• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Serambi Edukasi e-issn p-issn Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Jurnal Serambi Edukasi e-issn p-issn Vol 5, No. 1, Maret 2021, pp"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Doi : This is an open access article under the CC–BY-SA license.

Meningkatkan Prestasi Serta Hasil Belajar Matematika pada Materi Pecahan Melalui Pendekatan Matematika Realisttik Siswa Kelas VI/C

MIN 1 Kota Banda Aceh

Improving The Achievement and Results of Learning Mathematics in Solution Materials Through The Realistic Mathematics Approach

Of Class Students VI/C MIN 1 Banda Aceh City Irkhash Ruwaida

Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Banda aceh, Provinsi Aceh, Indonesia Tanggal Submisi: 11 Maret 2021, Tanggal Penerimaan: 20 Maret 2021

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika dalam pembelajaran operasi hitung bilangan pecahan pada siswa kelas VI/C MIN 1 Kota Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian adalah siswa kelas VI/C Min 1 Kota Banda Aceh yang berjumlah 46 siswadan guru kelas VI/C. Teknik pengumpulan data diperoleh dari observasi dan tes hasil belajar.

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa setelah melaksanakan siklus 1, siswa memperoleh nilai 60-64 sebanyak 4 siswa atau 8,70 %, siswa memperoleh nilai 65-69 sebanyak 7 siswa atau 15,22 %, siswa mendapat nilai 70-74 sebanyak 3 siswa atau 6,52

%, siswa mendapat nilai 75-80 sebanyak 28 siswa atau 60,86 %, dan siswa mendapat nilai 81-85 sebanyak 4 siswa atau 8,70 %. Sedangkan setelah melaksanakan siklus 2, siswa memperoleh nilai 75-80 sebanyak 34 siswa atau 73,92 %, siswa memperoleh nilai 81-85 sebanyak 7 siswa atau 15,22 %, siswa mendapat nilai 86-90 sebanyak 2 siswa atau 4,34 %, dan siswa mendapat nilai 91-95sebanyak 3 siswa atau 6,52 %.

Kata Kunci: Prestasi, Hasil Belajar, Pendekatan Matematika Realistik, Pecahan Abstract

This study aims to improve mathematics learning outcomes in learning operations to count fractions in class VI/C MIN 1 students in Banda Aceh City. This type of research is Classroom Action Research. The research subjects were students of class VI / C Min 1 Banda Aceh, totaling 46 students and teachers of class VI / C. Data collection techniques obtained from observation and learning outcomes tests. Based on these data it can be seen that after carrying out cycle 1, students get a score of 60-64 as many as 4 students or 8.70%, students get a score of 65-69 as many as 7 students or 15.22%, students get a score of 70-74 as many as 3 students or 6.52%, students scored 75-80 as many as 28 students or 60.86%, and students scored 81-85 as many as 4 students or 8.70%. Meanwhile, after carrying out cycle 2, students got a score of 75-80 as many as 34 students or 73.92%, students got a score of 81-85 as many as 7 students or 15.22%, students got a score of 86-90 as many as 2 students or 4.34% , and students scored 91- 95 as many as 3 students or 6.52%.

Keywords: Achievement, Learning Outcomes, Realistic Mathematical Approach, Fractions

(2)

Irkhash Ruwaida (Meningkatkan Prestasi Serta Hasil Belajar Matematika)

PENDAHULUAN

Sekolah dasar khususnya berfungsi menanamkan kemampuan dan keterampilan dasar untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat selanjutnya maupun memberi bekal kemampuan kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat, bakat dan kondisi lingkungan. Sri (2006:2) menyatakan bahwa anak usia SD/MIN sedang mengalami perkembangan dalam tingkat berpikirnya. Keberhasilan pendidikan di sekolah dasar sangat menentukan keberhasilan pendidikan di tingkat selanjutnya. Hal ini berlaku untuk semua mata pelajaran yang diberikan di sekolah dasar, termasuk pada mata pelajaran matematika.

Menurut Suherman (2001: 34), belajar matematika merupakan proses di mana siswa secara aktif mengkonstruksikan pengetahuan matematika. Oleh karena itu, semua siswa perlu mempelajari matematika mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sintesis, kritis, dan kreatif. Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek kajian yang bersifat abstrak, Sifat abstrak ini menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam menghayati dan memahami konsep-konsep matematika. Pembelajaran matematika tidak dapat dipisahkan dari sifat matematika seseorang dalam memecahkan masalah, mencari masalah, dan mengorganisasi atau matematisasi materi pelajaran (Hadi, 2003:1).

Pembelajaran matematika di SD/MIN lebih menekankan pada aktivitas memanipulasi benda konkret dalam memecahkan masalah untuk memahami konsep- konsep matematika. Salah satu materi pada mata pelajaran matematika yaitu bilangan pecahan. Penyelesaian soal operasi hitung bilangan pecahan membutuhkan pemahaman konsep yang lebih sulit dibandingkan dengan operasi hitung bilangan lainnya, sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami operasi hitung bilangan

(3)

Irkhash Ruwaida (Meningkatkan Prestasi Serta Hasil Belajar Matematika)

pecahan sehingga hasil belajar operasi hitung bilangan pecahan masih rendah.

Berdasarkan hasil pengamatan dan informasi yang diperolah dari guru dan siswa kelas VI diperoleh informasi bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mata pelajaran matematika khususnya pada pokok bahasan operasi hitung bilangan pecahan, Ini terbukti dari tiga tahun terakhir nilai matematika khususnya pada materi operasi hitung pecahan mengalami penurunan secara terus menerus, pada tahun 2015 persentase siswa yang memnuhi KKM mencapai 68%, pada tahun 2016 siswa yang memenuhi KKM sebanyak 49%, dan pada tahun 2017 siswa yang mencapai KKM hanya mencapai 32% dengan KKM 75.

Keberhasilan belajar matematika siswa juga sangat dipengaruhi oleh peran guru dalam proses pembelajaran. Upaya untuk menunjang keberhasilan pembelajaran adalah dengan digunakannya pendekatan, model atau metode pembelajaran maupun media pembelajaran yang menarik dan efektif sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran matematika itu sendiri. Penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran yang kurang menarik bagi siswa seperti hanya menggunakan metode ceramah yang kurang bervariasi dan cenderung dominan di MIN1 Kota Banda Aceh membuat siswa kurang termotivasi untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa akan merasa bosan dan kurang berminat dalam proses pembelajaran karena dalam metode pembelajaran yang konvensional pembelajaran hanya berpusat pada guru,siswa kurang leluasa untuk aktif dan berkreasi dalam pembelajaran yang akhirnya bisa membuat konsentrasi siswa kurang terfokus pada pembelajaran dan cenderung membuat siswa cepat merasa bosan.

Hal ini membuat minat belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran rendah.

Oleh karena itu, perlu diterapkannya pendekatan dan model pembelajaran yang efektif dan inovatif dan dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa sehingga hasil

(4)

Irkhash Ruwaida (Meningkatkan Prestasi Serta Hasil Belajar Matematika)

belajar siswa khususnya hasil belajar operasi hitung bilangan pecahan pada siswa dapat meningkat. Berkaitan dengan hal tersebut pendekatan pendidikan matematika realistik merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang dirasa tepat dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar operasi hitung bilangan pecahan pada siswa kelas VI.

Menurut Fauzan ( 2001: 1) pendekatan pendidikan matematika realistik merupakan suatu pendekatan dimana matematika dipandang sebagai suatu kegiatan manusia.

Pendidikan matematika realistik merupakan pendekatan pembelajaran yang menempatkan realitas dan lingkungan siswa sebagai titik awal pembelajaran. Masalah yang nyata atau yang telah dikuasai dapat dibayangkan dengan baik oleh siswa dan digunakan sebagai sumber munculnya konsep atau pengertian matematika yang semakin meningkat (Soedjadi, 2001). Pembelajaran matematika realistik memiliki 5 karakteristik, yaitu: penggunaan konteks, intrumen vertical, konstribusi siswa, kegiatan interaktif dan keterkaitan topik (Daitin Tarigan, 2006: 6)

Penerapan pendekatan pendidikan matematika realistik diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar operasi hitung bilangan pecahan. Dengan ini siswa akan lebih berminat dan termotivasi, Dengan demikian keberhasilan pembelajaran matematika diharapkan dapar tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Berdasarkan kenyataan tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang meningkatkan prestasi serta hasil belajar matematika pada materi pecahan melalui pendekatan matematika realisttik siswa kelas VI/C MIN 1 Kota Banda Aceh.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di MIN 1 Kota Banda Aceh Agustus sampai dengan bulan Oktober semester ganjil tahun pelajaran 2017-2018. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI/C MIN 1 Kota Banda Aceh dengan jumlah siswa 46 siswa dengan

(5)

Irkhash Ruwaida (Meningkatkan Prestasi Serta Hasil Belajar Matematika)

rincian siswa putra sebanyak 21 siswa dan sisanya putri sebanyak 25 siswa, serta guru kelas VI/C MIN 1 Kota Banda Aceh. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan tes dan observasi. Bentuk tes yang digunakan adalah berbentuk post test. Sedangkan observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran. Analisi data hasil belajar dianalisis dengan cara statistic deskriptif persentase.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Tindakan (Pra Siklus)

Pada saat peneliti melakukan observasi pada bulan Agustus, peneliti melihat bahwa penyampaian pembelajaran matematika di MIN 1 Kota Banda Aceh, guru belum menggunakan pendekatan matematika realistik dan media yang sesuai dengan materi pembelajaran (operasi hitung bilangan pecahan). Selain itu, guru juga melakukan pembelajaran secara konvensional, hanya menggunakan metode tertentu yang bersifat monoton pada materi operasi hitung bilangan pecahan. Oleh karenanya dalam hal ini siswa tidak terlalu antusias dan merasa jenuh atau bosan dalam mengikuti pembelajaran matematika khususnya pada materi operasi hitung bilangan pecahan. Kurangnya keantusiasan siswa dalam pembelajaran matematika ini mengakibatkan nilai siswa dalam materi operasi hitung bilangan pecahan menjadi rendah. Berikut ini grafik hasil tes pra siklus.

(6)

Irkhash Ruwaida (Meningkatkan Prestasi Serta Hasil Belajar Matematika)

Gambar Grafik Hasil Tes Pra Siklus Tabel Ketuntasan Belajar Siswa Pada PraSiklus

No Ketuntasan

Jumlah Siswa

Jumlah Persen (%)

1 Tuntas 21 46 %

2 Belum Tuntas 25 54 %

Jumlah 46 100 %

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa setelah melaksanakan pra siklus, siswa memperoleh nilai ≤ 54 sebanyak 5 siswa atau 10,87%, siswa memperoleh nilai 55-59 sebanyak 4 siswa atau 8,70 %, siswa mendapat nilai 60-64 sebanyak 12 siswa atau 26,08%, dan siswa mendapat nilai 75-80 sebanyak 21 siswa atau 45,65%.

Hasil Penelitian Siklus I

Hasil tes belajar siswa pada siklus I dengan menggunakan pedekatan matematika realistik dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

0 5 10 15 20 25

Nilai Tes Pra Siklus

Jumlah Siswa

(7)

Irkhash Ruwaida (Meningkatkan Prestasi Serta Hasil Belajar Matematika)

Gambar Grafik Hasil Tes Siklus I

Tabel Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I

No Ketuntasan

Jumlah Siswa

Jumlah Persen (%)

1 Tuntas 32 70 %

2 Belum Tuntas 14 30 %

Jumlah 46 100 %

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa setelah melaksanakan siklus 1, siswa memperoleh nilai 60-64 sebanyak 4 siswa atau 8,70%, siswa memperoleh nilai 65-69 sebanyak 7 siswa atau 15,22 %, siswa mendapat nilai 70-74 sebanyak 3 siswa atau 6,52%, siswa mendapat nilai 75-80 sebanyak 28 siswa atau 60,86 %, dan siswa mendapat nilai 81-85 sebanyak 4 siswa atau 8,70 %.

Dalam pengamatan ini, peneliti melihat adanya kekurangan dalam proses pembelajaran. Kekurangan tersebut di antaranya yaitu:

1) Guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi menggunakan pendekatan matematika realistik, misalnya pada penyampaian masalah nyata pada siswa

0 5 10 15 20 25 30

Nilai Tes Siklus I

Jumlah Siswa

(8)

Irkhash Ruwaida (Meningkatkan Prestasi Serta Hasil Belajar Matematika)

2) Masih ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru tentang materi pembelajaran saat guru memperagakan media konkret berupa kue jenang dalam memecahkan masalah nyata yang disampaikan

3) Masih ada siswa yang bermain sendiri dengan media yang digunakan untuk mengerjakan LKS, seperti bermain plastisin yang digunakan sebagai media

4) Masih ada siswa yang belum jelas penggunaan media dalam materi pembelajaran.

Berdasarkan kekurangan-kekurangan pada siklus I, maka peneliti ingin meminimalisir kekurangan-kekurangan tersebut dan memperbaikinya agar mampu mencapai hasil penelitian seperti yang telah ditentukan. Berikut adalah rencana perbaikan yang akan dilaksanakan di siklus selanjutnya yaitu siklus II.

1) Guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dilakukan dengan semenarik mungkin sehingga siswa antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

2) Guru memberikan kartu (kartu kuning dan kartu merah) untuk siswa yang ramai atau atau bermain sendiri saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

3) Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru harus lebih memperhitungkan alokasi waktu pembelajaran. Sehingga dalam pelaksanaannya tidak akan melebihi alokasi waktu yang telah ditentukan.

4) Guru membentuk kelompok-kelompok siswa yang sebelumnya beranggotakan 5 siswa, menjadi 2-3 siswa tiap kelompok agar siswa dapat mengerjakan LKS dengan lebih serius dan maksimal, sehingga pembelajaran lebih efisien.

5) Guru lebih memberikan bimbingan-bimbingan dan bantuan kepada kelompok atau siswa yang mengalami kesulitan.

6) Guru lebih mempersiapkan secara matang sebelum pelaksanaan pembelajaran sehingga ketika proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan semua siswa terfasilitasi dalam kegiatannya.

(9)

Irkhash Ruwaida (Meningkatkan Prestasi Serta Hasil Belajar Matematika)

7) Guru memberikan peringatan kepada siswa supaya siswa lebih teliti ketika mengerjakan soal baik soal latihan maupun soal evaluasi.

8) Siswa membentuk kelompok dengan anggota yang lebih kecil yaitu dari setiap kelompok beranggotakan 5 siswa, pada siklus 2 siswamembentuk kelompok dengan setiap kelompok beranggotakan 2-3 siswa.

Hasil Penelitian Siklus II

Hasil tes belajar siswa pada siklus I dengan menggunakan pedekatan matematika realistik dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Gambar Grafik Hasil Tes Siklus II Tabel Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II

No Ketuntasan

Jumlah Siswa

Jumlah Persen (%)

1 Tuntas 46 100 %

2 Belum Tuntas 0 0 %

Jumlah 46 100 %

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017

0 5 10 15 20 25 30 35

Nilai Tes Siklus II

Jumlah Siswa

(10)

Irkhash Ruwaida (Meningkatkan Prestasi Serta Hasil Belajar Matematika)

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa setelah melaksanakan siklus 2, siswa memperoleh nilai 75-80 sebanyak 34 siswa atau 73,92%, siswa memperoleh nilai 81-85 sebanyak 7 siswa atau 15,22 %, siswa mendapat nilai 86-90 sebanyak 2 siswa atau 4,34%, dan siswa mendapat nilai 91-95sebanyak 3 siswa atau 6,52 %.

Dari data penelitian siklus II, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penelitian sudah mengalami peningkatan.pada proses pembelajaran, guru memberikan apersepsi yang dapat memancing siswa untuk bertindak lebih aktif. Hal ini tidak lepas dari peran guru dalam menyampaikan materi, yaitu guru lebih menekankan pemahaman siswa terhadap materi dengan menggunakan pendekatan matematika realistik. Pada siklus II, guru dalam kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik tidak lagi tergesa-gesa atau terlalu cepat. Sehingga siswa lebih memahami bagaimana cara menyelesaikan soal latihan pada LKS. Hal ini berdampak positif pada hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan. Pada pelaksanaan siklus II, tidak ditemukan kendala atau kekurangan yang berarti pada proses pelaksanaanya. Hal ini dikarenakan bahwa siklus II merupakan perbaikan dari pelaksanaan pada siklus I. Selain itu juga adanya saran yang diberikan guru untuk perbaikan pelaksanaanya.

PEMBAHASAN

Hasil belajar siswa dengan pembelajaran matematika realistik khususnya pada materi pecahan siswa kelas VI/C mengalami peningkatan yang cukup baik, yaitu pada siklus 1 nilai rata-rata siswa mencapai 73,80 dan pada siklus 2 mengalami peningkatan menjadi 79,23 ini terbukti bahwa pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik sesuai dengan karakteristik siswa kelas VI/C yang berada pada tahap operasional konkret. Siswa SD/MIN umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun sampai 12 atau 13

(11)

Irkhash Ruwaida (Meningkatkan Prestasi Serta Hasil Belajar Matematika)

tahun. Menurut Piaget (dalam Heruman, 2008:1-2), mereka berada pada fase operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret.

Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditentukan. Pada siklus I, siswa sudah melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik dengan baik. Hal itu dapat dibuktikan dengan hasil belajar siswa pada siklus I yang mendapatkan nilai rata-rata 73,80 yang termasuk dalam kategori baik, meskipun belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 75.

Berdasarkan data-data tersebut, peneliti dan observer menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus I masih belum berhasil. Untuk itu peneliti dan observer melaksanakan tindakan pada siklus berikutnya dengan melakukan refleksi, kekurangan-kekurangan yang muncul pada siklus I akan diperbaiki pada siklus berikutnya yaitu siklus II.

Pada siklus II,hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik dengan sangat baik. Hal itu dapat dibuktikan pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu mencapai 79,23 yang termasuk dalam kategori sangat baik karena sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal.

Berdasarkan data-data tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah dikatakan berhasil. Oleh karena itu peneliti menyudahi pelaksanaan tindakan hanya sampai pada siklus II. Secara keseluruhan peningkatan pembelajaran matematika tentang materi pecahan melalui pendekatan

(12)

Irkhash Ruwaida (Meningkatkan Prestasi Serta Hasil Belajar Matematika)

matematika realistik pada siswa kelas VI/C MIN 1 Kota Banda Aceh telah mencapai titik keberhasilan.

Keberhasilan pembelajaran Matematika siswa kelas VI/C MIN 1 Kota Banda Aceh ditandai dengan adanya peningkatan dan perubahan pada setiap siklus, Asrori (2009), pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui pengalaman individu yang bersangkutan. Dengan adanya pelaksanaan pembelajaran yang diberikan oleh guru, artinya guru telah memberikan pengalaman belajar langsung kepada setiap siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan matematika realistik pada proses pembelajaran dengan materi pecahan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI/C MIN 1 Kota Banda Aceh.

Hal ini dapat dibuktikan pada saat observasi pembelajaran tentang materi operasi hitung bilangan pecahan, diperoleh nilai rata-rata kelas 66,41. Pada siklus I dikenai tindakan yaitu guru menggunakan pendekatan matematika realistik sebagai pendekatan pembelajaran pada materi operasi hitung bilangan pecahan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Dengan adanya tindakan tersebut nilai rata-rata kelas dapat meningkat menjadi 73,80 dan pada siklus II menjadi79,23 pada rentang nilai 0-100.

(13)

Irkhash Ruwaida (Meningkatkan Prestasi Serta Hasil Belajar Matematika)

SARAN

Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa, hendaknya berlatih soal dan cara mengembangkannya agar materi yang dipelajari lengkap dan utuh serta dimaksudkan agar siswa mendapat gambaran materi yang dipelajari serta lebih giat belajar.

2. Bagi Guru, sebaiknya menggunakan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran matematika, khususnya pada materi operasi hitung bilangan pecahan.

3. Bagi Kepala Sekolah, hendaknya memberikan atau menyediakan fasilitas yang memadai kepada guru-guru SD/MIN untuk melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik.

DAFTAR PUSTAKA

Asrori, H. M. (2009). Penelitian Tindakan Kelas Peningkatan Kompetensi Profesional Guru. Yogyakarta: Multi Press.

Daitin, Tarigan, (2006). Pembelajaran Matematika Realistik. Jakarta: Depdiknas.

Fauzan, Ahmad. (2001). Penerapan Pembelajan Matematika Realistik Untuk Mengembangkan Pengertian Siswa. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional PMRI” Pendektan Realistik dan Seni dalam Pendidikan Matematika Indinesia. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Hadi, Sutarto. (2003). Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya.

Banjarmasin: Penerbit Tulip

Heruman.(2008). Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Soedjadi. (2001). “Pembelajaran Matematika Realistik: Pengenalan Awal dan Praktis”.

Makalah disampaikan pada seminar Nasional di FMIPA UNESA. Semarang:

UNESA.

Sri Subarinah. (2006). Inovasi Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Depdiknas.

Suherman, Erman, dkk.(2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung: JICA-UPI.

Gambar

Gambar Grafik Hasil Tes Pra Siklus  Tabel Ketuntasan Belajar Siswa Pada PraSiklus
Gambar Grafik Hasil Tes Siklus I
Gambar Grafik Hasil Tes Siklus II  Tabel Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada bulan februari 2021 di TK Al-Azhar Cairo Banda Aceh, peneliti melihat bahwa kegiatan pembelajaran sains sangat

Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Volume 20 No 1 April 2021 ISSN 1412 6451 E ISSN 2528 0430 Daftar Isi 1 2 3 4 5 6 Peran Dinas Sosial Kota Surabaya dalam Mendukung Program

Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan dari hasil penelitian ini adalah: (1) Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi

Berdasarkan Tabel 2 distribusi frekuensi stres psikososial keluarga pasien COVID-19 sesudah dilakukan pemberian terapi relaksasi otot progresif mayoritas responden

Untuk kendala dalam penerapan sanksi administratif terhadap pekerja yang melanggar berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2003 di PT Pertamina MOR IV

Dari hasil observasi dapat dilihat aktivitas guru adalah sebagai berikut; Guru telah menyiapkan rencana pelajaran dan media dengan baik sehingga dapat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama tiga siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode

Sistem yang mampu untuk menangani permasalahan tersebut adalah sistem pakar Hasil penelitian merupakan terciptanya sebuah aplikasi Sistem Pakar yang dapat digunakan dalam