• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARBELAJAR Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP N 1 Jaten Karanganyar Kelas Vii Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARBELAJAR Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP N 1 Jaten Karanganyar Kelas Vii Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAR BELAJAR F RUH PEMB R MATEM K Untu Gu PR FAKULTA UNIVERS ELAJARA ATIKA SIS KELAS VII TAHUN A NASKA uk Memenu una Mencap FKI Di DAM A ROGRAM S S KEGURU ITAS MUH N KONTEK SWA SMP N SEMESTE AJARAN 20

AH PUBLIK hi Sebagian pai Derajat S

P Matemat

isusun Oleh MAR ROSA

410 080 329

STUDI MAT UAN DAN I HAMMADIY

2013

(2)

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Nama :Idris Harta, MA, Ph.D

NIK :

Nama : Rita P Khotimah, MSc

NIK :

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : Damar Rosadi

Nim :A410080329

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP N 1 JATEN KARANGANYAR KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013

Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan, demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat digunakan seperlunya.

(3)

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP N 1 JATEN KARANGANYAR

KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013

Damar Rosadi A410080329. Program Studi Pendidikan Matematika. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil belajar melalui strategi pembelajaran kontekstual dan konvensional pada siswa SMP N 1 Jaten Karanganyar Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013 kelas VII materi himpunan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji independent t-test, yang sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas berdasarkan taraf signifikansi menggunakan α = 5% diperoleh uji beda mean pada sampel adalah thitung = 2,026 >

2 = 2,00 = t tabel sehingga H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar matematiaka antara pembelajaran kontekstual dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar kelas kontekstual lebih besar dari kelas konvensional yaitu 76,75 > 70,60, sehingga dapat disimpulkan hasil belajar matematika siswa yang dikenai metode pembelajaran kontekstual lebih baik jika dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.

Kata Kunci: hasil belajar matematika, kontekstual, konvensional

A. PENDAHULUAN

(4)

siswa masih rendah. Hal ini disebabkan karena penerapan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru-guru masih berfokus pada metode ceramah yang hanya menjadikan siswa sebagai objek belajar bukan subjek belajar. (Depdiknas, 2006:12)

Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu:

Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang disebut faktor individu (Intern) yaitu faktor biologis, faktor psikologis. Faktor yang ada pada luar individu yang disebut dengan faktor Ekstern, yaitu lingkungan. Lingkungan dapat berupa fasilitas belajar, cara guru mengajarkan (metode) dan pendidikan guru. Oleh karena itu adanya metode pembelajaran kontekstual sangat diperlukan dalam pembelajaran matematika karena dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Rasional penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pentingnya metode pembelajaran. Adapun yang lain adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar matematika.

Pendekatan penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dimaksud untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar matematika.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar matematika siswa SMP N I Jaten kelas VII tahun ajaran 2012/2013 materi himpunan.

B. METODE PENELITIAN

(5)

Penelitian ini bertempat di SMP N 1 JATEN Karanganyar dan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Pelaksanakan dimulai bulan Desember 2012 sampai dengan bulan Januari 2013, secara

terperinci sebagai berikut:

a) Tahap perencanaan mencakup pengajuan judul, pembuatan

proposal, pembuatan perencanaan observasi, permohonan ijin riset serta survey di sekolah yang direncanakan hingga tempat penelitian yang dilaksanakan pada minggu pertama bulan Maret 2012 sampai selesai.

b)Tahap pelaksanaan yaitu kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah yang berupa pengambilan data-data yang dilaksanakan pada bulan Desember 2012.

c) Tahap analisis data yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil penelitian tahap ini dilaksanakan pada bulan Januari 2013.

d)Tahap pelaporan yang dilaksanakan bulan Februari 2013.

Pada penelitian ini hasil belajar diambil dari nilai tes yang dilakukan setelah perlakuan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran (kontekstual dan konvensional). Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode tes dan metode dokumentasi. Soal tes ini dalam bentuk pilihan ganda, yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar. Sedangkan metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa RPP, surat-surat, foto, data siswa, dan nilai Semester Ganjil Siswa Kelas VII Tahun Ajaran 2012/2013.

(6)

Analisis data untuk penguji hipotesis penelitian menggunakan beda mean (independent sample t-test), dengan asumsi bahawa populasi berdistribusi normal dan populasi bervariansi sama, yang sebelumnya telah dilakukan uji prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 19.0 yaitu One Sampel Kolmogrov-smirnov dan uji homogenitas mengunakan program

SPSS versi 19.0 yaitu levene. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sampel dalam penelian ini berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji homogenitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui sampel yang digunakan berasal dari populasi yang homogen atau tidak.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam laporan ini dibahas langkah-langkah yang telah ditempuh peneliti sebagai usaha memperoleh data, yang dimulai dari persiapan penelitian hingga akhir dari penelitian ini.

Persiapan penelitian dimulai dari penentuan populasi dan sampel. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 1 Jaten Karanganyar. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VII H sebagai kelas kontrol.

Sebelum memberikan pengajaran yang berbeda, peneliti menguji keseimbangan antara kelas konvensional dan kelas kontekstual dengan menggunakan nilai rapor semester I bidang studi Matematika. Hasil analisis dan uji keseimbangan memiliki nilai rata-rata yang setara, yaitu 80,44 dan 80,30. Berdasarkan uji t diperoleh nilai thitung < ttabel, yaitu 0,149 < 2,000, berarti sebelum diberi perlakuan, kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam kondisi seimbang .

(7)

Langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian sebagai berikut: 1) Menentukan Indikator

2) Menyusun kisi-kisi pembuatan instrument 3) Uji coba instrumen penelitian

Sebelum instrumen yang berupa soal tes hasil belajar diberikan kepada subyek penelitian, terlebih dahulu dilakukan ujicoba. Tujuan ujicoba adalah mengukur validitas dan reliabilitas instrumen. Sampel uji coba adalah 31 siswa kelas VII D SMP N 1 Jaten Karanganyar.

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment diketahui bahwa untuk soal tes yang berjumlah 20 soal

terdapat 3 soal tes yang tidak valid.

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menghitung indeks reliabilitas menggunakan rumus KR-20. Hasil perhitungan diperoleh indeks reliabilitas instrumen sebesar 0,733. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen reliabel karena memiliki indeks reliabilitas kategori tinggi. Jadi berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan, maka dapat simpulkan bahwa soal tes hasil belajar sudah layak digunakan sebagai instrumen penelitian

Deskripsi Data

Data hasil belajar matematika diperoleh dengan alat ukur (instrumen) tes yang terdiri atas 17 butir soal obyektif. Berdasarkan hasil tabulasi data kelas eksperimen diperoleh skor hasil belajar matematika tertinggi 100 dan terendah 53, nilai rata-rata sebesar 76,75 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar 11,498. Berdasarkan hasil tabulasi data kelas kontrol diperoleh skor hasil belajar matematika tertinggi 94 dan terendah 47, nilai rata-rata (mean) sebesar 70,60 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar 12,400.

Uji Prasyarat Analisis

(8)
[image:8.612.209.473.203.261.2]

Teknik uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov pada α = 0,05. Rangkuman hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

Tabel 1

Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika antar Metode Hasil belajar sig. Keterangan Kelas kontekstual 0,200 Normal Kelas konvensional 0,200 Normal

Dari tabel di atas diketahui harga sig. atau probabilitas signifikansi masing-masing data > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel dari masing-masing variabel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Statistik uji homogenitas yang digunakan adalah Levene’s Test of Equality of Error Variances. Berdasarkan hasil perhitungan uji

homogenitas untuk data hasil belajar matematika siswa diperoleh harga harga sig. atau probabilitas signifikansi masing-masing data > 0,05, yaitu 0,780. Dengan demikian diperoleh keputusan uji bahwa H0 diterima, hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki variansi yang homogen.

Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t. Hasil perhitungan analisis dengan uji t disajikan dalam tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2

Rangkuman Uji Hipotesis

Hasil belajar Rata-rata thitung t0,025;60 Keterangan Kelas kontekstual 76,75

2,026 2,000 H0 ditolak Kelas konvensional 70,60

(9)

VII semester genap. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, yaitu 76,75 > 70,60, berarti hasil belajar matematika siswa yang dikenai metode pembelajaran kontekstual lebih baik jika dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.

Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,026 > 2,000, berarti hipotesis yang menyebutkan bahwa “terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara pembelajaran kontekstual dan konvensional materi himpunan SMP N 1 Jaten Karanganyar kelas VII semester genap” pada tingkat kepercayaan 95% dapat diterima. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, yaitu 76,75 > 70,60, berarti hasil belajar matematika siswa yang dikenai metode pembelajaran kontekstual lebih baik jika dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional

Proses pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai metode maupun strategi pembelajaran. Pemahaman akan keadaan siswa menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam memilih model. Metode pembelajaran yang dibandingkan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran kontekstual dan metode pembelajaran konvensional.

(10)

membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan” (Supriyono, 2009:79).

Metode pembelajaran ini, memberikan motivasi tersendiri dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat jelas melalui respon yang didapat melalui pembelajaran dengan metode pembelajaran ini. Siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran dengan melakukan beberapa percobaan ilmiah. Siswa sangat berminat untuk melakukan percobaan-percobaan yang dilakukan secara berkelompok, selain itu siswa juga sangat memperhatikan pengarahan yang diberikan oleh guru. Kerjasama dan partisipasi antar siswa lain dapat terlihat dengan jelas melalui percobaan-percobaan yang dilakukan, sehingga mereka dapat bertukar fikiran dengan baik antar sesama siswa lain. Melalui hal beberapa tersebut, pada akhirnya siswa dapat mempresentasikan hasil diskuusinya antar kelompok lain dan dapat saling bertukar fikiran antara kelompok satu dengan yang lain.

Melalui beberapa penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa metode pembelajaran ini memberikan suasana yang baru dari kegiatan pembelajaran pada umumnya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan efektif dan menyenangkan. Berbeda dengan sistem pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran konvensional, suasana pembelajaran yang tercipta cenderung monoton dan kurang dapat memotivasi siswa dengan baik, sehingga kegiatan pembelajaran cenderung membosankan dan siswa menjadi pasif

(11)

D. SIMPULAN

Kesimpulan

Terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang proses pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran kontekstual dibandingkan dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMP N 1 Jaten Karangannyar.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Budiyono. 2000. “StatistikaDasarUntukPenelitian.”. Surakarta: FKIP UNS. Depdiknas, 2006. Metode Pembelajaran di Sekolah. Jakarta.

Depdiknas, 2009. Penerapan Pembelajaran Kontekstrual. Jakarta

Purwanto, MPd. 2010. Metode Penelitian Kuantitatifuntuk Psikologidan Pendidikan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Ruseffendi, E.T. (1988). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini Untuk Guru dan SPG, Bandung : Tarsito.

Slameto. 2003. BelajardanFaktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Bandung: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Alfabeta.

Gambar

Tabel 1

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.. Jakarta: Departemen

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah nilai-nilai kewirausahaan (X) dan variabel terikat adalah keberhasilan usaha (Y). Jenis penelitian yang digunakan adalah

Sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 13 Tahun 2013 bahwa Diklat Kepemimpinan Tingkat IV di arahkan untuk menghasilkan Pemimpin

yang lebih menekankan pada peningkatan produksi padi/beras melalui pengolahan lahan pertanian pangan padi (lahan sawah irigasi) dengan menggunakan teknogi System

Meskipun sector informal dapat menjadi katup penyelamat akibat kelangkaan pekerjaan, keberadaan mereka justru sering mendapat pembatasan-pembatasan baik berupa ruang

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) karakteristik Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Univeristas Muhammadiyah Surakarta semester 7 angkatan

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta pada hari Jumat, 3 Juli 2015.. Skripsi

a) Perilaku lentur balok beton bertulang yang ditambal dengan UPR-Mortar menunjukkan kekakuan yang hampir sama dengan balok kontrol. Namun dilihat dari perilaku setelah mengalami