PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V di SDN 2 Cibodas)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Dhea Herdiyanti Utami NIM. 1003483
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
oleh
Dhea Herdiyanti Utami NIM. 1003483
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Dhea Herdiyanti Utami 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-undang.
MATERI BANGUN RUANG
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V di SDN 2 Cibodas)
oleh
Dhea Herdiyanti Utami 1003483
Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I
Dra. Kurniasih, M.Pd. NIP. 195906231985032003
Pembimbing II
Andhin Dyas Fitriani, M.Pd. NIP. 198507112009122006
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMAKASIH ... ii
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR DIAGRAM………viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Hasil Penelitian ... 6
E. Hipotesis Tindakan ... 7
F. Definisi Operasional ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendekatan Open Ended ... 9
1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran ... 9
2. Pengertian Pendekatan Open Ended ... 9
3. Prinsip Pendekatan Open Ended ... 10
4. Kelebihan dan KekuranganPendekatan Open Ended ... 15
B. Hakikat Pembelajaran Matematika ... 15
1. Tujuan Pembelajaran Matematika………...15
2. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Matematika SD……….17
C. Penerapan Pendekatan Open Ended pada Mata Pelajaran Matematika ... 21
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26
C. Subjek Penelitian ... 26
D. Prosedur Penelitian ... 26
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 31
F. Analisis dan Interpretasi Data... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 35
1. Siklus I... 35
2. Siklus II ... 48
B. Pembahasan ... 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 66
B. Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 69
LAMPIRAN ... 71
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Hasil Tes Awal ... 3
Tabel 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 26
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Prinsip Pendekatan Open ended ... 12
Gambar 2.2 Jaring-jaring Prisma Segitiga ... 18
Gambar 2.3 Jaring-Jaring Tabung ... 18
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Peningkatan nilai data awal dan siklus I ... 43
Diagram 4.2 Peningkatan nilai rata-rata kelas siklus I... 44
Diagram 4.3 Persentase ketuntasan belajar siklus I………...44
Diagram 4.4 Peningkatan nilai siklus I dan siklus II……….54
Diagram 4.5 Peningkatan nilai rata-rata kelas siklus II……….55
Diagram 4.6 Persentase ketuntasan belajar siklus II……….55
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PEMBELAJARAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 71
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 75
LAMPIRAN B INSTRUMEN PENGUMPUL DATA Lembar Observasi Kegiatan Guru dan Siswa Siklus I ... 79
Lembar Observasi Kegiatan Guru dan Siswa Siklus II ... 82
Catatan Lapangan Guru ... 85
Catatan Lapangan Observer ... 87
Pedoman Penskoran Soal Tes Siklus I ... 89
Pedoman Penskoran Soal Tes Siklus II... 90
Soal Tes Siklus I ... 92
Soal Tes Siklus II ... 94
LAMPIRAN C HASIL PENELITIAN Lembar Observasi Kegiatan Guru dan Siswa Siklus I ... 97
Lembar Observasi Kegiatan Guru dan Siswa Siklus II ... 106
Lembar Catatan Lapangan Guru Siklus I ... 118
Lembar Catatan Lapangan Guru Siklus II ... 119
Lembar Catatan Lapangan Observer Siklus I... 120
Lembar Catatan Lapangan Observer Siklus II ... 124
Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ... 126
Tes Akhir Siklus I ... 127
Tes Akhir Siklus II ... 133
LAMPIRAN D DOKUMENTASI Dokumentasi ... 142
LAMPIRAN E SURAT-SURAT Surat Keputusan Dosen Pembimbing ... 152
Surat Izin Penelitian dari Universitas ... 154
Surat Izin Penelitian dari Kabupaten ... 155
Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah ... 156
PENERAPAN PENDEKATAN OPEN ENDED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
MATERI BANGUN RUANG
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V di SDN 2 Cibodas)
Dhea Herdiyanti Utami (1003483)
ABSTRAK
Penelitian ini berkenaan dengan penerapan pendekatan open ended pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang yang dilaksanakan di SDN 2 Cibodas, Lembang. Tujuan penelitian yang ingin dicapai secara umum adalah mendeskripsikan bagaimanakah penerapan pendekatan open-ended pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas V. Adapun secara khusus tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: (1) mendeskripsikan bagaimanakah perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan open ended pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang, (2) mendeskripsikan bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan open ended pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang, dan (3) mendeskripsikan bagaimanakah peningkatan hasil belajar setelah menerapkan pendekatan open ended pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis & McTaggart. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan beberapa tahapan. Setiap tahapan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan tes dengan instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi, studi dokumentasi, catatan lapangan dan tes. Subjek penelitian yaitu siswa SDN 2 Cibodas kelas VB dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 72,11 dan persentase ketuntasan 80,77%. Pada siklus II meningkat menjadi 80,19 dengan persentase ketuntasan belajar 92,31%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat setelah menerapkan pendekatan open ended. Selain itu, dengan menerapkan pendekatan
Kata kunci: Pendekatan Open Ended, Hasil Belajar, Bangun Ruang
THE APPLICATION OF THE OPEN ENDED APPROACH TO INCREASE STUDENTS’ STUDY RESULT IN MATHEMATICS’
GEOMETRY MATERIAL
(Classroom Action Research in Fifth Graders of SDN 2 Cibodas)
Dhea Herdiyanti Utami (1003483)
ABSTRACT
suggested to the teacher to apply open ended approach in Mathematics so that the students’ learning result can be increased.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan sebuah mata pelajaran yang diajarkan dari mulai
jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
Matematika yang juga merupakan dasar dari beberapa ilmu, seperti statistika,
akuntansi, fisika, kimia, dan lain-lain, yang seharusnya menjadi mata pelajaran
yang dikuasai sedari dini oleh siswa. Seperti yang disebutkan dalam panduan
KTSP (BSNP) Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi, Standar
Kompetensi & Kompetensi Dasar (Depdiknas, 2009: 117) bahwa:
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang tercantum dalam
Kurikulum Sekolah Dasar. Tujuan mata pelajaran matematika sebagaimana yang
tertuang dalam dokumen standar kompetensi mata pelajaran matematika untuk
satuan SD/MI pada kurikukulum 2006 menyatakan sebagai berikut: (a)
memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah, (b) menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti,
atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, (c) memecahkan masalah
yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, (d)
mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah, dan (e) memiliki sikap menghargai kegunaan
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah (Depdiknas, 2009: 417).
Melalui kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat mencapai
kompetensi-kompetensi sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Disinilah guru memiliki peranan penting dalam pencapaian kompetensi siswa.
Guru harus mampu merancang sebuah perangkat pembelajaran serta media
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan sehingga siswa
mampu mencapai tujuan kompetensi yang diinginkan. Pembelajaran matematika
hendaknya menggunakan pendekatan pemecahan masalah dengan mengenalkan
masalah yang sesuai dengan situasi (kontekstual). Dengan mengajukan masalah
kontekstual siswa secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika
(Depdiknas, 2009: 416).
Salah satu materi pokok matematika di kelas V SD yaitu bangun ruang,
materi ini erat sekali dengan kehidupan siswa sehari-hari. Siswa belajar di dalam
ruang kelas yang merupakan suatu bangun ruang, rumah yang dipakai sebagai
tempat tinggal siswa pun berbentuk bangun ruang. Selain itu, benda-benda yang
ada disekitar siswa pun seperti televisi, bungkus sereal, kaleng susu, dan lain-lain
merupakan suatu konsep bangun ruang. Secara otomatis siswa bersinggungan
langsung dengan konsep bangun ruang di dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan pengalaman di lapangan pada saat peneliti mengajar di kelas
V ketika melaksanakan praktek mengajar di SDN 2 Cibodas seringkali dijumpai
adanya kecenderungan siswa tidak tertarik dengan mata pelajaran matematika.
Hal tersebut dapat terlihat pada saat guru menerangkan materi sebagian besar
siswa tidak memperhatikan. Siswa memperhatikan apabila guru telah menegur.
Pada saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada materi yang
kurang dipahami, siswa hanya diam tidak ada satu orang pun yang bertanya
sehingga pembelajaran hanya berjalan satu arah. Saat guru memberikan soal
latihan untuk dikerjakan di depan kelas ternyata sebagian besar siswa belum
Guru kemudian memberikan penjelasan kembali mengenai materi yang
disampaikan, sebagian besar siswa mulai bisa memahami materi yang
disampaikan guru. Lalu guru memberikan soal latihan secara terus menerus
sampai siswa benar-benar paham materi yang dipelajari. Setelah siswa memahami
materi yang sedang dipelajari, guru memberikan soal evaluasi dan hasilnya siswa
mampu mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru meskipun masih ada siswa
yang nilainya dibawah KKM. Menurut Wahyudin (Adhar, 2012: 3) menyebutkan
bahwa sebagian besar siswa tampak mengikuti dengan baik setiap informasi dari
guru sehingga guru asyik sendiri menjelaskan apa yang telah disiapkan berarti
siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh guru. Guru pada umumnya
mengajar dengan metode ceramah dan ekspositori. Berdasarkan hasil tes awal
yang dilakukan kepada siswa kelas VB SD 2 Cibodas didapatkan data sebagai
berikut:
Tabel 1.1 Nilai rata-rata hasil tes awal Kelas Banyaknya
siswa Jumlah Nilai KKM Rata-rata Nilai
VB 26 1735 65 66,73
Dari hasil yang diperoleh melalui tes awal yang dilakukan pada tanggal 11
April 2014 menunjukkan masih rendahnya nilai matematika siswa. Rata-rata nilai
sebesar 66,73. Nilai tersebut sebenarnya telah melebihi KKM yang telah
ditetapkan yaitu 65. Namun, masih ada 13 orang siswa atau sebanyak 50% siswa
belum mencapai KKM (sumber: daftar nilai hasil tes awal siswa kelas VB SDN 2
Cibodas).
Adapun faktor-faktor penyebab permasalahan diatas terjadi adalah sebagai
berikut: (1) antusias siswa, penyampaian guru cenderung bersifat monoton hampir
tanpa variasi kreatif merupakan salah satu faktor penyebab antusias siswa pada
mata pelajaran matematika tidak ada. Akibatnya pelajaran matematika yang
diberikan mau mudah ataupun sulit mereka akan mengganggap sulit. Satu kata
yang selalu terdengar saat akan belajar matematika adalah “ahhh”. Kata “ahh”
matematika, (2) penerapan metode pembelajaran, lebih berpusat pada guru
sehingga aktivitas siswa di dalam dapat dikatakan pasif, (3) penggunaan media,
siswa hanya diberi penjelasan singkat kemudian bentuk bangun ruang
digambarkan dipapan tulis sehingga anak hanya mengingat apa yang digambar
guru dan (4) stimulus-respon, karena pembelajaran yang dilakukan guru monoton
hanya berjalan satu arah maka stimulus-respon antara siswa dan guru tidak terjalin
dengan baik sehingga siswa enggan bertanya hal yang mereka belum pahami dan
guru mengganggap semua siswa telah paham dengan materi yang telah
disampaikan.
Berdasarkan hasil kajian literatur, ternyata ditemukan pendekatan
pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan yang telah dipaparkan diatas.
Salah satu pendekatan yang cocok untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan
menjanjikan dapat mengintegrasikan siswa aktif dan kreatif dalam pembelajaran
yang efektif dan inovatif melalui penerapan pendekatan open-ended. Menurut
Hedden dan Speer (Martinus, 2003: 6) pendekatan open-ended adalah suatu
pendekatan pembelajaran yang dapat memberikan keleluasaan kepada siswa
berpikir secara aktif dan kreatif dalam menyelesaikan suatu permasalahan,
sehingga bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar. Pendekatan open ended
merupakan pembelajaran berdasarkan pada pemecahan masalah. Akan tetapi
masalah pada pendekatan ini harus terbuka. Keterbukaan masalah dapat menolong
siswa mengembangkan cara berpikirnya. Menurut Nohda (Permana, 2010: 12)
tujuan pembelajaran dengan pendekatan open-ended adalah untuk membantu
mengembangkan aktivitas yang aktif dan kreatif dari siswa dalam memecahkan
masalah.
Melalui penerapan pendekatan open ended proses pembelajaran di dalam
kelas berpusat kepada siswa karena peran guru sebagai pembimbing, mediator,
dan fasilitator. Menurut Dahlan (2012: 11) kelebihan dari pendekatan open-ended
adalah sebagai berikut: (1) siswa dapat berperan lebih aktif dan kreatif dalam
menyikapi suatu permasalahan yang diberikan oleh guru, (2) siswa lebih
(3) dalam proses pembelajaran siswa lebih santai tetapi serius sehingga materi
dapat diserap secara maksimal, (4) memberikan kesempatan yang lebih luas
khususnya bagi siswa yang hasilnya kurang untuk dapat menyelesaikan soal
dengan menggunakan caranya sendiri, dan (5) memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memperoleh pengalaman yang lebih banyak dalam upaya
menemukan cara-cara efektif dalam menyelesaikan soal dengan dibantu oleh
gagasan-gagasan dari teman.
Barangkat dari latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Pendekatan
Open-Ended untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika
Materi Bangun Ruang”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, secara
umum permasalahan yang akan diteliti adalah “bagaimanakah penerapan
pendekatan open-ended pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN 2 Cibodas Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat?”.
Adapun secara khusus rumusan masalah penelitian ini dirinci sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran mata pelajaran matematika pada
materi bangun ruang melalui penerapan pendekatan open-ended untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN 2 Cibodas?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran matematika pada
materi bangun ruang melalui penerapan pendekatan open-ended untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN 2 Cibodas?
3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas V di SDN 2 Cibodas
pada mata pelajaran matematika pada materi bangun ruang melalui
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan
penelitian secara umum adalah untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan
open-ended pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas V di
SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Adapun secara khusus tujuan penelitian ini dirinci sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan bagaimana perencanaan pembelajaran mata pelajaran
matematika pada materi bangun ruang melalui penerapan pendekatan
open-ended untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN 2 Cibodas.
2. Mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran
matematika pada materi bangun ruang melalui penerapan pendekatan
open-ended untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SDN 2 Cibodas.
3. Mendeskripsikan bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas V di SDN 2
Cibodas pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang melalui
pendekatan open ended.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya
sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Hasil penelitian tindakan kelas mengenai penerapan pendekatan open ended
pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa agar siswa lebih termotivasi untuk belajar.
2. Bagi guru
Hasil penelitian tindakan kelas mengenai penerapan pendekatan open ended
pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang dapat memberikan
pengetahuan dan alternatif metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa serta menambah pengetahuan mengenai teori pembelajaran,
pendekatan, atau pun metode serta memberikan pengalaman berharga dalam
pembelajaran.
3. Bagi sekolah
Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan gambaran tentang
penerapan pendekatan open ended dapat meningkatkan kualitas sekolah.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian
selanjutnya.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan hasil kajian literatur dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai
berikut: “penerapan pendekatan open-ended dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang”.
F. Definisi Operasional
Ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan secara operasional dalam
mengukur keberhasilan dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut:
1. Pendekatan open-ended
Pendekatan open-ended merupakan salah satu pendekatan yang dapat
memberikan keleluasaan kepada siswa berpikir secara aktif dan kreatif dalam
menyelesaikan suatu permasalahan, sehingga bermanfaat untuk meningkatkan
hasil belajar. Hal ini sangat dimungkinkan karena dalam pembelajaran
open-ended, disajikan suatu permasalahan yang memungkinkan untuk berbagai
jawaban. Karakteristik dalam penerapan pendekatan open ended sebagai berikut:
a. Memberi masalah, guru memberikan masalah open ended yang berkaitan
dengan materi yang akan dipelajari,
b. Mengeksplorasi masalah, waktu mengeksplorasi masalah dibagi dua sesi.
menyelesaikan masalah. Pada sesi kedua siswa bekerja secara
berkelompok untuk mendiskusikan hasil pekerjaan individunya,
c. Merekam respon siswa, guru meminta beberapa orang siswa sebagai wakil
dari beberapa kelompok untuk mengemukakan hasil diskusinya. Siswa
diharapkan merespon masalah dalam berbagai cara atau penyelesaian dan
guru merekamnya,
d. Pembahasan respon siswa (diskusi kelas), guru mencatat respon siswa,
pendekatan atau solusi masalah mereka dan menulis sebanyak mungkin
kemungkinan respon siswa dan mendaftarnya,
e. Meringkas apa yang dipelajari, hasil diskusi kelas disimpulkan, kemudian
guru memberikan soal-soal lain yang berkaitan dengan materi yang sedang
dipelajari dan siswa diminta mengerjakannya, baik secara individu
maupun kelompok.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu kemampuan yang dicapai siswa melalui pembelajaran.
Adapun dalam konteks penelitian ini adalah kemampuan-kemampuan yang ingin
dicapai siswa sebagaimana tergambarkan dalam indikator capaian kompetensi
sebagai penjabaran dari Kompetensi Dasar 6.3. Menentukan Jaring-jaring
berbagai bangun ruang sederhana. Adapun indikator capaian kompetensi pada
siklus I yaitu menemutunjukkan 3 benda yang berbentuk prisma segitiga,
menggambar 2 jaring-jaring prisma segitiga dengan bentuk baru, dan merangkai
jaring-jaring prisma segitiga dengan bentuk baru. Selain itu, indikator capaian
kompetensi pada siklus II yaitu mengidentifikasi jaring-jaring tabung,
menggambar 2 jaring-jaring tabung dengan bentuk baru, merangkai jaring-jaring
tabung dengan bentuk baru.
3. Bangun ruang
Bangun ruang merupakan satu pokok bahasan mata pelajaran matematika di
kelas V berdasarkan kurikulum KTSP (2006) dengan Standar Kompetensi 6.
6.3. Menentukan Jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana. Pada penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Model Penelitian
Penelitian tentang penerapan pendekatan open ended menggunakan
metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dikenal dengan nama Classroom
Action Reserch. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu model penelitian yang
dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Menurut Arikunto (Ekawarna, 2013: 5)
PTK merupakan suatu percermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa
tindakan yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersamanaan. Stephen Kemmis dan Will Car (Mulyasa, 2012: 5) menyatakan
bahwa :
“ ….. a form of self-reflective inquiry undertaken by participants (teachers, student or participals, for example) in social (including educational) situations in order to improve the rationality and justice of (a) their own social or educational practice, (b) their understanding of practices and (c) the situation in which the practices are carried out”.
Uraian di atas menunjukan bahwa penelitian tindakan merupakan sebuah
upaya yang ditujukan untuk memperbaiki keadaan atau memecahkan masalah
yang dihadapi di dalam sebuah kelas. Berdasarkan pengertian tersebut PTK dapat
diartikan sebagai upaya yang ditujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran
atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran. Sementara
menurut Mulyasa (2012: 6) menyatakan bahwa yang dimaksud PTK adalah
penelitian praktis, bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam
pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan.
Untuk menyusun PTK diperlukan langkah-langkah atau diperlukan desain
dalam menyusunnya. Desain penelitian adalah suatu rancangan bentuk atau model
suatu penelitian. Desain penelitian mempunyai peranan yang sangat penting,
karena keberhasilan suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pilihan desain atau
model penelitian. Didalam PTK, ada beberapa model desain penelitian yang
Kurt Lewin, model Kemmis dan Mc Taggart, model John Elliot, dan model Dave
Ebbutt.
Dalam penelitian ini model penelitian yang akan digunakan yaitu model
daur siklus yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Model ini
merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan Kurt Lewin.
Pada model Kemmis & Mc Taggart mencakup empat komponen, yaitu: rencana
(planning), tindakan (action), observasi (observation) dan refleksi (reflection).
Berikut ini merupakan gambar dari siklus penelitian tindakan kelas:
Gambar 3.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas diadaptasi dari Model Kemmis dan Mc. Taggart
Rencana Tindakan I
Pelaksanaan TIndakan I
Observasi Tindakan I
Refleksi Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I Observasi
Tindakan I
Kesimpulan dan Rekomendasi
Rencana Tindakan I
Keempat tahap dalam penelitian tindakan kelas adalah unsur untuk
membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke
langkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai
dengan refleksi.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Cibodas yang berlokasi di Jalan
Maribaya Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Waktu
penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yaitu siswa SD Negeri 2 Cibodas kelas VB dengan
jumlah siswa sebanyak 26 orang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 15 orang
siswa perempuan.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dirancang untuk dilaksanakan dalam beberapa siklus.
Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada model yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Adapun tahapan yang ditempuh adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
NO. KEGIATAN April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 SIKLUS I
1. Perencanaan tindakan
a. Melakukan studi dokumentasi
√
b. Merancang dan
menyusun RPP
√
c. Mengembangkan alat peraga, alat bantu
atau media
d. Menyusun alat evaluasi
pembelajaran
√
e. Menyusun instrumen penelitian
√
f. Melakukan
konsultasi terhadap RPP, instrumen, serta alat evaluasi
√
g. Merevisi instrumen jika diperlukan
√
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran, meliputi : 1) Mengaitkan
pengetahuan awal terhadapa materi yang disampaikan 2) Guru memberikan
masalah non-rutin
dengan cara
penyelesaian
terbuka. (tahap pemberian
masalah).
3) Selanjutnya siswa menyelesaikan soal baik secara secara kelompok ataupun perorangan. (tahap pengeksplorasian masalah)
4) Siswa menjelaskan cara menyelesaikan
masalah serta
solusinya di depan
kelas (tahap
merekam respon siswa)
pengembanganya melalui pertanyaan
guru (tahap
pembahasan respon siswa)
6) Selesai berdiskusi, siswa
menyimpulkan hasil diskusi kemudian menyelesaikan masalah baru agar ketercapaian dapat terlihat lebih jelas (tahap meringkas apa yang dipelajari) 7) Guru menjelaskan
kembali konsep
yang telah
dipelajari
8) Melaksanakan tes akhir siklus di akhir pembelajaran
√
√
√
3. Observasi
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain: a. Observasi tentang
persiapan pembelajaran
b. Observasi tentang aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung
c. Observasi tentang aktivitas guru pada saat pembelajaran berlangsung
a. Melakukan diskusi
balikan dengan
observer setelah tindakan di lakukan b. Merencanakan
perbaikan tindakan,
√
berdasarkan hasil yang diperoleh
c. Menyimpulkan hasil refleksi.
√
SIKLUS II
1. Perencanaan tindakan
a. Merancang dan
menyusun RPP sesuai hasil refleksi
√
b. Mengembangkan alat peraga, alat bantu
d. Menyusun instrumen penelitian.
√
e. Melakukan
konsultasi terhadap RPP, instrumen, serta alat evaluasi
√
f. Merevisi instrumen jika diperlukan
√
2. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembelajaran, meliputi:
a. Mengaitkan
pengetahuan awal terhadap materi yang disampaikan
b. Guru memberikan masalah non-rutin
dengan cara
penyelesaian terbuka. (tahap pemberian masalah)
c. Selanjutnya siswa menyelesaikan soal baik secara secara kelompok ataupun perorangan. (tahap
√
√
masalah)
d. Siswa menjelaskan cara menyelesaikan
masalah serta
solusinya di depan kelas (tahap merekam respon siswa)
e. Siswa berdiskusi antar kelompok serta pengembanganya melalui pertanyaan
guru (tahap
pembahasan respon siswa)
f. Selesai berdiskusi, siswa menyimpulkan
hasil diskusi
kemudian menyelesaikan
masalah baru agar ketercapaian dapat terlihat lebih jelas (tahap meringkas apa yang dipelajari). g. Guru menjelaskan
kembali konsep yang telah dipelajari, h. Melaksanakan tes
akhir siklus di akhir
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Observasi tentang persiapan
pembelajaran
b. Observasi tentang aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung
pembelajaran 4 Refleksi
a. Melakukan diskusi
balikan dengan
observer setelah tindakan di lakukan, b. Merencanakan
perbaikan tindakan, berdasarkan hasil yang diperoleh
c. Menyimpulkan hasil refleksi.
√
√
√
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini diantaranya
sebagai berikut:
1. Observasi
Menurut Arikunto (2008: 30) “Pengamatan atau observasi (observation)
adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara
teliti serta pencatatan secara sistematis”. Observasi digunakan untuk
menyimpulkan data tentang interaksi siswa dan interaksi guru di dalam kelas.
2. Tes
Menurut Arikunto (2008: 33) menyatakan bahwa “Tes merupakan suatu
alat pengumpul informasi tetapi jika dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes
ini bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan”. Tes dalam
penelitian ini adalah digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar
dan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.
Adapun instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian kali
ini adalah :
1. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan lembar yang digunakan untuk memperoleh
data terhadap aktivitas guru dan siswa yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung dengan menerapkan pendekatan open-ended pada materi jaring-jaring
proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung sesuai dengan perencanaan yang
telah disusun atau tidak.
2. Studi Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006: 231) menyatakan bahwa “Studi dokumentasi
yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, dsb”. Dokumen dalam penelitian ini yaitu LKS, daftar
nilai siswa, dan foto. Dokumen foto berfungsi untuk memberikan gambaran
secara lebih nyata mengenai kegiatan kelompok siswa dan menggambarkan
suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung.
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan dilakukan untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi
sehubungan dengan tindakan yang dilakukan guru. Catatan ini berguna untuk
mengetahui perkembangan siswa dalam proses pembelajaran.
4. Soal Tes
Soal tes yang digunakan adalah soal tes uraian. Soal uraian adalah soal
yang menuntut siswa untuk mengorganisasikan gagasan dengan cara
mengemukakan gagasan tersebut ke dalam bentuk tulisan.
F. Analisis dan Interpretasi Data
Data yang telah diperoleh melalui instrumen-instrumen yang digunakan
dalam penelitian dapat diolah dan dikelompokkan menjadi data pelaksanaan
pembelajaran dan data hasil belajar.
1. Pengolahan data pelaksanaan pembelajaran merupakan data yang diperoleh
melalui hasil observasi yang dilakukan selama penelitian berlangsung.
Menurut Sugiyono (2008: 32) data pelaksanaan pembelajaran diolah melalui
beberapa tahap diantaranya sebagai berikut:
a. Seleksi data, menyeleksi data yang penting sesuai dengan kebutuhan
b. Klasifikasi data, mengklasifikasikan data pelaksanaan pembelajaran
menjadi dua yaitu data aktifitas guru dan aktifitas siswa,
c. Display data, menampilkan data yang telah diseleksi dan diklasifikasi,
d. Interpretasi data, mengiterpretasi data yang telah ada. Data terbagi ke
dalam dua yaitu data pelaksanaan pembelajaran dan data hasil tes,
e. Refleksi, meninjau kembali data yang telah diinterpretasi.
2. Pengolahan data hasil belajar merupakan pengolahan data yang diperoleh dari
hasil tes akhir pada tiap siklus yang didapat melalui pemberian skor. Menurut
Arikunto (2008: 235) menyatakan bahwa “Skor adalah hasil pekerjaan
menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka bagi setiap soal
tes yang dijawab betul oleh siswa”. Skor tiap tes yang diberikan berbeda-beda disesuaikan dengan banyaknya soal tes dan bobot soal. Adapun data hasil
belajar dapat diolah sebagai berikut:
a. Menghitung nilai siswa dengan rumus (Depdiknas, 2006: 367):
Nilai = � � ℎ
� 100
b. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus (Arikunto, 2008: 264):
X = �
Keterangan:
∑N = total nilai yang diperoleh siswa n = jumlah siswa
X = nilai rata-rata kelas
c. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus (Aqib,
2011: 40):
TB = � 100%
Keterangan:
∑ siswa yang tuntas belajar = jumlah siswa yang tuntas belajar
n = banyak siswa
100% = bilangan tetap
d. Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa dalam % dengan rumus (Aqib
2011: 41):
Tabel 3.2
Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa Tingkat Keberhasilan (%) Arti
>80%
60-79%
40-59%
20-39%
<20%
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
66
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti dideskripsikan pada
Bab IV, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang menerapkan pendekatam open ended. Pada
dasarnya RPP disusun dengan sistematika yang sama. Namun, di dalam
kegiatan pembelajarannya, RPP ini disusun sesuai dengan karakteristik
pendekatan open ended yaitupemberian masalah, pengeksplorasian masalah,
perekaman respon siswa, pembahasan respon siswa, dan pemberian
kesimpulan. Setiap siklus perencanaan pembelajaran mengalami perubahan
sebagai upaya perbaikan dan penyempurnaan untuk pelaksanaan pembelajaran
berikutnya.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan open ended pada
materi jaring-jaring bangun ruang dapat meningkatakan aktivitas guru dan
siswa. Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat pada saat kegiatan
pembelajaran siswa terilhat lebih aktif dan kreatif selain itu kegiatan yang
dilaksanakan pun berpusat pada siswa. Sebagian besar siswa beraktivitas
dalam pembelajaran, dan sebagian besar siswa mampu mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru. Sedangkan peran guru dalam pembelajaran sebagai
pembimbing, mediator dan fasilitator. Selama kegiatan pembelajaran
berlangsung siswa menjadi tertarik terhadap pelajaran matematika. Selain itu,
siswa dapat membangun pengetahuan sendiri serta mampu menyelesaikan
masalah dengan beragam cara tanpa harus selalu mengadopsi konsep yang
diberikan guru.
3. Penerapan pendekatan open ended pada pembelajaran materi jaring-jaring
menunjukkan rata-rata kelas sebesar 72,11 dengan persentase ketuntasan
belajar 80,77% sedangkan hasil siklus II rata-rata siswa mencapai 80,19
dengan persentase ketuntasan belajar 92,31%. Dari kedua siklus tersebut
mengalami peningkatan nilai rata-rata dan persentase ketuntasan belajar
setelah menerapkan pendekatan open ended bila dibandingkan dengan
sebelum menerapkan pendekatan open ended yang memperoleh nilai rata-rata
sebesar 66,73 dan persentase ketuntasan belajar sebesar 50%.
B. Saran
Penelitian ini memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan kualitas
pembelajaran matematika baik dari segi proses maupun hasil belajar siswa. Sesuai
dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mencoba memberikan
sumbang saran yang mudah-mudahan bermanfaat bagi pihak yang terkait
sekurangnya bagi peningkatan kualitas pembelajaran di SD Negeri 2 Cibodas
ataupun Kecamatan Lembang pada umumnya.
1. Bagi Guru
a. Penerapan pendekatan open ended pada pembelajaran tidak hanya terbatas
pada satu pokok bahasan saja, akan tetapi dapat diterapkan pada pokok
bahasan yang lainnya pada mata pelajaran matematika.
b. Untuk dapat mengembangkan penerapan pendekatan open ended, terlebih
dahulu harus mengkaji dan menelaah teori mengenai pendekatan open
ended, serta menguasai kurikulum. Sehingga bagi guru yang akan
menerapkan pendekatan open ended dalam proses pembelajaran terlebih
dahulu harus mempelajari berbagai konsep atau teori yang berhubungan
dengan pendekatan open ended serta menguasai kurikulum dan materi
ajar.
2. Bagi Kepala Sekolah
a. Kepala sekolah hendaknya dapat memfasilitasi guru dengan menyediakan
guru untuk berkreasi sehingga pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih
optimal.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Penelitian tindakan kelas mengenai penerapan pendekatan open ended
perlu dilanjutkan oleh peneliti selanjutnya untuk dapat memperoleh hasil
yang benar-benar optimal.
b. Bagi peneliti selanjutnya akan mencoba meneliti penerapan pendekatan
open ended harus lebih mematangkan perencanaannya serta mampu
DAFTAR PUSTAKA
Adhar, L. (2012). Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 2. [online]. Tersedia di: https://wwwjurnal.upi.edu. Diakses 30 Maret 2014.
Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Aqib, Zainal. (2011). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung: CV. Yrama Widya.
Burhanudin. (2011). Penerapan pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan kompetensi strategis siswa SMP.
Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan.
Dahlan, Jarnawi, A. (2012). Pendekatan Open-Ended dalam Pembelajaran Matematika. [online]. Tersedia di: https://www.repository.upi.edu. Diakses 26 April 2014 Pukul 19:46 WIB
Depdiknas. (2009). Panduan KTSP (BSNP) Permendiknas No.22/2006 tentang Standar Isi, Standar Kompetensi, dan Kompetensi Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Dimyati, M. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineke Cipta
Ekawarna, Prof. Dr. M.Psi. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP Press Group.
Fathani, A.H. (2009). Matematika Hakikat & Logika. Yogyakarta: Ar-ruzz Media Group.
Fitriana, Rahmawati. (2013). Pengaruh Pendekatan Pendidikan Realistik Matematika dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar [online]. Tersedia di: http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpm/article/view/303/69. Diakses 10 Maret 2014 pukul 20.08 WIB.
Kosasih, Usep. (2012). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Komunikasi Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaranb dengan Pendekatan Open Ended. Tesis Sekolah Pasca Sarjana UPI. Tidak diterbitkan.
Kusumawati, H., Aksin, Nur., dan Sumanto. (2008). Gemar Matematika untuk SD kelas V. Bandung: Pusat Perbukuan.
Martinus. (2010). Pembelajaran open-ended pada luas segitiga siswa Sma negeri 2
indrajaya. [online] Tersedia di:
http://ejurnal.stkipjb.ac.id/index.php/AS/article/viewFile/205/141. Diakses 10 Maret 2014 pukul 20.08 WIB.
Mulyasa, (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Permana, R. Izdni Zhahrina. (2010). Implementasi pendekatan open-ended untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa SMP kelas VII. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan.
Prasetyo, Oki. (2013). Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD 3 Mlowokarangtalun. Skripsi Jurusan PGSD IKIP PGRI Semarang. Tidak diterbitkan.
Russefendi, H.E.T. (2006). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Penerbit Tarsito.
Savitri, D. (2013). Penerapan Pendekatan Konstruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Wujud Benda dan Sifatnya. Skripsi Jurusan PGSD FIP.UPI. Tidak diterbitkan.
Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan r&d). Bandung: Alfabeta.
Rubrik Penskoran Tes Hasil Belajar Siklus II
No
Indikator Capaian Kompetensi
Bentuk Soal Kriteria Penskoran Skor
1 Mengidentifikasi bentuk jaring-jaring tabung.
1. Pilih satu atau lebih jaring-jaring yang dapat dibentuk tabung dan tuliskan bangun datar apa saja yang membentuk tabung
- Menuliskan satu jaring-jaring berbentuk tabung dan menuliskan bangun-bangun datar yang membentuk tabung dengan benar.
- Menuliskan dua jaring-jaring berbentuk tabung dan menuliskan bangun-bangun datar yang membentuk tabung dengan benar.
10
20
2. Hedy mengatakan
”Dari hasil
pengamatan saya ternyata jaring-jaring tabung dibangun oleh satu buah persegi dan tiga buah segitiga. Kemudian dia juga mengatakan bahwa jaring-jaring tabung juga bisa dibuat dari tiga buah segitiga. Jelaskan bagaimana kamu mengetahui bahwa Hedy
membuat penjelasan yang salah!
- Memberikan jawaban yang benar terhadap pernyataan pertama tetapi pernyataan kedua salah atau sebaliknya. - Memberikan jawaban
yang tepat terhadap kedua pernyataan.
10
20
2 Menggambarkan jaring-jaring tabung bentuk baru
- Menggambarkan satu jaring-jaring.
- Menggambarkan dua jaring-jaring,
15
3. Gambar di samping merupakan jaring-jaring tabung yang sering kita lihat. Apakah terdapat bentuk jaring-jaring tabung yang berbeda dari gambar di atas? Jelaskan serta
buktikan dengan cara kalian membuat jaring-jaring tabung yang berbeda dengan gambar di atas!
.
3 Merangkai jaring-jaring tabung dengan bentuk baru
4. kalian membuat jaring-jaring tabung, sekarang kalian rangkailah jaring-jaring tabung tersebut sehingga membentuk bangun tabung.
- Merangkai jaring-jaring tabung yang baru menjadi tabung tetapi masih kurang tepat. - Merangkai jaring-jaring
tabung yang baru menjadi tabung dengan tepat
15
Kelas/ Semester : IV / II
Hari Tanggal : ...
Aspek yang Diamati
Keterlaksanaan Deskripsi Aktivitas
Ya Tidak Guru Siswa
Kegiatan Awal (Pendahuluan)
a. Membuka pembelajaran.
b. Siswa berdo’a kemudian guru
mengabsen kehadiran siswa.
c. Mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga serta mengkondisikan siswa ke dalam situasi belajar.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.
e. Mengaitkan pembelajaran yang telah dilakukan dengan pengetahuan awal siswa mengenai tabung.
________________________________
Kegiatan Inti
a. Membentuk siswa ke dalam beberapa kelompok.
b. Memperlihatkan macam-macam jaring-jaring bangun ruang.
c. Guru bertanya mengenai
(Tahap mengeksplorasi masalah)
e. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab terkait masalah diatas.
f. Guru memberikan pertanyaan
mengenai kemungkinan ada bentuk jaring-jaring tabung lain yang dapat dibuat tabung. (Tahap memberi masalah)
g. Mengerjakan tugas kelompok untuk menggambar jaring-jaring tabung yang baru dan berbeda dengan yang telah dicontohkan (Tahap mengeksplorasi masalah)
h. Perwakilan siswa diminta untuk mengemukakan hasil diskusinya.
(Tahap merekam respon siswa)
i. Guru bersama siswa mengumpulkan setiap respon yang dikemukan
kemudian bersama-sama siswa
membahasnya. (Tahap pembahasan respon siswa)
j. Menyimpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan. (Tahap meringkas apa yang dipelajari)
Lembang, ……… 2014
Observer
(...) meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan
penyimpulan
b. Guru menyampaikan materi selanjutnya kepada siswa.
c. Siswa bersama guru berdo’a untuk mengakhiri pembelajaran.
d. Menutup pembelajaran.
________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : V
Pokok Bahasan : Jaring-jaring Bangun Ruang Sederhana
Sub Pokok Bahasan : Jaring-jaring Tabung
Hari/ tanggal :
TEMUAN ESENSIAL
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
……… ……… ……… ………
Lembang, 2014
Peneliti,
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : V
Pokok Bahasan : Jaring-jaring Bangun Ruang Sederhana
Sub Pokok Bahasan : Jaring-jaring Tabung
Hari/ tanggal :
TEMUAN ESENSIAL Diisi oleh observer berhubungan dengan KBM
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
……… ……… ……… ………
Lembang, 2014
Kelas/ Semester : IV / II
Hari Tanggal : ...
Aspek yang Diamati
Keterlaksanaan Deskripsi Aktivitas
Ya Tidak Guru Siswa
Kegiatan Awal (Pendahuluan)
a. Guru membuka pembelajaran dengan memberikan salam terlebih dahulu.
b. Kemudian siswa berdo’a dipimpin oleh KM
dan selanjutnya guru mengabsen kehadiran siswa.
c. Setelah selesai mengabsen kehadiran siswa, guru mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga serta mengkondisikan siswa ke dalam situasi belajar.
d. Setelah kondisi siswa terlihat bersemangat guru menyampaikan guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. e. Guru memperlihatkan macam-macam benda
kelompok masing-masing kelompok berjumlah 5 orang.
b. Guru memperlihatkan macam-macam
jaring-jaring bangun ruang kemudian guru menanyakan bangun apakah yang memiliki jaring-jaring tersebut?
c. Setelah siswa menjawab guru bertanya kembali apakah hanya bangun tersebut yang memiliki banyak jaring-jaring? Apakah prisma hanya memiliki satu jaring-jaring? Mengapa? (Tahap memberi masalah)
d. Kemudian guru memberikan tugas
kelompok untuk membuat jaring-jaring prisma segitiga dengan bentuk jaring-jaring yang berbeda setiap kelompok (Tahap mengeksplorasi masalah)
e. Setelah selesai guru meminta beberapa orang siswa sebagai wakil dari beberapa kelompok untuk mengemukakan hasil diskusinya. Pada saat presentasi siswa diharapkan merespon masalah dalam berbagai cara atau penyelesaian dan guru merekamnya. (Tahap merekam respon siswa)
f. Guru mengumpulkan setiap respon yang dikemukan siswa kemudian bersama-sama siswa membahasnya. (Tahap pembahasan
Lembang, ……… 2014
Observer
(...)
dipelajari)
h. Kemudian guru memberikan tes akhir yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.
a. Setelah selesai guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan b. Sebelum menutup kegiatan pembelajaran
guru menyampaikan materi selanjutnya kepada siswa.
c. Siswa bersama guru berdo’a untuk mengakhiri pembelajaran.
d. Guru menutup pembelajaran.
LEMBAR OBSERVASI TERHADAP GURU DAN SISWA (SIKLUSI II)
Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : IV / II
Hari Tanggal : ...
Aspek yang Diamati
Keterlaksanaan Deskripsi Aktivitas
Ya Tidak Guru Siswa
Kegiatan Awal (Pendahuluan)
a. Membuka pembelajaran.
b. Siswa berdo’a kemudian guru
mengabsen kehadiran siswa.
c. Mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga serta mengkondisikan siswa ke dalam situasi belajar.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.
e. Mengaitkan pembelajaran yang telah dilakukan dengan pengetahuan awal siswa mengenai tabung.
________________________________
Kegiatan Inti
tabung. (Tahap memberi masalah)
d. Siswa secara individu diminta mengidentifikasi jaring-jaring tabung.
(Tahap mengeksplorasi masalah)
e. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab terkait masalah diatas.
f. Guru memberikan pertanyaan
mengenai kemungkinan ada bentuk jaring-jaring tabung lain yang dapat dibuat tabung. (Tahap memberi masalah)
g. Mengerjakan tugas kelompok untuk menggambar jaring-jaring tabung yang baru dan berbeda dengan yang telah dicontohkan (Tahap mengeksplorasi masalah)
h. Perwakilan siswa diminta untuk mengemukakan hasil diskusinya.
(Tahap merekam respon siswa)
i. Guru bersama siswa mengumpulkan setiap respon yang dikemukan
kemudian bersama-sama siswa
membahasnya. (Tahap pembahasan respon siswa)
Lembang, ……… 2014
Observer
(...)
Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan
penyimpulan
b. Guru menyampaikan materi selanjutnya kepada siswa.
c. Siswa bersama guru berdo’a untuk mengakhiri pembelajaran.
d. Menutup pembelajaran.
________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________ ________________________________
Rubrik Penskoran Tes Hasil Belajar Siklus I
No
Indikator Capaian Kompetensi
Bentuk Soal Kriteria Penskoran Skor
1 Menemutunjukk
an benda-benda berbentuk prisma.
Coba kalian perhatikan benda-benda tersebut! Tunjukan manakah yang termasuk bangun prisma segitiga?
- Menunjukkan satu benda berbentuk prisma - Menunjukkan 2 benda
berbentuk prisma - Menunjukkan 3 benda
berbentuk prisma
Apakah jaring-jaring prisma hanya bisa dibuat satu jaring-jaring? Mengapa?
- Menggambar satu jaring-jaring prisma - Menggambar dua
jaring-jaring prisma
-15
30
Menurut Yuda gambar A
dan gambar B
merupakan jaring-jaring prisma segitiga karena keduanya bisa dibentuk prisma segitiga. Mei tidak setuju dengan Yuda. Siapakah yang benar? Mengapa?
- Memberikan jawaban yang tepat tetapi
alasannya kurang tepat. - Memberikan jawaban
dan alasan yang tepat
10
20
3 Merangkai jaring-jaring bangun ruang prisma
Apakah jaring-jaring yang kalian gambar bisa dirangkai menjadi bentuk prisma? Mengapa?
- Merangkai jaring-jaring prisma tidak sesuai dengan gambar. - Merangkai
jaring-jaring prisma tidak sesuai dengan gambar.
.
15
(SIKLUS I)
Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : IV / II
Hari Tanggal : ...
Aspek yang Diamati
Keterlaksanaan Deskripsi Aktivitas
Ya Tidak Guru Siswa
Kegiatan Awal (Pendahuluan)
a. Guru membuka pembelajaran dengan memberikan salam terlebih dahulu. b. Kemudian siswa berdo’a dipimpin oleh
KM dan selanjutnya guru mengabsen kehadiran siswa.
c. Setelah selesai mengabsen kehadiran siswa, guru mempersiapkan materi ajar, model dan alat peraga serta mengkondisikan siswa ke dalam situasi belajar.
d. Setelah kondisi siswa terlihat bersemangat guru menyampaikan guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.
e. Guru memperlihatkan macam-macam benda kemudian siswa diminta
Kegiatan Inti
a. Guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok berjumlah 5 orang.
b. Guru memperlihatkan macam-macam jaring-jaring bangun ruang kemudian guru menanyakan bangun apakah yang memiliki jaring-jaring tersebut?
c. Setelah siswa menjawab guru bertanya kembali apakah hanya bangun tersebut yang memiliki banyak jaring-jaring? Apakah prisma hanya memiliki satu jaring-jaring? Mengapa? (Tahap memberi masalah)
d. Kemudian guru memberikan tugas kelompok untuk membuat jaring-jaring prisma segitiga dengan bentuk jaring-jaring yang berbeda setiap kelompok
(Tahap mengeksplorasi masalah)
e. Setelah selesai guru meminta beberapa orang siswa sebagai wakil dari beberapa kelompok untuk mengemukakan hasil diskusinya. Pada saat presentasi siswa diharapkan merespon masalah dalam berbagai cara atau penyelesaian dan guru merekamnya. (Tahap merekam respon
Lembang, ……… 2014
Observer sama siswa membahasnya. (Tahap
pembahasan respon siswa)
g. Setelah selesai berdiskusi, siswa diminta guru menyimpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan. (Tahap meringkas apa yang dipelajari) bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
b. Sebelum menutup kegiatan pembelajaran guru menyampaikan materi selanjutnya kepada siswa.
c. Siswa bersama guru berdo’a untuk mengakhiri pembelajaran.
d. Guru menutup pembelajaran.
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : V
Pokok Bahasan : Jaring-jaring Bangun Ruang Sederhana
Sub Pokok Bahasan : Jaring-jaring Prisma Segitiga
Hari/ tanggal :
TEMUAN ESENSIAL
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Lembang, 2014
Peneliti,
CATATAN LAPANGAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : V
Pokok Bahasan : Jaring-jaring Bangun Ruang Sederhana
Sub Pokok Bahasan : Jaring-jaring Prisma Segitiga
Hari/ tanggal :
TEMUAN ESENSIAL Diisi oleh observer berhubungan dengan KBM
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Lembang, 2014
Observer,