• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Buahan - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Buahan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Buahan - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Buahan."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN RENCANA KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA : BUAHAN

KECAMATAN : KINTAMANI KABUPATEN : BANGLI PROVINSI : BALI

Disusun Oleh :

No Nama Mahasiswa No. Mahasiswa

1 Ni Luh Putu Ayu Karmatriani 1301405021

2 Anak Agung Bagus Satria Brahmananta 1102005047

3 Putu Mita Wulandari 1102005130

4 Ni Kadek Diah Satya Sai Shita 1102005132

5 Ni Wayan Devi Yulianti 1102005159

6 Made Yos Darmayasa 1102005160

7 I Gusti Ayu Prapti Adnyani 1102005167

8 Ni Nyoman Lidya Trisnadewi 1102005173

9 Muhammad Hafiz Bin Mohd Arifin 1102005223

10 Azri Hazwan Bin Azami 1102005228

11 I.B Kade Purnama Chandra 1304105129

12 Theana Trisnawati 1304205073

13 Ni Made Wahyuningsih 1305315096

14 Ni Made Indah Purnama Dewi 1306205007

15 Ayu Etika Sari 1306305042

16 Ni Wayan Jessy Janawati 1306305045

17 Novian Endi Gunawan 1308405023

18 Kadek Rahayu Swandewi 1311305017

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

(2)
(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

I. DESKRIPSI KEGIATAN ... 1

1.1. Judul ... 1

1.2. Lokasi ... 1

1.3. Bidang Kegiatan KKN-PPM XIII Unud ... 1

1.4. Latar Belakang ... 1

1.5. Tujuan ... 5

1.6. Hasil yang diharapkan ... 5

1.7. Sasaran Program KKN-PPM XI Unud ... 5

1.8. Operasionalisasi Program KKN-PPM XI Unud ... 5

1.8.1. Persiapan dan Pembekalan ... 5

1.8.1.1. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan KKN-PPM XIII Unud . 5 1.8.1.2. Materi Persiapan dan pembekalan KKN-PPM XIII Unud . 6 1.8.1.3. Jadwal Pelaksaan Kegiatan KKN-PPM XIII Unud ... 6

1.8.2. Tindakan Pelaksanaan ... 6

1.8.2.1. Metode ... 7

1.8.2.2. Langkah –langkah Operasional ... 8

II. Rencana Kegiatan KKN-PPM XIII Unud ... 9

2.1. Identifikasi Masalah ... 9

2.2. Prioritas Pemilihan Permasalahan ... 11

2.3. Rencana Program KKN-PPM ... 14

2.4. Jadwal Pelaksanaan Program ... 16

2.5. Deskripsi Program Kerja ... 17

2.5.1 Deskripsi Program Kerja Pokok Tema ... 17

(4)

iv

2.5.1.2 Bidang Peningkatan Produksi ... 21

2.5.1.3 Bidang Sosial dan Budaya ... 26

2.5.4. Bidang Kesehatan Masyarakat ... 29

2.5.2 Deskripsi Program Kerja Pokok Non Tema ... 37

2.5.3 Deskripsi Program Kerja Bantu Tema ... 38

2.5.4 Deskripsi Program Kerja Bantu Non Tema ... 39

III. Rancangan Anggaran Biaya ... 40

(5)

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM UNUD 2016

I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1. Judul

Optimalisasi Pariwisata dan Sumber Daya Manusia Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Lingkungan, Peningkatan Produksi, Kesehatan Masyarakat dan Teknologi Informasi.

1.2. Lokasi

Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

1.3. Bidang Kegiatan KKN-PPM Unud

Adapun bidang kegiatan yang akan dilaksanakan dalam KKN-PPM ini, meliputi: a. Prasarana Fisik (PF)

b. Peningkatan Produksi (PP) c. Sosial Budaya (SB)

d. Kesehatan Masyarakat (KM)

1.4. Latar Belakang

Kintamani merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Bangli yang terletak di sebelah Utara Pulau Bali. Kintamani termasuk kawasan wisata pemandangan alam yang memiliki daya tarik di mata pewisata. Kintamani terdiri terdiri dari 48 desa/kelurahan.Salah satu desa yang terdapat di kecamatan kintamani adalah desa Buahan. Desa Buahan merupakan desa yang telah berdiri sejak tahun saka 916 atau 994 Masehi. Desa Buahan terdiri dari 4 dusun yaitu Dusun Buahan, Dusun Binyan, Dusun Munduk Waru dan Dusun Tabih. Desa Buahan ini dibatasi oleh beberapa desa yakni di sebelah utara dibatasi oleh Desa Batur, sebelah selatan dibatasi oleh Desa Pengotan, di sebelah timur dibatasi oleh Desa Abang Batu Dinding dan di sebelah barat dibatasi oleh Desa Kedisan.

(6)

besar merupakan hutan dan sebagian lagi dikelola sebagai lahan pertanian tanaman pangan dan holtikultura. Mata pencaharian penduduk Desa Buahan sebagian besar adalah di bidang pertanian dan perikanan yang sesuai dengan keadaan topografinya yang merupakan daerah dataran tinggi serta letak desa yang berada di tepi Danau Batur. Desa Buahan yang terletak di dataran tinggi serta memiliki iklim yang terbilang sejuk sangat cocok untuk tanaman pangan dan holtikultura jenis tertentu, seperti sayur-sayuran, jeruk keprok, kopi arabika, dan cabai yang saat ini lebih banyak difokuskan pada budidaya jeruk serta sayur-mayur. Lokasi desa yang berada di tepi Danau Batur membuat penduduk desa memanfaatkannya sebagai sumber mata pencaharian yakni di bidang perikanan. Banyak penduduk desa yang membuat keramba di danau sebagai tempat memelihara ikan-ikan yang kemudian dijual. Disamping sektor pertanian dan perikanan, sektor peternakan juga merupakan mata pencaharian sampingan dari sebagaian besar masyarakat desa Buahan seperti ternak sapi, babi, dan ayam.

(7)

Dusun juga memiliki tempat melaksanakan pertemuan atau musyawarah yang sering disebut dengan “Bale dusun/bale banjar”. Sedangkan fasilitas untuk mendapatkan air bersih sangat minim.

Desa Buahan merupakan salah satu desa di Kintamani yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya sumber mata air dan tidak adanya akses PAM. Kecuali Dusun Buahan, semua penduduk di Desa Buahan harus membeli air bersih untuk minum, memasak, mencuci, MCK serta untuk menyiram perkebunannya. Meski ada beberapa tempat penampungan air hujan, namun hal tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari penduduk setempat.

(8)

prioritas kegiatan yang mencakup Prasarana Fisik (PF), Peningkatan Produksi (PP), Sosial Budaya (SB), dan Kesehatan Masyarakat (KM.

Dari uraian yang telah dijelaskan itulah yang melatarbelakangi penulis dalam membuat program KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan, Kintamani, Bangli mengangkat tema “Optimalisasi Pariwisata dan Sumber Daya Manusia Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasisi Lingkungan, Peningkatan Produksi, Kesehatan Masyarakat dan Teknologi Informasi”

1.5. Tujuan Program

Adapun tujuan dari diadakannya KKN-PPM Ke-XIII Universitas Udayana yang berlokasi di Desa Buahan, Kintamani, Bangli adalah untuk memberdayakan masyarakat desa dalam mengelola potensi daerahnya, sekaligus dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan potensi desa dan pemberdayaan generasi muda. Secara spesifik tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Mahasiswa peserta KKN dapat memahami penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

2. Mahasiswa peserta program KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis kedalam penerapan praktis di masyarakat dengan sikap empati dan kepedulian terhadap masyarakat.

3. Meningkatkan daya saing mahasiswa Universitas Udayana secara nasional dengan menanamkan jiwa peneliti yang eksplortatif dan analis dalam bidang interdisipliner dan lintas sektoral.

4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa Universitas Udayana untuk melaksanakan program-program pembangunan.

(9)

6. Sumber daya manusia di Desa Buahan dapat diberdayakan untuk melaksanakan berbagai pembaharuan guna mendukung pembangunan nasional.

1.6. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari program ini sesuai dengan tujuan yang telah disusun adalah :

a. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan penggunan komputer dan media sosial yang tepat pada anak – anak, sehingga menjadikan generasi muda yang intelek, kreatif dan dapat melakukan inovasi serta promosi dalam rangka mempromosikan pariwisata yang ada di Desa Buahan Kecamatan Kintamani guna meningkatkan pendapat desa melalui objek pariwisata yang ditawarkan

b. Mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara pemilahan sampah organik dan nonorganik sehingga sampah tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.

c. Mampu meningkatkan pengetahuan di dalam pemanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk meningkatkan perekonomian masyarakat secara optimal.

d. Mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya yang disebabkan oleh penyakit HIV sehingga nantinya dapat menurunkan angka kejadian dan merubah prilaku yang beresiko.

1.7. Sasaran Program KKN-PPM

Sasaran program KKN-PPM adalah seluruh warga di lingkungan Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Provinsi Bali.

1.8. Operasionalisasi Program KKN PPM 1.8.1. Persiapan dan Pembekalan

1.8.1.1. Mekanisme Pelaksanaan kegiatan KKN PPM

(10)

pelaksanaan program yang sesuai dengan analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat-alat, dan Tenaga) sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan dan dicapai sasaran yang diinginkan.

1.8.1.2. Materi persiapan dan pembekalan KKN-PPM

Materi persiapan meliputi pengumpulan berbagai bahan-bahan dan peralatan peraga yang akan digunakan dalam kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana. Sebelum memasuki masa KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan, mahasiswa diberikan pembekalan terlebih dahulu oleh panitia KKN-PPM XIII Universitas Udayana dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Adapun tahap persiapan yang kami lakukan adalah sebagai berikut:

- Pengenalan wilayah melalui internet, buku, dsb. - Pembekalan

- Mengenali etika dalam bermasyarakat - Pengetahuan teknis terkait tematik kegiatan - Survei terhadap masyarakat di Desa Buahan

- Melakukan kerjasama dengan instansiinstansi terkait di lingkungan Desa Buahan

- Mempersiapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan selama kegiatan - Pembagian tugas yang disesuaikan dengan bidang ilmu masing-masing

1.8.1.3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana Kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana dilakukan selama lima minggu yaitu mulai tanggal 23 Juli 2016 sampai dengan 28 Agustus 2016 di Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

1.8.2. Tindakan Pelaksanaan

(11)

permasalahan. Setelah menyusun identifikasi permasalah, setiap kelompok memilih minimal empat masalah yang diprioritaskan, lalu yang terakhir membuat rencana program kerja yang akan dilakukan. Format penyusunan kegiatan telah ditetapkan dalam buku pedoman KKN-PPM.

1.8.2.1. Metode

Program KKN-PPM sesuai yang telah ditentukan terdiri dari dua program, yaitu program pokok dan program bantu.

1. Program Pokok

Program pokok ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu: a. Program Pokok Tema

Program Pokok Tema adalah program yang akan dikerjakan secara kolektif dalam suatu tim atau kelompok sesuai dengan tema yang telah dibuat dalam rangka pengembangan sumber daya manusia dan potensi desa. Sesuai penjelasan sebelumnya, berikut adalah rincian sub-sub pokok yang akan dilaksanakan selama pelaksanaan KKN-PPM XIII Universitas Udayana:

1) Bidang Prasarana Fisik (PF)

- Pemilahan sampah dan pengadaan tempat sampah organik dan anorganik

- Perbaikan Kebocoran yang Terjadi pada Bak Penampungan Air Bersih Dusun Mondok Waru Desa Buahan

2) Bidang Peningkatan Produksi (PP)

- Pembinaan teknis pembuatan pupuk organik

- Penyuluhan dan pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak - Penyuluhan dan pengolahan buah jeruk untuk diolah menjadi dodol

jeruk

3) Bidang Sosial dan Budaya (SB)

(12)

- Pengenalan teknologi informasi di SD 2 Buahan melalui program microsoft word

- Promosi daya tarik wisatawan Desa Buahan melalui sosial media 4) Bidang Kesehatan Masyarakat (KM)

- Penyuluhan PHBS dan praktek cuci tangan di lingkungan sekolah - Penyuluhan tentang HIV/AIDS, Penyakit Menular Seksual, dan

bahaya NAPZA bagi STT

- Penyuluhan tentang kanker leher rahim dan praktek SADARI bagi ibu-ibu PKK

- Tenda tensi dan pengecekan gula darah

b. Program Pokok Non-Tema

Program pokok non-tema sesuai yang telah diamanatkan oleh Universitas Udayana adalah Program Keluarga Dampingan. Dalam program ini, mahasiswa secara individu mendampingi serta membantu keluarga miskin dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, seperti masalah kebersihan lingkungan, kesehatan, pendidikan, manajemen keluarga, ekonomi keluarga, penataan rumah tangga, dan lain sebagainya selama mahasiswa melakukan kegiatan KKN PPM di Desa Buahan.

2. Program Bantu

(13)

1.8.2.2. Langkah-Langkah Operasional

Langkah-langkah operasional yang dilakukan dalam kegiatan KKN PPM XIII Universitas Udayana ini diantaranya:

- Mengadakan sosialisasi dan praktek pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk

- Mengadakan sosialisasi dan praktek pembuatan dodol jeruk - Mengadakan sosialisasi dan praktek pengolahan eceng gondok

- Mengadakan penyuluhan pemilahan dan pemanfaatan sampah organik dan anorganik

- Mengadakan kelas pengenalan komputer bagi anak SD

- Melakukan promosi pariwisata Desa Buahan melalui media social - Melakukan pengadaan tempat sampah organik dan anorganik

- Mengadakan perbaikan tempat penampungan air di Banjar Munduk Waru Desa Buahan

- Mengadakan perbaikan papan nama desa buahan

- Memberikan penyuluhan PHBS dan praktek cuci tangan di lingkungan sekolah

- Memberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS, Penyakit Menular Seksual, dan bahaya NAPZA bagi STT

- Memberikan penyuluhan tentang kanker leher rahim dan praktek SADARI bagi ibu-ibu PKK

- Mengadakan kegiatan pembuatan taman di area balai banjar Desa Buahan

- Mengadakan pelatihan komputer untuk perangkat desa - Mengadakan tenda tensi pada HUT RI ke-71.

II. Rencana Kegiatan KKN-PPM 2.1. Identifikasi Masalah

(14)
[image:14.595.91.537.93.758.2]

Tabel 1. Identifikasi Permasalahan

No. Permasalahan Lokasi Sumber

(P/M/D) Bidang Prasarana Fisik

1.

Kurangnya pengertian akan pentingnya pemilahan sampah rumah tangga

Desa P

2.

Kurangnya penyuluhan masyarakat tentang pengertian sampah organik dan anorganik sehingga tidak adanya kegiatan pemilahan sampah

Desa P

3. Tidak tersedianya bak sampah khusus organik dan anorganik Desa P

4.

Sulitnya masyarakat untuk mendapatkan air bersih sehingga harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka

Desa P

5.

Terjadi kebocoran pada bak penampungan air bersih pada salah satu dusun sehingga membuat masyarakat kesulitan untuk memperoleh air bersih yang cukup

Desa P

Bidang Peningkatan Produksi 6. Kurangnya pengolahan sampah rumah tangga dan sampahan

kiriman dari danau Desa P

7. Kurangnya penyuluhan masyarakat dan pengolahan enceng gondok tentang pemanfaatan enceng gondok untuk pakan ternak

Desa P

8. Kurangnya penyuluhan masyarakat dan pengolahan

pemanfaatan buah jeruk untuk diolah menjadi dodol jeruk Desa P Bidang Sosial Budaya

9. Kurangnya penyuluhan masyarakat tentang pemanfaatan

sampah organik dan sampah non-organik. Desa P

10. Kurangnya pengetahuan Teknologi Informasi di SD 2 Buahan.

Sekolah

Dasar P

11. Promosi Desa mengenai daya tarik wisatawan yang kurang

optimal. Desa P

12. Kurangnya pengetahuan Teknologi Informasi oleh

Perangkat Desa. Desa P

Bidang Kesehatan Masyarakat 13. Kurangnya pengetahuan masyarakat utamanya remaja di

desa akan IMS seperti halnya HIV AIDS dan penyakit penyertanya

Desa P

14. Adanya prevalensi HIV AIDS yang tergolong tinggi dan merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup signifikan di Buahan

Desa P

(15)

16. Kurangnya pengetahuan anak – anak dan masyarakat dalam rumah tangga pada umumnya dalam berperilaku menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta kesehatan diri

Sekolah

Dasar P

17.

Kurangnya pengetahuan masyarakat utamanya wanita usia muda dan wanita lanjut usia terhadap penyakit kanker payudara dan cara deteksi dini

Desa P

18.

Adanya prevalensi kanker payudara yang tergolong tinggi dan merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup signifikan di Buahan

Desa M

19.

Kurangnya pengetahuan masyarakat utamanya wanita dalam usia reproduktif maupun usia lanjut terhadap penyakit kanker leher rahim

Desa P

20.

Adanya prevalensi kanker leher rahim yang tergolong tinggi dan merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup signifikan di Buahan

Desa P

2.2. Prioritas Pemilihan Permasalahan

[image:15.595.90.539.82.325.2]

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang ditemukan tim KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan, maka prioritas pemilihan masalah disesuaikan dengan KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga) sebagai berikut:

Tabel 2. Prioritas Pemilihan Permasalahan

No. Permasalahan Alasan

Bidang Prasarana Fisik

1. Kurangnya penyuluhan masyarakat tentang pengertian sampah organik dan anorganik

Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan memberikan penyuluhan tentang pengertian sampah organik dan anorganik untuk menjaga lingkungan agar tetap sehat dan pemanfaatan akan sampah anorganik dapat menunjang kehidupan masyarakat

2. Tidak tersedianya bak sampah khusus organik dan anorganik

(16)

terhindar dari senyawa berbahaya yang ditimbulkan oleh sampah yang tercampur

3.

Terjadi kebocoran pada bak penampungan air bersih pada salah satu dusun sehingga membuat masyarakat kesulitan untuk memperoleh air bersih yang cukup

Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena kebocoran pada bak penampungan air bersih dapat menyusahkan warga untuk mendapatkan air bersih yang cukup disisi lain dengan kebocoran yang terjadi ini menyebabkan keresahan bagia warga sekitar karena harus membeli air bersih tersebut lebih dari anggaran yang ada dengan kondisi keuangan yang minim.

Bidang Peningkatan Produksi

4.

Petani di Desa Buahan Kintamani sudah menggunakan pupuk organik dibandingkan pupuk organic dari ternak ayam tetapi dengan membeli di tempat yang lain. Padahal di Desa tersebut banyak sampah rumah tangga dan sampah kiriman dari danau disana. Di mana petani sangat antusias untuk memanfaatkan limbah yang berasal dari alam akan menciptakan pertanian yang ramah lingkungan. Itu disebabkan oleh kurangnya

pengetahuan tentang

pemanfaatan limbah rumah tangga yang menyebabkan petani kurang paham tentang pentingnya pertanian yang ramah lingkungan dan murah.

Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM, dukungan kepala desa dan masyarakat besar. Diharapkan dengan adanya program tentang pembuatan pupuk kompos skala sampah rumah tangga, pemikiran petani bisa lebih terbuka dan bisa memanfaatkan dan mengolah serta membuat pupuk sendiri dari sampah rumah tangga secara maksimal.

5.

Kurangnya pengolahan enceng gondok untuk pakan ternak.

(17)

menambah penghasilan petani Bidang Sosial Budaya

6.

Kurangnya penyuluhan

masyarakat tentang pemanfaatan sampah organik dan sampah non-organik.

Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan memberikan penyuluhan tentang cara pemanfaatan sampah organik maupun non-organik, masyarakat akan memahami dan tidak kesulitan dalam mengelola sampah.

7.

Kurangnya pengetahuan Teknologi Informasi di SD 2 Buahan.

Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan memberikan pengenalan Informasi Teknologi kepada anak-anak SD 2 Buahan, anak-anak SD dapat memahami dan menambah pengetahuan melalui Teknologi Informasi tersebut.

8.

Promosi Desa mengenai daya tarik wisatawan yang kurang optimal.

Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan mempromosikan daya tarik wisata yang ada di Desa Buahan melalui media sosial diharapkan dapat mengoptimalkan potensi desa.

9.

Kurangnya pengetahuan Teknologi Informasi oleh Perangkat Desa.

Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan pengenalan teknologi informasi kepada perangkat desa dapat mengoptimalkan kinerja sehingga lebih efektif dan efisien.

Bidang Kesehatan Masyarakat

10.

Pengetahuan tentang penyakit menular seksual khususnya tentang HIV/AIDS yang masih rendah pada masyarakat.

Berdasarkan analisis KUWAT, sangat memungkinkan untuk dilakukannya program ini. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya sehingga dapat membentuk kader-kader kesehatan muda untuk mencegah terjadinya penyakit menular seksual sejak dini. Pengadaan program ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat desa Buahan secara umum.

11. Pengetahuan tentang NAPZA di kalangan remaja masih kurang.

(18)

pelosok pedesaan di Bali. Desa Buahan juga sebagai desa pariwisata sangat berisiko tinggi untuk terjadi penyebaran NAPZA ke Desa Buahan. Penggunaan NAPZA pada remaja terutama dikarenakan masih kurangnya informasi yang mereka peroleh dan lingkungan pergaulan juga memiliki andil cukup besar. Oleh karena itulah dengan adanya pengetahuan sejak dini akan bahayanya NAPZA dapat membentengi para generasi muda terhadap penggunaan NAPZA khususnya di Desa Buahan

12.

Pengetahuan anak – anak tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tergolong kurang dan tinggi angka karies gigi.

Berdasarkan analisis KUWAT, sangat memungkinkan untuk dilakukannya program ini mengingat belum adanya bentuk kegiatan rutin yang memberikan penyuluhan dan demonstrasi langsung terkait dengan program – program menjaga kebersihan diri dan lingkungan di kalangan siswa sekolah dasar setempat. Selain itu rendahnya kesadaran untuk berperilaku bersih dan sehat masih kurang di wilayah pedesaan yang meningkatkan tingkat kesakitan oleh karenanya di kalangan anak. Oleh karena itulah dengan adanya pemberian materi dan demosntrasi langsung dari aspek – aspek PHBS diharapkan dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Buahan.

13.

Pengetahuan masyarakat utamanya wanita dengan resiko tinggi terhadap penyakit kanker payudara masih kurang.

Berdasarkan analisis KUWAT, sangat memungkinkan untuk dilakukannya program ini mengingat belum adanya bentuk kegiatan rutin yang memberikan penyuluhan terkait dengan penyakit kanker leher rahim sekaligus cara deteksi dini dan resikonya. Oleh karena itulah dengan adanya pemberian materi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan wanita/ ibu – ibu terkait dengan penyakit kanker leher rahim di Desa Buahan

(19)

No No. Sektor Nama Program Bahan Volume Sumber dana Bidang Prasarana Fisik

1. 15.1.3.07 Pemilahan sampah dan pengadaan bak sampah khusus sampah organik dan sampah anorganik

Tempat sampah Orang (masyarakat dan mahasiswa) Swadaya mahasiswa

2. 15.1.4.07 Perbaikan Bak Penampungan Air Dusun Munduk Waru Desa Buahan dengan menggunakan waterproofing Cat waterproof, kuas cat Orang (masyarakat dan mahasiswa) Swadaya mahasiswa

Bidang Peningkatan Produksi 3. 02.1.2.10 Pembinaan teknis

pembuatan pupuk organik (pemanfaatan sampah, kotoran ternak sapi, air, dan EM4 untuk pupuk kompos skala rumah tangga)

Sampah

organic, kotoran ternak sapi, EM4 Orang (kelompok peternak dan petani desa Buahan) Swadaya mahasiswa

4. 02.3.9.55 Penyuluhan dan pengolahan

pemanfaatan enceng gondok menjadi pakan ternak

Enceng gondok, EM4, air gula jawa Orang (kelompok peternak dan petani desa Buahan) Swadaya mahasiswa

5. 02.3.9.55 Penyuluhan dan pengolahan buah jeruk untuk diolah menjadi dodol jeruk

Buah jeruk, gula bali, tepung ketan putih, santan Orang (kelompok peternak dan petani desa Buahan) Swadaya mahasiswa

Bidang Sosial Budaya 6. 09.3.9.55 Penyuluhan tentang

pembangunan desa (penyuluhan mengenai pemanfaatan sampah organik dan non-organik)

Materi, LCD, dan lain-lain. Orang (masyarakat dan mahasiswa) Swadaya Mahasiswa

7. 11.1.1.01 Pembinaan pelajaran tambahan di SD (pengenalan Teknologi Informasi melalui Komputer)

Materi,

(20)

8. 08.1.1.01 Pengembangan obyek pariwisata (promosi daya tarik wisatawan melalui social media salah satunya blog, instagram maupun facebook)

Orang (STT dan

mahasiswa)

Swadaya Mahasiswa

Bidang Kesehatan Masyarakat 9. 13.1.1.55 Penyuluhan HIV/AIDS

Penyakit Menular Seksual dan NAPZA

Media ajar (Laptop, LCD, Proyektor)

Orang (Seka Teruna Teruni Desa Buahan)

Swadaya mahasiswa

10. 13.1.3.01 Penyuluhan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) di Lingkungan Sekolah

Media ajar (Laptop, LCD, Proyektor)

Orang (Siswa SD di Desa Buahan)

Swadaya mahasiswa

11. 13.1.1.55 Penyuluhan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) dan kanker serviks

Media ajar (Laptop, LCD, Proyektor)

Orang (Ibu PKK Buahan)

Swadaya mahasiswa

12. 13.1.3.17

Tenda Tensi dan Pengecekan Gula Darah

Tensimeter, stetoskop dan Alat cek gula darah Orang (masyarakat dan mahasiswa) Swadaya mahasiswa

2.4. Jadwal Pelaksanaan Program

Nama Program Uraian Kegiatan

Minggu Ke- (Juli-Agustus

2016) 1 2 3 4 5 Program Pokok Tema

Prasarana Fisik

a. Pemilahan sampah dan pengadaan tempat sampah organik dan anorganik  b. Perbaikan Kebocoran yang terjadi pada

bak penampungan air bersih Dusun Mondok Waru Desa Buahan

Peningkatan Produksi

a. Pembinaan teknis pembuatan pupuk

organik 

b. Penyuluhan dan pengolahan eceng

gondok menjadi pakan ternak 

c. Penyuluhan dan pengolahan buah jeruk

untuk diolah menjadi dodol jeruk 

Sosial dan Budaya

a. Penyuluhan sampah organik dan sampah non-organik untuk mengoptimalkan kebersihan lingkungan Desa Buahan sebagai desa yang bersih

(21)

2 Buahan memlalui program Microsoft word

c. Promosi daya tarik wisatawan Desa

Buahan melalui sosial media 

Kesehatan Masyarakat

a. Penyuluhan PHBS dan praktek cuci

tangan di lingkungan sekolah 

b. Penyuluhan tentang HIV/AIDS, penyakit menular seksual, dan bahaya NAPZA bagi STT

c. Penyuluhan tentang kanker leher rahim dan praktek SADARI bagi ibu-ibu PKK

d. Tenda tensi dan pengecekan gula darah  Program Pokok Non

Tema a. Keluarga Dampingan

Program Bantu Tema

a. Pengenalan Teknologi Informasi

kepada Perangkat Desa Buahan 

b. Perbaikan Papan Nama Desa Buahan  Program Bantu

Non-Tema

a. Pembuatan taman di area balai banjar

Desa Buahan 

Evaluasi Program     

Penyusunan Laporan     

2.5. Deskripsi Program Kerja

2.5.1 Deskripsi Program Kerja Pokok Tema 2.5.1.1 Bidang Prasarana Fisik

Beberapa program pokok yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan dari bidang sosial budaya adalah sebagai berikut:

1. Pemilahan sampah dan Pengadaan Bak Sampah Guna Menerapkan Budaya Membuang Sampah Dan Limbah Organik Dan Non Organik untuk Lingkungan yang Bersih dan Asri

(22)

kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan.

1. Pengolahan sampah

Belakangan ini pengolahan sampah serta pemisahannya menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Selain bertujuan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan, pemisahan samapah juga bertujuan untuk memudahkan pengolahannya. Sampah-sampah yang dibuang akan dipisahkan dalam dua kategori yaitu sampah organik yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup seperti sisa-sisa makanan, sayur-sayuran, kotoran hewan dan lain-lain. Kategori kedua adalah sampah anorganik, sampah-sampah yang masuk dalam kategori ini berasal dari sampah rumah tangga. Seperti kertas,plastik, atau bekas kemasan makanan. Kedua jenis sampah ini harus dipisahkan karena dalam proses penguraiannya memerlukan waktu yang berbeda pula selain itu pengolahan kedua jenis sampah trsebut tidaklah sama. Sampah organik dapat diolah menjadi makanan hewan ataupun jadi pupuk kompos atau juga dapat diolah menjadi pupuk cair. Sedangkan sampah anorganik dapat diolah menjadi kerajinan tangan yang tentu dapat menghasilkan pendapatan tambahan. Dengan memisahkan jenis-jenis sampah kedalam kedua kategori tersebut diharapkan dapat memicu kenaikan tingkat kebersihan di desa, khususnya di desa Buahan. Selain itu dengan dipisahkannya sampah-sampah tersebut, diharapkan pula dapat memudahkan pengolahan dan sisa-sisa sampah yang dulu tidak memiliki harga dapat diubah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

2. Pemulihan energi

(23)

berhubungan, dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.

Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk , atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue) ,dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh,pengurangan bobot kaleng minuman).

Melalui permasalahan tersebut, para mahasiswa KKN PPM XI UNUD berinisiatif untuk membuat tong sampah organik dan non organik agar terciptanya Pemukiman yang bersih dan asri dan dapat juga menekan jumlah penduduk yang terkena penyakit, serta membuat lingkungan menjadi indah.

Rincian Kegiatan

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1. Pemilahan Sampah Organik

dan Anorganik Desa Buahan 18 orang 2 jam 36 jam

2 Pengadaan bak sampah khusus

sampah organik dan anorganik Desa Buahan 18 orang 1 jam 18 jam

Total Volume JKEM 3 Jam 54 Jam

(24)

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Tong Sampah 4 unit Rp. 700.000,- Rp. 2.800.000,-

Total Biaya Rp. 2.800.000,-

2. Perbaikan Kebocoran yang Terjadi pada Bak Penampungan Air Bersih Dusun Mondok Waru Desa Buahan

Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air bersih per hari untuk minum, membasuh mulut, mencuci, dan memasak, dan kebutuhan yang lain. Dalam sebulan akan dibutuhkan beribu-ribu liter air bersih untuk keperluan lain seperti mandi, mencuci pakaian dan perabotan rumah tangga. Untuk daerah pedesaan yang kering di musim kemarau pada waktu hujan hanya sedikit dan persediaan air dalam tanah menurun, akan sulit sekali untuk mendapatkan air yang bersih. Pada musin kemarau sumur menjadi kering, aliran sungai besar berubah menjadi kecil dengan air yang keruh, mengakibatkan timbulnya penyakit yang menuntut banyak korban. Di samping itu pada musim kemarau banyak waktu dan tenaga terbuang untuk mengambil air bersih, karena sumber air biasanya terletak jauh dari tempat tinggal. Menurut Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 mengenai syarat dan pengawasan kualitas air bersih, memberikan pengertian air bersih adalah air yang digunakan sehari-hari memiliki kualitas yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum jika sudah dimasak. Sedangkan air bersih menurut EG. Wagner dan J.N Lanix yang didalam bukunya berjudul Water Suplay For Rural and Small Communication menyatakan bahwa air yang sehat adalah air yang tidak merugikan kesehatan penggunanya. Kalau menurut Fair dan Geyer air sehat adalah air yang bebas dari kotoran dan tidak menyebabkan kerugian bagi pemakainya, serta terbebas dari berbagai bahan beracun dan tidak mengandung bahan-bahan organik berbahaya.

(25)

sumber-sumber air bersih itu sendiri seperti hasil dari air buangan baik rumah tangga maupun industri banyak yang dialirkan ke sungai-sungai, nah inilah yang kenyataanya terjadi disekitar kita.

Kebocoran yang terjadi pada bak penampungan dusun Munduk Waru ini belum diketahui titik perembesan yang mengakibatkan penyusutan volume air pada bak penampungan air bersih tersebut maka dari itu akan diadakan tes rembes pada bak dan pengecatan dengan memakai cat waterproof pada seluruh bagian bak

Rincian Kegiatan

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1. Pengecekan titik rembes Desa Buahan 18 orang 3 jam 54 jam

2 Pengecatan bak penampungan

dengan cat waterproof Desa Buahan 18 orang 3 jam 54 jam

Total Volume JKEM 6 Jam 104 Jam

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. 4 kg Cat Waterproof 2 unit Rp. 170.000,- Rp. 340.000,-

2. Kuas 4 inci Rp. 20.000,- Rp. 100.000,-

Total Biaya Rp. 440.000,-

2.5.1.2Bidang Peningkatan Produksi (PP)

Beberapa program pokok yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan dari bidang peningkatan produksi adalah sebagai berikut:

1. Pembinaan Teknis Pembuatan Pupuk Organik

(26)

selain itu petani juga dapat membuat pupuk pupuk kompos sendiri dengan bahan-bahan yang mudah didapat seperti sampah rumah tangga. Salah satu prinsip pertanian organik adalah mendaur ulang sisa-sisa sampah yang ada untuk dijadikan sumber pupuk. Pupuk yang digunakan dalam pertanian organik berasal dari sampah rumah tangga. Dalam program nantinya akan diberikan cara pembuatan pupuk kompos skala rumah tangga. Sehingga dari program kerja ini diharapkan dapat memberikan pembuatan pupuk kepada masyarakat Desa Buahan dari sampah-sampah yang ada disekitaran Desa tersebut, menciptakan lingkungan Desa Buahan yang bersih dari sampah serta untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Desa Buahan.

Tujuan dalam pembuatan pupuk kompos skala sampah rumah tangga ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan mendapat cara pembuatan pupuk kompos skala sampah rumah tangga yang mandiri dan ramah lingkungan. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan dapat memanfaatkan sampah rumah tangga yang mudah di peroleh sebagai pupuk organik yang mandiri dan ramah lingkungan. Dengan adanya pembuatan pupuk kompos skala rumah tangga ini. Petani di Desa Buahan akan dapat meminimalkan biaya pembelian pupuk organik yang dibeli dari luar di Desa Buahan.

Adapun sasaran dari kegiatan sosialisasi dan pembuatan pupuk kompos skala sampah rumah tangga ini meliputi masyarakat khususnya petani yang berada di lingkungan Desa Buahan Kecamatan Kintamani.

Rincian Kegiatan

No. Kegiatan Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1.

Pembinaan teknis pembuatan pupuk organik

Desa Buahan 18 orang 12 jam 216 jam

Total Volume JKEM 12 Jam 288 Jam

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Konsumsi pembicara

dan peserta

(27)

Total Biaya Rp. 250.000,-

2. Penyuluhan dan Pengolahan Enceng Gondok Menjadi Pakan Ternak Dalam meningkatnya intensifikasi tanaman pangan akan mengakibatkan hasil Sub sektor peternakan dalam ikutan pertanian dalam bentuk enceng gondok melimpah. Dengan demikian enceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak untuk mengatasi perencanaan pembangunan sistem agribisnis peternakan kekurangan hijauan pakan. Untuk meningkatkan nilai harus dimulai dari kejelasan identitas dan potensi lokal gizi enceng gondok perlu sentuhan ilmu pengetahuan dan yang akan dikembangkan. Pengembangan usaha ternak, salah satunya dengan pengolahan eceng gondok. Padahal untuk produk-produk pangan organik, makin mahalnya pemeliharaan ternak maupun sumber pakan hijauan pupuk buatan pabrik (anorganik) serta makin derasnya khususnya di Pulau Bali terbatas.

Dalam program penyuluhan dan pengolahan enceng gondok dengan menggunakan menjadi pakan ternak yang nantinya akan diberikan penyuluhan secara langsung oleh narasumber yang berkompeten di bidan nutrisi pakan ternak. Sehingga dari program kerja ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pakan yang berkualitas tinggi untuk menunjang populasi ternak dan saat musim kering atau kemarau masyarakat tidak susah mencari pakan hijauan yang berkualitas baik.

Tujuan dalam penyuluhan dan pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan mendapat pengetahuan dan cara pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak yang dapat meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pakan yang berkualitas tinggi. Hasil yang diharapkan dari program ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan dapat pengetahuan dan memanfaatkan enceng gondok yang mudah di peroleh sebagai pakan ternak yang berkualitas tinggi. Dengan adanya penyuluhan dan pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak yang berkualitas tinggi ini.

(28)

Rincian Kegiatan

No. Kegiatan Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1.

Penyuluhan tentang pakan ternak dari olahan enceng gondok

Desa Buahan 18 orang 8 jam 144 jam

2.

Pengolahan pakan ternak dari olahan enceng gondok

Desa Buahan 18 orang 12 jam 216 jam

Total Volume JKEM 20 Jam 360 Jam

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Konsumsi pembicara

dan peserta

50 orang Rp. 10.000,- Rp. 500.000,-

Total Biaya Rp. 500.000,-

3. Penyuluhan Dan Pengolahan Buah Jeruk Untuk Diolah Menjadi Dodol Jeruk

(29)

Prospek bisnis usaha dodol jeruk ini dapat dijadikan sebagai usaha industri rumah tangga bagi para petani jeruk dan usaha waralaba yang mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu dodol jeruk tersebut memiliki peluang usaha yang menjanjikan bagi petani jeruk. Dodol adalah jajanan khas indonesia. Banyak jenis dodol yang telah berkembang di indonesia yang memiliki rasa manis, kenyal dan legit. Tidak jarang wisatawan membawa dodol sebagai buah tangan mereka. Bentuk dodol pun bervariasi ada yang lonjong, bulat, panjang, dll. Di Bali, buah jeruk sangat mudah di temukan seperti jeruk Kintamani, jeruk Bali, jeruk madu, dan lain-lain. Pada musim panen banyak jeruk tersedia dan kami berniat untuk memanfaatkan jeruk tersebut untuk diolah menjadi makanan khas indonesia yaitu dodol jeruk.

Tujuan dalam penyuluhan dan pengolahan buah jeruk untuk diolah menjadi dodol jeruk ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan mendapat pengetahuan dan cara pengolahan buah jeruk untuk diolah menjadi dodol jeruk yang dapat meningkatkan pemahaman masyarakat pentingnya pengolahan buah jeruk untuk prospek bisnis ke depannya. Hasil yang diharapkan dari program ini adalah petani yang ada di Desa Buahan akan dapat pengetahuan dan memanfaatkan buah jeruk yang mudah di peroleh sebagai dodol jeruk untuk prospek bisnis ke depannya dengan adanya penyuluhan dan pengolahannya.

Adapun sasaran dari kegiatan penyuluhan dan pengolahan buah jeruk menjadi dodol jeruk ini meliputi masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga yang berada di lingkungan Desa Buahan Kecamatan Kintamani.

Rincian Kegiatan

No. Kegiatan Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1. Penyuluhan tentang

manfaat buah jeruk Desa Buahan 18 orang 8 jam 144 jam

2.

Pengolahan buah jeruk menjadi dodol jeruk

Desa Buahan 18 orang 12 jam 216 jam

(30)

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Konsumsi pembicara

dan peserta

50 orang Rp. 10.000,- Rp. 500.000,-

Total Biaya Rp. 500.000,-

2.5.1.3Bidang Sosial Budaya (SB)

Beberapa program pokok yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan dari bidang sosial budaya adalah sebagai berikut:

1. Penyuluhan Sampah Organik dan Sampah Non-organik untuk Mengoptimalkan Kebersihan Lingkungan Desa Buahan sebagai Desa yang Bersih

Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai dan menurut Kamus Lingkungan (1994), sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang rusak atau cacat selama manufaktur; atau materi berlebihan atau buangan. Jenis sampah ada dua yaitu sampah organik dan sampah non-organik. Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam prose salami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting.

(31)

pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah serta menciptakan generasi muda yang peduli akan sampah dan lingkungan.

Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat di Desa Buahan serta kelompok PKK dan Sekaa Truna Truni yang ada di banjar Desa Buahan. Hasil yang Diharapkan dari program ini yakni pemahaman masyarakat Desa Buahan akan pengelolaan sampah semakin meningkat, kepedulian generasi muda di Desa Buahan akan sampah semakin meningkat, serta masyarakat Buahan dapat menerapkan budaya memilah sampah sebagai kepedulian mereka akan pengelolaan sampah.

Rincian Kegiatan

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total

1. Poster 5 buah Rp. 5.000,- Rp. 25.000,-

2. Konsumsi 20 buah Rp. 2.500,- Rp. 50.000,-

3. Materi 20 buah Rp. 2.000,- Rp. 90.000,-

Total Biaya Rp. 340.000,-

2.Pengenalan Teknologi Informasi di SD 2 Buahan melalui Program Microsoft Word

Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi computer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakainya. Pemahaman mengenai teknologi informasi di SD 2 Buahan masih perlu ditingkatkan. Dengan demikian dalam pengenalan teknologi informasi melalui program Microsoft Word, siswa-siswi di Sekolah Dasar tersebut dapat menambah pengetahuan dan

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1.

Penyuluhan tentang sampah organik dan sampah non-organik

Desa Buahan 18 Orang

4 Jam 72 Jam

(32)

wawasan tentang komputer sehingga tidak ketinggalan informasi dan meningkatkan minat belajar siswa.

Adapun tujuan dari program ini yakni menumbuhkan minat siswa Sekolah Dasar di Desa Buahan dalam mempelajari Teknologi Informasi dan juga para siswa dapat mengaplikasikan teknologi informasi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.Sasaran dari program ini adalah murid-murid Sekolah Dasar Desa Buahan kelas 6. Adapun hasil yang diharapkan yakni Siswa SD di Desa Buahan tertarik dalam mempelajari Teknologi Informasi dan mampu mengaplikasikan teknologi informasi untuk mengasah kemampuan dalam jenjang pendidikan maupun prestasinya.

Rincian Kegiatan

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Konsumsi 20 buah Rp. 2.500,- Rp. 50.000,- 2. Hadiah pemenang lomba 3 buah Rp. 15.000,- Rp. 45.000,-

Total Biaya Rp. 95.000,-

3. Promosi Daya Tarik Wisatawan Desa Buahan melalui Sosial Media Pembuatan dan pengembangan weblog diakui sebagai salah satu cara pemasaran yang efisien dan efektif terlebih di Desa Buahan juga sudah didukung dengan jaringan internet yang cukup memadai. Dengan penerapan teknologi yang tepat, masyarakat dapat memasarkan pariwisata, produk industry rumah tangga, dan hal lainnya terkait Desa Buahan secara mandiri. Penanganan dan pemeliharaan yang sederhana dijamin tidak akan menyulitkan masyarakat. Kegiatan ini disertai praktik secara langsung tentang internet dan pembuatan

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1.

Pengenalan teknologi informasi melalui program Microsoft Word

Desa Buahan 18 Orang

6 Jam 108 Jam

(33)

weblog atau social media. Materi berasal dari mahasiswa KKN Desa Buahan dan beserta pemuda pemudi dari STT Desa Buahan.

Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu masyarakat terutama Sekaa STT dapat memanfaatan social media untuk promosi desa secara tepat guna serta sebagai sarana promosi potensi-potensi yang ada di Desa Buahan kepada wisatawan lolal maupun wisatawan asing.

Kelompok yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah sekaa STT Desa Buahan dan masyarakat luar Desa Buahan terutama para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Adapun hasil yang diharapkan yakni sekaa STT dapat memanfaatkan media sosial secara tepat untuk mempromosikan desa dan juga wisatawan baik lokal maupun asing tertarik dengan wisata yang ada di Desa Buahan dan dapat mengakses informasi melalui social media yang ada.

Rincian Kegiatan

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Konsumsi 10 buah Rp. 2.500,- Rp. 25.000,-

Total Biaya Rp. 25.000,-

2.5.1.4Bidang Kesehatan Masyarakat (KM)

Beberapa program pokok yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Buahan dari kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Penyuluhan HIV/AIDS, Penyakit Menular Seksual, dan NAPZA

Berdasarkan data dari dinas kesehatan provinsi Bali tahun 2015, terdapat

sebanyak 3987 kasus penyakit menular seksual di Bali. Kasus HIV/AIDS sendiri

banyak ditemukan pada remaja. Promosi kesehatan sangat penting mengingat

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1.

Promosi daya tarik wisatawan Desa Buahan

Desa Buahan 18 Orang

6 Jam 108 Jam

(34)

tingginya prevalensi penyebaran penyakit dan kurangnya kesadaran akan bahaya

dari penyakit menular seksual tersebut. Selain itu Desa Buahan yang nantinya

akan menjadi desa wisata juga nantinya akan mempermudah penyebaran obat-obat terlarang dari luar desa. Oleh karena itu maka perlu dilakukan upaya sosialisasi sejak dini terkait yakni dengan mengadakan penyuluhan kepada masyarakat mengenai HIV/AIDS, penyakit menular seksual lainnya dan juga

terkait pengetahuan seputar NAPZA, terutama kepada masyarakat yang beresiko

tinggi tertular atau mengidap penyakit menular seksual dan remaja. Pada

penyuluhan ini kami menargetkan Seka Teruna Teruni Desa Buahan karena

mengingat usia tersebut sudah tergolong usia produktif.

Desa Buahan, Kecamanata Kintaman, Kabupaten Bangli memiliki remaja

yang produktif dan terangkum dalam Seka Teruna Teruni di masing-masing

banjar. Remaja ini memerlukan informasi yang tepat sehingga dapat bertindak

sesuai umur dan sopan santun. Salah satu informasi yang diperlukan adalah

tentang penyakit menular seksual, khususnya HIV/AIDS dan juga NAPZA.

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan

masyarakat Desa Buahan khususnya kalangan remaja mengenai penyakit

HIV/AIDS, penyakit menular seksual lainnya dan NAPZA sehingga akan

membentuk perilaku yang tanggap dan mampu mengenali perilaku mana yang

baik dan buruk.

Hal inilah yang melatarbelakangi kami peserta KKN PPM untuk melakukan penyuluhan mengenai HIV/AIDS, penyakit menular seksual, dan NAPZA Dengan bekerja sama dengan peserta KKN PPM konsentrasi bidang ilmu kesehatan masyarakat maka besar harapan kami untuk dapat memberikan informasi yang benar, proporsional, tepat sasaran serta bermanfaat bagi Seka Teruna Teruni di Desa Buahan

Rincian Kegiatan

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1. Permohonan izin kepada kepala desa

Aula Kantor Kepala Desa

18 orang

1 Jam 18 Jam

2. Menginfokan ke Seka Teruna Teruni

Bale Banjar 18 orang

(35)

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Air mineral 1 dus Rp. 15.000,- Rp. 15.000,- 2. Snack ringan 40 buah Rp. 3.000,- Rp. 120.000,- 22 Souvenir Tanya jawab 3 buah Rp. 10.000,- Rp. 30.000,-

Total Biaya Rp. 165.000,-

2. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak sekolah dasar Berdasarkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat.

PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan. Adapun PHBS yang dilaksanakan bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, memanfaatkan pelayanan kesehatan sreta mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

Adapun ruang lingkup PHBS adalah rumah tangga, tempat umum, dan sekolah. PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah

masing-masing banjar

3.

Menyiapkan tempat, materi dan prasarana yang diperlukan.

Bale Banjar 18 orang

2 jam 36 jam

4.

Melakukan

penyuluhan kepada STT

Bale Banjar 18 orang

1 jam 18 jam

(36)

tangga dilakukan untuk mencapai rumah tangga sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat.

Terdapat 10 indikator nasional PHBS, yaitu: 1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2) Memberi bayi ASI eksklusif

3) Menimbang balita setiap bulan 4) Menggunakan air bersih

5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6) Menggunakan jamban sehat

7) Memberantas jentik di rumah 8) Makan sayur dan buah setiap hari 9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari 10)Tidak merokok di dalam rumah

Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program Penyuluhan PHBS ini adalah anak usia sekolah khususnya sekolah dasar. Pendidikan kesehatan khususnya PHBS perlu diberikan sejak dini pada anak usia sekolah dimana usia dini adalah usia yang sangat baik untuk menanamkan suatu nilai-nilai. Pentingnya pendidikan dari usia dini dapat membentuk suatu pribadi yang memiliki pondasi kuat dalam pendidikan yang telah ditanamkan. Jika dari kecil sudah dibiasakn melakukan kebiasaan baik, maka untuk selanjutnya hal ini diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Topik yang menjadi perhatian pada kelompok anak usia sekolah adalah menggosok gigi, mencuci tangan yang benar, dan jajanan yang sehat dan bergizi serta pentingnya melakukan aktivitas fisik yang mengacu pada indikator PHBS nasional. Topik-topik tersebut seringkali kurang mendapat perhatian dari orangtua ataupun guru. Angka kejadian diare dan karies gigi pada siswa sekolah dasar di daerah pedesaan juga masih sering ditemukan. Dimana hal ini bisa dicegah dengan meningkatkan pengetahuan mengenai kebersihan diri yang baik.

(37)

pemahaman masyarakat mengenai PHBS, kurangnya distribusi air di kalangan masyarakat. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai PHBS salah satunya adalah karena kurangnya sosialisasi tentang PHBS di kalangan masyarakat. Ditinjau dari permasalahan tersebut, upaya-upaya yang dapat dilakukan adalah: Penyuluhan dan pelatihan cara menggosok gigi yang benar pada siswa sekolah dasar (SD), penyuluhan dan pelatihan mencuci tangan yang benar pada siswa SD, penyuluhan mengenai jajanan yang aman dan bergizi pada siswa SD.

Adapun tujuan dari program Penyuluhan mengenai PHBS ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SD mengenai cara menggosok gigi dan mencuci tangan yang benar, untuk meningkatkan pengetahuan siswa SD mengenai jajanan yang aman dan bergizi, untuk meningkatkan pemahaman siswa SD akan pentingnya aktivitas fisik melalui senam bersama, serta untuk meningkatkan kualitas kesehatan Desa Buahan.

Rincian Kegiatan

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1. Permohonan izin kepada kepala desa

Aula Kantor Kepala Desa

5 orang 1 jam 5 jam

2.

Menginfokan ke pihak SD di wilayah Desa Buahan

SD di

wilayah Desa Buahan

18 orang 1 jam 18 jam

3.

Menyiapkan tempat, materi dan prasarana PHBS di SD

SD 18 orang 1 jam 18 jam

4.

Melakukan penyuluhan dan pelatihan mencuci tangan dan

menggosok gigi pada siswa SD

SD 18 orang 3 jam 54 jam

5.

Melakukan

penyuluhan jajanan sehat pada siswa SD

SD 18 orang 1 jam 18 jam

(38)

1. Kertas HVS ½ rim Rp. 40.000,- Rp. 20.000,-

2. Amplop 1 kotak Rp. 5.000,- Rp. 5.000,-

3. Tinta Printer / Biaya

Print / Rental 1 kotak

Rp. 50.000,- Rp. 50.000,-

4. Poster Cuci Tangan 3 buah Rp. 15.000,- Rp. 45.000,-

5. Dokumentasi Rp. 25.000,-

6. Sabun cuci tangan 2 botol Rp. 10.000,- Rp. 20.000,- 7. Reward I

(hand-sanitizer) 6 botol

Rp. 5.000,- Rp. 30.000,-

8. Sikat gigi 50 buah Rp. 5.000,- Rp. 250.000,- 9. Pasta gigi 2 buah Rp. 8.000,- Rp. 16.000,- 10. Air mineral gelas 2 dus Rp. 20.000,- Rp. 40.000,- 11. Reward II (sikat+pasta

gigi) 6 buah

Rp. 10.000,- Rp. 60.000,-

12. Reward III (alat tulis) 6 buah Rp. 10.000,- Rp. 60.000,- 13. Konsumsi siswa SD 50 orang Rp. 2.000,- Rp. 100.000,-

14. Biaya lain-lain Rp. 100.000,-

Total Biaya Rp 821.000,-

3.Penyuluhan Kanker Serviks dan praktek SADARI

(39)

Deteksi dini terhadap kanker payudara merupakan salah satu upaya dalam mengenal dan mencegah perkembangan stadium payudara, dimana periksa payudara sendiri (SADARI) menjadi salah satu cara untuk mendeteksi kanker payudara yang praktis, mudah, dan dapat dilakukan sendiri. Bidan yang bertugas di Puskesmas Kintamani IV memaparkan bahwa tidak pernah dilakukan pengenalan dan juga pelatihan terhadap pemeriksaan dini kanker payudara. Terkait dengan pentingnya pencegahan terhadap kanker payudara serta pemaparan kepala desa dan bidan tersebut, program ini dibentuk untuk mengenalkan faktor resiko dan pemeriksaan SADARI ini khususnya kepada para ibu PKK. Selain itu Berdasarkan hasil survey lapangan yang di lakukan di Puskesmas di Desa Buahan, kematian akibat kanker serviks pada satu tahun terakhir ini meningkat. Maka dari itu kami selaku mahasiswa KKN juga tertarik untuk mengadakan penyuluhan mengenai kanker serviks dalam upaya pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Sebagai kader pembinaan kesehatan dan kesejahteraan (PKK), ibu-ibu yang tergabung di dalamnya memiliki tanggung jawab dalam membina kesehatan. Penyebaran informasi terkait deteksi dini secara massal dapat dilakukan oleh para kader kepada masyarakat atau dalam hal ini ibu-ibu yang beresiko. Program ini diharapkan dapat mengenalkan ibu-ibu PKK tentang deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks sehingga salah satu tahap pencegahan kanker payudara dapat dilakukan. Untuk itu demi terwujudnya program ini kami akan melakukan sinergi dengan peserta KKN PPM konsentrasi bidang ilmu kesehatan masyarakat. Besar harapan kami agar program ini nantinya dapat memberikan manfaat terutama dalam deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks terutama untuk masyarakat di wilayah Desa Buahan.

Rincian Kegiatan

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1. Permohonan izin kepada kepala desa

Aula Kantor Kepala Desa

5 orang 1 jam 5 jam

2.

Menginfokan ke Ibu PKK masing-masing banjar

Banjar 18 orang 1 jam 18 jam

3. Menyiapkan tempat, materi dan prasarana

(40)

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Kertas HVS 1 rim Rp. 40.000,- Rp. 20.000,- 2. Konsumsi 50 orang Rp. 5.000,- Rp. 250.000,-

3. Poster 4 lembar Rp. 5.000,- Rp. 30.000,-

4. Reward Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-

Total Biaya Rp. 490.000,-

4. Tenda Tensi dan Pengecekan Gula Darah

Hipertensi dan diabetes merupakan penyakit degeneratif yang akhir-akhir ini semakin marak dan menjadi perhatian khusus dalam masyarakat. Baik hipertensi maupun diabetes merupakan penyakit yang biasanya disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari (habitual) yang kurang baik. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan dan akan bertahan sampai akhir kehidupan. Namun penyakit ini dapat dikontrol, sehingga tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut kepada penderitanya.

Untuk itu kami mengadakan program tenda tensi dan pengecekan gula darah suatu upaya untuk deteksi dini adanya faktor resiko adanya kelainan tekanan darah baik rendah maupun tinggi dan kelainan dalam kadar gula darah.

Kegiatan ini akan diadakan bersamaan dengan beberapa program KKN PPM lainnya. Sehingga dari diadakannya program ini diharapkan mampu menjadi alat deteksi dini untuk penyakit hipertensi dan diabetes pada masyarakat Desa Buahan, Kintamani, Bangli sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Buahan, Batur, Kintamani, Bangli.

Rincian Kegiatan

yang diperlukan. Kepala Desa

4.

Melakukan

penyuluhan kepada Ibu PKK

Aula Kantor Kepala Desa

18 orang 1 jam 18 jam

Total Volume JKEM 5 jam 77 jam

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1.

Permohonan izin kepada Kepala Desa dan orang tua murid.

Kantor Kepala Desa

Buahan

18

(41)

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Pengadaan Alat Ukur

Gula Darah

1 buah Rp. 600.000,- Rp. 600.000,-

2. Stick Gula Darah Alcohol swab

4 box Rp. 200.000,- Rp. 800.000,-

3. Alkohol swab 5 kotak Rp. 20.000,- Rp. 100.000,-

Total Biaya Rp. 1.500.000,-

2.5.2 Deskripsi Program Kerja Pokok Non Tema - KK Dampingan

Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan local dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non- tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam.

Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam

2.

Menyiapkan tempat pengecekan tenda

tensi dan

pemeriksaan gula darah

Tempat perlombaan

HUT RI

18

orang 2 jam 36 jam

3. Pelaksanaan kegiatan

Tempat perlombaan

HUT RI

18

orang 4 jam 72 jam

(42)

keluarga pra sejahtera (Pra- KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalan.

2.5.3 Deskripsi Program Kerja Bantu Tema

- Pengenalan Teknologi Informasi kepada Perangkat Desa Buahan

Program ini dilaksanakan atas dasar keinginan kepala desa yang ingin para stafnya mengerti akan cara menggunakan komputer. Permasalahan dalam hal ini dikarenakan staf desa itu sendiri sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak ada waktu untuk belajar computer serta kurangnya tenaga ahli dalam hal computer. Selain itu, perangkat computer hanya ada di kantor kepala desa saja. Adapun tujuan dari program ini yakni agar Perangkat desa lebih mengenal computer serta dapat mengaplikasikan dalam kegiatan di kantor desa. Selain itu diharapkan perangkat desa lebih efetif dan efisien dalam menjalankan administrasi melalui program di computer.

Adapun yang menjadi kelompok sasarannya adalah seluruh staf maupun perangkat desa di Desa Buahan. Hasil yang diharapkan yakni perangkat desa beserta staf mengerti cara penggunaan computer dan juga dengan memanfaatkan computer, staf dapat bekerja lebih efektif dan efisien.

Rincian Kegiatan

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total 1. Konsumsi 10 buah Rp. 2.500,- Rp. 25.000,-

2. Materi 10 buah Rp. 2.000,- Rp. 20.000,-

Total Biaya Rp. 45.000,-

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah

1.

Pengenalan teknologi informasi kepada perangkat desa.

Desa Buahan 18 orang 6 jam 108 jam

(43)

- Perbaikan Plang Nama Desa Buahan

Program perbaikan ini bertujuan untuk membantu desa Buahan memperbaiki plang nama yang dimiliki desa Buahan agar bisa jelas terlihat bagi yang ingin memasuki kawasan desa Buahan, kondisi pada plang nama desa ini mengalami kerusakan yang menyebabkan beberapa huruf dari plang nama tersebut terlepas sehingga tidak dapat terlihat dan terbaca dengan jelas kemudian mengingat salah satu program desa Buahan adalah untuk memajukan pariwisata yang dimiliki desa, maka dari itu diharapkan dengan perbaikan plang desa Buahan ini dapat menunjang program tersebut. Dengan membuat kembali beberapa huruf yang hilang dengan menggunakan campuran semen, pasir dan air kemudian dicat ulang yang bertujuan untuk memberikan warna pada plang sehingga dapat dengan jelas dilihat dan dibaca.

Rincian Kegiatan

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total

1. Semen 1 sak Rp. 75.000,- Rp. 75.000,-

2. Pasir 0.231 m3 Rp. 145.000,- Rp. 33.500,-

2. Cat 1 lt Rp. 70.000,- Rp. 70.000,-

Total Biaya Rp. 178.500,-

2.5.4 Deskripsi Program Kerja Bantu Non Tema

- Penghijauan dan Penataan Taman di Lingkungan Desa Buahan

Program penghijauan dan penataan taman ini bertujuan untuk membuat lingkungan Banjar desa menjadi lebih hijau dimana pada kondisi Banjar juga baru selesai melakukan renovasi sehingga penataan taman membantu desa untuk

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah 1. Pembuatan Huruf Desa Buahan 18 orang 3 jam 54 jam

2.

Pengecatan dan Pemasangan Plang Nama Desa Buahan

Desa Buahan 18 orang 2 jam 36 jam

(44)

mewujudkan desa yang indah melalui tampilan Banjar. Kegiatan ini akan dimulai dari survei tempat untuk melakukan penghijauan dan pembuatan taman di desa Buahan kemudian pengumpulan tanaman berupa tanaman hias, dan tanaman perindang. Tanaman hias diperoleh secara swadaya oleh mahasiswa dan bantuan yang diperoleh dari Dinas P3 Kabupaten Bangli. Selanjutnya dilakukan pengadaan bahan – bahan untuk pembuatan taman didekat gapura desa Buahan berupa batako, pasir, dan semen.

Rincian Kegiatan

Rencana Anggaran Biaya

No. Jenis Keperluan Jumlah Harga Satuan Total

1. Semen 5 sak Rp. 75.000,- Rp. 375.000,-

2. Pasir 1.15 m3 Rp. 145.000,- Rp. 166.750,-

2. Batako 15 m2 Rp. 46.500,- Rp. 465.000,-

Total Biaya Rp.1.006.750,-

III. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA (RAB)

Berikut adalah rancangan anggaran biaya yang digunakan untuk membiayai program-program KKN-PPM Universitas Udayana di Desa Buahan.

3.1. Pendapatan

No. Sumber Jumlah

1. Swadaya Mahasiswa (18x Rp. 500.000,-) Rp. 9.000.000,-

Total Rp. 9.000.000,-

No. Program Tempat Tim Jam/

Individu

Jumlah 1. Pembuatan Taman Desa Buahan 18 orang 3 jam 54 jam 2. Penataan Taman Desa Buahan 18 orang 2 jam 36 jam

(45)

3.2. Pengeluaran

3.2.1. Keperluan sehari-hari

No Jenis Keperluan Satuan Harga Satuan Total

1. Matur piuning Rp. 300.000,-

2. Konsumsi 3 kali x 37 hari

Rp. 25.000,- Rp. 2.775.000,-

3. Persembahyangan sehari-hari

37 hari Rp. 10.000,- Rp.370.000,-

4. Perlengkapan listrik, lampu, kabel, tali rafia

Rp 300.000,-

5. Cetak spanduk 2 x 3mx1m

Rp. 15.000,- Rp. 90.000,-

6. Bensin Rp. 100.000,-

7. DVD Dokumentasi 5 buah Rp. 6.000,- Rp. 30.000,-

8. Pulsa Rp. 100.000,-

Total Biaya Rp. 4.065.000,-

3.2.2. Program Pokok

No. Jenis Keperluan Total 1. Pengadaan Fisik (PF) Rp. 3.240.000,- 2. Peningkatan Produksi (PP) Rp. 1.250.000,- 3. Sosial Budaya (SB) Rp. 460.000,- 4. Kesehatan Masyarakat (KM) Rp. 2.976.00,-

Total Biaya Rp. 7.926.000,-

3.2.3. Program Bantu

No. Jenis Keperluan Total

1. Pengenalan Teknologi Informasi kepada Perangkat Desa Rp. 45.000,- 2. Perbaikan Plang Nama Desa Buahan Rp. 178.500,- 3. Pembuatan Taman di area balai banjar Desa Buahan Rp. 1.006.750,-

(46)

Total Pengeluaran :

- Keperluan sehari-hari : Rp. 4.065.000,- <

Gambar

Tabel 1. Identifikasi Permasalahan
Tabel 2. Prioritas Pemilihan Permasalahan

Referensi

Dokumen terkait

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya. Selain “narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Penyuluhan hidup bersih dan sehat ini dirasa sangat perlu diterapkan pada keluarga I Nyoman Yusa, dilihat pada lingkungan beliau yang dapat dikatakan kotor

Program ini direncanakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di Desa Besan khususnya anak-anak sekolah dasar mengenai perilaku hidup bersih

Untuk keperluan sehari-hari, Bapak I Wayan Sudarna menghabiskan uang sebesar ± Rp 100.000. Pengeluaran pendapatan tersebut digunakan untuk membiayai kehidupan nya

permasalahan kesehatan lingkungan yang dihadapi keluarga Bapak I Made Mandra. terutama agar kesadaran keluarga tersebut pada hidup bersih dan sehat

Program penyuluhan ini akan dilakukan dengan metode sosialisasi (mahasiswa menuju rumah warga untuk memberikan penyuluhan) menggunakan sampel air minum yang diambil

Foto Bersama Setelah Penyuluhan Pentingnya Pentdidikan Dasar di SD N 4 Bebandem.. PENYULUHAN PHBS DI

2.Sosialisasi program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesaia Pintar  Tersosialisasikannya program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar kepada masyarakat