Materi Mekanika Tanah II (post-mid)
1. Distribusi Tegangan dalam Tanah
1.Teori Boussinesq
2.Beban titik, beban garis
3.Beban merata segi empat, lingkaran, trapesium
4.Metode distribusi 2V:1H
1
2
Materi Mekanika Tanah II (post-mid)
2. Konsolidasi
1. Pengertian konsolidasi
2.Teori dan pengujian konsolidasi
3.Pengertian Normally Consolidated dan Over Consolidated
4. Penentuan parameter konsolidasi
5.Penurunan dan Kecepatan konsolidasi 6.Drainase vertikal (pengenalan)
3.Penurunan
1. Penurunan konsolidasi dan penurunan segera 2.Penurunan total
3
4-5
6
7
Referensi
• Mekanika Tanah II, H.C. Hardiyatmo
Scoring
Homework Quiz Final Exam
1 10 % 20 % 70 %
2 - 20 % 80 %
3 10% - 90%
4 - - 100%
Nilai total post-mid nilai maksimum dari keempat kombinasi Nilai akhir gabungan nilai sebelum dan setelah mid
Pendahuluan
• Konstruksi Menara Pisa dimulai tahun 1173
• Dihentikan 1178
• Studi menunjukkan bahwa tanah
sebenarnya tidak dapat menahan beban yang lebih lanjut pada saat penghentian
Pendahuluan
• Konstruksi dimulai
lagi pada tahun 1278
• Kondisi menara
miring ke arah Utara • Konstruksi selesai
pada tahun 1370,
dengan ketinggian 53 m
Pendahuluan
Pendahuluan
Pendahuluan
• Pembebanan di atas tanah bertambahnya
tegangan dalam tanah
• Tegangan yang terjadi di dalam tanah perlu
dianalisis untuk selanjutnya diketahui dampaknya terhadap deformasi tanah
• Pembebanan di atas tanah bertambahnya tegangan dalam tanah
• Tegangan yang terjadi di dalam tanah perlu dianalisis untuk selanjutnya diketahui
• Penambahan tegangan dapat menyebabkan:
• Proses konsolidasi pada lempung jenuh
• Penurunan segera pada tanah pasir
Pendahuluan
Pendahuluan
• Hitungan tegangan-tegangan yang terjadi pada
tanah berguna untuk analisis tegangan-regangan (stress-strain) dan penurunan (settlement).
• Sifat-sifat tegangan-regangan dan penurunan
bergantung pada sifat tanah bila mengalami pembebanan
• Dalam hitungan, tanah dianggap elastis,
Pendahuluan
) ( 2 1 z y x E V V µ σ σ σ + + − = ∆• Regangan volumetrik pada material yang
bersifat elastis dinyatakan oleh persamaan:
• ΔV = perubahan volume
• V = volume awal
• μ = rasio Poisson
• E = modulus elastis
Pendahuluan
) ( 2 1 z y x E V V µ σ σ σ + + − = ∆• Regangan volumetrik pada material yang
bersifat elastis dinyatakan oleh persamaan:
• Pada kondisi tanpa drainase (undrained)
volume konstan ΔV/V = 0
• Pada kondisi ini μ = 0,5
• Jika pembebanan menyebabkan perubahan volume
Teori Boussinesq
(Beban Titik)
• Anggapan pada teori Boussinesq:
▫ Tanah berupa material elastis, homogen, isotropis dan semi tak berhingga
▫ Tanah tidak mempunyai berat ▫ Hubungan tegangan-regangan
mengikuti hukum Hooke
▫ Distribusi tegangan sama pada semua jenis tanah
▫ Distribusi tegangan simetris terhadap sumbu vertikal
▫ Perubahan volume tanah diabaikan
Beban Titik
• Tambahan tegangan vertikal (Δσv) • Tambahan tegangan arah radial (Δσr) • Tambahan tegangan tangensial (Δσθ) • -• Tegangan geser (τrz) `Beban Titik
• Faktor pengaruh tekanan vertikal untuk beban
titik pada teori Boussinesq:
Beban Titik
• Intensitas
tambahan tegangan vertikal dapat diplot pada kedalaman
tertentu
• Penghubungan titik yang memiliki
tekanan sama akan menghasilkan
gelembung tekanan (pressure bulb) atau isobar tegangan
• Asumsi beban titik • Ditinjau tegangan tambahan akibat beban Q dengan mengabaikan berat fondasi
Beban Terdistribusi
Memanjang
Latihan
Tentukan besarnya
tegangan vertikal efektif dan lateral efektif pada titik di kedalaman 3 m di bawah pusat fondasi,
sebelum dan sesudah pembebanan.
Reading task
• Mekanika Tanah 2, H.C.Hardiyatmo. Halaman
Beban Merata Empat
Persegi Panjang
• Beban merata bersifat flexibel • Tegangan yang dihitung adalah pada titik dibawah sudut bebanBeban Merata Empat Persegi Panjang
− + + + = ∆ − 1 1 1 2 tan 1 2 4 V V V MN V V V V V MN q z π σ 2 1 2 2 ) ( 1 ; dengan, MN V N M V z L N z B M = + + = = =Note: Apabila V1>V maka suku tan-1 menjadi negatif,
maka dapat dipergunakan persamaan berikut:
+ − + + + = ∆ − π π σ 1 1 1 2 tan 1 2 4 V V V MN V V V V V MN q z
• Contoh: Beban merata 9x6 m ▫ Kedalaman yang ditinjau , z=3 m dari sudut luasan ▫ m=B/z = 6/3 = 2 ▫ n = L/z = 9/3 = 3 ▫ I = 0.235 I = 0.235
Beban Merata Empat Persegi Panjang
• Tinjauan sembarang titik • Contoh : Beban terbagi merata ABCD Titik yang ditinjau: X dan Y • X berada tepat di bawah beban • Y di luar area luasan bebanBeban Merata Empat Persegi Panjang
• Beban terbagi merata ABCD Titik yang ditinjau: Y • Y di luar area luasan bebanBeban Merata Empat Persegi Panjang
• Beban terbagi merata ABCD Titik yang ditinjau: Y • Y di luar area luasan beban a b c d a b c d d b a c a b_
=
a c_
c -b=
c -b+
b=
c -b• Beban terbagi merata ABCD Titik yang ditinjau: H
Beban Merata Empat Persegi Panjang
A B C D E F G H I
Δσ
z(H)=
Δσ
z(HEBF)+
Δσ
z(HFCI)-
Δσ
z(HEAG)-Δσ
z(HGDI) a c d b (a+b)=(a+c)+(b+d)-c-dContoh soal 1
• Q = 120 kN/m2 • Hitung Δσz pada titik A dan B A B 4 m 3 m 1,5 m 1,5 m 2 m 2 m• Titik A berada di sudut luasan • Beban merata 4x3 m ▫ Kedalaman yang ditinjau , z=2 m dari sudut luasan ▫ m=B/z = 3/2 = 1,5 ▫ n = L/z = 4/2 = 2 ▫ I = 0,222 ▫ Δσz=qI=120x0,2 22=26,64 KPa I = 0.222
• Titik B berada di pusat luasan • Beban merata 2x1,5 m ▫ Kedalaman yang ditinjau , z=2 m dari sudut luasan ▫ m=B/z = 1,5/2 = 0,75 ▫ n = L/z = 2/2 = 1 ▫ I = 0,157 ▫ Δσz=4qI=4x120x 0,157=75,4 KPa I = 0.157
Beban Merata Berbentuk Lingkaran
http://www.odfjell.com
Beban Merata Berbentuk Lingkaran
• Persamaan tegangan di
bawah pusat lingkaran:
+ − = ∆ 2 3/2 ] ) / ( 1 [ 1 1 z r q z σ qI z = ∆σ 2 / 3 2 ] ) / ( 1 [ 1 1 z r I + − =
Contoh Soal 2
• Diameter tangki 4m; q = 120 KPa
• Hitung Δσz di titik A dan B pada dua kondisi
a) Tangki di permukaan b) Tangki pada kedalaman 1 m Δσzdi titik A • z = 2 m • r=4/2=2 • x=0 • z/r= 2/2 = 1 • x/r=0 • I=64% • Δσz= qI = 120 x 0,64 =76,8 KPa
Δσzdi titik B • z = 2 m • r=4/2=2 • x=2 • z/r= 2/2 = 1 • x/r=2/2=1 • I=33% • Δσz = qI = 120 x 0,33 =39.6 KPa
a) Tangki di permukaan b) Tangki pada kedalaman 1 m
b) Tangki pada kedalaman 1 m Δσzdi titik A • z = 1 m • r=4/2=2 • x=0 • z/r= 1/2 = 0,5 • x/r=0 • I=88% • Δσz = qnI = 102 x 0,88 =89,76 KPa
• Perlu diperhitungkan tekanan fondasi netto (qn), dengan qn=q-Dfγ (dikurangi berat tanah yang digali)
b) Tangki pada kedalaman 1 m Δσzdi titik B • z = 1 m • r=4/2=2 • x=2 • z/r= 1/2 = 0,5 • x/r=2/2=1 • I=41% • Δσz = qnI = 102 x 0,41 =41,82 KPa
• Perlu diperhitungkan tekanan fondasi netto (qn), dengan qn=q-Dfγ (dikurangi berat tanah yang digali)
b) Tangki pada kedalaman 1 m
Alternatif
Δσzdi titik A akibat penggalian • z = 1 m • r=4/2=2 • x=0 • z/r= 1/2 = 0,5 • x/r=0 • I=-88% • Δσz= Dfγ I = 102 x -0,88 =-15,84 KPab) Tangki pada kedalaman 1 m • Δσz n= 105,6-15,84 =89,76 KPa
Alternatif
Δσzdi titik A akibat q • z = 1 m • r=4/2=2 • x=0 • z/r= 1/2 = 0,5 • x/r=0 • I=88% • Δσz = q I = 120 x 0,88 =105,6 KPaBeban Merata Segitiga Memanjang
− = ∆ α δ π σ sin 2 2 b x q z• Tambahan tegangan arah vertikal di titik A: = ∆σx + − = ∆ α δ π σ 2,303 log sin 2 2 22 2 1 R R b z b x q x
• Tambahan tegangan arah horizontal di titik A:
Beban Merata
Segitiga
Beban Merata Trapesium Memanjang
newtonconsultants.com en.wikipedia.org http://cdn1.independent.ie
Beban Merata Trapesium Memanjang
=
-(
)
+ + + ) ( 2 / ) ( 2π a b α1 α2 b a q(
1 2)
) / ( α α π + + b a q q − = ∆ α δ π σ sin2 2 b x q z 2 1 α π q a b -= ∆σ zBeban Merata Trapesium Memanjang
=
- − + + = ∆ (α1 α2) α2 π σ a b a b a q zContoh Soal 3
• Δσz di A ▫ Luasan efgh + Luasan gcdh • Δσz di B ▫ Luasan abcd -Luasan abfeLatihan
• Hitunglah tambahan tegangan di titik B 6 m 9 mLatihan
• Luas abcd▫ z = 5 m ▫ a = 5 m ▫ b = 15 m ▫ a/z=1 ▫ b/z=15/5=3 ▫ I=0,49 • Luas aefb ▫ z = 5 m ▫ a = 5 m ▫ b = 1 m ▫ a/z=1 ▫ b/z=1/5=0,2 ▫ I=0,32 • Δσz ▫ 95x0.49-95x0.32= 16,15 KPa 6 m 9 mMetode 2V:1H
• Pendekatan kasar sederhana
diusulkan oleh Boussinesq
• Asumsi garis penyebaran
beban dengan kemiringan
2V:1H (2 vertikal dibanding 1 horizontal) ) )( (L z B z qLB z + + = ∆σ
• Untuk fondasi persegi
panjang:
• Untuk fondasi lajur
memanjang: ) (B z qB z + = ∆σ
Contoh Soal 4
• Tanah timbunan (γ=21 kN/m3)
setebal 2 m
dipadatkan pada area sangat luas. Di atasnya diletakkan fondasi telapak dengan ukuran 3 m x 3 m dengan beban Q=1000 kN. Berat volume tanah asli (γ’ = 10 kN/m3)