• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Analisis Gaya Pengereman Pada Mobil Nasional Mini Truck.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Analisis Gaya Pengereman Pada Mobil Nasional Mini Truck."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kemajuan taraf hidup manusia menuntut adanya peningkatan

kuantitas, kualitas dari produk teknologi. Transportasi adalah salah

satu bidang yang diusahakan untuk dapat dioperasikan dengan beban

biaya operasi yang serendah mungkin dan tidak meninggalkan segi

kenyamanan tetapi diusahakan juga meningkatkan segi kestabilan

untuk mengurangi jumlah kecelakaan yang terjadi.

Pada era yang terus berkembang ini, semuanya dituntut untuk

dapat dikerjakan dengan cepat. Dalam bidang transportasi diharapkan

pila berlaku sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Untuk itu

kualitas perilaku kendaraan perlu diketahui agar terhindar dari dampak

yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu system pengereman suatu

kendaraan juga harus lebih disempurnakan sesuai dengan

peningkatan kecepatan alat transportasi. Peningkatan faktor

keamanan yang juga menjadi salah satu tujuan utama dari pada

pengembangan teknologi saat ini. Banyak kecelakaan terjadi akibat

(2)

menjadi latar belakang yaitu bahwa pengereman yang baik adalah

pengereman yang dapat mencegah terjadinya lock atau terkuncinya

roda. Karena pada keadaan up koefisien adhesi antara roda dan jalan

akan menurun sehingga jarak pengereman akan menjadi lebih

panjang. Belum lagi kalau up terjadi tidak secara bersamaan antara

roda depan dan roda belakang (yang dsimaksud roda pada axle

tengah dan belakang). Jika roda depan up lebih dulu maka kendaraan

akan kehilangan kontrol dan jika roda belakang yang lock lebih dulu

mengakibatkan kendaraan akan kehilangan kestabilan. Kedua

keadaan tersebut sangat membahayakan. Terjadinya lock yang tidak

bersamaan antara roda depan dan roda belakang diakibatkan oleh

tidak sesuainya distribusi tekanan rem yang diberikan dan yang

dibutuhkan.

1.2 Maksud dan tujuan

System rem digunakan untuk memperlambat atau

memberhentikan kendaraan, selain itu juga digunakan untuk memarkir

kendaraan.

Pada umumnya sistem rem didisain berdasarkan perbandingan

gaya normal dari setiap roda pada keadaan statis. Artinya pada saat

pengemudi menginjak pedal rem maka tekanan rem yang dihasilkan

(3)

perbandingan sesuai dengan perbandingan gaya normal roda depan,

tengah dan belakang yang harganya selalu tetap. Padahal yang terjadi

sebenarnya adalah perbandingan gaya normal pada setiap roda

harganya tidak selalu tetap karena dipengaruhi oleh perpindahan

beban dinamis. Perpindahan beban dinamis sendiri dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain : kecepatan awal, besar dan letak muatan

dan kondisi jalan yang dilalui

Beranjak dari keadaan ini kemudian dicoba untuk menganalisa

beberapa besarnya tekanan rem yang sebenarnya dibutuhkan pada

proses pengereman.

1.3 Batasan Masalah

Dalam hal ini, kami menganalisa kendaraan mobil nasional MINI

TRUK ESEMKA. Karena luasnya materi penganalisaan, maka untuk

penyederhanaan masalah, kami mengadakan batasan dalam

penganalisaan kendaraan tanpa muatan, kondisi ban baru semua,

letak titik berat simetri antara body kiri dengan body kanan kendaraan,

dengan menganggap ban dan body kaku serta pengaruh dari luar

diabaikan dan berada pada jalan yang baik dan datar pada analisa

jalan lurus. Selain itu kondisi alat rem baik, serta gaya angin dan

(4)

1.4 Metodologi Penelitian

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis selain

menggunakan metode studi pustaka, penulis juga mengadakan

penimbangan secara langsung dalam pencarian titik berat kendaraan.

Dan menggunakan mobil nasional MINI TRUK ESEMKA sebagai

analisa.

Adapun langkah pembahasan adalah sebagai berikut :

- Mencari data

- Analisa perpindahan beban

- Analisa gaya normal

- Analisa kebutuhan tekanan pengereman

- Perhitungan

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penyusunan Laporan Akhir yang

lebih jelas dan sistematis, maka penulis membaginya dalam

sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa bab pembahasan

dengan urutan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, tujuan penelitian, batasan

(5)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menjelaskan tentang semua landasan teori yang

berhubungan dengan projek yang akan dibuat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang diagram alur penelitian, bahan penelitian, alat

penelitian dan langkah pengujian.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Bab ini meliputi hasil dan bahasan yang ditekankan pada

perumusan masalah, yaitu data hasil pengujian, serta prinsip

kerja dari rangkaian secara keseluruhan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini tentang kesimpulan dari hasil pembahasan serta

saran yang diberikan penulis kepada pembaca

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Guna mencapai hal tersebut, maka harus dilakukan analisis kebutuhan pengguna ( user need analysis ). Dari hasil analisis ini kemudian dapat disimpulkan ke dalam data dan

Setelah dilakukan analisis terhadap tension yang terjadi, tension maksimum kondisi ALS, in-line mengalami gagal pada saat sistem tambat FPSO menggunakan SPM CALM buoy tipe

Pengaruh model kooperatif team games tournament (TGT) terhadap peningkatan kerjasama,kreatifitas,dan keterampilan bermain sepakbola siswa tuna rungu Universitas Pendidikan Indonesia

Adanya motivasi yang baik dari seorang guru ketika mengajar akan mampu mendorong siswa untuk belajar lebih baik lagi karena guru akan mampu

Terdapat perlakuan khusus dalam penyimpanan dan pemeliharaan reagen dengan tujuan untuk menjaga kualitas reagen agar tidak mengganggu hasil pemeriksaan sampel..

Sintaks pembelajaran Inquri , menurut Sani (2014: 97) penerapan model Inkuiri memilki 5 tahapan yang harus dilalui, yaitu: Tahap 1 Dihadapkan dengan permasalahan

Untuk mengetahui pengaruh intensitas pengempaan terhadap perilaku lentur balok glulam, maka perlu dilakukan pengujian lentur dengan variasi gaya kempa.. Dengan spesifikasi

Hasil uji beda antar genotipe dalam intesitas cahaya 50% menunjukkan bahwa Ceneng memiliki kepadatan trikoma yang lebih sedikit dan berbeda nyata dengan genotipe