PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN : BUAHAN / BANJAR BUAHAN
KECAMATAN : PAYANGAN
KABUPATEN/KOTA : GIANYAR
NAMA MAHASISWA : NI PUTU IIN PERMATA DINALIANA
NIM : 1301705042
FAK/JURUSAN : ILMU BUDAYA / SASTRA
JEPANG
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
2 KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Laporan dari Program Pokok
Non Tema kegiatan mahasiswa KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana tahun
2016 untuk mendampingi serta membantu keluarga miskin dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya melalui “Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016” ini sebagai bagian dari tugas laporan individu selama mengikuti KKN PPM tepat pada waktunya.
Terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. I Nengah Wirajana,S.Si,M.S.i selaku Dosen Pembimbing
Lapangan di Desa Buahan, atas bimbingan dan arahan beliau kepada penulis
2. Bapak I Wayan Mudiarta, selaku kepala Desa Buahan atas rekomendasi nama
kepala keluarga dampingan
3. Keluarga Dampingan, atas kesediaannya merelakan waktu menerima penulis
sebagai mahasiswa pendamping.
Penulis menyadari bahwa laporan Program Keluarga Dampingan ini masih
jauh dari sempurna Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan laporan ini. Akhir kata, semoga
laporan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dijadikan acuan dalam
menjalankan kegiatan serupa di masa mendatang.
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ... 1
KATA PENGANTAR ... 2
DAFTAR ISI ... 3
LEMBAR PENGESAHAN ... 4
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 5
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ... 9
2.2 Masalah Prioritas ... 10
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program ... 12
3.2 Jadwal Kegiatan ... 13
BAB IV PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pemecahan Masalah ... 16
4.2 Pelaksanaan Kegiatan ... 17
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 18
5.2 Saran ... 18
DAFTAR PUSTAKA ……… 19
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Pada Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat
(KKN-PPM) periode XIII Tahun 2016, penulis memiliki kesempatan untuk mendampingi
salah satu keluarga yang berada di Desa Buahan,Banjar Buahan Kecamatan
Payangan, Kabupaten Gianyar yang bernama I Made Mandra. beliau mempunyai
rumah yang berada kurang lebih 400 meter dari Posko KKN-PPM Desa Buahan.
Bapak I Made Mandra mempunyai seorang istri yang bernama Ni Nyoman Suriani
dan memiliki dua orang anak laki-laki. Kedua anak laki-laki beliau saat ini masih
senantiasa menemani orang tuanya di desa setelah menamatkan pendidikan 12 tahun
di bangku sekolah. Saat ini, putra sulung Pak Made Mandra masih belum bekerja dan
putra bungsu Pak Mandra bekerja sebagai pegawai swasta. Sementara itu, pak Made
Mandra bersama istrinya bekerja menggarap lahan pertanian milik orang lain serta
menjadi pengembala ternak sapi yang dikelola oleh orang lain. Berikut adalah tabel
profil keluarga Bapak I Made Mandra
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket.
1. I Made Mandra Sudah
menikah 43 Tahun SMP Petani
Kepala Keluarga
2. Ni Nyoman Suriani
Sudah
menikah 43 Tahun SMP Petani
Istri
3. I Wayan Widiarnata
Belum
menikah 25 Tahun SMK -
Anak
4. I Kadek Suardana Belum
menikah 23 Tahun SMK
Pegawai Swasta
Anak
Keluarga Bapak I Made Mandra mendiami rumah dengan luas sekitar 75 m2.
yang terdiri dari 2 KK. Di sebelah bangunan rumah Bapak I Made Mandra terdapat
bangunan rumah adik kandung dari Bapak I Made Mandra. Atap Rumah Beliau
6 lantainya tidak memiliki keramik dan tidak memiliki WC. Di kediamannya, Bapak I
Made Mandra tinggal bersama dengan istri, dan kedua anak laki- lakinya Selain itu,
Beliau menggarap lahan pertanian milik orang lain yang berjarak sekitar 2 km dari
rumah. Di kediaman Bapak Made Mandra sendiri terdapat kandang ternak babi yang
sekarang ini tidak dipergunakan lagi. Lahan pertanian yang beliau garap selain padi
antara lain kacang suntring, jagung, dan umbi-umbian (ketela pohon, ketela rambat,
talas).
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
a. Sumber Penghasilan
Pendapatan keluarga Bapak I Made Mandra tidak menentu. Sumber penghasilan
utama berasal dari hasil penggarapan lahan pertanian yang dimiliki oleh orang lain.
Rata – Rata Pak Made Mandra mendapatkan gaji sebesar Rp. 30.000,00 per hari Jika lahan pertanian mendekati musim panen, biasanya gaji yang diperoleh dapat
mencapai Rp. 50.000,00. Dahulu, Pak Made mandra memelihara beberapa ekor babi
setelah dipelihara kurang lebih selama 5 tahun lalu dijual kepada orang lain sebagai
hasil dari peternakan kecil-kecilan yang dilakukannya diumah.namun,sekarang
karena Pak Made Mandra sudah tidak memelihara babi lagi, Jadi sumber penghasilan
utama berasal dari menggarap lahan pertanian dan sumber penghasilan anak bungsu
beliau yang bekerja sebagai pegawai swasta yang berada di desa Buahan dengan
penghasilan per hari mencapai Rp.15.000.00 hingga Rp. 25.000.00
1.2.2 Pengeluaran Keluarga a. Kehidupan sehari-hari
Keluarga Bapak I Made Mandra termasuk dalam katagori keluarga yang sangat
sederhana dalam memenuhi kebutuhannya dan terbatas hanya pada kebutuhan pokok
saja. Untuk memenuhi kebutuhan pokok, keluarga Bapak I Made Mandra
menghabiskan beras sebanyak 50 kg per bulan dengan harga kurang lebih Rp
220.000,00 per 25 kg. Sedangkan untuk kebutuhan lauk pauk hanya mengandalkan
hasil panen dari ladang milik orang lain Untuk kebutuhan sembahyang, keluarga
Bapak I Made Mandra juga mengeluarkan biaya yang tidak menentu. Untuk
kebutuhan air, dan listrik beliau membayar biaya sekitar Rp 30.000,00/bulan.
b. Pendidikan
Untuk biaya pendidikan, keluarga Bapak I Made Mandra tidak mengeluarkan
biaya pendidikan karena tidak ada anggota keluarga yang sedang menempuh
pendidikan. Kedua putra beliau telah menamatkan pendidikan wajib 9 tahun dan
putra bungsu Bapak I Made Mandra bekerja sebagai pegawai swata.
c. Kesehatan
Kesehatan merupakan modal yang tidak dapat dibeli dengan uang karena
kesehatan sangat penting untuk dijaga demi menjalani aktivitas sehari- hari secara
normal. Keluarga Bapak I Made Mandra termasuk keluarga yang tidak memiliki
Jaminan Kesehatan. Jaminan kesehatan ini sedang di usahakan melalui pendekatan
dengan perangkat desa Buahan. Keluarga Pak Made Mandra saat ini tidak memiliki
penyakit yang serius ataupun penyakit bawaan. Selama ini kesehatan keluarga Pak
Made Mandra cukup baik. Seiring dengan bertambahnya usia, maka stamina fisik pun
menjadi menurun. Karena Bapak I Made Mandra dan Istrinya berprofesi sebagai
buruh tani, sering merasa pegal ketika melakukan pekerjaan menggarap lahan
pertanian.
d. Sosial
Pak Made Mandra merupakan salah satu warga banjar Buahan yang terlibat
dalam kegiatan sosial yang ada di desa Buahan. Kegiatan Tersebut biasanya terdiri
8 pengeluaran keluarga Bapak I Made Mandra tidak menentu. Biasanya. Biaya
kebutuhan sosial digunakan untuk membayar kegiatan ngayah di pura atau kegiatan
tertentu. Biaya yang dikeluarkan kurang lebih sekitar Rp 20.000,00 untuk tiap kali
diadakannya upacara tersebut. biaya tersebut dapat berupa dari pendapatan yang lebih
dari hasil kerja tambahan. sebagai peternak sapi
e. Kerohanian
Kegiatan kerohanian juga terkadang menyebabkan adanya pengeluaran
tambahan. Keluarga Pak Made Mandra yang menganut agama Hindu biasanya
memiliki beban iuran ke pura. Beban tersebut dibayarkan pada jangka waktu tertentu.
Untuk kegiatan upacara, biasanya keluarga Pak Made Mandra membuat sarana
upacaranya sendiri.Sarana upacara disesuaikan dengan keadaan pada saat itu.
Keluarga Pak Made Mandra tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut karena
Beliau sekeluarga mengutamakan dapat melakukan segala kegiatan kerohanian
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Keluarga Bapak I Made Mandra termasuk keluarga prasejahtera, sehingga
seringkali timbul permasalahan dalam bidang perekonomian, kesehatan lingkungan
dan berbagai masalah lainnya. Dari hasil kunjungan yang dilaksanakan maka dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan dalam keluarga Bapak I Made Mandra sebagai
berikut.
a. Rendahnya Perekonomian Keluarga
Permasalahan ekonomi keluarga Bapak I Made Mandra berhubungan dengan
permasalahan biaya pendapatan dari menggarap lahan pertanian milik orang lain.
Permasalahan tersebut adalah jumlah penghasilan yang tidak menentu setiap
bulannya dikarenakan oleh pekerjaan beliau dengan istri yang hanya mengandalkan
musim panen dan kerja tambahan sebagai peternak sapi di tanah garapan milik orang
lain yang terfokus pada orientasi untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Sementara itu, anak pertama beliau telah cukup lama menganggur selepas
menamatkan pendidikan SMK sehingga tidak mendatangkan penghasilan tambahan.
Anak bungsu Beliau bekerja sebagai pegawai swasta di desa Buahan yang
penghasilannya tidak lebih dari Rp.50.000.00 per hari Di sisi lain, beliau tetap
bersyukur dan senantiasa semangat bekerja demi kebutuhan keluarganya.
b. Rendahnya Kualitas Kesehatan Lingkungan
Masalah kesehatan lingkungan pada keluarga Bapak I Made Mandra antara lain
penataan rumah yang belum baik, tidak tersedianya fasilitas MCK yang memadai
serta kurangnya kesadaran pada hidup bersih dan sehat. Untuk penataan rumah, setiap
bangunan pada rumahnya belum beralaskan semen ataupun lantai/keramik melainkan
turun hujan. Selain itu, tidak tersedianya tong sampah di lingkungan rumah dan
beberapa anjing peliharaan yang dibiarkan bebas di pekarangan rumah menyebabkan
kurang bersihnya lingkungan rumah Bapak I Made Mandra Untuk melakukan
aktivitas MCK, keluarga Bapak I Made Mandra harus berjalan menuju tempat
pemandian dekat rumah karena tidak tersedianya fasilitas MCK yang layak karena
MCK dalam keadaan terbuka Selain itu, kesadaran anggota keluaga pada hidup
bersih dan sehat juga masih rendah. Selepas bekerja di lahan pertanian sering tidak
mencuci tangan dan kaki terlebih dahulu serta melakukan aktivitas di rumah tanpa
menggunakan alas kaki sehingga dikhawatirkan meningkatkan risiko terjangkitnya
penyakit-penyakit seperti cacingan dan penyakit infeksi kulit
2.2 Masalah Prioritas
Prioritas masalah yang terdapat pada keluarga dampingan diperoleh setelah
melakukan kunjungan dan wawancara. Kunjungan dilakukan pada jam tertentu dan
penulis melakukan pendekatan secara bertahap yaitu tidak langsung menanyakan
masalah yang ada secara langsung tetapi sedikit demi sedikit menanyakan masalah
yang terdapat dalam keluarga dampingan ini. Hal ini dilakukan agar keluarga
dampingan tidak terkejut karena penulis menanyakan hal-hal yang bersifat intern.
Penulis berbincang-bincang dengan anggota keluarga baik tentang program KKN
PPM, pekerjaan, maupun tentang kondisi keluarga. Masalah yang diutamakan untuk
dicarikan pemecahannya perekonomian keluarga, dan kualitas kesehatan lingkungan.
1. Perekonomian Keluarga (Penghasilan tidak menentu)
Sesuai yang sudah diutarakan diatas oleh penulis bahwa masalah perekonomian
keluarga Bapak I Made Mandra adalah jumlah penghasilannya menentu setiap
bulannya dikarenakan oleh pekerjaan sebagai petani yang hanya mengandalkan
menggarap lahan pertanian orang lain dan hanya berorientasi untuk memenuhi
pegawai swasta juga tidak menentu dan sebagian besar hanya mampu untuk
memenuhi biaya sehari-hari Dengan sumber penghasilan seperti itu menyebabkan
Bapak I Made Mandra tersebut sulit dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya
sehari-hari. Penulis cukup prihatin dengan keadaan keluarga Bapak I Made Mandra
sehingga memutuskan penghasilan keluarga yang tidak menentu sebagai salah satu
prioritas utama. Penulis sangat berharap selama 1 bulan masa KKN PPM ini, dapat
membantu memberikan solusi untuk meringankan beban ekonomi keluarga Bapak I
Made Mandra.
2. Rendahnya Kualitas Kesehatan Lingkungan
Masalah kesehatan lingkungan dijadikan sebagai prioritas masalah karena
kesehatan merupakan hal penentu produktivitas manusia sehingga solusi atas masalah
kesehatan lingkungan sangat diperlukan untuk mendukung produktivitas keluarga.
Dengan program KK Dampingan ini penulis berharap dapat memberikan solusi atas
permasalahan kesehatan lingkungan yang dihadapi keluarga Bapak I Made Mandra
terutama agar kesadaran keluarga tersebut pada hidup bersih dan sehat dapat
12 BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan prioritas masalah yang telah ditentukan, maka dilaksanakan
beberapa tindakan untuk memberikan solusi atas permasalahan keluarga Bapak I
Made Mandra Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan untuk memberikan solusi
atas permasalahan keluarga tersebut adalah sebagai berikut.
a. Program pemberian sembako dan pakaian
Kurangnya penghasilan yang diperoleh oleh Bapak I Made Mandra membuat
sulitnya membeli bahan pokok secara maksimal untuk kehidupan sehari-hari
keluarga. Penulis sebagai pendamping keluarga Bapak I Made Mandra berniat
memberikan bantuan sumbangan berupa sembako serta pakaian kepada keluarga
Bapak I Made Mandra tersebut pada saat beberapa kali kunjungan ke rumah beliau
untuk pendampingan. Selain itu, anggota keluaga terutama anak sulung beliau juga
diberikan motivasi untuk mau mencari kerja sesuai dengan keterampilan yang ia
dapatkan di bangku SMK harapannya dapat membantu perekonomian keluarga serta
menumbuhkan semangat giat bekerja dan tidak mengandalkan hasil pendapatan dari
kedua orang tua saja sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga.ke arah yang
lebih baik dari sekarang. Selain itu, menabung dan menyisihkan pengeluaran untuk
memulai usaha kecil merupakan tindakan yang tepat dilakukan untuk keluar dari
kesulitan ekonomi.
b. Program pemberian motivasi dan wawasan mengenai hidup bersih dan sehat
Menanggapi permasalahan kesehatan lingkungan pada keluarga Bapak I Made
Mandra, pendamping keluarga memberikan motivasi dan wawasan mengenai
pentingnya hidup bersih dan sehat seperti cara mencuci tangan dan cara Mandrat gigi
juga diberikan edukasi mengenai risiko apabila terdapat anggota keluarga terjangkit
penyakit agar segera memeriksakan kesehatannya dengan harapan dapat segera
diatasi. Selain itu, pendamping keluarga juga memberikan bantuan obat-obatan
pertolongan pertama (seperti obat demam, obat penghilang nyeri, obat pilek, obat
diare) dan sabun pencuci tangan kepada keluarga tersebut Tak lupa, pendamping
keluarga memberikan edukasi mengenai penggunaan obat-obatan yang diberikan agar
dapat digunakan dengan baik dan benar.
3.2 Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan KK Dampingan selama masa KKN adalah:
No. Tanggal Kegiatan
1. 3 Agustus 2016 Bertemu dengan Kepala Desa Buahan untuk
berdiskusi mengenai keluarga dampingan
2. 4 Agustus 2016 Survei lokasi keluarga dampingan bersama Kepala
Desa Buahan
3. 5 Agustus 2016 Perkenalan dengan keluarga Bapak I Made Mandra
dan membantu membersihkan pekarangan rumah
4. 6 Agustus 2016 Mencari informasi profil keluarga Bapak I Made
Mandra,membantu membersihkan pekarangan
rumah dan membantu mengurus memberian pakan
anjing
5. 7 Agustus 2016 memberikan penjelasan mengenai perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS)
6. 8 Agustus 2016 Membantu kegiatan kerohanian (Mejejahitan)
7. 9 Agustus 2016 Melakukan pendekatan mengenai permasalahan
kondisi ekonomi Bapak I Made Mandra
8. 10 Agustus
2016
Mendiskusikan masalah bibit tanaman bunga Soka
14 Made Mandra
9. 11 Agustus
2016
Melakukan pendekatan mengenai permasalahan
dalam hidup keluarga yang bersangkutan
10. 12 Agustus
2016
Berkunjung, dan memberikan penyuluhan motivasi
pendidikan dan kesehatan untuk anak (keluarga)
Pak Made Mandra
11. 13 Agustus
2016
Sosialisasi mengenai kesehatan di areal kamar
mandi dan memberikan wawasan pentingnya hidup
bersih
12. 14 Agustus
2016
Mengunjungi rumah Bapak I Made Mandra dan
memberikan bantuan berupa obat-obatan dan sabun
pencuci tangan
13. 15 Agustus
2016
Berkunjung ke rumah Bapak Made Mandra dan
membantu membersihkan pekarangan rumah
14. 16 Agustus
2016
Melakukan pendekatan secara ekstensif perihal
kondisi keuangan dan sembako
15. 17 Agustus
2016
Membantu melakukan pekerjaan keluarga Pak
Made Mandra
16. 18 Agustus
2016
Memberikan penyuluhan PHBS Serta curhat
mengenai pengalaman hidup
17 19 Agustus
2016
Membicarakan perihal masa depan ke 2 putra beliau
mengenai pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
18. 20 Agustus
2016
Berbincang bincang mengenai solusi ekonomi Pak
Made Mandra
19 21 Agustus
2016
Review mengenai kegiatan kunjungan
20 22 Agustus
2016
Pemberian sembako berupa bahan makanan pokok
serta pakaian ditandai dengan penandatanganan
pengesahan laporan KK dampingan
21 27 Agustus
2016
16 BAB IV
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA
Kegiatan pendampingan KK tersebut dilaksanakan beberapa kali pertemuan di
rumah Bapak I Made Mandra selama waktu KKN PPM UNUD Periode XIII
dilaksanakan. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilihat di bawah
ini.
4.1Waktu
Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK dampingan ini termasuk Jam
Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu
minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Penulis dalam
melaksanakan program ini melakukan kunjungan ke keluarga dampingan dalam
sebulan sebanyak 20 kali yang setiap kunjungannya berkisar 3 jam.
4.2 Lokasi
Lokasi kegiatan pendampingan dilakukan di rumah Bapak I Made Mandra yaitu di
Desa Buahan ,Banjar Buahan Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar, Provinsi
Bali.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pendampingan dilakukan berupa kegiatan survei KK
dampingan, bincang-bincang/penyuluhan sederhana, serta membantu kegiatan
sehari-hari keluarga Bapak I Made Mandra Secara lebih terperinci pelaksanaan kegiatan ini
dapat dilihat pada jadwal kegiatan mahasiswa di rumah keluarga tersebut.
4.4 Dampak
Dampak dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini adalah diharapkan keluarga
Bapak I Made Mandra menjadi lebih kreatif dan produktif dalam hal keluar dari
keadaan kesulitan ekonomi yang selama ini menimpa keluarga Bapak I Made Mandra
masyarakat serta menerapkan ilmu yang diperoleh di kampus kepada masyarakat
sehingga kehidupan masyarakat khususnya KK yang didampingi dapat menjadi lebih
baik.
4.5 Hasil
Adapun hasil yang didapatkan oleh pendamping adalah Istri Pak Made Mandra lebih
memahami perihal menabung dan menekan pengeluaran sehari – hari serta menjaga kesehatan keluarganya sehingga dapat bekerja untuk memenuhi kehidupan sehari – hari. Selain itu, dengan adanya program KK dampingan ini maka semangat dan
motivasi untuk melanjutkan hidup lebih tinggi
4.6 Kendala
Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan pendampingan serta kunjungan. Masalah
yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang
berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan jalannya
program lain dan kurang tepatnya waktu kunjungan ke rumah KK Dampingan karena
anggota keluarga sedang bekerja di lahan pertanian sehingga mahasiswa pendamping
keluarga tidak dapat menemui Bapak I Made Mandra saat berkunjung ke rumahnya.
18 BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Simpulan yang diperoleh dari hasil pendampingan keluarga Bapak I Made
Mandra sebagai KK Dampingan selama kurang lebih 1 bulan anara lain sebagai
berikut:
1. Masalah yang ditemukan pada keluarga Bapak I Made Mandra terutama
mengenai masalah penghasilan keluarga yang tidak menentu setiap bulannya,
serta rendahnya kualitas kesehatan lingkungan pada keluarga tersebut.
2. Solusi yang diberikan lebih banyak mengarah pada saran dan bimbingan
mengenai bagaimana cara mengatasi masalah perekonomian, serta kualitas
kesehatan keluarga Bapak I Made Mandra. Selain itu, dilakukan pula pemberian
bantuan berupa sembako, bibit tanaman, obat-obatan dan Mandrat gigi untuk
mendukung usaha pendampingan keluarga yang dilakukan.
5.2. Rekomendasi
Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Made
Mandra, maka selaku pendamping keluarga ini berusaha memberikan saran sebagai
berikut:
1. Keluarga seharusnya tidak hanya mengandalkan satu aspek pekerjaan saja tanpa
melihat peluang lain untuk dapat menghasilkan uang. Oleh karena itu, perlu
adanya kesadaran untuk memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ada di
lingkungan keluarga ini. Selain itu, perlu diperhatikan kesehatan lingkungan
karena kualitas kesehatan keluarga akan berdampak terhadap produktivitas
anggota keluarga.
2. Keluarga dampingan disarankan untuk pandai-pandai mengelola keuangan,
menyisihkan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari dengan menabung, hingga
DAFTAR PUSTAKA
LPPM. 2016. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat. Universitas Udayana.
Keraf, A. Sonny 1991. Etika Bisnis Membangun Citra Bisnis Sebagai Profesi Luhur.
Jakarta: Kanisius.
Suseno, F. M 1987 Etika Dasar, Maslah-masalah Pokok Filsafat Moral Jakarta:
20 LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Biodata Penanggung Jawab
Nama Lengkap : Ni Putu Iin Permata Dinaliana
NIM : 1301705042
Fakultas/Jurusan : Ilmu Budaya / Sastra Jepang
Tanggal Lahir/Umur : 22 April 1995 / 21
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Status Pernikahan : Belum menikah
Alamat : Jalan Pratama Gang pendidikan no 100 x Nusa
Dua, Bali
No. HP : 081353054914
Gambar 1. Foto rumah Keluarga I Made Mandra
[image:21.612.166.479.398.619.2]22 Gambar 3. Ternak sapi yang dikelola oleh Bapak I Made Mandra
Gambar 5. Foto bersama dengan Bapak I Made Mandra
[image:23.612.172.470.392.643.2]