• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEGIATAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI BILANGAN : PenelitianPra-EksperimenPadaKelompok A, Taman Kanak-kanakRembulanKec. BojongKidul Kota Bandung2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEGIATAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI BILANGAN : PenelitianPra-EksperimenPadaKelompok A, Taman Kanak-kanakRembulanKec. BojongKidul Kota Bandung2013-2014."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI BILANGAN

( PenelitianPra-EksperimenPadaKelompok A, Taman Kanak-kanakRembulanKec. BojongKidul Kota Bandung2013-2014)

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhiSebagiandariSyaratMemperolehGelarSarjanaPendidika

n Program Pendidikan Guru PendidikanAnakUsiaDini

Oleh:

Yulistiawati

0902800

JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI BILANGAN

( PenelitianPra-EksperimenPadaKelompok A, Taman Kanak-kanakRembulanKec. BojongKidul Kota Bandung2013-2014)

Oleh:

Yulistiawati

0902800

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Yulistiawati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

halaman

LEMBAR PENGESAHAN

PERSEMBAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR DIAGRAM... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Karakteristik Anak Usia Dini ... 10

1. Hakikat Anak Usia Dini………...…10

B. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini ... 12

1. Pengertian Kognitif Anak Usia Dini... 12

C. Pembelajaran Operasi Bilangan ... 16

1. Pengertian Operasi Bilangan di Taman Kanak-Kanak ... 16

(5)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Tujuan Umum………....16

b. Tujuan Khusus………..……17

3. Tahapan Pembelajaran Operasi Bilangan di TK………....17

4. Standar Kompetensi Pembelajaran Operasi Penjumlahan dan Pengurangan di Taman Kanak-Kanak………...…18

5.Penilaian Pembelajaran Operasi Bilangan di TK………...21

D. Kegiatan Gerak dan Lagu Di TK ... 22

1. Pengertian Gerak dan Lagu ... 22

2.Manfaat Kegiatan Gerak dan Lagu………..…..24

3.Implementasi Kegiatan Gerak dan Lagu dalam Meningkatkan Pemahaman Anak Terhadap Operasi Bilangan………..25

E. Kerangka Pemikiran………..……26

F. Hipotesis………....28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 29

A. Metode dan Desain Penelitian ... 29

B. Lokasi dan Sampel ... 30

1. Lokasi Penelitian……… .………..30

2. Populasi Penelitian ………..……..31

3. Sampel Penelitian………..….31

4.Subjek Penelitian………..…..31

C. Definisi Operasional Variabel ... 32

1.Kegiatan Gerak dan Lagu……….32

2. Operasi Bilangan………..……33

D. Instrumen Penelitian ... 33

1.Kisi-Kisi Instrumen……….34

2. Sekala Pengukuran……….38

(6)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a.Uji Coba Instrumen………38

b. Validitas Instrumen………39

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 43

1.Teknik Pengumpulan Data………..43

2. Pengolahan Data………..…...44

3. Pengujian Hipotesis………45

a. Uji Normalitas………45

b. Uji Kesamaan Dua Rata-rata……….46

F. Prosedur Penelitian ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 49

1.Kondisi Objektif Tempat Penelitian ... 49

2.Profil Tingkat Penguasaan Anak dalam Memahami OperasiBilangan di Kelompok A TK Rembulan SebelumDiterapkannya Kegiatan Gerak dan Lagu……….51

3. Profil Tingkat Penguasaan Anak dalam Memahami Operasi Bilangan di Kelompok A TK Rembulan Setelah Diterapkannya Kegiatan Gerak dan Lagu………53

4. Profil Peningkatan Tingkat Penguasaan Anak dalam Memahami Operasi Bilangan di Kelompok A TK Rembulan Sebelum dan Setelah Diterapkannya Kegiatan Gerak dan Lagu………..56

5. Pengaruh Kegiatan Gerak dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan AnakTK Rembulan………..59

B. Pembahasan ... 62

1.Profil Tingkat Penguasaan Anak dalam Memahami OperasiBilangan di Kelompok A TK Rembulan Sebelum Diterapkannya Kegiatan Gerak dan Lagu………62

(7)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.Pengaruh Kegiatan Gerak dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami

Operasi Bilangan Anak TK Rembulan………..65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

(8)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI BILANGAN (Penelitian

Pra-Eksperimen Pada Kelompok A, Taman Kanak-kanak Rembulan Kota BandungTahun Pelajaran 2013-2014)

Yulistiawati

0902800

Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang muncul pada anak-anak Kelompok A TK Rembulan tahun ajaran 2013/2014, yaitu rendahnya kemampuan memahami operasi bilangan (penjumlahan dan pengurangan). Pada umumnya anak sulit untuk melakukan operasi bilangan baik itu operasi penjumlahan maupun operasi pengurangan. Mengingat sangat pentingnya matematika dalam

kehidupan sehari-hari, maka penelitian

inidirancanguntukmeningkatkanpemahamanoperasibilangananakmelaluipenerapa nkegiatangerakdanlagu.

Tujuandilakukannyapenelitianiniadalahuntukmemperolehgambaranmengenaipeng aruhkegiatangerakdanlaguterhadapkemampuanmemahamioperasibilangananakkel

ompok A TK Rembulantahunajaran 2013/2014.Istrumen yang

digunakanadalahpedomanobservasipemahamanoperasibilangananakusiadinidenga nreabilitastinggikarenadari 19 butirpertanyaansemua item dinyatakan valid. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Pre-Eksperimen dengan desain penelitian one-group design pre-tes pos-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan gerak dan lagu berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan operasi bilangan anak kelompok A TK Rembulan tahun ajaran 2013/2014. Dengan mengambil taraf signifikansi nilai α= 0,05diperolehtarafsignifikansi (2-Tailed) sebesar 0.000. karena 0.000 kurangdari 0,05 maka Hoditolak yang artinyaterdapatperbedaan rata-rata

kemampuanmemahamioperasibilangan yang

signifikanantarasebelumdansesudahditerapkannyakegiatangerakdanlagu.

Dapatdisimpulakanbahwakegiatangerakdanlaguberpengaruhterhadapmemahamiop erasibilangananakusiadinisehinggadapatmenjadireferensikegiatanpembelajaranunt

ukditerapkanoleh guru di kelas. Bagipenelitiselanjutnya,

hendakdapatmenelitikembalipermasalahan yang adadengan model, metode, strategi, teknik media sertamenggunakanmetodologipenelitian yang berbedakhususnyadalamaspekpemahamanoperasibilangananakusiadini,

sehinggadapatmenjadimasukandalammengoptimalkanpendidikananakusiadini.

(9)

ii

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

OPERATION NUMBERS

(Research Pre-Experiment In Group A, kindergarten Rembulan Bandung Academic Year 2013-2014)

Yulistiawati 0902800

The research was conducted on the basis of the problems that arise in children Group A kindergarten moon academic year 2013/2014, ie the ability to understand the low number operations (addition and subtraction). In general, a child is difficult to perform a good number operations that the operations of addition and subtraction operations. Given the importance of mathematics in everyday life, this study is designed to enhance the child's understanding of number operations through the application of movement activities and songs. The purpose of this study was to obtain an overview of the effects of motion and activity to track a child's ability to understand number operations group A Rembulan kindergarten school year 2013/2014. Instrument of observation used is the understanding of early childhood number operations with high reliability because of item 19 questions all the items declared invalid. The method used is the method of study Pre-Experiment with design of a one-group design study pre-test post-test. The results showed that the activities of the motion and the song significantly affect the child's ability to group A number operating Rembulan kindergarten school year 2013/2014. By taking the value of the significance level α = 0.05 significance level was obtained (2-Tailed) of 0000. because 0.000 is less than 0.05 then the Ho is rejected which means that there are differences in average ability to understand the operation of significant numbers before and after the implementation of movement activities and songs. Conclusion that can track motion and activity affect the understanding of early childhood number operations so that it can be a reference for applied learning activities by teachers in the classroom. For further research, may want to re-examine the existing problems with the models, methods, strategies, techniques and media using different research methodologies, especially in the aspect of understanding of number operations early childhood, so it can be addressed by optimizing early childhood education.

(10)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyediaan

sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di masa yang akan datang.

Untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan

adalah salah satu hal yang penting diberikan sejak usia dini. Memberikan

perhatian yang lebih kepada anak usia dini dalam mendapatkan pendidikan

merupakan salah satu langkah yang tepat untuk menyiapkan generasi

unggul.

Taman kanak-kanak (TK) merupakan lembaga pendidikan formal

yang diselenggarakan guna memberikan persiapan kepada anak sebelum

anak memasuki sekolah dasar, sebagaimana yang diungkapkan

Fadlillah.Muhammad (2012:14):

Pendidikan menjadi sangat penting diberikan sejak dini karena alasan yang paling pokok ialah, anak usia dini merupakan masa yang sangat cemerlang masa ini sering disebut dengan istilah (golden age) yaitu, masa-masa keemasan yang dimiliki oleh seorang anak. Pada usia ini 90% dari fisik otak anak sudah terbentuk, artinya masa usia dini (0-6/8 tahun) merupakan masa yang tepat untuk melakukan pendidikan guna merangsang kecerdasan anak supaya dapat berkembang dengan optimal.

Atas dasar inilah, penting kiranya dilakukan pendidikan sejak anak

usia dini dalam rangka memaksimalkan pertumbuhan, perkembangan dan

potensi anak. Dalam meningkatkan pertumbuhan, perkembangan dan

potensi anak agar dapat berkembang secara optimal, pendidikan untuk

anak TK haruslah menyediakan kegiatan-kegiatan yang dapat

mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang meliputi: aspek

kognitif, bahasa, sosial, emosional, fisik, dan motorik (Anderson : 2010) .

(11)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak didik haruslah memperhatikan kematangan atau tahapan

perkembangan anak didik, alat bermain, metode yang digunakan, waktu,

serta tempat bermain (Rachmawati: 2005).Selain hal-hal di atas ada

beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan

kegiatan/pembelajaran di TK meliputi : 1) Berorientasi pada

perkembangan anak, 2) Berorientasi kepada kebutuhan anak, 3) Bermain

sambil belajar atau belajar seraya bermain, stimulasi terpadu,

perkembangan anak bersifat sistematis, progresif dan berkesinambungan,

lingkungan yang kondusif, menggunakan pendekatan tematik, aktif,

kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan, menggunakan berbagai media

dan sumber belajar, mengembangkan kecakapan hidup, pemanfaatan

teknologi informasi, dan pembelajaran bersifat demokratis (Djoehaeni,

2008).

Pada aspek pengembangan kognitif, berhitung merupakan salah

satu kemampuan yang dikembangkan aspek kognitif ini bertujuan agar

anak mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan macam-macam

alternatif pemecahan masalah, mengembangkan kemampuan logika

matematika, pengetahuan ruang dan waktu, kemampuan memilah dan

mengelompokkan dan persiapan pengembangan kemampuan berpikir teliti

(Depdiknas : 2007).

Permainan Berhitung Permulaan di Taman Kanak-kanak

menjelaskan bahwa berhitung di Taman Kanak-kanak diharapkan tidak

hanya berkaitan dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan

mental, sosial, dan emosional. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya,

berhitung di taman kanak-kanak harus dilakukan secara menarik dan

bervariasi.

Berdasarkan pernyataan tersebut, pembelajaran matematika

khususnya aspek operasi bilangan cukup penting dipahami oleh anak,

karena anak akan sering berjumpa dengan hal-hal yang menuntut anak

(12)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bilangan, maka anak dituntut harus memahami matematika khususnya

operasi bilangan. Oleh karena itu guru di Taman Kanak-kanak haruslah

kreatif dalam mengemas pembelajaran matematika dengan kegiatan yang

menyenangkan dan kegiatan yang dapat menumbuhkan minat anak-anak

belajar matematika, hal ini sesuai dengan pandangan Z.P. Dienes (Hudoyo

1998) yang menyatakan bahwa belajar matematika merupakan proses

membangun/ mengkonstruksi konsep-konsep dan prinsip-prinsip, maka

dalam pembelajaran matematika tidak dianjurkan pasif dan statis, namun

belajar itu harus aktif dan dinamis.

Tentu salah apabila suatu lembaga pendidikan untuk anak usia dini

hanya bertujuan untuk agar anak cakap calistung yang bersifat akademik.

Namun bukan berarti anak usia TK tidak boleh diajarkan calistung

khususnya berhitung. Yang perlu ditekankan adalah bagaimana cara

pendidik memberikan pembelajaran matematika yang sesuai dengan anak

usia dini dan tidak lupa memperhatikan tahapan anak dalam belajar

berhitung permulaan. Ini menjelaskan bahwa kegiatan yang diberikan di

TK diharapkan lebih menunjang anak untuk memiliki kesiapan berhitung.

Pada dasarnya pembelajaran matematika untuk anak usia dini

bertujuan untuk menstimulasi kemampuan berpikir anak agar memiliki

kesiapan untuk belajar matematika pada tahap selanjutnya, seperti yang

dikemukakan oleh Sriningsih (2008: 1) Pembelajaran matematika untuk

anak usia dini lebih menekankan pada pengenalan konsep matematika

dasar, salah satunya yaitu konsep aritmatika atau berhitung. Aritmatika

atau berhitung merupakan salah satu bagian dari kemampuan matematika,

sebab salah satu syarat untuk belajar matematika adalah belajar berhitung

yang keduanya saling mendukung.

Berdasarkan standar NCTM (National Council of Teacher Mathematics) aritmatika merupakan bagian dari standar isi bilangan dan operasi bilangan. Aritmatika adalah bidang yang berkenaan dengan sifat

(13)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian

(Abdurahman, 2003 : 253).

Untuk meningkatkan kemampuan penguasaan operasi bilangan

pada anak Taman Kanak-kanak diperlukan pembelajaran yang melibatkan

anak secara aktif untuk berinteraksi dalam proses pembelajarannya.

Kegiatan belajar anak usia dini/TK lebih mengacu pada kegiatan bermain

sambil belajar, Sebagaimana yang dikemukakan Simajuntak, dkk (1993:

73) bahwa:

“Anak-anak belajar matematika harus menggunakan benda-benda kongkrit, baik berupa benda nyata atau model, sehingga anak belajar secara menyenangkan dan tanpa mereka sadari mereka

telah belajar cara memecahkan masalah sederhana”.

Pada kenyataannya yang terjadi dilapangan pola pembelajaran

matematika untuk anak usia dini dilaksanakan cendrung berorientasi

akademik. Seperti dalam hasil penelitiannya Rachmawati (2005)

mengemukakan bahwa “Praktek pelaksanaan operasi angka di Taman Kanak-kanak lebih bersifat akademik seperti layaknya anak usia SD,

sebagian besar langsung menggunakan soal-soal latihan yang bersifat

abstrak berupa penjumlahan angka, pengurangan angka bahkan kombinasi

dari penjumlahan dan pengurangan, tanpa menggunakan alat bantu

media”.

Adanya kecendrungan pembelajaran matematika yang berorientasi

akademik ini terjadi di salah satu lembaga yang sipenulis teliti di Taman

Kanak-kanak Rembulan proses pembelajaran matematika yang diberikan

kepada anak cendrung sering menggunakan lembar kerja atau lebih sering

di sebut LK, lembar kerja ini merupakan bagian dari praktek paper-pencil.

Sehingga anak kurang biasa memahami apa yang dipelajarinya dengan

lingkungan sekitar. Dalam pengisian lembar kerjanya, guru menggunakan

cara diskusi, guru membahas soal dan mengisinya bersama-sama, terlihat

anak yang memang mengerti langsung menjawab anak yang tida bisa

(14)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai fasilitator karena peran guru disini justu lebih aktif dari anak. Dari

cara pembelajaran matematika tersebut ternyata hal itu menimbulkan

masalah bagi anak, anak tidak mandiri dalam mengerjakan tugas-tugas

yang diberikan oleh guru, karena selama ini anak terbiasa menunggu

jawaban dari hasil diskusi.

Berdasarkan gambaran tersebut, guru dituntut untuk lebih aktif

dalam memanipulasi media, alat dan kegiatan pembelajaran agar lebih

menarik dan sesuai dengan hakikat belajar anak dalam pembelajaran

matematika di Taman Kanak-kanak.

Salah satu Kegiatan yang menarik dan sesuai dengan hakikat

belajar anak adalah gerak dan lagu. Seperti yang diungkapkan oleh

(Widhianawati : 2011) “Pembelajaran gerak dan lagu adalah kegiatan

bernyanyi dan latihan gerak tubuh yang dapat mempengaruhi dan

mengendalikan pusat syaraf yang tidak hanya membantu anak untuk

mengembangkan kognitif, bahasa, dan emosinya saja tetapi juga dapat

mengembangkan seni dan fisik anak”.

Gerak menurut pendapat (Frost dan Piaget 1969: 169 yang

diterjemahkan oleh Diana Mutiah dalam Widhianawati 2011:226), “Anak

dapat mengekspresikan diri melalui gerakan, dan berfikir melalui gerak

dan tubuh”. Sedangkan Musik adalah “suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan

perasaan penciptaannya melalui unsur-unsur musik yaitu: irama, melodi,

harmoni, bentuk/struktur lagu, dan ekspresi sebagai satu kesatuan”

(Jamalus, 1998 : 65).Para ahli saraf memastikan bahwa lagu, gerak dan

permainan dengan musik pada kanak-kanak merupakan salah satu aktivitas

neurologis yang bagus untuk memperkenalkan pola bicara, keterampilan

sensori-motor, keterampilan matematis dan kemampuan gerak vital.

Seperti yang dikemukakan oleh Carol Crees (Widhianawati 2010: 2) Anak

kecil sangat tertarik jika kegiatan dikemas menggunakan lagu, gerak,

emosi dan permainan. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan

(15)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam mengekspresikan perasaannya yang timbul setelah mendengarkan

nyanyian khususnya nyanyian yang menyangkut operasi bilangan

matematika. Diharapkan dalam lirik lagu yang didalamnya berisikan

pembelajaran matematika aspek operasi bilangan dan dalam penyajian

pembelajaran diberikan dengan kegiatan yang menarik seperti gerak dan

lagu, Anak akan banyak belajar kata-kata baru, dan anak akan lebih mudah

memahami makna bilangan karena anak mengekspresikan benda atau

jumlah dengan gerakan.

Atas dasar pemahaman di atas pembelajaran yang dilakukan

melalui kegiatan gerak dan lagu diharapkan akan menyenangkan,

memotivasi, sekaligus menyentuh kecerdasan matematis yang

distandarkan oleh NCTM salah satu indikator yang harus dicapai yaitu

anak mampu memahami berbagai makna penambahan dan pengurangan

bilangan bulat dan hubungan-hubungan antara kedua operasi.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka peneliti merasa tertarik

untuk mengkaji hal-hal yang berkenaan dengan kegiatan apa yang cocok

untuk meningkatkan pemahaman anak dalam memahami operasi bilangan

dengan tidak mengabaikan karakteristik belajar anak usia dini, sehingga

judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah “PENGARUH

KEGIATAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN

MEMAHAMI OPERASI BILANGAN”

B. Rumusan Masalah

Pokok permasalahan yang di bahas dalam penelitian ini adalah tentang

kegiatan yang cocok untuk di terapkan di taman kanak-kanak agar

meningkatkan kemampuan anak dalam memahami penjumlahan dan

pengurangan sederhana. Secara terperinci rumusan masalah akan

diuraikan sebagai berikut :

(16)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bilangan di kelompok A sebelum diterapkannya kegiatan gerak dan

lagu?

2. Bagaimana tingkat penguasaan anak dalam memahami operasi

bilangan di kelompok A sesudah diterapkannya kegiatan gerak dan

lagu?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan setelah diterapkannya

kegiatan gerak dan lagu pada tingkat penguasaan anak dalam

memahami operasi bilangan di kelompok A?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dijabarkan diatas maka tujuan

penelitian yang hendak dicapai adalah :

a. Mengetahui pemahaman anak terhadap operasi bilangan sederhana

sebelum diterapkannya kegiatan gerak dan lagu, untuk anak

kelompok A

b. Memperoleh gambaran sejauh mana pemahaman anak terhadap

operasi bilangan di kelompok A sesudah diterapkannya kegiatan

gerak dan lagu.

c. Menemukan tingkat perbedaan penguasaan anak terhadap operasi bilangan bilangan di kelompok A setelah diterapkannya kegiatan gerak dan lagu.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang jelas

tentang kegiatan apa yang cocok diterapkan di taman kanak-kanak dalam

pembelajaran matematika aspek operasi bilangan dasar untuk anak tanpa

mengabaikan karakteristik belajar anak, manfaat yang di ambil dari penelitian

ini adalah :

1. Untuk Anak

(17)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan umurnya

b. Menumbuhkan minat anak terhadap matematika.

2. Untuk Guru Taman Kanak-kanak

a. Memberikan masukan mengenai penerapan kegiatan gerak dan

lagu sebagai salah satu kegiatan yang diterapkan dalam

peningkatan pemahaman anak dalam memahami matematika aspek

operasi bilangan.

b. Sebagai salah satu referensi untuk guru dalam menggunakan

kegiatan yang tepat dan menarik dalam meningkatkan pemahaman

anak dalam memahami matematika aspek operasi bilangan dengan

penyajian pembelajaran yang menyenangkan

c. Memberikan solusi permasalahan yang selama ini dihadapi dalam

pembelajan matematika aspek opreasi bilangan dengan penerapan

kegiatan gerak dan lagu

d. Memberikan masukan mengenai bagaimana peran guru pada

pembelajaran matematika dengan menerapkan kegiatan gerak dan

lagu dalam upaya meningkatkan pemahaman anak dalam

memahami operasi bilangan.

3. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan tentang penerapan kegiatan

gerak dan lagu sebagai salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan

kemampuan anak dalam memahami matematika aspek operasi

bilangan.

E. SistematikaPenulisan

(18)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II berisi kajian teori yang terdiri dari,karakteristikanak usia

dini, perkembangan kognitif anak usia dini, kemampuan dalam memahami

operasi bilangan, pengertian kegiatan gerak dan lagu.

BAB III berisi tentang metode penelitian, yang terdiri dari metode

apa yang digunakan dalam penelitian, populasi dan sampel penelitian,

definisi operasional, definisi operasional variabel, instrumen penelitian,

teknik pengambilan data, prosedur penelitian.

BAB IV berisi pembahasan hasil penelitian terdiri dari hasil

penelitian, dan pembahasan.

(19)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. MetodedanDesainPenelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen, yaitu untuk

mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu yang dikenakan pada subjek peneliti,

dilaksanakannya penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kegiatan gerak

dan lagu terhadap kemampuan memahami operasi bilangan pada anak di

kelompok A.

Berdasarkan dengan tujuan yang ingin dicapai maka desain eksperimen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pre eksperimen ( Pre-Exsperimen Design) dengan bentuk one-group pre test posttest design, dikatakan Pre- eksperiment design karena masih terdapat variabel luar yang ikut

berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang

merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel

independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel

tidak dipilih secara random. (Sugiyono, 2011:109)

Desain pre eksperimen (pre- experiment design) dengan bentuk one-group pre test posttest design adalah eksperimen yang memberikan tes awal dan tes akhir pada sempel penelitian. Desain penelitian pre-eksperimen ini dilakukan dua

kali observasi, yakni sebelum dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan

sebelum eksperomen disebut pre-test (O1), dan observasi yang dila kukan sesudah

eksperimen disebut post-test (O2) . perbedaan antara O1 dan O2 yakni O1_ O2,

diasumsikan merupakan efek treatmen atau eksperimen. Desain penelitiannya

(20)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

One-Group Pretest- Posttest Design

Sugiyono (2008:75)

Keterangan :

O1= Pre-test, sebelum diberikan perlakuan

X = Perlakuan, dalam hal ini pengaruh kegiatan gerak dan lagu

O2 = Post-test, sesudah diberikan perlakuan

Pengaruh kegiatan gerak dan lagu terhadap kemampuan memahami

operasi bilangan = (O2_ O1)

Penelitian eksperimen ini diberikan kepada kelompok tunggal dengan

memberikan tes awal, perlakuan, dan tes akhir, sehingga dalam penelitiannya

dilakukan duakali observasi yaitu sebelum dan setelah dilakukan treatment (X). Menurut Sudjana (1996), penelitian dengan menggunakan one-group pretest-posttest design dapat dilakukan dengan tiga langkah, yaitu :

1. Mengukur variabel terikat yaitu tingkat konsentrasi belajar anak

sebelum diberikan perlakuan (pretest)

2. Memberikan perlakuan / treatment (X) yaitu kegiatan gerak dan lagu terhadap sampel penelitian.

3. Mengukur kembali tingkat konsentrasi belajar anak setelah diberikan

perlakuan (posttest)

B. Lokasi dan Sampel

1. Lokasi Penelitian

(21)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dilakukan pada anak kelompok A TK Rembulan, Bandung

tahun ajaran 2013/2014. TK Rembulan beralamat di Jalan Muara Sari 1 No. 27

Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung.

2. Populasi Penelitian

Sukmadinata (2011: 250) menjelaskan bahwa populasi adalah kelompok

besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian. Sedangkan menurut, Margono

(2010: 118) menjelaskan bahwa populasi merupakan seluruh data yang menjadi

perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Senada

dengan itu, Sugiyono (2006: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini sendiri adalah anak-anak kelompok A TK Rembulan

Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

3. Sampel Penelitian

Sudjana (2005: 6) mengemukakan bahwa sample adalah sebagian yang

diambil dari populasi. Senada dengan itu, Sugyono (2006: 118) sample adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Dalam penelitian ini

digunakan teknik pengambilan sampling non probability sampling yaitu teknik

pengambilan sample yang tidak memberikan peluang sama bagi setiap anggota

sample. Jenis teknik yang dipakai adalah sampling jenuh, yaitu semua anggota

populasi digunakan sebagai sample, hal ini dikarenakan jumlah populasi

Kelompok A TK Rembulan Bandung Tahun Ajaran 2013/ 2014 sebanyak 16

anak. Sugiyono (2006) berpendapat bahwa apabila jumlah populasi relative kecil

yakni kurang dari 30, maka dapat dilakukan teknik sampling jenuh. Sample dalam

penelitian ini adalah anak-anak Kelompok A TK Rembulan Tahun Ajaran 2013/

2014 Kota Bandung.

4. Subjek penelitian

Arikunto (2006 : 114) mengemukakan bahwa sumber data dalam

(22)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini adalah anak Kelompok A TK Rembulan Tahun Ajaran 2013/2014

dengan jumlah anak yang diteliti sebanyak 16 orang, dengan data sebagai berikut :

Tabel 3.2

Data Anak TK Rembulan Kelompok A

Kelompok

Jenis Kelamin

Jumlah Perempuan Laki-laki

Usia 4-5 tahun 10 2 12

Sampel yang digunakan adalah semua anak didik yang ada, karena jumlah

anak didik di kelompok A TK Rembulan yang terlalu sedikit sehingga subjek

penelitian dipilih melalui teknik non random sampling.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. ( Sugiyono, 2011 :

117)

C. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Definisi operasional adalah suatu definisi dari variabel penelitian yang

yang dapat dioperasikan atau dapat menjadi arahan untuk pelaksanaan di dalam

penelitian.

1. Kegiatan Gerak dan Lagu

Menurut Widhianawati (2010:2) dalam penelitiannya memastikan bahwa

lagu, gerak dan permainan dengan musik pada kanak-kanak merupakan salah satu

aktivitas neurologis yang bagus untuk memperkenalkan pola bicara, keterampilan

sensori-motor, keterampilan matematis dan kemampuan gerak vital, karena

kegiatan gerak dan lagu adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dapat disajikan secara

(23)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Operasi bilangan

Pada aspek pengembangan kognitif, berhitung merupakan salah satu

kemampuan yang dikembangkan aspek kognitif ini bertujuan agar anak mampu

mengolah perolehan belajarnya, menemukan macam-macam alternatif pemecahan

masalah, mengembangkan kemampuan logika matematika, pengetahuan ruang

dan waktu, kemampuan memilah dan mengelompokkan dan persiapan

pengembangan kemampuan berpikir teliti (Depdiknas,2007). mendukung.

Berdasarkan standar NCTM (National Council of Teacher Mathematics)

aritmatika merupakan bagian dari standar isi bilangan dan operasi bilangan.

Aritmatika adalah bidang yang berkenaan dengan sifat hubungan

bilangan-bilangan nyata dengan perhitungan terutama menyangkut penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian (Mulyono, 2003 : 253).

Z.P. Dienes (Hudoyo 1998) yang menyatakan bahwa belajar matematika

merupakan proses membangun/ mengkonstruksi konsep-konsep dan

prinsip-prinsip, maka dalam pembelajaran matematika tidak di anjurkan pasif dan statis,

namun belajar itu harus aktif dan dinamis.

Dari paparan diatas disimpulkan bahwa keterampilan matematika

sangatlah penting harus dimiliki oleh anak karena dalam kehidupan anak akan

sering menemukan persoalan pemecahan masalah, salah satunya operasi bilangan

namun operasi bilangan yang harus dimiliki anak usia dini adalah operasi

bilangan dasar, agar pembelajaran matematika yang sulit itu dapat di pahami anak

secara mudah maka haruslah dicari kegiatan yang menarik.

D. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2011:148) mendefinisikan instrument penelitian sebagai alat

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrument yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi tentang operasi

(24)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2011: 203) mengemukakan bahwa, observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan. Observasi penelitian ini berbentuk instrument berupa

panduan observasi yang bersivat sistematis, artinya pengamatan dilakukan dengan

menggunakan pedoman berdasarkan indicator-indikator yang terdapat pada

definisi operasional terhadap sejumlah sampel sebagai instrumen pengamatan.

(arikunto, 2006 : 157)

1. Kisi-kisi Instrumen

Kisi- kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang

diteliti dengan sumber data dari data tersebut akan diambil, metode yang

digunakan, dan instrumen yang disusun. (Arikunto, 2006 : 162)

Tujuan digunakannya instrumen tersebut adalah untuk mengetahui tingkat

penguasaan operasi bilangan dasar untuk anak usia dini. Kisi-kisi instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini mengacu pada permen 58 dan standar

pembelajaran matematika menurut kurikulum 2004, di bawah ini table kisi-kisi

instrumen yang digunakan peneliti :

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Sub indikator Item

Teknik

Anak dapat menyebutkan hasil

penambahan yang hasilnya 1

0+1 = 1, 0+1= 1

1,2,3

,4,5,

6,7,8

,9,10 Anak dapat menyebutkan hasil

penambahan yang hasilnya 2

1+1 = 2, 2+0= 2

Anak dapat menyebutkan hasil

penambahan yang hasilnya 3

1+2 = 3, 3+0= 3, 2+1=3

Anak dapat menyebutkan hasil

(25)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Dimensi Indikator Sub indikator Item

Teknik Anak dapat menyebutkan hasil

penambahan yang hasilnya 5

1+4 = 5, 2+3 = 5, 0+5= 5, 3+2= 5,

4+1= 5, 5+0 = 5

Anak dapat menyebutkan hasil

penambahan yang hasilnya 6

1+5 = 6, 2+4 = 6, 3+3 = 6, 0+6 =

6, 4+2= 6, 5+1= 6, 6+0=6

Anak dapat menyebutkan hasil

penambahan yang hasilnya 7

1+6 = 7, 2+5 = 7, 3+4 = 7, 0+7=7,

5+2=7, 4+3=7, 6+1=7, 7+0=7

Anak dapat menyebutkan hasil

penambahan yang hasilnya 8

1+7 =8, 2+6=8, 3+5=8, 4+4=8,

0+8=8, 7+1=8, 6+2=8, 5+3=8,

8+0=8

Anak dapat menyebutkan hasil

penambahan yang hasilnya 9

1+8=9, 2+7=9, 3+6=9, 4+5=9

0+9=9, 8+1=9, 7+2=9, 6+3=9,

5+4=9, 9+0=9

Anak dapat menyebutkan hasil

penambahan yang hasilnya 10

1+9=10, 2+8=10, 3+7=10,

Anak dapat menyebutkan hasil

pengurangan yang hasilnya 1

(26)

6-Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Dimensi Indikator Sub indikator Item

Teknik Anak dapat menyebutkan hasil

pengurangan yang hasilnya 2

10-8=2, 9-7=2, 8-6=2, 7-5=2,

6-4=2, 5-3=2, 4-2=2

Anak dapat menyebutkan hasil

pengurangan yang hasilnya 3

10-7=3, 9-6=3, 8-5=3, 7-4=3,

6-3=3, 5-2=3

Anak dapat menyebutkan hasil

pengurangan yang hasilnya 4

10-6=4, 9-5=4, 8-4=4, 7-3=4,

6-2=4, 5-1=4

Anak dapat menyebutkan hasil

pengurangan yang hasilnya 5

10-5=5, 9-4=5, 8-3=5, 7-2=5,

6-1=5

Anak dapat menyebutkan hasil

pengurangan yang hasilnya 6

10-4=6, 8-2=6, 7-1=6

Anak dapat menyebutkan hasil

pengurangan yang hasilnya 7

10-3=7, 9-2=7, 8-1=7

Anak dapat menyebutkan hasil

pengurangan yang hasilnya 8

10-2=8, 9-1=8

Anak dapat menyebutkan hasil

pengurangan yang hasilnya 9

(27)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Dimensi Indikator Sub indikator Item

Teknik

Perencanaan Pembelajaran berupa Rancangan Kegiatan Harian (RKH) Refleksi

dokumentasi Guru

Guru

Guru Pelaksanaan menggunakan kegiatan gerak dan lagu dalam

pembelajaran operasi bilangan

Observasi

Penilaian Observasi

Table 3.4

Butir Instrumen Penelitian

Tingkat Kemampuan Memahami Operasi Bilangan

No Dimensi Butir Item Pernyataan Ya Tidak

Anak dapat menyebutkan hasil penambahan

yang hasilnya 1

2

Anak dapat menyebutkan hasil penambahan

yang hasilnya 2

3 Anak dapat menyebutkan hasil penambahan

yang hasilnya 3

4 Anak dapat menyebutkan hasil penambahan

yang hasilnya 4

5 Anak dapat menyebutkan hasil penambahan

yang hasilnya 5

6 Anak dapat menyebutkan hasil penambahan

yang hasilnya 6

7 Anak dapat menyebutkan hasil penambahan

yang hasilnya 7

8 Anak dapat menyebutkan hasil penambahan

(28)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Dimensi Butir Item Pernyataan Ya Tidak

9 Anak dapat menyebutkan hasil penambahan

yang hasilnya 9

10 Anak dapat menyebutkan hasil penambahan

yang hasilnya 10

2 Anak dapat

menyebutkan hasil

pengurangan sampai

dengan 9

11 Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan

yang hasilnya 1

12 Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan

yang hasilnya 2

13 Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan

yang hasilnya 3

14 Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan

yang hasilnya 4

15 Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan

yang hasilnya 5

16 Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan

yang hasilnya 6

17

18

Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan

yang hasilnya 7

Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan

yang hasilnya 8

19 Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan

yang hasilnya 9

2. Skala Pengukuran

Sekala pengukuran (Sugiyono, 2011: 133) merupakan kesepakatan yang

(29)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran

akan menghasilkan data kuantitatif.

Sekala yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada sekala Gutman

sekala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya- tidak”, “benar-salah”, “pernah-tidak pernah”, “positif-negatif” dan lain-lain (Sugiyon, 2011: 139). Adapun perhitungan apabila perlakuan yang diharapkan

tidak muncul maka diberikan nilai nol (Arikunto, 2006 : 242).

3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

a. Uji coba Instrumen

Uji coba instrumen berfungsi untuk menguji validasi dan reliabilitas

instrumen yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian, dengan tujuan agar

instrumen tersebut benar-benar dapat digunakan untuk memperoleh data yang

diperlukan dalam penelitian 14 anak kelompok A TK Rembulan.

b. Validasi Instrumen

Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan uuntuk

mendapatkan data (mengukur) itu vali. Valid berarti indtrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (Syugiyono, 2011 : 173).

Untuk mengukur sikap seperti tingkat pemahaman anak terhadap operasi

bilangan yaitu termasuk dalam prestasi belajar jenis instrumen yang digunakan yaitu test, maka jawabannya bersifat “positif dan negatif”. (Sugiyono, 2011: 174).

Instrumen yang baik (yang berupa test maupun nontest) harus valid dan

reliable. Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal.

Menurut Sugiyono (2011:147), instrumen yang mempunyai validitas internal atau

rasional, bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah

mencerminkan apa yang diukur, dan instrumen yang mempunyai validitas

eksternal bila criteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris

yang telah ada. Jika validitas internal instrumen dikembangkan menurut teori

yang relevan, maka validitas eksternak instrumen dikembangkan dari fakta-fakta

empiris.

(30)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrumen yang nontest yang digunakan untuk mengukur sikap, seperti tingkat

konsentrasi cukup memenuhi validitas konstruksi (construdt validity) (Sugiyono, 2011:176).

Untuk menguji validitas kontrak, dapat digunakan pendapat dari para ahli

(judgment experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tetang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya

dikinsultasikan dengan ahli.

Secara teknis penguji validitas konstruksi dan valititas isi dapat dibantu

dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi ini terdapat variabel yang

diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomer butir (item) pernyataan yang telah

dijabarkan dari indikator.

Untuk menguji validitas butir-butir instrumen dikonsultasikan kepada

para ahli dan selanjutnya diujicoba dan dianalisis dengan item, dimana analisis

item dilakukan dengan menggunakan menghitung korelasi antara skor butir

instrumen dengan skor total. Terhadap-tahapan uji validasi adalah sebagai berikut.

1) Menghitung koefisien kolerasi product moment \ rhitung(r xy),

dengan menggunakan rumus berikut :

(Arikunto, 2006: 69)

Keterangan:

r xy : Koefisien kolerasi antara variabel X dan variabel Y

n : Jumlah sampel

(31)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

y : Skor total yang diperoleh sampel

2) Proses pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan berdasarkan pada uji hipotesa dengan

criteria sebagai berikut :

- Jika rhitungpositif, dan rhitung≥0,3, maka butir soal valid

- Jika rhitungnegatif, dan rhitung<0,3, maka butir soal tidak valid

Masrun (Sugiono, 2011: 188-189) menyatakan bahwa item yang

mempunyai kolerasi positif dengan kriterium (skor total) serta kolerasi

yang tigi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang

tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat

adalah apabila r = 0,3. Jadi apabila kolerasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak

valid. (Sugiyono, 2011: 188-189)

Uji validitas dihitung berdasarkan item pernyataan. Tingkat

validitas setiap item dikonfirmasikan dengan table interpretasi nilai r

untuk korelasi. Interpretasi nilai validitas yang didapat yaitu:

Tabel 3.5

Interpretasi Uji Validitas

Kemampuan Memahami Operasi Bilangan No r Hitung r Tabel Kriteria

1 0.67 0.30 Valid

2 0.78 0.30 Valid

3 0.85 0.30 Valid

4 0.85 0.30 Valid

5 0.87 0.30 Valid

6 0.89 0.30 Valid

7 0.89 0.30 Valid

8 0.89 0.30 Valid

9 0.89 0.30 Valid

10 0.89 0.30 Valid

11 0.67 0.30 Valid

12 0.78 0.30 Valid

(32)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

14 0.88 0.30 Valid

Berdasarkan tabel 3.5diperoleh bahwa dari 19 pernyataan, semua item

dinyatakan valid. Hal ini berarti bahwa item yang dibuat bisa mengukur

kemampuan operasi bilangan anak.

4. Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukurn obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

r = Reliabilitas tes secara keseluruhan

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

(q = 1 - p)

Σ pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = Banyaknya item

S = Standar deviasi dari tes

(Arikunto , 2002:100)

Setelahdiketahuibutirsoal/item yang valid

makalangkahselanjutnyaadalahmengujiapakah item tersebutreliabelatautidak,

untukmengetahuinyapenelitimenggunakanbantuanperhitungan program Ms.

Excel 2007dandiperolehsebagaiberikut:

(33)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

S = 7,481

Koefisien korelasi selalu terdapat antara -1,00 sampai +1,00. Namun

karena dalam menghitung sering dilakukan pembulatan angka-angka, sangat

mungkin diperoleh koefisien lebih dari 1,00. Koefisien negatif menunjukkan

hubungan kebalikan sedangkan koefisien positif menunjukkan adanya

kesejajaran. Titik tolak ukur koefisien reliabilitas dapat digunakan juga

pedoman koefisien korelasi dari sugiyono (1999: 149) yang disajikan pada

tabel berikut :

Tabel 3.6

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubugan

0,00 - 0,199

E. TEKNIK ANALISIS DATA

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan mekanisme yang dilakukan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data

yang dilakukan yaitu dengan observasi, Tanya jawab dan Tes berupa lembar kerja.

Teknik pengmpulan data melalui observasi menurut Sutrisno Hadi (sugiyono,

2011: 203) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

(34)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian menggunakan teknik observasi ini akan memberi hasil yang akurat

dalam pelaksanaan penelitian.

Wawancara adalah proses antara pewawancara (interviewer) dengan yang diwawancarai (interviewee) melalui komunikasi langsung atau dapat juga dikatakan sebagai proses percakapan tatap muka antara pewawancara dan orang

yang diwawancarai dimana pewawancara bertana langsung tentang satu aspek

yang dinilai dan telah dirancang sebelumnya A. Muri (2005: 140). Wawancara

dilakukan kepada anak yang diteliti untuk memperoleh informasi tentang

kemampuan anak dalam operasi bilangan.

2. Pengolahan Data

Langkah-langkah dalam membuat profil peningkatan kemampuan

memahami operasi bilangan sebelum dan sesudah diterapkannya kegiatan gerak

dan lagu, adalah sebagai berikut.

a. Menentukan Skor maksimal ideal yang diperoleh sampel:

Skor maksimal ideal = jumlah soal × skor tertinggi

Dimensi Skor Maksimal Ideal

Keseluruhan = 19 x 1 = 19

Dimensi 1 = 10 x 1 = 10

Dimensi 2 = 9 x 1 = 9

b. Menentukan skor minimal ideal yang diperoleh sampel:

Skor minimal ideal = jumlah soal × skor terendah

Dimensi Skor Minimal Ideal

Keseluruhan = 19 x 0 = 0

(35)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dimensi 2 = 9 x 0 = 0

c. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel:

Rentang skor = Skor maksimal ideal – skor minimal ideal

Dimensi Rentang Skor

Keseluruhan = 19-0 = 19

Dimensi 1 = 10 - 0 = 10

Dimensi 2 = 9 - 0 = 9

d. Mencari interval skor

Interval skor = Rentang skor

Dimensi Rentang Skor

Keseluruhan = 19 / 2 = 9,5

Dimensi 1 = 10 / 2 = 5,0

Dimensi 2 = 9 / 2 = 4,5

Berdasarkan langkah-langkah di atas, kemudian didapat kriteria sebagai

berikut:

Tabel 3.7

Kriteria Profil Kemampuan Operasi Bilagan Anak

Dimensi Kriteria Interval

Keseluruhan Bisa 9,6 – 19,0

Tidak Bisa 0,0 – 9,5

Dimensi 1 Bisa 5,1 – 10,0

Tidak Bisa 0,0 – 5,0

Dimensi 2 Bisa 4,6 – 9,0

(36)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Normalitas

Uji hipotesis pada sampel pretes dan posttes dilakukan menggunakan uji-t

berpasangan. Syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan uji ini adalah data dari

kedua sempel berdistribusi normal. Oleh karena itu, uji kenormalan

kolmogorov-smirnov akan dilakukan pada kedua sampel untuk melihat kenormalan data.

Sampel posttes dinyatakan sebagai sampel 1 dan sampel pretest dinyatakan

sebagai sampel 2

Uji hipotesis yang digunakan pada uji kenormalan kolmogorov-Smirnov

adalah

Ho : data berdistribusi normal

H1 : data berdistribusi tidak normal

Untuk mengetahui uji normalitas data pretest dan posttest pada penelitian

ini digunakan untuk uji statistik kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikansi (sig) ≥ 0.05 Ho diterima

2) Jika nilai signifikansi (sig) < 0.05 Ho ditolak

b. Uji kesamaan dua rata-rata

Pengujian Pengaruh Kegiatan Gerak dan Lagu Terhadap Kemampuan

Memahami Operasi Bilangan dilakukan dengan uji t berpasangan (paired sample t test) dengan tahapan sebagai berikut:

1) Hipotesis

Ho : µ1 = µ2

Tidak terdapat perbedaan kemampuan memahami operasi bilangan anak

sebelum dan setelah penerapan kegiatan gerak dan lagu dalam

pembelajaran.

(37)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terdapatperbedaan kemampuan memahami operasi bilangansebelumdan

setelah penerapan kegiatan gerak dan lagu dalam pembelajaran

2) Dasar pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan dilakukan dengan dua cara, yaitu

membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau dengan membandingkan nilai

probabilitas yang diperoleh dengan α = 0,05.

Jika pengambilan keputusannya berdasarkan nilai t hitung maka

kriterianya adalah Ho diterima jika – t 1–½ α< t hitung < t 1–½ α, dimana t 1–½ α

didapat dari daftar tabel t dengan dk = (n1 + n2– 1) dan peluang 1- ½ α. Untuk

harga-harga t lainnya Ho ditolak.

Jika pengambilan keputusannya berdasarkan angka probabilitas (nilai

p), maka kriterianya adalah:

a) Jika nilai p < 0,05, maka Ho ditolak

b) Jika nilai p > 0,05, maka Ho diterima

3) Mencari t hitung

Tahapan mencari t hitung adalah sebagai berikut:

a) Menghitung selisih (d), yaitu data pretest – data posttest.

b) Menghitung total d, lalu mencari mean d.

c) Menghitung d – (d rata-rata), kemudian mengkuadratkan selisih tersebut, dan

menghitung total kuadrat selisih tersebut.

d) Mencari Sd2, dengan rumus:

Sd2 = 1

�−1 x [total (d – d rata-rata)

2

]

e) Mencari t hitung dengan rumus:

t

hitung

=

�� �

Keterangan:

� : rata-rata d Sd : Standar deviasi

(38)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian melalui tahapan-tahapan yakni tahapan

persiapan penelitian, permohonan ijin, pelaksanaan penelitian, dan

penyusunan laporan hasil penelitian. Paparan dari tahapan-tahapan

tersebut, yakni sebagai berikut.

1. Persiapan penelitian

Dilakukan untuk mencari dan memperoleh gambaran secara jelas

tentang subjek yang ada di lapangan, studi pendahuluan inilah yang

mendasari berbagai aspek dalam penelitian ini.

2. Permohonan ijin

Secara birokrasi, permohonan ijin penelitian dimulai dari Ketua

Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD),

Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Rektor Universitas

Pendidikan Indonesia (UPI) yang selanjutnya disampaikan kepada TK

Rembulan Kec. Bojong Kidul Kota Bandung.

3. Pelaksanaan penelitian

a. Menemtukan subjek penelitian

b. Melaksanakan tes awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan memahami operasi bilangan (penjumlahan, pengurangan) anak di

kelompok A TK Rembulan sebelum diberikan perlakuan.

c. Pelaksanaan perlakuan berupa penerapan kegiatan gerak dan lagu

(39)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Melaksanakan tes akhir (posttest) untuk mengetahui kemampuan memahami operasi bilangan (penjumlahan, pengurangan) anak di

kelompok A TK Rembulan setelah diberikan perlakuan.

4. Penyusunan laporan hasil penelitian

a. Mengelola data hasil eksperimen melalui pengujian statistik yakni

dengan membandingkan skor pretest dan posttest.

b. Menghitug signifikasi data pretest data posttest secara keseluruhan untuk mencari pengaruh kegiatan gerak dan lagu

terhadap kemampuan memahami operasi bilangan.

c. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian berdasarkan pengujian

(40)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis mengenai

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami

Operasi Bilangan Anak Kelompok A Di TK Rembulan Bandung Tahun

Ajaran 2013/2014, dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat penguasaan kemampuan memahami operasi bilangan anak

kelompok A di TK Rembulan Bandung tahun ajaran 2013/2014 pada

pretest menunjukan kategori yang beragam yakni 4 anak berada pada

kategori tinggi dan 8 anak berada pada kategori rendah.

2. Tingkat penguasaan kemampuan memahami operasi bilangan anak

kelompok A di TK Rembulan bandung tahun ajaran 2013/2014 pada

posttest atau setelah diberikan perlakuan berupa penerapan kegiatan

gerak dan lagu menunjukan peningkatan yang cukup signifikan. Hal

tersebut dapat dilihat melalui peningkatan skor yang ditunjukan dan

bertambahnya anak yang berada pada kategori tinggi setelah diberikan

perlakuan. Kemudian hasil penelitian menunjukan bahwa tidak

ditemukannya anak yang meningkat kemampuannya sama sekali

walaupun masih ada anak yang berada pada kategori rendahnamun

anak yang bersangkutan mengalami peningkatan yang signifikan

setelah diterapkannya kegiatan gerak dan lagu. Terdapat 9 anak berada

pada tinggi dan 3 anak yang berada pada kategori rendah.

Terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan setelah diterapkannya

kegiatan gerak dan lagu terlihat dengan anak memahami pembelajaran

(41)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memahami operasi bilangan. Melalui pengolahan data yang telah

dilakukan, terlihat adanya perbedaan rata-rata antara kemampuan anak

3. terhadap operasi bilangan sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan,

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

melalui penerapan kegiatan gerakan dan lagu terhadap kemampuan

memahami operasi bilangan.

B. Saran

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian, berikut merupakan saran

bagi guru dan kepala sekolah di Taman Kanak-kanak khususnya dalam

meningkatkan kemampuan memahami operasi bilangan.

1. Bagi Guru

a. Dalam proses kegiatan belajar guru sebaiknya menggunakan model

dan metode belajar yang menarik serta bervariasi. Penerapan

kegiatan gerak dan lagu dapat menjadi salah satu alternatif dalam

penerapan model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan

memahami operasi bilangan.

b. Dalam melaksanakan pembelajaran sebaiknya guru menggunakan

berbagai media yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan anak.

c. Aspek-aspek yang ada pada kegiatan gerak dan lagu yang

didalamnya berisikan pembelajaran matematika aspek operasi

bilangan dan dalam penyajian pembelajaran diberikan dengan

kegiatan yang menarik seperti gerak dan lagu, Anak akan banyak

belajar kata-kata baru, dan anak akan lebih mudah memahami

makna bilangan karena anak mengekspresikan benda atau jumlah

dengan gerakan diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru

sebagai acuan pembelajaran. Dengan harapan dapat memberikan

pengalaman belajar yang berbeda dan bermakna bagi anak.

(42)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kepala sekolah sebaiknya dapat mendukung dalam menerapkan model

atau metode belajar yang beragam untuk meningkatkan

kemampuanoperasi bilangan anak.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Kegiatan gerak dan lagu tidak hanya digunakan untuk

meningkatkan kemampuan operasi bilangan pada anak usia dini

saja. Penelitian selanjutnya dapat mencoba melaksanakan kegiatan

pembelajaran ini untuk meneliti aspek keterampilan dan

kemampuan lain serta pada sampel yang berbeda.

b. Penelitian selanjutnya dapat mencoba menggunakan pendekatan,

model, metode dan media yang lebih beragam untuk meningkatkan

kemampuan operasi bilangan.

c. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode penelitian yang

berbeda misalnya menggunakan metode kuasi eksperimen.

Penelitian Tindakan Kelas, agar dapat member masukan dan

temuan baru khususnya dalam meningkatkan motivasi belajar anak

(43)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Mulyono, 2003, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,

Jakarta:Rineka Cipta dan Depdikbud.

Anwar, Muhamad. (2008). Tak Surut Ciptakan Suasana

Menyenangkan.http://koranpendidikan.com/versi_cetak-949.html.

Anderson, et al. (2010).Pembelajaran, Pengajaran dan

Asesmen.Yogyakarta:Pustaka pelajar.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Bredekamp, Sue. (1987). Developmentally Appropriate Practice in Early Childhood Programs Serving Children from Birth Through Age 8. Wasington: NAEYC.

DEPDIKNAS.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka

Djawad, Dahlan.M (2001). Psikologi Perkembangan Anakdan Remaja

Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.

Djoehaeni, Heny (2008).Pengembangan Profesi Guru TK. Bandung: Tim Penyusun Naskah Guru TK PGTKI UPI

Eliyawati, Cucu (2005). Pemilihan dan pengembangan Sumber belajar Untuk Anak usia Dini. Depdiknas Dirjen pendidikan Tinggi.Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan dan

Ketenagaa Perguruan Tinggi Jakarta.

Fadillah, Muhamad (2012). Desain pembelajaran PAUD.Jogjakarta: Ar Ruzz Media

(44)

Yulistiawati, 2014

Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Konstruktivistik.Makalah disajikan pada Seminar Nasional Upaya-upaya Meningkatkan Peran Pendidikan Matematika

Dalam Menghadapi Era Globalisasi: Perspektif Pembelajaran

Alternatif-Kopetitif. PPS IKIP Malang.

Jamalus.1988.Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik.Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti.Proyek Pengembangan LPTK.

Kamtini, dkk, (2005).Bermain Melalui Gerak Dan Lagu Di Taman Kanak-kanak .Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Kurniati, Rachmawati, (2005). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak UsiaTaman Kanak-Kanak.Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Masitoh, dkk. (2005). StrategiPembelajaran TK.Jakarta :PusatPenerbitUniversitas Terbuka.

Matondang,Marsaulina.E.(2010).MenumbuhkanMinatBelajarBahasaInggrisAnak UsiaDiniMelalui Music and Movement (gerakdanlagu).Juara 1 LombaKaryaTulis HUT ke 55 BPK PENABUR, Kategori Guru TKK/

SD Vol 1. Hal 128-136

Mutiah, D. (2010). PsikologiBermainAnakUsiaDini. Jakarta : KencanaPrenadaMedia Group

Paimin.(1998). MatematikaDasar[online].Tersedia : www.

Matematikaonline.com. (7 September 2013)

Raharjo, Marsudi. M.Sc. (2004) Peluang.DiklatInstruksi/

PengembanganMatematikaJenjangDasar.Yogyakarta :Tidakditerbitkan

Gambar

Tabel 3.2 Data Anak TK Rembulan
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Table 3.4  Butir Instrumen Penelitian
Tabel  3.5 Interpretasi Uji Validitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Bagaimana faktor penghambat dan pendukung dalam memaksimalkan partisipasi warga sekolah dalam penyelenggaraan program pendidikan inklusif?... Bagaimana model pembelajaran dalam

Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga orang siswa yang tidak tuntas mengenai kesulitan belajar materi tata nama senyawa kimia dan ketidaktuntasan hasil belajar ( posttest ),

Judul : Sintesis karboksimetil selulosa (cmc) dari selulosa hasil isolasi kulit buah durian (duriozibethinus murr) melalui reaksi dengan asam monokloroasetat.. Kategori :

pihak perempuan yang dilakukan oleh walinya.. Mengenai wali, KHI mensyaratkan harus ada wali mempelai wanita. Macam wali diatur dalam Pasal 20 adalah wali nasab dan wali

l. Pedotratl Pettyelerttuaraart I)errclicl iliarr L.l nivcrsitas Pencl idikan lrrclorresia 2014: darr. 8 Pedorrratt Pettttlisan l(arva llurialr Llniversitas Pendiclilian

This chapter has presented the methodology of the research, encompassing the restatement of the purposes and research questions of the study, the research design, the research

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat diketahui bahwa subjek memiliki kompetensi sosial yang baik, hal ini dikarenakan subjek telah