• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODIFIKASI ALAT TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI: studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODIFIKASI ALAT TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI: studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODIFIKASI ALAT TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI

(Studi Eksperimen Terhadap Siswa di SMA Negeri 26 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh

WINDI RESTI JUNIARTI 1000554

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

WINDI RESTI JUNIARTI

PENGARUH MODIFIKASI ALAT TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI

(Studi Eksperimen Terhadap Siswa di SMA Negeri 26 Bandung)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Dra. Lilis Komariyah, M.Kes NIP. 11959280619892001

Pembimbing II

Suherman Slamet, M.Pd NIP. 197603062005011010

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

(3)

PENGARUH MODIFIKASI ALAT

TERHADAP HASIL BELAJAR

KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI

(Studi Eksperimen Terhadap Siswa di SMA Negeri

26 Bandung)

Oleh

Windi Resti Juniarti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

© Windi Resti Juniarti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah.………. 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Batasan Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN………. ... 6

A. Kajian Pustaka ... 6

1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran……….. 6

2. Hakikat Modifikasi ... 8

3. Hakikat Keterampilan………. ... 9

4. Hakikat Bermain ... 10

4. Hakikat Permainan Bolavoli ... 12

a. Pengertisn Permainan Bolavoli ... 12

b. Teknik Dasar Pengertisn Permainan Bolavoli ... 14

(5)

vii

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Lokasi, Populasi dan Sampel ... 23

1. Lokasi Penelitian ... 23

2. Populasi.………. ... 23

3. Sampel ... 24

B. Desain Penelitian.………. ... 25

C. Metode Penelitian ... 28

D. Definisi Operasional ... 29

E. Instrumen Penelitian ... 31

1. Tes Pretest-Postest ... 31

2. Penilaian Kepercayaan Diri dan Minat Belajar ... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ... 35

G. Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Deskripsi Data ... 41

B. Analisis Data ... 42

a. Uji Normalitas ... 42

b. Uji Homogenitas ... 42

c. Pengujian Hipotesis ... 43

B. Diskusi Penemuan ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA………. ... 48

LAMPIRAN ... 51

(6)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

WINDI RESTI JUNIARTI (1000554) “Pengaruh Modifikasi Alat Terhadap

Hasil Belajar Keterampilan Bermain Bolavoli (Studi Eksperimen Di SMA

Negeri 26 Bandung).” Pembimbing I: Dra. Lilis Komariyah, M.Kes.,

Pembimbing II: Suherman Slamet, M.Pd.

Permainan bolavoli kurang diminati siswa sehingga tidak tercapainya aspek-aspek dalam pembelajaran melalui aktifitas permainan bolavoli tersebut, akan tetapi bolavoli adalah salahsatu permainan bola besar yang ada dalam materi pembelajaran penjas, dimana seorang guru dituntut untuk kreatif dalam modifikasi pembelajaran supaya proses pembelajaran dapat berjalan dengan semestinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain boalavoli. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Desain penelitian Pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 26 Bandung. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 orang siswa yang diambil melalui teknik pengambilan sampel secara acak (Random Sampling). Instrumen yang digunakan yaitu tes keterampilan bermain GPAI (Games Performance Assesment Instrument). Nilai rata-rata tes awal keterampilan bermain bolavoli kelompok eksperimen 1,54 dan rata-rata tes akhir 1,72. Berdasarkan hasil uji signifikansi kesamaan dua rata-rata modifikasi alat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli.

(7)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACK

WINDY RESTI JUNIARTI (1000554) “Effect Of Modification Toos To Learn The Skill To Play Volleyball Result (Eksperimental Studies On

Student at SMAN 26 Bandung)” Preceptor I: Dra. Lilis Komariyah, M.Kes., Preceptor II: Suherman Slamet, M.Pd.

(8)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Melalui pendidikan jasmani anak akan terlibat dalam interaksi antara anak didik dan lingkungan yang efektif dan efisien menuju manusia yang utuh dan diarahkan untuk aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, juga berkembang pada kesehatan fisik dan mentalnya.

Mahendra (2009:21) Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktifitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani adalah untuk mengembangkan keterampilan (psikomotor). Karema itu posisi pendidikan jasmani sangat penting, sebab berpeluang lebih banyak dari mata pelajaran lainnya untuk membina keterampilan. Hal ini sekaligus mengungkapkan kelebihan pendidikan jasmani dari pelajaran-pelajaran lainnya. Jika pelajaran lain lebih mementingkan intelektual, maka melalui pendidikan jasmani terbina sekaligus aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Senada dengan yang di uangkapkan diatas Dauer dan Pangrazy yang dikutip oleh Mahendra (2009:28) mengungkapkan:

Ada tiga hal penting yang bisa menjadi sumbangan unik dari pendidikan jasmani, yaitu:

 Meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan siswa  Meningkatkan terkuasainya keterampilan fisik yang kaya

 Meningkatkan pengertian siswa dalam prinsip-prinsip gerak serta bagaimana menerapkannya dalam praktek

(9)

2

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik yang sedang dipelajarinya. Tugas ajar yang sesuai ini harus mampu mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik setiap individu serta mendorongnya kearah perubahan yang lebih baik.

Dari pernyataan di atas maka disimpulkan untuk mencapai tujuan tersebut, guru pendidikan jasmani harus dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani sesuai dengan tahap-tahap perkembangan dan karakteristik anak didik. Memodifikasi sarana dan prasarana merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guru pendidikan jasmani agar pembelajaran dapat mencerminkan DAP. Oleh karena itu, DAP termasuk didalamnya “body scaling” atau ukuran tubuh siswa, harus selalu dijadikan prinsip utama dalam memodifikasi sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani.

Dengan begitu pendidikan jasmani tidak hanya menyebabkan orang hanya terdidik fisiknya saja akan tetapi seluruh aspek kognitif, afektif dan psikomotor menjadi tujuan utama dalam pendidikan jasmani. Pada pendidikan jasmani itu sendiri banyak olahraga permainan yang menjadi materi dalam pembelajaran, salahsatunya yang dipelajari yaitu permainan bola besar (permainan bolavoli).

Berdasarkan hasil observasi permainan bolavoli di sekolah setelah diamati tidak terlalu disukai oleh siswa, dikarenakan karakteristik permainan, peraturan dan alat yang dianggap mereka itu sulit. Sehingga mereka kesulitan saat tugas gerak permainan bolavoli dan akhirnya tidak bersemangat dan tidak siap dalam pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, peneliti ingin memunculkan semangat belajar pada materi permainan bolavoli dengan mengganti alat yang sesungguhnya dengan alat yang lebih mudah.

(10)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

permainan bolavoli tersebut. Oleh karena itu, agar pembelajaran permainan bola voli dapat menarik siswa maka pengajar harus memberikan inovasi yang baru dalam pembelajaran permainan bolavoli yaitu dengan modifikasi alat agar smua siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan nyaman dan membuat siswa tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran penjas di sekolah. Bila menggunakan alat-alat yang sesungguhnya para siswa pasti akan kesulitan dalam melakukan tugas gerak yang diajarkan/diberikan oleh guru. Bahagia dan Suherman (2000:1) mengemukakan bahwa:

Modifikasi merupkan salahsatu usaha yang dapat dilakukan oleh para guru agar pembelajaran mencerminkan DAP. Oleh karena itu, DAP, termasuk didalamnya “body scaling” atau ukuran tubuh siswa harus selalu dijadikan prinsip-prinsip utama dalam memodifikasi pembelajaan penjas. Esensi modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntuhkannya dalam bentuk aktifitas belajar yang potensial dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan dan membelajarkan siswa dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya lebih rendah menjadi memiliki tingkat yang lebih tinggi.

Menurut pendapat tersebut pada dasarnya media modifikasi sangatlah membantu guru agar pembelajaran di sekolah dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dengan modifikasi semua materi dapat tersampaikan meski alat yang digunakan tidak sesuai dengan kenyataan.

Berdasarkan fakta tersebut penulis bermaksud untuk meneliti tentang pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli di SMAN 26 Bandung.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

(11)

4

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

besar yang ada dalam materi pembelajaran penjas. Untuk lebih memfokuskan masalah yang akan diteliti, penulis membuat rumusan masalah dari kajian diatas yaitu:

Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis menetapkan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

Untuk mengetahui pengaruh dari modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli.

D. Manfaat Penelitian

Jika tujuan penelitian ini tercapai, manfaat yang dapat dirasakan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan bahan memperluas ilmu mengenai modifikasi alat khususnya pada pembelajaran penjas

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan bahan masukan bagi guru terhadap penerapan modifikasi alat khususnya untuk pembelajaran penjas.

E. Batasan Penelitian

Supaya masalah yang akan dibahas tidak menyimpang dari masalah yang sebenarnya dan supaya penelitian dapat dilakukan secara mendalam, maka dari itu penulis memberikan batasan-batasan masalah pada penelitian ini. Adapun ruang lingkup permasalahan yang ingin dibahas adalah:

(12)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/sport/2308858-pengertian-permainan-bola-voli/ Bolavoli adalah salah satu olahraga Olimpiade di mana dua tim dipisahkan oleh satu jaring tinggi menggunakan tangan atau (jarang) bagian tubuh lain untuk memukul atau menampar sebuah bola melewati jaring ke lawan. Setiap tim memiliki enam pemain diperbolehkan memukul bola tersebut tiga kali berturut-turut. Poin dihitung saat bola jatuh ke dalam lapangan lawan, lawan melakukan kesalahan atau lawan gagal mengembalikan bola dengan benar.

2. Modifikasi merupakan upaya untuk mencapai hasil pada suatu pembelajaran.

Menurut artikel yang di unduh dari

http://sumbarahambali.blogspot.com/2013/02/modifikasi-pembelajaran-penjas.html modifikasi secara umum diartikan sebagai usaha untuk mengubah atau menyesuaikan. Namun secara khusus modifikasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menciptakan dan menampilkan sesuatu hal yang baru, unik, dan menarik

3. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah modifikasi alat, variabel terikatnya adalah hasil bermain bolavoli siswa

4. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen 5. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMAN 26 Bandung sebanyak

(13)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Hakikat belajar dan pembelajaran

Untuk menjalankan proses pendidikan, kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pergaulan yang bersifat mendidik itu terjadi melalui aktifitas siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik. Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa, dan melalui kegiatan itu diharapkan mengalami perubahan perilakunya. Sementara kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi proses belajar. Kedua peran tersebut saling mempengaruhi hubungan antara kedua objek tersebut, meskipun guru lebih

berperan sebagai pengelola, atau “director of learning.”

(14)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

umum belajar menurut artikel yang diunduh dari https://id-id.facebook/posts/250623218381934 , mengungkapkan bahwa “Secara umum belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif di lingkungan yang menghasilkan perbuatan-perbuatan dalam pengetahuan dan pemahaman, keterampilan dan nilai perubahan sikap itu bersifat konstan dan membekas”.

Guru harus mengupayakan semaksimal mungkin penataan lingkungan belajar dan perencanaan materi agar terjadi proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Sebagai sebuah proses, belajar dan pembelajaran menjadi faktor utama dalam meraih tujuan pengajaran dan pendidikan di sekolah. Untuk memahami arti dari belajar dan pebelajaran Husdarta dan Saputra (2000:2) mengemukakan pengertian belajar:

Belajar dimaknai sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Tingkahlaku itu mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Tingkah laku dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu dapat diamati dan yang tidak. Timgkah laku yang dapat di amati disebut dengan behavoral performance, sedangkan yang tidak dapat diamati disebut behavioral tendency.

Menurut pendapat tersebut perubahan tingkah laku dalam proses belajar merupakan akibat dari interaksi siswa dengan lingkungannya. Interaksi ini berlangsung secara disengaja. Hal tersebut terbukti dari adanya tujuan yang dicapai, motivasi untuk belajar, dan kesiapan siswa untuk belajar baik secara fisisk maupun secara psikis. Sedangkan pengertian pembelajaran Husdarta dan Saputra (2000:3) mengungkapkan pengertian mengajar:

(15)

8

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendapat tersebut mengungkapkan bahwa aktifitas yang paling menonjol ada pada diri siswa. Guru cenderung berperan sebagai fasilitator dan motifator agar siswa mau untuk belajar. Guru harus menguasai materi pelajarannya guru juga dituntut memiliki kesabaran dan kecintaan dalam memahami dan mengelola proses pembelajaran.

2. Hakikat Modifikasi

Modifikasi merupakan kata serapan dari bahasa inggris, jadi modifikasi adalah suatu perubahan bentuk dari yang telah ada sebelumnya (Kamus besar bahasa indonesia). Modifikasi merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh para guru agar pembelajaran mencerminkan DAP ( Developmentally Appropriate Practice ) artinya tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut.

Seperti yang diungkapkan pada Bahagia dan Suherman (2000:1) Penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu : “Development Appropriate Practice” (DAP). Artinya adalah tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik yang sedang dipelajarinya. Tugas ajar yang sesuai ini harus mampu mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik setiap individu serta mendorongnya kearah perubahan yang lebih baik.

(16)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tubuh siswa, harus selalu dijadikan prinsip utama dalam memodifikasi sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani.

Keterbatasan tempat dan alat bukan menjadi alasan utama untuk tidak mengajarkan suatu cabang olahraga tertentu dalam pembelajaran penjas. Perkembangan kurikulum yang semakin kompleks, menuntut guru untuk berfikir cerdas agar materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik. Dalam artikel yang diunduh dari http://agiliaalunjati.blogspot.com/2012/11/peentingnya-modifikasi-sarana-dan.html?m=1 mengungkapkan tujuan modifikasi menurut lutan (1988), adalah:

 Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pembelajaran.  Meningkatkan kemungkinan dalam berpartisipasi.

 Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.

Sedangkan alasan secara umum untuk modifikasi yaitu:  Keterbatasan sarana dan prasarana.

 Modifikasi digunakan sebagai salahsatu alternatif pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang dilakukan dengan berbagai pertimbangan.

Anak mudah sekali jenuh dengan kegiatan yang ada disekitar lingkungannya. Terkadang guru penjaas masih memakai model pembelajaran yang sama dan anak mudah sekali bosan dengan hal yang itu-itu saja. Namun kembali lagi kepada kreatifitas guru penjas dalam memodifikasi pembelajaran. Modifikasi dalam pendidikan tidak hanya mencakup dalam jenis permainan dan peraturan, tetapi juga didalamnya jenis alat atau sarana dan prasarana. Beberapa hal seperti:

1. Ukuran berat dan bentuk peralatan 2. Lapangan permainan

(17)

10

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Hakikat Keterampilan

Keterampilan belajar ditunjukan untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam hal belajar. Untuk lebih memahami konsep belajar dan urntuk menekankan aplikasi nyata dalam kegiatan sehari-hari. Menurut artikel yang di unduh dari http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/07keterampilan-belajar.html?m=1 yaitu: “keterampilan adalah kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut”.

Menurut penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk memperoleh keterampilan/kemampuan tersebut pada dasarnya akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikan kemampuan sehingga akan menjadi ahli atau menguasai dari salahsatu bidang keterampilan yang ada.

4. Hakikat Bermain

Menurut Subroto dkk (2008:17) bermain didefinisikan sebagai hasil dari sejarah yang turun temurun tentunya tanpa membedakan ras, kultur, sosial, agama bercirikan aktivitas jasmani yang mengandung nilai-nilai filosofis dalam setiap gerakannya yang diantaranya adalah :

a. Kepercayaan bahwa aktivitas bermain merupakan refleksi dari budaya masyarakat yang diaktualisasikan dengan aktivitas jasmani. Di samping itu, kami juga percaya bahwa dengan aktivitas bermain akan dapat memberikan pengaruh besar terhadap kesehatan anak dalam periode lama.

b. Kepercayaaan bermain merupakan hal penting dalam fase pertumbuhan manusia khususnya pertumbuhan ecara motorik, karena dengan aktifitas bermain anak akan mempunyai perbendaharaan pengalaman gerak yang banyak sehingga nantinya akan memudahkan anak tersebut untuk memahami keterampilan motorik yang efektif dan efisien.

c. Kepercayaan bahwa dengan bermain, anak akan belajar untuk membuat, mematuhi dan melaksanakan aturan.

(18)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aktivitas bermain semu siswa dengan berbagai level kemampuan motoriknya akan mampu berpartisipasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

e. Kami percaya bahwa menghargai orang lain adalah salahsatu tujuan yang dipertimbangkan dalam aktivitas bermain.

Pendapat tersebut mengungkapkan permainan merupakan salahsatu bentuk kegiatan dalam pendidikan jasmani. Oleh sebab itu permainan atau bermain mempunyai tugas dan tujuan yang sama dengan tugas dan tujuan pendidikan jasmani. Bahwa tugas pendidikan jasmani adalah meningkatkan kualitas manusia, atau membentuk manusia seutuhnya, yang mempunyai sasaran keseluruhan aspek pribadi manusia. Jadi kalau anak diberi permainan dalam rangka pelajaran pendidikan jasmani, maka akan melakukan permainan itu dengan senang. Karena rasa senang disinilah anak akan mengungkap keadaan pribadinya yang asli pada saat mereka bermain, baik itu watak asli, maupun kebiasaan yang telah membentuk kepribadiannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan bermain orang dapat menampilkan dan mengembangkan potensi diri dalam bentuk gerak, sikap, dan perilaku. Maka guru pendidikan jasmani dapat memberikan pengarahan, koreksi, saran, latihan, atau dorongan yang tepat agar anak didiknya berkembang lebih baik.

Nilai-nilai siswa dapat dikembangkan dengan melalui aktivitas bermain, akan tetapi tujuan bergantung pada bagaimana guru pendidikan jasmani merencanakan dan mengajarkan aktivitas bermain ini kepada siswa dengan benar. Tujuan dari aktivitas bermain adalah menjadikan anak sebagai orang yang lebih efektif dan berperan aktif dalam lingkungan sosial seperti yang disampaikan oleh Bigo, Kohnstam dan Palland (1950:275-276) yang dikutip oleh Subroto dkk (2008:13) bahwa permainan akan mendasari kerjasama, taat kepada peraturan permainan, pembinaan watak jujur dalam bermain, dan semuanya ini akan membentuk sifat fairplay (jujur, sifat kesatria atau baik) dalam bermain. Adapun tujuan dari bermain khususnya dalam pendidikan jasmani di sekolah Menurut Subroto (2008:8) adalah:

(19)

12

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Menyediakan rasa aman secara psikologi dan social anak

c. Menyediakan partisipasi aktif anak untuk berinteraksi dengan teman d. Memberikan anak kesempatan untuk tumbuh secara fisik, emosional,

spiritual, melalui partisipasi dalam aktivitas bermain.

Pendapat diatas mengungkapkan bahwa seorang guru harus mampu memfasilitasi juga menjadi motofator agar siswa mau dan bersemangat dalam pembelajaran pendidikan jasmani tersebut. Guru harus menguasai materi pelajarannya guru juga dituntut memiliki kesabaran, kreatifitas dan kecintaan dalam memahami dan mengelola proses pembelajaran.

5. Hakikat permaina bolavoli a. Pengertian Permainan Bolavoli

Permainan voli adalah permainan dengan menggunakan bola sebagai obyek alat dipakai untuk terjadinya permainan, yang dimainkan dengan jalan dipukul atau disentuh atau dipantulkan kembali oleh tangan/lengan atau seluruh bagian badan oleh pemain secara bergantian untuk selanjutnya dipindahkan kedaerah lawan yang dibatasi oleh net/jaring sebagai pembatas lapangan. Lapangan berbentuk segi empat dengan ukuran yang telah ditentukan dalam peraturan.

a) Fasilitas dan perlengkapan permainan

Obyek yang digunakan dalm permainan ini bisa sangat beragam dalam bentuk bahan, maupun ukurannya. Yang penting obyek tersebut dapat dimainkan dengan jalan dioper-operkan atau dipantulkan sesama pemain dalam satu regu atau dioperkan ke regu lawan. Contoh alat bantu yang dapat digunakan yaitu bola standar atau bola karet yang ukurannya lebih kecil tapi beratnya lebih ringan dan tidak terlalu cepat jatuh dapat digunakan.

b) Fasilitas/lapangan permainan yang digunakan.

(20)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

modifikasi, dapat dengan tali atau bahkan dengan cones di sudut-sudutnya sajapun dapat dipakai.

a. Pada lapangan yang memanjang ini cara memainkan bola lebih banyak difasilitasi untuk bergerak ke depan dan ke belakang saja. Dengan begitu tahapan pembelajaran gerak baru sebatas ke depan dan ke belakang.

b. Lapangan dengan pembatas cones ini lebih praktis, cones dipakai sebagai formalitas batas saja, oleh karena itu peserta didik dituntut untuk bermain sportif. Dalam hal ini tetap harus ditekankan bahwa menang atau kalah “belum” penting, yang penting adalah siswa dapat bermain pada lahan yang dibatasi cones tersebut. Dengan menggunakan cones sebagai pembatas ini, beberapa lapangan dapat dibuat sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

c) Net/jaring.

Net atau jaring dapat menggunakan net yang sebenarnya denagn ketinggian dan lebar yang sebenarnya, atau dapat menggunakan net yang dimodifikasi. Misalnya, net dapat menggunakan tali, tambang, tali elastis yang direntangkan, dengan tinggi dan lebar yang disesuaikan. Pada tali tersebut dapat digantung-gantungkan kertas koran sebagai tanda agar terlihat batas ketinggian serta rintangannya.

d) Jumlah Pemain

Jumlah pemain juga tidak dipermasalahkan. Dalam pembelajaran boleh 1x1, 2x2, 3x3, dst. Namundalam games akhir boleh 6x6.

e) Peraturan

Peraturan sangat tergantung dengan kebutuhan beraktivitas, namun disarankan mengoptimalkan modifikasi aturan sesuai dengan tingkat keterampilan siswa. Misalnya:

(21)

14

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Jumlah sentuhan dapat dikompromikan yang penting untuk tujuan penguasaan gerak menerima dan mengoper dengan tepat (passing dan reserve).

c. Membuat point/skore

Skore dapat diperoleh bila satu regu atau satu pasangan bermain dapat memainkan bola tanpa jatuh dengan 10, 15, atau 20 sentuhan (tergantung ada tingkat keterampilan regu yang sedang bermain). Dengan ditugaskan meraih point dengan jumlah sentuhan yang ditentukan, maka setiap pemain bertanggung jawab untuk mempertahankan agar bola tidak jatuh sebelum jumlah entuhan yang ditentukan. Dengan demikian maka keterampilan penguasaan passing akan terasa lebih baik.

d. Lapangan

Boleh dirancang/disesuaikan dan disetujui oleh kedua regu sesuai dengan materi dan tingkat keterampilan siswa. Misalnya bermain 1x1 dengan lapang yang sempit tapi memanjang kebelakang. Atau dengan lapang yang sempit tapi melebarkesamping. Jumlah pemain bias dengan 2x2 atau 3x3, dengan hitungan point dari jumlah sentuhan.

b. Teknik dasar permainan bolavoli 1. Servis

Menurut Robinsen (1989:36) adalah “Berdiri di tempat yang telah tersedia, lalu memukul bola pada arah yang berlawanan menggunakan satu tangan,

menuju daerah pertahanan lawan”. Sedangkan menurut Subroto dan

Yudiana (2010: 52) yaitu:

(22)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bolavoli modern, servis merupakan serangan pertama untuk memperoleh angka.

Servis ada beberapa macam:

a. Servis bawah adalah servis dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.

b. Servis atas adalah servis dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.

c. Servis mengapung adalah servis atas dengan awala dan cara memukul yang hamper sama. Awalan servis mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.

Yang perlu diperhatikan dalam servis ialah: a. Sikap badan dan pandangan

b. Lambung ke atas harus sesuai dengan kebutuhan c. Saat kapan harus memukul bola

Servis dilakukan untuk mengawali suatu permainan bolavoli. Pada waktu servis kedua regu harus berada dalam lapangan atau didaerahnya masing-masing.

2. Passing

(23)

16

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan menggunakan kedua pergelangan tangan yang dirapatkan. Passing ini biasanya digunakan untuk memainkan bola yang datang baik dari lawan maupun dari kawan regu, yang memiliki ciri sulit, misalnya bola rendah, cepat, keras, atua yang datang tiba-tiba, namun masih dapat dijangkau oleh kedua tangan.

Sikap permulaan pas bawah dua tangan menurut Subroto dan Yudiana (2010:51) yaitu:

Sikap permulaan yaitu berdiri dengan salah satu kaki didepan, lutut sedikit ditekuk, badan sedikit dibungkukan, titik berat badan bertumpu pada kedua tapak kaki bagian depan, sehingga posisi badan labil. Kedua lengan siap didepan dada dalam kondisi rileks.

Pelaksanaan pas bawah dua tangan yaitu bergerak kearah ajtuhnya bola. Berikut adalah pemaparan yang dikemukakan oleh Subroto dan Yudiana (2010:51) yaitu:

Bergerak kearah jatuhnya bola, kedua tangan dirapatkan, ayunkan lengan kearah bola dan sasaran dengan poros gerak pada persendian bahu, kedua sikut lurus dan ditegakkan. Perkenaan bola pada bagian pergelangan tangan pada waktu lengan membentuk kira-kira 45 derajat dengan badan.

(24)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atas menurut Subroto dan Yudiana (2010:48) yaitu: “ Sikap permulaan yaitu berdiri menghadap kearah bola, kaki dibuka selebar bahu, salah satu kaki didepan, berat badan bertumpu pada satu kaki bagian depan, lutut sedikit di tekuk dengan badan sedikit membungkuk, segera bergerak kearah jatuhnya bola, kedua tangan diangkat lebih tinggi dari dahi, kedua jari tangan dibuka dengan lebarmembentuk setengah bulatan bola, ibu jari dan telunjuk membentuk segitiga.

3. Smash (spike)

(25)

18

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat tugas gerak, dalam artikel yang diunduh dari http://penjasorkessma26bdg.blogspot.com/2012/03/permainan-bola-voli.html?m=1 mengungkapkan kesalahan-kesalahan dalam melakukan spike/smash menurut Bachtiar (1998:33) yaitu:

a. Langkah awal terlalu lebar, sehingga mengurangi tolakan loncatan. b. Kaki pada mau melakukan tolakan terlalu terbuka dan tidak sejajar. c. Pada saat mau meloncat, lutut kurang atau terlalu ditekuk, sehingga

mengurangi daya loncatan.

d. Bola dipukul dengan siku bengkok, sehingga pengambilan pukulan tidak pada titik tertinggi jangkauan tangan.

e. Meloncat didepan bola, sehingga bola terpaksa dipukul dibelakang kepala, sehingga arah bola tidak tajam tetapi parabol.

f. Meloncat agak jauh dibelakang bola, sehingga bola dipukul terlalu diatas.

4. Membendung (blocking)

Membendung atau blok dilakukan dalam usaha menghadang bola hasil pukulan lawan diatas dekat net. Keterampilan ini sangat penting dimiliki setiap pemain, karena dalam permainan bolavoli modern, kecepatan dan arahh bola hasil pukulan spiker sudah terlalu sulit untuk dapat diprediksi oleh pemain bertahan. Tanpa ada bendungan peemain bertahan sangat sulit untuk mempersiapkan cara memainkan bola hasil pukulan spiker secara sempurna. Dalam artikel yang diunduh dari http://mimpiguntur.blogspot.com/2013/bola-voli.html?m=1 berikut adalah pemaparan bendungan/blok menurut Bachtiar (1998:32) yaitu sebgai berikut:

(26)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah cara untuk melakukan bendungan atau blok yang dikemukakan oleh Bachtiar (1998:34) yaitu:

a. Sikap Permulaan

Berdiri menghadap ke jaring/net, kedua kaki terbuka dan berjarak kira-kira selebar bahu, lutut ditekuk, kedua tangan siap didepan, dada dengan telapak tangan menghadap ke jaring/net. Pandangan mengawasi jalannya bola dan mempertahankan lawan yang akan melakukan pukulan bola.

b. Gerakan Pelaksanaan

Dengan menolakkan kedua kaki dengan gerakan ekspolsif sambil meluruskan kedua lengan, kedua telapak tangan dirapatkan, jari-jari dibuka, sehingga ibu jari kiri dan kanan berdekatan, posisi kedua tangan diarahkan menutup lintasan bola serangan lawan.

c. Gerakan Lanjutan

Segera mendarat dengan kedua kaki mengeper, dan mengambil situasi permainan selanjutnya.

Adapun kesalahan-kesalahn dalam melakukan bendungan atau blok menurut Bachtiar (1998:34) yaitu:

a. Sikap berdiri kurang siap, berdiri terlalu jauh dari jarring/net, sehingga terlambat meloncat.

b. Timing meloncat tidak tepat sehingga bendungan tidak mengenai bola.

c. Mendarat kurang mengeper, lutut kurang ditekuk sehingga gerakan tidak efektif.

d. Pada saat membendung mata tidak melihat bola sehingga bola lolos dari bendungan/blok.

(27)

20

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6. Hakikat Hasil Belajar

a) Pengertian hasil belajar

Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, „hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar‟ Dimyati dan

Mudjiono (2009:3).„Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor

yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa‟ Sudjana (1989:39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark (1981:21) menyatakan bahwa „hasil belajar siswa disekolah 70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas

pembelajaran‟.Untuk mengetahui hasil belajar seseorang dapat dilakukan dengan

melakukan tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran memerlukan alat sebagai pengumpul data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil belajar. Selanjutnya, hasil belajar yang diungkapkan menurut Hamalik (2006:155) http://www.masbied.com/2012/02/21/pengertian-hasil-belajar-menurut-paraahli/, mengemukakan:

(28)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi.

b) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Jika berbicara tentang factor factor apa saja yang dapat mempengaruhi hasil belajar tentu sangat banyak macamnya, tetapi factor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua, yaitu factor intern dan factor ekstern. Salah satunya yaitu teori Bloom atau yang dikenal dengan istilah Slameto (2003:54) menyatakan bahwa ada dua factor utama yang dominan terhadap hasil belajar yaitu,

“Karakteristik siswa: (1) Kemampuan, (2) Minat, (3) Hasil belajar sebelumnya,

(4) Motivasi. Dan Karakteristik pengajar: (1) Guru, (2) Model pengajaran, (3) Fasilitas belajar”.Lebih jelas factor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Slameto(2003,hlm. 72) adalah

(29)

22

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar diperoleh pada akhir proses pembelaran yang terjadi bukan hanya di lingkungan belajar tetapi beberapa factor lain diantarannya baik mencakup dalam diri sendiri maupun lingkungan.

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan pada paparan latar belakang serta rumusan masalah penelitian. Maka anggapan dasar yang menjadi kerangka berfikir penulis adalah sebagai berikut:

Pengaruh Modifikasi Alat Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Bermain Bolavoli Di SMAN 26 Bandung

Nilai-nilai siswa dapat dikembangkan dengan melalui aktivitas bermain, akan tetapi tujuan bergantung pada bagaimana guru pendidikan jasmani merencanakan dan mengajarkan aktivitas bermain ini kepada siswa dengan benar. Tujuan dari aktivitas bermain adalah menjadikan anak sebagai orang yang lebih efektif dan berperan aktif dalam lingkungan sosial. Salahsatunya melalui permainan bolavoli. Permainan bolavoli yaitu permainan dengan menggunakan bola sebagai obyek alat dipakai untuk terjadinya permainan, yang dimainkan dengan jalan dipukul atau disentuh atau dipantulkan kembali oleh tangan/lengan atau seluruh bagian badan oleh pemain secara bergantian untuk selanjutnya dipindahkan kedaerah lawan yang dibatasi oleh net/jaring sebagai pembatas lapangan. Lapangan berbentuk segi empat dengan ukuran yang telah ditentukan dalam peraturan

(30)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hipotesis merupakan pernyataan yang menyatakan sebagai jawaban sementara terhadap persoalan sebagai prediksi. Hipotesis menurut Arikunto (2010:67): “Hipotesis dapat dijadikan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.

Lebih lanjut Kerlinger (dalam Setyosari, 2010:93) memaparkan bahwa “Hipotesis

adalah pernyataan yang bersifat dugaan (conjectural) tentang hubungan dua variabel atau lebih”.

Berdasarkan pengalaman sepihak dan teori yang dipaparkan dalam anggapan dasar serta rumusan masalah yang ditetapkan, maka hipotesis penulis dalam penelitian ini adalah:

(31)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengolahan dan analisis data melalui prosedur statistika, penulis mengambil kesimpulan dari penelitian ini adalah:

Penggunaan modifikasi alat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli.

B.Saran

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi seluruh guru, baik itu pengajar Pendidikan Jasmani dan pembaca pada umumnya dapat mencoba menerapkan penggunaan modifikasi alat untuk mempermudah proses pembelajaran dalam permainan bolavoli.

2. Sebagai sumbangan saran bagi penelitian selanjutnya agar lebih memperhatikan unsur-unsur pengujian atau pengukuran variabel penelitian yang mendetail.

(32)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abduljabar, Bambang. (2009).Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI Bandung

---. (2011).Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI Bandung

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Bahagia, Suherman MA. (2000) Prinsip-Prinsip Pengembangan Dan Modifikasi Cabang Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung

Dimyati dan Mudjiyono. (2009). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Elisda. (2007). Pengaruh modifikasi alat terhadap peningkatan keterampilan dribble dan shooting dalam permainan hoki. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Fathoni, A. (2006). Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta

Husdarta, Saputra. (2000) Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: FPOK UPI Bandung

Mahendra, Agus. (2009). Azas dan Falsafah Pendidkan Jasmani. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI Bandung

Metzler, M W (2009) Intructional Model For Physical Education Massachusetts. A Pearson Education Company

Nurhasan, H. Cholil, D.Hasanudin dan Hidayah, Nidaul. Modul Mata Kuliah Statistika. (2008). Bandung: FPOK UPI Bandung

(33)

49

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

---. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Subroto. (2008). Didaktik Metodik Pembelajaran Olahraga Permainan. Bandung: FPOK UPI Bandung

---. (2010). Didaktik Metodik Pembelajaran Olahraga Permainan. Bandung: FPOK UPI Bandung

Subroto, Yudiana. (2008). Permainan Bola Voli. Bandung: FPOK UPI Bandung ---. (2010). Permainan Bola Voli. Bandung: FPOK UPI

Bandung

Sudjana. (2004). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Bandung: Penerbit Tarsito Bandung

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito Bandung

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan – Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta

Suntoda, Andi, dkk. (2013). Modul Tes dan Pengukuran Penjas. Bandung: Prodi PJKR FPOK UPI

Winarno, Surakhmand. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito

Sumber-sumber lain dari internet :

http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/sport/2308858-pengertian-permainan-bola-voli/

http://sumbarahambali.blogspot.com/2013/02/modifikasi-pembelajaran-penjas.html

(34)

Windi Resti Juniarti, 2014

Pengaruh modifikasi alat terhadap hasil belajar keterampilan bermain bolavoli (studi eksperimen terhadap siswa di sma negeri 26 bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu https://id-id.facebook/posts/250623218381934

http://agiliaalunjati.blogspot.com/2012/11/peentingnya-modifikasi-sarana-dan.html?m=1

http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/07keterampilan-belajar.html?m=1

http://www.masbied.com/2012/02/21/pengertian-hasil-belajar-menurut-paraahli/

http://diarykecilavril.wordpress.com/tag/teknik-bola-voli/

http://id.wikipedia.0rg/wiki/Bola_voli#Teknik_Bola_voli

a_research.upi.edu//s_jkr-060513-chapter-2-1-pdf

http://penjasorkessma26bdg.blogspot.com/2012/03/permainan-bola-voli.html?m=1

Referensi

Dokumen terkait

Terimakasih yang sebesar – besarnnya penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas terselesaikannya usulan proposal penelitian yang

Nilai PBV perusahaan yang tinggi memperlihatkan bahwa perusahaan memiliki laba dan arus kas yang aman dan diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan, hal tersebut akan dipandang

permasalahan yang diberikan sehingga diharapkan siswa lebih aktif dalam belajar.. Hal ini sesuai menurut Millis dan Cottell (1998) bahwa

ngsih (2013) Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity , Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Publik di Indonesia Dependen: Nilai Perusahaan

Tes ini digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif siswa yang. berkaitan dengan topik korosi

Kesimpulan kedua, semakin besar modal yang di konsumsi maka semakin besar pendapatan yang diterima oleh UMKM, semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin

Biasanya animasi yang dibuat dengan met ode ini prinsipnya sama dengan membuat sebuah film pada w indow s movie maker, t et api bedanya pada flash mx Anda harus menyesuaikan

Simpulan penelitian ini adalah ada perbedaan efektivitas rom aktif dengan rom aktif-asistif ( spherical grip) terhadap kekuatan otot ekstremitas atas pasien stroke non