• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Buahan - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Buahan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Buahan - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Buahan."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : DESA BUAHAN

KECAMATAN : KINTAMANI

KABUPATEN : BANGLI

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,

Atas asung kerta wara nugraha Ida Sanghyang Widhi Wasa yang telah memberikan rahmat kepada kami atas kelancaran pelaksanaan KKN PPM Periode XIII tahun 2016.

Terimakasih atas bimbingan dan bantuan pemikiran dari para pihak terkait terutama kepada Ibu drh. A.A Sagung Kendran, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang sedia untuk membantu kami mahaasiswa KKN dalam melaksanakan program KK Dampingan dengan baik. Terimakasih pula kepada teman-teman KKN yang telah bekerjasama dengan baik dalam perencanaan sampai pada pelaporan KK Dampingan ini tersusun dengan baik.

Semoga dengan adanya Program KK Dampingan KKN PPM ini dapat memberikan sumbangsih berupa pemikiran, masukan dan sumbangsih kepada Keluarga yang kurang mampu.

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya:

Nama Mahasiswa : Muahmmad Hafiz bin Mohd Arifin No. Mahasiswa : 1102005223

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM

Buahan, 27 Agustus 2016 Mengetahu /Menyetujui

Kepala Keluarga

I Wayan Sudarna Mengetahui/Menyetujui

DPL Desa Buahan

(4)

(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang Tahun 1989. KKN merupakan salah satu wujud pelaksanaan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program inti dan menjadi ciri khas dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN PPM UNUD) adalah Program Pendampingan Keluarga (PKK).

PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam atau 15 kali pertemuan. Sasaran PPK ini adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalannya. Pelaksanaan program ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari, menganalisis, dan mengatasi permasalahan yang dihadapi keluarga prasejahtera, serta menggali potensi yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dampingan.

(6)
[image:6.595.100.529.228.681.2]

Dalam program pendampingan keluarga, mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah dan memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah yang tengah dihadapi oleh keluarga dampingan. Pada KKN PPM Unud XIII 2016 ini penulis mendampingi satu keluarga dampingan, yaitu keluarga dampingan Bapak I Wayan Sudarna yang berada di Desa Binyan. Tabel 1. Identitas Keluarga Bapak I Wayan Sudarna.

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

1. I Wayan Sudarna Kawin 31 Tahun Tamat SD Petani Kepala Keluarga

2. Ni Nengah

Remben Kawin 31 Tahun Tamat SD Petani

Istri

3. I Wayan Rencana

Belum

Kawin 10 Tahun SD

Belum Bekerja

Anak Pertama

4. Kadek Suwastika Belum

Kawin 9 Tahun SD

Belum Bekerja

Anak Kedua

5. Komang Darsana Belum

Kawin 6 Tahun TK

Belum Bekerja

Anak Ketiga

6. Ketut Suwita Belum

Kawin 3 Tahun

(7)

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi Keluarga Dampingan dijelaskan dengan dua bagian yaitu yang pertama pendapatan keluarga dan kedua pengeluaran keluarga.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak I Wayan Sudarna termasuk keluarga prasejahtera bila didasarkan pada data dari Kantor Desa Binyan. Bapak I Wayan Sudarna dan isterinya yang bekerja sebagai petani memiliki penghasilan gaji yang tidak menentu untuk satu bulan. Bapak I wayan Sudarna dan isteri Ni Nengah Remben mendapatkan pendapatan setiap kali panen tanamanya.

a) Sumber Penghasilan

(8)

tinggi. Biasanya pada waktu panem tanaman yang baik kualitas nya , pendapatan yang diperoleh oleh beliau sekitar Rp. 10.000.000.

Keseharian Ni Nengah Remben—istri Bapak I Wayan Sudarna—adalah membantu suaminya mengurus menyiram air dan insectisida pada tanaman di lading mereka.. Pada pagi dan sore hari Ni Nengah Remben biasanya pergi ke ladang untuk menyirami, memupuk, dan merawat tanaman bawang bersama Bapak I Wayan Sudarna. Selain itu Ni Nengah Remben juga sering membantu menyirami dan memupuk serta menjaga kualitas tanaman saudaranya dan biasanya digaji mengikut hari. Daripada wawancara , Ibu Ni Nengah Remben mengatakan biasanya digaji sekitar Rp.50.000 sehari. Namun hasil pendapatan ini tidak menentu tergantung kalau dipanggil oleh saudaranya untuk membantu di ladang.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga a) Kebutuhan sehari-hari

Untuk keperluan sehari-hari, Bapak I Wayan Sudarna menghabiskan uang sebesar ± Rp 100.000. Pengeluaran pendapatan tersebut digunakan untuk membiayai kehidupan nya sehari-hari. Pengeluaran tersebut biasanya digunakan untuk membeli bahan makanan, bekal untuk anak nya ke sekolah dan uang bensin sehari hari untuk menghantar anak ke sekolah serta untuk Bapak I Wayan Sudarna ke ladang. Bapak I Wayan Sudarna harus mengeluarkan biaya sebesar ± Rp 300.000 sebulan untuk mendapatkan air bersih untuk dipakai minum dan memasak . Selain itu. Bapak I Wayan Sudarna juga harus mengeluarkan biaya bulanan seperti listrik, air minum, deterjen, dan pengeluaran untuk arisan setiap empat bulan sekali.

(9)

kesehatan yang dialami biasanya adalah sakit demam karena faktor cuaca dan kondisi tubuh yang menurun akibat kelelahan. Demikian pula anak-anaknya, masalah kesehatan yang umum dialami adalah deman dan flu. Hal ini biasanya tergantung dengan keadaan cuaca di Binyan itu sendiri. Bapak I Wayan Sudarna juga menyangkal anak-anak nya mengalami penyakit gatal-gatal. Bapak I Wayan Sudarna tidak memiliki sebarang kesulitan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Keluarga ini juga tidak begitu memiliki masalah di bidang kesehatan gigi dan mulut kerana mereka telah membiasakan diri untuk menggosok gigi dua kali dalam satu hari. Dari aspek higienitas keluarga ini bias dikatakan kurang, hal ini dikarenakan air yang digunakan adalah air sungai untuk mandi. Air sungai yang belum ditapis langsung dipakai untuk mandi. Air sungai yang belum ditapis tersebut kurang layak untuk dijadikan air makan minum. Untuk masalah kesehatan, apabila Bapak I Wayan Sudarna atau anggota keluarganya sakit, umumnya akan lansung mencari pelayanan kesehatan di Bidan Desa.

b) Kerohanian

Seluruh anggota keluarga Bapak I Wayan Sudarna beragama Hindu. Biasanya biaya berkaitan dengan hal-hal kerohanian masih bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan sehingga dikatakan tidak membebankan untuk mengeluarkan uang untuk hal yang berkaitan dengan agama. Upacara keagamaan yang berlangsung di rumah ataupun di desa biasanya kelengkapan upacara keagamaannya akan dibuat sendiri untuk mengurangi jumlah uang yang harus dikeluarkan.

c) Sosial

(10)
(11)
(12)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Identifikasi dan prioritas masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh setelah beberapa kali kunjungan ke rumah keluarga dampingan dan dilakukan dengan pendekatan kekeluargaan. Identifikasi permasalahan dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan melakukan percakapan oleh narasumber yaitu Bapak I Wayan Sudarna beserta keluarga untuk mengidentifikasi permasalahan yang dialami. Penulis datang bertamu ke rumah Bapak I Wayan Sudarna dan interaksi dilakukan dengan santai seperti berbincang-bincang biasa sambil mengamati suasana rumah I Wayan Sudarna. Topik yang dibicarakan tidak kaku hanya menurut pada acuan laporan namun cenderung lebih fleksibel mengenai keseharian keluarga Bapak I Wayan Sudarna.

2.1 Permasalahan Keluarga

Kurun waktu lima minggu pendampingan, Penulis melakukan 18 kali pertemuaan dengan keluarga Bapak I Wayan Sudarna. Pertemuan-pertemuan tersebut digunakan untuk melakukan identifikasi masalah dan mencoba menyusun suatu solusi pemecahan dari masalah yang dihadapi, beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini adalah sebagai berikut :

2.1.1 Masalah Perekonomian

(13)

merantau ke Kota Bangli untuk mendapatkan perkerjaan yang lebih bagus serta pendapatan yang lebih lumayan. Namun setelah merantau untuk bekerja selama 5 tahun dan Bapak I Wayan Sunardi tidak banyak mengalami perubahan kerana biaya hidup disana juga lebih mahal. Beliau memutuskan untuk balik ke kampung halaman, di Desa Binyan, Kintamani, Bangli.

Kondisi keuangan yang tidak menentu membuat keluarga Bapak I Wayan Sudarna cukup terkendala dalam menyisihkan pendapatan yang dimiliki. Meskipun demikian, keluarga Bapak I Wayan Sudarna menyadari pentingnya untuk menyiapkan tabungan untuk masa depan. Selain itu, Bapak I Wayan Sudarna juga harus menyisihkan hasil panennya untuk ikut dalam kegiatan arisan perkumpulan pertanian di Desa Binyan setiap kali petani panen (sekitar 3-4 bulan sekali).

2.1.2 Masalah Kesehatan

Untuk aspek kesehatan, Penulis tidak menemukan sebarang masalah kesehatan yang dialami Bapak I Wayan Sudarna dan keluarga beliau. Namun, dari sisi Penulis menangkap, keluhan kesehatan yang dialami oleh keluarga Bapak I Wayan Sudarna, khususnya Beliau dan istrinya adalah terkait kelelahan fisik dan tekanan psikis. Untuk kelelahan fisik, sudah dapat dipastikan dialami oleh Beliau dan istrinya mengingat jenis pekerjaan yang dilakoni tergolong membutuhkan aktivitas fisik yang banyak. Untuk tekanan psikis, Penulis dapat menyimpulkan demikian berdasarkan cerita yang disampaikan Bapak I Wayan Sudarna dalam suatu kunjungan yang dilakukan oleh Penulis.

Selain aspek pekerjaan (kelelahan fisik dan tekanan psikis), hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengenai asupan gizi pada keluarga I Wayan Sudarna. Ni Nengah Remben juga menjelaskan bahwa di masa pertumbuhan ketiga anaknya jarang mendapatkan asupan kalsium dari susu mengingat harga susu yang mahal bagi perekonomian keluarga.

(14)

kesehatan keluarga Bapak I Wayan Sudarna. Disamping itu, mereka jarang menerapkan pola hidup sehat dengan mencuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah buang air dan setelah datang dari ladang. Hal ini dikarenakan pasokan air bersih yang kurang. Ditambah lagi dengan penggunaan air sungai untuk aktivitas sehari-hari. Walau Bapak I Wayan Sudarna mengaku baik-baik saja saat menggunakan air sungai, tapi beliau merasa air sungai tidak layak untuk diminum atau dimasak. Karena itulah Bapak I Wayan Sudarna harus membeli air bersih untuk minum dan memasak sehari-harinya.

2.1.3 Masalah Penataan Bangunan

Terkait masalah penataan bangunan, berdasarkan observasi yang dilakukan Penulis, penataan bangunan di rumah Bapak I Wayan Sudarna sebenarnya cukup baik jika dilihat dari luas lahan rumah Beliau. Rumah Bapak I Wayan Sudarna terdiri dari satu bangunan permanen. Menurut cerita Ni Nengah Remben, Rumah I Wayan Sudarna saat ini merupakan rumah yang baru mendapat dana bantuan perbaikan dari Desa dan tergolong baru diperbaiki. Karena keluarga Bapak I Wayan Sudarna termasuk dalam keluarga miskin, maka tahun lalu beliau mendapat bantuan dari desa untuk memperbaiki rumahnya.

Saat ini bangunan rumah keluarga Bapak I Wayan Sudarna sudah lebih baik dari sebelumnya. Walau bagian luar bangunan masih berupa tembok batako dan belum dicat, tetapi bagian dalam bangunan sudah dicat. Bangunan keluarga Bapak I Wayan Sudarna saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya. Bangunan baru juga sudah berisi jendela dan ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara. Selain itu, ruangan di dalam bangunan juga sudah dipasang ubin lantai, sehingga rumah Bapak I Wayan Sudarna lebih layak untuk dihuni dibanding sebelumnya.

Bangunan rumah Bapak I Wayan Sudarna terdiri dari tiga kamar dan satu dapur. Satu kamar merupakan kamar tidur untuk Bapak I Wayan Sudarna dan istrinya. Kamar kedua merupakan kamar tidur untuk anak kedua, anak ketiga dan anak bungsunya. Kamar yang ketiga digunakna untuk anakyang pertamanya.

(15)

Halaman rumah Bapak I Wayan Sudarna tidak terlalu luas dan masih kosong tidak berisi tanaman hias ataupun tanaman lainnya. Rumah Bapak I Wayan Sudarna lebih tinggi dari jalan dan akses menuju ke rumah sedikit licin dan berpasir karena itu perlu kehati-hatian saat berkunjung ke rumah Bapak I Wayan Sudarna. Selai itu, rumah Bapak I Wayan Sudarna tidak berisi pintu pagar.

2.2 Masalah Prioritas 2.2.1 Masalah Perekonomian

Masalah perekonomian merupakan permasalahan mendasar yang dialami keluarga Bapak I Wayan Sudarna. Terbatasnya pendapatan yang dimiliki oleh keluarga Bapak I Wayan Sudarna membuat kesulitan apabila terdapat keperluan mendadak. Apalagi sebagai seorang petani, Bapak I Wayan Sudarna mengaku cukup kesulitan saat musim hujan tiba. Hasil bawang menjadi kurang baik dan beliau harus lebih rajin menyiram tanaman bawangnya. Hal ini dikarenakan air hujan mengandung garam dan itu dapat merusak tanaman bawang. Karena itulah setelah hujan turun, Bapak I Wayan Sudarna justru menyiram tanaman bawang agar bekas air hujan tidak merusak tanaman.

Bapak I Wayan Sudarna juga harus memikirkan masa depan keempat anaknya kerana apabila semua sudah memulaikan persekolahan Belaiu harus menyiapkan sejumlah uang untuk membiayai uang persekolahan. Berhubung banyak keperluan yang dibutuhkan oleh keluarga Bapak I Wayan Sudarna, baik keperluan langsung maupun kebutuhan masa depan maka penting diperhatikan masalah penyisihan pendapatan untuk tabungan.

2.2.2 Masalah Kesehatan

(16)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Setelah diketahui berbagai masalah yang dihadapi oleh keluarga Beliau,

selanjutnya masalah tersebut dicari solusi dan pemecahannya. Solusi dan pemecahan

masalah dipilih dan disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dan kemampuan

keluarga yang di dampingi. Solusi dan alternatif yang diusulkan berupa

program-program sederhana.

3.1.1 Program Penyelesaian Masalah Ekonomi

Penyelesaian masalah yang dihadapi Bapak I Wayan Sudarna yang diimplementasikan pada kesempatan kali ini adalah pertama dengan menyarankan untuk membuat tabungan dan atau suatu asuransi pendidikan untuk menyisihkan uang guna masa depan.

3.1.2 Program Penyelesaian Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan yang perlu diperhatikan dalam keluarga Bapak I Wayan Sudarna adalah masalah kebiasaan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dan asupan gizi yang mempengaruhi kesehatan keluarga.

Untuk masalah penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dapat diupayakan suatu pemecahan masalah berupa pemberian informasi mengenai pentingnya mencuci tangan sebelum makan, pentingnya fasilitas MCK, pentingnya bagaimana penyimpanan air yang baik serta kebersihan makanan sebelum diolah. Untuk asupan gizi, bisa disarankan agar keluarga Bapak I Wayan Sudarna menanam sejumlah sayuran atau bahan pangan yang mudah ditanam dan sering berbuah di ladang untuk menambah bahan makanan untuk dikonsumsi. Contoh sayuran yang bisa disarankan adalah labu siam dan terong.

(17)

Sudarna tiap kali berkunjung. Hal ini didasari berdasarkan penyampaian Bapak I Wayan Sudarna pada kunjungan pertama Penulis bahwa Beliau serta keluarganya senang apabila ada teman untuk sekedar berbagi cerita selepas bekerja.

3.2 Jadwal Kegiatan

[image:17.595.115.514.311.723.2]

Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah maupun kebun Bapak I Wayan Sudarna. Dalam waktu sebulan, dilakukan kunjungan sebanyak 20 kali. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Agenda Kegiatan Kunjungan KK Dampingan

No. Hari, Tanggal Kegiatan

1. Minggu, 24 Juli 2016 Meninjau kediaman KK dampingan

2. Senin, 25 Juli 2016 Pengenalan diri pada KK dampingan dan menjelaskan maksud program

3. Kamis, 28 Juli 2016 Meninjau profil keluarga dan observasi suasana persekitaran rumah

4. Sabtu, 30 Juli 2016 Mendekatkan diri dengan KK Dampingan (mengobrol dengan topik ringan dan bebas) 5. Minggu, 31 Juli 2016 Identifikasi masalah-masalah yang dialami

oleh KK Dampingan

6. Selasa, 2 Agustus 2016 Berkunjung ke KK Dampingan sambil melakukan cek tensi keluaga KK Dampingan

7. Kamis, 4 Agustus 2016

Berkunjung ke KK Dampingan sambil ikut turun ke ladang untuk membantu aktivitas seharian

8. Sabtu, 6 Agustus 2016

(18)

9. Kamis, 11 Agustus 2016

Eksplorasi permasalahan yang dihadapi oleh KK Dampingan (sosial, ekonomi, kesehatan dsb)

10. Jumat, 12 Agustus 2016

Berbincang dengan Bapak I Wayan Sudarna terkait kesehariannya dan penyampaian solusi penanaman sejumlah tanaman konsumsi

11. Sabtu, 13 Agustus 2016

Eksplorasi lebih lanjut mengenai permasalahan yang dihadapi oleh KK Dampingan (sosial, ekonomi, kesehatan dsb)

12. Minggu, 14 Agustus 2016

Berbincang-bincang dengan Bapak I Wayan Sudarna seputar kesehariannya sambil ngobrol santai

13. Selasa, 16 Agustus 2016

Diskusi mengenai usaha Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan praktek cara cuci tangan yang benar

14. Jumat, 19 Agustus 2016 Diskusi mengenai permintaan bawang, cabai, dan tanaman lainnya yang ditanam di ladang

15. Sabtu, 20 Agustus 2016

Berbincang-bincang dengan Ni Nengah Remben mengenai profesinya membantu suaminya di ladang

16. Minggu, 21 Agustus 2016 Berbincang-bincang mengenai kegiatan Bapak I Wayan Sudarna sebagai petani 17. Senin, 22 Agustus 2016 Berkunjung sambil menemani anak-anak KK

Dampingan bermain dan belajar.

18. Selasa, 23 Agustus 2016

Berbincang-bincang dan membantu dalam kegiatan sehari-hari keluarga Bapak I Wayan Sudarna sambil membantu keluarga untuk aktivitas seharian

19. Rabu, 24 Agustus 2016

(19)

20. Kamis, 25 Agustus 2016

(20)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Waktu

Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk kedalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang Penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 20 kali.

4.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Banjar Binyan, Desa Buahan, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga Bapak I Wayan Sudarna adalah di Dusun Binyan, Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Buahan. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan– obrolan santai bersama keluarga yang didamping untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan.

4.4 Hasil

4.4.1Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi

(21)

yang diharapkan. Selain itu dengan memberi masukkan cara mengatur pemasukan dan pengeluaran sehari-hari, sehingga keluarga ini dapat menyisihkan pendapatannya untuk keesokan harinya apabila tidak mendapatkan penghasilan. Dari solusi-solusi yang diberikan oleh penulis, Keluarga Dampingan dapat menerima dengan baik dan memiliki semangat untuk bertani dan menyisihkan pendapatan untuk digunakan apabila ada keperluan mendadak, disamping itu yang dapat dilakukan oleh penulis yaitu membantu Keluarga Dampingan dengan memberikan beberapa bantuan keperluan sehari-hari seperti sembako, susu dan alat tulis untuk ketiga anaknya.

4.4.2 Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan

Untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Bapak I Wayan Sudarna dapat dimulai dengan memberikan bantuan pengadaan obat serta solusi dan saran mengenai masalah penyakit yang dialami. Untuk bantuan pengadaan obat dilakukan untuk mengatasi penyakit flu dan demam serta vitamin jika Bapak I Wayan Sudarna dan Ni Nengah Remben mengalami kelelahan.

Untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan yang dapat dilakukan oleh penulis yaitu dengan memberikan solusi untuk menerapkan hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan di sekitar rumah. Sedangkan untuk mengatasi permasalahan untuk akses air bersih, penulis menyarankan untuk tidak menggunakan

air sungai sebagai air memasak atau minum sehari-hari. Dari solusi dan kegiatan

yang diberikan oleh penulis, Keluarga Dampingan dapat menerima dengan baik.

4.5 Kendala

(22)
(23)

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

Pengabdian kepada masyarakat melalui program KKN PPM universitas Udayana yang mana menekankan pada pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat secara langsung dan terpadu. Program KK Dampingan menrupakan salah satu bentuk program yang bertujuan untuk membantu pemeberdayaan keluarga yang didampingi. Keluarga yang Penulis dampingi adalah keluarga Bapak I Wayan Sudarna dalam program KK Dampingan ini. Masalah yang terdapat dalam keluarga tersebut adalah masalah ekonomi dan kesehatan. Masalah ekonomi yang dialami keluarga ini adalah pendapatan yang tidak menentu dan kekhawatiran terkait kesulitan memenuhi kebutuhan mendatang, dimana solusi yang dapat ditawarkan adalah memperbaiki cara pengelolaan keuangan keluarga berupa ikut semacam tabungan dan mendaftar asuransi kesehatan seperti BPJS untuk menekan pengeluaran kesehatan di masa depan. Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga ini adalah kurangnya tersedia fasilitas MCK yang memadai dan ancaman kurang tercukupinya asupan gizi keluarga Bapak I Wayan Sudarna sehingga disarankan suatu solusi melalui penyampaian informasi terkait PHBS dan penanaman sejumlah tanaman konsumsi yang mudah dan bisa ditanam di ladang yang beliau kelola.

5.2 Rekomendasi

(24)
(25)
(26)
(27)

Gambar

Tabel 1. Identitas Keluarga Bapak I Wayan Sudarna.
Tabel 2. Agenda Kegiatan Kunjungan KK Dampingan

Referensi

Dokumen terkait

Melihat perbedaan keempat model di atas maka model Pan dan Kosicki lebih dipilih oleh peneliti karena model ini lebih mendetail dalam menganalisis berita melalui perangkat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan peningkatan pemahaman keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti model pembelajaran JiTT dan

Pada siklus II yang berindak sebagai guru adalah peneliti, sedangkan guru mata pelajaran IPS kelas III menjadi Observer aktivitas guru pada pembelajaran Siklus II.

Tingkat pengetahuan perawat juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa hal- hal yang berkaitan dari diri individu

Indeks LQ45 menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuikan setiap enam bulan (setiap awal Februari dan Agustus), dengan demikian

لصدما يذلا ختسي مد ثحابلا و لصدما يفيكلا يعي ءازجأا يذلا جحنت تانايبلا ةيفصولا ةروصتما وأ ةلوقما نع فاصوأ دارفأا ثداو او بابسأا نم عومجا نعما.. امأ نم ثيدح

dampak perubahan iklim yang terjadi di lingkungan sekitar masyarakat. serta dampak perubahan iklim yang mempengaruhi

[r]