• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA SENAM IRAMA LINE DANCE DENGAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMAN 1 BATUJAJAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA SENAM IRAMA LINE DANCE DENGAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMAN 1 BATUJAJAR."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA SENAM IRAMA

LINE DANCE DENGAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMAN 1

BATUJAJAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Olahraga

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh:

HERI FADLI HUKMI WIBISANA

1000645

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

HERI FADLI HUKMI WIBISANA

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN

JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Drs. Hendi Suhendi.P NIP. 195803021985111002

Pembimbing II

Dr. Helmy Firmansyah, M.Pd NIP. 1979122282005011002

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

(3)

Oleh

Heri Fadli Hukmi Wibiksana

Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Heri Fadli Hukmi Wibiksana 2015 UniversitasPendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta di lindungiun dang-undang

Skripsi ini tidak boleh di perbanyak seluruhnya atau sebagian,dengan di cetak ulang,di fotokopi,atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.

PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA SENAM IRAMA LINE DANCE DENGAN SENAM

BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMAN 1

(4)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

ABSTRAK

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN

JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Heri Fadli Hukmi Wibisana

Penelitian ini memaparkan mengenai pentingnya aktivitas senam untuk meningkatkan kebugaran jasman siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan pengaruh aktivitas senam irama line dance dan senam body combat terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitaif. Teknik pengambilan sampel secara acak didapat sampel sebanyak 104 siswa dari populasi 68 siswa di SMA Negeri 1 Batujajar kemudian dibagi kedalam kelompok A (perlakuan line dance) dan kelompok B (perlakuan body combat) masing-masing 34 siswa. Instrumen tes kebugaran jasmani adalah TKJI untuk rentang usia 16-19 tahun dengan validitas 0,95 dan reliabilitas 0,96. Nilai rata-rata tes awal kebugaran jasmani kelompok A 22,18 dan rata-rata tes akhir sebesar 22,76. Nilai rata-rata tes awal kebugaran jasmani kelompok B 21,18 dan rata-rata tes akhir sebesar 21,88. Hasil dari analisis data adalah 1) Terdapat pengaruh dari senam irama line dance terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa, 2) Terdapat pengaruh dari senam body combat terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa dan 3) Tidak terdapat perbedaan pengaruh antara senam irama line dance dan senam body combat terhadap tingkat kebugaran jasmani sisa di SMAn 1 Batujajar.

(5)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

ABSTRACT

THE COMPARISON INFLUENCE OF RHYTHM LINE DANCE GYMNASTICS AND BODY COMBAT ON THE LEVEL OF PHYSICAL

FITNESS STUDENTS IN SMAN 1 BATUJAJAR

HeriFadliHukmiWibisana

This research describes the importance of exercise activities to improve the physical fitness of students. The purpose of this study was to compare the effect of rhythmic gymnastics activity line dance and gymnastics body combats on the level of physical fitness of students. The method used is an experimental method with quantitative approach. Random sampling technique obtained a sample of 104 students out of a population of 68 students in SMA Negeri 1 Batujajar then divided into group A (treatment line dance) and group B (treatment body combat) each 34 students. Physical fitness test instruments are TKJI to the age range of 16-19 years with a validity of 0.95 and reliability of 0.96. The average of initial tests of physical fitness group A was 22.18 and final test of 22.76. The average of initial tests of physical fitness group B was 21.18 and an average final test of 21.88. The results of the data analysis are 1) There is the influence of rhythmic gymnastics line dance to the level of physical fitness of students, 2) There is the influence of gymnastics body combat on the level of physical fitness of students, and 3) There were not differences effect between rhythmic gymnastics line dance and gymnastics body combat against on the level of physical fitness students in SMAn 1 Batujajar.

(6)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

(7)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... .1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah.………. .5

C. Tujuan Penelitian ... .6

D. Manfaat Penelitian ... .6

E. Batasan Penelitian ... .6

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN………. ... 8

A. Kajian Pustaka ... 8

1. Hakikat Kebugaran Jasmani………. .. 8

2. Hakikat Senam ... 12

3. Hakikat Senam Irama Line Dance………. . 24

4. Hakikat Senam Body Combat ... 26

5. Manfaat Senam Irama Line Dance Dan Senam Body Combat dalam Meningkatkan Kebugaran Jasmani ... 29

B. Kerangka Pemikiran ... 33

(8)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

A. Lokasi, Populasi dan Sampel ... 35

1. Lokasi Penelitian ... 35

2. Populasi.………. ... 35

3. Sampel ... 35

B. Desain Penelitian.………. ... 36

C. Metode Penelitian ... 40

D. Definisi Operasional ... 41

E. Instrumen Penelitian ... 42

F. Teknik Pengumpulan Data ... 48

G. Pelaksanaan Latihan ... 49

H. Analisis Data ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 58

1. Deskripsi Data ... 58

2. Analisis Data ... 48

B. Diskusi Penemuan ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA………. ... 65

LAMPIRAN ... 68

(9)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Nilai TKJI(Untuk Putra Usia 16-19 tahun) ... 47

Tabel 3.2 Klasifikasi Nilai Hasil Tes ... 47

Tabel 3.3 Program Latihan Senam Irama Line Dance ... 50

Tabel 3.4 Program Latihan Senam Body Combat ... 52

Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Rata-rata dan Simpangan Baku TKJI ... 57

Tabel 4.2 Kategori Tingkat Kebugaran Jasmani ... 58

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Normalitas Liliefors Tingkat Kebugaran Jasmani ... 58

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Homogenitas Tingkat Kebugaran Jasmani ... 59

Tabel 4.5 Hasil Uji Beda Kebugaran Jasmani ... 60

(10)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Gerakan Dasar Body Combat ... 29

Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 37

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian ... 38

(11)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Berita Acara Penelitian ... 68

2. Dokumentasi.. ... 94

3. Formulir TKJI ... 96

4. Penghitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku ... 97

5. Uji Normalitas Liliefors ... 98

6. Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas) ... 102

7. Uji Beda ... 105

8. Uji Signifikansi Kesamaan Dua Rata-rata (Satu Pihak) ... 109

9. Tabel Batas Kritis L Untuk Uji Liliefors ... 111

10. Tabel Nilai-Nilai Distribusi F ... 112

11. Tabel Nilai-Nilai Distribusi t ... 113

12. Surat Permohonan Izin Penelitian ... 115

(12)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kesehatan adalah anugrah terbesar yang Tuhan berikan pada manusia. Dengan sehat, manusia dapat melakukan aktivitas dan menjalani hidupnya dengan baik. Sehat tidak hanya sebatas pada aspek fisik saja, tetapi juga psikis dan sosial, itulah yang disebut dengan sejahtera. Sehat juga bukan hanya sekedar sehat ketika sedang beristirahat, tetapi saat kita sedang melakukan aktivitas. Oleh karenanya dikenal istilah sehat statis dan sehat dinamis. Sehat dinamis seperti yang diungkapkan Giriwijoyo (2007:11).

Sehat dinamis yaitu normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu bekerja/berolahraga, yang juga bertingkat-tingkat, tergantung pada beratnya kerja atau olahraga yang dilakukan, sehingga terdapat istilah derajat sehat dinamis.

Sehat dinamis sangat didambakan setiap orang, terutama bagi mereka yang memiliki aktifitas dan mobilitas tinggi. Sehat dinamis merupakan sasaran yang harus dicapai melalui aktivitas olahraga. Sehat dinamis seringkali diartikan sama dengan kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani atau physical fitness secara harfiah adalah kecocokan fisik atau kesesuaian jasmani. Menurut Giriwijoyo (2007:17), “Kebugaran jasmani (KJ) adalah derajat sehat dinamis seseorang yang menjadi kemampuan jasmani dasar untuk dapat melaksanakan tugas yang harus

dilaksanakan”. Jadi dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani adalah

(13)

2

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

stroke, kencing manis dan lainnya.Namun upaya ini tidak hanya harus dilakukan oleh orangtua terhadap anak-anak mereka, tetapi juga tanggungjawab lembaga sekolah berikut guru Penjas agar dapat menciptakan generasi sehat yang memiliki kualitas hidup yang baik. Ini dapat dilakukan melalui pelaksanaan program pembelajaran penjas secara optimal supaya tujuan Penjas agar anak memiliki kebugaran jasmani yang baik dapat tercapai.

Pendidikan jasmani sebagai integral dari pendidika nnasional memiliki peranan penting dalam pembangunan bangsa. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolahmemberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Seperti yang diungkapkan oleh Mahendra (2009: 3):

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional. Tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani meliputi 3 domain yaitu domain psikomotor, domain afektif dan domain kognitif. Pengembangan domain psikomotor diarahkan pada perkembangan motorik dan perkembangan kebugaran jasmani.Ini menunjukkan bahwa pembelajaran Penjas harus melibatkan aktivitas fisik yang mampu merangsang perkembangan peningkatan kebugaran jasmani.

(14)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F = Frekuansi latihan 3-5 kali/minggu; I = Intensitas ringan dan sedang dengan zona denyut nadi latihan (Target Heart Range): 50% -70% x (220-Usia); T = Time = waktu lamanya melakukan aktivitas olahraga yang dilakukan yaitu 30-60 menit; Type = Tipe yaitu jenis olahraga yang dilakukan bersifat aerobik, antara lain: jalan, jogging, lari, berenang, poco-poco, dansa bermacam-macam senam seperti, senam kesegaran jasmani, senam osteoporosis, senam tai chi dan sejenisnya, gerak jalan dan lain sebagainya.

Seperti yang juga dipaparkan oleh pendapat Tarigan diatas,beberapa jenis aktivitas yang dapat digunakan yang bersifat aerobik seperti jalan, jogging, lari renang dan macam-macam senam. Dalam upaya perancangan program untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa di berbagai tingkatan pendidikan tentu berorientasi pada kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan (health-related-fitness). Hal ini tentu berkaitan dengan pemilihan aktivitas fisik atau

olahraga bagi kesehatan siswa yang harus dapat memfasilitasi banyaknya siswa di suatu sekolah dan dengan memperhatikan faslitas dan perlengkapan olahraga di sekolah.

Senam kesegaran jasmani merupakan salahsatu alternatif yang kerap diterapkan dalam upaya pemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani siswa di sekolah. Senam kesegaran jasmani yang kita kenal sesungguhnya adalah senam aerobik. Marta Dinata, 2007 (diunduh dari insanajisubekti.wordpress.com, 2012) menjelaskan, “Senam aerobik adalah serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu”.

Senam kesegaran jasmani termasuk kedalam olahraga kesehatan. Giriwijoyo, dkk (2007: 27) mengemukakan bahwa:

(15)

4

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya Giriwijoyo, dkk (2007:37) mengungkapkan bahwa olahraga kesehatan mempunyai konsep/ciri-ciri, yaitu:

1. Intensitasnya sedang, setingkat diatas aktivitas fisik untuk menjalani kehidupan sehari-hari

2. Meningkatkan derajat kesehatan dinamis yaitu sehat dengan kemampuan gerak yang dapat memenuhi kebutuhan gerak kehidupan sehari-hari 3. Bersifat padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa

henti), adekuat, mudah, murah, meriah, massal, fisiologis (bermanfaat dan aman)

Aktivitas ritmik merupakan istilah yang baru dipergunakan dalam pendidikan jasmani di Indonesia. Hadirnya kurikulum berbasis kompetensi (KBK) tahun 2004 secara tegas memasukan aktivitas ritmik sebagai salah satu muatan materi dalam pendidikan jasmani. Menurut Suharjana (2004:2) aktivitas ritmik adalah :

Aktivitas ritmik merupakan rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam pola ikatan irama, disesuaikan dengan perubahan tempo atau semata-mata gerak ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau ketukan diluar musik.Kesesuaian antara gerakan tubuh dengan irama sangat diutamakan dalam aktivitas ritmik.

Aktivitas ritmik di sekolah diarahkan untuk meningkatkan kepekaaan irama serta memberikan pengalaman gerak sebagai alat ekspresi. Sebagai salah satu aspek yang ada di ruang lingkup pendidikan jasmani, senam adalah salah satu aktivitas fisik yang dapat membantu mengembangkan gerak bagi siswa, karena di dalam senam anak-anak dapat menggerakan semua badannya apalagi dalam senam irama atau aktivitas ritmik semua anggota badan dituntut bergerak bebas, tidak hanya aspek kebugaran (psikomotor) saja, tapi mencakup juga aspek kognitif dan afektif. Dengan demikian secara tidak langsung aktivitas ritmik bisa berdampak pada peningkatan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Dua diantara jenis aktivitas ritmik ini adalah line dance dan senam body combat.

(16)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teknik dansa yang rumit. Line dance mencakup berbagai genre dansa, baik tradisional maupun modern.Gerakan-gerakannya mudah dan dapat diikuti siapa saja, baik laki-laki ataupun perempuan, anak-anak, kaum muda dan tua.

Body Combat adalah salah satu dari kelas kebugaran yang menggabungkan

seni bela diri dari seluruh dunia. Body Combat terinspirasi ilmu bela diri seperti Taijiquan, Muay Thai, Taekwondo, Kungfu dan Karate. Biarpun mengusung nama besar ilmu bela diri namun peserta kelas Body Combat tidak diharuskan memiliki stamina ataupun ketahanan otot bak atlet dan tidak memiliki gerakan kontak fisik seperti bela diri umumnya. Karena Body Combat adalah kelas dimana peserta mengatur sendiri intensitas gerakan maka keamanan serta keberhasilan semua tergantung kepada peserta.

Pertama kali dirilis tahun Juni tahun 1999 di New Zealand. Semenjak itu kumpulan gerakan dan musik pengiring yang berbeda setiap tiga bulan sekali. Dengan diiringi musik terkini dan gerakan bela diri, Body Combat adalah kombinasi kelas kebugaran yang bersemangat dan dinamis.

Dari pemaparan diatas, penulis tertarik untuk mengkaji kedua senam kesegaran jasmani tersebut dengan judul “Perbandingan Pengaruh Antara Senam Irama Line Dance dengan Senam Body Combat Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa”.

B.Identifikasi dan Rumusan Masalah

Masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data, dan analisis dari data tersebut, sehingga pada akhirnya akan menjadi sebuah kesimpulan atau hasil dari sebuah penelitian. Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, masalah penelitian yang penulis rumuskan adalah :

1. Bagaimana pengaruh senam irama line dance terhadap kebugaran jasmani?

2. Bagaimana pengaruh senam body combat terhadap kebugaran jasmani? 3. Manakah diantara kedua senam irama tersebut yang berpengaruh secara

(17)

6

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh senam irama line dance terhadap kebugaran jasmani.

2. Untuk mengetahui pengaruh senam body combat terhadap kebugaran jasmani.

3. Untuk mengetahui diantara kedua senam diatas manakah yang lebih berpengaruh terhadap kebugaran jasmani.

D.Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis paparkan diatas, maka penelitian ini diharapkan memberi manfaat seperti berikut.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis peneliti ini dapat dijadikan sumbangan pikiran untuk bahan pengajaran dan pembelajaran Penjas dalam upaya peningkatan kebugaran jasmani siswa.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai program alternatif untuk sekolah, dan khususnya untuk guru Penjas dalam upaya meningkatkan dan memelihara kebugaran jasmani siswa.

E.Batasan Penelitian

Supaya masalah yang akan dibahas tidak menyimpang dari masalah yang sebenarnya dan supaya penelitian dapat dilakukan secara mendalam, maka dari itu penulis memberikan batasan-batasan masalah pada penelitian ini. Adapun ruang lingkup permasalahan yang ingin dibahas adalah:

(18)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menurut Mahendra (2007:3), aktivitas ritmik adalah rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola irama, disesuaikan dengan perubahan tempo, atau semata-mata gerak ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau ketukan diluar musik

3. Line dance dan body combat merupakan bagian dari pembelajaran aktivitas ritmik

4. Menurut Gilbert (1974), Line dance adalah sebuah tarian koreografi dengan urutan berulang dari langkah-langkah di mana sekelompok orang menari di satu atau lebih garis atau baris tanpa memperhatikan perbedaan gender, semua menghadap baik satu sama lain atau ke arah yang sama, dan melakukan langkah-langkah pada waktu yang sama 5. BodyCombat adalah salah satu dari kelas kebugaran yang

menggabungkan seni bela diri dari seluruh dunia. Body Combat terinspirasi ilmu bela diri seperti Taijiquan, Muay Thai, Taekwondo, Kungfu dan Karate.

6. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah senam irama yaitu line dance dan body combat, variabel terikatnya adalah tingkat kebugaran jasmani siswa

7. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen

8. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Batujajar Kabupaten Bandung Barat sebanyak 204 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak (simple random sampling). Penulis akan mengambil sampel sebanyak 68 orang, 34 orang untuk kelompok eksperimen dan 34 orang untuk kelompok kontrol

(19)

8

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

(20)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Lokasi penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Batujajar yang beralamat di Jalan Raya Selacau Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat.

2. Populasi

Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang merupakan sifat-sifat umum. Dalam hal ini Sugiyono (2013:117) menjelaskan bahwa:

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sedangkan Sudjana (2005:6) menjelaskan bahwa:

Totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

Atas dasar pendapat para ahli diatas dapat digambarkan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah totalitas sumber data secara keseluruhan subjek penelitian, oleh karena itu perlu ditetapkan secara akurat, sebab data yang terkumpul akan diolah dan dianalisa kemudian kesimpulannya digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Batujajar yang berjumlah 204 siswa.

(21)

36

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian terhadap populasi dengan jumlah yang besar namun terkendala biaya, waktu dan sebagainya, maka dapat dilakukan pengambilan sampel. Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2013:118) bahwa:

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dna waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambi dari populasi itu.

Untuk itu sampel yang diambil harus betul-betul mewakili (representatif). Sudjana (2005:6) menjelaskan bahwa “Sampel itu harus representatif, dalam arti segala karakteristik populasi hendaknya tercerminkan pula dalam sampel yang

diambil”. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan

sampel, seperti yang dijelaskan oleh Fathoni (2006:101):

1. Dapat memberikan gambaran terpercaya tentang keadaan populasi sasaran

2. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan menggunakan tenaga, waktu, dan dana yang terbatas

3. Dapat menentukan presisi hasil penelitian dengan mengestimasi batas kesalahan (standard error) dari taksiran hasil yang diperoleh.

Ada beberapa jenis teknik penarikan sampel, yang akan penulis gunakan adalah teknik penarikan sampel secara acak atau simple random sampling. Menurut Sugiyono (2013:120) “Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”. Simple random sampling ini dipilih dengan alasan bahwa populasi yang digunakan homogen, setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel dan cara penarikan sampel mudah bisa dengan diundi atau menggunakan bilangan acak.

(22)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Desain Penelitian

Untuk memperlancar proses penelitian maka diperlukan sebuah desain penelitian sebagai pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan setiap langkah-langkah penelitian yang akan diambil agar proses penelitian berjalan sesuai dengan prosedur yang benar. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Desain ini digunakan untuk penelitian eksperimen.

Pretest-posttest control group design menurut Sugiyono (2013:113): “Dalam

desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol”. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut.

(Pre Test-Post-Test Control Group Design) Kelompok A: O1 X1 O2

Kelompok B: O1 X2 O2

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan:

O1 : Tes awal (lari 60 meter, gantung siku tekuk, baring duduk 60 detik, loncat tegak, dan lari 1000 meter)

O2: Tes akhir (lari 60 meter, gantung siku tekuk, baring duduk 60 detik, loncat tegak, dan lari 1000 meter)

X1 : Treatment (Senam Irama Line dance) X2 : Treatment ( Senam body combat )

(23)

38

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2

Prosedur Penelitian

Mengenai langkah-langkah penelitian, Sutresna (2002:125) yang diadaptasi dari Gay (1996:91-98) menjelaskan bahwa: “Umumnya langkah

Latihan Senam Irama Line dance

Sampel

Tes Awal

Treatment

LatihanSenambody combat

Tes Akhir

Pengolahan dan Analisis Data

(24)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian diawali dengan proses penelusuran masalah, penelusuran data dan teori, perumusan hipotesis, penentuan metode penelitian, analisis dan interprestasi data,

penarikan kesimpulan, implikasi dan saran.” Secara skematis, langkah penelitian tersebut tersusun dalam gambar berikut :

Gambar 3.3

Langkah-langkah Penelitian

Diadaptasi dari sumber: LR. Gay, Educational Research; Competencies for Analysis and Application; New Jersey, Prentice Hall Inc. (1996, pp. 91-98)

Berikut merupakan langkah-langkah pelaksanaan penelitian: Penelusuran permasalahan real di lapangan,

sehingga memunculkan beragam masalah penelitian (selection and defenition of a problem)

Penelusuran beragam data empirik dan teoritik sebagai landasan kerangka berpikir berkaitan dengan masalah penelitian (review of related literature)

Perumusan hipotesis dengan mengacu pada kerangka berpikir dan kajian empirik serta teoritik

Penentuan metode penelitian berkenaan dengan:sampel, instrumen, desain dan prosedur penelitian (methode, subject, instruments, design and procedure)

Analisis dan interprestasi data (data analisis)

(25)

40

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Pada pertemuan pertama seluruh sampel melakukan tes kebugaran jasmani awal dengan melakukan lari 60 meter, pull up/gantung siku tekuk, baring duduk 60 detik, loncat tegak dan lari 1000 meter. Namun sebelum melakukan lari, semua sampel di cek denyut nadi awalnya, dan setelah selesai melakukan lari dilakukan pengecekan kembali. Tujuan dari tes ini selain untuk mengetahui kondisi awal kebugaran jasmani sampel, juga untuk mengelompokan sampel yang jumlahnya 50 orang menjadi dua kelompok masing-masing berjumlah 25 orang untuk diberikan perlakuan berikutnya.

b. Setelah kelompok tebentuk sampel diberikan latihan sesuai dengan kelompoknya masing-masing dan dengan jadwal serta tata cara latihan yang telah dibuat sesuai program latihan. Latihan yang diberikan yaitu sebanyak 18 kali pertemuan dengan intensitas 3 kali dalam satu minggu dan dilakukan selama 6 minggu berturut-turut.

c. Setelah latihan diberikan sampel melakukan tes akhir dengan tes yang sama dengan tes awal yaitu tes kebugaran jasmani dengan lari 60 meter, gantung siku tekuk, baring duduk 60 detik, loncat tegak dan lari 1000 meter.

C. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode agar penelitian berjalan

dengan baik. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2013:1), “Metode

penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu”. Untuk itu perlu dipilih secara cermat metode yang

akan dipakai dalam suatu penelitian. Metode merupakan suatu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan, sedangkan tujuan dari penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian. Lebih lanjut Surakhmand (1998:131) menjelaskan bahwa:

(26)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Metode yang digunakan penulis untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa penelitian eksperimen yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau suatu perlakuan atau treatment. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mencobakan senam irama line dance dan senam body combat untuk diketahui pengaruhnya terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa.

Pengertian metode eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono (2013: 107) yaitu

“Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendalikan”. Penelitian dengan metode ekperimen dilakukan dalam kondisi terkendalikan maksudnya adalah kondisi yang disengaja agar dapat terlihat pengaruh dari perlakuan yangsedang dicobakan. Seperti yang juga diungkapkan oleh Fathoni (2006:99):

Metode eksperimen berarti metode percobaan untuk mempelajari pengaruh dari variabel tertentu terhadap variabel lain, melalui uji coba dalam kondisi khusus yang sengaja diciptakan.

D.Definisi Operasional

Jika dilihat dari sudut pandang penafsiran seseorang terhadap suatu istilah itu berbeda-beda. Untuk menghindari kesalahan pengertian tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka penulis akan menjelaskan dan menjabarkan satu-persatu istilah tersebut, diantaranya sebagai berikut:

1. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang, benda, dan sebagainya) yang berkuasa atau berkekuatan (W.J.S Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).

2. Line Dance

(27)

42

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

orang menari di satu atau lebih garis atau baris tanpa memperhatikan perbedaan gender,semua menghadap baik satu sama lain atau ke arah yang sama, dan melakukan langkah-langkahpada waktu yang sama. 3. Body Combat

Body combat adalah salah satu dari kelas kebugaran yang menggabungkan seni beladiri dari seluruh dunia. Body Combat terinspirasi ilmu bela diri seperti Taijiquan, Muay-Thai, Taekwondo, Kung-Fu dan Karate.

4. Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani menurut Giriwijoyo (2007:17), kebugaran jasmani (KJ) adalah derajat sehat dinamis seseorang yang menjadi kemampuan jasmani dasar untuk dapat melaksanakan tugas yang harus dilaksanakan.

E. Instrumen Penelitian

Agar penelitian menjadi lebih konkrit, maka perlu ada data. Data tersebut diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir. Tujuannya agar dapat mengetahui pengaruh hasil perlakuan yang merupakan tujuan akhir dari eksperimen.

Peneliti pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan awal dan kemampuan setelah diberikan perlakuan, memberi latihan tes awal dan tes akhirmenggunakan tes kebugaran jasmani dengan lari 60 meter, gantung siku tekuk, baring duduk 60 detik, loncat tegakdan lari 1000 meter dikarenakan tes ini telah diakui validitas tes pengukuran kemampuan aerobiknya.

Berikut item Tes kebugaran jasmani Indonesia untuk siswa Sekolah Menengah Atas yang terdiri atas lima butir tes, yaitu:

1. Lari cepat (60 meter)

(28)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Loncat tegak (vertical jump)

5. Lari jauh (1000 m untuk putri dan 1200 m untuk putra)

1. Tujuan

Untuk mengukur kemampuan fisik siswa dan menentukan tingkat kesegaran jasmani siswa.

2. Alat dan fasilitas

2.1Lintasan lari atau lapangan yang datar tidak licin 2.2 Stopwatch

2.3 Bendera start dan tiang pancang 2.4 Nomor punggung/dada

2.5 Palang tunggal

2.6 Papan berskala dengan ukuran 30x150 cm dan berwarna gelap 2.7 Serbuk kapur

2.8 Penghapus

2.9 Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis.

3. Butir-butir tes

3.1 Tes lati capat 60 m

3.2 Tes angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra) 3.3 Tes baring duduk 60 detik

3.4 Tes loncat tegak

3.5 Tes lari jauh (1000 m untuk putri dan 1200 m untuk putra).

4. Pelaksanaan tes 4.1. Tes lari cepat 60 m

a. Tujuan : mengukur kecapatan lari seseorang.

(29)

44

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Pelaksanaan

- Siswa berdiri dibelakang garis start dengan sikap berdiri.

- Apabila ada aba-aba “ya” siswa lari kedepan secepat mungkin menempuh jarak 60 m.

d. Cara member skor

Skor hasil tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 60 m. Waktu dicatat sampai 10 detik.

4.2. Tes angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra)

a. Tujuan : mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan otot bahu. b. Alat/fasilitas : lantai, palang tunggal, stopwatch, dan formulir pencatat

hasil.

c. Pelaksanaan

- Siswa bergantung pada palang tunggal sehingga kepala, badan, dan tungkai lurus.

- Kedua lengan dibuka selebar bahu dan keduanya lurus.

- Kemudian siswa mengangkat tubuhnya dengan membengkokkan kedua lengan sehingga dagu menyentuh atau melewati palang tunggal, lalu kembali kesikap semula.

- Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang, tanpa istirahat selama 30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra.

d. Cara memberi skor

Skor hasil tes yaitu jumlah angkatan tubuh yang dilakukan dengan benar selama 30 detik untuk putrid dan 60 detik untuk putra. Setiap gerakan angkat tubuh yang tidak benar diberi nilai 0 (nol).

4.3 Tes baring duduk 60 detik

a. Tujuan : mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut.

(30)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Pelaksanaan

- Siswa berbaring diatas lantai/rumput, kedua lutut ditekuk kurang lebih 90 derajat.

- Kedua tangan dilipat dan diletakkan dibelakang kepala dengan jari tangan saling berkaitan dan kedua tangan menyentuh lantai.

- Salah seorang teman membantu memegang dan menekan kedua pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat.

- Apabila ada aba-aba “ya”, siswa bergerak sambil mengambil sikap duduk, sehingga kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali kesilap semula.

- Lakukan gerakan itu berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat dalam waktu 60 detik.

d. Cara memberi skor

Skor hasil tes yaitu jumlah baring duduk yang dilakukan dengan benar selama 60 detik. Setiap gerakan angkat tubuh yang tidak benar diberi nilai 0 (nol).

4.4. Tes loncat tegak

a. Tujuan : mengukur gaya ledak (tenaga eksplosif) otot tungkai.

b. Alat/fasilitas : dinding, papan berwarna gelap, berukuran 30x150 cm berskala satuan ukuran sentimeter yang digantung pada dinding dengan ketinggian jarak antara lantai dengan nol pada papan skala ukuran 150 cm, serbuk kapur dan alat penghapus, dan formulir pencatat hasil

c. Pelaksanaan

- Siswa berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki berada dekat papan dinding disamping tangan kiri atau tangannya.

(31)

46

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Kedua tangan lurus berada disamping badan kemudian siswa mengambil sikap awalan dengan membengkokan kedua lutut dan kedua tangan diayun kebelakang.

- Seterusnya siswa meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding sehingga meninggalkan bekas raihan pada papan berskala. Tanda ini menampilkan tinggi raihan loncatan siswa tersebut.

d. Cara member skor

Ambil tinggi raihan yang tertinggi dari ketiga kali loncatan, sebagai hasil tes loncat tegak. Hasil loncat tegak diperoleh dengan cara hasil raihan tertinggi dari salah satu loncatan tersebut dikurangi tinggi raihan tanpa loncatan. Misalnya, Anton tinggi raihan tanpa loncatan 168 cm, sedangkan tinggi raihan loncatannya mencapai 220 cm, maka skor tegaknya yaitu 220 cm – 168 cm = 52 cm.

4.5. Tes lari jauh (1000 m untuk putrid dan 1200 m untuk putra) a. Tujuan : mengukur daya tahan (cardio respiratory andurance).

b. Alat/fasilitas : lapangan, bendera start, peluit, stopwatch, nomor dada, tanda/garis start dan finish, dan formulir pencatat hasil.

c. Pelaksanaan

- Siswa berdiri dibelakang garis start. Pada aba-aba “siap”, siswa mengambil sikap start berdiri untuk siap berlari.

- Pada aba-aba “ya”, siswa berlari menuju garis finish, siswa menempuh jarak 1000 m untuk putri dan 1200 m untuk putra.

- Jika ada siswa yang mencuri start, maka siswa tersebut dapat mengurangi tes tersebut

d. Cara memberi skor

(32)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut sebagai hasil kasar. Hal ini disebabkan satuan ukuran yang digunakan untuk masing-masing butir tes berbeda, yang meliputi satuan waktu, ulangan gerak, dan ukuran tinggi.

Untuk mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang sama yaitu nilai. Setelah hasil kasar setiap tes diubah menjadi satuan nilai, maka dilanjutkan dengan menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir TKJI. Hasil penjumlahan tersebut digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi kesegaran jasmani remaja.

Tabel 3.1

Nilai TKJI Putra-Putri 16-19 Tahun Nilai Lari 60 meter Gantung siku

tekuk

Baring duduk 60 detik

Loncat tegak Lari 1000 meter

(33)

48

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 11.1 –

Klasifikasi Nilai Hasil Tes

Jumlah Nilai Klasifikasi

22-25 Baik Sekali (BS)

18-21 Baik (B)

14-17 Sedang (S)

10-13 Kurang (K)

05-09 Kurang Sekali (KS)

F. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas data suatu penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengambilan data. Kualitas instrumen berkaitan dengan validitas dan reliabilitas instrumen. Sedangkan kualitas pengambilan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan dalam pengambilan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya juga belum tentu menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.

Terdapat berbagai cara untuk mengumpulkan data penelitian. Sugiyono

(2013:193) menjelaskan “Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai

setting, berbagai sumber dan berbagai cara”. Dilihat dari segi cara atau teknik

pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), angket (kuesioner) dan observasi.

(34)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah instrumen atau alat yang berfungsi untuk mengumpulkan data yang berfungsi untuk mengumpulkan data yang berupa pengetahuan atau ketrampilan yang dimiliki siswa. Mengenai tes, Suntoda (2013:1) menjelaskan, “Tes adalah suatu alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi/data tentang seseorang atau objek tertentu”.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Kesegaran Jasmani (TKJI) untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani siswa. TKJI ini merupakan suatu tolak ukur untuk mengukur tingkat kesegaran jasmani yang berbentuk rangkaian butir-butir tes yang menjadi salah satu tolak ukur dalam mengetahui tingkat kesegaran jasmani sesuai dengan umur siswa. Karena dalam TKJI ada penggolongan usia yaitu 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-19 tahun. Berdasarkan hal tersebut maka tolak ukur ini hanya berlaku untuk mengukur tingkat kesegaran jasmani anak sesuai dengan golongan usia tersebut. Pada penelitian ini yang digunakan adalah TKJI untuk rentang usia 16-19 tahun yang memiliki validitas sebesar 0,950 dan reliabilitas sebesar 0,960.

G. Pelaksanaan Latihan

Latihan dalam ini dilaksanakan selama enam minggu. Latihan dilaksanakan tiga kali dalam seminggu yaitu senin, rabu, jumat, setiap pukul 15.00 WIB sampai dengan selesai. Tempat latihan di aula sekolah SMAN 1 Batujajar. Hal ini didasarkan pada pendapat Bompa (1991:86) yang menyatakan,

“siswa (atlet) berlatih tiga kali dalam seminggu, tergantung dari tingkat keterlibatannya dalam olahraga.”

Mengenai jangka waktu lamanya latihan menurut Sadjoto (1995:48)

menjelaskan bahwa : “ latihan 3 kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan

yang kronis. Adapun lama latihan yang diperlukan adalah Selama 6 minggu atau

lebih”. Latihan yang dilakukan terdiri dari tiga bagian yaitu latihan pemanasan, latihan inti, dan latihan pendinginan. Adapun uraian latihannya adalah sebagai berikut :

(35)

50

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum melakukan latihan inti, subyek diintruksikan untuk melakukan pemanasan dengan bimbingan peneliti, yaitu melakukan peregangan statis, lari mengelilingi lapangan, dan peregangan dinamis yang lamanya kurang lebih 10 menit.

2. Latihan inti

Setelah melakukan pemanasan, siswa selanjutnya melakukan latihan inti sesuai dengan bentuk latihan yang diberikan pada masing-masing kelompok. Untuk kelompok A diberi latihan Senam irama Line Dancedan kelompok B diberi latihan senam Body Combat.

3. Latihan Pendinginan

Setelah melakukan latihan inti, subyek diinstruksikan untuk melakukan latihan penenangan dengan suatu bimbingan, yaitu melakukan lari-lari kecil yang dilanjutkan dengan gerakan pelemasan yang lamanya kurang dari 10 menit.

Penambahan beban latihan baik latihan Senam irama line dance dan body combatdengan cara menentukan intensitas, volume, repetisi dan masa pulih pada

setiap latihan. Penambahan beban latihan yang penulis lakukan mengacu kepada pendapat Harsono (1988:105-106), yang menjelaskan tentang penambahan beban secara bertahap dengan sistem tangga atau step type approach yaitu sebagai berikut:

Setiap garis vertical menunjukkan perubahan (penambahan) beban, sedang setiap garis horizontal adalah pfase adaptasi terhadap beban yang baru. Beban latihan pada tiga tangga (atau Cycle) pertama ditingkatkan secara bertahap. Pada Cycle keempat beban diturunkan (ini adalah yang disebut dengan unloading phase), yang maksudnya adalah untuk memberikan kesempatan kepada organisme tubuh untuk melakukan regenerasi.

Tabel 3.3

Program Latihan Senam Irama Line Dance

Pertemuan Hari Materi Kegiatan Vol Denyut Nadi Istirahat

1 -3

(Minggu I)

Senin,Rabu, Jumat

1. Pemanasan : statis dan dinamis

(36)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Inti :melakukan gerakan

line dance (low impact 15’).

3. Penutup : gerakan pelemasan dan evaluasi

1. Pemanasan : statis dan dinamis

2. Inti :melakukan gerakan line dance (low impact 20’& low high 10’ ).. 3. Penutup : gerakan

pelemasan dan evaluasi

1. Pemanasan : statis dan dinamis

2. Inti :melakukan gerakan line dance (low impact 25’ low high 15’&high impact 5’)..

3. Penutup : gerakan pelemasan dan evaluasi

1. Pemanasan : statis dan dinamis

2. Inti :melakukan gerakan line dance (low impact 10’ low high 15’ & high impact 5’).. 3. Penutup : gerakan

(37)

52

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pelemasan dan evaluasi

1. Pemanasan : statis dan dinamis

2. Inti :melakukan gerakan line dance (low impact 15’ low high 20’ & high impact 10’ ).. 3. Penutup : gerakan

pelemasan dan evaluasi

1. Pemanasan : statis dan dinamis

2. Inti :melakukan gerakan line dance (low impact 20’ low high 30’&high impact 10’ )..

3. Penutup : gerakan pelemasan dan evaluasi

Program Latihan Senam Body Combat

Pertemuan Hari Materi Kegiatan Vol Denyut Nadi Istirahat

1 -3

(Minggu I)

Senin,Rabu, Jumat

(38)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu gerakan body combat@

1 set x 15’

3. Penutup : gerakan pelemasan dan evaluasi

1. Pemanasan : statis dan dinamis (berlari

keliling lapangan) 2. Inti :melakukan

gerakan senam body

combat@ 2 set x 15’

3. Penutup : gerakan pelemasan dan evaluasi

1. Pemanasan : statis dan dinamis (berlari

keliling lapangan) 2. Inti :melakukan

gerakan senam body

combat@ 3 set x 15’

3. Penutup : gerakan pelemasan dan evaluasi

1. Pemanasan : statis dan dinamis (berlari

keliling lapangan) 2. Inti :melakukan

gerakan senam body

combat@ 2 set x 15’

3. Penutup : gerakan

(39)

54

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pelemasan dan evaluasi

1. Pemanasan : statis dan dinamis (berlari

keliling lapangan) 2. Inti :melakukan

gerakan Senam body

combat@ 3 set x 15’

3. Penutup : gerakan pelemasan dan evaluasi

1. Pemanasan : statis dan dinamis (berlari

keliling lapangan) 2. Inti : melakukan

gerakan senam body

combat@ 4 set x 15’

3. Penutup : gerakan pelemasan dan evaluasi

(40)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah pengolahan data yang ditempuh dalam penelitian ini, disesuaikan dengan rumus-rumus yang digunakan dalam statistika, yaitu sebagai berikut:

1. Menyusun data dari hasil tes

2. Menghitung nilai rata-rata X ̅ dengan rumus Sudjana (2005 : 67): X ̅ = Σ�

Keterangan:

X ̅= Nilai rata-rata yang dicari �� = Nilai data

∑ = Jumlah

n = Jumlah Sampel

3. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data, dengan menggunakan rumus:

S = √∑ Xi − X n − ̅ ²

Keterangan:

S = Simpangan Baku Yang Dicari

∑ = Jumlah Dari

Xi = Nilai Data Mentah X ̅ = Nilai Rata-rata n = Jumlah Sampel

(41)

56

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria pengujian: tolak Ho hanya jika F ≥ F½α(V1,V2) di dapat dari distribusi F sesuai dengan dk pembilang V1= (n1-1) dan penyebut V2 = (n2-1). Kedua kelompok homogen Fhitung< Ftabel.

5. Uji normalitas melalui pendekatan uji normalitas liliefors dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pengamatan X1, X2,…. …., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,… …,Zn dengan menggunakan rumus:

Z1 = Xi– X S

(X dan S merupakan rata-rata dan simpangan baku setiap kelompok butir tes)

b. Untuk tiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang F(Z1) = P(Z≤Z1).

c. Selanjutnya dihitu proporsi Z1,Z2,… …,Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi), maka:

S Z =Banyaknya Z , Z ,… … . Znyang ≤ Zi n

d. Hitung selisih F(Z1) – S(Zi) kemudian tentukan harganya mutlaknya. e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Sebutlah harga terbesar ini (Lo).

f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk ui

liliefors, dengan taraf nyata α (penulis menggunakan α = 0.05). kriterianya

(42)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Uji kesamaan Dua rata-rata (skor berpasangan) atau sering juga dikatakan uji beda. Uji ini digunakan untuk menjawab pertanyaan masalah nomor dua, rumus yang digunakan:

t =

SBB

√n ⁄

Keterangan:

t

= nilai kritis untuk uji signifikasi beda B = nilai rata-rata beda.

SB = nilai simpangan baku beda. n = jumlah sampel

b. Kriteria penolakan dan penerimaan Hipotesisnya: Terima hipotesisnya jika:

-t (1 - ½ α ) < t < t (1 - ½ α), dk (n - 1) Dalam hal lain (Ho) ditolak.

c. Pasangan hipotesis yang akan diujinya adalah: Ho: B = 0

Ho: B ≠ 0

d. Uji satu pihak menggunakan rumus : S² = n ‒ �n + n − �– �

t=

� −�

√� +

Keterangan:

S = Simpangan baku

(43)

58

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu � = Rata – rata kelompok 2

Untuk uji t kriteria pengujiannya adalah tolak hipotesis, jika t >� - α. Untuk harga lainnya � ditolak, distribusi t pada tingkat kepercayaan atau

taraf signifikansi α = 0,05 dengan harga t = 0,95 dan derajat kebebasan (dk) =

(� + � - 2). Untuk lebih jelasnya lagi mengenai uji hipotesis nol (�), hipotesis statistika di rumuskan sebagai berikut :

Ho:µ1 = µ2

H1:µ1 ≠ µ2

(44)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengolahan dan analisis data melalui prosedur statistika, penulis mengambil keputusan sebagai hasil dari proses penelitian ini adalah:

1. Senam irama line dance memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa

2. Senam body combat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa

3. Perbedaan pengaruh dari senam irama line dance dan senam body combat tidak berbeda secara signifikan terhadap tingkat kebugaran

jasmani siswa

B.Saran

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi seluruh guru, baik itu pengajar Pendidikan Jasmani dan pembaca pada umumnya agar mencoba menerapkan berbagai jenis dan gerakan senam untuk memperkaya materi aktivitas senam irama dan atau ritmik dalam pembelajaran Penjas, contohnya seperti line dance dan body combat. Karena selain dapat menjadi alternative aktivitas

pemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani, juga memberikan pengaruh terhadap minat belajar Penjas siswa

(45)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 65

Daftar Pustaka

Abduljabar, Bambang. (2011) . Pedagogi Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung

Abduljabar, Bambang. (2009). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung

Abduljabar, Bambang dan Darajat, Jajat.(2012). PJKR Aplikasi Statistik adalam Penjas 2012. Bandung: FPOK UPI Bandung

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik) Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik) Edisi Revisi 2010. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Gilbert, Cecile. (1974). International Folk Dance at A Glance. Minneapolis: Burgess Publshing Company

Giriwijoyo, Santoso, dkk. (2007). Ilmu Faal Olahraga – Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung

Hidayat, Yusuf Dan Budiman, Didin “Pengaruh Penerapan Pendekatan Model Self-Regulated Learning Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Penjas Di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Olaharaga. FPOK UPI Bandung

Husdarta dan Hidayat. (2009). Pengantar Psikologi Olahraga. CV. Bintang. Warli Artika: Bandung

Lutan, Rusli.(2000). Manusia dan Olahraga. Bandung: Penerbit ITB

Mahendra, Agus. (2009). Musik dan Gerak. Bandung. Bandung: FPOK UPI Bandung

(46)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 66

Nasution.(2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara

Nurhayati. (2010) “Perbedaan Pengaruh Senam Line Dance dan Senam Jumsihat Terhdap Kesenangan Berolahraga Dalam Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di SMPN 29”. Skripsi: FPOK UPI Bandung.

Riduwan. (2012). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta

Roesli, Kania. Kamus Sederhana Terminologi Line Dance .

Sardirman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Sudjana. (2005). Metoda Statistika Edisi 6. Bandung: Tarsito

Suharjana, F. (2010).“Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia”. Volume 7, Nomor 1, April 2010. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Suliyanto.(2012). Analisis Statistik (Pendekatan Praktis dengan MicrosofttExcel). Yogyakarta: C.V Andi Offset

Suntoda, Andi. dkk (2013) . Tes Pengukuran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Tarigan, Beltasar. (2012). Optimalisasi Pendidikan Jasmani Berdasarkan Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga – Sebuah Analisa Kritis. Bandung: Penerbit Eidos

Tim Dosen UPI. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

The Universal Line Dance Indonesia. (2005). “Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga“. Jakarta

(47)

Heri Fadli Hukmi Wibisana, 2015

PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 67

Uhamisastra, dkk. (2010). Didaktik Metodik Pembelajaran Senam. Bandung : Prodi PGSD Penjas FPOK UPI Bandung

Vallerand R. J. (2004). Intrinsic And Ekstrinsic Motivation In Sport. Encyclopedia of applied phychology, 2, hlm 427-434.

Gambar

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian
Gambar 3.3
Tabel 3.1 Nilai TKJI Putra-Putri 16-19 Tahun
Tabel 3.2
+3

Referensi

Dokumen terkait

   Guru dan siswa harus mempunyai akses yang mudah ke perangkat teknologi.. termasuk

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN BEBAS TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PENGALIHAN DANA KAS DAERAH KABUPATEN PASURUAN DARI BANK JATIM CABANG PASURUAN KE BANK BUKOPIN CABANG MALANG

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pertanahan tersebut dalam Pasal 1 adalah seperti yang ditetapkan dalam Pasal 29 sampai dengan Pasal

Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemeliharaan sumber daya manusia terhadap loyalitas kerja karyawan PT Bank Negara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial usaha tani tanaman suren dan kopi dalam sistem agroforestri di Aek Nauli, Desa Sibaganding, Kecamatan Sipangan

Negara Indonesia (Persero) Tbk., Kantor Cabang Unit Perguruan Tinggi Bandung. 1.3.2

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pejabat Perwakilan Kantor Pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 bertindak untuk dan atas