• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V di SDN 2 Cibodas)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Dhea Herdiyanti Utami NIM. 1003483

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

oleh

Dhea Herdiyanti Utami NIM. 1003483

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Dhea Herdiyanti Utami 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

(3)

MATERI BANGUN RUANG

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V di SDN 2 Cibodas)

oleh

Dhea Herdiyanti Utami 1003483

Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I

Dra. Kurniasih, M.Pd. NIP. 195906231985032003

Pembimbing II

Andhin Dyas Fitriani, M.Pd. NIP. 198507112009122006

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR DIAGRAM………viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 6

E. Hipotesis Tindakan ... 7

F. Definisi Operasional ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendekatan Open Ended ... 9

1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran ... 9

2. Pengertian Pendekatan Open Ended ... 9

3. Prinsip Pendekatan Open Ended ... 10

4. Kelebihan dan KekuranganPendekatan Open Ended ... 15

B. Hakikat Pembelajaran Matematika ... 15

1. Tujuan Pembelajaran Matematika………...15

2. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Matematika SD……….17

C. Penerapan Pendekatan Open Ended pada Mata Pelajaran Matematika ... 21

(5)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

C. Subjek Penelitian ... 26

D. Prosedur Penelitian ... 26

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 31

F. Analisis dan Interpretasi Data... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 35

1. Siklus I... 35

2. Siklus II ... 48

B. Pembahasan ... 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 71

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Hasil Tes Awal ... 3

Tabel 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 26

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Prinsip Pendekatan Open ended ... 12

Gambar 2.2 Jaring-jaring Prisma Segitiga ... 18

Gambar 2.3 Jaring-Jaring Tabung ... 18

(8)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Peningkatan nilai data awal dan siklus I ... 43

Diagram 4.2 Peningkatan nilai rata-rata kelas siklus I... 44

Diagram 4.3 Persentase ketuntasan belajar siklus I………...44

Diagram 4.4 Peningkatan nilai siklus I dan siklus II……….54

Diagram 4.5 Peningkatan nilai rata-rata kelas siklus II……….55

Diagram 4.6 Persentase ketuntasan belajar siklus II……….55

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PEMBELAJARAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 71

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 75

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENGUMPUL DATA Lembar Observasi Kegiatan Guru dan Siswa Siklus I ... 79

Lembar Observasi Kegiatan Guru dan Siswa Siklus II ... 82

Catatan Lapangan Guru ... 85

Catatan Lapangan Observer ... 87

Pedoman Penskoran Soal Tes Siklus I ... 89

Pedoman Penskoran Soal Tes Siklus II... 90

Soal Tes Siklus I ... 92

Soal Tes Siklus II ... 94

LAMPIRAN C HASIL PENELITIAN Lembar Observasi Kegiatan Guru dan Siswa Siklus I ... 97

Lembar Observasi Kegiatan Guru dan Siswa Siklus II ... 106

Lembar Catatan Lapangan Guru Siklus I ... 118

Lembar Catatan Lapangan Guru Siklus II ... 119

Lembar Catatan Lapangan Observer Siklus I... 120

Lembar Catatan Lapangan Observer Siklus II ... 124

Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ... 126

Tes Akhir Siklus I ... 127

Tes Akhir Siklus II ... 133

LAMPIRAN D DOKUMENTASI Dokumentasi ... 142

LAMPIRAN E SURAT-SURAT Surat Keputusan Dosen Pembimbing ... 152

(10)

Surat Izin Penelitian dari Universitas ... 154

Surat Izin Penelitian dari Kabupaten ... 155

Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah ... 156

(11)

PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

MATERI BANGUN RUANG

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V di SDN 2 Cibodas)

Dhea Herdiyanti Utami (1003483)

ABSTRAK

Penelitian ini berkenaan dengan penerapan pendekatan open ended pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang yang dilaksanakan di SDN 2 Cibodas, Lembang. Tujuan penelitian yang ingin dicapai secara umum adalah mendeskripsikan bagaimanakah penerapan pendekatan open-ended pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas V. Adapun secara khusus tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: (1) mendeskripsikan bagaimanakah perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan open ended pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang, (2) mendeskripsikan bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan open ended pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang, dan (3) mendeskripsikan bagaimanakah peningkatan hasil belajar setelah menerapkan pendekatan open ended pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis & McTaggart. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan beberapa tahapan. Setiap tahapan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan tes dengan instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi, studi dokumentasi, catatan lapangan dan tes. Subjek penelitian yaitu siswa SDN 2 Cibodas kelas VB dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 72,11 dan persentase ketuntasan 80,77%. Pada siklus II meningkat menjadi 80,19 dengan persentase ketuntasan belajar 92,31%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat setelah menerapkan pendekatan open ended. Selain itu, dengan menerapkan pendekatan

(12)

Kata kunci: Pendekatan Open Ended, Hasil Belajar, Bangun Ruang

THE APPLICATION OF THE OPEN ENDED APPROACH TO INCREASE STUDENTS’ STUDY RESULT IN MATHEMATICS’

GEOMETRY MATERIAL

(Classroom Action Research in Fifth Graders of SDN 2 Cibodas)

Dhea Herdiyanti Utami (1003483)

ABSTRACT

(13)

suggested to the teacher to apply open ended approach in Mathematics so that the students’ learning result can be increased.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan sebuah mata pelajaran yang diajarkan dari mulai

jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

Matematika yang juga merupakan dasar dari beberapa ilmu, seperti statistika,

akuntansi, fisika, kimia, dan lain-lain, yang seharusnya menjadi mata pelajaran

yang dikuasai sedari dini oleh siswa. Seperti yang disebutkan dalam panduan

KTSP (BSNP) Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi, Standar

Kompetensi & Kompetensi Dasar (Depdiknas, 2009: 117) bahwa:

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang tercantum dalam

Kurikulum Sekolah Dasar. Tujuan mata pelajaran matematika sebagaimana yang

tertuang dalam dokumen standar kompetensi mata pelajaran matematika untuk

satuan SD/MI pada kurikukulum 2006 menyatakan sebagai berikut: (a)

memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,

dalam pemecahan masalah, (b) menggunakan penalaran pada pola dan sifat,

melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti,

atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, (c) memecahkan masalah

yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,

menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, (d)

mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk

memperjelas keadaan atau masalah, dan (e) memiliki sikap menghargai kegunaan

(15)

dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam

pemecahan masalah (Depdiknas, 2009: 417).

Melalui kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat mencapai

kompetensi-kompetensi sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Disinilah guru memiliki peranan penting dalam pencapaian kompetensi siswa.

Guru harus mampu merancang sebuah perangkat pembelajaran serta media

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan sehingga siswa

mampu mencapai tujuan kompetensi yang diinginkan. Pembelajaran matematika

hendaknya menggunakan pendekatan pemecahan masalah dengan mengenalkan

masalah yang sesuai dengan situasi (kontekstual). Dengan mengajukan masalah

kontekstual siswa secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika

(Depdiknas, 2009: 416).

Salah satu materi pokok matematika di kelas V SD yaitu bangun ruang,

materi ini erat sekali dengan kehidupan siswa sehari-hari. Siswa belajar di dalam

ruang kelas yang merupakan suatu bangun ruang, rumah yang dipakai sebagai

tempat tinggal siswa pun berbentuk bangun ruang. Selain itu, benda-benda yang

ada disekitar siswa pun seperti televisi, bungkus sereal, kaleng susu, dan lain-lain

merupakan suatu konsep bangun ruang. Secara otomatis siswa bersinggungan

langsung dengan konsep bangun ruang di dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan pengalaman di lapangan pada saat peneliti mengajar di kelas

V ketika melaksanakan praktek mengajar di SDN 2 Cibodas seringkali dijumpai

adanya kecenderungan siswa tidak tertarik dengan mata pelajaran matematika.

Hal tersebut dapat terlihat pada saat guru menerangkan materi sebagian besar

siswa tidak memperhatikan. Siswa memperhatikan apabila guru telah menegur.

Pada saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada materi yang

kurang dipahami, siswa hanya diam tidak ada satu orang pun yang bertanya

sehingga pembelajaran hanya berjalan satu arah. Saat guru memberikan soal

latihan untuk dikerjakan di depan kelas ternyata sebagian besar siswa belum

(16)

Guru kemudian memberikan penjelasan kembali mengenai materi yang

disampaikan, sebagian besar siswa mulai bisa memahami materi yang

disampaikan guru. Lalu guru memberikan soal latihan secara terus menerus

sampai siswa benar-benar paham materi yang dipelajari. Setelah siswa memahami

materi yang sedang dipelajari, guru memberikan soal evaluasi dan hasilnya siswa

mampu mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru meskipun masih ada siswa

yang nilainya dibawah KKM. Menurut Wahyudin (Adhar, 2012: 3) menyebutkan

bahwa sebagian besar siswa tampak mengikuti dengan baik setiap informasi dari

guru sehingga guru asyik sendiri menjelaskan apa yang telah disiapkan berarti

siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh guru. Guru pada umumnya

mengajar dengan metode ceramah dan ekspositori. Berdasarkan hasil tes awal

yang dilakukan kepada siswa kelas VB SD 2 Cibodas didapatkan data sebagai

berikut:

Tabel 1.1 Nilai rata-rata hasil tes awal Kelas Banyaknya

siswa Jumlah Nilai KKM Rata-rata Nilai

VB 26 1735 65 66,73

Dari hasil yang diperoleh melalui tes awal yang dilakukan pada tanggal 11

April 2014 menunjukkan masih rendahnya nilai matematika siswa. Rata-rata nilai

sebesar 66,73. Nilai tersebut sebenarnya telah melebihi KKM yang telah

ditetapkan yaitu 65. Namun, masih ada 13 orang siswa atau sebanyak 50% siswa

belum mencapai KKM (sumber: daftar nilai hasil tes awal siswa kelas VB SDN 2

Cibodas).

Adapun faktor-faktor penyebab permasalahan diatas terjadi adalah sebagai

berikut: (1) antusias siswa, penyampaian guru cenderung bersifat monoton hampir

tanpa variasi kreatif merupakan salah satu faktor penyebab antusias siswa pada

mata pelajaran matematika tidak ada. Akibatnya pelajaran matematika yang

diberikan mau mudah ataupun sulit mereka akan mengganggap sulit. Satu kata

yang selalu terdengar saat akan belajar matematika adalah “ahhh”. Kata “ahh”

(17)

matematika, (2) penerapan metode pembelajaran, lebih berpusat pada guru

sehingga aktivitas siswa di dalam dapat dikatakan pasif, (3) penggunaan media,

siswa hanya diberi penjelasan singkat kemudian bentuk bangun ruang

digambarkan dipapan tulis sehingga anak hanya mengingat apa yang digambar

guru dan (4) stimulus-respon, karena pembelajaran yang dilakukan guru monoton

hanya berjalan satu arah maka stimulus-respon antara siswa dan guru tidak terjalin

dengan baik sehingga siswa enggan bertanya hal yang mereka belum pahami dan

guru mengganggap semua siswa telah paham dengan materi yang telah

disampaikan.

Berdasarkan hasil kajian literatur, ternyata ditemukan pendekatan

pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan yang telah dipaparkan diatas.

Salah satu pendekatan yang cocok untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan

menjanjikan dapat mengintegrasikan siswa aktif dan kreatif dalam pembelajaran

yang efektif dan inovatif melalui penerapan pendekatan open-ended. Menurut

Hedden dan Speer (Martinus, 2003: 6) pendekatan open-ended adalah suatu

pendekatan pembelajaran yang dapat memberikan keleluasaan kepada siswa

berpikir secara aktif dan kreatif dalam menyelesaikan suatu permasalahan,

sehingga bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar. Pendekatan open ended

merupakan pembelajaran berdasarkan pada pemecahan masalah. Akan tetapi

masalah pada pendekatan ini harus terbuka. Keterbukaan masalah dapat menolong

siswa mengembangkan cara berpikirnya. Menurut Nohda (Permana, 2010: 12)

tujuan pembelajaran dengan pendekatan open-ended adalah untuk membantu

mengembangkan aktivitas yang aktif dan kreatif dari siswa dalam memecahkan

masalah.

Melalui penerapan pendekatan open ended proses pembelajaran di dalam

kelas berpusat kepada siswa karena peran guru sebagai pembimbing, mediator,

dan fasilitator. Menurut Dahlan (2012: 11) kelebihan dari pendekatan open-ended

adalah sebagai berikut: (1) siswa dapat berperan lebih aktif dan kreatif dalam

menyikapi suatu permasalahan yang diberikan oleh guru, (2) siswa lebih

(18)

(3) dalam proses pembelajaran siswa lebih santai tetapi serius sehingga materi

dapat diserap secara maksimal, (4) memberikan kesempatan yang lebih luas

khususnya bagi siswa yang hasilnya kurang untuk dapat menyelesaikan soal

dengan menggunakan caranya sendiri, dan (5) memberikan kesempatan kepada

siswa untuk memperoleh pengalaman yang lebih banyak dalam upaya

menemukan cara-cara efektif dalam menyelesaikan soal dengan dibantu oleh

gagasan-gagasan dari teman.

Barangkat dari latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Pendekatan

Open-Ended untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika

Materi Bangun Ruang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, secara

umum permasalahan yang akan diteliti adalah “bagaimanakah penerapan

pendekatan open-ended pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang

untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN 2 Cibodas Kecamatan

Lembang Kabupaten Bandung Barat?”.

Adapun secara khusus rumusan masalah penelitian ini dirinci sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran mata pelajaran matematika pada

materi bangun ruang melalui penerapan pendekatan open-ended untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN 2 Cibodas?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran matematika pada

materi bangun ruang melalui penerapan pendekatan open-ended untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN 2 Cibodas?

3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas V di SDN 2 Cibodas

pada mata pelajaran matematika pada materi bangun ruang melalui

(19)

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan

penelitian secara umum adalah untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan

open-ended pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas V di

SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Adapun secara khusus tujuan penelitian ini dirinci sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan bagaimana perencanaan pembelajaran mata pelajaran

matematika pada materi bangun ruang melalui penerapan pendekatan

open-ended untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN 2 Cibodas.

2. Mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran

matematika pada materi bangun ruang melalui penerapan pendekatan

open-ended untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN 2 Cibodas.

3. Mendeskripsikan bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas V di SDN 2

Cibodas pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang melalui

pendekatan open ended.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya

sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Hasil penelitian tindakan kelas mengenai penerapan pendekatan open ended

pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa agar siswa lebih termotivasi untuk belajar.

2. Bagi guru

Hasil penelitian tindakan kelas mengenai penerapan pendekatan open ended

pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang dapat memberikan

pengetahuan dan alternatif metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan

hasil belajar siswa serta menambah pengetahuan mengenai teori pembelajaran,

(20)

pendekatan, atau pun metode serta memberikan pengalaman berharga dalam

pembelajaran.

3. Bagi sekolah

Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan gambaran tentang

penerapan pendekatan open ended dapat meningkatkan kualitas sekolah.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian

selanjutnya.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan hasil kajian literatur dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai

berikut: “penerapan pendekatan open-ended dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas V pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang”.

F. Definisi Operasional

Ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan secara operasional dalam

mengukur keberhasilan dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut:

1. Pendekatan open-ended

Pendekatan open-ended merupakan salah satu pendekatan yang dapat

memberikan keleluasaan kepada siswa berpikir secara aktif dan kreatif dalam

menyelesaikan suatu permasalahan, sehingga bermanfaat untuk meningkatkan

hasil belajar. Hal ini sangat dimungkinkan karena dalam pembelajaran

open-ended, disajikan suatu permasalahan yang memungkinkan untuk berbagai

jawaban. Karakteristik dalam penerapan pendekatan open ended sebagai berikut:

a. Memberi masalah, guru memberikan masalah open ended yang berkaitan

dengan materi yang akan dipelajari,

b. Mengeksplorasi masalah, waktu mengeksplorasi masalah dibagi dua sesi.

(21)

menyelesaikan masalah. Pada sesi kedua siswa bekerja secara

berkelompok untuk mendiskusikan hasil pekerjaan individunya,

c. Merekam respon siswa, guru meminta beberapa orang siswa sebagai wakil

dari beberapa kelompok untuk mengemukakan hasil diskusinya. Siswa

diharapkan merespon masalah dalam berbagai cara atau penyelesaian dan

guru merekamnya,

d. Pembahasan respon siswa (diskusi kelas), guru mencatat respon siswa,

pendekatan atau solusi masalah mereka dan menulis sebanyak mungkin

kemungkinan respon siswa dan mendaftarnya,

e. Meringkas apa yang dipelajari, hasil diskusi kelas disimpulkan, kemudian

guru memberikan soal-soal lain yang berkaitan dengan materi yang sedang

dipelajari dan siswa diminta mengerjakannya, baik secara individu

maupun kelompok.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar yaitu kemampuan yang dicapai siswa melalui pembelajaran.

Adapun dalam konteks penelitian ini adalah kemampuan-kemampuan yang ingin

dicapai siswa sebagaimana tergambarkan dalam indikator capaian kompetensi

sebagai penjabaran dari Kompetensi Dasar 6.3. Menentukan Jaring-jaring

berbagai bangun ruang sederhana. Adapun indikator capaian kompetensi pada

siklus I yaitu menemutunjukkan 3 benda yang berbentuk prisma segitiga,

menggambar 2 jaring-jaring prisma segitiga dengan bentuk baru, dan merangkai

jaring-jaring prisma segitiga dengan bentuk baru. Selain itu, indikator capaian

kompetensi pada siklus II yaitu mengidentifikasi jaring-jaring tabung,

menggambar 2 jaring-jaring tabung dengan bentuk baru, merangkai jaring-jaring

tabung dengan bentuk baru.

3. Bangun ruang

Bangun ruang merupakan satu pokok bahasan mata pelajaran matematika di

kelas V berdasarkan kurikulum KTSP (2006) dengan Standar Kompetensi 6.

(22)

6.3. Menentukan Jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana. Pada penelitian

(23)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Model Penelitian

Penelitian tentang penerapan pendekatan open ended menggunakan

metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dikenal dengan nama Classroom

Action Reserch. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu model penelitian yang

dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Menurut Arikunto (Ekawarna, 2013: 5)

PTK merupakan suatu percermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa

tindakan yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersamanaan. Stephen Kemmis dan Will Car (Mulyasa, 2012: 5) menyatakan

bahwa :

“ ….. a form of self-reflective inquiry undertaken by participants (teachers, student or participals, for example) in social (including educational) situations in order to improve the rationality and justice of (a) their own social or educational practice, (b) their understanding of practices and (c) the situation in which the practices are carried out”.

Uraian di atas menunjukan bahwa penelitian tindakan merupakan sebuah

upaya yang ditujukan untuk memperbaiki keadaan atau memecahkan masalah

yang dihadapi di dalam sebuah kelas. Berdasarkan pengertian tersebut PTK dapat

diartikan sebagai upaya yang ditujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran

atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran. Sementara

menurut Mulyasa (2012: 6) menyatakan bahwa yang dimaksud PTK adalah

penelitian praktis, bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam

pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan.

Untuk menyusun PTK diperlukan langkah-langkah atau diperlukan desain

dalam menyusunnya. Desain penelitian adalah suatu rancangan bentuk atau model

suatu penelitian. Desain penelitian mempunyai peranan yang sangat penting,

karena keberhasilan suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pilihan desain atau

model penelitian. Didalam PTK, ada beberapa model desain penelitian yang

(24)

Kurt Lewin, model Kemmis dan Mc Taggart, model John Elliot, dan model Dave

Ebbutt.

Dalam penelitian ini model penelitian yang akan digunakan yaitu model

daur siklus yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Model ini

merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan Kurt Lewin.

Pada model Kemmis & Mc Taggart mencakup empat komponen, yaitu: rencana

(planning), tindakan (action), observasi (observation) dan refleksi (reflection).

Berikut ini merupakan gambar dari siklus penelitian tindakan kelas:

Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas diadaptasi dari Model Kemmis dan Mc. Taggart

Rencana Tindakan I

Pelaksanaan TIndakan I

Observasi Tindakan I

Refleksi Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I Observasi

Tindakan I

Kesimpulan dan Rekomendasi

Rencana Tindakan I

(25)

Keempat tahap dalam penelitian tindakan kelas adalah unsur untuk

membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke

langkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai

dengan refleksi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Cibodas yang berlokasi di Jalan

Maribaya Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Waktu

penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yaitu siswa SD Negeri 2 Cibodas kelas VB dengan

jumlah siswa sebanyak 26 orang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 15 orang

siswa perempuan.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dirancang untuk dilaksanakan dalam beberapa siklus.

Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada model yang

dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Adapun tahapan yang ditempuh adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

NO. KEGIATAN April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 SIKLUS I

1. Perencanaan tindakan

a. Melakukan studi dokumentasi

b. Merancang dan

menyusun RPP

c. Mengembangkan alat peraga, alat bantu

atau media

(26)

d. Menyusun alat evaluasi

pembelajaran

e. Menyusun instrumen penelitian

f. Melakukan

konsultasi terhadap RPP, instrumen, serta alat evaluasi

g. Merevisi instrumen jika diperlukan

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran, meliputi : 1) Mengaitkan

pengetahuan awal terhadapa materi yang disampaikan 2) Guru memberikan

masalah non-rutin

dengan cara

penyelesaian

terbuka. (tahap pemberian

masalah).

3) Selanjutnya siswa menyelesaikan soal baik secara secara kelompok ataupun perorangan. (tahap pengeksplorasian masalah)

4) Siswa menjelaskan cara menyelesaikan

masalah serta

solusinya di depan

kelas (tahap

merekam respon siswa)

(27)

pengembanganya melalui pertanyaan

guru (tahap

pembahasan respon siswa)

6) Selesai berdiskusi, siswa

menyimpulkan hasil diskusi kemudian menyelesaikan masalah baru agar ketercapaian dapat terlihat lebih jelas (tahap meringkas apa yang dipelajari) 7) Guru menjelaskan

kembali konsep

yang telah

dipelajari

8) Melaksanakan tes akhir siklus di akhir pembelajaran

3. Observasi

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain: a. Observasi tentang

persiapan pembelajaran

b. Observasi tentang aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung

c. Observasi tentang aktivitas guru pada saat pembelajaran berlangsung

a. Melakukan diskusi

balikan dengan

observer setelah tindakan di lakukan b. Merencanakan

perbaikan tindakan,

(28)

berdasarkan hasil yang diperoleh

c. Menyimpulkan hasil refleksi.

SIKLUS II

1. Perencanaan tindakan

a. Merancang dan

menyusun RPP sesuai hasil refleksi

b. Mengembangkan alat peraga, alat bantu

d. Menyusun instrumen penelitian.

e. Melakukan

konsultasi terhadap RPP, instrumen, serta alat evaluasi

f. Merevisi instrumen jika diperlukan

2. Pelaksanaan Tindakan

Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran, meliputi:

a. Mengaitkan

pengetahuan awal terhadap materi yang disampaikan

b. Guru memberikan masalah non-rutin

dengan cara

penyelesaian terbuka. (tahap pemberian masalah)

c. Selanjutnya siswa menyelesaikan soal baik secara secara kelompok ataupun perorangan. (tahap

(29)

masalah)

d. Siswa menjelaskan cara menyelesaikan

masalah serta

solusinya di depan kelas (tahap merekam respon siswa)

e. Siswa berdiskusi antar kelompok serta pengembanganya melalui pertanyaan

guru (tahap

pembahasan respon siswa)

f. Selesai berdiskusi, siswa menyimpulkan

hasil diskusi

kemudian menyelesaikan

masalah baru agar ketercapaian dapat terlihat lebih jelas (tahap meringkas apa yang dipelajari). g. Guru menjelaskan

kembali konsep yang telah dipelajari, h. Melaksanakan tes

akhir siklus di akhir

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain:

a. Observasi tentang persiapan

pembelajaran

b. Observasi tentang aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung

(30)

pembelajaran 4 Refleksi

a. Melakukan diskusi

balikan dengan

observer setelah tindakan di lakukan, b. Merencanakan

perbaikan tindakan, berdasarkan hasil yang diperoleh

c. Menyimpulkan hasil refleksi.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini diantaranya

sebagai berikut:

1. Observasi

Menurut Arikunto (2008: 30) “Pengamatan atau observasi (observation)

adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara

teliti serta pencatatan secara sistematis”. Observasi digunakan untuk

menyimpulkan data tentang interaksi siswa dan interaksi guru di dalam kelas.

2. Tes

Menurut Arikunto (2008: 33) menyatakan bahwa “Tes merupakan suatu

alat pengumpul informasi tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes

ini bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan”. Tes dalam

penelitian ini adalah digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar

dan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.

Adapun instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian kali

ini adalah :

1. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan lembar yang digunakan untuk memperoleh

data terhadap aktivitas guru dan siswa yang terjadi selama pembelajaran

berlangsung dengan menerapkan pendekatan open-ended pada materi jaring-jaring

(31)

proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung sesuai dengan perencanaan yang

telah disusun atau tidak.

2. Studi Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006: 231) menyatakan bahwa “Studi dokumentasi

yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,

buku, surat kabar, majalah, dsb”. Dokumen dalam penelitian ini yaitu LKS, daftar

nilai siswa, dan foto. Dokumen foto berfungsi untuk memberikan gambaran

secara lebih nyata mengenai kegiatan kelompok siswa dan menggambarkan

suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung.

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan dilakukan untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi

sehubungan dengan tindakan yang dilakukan guru. Catatan ini berguna untuk

mengetahui perkembangan siswa dalam proses pembelajaran.

4. Soal Tes

Soal tes yang digunakan adalah soal tes uraian. Soal uraian adalah soal

yang menuntut siswa untuk mengorganisasikan gagasan dengan cara

mengemukakan gagasan tersebut ke dalam bentuk tulisan.

F. Analisis dan Interpretasi Data

Data yang telah diperoleh melalui instrumen-instrumen yang digunakan

dalam penelitian dapat diolah dan dikelompokkan menjadi data pelaksanaan

pembelajaran dan data hasil belajar.

1. Pengolahan data pelaksanaan pembelajaran merupakan data yang diperoleh

melalui hasil observasi yang dilakukan selama penelitian berlangsung.

Menurut Sugiyono (2008: 32) data pelaksanaan pembelajaran diolah melalui

beberapa tahap diantaranya sebagai berikut:

a. Seleksi data, menyeleksi data yang penting sesuai dengan kebutuhan

(32)

b. Klasifikasi data, mengklasifikasikan data pelaksanaan pembelajaran

menjadi dua yaitu data aktifitas guru dan aktifitas siswa,

c. Display data, menampilkan data yang telah diseleksi dan diklasifikasi,

d. Interpretasi data, mengiterpretasi data yang telah ada. Data terbagi ke

dalam dua yaitu data pelaksanaan pembelajaran dan data hasil tes,

e. Refleksi, meninjau kembali data yang telah diinterpretasi.

2. Pengolahan data hasil belajar merupakan pengolahan data yang diperoleh dari

hasil tes akhir pada tiap siklus yang didapat melalui pemberian skor. Menurut

Arikunto (2008: 235) menyatakan bahwa “Skor adalah hasil pekerjaan

menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka bagi setiap soal

tes yang dijawab betul oleh siswa”. Skor tiap tes yang diberikan berbeda-beda disesuaikan dengan banyaknya soal tes dan bobot soal. Adapun data hasil

belajar dapat diolah sebagai berikut:

a. Menghitung nilai siswa dengan rumus (Depdiknas, 2006: 367):

Nilai = � � ℎ

� 100

b. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus (Arikunto, 2008: 264):

X = �

Keterangan:

∑N = total nilai yang diperoleh siswa n = jumlah siswa

X = nilai rata-rata kelas

c. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus (Aqib,

2011: 40):

TB = � 100%

Keterangan:

∑ siswa yang tuntas belajar = jumlah siswa yang tuntas belajar

n = banyak siswa

100% = bilangan tetap

(33)

d. Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa dalam % dengan rumus (Aqib

2011: 41):

Tabel 3.2

Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa Tingkat Keberhasilan (%) Arti

>80%

60-79%

40-59%

20-39%

<20%

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

(34)
(35)

66

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti dideskripsikan pada

Bab IV, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang menerapkan pendekatam open ended. Pada

dasarnya RPP disusun dengan sistematika yang sama. Namun, di dalam

kegiatan pembelajarannya, RPP ini disusun sesuai dengan karakteristik

pendekatan open ended yaitupemberian masalah, pengeksplorasian masalah,

perekaman respon siswa, pembahasan respon siswa, dan pemberian

kesimpulan. Setiap siklus perencanaan pembelajaran mengalami perubahan

sebagai upaya perbaikan dan penyempurnaan untuk pelaksanaan pembelajaran

berikutnya.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan open ended pada

materi jaring-jaring bangun ruang dapat meningkatakan aktivitas guru dan

siswa. Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat pada saat kegiatan

pembelajaran siswa terilhat lebih aktif dan kreatif selain itu kegiatan yang

dilaksanakan pun berpusat pada siswa. Sebagian besar siswa beraktivitas

dalam pembelajaran, dan sebagian besar siswa mampu mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru. Sedangkan peran guru dalam pembelajaran sebagai

pembimbing, mediator dan fasilitator. Selama kegiatan pembelajaran

berlangsung siswa menjadi tertarik terhadap pelajaran matematika. Selain itu,

siswa dapat membangun pengetahuan sendiri serta mampu menyelesaikan

masalah dengan beragam cara tanpa harus selalu mengadopsi konsep yang

diberikan guru.

3. Penerapan pendekatan open ended pada pembelajaran materi jaring-jaring

(36)

menunjukkan rata-rata kelas sebesar 72,11 dengan persentase ketuntasan

belajar 80,77% sedangkan hasil siklus II rata-rata siswa mencapai 80,19

dengan persentase ketuntasan belajar 92,31%. Dari kedua siklus tersebut

mengalami peningkatan nilai rata-rata dan persentase ketuntasan belajar

setelah menerapkan pendekatan open ended bila dibandingkan dengan

sebelum menerapkan pendekatan open ended yang memperoleh nilai rata-rata

sebesar 66,73 dan persentase ketuntasan belajar sebesar 50%.

B. Saran

Penelitian ini memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan kualitas

pembelajaran matematika baik dari segi proses maupun hasil belajar siswa. Sesuai

dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mencoba memberikan

sumbang saran yang mudah-mudahan bermanfaat bagi pihak yang terkait

sekurangnya bagi peningkatan kualitas pembelajaran di SD Negeri 2 Cibodas

ataupun Kecamatan Lembang pada umumnya.

1. Bagi Guru

a. Penerapan pendekatan open ended pada pembelajaran tidak hanya terbatas

pada satu pokok bahasan saja, akan tetapi dapat diterapkan pada pokok

bahasan yang lainnya pada mata pelajaran matematika.

b. Untuk dapat mengembangkan penerapan pendekatan open ended, terlebih

dahulu harus mengkaji dan menelaah teori mengenai pendekatan open

ended, serta menguasai kurikulum. Sehingga bagi guru yang akan

menerapkan pendekatan open ended dalam proses pembelajaran terlebih

dahulu harus mempelajari berbagai konsep atau teori yang berhubungan

dengan pendekatan open ended serta menguasai kurikulum dan materi

ajar.

2. Bagi Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah hendaknya dapat memfasilitasi guru dengan menyediakan

(37)

guru untuk berkreasi sehingga pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih

optimal.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian tindakan kelas mengenai penerapan pendekatan open ended

perlu dilanjutkan oleh peneliti selanjutnya untuk dapat memperoleh hasil

yang benar-benar optimal.

b. Bagi peneliti selanjutnya akan mencoba meneliti penerapan pendekatan

open ended harus lebih mematangkan perencanaannya serta mampu

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Adhar, L. (2012). Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 2. [online]. Tersedia di: https://wwwjurnal.upi.edu. Diakses 30 Maret 2014.

Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Aqib, Zainal. (2011). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung: CV. Yrama Widya.

Burhanudin. (2011). Penerapan pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan kompetensi strategis siswa SMP.

Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan.

Dahlan, Jarnawi, A. (2012). Pendekatan Open-Ended dalam Pembelajaran Matematika. [online]. Tersedia di: https://www.repository.upi.edu. Diakses 26 April 2014 Pukul 19:46 WIB

Depdiknas. (2009). Panduan KTSP (BSNP) Permendiknas No.22/2006 tentang Standar Isi, Standar Kompetensi, dan Kompetensi Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Dimyati, M. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineke Cipta

Ekawarna, Prof. Dr. M.Psi. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP Press Group.

Fathani, A.H. (2009). Matematika Hakikat & Logika. Yogyakarta: Ar-ruzz Media Group.

Fitriana, Rahmawati. (2013). Pengaruh Pendekatan Pendidikan Realistik Matematika dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar [online]. Tersedia di: http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpm/article/view/303/69. Diakses 10 Maret 2014 pukul 20.08 WIB.

(39)

Kosasih, Usep. (2012). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Komunikasi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaranb dengan Pendekatan Open Ended. Tesis Sekolah Pasca Sarjana UPI. Tidak diterbitkan.

Kusumawati, H., Aksin, Nur., dan Sumanto. (2008). Gemar Matematika untuk SD kelas V. Bandung: Pusat Perbukuan.

Martinus. (2010). Pembelajaran open-ended pada luas segitiga siswa Sma negeri 2

indrajaya. [online] Tersedia di:

http://ejurnal.stkipjb.ac.id/index.php/AS/article/viewFile/205/141. Diakses 10 Maret 2014 pukul 20.08 WIB.

Mulyasa, (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Permana, R. Izdni Zhahrina. (2010). Implementasi pendekatan open-ended untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa SMP kelas VII. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan.

Prasetyo, Oki. (2013). Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD 3 Mlowokarangtalun. Skripsi Jurusan PGSD IKIP PGRI Semarang. Tidak diterbitkan.

Russefendi, H.E.T. (2006). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Penerbit Tarsito.

Savitri, D. (2013). Penerapan Pendekatan Konstruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Wujud Benda dan Sifatnya. Skripsi Jurusan PGSD FIP.UPI. Tidak diterbitkan.

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan r&d). Bandung: Alfabeta.

(40)
(41)

Rubrik Penskoran Tes Hasil Belajar Siklus II

No

Indikator Capaian Kompetensi

Bentuk Soal Kriteria Penskoran Skor

1 Mengidentifikasi bentuk jaring-jaring tabung.

1. Pilih satu atau lebih jaring-jaring yang dapat dibentuk tabung dan tuliskan bangun datar apa saja yang membentuk tabung

- Menuliskan satu jaring-jaring berbentuk tabung dan menuliskan bangun-bangun datar yang membentuk tabung dengan benar.

- Menuliskan dua jaring-jaring berbentuk tabung dan menuliskan bangun-bangun datar yang membentuk tabung dengan benar.

10

20

2. Hedy mengatakan

”Dari hasil

pengamatan saya ternyata jaring-jaring tabung dibangun oleh satu buah persegi dan tiga buah segitiga. Kemudian dia juga mengatakan bahwa jaring-jaring tabung juga bisa dibuat dari tiga buah segitiga. Jelaskan bagaimana kamu mengetahui bahwa Hedy

membuat penjelasan yang salah!

- Memberikan jawaban yang benar terhadap pernyataan pertama tetapi pernyataan kedua salah atau sebaliknya. - Memberikan jawaban

yang tepat terhadap kedua pernyataan.

10

20

2 Menggambarkan jaring-jaring tabung bentuk baru

- Menggambarkan satu jaring-jaring.

- Menggambarkan dua jaring-jaring,

15

(42)

3. Gambar di samping merupakan jaring-jaring tabung yang sering kita lihat. Apakah terdapat bentuk jaring-jaring tabung yang berbeda dari gambar di atas? Jelaskan serta

buktikan dengan cara kalian membuat jaring-jaring tabung yang berbeda dengan gambar di atas!

.

3 Merangkai jaring-jaring tabung dengan bentuk baru

4. kalian membuat jaring-jaring tabung, sekarang kalian rangkailah jaring-jaring tabung tersebut sehingga membentuk bangun tabung.

- Merangkai jaring-jaring tabung yang baru menjadi tabung tetapi masih kurang tepat. - Merangkai jaring-jaring

tabung yang baru menjadi tabung dengan tepat

15

(43)

Kelas/ Semester : IV / II

Hari Tanggal : ...

Aspek yang Diamati

Keterlaksanaan Deskripsi Aktivitas

Ya Tidak Guru Siswa

Kegiatan Awal (Pendahuluan)

a. Membuka pembelajaran.

b. Siswa berdo’a kemudian guru

mengabsen kehadiran siswa.

c. Mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga serta mengkondisikan siswa ke dalam situasi belajar.

d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.

e. Mengaitkan pembelajaran yang telah dilakukan dengan pengetahuan awal siswa mengenai tabung.

________________________________

Kegiatan Inti

a. Membentuk siswa ke dalam beberapa kelompok.

b. Memperlihatkan macam-macam jaring-jaring bangun ruang.

c. Guru bertanya mengenai

(44)

(Tahap mengeksplorasi masalah)

e. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab terkait masalah diatas.

f. Guru memberikan pertanyaan

mengenai kemungkinan ada bentuk jaring-jaring tabung lain yang dapat dibuat tabung. (Tahap memberi masalah)

g. Mengerjakan tugas kelompok untuk menggambar jaring-jaring tabung yang baru dan berbeda dengan yang telah dicontohkan (Tahap mengeksplorasi masalah)

h. Perwakilan siswa diminta untuk mengemukakan hasil diskusinya.

(Tahap merekam respon siswa)

i. Guru bersama siswa mengumpulkan setiap respon yang dikemukan

kemudian bersama-sama siswa

membahasnya. (Tahap pembahasan respon siswa)

j. Menyimpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan. (Tahap meringkas apa yang dipelajari)

(45)

Lembang, ……… 2014

Observer

(...) meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan

penyimpulan

b. Guru menyampaikan materi selanjutnya kepada siswa.

c. Siswa bersama guru berdo’a untuk mengakhiri pembelajaran.

d. Menutup pembelajaran.

________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________

(46)

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V

Pokok Bahasan : Jaring-jaring Bangun Ruang Sederhana

Sub Pokok Bahasan : Jaring-jaring Tabung

Hari/ tanggal :

TEMUAN ESENSIAL

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

……… ……… ……… ………

Lembang, 2014

Peneliti,

(47)

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V

Pokok Bahasan : Jaring-jaring Bangun Ruang Sederhana

Sub Pokok Bahasan : Jaring-jaring Tabung

Hari/ tanggal :

TEMUAN ESENSIAL Diisi oleh observer berhubungan dengan KBM

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

……… ……… ……… ………

Lembang, 2014

(48)
(49)

Kelas/ Semester : IV / II

Hari Tanggal : ...

Aspek yang Diamati

Keterlaksanaan Deskripsi Aktivitas

Ya Tidak Guru Siswa

Kegiatan Awal (Pendahuluan)

a. Guru membuka pembelajaran dengan memberikan salam terlebih dahulu.

b. Kemudian siswa berdo’a dipimpin oleh KM

dan selanjutnya guru mengabsen kehadiran siswa.

c. Setelah selesai mengabsen kehadiran siswa, guru mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga serta mengkondisikan siswa ke dalam situasi belajar.

d. Setelah kondisi siswa terlihat bersemangat guru menyampaikan guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. e. Guru memperlihatkan macam-macam benda

(50)

kelompok masing-masing kelompok berjumlah 5 orang.

b. Guru memperlihatkan macam-macam

jaring-jaring bangun ruang kemudian guru menanyakan bangun apakah yang memiliki jaring-jaring tersebut?

c. Setelah siswa menjawab guru bertanya kembali apakah hanya bangun tersebut yang memiliki banyak jaring-jaring? Apakah prisma hanya memiliki satu jaring-jaring? Mengapa? (Tahap memberi masalah)

d. Kemudian guru memberikan tugas

kelompok untuk membuat jaring-jaring prisma segitiga dengan bentuk jaring-jaring yang berbeda setiap kelompok (Tahap mengeksplorasi masalah)

e. Setelah selesai guru meminta beberapa orang siswa sebagai wakil dari beberapa kelompok untuk mengemukakan hasil diskusinya. Pada saat presentasi siswa diharapkan merespon masalah dalam berbagai cara atau penyelesaian dan guru merekamnya. (Tahap merekam respon siswa)

f. Guru mengumpulkan setiap respon yang dikemukan siswa kemudian bersama-sama siswa membahasnya. (Tahap pembahasan

(51)

Lembang, ……… 2014

Observer

(...)

dipelajari)

h. Kemudian guru memberikan tes akhir yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.

a. Setelah selesai guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan b. Sebelum menutup kegiatan pembelajaran

guru menyampaikan materi selanjutnya kepada siswa.

c. Siswa bersama guru berdo’a untuk mengakhiri pembelajaran.

d. Guru menutup pembelajaran.

(52)

LEMBAR OBSERVASI TERHADAP GURU DAN SISWA (SIKLUSI II)

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : IV / II

Hari Tanggal : ...

Aspek yang Diamati

Keterlaksanaan Deskripsi Aktivitas

Ya Tidak Guru Siswa

Kegiatan Awal (Pendahuluan)

a. Membuka pembelajaran.

b. Siswa berdo’a kemudian guru

mengabsen kehadiran siswa.

c. Mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga serta mengkondisikan siswa ke dalam situasi belajar.

d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.

e. Mengaitkan pembelajaran yang telah dilakukan dengan pengetahuan awal siswa mengenai tabung.

________________________________

Kegiatan Inti

(53)

tabung. (Tahap memberi masalah)

d. Siswa secara individu diminta mengidentifikasi jaring-jaring tabung.

(Tahap mengeksplorasi masalah)

e. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab terkait masalah diatas.

f. Guru memberikan pertanyaan

mengenai kemungkinan ada bentuk jaring-jaring tabung lain yang dapat dibuat tabung. (Tahap memberi masalah)

g. Mengerjakan tugas kelompok untuk menggambar jaring-jaring tabung yang baru dan berbeda dengan yang telah dicontohkan (Tahap mengeksplorasi masalah)

h. Perwakilan siswa diminta untuk mengemukakan hasil diskusinya.

(Tahap merekam respon siswa)

i. Guru bersama siswa mengumpulkan setiap respon yang dikemukan

kemudian bersama-sama siswa

membahasnya. (Tahap pembahasan respon siswa)

(54)

Lembang, ……… 2014

Observer

(...)

Kegiatan Akhir

a. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan

penyimpulan

b. Guru menyampaikan materi selanjutnya kepada siswa.

c. Siswa bersama guru berdo’a untuk mengakhiri pembelajaran.

d. Menutup pembelajaran.

________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________

(55)

Rubrik Penskoran Tes Hasil Belajar Siklus I

No

Indikator Capaian Kompetensi

Bentuk Soal Kriteria Penskoran Skor

1 Menemutunjukk

an benda-benda berbentuk prisma.

Coba kalian perhatikan benda-benda tersebut! Tunjukan manakah yang termasuk bangun prisma segitiga?

- Menunjukkan satu benda berbentuk prisma - Menunjukkan 2 benda

berbentuk prisma - Menunjukkan 3 benda

berbentuk prisma

Apakah jaring-jaring prisma hanya bisa dibuat satu jaring-jaring? Mengapa?

- Menggambar satu jaring-jaring prisma - Menggambar dua

jaring-jaring prisma

-15

30

Menurut Yuda gambar A

dan gambar B

merupakan jaring-jaring prisma segitiga karena keduanya bisa dibentuk prisma segitiga. Mei tidak setuju dengan Yuda. Siapakah yang benar? Mengapa?

- Memberikan jawaban yang tepat tetapi

alasannya kurang tepat. - Memberikan jawaban

dan alasan yang tepat

10

20

3 Merangkai jaring-jaring bangun ruang prisma

Apakah jaring-jaring yang kalian gambar bisa dirangkai menjadi bentuk prisma? Mengapa?

- Merangkai jaring-jaring prisma tidak sesuai dengan gambar. - Merangkai

jaring-jaring prisma tidak sesuai dengan gambar.

.

15

(56)

(SIKLUS I)

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : IV / II

Hari Tanggal : ...

Aspek yang Diamati

Keterlaksanaan Deskripsi Aktivitas

Ya Tidak Guru Siswa

Kegiatan Awal (Pendahuluan)

a. Guru membuka pembelajaran dengan memberikan salam terlebih dahulu. b. Kemudian siswa berdo’a dipimpin oleh

KM dan selanjutnya guru mengabsen kehadiran siswa.

c. Setelah selesai mengabsen kehadiran siswa, guru mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga serta mengkondisikan siswa ke dalam situasi belajar.

d. Setelah kondisi siswa terlihat bersemangat guru menyampaikan guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.

e. Guru memperlihatkan macam-macam benda kemudian siswa diminta

(57)

Kegiatan Inti

a. Guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok berjumlah 5 orang.

b. Guru memperlihatkan macam-macam jaring-jaring bangun ruang kemudian guru menanyakan bangun apakah yang memiliki jaring-jaring tersebut?

c. Setelah siswa menjawab guru bertanya kembali apakah hanya bangun tersebut yang memiliki banyak jaring-jaring? Apakah prisma hanya memiliki satu jaring-jaring? Mengapa? (Tahap memberi masalah)

d. Kemudian guru memberikan tugas kelompok untuk membuat jaring-jaring prisma segitiga dengan bentuk jaring-jaring yang berbeda setiap kelompok

(Tahap mengeksplorasi masalah)

e. Setelah selesai guru meminta beberapa orang siswa sebagai wakil dari beberapa kelompok untuk mengemukakan hasil diskusinya. Pada saat presentasi siswa diharapkan merespon masalah dalam berbagai cara atau penyelesaian dan guru merekamnya. (Tahap merekam respon

(58)

Lembang, ……… 2014

Observer sama siswa membahasnya. (Tahap

pembahasan respon siswa)

g. Setelah selesai berdiskusi, siswa diminta guru menyimpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan. (Tahap meringkas apa yang dipelajari) bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

b. Sebelum menutup kegiatan pembelajaran guru menyampaikan materi selanjutnya kepada siswa.

c. Siswa bersama guru berdo’a untuk mengakhiri pembelajaran.

d. Guru menutup pembelajaran.

(59)
(60)
(61)

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V

Pokok Bahasan : Jaring-jaring Bangun Ruang Sederhana

Sub Pokok Bahasan : Jaring-jaring Prisma Segitiga

Hari/ tanggal :

TEMUAN ESENSIAL

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

Lembang, 2014

Peneliti,

(62)

CATATAN LAPANGAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : V

Pokok Bahasan : Jaring-jaring Bangun Ruang Sederhana

Sub Pokok Bahasan : Jaring-jaring Prisma Segitiga

Hari/ tanggal :

TEMUAN ESENSIAL Diisi oleh observer berhubungan dengan KBM

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

Lembang, 2014

Observer,

(63)

Gambar

Tabel 1.1 Nilai rata-rata hasil tes awal
Gambar 3.1
Tabel 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.2 Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa
+3

Referensi

Dokumen terkait

Foto Mikro Permukaan Spesimen Setelah Dilakukan Pengujian Untuk Rasio Kecepatan 10 dengan perbesaran (a) 5x dan (b) 10x. Pada Gambar 9 dapat dilihat pola keausan yang

Vitamin E dapat berguna dalam mengurangi ketegangan pada payudara yang merupakan salah satu gejala PmS (Jacobs, 2000). Sodium

Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan macromedia flash MX yang memiliki kemampuan yang dibuat dengan teknologi vector graphics yang mendeskripsikan gembar memakai garis dan

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan

Muatan lokal merupakan bagian dari suatu sistem yang berkesinambungan dengan bagian lain yang berfungsi sebagai salah satu upaya dalam mencapai suatu tujuan

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas, dengan ini kami sampaikan

MATCH ALL SOURCES (ONLY SELECTED SOURCE

Sumsum tulang belakang Otak besar Otak tengah Otak depan Otak kecil Sumsum lanjutan Saraf somatik Saraf otonom.. 12 pasang saraf otak (saraf