Tugas Pengantar Ekonomi
Pasar Persaingan Sempurna dan Monopoli
Disusun oleh:
-
Tatri Fajar Afinda
-
Amalia Sharfina Sarnyoto
-
Khairan Afif Mahadika
-
Bagus Yogatama
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Malang, 2013
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna (perfect competition) merupakan sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker).
Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
Perusahaan adalah Pengambil Harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar.
Perusahaan Mudah Keluar atau Masuk
Jika perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tsb, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya jika ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tsb, maka dapat dengan mudah hal tersebut dilakukan.
Menghasilkan Barang Serupa
Tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Istilah barang tsb adalah barang identicial atau
homogenous Terdapat Banyak Perusahaan di Pasar
Perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga. Jumlah perusahaah sangat banyak dan masing-masing perusahaan relatif kecil dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar.
Pembeli Mempunyai Pengetahuan Sempurna Mengenai Pasar
Pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut.
Contoh Pasar Persaingan Sempurna 1. Perusahaan Air Mineral
Merupakan perusahan penghasil air minum (mineral) dalam bentuk kemasan. Sebagai
contoh yaitu PT. Danone yang memproduksi Aqua, yang merupakan produk ternama
di Indonesia. Namun di Indoseia sendiri sudah banyak perusahaan-perusahaan air
mineral dalam kemasan baik perusahaan milik pemerintah maupun milik swasta.
Karena demikian terjadilah pasar persaingan sempurna diantara perusahan-perusahaan air mineral tersebut.
PT. Danone PT. Coca-cola Company
Contoh produk
2. Perusahaan Otomotif
Merupakan perusahaan pernghasil bermotor dan juga sparepart. Sebagai contoh PT. Astra sebagai penghasil brand ternama yaitu Honda. Produk Honda tersebut berupa mobil dan motor. Di Indonesia sendiri perusahaan otomotif tidak hanya Honda, melainkan terdapat perusahaan-perusaan lain, yaitu: Suzuki, Yamaha, Kawasaki, Toyota, Mitsubishi, dll.
PT. Astra PT. Yamaha
Cotoh produk
3. Perusahaan Provider Komunikasi
Merupakan perusahhan penyedia layanan jaringan komunikasi. Di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam perusahaan provider, sebagai contoh yaitu Telkomsel, Indosat, dll.
PT. Telkom Indonesia PT. Indosat
Contoh produk
Permintaan dan Penawaran dalam Pasar Persaingan Sempurna Permintaan
Diagram 8.1.a Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
Diagram 8.1.b Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.
Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek
a. Perusahaan sebaiknya hanya berproguksi, paling tidak, bila biaya variable (VC) adalah sama dengan penerimaaan total (TR), atau biaya variabrl rata – rata (AVC) sama dengan harga.
b. Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum atau dalam kondisi buruk kerugiannya minimum (minimum loss).
Diagram 8.3 menunjukkan bahwa kondisi MR = MC (titik E) tercapai pada saat output
sejumlah Q*
Diagram 8.4 Kondisi impas terjadi bila biaya rata – rata sama dengan harga, dimana laba per unit sama dengan nol
Diagram 8.5 Menunjukkan bahwa pada saat MR = MC perusahaanmengalami kerugian
sebesar BE per unit. Sehingga kerugian total adalah seluas bidang PAEB. Kerugian ini
adalah kerugian minimum.
Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang
a. Perusahaan harus bekaerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang paling optimal.
b. Tidak mengalami kerugian (not suffering loss) agar dapat mengaanti barang modal yang digunakan dalam produksi.
c. Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk masuk – keluar karena laba nol (zero profit), yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama.
d. Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi pada saat SAC = LAC.
Diagram 8.6.a Menunjukkan keseimbangan industri jangka panjang terjadi di titik E di mana tingkat harga P0 dan jumlah output Q0.
Diagram 8.6.b Jika ada perusahaan yang masuk, akan terjadi penambahan penawaran.
Perhatikan kurva SMC, LMC, SAC dan LMC berpotongan di satu titik, yaitu titik E.
7.Penawaran Perusahaan Pasar Persaingan Sempurna a. Kurva Penawaran Jangka Pendek
Diagram 8.7.a Menunjukkan jika harga di bawah P0, perusahaan tidak mau berproduksi (tidak ada penawaran) karena harga masih lebih kecil dari biaya variable per unit yang paling rendah (AVC berpotongan dengan MC)
Diagram 8.7.b Dalam pasar persaingan sempurna kurva MC setelah melewati titik potong dengan minimum kurva AVC adalah juga kurva penawaran jangka pendek
b Kurva Penawaran Jangka Panjang
1. Industri Skala Biaya Konstan (Constant Cost Industry)
Penambahan penggunaan factor produksi karena masuknya perusahaan baru, tidak akan menaikkan harga factor produksi Diagram 8.8.a.
Diagram 8.8.b Bila permintaan pasar meningkat (kurva permintaan D1 bergeser ke D2),
harga output meningkat ke P2
2. Industry Skala Biaya Menaik (Increasing Cost Industry)
Masuknya perusahaan – perusahaan baru menyebabkan harga factor produksi naik, sehingga terjadi perubahan stuktur biaya dan pergeseran titik keseimbangan.
Diagram 8.9.a Struktur biaya sebelum masuknya perusahaan lain.
Diagram 8.9.b Struktur biaya setelah masuknya perusahaan lain.
Diagram 8.9.c Menunjukkan peningkatan permintaan (D1 – D2).
3. Industri Skala Biaya Menurun (Decreasing Cost Industry) Masuknya perusahaan – perusahaan lain ke dalam indistri justru
menurunkan harga factor produksi karena efisiensi skala besar (large scale
economies). Akibatnya struktur biaya jadi lebih murah (Diagram 8.10.a ke Diagram
8.10.b).Diagram 8.10.c Meningkatnya permintaan (D1—D2) menaikkan harga jual ke P2
yang mengundang masuknya perusahaan lain.
Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna a. Kekuatan
1. Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
2. Juml;h output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksima (kemakmuran maksimal).
3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.
b. Kelemahan
1. Kelemahan dalam hal konsumsi
Asumsi yang dipakai dalam pasar persaingan sempurna mustahil terwujud, karena dalam dunia nyata manusia (produsen dan konsumen) dibatasi oleh dimensi waktu dan tempat. Keterbatasan itu menyebabkan perpindahan faktor produksi dan pengumpulan informasi membutuhkan biaya. Hasil (output dan informasi) yang diperoleh pun tidak homogen dan sempurna.
2. Kelemahan dalam pengembangan teknologi
Model pasar persaingan sempurna menyatakan bahwa keseimbangan dalam jangka panjang akan tercapai dalam setiap perusahaan memperoleh laba normal. Masalahnya adalah apakah dengan laba normal perusahaan dapat melakukan kegiatan riset dan pengembangang? Padahal kegiatan riset dan pengembangan amat dibutuhkan untuk memperoleh teknologi produksi yang meningkatkan efesiensi produksi.
3. Konflik efesiensi-keadilan
Pasar persaingan sempurna menekankan efesiensi, tetapi hal ini menimbulkan masalah jika diterapkan dalam kehidupan nyata. Misalnya kasus industrialisasi di negara berkembang.
Contoh soal
1. Sebuah perusahaan jam beroperasi dalam pasar persaingan sempurna. Biaya produks dinyatakan sebagai C = 100 + Q2, dimana C adalah biaya. Biaya tetap (FC) adalah 100.
jika harga jual jam per unit adalah 60. Berapa jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimal? Berapa besar laba maksimal?
Jawab
Dalam pasar persaingan sempurna, produsen adalah penerima harga (price taker) Karena itu fungsi penerimaan total TR = P x Q = 60Q
TR
MR = --- = 60
Q
Jika C = 100 + 2Q maka biaya marjinal (MC) adalah TC atau ---
Q MC = 2Q
a) Laba maksimal tercapai pada saat MR = MC 60 = 2Q
Q = 30 unit
Jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimum adalah 30 unit.
b) Besar laba maksimum (maks):
Jika C = 100 + Q2 AC = 100 + Q --- Q
Pada saat Q = 30 maka AC = 100 + 30 = 33 1/3 ---
30
maks = Q (P- AC) = 30(60 - 33 1/3) = 800
2. Di dalam sebuah pasar output berstuktur persaingan sempurna, jumlah perusahaan adalah 1.000. Dalam jangka pendek setiap perusahaan memiliki kurva penawaran Qs = -200 + 50P, dimana Qs adalah output tiap perusahaan; P adalah harga. Permintaan pasar:
Q = 160.000 – 10.000P
a) Hitung harga keseimbangan pasar jangka pendek
b) Jelaskan bila ada perusahaan yang memutuskan untuk memproduksi lebih sedikit atau lebih banyak dari output tingkat keseimbangan.
Jawab
a) Penawaran Total : Qs = (-200 + 50P) x 1.000 = -200.000 + 50.000P Keseimbangan pasar
Qs = Qd
-200.000 + 50.000P = 160.000 – 10.000P
60.000P = 360.000 P = 6
Q = 160.000 – 10.000P = 160.000 – 10.000(6) = 100.000 unit
Harga keseimbangan pasar adalah 6/ unit, dengan total output 100.000 unit
Karena jumlah perusahaan 1.000 maka setiap perusahaan mencapai keseimbangan bila memproduksi 100 unit (100.000/1.000 unit). Juga karena perusahaan beroperasi dalam pasar persaingan sempurna, maka:
1) Perusahaan berposisi sebagai penerima harga, dimana D = AR = MR = P = 6 2) Kurva biaya marjinal perusahaan adalah kurva penawaran perusahaan.
Qs = -200 + 50P, atau P = 4 + 1/50 Qs MC = 4 + 1/50 Qs
Perusahaan mencapai keseimbangan bila, Qs = -200 + 50P
= -200 + 50(6) = 100 unit
b) Bila salah satu perusahaan memutuskan untuk tidak berproduksi (Qs = 0)
MC = 4 + 1/50 Qs = 4
MC < P perusahaan tidak memperoleh laba maksimum sebab jika output ditambah akan meningkatkan laba
Bila salah satu perusahaan memutuskan memproduksi lebih banyak dari tingkat keseimbangan (Qs > 100, misal 200)
MC = 4 + 1/50 (200) = 8
MC > P perusahaan rugi karena bila Qs > 100, menambah output berarti menambah
kerugian.
MONOPOLI
Monopoli adalah Bentuk pasar yang hanya terdapat satu penjual saja sehingga tidak ada pesaing (competitor) sehingga penjual atau monopolis leluasa menguasai pasar. Keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah keuntungan yang melebihi normal dan ini diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat tangguh yang dihadapi perusahaan – perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut.
Konsep pasar monopoli
Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha atau penjual yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
Berarti yang dimaksud pasar monopoli adalah suatu bantuk hubungan antara permintaan dan penawaran yang dikuasai oleh satu pelaku ekonomi terhadap permintaan seluruh konsumen.Walaupun di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat memperoleh keuntungan yang besar. Hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi berada di atas harga pasar, sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata – rata dan kurva penerimaan marginal dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva penerimaan marginal lebih rendah dari harga, karena penjual harus menurunkan harga dengan tujuan barangnya dapat terjual.
Pada saat sekarang perusahaan yang seratus persen bersifat monopoli jarang ditemui, mungkin hanya beberapa komoditi jasa seperti telepon, gas, air, dan listrik yang benar – benar dikuasai oleh penjual tunggal (di Indonesia dipegang oleh perusahaan pemerintah).
Tetapi merekapun harus menghadapi persaingan dari industri lain, dan untuk jangka panjang tidak ada perusahaan yang benar – benar bebas dari serangan pesaing, artinya kemungkinan pasar monopoli tidak aka nada lagi.
Ciri – Ciri Pasar Monopoli :
1. Pasar Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan
Sifat ini sudah secara jelas terlihat dari definisi monopoli tersebut, yaitu hanya ada satu
perusahaan saja dalam industri tersebut. Dengan demikian barang atau jasa yang
dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan Monopoli tersebut. Syarat-syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh produsen monopoli itu, dan para pembeli tidak dapat berbuat suatu apapun di dalam menentukan syarat jual beli.
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip.
Barang yang dihasilkan oleh perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain.Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang ada dipasar dan tidak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tersebut.
Aliran listrik contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip.
Yang ada hanyalah pengganti yang sangat berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak. Lampu minyak tidak dapat menggantikan listrik karena, ia tidak dapat digunakan untuk menghidupkan televisi atau memanaskan strika.
3. Hard to entry
Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan mempunyai kekuasaan monopoli. Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud, karena tanpa adanya halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan di dalam industri.
Keuntungan perusahaan monopoli adalah tidak adanya perusahaan-perusahaan lain yang dapat memasuki industri/pasar. Perusahaan lain akan mengalami hambatan yang sangat kuat untuk masuk kedalam pasar. Hambatan(barrier) tersebut, ada yang bersifat legal formal melalui suatu undang-undang, ada yang bersifat teknologi yang sangat canggih dan tidak mudah dicontoh, ada karena faktor skala ekonomi usaha(economy of scale), dan lain sebagainya.
4. Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar, maka
ia mempunyai kekuasaan penuh dalam menentukan harga barang yang dijualnya
dipasar.Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price
setter. Dengan mengadakan pengendalian terhadap produksi dan jumlah barang
ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang
dikehendakinya.
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak perlumempromosikan barang yang akan dijualnya dengan menggunakan iklan.
Pembeli yang memerlukan barang terpaksa harus membeli barang yang diproduksi oleh produsen monopolis tersebut. Jika perusahaan tersebut membuat iklan, umumnya hanya ditujukan untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggannya.
Sebab-Sebab Timbulnya Monopoli :
1. Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas pertimbangan pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada suatu perusahaan seperti PT.
Pos dan Giro, PT. PLN.
2. Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu menggunakan produk tersebut.
3. Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.
4. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk hanya dikuasai oleh satu perusahaan tertentu seperti perusahaan permata De Beers Company di Afrika Selatan. Hampir semua pertambangan permata yang ada di dunia ini dimiliki oleh perusahaan tersebut.
5. Modal yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih mengembangkan dan penguasaan terhadap suatu bidang usaha.
6. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic scale)
hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. Produksi yang efisien hanya dapat
dilakukan apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliputi hampir seluruh produksi
yang diperlukan dalam pasar. Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan hanya akan
menikmati skala ekonomi yang maksimum apabila tingkat produksinya sangat besar
jumlahnya. Pada waktu perusahaan mencapai keadaan dimana biaya produksi mencapai
minimum, jumlah produksi hampir menyamai jumlah permintaan pasar. Sebagai akibat
dari skala ekonomi yang dimilikinya, perusahaan akan menurunkan harga barangnya
apabila produksi semakin tinggi. Dengan demikian, harga adalah sedemikian rendahnya hingga perusahaan baru tidak mampu bersaing dengan perusahaan yang lebih dahulu berkembang.
Pemaksimuman Keuntungan dalam Monopoli
Dalam menggambarkan prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan dalam monopoli dua cara akan digunakan, yaitu dengan menfgunakan angka-angka dan secara grafik. Untuk masing-masing cara ini akan ditunjukkan prinsip pemaksimuman keuntungan berdasarkan pendekatan (i) biaya total dan hasil penjualan total, dan (ii) biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. Sebelumnya akan dilihat dulu hubungan antara harga dan jumlah barangf yang ditawarkan/diproduksikan dan implikasi dari sifat hubungan tersebut kepada hasil penjualan total.
Produksi, Harga dan Penjualan
Dalam monopoli hanya ada satu peusahaan dalam pasar. Oleh karena itu, permintaan dalam industri adalah juga permintaan ke atas produksi perusahaan monopoli tersebut. berdasarkan sifat permintaan barang, yaitu makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah yang diminta. Berarti suatu monopoli akan dapat memperoleh harga penjualan yang tinggi apabila produksinya sedikit dan harga penjualan semakin rendah apabila produksi semakin banyak.
Dalam monopoli apabila harga barang menjadi semakin menurun pada waktu jumlah produksi semakin meningkat, maka :
Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu semakin berkurang apabila produksi bertambah banyak. setelah mencapai satu tingkat produksi tertentu pertambahan akan menjadi negatif.
Pada umumnya hasil penjualan marjinal nilainya adalah lebih rendah daripada harga.
Hanya pada waktu produksi mencapai satu unit hasilpenjualan marjinal = harga.
Pemaksimuman Keuntungan dengan Angka Pendekatan Hasil Penjualan Total-Biaya Total Produksi Harga Hasil Penjualan
Total
Biaya Total
Keuntungan
0 20 0 4 -
1 18 18 16 2
2 16 32 26 8
3 14 42 34 8
4 12 48 40 8
5 10 50 46 4
6 8 48 54 -6
7 6 42 64 -22
8 4 32 76 -44
9 2 18 90 -72
10 0 0 106 -106
Ketika biaya total Rp 4000, perusahaan tidak beroprasi, sehingga produksi 4 unit hukum hasil lebih yang semakin berkurang belum berlaku. Keadaan ini digambarkan oleh kenaikan biaya total yang semakin sedikit. Sesudah produksi mencapau 4 unit, hukum hasil lebih yang semakin berkurang berlaku. Sebagai akibatnya biaya marjinal meningkat dan ini dapat dilihat dari pertambahan biaya total yang semakin meningkat pada setiap penambahan satu unit produksi. Dalam data kolom keuntungan menunjukkan bahwa keuntungan maksimum dicapai pada produksi 3 atau 4 unit dengan keuntungan Rp 8000. Walaupun demikian dalam analisis umum dikatakan bahwa perusahaan monopoli akan memproduksi 4 unit untuk memaksimalkan keuntungan. Hal ini berdasarkan pendekatan MC = MR.
Pendekatan Hasil Penjualan Marjinal-Biaya Marjinal Jumlah
Produksi
Hasil Penjualan Marjinal
Biaya Marjinal (MC=TC
2-TC
1)
Tambahan Keuntungan
Jumlah Keuntungan / Kerugian
0 - 4 - -4
1 18 16-4=12 6 2
2 14 26-16=10 4 6
3 10 34-26=8 2 8
4 6 40-34=6 0 8
5 2 46-40=6 -4 4
6 -2 54-46=8 -10 -6
7 -6 64-54=12 -16 -22
8 -10 76-64=12 -22 -44
9 -14 90-76=14 -28 -72
10 -18 106-90=16 -34 -106
Berdasarkan kolom 2, 3 dan 4 dapat ditunjukkan tambahan keuntungan pada setiap tingkat produksi.Apabila perusahaan tidak memproduksi barang, biaya yang ditanggung Rp 4000 dan ini meliputi biaya tetap yang mempengaruhi keuntungan. Oleh karena itu dalam kolom 3 data tersebut disebut biaya marjinal. Berdasarkan kolam 4 dan 5 ditentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat produksi. Data kolom 3 jelas menunjukkan keuntungan maksimum tercapai pada tingkat produksi 3 atau 4 unit. Namun demikian dalam analisis dikatakan perusahaan itu akan memproduksi 4 unit untuk memaksimumkan keuntungan karena pada tingkat produksi tersebut MC = MR, yaitu masing-masing bernilai Rp 6000.
Pemaksimuman Keuntungan Secara Grafik
Pemaksimuman keuntungan dapat ditentukan dengan menggunakan bantuan kurva hasil penjualan total dan biaya total dan juga pertolongan kurva biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal.
Pendekatan Total
Keuntungan total sama dengan penerimaan (Total Revenue, TR) dikurangi dengan biaya total (Total Cost, TC). Penerimaan total merupakan perkalian antara tingkat harga yang terjadi di pasar dengan jumlah ouput yang dihasilkan, sedangkan biaya total adalah biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam menghasilkan output. Dalam jangka pendek, biaya dapat dibedakan atas biaya tetap (fixed cost, FC) dan biaya variabel (variable cost, VC). Biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung pada besarnya jumlah output yang dihasilkan, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang tergantung kepada besar kecilnya jumlah output yang dihasilkan.
Untuk melihat perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel kita dapat mengambil contoh
suatu perusahaan yang menghasilkan pakaian. Perusahaan ini mempunyai gedung tempat
usaha, mesin jahit, dan karyawan tetap. Walaupun perusahaan tidak berproduksi akan tetapi
biaya tetap harus selalu dikeluarkan, seperti biaya penyusutan gedung, penyusutan mesin dan
biaya gaji karyawan tetap. Sedangkan, yang termasuk biaya variabel adalah biaya untuk
pembelian bahan baku, gaji karyawan tidak tetap, biaya listrik dan lain lain. Biaya variabel ini dapat diubah-ubah tergantung pada kondisi pasar, apabila permintaan pasar naik maka output yang dihasilkan dapat ditambah dengan menambah biaya variabel, misalnya menambah jam kerja tenaga kerja tidak tetap. Keuntungan maksimum akan terjadi apabila selisih TR dan TC mencapai angka terbesar. Untuk lebih lengkapnya perhatikan tabel berikut ini.
Berdasarkan tabel di atas kita dapat melihat keuntungan maksimum dicapai pada tingkat penjualan 4 unit dengan laba Rp 2.300
Pendekatan marginal
Pendekatan marginal merupakan alternatif dari pendekatan total. Dalam memproduksi suatu
barang dan menawarkannya di pasar, produsen atau perusahaan harus membandingkan antara
biaya marjinal dengan penerimaan marjinal. Biaya marjinal (marginal cost, MC) adalah
tambahan biaya yang harus dikeluarkan oleh produsen karena menambah memproduksi 1
unit ouput (MC = TCt – TCt-1 , di mana TC adalah biaya total). Sedangkan penerimaan marjinal (marginal revenue, MR) adalah tambahan penerimaan karena menambah produksi output 1 unit (MR = TRt – TRt-1)
Apabila penerimaan marjinal masih lebih besar dari biaya marginal maka masih relevan untuk meningkatkan produksi karena penerimaan meningkat lebih tinggi dari biaya sehingga karena keuntungan akan bertambah, sebaliknya apabila biaya marginal lebih besar dari penerimaan marjinal maka biaya meningkat lebih tinggi dari penerimaan sehingga kerugian menjadi bertambah. Keuntungan maksimum (atau kerugian minimum) akan terjadi apabila penerimaan marjinal sama dengan biaya marjinal (MR = MC).
Berdasarkan tabel yang pertama kita dapat melihat keuntungan maksimum dicapai pada tingkat penjualan 4 unit karena selisih MR dan MC sebesar Rp 300 (terkecil) dan nilai MC dalam keadaan meningkat.
Monopoli dan Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga adalah kebijakan menjual output yang sama dengan harga berbeda – beda.
Tujuannya adalah menambah laba perusahaan melalaui eksploitasi surplus konsumen.
Diagram 9.6.c menunjukkan sebuah perusahaan monopolis memiliki permintaan digambarkan oleh kurva Dt. Jika perusahaan tidak melakukan diskriminasi harga, keseimbangan tercapai pada saat jumlah output Qt dan harga Pt. Laba maksimum (t) yang diperoleh seluas bidang segi empat APtBC.
Diagram 9.6.a dan 9.6.b dimana permintaan kelompok A (Da) lebih inelastic dari permintaan
B (Db).
Syarat-Syarat Diskriminasi Harga
1. Barang tidak dapat dipindahkan dari padsar satu ke pasar yang lain.
2. Sifat barang atau jasa memungkinkan dilakukan diskriminasi harga.
3. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah sangat berbeda.
4. Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan keuntungan yang diperoleh tersebut.
5. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen.
Contoh-Contoh Kebijakan Diskriminasi Harga
Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah, seperti PLN misalnya menggunakan tariff yang berbeda untuk listrik yang dipakai rumah tangga dan dipakai perusahaan.
Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa-jasa profesional, seperti dokter spesialis, ahli hukum dan guru privat biasanya kepada orang yang relatif tak mamapu mereka mengenakan tariff yang rendah, sedangkan kepada orang kaya tarifnya ditinggikan.
Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional. Perusahaan membedakan harga jual di dalam dan di luar negeri. Harga penjualan ke luar negeri biasanya lebih rendah karena banyak persaingan di pasar internasional.
Monopoli Alamiah dan Pemaksimuman Keuntungan
Monopoli alamiah adalh perusahaan yang terus menerusmenikmati skala ekonomi hingga
pada tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya. Apabila kegiatan monopoli didasarkan
pada memaksimalkan keuntungan, maka masyarakat akan rugi besar. Untuk memaksimumkan manfaat dari kegiatan perusahaan seperti itu, campur tangan pemerintah diperlukan, yaitu melalui penetapan harga yang wajar, jumlah barang yang mencukupi dan menetapkan harga pada tingkat dimana harga = biaya rata-rata.
Pemberlakuan Monopoli Terhadap Perkenomian Segi Positif:
1. Memotivasi penggunaan dan inovasi baru dari teknologi, dengan tujuan biaya per unit dapat ditekan sehingga keuntungan dapat ditingkatkan
2. Meningkatkan produksi secara massal dan meningkatkan produktivitas, sehingga status sebagai pemegang monopoli dapat dipertahankan
3. Kesejahteraan karyawan relative lebih baik
4. Aktivitas dan kreativitas bagian penelitian dan pengembangan perusahaan lebih diperhatikan
5. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk
6. Mudah mengontrol kepentingan orang banyak bila monopoli dilakukan negara
7. Dapat meningkatkan inovasi (penemuan baru) bila monopoli terbentuk karena pemberian hak cipta dan hak paten
Segi Negatif :
1. Ketidakadlian, karena monopoli memperoleh keuntungan diatas keuntungan normal 2. Jumlah produksi ditentukan oleh monopolis sesuai keuntungan yang ingin diperoleh 3. Memproduksi output pada tingkat lebih rendah daripada output kompetitif yang sesuai
dengan permintaan konsumen - Menggunakan harga yang lebih tinggi dibanding harga kompetitif
4. Terjadi eksploitasi terhadap pemilik factor produksi dan konsumen.
5. Perusahaan lain sulit memasuki pasar
6. Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan 7. Jumlah produk tergantung monopolis
8. Monopolis umumnya bertindak boros
Monopoli yang Tidak Dilarang
Monopoli by Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.
Monopoli by Nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan lingkungan tertentu.
Monopoli by Lisence
Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.
Monopoli dan Kesejahteraan Masyarakat
1. Keuntungan monopoli ada kemungkinan tetap bisa dinikmati produsen monopoli dalam jangka panjang. Keuntungan monopoli biasanya lebih dari normal, sehingga menimbulkan ketidakadilan, karena berbeda dengan keuntungan perusahaan lain. Bila ada monopoli yang hanya menerima keuntungan normal berarti tidak ada kasus ketidakadilan, tetapi hal ini biasanya hanya kebetulan.
2. Volume produksi lebih kecil dari volume output yang optimum. Berarti monopoli tidak efisien dan bagi masayarakat ada pemborosan.
3. Ada unsur eksploitasi terhadap :
- konsumen, dengan ditetapkannya harga jual (=P) diatas ongkos produksi dari unit terakhir outputnya (=MC)
- pemilik faktor-faktor produksi yang digunakan (buruh diupah lebih rendah dari pada sumbangannya dalam bentuk output).
Contoh Perusahaan Monopoli
PT PLN (Persero) PDAM
Microsoft PT KAI
Contoh soal
1. Sebuah perusahaan monopoli menghadapi permintaan: Q = 20 – 2p di mana Q adalah jumlah barang yang diterima (unit). Monopolis memiliki biaya rata – rata konstan 4 per unit.
a. Dari informasi diatas, turunkan persamaan – persamaan penerimaan rata – rata (AR), penerimaan marjinal (MR) dan biaya marjinal (MC).
b. Berapa jumlah outputyang harus diproduksi dan harga jual per unit untuk mencapai laba maksimum. Hitung besarnya laba maksimum tersebut.
c. Berapa selisih harga dan output yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan harga dan output bila perusahaan beroperasi pada pasar persaingan sempurna
d. Gambarkan jawaban dengan menggunakan diagram!
Jawab:
A. Kurva penerimaan rata – rata perusahaan sama dengan kurva permintaan perusahaan Kurva penerimaan marjinal (MR):
TR = P(Q)Q = (10 – 1/2Q)Q = 10Q – 1/2Q2 MR = TR / Q = 10 – Q
Biaya Marjinal :
Jika biaya rata – rata: AC = 4; maka TC = (AC).Q = 4Q Dengan demikian MC = TC / Q = 4
B. Laba maksimum tercapai bila MR = MC, 10 – Q = 4
Q* = 6
Jumlah output = 6 unit Jika jumlah output 6, maka:
6 = 20 – 2P P = 7
Harga jual adalah 7 per unit
Besarnya laba maksimum: Q(P – AC) = 6(7 – 4) = 18
C. Jika perusahaan beroperasi dalam pasar persaingan sempurna, laba maksimum tercapai bila D = AR = MC, atau
10 – 1/2Q = 4 1/2Q = 6
Q = 12unit, maka 12 = 20 – 2P 2P = 8 P = 4
Jika perusahaan beroperasi dalam pasar persaingan sempurna:
1. Output yang dihasilkan adalah 12 unit atau 2 kali jumlah yang dihasilkan bila perusahaan beroperasi dalam pasar monopoli.
2. Harga jual per unit jika perusahan beroperasi dala persaingan sempurna (4/ unit) jauh lebih murah (75% lebih murah) disbanding harga jual per unit jika perusahaan beroperasi dalam pasar monopoli.
Diagram:
2. PT. Aria monopolis dalam industri telekomunikasi di Negara X memiliki biaya rata – rata konstan sebesar 2/ unit. Perusahaan menghadapi dua permintaan yang berbeda:
- Permintaan pasar pertama: Q1 = 10 – 2P1 - Permintaan pasar kedua: Q2 = 20 – P2
Buktikan kebijakan diskriminasi harga akan meningkatkan laba PT. Aria Jawab :
a) Struktur biaya perusahaan:
AC = 2
TC = (AC).Q = 2Q MC = 2
b) Struktur permintaan dan penawaran perusahaan:
Pasar Pertama:
Q1 = 10 – 2P1, atau P1 = 5 – 1/2Q1 TR1 = (5 – 1/2Q1).Q1 = 5Q1 –1/2Q MR1 = 5 – Q1
Pasar Kedua:
Q2 = 20 – P2, atau P2 = 20 – Q2 TR2 = (20 – Q2).Q2 = 20Q2 – Q2 MR2 = 20 -2Q2
Permintaan total perusahaan: Qt = Q1 + Q2
Qt = 10 – 2P + 20 – P = 30 – 3P, atau P = 10 – 1/3Q TRt = 10Q – 1/3 Q2
MRt = 10 – 2/3Q
c) Jika perusahaan melakukan kebijakan diskriminasi harga, laba total adalah:
1 + 2
Laba maksimum Pasar Pertama:
MR1 = MC
5 – Q1 = 2
Q1 = 3 unit
3 = 10 – 2P1
2P1 = 7
P1 = 3,5
1 = 3(3,5 – 2) = 4,5
Laba maksimum Pasar Kedua:
MR2 = MC 20 -2Q2 = 2 2Q2 = 18 Q2 = 9 unit 9 = 20 – P2 P2 = 11
2 = 9(11 – 2) = 81
Laba total: = 1 + 2 = 4,5 + 81 = 85,5
d) Jika perusahaan tidak melakukan kebijakan diskriminasi harga, laba maksimum tercapai pada saat MRt = MC,
10 – 2/3 Qt = 2 2/3 Qt = 8 Qt = 12 12 = 30 -3P
3P = 18 P = 6
t = Qt(P – AC) = 12(6 – 2) = 48 Kesimpulan
Jika monopolis tidak melakukan diskriminasi harga, laba total yang diperoleh adalah 48.
Sedangkan jika monopolis melakukan diskriminasi harga, laba total yang diperoleh adalah 85,5. Terbukti bahwa kebijakan diskriminasi harga berhasil menaikkan laba perusahaan.
Sumber:
http://kerozzi.blogspot.com/2013/02/perbedaan-pasar-monopoli-monopolistik-persaingan- sempurna.html
http://wahyusaputro88.blogspot.com/2011/10/pengertian-pasar-monopoli-dan-ciri.html
http://daninur.blog.fisip.uns.ac.id/2012/04/14/tugas-sistem-ekonomi-indonesia-pasar-monopoli- indonesia/
http://silumanpisces.blogspot.com/2012/12/pasar-persaingan-sempurna-monopoly.html http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=147:pasar-
monopoli&catid=57:pengantar-ilmu-ekonomi&Itemid=55
http://undevelopedworld.blogspot.com/2012/04/pengertian-pasar-monopoli_29.html http://zackymerdi.blogspot.com/2012/04/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html http://myunanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17455/Modul+10
http://zackymerdi.blogspot.com/2012/03/pemaksimuman-keuntungan-secara-grafik.html http://prayogac.blogspot.com/2012/02/maksimisasi-profit.html
http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/02/kekuatan-dan-kelemahan-pasar-persaingan.html
Sukirno Sadono. 1994. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada.
PENGANTAR EKONOMIKA Anggota Kelompok 3
Tatri Fajar Afinda
Amalia Sharfina S.
Bagus Yogatama
Khairan Afif Mahadika
Pertanyaan dari Kelompok 4 untuk Kelompok 3 1. Dari Erna Siti Rochanah
Apa tindakan pemerintah dalam menyikapi efek negatif dari pasar monopoli ? 2. Dari Perdana Wiba E.
Mengapa dalam pasar monopoli, perusahaan dikatakan sebagai penentu harga ? 3. Dari Nabila Izzah
Dalam pasar persaingan smepurna, perusahaan tidak dapat menambah laba pada saat LAC = SAC. Apa yang dimaksud LAC = SAC dan kapan hal itu terjadi.