• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

OLEH:

SALSABELLA WAWA ANASYA NIM P2A321022

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI 2023

(2)

TESIS

Diajukan kepada Universitas Jambi

Sebagai Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

OLEH:

SALSABELLA WAWA ANASYA NIM P2A321022

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI 2023

(3)
(4)

ii

P2A321022 telah dipertahankan di depan dewan penguji tanggal 05 Januari 2023, Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi.

Dewan Penguji

1. Dr. Dra. Warni, M.Hum. Ketua

NIP 196010151987012001

2. Dr. Drs. Andiopenta Purba, M.Hum. Sekretaris NIP 196609161991031003

3. Dr. Drs. Hary Soedarto Harjono, M.Pd. Penguji Utama NIP 196111091989031002

4. Dr. Drs. Kamarudin, M.Pd. Penguji Anggota NIP 195903031987011001

5. Dr. Drs. Ade Kusmana, M.Hum. Penguji Anggota NIP 196504131993031002

Mengetahui, Jambi, Januari 2023

Dekan FKIP Universitas Jambi Ketua Program Studi MPBSI

Prof. Dr. M. Rusdi, S.Pd., M.Sc. Dr. Drs. Hary Soedarto Harjono, M.Pd

NIP 197012311994031005 NIP 196111091989031002

(5)

iii MOTO

“Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang

lain, dan hanya kepada Allah lah hendak nya kamu berharap”.

(Q.S Al-Insyirah:6-8)

Tesis ini saya persembahkan kepada kedua orangtua tercinta, ayahanda IPDA Zahari dan Ibunda Husnaini,SKM.,STr.Keb dengan perjuangan kerasnya cinta kasih mereka tiada hentinya telah mengantar, mendidik dan mendoakan saya untuk terus meraih ilmu. Selanjutnya, tesis ini saya persembahkan kepada Kakak saya dr. Indira Ulfa Nafisah serta abang ipar Briptu Agung Saputra yang telah membantu, memberikan semangat dan nasihat kepada saya. dan terima kasih kepada Adik saya Tri Putra Radja yang telah memberikan semangat. Semoga Allah swt., mengalirkan kebahagiaan dan membalas kebaikan kalian.

(6)

iv

HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Salsabella Wawa Anasya

Nim : P2A321022

Program Studi : Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya tesis ini benar-benar karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari hasil penelitian pihak lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dpat dibuktikan bahwa tesisi ini merupakan jipakan atau plagiat, saya bersedia menerima sanksi dicabut gelar dan ditarik ijazah.

Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Jambi, 25 Desember 2023 Yang membuat Pernyataan

Salsabella Wawa Anasya NIM P2A321022

(7)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah swt., Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Berkat Rahmat dan hiyah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar magister.

Penulisan tesis ini dapat diselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Jambi, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, serta Ketua Prodi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Rasa hormat pula penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dr. Dra. Warni, M.Hum., selaku pembimbing I, dan Dr.

Drs. Andiopenta Purba, M.Hum., selaku pembimbing II, yang penuh sabar membimbing, mengarahkan, memotivasi dan mendorong penuli dalam menyelesaikan tesis ini.

Penulis juga meberikan rasa hormat dan mengucapkan terima kasih kepada Dr. Drs. Herman Budiyono, M.Pd., selaku pembimbing akademik.

Selanjtunya kepada Dr. Drs. Hary Soedarto Harjono, M.Pd., selaku penguji utama, Dr. Drs. Kamarudin, M.Pd., selaku penguji anggota dan Dr. Drs. Ade Kusmana, M.Hum., selaku penguji anggota, yang telah sabar membimbing, mengarahkan serta memberikan kritik dan saran yang bermanfaat.

Terima kasih kepada Ayahanda IPDA Zahari dan Ibunda Husnaini SKM,, STr.Keb, yang telah memebrikan semangat, dukungan, rasa cinta dan do’a tiada

(8)

vi

henti kepada penulis dalam menyelesaikan tesis. Tidak lupa pula, penulis mengucapakan rasa terima kasih kepada kakak tercinta dr. Indira Ulfa Nafisah serta Abang Briptu Agung Saputra, dan Adik tersayang Tri Putra Radja yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis dalam menyelesaikan program Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Teman-teman Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang telah banyak membantu berbagi ilmu dan informasi, serta memotivasi untuk tetap semangat menyelesaikan tesis dengan baik.

Jambi, 25 Desember 2023 Yang membuat Pernyataan

Salsabella Wawa Anasya NIM P2A321022

(9)

vii ABSTRAK

Anasya, Salsabella Wawa .2023. “Penerapan Model Project Based Learning pada Pembelajaran Menulis Puisi Di Smp”, : Tesis, Jurusan Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing (1) Dr. Dra.

Warni, M.Hum. (2) Dr. Drs. Andiopenta Purba, M.Hum.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan model project based learning dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMPN 41 Tebo.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Pendekatan dan jenis penelitian ini dipilih dengan alasan untuk mendeskripsikan secara rinci mengenai penerapan model Project Based Learning dalam pembelajaran khusus materi menulis puisi siswa kelas VIII SMPN 41 Kab.

Tebo. Hasil penelitian yaitu pertama menunjukkan bahwa langkah-langkah guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning telah dilakukan dengan baik, hal ini sesuai dengan kualifikasi nilai yang diberikan. Dalam melaksanakan proses pembelajaran materi puisi dengan model pembelajaran Project Based Learning dilakukan dengan beberapa tahap, yakni dimulai dengan pengajuan pertanyaan-pertanyaan mendasar, mendesaian perencanaan projek, membuat jadwal, melakukan monitor, pengujian hasil, dan evaluasi. Kedua, hasil Kemampuan siswa dengan predikat baik atau tuntas.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat terlaksana dengan baik dengan mengahsilkan sebuah proyek yaitu karya puisi dari seluruh siswa dengan nilai rata-rata baik.

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Project Based Learning, Menulis Puisi

(10)

viii ABSTRACT

Anasya, Salsabella Wawa .2023. “Application of the Project Based Learning Model to Learning Poetry Writing Di Smp”,: Thesis, Masters Department of Indonesian Language and Literature Education, FKIP University of Jambi, Supervisor (1) Dr. dr. Warni, M. Hum. (2) Dr. Drs. Andiopenta Purba, M.Hum.

The purpose of this study was to analyze the application of the project based learning model in teaching poetry writing for Grade VIII students of SMPN 41 Tebo. This study uses a qualitative descriptive method with a phenomenological research type. This approach and type of research was chosen for the reason that it was to describe in detail the application of the Project Based Learning model in learning specifically about writing poetry for class VIII students of SMPN 41 Kab. Tebo. The results of the research, namely the first, show that the teacher's steps in carrying out learning using the Project Based Learning model have been carried out well, this is in accordance with the qualifications of the value given. In carrying out the process of learning poetry material using the Project Based Learning learning model, it is carried out in several stages, starting with submitting basic questions, designing project planning, making schedules, monitoring, testing results, and evaluating. Second, the results of the ability of students with good or complete predicates. The conclusion in this study is that class VIII Indonesian language teachers applying the Project Based Learning (PjBL) learning model can be implemented well by producing a project, namely poetry from all students with good average scores.

Keywords: Learning Model, Project Based Learning, Poetry Writing

(11)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

MOTO ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Masalah ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan ... 6

1.6 Definisi Istilah ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Dasar Teori ... 7

2.1.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP ... 7

2.2 Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) ... 8

2.2.1 Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) ... 8

2.2.2 Karakteristik Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) ... 10

2.2.3 Langkah Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) ... 11

2.2.4 Tujuan Model Procet Based Learning (PJBL) ... 12

2.2.5 Kelebihan Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) ... 13

2.3 Puisi ... 14

2.3.1 Unsur-unsur Puisi ... 15

2.3.2 Langkah-langkah Menulis Puisi ... 22

2.4 Penelitian Relevan ... 22

2.5 Kerangka Berpikir ... 25

BAlB III METODOLOGI PENELITIAlN ... 26

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.2 Pendeketan dan Jenis Penlitian Penelitian ... 26

3.3 Data dan Sumber Data ... 27

(12)

x

3.3.1 Data ... 27

3.3.2 Sumber Data ... 27

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.4.1 Observasi ... 28

3.4.2 Wawancara ... 28

3.4.3 Studi Dokumentasi ... 29

3.5 Teknik Analisis Data ... 30

3.6 Keabsahan Data ... 31

3.7 Prosedur Penelitian ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1 Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian ... 33

4.2 Deskripsi Temuan Penelitian ... 33

4.2.1 Pra Pelaksanaan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dalam Menulis Teks Puisi ... 33

4.2.2 Pelaksanaan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dalam Menulis Teks Puisi Siwa Kelas VIII ... 36

4.2.3 Aktivitas Pembelajaran dengan Model Project Based Learning (PjBL) pada Kegiatan Penutup ... 45

4.2.4 Deskripsi Hasil Penelitian Model Pembelajaran Based Learning dalam menulis Puisi dari Aspek Guru ... 45

4.2.5 Deskripsi Hasil Penilaian Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning dari Aspek Siswa ... 47

4.2.6 Kendala yang dihadapi Guru pada Proses Pelaksanaan Model Pembelajaran Project Balsed Learning (PjBL) dalam Menulis Teks Puisi ... 52

4.3 Pembahasan ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

5.1.Kesimpulan ... 58

5.2.Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN ... 62

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pembelajaran wajib di semua jenjang pendidikan. Materi dalam bidang bahasa tersebut ditampilkan secara terpadu dalam empat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis). Tarigan (2008) Menulis pada hakekatnya adalah pemindahan pikiran atau perasaan ke dalam lambang-lambang bahasa. Dengan demikian, menulis adalah upaya untuk mentransfer bahasa lisan ke dalam bentuk tulisan dengan menggunakan simbol-simbol tertulis. Seorang penulis yang baik harus mampu memberikan pemahaman melalui tulisannya kepada pembacanya (Nasucha, 2019:5).

Menulis adalah proses sekaligus produk, penulis dapat membayangkan, mengorganisasikan, membuat draft, mengedit, membaca, membaca ulang dan menghasilkan suatu produk. Ini berarti bahwa dalam pembelajaran bahasa, menulis memiliki peran penting dan menulis juga sebagai alat untuk penelitian siswa dengan kalimat untuk mengkomunikasikan ide-ide mereka yang telah disusun dan membuat penjelasan bagi pembaca untuk memperkuat tata bahasa, kosa kata yang mereka pelajari (Yanuar, 2020).

Menulis adalah kegiatan yang kompleks dalam proses menemukan ide untuk mengungkapkan ide, kemudian menuangkannya ke dalam kalimat yang baik agar pembaca mudah memahami apa yang ingin disampaikan penulis melalui kalimat yang dibuat. Karena alasan di atas, menulis menjadi salah satu keterampilan yang harus dipelajari. Dalam belajar menulis, siswa diharapkan

(14)

mampu menulis teks. Salah satu ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia di SMP adalah siswa dapat memahami dan menghasilkan teks fungsional pendek dan esai pendek berupa jenis teks tertentu seperti prosedur, deskriptif, teks berita, analitis exposition, hortatory exposition, spoof, eksplanasi, diskusi, dan review (Fitriani dan Emidar, 2019). Sesuai dengan kurikulum 2013 khususnya SMP tentang standar kompetensi menulis, diharapkan siswa mampu menulis puisi.

Menulis puisi merupakan salah satu teks yang wajib dipelajari siswa sekolah menengah pertama. Siswa dapat berpikir secara akademis dan ilmiah melalui Menulis puisi. Menulis puisi merupakan salah satu genre akademik dan penting untuk dipelajari siswa. Mereka tidak hanya dituntut untuk memahami wacana teknis, disiplin seni, dan juga mata pelajaran seperti sejarah melibatkan fitur tekstual penjelasan kausal yang mirip dengan sains.

Menulis puisi di sekolah merupakan bagian dari keterampilan yang harus dicapai oleh peserta didik dalam rangka memenuhi kompetensi dasar yang sebelumnya dirancang guru. Berdasarkan kompetensi dasar dijelaskan bahwa pada KD 4.8 menyajikan gagasan, perasaan dalam bentuk teks puisi secara tulisan maupun lisan dengan memperhatikan unsur pembangun puisi. Pradopo (2014: 7) menegaskan, “puisi mengekspersi pemikiran, membangkitkan perasaan yang memancing panca indera dalam susunan berirama. Puisi merupakan rekaman dan interprestasi pengamatan penting manusia yang diungkap dalam bentuk berkesan”.

Berdasarkan observasi awal di kelas VIII di SMP 41 Tebo, peneliti menemukan bahwa siswa kelas VIII masih rendah menulis puisi. Berdasarkan

(15)

observasi awal penelitian, terbukti bahwa siswa kelas VIII di SMP 41 Tebo memiliki keterampilan menulis yang rendah. Siswa masih banyak mengalamai kesulitan. Selama ini siswa sulit untuk menuangkan ide atau gagasan yang dimiliki dalam bentuk puisi. Ide-ide tersebut kadang juga masih tidak terstruktur dan terinci dengan baik sehingga pengungkapannya pun kurang runtut. Hambatan lain yang dialami siswa dalam pembelajaran menulis puisi adalah kurangnya semangat mereka dalam menulis puisi akibat metode pembelajaran yang digunakan guru masih kurang menarik bagi siswa. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya dalam kegiatan pembelajaran kurang bervariasi, guru masih sering menggunakan metode yang konvensional dalam pembelajarannya sehingga membuat siswa merasa malas, jenuh, dan tidak dapat membangkitkan motivasi atau minat siswa untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Siswa merasa pembelajaran menulis puisi membosankan sehingga menyebabkan siswa kurang berminat untuk dapat menghasilkan karya secara maksimal. Selain itu, siswa banyak yang kurang percaya diri untuk menunjukkkan hasil karyanya kepada orang lain.

Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) adalah salah satu model yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan merancang sebuah proyek yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan yang kompleks berdasarkan pada proyek yang hendak dicapai, dan menuntut peserta didik untuk merancang sebuah proyek

Zaman sekarang ini sumber belajar tidak hanya dari guru atau buku, tetapi juga dari lingkungan sekitar dan teknologi. Pembelajaran berbasis proyek diharapkan dapat menjadi solusi agar siswa dapat menikmati dan mendukung

(16)

proses minat dan ketrampilan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran berbasis proyek dapat menjadi model untuk memaksimalkan proses pembelajaran pada umumnya karena siswa menikmati setiap proses belajarnya sehingga akan menumbuhkan minat siswa dalam sebuah pembelajaran.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model projectbased learning dalam pembelajaran menulis puisi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII pada SMP 41 TEBO. Sehingga penelitian ini diberi judul, “Penerapan Model Project Based Learning Pada Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VIII”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut: Bagaimanakah penerapan model Project Based Learning dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII A SMPN 41 Tebo?

1.3 Tujuan Masalah

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model project based learning dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII A SMPN 41 Tebo.

(17)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pengalaman terhadap ilmu pengetahuan dalam bidang menerapkan model pembelajaran project based learning (PjBL) dalam menulis teks puisi pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menjadi solusi bagi guru dalam meningkatkan kualitas serta dapat mengathui kendala dalam penerapan model pembelajaran menulis puisi melalui penerapan Model Project Based Leraning menulis teks puisi kelas VIII. A SMPN 41 Tebo.

b. Bagi siswa, diharapkan hasil penelitian ini dapat membuat siswa lebih aktif, inovatif, motivasi, minat dan partisipasi dalam menulis teks puisi kelas VIII. A SMPN 41 Tebo dengan menerapkan model pembelajaran project based learning.

c. Bagi peneliti, Peneliti mampu mengetahui kelebihan atau kekurangan serta kendala dalam pelaksanaan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dalam menulis teks puisi siswa kelas VIII A SMPN 41 Tebo.

(18)

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan

Peneliti hanya akan fokus pada penerapan model project based learning dalam pembelajaran menulis puisi. Secara khusus, penelitian ini dibatasi pada subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII A di SMP 41 Tebo.

1.6 Definisi Istilah

Penjelasan mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut :

1. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang lain. Kegiatan komunikasi itu dikatakan tidak langsung karena media yang digunakan dalam kegiatan menulis adalah tulisan.

2. Puisi adalah sebuah bentuk karya sastra yang berisi gagasan atau pesan seorang sastrawan, yang disampaikan dengan penggunaan kata sepadat mungkin dan memiliki makna yang juga sangat padat, mengantarkan pesan yang bermakna sangat dalam tentang hidup dan kehidupan manusia.

3. (Project Based Learning/Pembelajaran Berbasis Proyek) adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.

(19)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori

2.1.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP

Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Menurut Abidin (2015: 3) Pembelajaran adalah serangkaian proses yang dilakukan guru agar siswa belajar. Dari sudut pandang siswa, pembelajaran merupakan proses yang berisi seperangkat aktivitas yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan belajar. Berdasarkan dua pengertian ini, pada dasarnya pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan siswa guna mencapai hasil belajar tertentu dalam bimbingan dan arahan serta motivasi dari seorang guru.

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Berdasarkan Kurikulum 2013 Pembelajaran ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru, sebagai hasil pengalamannya sendiri dengan lingkungannya. Definisi tersebut menunjukan bahwa hasil dari belajar adalah ditandai dengan adanya perubahan, yaitu perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktifitas tertentu (Sutikno, 2013: 3).

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP memiliki peranan yang sangat penting, bukan hanya untuk membina keterampilan komunikasi melainkan juga untuk kepentingan penguasaan ilmu pengetahuan. Mengingat fungsi pentingnya pembelajaran bahasa, sudah selayaknya pembelajaran bahasa di sekolah dilaksanakan dengan sebaikbaiknya (Abidin, 2015: 6).

(20)

Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran Bahasa Indonesia diberikan pada seluruh jenjang pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada masing-masing jenjang ini memiliki tujuan yang berbeda satu sama lain. Perbedaan ini bukan sekedar dalam hal materi melainkan juga berkenaan dengan gradasi keterampilan yang harus dimiliki. Berdasarkan gradasinya ini, sebenarnya arah pembelajaran Bahasa Indonesia pada semua jenjang pendidikan adalah sama yakni mencapai tujuan pembelajaran sebagaimana tercantum dalam kurikulum yang berlaku (Yunus Abidin, 2012: 14). Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia saat ini mengikuti kurikulum 2013 yaitu peserta didik diharapkan mampu berkomunikasi secara efektif, melakukan inkuiri, berbagi informasi, mengekspresikan ide, dan memecahkan berbagai persoalan kehidupan secara lebih bermakna dalam pembelajaran berbasis teks (Priyatni, 2014: 41).

Pembelajaran berbasis teks inilah yang digunakan sebagai dasar pengembangan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia ranah pengetahuan dan keterampilan dalam kurikulum 2013. Kemampuan memahami dan menciptakan teks ini dilandasi oleh fakta bahwa kita hidup di dunia kata-kata (Priyatni, 2014: 37).

2.2 Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) 2.2.1 Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL)

Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek Wena Made 25 (2013:144). Kerja dalam proyek dapat

(21)

dipandang sebagai bentuk openended contextual activity-based learning, merupakan bagian dari proses pembelajaran yang memberi suatu usaha kolaboratif Wena Made (2013:144). Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri Wena Made (2013:144). Tujuannya adalah agar siswa mempunyai kemandirian dalam menyelesaikan tugas yang dihadapinya.

Trianto Ibnu Badar Al-Tabany (2014) mengemukakan, project-based learning merupakan kegiatan belajar yang terpaku pada siswa untuk memecahkan masalah dan menambah peluang siswa secara individu dengan menghasilkan karya siswa dan realistik. Kokasih (2014) Kata proyek berasal dari bahasa latin, yaitu proyektum yang berarti proses rencana, tujuan, atau rancangan. Maka memproyeksikan mempunyai arti merancang, merencanakan dengan maksud tujuan tertentu. PjBL atau yang sering disebut kegiatan belajar mengandung unsur proyek ialah salah satu model belajar yang memfokuskan pada aktifitas perserta didik yang berupa pengumpulan data dan pemanfaatannya, menggunakan kegiatan sebagai tujuan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan siswa, namun tetap terkait dengan kopetensi dasar dalam kurikulum.

Kerja proyek seringkali diartikan sebagai kerja yang tersusun oleh beberapa tugas dan didasarkan dengan pertanyaan serta permasalahan yang menuntut siswa cenderung berpikir kritis dalam pencarian solusinya.

(22)

Langkah penyelesaian masalah yang dilakukan oleh siswa dapat dijadikan dasar dalam melakukan penilaian. Putri & siti (2019). Pembelajaran dengan menggunakan proyek sebagai metoda pembelajaran. Para siswa bekerja secara nyata, seolah-olah ada didunia nyata yang dapat menghasilkan produk secara realistis. Rona & Siska (2018;81)

Project Based Learning dapat disimpulkan ialah “Proses pembelajaran yang secara langsung melibatkan siswa untuk menghasilkan suatu proyek. Pada dasarnya model pembelajaran ini lebih mengembangkan keterampilan memecahkan dalam mengerjakan sebuah proyek yang dapat menghasilkan sesuatu. Dalam implementasinya, model ini memberikan peluang yang luas kepada siswa untuk membuat keputusan dalam memilih topik, melakukan penelitian, dan menyelesaikan sebuah proyek tertentu.

2.2.2 Karakteristik Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) Menurut Wena Made (2013:145) berlajar berbasis proyek memiliki karakteristik berikut.

a. Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.

b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.

c. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil.

d. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan.

e. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu.

f. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnnya.

g. Kelas memiliki atsmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.

(23)

2.2.3 Langkah Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) Menurut Sumber Widyantini, (5:2014)

a. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start with the Essential Question).

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan kepada siswa dalam melakukan suatu aktivitas.

Topik penugasan sesuai dengan dunia nyata yang relevan untuk siswa. dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.

b. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project) Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut.

Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

c. Menyusun Jadwal (Create a Schedule) Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:

1) Membuat timeline (alokasi waktu) untuk menyelesaikan proyek, 2) Membuat deadline (batas waktu akhir) penyelesaian proyek 3) Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,

4) Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan

(24)

5) Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.

d. Memonitoring siswa dan kemajuan proyek (Monitoring the Students and the Progress of the Project) Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

e. Menguji Hasil (assess the Outcome) Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masingmasing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

f. Mengevaluasi Pengalaman (evaluate the Experience) Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok

2.2.4 Tujuan Model Procet Based Learning (PJBL)

Setiap model pembelajaran pasti memiliki tujuan dalam penerapannya.

Tujuan model PjBL, antara lain sebagai berikut: 1) Meningkatkan kemampuan siswa untuk menyelesaikan proyek 2) Mendapatkan hak hal baru di dalam pembelajaran seperti pengetahuan dan keterampilan. 3) Siswa cenderung plebih banyak berperan di pemecahan msalah proyek yang komplks dengan produk

(25)

nyata. Hal ini dapat mempengaruhi perkembanga dan juga peningkatan keterampilan yang ada di peserta didik dalam membuat bahan atau media yang digunakan untuk menyelesaikan tugas. Daryanto (2013)

2.2.5 Kelebihan Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL)

Menurut Moursund (1997) dalam Wena Made (2013:147) beberapa kelebihan dari pembelajaran projectbased learning antara lain sebagai berikut.

a) Increased motivation. Project based learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswaterbukti dari beberapa laporan penelitian tentang pembelajaran project based learning yang menyatakan bahwa siswa sangat tekun, berusaha keras untuk menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat berkurang.

b) Increased problem-solving ability. Beberapa sumber mendikripsikan bahwa lingkungan belajar mempengaruhi pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan problemproblem yang bersifat kompleks.

c) Inproved liberary research skill. Karena pembelajaran berbasis proyek mempersyaratkan siswa harus mampu secara cepat memperoleh informasi melalui sumber-sumber informasi, maka ketrampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi akan meningkat.

d) Increased collaboration. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikan ketrampilan komunikasi. Kelompok kerja koperatif, evaluasi siswa, pertukaran informasi online adalah aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek.

(26)

e) Increased resource-management skill. Pembelajaran berbasis proyek yang mengimplementasikan secara baik memberikan kepada siswa pembelajaran praktik dalam mengorganisasikan proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

2.3 Puisi

Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyu yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). Kata-kata yang betul-betul terpilih agar memiliki kekiatan pengcapan. Oleh karena itu, kata-kata dicarikan konotasi atau makna tambahnya dan dibuat bergaya dengan bahasa figuratif. Menurut Nurgiantoro (2010:26) mengemukakan bahwa “Sebuah bentuk sastra disebut puisi jika di dalamnya terdapat pendayagunaan berbagai unsur bahasa untuk mencapai efek keindahan.

Bahasa puisi tentu singkat dan padat, dengan sedikit kata, tetapi dapat mendialogkan sesuatu yang lebih banyak”. Lebih lanjut Nurgiantoro (2010:312) mengatakan “Puisi adalah sebuah genre sastra yang amat memperhatikan pemilihan aspek kebahasaan sehingga tidak salah jika dikatakan bahwa bahasa puisi adalah bahasa yang tersaring penggunaannya”. Sedangkan Sumarjo (2009:2) menyatakan bahwa “Puisi merupakan bentuk karangan yang terikat oleh irama, rima, atau bait-baitnya”.

Puisi adalah satu diantara kesusastraan yang mengungkapkan pikiran atau perasaan penyair serta imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa, struktur fisik, dan struktur batinnya. Suruti (dalam Mustofa Sadikin, 2010:23). Puisi adalah pengucapan bahasa yang memperhitungkan

(27)

adanya aspek- aspek bunyi di dalamnya, yang mengungkapkan pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair yang ditimba dari kehidupan individu dan sosialnya, yang diuangkapkan dengan teknik tertentu sehingga puisi itu dapat membangkitkan pengalaman tertentu pula dalam diri pembaca atau pendengarnya. Sadikin (2010:90)

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa puisi adalah suatu karya sastra yang bentuknya ditata dengan sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang memiliki nilai estetik, yang disusun dengan perasaan yang imajinatif, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan si penulis yang terikat dengan rima, irama, serta bait-baitnya sehingga dapat membangkitkan pengalaman tertentu dalam diri pembaca atau pendengarnya.

2.3.1 Unsur-unsur Puisi

Puisi merupakan suatu kesatuan yang akan membentuk makna yang indah. Puisi adalah bentuk ungkapan ekspresi dari penyairnya, unsur-unsur puisi tidaklah berdiri sendiri-sendiri tetapi merupakan sebuah struktur. Seluruh unsur merupakan kesatuan, dan unsur yang satu dengan unsur yang lainnya menunjukkan diri secara fungsional, artinya unsur-unsur itu berfungsi bersama unsur lain dan di dalam kesatuan dengan totalitasnya.Menurut Sumarjo (2009:14-16) “puisi mengandung unsur-unsur intrinsik, yaitu terdiri dari tema, nada, latar atau setting, dan amanat” sedangkan Waluyo (2010:32) mengemukakan “unsur pokok puisi dibentuk oleh beberapa unsur pendukung.

Unsur pendukung tersebut berupa struktur batin dan struktur fisik. Struktur batin puisi terdisri atas tema, nada, perasaan, dan amanat. Sedangkan struktur fisik terdiri atas diksi, pengimajinasian, kata konkret, majas versifikasi, topografi”.

(28)

Menurut pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur sebuah puisi dibentuk oleh dua struktur yaitu struktur batin dan struktur fisik. Struktur batin puisi terdiri dari tema, nada, rasa, diksi, amanat, imaji, dan kata kongkret.

Sedangkan struktur fisik puisi yang terdiri dari perwajahan, diksi, imaji, kata kongkret, bahasa figurativ, dan versifikasi. Menulis sebuah puisi muthlak harus terpenuhi kedua unsur yaitu unsur batin dan fisik. Unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak boleh terabaikan, apalagi jika ada salah satu unsur tidak terpenuhi maka akan mempengaruhi makna yang terkandung dalam puisi tersebut atau bahkan tidak dianggap sebagai sebuah puisi yang baik.

2.3.1.1 Struktur Fisik Puisi a. Perwajahan (tipografi)

Struktur fisik puisi membentuk tipografi yang khas puisi. Tipografi bentuknya bermacam-macam antara lain berbentuk grafis, kaligrafi, kerucut dan sebagainya. Jadi tipografi memberikan ciri khas puisi pada periode angkatan tertentu. Utami (2013:92) mengatakan “Perwajahan puisi (topografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata- kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik”.

Penulisannya puisi tidak selalu harus ditulis dari tepi kiri dan berakhir di tepi kanan seperti bentuk tulisan umumnya. Susunan penulisan dalam puisi disebut tipografi (Pradopo, 2005:210). Menurut uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Tiprografi puisi merupakan bentuk visual yang bisa memberi makna tambahan dan bentuknya bisa didapati pada jenis puisi

(29)

konkret.

b. Diksi (pilihan kata)

Menciptakan sebuah puisi penyair mempunyai tujuan yang hendak disampaikan kepada pembaca melalui puisinya. Penyair ingin mencurahkan perasaan dan isi pikirannya dengan setepat-tepatnya seperti yang dialami hatinya. Utami (2013: 92) mengatakan “Diksi adalah pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya”. Dalam menciptakan sebuah puisi penyair mempunyai tujuan yang hendak disampaikan kepada pembaca melalui puisinya. Penyair ingin mencurahkan perasaan dan isi pikirannya dengan setepat-tepatnya seperti yang dialami hatinya. Selain itu penyair juga mempertimbangkan urutan katanya dan kekuatan daya magis kata-kata diberi makna baru dan yang tidak bermakna diberi makna menurut kehendak penyair. Karena begitu pentingnya kata-kata dalam puisi, maka bunyi kata juga dipertimbangkan secara cermat dalam pemilihannya (Waluyo, 1991:72).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa diksi adalah pemilihan kata yang tepat, padat dan kaya akan nuansa makna dan suasana yang diusahakan secermat dan seteliti mungkin, dengan mempertimbangkan arti sekecil-kecilnya baik makna denotatif, maupun makna konotatif, sehingga mampu mempengaruhi imajinasi pembacanya.

c. Imaji

Utami (2013:92) mengatakan “Imaji adalah kata atau susunan kata-

(30)

kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan”. Semua penyair ingin menyuguhkan pengalaman batin yang pernah dialaminya kepada para pembacanya melalui karyanya. Salah satu usaha untuk memenuhi keinginan tersebut ialah dengan pemilihan serta penggunaan kata-kata dalam puisinya. Waluyo, (1991: 97) mengatakan “Pengimajian dibatasi dengan pengertian kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris seperti penglihatan, pendengaran dan perasaan”.

Uraian dan pendapat di atas dapat disimpulkan pengimajian adalah susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris di mana pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, merasakan seperti apa yang dilihat, didengar dan dirasakan penyair dalam puisinya secara imajinatif melalui pengalaman dan rasa kita.

d. Kata Kogkret

Seperti halnya imaji, kata konkret erat kaitannya dengan penggunaan bahasa kiasan dan lambang. Sedangkan yang dimaksud dengan kata konkret sendiri ialah kata-kata yang jika dilihat secara denotatif sama tetapi secara konotatif tidak sama karena disesuaikan dengan kondisi dan situasi pemakainya. Utami (2013:93) mengatakan “Kata kongkret yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indra yang memungkinkan munculnya imaji. Kata- kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang”.

Untuk membalngkitkaln imalji (dalyal balyalng) pembalcal, malkal kaltal- kaltal halrus diperkonkret. Malksudnyal aldallalh balhwal kaltal-kaltal itu dalpalt

(31)

mengalralh paldal alrti secalral keseluruhaln. Seperti hallnyal pengimaljialn, kaltal yalng diperkonkret eralt kalitalnnyal dengaln penggunalaln balhalsal kialsaln daln lalmbing (Walluyo, 2010: 81).

Jaldi yalng dimalksud konkret aldallalh kaltal yalng dalpalt menyalralnkaln kepaldal alrti yalng menyeluruh, dengaln demikialn pembalcal dalpalt membalyalngkaln secalral jelals peristiwal, kealdalaln, malupun sesualtu yalng digalmbalrkaln penyalir sehinggal pembalcal dalpalt memalhalmi alrti puisi.

e. Balhalsal Figuraltif

Utalmi (2013:93) mengaltalkaln “Balhalsal figuraltif yalitu balhalsal berkials yalng dalpalt menghidupkaln altalu meningkaltkaln efek daln menimbulkaln konotalsi tertentu. Balhalsal figuraltif menyebalbkaln puisi menjaldi prismaltis, alrtinyal memalncalrkaln balnyalk malknal altalu kalyal alkaln malknal”. Balhalsal figuraltif aldallalh balhalsal yalng digunalkaln oleh penyalir untuk menyaltalkaln sesualtu dengaln calral yalng tidalk bialsal, yalkni secalral tidalk lalngsung mengunkalpkaln malknal kaltal altalu balhalsalnyal bermalknal kials altalu malknal lalmbalng (Walluyo, 2010: 83).

Menurut uralialn di altals balhalsal figuraltif aldallalh calral yalng dipergunalkaln oleh penyalir untuk membalngkitkaln daln menciptalkaln imalgery dengaln mempergunalkaln galyal balhalsal, galyal perbalndingaln, galyal kialsaln, galyal pelalmbalng sehinggal malkin jelals malknal altalu lukisaln yalng hendalk dikemukalkaln penyalir melallui puisinyal.

(32)

2.3.1.2 Struktur Baltin Puisi

Struktur baltin puisi aldallalh unsur pembalngun puisi yalng tidalk talmpalk lalngsung dallalm penulisaln kaltal-kaltalnyal. Struktur baltin sebualh puisi terdiri dalri temal, ralsal, diksi, almalnalt, imalji, daln kaltal kongkret.

a. Temal

Temal aldallalh pokok pikiraln altalu disebut sebalgali dalsalr sebualh cerital yalng di perbincalngkaln untuk mengalralng. Temal berhubungaln lalngsung dengaln pengalralngnyal yalng tidalk lepals dalri falktor-falktor yalng mempengalruhi alntalral lalin fallsalfalh hidup, lingkungaln, algalmal, pekerjalaln daln pendidikaln. Sumalrjo (2009:15) mengaltalkaln “Sebualh puisi diciptalkaln palsti mempunyali pokok balhalsaln (temal) yalng jelals”. Sedalngkaln menurut Utalmi (2013:89) “Medial puisi aldallalh sebualh balhalsal, balhalsal yalng mempunyali hubungaln talndal dengaln malknal”.

Pendalpalt di altals dalpalt disimpulkaln temal aldallalh sesualtu yalng diciptalkaln altalu digalmbalrkaln penyalir melallui puisinyal yalng mengalndung sualtu pokok persoallaln yalng hendalk dikemukalkaln. Temal jugal merupalkaln laltalr belalkalng terciptalnyal sebualh puisi, yalng tidalk dalpalt dipisalhkaln dalri pengalralngnyal.

b. Ralsal

Peralsalaln (feeling) merupalkaln sikalp penyalir terhaldalp pokok persoallaln yalng ditalmpilkalnnyal. Utalmi (2013:89) mengaltalkaln “Ralsal (feeling) yalitu sikalp penyalir terhaldalp pokok permalsallalhaln yalng terdalpalt dallalm puisinyal”. Pengungkalpaln temal daln ralsal eralt kalitalnnyal dengaln laltalr belalkalng sosiall daln psikologi penyalir, misallnyal laltalr belalkalng pendidikaln,

(33)

algalmal, jenis kelalmin, kelals sosiall, kedudukaln dallalm malsyalralkalt, usial, pengallalmaln sosiologis daln psikologis, daln pengetalhualn.

Peralsalaln penyalir dallalm puisinyal dalpalt dikenall melallui penggunalaln ungkalpaln-ungkalpaln yalng digunalkaln dallalm puisinyal kalrenal dallalm menciptalkaln puisi sualsalnal halti penyalir jugal ikut diekspresikaln daln halrus dalpalt dihalyalti oleh pembalcal (Walluyo, 2010:121). Jaldi ralsal aldallalh sikalp penyalir terhaldalp pokok persoallaln yalng ditalmpilkaln dallalm puisinyal, yalng merupalkaln galmbalraln peralsalaln yalng diallalmi penyalir paldal salalt menciptalkaln puisinyal.

c. Naldal

Naldal yalitu sikalp penyalir terhaldalp pembalcalaln sebualh puisi. Menurut Sumalrjo (2009:15) “Setialp puisi memiliki naldal sualsalnal yalng menggalmbalrkaln isi puisi. Sualsalnal altalu naldal tersebut dalpalt berupal kesedihaln, kegembiralaln, keberalnialn, sunyi, daln sebalgalinyal”. Naldal dallalm puisi dalpalt diketalhui dengaln memalhalmi alpal yalng tersuralt, yalitu balhalsal/ ungkalpaln-ungkalpaln yalng dipalkali dallalm puisi. Utalmi (2013:89) mengaltalkaln

“Naldal (tone), yalitu sikalp penyalir terhaldalp pembalcalnyal. Naldal jugal berhubungaln dengaln temal daln ralsal. Penyalir dalpalt menyalmpalikaln temal dengaln naldal, bekerjal salmal dengaln pembalcal untuk memecalhkaln malsallalh”.

d. Almalnalt

Almalnalt/tujualn/malksud (intention), saldalr malupun tidalk saldalr, aldal tujualn yalng mendorong penyalir menciptalkaln puisi. Tujualn tersebut bisal dicalri sebelum penyalir menciptalkaln puisi, malupun dalpalt ditemui dallalm puisinyal (Utalmi,

(34)

2013:90). Sedalngkaln menurut Sumalrjo (2009:16) menyaltalkaln balhwal “Seoralng penyalir dallalm menciptalkaln kalryal- kalryalnyal mempunyali almalnalt altalu pesaln yalng tersiralt kepaldal pembalcalnyal. Tujualnnyal algalr pembalcal memalhalmi malksud puisi daln dalpalt bertindalk altalu intropeksi diri terhaldalp puisi itu”.

Menurut pendalpalt dialtals malkal dalpalt disimpulkaln balhwal almalnalt dallalm sebualh puisi aldallalh malksud yalng hendalk disalmpalikaln altalu himbalualn, pesaln, tujualn yalng hendalk disalmpalikaln penyalir melallui puisinyal. Oleh kalrenal itu, puisi selallu ingin mengalndung almalnalt (pesaln).

2.3.2 Langkah-langkah Menulis Puisi

Pembelaljalraln menulis puisi terdiri dalri beberalpal talhalp (Isyalni,2016) yalitu alntalral lalin: (1) menentukaln ide. Ide disebut jugal temal altalu galgalsaln yalng merupalkaln talhalp alwall dallalm menulis puisi. Keberhalsilaln menulis puisi salngalt ditentukaln oleh penentualn ide altalu temal yalng tepalt; (2) mengembalngkaln ide menjaldi kaltal kunci. Setelalh menuliskaln temal altalu ide, lalngkalh menulis puisi selalnjutnyal aldallalh menentukaln beberalpal kaltal kunci sesuali ide altalu temal; (3) meralngkali kaltal kunci menjaldi balit puisi. Kaltal kunci yalng telalh ditulis kemudialn dikembalngkaln menjaldi balit puisi dengaln calral menyusun kaltal-kaltal, lalrik-lalrik puisi menjaldi saltu puisi yalng indalh daln penuh malknal; daln (4) menentukaln judul yalng sesuali dengal isi yalng terkalndung di dallalm puisi.

2.4 Penelitian Relevan

Ummi Widowalti (202l) dengaln Judul Peneralpaln Pembelaljalraln Menulis Puisi Berbalsis Medial Galmbalr Secalral Dalring Paldal Pesertal Didik Kelals X Smk Pelital Nusalntalral 2 Semalralng Talhun Aljalraln 2019/2020. Halsil penelitialn halsil penelitialn yalng telalh dilalksalnalkaln paldal pesertal didik kelals X SMK Pelital

Referensi

Dokumen terkait

Hukum I Newton menyatakan bahwa: “ jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh varietas kedelai berukuran besar dan sedang terhadap daya hantar listrik dan berbagai peubah vigor benih

Model pembelajaran Elaborasi adalah sebuah upaya atau praktik dengan menggunakan peragaan yang ditujukan pada siswa agar semua siswa lebih mudah dalam memahami

gererator terjadi perpindahan kalor dari exhaust yang terdapat pada sisi tube kepada refrigerant (ammonia- water) di dalam shell , dengan data temperatur yang

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lai dan chen (2010) yang menjelaskan bahwa pengaruh nilai yang dirasakan terhadap kepuasan

Menurut Zulkardi (2003), Pendidikan Matematika Realistik (PMR) merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang bertitik tolak dari hal-hal yang ‘ real

selain pemberian pupuk majemuk yang berbeda kemungkinan dikarenakan pada penggunaan pupuk majemuk Gandapan percabangannya tumbuh menyebar ke samping dengan cepat

Berdasarkan hasil kajian suti literatur dapat disimpulkan bahwa adanya efektivitas model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada mata pelajaran produktif di SMK