KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI BILANGAN
( PenelitianPra-EksperimenPadaKelompok A, Taman Kanak-kanakRembulanKec. BojongKidul Kota Bandung2013-2014)
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhiSebagiandariSyaratMemperolehGelarSarjanaPendidika
n Program Pendidikan Guru PendidikanAnakUsiaDini
Oleh:
Yulistiawati
0902800
JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI BILANGAN
( PenelitianPra-EksperimenPadaKelompok A, Taman Kanak-kanakRembulanKec. BojongKidul Kota Bandung2013-2014)
Oleh:
Yulistiawati
0902800
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Yulistiawati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
halaman
LEMBAR PENGESAHAN
PERSEMBAHAN
PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR DIAGRAM... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
A. Karakteristik Anak Usia Dini ... 10
1. Hakikat Anak Usia Dini………...…10
B. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini ... 12
1. Pengertian Kognitif Anak Usia Dini... 12
C. Pembelajaran Operasi Bilangan ... 16
1. Pengertian Operasi Bilangan di Taman Kanak-Kanak ... 16
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Tujuan Umum………....16
b. Tujuan Khusus………..……17
3. Tahapan Pembelajaran Operasi Bilangan di TK………....17
4. Standar Kompetensi Pembelajaran Operasi Penjumlahan dan Pengurangan di Taman Kanak-Kanak………...…18
5.Penilaian Pembelajaran Operasi Bilangan di TK………...21
D. Kegiatan Gerak dan Lagu Di TK ... 22
1. Pengertian Gerak dan Lagu ... 22
2.Manfaat Kegiatan Gerak dan Lagu………..…..24
3.Implementasi Kegiatan Gerak dan Lagu dalam Meningkatkan Pemahaman Anak Terhadap Operasi Bilangan………..25
E. Kerangka Pemikiran………..……26
F. Hipotesis………....28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 29
A. Metode dan Desain Penelitian ... 29
B. Lokasi dan Sampel ... 30
1. Lokasi Penelitian……… .………..30
2. Populasi Penelitian ………..……..31
3. Sampel Penelitian………..….31
4.Subjek Penelitian………..…..31
C. Definisi Operasional Variabel ... 32
1.Kegiatan Gerak dan Lagu……….32
2. Operasi Bilangan………..……33
D. Instrumen Penelitian ... 33
1.Kisi-Kisi Instrumen……….34
2. Sekala Pengukuran……….38
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a.Uji Coba Instrumen………38
b. Validitas Instrumen………39
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 43
1.Teknik Pengumpulan Data………..43
2. Pengolahan Data………..…...44
3. Pengujian Hipotesis………45
a. Uji Normalitas………45
b. Uji Kesamaan Dua Rata-rata……….46
F. Prosedur Penelitian ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 49
1.Kondisi Objektif Tempat Penelitian ... 49
2.Profil Tingkat Penguasaan Anak dalam Memahami OperasiBilangan di Kelompok A TK Rembulan SebelumDiterapkannya Kegiatan Gerak dan Lagu……….51
3. Profil Tingkat Penguasaan Anak dalam Memahami Operasi Bilangan di Kelompok A TK Rembulan Setelah Diterapkannya Kegiatan Gerak dan Lagu………53
4. Profil Peningkatan Tingkat Penguasaan Anak dalam Memahami Operasi Bilangan di Kelompok A TK Rembulan Sebelum dan Setelah Diterapkannya Kegiatan Gerak dan Lagu………..56
5. Pengaruh Kegiatan Gerak dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan AnakTK Rembulan………..59
B. Pembahasan ... 62
1.Profil Tingkat Penguasaan Anak dalam Memahami OperasiBilangan di Kelompok A TK Rembulan Sebelum Diterapkannya Kegiatan Gerak dan Lagu………62
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.Pengaruh Kegiatan Gerak dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami
Operasi Bilangan Anak TK Rembulan………..65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 67
A. Kesimpulan ... 67
B. Saran ... 68
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI BILANGAN (Penelitian
Pra-Eksperimen Pada Kelompok A, Taman Kanak-kanak Rembulan Kota BandungTahun Pelajaran 2013-2014)
Yulistiawati
0902800
Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang muncul pada anak-anak Kelompok A TK Rembulan tahun ajaran 2013/2014, yaitu rendahnya kemampuan memahami operasi bilangan (penjumlahan dan pengurangan). Pada umumnya anak sulit untuk melakukan operasi bilangan baik itu operasi penjumlahan maupun operasi pengurangan. Mengingat sangat pentingnya matematika dalam
kehidupan sehari-hari, maka penelitian
inidirancanguntukmeningkatkanpemahamanoperasibilangananakmelaluipenerapa nkegiatangerakdanlagu.
Tujuandilakukannyapenelitianiniadalahuntukmemperolehgambaranmengenaipeng aruhkegiatangerakdanlaguterhadapkemampuanmemahamioperasibilangananakkel
ompok A TK Rembulantahunajaran 2013/2014.Istrumen yang
digunakanadalahpedomanobservasipemahamanoperasibilangananakusiadinidenga nreabilitastinggikarenadari 19 butirpertanyaansemua item dinyatakan valid. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Pre-Eksperimen dengan desain penelitian one-group design pre-tes pos-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan gerak dan lagu berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan operasi bilangan anak kelompok A TK Rembulan tahun ajaran 2013/2014. Dengan mengambil taraf signifikansi nilai α= 0,05diperolehtarafsignifikansi (2-Tailed) sebesar 0.000. karena 0.000 kurangdari 0,05 maka Hoditolak yang artinyaterdapatperbedaan rata-rata
kemampuanmemahamioperasibilangan yang
signifikanantarasebelumdansesudahditerapkannyakegiatangerakdanlagu.
Dapatdisimpulakanbahwakegiatangerakdanlaguberpengaruhterhadapmemahamiop erasibilangananakusiadinisehinggadapatmenjadireferensikegiatanpembelajaranunt
ukditerapkanoleh guru di kelas. Bagipenelitiselanjutnya,
hendakdapatmenelitikembalipermasalahan yang adadengan model, metode, strategi, teknik media sertamenggunakanmetodologipenelitian yang berbedakhususnyadalamaspekpemahamanoperasibilangananakusiadini,
sehinggadapatmenjadimasukandalammengoptimalkanpendidikananakusiadini.
ii
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
OPERATION NUMBERS
(Research Pre-Experiment In Group A, kindergarten Rembulan Bandung Academic Year 2013-2014)
Yulistiawati 0902800
The research was conducted on the basis of the problems that arise in children Group A kindergarten moon academic year 2013/2014, ie the ability to understand the low number operations (addition and subtraction). In general, a child is difficult to perform a good number operations that the operations of addition and subtraction operations. Given the importance of mathematics in everyday life, this study is designed to enhance the child's understanding of number operations through the application of movement activities and songs. The purpose of this study was to obtain an overview of the effects of motion and activity to track a child's ability to understand number operations group A Rembulan kindergarten school year 2013/2014. Instrument of observation used is the understanding of early childhood number operations with high reliability because of item 19 questions all the items declared invalid. The method used is the method of study Pre-Experiment with design of a one-group design study pre-test post-test. The results showed that the activities of the motion and the song significantly affect the child's ability to group A number operating Rembulan kindergarten school year 2013/2014. By taking the value of the significance level α = 0.05 significance level was obtained (2-Tailed) of 0000. because 0.000 is less than 0.05 then the Ho is rejected which means that there are differences in average ability to understand the operation of significant numbers before and after the implementation of movement activities and songs. Conclusion that can track motion and activity affect the understanding of early childhood number operations so that it can be a reference for applied learning activities by teachers in the classroom. For further research, may want to re-examine the existing problems with the models, methods, strategies, techniques and media using different research methodologies, especially in the aspect of understanding of number operations early childhood, so it can be addressed by optimizing early childhood education.
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyediaan
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di masa yang akan datang.
Untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan
adalah salah satu hal yang penting diberikan sejak usia dini. Memberikan
perhatian yang lebih kepada anak usia dini dalam mendapatkan pendidikan
merupakan salah satu langkah yang tepat untuk menyiapkan generasi
unggul.
Taman kanak-kanak (TK) merupakan lembaga pendidikan formal
yang diselenggarakan guna memberikan persiapan kepada anak sebelum
anak memasuki sekolah dasar, sebagaimana yang diungkapkan
Fadlillah.Muhammad (2012:14):
Pendidikan menjadi sangat penting diberikan sejak dini karena alasan yang paling pokok ialah, anak usia dini merupakan masa yang sangat cemerlang masa ini sering disebut dengan istilah (golden age) yaitu, masa-masa keemasan yang dimiliki oleh seorang anak. Pada usia ini 90% dari fisik otak anak sudah terbentuk, artinya masa usia dini (0-6/8 tahun) merupakan masa yang tepat untuk melakukan pendidikan guna merangsang kecerdasan anak supaya dapat berkembang dengan optimal.
Atas dasar inilah, penting kiranya dilakukan pendidikan sejak anak
usia dini dalam rangka memaksimalkan pertumbuhan, perkembangan dan
potensi anak. Dalam meningkatkan pertumbuhan, perkembangan dan
potensi anak agar dapat berkembang secara optimal, pendidikan untuk
anak TK haruslah menyediakan kegiatan-kegiatan yang dapat
mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang meliputi: aspek
kognitif, bahasa, sosial, emosional, fisik, dan motorik (Anderson : 2010) .
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
anak didik haruslah memperhatikan kematangan atau tahapan
perkembangan anak didik, alat bermain, metode yang digunakan, waktu,
serta tempat bermain (Rachmawati: 2005).Selain hal-hal di atas ada
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
kegiatan/pembelajaran di TK meliputi : 1) Berorientasi pada
perkembangan anak, 2) Berorientasi kepada kebutuhan anak, 3) Bermain
sambil belajar atau belajar seraya bermain, stimulasi terpadu,
perkembangan anak bersifat sistematis, progresif dan berkesinambungan,
lingkungan yang kondusif, menggunakan pendekatan tematik, aktif,
kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan, menggunakan berbagai media
dan sumber belajar, mengembangkan kecakapan hidup, pemanfaatan
teknologi informasi, dan pembelajaran bersifat demokratis (Djoehaeni,
2008).
Pada aspek pengembangan kognitif, berhitung merupakan salah
satu kemampuan yang dikembangkan aspek kognitif ini bertujuan agar
anak mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan macam-macam
alternatif pemecahan masalah, mengembangkan kemampuan logika
matematika, pengetahuan ruang dan waktu, kemampuan memilah dan
mengelompokkan dan persiapan pengembangan kemampuan berpikir teliti
(Depdiknas : 2007).
Permainan Berhitung Permulaan di Taman Kanak-kanak
menjelaskan bahwa berhitung di Taman Kanak-kanak diharapkan tidak
hanya berkaitan dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan
mental, sosial, dan emosional. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya,
berhitung di taman kanak-kanak harus dilakukan secara menarik dan
bervariasi.
Berdasarkan pernyataan tersebut, pembelajaran matematika
khususnya aspek operasi bilangan cukup penting dipahami oleh anak,
karena anak akan sering berjumpa dengan hal-hal yang menuntut anak
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bilangan, maka anak dituntut harus memahami matematika khususnya
operasi bilangan. Oleh karena itu guru di Taman Kanak-kanak haruslah
kreatif dalam mengemas pembelajaran matematika dengan kegiatan yang
menyenangkan dan kegiatan yang dapat menumbuhkan minat anak-anak
belajar matematika, hal ini sesuai dengan pandangan Z.P. Dienes (Hudoyo
1998) yang menyatakan bahwa belajar matematika merupakan proses
membangun/ mengkonstruksi konsep-konsep dan prinsip-prinsip, maka
dalam pembelajaran matematika tidak dianjurkan pasif dan statis, namun
belajar itu harus aktif dan dinamis.
Tentu salah apabila suatu lembaga pendidikan untuk anak usia dini
hanya bertujuan untuk agar anak cakap calistung yang bersifat akademik.
Namun bukan berarti anak usia TK tidak boleh diajarkan calistung
khususnya berhitung. Yang perlu ditekankan adalah bagaimana cara
pendidik memberikan pembelajaran matematika yang sesuai dengan anak
usia dini dan tidak lupa memperhatikan tahapan anak dalam belajar
berhitung permulaan. Ini menjelaskan bahwa kegiatan yang diberikan di
TK diharapkan lebih menunjang anak untuk memiliki kesiapan berhitung.
Pada dasarnya pembelajaran matematika untuk anak usia dini
bertujuan untuk menstimulasi kemampuan berpikir anak agar memiliki
kesiapan untuk belajar matematika pada tahap selanjutnya, seperti yang
dikemukakan oleh Sriningsih (2008: 1) Pembelajaran matematika untuk
anak usia dini lebih menekankan pada pengenalan konsep matematika
dasar, salah satunya yaitu konsep aritmatika atau berhitung. Aritmatika
atau berhitung merupakan salah satu bagian dari kemampuan matematika,
sebab salah satu syarat untuk belajar matematika adalah belajar berhitung
yang keduanya saling mendukung.
Berdasarkan standar NCTM (National Council of Teacher Mathematics) aritmatika merupakan bagian dari standar isi bilangan dan operasi bilangan. Aritmatika adalah bidang yang berkenaan dengan sifat
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian
(Abdurahman, 2003 : 253).
Untuk meningkatkan kemampuan penguasaan operasi bilangan
pada anak Taman Kanak-kanak diperlukan pembelajaran yang melibatkan
anak secara aktif untuk berinteraksi dalam proses pembelajarannya.
Kegiatan belajar anak usia dini/TK lebih mengacu pada kegiatan bermain
sambil belajar, Sebagaimana yang dikemukakan Simajuntak, dkk (1993:
73) bahwa:
“Anak-anak belajar matematika harus menggunakan benda-benda kongkrit, baik berupa benda nyata atau model, sehingga anak belajar secara menyenangkan dan tanpa mereka sadari mereka
telah belajar cara memecahkan masalah sederhana”.
Pada kenyataannya yang terjadi dilapangan pola pembelajaran
matematika untuk anak usia dini dilaksanakan cendrung berorientasi
akademik. Seperti dalam hasil penelitiannya Rachmawati (2005)
mengemukakan bahwa “Praktek pelaksanaan operasi angka di Taman Kanak-kanak lebih bersifat akademik seperti layaknya anak usia SD,
sebagian besar langsung menggunakan soal-soal latihan yang bersifat
abstrak berupa penjumlahan angka, pengurangan angka bahkan kombinasi
dari penjumlahan dan pengurangan, tanpa menggunakan alat bantu
media”.
Adanya kecendrungan pembelajaran matematika yang berorientasi
akademik ini terjadi di salah satu lembaga yang sipenulis teliti di Taman
Kanak-kanak Rembulan proses pembelajaran matematika yang diberikan
kepada anak cendrung sering menggunakan lembar kerja atau lebih sering
di sebut LK, lembar kerja ini merupakan bagian dari praktek paper-pencil.
Sehingga anak kurang biasa memahami apa yang dipelajarinya dengan
lingkungan sekitar. Dalam pengisian lembar kerjanya, guru menggunakan
cara diskusi, guru membahas soal dan mengisinya bersama-sama, terlihat
anak yang memang mengerti langsung menjawab anak yang tida bisa
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagai fasilitator karena peran guru disini justu lebih aktif dari anak. Dari
cara pembelajaran matematika tersebut ternyata hal itu menimbulkan
masalah bagi anak, anak tidak mandiri dalam mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan oleh guru, karena selama ini anak terbiasa menunggu
jawaban dari hasil diskusi.
Berdasarkan gambaran tersebut, guru dituntut untuk lebih aktif
dalam memanipulasi media, alat dan kegiatan pembelajaran agar lebih
menarik dan sesuai dengan hakikat belajar anak dalam pembelajaran
matematika di Taman Kanak-kanak.
Salah satu Kegiatan yang menarik dan sesuai dengan hakikat
belajar anak adalah gerak dan lagu. Seperti yang diungkapkan oleh
(Widhianawati : 2011) “Pembelajaran gerak dan lagu adalah kegiatan
bernyanyi dan latihan gerak tubuh yang dapat mempengaruhi dan
mengendalikan pusat syaraf yang tidak hanya membantu anak untuk
mengembangkan kognitif, bahasa, dan emosinya saja tetapi juga dapat
mengembangkan seni dan fisik anak”.
Gerak menurut pendapat (Frost dan Piaget 1969: 169 yang
diterjemahkan oleh Diana Mutiah dalam Widhianawati 2011:226), “Anak
dapat mengekspresikan diri melalui gerakan, dan berfikir melalui gerak
dan tubuh”. Sedangkan Musik adalah “suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan penciptaannya melalui unsur-unsur musik yaitu: irama, melodi,
harmoni, bentuk/struktur lagu, dan ekspresi sebagai satu kesatuan”
(Jamalus, 1998 : 65).Para ahli saraf memastikan bahwa lagu, gerak dan
permainan dengan musik pada kanak-kanak merupakan salah satu aktivitas
neurologis yang bagus untuk memperkenalkan pola bicara, keterampilan
sensori-motor, keterampilan matematis dan kemampuan gerak vital.
Seperti yang dikemukakan oleh Carol Crees (Widhianawati 2010: 2) Anak
kecil sangat tertarik jika kegiatan dikemas menggunakan lagu, gerak,
emosi dan permainan. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam mengekspresikan perasaannya yang timbul setelah mendengarkan
nyanyian khususnya nyanyian yang menyangkut operasi bilangan
matematika. Diharapkan dalam lirik lagu yang didalamnya berisikan
pembelajaran matematika aspek operasi bilangan dan dalam penyajian
pembelajaran diberikan dengan kegiatan yang menarik seperti gerak dan
lagu, Anak akan banyak belajar kata-kata baru, dan anak akan lebih mudah
memahami makna bilangan karena anak mengekspresikan benda atau
jumlah dengan gerakan.
Atas dasar pemahaman di atas pembelajaran yang dilakukan
melalui kegiatan gerak dan lagu diharapkan akan menyenangkan,
memotivasi, sekaligus menyentuh kecerdasan matematis yang
distandarkan oleh NCTM salah satu indikator yang harus dicapai yaitu
anak mampu memahami berbagai makna penambahan dan pengurangan
bilangan bulat dan hubungan-hubungan antara kedua operasi.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka peneliti merasa tertarik
untuk mengkaji hal-hal yang berkenaan dengan kegiatan apa yang cocok
untuk meningkatkan pemahaman anak dalam memahami operasi bilangan
dengan tidak mengabaikan karakteristik belajar anak usia dini, sehingga
judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah “PENGARUH
KEGIATAN GERAK DAN LAGU TERHADAP KEMAMPUAN
MEMAHAMI OPERASI BILANGAN”
B. Rumusan Masalah
Pokok permasalahan yang di bahas dalam penelitian ini adalah tentang
kegiatan yang cocok untuk di terapkan di taman kanak-kanak agar
meningkatkan kemampuan anak dalam memahami penjumlahan dan
pengurangan sederhana. Secara terperinci rumusan masalah akan
diuraikan sebagai berikut :
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bilangan di kelompok A sebelum diterapkannya kegiatan gerak dan
lagu?
2. Bagaimana tingkat penguasaan anak dalam memahami operasi
bilangan di kelompok A sesudah diterapkannya kegiatan gerak dan
lagu?
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan setelah diterapkannya
kegiatan gerak dan lagu pada tingkat penguasaan anak dalam
memahami operasi bilangan di kelompok A?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dijabarkan diatas maka tujuan
penelitian yang hendak dicapai adalah :
a. Mengetahui pemahaman anak terhadap operasi bilangan sederhana
sebelum diterapkannya kegiatan gerak dan lagu, untuk anak
kelompok A
b. Memperoleh gambaran sejauh mana pemahaman anak terhadap
operasi bilangan di kelompok A sesudah diterapkannya kegiatan
gerak dan lagu.
c. Menemukan tingkat perbedaan penguasaan anak terhadap operasi bilangan bilangan di kelompok A setelah diterapkannya kegiatan gerak dan lagu.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang jelas
tentang kegiatan apa yang cocok diterapkan di taman kanak-kanak dalam
pembelajaran matematika aspek operasi bilangan dasar untuk anak tanpa
mengabaikan karakteristik belajar anak, manfaat yang di ambil dari penelitian
ini adalah :
1. Untuk Anak
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan umurnya
b. Menumbuhkan minat anak terhadap matematika.
2. Untuk Guru Taman Kanak-kanak
a. Memberikan masukan mengenai penerapan kegiatan gerak dan
lagu sebagai salah satu kegiatan yang diterapkan dalam
peningkatan pemahaman anak dalam memahami matematika aspek
operasi bilangan.
b. Sebagai salah satu referensi untuk guru dalam menggunakan
kegiatan yang tepat dan menarik dalam meningkatkan pemahaman
anak dalam memahami matematika aspek operasi bilangan dengan
penyajian pembelajaran yang menyenangkan
c. Memberikan solusi permasalahan yang selama ini dihadapi dalam
pembelajan matematika aspek opreasi bilangan dengan penerapan
kegiatan gerak dan lagu
d. Memberikan masukan mengenai bagaimana peran guru pada
pembelajaran matematika dengan menerapkan kegiatan gerak dan
lagu dalam upaya meningkatkan pemahaman anak dalam
memahami operasi bilangan.
3. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang penerapan kegiatan
gerak dan lagu sebagai salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan
kemampuan anak dalam memahami matematika aspek operasi
bilangan.
E. SistematikaPenulisan
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II berisi kajian teori yang terdiri dari,karakteristikanak usia
dini, perkembangan kognitif anak usia dini, kemampuan dalam memahami
operasi bilangan, pengertian kegiatan gerak dan lagu.
BAB III berisi tentang metode penelitian, yang terdiri dari metode
apa yang digunakan dalam penelitian, populasi dan sampel penelitian,
definisi operasional, definisi operasional variabel, instrumen penelitian,
teknik pengambilan data, prosedur penelitian.
BAB IV berisi pembahasan hasil penelitian terdiri dari hasil
penelitian, dan pembahasan.
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. MetodedanDesainPenelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen, yaitu untuk
mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu yang dikenakan pada subjek peneliti,
dilaksanakannya penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kegiatan gerak
dan lagu terhadap kemampuan memahami operasi bilangan pada anak di
kelompok A.
Berdasarkan dengan tujuan yang ingin dicapai maka desain eksperimen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pre eksperimen ( Pre-Exsperimen Design) dengan bentuk one-group pre test posttest design, dikatakan Pre- eksperiment design karena masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang
merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel
independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel
tidak dipilih secara random. (Sugiyono, 2011:109)
Desain pre eksperimen (pre- experiment design) dengan bentuk one-group pre test posttest design adalah eksperimen yang memberikan tes awal dan tes akhir pada sempel penelitian. Desain penelitian pre-eksperimen ini dilakukan dua
kali observasi, yakni sebelum dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan
sebelum eksperomen disebut pre-test (O1), dan observasi yang dila kukan sesudah
eksperimen disebut post-test (O2) . perbedaan antara O1 dan O2 yakni O1_ O2,
diasumsikan merupakan efek treatmen atau eksperimen. Desain penelitiannya
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
One-Group Pretest- Posttest Design
Sugiyono (2008:75)
Keterangan :
O1= Pre-test, sebelum diberikan perlakuan
X = Perlakuan, dalam hal ini pengaruh kegiatan gerak dan lagu
O2 = Post-test, sesudah diberikan perlakuan
Pengaruh kegiatan gerak dan lagu terhadap kemampuan memahami
operasi bilangan = (O2_ O1)
Penelitian eksperimen ini diberikan kepada kelompok tunggal dengan
memberikan tes awal, perlakuan, dan tes akhir, sehingga dalam penelitiannya
dilakukan duakali observasi yaitu sebelum dan setelah dilakukan treatment (X). Menurut Sudjana (1996), penelitian dengan menggunakan one-group pretest-posttest design dapat dilakukan dengan tiga langkah, yaitu :
1. Mengukur variabel terikat yaitu tingkat konsentrasi belajar anak
sebelum diberikan perlakuan (pretest)
2. Memberikan perlakuan / treatment (X) yaitu kegiatan gerak dan lagu terhadap sampel penelitian.
3. Mengukur kembali tingkat konsentrasi belajar anak setelah diberikan
perlakuan (posttest)
B. Lokasi dan Sampel
1. Lokasi Penelitian
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini dilakukan pada anak kelompok A TK Rembulan, Bandung
tahun ajaran 2013/2014. TK Rembulan beralamat di Jalan Muara Sari 1 No. 27
Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung.
2. Populasi Penelitian
Sukmadinata (2011: 250) menjelaskan bahwa populasi adalah kelompok
besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian. Sedangkan menurut, Margono
(2010: 118) menjelaskan bahwa populasi merupakan seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Senada
dengan itu, Sugiyono (2006: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini sendiri adalah anak-anak kelompok A TK Rembulan
Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.
3. Sampel Penelitian
Sudjana (2005: 6) mengemukakan bahwa sample adalah sebagian yang
diambil dari populasi. Senada dengan itu, Sugyono (2006: 118) sample adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Dalam penelitian ini
digunakan teknik pengambilan sampling non probability sampling yaitu teknik
pengambilan sample yang tidak memberikan peluang sama bagi setiap anggota
sample. Jenis teknik yang dipakai adalah sampling jenuh, yaitu semua anggota
populasi digunakan sebagai sample, hal ini dikarenakan jumlah populasi
Kelompok A TK Rembulan Bandung Tahun Ajaran 2013/ 2014 sebanyak 16
anak. Sugiyono (2006) berpendapat bahwa apabila jumlah populasi relative kecil
yakni kurang dari 30, maka dapat dilakukan teknik sampling jenuh. Sample dalam
penelitian ini adalah anak-anak Kelompok A TK Rembulan Tahun Ajaran 2013/
2014 Kota Bandung.
4. Subjek penelitian
Arikunto (2006 : 114) mengemukakan bahwa sumber data dalam
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian ini adalah anak Kelompok A TK Rembulan Tahun Ajaran 2013/2014
dengan jumlah anak yang diteliti sebanyak 16 orang, dengan data sebagai berikut :
Tabel 3.2
Data Anak TK Rembulan Kelompok A
Kelompok
Jenis Kelamin
Jumlah Perempuan Laki-laki
Usia 4-5 tahun 10 2 12
Sampel yang digunakan adalah semua anak didik yang ada, karena jumlah
anak didik di kelompok A TK Rembulan yang terlalu sedikit sehingga subjek
penelitian dipilih melalui teknik non random sampling.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. ( Sugiyono, 2011 :
117)
C. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Definisi operasional adalah suatu definisi dari variabel penelitian yang
yang dapat dioperasikan atau dapat menjadi arahan untuk pelaksanaan di dalam
penelitian.
1. Kegiatan Gerak dan Lagu
Menurut Widhianawati (2010:2) dalam penelitiannya memastikan bahwa
lagu, gerak dan permainan dengan musik pada kanak-kanak merupakan salah satu
aktivitas neurologis yang bagus untuk memperkenalkan pola bicara, keterampilan
sensori-motor, keterampilan matematis dan kemampuan gerak vital, karena
kegiatan gerak dan lagu adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dapat disajikan secara
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Operasi bilangan
Pada aspek pengembangan kognitif, berhitung merupakan salah satu
kemampuan yang dikembangkan aspek kognitif ini bertujuan agar anak mampu
mengolah perolehan belajarnya, menemukan macam-macam alternatif pemecahan
masalah, mengembangkan kemampuan logika matematika, pengetahuan ruang
dan waktu, kemampuan memilah dan mengelompokkan dan persiapan
pengembangan kemampuan berpikir teliti (Depdiknas,2007). mendukung.
Berdasarkan standar NCTM (National Council of Teacher Mathematics)
aritmatika merupakan bagian dari standar isi bilangan dan operasi bilangan.
Aritmatika adalah bidang yang berkenaan dengan sifat hubungan
bilangan-bilangan nyata dengan perhitungan terutama menyangkut penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian (Mulyono, 2003 : 253).
Z.P. Dienes (Hudoyo 1998) yang menyatakan bahwa belajar matematika
merupakan proses membangun/ mengkonstruksi konsep-konsep dan
prinsip-prinsip, maka dalam pembelajaran matematika tidak di anjurkan pasif dan statis,
namun belajar itu harus aktif dan dinamis.
Dari paparan diatas disimpulkan bahwa keterampilan matematika
sangatlah penting harus dimiliki oleh anak karena dalam kehidupan anak akan
sering menemukan persoalan pemecahan masalah, salah satunya operasi bilangan
namun operasi bilangan yang harus dimiliki anak usia dini adalah operasi
bilangan dasar, agar pembelajaran matematika yang sulit itu dapat di pahami anak
secara mudah maka haruslah dicari kegiatan yang menarik.
D. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2011:148) mendefinisikan instrument penelitian sebagai alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrument yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi tentang operasi
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2011: 203) mengemukakan bahwa, observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses
pengamatan dan ingatan. Observasi penelitian ini berbentuk instrument berupa
panduan observasi yang bersivat sistematis, artinya pengamatan dilakukan dengan
menggunakan pedoman berdasarkan indicator-indikator yang terdapat pada
definisi operasional terhadap sejumlah sampel sebagai instrumen pengamatan.
(arikunto, 2006 : 157)
1. Kisi-kisi Instrumen
Kisi- kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang
diteliti dengan sumber data dari data tersebut akan diambil, metode yang
digunakan, dan instrumen yang disusun. (Arikunto, 2006 : 162)
Tujuan digunakannya instrumen tersebut adalah untuk mengetahui tingkat
penguasaan operasi bilangan dasar untuk anak usia dini. Kisi-kisi instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini mengacu pada permen 58 dan standar
pembelajaran matematika menurut kurikulum 2004, di bawah ini table kisi-kisi
instrumen yang digunakan peneliti :
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Sub indikator Item
Teknik
Anak dapat menyebutkan hasil
penambahan yang hasilnya 1
0+1 = 1, 0+1= 1
1,2,3
,4,5,
6,7,8
,9,10 Anak dapat menyebutkan hasil
penambahan yang hasilnya 2
1+1 = 2, 2+0= 2
Anak dapat menyebutkan hasil
penambahan yang hasilnya 3
1+2 = 3, 3+0= 3, 2+1=3
Anak dapat menyebutkan hasil
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Dimensi Indikator Sub indikator Item
Teknik Anak dapat menyebutkan hasil
penambahan yang hasilnya 5
1+4 = 5, 2+3 = 5, 0+5= 5, 3+2= 5,
4+1= 5, 5+0 = 5
Anak dapat menyebutkan hasil
penambahan yang hasilnya 6
1+5 = 6, 2+4 = 6, 3+3 = 6, 0+6 =
6, 4+2= 6, 5+1= 6, 6+0=6
Anak dapat menyebutkan hasil
penambahan yang hasilnya 7
1+6 = 7, 2+5 = 7, 3+4 = 7, 0+7=7,
5+2=7, 4+3=7, 6+1=7, 7+0=7
Anak dapat menyebutkan hasil
penambahan yang hasilnya 8
1+7 =8, 2+6=8, 3+5=8, 4+4=8,
0+8=8, 7+1=8, 6+2=8, 5+3=8,
8+0=8
Anak dapat menyebutkan hasil
penambahan yang hasilnya 9
1+8=9, 2+7=9, 3+6=9, 4+5=9
0+9=9, 8+1=9, 7+2=9, 6+3=9,
5+4=9, 9+0=9
Anak dapat menyebutkan hasil
penambahan yang hasilnya 10
1+9=10, 2+8=10, 3+7=10,
Anak dapat menyebutkan hasil
pengurangan yang hasilnya 1
6-Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Dimensi Indikator Sub indikator Item
Teknik Anak dapat menyebutkan hasil
pengurangan yang hasilnya 2
10-8=2, 9-7=2, 8-6=2, 7-5=2,
6-4=2, 5-3=2, 4-2=2
Anak dapat menyebutkan hasil
pengurangan yang hasilnya 3
10-7=3, 9-6=3, 8-5=3, 7-4=3,
6-3=3, 5-2=3
Anak dapat menyebutkan hasil
pengurangan yang hasilnya 4
10-6=4, 9-5=4, 8-4=4, 7-3=4,
6-2=4, 5-1=4
Anak dapat menyebutkan hasil
pengurangan yang hasilnya 5
10-5=5, 9-4=5, 8-3=5, 7-2=5,
6-1=5
Anak dapat menyebutkan hasil
pengurangan yang hasilnya 6
10-4=6, 8-2=6, 7-1=6
Anak dapat menyebutkan hasil
pengurangan yang hasilnya 7
10-3=7, 9-2=7, 8-1=7
Anak dapat menyebutkan hasil
pengurangan yang hasilnya 8
10-2=8, 9-1=8
Anak dapat menyebutkan hasil
pengurangan yang hasilnya 9
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Dimensi Indikator Sub indikator Item
Teknik
Perencanaan Pembelajaran berupa Rancangan Kegiatan Harian (RKH) Refleksi
dokumentasi Guru
Guru
Guru Pelaksanaan menggunakan kegiatan gerak dan lagu dalam
pembelajaran operasi bilangan
Observasi
Penilaian Observasi
Table 3.4
Butir Instrumen Penelitian
Tingkat Kemampuan Memahami Operasi Bilangan
No Dimensi Butir Item Pernyataan Ya Tidak
Anak dapat menyebutkan hasil penambahan
yang hasilnya 1
2
Anak dapat menyebutkan hasil penambahan
yang hasilnya 2
3 Anak dapat menyebutkan hasil penambahan
yang hasilnya 3
4 Anak dapat menyebutkan hasil penambahan
yang hasilnya 4
5 Anak dapat menyebutkan hasil penambahan
yang hasilnya 5
6 Anak dapat menyebutkan hasil penambahan
yang hasilnya 6
7 Anak dapat menyebutkan hasil penambahan
yang hasilnya 7
8 Anak dapat menyebutkan hasil penambahan
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Dimensi Butir Item Pernyataan Ya Tidak
9 Anak dapat menyebutkan hasil penambahan
yang hasilnya 9
10 Anak dapat menyebutkan hasil penambahan
yang hasilnya 10
2 Anak dapat
menyebutkan hasil
pengurangan sampai
dengan 9
11 Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan
yang hasilnya 1
12 Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan
yang hasilnya 2
13 Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan
yang hasilnya 3
14 Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan
yang hasilnya 4
15 Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan
yang hasilnya 5
16 Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan
yang hasilnya 6
17
18
Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan
yang hasilnya 7
Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan
yang hasilnya 8
19 Anak dapat menyebutkan hasil pengurangan
yang hasilnya 9
2. Skala Pengukuran
Sekala pengukuran (Sugiyono, 2011: 133) merupakan kesepakatan yang
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran
akan menghasilkan data kuantitatif.
Sekala yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada sekala Gutman
sekala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya- tidak”, “benar-salah”, “pernah-tidak pernah”, “positif-negatif” dan lain-lain (Sugiyon, 2011: 139). Adapun perhitungan apabila perlakuan yang diharapkan
tidak muncul maka diberikan nilai nol (Arikunto, 2006 : 242).
3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a. Uji coba Instrumen
Uji coba instrumen berfungsi untuk menguji validasi dan reliabilitas
instrumen yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian, dengan tujuan agar
instrumen tersebut benar-benar dapat digunakan untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian 14 anak kelompok A TK Rembulan.
b. Validasi Instrumen
Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan uuntuk
mendapatkan data (mengukur) itu vali. Valid berarti indtrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (Syugiyono, 2011 : 173).
Untuk mengukur sikap seperti tingkat pemahaman anak terhadap operasi
bilangan yaitu termasuk dalam prestasi belajar jenis instrumen yang digunakan yaitu test, maka jawabannya bersifat “positif dan negatif”. (Sugiyono, 2011: 174).
Instrumen yang baik (yang berupa test maupun nontest) harus valid dan
reliable. Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal.
Menurut Sugiyono (2011:147), instrumen yang mempunyai validitas internal atau
rasional, bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah
mencerminkan apa yang diukur, dan instrumen yang mempunyai validitas
eksternal bila criteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris
yang telah ada. Jika validitas internal instrumen dikembangkan menurut teori
yang relevan, maka validitas eksternak instrumen dikembangkan dari fakta-fakta
empiris.
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
instrumen yang nontest yang digunakan untuk mengukur sikap, seperti tingkat
konsentrasi cukup memenuhi validitas konstruksi (construdt validity) (Sugiyono, 2011:176).
Untuk menguji validitas kontrak, dapat digunakan pendapat dari para ahli
(judgment experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tetang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya
dikinsultasikan dengan ahli.
Secara teknis penguji validitas konstruksi dan valititas isi dapat dibantu
dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi ini terdapat variabel yang
diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomer butir (item) pernyataan yang telah
dijabarkan dari indikator.
Untuk menguji validitas butir-butir instrumen dikonsultasikan kepada
para ahli dan selanjutnya diujicoba dan dianalisis dengan item, dimana analisis
item dilakukan dengan menggunakan menghitung korelasi antara skor butir
instrumen dengan skor total. Terhadap-tahapan uji validasi adalah sebagai berikut.
1) Menghitung koefisien kolerasi product moment \ rhitung(r xy),
dengan menggunakan rumus berikut :
(Arikunto, 2006: 69)
Keterangan:
r xy : Koefisien kolerasi antara variabel X dan variabel Y
n : Jumlah sampel
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
y : Skor total yang diperoleh sampel
2) Proses pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan berdasarkan pada uji hipotesa dengan
criteria sebagai berikut :
- Jika rhitungpositif, dan rhitung≥0,3, maka butir soal valid
- Jika rhitungnegatif, dan rhitung<0,3, maka butir soal tidak valid
Masrun (Sugiono, 2011: 188-189) menyatakan bahwa item yang
mempunyai kolerasi positif dengan kriterium (skor total) serta kolerasi
yang tigi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang
tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat
adalah apabila r = 0,3. Jadi apabila kolerasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak
valid. (Sugiyono, 2011: 188-189)
Uji validitas dihitung berdasarkan item pernyataan. Tingkat
validitas setiap item dikonfirmasikan dengan table interpretasi nilai r
untuk korelasi. Interpretasi nilai validitas yang didapat yaitu:
Tabel 3.5
Interpretasi Uji Validitas
Kemampuan Memahami Operasi Bilangan No r Hitung r Tabel Kriteria
1 0.67 0.30 Valid
2 0.78 0.30 Valid
3 0.85 0.30 Valid
4 0.85 0.30 Valid
5 0.87 0.30 Valid
6 0.89 0.30 Valid
7 0.89 0.30 Valid
8 0.89 0.30 Valid
9 0.89 0.30 Valid
10 0.89 0.30 Valid
11 0.67 0.30 Valid
12 0.78 0.30 Valid
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14 0.88 0.30 Valid
Berdasarkan tabel 3.5diperoleh bahwa dari 19 pernyataan, semua item
dinyatakan valid. Hal ini berarti bahwa item yang dibuat bisa mengukur
kemampuan operasi bilangan anak.
4. Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukurn obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
r = Reliabilitas tes secara keseluruhan
p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
(q = 1 - p)
Σ pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = Banyaknya item
S = Standar deviasi dari tes
(Arikunto , 2002:100)
Setelahdiketahuibutirsoal/item yang valid
makalangkahselanjutnyaadalahmengujiapakah item tersebutreliabelatautidak,
untukmengetahuinyapenelitimenggunakanbantuanperhitungan program Ms.
Excel 2007dandiperolehsebagaiberikut:
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
S = 7,481
Koefisien korelasi selalu terdapat antara -1,00 sampai +1,00. Namun
karena dalam menghitung sering dilakukan pembulatan angka-angka, sangat
mungkin diperoleh koefisien lebih dari 1,00. Koefisien negatif menunjukkan
hubungan kebalikan sedangkan koefisien positif menunjukkan adanya
kesejajaran. Titik tolak ukur koefisien reliabilitas dapat digunakan juga
pedoman koefisien korelasi dari sugiyono (1999: 149) yang disajikan pada
tabel berikut :
Tabel 3.6
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubugan
0,00 - 0,199
E. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan mekanisme yang dilakukan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data
yang dilakukan yaitu dengan observasi, Tanya jawab dan Tes berupa lembar kerja.
Teknik pengmpulan data melalui observasi menurut Sutrisno Hadi (sugiyono,
2011: 203) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian menggunakan teknik observasi ini akan memberi hasil yang akurat
dalam pelaksanaan penelitian.
Wawancara adalah proses antara pewawancara (interviewer) dengan yang diwawancarai (interviewee) melalui komunikasi langsung atau dapat juga dikatakan sebagai proses percakapan tatap muka antara pewawancara dan orang
yang diwawancarai dimana pewawancara bertana langsung tentang satu aspek
yang dinilai dan telah dirancang sebelumnya A. Muri (2005: 140). Wawancara
dilakukan kepada anak yang diteliti untuk memperoleh informasi tentang
kemampuan anak dalam operasi bilangan.
2. Pengolahan Data
Langkah-langkah dalam membuat profil peningkatan kemampuan
memahami operasi bilangan sebelum dan sesudah diterapkannya kegiatan gerak
dan lagu, adalah sebagai berikut.
a. Menentukan Skor maksimal ideal yang diperoleh sampel:
Skor maksimal ideal = jumlah soal × skor tertinggi
Dimensi Skor Maksimal Ideal
Keseluruhan = 19 x 1 = 19
Dimensi 1 = 10 x 1 = 10
Dimensi 2 = 9 x 1 = 9
b. Menentukan skor minimal ideal yang diperoleh sampel:
Skor minimal ideal = jumlah soal × skor terendah
Dimensi Skor Minimal Ideal
Keseluruhan = 19 x 0 = 0
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dimensi 2 = 9 x 0 = 0
c. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel:
Rentang skor = Skor maksimal ideal – skor minimal ideal
Dimensi Rentang Skor
Keseluruhan = 19-0 = 19
Dimensi 1 = 10 - 0 = 10
Dimensi 2 = 9 - 0 = 9
d. Mencari interval skor
Interval skor = Rentang skor
Dimensi Rentang Skor
Keseluruhan = 19 / 2 = 9,5
Dimensi 1 = 10 / 2 = 5,0
Dimensi 2 = 9 / 2 = 4,5
Berdasarkan langkah-langkah di atas, kemudian didapat kriteria sebagai
berikut:
Tabel 3.7
Kriteria Profil Kemampuan Operasi Bilagan Anak
Dimensi Kriteria Interval
Keseluruhan Bisa 9,6 – 19,0
Tidak Bisa 0,0 – 9,5
Dimensi 1 Bisa 5,1 – 10,0
Tidak Bisa 0,0 – 5,0
Dimensi 2 Bisa 4,6 – 9,0
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji Normalitas
Uji hipotesis pada sampel pretes dan posttes dilakukan menggunakan uji-t
berpasangan. Syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan uji ini adalah data dari
kedua sempel berdistribusi normal. Oleh karena itu, uji kenormalan
kolmogorov-smirnov akan dilakukan pada kedua sampel untuk melihat kenormalan data.
Sampel posttes dinyatakan sebagai sampel 1 dan sampel pretest dinyatakan
sebagai sampel 2
Uji hipotesis yang digunakan pada uji kenormalan kolmogorov-Smirnov
adalah
Ho : data berdistribusi normal
H1 : data berdistribusi tidak normal
Untuk mengetahui uji normalitas data pretest dan posttest pada penelitian
ini digunakan untuk uji statistik kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikansi (sig) ≥ 0.05 Ho diterima
2) Jika nilai signifikansi (sig) < 0.05 Ho ditolak
b. Uji kesamaan dua rata-rata
Pengujian Pengaruh Kegiatan Gerak dan Lagu Terhadap Kemampuan
Memahami Operasi Bilangan dilakukan dengan uji t berpasangan (paired sample t test) dengan tahapan sebagai berikut:
1) Hipotesis
Ho : µ1 = µ2
Tidak terdapat perbedaan kemampuan memahami operasi bilangan anak
sebelum dan setelah penerapan kegiatan gerak dan lagu dalam
pembelajaran.
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terdapatperbedaan kemampuan memahami operasi bilangansebelumdan
setelah penerapan kegiatan gerak dan lagu dalam pembelajaran
2) Dasar pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dilakukan dengan dua cara, yaitu
membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau dengan membandingkan nilai
probabilitas yang diperoleh dengan α = 0,05.
Jika pengambilan keputusannya berdasarkan nilai t hitung maka
kriterianya adalah Ho diterima jika – t 1–½ α< t hitung < t 1–½ α, dimana t 1–½ α
didapat dari daftar tabel t dengan dk = (n1 + n2– 1) dan peluang 1- ½ α. Untuk
harga-harga t lainnya Ho ditolak.
Jika pengambilan keputusannya berdasarkan angka probabilitas (nilai
p), maka kriterianya adalah:
a) Jika nilai p < 0,05, maka Ho ditolak
b) Jika nilai p > 0,05, maka Ho diterima
3) Mencari t hitung
Tahapan mencari t hitung adalah sebagai berikut:
a) Menghitung selisih (d), yaitu data pretest – data posttest.
b) Menghitung total d, lalu mencari mean d.
c) Menghitung d – (d rata-rata), kemudian mengkuadratkan selisih tersebut, dan
menghitung total kuadrat selisih tersebut.
d) Mencari Sd2, dengan rumus:
Sd2 = 1
�−1 x [total (d – d rata-rata)
2
]
e) Mencari t hitung dengan rumus:
t
hitung=
��� �
Keterangan:
� : rata-rata d Sd : Standar deviasi
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian melalui tahapan-tahapan yakni tahapan
persiapan penelitian, permohonan ijin, pelaksanaan penelitian, dan
penyusunan laporan hasil penelitian. Paparan dari tahapan-tahapan
tersebut, yakni sebagai berikut.
1. Persiapan penelitian
Dilakukan untuk mencari dan memperoleh gambaran secara jelas
tentang subjek yang ada di lapangan, studi pendahuluan inilah yang
mendasari berbagai aspek dalam penelitian ini.
2. Permohonan ijin
Secara birokrasi, permohonan ijin penelitian dimulai dari Ketua
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD),
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Rektor Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI) yang selanjutnya disampaikan kepada TK
Rembulan Kec. Bojong Kidul Kota Bandung.
3. Pelaksanaan penelitian
a. Menemtukan subjek penelitian
b. Melaksanakan tes awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan memahami operasi bilangan (penjumlahan, pengurangan) anak di
kelompok A TK Rembulan sebelum diberikan perlakuan.
c. Pelaksanaan perlakuan berupa penerapan kegiatan gerak dan lagu
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Melaksanakan tes akhir (posttest) untuk mengetahui kemampuan memahami operasi bilangan (penjumlahan, pengurangan) anak di
kelompok A TK Rembulan setelah diberikan perlakuan.
4. Penyusunan laporan hasil penelitian
a. Mengelola data hasil eksperimen melalui pengujian statistik yakni
dengan membandingkan skor pretest dan posttest.
b. Menghitug signifikasi data pretest data posttest secara keseluruhan untuk mencari pengaruh kegiatan gerak dan lagu
terhadap kemampuan memahami operasi bilangan.
c. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian berdasarkan pengujian
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis mengenai
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami
Operasi Bilangan Anak Kelompok A Di TK Rembulan Bandung Tahun
Ajaran 2013/2014, dapat disimpulkan bahwa:
1. Tingkat penguasaan kemampuan memahami operasi bilangan anak
kelompok A di TK Rembulan Bandung tahun ajaran 2013/2014 pada
pretest menunjukan kategori yang beragam yakni 4 anak berada pada
kategori tinggi dan 8 anak berada pada kategori rendah.
2. Tingkat penguasaan kemampuan memahami operasi bilangan anak
kelompok A di TK Rembulan bandung tahun ajaran 2013/2014 pada
posttest atau setelah diberikan perlakuan berupa penerapan kegiatan
gerak dan lagu menunjukan peningkatan yang cukup signifikan. Hal
tersebut dapat dilihat melalui peningkatan skor yang ditunjukan dan
bertambahnya anak yang berada pada kategori tinggi setelah diberikan
perlakuan. Kemudian hasil penelitian menunjukan bahwa tidak
ditemukannya anak yang meningkat kemampuannya sama sekali
walaupun masih ada anak yang berada pada kategori rendahnamun
anak yang bersangkutan mengalami peningkatan yang signifikan
setelah diterapkannya kegiatan gerak dan lagu. Terdapat 9 anak berada
pada tinggi dan 3 anak yang berada pada kategori rendah.
Terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan setelah diterapkannya
kegiatan gerak dan lagu terlihat dengan anak memahami pembelajaran
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memahami operasi bilangan. Melalui pengolahan data yang telah
dilakukan, terlihat adanya perbedaan rata-rata antara kemampuan anak
3. terhadap operasi bilangan sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan,
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
melalui penerapan kegiatan gerakan dan lagu terhadap kemampuan
memahami operasi bilangan.
B. Saran
Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian, berikut merupakan saran
bagi guru dan kepala sekolah di Taman Kanak-kanak khususnya dalam
meningkatkan kemampuan memahami operasi bilangan.
1. Bagi Guru
a. Dalam proses kegiatan belajar guru sebaiknya menggunakan model
dan metode belajar yang menarik serta bervariasi. Penerapan
kegiatan gerak dan lagu dapat menjadi salah satu alternatif dalam
penerapan model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
memahami operasi bilangan.
b. Dalam melaksanakan pembelajaran sebaiknya guru menggunakan
berbagai media yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan anak.
c. Aspek-aspek yang ada pada kegiatan gerak dan lagu yang
didalamnya berisikan pembelajaran matematika aspek operasi
bilangan dan dalam penyajian pembelajaran diberikan dengan
kegiatan yang menarik seperti gerak dan lagu, Anak akan banyak
belajar kata-kata baru, dan anak akan lebih mudah memahami
makna bilangan karena anak mengekspresikan benda atau jumlah
dengan gerakan diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru
sebagai acuan pembelajaran. Dengan harapan dapat memberikan
pengalaman belajar yang berbeda dan bermakna bagi anak.
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kepala sekolah sebaiknya dapat mendukung dalam menerapkan model
atau metode belajar yang beragam untuk meningkatkan
kemampuanoperasi bilangan anak.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Kegiatan gerak dan lagu tidak hanya digunakan untuk
meningkatkan kemampuan operasi bilangan pada anak usia dini
saja. Penelitian selanjutnya dapat mencoba melaksanakan kegiatan
pembelajaran ini untuk meneliti aspek keterampilan dan
kemampuan lain serta pada sampel yang berbeda.
b. Penelitian selanjutnya dapat mencoba menggunakan pendekatan,
model, metode dan media yang lebih beragam untuk meningkatkan
kemampuan operasi bilangan.
c. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode penelitian yang
berbeda misalnya menggunakan metode kuasi eksperimen.
Penelitian Tindakan Kelas, agar dapat member masukan dan
temuan baru khususnya dalam meningkatkan motivasi belajar anak
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Mulyono, 2003, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,
Jakarta:Rineka Cipta dan Depdikbud.
Anwar, Muhamad. (2008). Tak Surut Ciptakan Suasana
Menyenangkan.http://koranpendidikan.com/versi_cetak-949.html.
Anderson, et al. (2010).Pembelajaran, Pengajaran dan
Asesmen.Yogyakarta:Pustaka pelajar.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Bredekamp, Sue. (1987). Developmentally Appropriate Practice in Early Childhood Programs Serving Children from Birth Through Age 8. Wasington: NAEYC.
DEPDIKNAS.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka
Djawad, Dahlan.M (2001). Psikologi Perkembangan Anakdan Remaja
Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.
Djoehaeni, Heny (2008).Pengembangan Profesi Guru TK. Bandung: Tim Penyusun Naskah Guru TK PGTKI UPI
Eliyawati, Cucu (2005). Pemilihan dan pengembangan Sumber belajar Untuk Anak usia Dini. Depdiknas Dirjen pendidikan Tinggi.Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan dan
Ketenagaa Perguruan Tinggi Jakarta.
Fadillah, Muhamad (2012). Desain pembelajaran PAUD.Jogjakarta: Ar Ruzz Media
Yulistiawati, 2014
Pengaruh Kegiatan Gerak Dan Lagu Terhadap Kemampuan Memahami Operasi Bilangan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Konstruktivistik.Makalah disajikan pada Seminar Nasional Upaya-upaya Meningkatkan Peran Pendidikan Matematika
Dalam Menghadapi Era Globalisasi: Perspektif Pembelajaran
Alternatif-Kopetitif. PPS IKIP Malang.
Jamalus.1988.Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik.Jakarta: Depdikbud Ditjen Dikti.Proyek Pengembangan LPTK.
Kamtini, dkk, (2005).Bermain Melalui Gerak Dan Lagu Di Taman Kanak-kanak .Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Kurniati, Rachmawati, (2005). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak UsiaTaman Kanak-Kanak.Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Masitoh, dkk. (2005). StrategiPembelajaran TK.Jakarta :PusatPenerbitUniversitas Terbuka.
Matondang,Marsaulina.E.(2010).MenumbuhkanMinatBelajarBahasaInggrisAnak UsiaDiniMelalui Music and Movement (gerakdanlagu).Juara 1 LombaKaryaTulis HUT ke 55 BPK PENABUR, Kategori Guru TKK/
SD Vol 1. Hal 128-136
Mutiah, D. (2010). PsikologiBermainAnakUsiaDini. Jakarta : KencanaPrenadaMedia Group
Paimin.(1998). MatematikaDasar[online].Tersedia : www.
Matematikaonline.com. (7 September 2013)
Raharjo, Marsudi. M.Sc. (2004) Peluang.DiklatInstruksi/
PengembanganMatematikaJenjangDasar.Yogyakarta :Tidakditerbitkan