• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komparasi Sistem Kontrol Satelit (ADCS) dengan Metode Kontrol PID dan Sliding-PID NUR IMROATUL UST ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Komparasi Sistem Kontrol Satelit (ADCS) dengan Metode Kontrol PID dan Sliding-PID NUR IMROATUL UST ( )"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

NUR IMROATUL UST (2108 100 165)

Komparasi Sistem Kontrol Satelit (ADCS) dengan Metode Kontrol PID dan Sliding-PID

(2)

Latar Belakang

Indonesia memiliki bentangan wilayah yang luas.

Satelit tersusun atas beberapa sub-sistem.

ADCS merupakan salah satu sub-sistem satelit.

(3)

Perumusan Masalah

Bagaimana merancang suatu sistem kendali yang dapat digunakan untuk mengatur satelit ketika bergerak mengelilingi bumi.

Sistem kendali yang digunakan adalah PID controller

dan Sliding-PID (SPID).

(4)

Batasan Masalah

1. Batasan gerakan satelit.

2. Eksentrisitas orbit.

3. Jenis satelit yang dijadikan acuan.

4. Level orbit satelit.

5. Satelit dianggap rigid body.

6. Parameter perancangan :

7. Sub-sistem selain ADCS bekerja dengan baik.

8. Gangguan yang berasal dari luar diabaikan.

Massa Ixx Iyy Izz ω0

0,865 kg 0,0014 kg.m2 0,0014 kg.m2 0,00089 kg.m2 0,00106 rad/s

(5)

Tujuan Penelitian

Merancang sistem kendali PID dan SPID guna menjaga posisi satelit agar pada saat bergerak mengelilingi bumi tetap

pada posisi stabil.

Membandingkan respon yang dihasilkan antara PID controller dengan Sliding-PID controller.

(6)

Definisi Satelit

Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu.

Klasifikasi berdasarkan

Jenis Orbit Jarak di atas permukaan bumi Orbit Rendah 300 – 1500 km Orbit Menengah 1500 – 36000 km Orbit

Geostasioner Sekitar 35790 km Orbit Geosinkron Sekitar 36000 km Orbit Tinggi Di atas 36000 km

Jenis Massa

Mini satelit 100 – 500 kg Mikro satelit 10 – 100 kg Nano satelit 1 – 10 kg Piko satelit 0,1 – 1 kg

Molekular satelit 0,001 – 10 gram

Ukuran Ketinggian

(7)

Definisi Satelit

Sistem satelit secara keseluruhan

(sumber: www.ogj.com)

(8)

Attitude Determination and Control System (ADCS)

merupakan salah satu sub-sistem pada satelit yang bertugas untuk mengontrol orientasi satelit selama mengelilingi bumi.

Gambar Definisi titik kontrol (sumber: G. Mosier - NASA GSFC)

(9)

Blok diagram ADCS

Ɵ

error signal

Ɵa

Spacecraft Control Actuator gain

∆Ɵ

actual pointing direction

Attitude measurement desired

attitude

+ -

K

(sumber : Oliver L de Weck – Attitude Determination and Control)

(10)

Sistem Koordinat

Gambar Koordinat roll, pitch, dan yaw.

(Sumber : James R. Wertz – Spacecraft Attitude Determination and Control)

(11)

Penelitian Terdahulu

Nevin Morris

1 • Memodelkan persamaan gerak dinamis satelit

2 • Simulasi Matlab Simulink

3 • Metode LQR (Linear Quadratic Regulator)

Santana

1

• Memodelkan persamaan gerak dinamis satelit Multi- Mission Platform (Brasil)

2

• Linearisasi model satelit untuk penerapan pendekatan

kontrol linier

3

• Metode LQG (Linear Quadratic Gaussian)

(12)

Sistem Kendali PID Sistem Kendali Sliding-PID

(13)

Tidak

PID SPID

PID/SPID

Start

Problem formulation Modelling

Studi literatur

Respon sesuai target?

Ya

Analisa hasil simulasi dengan membandingkan antara sistem yang menggunakan kendali PID, dan kendali SPID

Mengambil kesimpulan dari hasil simulasi dan analisa

Selesai

(14)

TUGAS AKHIR\BAB III.docx

Pemodelan ADCS dengan Simulink

Massa Ixx Iyy Izz ω0

0,865 kg 0,0014 kg.m2 0,0014 kg.m2 0,00089 kg.m2 0,00106 rad/s

(15)

Perancangan sistem open-loop

(16)

Hasil Simulasi Open-Loop

Posisi Sudut Kecepatan Sudut

Percepatan Sudut

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

0 2 4 6 8 10 12 14 16x 105

Sudut (derajat)

Waktu (sekon)

Sudut x Sudut y Sudut z

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

0 2000 4000 6000 8000 10000

Kecepatan sudut (rad/s)

Waktu (sekon)

Kecepatan sudut x Kecepatan sudut y Kecepatan sudut z

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

0 500 1000 1500 2000 2500

Percepatan sudut (rad/s2)

Waktu (sekon)

Sudut x Sudut y Sudut z

(17)

Analisa Kestabilan dengan Menggunakan Root Locus

Sudut x Sudut y

Sudut z

-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2

x 10-3 -8

-6 -4 -2 0 2 4 6

8x 10-4 Root Locus

Real Axis

Imaginary Axis

-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5

x 10-3 -6

-4 -2 0 2 4

6x 10-4 Root Locus

Real Axis

Imaginary Axis

-2 0 2 4 6 8 10 12 14 16

x 10-4 -4

-3 -2 -1 0 1 2 3

4x 10-4 Root Locus

Real Axis

Imaginary Axis

POLE TERLETAK DI SEBELAH KANAN

REAL AXIS

TIDAK STABIL

(18)

Analisa Kestabilan dengan Menggunakan Bode plot

Sudut x Sudut y

Sudut z

60 80 100 120 140 160

Magnitude (dB)

10-4 10-3 10-2 10-1 100

-360 -315 -270 -225 -180

Phase (deg)

Bode Diagram

Frequency (rad/sec)

130 140 150 160 170 180

Magnitude (dB)

10-4 10-3 10-2

-180 -180 -180 -180 -180 -180

Phase (deg)

Bode Diagram

Frequency (rad/sec)

-20 0 20 40 60 80

Magnitude (dB)

10-1 100 101 102

-270 -225 -180

Phase (deg)

Bode Diagram

Frequency (rad/sec)

(19)

Analisa Kestabilan dengan Menggunakan Nyquist

Sudut x Sudut y

Sudut z

-5 0 5 10 15 20

x 106 -1.5

-1 -0.5 0 0.5 1

1.5x 107 Nyquist Diagram

Real Axis

Imaginary Axis

-250 -200 -150 -100 -50 0

-4000 -3000 -2000 -1000 0 1000 2000 3000 4000

Nyquist Diagram

Real Axis

Imaginary Axis

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0

x 108 -2

-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5

2x 10-7 Nyquist Diagram

Real Axis

Imaginary Axis

Tidak STABIL

KURVA

MELINGKUPI TITIK (-1,j0).

(20)

Perancangan sistem closed-loop

Dengan Menggunakan Kendali PID

(21)

Perancangan sistem closed-loop

Dengan Menggunakan Kendali Sliding-PID

(22)

Hasil Simulasi dengan menggunakan PID controller

Posisi sudut x Kecepatan sudut x

Percepatan sudut x

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

0 30 60 90 120 150 180 210

Sudut (derajat)

Waktu (sekon)

Sudut x Sudut y Sudut z

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

0 10 20 30 40 50

Kecepatan sudut (rad/s)

Waktu (sekon)

Sudut x Sudut y Sudut z

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

0 0.5 1 1.5 2

x 104

Percepatan Sudut (rad/s2)

Waktu (sekon)

Sudut x Sudut y Sudut z

(23)

Hasil Simulasi Perbandingan SPID vs PID

Karakteristik Respon PID SPID

Rise time 0,106 s 0,025 s

Settling time 0,48 s 0,102 s

Steady state error 0,026 % 0,022 %

Maximum overshoot 0,027 derajat -

Karakteristik respon posisi sudut x

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

0 30 60 90 120 150 180 210

Sudut x (derajat)

Waktu (sekon)

Sliding-PID PID

(24)

Karakteristik respon posisi sudut y Karakteristik respon posisi sudut z

Hasil Simulasi Perbandingan SPID vs PID

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

0 30 60 90

Sudut y (derajat)

Waktu (sekon)

Sliding-PID PID

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

0 10 20 30 40

Sudut z (derajat)

Waktu (sekon)

Sliding-PID PID

Karakteristik Respon PID SPID

Rise time 0,106 s 0,025 s

Settling time 0,43 s 0,14 s

Steady state error 0,0055 % 0,0053 % Maximum overshoot 0,014 derajat -

Karakteristik Respon PID SPID

Rise time 0,108 s 0,026 s

Settling time 0,39 s 0,117 s

Steady state error 0,019 % 0,013 % Maximum overshoot 0,006 derajat 0,0007 derajat

(25)

Kesimpulan

1. Penggunaan kendali Sliding-PID menghasilkan respon yang lebih baik dibandingkan PID.

2. Untuk menstabilkan sistem satelit, dibutuhkan waktu 1,3

detik untuk PID controller dan 0,362 detik untuk Sliding-PID.

3. Kendali Sliding-PID mampu mengurangi steady state error yang terjadi pada kendali PID.

Jenis Controller Sudut x Sudut y Sudut z

PID 0,026 % 0,0055% 0,019%

Sliding-PID 0,022% 0,0053% 0,013%

(26)

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

SARAN DAN KRITIK DIHARAPKAN UNTUK

PENYEMPURNAAN TUGAS AKHIR INI

(27)

Blok Diagram Sliding-PID

(28)

Hasil Simulasi

Perbandingan SPID vs PID

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

0 30 60 90

Sudut y (derajat)

Waktu (sekon)

Sliding-PID PID

Kecepatan sudut Percepatan sudut

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

0 10 20 30 40

Sudut z (derajat)

Waktu (sekon)

Sliding-PID PID

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

0 20 40 60 80 100

Kecepatan sudut y (rad/s)

Waktu (sekon)

Sliding-PID PID

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

0 5 10 15 20 25 30 35

Kecepatan Sudut z (rad/s)

Waktu (sekon)

Sliding-PID PID

(29)

Pembuatan Root locus

1. Masukkan transfer function ke dalam command di bawah ini :

2. Running Program

Running program

3. Hasil Running

-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2

x 10-3 -8

-6 -4 -2 0 2 4 6 8

x 10-4 Root Locus

Real Axis

Imaginary Axis

(30)

Pembuatan Bode Plot

1. Masukkan transfer function ke dalam command di bawah ini :

2. Running Program

Running program

3. Hasil Running

60 80 100 120 140 160

Magnitude (dB)

10-4 10-3 10-2 10-1 100

-360 -315 -270 -225 -180

Phase (deg)

Bode Diagram

Frequency (rad/sec)

(31)

Pembuatan Nyquist

1. Masukkan transfer function ke dalam command di bawah ini :

2. Running Program

Running program

3. Hasil Running

-5 0 5 10 15 20

x 106 -1.5

-1 -0.5 0 0.5 1

1.5x 107 Nyquist Diagram

Real Axis

Imaginary Axis

Gambar

Gambar  Definisi titik kontrol  (sumber: G. Mosier - NASA GSFC)
Gambar  Koordinat roll, pitch, dan yaw.

Referensi

Dokumen terkait

Stimulasi dapat dilakukan dengan benar bila ibu dapat menafsirkan golden age dengan baik sehingga ibu dapat memberikan stimulasi guna mengoptimalkan kecerdasan anak antara lain

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (3) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1176/MENKES/PER/VIII/2010 Tahun 2010 tentang Notifikasi Kosmetika perlu

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan innayahNya kepada kita, sehingga pada kesempatan ini saya mampu menyelesaikan Skripsi

mengungkap ada atau tidaknya hubungan antara hubungannya dengan kualitas perkawinan. Pada body image dan tingkat metroseksual pada pria hasil uji hipotesis yang

Memiliki hubungan yang baik dan kemampuan untuk mengakomodasi orang lain, terutama jika menjadi bagian dari tim suksesor dianggap valid karena adanya kesamaan jawaban yang

Maret 20L5, telah diangkat dalam jabatan Koordinator Program Studi 51 Pendidikan Teknik Mesin dan Program Studi D3 Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin (TM) Fakultas

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya keterampilan membaca siswa kelas I di SDN 1 Taman Sari, disebabkan pembelajaran masih terpusat pada guru dan siswa kurang tertarik

Ada ruang lingkup untuk pencarian lebih lanjut untuk mengeksplorasi hubungan prinsip lean dengan teknik akuntansi biaya dalam proses penciptaan nilai yang