• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN GOOGLE SITES PADA MUATAN IPA

KELAS V SUBTEMA MEMELIHARA KESEHATAN ORGAN PERNAPASAN MANUSIA DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

OLEH:

ALDI IVANDI PUTRA NIM A1D119168

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

DESEMBER 2023

(2)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN GOOGLE SITES PADA MUATAN IPA

KELAS V SUBTEMA MEMELIHARA KESEHATAN ORGAN PERNAPASAN MANUSIA DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Jambi

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH:

ALDI IVANDI PUTRA NIM A1D119168

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

DESEMBER 2023

(3)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Website Menggunakan Google Sites Pada Muatan IPA Kelas V Subtema Memelihara Kesehatan Organ Pernapasan Manusia Di Sekolah Dasar”. Proposal, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yang disusun oleh Aldi Ivandi Putra, Nomor Induk Mahasiswa A1D119168 telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

(4)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi yang Berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Website Menggunakan Google Sites Pada Muatan IPA Kelas V Subtema Memelihara Kesehatan Organ Pernapasan Manusia Di Sekolah Dasar”. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang disusun oleh Aldi Ivandi Putra, nomor induk Mahasiswa A1D119168 telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Tim Penguji

1. Drs. Faizal Chan, S.Pd., M.Si Ketua NIP. 1963311081988061001

2. Hendra Budiono, S.Pd., M.Pd Sekretaris NIP. 201512051033

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dr. Dra. Destrinelli, M.Pd NIP. 196509011997022001

(5)

iv

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Aldi Ivandi Putra

NIM : A1D119168

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari hasil penelitian lain. Skripsi ini telah diuji dengan aplikasi Turnitin Express sebesar 30%. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini merupakan jiplakan atau plagiat, saya bersedia menerima sanksi dicabut gelar dan ditarik ijazah.

Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Muara Bulian, 04 Januari 2023 Yang membuat pernyataan,

Aldi Ivandi Putra NIM A1D119168

(6)

v MOTTO

“ Tidak ada kata terlambat untuk mulai mencoba hal-hal baru dan menciptakan kehidupan yang kamu inginkan ”

Kupersembahkan skripsi ini untuk Almarhum Bapak dan Ibu tercinta. Terimakasih telah mengajarkan banyak perjalanan tentang kehidupan, memberi dukungan, tentang keimanan serta arti sebuah keikhlasan. Semuanya berkat do’a dan perjuangan kedua orang tuaku tercinta hingga aku bisa berada di perguruan tinggi.

Terimakasih aku ucapkan juga kepada kakak yang juga selalu mendukung perjalananku, memberi motivasi dan menyemangati hingga aku bisa sampai di titik ini.

Dan teruntuk teman-teman seperjuangan, tetaplah berjuang meskipun terkadang tidak mendapatkan kesetaraan hak yang sama dari mereka yang dianggap sempurna oleh sekitar. Percayalah, ketetapan allah pada hambanya itu adil. Bisa jadi Tuhan menciptakan kita untuk menunjukkan bahwa kita adalah salah satu cara untuk menunjukkan anugerah-Nya

(7)

vi ABSTRAK

Putra, Aldi Ivandi. 2022. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif berbasis Website menggunakan Google Sites pada Muatan IPA kelas V Subtema Memelihara Kesehatan Organ Pernapasan Manusia di Sekolah Dasar.

Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini dan Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Drs. Faizal Chan, M.Si., (II) Hendra Budiono, S.Pd., M. Pd

Kata Kunci: Media Pembelajaran Interaktif, Website, Muatan IPA.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis website menggunakan google sites pada muatan IPA kelas V subtema memelihara kesehatan organ pernapasan manusia di sekolah dasar dan untuk mengetahui tingkat kelayakan media pembelajaran interaktif berbasis website menggunakan google sites pada muatan IPA kelas V subtema memelihara kesehatan organ pernapasan manusia di sekolah dasar

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (Research and Development) menggunakan pendekatan gabungan kualitatif dan kuantitatif (mix methode). Penelitian berupa pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis website menggunakan google sites pada muatan IPA kelas V subtema memelihara kesehatan organ pernapasan manusia di sekolah dasar. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model pengembangan DDD-E (Decide, Design, Develop, Evaluate). Penelitian ini dilakukan di SDN 55/I Sridadi Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari. Data Penelitian diperoleh dari validasi materi, validasi media dan validasi bahasa. Selain itu, data juga diperoleh dari angket respon guru dan respon peserta didik untuk melihat keterbacaan melalui uji kelompok kecil dan untuk mengetahui tingkat kepraktisan melalui uji kelompok besar pada media pembelajaran interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji coba validasi dari penilaian ahli materi mendapatkan rata-rata sebesar 4,63 dengan kategori sangat valid, penilaian dari ahli bahasa mendapatkan rata-rata sebesar 4,54 dengan kategori produk sangat valid serta penilaian dari ahli media mendapatkan rata-rata sebesar 4,30 dengan kategori sangat valid. Penilaian dari respon guru mendapat rata-rata sebesar 4,5 dengan kategori Sangat Praktis, dan penilaian dari respon peserta didik pada uji kelompok besar mendapat skor rata-rata 4,75 dengan kategori sangat praktis serta penilaian dari penilaian respon siswa pada uji coba kelompok kecil mendapat rata-rata 4,73 dengan kategori sangat praktis.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis website menggunakan google sites pada muatan IPA kelas V subtema memelihara kesehatan organ pernapasan manusia di sekolah dasar secara keseluruhan dapat digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah.

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim, dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan nikmat sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul “Pengembangan media Pembelajaran Interaktif berbasis Website dengan menggunakan Google Sites Pada Muatan IPA Kelas V Subtema Memelihara Kesehatan Organ Pernapasan Manusia di Sekolah Dasar”. Proposal ini disusun sebagai syarat untuk bisa memulai penelitian di SDN 55/I Sridadi sebagai pemenuhan tugas pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Jambi.

Penulis menyadari selama dalam penyusuanan proposal ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai dimensi pihak manusia. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada kedua orangtua tercinta yakni Bapak Alm. Muharman, A.Md dan Ibu Eli Rayani yang telah memanjatkan doa dan selalu memberi dukungan kepada penulis serta saudaraku Jeri Nugraha yang selalu memberikan memotivasi dan memberi doa sehingga memberi kelancaran dalam penyusunan skripsi ini. Selanjutnya, Peneliti menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak Drs. Faizal Chan, S.Pd., M.Si sebagai pembimbing I, dan bapak Hendra Budiono,S.Pd.,M.Pd sebagai pembimbing II, yang telah membimbing serta mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. M. Rusdi., S.Pd., M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi, Bapak Dr. Yantoro, M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini dan

(9)

viii

Dasar Universitas Jambi, Ibu Dr. Dra. Destrinelli, M.Pd selaku Kaprodi Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Jambi, Bapak Hendra Budiono, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik, serta ucapan terimakasih kepada Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Jambi yang senantiasa telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada peneliti.

Penulis dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan proposal terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, peneliti berharap semoga proposal ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Jambi, Januari 2023

Aldi Ivandi Putra

(10)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang` ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Pengembangan ... 5

1.4 Spesifikasi Pengembangan ... 6

1.5 Manfaat Pengembangan ... 6

1.6 Pentingnya Pengembangan ... 7

1.7 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ... 7

1.8 Definisi Istilah ... 8

BAB II KAJIAN TEORITIK ... 10

2.1 Media Pembelajaran ... 10

2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran ... 10

2.1.2 Manfaat Media Pembelajaran ... 11

2.1.3 Pemanfaatan dan Keterbatasan Media Pembelajaran ... 11

2.1.4 Prinsip Media Pembelajaran ... 12

2.2 Media Pembelajaran Interaktif ... 13

2.2.1 Pengertian Media Pembelajaran Interaktif ... 13

2.2.2 Manfaat Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif ... 14

2.3 Media Pembelajaran berbasis Website ... 14

2.3.1 Definisi Media Pembelajaran berbasis Website ... 14

2.3.2 Manfaat Menggunakan Media Pembelajaran berbasis Website .... 15

2.4 Pembelajaran berbasis website ... 16

2.4.1 Pengertian Website ... 16

2.4.2 Fungsi Website ... 17

2.5 Google Sites ... 17

2.5.1 Pengertian Google Sites ... 17

2.5.2 Manfaat Google Sites ... 18

2.6 Muatan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 19

2.6.1 Hakekat Muatan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 19

2.6.2 Tujuan Muatan IPA di Sekolah Dasar ... 20

(11)

x

2.7 Pembelajaran Sistem dan Organ-organ Pernapasan pada Manusia di

Sekolah Dasar ... 21

2.8 Penelitian Relevan ... 22

2.9 Kerangka Berpikir ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

3.1 Model Pengembangan ... 26

3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan ... 28

3.2.1 Menentukan (Decide) ... 28

3.2.1.1 Menentukan Tujuan Pembelajaran ... 28

3.2.1.2 Menentukan Tema atau Ruang Lingkup Media... 30

3.2.1.3 Mengembangkan Kemampuan Prasyarat ... 31

3.2.1.4 Menilai Sumber Daya ... 32

3.2.2 Perancangan (Design) ... 32

3.2.3 Mengembangkan (Develop)... 36

3.2.4 Evaluasi (Evaluate) ... 37

3.3 Subjek Uji Coba ... 38

3.4 Jenis data dan sumber data ... 38

3.5 Instrumen Pengumpulan Data ... 40

3.6 Teknik analisis data ... 45

3.6.1 Analisis Validitas ... 45

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN ... 48

4.2 Hasil Pengembangan ... 48

4.1.1 Tahap Menentukan (Decide) ... 48

4.1.2 Tahap Perancangan (Design) ... 49

4.1.3 Pengumpulan Alat dan Bahan Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif ... 49

4.1.4 Pembuatan Tampilan Media Pembelajaran Interaktif ... 50

4.1.5 Tahap Mengembangkan (Develop)... 55

4.1.6 Membuat Prototipe Media Pembelajaran Interaktif ... 56

4.1.7 Validasi Tim Ahli ... 63

4.1.8 Mengujicobakan Produk Untuk Menilai Tingkat Kepraktisan ... 73

4.1.9 Tahap Evaluasi (Evaluate) ... 80

4.3 Pembahasan ... 81

4.3.1 Hasil Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif... 81

4.3.2Validitas Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Website Pada Tema 2 Subtema Memelihara Kesehatan Organ Pernapasan Manusia Pada Kelas V Sekolah Dasar ... 83

4.3.3 Kepraktisan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Website Pada Tema 2 Subtema Memelihara Kesehatan Organ Pernapasan Manusia Pada Kelas V Sekolah Dasar ... 85

(12)

xi

BAB V SARAN IMPLIKASI DAN KESIMPULAN ... 87

5.1 Simpulan ... 87

5.2 Implikasi ... 88

5.3 Saran ... 88

DAFTAR RUJUKAN ... 90

LAMPIRAN ... 94

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka berpikir... 25

2.2 Flow Chart Media pembelajaran interaktif ... 33

4.1 Penentuan Tampilan Judul Media Pembelajaran Interaktif ... 51

4.2 Pencantuman Logo Instansi dan Identitas Media... 52

4.3 Pembuatan Fitur-fitur Menu ... 52

4.4 Pengaturan Tata Letak pada Tampilan Website ... 53

4.5 Tampilan Background ... 53

4.6 Pengaturan Warna dan Mendesain Tampilan Website ... 54

4.7 Tampilan Halaman Evaluasi ... 55

4.8 Tampilan Menu Beranda ... 59

4.9 Tampilan Menu Utama ... 59

4.10 Tampilan Menu Profil Mahasiswa ... 59

4.11 Tampilan Menu KD Indikator dan Tujuan Pembelajaran ... 60

4.12 Tampilan Menu Materi Pembelajaran ... 60

4.13 Tampilan Materi Sistem dan Organ Pernapasan Manusia ... 61

4.14 Tampilan Materi Bahaya Kabut Asap Bagi Pernapasan Manusia ... 61

4.15 Tampilan Materi Cara Memelihara Kesehatan Organ Pernapasan Manusia ... 62

4.16 Tampilan Menu Video Pembelajaran ... 62

4.17 Tampilan Menu Evaluasi ... 63

4.18 KD Indikator &Tujuan Pembelajaran a) Sebelum revisi b) Sesudah Revisi ... 66

4.19 Menu Evaluasi a) Sebelum revisi b) Sesudah revisi ... 66

4.20 Menu Materi a) Sebelum revisi b) Sesudah revisi ... 67

4.21 Menu beranda a) Sebelum revisi b) Sesudah revisi ... 69

4.22 Menu materi a) Sebelum revisi b) Sesudah revisi ... 70

4.23 Menu Profil Mahasiswa a) sebelum revisi b) sesudah revisi ... 70

4.24 Angket Validasi Ahli Media a) Sebelum revisi b) Sesudah revisi ... 73

4.25 Menu Materi a) Sebelum Revisi b) Sesudah Revisi ... 76

4.26 Menu Evaluasi a) Sebelum Revisi b) Sesudah Revisi ... 76

4.27 Menu Video Pembelajaran a) Sebelum Revisi b) Sesudah Revisi ... 77

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Langkah Pengembangan DDDE ... 27

3.2 Storyboard Media pembelajaran interaktif berbasis website ... 34

3.3 Kisi-kisi angket validasi ahli bahasa ... 41

3.4 Kisi-kisi angket validasi ahli materi ... 41

3.5 Kisi-kisi angket validasi ahli media ... 42

3.6 Angket respon guru ... 44

3.7 Angket respon peserta didik ... 44

3.8 Konversi nilai skala lima ... 45

3.9 Interval skor dan kategori... 47

4.1 Spesifikasi Komputer ... 49

4.2 Penilaian Validasi Ahli Materi ... 64

4.3 Penilaian Validasi Ahli Bahasa ... 68

4.4 Penilaian Validasi Ahli Media ... 72

4.5 Hasil Angket Respon Guru ... 74

4.6 Hasil Angket Respon Peserta didik (Uji Coba Kelompok Besar) ... 78

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Dokumentasi Observasi Awal ... 95

2 Surat Permohonan Validator ... 97

3 Penilaian Angket Validasi Materi Tahap Pertama ... 100

4 Penilaian Angket Validasi Materi Tahap Kedua ... 101

5 Penilaian Angket Validasi Bahasa Tahap Pertama ... 102

6 Penilaian Angket Validasi Bahasa Tahap Kedua ... 103

7 Penilaian Angket Validasi Media Tahap Pertama ... 104

8 Penilaian Angket Validasi Media Tahap Kedua ... 105

9 Rencana Pelaksanaan Pembekajaran (RPP) ... 106

10 Penilaian Angket Respon Guru ... 109

11 Penilaian Angket Respon Peserta Didik (Uji Kelompok Kecil) ... 111

12 Penilaian Angket Respon Peserta Didik (Uji Kelompok Besar) ... 113

13 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... 120

14 Dokumentasi Uji Coba Kelompok Kecil ... 121

15 Dokumentasi Uji Coba Kelompok Besar ... 123

16 Dokumentasi Lainnya ... 124

17 Scrennshot Daftar Pustaka dari aplikasi Mendeley ... 127

18 Bukti Cek Turnitin oleh TIMTAM ... 128

19 Riwayat Hidup ... 129

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi di era serba digital telah memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia khususnya dalam dimensi dunia pendidikan. Paradigma pembelajaran abad 21 mengisyaratkan bahwasanya tenaga pendidik dituntut harus mahir dalam mengoperasikan teknologi sebagai sarana dalam berkomunikasi untuk menciptakan sistem pembelajaran yang berinovasi. Hal ini selaras dengan Permendikbud No 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah. Isi standar proses yang lebih mengarah kepada hal tersebut yakni penggunaan teknologi untuk meningkatkan efesiensi dan keefektifan pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, ditumtut kepada seorang guru mampu mengimplementasikan sistem pembelajaran yang berinovasi dalam proses pembelajaran.

Pelaksananan proses pembelajaran didalamnya terdapat komunikasi antara guru dan peserta didik terkait dengan ruang lingkupnya masing-masing, serta guru memberikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya supaya memperoleh materi pembelajaran dan keterampilan serta pembenahan karakter (Setyo dkk, 2017:7).

Seorang guru jika memiliki keterampilan yang berkualitas dan profesional maka kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan inovatif. Dalam proses pembelajaran, guru mempunyai peran yang sangat penting. Kendala yang dihadapi peserta didik dalam belajar dapat diatasi oleh guru yang mempunyai keterampilan profesional. Oleh karena itu, pada abad 21 saat ini guru sangat dituntut untuk profesional sehingga mampu memancing peserta didik untuk berpikir secara 4C

(17)

(Critical Thinking, Communication, Collaboration, and Creativity Thinking).

Kompetensi 4C perlu diterapkan guna untuk membekali peserta didik untuk mampu bersaing di era abad 21 saat ini untuk memaksimalkan tercapainya tujuan pembelajaran.

Abad 21 guru perlu mempersiapkan dirinya untuk meningkatkan kualitas kompetensi dirinya yang berlandaskan dengan teknologi yang lebih mengarah pada TPACK sesuai dengan arah tangan perkembangan saat ini. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Haryanto dkk (2022:197) bahwasanya “guru merupakan tenaga pendidik yang berkewajiban untuk membagikan wawasan yang dimilikinya dan mendidik selayaknya peran seorang guru, kemudian menjadikan peserta didik tersebut menjadi cerdas dan berkompeten”. Di era abad 21 terdapat tuntutan untuk guru yang harus dihadapi maka suatu institusi tanpa terkecuali harus menyiapkan tenaga pendidik yang berkualitas yakni guru kreatif dan inovatif.

Keterampilan yang wajib dimiliki guru pada abad 21 yakni salah satunya mahir mengoperasikan teknologi sebagai sarana dalam berkomunikasi dan menyampaikan materi. Oleh karena itu, media pembelajaran menjadi sarana utama dalam keberjalanan proses pembelajaran, karena semakin dibutuhkan untuk mengatasi berbagai permasalahan. Media pembelajaran merupakan suatu alat yang dioperasikan sebagai perantara memberikan materi agar peserta didik dengan mudah untuk menyerap ilmu-ilmu pengetahuan dan memahami apa yang disampaikan oleh guru (Asyhari & Silvia, 2016:3). Media pembelajaran sangat penting untuk dikembangkan untuk memancing antusias peserta didik, membuka pola pikirnya untuk berpikir secara 4C (Critical Thinking, Communication,

2

(18)

Collaboration, and Creativity Thinking), dan membuat sistem pembelajaran lebih menarik.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di SD Negeri 55/I Sridadi Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari pada hari Selasa 18 Oktober 2022, memperoleh informasi bahwa sekolah tersebut masih menggunakan kurikulum 2013 terkecuali untuk kelas I dan IV yang sudah menerapkan kurikulum merdeka belajar. Guru telah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sebagai sarana dalam menyampaikan materi seperti penggunaan video pembelajaran baik dari youtube atapun dari guru yang dibuat secara mandiri, WhatApp group, dan Quizizz. Namun, dalam penyampaian materi guru berpatokan dengan buku paket dan menggunakan media gambar sebagai alat bantu dalam menjelaskan materi tanpa adanya visualisasi yang digunakan oleh guru sehingga bentuknya abstrak, sehingga kondisi tersebut mengakibatkan peserta didik kesulitan mempelajari materi pada muatan IPA salah satunya pada tema 2 subtema 3 materi sistem dan organ-organ pernapasan pada manusia dalam bentuk seperti peserta didik sulit dalam memahami dan menyerap materi pembelajaran yang diajarkan dan membuat peserta didik terkendala saat memahami konsep-konsep dari materi tersebut sehingga membuat peserta didik cendrung menjadi lebih pasif.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kalating dan Sherly (2015) bahwasanya “penggunaan media pembelajaran berbasis website mempunyai kemampuan metakognitif dan tingkat efesiensi yang kuat dibandingkan tidak menggunakan media pembelajaran berbasis website”. Purmadi dan Surjono (2016) bahwasanya mengembangkan bahan ajar berbasis website berdasarkan prinsip belajar peserta didik untuk mata pelajaran fisika, untuk hasil dari penelitian tersebut

(19)

4

yakni efektif dimanfaatkan dan digunakan sehingga terjadinya peningkatan terhadap cara penyerapan materi yang efektif.

Mengacu pada permasalahan yang telah diuraikan, maka diperlukan menggunakan media pembelajaran yang menarik sesuai dengan tuntutan materi pembelajaran yang berlandaskan dengan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge). TPACK penting untuk diterapkan dalam proses pembelajaran khususnya pada muatan IPA karena dinilai mampu memberikan arahan baru bagi guru tentang bagaimana memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu dalam memberikan materi sehingga berjalan efektif dan mendorong peserta didik berpikir secara ‘4C’ guna untuk menggapai tujuan pembelajaran yang dicapai.

Salah satu bentuk upaya efektif dilakukan agar muatan IPA menarik untuk dipelajari yakni mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis website yang disesuaikan dengan kebutuhan pokok materi pembelajaran tersebut. Media pembelajaran interaktif berbasis website dipilih karena cocok dimanfaatkan untuk mendorong dan memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam menyerap materi pembelajaran yang dianggap susah untuk dipahami. Selain itu, kelebihan dari media pembelajaran berbasis website yakni lebih mudah digunakan dengan menggunakan handphone atau komputer, memudahkan guru dalam memaparkan materi secara jelas, dan mengklasifikasi sistem dan organ-organ pernapasan secara akurat. Sistem pembelajaran seperti inilah yang dibutuhkan untuk dapat menumbuhkan keterampilan peserta didik dalam berpikir secara 4C dalam mengikuti kegiatan belajar dan mengajar.

(20)

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Website Menggunakan Google Sites Pada Muatan IPA Kelas V Subtema Memelihara Kesehatan Organ Pernapasan Manusia di Sekolah Dasar”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis Website menggunakan Google Sites pada muatan IPA kelas V subtema memelihara kesehatan organ pernapasan manusia di sekolah dasar?

2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran interaktif berbasis Website menggunakan Google Sites pada muatan IPA kelas V subtema memelihara kesehatan organ pernapasan manusia di sekolah dasar?

1.3 Tujuan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan proses pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis Website menggunakan Google Sites pada muatan IPA kelas V subtema memelihara kesehatan organ pernapasan manusia di sekolah dasar

2. Mendeskripsikan tingkat kelayakan media pembelajaran interaktif berbasis Website menggunakan Google Sites pada muatan IPA Kelas V

(21)

6

subtema memelihara kesehatan organ pernapasan manusia di sekolah dasar

1.4 Spesifikasi Pengembangan

Adapun spesifikasi produk pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis website adalah sebagai berikut:

1. Media pembelajaran yang dikembangkan berupa media pembelajaran interaktif berbasis website menggunakan google sites sebagai aplikasi penunjang yang dimanfaatkan dalam pembuatan website.

2. Media pembelajaran interaktif yang dikembangkan berbasis website mempunyai variasi warna dan bentuk yang sudah dikreasikan, gambar- gambar, animasi-animasi, dan tulisan yang menarik.

3. Media pembelajaran interaktif berbasis website yang dikembangkan didalamnya website tersebut terdapat beberapa fitur seperti beranda, halaman profil penulis, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran, menu utama, materi pembelajaran,video pembelajaran, animasi-animasi, gambar-gambar, dan evaluasi.

1.5 Manfaat Pengembangan

Manfaat dalam pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis website diharapkan mampu mengundang hal positif untuk setiap elemen, yakni sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Memberikan sumbangsih terkait wawasan tentang pentingnya penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis website pada muatan IPA pada materi sistem dan organ-organ pernapasan, serta untuk menambah gagasan

(22)

dan wawasan untuk para pembaca mengenai proses pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis website.

2. Manfaat praktis

- Manfaat bagi peserta didik

Mampu membuat peserta didik mempelajari secara individu dengan menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis website,

- Manfaat bagi guru

Sebagai sarana komunikasi dalam menerapkan dan memberikan materi terkait sistem dan organ-organ pernapasan pada manusia dan mampu membuat peserta didik mengembangkan pola pikir secara kritis serta mampu bersaing di abad 21.

1.6 Pentingnya Pengembangan

Pengembangan memiliki peranan penting dalam menghasilkan media pembelajaran yang berkualitas dan layak diterapkan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk memaparkan materi secara terstruktur serta mampu memvisualisasikan materi sistem dan organ pernapasan pada manusia mengingat pada suatu muatan tidak bisa dipraktekan secara langsung. Pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis website ini dapat menjadi solusi agar sistem pembelajaran yang diterapkan di sekolah-sekolah tetap efektif dan efisien.

1.7 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan 1. Asumsi

Pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis Website menggunakan Google Sites pada muatan IPA kelas V subtema memelihara kesehatan organ pernapasan manusia di sekolah dasar ini dilaksanakan

(23)

8

dengan asumsi yaitu dengan media pembelajaran yang didesain seinteraktif dan sekreatif mungkin, secara tidak langsung peserta didik menjadi lebih senang membaca dan melakukan hal-hal yang ada dalam buku tersebut, peserta didik asumsikan lebih bersemangat, tertarik, terdidik, dan teratur arus belajarnya dengan menggunakan media pembelajaran interaktif yang dikembangkan.

2. Keterbatasan

a. Media pembeajaran interaktif yang dikembangkan berbasis website pada muatan sains subtema 3 (memelihara kesehatan organ pernapasan manusia).

b. Pengembangan media pembelajaran interaktif dikembangkan untuk kelas V sekolah dasar.

c. Media pembelajaran interaktif berisi tentang materi sistem dan organ- organ pernapasan.

d. Media pembelajaran interaktif yang dikembangkan untuk dilaksanakan pada tema 2 (udara bersih bagi kesehatan).

e. Kelayakan dalam penelitian ini meliputi tingkat validitas dan kepraktisan.

1.8 Definisi Istilah

Upaya menghindari terjadinya kesalahan dalam penggunaan istilah, maka perlu diberi penjelasan tentang terkait hal tersebut yakni sebagai berikut:

1. Pengembangan merupakan metode yang memiliki manfaat untuk meningkatkan kemampuan teknis dan teoritis serta memverifiksi suatu produk yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.

(24)

2. Media pembelajaran merupakan suatu sarana yang mempunyai sifat dapat merangsang pikiran, membagikan pesan, keterampilan, dan perasaan peserta didik sehingga membuat terlaksananya kegiatan pembelajaran.

3. Pembelajaran berbasis website adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan internet sebagai jalan untuk mengakses berbagai informasi.

4. Google Sites adalah suatu aplikasi pembelajaran berbasis web yang bisa dimanfaatkan dan digunakan untuk menampikan teks, video,animasi-animasi, gambar-gambar hingga sebuah link tentang tema materi yang akan pelajari oleh peserta didik.

(25)

10 BAB II

KAJIAN TEORITIK 2.1 Media Pembelajaran

2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam pembelajaran oleh tenaga pendidik sebagai perantara dalam memberikan suatu informasi. Sebagaimana dijelaskan oleh Nasher & Aditya (2022:12) bahwa “benda, alat, lingkungan dan lain-lain merupakan semua jenis benda yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran untuk memberikan informasi. Maka dari itu, dengan mengintegrasikan media pembelajaran dapat memudahkan tenaga pendidik memberikan wawasan yang lebih bervariatif kepada peserta didik”. Sedangkan menurut Yaumi (2018:7) memaparkan bahwa “media pembelajaran merupakan segala macam instruksi yang dilakukan dalam bentuk netral guna untuk membagikan informasi, peralatan fisik yang dimaksud yakni bahan cetak,benda asli,visual,audio-visual,multtimedia dan website”. Selanjutnya, Menurut Febriyanti

& Mulyaningtyas (2022:55-56) menjabarkan bahwa “media pembelajaran merupakan alat untuk memberi jalan pelintas kepada pendidik dalam membagikan wawasan kepada peserta didik, mendukung proses pembelajaran berjalan dengan lancar serta tercapainya tujuan pembelajaran”.

Berdasarkan ketiga teori yang telah dipaparkan ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan alat yang dioperasikan dan dimanfaatkan untuk membagikan informasi dan sebagai alat perantara dalam proses pembelajaran.

(26)

2.1.2 Manfaat Media Pembelajaran

Pelaksanaan proses pembelajaran memerlukan media pembelajaran sebagai bahan ajar karna bermanfaat memperlancar komunikasi antara tenaga pendidik dan peserta didik, dengan tujuan mendorong peserta didik untuk menyerap materi pembelajaran secara optimal. Secara umum media pembelajaran memiliki beberapa manfaat sebagaimana yang dipaparkan oleh Cahyadi (2019:26) yakni sebagai berikut:

a) Pastikan untuk menelaah garis besar pesan supaya tidak terlalu bersifat verbalis,b) Menyelesaikan koflik dengan waktu, ruang, dan daya indera saat membandingkan objek besar dengan teks, gambar, poster film, atau model, seperti misalnya: 1) Objek yang sangat besar dapat dibandingkan dengan gambat, kenyataam, video, film, atau model, 2) Objek yang kecil didukung oleh miniatur film, video, atau gambar, 3) Fotografi dengan kecepatan tinggi atau selang waktu dapat dioperasikan untuk meningkatkan kecepatan objek yang bergerak, 4) Objek yang sangat lengkap (seperti mesin-mesin) bisa dijelaskan menggunakan model, diagram, dan teknik lainnya, 5) Peristiwa yang terjadi sebelumnya dapat dilihat dengan rekaman film, video, film bingkai, foto atau secara lisan, 6) Konsep-konsep yang sangat sulit untuk divisualisasikan dapat dilihat dalam bentuk video, gambar, dan media lainnya.

Berdasarkan teori yang telah diuraikan dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran sangat bermanfaat dalam pembelajaran karena dinilai mampu mempermudah dan memperlancar guru dalam memaparkan materi pelajaran serta dinilai mampu mengatasi berbagai masalah dalam kegiatan belajar dan mengajar.

2.1.3 Pemanfaatan dan Keterbatasan Media Pembelajaran

Sejalan dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan, pemanfaatan media pembelajaran di era abad 21 semakin canggih, sehingga sangat dapat dirasakan manfaatnya oleh para pengguna, seperti mempermudah dalam memaparkan materi, mempermudah peserta didik terkait daya pemahamannya terhadap materi pembelajaran, serta memiliki keterbatasan-keterbatasan. Secara lebih rinci adapun penjelasan oleh Ramli (2012:6-10) terkait manfaat dan keterbatasan penggunaan media pembelajaran adalah sebagai berikut:

(27)

12

a) Membagikan umpan balik untuk penuntasan kegiatan pembelajaran yang akan direncanakan. b) Media yang memakan tenaga listrik secara tidak langsung meragukan daya listrik tersebut, c) Memberikan penjelasan secara rinci kepada peserta didik secara instan tentang apa yang telah dijelaskan oleh guru terkait pembeajaran. d) Untuk mendorong kesadaran yang lebih besar tentang apa yang diajarkan di kelas, sehingga akan menumbuhkan rasa hormetik dan senang terhadap peserta didik, e) Secara tidak langsung ketika mengujicobakan terkait yang dipelajari dalam internal kelas dengan apa yang tersedia di luar kelas, maka antusias peserta didik untuk belajar akan tumbuh, f) Secara tidak langsung peserta didik didorong untuk membandingkan materi yang diajarkan oleh gurunya dengan materi yang diajarkan oleh media luar sekolah, g) Tingkah laku ekstra waspada harus dipahami, terutama jika memiliki komponen elektronik, agar dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam kurun waktu yang lama.

Selanjutnya, keterbatasan dalam penggunaan media pembelajaran:

1. Penggunaan media pembelajaran dimanfaatkan sebagai alat, bukan sebagai mengantikan peran guru.

2. Pembahasan pokok lebih ditujukan untuk peserta didik yang lebih praktis dan bermanfaat bagi mereka pribadi.

3. Terkadang ada media yang menunjukan penataan tertentu dalam ruang bersangkutan.

4. Menggunakan media pembelajaran dalam berbagai cara sangat efektif.

5. Dibutuhkan banyak waktu untuk mengelola untuk media pembelajaran.

6. Jika suatu kerusakan terjadi, itu sangat berbahaya dan tidak dapat digunakan untuk tindakan lebih lanjut

2.1.4 Prinsip Media Pembelajaran

Hakekatnya setiap media pembelajaran mempunyai beberapa prinsip yang harus dipahami dan diperhatikan agar dapat dioperasikan sebagai sarana untuk pembantu proses pembelajaran menjadi lebih efektif, sebagaimana yang dipaparkan oleh Kristanto (2016:6-10) di antaranya yakni sebagai berikut:

a) Penggunaan media oleh guru harus aman dan etis agar tujuan pembelajaran tercapai, b) Media yang akan dioperasikan harus diadaptasikan, c) Penggunaannya diadaptasikan dengan keinginan, keperluan, dan karakteristik peserta didik, d) Penggunaan media harus memanifestasikan keefektifan dan efesiensinya, e) Penggunaan media sebaiknya diadaptasikan dengan keterampilan yang dimililki guru dalam menggunakannya.

Berdasarkan teori yang telah dijelaskan ditarik kesimpulan bahwa prinsip media pembelajaran yakni dalam penggunaan media harus diadaptasikan dengan keterampilan guru dan materi pelajaran dengan keinginan, karakteristik dan kebutuhan peserta didik serta harus tepat agar tujuan pembelajaran tercapai.

(28)

2.2 Media Pembelajaran Interaktif

2.2.1 Pengertian Media Pembelajaran Interaktif

Keefektifan penyampaian materi pembelajaran, memperlancar, dan meningkatkan efesiensinya dapat terealisasikan dengan dengan memanfaatkan media pembelajaran interaktif sebagai wadah untuk mengembangkannya sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam dunia pendidikan, alat pembantu atau sarana yang banyak digunakan yakni media pembelajaran interaktif sebagai media masa kini. Menurut Dewi dkk (2018:30) bahwa “media pembelajaran interaktif merupakan bahan ajar yang bermanfaat sebagai perantara dan dapat digunakan dalam kegiatan belajar dan mengajar dimana pengirim serta penerima informasi didorong untuk terlibat dalam percakapan satu sama lain”. Sedangkan menurut Maulita & Sukartiningsih (2018:682) menerangkan bahwa “media pembelajaran interaktif merupakan alat berbasis teknologi yang dapat membuat kualitas pembelajaran menjadi berkualitas dan alat tersebut dikatakan interaktif karena berfungsi sesuai dengan preferensi pengguna”. Selanjutnya Menurut Pratomo &

Irawan (2015:14-28) mengemukakan bahwa “media interaktif merupakan media yang disusun sedemikian rupa dengan mengkaitkan respon pengguna aktif dan memiliki komponen audio visual (termasuk animasi)”.

Berdasarkan penjelasan beberapa teori tersebut ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran interaktif mempunyai unsur audio visual termasuk animasi- animasi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembantu dalam pembelajaran dan dapat dioperasikan sesuai dengan kehendak pengguna.

(29)

14

2.2.2 Manfaat Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif

Pelaksanaan proses pembelajaran media pembelajaran interaktif berperan penting dalam keberlangsungan proses pembelajaran secara optimal terlebih media pembelajaran interaktif yang digunakan untuk mempermudah tenaga pendidik dalam menyampaikan materi.. Sebagaimana yang dijabarkan oleh Sugiyarto dkk (2021:118-123) bahwa manfaat menggunakan media pembelajaran interaktif yakni sebagai berikut:

a) Menawarkan jaminan berupak kemudahan kepada peserta didik untuk mempelajari materi pelajaran yang disampakan oleh guru, b) Merangsang pikiran peserta didik untuk ikut serta berperan aktif dalam pembelajaran, c) secara tidak langsung dalam pembelajaran guru dan siswa terlibat dalam memanfaatkan teknologi, d) peserta didik dapat memanfaatkan teknologi fasilitas internet untuk mencari sumber belajar, e) menyelesaikan keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, memperbesar perubahan pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis, f) meningkatkan percakapan yang lebih positif antara komunitas dan masyarakat e) memungkinkan peserta didik untuk belajar secara pribadi berdasarkan tujuan, keterampilan, minat dan prinsip moral mereka.

Berdasarkan teori yang telah diuraikan ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran interaktif bermanfaat untuk mempermudah dan merangsang pikiran peserta didik serta dapat memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk mencari sumber-sumber belajar.

2.3 Media Pembelajaran Berbasis Website

2.3.1 Definisi Media Pembelajaran Berbasis Website

Media pembelajaran berbasis website umumnya telah banyak dipakai dalam proses pembelajaran guna untuk mempermudah tenaga pendidik dalam memberikan materi secara efektif. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Yunita &

Susanto (2020:10) mengemukakan bahwa “media pembelajaran berbasis web merupakan bahan ajar yang dimanfaatkan sebagai alat pembantu dalam kegiatan belajar dan mengajar dengan mengoperasikan perangkat lunak berbasis web yang memuat tentang muatan pembelajaran yang meliputi: judul, tujuan, materi, video

(30)

dan evaluasi pembelajaran”. Selanjutnya, menurut Ma’ruf dkk (2017:50-51) menjelaskan bahwa “sistem pembelajaran berbasis website adalah sistem pendukung yang diharapkan memberi jalan pelintas atau memudahkan tenaga pendidik dalam memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran yang dibutuhkan untuk memenuhi indikator-indikator kurikulum dan tercapai tujuan tujuan pembelajaran”. Sedangkan menurut pendapat Wahyuni (2020:17) bahwa

“media pembelajaran berbasis website merupakan jenis media yang dioperasikan untuk menggunakan halaman web yang ada di situs internet, untuk mengaksesnya secara spontan menggunakan jaringan internet”.

Berdasarkan pemaparan beberapa teori tersebut ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran berbasis website merupakan bahan ajar pembantu dalam menerapkan informasi yang menggunakan software yang berbasis web sehingga memberi kemudahan kepada tenaga pendidik dalam mengoperasikan teknologi sebagai media pembelajaran.

2.3.2 Manfaat Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Website

Penggunaan media dalam kegiatan belajar dan mengajar merupakan suatu langkah untuk menciptakan sistem pembelajaran yang bersifat menyenangkan terlebih dengan menggunakan media pembelajaran berbasis website yang bersifat interaktif, sebagai media teraktual, dan segudang informasi. Menurut Dewi dkk (2013:4) memaparkan bahwa manfaat dari media pembelajaran berbasis website yaitu “pendidik mempunyai kemampuan untuk mengartikulasikan peta konsep, tujuan pembelajaran, dan beberapa pertanyaan terbuka yang jelas dalam setting tertentu jadi secara tidak langsung peserta didik dapat mengoperasikannya sebelum kegiatan belajar dan mengajar berlangsung”.

(31)

16

2.4 Pembelajaran Berbasis Website 2.4.1 Pengertian Website

Umumnya website dikalangan masyarakat dapat diakses dan dioperasikan sebagai media dalam mencari informasi dari seluruh penjuru dunia dengan catatan mempunyai koneksi internet. Menurut pendapat Sidik (2019:24) bahwa “Website adalah informasi digital yang didalamnya berupa sekumpulan halaman yang berisikan berupa gambar, teks, audio, video, animasi, dan lain-lain”. Selanjutnya, berdasarkan pendapat dari Faizal dkk (2018:35) bahwasanya “Website adalah sebuah lokasi pada jaringan internet yang mempunyai alamat unik yang dikenal dengan nama URL (Uniform Resource Locator)”. Selanjutnya, Menurut Sutopo dkk (2016:25) menjabarkan bahwa “website merupakan inovasi terupdate sebagai sarana teknologi yang menggabungkan data dari banyaknya layanan dan sumber bermacam-macam di internet, di lingkungan pengguna internet website cepat sekali populer dikarenakan kemudahan yang disuguhkan bagi para pemakai internet untuk melakukan penelusuran pencarian informasi. Selanjutnya, Menurut Bulow (2020:16) menjelaskan bahwa “pembelajaran web merupakan hasil proses pengembangan dari kegiatan pembelajaran berbasis teknologi (Computer Based Learning-CBL) atau Computer Assisted Learning (CAL)”.

Berdasarkan ketiga pemaparan teori yang dijabarkan dapat disimpulkan bahwa website merupakan sekumpulan halaman yang memiliki alamat yang disebut dengan URL, berisikan informasi berbentuk digital, halaman web, dan dalam sebuah domain yang menyimpan berbagai informasi.

(32)

2.4.2 Fungsi Website

Mayoritas dalam ruang lingkup kemasyarakatan website lebih mudah diakses dengan menggunakan internet. Sebagai contoh di media pendidikan,pemasaran, informasi, komunikasi, dan promosi website dapat digunakan sebagai media penunjang untuk mendapatkan sebuah infromasi terkait hal tersebut. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Hastanti dkk (2015:3) bahwa website secara umum memiliki fungsi sebagai berikut:

a)Fungsi komunikasi, website memiliki fungsi dalam bidang komunikasi, berikut beberapa alat komunikasi seperti: Whatshap, Instagram, Faceebook, dll, melalui fasilitas yang disuguhkan tersebut, b) Manfaat informasi, dalam bidang informasi website berfungsi seperti pada: News, Profile, Library, referensi lainnya. c) Fungsi intertainment, dalam bidang entertainment website memiliki beberapa fungsi hiburan, misalnya web-web yang menawarkan game online, kuis interaktif dan lain-lain. d) Bidang transaksi, website dimanfatkan sebagai pembantu dalam melakukan transaksi.

Berdasarkan teori yang telah uraikan ditarik kesimpulan bahwa website sangat bermanfaat untuk digunakan di era abad 21, karena berfungsi sebagai perantara dan sarana dalam mendapatkan informasi dan berfungsi dalam berbagai bidang seperti bidang komunikasi,informasi,intertainment, dan transaksi.

2.5 Google Sites

2.5.1 Pengertian Google Sites

Google Sites biasa digunakan untuk membuat situs webiste untuk keperluan personal dan digunakan untuk membuat informasi dengan mudah dioperasikan pengguna yang memerlukannya. Google Sites telah menjadi sumber belajar utama yang menarik untuk dipahami. Karena Google Sites mudah dibuat dan digunakan serta merupakan suatu alat bantu belajar yang berinovasi, pengguna dapat memperoleh manfaat darinya. Menurut Ekayanti & Liana (2022:104) mengemukakan bahwa “Google Sites adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat situs website, pengguna dapat mendapatkan manfaat dari google sites

(33)

18

mudah dikreasikan dan digunakan oleh pengguna serta menyediakan sumber belajar yang menarik untuk dipelajari”. Selanjutnya, menurut Megawati dkk (2022:165) menjelaskan bahwa Google Sites merupakan:

“Media berbasis website yang bisa membantu selama kegiatan pembelajaran, mempunyai keunggulan lain yakni kemudahan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan dengan cepat, karena di sisi lain pengguna bisa mencantumkan berkas file lampiran serta informasi google lainnya serta mudah dioperasikan untuk pengguna awam karena mudah diakases secara gratis dan tidak harus mengoding”.

Selaras dengan pendapat Mustika & Purwoko (2022:1042) menjelaskan bahwa Google Sites adalah:

“Suatu alat untuk membuat situs yang berbasis website e-learning secara gratis yang memiliki fitur-fitur pendukung yang mudah digunakan tanpa harus mengoding, melalui laptop atau HP dapat memudahkan dalam mengaksesnya dengan catatan harus terhubung dengan internet kapanpun dan dimanapun, dan materi yang telah dipublikasikan tidak akan hilang”.

Berdasarkan pemaparan teori yang telah diuraikan terkait definsi Google sites dapat disimpulkan bahwa Google Sites merupakan sebuah platfrom atau aplikasi dari google untuk membuat sebuah situs tanpa harus mengoding, Google Sites mudah dioperasikan oleh pengguna awam, mudah mengakses informasi, dan bisa menambahkan berkas file.

2.5.2 Manfaat Google Sites

Pelaksanaan proses pembelajaran pada abad 21 memerlukan sistem pembelajaran yang berinovasi yakni salah satunya menggunakan google sites sebagai aplikasi untuk mengembangkan media-media pembelajaran. Pada abab 21, untuk dapat menyampaikan pesan secara efektif dengan taktik yang sederhana yakni menggunakan google sites sebagai aplikasi penunjang terkait hal tersebut.

Melalui google sites dapat memberikan keefektifan dalam proses pembelajaran di era digital saat ini, karena melalui hal tersebut akan berdampak pada pelaksanaan proses pembelajaran menjadi lebih berinovasi. Sistem kegiatan belajar dan

(34)

mengajar memakai google sites sehingga memberi keuntungan berupaka manfaat bagi peserta didik dan tenaga pendidik. Sebagaimana yang dijabarkan oleh Rosiyana (2021:219) terkait manfaat dari google sites yakni sebagai berikut:

(1) Melalui penggunaan google sites dapat menjadikan peserta didik lebih merasa sangat antusias dalam belajar (2) Situs google sites menyediakan materi pembelajaran yang diakses sehingga peserta didik dapat mempelajari dari berbagai referensi kapanpun dan dimanapun, (3)Karena materi tidak diperbarui secara otomatis, pengguna google sitesdapat mengakses materi dari awal pelajaran hingga akhir, (4) peserta didik dapat mengirimkan dan mengupload tugas yang sudah diberikan tempat tugasnya secara individu (5) Google sites dapat membagikan informasi secara individual tentang tugas atau informasi lainnya.

Berdasarkan teori yang diuraikan ditarik kesimpulan bahwa google sites bermanfaat untuk memberi kelancaran dan keefektifan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar serta dapat membuat merangsang pikiran peserta didik untuk berantusias dalam mengikuti proses pembelajaran.

2.6 Muatan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

2.6.1 Hakekat Muatan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Muatan pembelajaran IPA memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan muatan pembelajaran lainnya yang diajarkan di sekolah dasar. Hal ini dikarenakan bahwasanya di sekolah dasar muatan pembelajaran IPA memegang peranan yang amat penting sebab mengenai pengetahuan awal peserta didik sangat terobsesi pada kecendrungan dan minat peserta didik untuk belajar muatan pembelajaran IPA. Muatan pemeblajaran yang wajib untuk diterapkan dengan mengikutsertakan benda-benda yang terkait dengan pembelajaran tersebut yakni mata pelajaran IPA. Sebagaimana dijelaskan oleh Kumala (2016:6) bahwa “IPA merupakan suatu hal yang didasari dari proses alam, dengan memakai metode ilmiah pada progres awalnya maka gejala alam akan beralih menjadi suatu wawasan”. Selanjutnya, menurut Rahmat dkk (2020:55) bahwasanya “ IPA (Ilmu

(35)

20

Pengetahuan Alam) merupakan muatan pembelajaran kurikulum yang bersifat wajib untuk diterapkan dilaksanakan dalam kegiatan pembeajaran tingkat pendidikan dasar dan menengah. Menurut Harahap dkk (2019:168) mengemukakan bahwa “pembelajaran IPA di sekolah, terutama dalam denah dasar sekolah dasar dihajatkan mampu berpotensi sebagai arah atau tempat perlindungan bagi anak yang mengalami kesulitan belajar tentang dirinya dan lingkungan sekitarnya”.

Berdasarkan beberapa teori yang telah dijelaskan dapat ditarik kesimpulan bahwa muatan pembelajaran IPA yaitu salah satu muatan kurikulum yang wajib dilaksanakan pada jenjang sekolah dasar, hal yang didasari dari gejala alam menjadi suatu pengetahuan jika diawali menggunakan metode ilmiah dan diharapkan mampu menjadi bagi anak SD dalam mengenali diri di alam sekitar.

2.6.2 Tujuan Muatan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Muatan pembelajaran IPA sangat penting untuk diimplementasikan di sekolah dasar karena dinilai mampu mengembangkan kemampuan berpikir secara 4C (Critical Thinking, Communication, Collaboration, and Creativity Thinking) terutama memahami terkait alam sekitarnya. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Oktavioni dkk (2020:110-111) bahwasanya “pembelajaran IPA bertujuan supaya peserta didik memiliki kemampuan untuk mengapresiasikan, mengenal, dan menyikapi teknologi dan ilmu pengetahuan serta menerapkan berpikir kritis dan menunjukan sikap ilmiah seperti kritisa dan jujur melalui kegiatan pembelajaran”.

Selanjutnya, tujuan muatan pembelajaran IPA menurut Chan dkk (2019:9) bahwasanya “tujuan muatan pembelajaran IPA yakni membekali peserta didik mempunyai karakter, wawasan, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk jenjang pendidikan serta menyesuaikan dengan ruang lingkup yang terjadi disekitarnya

(36)

serta mengalami perubahan-perubahan”. Selanjutnya, Menurut Ariani (2020:423) terkait tujuan muatan IPA yakni sebagai berikut:

a)Meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik guna dalam mempelajari ilmu pengetahuan dalam ruang lingkupnya sehari-hari, b) meningkatkan keterampilan peserta didik dalam berpikir secara kritis, c) melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, d) menumbuhkan keterampilan berpikir nalar yang sistematis,logis, dan cermat serta berpikir secara objektif yang dibutuhkan dalam ruang lingkup kesehariannyal

Berdasarkan teori yang dipaparkan ditarik kesimpulan bahwa muatan pembelajarn IPA bertujuan menjadikan peserta didik mempunyai keterampilan mengapresiasikan, mengenal, dan menyikap guna untuk menumbuhkan kemampuan berpikir peserta didik secara kritis dalam mempelajari ilmu pengetahuan dalam lingkungan kesehariannya.

2.7 Pembelajaran Sistem dan Organ-organ Pernapasan pada Manusia di Sekolah Dasar

Salah satu materi pembelajaran IPA yang diajarkan di sekolah dasar yakni materi sistem dan organ-organ pernapasan pada manusia. Materi sistem pernapasan memegang peranan penting sebagai materi yang wajib untuk diajarkan kepada anak di sekolah dasar. Proses bernapas juga disebut dengan proses respirasi dan berlangsung jika ditunjang dengan alat-alat pernapasan. Sebagaimana dijelaskan oleh Azib (2017:3) bahwa “sistem pernapasan pada manusia merupakan organ- organ yang terletak dalam anggota tubuh manusia,sehingga bentuknya abstrak dan tidak mungkin untuk melihatnya”. Selanjutnya, menurut Mirfan (2022:11) mengemukakan bahwa “kerangka pernapasan pada manusia merupakan pengaturan oksigen dari udara dan pengeluaran karbon dioksida serta uap air, serta waktu yang digunakan untuk bernafas, oksigen adalah zat utama yang menjadi keperluan manusia untuk bertahan hidup, untuk memperoleh energi merupakan motivasi di balik siklus pernapasan”. Selanjutnya, Menurut Rayuwati (2021:244) bahwa

(37)

22

“Sistem pernapasan atau dikenal dengan merupakan organ yang berfungsi sebagai alat penukar gas,biasanya ini termasuk saluran yang digunakan untuk mengerakkan tubuh bagian atas ke tubuh bagian bawah, dimana ruang lingkupnya terjadi proses pertukaran gas dan diafragma menyebabkan udara bergerak dan kemudian runtuh, berbagai anekaragaman sistem pernapasan terdapat pada bermacam-macam jenis makhluk hidup bahkan pohonpun mempunyai sistem respirasi”

Berdasarkan pemaparan teori yang diuraikan ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran sistem dan organ-organ pernapasan di sekolah dasar merupakan muatan pembelajaran yang membahas tentang sistem pernapasan (respirasi) dan organ-organ pernapasan pada manusia, sistem organ yang dipakai sebagai pertukaran gas ada pada sistem pernapasan.

2.8 Penelitian Relevan

Peneliti telah mengumpulkan beberapa penelitian yang relevan. Sebagai bahan perbandingan, mencari persamaan, dan perbedaan terhadap penelitian lainnya guna untuk tidak terjadinya plagiasi terhadap penelitian yang akan dilakukan. Berikut penelitian releven yang dimaksud:

Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Azkiyah (2021) dengan judul

“Pengembangan Media Pembelajaran berbasis Website Pada Mata Pelajaran Desain Grafis menggunakan Model Pengembangan Four-D (Studi Pada SMK Negeri 1 Rembang)”. Untuk jenis penelitian yang digunakan Model Pengembangan yang digunakan Four-D meliputi tahapan Define, Design, Develop, dan Disseminate.

Hasil dari penelitian tersebut yakni uji kelayakan media pembelajaran berbasis website berdasarkan penilaian dan hasil validasi dari tiga ahli dengan masing- masing skor ahli media 88,7% ahli materi 100%, dan ahli konstruksiona 90,77%

(sangat layak).

Persamaannya penelitian ini terletak pada pengembangan media yang dikembangkan yakni pengembangan media pembelajaran berbasis website namun

(38)

pada penelitian untuk media yang dikembangkan bukan media yang bersifat interaktif, sedangkan yang dikembangkan peneliti yakni media pembelajaran interaktif. Selanjutnya, persamaannya terletak pada basis yang digunakan untuk mengembangkan media tersebut yakni sama-sama berbasis website. Perbedaan yang lain yakni penelitian yang dilakukan Azka Azkiyah bertujuan untuk peserta didik tingkat SMK, sedangkan yang ingin diteliti adalah media yang dikembangkan sekelas atau tingkat sekolah dasar.

Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Zenudin Muhammad (2020) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website Pada Materi Perpindahan Kalor di Sekitar Kita Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Inpres Merombok Manggarai Barat”. Untuk jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Hasil dari penelitian ini adalah diilihat dari hasil penilain oleh validator mendapatkan nilai 85% dengan kategori valid dan layak untuk digunakan, hasil keseluruhan angket respon siswa diperoleh persentase 94,75% dan hasil perhitungan menggunakan rumus uji-t menunjukan bahwa nilai thitung 8,946 ˃ nilai ttabel 1,589.

Persamaan penelitian terletak penggunaan penelitian pengembangan (Research and Development) dan dalam mengembangkan media yakni sama-sama berbasis website. Namun pada penelitian ini media pembelajaran yang dikembangkan tidak bersifat interaktif sedangkan media pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini adalah media pembelajaran interaktif. Persamaan selanjutnya, terletak kelas dan tingkat sekolah yang dituju yakni mengembangkan media pembelajaran pada materi kelas V sekolah dasar. Perbedaan yang lain yakni

(39)

24

terkait pembelajaran, pada penelitian yang dilakukan Zenudin Muhammad (2020) membahas tentang materi perpindahan kalor di sekitar kita untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Ketiga, Penelitian yang dilakukan oleh Hamdani (2021) dengan judul

“Pengembangan Media Pembelajaran berbasis Website menggunakan Google Sites pada materi sistem gerak manusia untuk peserta didik kelas VIII SMP/MTs”.

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dilakukan ialah Reaserch and Development (R & D). Untuk hasil penelitian ini yakni suatu produk berupa website pembelajaran yang memiliki banyak fitur, hasil validasi mendapatkan persentase 95%, validasi pada bagian media 95,38%, untuk hasil uji coba respon siswanya mendapatkan respon 83%.

Persamaan penelitian terletak pada metode pengembangan yang digunakan yakni metode Reaserch and Development (R&D). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hamdani ini media pembelajaran yang dikembangkan sama-sama berbasis Website dengan menggunakan Google Sites. Perbedaannya terletak padamateri pembelajaran yang diangkat dan tingkatan sekolahnya karna pada penelitian Hamdani lebih berfokus pada peserta didik tingkat menengah kelas VIII SMP/MTs.

Perbedaan selanjutnya, dalam model pengembangan yang dipakai penelitian yang ditulis Hamdani menerapkan model pengembangan 4D sedangkan peneliti memakai model pengembangan DDDE.

2.9 Kerangka Berpikir

Muatan pembelajaran IPA merupakan suatu pembelajaran yang membutuhkan media pembelajaran baik yang bersifat interaktif untuk mendukung dan bahan tambahan dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, permasalahan

(40)

tersebut sering dijumpai di sekolah-sekolah ditambah dalam kegiatan pembelajaran untuk membuat sistem pembelajaran yang berinovasi tentunya dengan menerapkan media pembelajaran. Menkreasikan media pembelajaran interaktif menjadi solusi yang bisa dimanfaatkan serta mendukung muatan sains. Media pembelajaran interaktif dijadikan sebagai alat bantu untuk memberi kemudahan kepada pendidikan dalam menyampaikan materi dalam proses pembelajaran. Mengacu dengan pemaparan tersebut, maka kerangka berpikir yang diangkat dalam penelitian ini adalah:

Gambar 2.1 Kerangka berpikir Proses Muatan IPA di Sekolah Dasar

Pemahaman Konsep Muatan IPA di Sekolah Dasar

Ketersedian Media Dalam Proses Muatan IPA di Sekolah Dasar

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif pada Materi Sistem dan Organ-Organ Pernapasan Manusia

Dihasilkan Media Pembelajaran Interaktif Pada Materi Sistem dan Organ-Organ Pernapasan Pada Manusia

(41)

26 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan atau research and development (R&D). Menurut Haryati (dalam Muqdamien, 2021:27) menjelaskan bahwa “R&D merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk dan menguji tingkat kelayakan dari produk tersebut”. Tujuan penelitian pengembangan ini yakni untuk mendeskripsikan proses pengembangan dan untuk melihat tingkat kelayakan produk berupa media pembelajaran interaktif berbasis website. Selaras dengan pendapat Sugiono (2019:297) menjelaskan bahwa “Penelitian pengembangan bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan produk yang dimanfaatkan untuk menguji kelayakan produk yang dihasilkan melalui proses pengembangan”. Penelitian ini dikembangkan produk berupa media pembelajaran interaktif berbasis website dengan menggunakan Google Sites pada tema udara bersih bagi kesehatan subtema memelihara kesehatan organ pernapasan manusia pada muatan IPA kelas V sekolah dasar.

Model pengembangan DDDE digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif dalam penelitian pengembangan ini. Menurut Fatimah dkk (2016:5) menjelaskan bahwa “model pengembangan DDD-E merupakan model yang cocok digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran atau multimedia”. alasan peneliti menggunakan model pengembangan ini karna didasari bahwasanya model tersebut dapat dipakai dalam mengembangkan suatu media pembelajaran interaktif dan sistem model pengembangan yang dinilai lebih praktis

(42)

sesuai menggunakan pengembangan media pembelajaran interaktif yang akan dikembangkan oleh peneliti. Model Pengembangan DDD-E terdiri 4 tahapan yakni:

1) Decide atau menentukan tujuan program, 2) Design atau membuat struktur program, 3) Develop atau mengembangkan yakni kegiatan memproduksi komponen media pembelajaran interaktif, 4) Evaluate atau evaluasi yaitu memeriksa keseluruhan proses desain dan pengembangan (Juniari & Putra, 2021:142). Di sisi lain, meskipun model tersebut dinilai lebih praktis untuk langkah-langkah yang tertera dalam model pengembangan DDDE ini menyingsing secara totalitas dari proses penelitian dan pengembangan secara keseluruhan harus dilaksanakan oleh peneliti.

Langkah – langkah yang dilakukan dalam penelitian ini memodifikasi pengembangan DDDE disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 Langkah Model Pengembangan DDDE

Tahap Tindakan

Tahap 1

Decide (Menentukan)

Dalam tahap menentukan, tahap mempunyai 4 fase yakni a) Menetapkan tujuan pembelajaran; b) Menetapkan tema atau ruang lingkup media; c) Mengembangkan kemampuan prasyarat; d) Menilai sumber daya.

Tahap 2 Design (Desain)

Untuk tahap desain atau merancang struktur program, ini terdapat 2 fase yakni: a) membuat flowchart; b) membuat storyboard.

Tahap 3

Development (Mengembangkan)

Pada tahap mengembangkan ini, membuat atau memproduksi komponen media, elemen, dan membuat tampilan media pembelajaran

Tahap 4

Evaluate (Mengevaluasi)

Dalam tahap mengevaluasi ini memeriksa keseluruhan proses hasil desain..

Sumber: di modifikasi dari Anam dkk (2021:214)

(43)

28

3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Sebagaimana yang dijelaskan bahwasanya prosedur pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis website pada muatan IPA terdiri dari 4 tahapan utama yaitu menentukan (decide), merancang (design), mengembangkan (develop) dan evaluasi (evaluate).

3.2.1 Menentukan (Decide)

3.2.1.1 Menentukan Indikator dan Tujuan Pembelajaran

Menentukan dan mencapai tujuan pembelajaran peneliti mencantumkan kompetensi dasar untuk menjadi pedoman dalam pembuatan media pembelajaran interaktif pada muatan IPA. Pada penelitian pengembangan yang dikembangkan, bahwasanya kompetensi dasar untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif tersebut adalah 3.2 Menjelaskan organ pernapasan dan fungsinya pada manusia, serta cara memelihara kesehatan organ pernapasan manusia dan 4.2 Membuat model sederhana organ pernapasan manusia.

Tujuan pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting dalam pembelajaran, jika peserta didik dapat memenuhi segala persyaratan seperti pada kemampuan aspek kognitif, efektif, dan psikomotorik. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Shodiq (2019:218) bahwa tujuan pembelajaran merupakan “suatu ilustrasi yang wajib dimiliki peserta didik dalam bentuk pernyataan sebagai sebab karena dari pembelajaran yang mampu ditelusuri”. Berjalannya proses pembelajaran tentunya memerlukan kolaborasi antar guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran lebih praktis untuk terealisasikan. Maka dari itu, guru dituntut bisa menganalisa pola pikir dan setiap karakter peserta didik seperti mempunyai semangat dan rasa ingin mengerti terhadap sesuatu, terkait dengan hal tersebut

(44)

maka mengggunakan adanya pengembangan media pembelajaran interaktif ini sinkron dengan kebutuhan pembelajaran serta memberikan kemudahan pada guru untuk memaparkan materi sistem dan organ-organ pernapasan secara efektif.

Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu dilihat dari indikator pembelajaran. Adapun indikator pembelajaran yang diangkat yakni sebagai berikut; 1) Menjelaskan terkait materi sistem dan organ pernapasan pada manusia, 2) Menjelaskan bahaya kabut asap bagi pernapasan dan cara mengatasinya, 3) Menjelaskan cara memelihara kesehatan organ pernapasan pada manusia, 4) Menggambar organ pernapasan pada manusia. Untuk tujuan Pembelajaran yang dicapai yakni; 1) Dengan mengamati media pembelajaran interaktif, peserta didik mampu mengklasifikasi materi organ-organ pernapasan serta fungsinya dengan baik, 2) Dengan mengamati media pembelajaran interaktif, peserta didik mampu menggali informasi tentang bahaya kabut asap bagi pernapasan dan cara mengatasinya dengan benar, 3) Dengan mengamati media pembelajaran interaktif, peserta didik mampu menerapkan cara memelihara kesehatan organ pernapasan pada manusia dengan tepat, 4) Dengan mengamati media pembelajaran interaktif, peserta didik mampu menggambar organ pernapasan manusia.

Melalui media pembelajaran interaktif diharapkan mampu memberikan solusi dan pedoman untuk menunjang suatu proses pembelajaran berjalan lebih optimal. Media pembelajaran interaktif akan berpengaruh serta memberikan dampak positif dalam proses pembelajaran mengingat sekarang sudah memasuki era 5.0 Society. Untuk itu, media pembelajaran interaktif berbasis website bisa menjadi cara untuk tercapainya tujuan pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis etnomatematika berbantu Macromedia Flash pada materi kubus dan balok SMP kelas VIII merupakan salah satu usaha peneliti

Hasil penelitian pengembangan bahan ajar interaktif multimedia berbasis literasi sains muatan IPA topik sistem gerak pada manusia kelas V di Sekolah Dasar ini, dapat

Dapat dikatakan bahwa media pembelajaran berbasis multimedia interaktif mampu meningkatkan pemahaman konsep pesawat sederhana siswa kelas V karena isian materi dan

Produk dari hasil pengembangan ini berupa media pembelajaran menggunakan powerpoint berbasis multimedia interaktif yang digunakan sebagai media pada pembelajaran IPA tema. Media

Pengembangan media pembelajaran dalam penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui kelayakan media pembelajaran interaktif berbasis website pada mata pelajaran pemrograman

Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengembangkan pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis video animasi dengan menggunakan aplikasi Muvizu pada

Penelitian dan pengembangan ini berfokus pada pengembangan media interaktif pembelajaran cerita pendek berbasis pendekatan saintifik berupa cakram padat yang bertujuan

Judul Penelitian : Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Articulate Storyline dan Efektivitas Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi