UCAPAN TERll\'lA KASIH
Puji syukur AlhamduliHah ke hadirat Allah SWT penulis ucapkan atas segala rahmat dan hidayat Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis
ini dengan baik. Tesis ini disusun dan diselesaikan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana
j
Universitas Negeri Medan. " ....Seiama melaksanakan penulisan tesis ini penulis telah banyak menerima sumbangan pemikiran dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan
1. Bapak Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd. selaku pembimbing I dan Bapak Dr.
J
I
Mukhtar, M.P-d selaku pembimbimg II yang telab banyak membe_tikan arahan dan bantuan serta dorongan kepada penulis sejak dari penulisan proposal penelitian sampai dengan penulisan hasil penelitian dalam p
t
bentuk tesis. J
2. Direktur dan Asisten Direktur PPs UNIMED, Ketua dan Sekretaris Program Stud i Teknologi Pendidikan Bapak Dr ~ Abdul Hamid K., M.Pd.,
dan Bapak Or. Julaga Situmorang, M.Pd. - \,
3. Narasumber sekaHgus dewan penguji lbunda Prof. Dr. Yurmaini M., i
l
M.A., Bapak Dr. Julaga Situmorang, M.Pd., dan Bapak Or. HarunSltomput,
M.ed.
~4. Rekan-rekan mahasiswa khususnya Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasamanya. \
Demikian tesis ini diperbuat kiranya dapat bermanfaat bagi kita ' semua. Terima kasih.
Medaii, 10 September 2004
Muhammad Sahnan
DAFTARISI
~ ~ Halaman
~· . ~ ~~~5 NEe~~~ ~5 NEe~ /
ABSTRAK ... ~ ... ... ~ ... ~~ ... .
~,t:- ~ ~ r~·
ABSTRACT ...
~
...~
...~ ·r ···
...
~
...
'!! ... ..
UCAPAN TERIMA KASIH ...
~
...~
...\.?. ...
~~\~
... .
iiiii
I I
DAFTAR lSI ...
~
...~ ."! . ~~ -~~ -···
...
~
...
~
IV DAFTAR TABEL ...~
...£:: ...
~
...
~
vi~ ~
(eo'....
'$1_..n
, ...
DAFTAR GAMBAR ...
~
...~
... ?. ...tP. ... .
- tn I""
B. Penelitian yang Relevan
D. Hipotesis Penelitian
iv
BAB Ill METODE PENEUTIAN
A T em pat dan Waktu Penelitian . . . .. .. .. .. .. . . . .. . . 36
B. Metode Penelitian ... 36
BABIV
BAB V
LAMP IRAN
v
36
40
41
49
52
56 60
67
68
69
Tabel 1. 2. 3. 4. 5. 6 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
DAFTAR TABEL
.--"--._
~
~
~
Halaman.
~~~Ill
~~/ff'
Data S1swa SMUN 1 Lubuk Pakam Kelas Ill ... ~ ... ~ .. . ... 37
. . I ~
H
~Has1l Perh1tungan Sampel ... ~ ... !:>... ... 38
~/ ? .,
Penentuan Jumlah Sampel ... ~ ... 39
. .
.
.
~ ~Penent~:~an D1stnbus1 Subjek (sampel) ... ::7::... ... 40
ksNe
Distribusi Frekuensi Skor Kecerdasan Emosional ... :'\ ... ... 46
Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Berkomunikasi ... .
Tingkat Kecenderungan Variabel Kecerdasan Emosional .. ~~ -':'!
---....-J'-.Tingkat Kecenderungan Variabel Disiplin Siswa ... ..
Tingkat Kecenderungan !:>
.,
Variabel KeterampilanBerkomunikasi ... ~ -... .
.
;
Rangkuman Hasil Analisis Uji Kenormalan ... ..
~
Ringkasan Perhitungan ARava Regresi Y atas
x, ... ..
Ringkasan Perhitungan Anava Regresi Y atas X2 ...~~
.~
[image:4.612.63.544.94.673.2]DAFTAR GAMBAR
Gam bar
-.__
~h
Halaman1.
2.
3.
4.
4.
. . ~.(,.P.- ·. -"'~~~
/e.:,'.(,.
Bagan Proses Komun1kas1 ... ? ... ~ ... 14
_Paradigma Penelitian ...
~jJ.
~ ...
34Histogram Skor Kecerdasan Emosional ...
~/\?.
...
46H. 1s t ogmm Sk or
o· .
1S1p 1· m_s·
tswa ... ~ .. ~ -;-:-;- ...~
. .. . ... . ....vliuJIE . .... 47H. zs ogram t Sk K or e eramp1 an er omun1 as1 .. ... .. .... . .. . . .. . . t ·1 8 k "k .
~
48l
~
~\I
loll tn \ I loll"'tn\(!
DAFTAR LAMPIRAN
Lamp iran Halaman
1. Prosedur Menghitung Teknik Sampling .... ~ , .... ... ~ ... 74 .... ,.~ ~~s
~,. /~'<(,
2. Data Primer dan Perhitungan Statistik Dasar ...
~
.. ....~
... 78~
'l>'
3. Perhitungan Uji Kecenderugan ...
~
... 85)
4. Perhituf'lgan Uji Normalitas Galat Taksiran ...- ~~
--
... ...~~~ -~
875. Perhitungan Anal isis Regresi Linear Sederhana ...
#' ...
91.n)(~
6. Perhitungan Analisis Regresi Linear Ganda ... -: ... . ~ ... .
7. Perhitungan Anal isis Korelasi Sederhana .. , ...
r:.l ...
~
...
~
...
1 06~ ~
I
8. PeFhitungan Analisis Korelasi Ganda ....
~
.~
...~
.... 109 t'" (;-~<(,~-~
9. Perhitungan Analisis Parsial. ... ~ ..... ~ . ~f : ~
...
111I
10. Perhitungan Sumbangan Rela,if {SR) dan Sumbangan Efektif
BABI
PENDAHULUAN
Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu
bang sa sebab pendidikan merupakan proses penyampaian _ suatu
kebudayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Di mana di dalamnya
po!a prilaku tertentu. Dalam makna yang lebih luas lagi bahwa pendidikan
mencakup setiap proses yang membantu dalam membentuk pemikiran,
<
karakter atau kapasitas fisik seseorang. Proses tersebut berlangsung seumur
hidup karena seseorang harus mempelajari cara pikir dan bertindak yang
baru dalam setiap perubahan besar dari bagian hidup ini.
Kondisi seperti ini menuntut agar pendidikan mampu membentuk dan
menciptakan manusia yang berkualitas meliputi memiliki daya inisiatif. kreatif
dan dedikasi yang tinggi. Dengan demikian para lulusan (output) dari institusi
pendidikan diharapkan memiliki bekal ilmu pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang dapat menempa diri mereka untuk lebih mandiri dalam
kehidupannya. Sehingga dengan demikian mampu memberikan kontribusi
atau sumbangan yang berarti bagi pembangunan bangsa dan negara. Oleh
karena itu, peranan pendidikan sangat penting dan strategis, sekaligus
merupakan wahana dalam membangun sumber daya manusia yang
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Lembaga pendidikan khususnya sekolah yang berfungsi sebagai
pranata pendidikan merupakan suatu wadah yang melayani kepentingan dan
harapan banyak pihak yang menginginkan akan memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai dalam .kehidupan. Sekolah juga mengemban misi
yang beragam serta menuntut peran dan tugas yang harus dilaksanakannya.
arus menyesuaikan program-programnya dengan
harapan-harapan masyarakat yang selalu berubah dalam setiap kehidupan.
Keadaan seperti itu mengharuskan sekolah mampu memelihara.
memanfaatkan dan mengembangkan seluruh sumber daya yang dimilikinya
secara integrasi ke dalam sebuah sistem yang komprehensif, sehingga dapat
menyelenggarakan seluruh pr?gram sekolah secara efektif dan efisien. -;:.._
Salah satu tujuan pendidikan pada saat ini lebih berorientasi kepada
pembentukan keterampilan. Keterampilan merupakan salah satu aspek yang
harus ditumbuhkembangkan melalui pendidikan. Selain itu juga keterarl]Jifan
-
-merupakan salah satu faktor internal dalam diri manusia. Apabila
keterampilan tersebut ditumbuhkembangkan secara baik, tidak saja mampu
menempatkan seseorang berhasil akan tetapi dapat menjadikan seseorang
tersebut lebih kreatif dalam kehidupannya.
Senada dengan hal tersebut, dalam Petunjuk Pelaksanaan Sistem
keterampilan telah ditetapkan menjadi salah satu standar kompetensi siswa
yang akan dicapai. Standar kompetensi siswa yang tertera dalam rumusan
Juklak Sisdiknas 2003 merupakan usaha peningkatan kualitas pendidikan
nasional yakni setiap tamatan SMU diharapkan menguasai materi
pembelajaran sebagaimana yang tercantum dalam susunan program
pengajaran SM~ . memiliki penge~huan dan keterampilan dasar untuk hidup
dalam masyarakat, memiliki akhlak dan budi pekerti yang luhur. dan memiliki
_Konsep yang berisi standar kompetensi siswa sebagai pedoman
standar pelayanan minimal ,- penyelenggaraan SMU tersebut telah
memberikan panduan ke arah mana pendidikan akan dibawa. Salah satu
standar kompetensi yang akan dicapai adalah berhubungan dengan
keterampilan. Melalui penyelanggaraan pendidikan, standar kompetensi yang
tertuang dalam Juklak Sisdiknas 2003 diyakini akan dapat dicapai. "~\
Pendidikan formal yaitu sekolah merupakan lembaga/institusi
pendidikan yang di dalamnya terjadi bermacam bentuk transformas1 dan
internalisasi nilai-nilai secara kompleks, sistematis dan sadar. Transformasi
merupakan bentuk pengalihan nilai-nilai yang berbentuk pengetahuan dan
keterampilan yang dipelajari di dalam maupun di luar kelas. Sementara itu
internalisasi merupakan suatu4
- proses pembiasaan suatu akilvitas.
Pembiasaan melakukan aktivitas tersebut dilakukan berdasarkan
!
pengetahuan dan keterampilan, serta keyakinan yang ada pada diri
masing siswa. Bila pembiasaan yang dilakukan dilandasi oleh kemauan serta
kesadaran. maka pada dasarnya keterampilan siswa tertanam melalui
pendidikan yang berlangsung di sekolah maupun di rumah.
Berkenaan d~ngan i keterampilan khususnya keterampilan berkomunikasi yang menjadi salah satu dan sekian banyak tujuan pendidikan
nasional. maka apabila diperhatikan pada saat ini masih banyak lulusan
yang kurang optimal dalam bidang keterampilan atau dengan kata lain
keterampilan dalam bidang komunikasi. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya
masyarakat yang kurang mampo bersaing dengan tenaga-tenaga ahli asing
yang masuk ke Indonesia. Dengan arti kata bahwa masyarakat di Indonesia
masih kurang siap dalam menghadapi era globalisasi dan pasar bebas yang
diambang pintu.
Y
Masalah keterampilan ini sesungguhnya tidak hanya tanggung jawab
institusi pendidikan. melainkan juga melibatkan semua unsur dan lembaga
pendidikan. Khusus berkenaan dengan pembentukan keterampilan
khususnya keterampilan dalam berkomunikasi baik interpersonal maupun
antarpersonal di sekolah banyak faktor yang mempengaruhinya. antara lain
yaitu : pola pembinaan guru terhadap siswa baik di lingkungan sekolah
maupun di Juar sekolah, pembiasaan dalam melakukan sesuatu khususnya
antara guru dan siswa dalam berkomunikasi di sekolah terlebih di kelas.
kemampuan siswa menginternalisasi nilai-nilai pengetahuan dan
keterampilan yang diperolehnya kemudian direalisasikan dalam kehidupan
sehari-hari, dan tingkat kecerdasan emosionalnya, meliputi : kemandirian,
toleransi, dan mengerti serta tanggap terhadap situasi.
Berdasarkan beberapa faktor yang mempengaruhi aspek keterampilan
komunikasi di sekolah pada prinsipnya adalah bagian integral dari proses
transformasi dan intemalisasi r]lai-nilai dari guru kepada siswa secara
berkesinambungan, sistematis dan terarah. Demikian juga halnya dalam
tua melalui contoh-contoh dan pembiasaan baik berhubungan dengan
keadaan keluarga maupun yang berkenaan dengan masyarakat didukung
juga oleh sikap emosional anak.
Berdasarkan kepada pernyataan di atas bahwa lembaga pendidikan
secara umum- belum sepenuhnya dapat membentuk dan membina
keterampilan berkomunikasi siswa. Hal ini apabila dilihat secara khusus juga
'
terjadi di lingkungan Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri 1 Lubuk
Pakam, di mana masirt banyak siswa yang me~iliki sifat-sifat neQ?tif di lingkungan sekolahnya dalam berkomunikasi khususnya di dalam kelas.
lndikasi ini dapat dilihat dengan banyaknya siswa yang tidak punya keinginan
menanyakan keterangan yang kurang jelas dari materi pelajaran, kurangnya
keinginan untuk- melaksanakan diskusi yang berkenaan dengan pelajaran,
kurang harmonisnya hubungan komunikasi antara guru dengan siswa dan
siswa dengan siswa yang utama adalah kurang menguasai teknik
berkomunikasi yang efektif dan efisien.
Dengan demikian hal ini menjadi bahan renungan dan pengkajian
yang lebih komprehensif mengenai keterampilan berkomuniasi siswa
khususnya di SMU Negeri 1 Lubuk Pakam. Pada hal telah banyak dari pihak
sekolah men~warkan sejumlah usaha yang berkaitan dengan pembinaan
keterampilan berkomunikasi. Mengingat faktor keterampllan berkomunikasi
pada diri siswa. Beranjak dari pemikiran di atas. maka peneliti merasa tertarik
untuk meneliti- dan mengkaji hubungan antara kecerdasan emosional dan
disiplin dengan keterampilan berkomunikasi siswa Sekolah Menengah Umum
Gambaran mengenai keterampilan berkomunikasi siswa pada Jatar
belakang masalah terdahulu. ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor_ .!,ersebut diduga _ ~ ecara langsung _ maupun tidak J §!_ngsung
berhubungan dengan keterampilan komunikasi. Adapun faktor-faktor yang
dimaksud meliputi : ::1 } ( ~
~I
1. Apakah pola pembinaan dan pembiasaan yang dilakukan guru dalam
berkomunikasi kepada siswa khususnya di ketas maupun di luar kelas
berhubungan dengan keterampilan berkomunikasi siswa?
~~
2. Apakah hubungan antarguru dengan siswa. siswa dengan · siswa yang
selalu dilandasi pada pendekatan persuasif, sugestif, dan psikologis
memiliki hubungan dengan keterampilan berkomunikasi siswa? ...__.,_
3. Apakah tingkat kemampuan siswa dalam mengimplementasikan dan
menginternalisasikan disiplin berdasarkan pengetahuan dan pesan
komunikasi yang diperolehnya memiliki hubungan dengan keterampilan
berkomunikasi siswa?. {~s Nee~,.
4. Apakah tin kat k
keterampilan berkomunikasi siswa?
'•
Setidaknya keempat faktol' di atas diduga- akan mempengaruhi dan
berhubungan terhadap peningkatan keterampilan berkomunikasi siswa.
Walaupun demikian diperkirakan masih banyak lagi faktor lain yang
berhubungan dengan keterampilan berkomunikasi siswa.
-
-
-Dalam penelitian ini, kecerdasan emosional dijadikan sebagai variabel
bebas (independent varaible) atas pemikiran bahwa kecerdasaan emosional
merupakan faktor internal seseorang dalam hal ini siswa. Kecerdasan
emosional ini sesuatu yang masih menyimpan pertanyaan besar. sehingga
memerlukan jawaban yang pasti. Dengan kata lain kecerdasan emosional
merupakan topik yang sangat menarik untuk dibahas dan diperbincangkan
bagi beberapa k ~ langan terutama.para akademisi. Kajian yang menarik-untuk
penataan dan pengorganisasiannya secara baik dan tepat yang lambat laun
akan dapat menyamai kemampuan inteligensi.
Sementara disiplin dijadikan variabel bebas juga dengan dasar
pemikiran bahwa disiplin jika dibina dengan baik pada saat berada di sekolah
maupun di rumah dan terarah akan menciptakan bagi siswa itu sendiri pola
hidup yang teratur. Dengan demikian keadaa_!'l_ tersebut akan mampu
mengarahkan kepada hal yang Jebih positif seperti mampu meningkatkan
I
motivasi belajar, prestasi d
mampu memupuk keterampilan siswa dalam berbuat khususnya dalam hal
keterampilan 6erkomunikasi, baik komunikasi di sekolah khususnya di dalam
kelas maupun di luar kelas yaitu lingkungan di mana ia bertempat tinggal.
Dengan demikian melalui penelitian ini akan mencoba mengetahui seberapa
besar hubung_an kecerdasan emosional dan disiplin dengan keterampilan
berkomunikasi. ..~-P,.~
«.(,.,.
c.
Pembatasan MasalahDalam penelitian ini, karena keterbatasan biaya, waktu; dan
pengetahuan, maka peneliti hanya membatasi terhadap dua variabel bebas,
yaitu : kecerdasan emosional dan disiptin. dan satu variabel terikat, yaitu
keterampilan berkomunikasi. ~
D. Perumusan Masalah
Secara umum yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah
apakah terdapat hubungan yang berarti antara kecerdasan emosional dan
disiplin dengan keterampilan berkomunikasi siswa SMU Negeri 1 Lubuk
Pakam. Untuk lebih terperinci masalah yang akan diteliti meliputi :
1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional
dengan keterampilan berkomunikasi siswa SMU Negeri 1 Lubuk Pakam?
2. Apakah terdapat l',lubungan yang signifikan antara disiplin den an
keterampilan berkomunikasi siswa SMU Negeri 1 Lubuk Pakam?
f
3. Apakah ter.dapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional
dan disiplin secara bersama-sama dengan keterampilan berkomunikasi
siswa SMU Negeri 1 Lubuk Pakam?
E.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan jawaban tentang :
1. Hubungan kecerdasan emosional dengan keterampilan berkomunikasi
siswa SMU Negeri 1 Lubuk Pakam.
2. Hubungan disiplin dengan keterampilan berkomunikasi siswa SMU Negeri
1 Lubuk Pakam. -;
\'o -.-, ·_·-
~ _ ··c
j
\"'o . "-
~ ~ -c )\'a._', ___ -_
c)
3. Hubungan yang berarti antara kecerdasan emosional dan disiplin secara
bersama-sama dengan keterampilan berkomunikasi siswa SMU Negeri 1
Lubuk Pakam.
F. Kegunaan PeneUtlan
Hasil penelitian ini diharapkan berguna baik untuk pengembangan
teori maupun- perbaikan prak1ek pendidikan di SMU. Secara teoretis,
/~~
,
'~-"/~ '~\diharapkan berguna : j ,.."V "? 't ... "?
1. Untuk pengembangan konsep kecerdasan emosional dan disiplin secara
umum, dan keterkaitannya dengan keterampilan berkomunikasi sis ~ a . "
2. Untuk dapat dijadikan referensi dalam mengkaji pengemoangan
keterampilan berkOI'flUnikasi.
~
\f
~
o\I
~
~)
Selain itu, manfaat praktisnya adalah untuk menambah wawasan bagi:
1. Kepala seK.olah, agar dapat menerapkan peraturan-peraturan sekolah
yang dapat memotivasi siswa untuk lebih disiplin dan giat belajar. ~ \ 2. Guru, dapat menciptakan suasana komunikasi yang harmonis antara guru
dengan siswa guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
3. Siswa, agar dapat melaksanakan komunikasi yang terarah baik antara
guru maupun dengan sesama siswa agar tercipta hubungannya
hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa, dan siswa dengan
BABV
SIMPULAN,
IMPLIKASI, DAN SARAN
A.Simpu
~
Berdasarkan hasil analisa data dan pengujian hipotesis, maka dapat
diambil kesimpu~n sebagai berikut : '/"
1. T erdapat hubungan an tara kecerdasan emosional dan keterampilan
rt1nya bila kecerdasan
emosional ditingkatkan maka keterampilan berkomunikasi juga
meningkat. Besar sumbangan variabel kecerdasan emosiona{ terhadap
keterampilan berkomunikasi sebesar 8, 78%.
~\
2. T erdapat hubungan antara disiplin dan keterampilan berkomunikasi pad a
tarat signifikansi 5%. Artinya bila disiplin ditingkatkan maka keterampilan
berkomunikasi juga meningkat. Besar sumbangan variabel disiplin
terhadap keterampilan berkomunikasi sebesar 11 ,78%. ) \ ~
3. Terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dan disiplin secara
bersama-sama dengan keterampilan berkomunikasi pada taraf signifikansi
5%. Artinya peningkatan kecerdasan emosional dan disiplin secara
bersama-sama maka keterampilan berkomunikasi juga meningkat. Jadi
besar sumbangan kedua variabel yaitu kecerdasa n emosional dan disiplin
secara bersama-sama terhadap keterampilan berkomunikasi sebesar
20,56%.
B. Implikasi
Dengan simpulan yang dikemukakan di atas yang berdasarkan
temuan-temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka sebagai implikasi
yang merupakan arah tindak lanjut dari makna yang terkandung di dalamnya,
kiranya guru sebagai seorang fasilitator dapat menyadari fungsi dan
peranannya dalam proses pembalajaran di sekolah, terutama menjadi contoh
prilaku disiplin _dalam mengajar. Selain itu membentuk kedisiplinan tidak
karena adanya paksaan dari luar, seperti berperilaku disiplin saat memulai
memberi dampak yang besar untuk merubah peritaku berkomunikasi siswa.
Setidaknya disiplin dilatihkan dalam prilaku sehari-hari, terutama
pembentukan disiplin yang dibina atas kepenurutan yang sadar, yaitu
diharapkan siswa lebih siap dalam menerima tugas dan menerima sanksi bila
melanggar disiplin atau mengabaikan tugas. Selanjutnya pembentukan
disiplin yang dibina atas kesiapan dalam melaksanakan tugas sebaiknya
terus ditingkatkan sebagai wujud sikap manusia yang bertanggung jawab.
Pembentukan disiplin yang demikian ada harapan yang besar terhadap
-
-
-meningkatnya keterampilan berkomunikasi. Dengan demikian, -meningkatnya
disiplin siswa baik dalam belajar maupun dalam tata pergaulan, maka
keterampilan berkomunikasi siswa pun akan meningkat. /
Walaupun hasil penelitian inl menunjukkan b;hwa disiplin berpengaruh
lebih kuat dari pada kecerdasan emosional, namun variabel kecerdasan
I
emosional tetap penting dalam meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Dengan kata lain, meningkatnya kecerdasan emosional seseorang akan
mempengaruhi meningkatnya keterampilan berkomunikasinya. Sebab
pelaksanaan pembelajaran sendiri memiliki perangkat disiplin dan
prinsip-prinsip yang dapat memaksimalkan fungsi kecerdasan emosional dan
keterampilan berkomunikasi untuk menjamin terpeliharanya interaksi
guru-guru di sekolah dengan siswa dan interaksi siswa dengan siswa. Dengan
memaksimalkan fungsi kecerdasan emosional dan disiplin berarti ada proses
yang dialami oleh para siswa dan guru untuk selalu melakukan koreksi
terhadap perilaku beli<omunikasi yang telah dilakukan selama ini. Dengan
pembiasaan melakukan evaluas ~~ iri atau koreksi dalam menata emo_§i dan disiplin diri maka keterampilan berkomunikasi akan meningkat. ~~C!oo:;) -~~<9~
~ ~
C. Saran
EJl~
i)l~
i)~~
j
Berdasarkan hasil dan si'!'E_ulan penelitian, maka dapat dikemukakan
beberapa saran sebagai berikut : r:c~.P,.
1. Para guru seyogyanya terus secara periodik meningkatkan penanaman
nilai-nilai psikologis berkaitan dengan kecerdasan emosionaf dan disiplin
kepada siswa di sekolah. sehTngga dengan adanya kecerdasan emosional
dan kesadarn disiplin dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi
stswa a am meta ukan interaksi.
.
dl
k
""...
/\~ ,2. Para guru hendaknya selalu- berusaha meningkatkan disiplin dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya. Pembentukan disiplin yang dibina
atas ketauladan menjadi bagian yang perlu untuk menguatkan ketaatan,
tanggung jawab. dan kontrol diri sendiri di kalangan siswa.
3. Diharapkan kepada Pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam
upaya meningkatkan keterampilan berkomunikasi siswa dapat dilakukan
melalui pembekalan dan pengenalan/sosialisasi kecerdasan emosional
sebagai aspek yang dianggap masih baru di kalangan pendidik dan anak
didik serta _memiliki peran peoting dalam proses ~embelajaran di samping
kecerdasan intelektual dan keterampilan berkomunikasi.