• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN DISIPLIN DENGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA SEKOLAH MENENGAH UMUM NEGERI 1 LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN DISIPLIN DENGAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA SEKOLAH MENENGAH UMUM NEGERI 1 LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

UCAPAN TERll\'lA KASIH

Puji syukur AlhamduliHah ke hadirat Allah SWT penulis ucapkan atas segala rahmat dan hidayat Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis

ini dengan baik. Tesis ini disusun dan diselesaikan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana

j

Universitas Negeri Medan. " ....

Seiama melaksanakan penulisan tesis ini penulis telah banyak menerima sumbangan pemikiran dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan

1. Bapak Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd. selaku pembimbing I dan Bapak Dr.

J

I

Mukhtar, M.P-d selaku pembimbimg II yang telab banyak membe_tikan arahan dan bantuan serta dorongan kepada penulis sejak dari penulisan proposal penelitian sampai dengan penulisan hasil penelitian dalam p

t

bentuk tesis. J

2. Direktur dan Asisten Direktur PPs UNIMED, Ketua dan Sekretaris Program Stud i Teknologi Pendidikan Bapak Dr ~ Abdul Hamid K., M.Pd.,

dan Bapak Or. Julaga Situmorang, M.Pd. - \,

3. Narasumber sekaHgus dewan penguji lbunda Prof. Dr. Yurmaini M., i

l

M.A., Bapak Dr. Julaga Situmorang, M.Pd., dan Bapak Or. Harun

Sltomput,

M.ed.

~

4. Rekan-rekan mahasiswa khususnya Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasamanya. \

Demikian tesis ini diperbuat kiranya dapat bermanfaat bagi kita ' semua. Terima kasih.

Medaii, 10 September 2004

Muhammad Sahnan

(2)

DAFTARISI

~ ~ Halaman

~· . ~ ~~~5 NEe~~~ ~5 NEe~ /

ABSTRAK ... ~ ... ... ~ ... ~~ ... .

~,t:- ~ ~ r~·

ABSTRACT ...

~

...

~

...

~ ·r ···

...

~

...

'!! ... ..

UCAPAN TERIMA KASIH ...

~

...

~

...

\.?. ...

~~\~

... .

ii

iii

I I

DAFTAR lSI ...

~

...

~ ."! . ~~ -~~ -···

...

~

...

~

IV DAFTAR TABEL ...

~

...

£:: ...

~

...

~

vi

~ ~

(eo'....

'$1_..

n

, ...

DAFTAR GAMBAR ...

~

...

~

... ?. ...

tP. ... .

- tn I""

B. Penelitian yang Relevan

D. Hipotesis Penelitian

iv

(3)

BAB Ill METODE PENEUTIAN

A T em pat dan Waktu Penelitian . . . .. .. .. .. .. . . . .. . . 36

B. Metode Penelitian ... 36

BABIV

BAB V

LAMP IRAN

v

36

40

41

49

52

56 60

67

68

69

(4)

Tabel 1. 2. 3. 4. 5. 6 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

DAFTAR TABEL

.--"--._

~

~

~

Halaman

.

~~~Ill

~~/ff'

Data S1swa SMUN 1 Lubuk Pakam Kelas Ill ... ~ ... ~ .. . ... 37

. . I ~

H

~

Has1l Perh1tungan Sampel ... ~ ... !:>... ... 38

~/ ? .,

Penentuan Jumlah Sampel ... ~ ... 39

. .

.

.

~ ~

Penent~:~an D1stnbus1 Subjek (sampel) ... ::7::... ... 40

ksNe

Distribusi Frekuensi Skor Kecerdasan Emosional ... :'\ ... ... 46

Distribusi Frekuensi Skor Keterampilan Berkomunikasi ... .

Tingkat Kecenderungan Variabel Kecerdasan Emosional .. ~~ -':'!

---....-J'-.

Tingkat Kecenderungan Variabel Disiplin Siswa ... ..

Tingkat Kecenderungan !:>

.,

Variabel Keterampilan

Berkomunikasi ... ~ -... .

.

;

Rangkuman Hasil Analisis Uji Kenormalan ... ..

~

Ringkasan Perhitungan ARava Regresi Y atas

x, ... ..

Ringkasan Perhitungan Anava Regresi Y atas X2 ...

~~

.~

[image:4.612.63.544.94.673.2]
(5)

DAFTAR GAMBAR

Gam bar

-.__

~

h

Halaman

1.

2.

3.

4.

4.

. . ~.(,.P.- ·. -"'~~~

/e.:,'.(,.

Bagan Proses Komun1kas1 ... ? ... ~ ... 14

_Paradigma Penelitian ...

~jJ.

~ ...

34

Histogram Skor Kecerdasan Emosional ...

~/\?.

...

46

H. 1s t ogmm Sk or

o· .

1S1p m_

tswa ... ~ .. ~ -;-:-;- ...

~

. .. . ... . ....vliuJIE . .... 47

H. zs ogram t Sk K or e eramp1 an er omun1 as1 .. ... .. .... . .. . . .. . . t ·1 8 k "k .

~

48

l

~

~\I

loll tn \ I loll

"'tn\(!

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lamp iran Halaman

1. Prosedur Menghitung Teknik Sampling .... ~ , .... ... ~ ... 74 .... ,.~ ~~s

~,. /~'<(,

2. Data Primer dan Perhitungan Statistik Dasar ...

~

.. ....

~

... 78

~

'l>'

3. Perhitungan Uji Kecenderugan ...

~

... 85

)

4. Perhituf'lgan Uji Normalitas Galat Taksiran ...

- ~~

--

... ...

~~~ -~

87

5. Perhitungan Anal isis Regresi Linear Sederhana ...

#' ...

91

.n)(~

6. Perhitungan Analisis Regresi Linear Ganda ... -: ... . ~ ... .

7. Perhitungan Anal isis Korelasi Sederhana .. , ...

r:.l ...

~

...

~

...

1 06

~ ~

I

8. PeFhitungan Analisis Korelasi Ganda ....

~

.~

...

~

.... 109 t'" (;-

~<(,~-~

9. Perhitungan Analisis Parsial. ... ~ ..... ~ . ~f : ~

...

111

I

10. Perhitungan Sumbangan Rela,if {SR) dan Sumbangan Efektif

(7)

BABI

PENDAHULUAN

Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu

bang sa sebab pendidikan merupakan proses penyampaian _ suatu

kebudayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Di mana di dalamnya

po!a prilaku tertentu. Dalam makna yang lebih luas lagi bahwa pendidikan

mencakup setiap proses yang membantu dalam membentuk pemikiran,

<

karakter atau kapasitas fisik seseorang. Proses tersebut berlangsung seumur

hidup karena seseorang harus mempelajari cara pikir dan bertindak yang

baru dalam setiap perubahan besar dari bagian hidup ini.

Kondisi seperti ini menuntut agar pendidikan mampu membentuk dan

menciptakan manusia yang berkualitas meliputi memiliki daya inisiatif. kreatif

dan dedikasi yang tinggi. Dengan demikian para lulusan (output) dari institusi

pendidikan diharapkan memiliki bekal ilmu pengetahuan, keterampilan dan

sikap yang dapat menempa diri mereka untuk lebih mandiri dalam

kehidupannya. Sehingga dengan demikian mampu memberikan kontribusi

atau sumbangan yang berarti bagi pembangunan bangsa dan negara. Oleh

karena itu, peranan pendidikan sangat penting dan strategis, sekaligus

(8)

merupakan wahana dalam membangun sumber daya manusia yang

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lembaga pendidikan khususnya sekolah yang berfungsi sebagai

pranata pendidikan merupakan suatu wadah yang melayani kepentingan dan

harapan banyak pihak yang menginginkan akan memperoleh pengetahuan,

keterampilan dan nilai-nilai dalam .kehidupan. Sekolah juga mengemban misi

yang beragam serta menuntut peran dan tugas yang harus dilaksanakannya.

arus menyesuaikan program-programnya dengan

harapan-harapan masyarakat yang selalu berubah dalam setiap kehidupan.

Keadaan seperti itu mengharuskan sekolah mampu memelihara.

memanfaatkan dan mengembangkan seluruh sumber daya yang dimilikinya

secara integrasi ke dalam sebuah sistem yang komprehensif, sehingga dapat

menyelenggarakan seluruh pr?gram sekolah secara efektif dan efisien. -;:.._

Salah satu tujuan pendidikan pada saat ini lebih berorientasi kepada

pembentukan keterampilan. Keterampilan merupakan salah satu aspek yang

harus ditumbuhkembangkan melalui pendidikan. Selain itu juga keterarl]Jifan

-

-merupakan salah satu faktor internal dalam diri manusia. Apabila

keterampilan tersebut ditumbuhkembangkan secara baik, tidak saja mampu

menempatkan seseorang berhasil akan tetapi dapat menjadikan seseorang

tersebut lebih kreatif dalam kehidupannya.

Senada dengan hal tersebut, dalam Petunjuk Pelaksanaan Sistem

(9)

keterampilan telah ditetapkan menjadi salah satu standar kompetensi siswa

yang akan dicapai. Standar kompetensi siswa yang tertera dalam rumusan

Juklak Sisdiknas 2003 merupakan usaha peningkatan kualitas pendidikan

nasional yakni setiap tamatan SMU diharapkan menguasai materi

pembelajaran sebagaimana yang tercantum dalam susunan program

pengajaran SM~ . memiliki penge~huan dan keterampilan dasar untuk hidup

dalam masyarakat, memiliki akhlak dan budi pekerti yang luhur. dan memiliki

_Konsep yang berisi standar kompetensi siswa sebagai pedoman

standar pelayanan minimal ,- penyelenggaraan SMU tersebut telah

memberikan panduan ke arah mana pendidikan akan dibawa. Salah satu

standar kompetensi yang akan dicapai adalah berhubungan dengan

keterampilan. Melalui penyelanggaraan pendidikan, standar kompetensi yang

tertuang dalam Juklak Sisdiknas 2003 diyakini akan dapat dicapai. "~\

Pendidikan formal yaitu sekolah merupakan lembaga/institusi

pendidikan yang di dalamnya terjadi bermacam bentuk transformas1 dan

internalisasi nilai-nilai secara kompleks, sistematis dan sadar. Transformasi

merupakan bentuk pengalihan nilai-nilai yang berbentuk pengetahuan dan

keterampilan yang dipelajari di dalam maupun di luar kelas. Sementara itu

internalisasi merupakan suatu4

- proses pembiasaan suatu akilvitas.

Pembiasaan melakukan aktivitas tersebut dilakukan berdasarkan

!

pengetahuan dan keterampilan, serta keyakinan yang ada pada diri

(10)

masing siswa. Bila pembiasaan yang dilakukan dilandasi oleh kemauan serta

kesadaran. maka pada dasarnya keterampilan siswa tertanam melalui

pendidikan yang berlangsung di sekolah maupun di rumah.

Berkenaan d~ngan i keterampilan khususnya keterampilan berkomunikasi yang menjadi salah satu dan sekian banyak tujuan pendidikan

nasional. maka apabila diperhatikan pada saat ini masih banyak lulusan

yang kurang optimal dalam bidang keterampilan atau dengan kata lain

keterampilan dalam bidang komunikasi. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya

masyarakat yang kurang mampo bersaing dengan tenaga-tenaga ahli asing

yang masuk ke Indonesia. Dengan arti kata bahwa masyarakat di Indonesia

masih kurang siap dalam menghadapi era globalisasi dan pasar bebas yang

diambang pintu.

Y

Masalah keterampilan ini sesungguhnya tidak hanya tanggung jawab

institusi pendidikan. melainkan juga melibatkan semua unsur dan lembaga

pendidikan. Khusus berkenaan dengan pembentukan keterampilan

khususnya keterampilan dalam berkomunikasi baik interpersonal maupun

antarpersonal di sekolah banyak faktor yang mempengaruhinya. antara lain

yaitu : pola pembinaan guru terhadap siswa baik di lingkungan sekolah

maupun di Juar sekolah, pembiasaan dalam melakukan sesuatu khususnya

antara guru dan siswa dalam berkomunikasi di sekolah terlebih di kelas.

kemampuan siswa menginternalisasi nilai-nilai pengetahuan dan

(11)

keterampilan yang diperolehnya kemudian direalisasikan dalam kehidupan

sehari-hari, dan tingkat kecerdasan emosionalnya, meliputi : kemandirian,

toleransi, dan mengerti serta tanggap terhadap situasi.

Berdasarkan beberapa faktor yang mempengaruhi aspek keterampilan

komunikasi di sekolah pada prinsipnya adalah bagian integral dari proses

transformasi dan intemalisasi r]lai-nilai dari guru kepada siswa secara

berkesinambungan, sistematis dan terarah. Demikian juga halnya dalam

tua melalui contoh-contoh dan pembiasaan baik berhubungan dengan

keadaan keluarga maupun yang berkenaan dengan masyarakat didukung

juga oleh sikap emosional anak.

Berdasarkan kepada pernyataan di atas bahwa lembaga pendidikan

secara umum- belum sepenuhnya dapat membentuk dan membina

keterampilan berkomunikasi siswa. Hal ini apabila dilihat secara khusus juga

'

terjadi di lingkungan Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri 1 Lubuk

Pakam, di mana masirt banyak siswa yang me~iliki sifat-sifat neQ?tif di lingkungan sekolahnya dalam berkomunikasi khususnya di dalam kelas.

lndikasi ini dapat dilihat dengan banyaknya siswa yang tidak punya keinginan

menanyakan keterangan yang kurang jelas dari materi pelajaran, kurangnya

keinginan untuk- melaksanakan diskusi yang berkenaan dengan pelajaran,

kurang harmonisnya hubungan komunikasi antara guru dengan siswa dan

(12)

siswa dengan siswa yang utama adalah kurang menguasai teknik

berkomunikasi yang efektif dan efisien.

Dengan demikian hal ini menjadi bahan renungan dan pengkajian

yang lebih komprehensif mengenai keterampilan berkomuniasi siswa

khususnya di SMU Negeri 1 Lubuk Pakam. Pada hal telah banyak dari pihak

sekolah men~warkan sejumlah usaha yang berkaitan dengan pembinaan

keterampilan berkomunikasi. Mengingat faktor keterampllan berkomunikasi

pada diri siswa. Beranjak dari pemikiran di atas. maka peneliti merasa tertarik

untuk meneliti- dan mengkaji hubungan antara kecerdasan emosional dan

disiplin dengan keterampilan berkomunikasi siswa Sekolah Menengah Umum

Gambaran mengenai keterampilan berkomunikasi siswa pada Jatar

belakang masalah terdahulu. ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya.

Faktor-faktor_ .!,ersebut diduga _ ~ ecara langsung _ maupun tidak J §!_ngsung

berhubungan dengan keterampilan komunikasi. Adapun faktor-faktor yang

dimaksud meliputi : ::1 } ( ~

~I

1. Apakah pola pembinaan dan pembiasaan yang dilakukan guru dalam

berkomunikasi kepada siswa khususnya di ketas maupun di luar kelas

berhubungan dengan keterampilan berkomunikasi siswa?

~~

(13)

2. Apakah hubungan antarguru dengan siswa. siswa dengan · siswa yang

selalu dilandasi pada pendekatan persuasif, sugestif, dan psikologis

memiliki hubungan dengan keterampilan berkomunikasi siswa? ...__.,_

3. Apakah tingkat kemampuan siswa dalam mengimplementasikan dan

menginternalisasikan disiplin berdasarkan pengetahuan dan pesan

komunikasi yang diperolehnya memiliki hubungan dengan keterampilan

berkomunikasi siswa?. {~s Nee~,.

4. Apakah tin kat k

keterampilan berkomunikasi siswa?

'•

Setidaknya keempat faktol' di atas diduga- akan mempengaruhi dan

berhubungan terhadap peningkatan keterampilan berkomunikasi siswa.

Walaupun demikian diperkirakan masih banyak lagi faktor lain yang

berhubungan dengan keterampilan berkomunikasi siswa.

-

-

-Dalam penelitian ini, kecerdasan emosional dijadikan sebagai variabel

bebas (independent varaible) atas pemikiran bahwa kecerdasaan emosional

merupakan faktor internal seseorang dalam hal ini siswa. Kecerdasan

emosional ini sesuatu yang masih menyimpan pertanyaan besar. sehingga

memerlukan jawaban yang pasti. Dengan kata lain kecerdasan emosional

merupakan topik yang sangat menarik untuk dibahas dan diperbincangkan

bagi beberapa k ~ langan terutama.para akademisi. Kajian yang menarik-untuk

(14)

penataan dan pengorganisasiannya secara baik dan tepat yang lambat laun

akan dapat menyamai kemampuan inteligensi.

Sementara disiplin dijadikan variabel bebas juga dengan dasar

pemikiran bahwa disiplin jika dibina dengan baik pada saat berada di sekolah

maupun di rumah dan terarah akan menciptakan bagi siswa itu sendiri pola

hidup yang teratur. Dengan demikian keadaa_!'l_ tersebut akan mampu

mengarahkan kepada hal yang Jebih positif seperti mampu meningkatkan

I

motivasi belajar, prestasi d

mampu memupuk keterampilan siswa dalam berbuat khususnya dalam hal

keterampilan 6erkomunikasi, baik komunikasi di sekolah khususnya di dalam

kelas maupun di luar kelas yaitu lingkungan di mana ia bertempat tinggal.

Dengan demikian melalui penelitian ini akan mencoba mengetahui seberapa

besar hubung_an kecerdasan emosional dan disiplin dengan keterampilan

berkomunikasi. ..~-P,.~

«.(,.,.

c.

Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, karena keterbatasan biaya, waktu; dan

pengetahuan, maka peneliti hanya membatasi terhadap dua variabel bebas,

yaitu : kecerdasan emosional dan disiptin. dan satu variabel terikat, yaitu

keterampilan berkomunikasi. ~

(15)

D. Perumusan Masalah

Secara umum yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah

apakah terdapat hubungan yang berarti antara kecerdasan emosional dan

disiplin dengan keterampilan berkomunikasi siswa SMU Negeri 1 Lubuk

Pakam. Untuk lebih terperinci masalah yang akan diteliti meliputi :

1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional

dengan keterampilan berkomunikasi siswa SMU Negeri 1 Lubuk Pakam?

2. Apakah terdapat l',lubungan yang signifikan antara disiplin den an

keterampilan berkomunikasi siswa SMU Negeri 1 Lubuk Pakam?

f

3. Apakah ter.dapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional

dan disiplin secara bersama-sama dengan keterampilan berkomunikasi

siswa SMU Negeri 1 Lubuk Pakam?

E.

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

mendapatkan jawaban tentang :

1. Hubungan kecerdasan emosional dengan keterampilan berkomunikasi

siswa SMU Negeri 1 Lubuk Pakam.

2. Hubungan disiplin dengan keterampilan berkomunikasi siswa SMU Negeri

1 Lubuk Pakam. -;

\'o -.-, ·_·-

~ _ ··

c

j

\"'o . "-

~ ~ -c )

\'a._', ___ -_

c)

(16)

3. Hubungan yang berarti antara kecerdasan emosional dan disiplin secara

bersama-sama dengan keterampilan berkomunikasi siswa SMU Negeri 1

Lubuk Pakam.

F. Kegunaan PeneUtlan

Hasil penelitian ini diharapkan berguna baik untuk pengembangan

teori maupun- perbaikan prak1ek pendidikan di SMU. Secara teoretis,

/~~

,

'~-"/~ '~\

diharapkan berguna : j ,.."V "? 't ... "?

1. Untuk pengembangan konsep kecerdasan emosional dan disiplin secara

umum, dan keterkaitannya dengan keterampilan berkomunikasi sis ~ a . "

2. Untuk dapat dijadikan referensi dalam mengkaji pengemoangan

keterampilan berkOI'flUnikasi.

~

\

f

~

o

\I

~

~)

Selain itu, manfaat praktisnya adalah untuk menambah wawasan bagi:

1. Kepala seK.olah, agar dapat menerapkan peraturan-peraturan sekolah

yang dapat memotivasi siswa untuk lebih disiplin dan giat belajar. ~ \ 2. Guru, dapat menciptakan suasana komunikasi yang harmonis antara guru

dengan siswa guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

3. Siswa, agar dapat melaksanakan komunikasi yang terarah baik antara

guru maupun dengan sesama siswa agar tercipta hubungannya

hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa, dan siswa dengan

(17)

BABV

SIMPULAN,

IMPLIKASI, DAN SARAN

A.Simpu

~

Berdasarkan hasil analisa data dan pengujian hipotesis, maka dapat

diambil kesimpu~n sebagai berikut : '/"

1. T erdapat hubungan an tara kecerdasan emosional dan keterampilan

rt1nya bila kecerdasan

emosional ditingkatkan maka keterampilan berkomunikasi juga

meningkat. Besar sumbangan variabel kecerdasan emosiona{ terhadap

keterampilan berkomunikasi sebesar 8, 78%.

~\

2. T erdapat hubungan antara disiplin dan keterampilan berkomunikasi pad a

tarat signifikansi 5%. Artinya bila disiplin ditingkatkan maka keterampilan

berkomunikasi juga meningkat. Besar sumbangan variabel disiplin

terhadap keterampilan berkomunikasi sebesar 11 ,78%. ) \ ~

3. Terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dan disiplin secara

bersama-sama dengan keterampilan berkomunikasi pada taraf signifikansi

5%. Artinya peningkatan kecerdasan emosional dan disiplin secara

bersama-sama maka keterampilan berkomunikasi juga meningkat. Jadi

besar sumbangan kedua variabel yaitu kecerdasa n emosional dan disiplin

secara bersama-sama terhadap keterampilan berkomunikasi sebesar

20,56%.

(18)

B. Implikasi

Dengan simpulan yang dikemukakan di atas yang berdasarkan

temuan-temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka sebagai implikasi

yang merupakan arah tindak lanjut dari makna yang terkandung di dalamnya,

kiranya guru sebagai seorang fasilitator dapat menyadari fungsi dan

peranannya dalam proses pembalajaran di sekolah, terutama menjadi contoh

prilaku disiplin _dalam mengajar. Selain itu membentuk kedisiplinan tidak

karena adanya paksaan dari luar, seperti berperilaku disiplin saat memulai

memberi dampak yang besar untuk merubah peritaku berkomunikasi siswa.

Setidaknya disiplin dilatihkan dalam prilaku sehari-hari, terutama

pembentukan disiplin yang dibina atas kepenurutan yang sadar, yaitu

diharapkan siswa lebih siap dalam menerima tugas dan menerima sanksi bila

melanggar disiplin atau mengabaikan tugas. Selanjutnya pembentukan

disiplin yang dibina atas kesiapan dalam melaksanakan tugas sebaiknya

terus ditingkatkan sebagai wujud sikap manusia yang bertanggung jawab.

Pembentukan disiplin yang demikian ada harapan yang besar terhadap

-

-

-meningkatnya keterampilan berkomunikasi. Dengan demikian, -meningkatnya

disiplin siswa baik dalam belajar maupun dalam tata pergaulan, maka

keterampilan berkomunikasi siswa pun akan meningkat. /

Walaupun hasil penelitian inl menunjukkan b;hwa disiplin berpengaruh

lebih kuat dari pada kecerdasan emosional, namun variabel kecerdasan

I

emosional tetap penting dalam meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

(19)

Dengan kata lain, meningkatnya kecerdasan emosional seseorang akan

mempengaruhi meningkatnya keterampilan berkomunikasinya. Sebab

pelaksanaan pembelajaran sendiri memiliki perangkat disiplin dan

prinsip-prinsip yang dapat memaksimalkan fungsi kecerdasan emosional dan

keterampilan berkomunikasi untuk menjamin terpeliharanya interaksi

guru-guru di sekolah dengan siswa dan interaksi siswa dengan siswa. Dengan

memaksimalkan fungsi kecerdasan emosional dan disiplin berarti ada proses

yang dialami oleh para siswa dan guru untuk selalu melakukan koreksi

terhadap perilaku beli<omunikasi yang telah dilakukan selama ini. Dengan

pembiasaan melakukan evaluas ~~ iri atau koreksi dalam menata emo_§i dan disiplin diri maka keterampilan berkomunikasi akan meningkat. ~~C!oo:;) -~~<9~

~ ~

C. Saran

EJl~

i)l~

i)~~

j

Berdasarkan hasil dan si'!'E_ulan penelitian, maka dapat dikemukakan

beberapa saran sebagai berikut : r:c~.P,.

1. Para guru seyogyanya terus secara periodik meningkatkan penanaman

nilai-nilai psikologis berkaitan dengan kecerdasan emosionaf dan disiplin

kepada siswa di sekolah. sehTngga dengan adanya kecerdasan emosional

dan kesadarn disiplin dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi

stswa a am meta ukan interaksi.

.

dl

k

""

...

/\~ ,

2. Para guru hendaknya selalu- berusaha meningkatkan disiplin dalam

melaksanakan tugas dan kewajibannya. Pembentukan disiplin yang dibina

(20)

atas ketauladan menjadi bagian yang perlu untuk menguatkan ketaatan,

tanggung jawab. dan kontrol diri sendiri di kalangan siswa.

3. Diharapkan kepada Pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam

upaya meningkatkan keterampilan berkomunikasi siswa dapat dilakukan

melalui pembekalan dan pengenalan/sosialisasi kecerdasan emosional

sebagai aspek yang dianggap masih baru di kalangan pendidik dan anak

didik serta _memiliki peran peoting dalam proses ~embelajaran di samping

kecerdasan intelektual dan keterampilan berkomunikasi.

Gambar

Tabel .--"--._

Referensi

Dokumen terkait

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA dan IPS serta XI IPA dan IPS Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 26 Bandung yang memenuhi karakteristik

Tabel 14 Hubungan Antara Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Dengan Tingkat Efektivitas Komunikasi Dalam Kegiatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi

6 nd diphmr &amp;re&amp; hde hor&amp;iL a6 rud jib dib dheru fusejfuihy4lAiq3dits6b}iqs!. veFhii4orogdipsLdabb

Ikan gurame Osphronemous gouramy sebagai komoditas ikan air tawar memiliki alat pernapasan tambahan berupa labirin yang mulai terbentuk pada umur 18–24 hari sehingga dapat

mendapatkan benih padi sawah yang berasal dari penangkaran swadaya di daerah.. Hal tersebut dikarenakan sulitnya mendapatkan benih

Selain itu, karakteristik pendidikan Islam sebagaimana telah disebutkan terdahulu ternyata memberi peluang untuk mengadopsi pendidikan Barat yang lebih maju itu, sebagaimana

The combination of the three skills is well known as Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK). By implementing TPACK in classroom lecturers are expected

[r]