayakan dan kevalidannya, maka kuesioner yang akan digunakan harus diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba kuesioner yang dilakukan harus ditunjukkan validitas, reliabilitas, dan konsistensinya melalui uji validitas, uji reliabilitas, dan uji konsistensi internal. a. Uji Validitas Kuesioner

Dalam penelitian ini jenis validitas kuesioner yang diutamakan adalah validitas isi. Validitas isi menunjukkan sejauhmana item-item dalam kuesioner mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes itu. Adapun isinya harus tetap relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran. Pengujian validitas isi tidak melalui analisis statistika tetapi analisis rasional, yaitu dengan melihat apakah item-item tes telah

(4)

sesuai dengan batasan domain ukur yang telah ditetapkan semula dan memeriksa apakah masing-masing item telah sesuai dengan indikator perilaku yang hendak diungkapnya (Saifuddin Azwar, 2003:175).

b. Uji Reliabilitas Kuesioner

Menurut Budiyono (2003: 65), “Suatu Instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama, jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang-orang yang berlainan pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan”. Uji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan Teknik Cronbach Alpha (Budiyono, 2003:70) sebagai berikut.

Keterangan :

11

r

= indeks reliabilitas kuesioner

n

= banyaknya butir kuesioner

2

i

s = variansi butir ke-i, i = 1, 2, ..., n 2

t

s = variansi skor-skor yang diperoleh subjek Menurut Budiyono (2003: 71), instrumen dikatakan mempunyai indeks reliabilitas yang baik, apabila mempunyai nilai

r 

11

0, 7

. Akan

teta pi, apa bila nilainya kurang dari

11

0, 7

r

maka instrumen ter sebut t idak reliabel. 2 11= 1 2 1 i t s n r n s            

Untuk menentukan konsisten internal masing-masing butir dilihat dari korelasi antara butir-butir tersebut dengan skor totalnya. Menur ut Budiyono (2003: 65) untuk mennentukan uji konsistensi internal kuesioner dapat menggunakan rumus dari Karl Pearson. Adapun nilainya dapat menggunakan rumus :

Keterangan:

xy

r = indeks konsistensi internal untuk butir ke-i

n

= banyaknya subjek yang dikenai kuesioner

X = skor untuk butir ke-i (dari subjek uji coba)

Y = total skor (dari subjek uji coba)

Dalam penelitian ini, butir kuesioner dikatakan konsisten jika nilai r xy 0,30. Akan tetapi, apabila nilai rxy kurang dari 0,30 maka

butir pernyataan tersebut tidak dipakai. 3. Pengukuran Kuesioner

Dari jawaban tersebut dicari skor penilaian pada masing-masing butir instrumen. Adapun cara menghitung skor pada masing-masing butir instrumen menggunakan formula seperti berikut.

Dari formula (1) di atas akan diperoleh skor pada masing-masing butir instrumen yang berkisar 0 – 4. Untuk mengelompokkan kriteria penilaian dari evaluasi ini, peneliti menggunakan kriteria penilaian dengan skor interval 1 – 4, yang seperti terlihat pada Tabel 2 berikut ini.



2 2

2

2

=

xy

n

XY

X

Y

r

n

X

X

n

Y

Y

(4 ) (3 ) (2 ) (1 ) = A B C D skor n   

(5)

Tabel 2

Kriteria Penilaian Pengukuran Kuesioner

4. Langkah-langkah Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan studi kasus. Sampel data yang diambil adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Widaya Dharma Klaten semester genap, yaitu mahasiswa semester II, IV, VI, dan VIII.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam mencapai tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut.

a. Peneliti menyiapka n segala instr umen (kuesioner) yang hendak digunakan untuk penilaian. Adapun jenis evaluasi yang digunakan, yaitu meliputi evaluasi diagnostik, evaluasi lingkup kegiatan pembelajaran, evaluasi input, evaluasi transformasi, dan evaluasi internal.

b. Peneliti melakukan uji coba kuesioner terlebih dahulu dengan membagikan kuesioner kepada responden untuk diisi, kemudian dicari validitas isi, nilai reliabilitas, dan nilai konsistensi internalnya.

c. Setelah melakukan uji coba, peneliti memilih pernyataan-pernyataan yang dipakai untuk penelitian dengan melihat validitas isinya, nilai reliabilitas, dan nilai konsistensi internalnya.

Interval Kriteria

0 < skor < 1 Buruk 1 < skor < 2 Kurang 2 < skor < 3 Cukup 3 < skor < 4 Baik

d. Peneliti melakukan pengukuran evaluasi pada masing-masing item pernyataan dari kuesioner. e. Peneliti melakuka n pengolahan data

menggunakan skor pada formula (1).

f. Peneliti melakukan hasil analisis dari data hasil pengukuran dan evaluasi proses pembelajaran pendidikan matematika yang selama ini telah diberikan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Uji Coba Instrumen Kuesioner

a. Uji Validitas Isi

Untuk mengetahui instrumen angket yang digunakan mempunyai validitas isi yang tinggi, penulis mengkonsultasikan kepada seorang validator (expert judgment). Dalam penelitian ini, sebagai validator yang ditunjuk adalah dosen matematika UNWIDHA Klaten. Dari penilaian validator ini, diperoleh kesimpulan bahwa semua butir kuesioner uji coba telah valid sehingga kesemua butir secara validitasnya dapat digunakan untuk uji kuesioner evaluasi proses pembelajaran.

b. Uji Reliabilitas

Hasil uji coba dari 23 butir instrumen angket evaluasi proses pembelajaran yang diajukan terhadap 37 responden diperoleh nilai koefisien reliabilitasnya 0,800866 > 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa angket tersebut reliabel dan dapat dipakai untuk uji evaluasi proses pembelajaran pada perkuliahan program studi Pendidikan Matematika.

(6)

Hasil uji coba instrumen angket evaluasi proses pembelajaran perkuliahan menunjukkan bahwa dari 23 butir angket, ada sebanyak 5 butir angket yang tidak terpakai karena tidak memenuhi indeks konsistensi internal yang minimal 0.30. Butir-butir yang tidak terpakai tersebut, yaitu butir nomor 5, 7, 9, 10, dan 16. Dengan demikian, selain butir angket nomor tersebut dapat digunakan sebagai uji angket proses evaluasi proses pembelajaran.

d. Penetapan Instrumen

Berdasarkan uji validasi isi, uji reliabilitas, dan konsistensi internal maka butir instrumen angket respon mahasiswa dari uji coba tersebut yang dapat dipakai sebanyak 18 butir meliputi butir nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, dan 23. Butir instrumen tersebut terdiri dari 12 pernyataan positif dan 6 pernyataan negatif. Dari butir instrumen di atas dikelompokkan ke dalam 3 kategori yang meliputi 5 butir pernyataan untuk peran aktif mahasiswa, 6 butir pernyataan untuk materi perkuliahan, dan 6 butir pernyataan metode penyampaian pembelajaran. Selanjutnya, butir instrumen tersebut dapat digunakan sebagai angket revaluasi proses pembelajaran. 2. Hasil Pengolahan Dan Analisis Data

Dari kuesioner yang terkumpul tersebut dianalisis per kelompok butir pernyataan, yang meliputi kelompok untuk peran aktif mahasiswa, kelompok untuk materi perkuliahan, dan metode

tersebut akan terlihat skor penilaiannya. a. Peran Aktif Mahasiswa

Kelompok per nyataan peran a ktif mahasiswa terdiri dari 6 butir. Dari 6 butir ini meliputi 5 pernyataan positif, yaitu terdiri dari persiapan mahasiswa dala m mengikuti perkuliahan, ketertarikan mahasiwa terhadap perkuliahan, keaktifan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan, keaktifan mahasiswa dalam mengerjakan soal latihan, dan keaktifan (intensitas) mahasiswa dalam membaca referensi, dan sebuah butir pernyataan negatif, yaitu intensitas mahasiswa yang hanya mau belajar pada saat menjelang ujian saja. Rata-rata skor untuk peran aktif mahasiswa terlihat pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3

Skor Rata-Rata Peran Aktif Mahasiswa

No. Butir Pernyataan Rata-rata Skor 1 Persiapan sebelum mengikuti perkuliahan. 3.455 2 Ketertarikan (interest) mahasiswa terhadap perkuliahan 3.299 3 Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan 3.402 4 Keaktifan mahasiswa mengerjakan soal/latihan yang diberikan dosen

3.338

5

Intensitas mahasiswa membaca referensi yang relevan dengan materi

3.129

6

Intensitas mahasiswa yang hanya belajar pada saat menjelang ujian saja

3.312 3.3225 Rata-rata Total

(7)

Pernyataan peran aktif mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan terdiri dari 6 butir pernyataan yang meliputi 5 pernyataan positif dan sebuah pernyata an negatif. Sebuah pernyataan negatif berbunyi mahasiswa hanya belajar pada saat besoknya akan ada ujian saja mempunyai nilai 3.129. Skor ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memilih pernyataan yang tidak setuju. Berarti hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa belajar tidak hanya menjelang ujian saja. Adapun pernyataan positif yang lain memperoleh skor di atas 3, yang menunjukkan kategori yang sudah baik.

Dari hasil yang tertulis pada Tabel 4 di atas, skor rata-rata total peran aktif mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan, yaitu sebesar 3.3225. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan sudah termasuk dalam kategori yang baik. Skor yang paling tinggi terdapat pada butir pernyataan maha siswa ya ng menunjukkan bahwa persiapan mahasiswa sebelum mengikuti perkuliahan. Hal ini menunjukkan bahawa sebelum per kuliahan, mahasiswa mempersiapkan diri dengan baik. Diantara 6 butir pernyataan di atas skor yang paling kecil yaitu intensitas mahasiswa dalam membaca referensi yang relevan tehadap ma teri perkuliahan. Walaupun secara keseluruhan rata-rata total peran aktif mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan sudah baik, tetapi maha siswa masih perlu meningka tkan membaca referensi perkuliahan. Hal ini sangat

penting agar keluasan dan kedalaman materi yang dikuasai dapat diperoleh mahasiswa. b. Materi Perkuliahan

Kelompok pernyataan yang berisi mengenai materi perkuliahan yang diberikan oleh dosen maupun yang perlu disiapkan oleh mahasiswa terdiri dari 5 butir pernyataan. Dari 5 butir ini meliputi 2 butir pernyataan positif dan 3 butir pernyataan negatif. Pernyataan postif meliputi pemberian contoh aplikatif yang relevan dan materi yang disampaikan dengan jelas melalui modul pembelajaran atau handbook. Adapun 3 butir pernyataan negatif, meliputi kelengkapan materi yang disampaiakn oleh dosen, kesesuaian materi yang disampaikan dosen dengan silabus, dan kesesuaian materi dengan referensi yang diberikan oleh dosen. Adapun rata-rata skor untuk materi perkuliahan pada masing-masing butir instrumen terlihat pada Tabel 5 berikut ini.

Tabel 4

Skor Rata-rata Penilaian Materi Perkuliahan

No. Butir Pernyataan Rata-rata Skor

1

Pemberian contoh yang aplikatif yeng relevan terhadap materi perkuliahan.

3.286

2 Penyampaian materi dengan

jelas. 3.299

3 Kelengkapan materi yang

disampaikan oleh dosen 3.129 4 Kesesuaian materi kuliah

dengan silabus 3.234 5 Kesesuaian materi kuliah

dengan referensi 3.234 3.2364 Rata-rata Total

(8)

rata-rata total peran aktif mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan yaitu sebesar 3.3264. Hal ini menunjukkan bahwa materi perkuliahan yang disampaikan oeh dosen kepada mahasiswa mengikuti perkuliahan sudah baik. Skor yang paling tinggi yaitu pernya taan ma hasiswa yang menunjukkan bahwamateri perkuliahan yang disampaikan oleh dosen sesuai dengan silabus dan referensinya. Diantara 5 butir pernyataan di atas skor yang paling kecil yaitu kelengkapan materi yang disampaikan oleh dosen. Walaupun rata-rata total materi perkuliahan yang diberikan oleh dosen sudah sudah baik, materi yang diberikan oleh dosen perlu dijelaskan secara lengkap dan menambah referensi untuk mahasiswa agar bisa belajar mandiri.

c. Metode Penyampaian Materi

Kelompok pernyataan metode pengajaran atau pembelajaran yang diberikan dosen maupun yang perlu disiapkan mahasiswa terdiri dari 7 butir. Dari 7 butir ini meliputi 5 butir pernyataan positif dan 2 butir pernyataan negatif. Pernyataan positif meliputi interaksi dua arah/diskusi dosen dengan mahasiswa, pemberian contoh disetiap materi perkuliahan, pemberian tugas, atau kuis setelah tiap materi perkuliahan, dan pemberian evaluasi terhadap tugas, kuis, atau hasil ujian yang telah diberikan, pemberian motivasi kepada mahasiswa. Adapun 2 butir pernyataan negatif, meliputi penyampaian materi yang tidak variatif (monoton) dan tidak adanya kuliah pengganti, apabila berhalangan memberikan perkuliahan yang telah terjadwal. Rata-rata skor untuk

5 berikut ini.

Tabel 5

Skor Rata-Rata Penilaian Metode Penyampaian Materi

Dari hasil yang tertulis pada tabel di atas, skor rata-rata total dari metode penyampaian materi atau pengajaran dan pembelajaran yang disampaikan oleh dosen sebesar 3.1467. Hal ini menunjukkan bahwa evaluasi metode pengajaran yang disampaikan oleh dosen kepada mahasiswa masuk dalam kategori yang sudah baik. Skor yang paling tinggi yaitu butir pernyataan mahasiswa yang menunjukkan bahwa selama penga jaran dosen sudah memberikan contoh soal dan latihan soal.

No. Butir Pernyataan Rata-rata

Skor

1 Dosen melakukan interaksi dua

arah/diskusi dengan mahasiswa 3.117 2 Pemberian contoh disetiap

materi perkuliahan 3.455 3 Pemberian tugas/kuis setelah

selesai perkuliahan 3.156 4

Evaluasi hasil terhadap tugas, kuis, hasil ujian ujian yang diberikan dosen

3.104

5 Pemberian motivasi oleh dosen

sewaktu perkuliahan 2.974 6

Penyampaian perkuliahan yang tidak variatif dan menjemukan (membosankan)

3.065

7 Pemberian kuliah pengganti

apabila dosen berhalangan hadir 3.156 3.1467 Rata-rata Total

(9)

Diantara 7 butir pernyataan di atas skor yang paling kecil yaitu pernyataan mahasiswa yang menunjukkan bahwa dosen kurang memberikan motivasi kepada mahasiwa. Hal ini terlihat dari rata-rata skornya sebesar 2.974. Oleh karena itu, dosen perlu memberikan motivasi kepada maha siswa selama pembela jaran agar menembah semangat belajar mahasiswa. Wala upun secara keseluruhan metode pengajaran yang diberikan dosen sudah baik, dosen perlu menggunakan metode pengajaran yang lebih variatif agar perkuliahan tidak membosankan dan monoton. Hali ini terlihat dari skor rata-ratanya 3.065, yang apabila dibandingkan dengan rata-rata skor dengan skor butir masih lebih rendah. Adapun butir pernyataan interaksi dua arah/diskusi antara dosen dengan mahasiswa, pemberian evaluasi terhadap tugas, kuis, atau hasil ujian yang telah diberikan, serta penyampaian materi yang disampaikan oleh dosen masih di bawah rata-rata skor totalnya.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan mengenai pr oses pembelajaran pada perkuliahan program studi Pendidikan Matematika sebagai berikut.

1. Peran aktif mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan masuk dalam kategori yang sudah baik. Hal ini terlihat dari skor rata-rata totalnya

sebesar 3.3225. Walaupun demikian, perlu adanya peningkatan keaktifan mahasiswa dalam mencari referensi dan membacanya untuk mendukung perkuliahan.

2. Materi perkuliahan yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa masuk dalam kategori yang sudah baik. Hal ini terlihat dari skor rata-rata totalnya sebesar 3.2364. Walaupun hasilnya sudah baik, perlu diperhatikan kelengkapan materi yang diberikan oleh dosen serta pemberian referensi oleh agar mahasiswa bisa belajar mandiri dan memperoleh materi yang lebih banyak dan dalam lagi dari referensi lain. 3. Metode pengajaran yang diberikan oleh dosen kepa da maha siswa masuk dalam kategori yang sudah baik. Hal ini terlihat dari skor rata-rata totalnya sebesar 3.1467. Walaupun hasilnya sudah baik, perlu adanya pemberian motivasi serta metode pengajaran yang tidak monoton (variatif) agar tidak membosankan.

4. Selain ketiga kesimpulan di atas, saran yang diberikan oleh mahasiswa untuk evaluasi proses pembelajaran, yaitu metode pengajaran yang lebih variatif dan tidak monoton, penyampaian materi yang lebih jelas (tidak terlalu cepat), diperlukan pembahasan dan evaluasi tugas/kuis/ ulangan yang diberikan dosen, adanya interaksi antara mahasiswa dengan dosen pada saat perkuliahan, dan kedisplinan waktu yang bisa dipatuhi oleh kedua mahasiswa dan dosen.

(10)

Dari penelitian ini, mahasiswa dan dosen dapat melakukan evaluasi proses pembelajaran (perkuliahan) yang selama ini telah berjalan sehingga dapat melakukan perbaikan. Saran yang diberikan oleh peneliti dalam penelitian ini, yaitu perlu adanya analisis lebih lanjut terhadap evaluasi pada masing-masing mata kuliahnya sehingga terlihat dengan jelas hasilnya. Apabila diamati pada masing-masing mata kuliah akan terlihat hasil proses pembelajaran manakah yang sudah baik atau hasil proses pembelajaran manakah yang belum maksimal.

Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press.

Budiyono. 2009. Statistik untuk Penelitian (Edisi 2). Surakarta: UNS Press.

Mulyasa. 2004. Menj adi Kepala Sekolah Profesional. Remaja Rosda Karya. Bandung. Saifuddin Azwar. 2003. Tes Prestasi. Yogyakarta:

Referensi

Dokumen terkait

23 Dari hasil seluruh evaluasi pada penilaian pembelajaran di Universitas Kadiri yang terdiri dari Evaluasi penilaian pembelajaran yang diisi oleh Ketua Program Studi dan

berada dalam tahap operasi konkret dalam berpikir (usia 7-11 tahun), konsep yang pada awal masa kanak-kanak bersifat samar-samar dan tidak jelas sekarang menjadi

Secara keseluruhan pada taraf signifikasi 0.05, baik perubahan suhu koagulasi maupun interaksi antara konsentrasi koagulan dan suhu koagulasi tidak memberikan efek yang

³0HQXUXW SHQXWXUDQ -HUR *HGH Kehen mengenai persepsi tentang mitos tersebut adalah dimana mitos tersebut sudah ada sejak zaman kerajaan Raja Ratu Ida Bhatara Guru

Penarikan simpulan dilakukan berdasarkan hipotesis dengan menghitung hasil kuesioner dan didukung oleh teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti sehingga digunakan

Peranserta kader dalam upaya peningkatan status gizi balita merupakan hal yang sangat penting guna mendukung program pemerintah untuk mengatasi agar gizi buruk

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang

Penelitian tentang efektifitas terapi musik klasik terhadap penurunan stres kerja pada perawat IGD RSUD Dr.R.Goetheng Taroenadibrata Purbalingga belum pernah