• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, dan kebijakan pemerintah telah mengubah cara perusahaan dalam berbisnis. Untuk itu perusahaan dituntut dalam mengevaluasi kembali strategi bisnisnya. Adanya pertumbuhan dari sisi GDP sebesar 12%, dan menurut Kementerian Perhubungan ada gairah yang besar pada pertumbuhan penerbangan di Indonesia, khususnya penerbangan dalam negeri. Pada tahun 2013 ini industri penerbangan diprediksi akan meningkat dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 6%, jumlah penumpang angkutan udara terus naik dalam tiga tahun terakhir. Sampai Oktober 2012, jumlah penumpang angkutan udara mencapai 40.485.295 orang, terdiri dari 35.522.576 penumpang domestik dan 5.322.719 penumpang penerbangan internasional.

Peningkatan jumlah penumpang ini juga diikuti peningkatan rute penerbangan komersial domestik dari 222 rute pada 2012 menjadi 249 rute pada 2012. Sebagai perbandingan, jumlah penumpang angkutan udara pada 2011 mencapai 68.349.439 orang, terdiri dari 60.197.306 penumpang domestik dan

8.152.133 penumpang internasional. (sumber:

http://bisnis.liputan6.com/read/580498/industri-penerbangan-akan-lampaui- pertumbuhan-ekonomi diakses tanggal 13 Mei 2013).

Terdapat beberapa permasalahan pada inudstri penerbangan di Indonesia, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengatakan ada sejumlah masalah yang harus ditangani pemerintah untuk membangun industri penerbangan di Indonesia menjadi lebih baik lagi. Salah satunya adalah pendanaan.

"Kelemahan pendanaan. Pemerintah harus mempunyai keinginan membangun model pendanaan di bidang aviasi," ungkap Sekjen PII Heru Dewano dalam keterangan tertulis yang diterima okezone di Jakarta, Jumat (3/6/2011). ( sumber: http://economy.okezone.com/read/2011/06/03/320/464077/inilah-3- masalah-industri-penerbangan-ri diakses tanggal 13 Mei 2013)

Linear Programming [LP] merupakan suatu alat analisis problem optimasi dari suatu fungsi linier dengan nilai variable yang non negative dan dibatasi oleh

(2)

pembatas yang berbentuk suatu system persamaan linier juga. Sebutan “Linear”

dalam Linear Programming berarti hubungan antara factor – factor adalah bersifat Linear atau konstan, atau fungsi – fungsi matematik yang disajikan dalam model haruslah fungsi – fungsi linear. Hubungan Linear berarti bila satu factor berubah maka suatu factor lain berubah dengan jumlah yang konstan secara proporsional.

PT. Travel Express Aviation Services merupakan perusahaan penerbangan yang mengkhususkan atau bergerak pada rute- rute perjalanan Indonesia bagian Timur, sudah beroperasi sejak tahun 2003. Dan Pada awalnya berpusat di Makassar dengan 2 jenis pesawat terbang utama yaitu Boeing, dan Dornier yang totalnya berjumlah 16 unit, yaitu 4 unit Boeing 737 – 200 dengan total seat 110 kursi,3 unit Boeing 737 – 300 dengan total seat 140 kursi, 2 unit Boeing 737 – 500 dengan total seat 124 kursi, 5 unit Dornier Propeller (DO 328 – 100) dengan total seat 32 kursi, dan 3 unit Dornier Jet (DO 328 – 300) dengan total seat 32 kursi.

Xpress Air saat ini sedang dalam proses ekspansi armada besar untuk melayani jumlah tujuan yang lebih banyak di sepanjang sumbu Barat-Timur Papua, Sulawesi, Maluku, dan wilayah Nusa Tenggara. Visi kami juga menawarkan rute ke wilayah barat telah dipenuhi ,sebagai Xpress Air kami telah mulai menghubungkan orang-orang ke Yogyakarta, Surabaya, Kalimantan, Pontianak dan lebih banyak lagi.

Dalam perkembangannya, maskapai penerbangan yang telah berdiri sejak tahun 2003,PT. Travel Express Aviation Service, mengkhususkan diri pada penerbangan daerah di bagian Timur Indonesia dengan beberapa pertimbangan, yaitu persaingan yang belum banyak pada saat itu dengan melihat prospek dan peluang, kantor penerbangan pertama didirikan di Makassar sebagai kantor pusat, dan kecintaan owner terhadap keindahan alam Indonesia Timur. Dengan logo Bird of Paradise atau dikenal juga dengan burung Cendrawasih, PT. Travel Express Aviation Services akan terus melakukan ekspansi dan melebarkan sayapnya ke seluruh pelosok Indonesia maupun ke Mancanegara.

Menurut keterangan yang diberikan oleh pihak perusahaan, Xpress Air mengatur jadwal rotasi berdasarkan ketersediaan pesawat, izin rute yang dimiliki dan slot time di masing masing bandara yang dimiliki untuk setiap rute nya. Yang menjadi pertimbangan dalam penjadwalan penerbangan tentunya adalah trend waktu dari pergerakan masyarakat di daerah itu sendiri, masyarakat di Indonesia timur, mereka lebih senang berpergian di pagi dan pulang sore hari. Masyarakat di Indonesia bagian Barat lebih senang berangkat agak siang sedikit, dan pulang agak

(3)

malam. Xpress Air tidak menggunakan metode khusus dalam penyusunan penjadwalan , yang pasti adalah factor ekonomi (Jumlah penumpang dan harga) dan kebutuhan masyarakat akan adanya moda transportasi penerbangan di daerah tersebut.

Maka dari itu, penulis akan melakukan simulasi terhadap penerapan metode Linear Programming, untuk pengambilan keputusan yang lebih menguntungkan dalam peningkatan utilitas pesawat, serta untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik mengangkat permasalahan tersebut untuk dilakukan penelitian dengan judul "PENERAPAN METODE LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN PADA PT TRAVEL EXPRESS AVIATION SERVICES”.

1.2 Identifikasi Masalah

Untuk mempermudah penelitian, penulis akan berpegang pada identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Berapakah keuntungan maksimal yang dapat diperoleh dari ketiga rute penerbangan pada PT. Travel Express Aviation Services dengan menggunakan metode Linear Programming?

2. Bagaimana distribusi frekuensi penerbangan yang optimal dari ketiga rute penerbangan pada PT. Travel Express Aviation Services agar mendapatkan keuntungan maksimal dengan menggunakan metode Linear Programming?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Jumlah keuntungan maksimal yang dapat diperoleh dari ketiga rute penerbangan pada PT. Travel Express Aviation Services dengan menggunakan metode Linear Programming.

2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi penerbangan optimal ketiga rute tersebut pada PT. Travel Express Aviation Services agar mendapatkan

keuntungan maksimal dengan menggunakan metode Linear Programming.

(4)

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Umum

Hasil Penelitian ini bagi umum adalah untuk memberikan sumbangan bagi pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan terutama ilmu ekonomi, dan matematika terapan, diharapkan dengan penelitian ini muncul temuan – temuan baru yang dapat memberikan kontribusi bagi Ilmu Pengetahuan dan seni dalam mengelola bisnis yang lebih baik serta memberikan sumbangan pikiran bagi peneliti lainya agar mendapatkan pencerahan bagi penelitian di masa depan.

Manfaat bagi Perusahaan

Diharapkan dengan penelitian yang dibuat penulis ini, perusahaan memperoleh solusi yang tepat bagi perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh, serta meningkatkan utilitas pesawat, penghematan biaya agar sesuai dengan yang dianggarkan, memberikan solusi alternatif dalam menentukan pendistribusian alokasi rute penerbangan yang optimal dengan menggunakan metode Linear Programming.

1.5 Ruang Lingkup

Penulis memberikan batasan, ruang lingkup pada penelitian ini terhadap Divisi Operasional pada PT Travel Express Aviation Services sesuai dengan topik yang tersedia untuk peminatan Entrepreneur, serta dikarenakan keterbatasan data yang tersedia pada pihak yang terkait.

(5)

1.6 State of the art

Tabel 1.1 State of The Art

Subjek Jurnal Judul Jurnal Pengara

ng

Keterangan Linear

Programming

International Journal of Soil Cience 7 (4):

157-167, 2012 ISSN 1816-4978 / DOI:

10.3923/ijss.2012.15

7.167 @2012

Academic Journals Inc.

Land use

Manaegment in

Order to

Maximizing Benefit and Minimizing Soil Erosion

Moham mad Rahim Owji

Penggunaan ilmu optimasi terhadap pengorganisiran sumber daya alam.

Menyajikan model untuk alokasi optimal lahan dengan tujuan memperoleh manfaat maksimal dan meminimalkan erosi tanah di DAS Jajrood, Provinsi Tehran, Iran.

Memecahkan masalah optimasi berdasarkan

metode simpleks.

Linear Programming Modified big- M method

Knowledge-Based Systems 21 (2008) 377–382 School of Mathematics,

Statistics and Computer Science, College of Science, University of Tehran, Tehran, Iran

Modified Big – M method to recognize the infeasibility of linear

programming models

M.

Soleiman i-

damaneh

Makalah ini memberikan modifikasi yang efektif dengan metode Big-M yang mengarah ke pengurangan iterasi dari metode ini, ketika digunakan untuk mengenali ketidaklayakan sistem linear.

Linear Programming variation

e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 3, No. 1, September 2013 pp. 1-6

OPTIMISASI JUMLAH

PRODUKSI CPO DENGAN BIAYA MINIMUM MELALUI PENDEKATAN LINEAR

PROGRAMMING

Antonius Sianturi;

Ir Abadi Ginting SS, MSIE; Ir Ukurta Tarigan, MT

Minimisasi total biaya CPO (Crude Palm Oil) PT XYZ, diselesaikan

dengan

menggunakan lima metode. BIG-M, 2-phased, revised simplex, integer programming, dan dual problem.

(6)

DI PT “XYZ”

Linear Programming

& Optimizing the Resources

Interdisciplinary

Journal Of

Contemporary

Research In

Business Vol 4, No.

11, March 2013, Islamic Azad University, Rasht, Iran

Linear

Programming &

Optimizing the Resources

Maryam Solhi Lord;

Samira Mohebbi Bazardeh

;

Sharareh Khoshno od;

Nastaran Mahmoo di;

Fatemeh Qowsi Rasht- Abadi;

Marjan- ol-Sadat Ojaghza deh Moham madi

Saat ini,

pengambilan keputusan

dievaluasi oleh manajer. Linear Programming adalah salah satu teknik terkuat

yang dapat

digunakan oleh para manajer untuk memecahkan masalah dengan mempertimbangka n subjek. dengan menerapkan pemrograman linear, manajer berusaha untuk memaksimalkan keuntungan mereka di satu sisi, dan meminimalkan biaya mereka pada yang lain. Dalam tulisan ini, latar belakang penelitian sebelumnya telah dijelaskan, diikuti dengan diskusi tentang

pemrograman linear dan aplikasi.

Linear Programming

& Profit Optimalization

Reka Integra – ISSN: 2338-5081

©Jurusan Teknik Industri Itenas | No.04 | Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2014

Optimisasi Keuntungan Menggunakan Linear

Programming di PT Pertamina Refinery Unit

(RU) VI

Sapti Aji;

Kusmani ngrum;

Fifi Herni M

PT PERTAMINA Refinery Unit (RU) VI Balongan memproses crude oil dan naphtha menjadi finished product seperti premium,

pertamax, solar, LPG dan lain-lain.

Bahan baku crude oil dan naphtha

(7)

Balongan* yang diolah berasal dari beberapa sumber dengan mengacu pada pembatasan yang sudah ada pada PT PERTAMINA (Persero) pusat.

Crude oil dari berbagai sumber tersebut memiliki variasi baik dalam hal harga maupun kualitas komposisi kandungannya. Di samping itu unit- unit produksi yang dimiliki Refinery Unit (RU) VI Balongan juga memiliki

kemampuan

tertentu yang mempersyaratkan batasan kandungan pada crude oil yang diolah. RU VI Balongan perlu melakukan

optimisasi

penggunaan bahan baku crude oil dan naphtha agar menghasilkan produk/output yang maksimal yang bertujuan

memaksimumkan keuntungan.

Persoalan

diformulasikan ke dalam model pemrograman linier Linear

Programming

Jurnal Nasional, Volume 2, No. 2, November 2011

PENERAPAN MODEL LINEAR PROGRAMMING UNTUK

MENGOPTIMAL

Lim Sanny;

Haryadi Sarjono;

Yiska

Penerapan Model Linear

Programming pada PT. Citra Bunda yang merupakan sebuah pabrik industri kayu yang

(8)

KAN JUMLAH PRODUKSI DALAM

MEMPEROLEH KEUNTUNGAN MAKSIMAL

Andrie mengolah bahan baku kayu menjadi barang jadi berupa berbagai macam

mebel atau

perabotan rumah dengan metode analisis

Forecasting.

Gambar

Tabel 1.1 State of The Art

Referensi

Dokumen terkait

Jika tidak ada pemberitahuan tersebut, maka dianggaplah bahwa sewa itu diperpanjang untuk waktu yang sama; dan (2) Pengaturan batas waktu hak sewa atas tanah Hak Milik bagi

Komposisi tari yang demikian biasanya apabila garapan cengkok kendangnya lemah, maka terinya dirasakan sangat lemah, (coba menarilah gambyong atau ngremo tanpa kendang

Hasil uji Signifikansi Parsial (Uji-t) menunjukkan bahwa variabel Market Value Added (MVA) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan Saham,

Ringkasnya, meskipun struktur kristal serbuk ferit hasil sintesis telah sama dengan produk komersial, namun sifat-sifat magnetik magnet yang dihasilkan masih belum dapat

Untuk menentukan adanya perbedaan antar perlakuan digunakan uji F, selanjutnya beda nyata antar sampel ditentukan dengan Duncan’s Multiples Range Test (DMRT).

Medical Surgical and Critical Care Nursing Community Health and Primary Care Nursing Geriatric Nursing. Room 2

Kelemahan yang ada pada perusahan yaitu Perusahaan tidak memiliki bagian HRD (Human Resources Development), Perusahaan tidak memiliki prosedur penjualan secara

Hasil Analisa Vitamin C terhadap Media Fermentasi Pembuatan Selulosa Bakteri dengan Penambahan 0,5 g Vitamin C ( Asam Askorbat) pada suhu berbeda.. Kadar asam askorbat pada